SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Indonesia. Yap, negeri khatulistiwa dengan ribuan pulau dan pantai yang indah. Walaupun
nggak semuanya sih. Banyak juga pantai yang awalnya indah eh makin indah. Coba lihat,
sampah berserakan di sepanjang bibir pantai. Wah, kalo ini sih bukan indah namanya. By the
way, udah pada update berita belum? Berita apa yang lagi rame di negeri kita ini? Bener
banget. Beberapa minggu terakhir KPK dan Polri lagi kisruh. Belum lagi banjir di beberapa
daerah. Nggak aneh sih. Tiap tahun kan emang begitu. Parahnya, sampe sekarang belum juga
berhasil diatasi. Padahal pemimpin negeri udah gonta-ganti.
Eh, tahu nggak? Negeri kita lagi dihebohkan oleh peredaran buku yang berjudul ‘Saatnya
Aku Belajar Pacaran’. Itu loh buku yang ditulis Toge Aprilianto. Kamu yang pengen punya
pacar, lagi nyari pacar atau malah udah punya pacar, jangan senyum-senyum gitu deh dengan
kehadiran buku itu. Kabarnya, buku itu dapat reaksi keras loh dari masyarakat. Why? Ya
iyalah, abis tuh buku isinya menyuruh dan membenarkan remaja berhubungan seks dengan
pacarnya.
Wajar kalo pacar ngajakin berhubungan seks. Kalo pacar minta seks, ya turutin aja
kemauannya itu. Yang penting, masing-masing siap ngelakuin hubungan seks.
Kurang lebih itu yang dibilang si penulis. Parah banget kan? Seruan ke arah seks bebas alias
perzinaan makin banyak. Malah terang-terangan lagi kayak buku tadi. 18 April 2012
PT.Elexmedia Komputindo nerbitin buku ‘Why? Puberty’ yang ditulis Jeon Ji-eun asal Korea
Selatan. Ada pesan kampanye dan pembenaran gaya hidup lesbian, gay, biseksual dan
transjender (LGBT) di dalamnya. Udah beredar dan ternyata banyak diprotes. So, bulan
Agustus 2014 si penerbit narik buku itu dari peredaran.
Wait? Baru ditarik setelah dua tahun lebih beredar? Udah berapa ribu eksemplar yang terjual
dan dibaca orang? Berarti kalo nggak diprotes bukunya akan terus beredar dong. Buku karya
Toge Aprilianto tadi terbitnya tahun 2011. Berapa banyak remaja yang udah baca coba? Asli,
parah!
Seruan ke arah pacaran juga pernah nampang di dalam buku pelajaran sekolah dengan tema
‘Pacaran sehat’. Nggak cuma lewat media cetak. Di berbagai media lain juga sama. Sinetron
remaja di TV, internet dll. Seruan ke arah perzinaan juga ada dalam program pekan kondom.
Januari-Februari 2013, penjualan coklat berhadiah kondom di minimarket dan mall laku
banget. Tahun 2014 kemarin muncul deh ide pekan kondom yang membagikan kondom
gratis. Tentu aja dong targetnya remaja alias yang belum nikah.
Bencana Akibat Zina
Seks bebas emang udah banyak terjadi di negeri ini. Pada 10 Agustus 2014, Deputi Bidang
Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi BKKBN, Dr. Julianto Witjaksono SpOG,
KFER, MGO bilang, 46% remaja usia 15-19 tahun yang belum nikah udah berhubungan
seks. (Tribunnews.com, 10/8/2014)
So, banyak yang hamil di luar nikah. Dalam data BKKBN ada 20,9% remaja di Indonesia
hamil dan melahirkan. (Okezone.com, 13/2/2013) Belum lagi yang aborsi. Seksolog en
androlog Prof. Dr. Wimpie Pangkahila (18/2/2012) bilang, kasus aborsi diperkirakan 2,5 juta
pertahun. Kasusnya tersebar dan merata di perkotaan maupun pedesaan. (Suaramerdeka.com,
18/4/2012) Sekitar 30% atau 800 ribu dilakuin oleh remaja. Itu yang berhasil didata. Lah
yang belum? Pasti deh lebih banyak lagi. Malah nggak sedikit loh aborsi itu dilakuin sendiri
alias dengan mengonsumsi obat aborsi.
Pelaku seks bebas bisa terkena penyakit HIV/AIDS. Seks bebas yang marak bikin penderita
HIV/AIDS meningkat. Laporan Joint of United Nations programme tahun 2013, penderita
HIV/AIDS di Indonesia meningkat 50% dari tahun 2008-2013. Sebagian besar penularannya
lewat seks.
Surat Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL), D.r H.M. Subuh
tertanggal 17 Oktober 2014, berdasarkan data Sistem Informasi HIV/AIDS dan IMS (SIHA),
HIV/AIDS tersebar di 381 (76%) dari 498 kabupaten/kota di seluruh provinsi di Indonesia.
Sejak 1 Januari 1987 secara komulatif jumlah infeksi HIV yang dilaporkan sampe bulan
September 2014 adalah 150.296. Jumlah komulatif AIDS sebanyak 55.799 orang. So, total
jumlah HIV/AIDS sampe September 2014 mencapai 206.095 kasus. Persentase komulatif
kasus AIDS tertinggi pada usia 20-29tahun (32,9%). Next, umur 30-39 tahun (28,5%), 40-49
tahun (10,7%), 50-59 tahun (3,4%) dan 15-19 tahun (3,1%).
Biasanya, orang dideteksi positif AIDS setelah 5-10 tahun sejak pertama kali tertular virus
HIV. So, penularan HIV paling banyak terjadi saat penderita berusia remaja sampe 30 tahun.
Sebagian besar lewat seks.
Gimana, pusing lihat angka-angka itu? Duh, tangan penulis aja sampe pegel waktu ngetik.
Hehe. But, itulah yang harus kita tahu. Hamil di luar nikah, aborsi dan penyakit HIV/AIDS
adalah bencana akibat seks bebas atau zina. Belum lagi bencana lain kayak ancaman terhadap
generasi, rusaknya keluarga, rasa khawatir masyarakat atas penyebaran penyakit itu dll. Miris
kan?
Rasul Saw bersabda:
“Jika zina dan riba telah marak si suatu negeri maka sungguh mereka telah menghalalkan
sendiri azab Allah. “ (HR. al-Hakim, al-Baihaqi dan ath-Thabrani)
Nah lo, Rasul aja udah peringatin bahaya dari zina. Anehnya, seruan-seruan ke arah zina
makin marak. Kalo dibiarin terus, sama aja ngebiarin azab datang ke negeri ini. Emang sih
banyak pihak sepakat kasus-kasus tadi kudu dihentikan. But, apa solusi mereka? Solusi yang
berdasarkan ide kebebasan dan ide hak reproduksi. Yang akhirnya bikin orang mandang kalo
aktivitas seksual itu hak yang nggak bisa dilarang. Selama dilakuin dengan kemauan,
kesadaran sendiri en nggak ada paksaan. Seks bebas nggak bisa disalahin. Termasuk yang di
luar nikah. Akhirnya, muncul solusi kayak ‘Pacaran Sehat’, Pekan Kondom Nasional, setia
pada pasangan dll.
Namanya juga hukum di negeri ini. Yang mandang kalo zina itu bukan tindakan kriminal
yang bisa diperkarakan. Asal dilakuin suka sama suka, tanpa paksaan dan nggak ada yang
ngaduin. Program dan solusi tadi udah dijalankan. But, kasus zina masih aja terjadi. Bencana-
bencana tadi juga nggak akan bisa berhenti. Apalagi dengan solusi tadi. So, apa solusinya?
Just With Islam
Islam. Yap, Islam mandang seks bebas di luar nikah (zina) adalah maksiat dan kriminal.
Udah mah bahaya, mengancam masyarakat dan hukumnya haram lagi. Firman Allah Swt:
“Janganlah kalian mendekati zina. Sesungguhnya zina itu perbuatan keji dan jalan yang
buruk.” (QS. Al-Isra’ :[17]: 32)
Maksudnya nggak boleh mendekati zina adalah termasuk semua yang bisa mendorong,
mengarah dan menyeru ke arah perzinaan. So, media-media yang mengandung unsur
pornoaksi dan pornografi kudu dimusnahkan. Baik tulisan, film, musik dll. Masyarakat harus
dijauhin dari hal itu. Negara harus menanamkan dan memupuk keimanan dan ketaqwaan
pada diri masyarakat sejak dini. Ngajarin tata pergaulan dalam Islam.
Nah, kalo pezina harus ditindak tegas. Firman Allah Swt:
“Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari
keduanya seratus dali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu
untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan
hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang
beriman.” (QS. An-Nuur [24]: 2)
So, ada 2 kategori:
1. Pezina ghayr muhshan (belum nikah) dicambuk 100 kali
2. Pezina muhshan (udah nikah) dirajam sampe mati.
Hukuman tadi tentu aja harus disaksikan oleh masyarakat. Orang yang propagandain
kebebasan seks juga ditindak tegas biar jera. Akhirnya orang takut berzina atau menyeru hal-
hal yang mengarah ke sana. Tentu aja semua ini nggak akan terjadi kalo negeri ini masih
pake sistem yang salah. Hanya Islam yang bisa mengatasinya. So, tinggal kitanya mau atau
nggak? Mau berjuang untuk Islam atau nggak? Saatnya kamu memilih!
Wanita bercadar seringkali diidentikkan dengan orang arab atau timur-tengah. Padahal
memakai cadar atau menutup wajah bagi wanita adalah ajaran Islam yang didasari dalil-dalil
Al Qur’an, hadits-hadits shahih serta penerapan para sahabat Nabi Shallallahu’alaihi
Wasallam serta para ulama yang mengikuti mereka. Sehingga tidak benar anggapan bahwa
hal tersebut merupakan sekedar budaya timur-tengah.
