SlideShare a Scribd company logo
KOMUNIKASI BISNIS
Contoh Komunikasi Lintas Budaya Internasional
33212010001
MEIDITA ANDRILIA
LATAR BELAKANG
Dalam dasawarsa tahun 1990-an, dunia tengah memasuki periode kemakmuran ekonomi
atau yang sering disebut boom economi. Globalisasi telah menjadi konsep fenomenal dalam
diskursus pemikiran dewasa ini. Kekuatan-kekuatan ekonomi dunia melanda, melintasi batas
negara, menghasilkan demokrasi, kebebasan, peluang, tantangan dan kemakmuran yang lebih
besar.
Pada era ini, berbagai produk industry yang masuk pasar global dipatok dengan standar
internasional. Kita tidak cukup hanya mengandalkan produk yang kompetitif, harga yang bersaing,
iklan dan promosi yang menggebu-gebu, tetapi kita juga dituntut untuk memiliki keahlian dalam
mengamati karakteristik pasar dan kemampuan persuasi pemasaran/negosiasi bisnis lewat
ancangan komunikasi antarbudaya.
Di Indonesia bidang komunikasi yang mencakup komunikasi pemasaran, periklanan,
negosiasi, public realtions, dan komunikasi bisnis antabudaya terlihat masih terpinggirkan. Padahal,
untuk membentuk pebisnis-pebisnis lintas budaya (internasional), kemampuan berkomunikasi mutlak
diperlukan. Dalam konstelasi persaingan ekonomi global, kemampuan kita memasarkan barang
tidak cukup hanya mengandalakan naluri “berjualan”, tapi perlu dibentuk budaya bisnis professional
yang mencakup komiten mutu, etos kerja, kompetisi, orientasi pasar, sikap kreatif dan inovatif, serta
1. KOMUNIKASI BISNIS DALAM BUDAYA
JEPANG
 Orang Jepang akan saling membungkukkan badan ketika bertemu, dan ketika orang
tidak mau melakukannya maka hukuman sosial akan dikenakan kepada orang
tersebut. Orang Jepang sangat bangga terhadap budaya saling menghormati dengan
cara membukkan badan tersebut.
 Para pebisnis Jepang sangat dikenal sebagai pebisnis yang sangat disiplin waktu
sehingga tidak ada toleransi untuk terlambat datang ketika perjanjian bisnis akan
dilakukan, dan jika partner bisnis melakukannya maka selamanya para pebisnis
Jepang akan sulit menerima partner nya tersebut.
 Bagi orang Jepang, kontak pertama dengan calon mitra bisnis, biasanya dilakukan
pembicaraan ringan terlebih dahulu, sampai terbentuk kenyamanan berkomunikasi baru
memasuki pembicaraan serius. Ritual kecil seperti ini merupakan bagian dari gaya
komunikasi khas Jepang.
 Pengambilan keputusan dalam budaya Jepang dilakukan dengan cara konsensus
melalui proses yang rumit dan lama dan tanpa menggunakan aturan mayoritas
Lanjutan...
 Mengenai kesopanan, ketika dalam sebuah pertemuan bisnis maka pada saat saling bertukar
kartu nama maka orang Jepang akan membungkukkan badan dan sambil memegang kartu
namanya dengan kedua tanggan nya sebagai tanda penghormatan hal ini sangat berbeda dengan
cara orang Amerika yang memberikannya dengan cara langsung hanya dengan menggunakan
satu tangan, dan ketika orang tidak memahami hal ini sebaik apapun negosiasi dan presentasi
bisnis nya kemungkinan besar pebisnis Jepang akan berfikir lebih banyak lagi untuk menerima
negosiasi dan proposal bisnis mereka
 Cara mereka dalam memberikan kata setuju atau deal dalam sebuah negosiasi bisnis. Orang
Jepang berbicara dalam high context sehingga apa yang mereka ucapkan sering menimbulkan
ambigue bagi orang yang menjadi lawan bicaranya (bisnisnya), Ketika menolak sebuah proposal
kerjasama bisnis, orang Jepang tidak langsung akan memberikan kata “tidak” pada saat negosiasi
tersebut, akan tetapi mereka akan memberikan jawaban yang mengambang sehingga lawan bisnis
nya akan sulit menyimpulkan apakah mereka menerima atau tidak, dan hal ini sangat berbeda
dengan orang eropa atau amerika yang berbicara dengan low context, dengan gaya ini orang akan
cenderung untuk berbicara langsung kearah tujuan dari yang dimaksud dalam pembicaraan
tersebut. Sehingga orang eropa akan sangat sulit untuk melakukan negosiasi bisnis dengan orang
Jepang
2. KOMUNIKASI BISNIS DALAM BUDAYA