Berikut ini sengaja kami bawakan pendapat-pendapat para ulama madzhab, tanpa
menyebutkan pendalilan mereka, untuk membuktikan bahwa pembahasan ini tertera dan
dibahas secara gamblang dalam kitab-kitab fiqih 4 madzhab. Lebih lagi, ulama 4 madzhab
semuanya menganjurkan wanita muslimah untuk memakai cadar, bahkan sebagiannya sampai
kepada anjuran wajib. Beberapa penukilan yang disebutkan di sini hanya secuil saja, karena
masih banyak lagi penjelasan-penjelasan serupa dari para ulama madzhab.
Madzhab Hanafi
Pendapat madzhab Hanafi, wajah wanita bukanlah aurat, namun memakai cadar hukumnya
sunnah (dianjurkan) dan menjadi wajib jika dikhawatirkan menimbulkan fitnah.
* Asy Syaranbalali berkata:
‫تار‬ ‫مخ‬ ‫ال‬ ‫و‬‫وه‬ ، ‫صح‬ ‫األ‬ ‫ي‬ ‫ف‬ ‫ما‬‫وظاهره‬ ‫نهما‬ ‫اط‬ ‫ب‬ ‫يها‬ ‫ف‬ ‫وك‬ ‫وجهها‬ ‫إال‬ ‫عورة‬ ‫حرة‬ ‫ال‬ ‫دن‬ ‫ب‬ ‫يع‬ ‫وجم‬
“Seluruh tubuh wanita adalah aurat kecuali wajah dan telapak tangan dalam serta telapak
tangan luar, ini pendapat yang lebih shahih dan merupakan pilihan madzhab kami“ (Matan
Nuurul Iidhah)
* Al Imam Muhammad ‘Alaa-uddin berkata:
‫و‬ ‫إال‬ ‫عورة‬ ‫حرة‬ ‫ال‬ ‫دن‬ ‫ب‬ ‫يع‬ ‫وجم‬ ، ‫به‬ ‫ش‬ ‫األ‬ ‫لى‬ ‫ع‬ ‫عورة‬ ‫ب‬ ‫يس‬ ‫ول‬ ،‫ها‬ ‫صوت‬ ‫ذا‬ ‫وك‬ ، ‫ة‬ ‫رواي‬ ‫ي‬ ‫ف‬ ‫يها‬ ‫دم‬ ‫وق‬ ، ‫يها‬ ‫ف‬ ‫وك‬ ‫جهها‬
‫نة‬ ‫ت‬ ‫ف‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫رجال‬ ‫ال‬ ‫ين‬ ‫ب‬ ‫وجهها‬ ‫شف‬ ‫ك‬ ‫من‬ ‫نع‬ ‫م‬ ‫ت‬ ‫ذا‬ ‫ول‬ ، ‫نة‬ ‫ت‬ ‫ف‬ ‫ال‬ ‫ى‬ ‫إل‬ ‫ؤدي‬ ‫ي‬ ‫ما‬ ‫وإن‬
“Seluruh badan wanita adalah aurat kecuali wajah dan telapak tangan dalam. Dalam suatu
riwayat, juga telapak tangan luar. Demikian juga suaranya. Namun bukan aurat jika
dihadapan sesama wanita. Jika cenderung menimbulkan fitnah, dilarang menampakkan
wajahnya di hadapan para lelaki” (Ad Durr Al Muntaqa, 81)
* Al Allamah Al Hashkafi berkata:
‫ال‬ ‫وجهها‬ ‫شف‬ ‫ك‬ ‫ت‬ ‫نها‬ ‫ك‬ ‫ل‬ ، ‫رجل‬ ‫ال‬ ‫ك‬ ‫مرأة‬ ‫وال‬ ‫يندر‬ ‫بل‬ ، ‫جاو‬ ‫د‬‫ه‬‫ت‬َ‫ف‬‫ا‬َ‫ج‬َ‫و‬ ‫عليه‬ ‫ا‬‫و‬َ‫شي‬ ‫ف‬َ‫ل‬َ‫د‬َ‫ج‬ ‫ولو‬ ، ‫رأجها‬
“Aurat wanita dalam shalat itu seperti aurat lelaki. Namun wajah wanita itu dibuka sedangkan
kepalanya tidak. Andai seorang wanita memakai sesuatu di wajahnya atau menutupnya,
boleh, bahkan dianjurkan” (Ad Durr Al Mukhtar, 2/189)
* Al Allamah Ibnu Abidin berkata:
‫بشهوة‬ ‫إليها‬ ‫النكر‬ ‫يوع‬ ‫قد‬ ‫الكشف‬ ‫مع‬ ‫ألنه‬ ، ‫الفتنة‬ ‫فتوع‬ ‫وجهها‬ ‫الرجال‬ ‫يرك‬ ‫أن‬ ‫لخوي‬ ‫الكشف‬ ‫من‬ ‫د‬‫ع‬َ‫ن‬‫م‬‫د‬‫ت‬
“Terlarang bagi wanita menampakan wajahnya karena khawatir akan dilihat oleh para lelaki,
kemudian timbullah fitnah. Karena jika wajah dinampakkan, terkadang lelaki melihatnya
dengan syahwat” (Hasyiah ‘Alad Durr Al Mukhtaar, 3/188-189)
* Al Allamah Ibnu Najiim berkata:
‫نة‬ ‫ت‬ ‫ف‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫نا‬ ‫ومان‬ ‫ي‬ ‫ف‬ ‫رجال‬ ‫ال‬ ‫ين‬ ‫ب‬ ‫وجهها‬ ‫شف‬ ‫ك‬ ‫من‬ ‫ة‬ ‫شاب‬ ‫ال‬ ‫مرأة‬ ‫ال‬ ‫نع‬ ‫م‬ ‫ت‬ : ‫نا‬ ‫خ‬ ‫شاي‬ ‫م‬ ‫ال‬ ‫ق‬
“Para ulama madzhab kami berkata bahwa terlarang bagi wanita muda untuk menampakkan
wajahnya di hadapan para lelaki di zaman kita ini, karena dikhawatirkan menimbulkan
fitnah” (Al Bahr Ar Raaiq, 284)
Beliau berkata demikian di zaman beliau, yaitu beliau wafat pada tahun 970 H, bagaimana
dengan zaman kita sekarang?
Madzhab Maliki
Mazhab Maliki berpendapat bahwa wajah wanita bukanlah aurat, namun memakai cadar
hukumnya sunnah (dianjurkan) dan menjadi wajib jika dikhawatirkan menimbulkan fitnah.
Bahkan sebagian ulama Maliki berpendapat seluruh tubuh wanita adalah aurat.
* Az Zarqaani berkata:
. ‫تها‬‫وقا‬ ‫دالليها‬ ‫أتى‬ ، ‫جسدها‬ ‫جميع‬ ‫من‬ ‫والكفين‬ ‫الوجه‬ ‫يير‬ ‫مسل‬ ‫أجنبي‬ ‫رجل‬ ‫مع‬ ‫الحرة‬ ‫وعورة‬ ‫فان‬ ‫ك‬ ‫وال‬ ‫وجه‬ ‫ال‬ ‫وأما‬
‫أو‬ ‫شهادة‬ ‫من‬ ‫عذر‬ ‫ال‬ ‫ب‬ ‫ة‬ ‫شاب‬ ‫و‬ ‫ول‬ ‫ين‬ ‫شوف‬ ‫ك‬‫م‬ ‫تهما‬ ‫رؤي‬ ‫له‬ ‫ف‬ ، ‫نهما‬ ‫اط‬ ‫وب‬ ‫ما‬‫ظاهره‬ ‫اد‬ ‫ق‬ ‫أو‬ ‫نة‬ ‫ت‬ ‫ف‬ ‫خوي‬ ‫ل‬ ‫إال‬ ، ‫طب‬
‫ي‬ ‫شان‬ ‫ل‬ ‫و‬ ‫وال‬ ‫ي‬ ‫فاكهان‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ما‬‫ك‬ ، ‫رد‬‫ألم‬ ‫نكر‬ ‫ك‬ ، ‫يحرم‬ ‫ف‬ ‫ذة‬ ‫ل‬
“Aurat wanita di depan lelaki muslim ajnabi adalah seluruh tubuh selain wajah dan telapak
tangan. Bahkan suara indahnya juga aurat. Sedangkan wajah, telapak tangan luar dan dalam,
boleh dinampakkan dan dilihat oleh laki-laki walaupun wanita tersebut masih muda baik
sekedar melihat ataupun untuk tujuan pengobatan. Kecuali jika khawatir timbul fitnah atau
lelaki melihat wanita untuk berlezat-lezat, maka hukumnya haram, sebagaimana haramnya
melihat amraad. Hal ini juga diungkapkan oleh Al Faakihaani dan Al Qalsyaani” (Syarh
Mukhtashar Khalil, 176)
* Ibnul Arabi berkata:
‫أو‬ ، ‫يها‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫شهادة‬ ‫ال‬ ‫ك‬ ، ‫حاجة‬ ‫ل‬ ‫أو‬ ، ‫ضرورة‬ ‫ل‬ ‫إال‬ ‫ك‬ ‫ذل‬ ‫شف‬ ‫ك‬ ‫جوو‬ ‫ي‬ ‫ال‬ ‫ف‬ ، ‫ها‬ ‫صوت‬ ‫و‬ ، ‫ها‬ ‫دن‬ ‫ب‬ ، ‫عورة‬ ‫لها‬ ‫ك‬ ‫مرأة‬ ‫وال‬
‫أو‬ ، ‫ها‬ ‫بدن‬ ‫ب‬ ‫كون‬ ‫ي‬ ‫داء‬ ‫عندها‬ ‫ويعر‬ َ‫عن‬َ‫ي‬ ‫عما‬ ‫جؤالها‬
“Wanita itu seluruhnya adalah aurat. Baik badannya maupun suaranya. Tidak boleh
menampakkan wajahnya kecuali darurat atau ada kebutuhan mendesak seperti persaksian
atau pengobatan pada badannya, atau kita dipertanyakan apakah ia adalah orang yang
dimaksud (dalam sebuah persoalan)” (Ahkaamul Qur’an, 3/1579)
* Al Qurthubi berkata:
‫جتر‬ ‫فعليها‬ ، ‫الفتنة‬ ‫وكفيها‬ ‫وجهها‬ ‫من‬ ‫وءيف‬ ‫جميلة‬ ‫كانف‬ ‫اذا‬ ‫المرأة‬ ‫إن‬ : ‫ا‬ ‫المالكية‬ ‫علماء‬ ‫كبار‬ ‫من‬ ‫وهو‬ ‫اا‬ ‫منداد‬ ،‫دوي‬‫ء‬ ‫ابن‬ ‫قال‬
‫موبحة‬ ‫أو‬ ‫ا‬‫عجووو‬ ‫كانف‬ ‫وإن‬ ‫م‬ ‫ذلك‬ ‫يها‬ ‫ف‬ ‫وك‬ ‫وجهها‬ ‫شف‬ ‫ك‬ ‫ت‬ ‫أن‬ ‫جاو‬
“Ibnu Juwaiz Mandad – ia adalah ulama besar Maliki – berkata: Jika seorang wanita itu
cantik dan khawatir wajahnya dan telapak tangannya menimbulkan fitnah, hendaknya ia
menutup wajahnya. Jika ia wanita tua atau wajahnya jelek, boleh baginya menampakkan
wajahnya” (Tafsir Al Qurthubi, 12/229)
* Al Hathab berkata:
‫وا‬‫ل‬‫ور‬ ‫أأمد‬ ‫الشي‬ ‫عنه‬ ‫ونوله‬ ، ‫الوهار‬ ‫عبد‬ ‫الواهي‬ ‫قاله‬ . ‫والكفين‬ ‫الوجه‬ ‫جتر‬ ‫عليها‬ ‫يجب‬ ‫الفتنة‬ ‫المرأة‬ ‫من‬ ‫دشي‬‫ء‬ ‫إن‬ ‫أنه‬ ‫واعل‬
‫يح‬ ‫ه‬ ‫تو‬ ‫ال‬ ‫ظاهر‬ ‫و‬‫وه‬ ، ‫ة‬ ‫جال‬ ‫ر‬ ‫ال‬ ‫شرح‬ ‫ي‬ ‫ف‬
“Ketahuilah, jika dikhawatirkan terjadi fitnah maka wanita wajib menutup wajah dan telapak
tangannya. Ini dikatakan oleh Al Qadhi Abdul Wahhab, juga dinukil oleh Syaikh Ahmad
Zarruq dalam Syarhur Risaalah. Dan inilah pendapat yang lebih tepat” (Mawahib Jaliil, 499)
* Al Allamah Al Banaani, menjelaskan pendapat Az Zarqani di atas:
، ‫الوهار‬ ‫عبد‬ ‫الواهي‬ ‫عن‬ ‫الوجور‬ ‫ا‬‫و‬‫ض‬‫أي‬ ‫الحًلار‬ ‫ونول‬ ، ‫المذهب‬ ‫مشهور‬ ‫إنه‬ : ‫و‬‫قااال‬ ‫الفرصة‬ ‫ايتنام‬ ‫في‬ ‫مرووا‬ ‫البن‬ ‫الذي‬ ‫وهو‬
‫ل‬‫وفا‬ . ‫عيا‬ ‫عن‬ ‫اا‬‫و‬َ‫م‬ ‫نول‬ ‫موتضى‬ ‫وهو‬ ، ‫بار‬ ‫ي‬ ‫الرجل‬ ‫على‬ ‫وإنما‬ ، ‫ذلك‬ ‫عليها‬ ‫يجب‬ ‫ال‬ ‫أو‬ ‫شرح‬ ‫في‬ ‫وروا‬ ‫الشي‬
‫ستحب‬‫د‬‫ي‬‫ف‬ ‫وييرها‬ ، ‫عليها‬ ‫فيجب‬ ‫الجميلة‬ ‫بين‬ ‫الويليسية‬
“Pendapat tersebut juga dikatakan oleh Ibnu Marzuuq dalam kitab Ightimamul Furshah, ia
berkata: ‘Inilah pendapat yang masyhur dalam madzhab Maliki’. Al Hathab juga menukil
perkataan Al Qadhi Abdul Wahhab bahwa hukumnya wajib. Sebagian ulama Maliki
menyebutkan pendapat bahwa hukumnya tidak wajib namun laki-laki wajib menundukkan
pandangannya. Pendapat ini dinukil Mawwaq dari Iyadh. Syaikh Zarruq dalam kitab Syarhul
Waghlisiyyah merinci, jika cantik maka wajib, jika tidak cantik maka sunnah” (Hasyiyah ‘Ala
Syarh Az Zarqaani, 176)
Madzhab Syafi’i
Pendapat madzhab Syafi’i, aurat wanita di depan lelaki ajnabi (bukan mahram) adalah
seluruh tubuh. Sehingga mereka mewajibkan wanita memakai cadar di hadapan lelaki ajnabi.
Inilah pendapat mu’tamad madzhab Syafi’i.
* Asy Syarwani berkata:
‫عورات‬ ‫الث‬ ‫ث‬ ‫ها‬ ‫ل‬ ‫إن‬ : ‫ةروع‬ ‫يي‬ ‫ةالصلا‬ ، ‫و‬ ‫و‬ ‫ام‬ ‫مدات‬ ‫ا‬ ‫يأ‬ ‫لك‬ ‫ندر‬ ‫ا‬ ‫ام‬ ‫كوس‬ ‫جولا‬ ‫نييكلاو‬ . ‫وعورة‬
‫ند‬ ‫وع‬ ‫لوة‬ ‫خ‬ ‫ال‬ ‫ي‬ ‫ف‬ ‫وعورة‬ ‫تمد‬ ‫ع‬‫م‬ ‫ال‬ ‫لى‬ ‫ع‬ ‫ين‬ ‫ف‬ ‫ك‬ ‫وال‬ ‫وجه‬ ‫ال‬ ‫تى‬ ‫أ‬ ‫ها‬ ‫دن‬ ‫ب‬ ‫يع‬ ‫جم‬ : ‫يها‬ ‫إل‬ ‫ب‬ ‫ان‬ ‫األج‬ ‫نكر‬ ‫ل‬ ‫بة‬ ‫س‬ ‫ن‬ ‫ال‬ ‫ب‬
‫ا‬ ‫بة‬ ‫رك‬ ‫وال‬ ‫سرة‬ ‫ال‬ ‫ين‬ ‫ب‬ ‫ما‬ ‫أي‬ ‫ا‬ ‫ا‬‫ه‬‫»ا‬ ‫رجل‬ ‫ال‬ ‫عورة‬ ‫ك‬ : ‫محارم‬ ‫ال‬
“Wanita memiliki tiga jenis aurat, (1) aurat dalam shalat -sebagaimana telah dijelaskan- yaitu
seluruh badan kecuali wajah dan telapak tangan, (2) aurat terhadap pandangan lelaki ajnabi,
yaitu seluruh tubuh termasuk wajah dan telapak tangan, menurut pendapat yang mu’tamad,
(3) aurat ketika berdua bersama yang mahram, sama seperti laki-laki, yaitu antara pusar dan
paha” (Hasyiah Asy Syarwani ‘Ala Tuhfatul Muhtaaj, 2/112)
* Syaikh Sulaiman Al Jamal berkata:
‫ها‬ ‫عورت‬ ‫وأما‬ . ‫الة‬‫ا‬ ‫ال‬ ‫ي‬ ‫ف‬ ‫ها‬ ‫عورت‬ ‫ذ‬‫وه‬ : ‫ين‬ ‫ف‬ ‫وك‬ ‫وجه‬ ‫ير‬ ‫ي‬ ‫فما‬ ، ‫المحارم‬ ‫الرجال‬ ‫وعند‬ ‫ا‬‫و‬‫و‬‫مًلل‬ ‫المسلمات‬ ‫النساء‬ ‫عند‬
‫بدن‬ ‫ال‬ ‫يع‬ ‫جم‬ ‫ف‬ ‫ب‬ ‫ان‬ ‫األج‬ ‫رجال‬ ‫ال‬ ‫ند‬ ‫ع‬ ‫وأما‬ . ‫بة‬ ‫رك‬ ‫وال‬ ‫سرة‬ ‫ال‬ ‫ين‬ ‫ب‬
“Maksud perkataan An Nawawi ‘aurat wanita adalah selain wajah dan telapak tangan’, ini
adalah aurat di dalam shalat. Adapun aurat wanita muslimah secara mutlak di hadapan lelaki
yang masih mahram adalah antara pusar hingga paha. Sedangkan di hadapan lelaki yang
bukan mahram adalah seluruh badan” (Hasyiatul Jamal Ala’ Syarh Al Minhaj, 411)
* Syaikh Muhammad bin Qaasim Al Ghazzi, penulis Fathul Qaarib, berkata:
‫ها‬ ‫عورت‬ ‫ف‬ ‫الة‬‫ا‬ ‫ال‬ ‫ءارج‬ ‫أما‬ ، ‫الة‬‫ا‬ ‫ال‬ ‫ي‬ ‫ف‬ ‫ها‬ ‫عورت‬ ‫ذ‬‫وه‬ ، ‫يها‬ ‫ف‬ ‫وك‬ ‫وجهها‬ ‫إال‬ ‫عورة‬ ‫حرة‬ ‫ال‬ ‫مرأة‬ ‫ال‬ ‫دن‬ ‫ب‬ ‫يع‬ ‫وجم‬
‫ها‬ ‫دن‬ ‫ب‬ ‫يع‬ ‫جم‬
“Seluruh badan wanita selain wajah dan telapak tangan adalah aurat. Ini aurat di dalam shalat.
Adapun di luar shalat, aurat wanita adalah seluruh badan” (Fathul Qaarib, 19)
* Ibnu Qaasim Al Abadi berkata:
‫الفتنة‬ ‫لخوي‬ ‫بل‬ ، ‫عورة‬ ‫لكونهما‬ ‫ليس‬ ‫الحياة‬ ‫في‬ ‫جترهما‬ ‫ووجور‬ . ‫والكفين‬ ‫الوجه‬ ‫عدا‬ ‫ما‬ ‫رقيوة‬ ‫ولو‬ ‫األنةى‬ ‫من‬ ‫جتر‬ ‫ما‬ ‫فيجب‬
‫ا‬‫و‬‫ب‬‫يال‬
“Wajib bagi wanita menutup seluruh tubuh selain wajah telapak tangan, walaupun
penutupnya tipis. Dan wajib pula menutup wajah dan telapak tangan, bukan karena keduanya
adalah aurat, namun karena secara umum keduanya cenderung menimbulkan fitnah”
(Hasyiah Ibnu Qaasim ‘Ala Tuhfatul Muhtaaj, 3/115)
* Taqiyuddin Al Hushni, penulis Kifaayatul Akhyaar, berkata:
‫فُن‬ ، ‫النكر‬ ‫عن‬ ‫يحتروون‬ ‫ال‬ ‫أجانب‬ ‫وهناك‬ ‫مسجد‬ ‫في‬ ‫تكون‬ ‫أن‬ ‫إال‬ ‫بة‬‫ل‬‫و‬‫متن‬ ‫والمرأة‬ ، ‫وتمةيل‬ ‫صورة‬ ‫فيه‬ ‫ثور‬ ‫في‬ ‫يالي‬ ‫أن‬ ‫كر‬‫د‬‫ي‬‫و‬
‫وار‬ ‫ن‬ ‫ال‬ ‫ع‬ ‫رف‬ ‫يها‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫أرم‬ ‫ساد‬ ‫ف‬ ‫ال‬ ‫ى‬ ‫إل‬ ‫جر‬ ‫ي‬ ‫ما‬ ‫يها‬ ‫إل‬ ‫نكر‬ ‫ال‬ ‫من‬ ‫يف‬ ‫ء‬
“Makruh hukumnya shalat dengan memakai pakaian yang bergambar atau lukisan. Makruh
pula wanita memakai niqab (cadar) ketika shalat. Kecuali jika di masjid kondisinya sulit
terjaga dari pandnagan lelaki ajnabi. Jika wanita khawatir dipandang oleh lelaki ajnabi
sehingga menimbulkan kerusakan, haram hukumnya melepaskan niqab (cadar)” (Kifaayatul
Akhyaar, 181)
Madzhab Hambali
* Imam Ahmad bin Hambal berkata:
‫فر‬ ‫ك‬ ‫ال‬ ‫تى‬ ‫أ‬ ‫عورة‬ ‫اا‬ ‫حرة‬ ‫ال‬ ‫مرأة‬ ‫ال‬ ‫من‬ ‫أي‬ ‫اا‬ ‫نها‬ ‫م‬ ‫شيء‬ ‫ل‬ ‫ك‬
“Setiap bagian tubuh wanita adalah aurat, termasuk pula kukunya” (Dinukil dalam Zaadul
Masiir, 6/31)
* Syaikh Abdullah bin Abdil Aziz Al ‘Anqaari, penulis Raudhul Murbi’, berkata:
» ‫لكو‬ ‫ةرحلا‬ ‫ةغلارلا‬ ‫ةروع‬ ‫كتح‬ ‫رئاوذ‬ ‫ا‬ ، ‫حرص‬ ‫ر‬ ‫يي‬ ‫ةياعرلا‬ . ‫ا‬ ‫ا‬ ‫الإ‬ ‫جو‬ ‫ا‬ ‫سيلي‬ ‫ةروع‬ ‫يي‬ ‫ةالصلا‬ .
‫ها‬ ‫عورت‬ ‫لها‬ ‫ة‬ ‫م‬ ‫ى‬ ‫إل‬ ‫بة‬ ‫س‬ ‫ن‬ ‫ال‬ ‫وب‬ ‫ةى‬ ‫ن‬ ‫خ‬ ‫وال‬ ‫رجل‬ ‫ال‬ ‫ى‬ ‫إل‬ ‫بة‬ ‫س‬ ‫ن‬ ‫ال‬ ‫ب‬ ‫وجهها‬ ‫تى‬ ‫أ‬ ‫عورة‬ ‫لها‬ ‫ك‬ ‫ف‬ ‫ءارجها‬ ‫وأما‬ ‫ين‬ ‫ب‬ ‫ما‬
‫بة‬ ‫رك‬ ‫ال‬ ‫ى‬ ‫إل‬ ‫سرة‬ ‫ال‬
“Setiap bagian tubuh wanita yang baligh adalah aurat, termasuk pula sudut kepalanya.
Pendapat ini telah dijelaskan dalam kitab Ar Ri’ayah… kecuali wajah, karena wajah bukanlah
aurat di dalam shalat. Adapun di luar shalat, semua bagian tubuh adalah aurat, termasuk pula
wajahnya jika di hadapan lelaki atau di hadapan banci. Jika di hadapan sesama wanita,
auratnya antara pusar hingga paha” (Raudhul Murbi’, 140)
* Ibnu Muflih berkata:
» ‫لاا‬ ‫دمحأ‬ : ‫الو‬ ‫يدرت‬ ‫تنيو‬ ‫ا‬ ‫الإ‬ ‫نمل‬ ‫يي‬ ‫ةيآلا‬ ‫لانو‬ ‫رأ‬ ‫وال‬ ، ‫ا‬‫و‬َ‫شي‬ ‫تبين‬ ‫فال‬ ‫ءرجف‬ ‫فُذا‬ ، ‫عورة‬ ‫:ظفرها‬ ‫طالب‬ ‫و‬
‫يدها‬ ‫عند‬ ‫ا‬‫و‬‫ور‬ ‫ها‬‫ل‬‫م‬‫لكا‬ ‫تجعل‬ ‫أن‬ ‫إلي‬ َ‫وأأب‬ ، ‫الودم‬ ‫ياف‬ ‫فُنه‬ ، ‫ها‬‫دف‬‫ء‬
“Imam Ahmad berkata: ‘Maksud ayat tersebut adalah, janganlah mereka (wanita)
menampakkan perhiasan mereka kecuali kepada orang yang disebutkan di dalam ayat‘. Abu
Thalib menukil penjelasan dari beliau (Imam Ahmad): ‘Kuku wanita termasuk aurat. Jika
mereka keluar, tidak boleh menampakkan apapun bahkan khuf (semacam kaus kaki), karena
khuf itu masih menampakkan lekuk kaki. Dan aku lebih suka jika mereka membuat semacam
kancing tekan di bagian tangan’” (Al Furu’, 601-602)
* Syaikh Manshur bin Yunus bin Idris Al Bahuti, ketika menjelaskan matan Al Iqna’ , ia
berkata:
» ‫و‬ ‫ام‬ » ‫يأ‬ : ‫نايكلا‬ . » ‫جولاو‬ » ‫نم‬ ‫ةرحلا‬ ‫ةغلارلا‬ » ‫ةروع‬ ‫جراخ‬ ‫ا‬ » ‫يأ‬ ‫ةالصلا‬ » ‫رارتعار‬ ‫رظنلا‬ ‫ةيارك‬
» ‫ها‬ ‫دن‬ ‫ب‬
“’Keduanya, yaitu dua telapak tangan dan wajah adalah aurat di luar shalat karena adanya
pandangan, sama seperti anggota badan lainnya” (Kasyful Qanaa’, 309)
* Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin berkata:
‫ي‬ ‫ف‬ ‫راجح‬ ‫ال‬ ‫وول‬ ‫بال‬ ‫ان‬ ‫األج‬ ‫رجال‬ ‫ال‬ ‫عن‬ ‫وجه‬ ‫ال‬ ‫تر‬ ‫ج‬ ‫وجور‬ ‫ة‬ ‫سأل‬ ‫م‬ ‫ال‬ ‫ذ‬
“Pendapat yang kuat dalam masalah ini adalah wajib hukumnya bagi wanita untuk menutup
wajah dari pada lelaki ajnabi” (Fatawa Nurun ‘Alad Darb,
http://www.ibnothaimeen.com/all/noor/article_4913.shtml)
Cadar Adalah Budaya Islam
Dari pemaparan di atas, jelaslah bahwa memakai cadar (dan juga jilbab) bukanlah sekedar
budaya timur-tengah, namun budaya Islam dan ajaran Islam yang sudah diajarkan oleh para
ulama Islam sebagai pewaris para Nabi yang memberikan pengajaran kepada seluruh umat
Islam, bukan kepada masyarakat timur-tengah saja. Jika memang budaya Islam ini sudah
dianggap sebagai budaya lokal oleh masyarakat timur-tengah, maka tentu ini adalah perkara
yang baik. Karena memang demikian sepatutnya, seorang muslim berbudaya Islam.
Diantara bukti lain bahwa cadar (dan juga jilbab) adalah budaya Islam :
1. Sebelum turun ayat yang memerintahkan berhijab atau berjilbab, budaya masyarakat
arab Jahiliyah adalah menampakkan aurat, bersolek jika keluar rumah, berpakaian
seronok atau disebut dengan tabarruj. Oleh karena itu Allah Ta’ala berfirman:
َ‫ى‬َ‫ل‬‫و‬‫د‬ َ‫األ‬ ‫ي‬‫ة‬‫ي‬‫ي‬‫ل‬‫ي‬‫ه‬‫ا‬َ‫ج‬َ‫ال‬ َ‫ج‬َ‫ر‬َ‫ب‬َ‫ت‬ َ‫ن‬َ‫ج‬‫ر‬َ‫ب‬َ‫ت‬ َ‫ال‬َ‫و‬ ‫ن‬‫د‬‫ك‬‫ي‬‫ت‬‫و‬‫د‬‫ي‬‫د‬‫ب‬ ‫ي‬‫ي‬‫ف‬ َ‫ن‬ َ‫ر‬َ‫ق‬َ‫و‬
“Hendaknya kalian (wanita muslimah), berada di rumah-rumah kalian dan janganlah
kalian ber-tabarruj sebagaimana yang dilakukan wanita jahiliyah terdahulu” (QS. Al
Ahzab: 33)
Sedangkan, yang disebut dengan jahiliyah adalah masa ketika Rasulullah
Shallalahu’alihi Wasallam belum di utus. Ketika Islam datang, Islam mengubah
budaya buruk ini dengan memerintahkan para wanita untuk berhijab. Ini
membuktikan bahwa hijab atau jilbab adalah budaya yang berasal dari Islam.
2. Ketika turun ayat hijab, para wanita muslimah yang beriman kepada Rasulullah
Shallalahu’alaihi Wasallam seketika itu mereka mencari kain apa saja yang bisa
menutupi aurat mereka. ‘Aisyah Radhiallahu’anha berkata:
َ‫و‬‫َو‬‫ش‬َ‫ف‬ ‫دن‬‫ه‬َ‫ر‬ َ‫و‬‫د‬‫أ‬ َ‫ن‬َ‫َذ‬‫ء‬َ‫أ‬ ( ‫ن‬‫ي‬‫ه‬‫ي‬‫وب‬‫د‬‫ي‬‫د‬‫ج‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫ن‬‫ي‬‫ه‬ ‫ي‬‫ر‬‫د‬‫م‬‫د‬‫خ‬‫ي‬‫ب‬ َ‫َن‬‫ب‬ ‫ي‬‫ر‬َ‫ض‬َ‫ي‬َ‫ل‬َ‫و‬ ) ‫د‬‫ة‬َ‫ي‬ ََ‫ا‬ ‫ي‬ ‫ي‬‫ذ‬َ‫ه‬ َ‫ف‬َ‫ل‬َ،َ‫ن‬ ‫ا‬‫ام‬َ‫ه‬‫ي‬‫ب‬ َ‫ن‬ َ‫ر‬َ‫م‬َ‫ت‬ َ‫اء‬َ‫ف‬ ‫ي‬‫ي‬‫ش‬‫ا‬َ‫و‬َ‫ح‬َ‫ال‬ ‫ي‬‫ل‬َ‫ب‬‫ي‬‫ق‬ َ‫ن‬‫ي‬‫م‬ ‫ا‬َ‫ه‬َ‫ن‬
“(Wanita-wanita Muhajirin), ketika turun ayat ini: “Dan hendaklah mereka
menutupkan kain kudung ke dada (dan leher) mereka.” (QS. An Nuur: 31), mereka
merobek selimut mereka lalu mereka berkerudung dengannya.” (HR. Bukhari 4759)
Menunjukkan bahwa sebelumnya mereka tidak berpakaian yang menutupi aurat-aurat
mereka sehingga mereka menggunakan kain yang ada dalam rangka untuk mentaati
ayat tersebut.
Singkat kata, para ulama sejak dahulu telah membahas hukum memakai cadar bagi wanita.
Sebagian mewajibkan, dan sebagian lagi berpendapat hukumnya sunnah. Tidak ada diantara
mereka yang mengatakan bahwa pembahasan ini hanya berlaku bagi wanita muslimah arab
atau timur-tengah saja. Sehingga tidak benar bahwa memakai cadar itu aneh, ekstrim,
berlebihan dalam beragama, atau ikut-ikutan budaya negeri arab.