TIMUR TENGAH
Dalam berkomunikasi dengan mitra bisnis Timur Tengah, memanggil nama
orang harus dengan panggilan formal seperti menggunakan Mr, Ms, atau Mrs dan
menggunakan nama asli orang tersebut, bukan memanggil dengan nama kecil atau
nama akrabnya. Orang Timur Tengah biasa memulai pembicaraan dengan hal-hal yang
sifatnya membawa nilai-nilai keluarga karna disana nilai-nilai keluarga amat dijunjung
tinggi. Setelah pembicaraan tersebut selesai barulah negosiasi bisnis dimulai.
Negosiasi bisnis di Timur Tengah pada umumnya berjalan alot dan bertele-tele.
Oleh sebab itu materi negosiasi harus ditampilkan dengan lengkap dan bersifat
menyeluruh. Biasanya, keputusan harus diambil saat itu juga misalnya menunjuk siapa
mitra bisnis Timur Tengah yang akan memasarkan produk, menghandle pesanan dsb.
Selama negosiasi tersebut, akan ada banyak kejutan dan ketegangan yang mungkin saja
sifatnya tidak prinsipil. Ketegangan tersebut dapat dicairkan dengan memancing mitra
bisnis tersebut untuk berbicara mengenai keluarga.
Lanjutan....
Memberi hadiah kepada mitra bisnis di Timur Tengah merupakan hal yang
lumrah dan tidak di anggap melanggar etika dan peraturan bisnis disana, terlebih
jika hadiah tersebut di tujukan kepada keluarganya. Dalam Timur Tengah bahkan
memberikan hadiah menjadi sesuatu yang penting dan vital dalam berbisnis.
Memberikan hadiah bisa memperlancar kerja sama bisnis. Hal ini bertolak belakang
dengan negara Arab dan Amerika yang jelas melarang untuk memberikan hadiah
apapun kepada mitra bisnis. Dulu, orang Timur Tengah memandang buruk para
wanita yang menjadi rekan bisnis mereka, hal ini dikarenakan wanita bersikap lebih
alot dan sulit untuk di tundukkan dalam meja perundingan. Tetapi sekarang,
pandangan tersebut sudah tidak ada lagi dalam diri mereka.
Berbeda dengan Amerika yang terkenal dengan kebebasan berekspresi,
Timur Tengah tidak memberikan kebebasan dalam berekspresi, hal ini dikarenakan
anggapan mereka yang menganggap pernyataan emosi sebagai cara untuk
menekan dan memperkuat posisi negosiasi.
3. KOMUNIKASI BISNIS DALAM BUDAYA
INDIA
Di India, meeting selalu didahului dengan pembicaraan-pembicaraan yang bersifat ringan
dan umum. Berbeda dengan Negara Jerman yang langsung mengalihkan pembicaraan ke hal yang
pokoknya saja. Pembicaraan dengan topik keluarga paling sering digunakan karna mereka selalu
menghargai nilai-nilai keluarga. Orang India selalu mengharapkan mitra bisnisnya untuk membangun
kepercayaan dan hubungan yang baik.
Dalam proses negosiasi, mereka tidak suka di tekan dan dipaksa mengenai keputusan yang
akan mereka ambil. Mereka juga sedikit sensitif dalam sebuah kritikan yang ditujukan untuk mereka.
Untuk itu, sikap agresif sebaiknya dihindari karna akan mengurangi penilaian mereka yang akan
berakibat pada keputusan yang kurang memuaskan.
Jamuan yang ditawarkan sebaiknya tidak ditolak karna mereka akan senang jika mitra bisnis
mereka mencicipi jamuan yang telah mereka hidangkan. Dalam menggunakan komunikasi non verbal,
bahasa non verbal orang India berbeda dengan bahasa non verbal di Indonesia. Di India, mengatakan
“tidak” dalam non verbal dengan cara mengangguk dan mengatakan “iya” dengan cara
menggelengkan kepalanya. Hal ini tentu sangat bertolak belakang dengan Indonesia yang
menyatakan “tidak” dengan menggelengkan kepala dan “iya” dengan menganggukan kepala.
4. KOMUNIKASI BISNIS DALAM BUDAYA
AMERIKA SERIKAT
Budaya Amerika memandang waktu sedemikian penting, sehingga
harus dimanfaatkan secara efisien. Dalam suatu pertemuan bisnis, pertemuan
dimulai tepat waktu, menggunakan waktu rapat secara efisien, dan berusaha
mengakhiri rapat seperti yang dijadwalkan. Hal ini juga tercermin pada saat
melakukan komunikasi bisnis, mereka menitikberatkan pada hal-hal yang
penting saja, dan kemudian menyudahi komunikasi tersebut. Tetapi, bukan
berarti tidak ada pembicaraan yang bersifat ringan. Orang Amerika terkadang
terbiasa membicarakan sesuatu yang umum seperti mengenai cuaca saat itu
atau bisa juga menanyakan ”how was your weekend?”. Mereka sebisa
mungkin tidak membicarakan hal-hal yang menyangkut keluarga karna
menurut mereka pembicaraan mengenai keluarga tsb sedikit tabu dan
menganggap keluarga adalah privacy yang tidak patut untuk dibicarakan
dengan orang lain.
Lanjutan...
Amerika sangat tergantung pada komunikasi verbal. Hal ini dikarenakan
orang Amerika pada umumnya tidak terampil dalaam membaca pesan non verbal.
Dalam melakukan pembicaraan mereka cenderung langsung pada persoalan atau
disampaikan secara eksplisit dan tanpa basa-basi. Komunikasi non verbal di
budaya Amerika misalnya saja menatap mata pada saat berkomunikasi
mengandung makna menghargai lawan bicaranya, selain itu orang Amerika
menyatakan “tidak” dengan menggerakkan kepala ke kiri dan ke kanan.
Konsep jarak komunikasi di budaya Amerika yakni mereka menjaga jarak
sekitar 5 feet dari lawan bicara mereka. Berbeda dengan budaya Jepang yang
menganggap jarak tersebut terlalu jauh. Dalam pengambilan keputusan, manajer
puncak selalu berupaya secepat dan seefisien mungkin dalam mengambil suatu
.keputusan penting. Umumnya para manajer puncak berkaitan dengan suatu
keputusan pokok atau utama, sedangkan hal-hal yang lebih rinci di serahkan
kepada manajer yang lebih bawah.
5. KOMUNIKASI BISNIS DALAM BUDAYA
RUSIA
Dalam memulai kerja sama dengan orang Rusia, sebaiknya menggunakan panggilan
resmi seperti Ms, Mr atau Mrs diikuti dengan nama formal orang tersebut. Hal ini dikarenakan
mereka sangat menghargai formalitas. Di Rusia, orang terbiasa memulai pembicaraan dari hal-
hal yang umum dan ringan seperti cuaca, olahraga, hingga acara televisi. Mereka tidak suka
berbicara mengenai politik ataupun agama.
Untuk hal negosiasi bisnis, pertemuan dimulai selalu tepat waktu. Mereka
menggunakan waktu rapat secara efisien. Hal ini juga tercermin pada saat melakukan
komunikasi bisnis, mereka menitikberatkan pada hal-hal yang penting saja. Orang Rusia juga
selalu memperhatikan hal-hal kecil dalam penyajian yang akan dipaparkan. Mereka berharap
mitra bisnisnya mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mereka ajukan karna ketidak-
mampuan mitra bisnis dalam menjawab pertanyaan mereka akan mengurangi kepercayaan
mereka terhadap mitra bisnisnya tersebut. Selain itu, kejujuran sangatlah dihargai oleh orang
Rusia.
Lanjutan...
Dalam jamuan, orang Rusia terbiasa menyajikan minuman vodka
kepada siapapun mitra bisnisnya. Berbeda dengan Indonesia yang
menganggap tabu minuman vodka. Tetapi, mereka juga menghargai mitra
bisnis yang tidak meminum alkohol, mereka akan mengganti minuman tersebut
dengan minuman lain.
Mitra bisnis Rusia pada dasarnya amat tertutup, dingin dan menjaga
jarak, tapi pada umumnya dalam pembicaraan personal khususnya bila
terkait keluarga, mereka akan berubah menjadi personal yang hangat. Mereka
bisa saja mengalami perubahan sikap yang bisa terjadi sewaktu-waktu dari
mitra bisnis Rusia yaitu saat negosiasi bisnis dan saat santai.
KESIMPULAN
Komunikasi bisnis lintas budaya adalah komunikasi yang digunakan
dalam dunia bisnis baik komunikasi verbal maupun non verbal dengan
memperhatikan faktor-faktor budaya disuatu daerah, wilayah, atau negara.
Apabila pelaku bisnis akan melakukan ekspansi bisnisnya ke daerah
lain atau negara lain, pemahaman budaya di suatu daerah atau negara
tersebut menjadi sangat penting artinya. Perbedaan ras, etnis, agama, kelas
dan gender bukanlah merupakan hambatan mutlak dalam komunikasi. Dengan
memahami kajian komunikasi lintas budaya maka kita dapat menumbuhkan
sikap toleransi, saling menghargai dan bersikap lebih terbuka terhadap budaya
lain tanpa adanya rasa curiga akan adanya sikap monopoli budaya yang
cenderung lebih menguntungkan sebagian pihak.
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to Komunikasi_Lintas_Budaya.pptx