More Related Content

What's hot

What's hot (6)

Dakwah kita
Dakwah kitaDakwah kita
Dakwah kita
 
MENGHINDARI PERILAKU ZINA
MENGHINDARI PERILAKU ZINAMENGHINDARI PERILAKU ZINA
MENGHINDARI PERILAKU ZINA
 
Kelompok 1 larangan mendekati zina bab 5
Kelompok 1 larangan mendekati zina bab 5Kelompok 1 larangan mendekati zina bab 5
Kelompok 1 larangan mendekati zina bab 5
 
Pacaran....(gak lhaa yaaawww)
Pacaran....(gak lhaa yaaawww)Pacaran....(gak lhaa yaaawww)
Pacaran....(gak lhaa yaaawww)
 
Presentation1 tugas agama
Presentation1 tugas agamaPresentation1 tugas agama
Presentation1 tugas agama
 
Zina
ZinaZina
Zina
 

Similar to Indonesia

Similar to Indonesia (20)

Gaul sehat anti maksiat
Gaul sehat anti maksiatGaul sehat anti maksiat
Gaul sehat anti maksiat
 
ppt..seks bebas dan HIV/AIDS
ppt..seks bebas dan HIV/AIDSppt..seks bebas dan HIV/AIDS
ppt..seks bebas dan HIV/AIDS
 
Sistem Pergaulan Dalam Islam (Lanjutan)
Sistem Pergaulan Dalam Islam (Lanjutan)Sistem Pergaulan Dalam Islam (Lanjutan)
Sistem Pergaulan Dalam Islam (Lanjutan)
 
6. Anak Gaul Anti Amburadul @AminYusuf.pdf
6. Anak Gaul Anti Amburadul @AminYusuf.pdf6. Anak Gaul Anti Amburadul @AminYusuf.pdf
6. Anak Gaul Anti Amburadul @AminYusuf.pdf
 
Presentasi disma gaulsehatantimaksiat_novransulisno
Presentasi disma gaulsehatantimaksiat_novransulisnoPresentasi disma gaulsehatantimaksiat_novransulisno
Presentasi disma gaulsehatantimaksiat_novransulisno
 
Makalah Seks Bebas
Makalah Seks BebasMakalah Seks Bebas
Makalah Seks Bebas
 
Peran agama dlm mencegah penyakit aids
Peran agama dlm mencegah penyakit aidsPeran agama dlm mencegah penyakit aids
Peran agama dlm mencegah penyakit aids
 
Cara gaul hafara holic
Cara gaul hafara holicCara gaul hafara holic
Cara gaul hafara holic
 
40. hiv aids Solusinya
40. hiv aids Solusinya40. hiv aids Solusinya
40. hiv aids Solusinya
 
Materi seminar Parenting Tantangan Mendidik Anak Di Era Digital
Materi seminar Parenting Tantangan Mendidik Anak Di Era DigitalMateri seminar Parenting Tantangan Mendidik Anak Di Era Digital
Materi seminar Parenting Tantangan Mendidik Anak Di Era Digital
 
Pergaulan dikalangan remaja
Pergaulan dikalangan remajaPergaulan dikalangan remaja
Pergaulan dikalangan remaja
 
Pergaulan dikalangan remaja
Pergaulan dikalangan remajaPergaulan dikalangan remaja
Pergaulan dikalangan remaja
 
Pergaulan dikalangan remaja
Pergaulan dikalangan remajaPergaulan dikalangan remaja
Pergaulan dikalangan remaja
 
Pergaulan dikalangan remaja
Pergaulan dikalangan remajaPergaulan dikalangan remaja
Pergaulan dikalangan remaja
 
Sap seks bebas
Sap seks bebasSap seks bebas
Sap seks bebas
 
Bhan hiv
Bhan hivBhan hiv
Bhan hiv
 
Bhan hiv
Bhan hivBhan hiv
Bhan hiv
 
Bhan hiv
Bhan hivBhan hiv
Bhan hiv
 
Bahaya pornografi
Bahaya pornografiBahaya pornografi
Bahaya pornografi
 
Aku bijak jauhi zina lelaki
Aku bijak jauhi zina lelakiAku bijak jauhi zina lelaki
Aku bijak jauhi zina lelaki
 

Recently uploaded

MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 

Recently uploaded (20)

MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 

Indonesia

  • 1. Indonesia. Yap, negeri khatulistiwa dengan ribuan pulau dan pantai yang indah. Walaupun nggak semuanya sih. Banyak juga pantai yang awalnya indah eh makin indah. Coba lihat, sampah berserakan di sepanjang bibir pantai. Wah, kalo ini sih bukan indah namanya. By the way, udah pada update berita belum? Berita apa yang lagi rame di negeri kita ini? Bener banget. Beberapa minggu terakhir KPK dan Polri lagi kisruh. Belum lagi banjir di beberapa daerah. Nggak aneh sih. Tiap tahun kan emang begitu. Parahnya, sampe sekarang belum juga berhasil diatasi. Padahal pemimpin negeri udah gonta-ganti. Eh, tahu nggak? Negeri kita lagi dihebohkan oleh peredaran buku yang berjudul ‘Saatnya Aku Belajar Pacaran’. Itu loh buku yang ditulis Toge Aprilianto. Kamu yang pengen punya pacar, lagi nyari pacar atau malah udah punya pacar, jangan senyum-senyum gitu deh dengan kehadiran buku itu. Kabarnya, buku itu dapat reaksi keras loh dari masyarakat. Why? Ya iyalah, abis tuh buku isinya menyuruh dan membenarkan remaja berhubungan seks dengan pacarnya. Wajar kalo pacar ngajakin berhubungan seks. Kalo pacar minta seks, ya turutin aja kemauannya itu. Yang penting, masing-masing siap ngelakuin hubungan seks. Kurang lebih itu yang dibilang si penulis. Parah banget kan? Seruan ke arah seks bebas alias perzinaan makin banyak. Malah terang-terangan lagi kayak buku tadi. 18 April 2012 PT.Elexmedia Komputindo nerbitin buku ‘Why? Puberty’ yang ditulis Jeon Ji-eun asal Korea Selatan. Ada pesan kampanye dan pembenaran gaya hidup lesbian, gay, biseksual dan transjender (LGBT) di dalamnya. Udah beredar dan ternyata banyak diprotes. So, bulan Agustus 2014 si penerbit narik buku itu dari peredaran. Wait? Baru ditarik setelah dua tahun lebih beredar? Udah berapa ribu eksemplar yang terjual dan dibaca orang? Berarti kalo nggak diprotes bukunya akan terus beredar dong. Buku karya Toge Aprilianto tadi terbitnya tahun 2011. Berapa banyak remaja yang udah baca coba? Asli, parah! Seruan ke arah pacaran juga pernah nampang di dalam buku pelajaran sekolah dengan tema ‘Pacaran sehat’. Nggak cuma lewat media cetak. Di berbagai media lain juga sama. Sinetron remaja di TV, internet dll. Seruan ke arah perzinaan juga ada dalam program pekan kondom. Januari-Februari 2013, penjualan coklat berhadiah kondom di minimarket dan mall laku banget. Tahun 2014 kemarin muncul deh ide pekan kondom yang membagikan kondom gratis. Tentu aja dong targetnya remaja alias yang belum nikah. Bencana Akibat Zina Seks bebas emang udah banyak terjadi di negeri ini. Pada 10 Agustus 2014, Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi BKKBN, Dr. Julianto Witjaksono SpOG,
  • 2. KFER, MGO bilang, 46% remaja usia 15-19 tahun yang belum nikah udah berhubungan seks. (Tribunnews.com, 10/8/2014) So, banyak yang hamil di luar nikah. Dalam data BKKBN ada 20,9% remaja di Indonesia hamil dan melahirkan. (Okezone.com, 13/2/2013) Belum lagi yang aborsi. Seksolog en androlog Prof. Dr. Wimpie Pangkahila (18/2/2012) bilang, kasus aborsi diperkirakan 2,5 juta pertahun. Kasusnya tersebar dan merata di perkotaan maupun pedesaan. (Suaramerdeka.com, 18/4/2012) Sekitar 30% atau 800 ribu dilakuin oleh remaja. Itu yang berhasil didata. Lah yang belum? Pasti deh lebih banyak lagi. Malah nggak sedikit loh aborsi itu dilakuin sendiri alias dengan mengonsumsi obat aborsi. Pelaku seks bebas bisa terkena penyakit HIV/AIDS. Seks bebas yang marak bikin penderita HIV/AIDS meningkat. Laporan Joint of United Nations programme tahun 2013, penderita HIV/AIDS di Indonesia meningkat 50% dari tahun 2008-2013. Sebagian besar penularannya lewat seks. Surat Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL), D.r H.M. Subuh tertanggal 17 Oktober 2014, berdasarkan data Sistem Informasi HIV/AIDS dan IMS (SIHA), HIV/AIDS tersebar di 381 (76%) dari 498 kabupaten/kota di seluruh provinsi di Indonesia. Sejak 1 Januari 1987 secara komulatif jumlah infeksi HIV yang dilaporkan sampe bulan September 2014 adalah 150.296. Jumlah komulatif AIDS sebanyak 55.799 orang. So, total jumlah HIV/AIDS sampe September 2014 mencapai 206.095 kasus. Persentase komulatif kasus AIDS tertinggi pada usia 20-29tahun (32,9%). Next, umur 30-39 tahun (28,5%), 40-49 tahun (10,7%), 50-59 tahun (3,4%) dan 15-19 tahun (3,1%). Biasanya, orang dideteksi positif AIDS setelah 5-10 tahun sejak pertama kali tertular virus HIV. So, penularan HIV paling banyak terjadi saat penderita berusia remaja sampe 30 tahun. Sebagian besar lewat seks. Gimana, pusing lihat angka-angka itu? Duh, tangan penulis aja sampe pegel waktu ngetik. Hehe. But, itulah yang harus kita tahu. Hamil di luar nikah, aborsi dan penyakit HIV/AIDS adalah bencana akibat seks bebas atau zina. Belum lagi bencana lain kayak ancaman terhadap generasi, rusaknya keluarga, rasa khawatir masyarakat atas penyebaran penyakit itu dll. Miris kan? Rasul Saw bersabda: “Jika zina dan riba telah marak si suatu negeri maka sungguh mereka telah menghalalkan sendiri azab Allah. “ (HR. al-Hakim, al-Baihaqi dan ath-Thabrani) Nah lo, Rasul aja udah peringatin bahaya dari zina. Anehnya, seruan-seruan ke arah zina makin marak. Kalo dibiarin terus, sama aja ngebiarin azab datang ke negeri ini. Emang sih banyak pihak sepakat kasus-kasus tadi kudu dihentikan. But, apa solusi mereka? Solusi yang berdasarkan ide kebebasan dan ide hak reproduksi. Yang akhirnya bikin orang mandang kalo aktivitas seksual itu hak yang nggak bisa dilarang. Selama dilakuin dengan kemauan, kesadaran sendiri en nggak ada paksaan. Seks bebas nggak bisa disalahin. Termasuk yang di luar nikah. Akhirnya, muncul solusi kayak ‘Pacaran Sehat’, Pekan Kondom Nasional, setia pada pasangan dll.
  • 3. Namanya juga hukum di negeri ini. Yang mandang kalo zina itu bukan tindakan kriminal yang bisa diperkarakan. Asal dilakuin suka sama suka, tanpa paksaan dan nggak ada yang ngaduin. Program dan solusi tadi udah dijalankan. But, kasus zina masih aja terjadi. Bencana- bencana tadi juga nggak akan bisa berhenti. Apalagi dengan solusi tadi. So, apa solusinya? Just With Islam Islam. Yap, Islam mandang seks bebas di luar nikah (zina) adalah maksiat dan kriminal. Udah mah bahaya, mengancam masyarakat dan hukumnya haram lagi. Firman Allah Swt: “Janganlah kalian mendekati zina. Sesungguhnya zina itu perbuatan keji dan jalan yang buruk.” (QS. Al-Isra’ :[17]: 32) Maksudnya nggak boleh mendekati zina adalah termasuk semua yang bisa mendorong, mengarah dan menyeru ke arah perzinaan. So, media-media yang mengandung unsur pornoaksi dan pornografi kudu dimusnahkan. Baik tulisan, film, musik dll. Masyarakat harus dijauhin dari hal itu. Negara harus menanamkan dan memupuk keimanan dan ketaqwaan pada diri masyarakat sejak dini. Ngajarin tata pergaulan dalam Islam. Nah, kalo pezina harus ditindak tegas. Firman Allah Swt: “Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus dali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman.” (QS. An-Nuur [24]: 2) So, ada 2 kategori: 1. Pezina ghayr muhshan (belum nikah) dicambuk 100 kali 2. Pezina muhshan (udah nikah) dirajam sampe mati. Hukuman tadi tentu aja harus disaksikan oleh masyarakat. Orang yang propagandain kebebasan seks juga ditindak tegas biar jera. Akhirnya orang takut berzina atau menyeru hal- hal yang mengarah ke sana. Tentu aja semua ini nggak akan terjadi kalo negeri ini masih pake sistem yang salah. Hanya Islam yang bisa mengatasinya. So, tinggal kitanya mau atau nggak? Mau berjuang untuk Islam atau nggak? Saatnya kamu memilih! Wanita bercadar seringkali diidentikkan dengan orang arab atau timur-tengah. Padahal memakai cadar atau menutup wajah bagi wanita adalah ajaran Islam yang didasari dalil-dalil Al Qur’an, hadits-hadits shahih serta penerapan para sahabat Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam serta para ulama yang mengikuti mereka. Sehingga tidak benar anggapan bahwa hal tersebut merupakan sekedar budaya timur-tengah. Berikut ini sengaja kami bawakan pendapat-pendapat para ulama madzhab, tanpa menyebutkan pendalilan mereka, untuk membuktikan bahwa pembahasan ini tertera dan dibahas secara gamblang dalam kitab-kitab fiqih 4 madzhab. Lebih lagi, ulama 4 madzhab semuanya menganjurkan wanita muslimah untuk memakai cadar, bahkan sebagiannya sampai kepada anjuran wajib. Beberapa penukilan yang disebutkan di sini hanya secuil saja, karena masih banyak lagi penjelasan-penjelasan serupa dari para ulama madzhab.