Tugas Rangkuman Jago Lobi & Negosiasi
Tugas Rangkuman Jago Lobi & NegosiasiTugas Rangkuman Jago Lobi & Negosiasi
Tugas Rangkuman Jago Lobi & Negosiasi
eddy sanusi silitonga
 
2.komunikasi verbal....
2.komunikasi verbal....2.komunikasi verbal....
2.komunikasi verbal....
Ilham Rasyid
 
Kelompok 6 manajemen internasional
Kelompok 6   manajemen internasionalKelompok 6   manajemen internasional
Kelompok 6 manajemen internasional
DarmahTini1
 
Basic courtesy in bussiness by miss ly
Basic courtesy in bussiness by miss lyBasic courtesy in bussiness by miss ly
Basic courtesy in bussiness by miss ly
Safri Dani
 
Resume of The 37 Most Powerful Tactics On Negotiation
Resume of  The 37 Most Powerful Tactics On NegotiationResume of  The 37 Most Powerful Tactics On Negotiation
Resume of The 37 Most Powerful Tactics On Negotiation
eddy sanusi silitonga
 
Cultural Diversity.pptx
Cultural Diversity.pptxCultural Diversity.pptx
Cultural Diversity.pptx
AhmadFadhlullahAnsha1
 
RANGKUMAN TEKNIK NEGOSIASI (disusun sebagai tugas mata kuliah Teknik Negosiasi)
RANGKUMAN TEKNIK NEGOSIASI (disusun sebagai tugas mata kuliah Teknik Negosiasi)RANGKUMAN TEKNIK NEGOSIASI (disusun sebagai tugas mata kuliah Teknik Negosiasi)
RANGKUMAN TEKNIK NEGOSIASI (disusun sebagai tugas mata kuliah Teknik Negosiasi)
eddy sanusi silitonga
 