  • 4. Madzhab Hanafi Pendapat madzhab Hanafi, wajah wanita bukanlah aurat, namun memakai cadar hukumnya sunnah (dianjurkan) dan menjadi wajib jika dikhawatirkan menimbulkan fitnah. * Asy Syaranbalali berkata: ‫تار‬ ‫مخ‬ ‫ال‬ ‫و‬‫وه‬ ، ‫صح‬ ‫األ‬ ‫ي‬ ‫ف‬ ‫ما‬‫وظاهره‬ ‫نهما‬ ‫اط‬ ‫ب‬ ‫يها‬ ‫ف‬ ‫وك‬ ‫وجهها‬ ‫إال‬ ‫عورة‬ ‫حرة‬ ‫ال‬ ‫دن‬ ‫ب‬ ‫يع‬ ‫وجم‬ “Seluruh tubuh wanita adalah aurat kecuali wajah dan telapak tangan dalam serta telapak tangan luar, ini pendapat yang lebih shahih dan merupakan pilihan madzhab kami“ (Matan Nuurul Iidhah) * Al Imam Muhammad ‘Alaa-uddin berkata: ‫و‬ ‫إال‬ ‫عورة‬ ‫حرة‬ ‫ال‬ ‫دن‬ ‫ب‬ ‫يع‬ ‫وجم‬ ، ‫به‬ ‫ش‬ ‫األ‬ ‫لى‬ ‫ع‬ ‫عورة‬ ‫ب‬ ‫يس‬ ‫ول‬ ،‫ها‬ ‫صوت‬ ‫ذا‬ ‫وك‬ ، ‫ة‬ ‫رواي‬ ‫ي‬ ‫ف‬ ‫يها‬ ‫دم‬ ‫وق‬ ، ‫يها‬ ‫ف‬ ‫وك‬ ‫جهها‬ ‫نة‬ ‫ت‬ ‫ف‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫رجال‬ ‫ال‬ ‫ين‬ ‫ب‬ ‫وجهها‬ ‫شف‬ ‫ك‬ ‫من‬ ‫نع‬ ‫م‬ ‫ت‬ ‫ذا‬ ‫ول‬ ، ‫نة‬ ‫ت‬ ‫ف‬ ‫ال‬ ‫ى‬ ‫إل‬ ‫ؤدي‬ ‫ي‬ ‫ما‬ ‫وإن‬ “Seluruh badan wanita adalah aurat kecuali wajah dan telapak tangan dalam. Dalam suatu riwayat, juga telapak tangan luar. Demikian juga suaranya. Namun bukan aurat jika dihadapan sesama wanita. Jika cenderung menimbulkan fitnah, dilarang menampakkan wajahnya di hadapan para lelaki” (Ad Durr Al Muntaqa, 81) * Al Allamah Al Hashkafi berkata: ‫ال‬ ‫وجهها‬ ‫شف‬ ‫ك‬ ‫ت‬ ‫نها‬ ‫ك‬ ‫ل‬ ، ‫رجل‬ ‫ال‬ ‫ك‬ ‫مرأة‬ ‫وال‬ ‫يندر‬ ‫بل‬ ، ‫جاو‬ ‫د‬‫ه‬‫ت‬َ‫ف‬‫ا‬َ‫ج‬َ‫و‬ ‫عليه‬ ‫ا‬‫و‬َ‫شي‬ ‫ف‬َ‫ل‬َ‫د‬َ‫ج‬ ‫ولو‬ ، ‫رأجها‬ “Aurat wanita dalam shalat itu seperti aurat lelaki. Namun wajah wanita itu dibuka sedangkan kepalanya tidak. Andai seorang wanita memakai sesuatu di wajahnya atau menutupnya, boleh, bahkan dianjurkan” (Ad Durr Al Mukhtar, 2/189) * Al Allamah Ibnu Abidin berkata: ‫بشهوة‬ ‫إليها‬ ‫النكر‬ ‫يوع‬ ‫قد‬ ‫الكشف‬ ‫مع‬ ‫ألنه‬ ، ‫الفتنة‬ ‫فتوع‬ ‫وجهها‬ ‫الرجال‬ ‫يرك‬ ‫أن‬ ‫لخوي‬ ‫الكشف‬ ‫من‬ ‫د‬‫ع‬َ‫ن‬‫م‬‫د‬‫ت‬ “Terlarang bagi wanita menampakan wajahnya karena khawatir akan dilihat oleh para lelaki, kemudian timbullah fitnah. Karena jika wajah dinampakkan, terkadang lelaki melihatnya dengan syahwat” (Hasyiah ‘Alad Durr Al Mukhtaar, 3/188-189) * Al Allamah Ibnu Najiim berkata: ‫نة‬ ‫ت‬ ‫ف‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫نا‬ ‫ومان‬ ‫ي‬ ‫ف‬ ‫رجال‬ ‫ال‬ ‫ين‬ ‫ب‬ ‫وجهها‬ ‫شف‬ ‫ك‬ ‫من‬ ‫ة‬ ‫شاب‬ ‫ال‬ ‫مرأة‬ ‫ال‬ ‫نع‬ ‫م‬ ‫ت‬ : ‫نا‬ ‫خ‬ ‫شاي‬ ‫م‬ ‫ال‬ ‫ق‬ “Para ulama madzhab kami berkata bahwa terlarang bagi wanita muda untuk menampakkan wajahnya di hadapan para lelaki di zaman kita ini, karena dikhawatirkan menimbulkan fitnah” (Al Bahr Ar Raaiq, 284) Beliau berkata demikian di zaman beliau, yaitu beliau wafat pada tahun 970 H, bagaimana dengan zaman kita sekarang?
  • 5. Madzhab Maliki Mazhab Maliki berpendapat bahwa wajah wanita bukanlah aurat, namun memakai cadar hukumnya sunnah (dianjurkan) dan menjadi wajib jika dikhawatirkan menimbulkan fitnah. Bahkan sebagian ulama Maliki berpendapat seluruh tubuh wanita adalah aurat. * Az Zarqaani berkata: . ‫تها‬‫وقا‬ ‫دالليها‬ ‫أتى‬ ، ‫جسدها‬ ‫جميع‬ ‫من‬ ‫والكفين‬ ‫الوجه‬ ‫يير‬ ‫مسل‬ ‫أجنبي‬ ‫رجل‬ ‫مع‬ ‫الحرة‬ ‫وعورة‬ ‫فان‬ ‫ك‬ ‫وال‬ ‫وجه‬ ‫ال‬ ‫وأما‬ ‫أو‬ ‫شهادة‬ ‫من‬ ‫عذر‬ ‫ال‬ ‫ب‬ ‫ة‬ ‫شاب‬ ‫و‬ ‫ول‬ ‫ين‬ ‫شوف‬ ‫ك‬‫م‬ ‫تهما‬ ‫رؤي‬ ‫له‬ ‫ف‬ ، ‫نهما‬ ‫اط‬ ‫وب‬ ‫ما‬‫ظاهره‬ ‫اد‬ ‫ق‬ ‫أو‬ ‫نة‬ ‫ت‬ ‫ف‬ ‫خوي‬ ‫ل‬ ‫إال‬ ، ‫طب‬ ‫ي‬ ‫شان‬ ‫ل‬ ‫و‬ ‫وال‬ ‫ي‬ ‫فاكهان‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ما‬‫ك‬ ، ‫رد‬‫ألم‬ ‫نكر‬ ‫ك‬ ، ‫يحرم‬ ‫ف‬ ‫ذة‬ ‫ل‬ “Aurat wanita di depan lelaki muslim ajnabi adalah seluruh tubuh selain wajah dan telapak tangan. Bahkan suara indahnya juga aurat. Sedangkan wajah, telapak tangan luar dan dalam, boleh dinampakkan dan dilihat oleh laki-laki walaupun wanita tersebut masih muda baik sekedar melihat ataupun untuk tujuan pengobatan. Kecuali jika khawatir timbul fitnah atau lelaki melihat wanita untuk berlezat-lezat, maka hukumnya haram, sebagaimana haramnya melihat amraad. Hal ini juga diungkapkan oleh Al Faakihaani dan Al Qalsyaani” (Syarh Mukhtashar Khalil, 176) * Ibnul Arabi berkata: ‫أو‬ ، ‫يها‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫شهادة‬ ‫ال‬ ‫ك‬ ، ‫حاجة‬ ‫ل‬ ‫أو‬ ، ‫ضرورة‬ ‫ل‬ ‫إال‬ ‫ك‬ ‫ذل‬ ‫شف‬ ‫ك‬ ‫جوو‬ ‫ي‬ ‫ال‬ ‫ف‬ ، ‫ها‬ ‫صوت‬ ‫و‬ ، ‫ها‬ ‫دن‬ ‫ب‬ ، ‫عورة‬ ‫لها‬ ‫ك‬ ‫مرأة‬ ‫وال‬ ‫أو‬ ، ‫ها‬ ‫بدن‬ ‫ب‬ ‫كون‬ ‫ي‬ ‫داء‬ ‫عندها‬ ‫ويعر‬ َ‫عن‬َ‫ي‬ ‫عما‬ ‫جؤالها‬ “Wanita itu seluruhnya adalah aurat. Baik badannya maupun suaranya. Tidak boleh menampakkan wajahnya kecuali darurat atau ada kebutuhan mendesak seperti persaksian atau pengobatan pada badannya, atau kita dipertanyakan apakah ia adalah orang yang dimaksud (dalam sebuah persoalan)” (Ahkaamul Qur’an, 3/1579) * Al Qurthubi berkata: ‫جتر‬ ‫فعليها‬ ، ‫الفتنة‬ ‫وكفيها‬ ‫وجهها‬ ‫من‬ ‫وءيف‬ ‫جميلة‬ ‫كانف‬ ‫اذا‬ ‫المرأة‬ ‫إن‬ : ‫ا‬ ‫المالكية‬ ‫علماء‬ ‫كبار‬ ‫من‬ ‫وهو‬ ‫اا‬ ‫منداد‬ ،‫دوي‬‫ء‬ ‫ابن‬ ‫قال‬ ‫موبحة‬ ‫أو‬ ‫ا‬‫عجووو‬ ‫كانف‬ ‫وإن‬ ‫م‬ ‫ذلك‬ ‫يها‬ ‫ف‬ ‫وك‬ ‫وجهها‬ ‫شف‬ ‫ك‬ ‫ت‬ ‫أن‬ ‫جاو‬ “Ibnu Juwaiz Mandad – ia adalah ulama besar Maliki – berkata: Jika seorang wanita itu cantik dan khawatir wajahnya dan telapak tangannya menimbulkan fitnah, hendaknya ia menutup wajahnya. Jika ia wanita tua atau wajahnya jelek, boleh baginya menampakkan wajahnya” (Tafsir Al Qurthubi, 12/229) * Al Hathab berkata: ‫وا‬‫ل‬‫ور‬ ‫أأمد‬ ‫الشي‬ ‫عنه‬ ‫ونوله‬ ، ‫الوهار‬ ‫عبد‬ ‫الواهي‬ ‫قاله‬ . ‫والكفين‬ ‫الوجه‬ ‫جتر‬ ‫عليها‬ ‫يجب‬ ‫الفتنة‬ ‫المرأة‬ ‫من‬ ‫دشي‬‫ء‬ ‫إن‬ ‫أنه‬ ‫واعل‬ ‫يح‬ ‫ه‬ ‫تو‬ ‫ال‬ ‫ظاهر‬ ‫و‬‫وه‬ ، ‫ة‬ ‫جال‬ ‫ر‬ ‫ال‬ ‫شرح‬ ‫ي‬ ‫ف‬ “Ketahuilah, jika dikhawatirkan terjadi fitnah maka wanita wajib menutup wajah dan telapak tangannya. Ini dikatakan oleh Al Qadhi Abdul Wahhab, juga dinukil oleh Syaikh Ahmad Zarruq dalam Syarhur Risaalah. Dan inilah pendapat yang lebih tepat” (Mawahib Jaliil, 499) * Al Allamah Al Banaani, menjelaskan pendapat Az Zarqani di atas:
  • 6. ، ‫الوهار‬ ‫عبد‬ ‫الواهي‬ ‫عن‬ ‫الوجور‬ ‫ا‬‫و‬‫ض‬‫أي‬ ‫الحًلار‬ ‫ونول‬ ، ‫المذهب‬ ‫مشهور‬ ‫إنه‬ : ‫و‬‫قااال‬ ‫الفرصة‬ ‫ايتنام‬ ‫في‬ ‫مرووا‬ ‫البن‬ ‫الذي‬ ‫وهو‬ ‫ل‬‫وفا‬ . ‫عيا‬ ‫عن‬ ‫اا‬‫و‬َ‫م‬ ‫نول‬ ‫موتضى‬ ‫وهو‬ ، ‫بار‬ ‫ي‬ ‫الرجل‬ ‫على‬ ‫وإنما‬ ، ‫ذلك‬ ‫عليها‬ ‫يجب‬ ‫ال‬ ‫أو‬ ‫شرح‬ ‫في‬ ‫وروا‬ ‫الشي‬ ‫ستحب‬‫د‬‫ي‬‫ف‬ ‫وييرها‬ ، ‫عليها‬ ‫فيجب‬ ‫الجميلة‬ ‫بين‬ ‫الويليسية‬ “Pendapat tersebut juga dikatakan oleh Ibnu Marzuuq dalam kitab Ightimamul Furshah, ia berkata: ‘Inilah pendapat yang masyhur dalam madzhab Maliki’. Al Hathab juga menukil perkataan Al Qadhi Abdul Wahhab bahwa hukumnya wajib. Sebagian ulama Maliki menyebutkan pendapat bahwa hukumnya tidak wajib namun laki-laki wajib menundukkan pandangannya. Pendapat ini dinukil Mawwaq dari Iyadh. Syaikh Zarruq dalam kitab Syarhul Waghlisiyyah merinci, jika cantik maka wajib, jika tidak cantik maka sunnah” (Hasyiyah ‘Ala Syarh Az Zarqaani, 176) Madzhab Syafi’i Pendapat madzhab Syafi’i, aurat wanita di depan lelaki ajnabi (bukan mahram) adalah seluruh tubuh. Sehingga mereka mewajibkan wanita memakai cadar di hadapan lelaki ajnabi. Inilah pendapat mu’tamad madzhab Syafi’i. * Asy Syarwani berkata: ‫عورات‬ ‫الث‬ ‫ث‬ ‫ها‬ ‫ل‬ ‫إن‬ : ‫ةروع‬ ‫يي‬ ‫ةالصلا‬ ، ‫و‬ ‫و‬ ‫ام‬ ‫مدات‬ ‫ا‬ ‫يأ‬ ‫لك‬ ‫ندر‬ ‫ا‬ ‫ام‬ ‫كوس‬ ‫جولا‬ ‫نييكلاو‬ . ‫وعورة‬ ‫ند‬ ‫وع‬ ‫لوة‬ ‫خ‬ ‫ال‬ ‫ي‬ ‫ف‬ ‫وعورة‬ ‫تمد‬ ‫ع‬‫م‬ ‫ال‬ ‫لى‬ ‫ع‬ ‫ين‬ ‫ف‬ ‫ك‬ ‫وال‬ ‫وجه‬ ‫ال‬ ‫تى‬ ‫أ‬ ‫ها‬ ‫دن‬ ‫ب‬ ‫يع‬ ‫جم‬ : ‫يها‬ ‫إل‬ ‫ب‬ ‫ان‬ ‫األج‬ ‫نكر‬ ‫ل‬ ‫بة‬ ‫س‬ ‫ن‬ ‫ال‬ ‫ب‬ ‫ا‬ ‫بة‬ ‫رك‬ ‫وال‬ ‫سرة‬ ‫ال‬ ‫ين‬ ‫ب‬ ‫ما‬ ‫أي‬ ‫ا‬ ‫ا‬‫ه‬‫»ا‬ ‫رجل‬ ‫ال‬ ‫عورة‬ ‫ك‬ : ‫محارم‬ ‫ال‬ “Wanita memiliki tiga jenis aurat, (1) aurat dalam shalat -sebagaimana telah dijelaskan- yaitu seluruh badan kecuali wajah dan telapak tangan, (2) aurat terhadap pandangan lelaki ajnabi, yaitu seluruh tubuh termasuk wajah dan telapak tangan, menurut pendapat yang mu’tamad, (3) aurat ketika berdua bersama yang mahram, sama seperti laki-laki, yaitu antara pusar dan paha” (Hasyiah Asy Syarwani ‘Ala Tuhfatul Muhtaaj, 2/112) * Syaikh Sulaiman Al Jamal berkata: ‫ها‬ ‫عورت‬ ‫وأما‬ . ‫الة‬‫ا‬ ‫ال‬ ‫ي‬ ‫ف‬ ‫ها‬ ‫عورت‬ ‫ذ‬‫وه‬ : ‫ين‬ ‫ف‬ ‫وك‬ ‫وجه‬ ‫ير‬ ‫ي‬ ‫فما‬ ، ‫المحارم‬ ‫الرجال‬ ‫وعند‬ ‫ا‬‫و‬‫و‬‫مًلل‬ ‫المسلمات‬ ‫النساء‬ ‫عند‬ ‫بدن‬ ‫ال‬ ‫يع‬ ‫جم‬ ‫ف‬ ‫ب‬ ‫ان‬ ‫األج‬ ‫رجال‬ ‫ال‬ ‫ند‬ ‫ع‬ ‫وأما‬ . ‫بة‬ ‫رك‬ ‫وال‬ ‫سرة‬ ‫ال‬ ‫ين‬ ‫ب‬ “Maksud perkataan An Nawawi ‘aurat wanita adalah selain wajah dan telapak tangan’, ini adalah aurat di dalam shalat. Adapun aurat wanita muslimah secara mutlak di hadapan lelaki yang masih mahram adalah antara pusar hingga paha. Sedangkan di hadapan lelaki yang bukan mahram adalah seluruh badan” (Hasyiatul Jamal Ala’ Syarh Al Minhaj, 411) * Syaikh Muhammad bin Qaasim Al Ghazzi, penulis Fathul Qaarib, berkata: ‫ها‬ ‫عورت‬ ‫ف‬ ‫الة‬‫ا‬ ‫ال‬ ‫ءارج‬ ‫أما‬ ، ‫الة‬‫ا‬ ‫ال‬ ‫ي‬ ‫ف‬ ‫ها‬ ‫عورت‬ ‫ذ‬‫وه‬ ، ‫يها‬ ‫ف‬ ‫وك‬ ‫وجهها‬ ‫إال‬ ‫عورة‬ ‫حرة‬ ‫ال‬ ‫مرأة‬ ‫ال‬ ‫دن‬ ‫ب‬ ‫يع‬ ‫وجم‬ ‫ها‬ ‫دن‬ ‫ب‬ ‫يع‬ ‫جم‬ “Seluruh badan wanita selain wajah dan telapak tangan adalah aurat. Ini aurat di dalam shalat. Adapun di luar shalat, aurat wanita adalah seluruh badan” (Fathul Qaarib, 19) * Ibnu Qaasim Al Abadi berkata:
  • 7. ‫الفتنة‬ ‫لخوي‬ ‫بل‬ ، ‫عورة‬ ‫لكونهما‬ ‫ليس‬ ‫الحياة‬ ‫في‬ ‫جترهما‬ ‫ووجور‬ . ‫والكفين‬ ‫الوجه‬ ‫عدا‬ ‫ما‬ ‫رقيوة‬ ‫ولو‬ ‫األنةى‬ ‫من‬ ‫جتر‬ ‫ما‬ ‫فيجب‬ ‫ا‬‫و‬‫ب‬‫يال‬ “Wajib bagi wanita menutup seluruh tubuh selain wajah telapak tangan, walaupun penutupnya tipis. Dan wajib pula menutup wajah dan telapak tangan, bukan karena keduanya adalah aurat, namun karena secara umum keduanya cenderung menimbulkan fitnah” (Hasyiah Ibnu Qaasim ‘Ala Tuhfatul Muhtaaj, 3/115) * Taqiyuddin Al Hushni, penulis Kifaayatul Akhyaar, berkata: ‫فُن‬ ، ‫النكر‬ ‫عن‬ ‫يحتروون‬ ‫ال‬ ‫أجانب‬ ‫وهناك‬ ‫مسجد‬ ‫في‬ ‫تكون‬ ‫أن‬ ‫إال‬ ‫بة‬‫ل‬‫و‬‫متن‬ ‫والمرأة‬ ، ‫وتمةيل‬ ‫صورة‬ ‫فيه‬ ‫ثور‬ ‫في‬ ‫يالي‬ ‫أن‬ ‫كر‬‫د‬‫ي‬‫و‬ ‫وار‬ ‫ن‬ ‫ال‬ ‫ع‬ ‫رف‬ ‫يها‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫أرم‬ ‫ساد‬ ‫ف‬ ‫ال‬ ‫ى‬ ‫إل‬ ‫جر‬ ‫ي‬ ‫ما‬ ‫يها‬ ‫إل‬ ‫نكر‬ ‫ال‬ ‫من‬ ‫يف‬ ‫ء‬ “Makruh hukumnya shalat dengan memakai pakaian yang bergambar atau lukisan. Makruh pula wanita memakai niqab (cadar) ketika shalat. Kecuali jika di masjid kondisinya sulit terjaga dari pandnagan lelaki ajnabi. Jika wanita khawatir dipandang oleh lelaki ajnabi sehingga menimbulkan kerusakan, haram hukumnya melepaskan niqab (cadar)” (Kifaayatul Akhyaar, 181) Madzhab Hambali * Imam Ahmad bin Hambal berkata: ‫فر‬ ‫ك‬ ‫ال‬ ‫تى‬ ‫أ‬ ‫عورة‬ ‫اا‬ ‫حرة‬ ‫ال‬ ‫مرأة‬ ‫ال‬ ‫من‬ ‫أي‬ ‫اا‬ ‫نها‬ ‫م‬ ‫شيء‬ ‫ل‬ ‫ك‬ “Setiap bagian tubuh wanita adalah aurat, termasuk pula kukunya” (Dinukil dalam Zaadul Masiir, 6/31) * Syaikh Abdullah bin Abdil Aziz Al ‘Anqaari, penulis Raudhul Murbi’, berkata: » ‫لكو‬ ‫ةرحلا‬ ‫ةغلارلا‬ ‫ةروع‬ ‫كتح‬ ‫رئاوذ‬ ‫ا‬ ، ‫حرص‬ ‫ر‬ ‫يي‬ ‫ةياعرلا‬ . ‫ا‬ ‫ا‬ ‫الإ‬ ‫جو‬ ‫ا‬ ‫سيلي‬ ‫ةروع‬ ‫يي‬ ‫ةالصلا‬ . ‫ها‬ ‫عورت‬ ‫لها‬ ‫ة‬ ‫م‬ ‫ى‬ ‫إل‬ ‫بة‬ ‫س‬ ‫ن‬ ‫ال‬ ‫وب‬ ‫ةى‬ ‫ن‬ ‫خ‬ ‫وال‬ ‫رجل‬ ‫ال‬ ‫ى‬ ‫إل‬ ‫بة‬ ‫س‬ ‫ن‬ ‫ال‬ ‫ب‬ ‫وجهها‬ ‫تى‬ ‫أ‬ ‫عورة‬ ‫لها‬ ‫ك‬ ‫ف‬ ‫ءارجها‬ ‫وأما‬ ‫ين‬ ‫ب‬ ‫ما‬ ‫بة‬ ‫رك‬ ‫ال‬ ‫ى‬ ‫إل‬ ‫سرة‬ ‫ال‬ “Setiap bagian tubuh wanita yang baligh adalah aurat, termasuk pula sudut kepalanya. Pendapat ini telah dijelaskan dalam kitab Ar Ri’ayah… kecuali wajah, karena wajah bukanlah aurat di dalam shalat. Adapun di luar shalat, semua bagian tubuh adalah aurat, termasuk pula wajahnya jika di hadapan lelaki atau di hadapan banci. Jika di hadapan sesama wanita, auratnya antara pusar hingga paha” (Raudhul Murbi’, 140) * Ibnu Muflih berkata: » ‫لاا‬ ‫دمحأ‬ : ‫الو‬ ‫يدرت‬ ‫تنيو‬ ‫ا‬ ‫الإ‬ ‫نمل‬ ‫يي‬ ‫ةيآلا‬ ‫لانو‬ ‫رأ‬ ‫وال‬ ، ‫ا‬‫و‬َ‫شي‬ ‫تبين‬ ‫فال‬ ‫ءرجف‬ ‫فُذا‬ ، ‫عورة‬ ‫:ظفرها‬ ‫طالب‬ ‫و‬ ‫يدها‬ ‫عند‬ ‫ا‬‫و‬‫ور‬ ‫ها‬‫ل‬‫م‬‫لكا‬ ‫تجعل‬ ‫أن‬ ‫إلي‬ َ‫وأأب‬ ، ‫الودم‬ ‫ياف‬ ‫فُنه‬ ، ‫ها‬‫دف‬‫ء‬ “Imam Ahmad berkata: ‘Maksud ayat tersebut adalah, janganlah mereka (wanita) menampakkan perhiasan mereka kecuali kepada orang yang disebutkan di dalam ayat‘. Abu Thalib menukil penjelasan dari beliau (Imam Ahmad): ‘Kuku wanita termasuk aurat. Jika mereka keluar, tidak boleh menampakkan apapun bahkan khuf (semacam kaus kaki), karena
  • 8. khuf itu masih menampakkan lekuk kaki. Dan aku lebih suka jika mereka membuat semacam kancing tekan di bagian tangan’” (Al Furu’, 601-602) * Syaikh Manshur bin Yunus bin Idris Al Bahuti, ketika menjelaskan matan Al Iqna’ , ia berkata: » ‫و‬ ‫ام‬ » ‫يأ‬ : ‫نايكلا‬ . » ‫جولاو‬ » ‫نم‬ ‫ةرحلا‬ ‫ةغلارلا‬ » ‫ةروع‬ ‫جراخ‬ ‫ا‬ » ‫يأ‬ ‫ةالصلا‬ » ‫رارتعار‬ ‫رظنلا‬ ‫ةيارك‬ » ‫ها‬ ‫دن‬ ‫ب‬ “’Keduanya, yaitu dua telapak tangan dan wajah adalah aurat di luar shalat karena adanya pandangan, sama seperti anggota badan lainnya” (Kasyful Qanaa’, 309) * Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin berkata: ‫ي‬ ‫ف‬ ‫راجح‬ ‫ال‬ ‫وول‬ ‫بال‬ ‫ان‬ ‫األج‬ ‫رجال‬ ‫ال‬ ‫عن‬ ‫وجه‬ ‫ال‬ ‫تر‬ ‫ج‬ ‫وجور‬ ‫ة‬ ‫سأل‬ ‫م‬ ‫ال‬ ‫ذ‬ “Pendapat yang kuat dalam masalah ini adalah wajib hukumnya bagi wanita untuk menutup wajah dari pada lelaki ajnabi” (Fatawa Nurun ‘Alad Darb, http://www.ibnothaimeen.com/all/noor/article_4913.shtml) Cadar Adalah Budaya Islam Dari pemaparan di atas, jelaslah bahwa memakai cadar (dan juga jilbab) bukanlah sekedar budaya timur-tengah, namun budaya Islam dan ajaran Islam yang sudah diajarkan oleh para ulama Islam sebagai pewaris para Nabi yang memberikan pengajaran kepada seluruh umat Islam, bukan kepada masyarakat timur-tengah saja. Jika memang budaya Islam ini sudah dianggap sebagai budaya lokal oleh masyarakat timur-tengah, maka tentu ini adalah perkara yang baik. Karena memang demikian sepatutnya, seorang muslim berbudaya Islam. Diantara bukti lain bahwa cadar (dan juga jilbab) adalah budaya Islam : 1. Sebelum turun ayat yang memerintahkan berhijab atau berjilbab, budaya masyarakat arab Jahiliyah adalah menampakkan aurat, bersolek jika keluar rumah, berpakaian seronok atau disebut dengan tabarruj. Oleh karena itu Allah Ta’ala berfirman: َ‫ى‬َ‫ل‬‫و‬‫د‬ َ‫األ‬ ‫ي‬‫ة‬‫ي‬‫ي‬‫ل‬‫ي‬‫ه‬‫ا‬َ‫ج‬َ‫ال‬ َ‫ج‬َ‫ر‬َ‫ب‬َ‫ت‬ َ‫ن‬َ‫ج‬‫ر‬َ‫ب‬َ‫ت‬ َ‫ال‬َ‫و‬ ‫ن‬‫د‬‫ك‬‫ي‬‫ت‬‫و‬‫د‬‫ي‬‫د‬‫ب‬ ‫ي‬‫ي‬‫ف‬ َ‫ن‬ َ‫ر‬َ‫ق‬َ‫و‬ “Hendaknya kalian (wanita muslimah), berada di rumah-rumah kalian dan janganlah kalian ber-tabarruj sebagaimana yang dilakukan wanita jahiliyah terdahulu” (QS. Al Ahzab: 33) Sedangkan, yang disebut dengan jahiliyah adalah masa ketika Rasulullah Shallalahu’alihi Wasallam belum di utus. Ketika Islam datang, Islam mengubah budaya buruk ini dengan memerintahkan para wanita untuk berhijab. Ini membuktikan bahwa hijab atau jilbab adalah budaya yang berasal dari Islam. 2. Ketika turun ayat hijab, para wanita muslimah yang beriman kepada Rasulullah Shallalahu’alaihi Wasallam seketika itu mereka mencari kain apa saja yang bisa menutupi aurat mereka. ‘Aisyah Radhiallahu’anha berkata: َ‫و‬‫َو‬‫ش‬َ‫ف‬ ‫دن‬‫ه‬َ‫ر‬ َ‫و‬‫د‬‫أ‬ َ‫ن‬َ‫َذ‬‫ء‬َ‫أ‬ ( ‫ن‬‫ي‬‫ه‬‫ي‬‫وب‬‫د‬‫ي‬‫د‬‫ج‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫ن‬‫ي‬‫ه‬ ‫ي‬‫ر‬‫د‬‫م‬‫د‬‫خ‬‫ي‬‫ب‬ َ‫َن‬‫ب‬ ‫ي‬‫ر‬َ‫ض‬َ‫ي‬َ‫ل‬َ‫و‬ ) ‫د‬‫ة‬َ‫ي‬ ََ‫ا‬ ‫ي‬ ‫ي‬‫ذ‬َ‫ه‬ َ‫ف‬َ‫ل‬َ،َ‫ن‬ ‫ا‬‫ام‬َ‫ه‬‫ي‬‫ب‬ َ‫ن‬ َ‫ر‬َ‫م‬َ‫ت‬ َ‫اء‬َ‫ف‬ ‫ي‬‫ي‬‫ش‬‫ا‬َ‫و‬َ‫ح‬َ‫ال‬ ‫ي‬‫ل‬َ‫ب‬‫ي‬‫ق‬ َ‫ن‬‫ي‬‫م‬ ‫ا‬َ‫ه‬َ‫ن‬
  • 9. “(Wanita-wanita Muhajirin), ketika turun ayat ini: “Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dada (dan leher) mereka.” (QS. An Nuur: 31), mereka merobek selimut mereka lalu mereka berkerudung dengannya.” (HR. Bukhari 4759) Menunjukkan bahwa sebelumnya mereka tidak berpakaian yang menutupi aurat-aurat mereka sehingga mereka menggunakan kain yang ada dalam rangka untuk mentaati ayat tersebut. Singkat kata, para ulama sejak dahulu telah membahas hukum memakai cadar bagi wanita. Sebagian mewajibkan, dan sebagian lagi berpendapat hukumnya sunnah. Tidak ada diantara mereka yang mengatakan bahwa pembahasan ini hanya berlaku bagi wanita muslimah arab atau timur-tengah saja. Sehingga tidak benar bahwa memakai cadar itu aneh, ekstrim, berlebihan dalam beragama, atau ikut-ikutan budaya negeri arab.