Etika Berkomunikasi Bagi Receptionist
Etika Berkomunikasi Bagi ReceptionistEtika Berkomunikasi Bagi Receptionist
Etika Berkomunikasi Bagi Receptionist
Kanaidi ken
 
Cultural Diversity.pdf
Cultural Diversity.pdfCultural Diversity.pdf
Cultural Diversity.pdf
AhmadFadhlullahAnsha1
 
NEGOSIASI.ppt
NEGOSIASI.pptNEGOSIASI.ppt
NEGOSIASI.ppt
AdiSupardi4
 
Materi Kuliah OL Negosiasi (4).pptmmmmmmmmmmmmmmmm
Materi Kuliah OL Negosiasi (4).pptmmmmmmmmmmmmmmmmMateri Kuliah OL Negosiasi (4).pptmmmmmmmmmmmmmmmm
Materi Kuliah OL Negosiasi (4).pptmmmmmmmmmmmmmmmm
fanni28
 
PPT Negosiasi referensi.ppt
PPT Negosiasi referensi.pptPPT Negosiasi referensi.ppt
PPT Negosiasi referensi.ppt
TrainingNobby
 
Negotiating skill material is intended for those who are in business world an...
Negotiating skill material is intended for those who are in business world an...Negotiating skill material is intended for those who are in business world an...
Negotiating skill material is intended for those who are in business world an...
NurwahidaYusuf1
 
Brief Summary " Understanding Other Using Disc & Conflict management" Workshop
Brief Summary " Understanding Other Using Disc & Conflict management" WorkshopBrief Summary " Understanding Other Using Disc & Conflict management" Workshop
Brief Summary " Understanding Other Using Disc & Conflict management" Workshop
Seno Setiawantoro
 
Komunikasi non verbal dan pentingnya mendengarkan dalam lobi
Komunikasi non verbal dan pentingnya mendengarkan dalam lobiKomunikasi non verbal dan pentingnya mendengarkan dalam lobi
Komunikasi non verbal dan pentingnya mendengarkan dalam lobi
University of Andalas
 
Menulis Pesan Bisnis
Menulis Pesan BisnisMenulis Pesan Bisnis
Menulis Pesan Bisnis
Lusiana Diyan
 
1. KOMUNIKASI BISNIS_PENGANTAR KOMUNIKASI BISNIS komunikasi verbal & nonverba...
1. KOMUNIKASI BISNIS_PENGANTAR KOMUNIKASI BISNIS komunikasi verbal & nonverba...1. KOMUNIKASI BISNIS_PENGANTAR KOMUNIKASI BISNIS komunikasi verbal & nonverba...
1. KOMUNIKASI BISNIS_PENGANTAR KOMUNIKASI BISNIS komunikasi verbal & nonverba...
PrisnaDefauzi2
 
Gsb1062
Gsb1062Gsb1062

Similar to Komunikasi_Lintas_Budaya.pptx (20)

Tugas Rangkuman Jago Lobi & Negosiasi
Tugas Rangkuman Jago Lobi & NegosiasiTugas Rangkuman Jago Lobi & Negosiasi
Tugas Rangkuman Jago Lobi & Negosiasi
 
2.komunikasi verbal....
2.komunikasi verbal....2.komunikasi verbal....
2.komunikasi verbal....
 
Kelompok 6 manajemen internasional
Kelompok 6   manajemen internasionalKelompok 6   manajemen internasional
Kelompok 6 manajemen internasional
 
Basic courtesy in bussiness by miss ly
Basic courtesy in bussiness by miss lyBasic courtesy in bussiness by miss ly
Basic courtesy in bussiness by miss ly
 
Resume of The 37 Most Powerful Tactics On Negotiation
Resume of  The 37 Most Powerful Tactics On NegotiationResume of  The 37 Most Powerful Tactics On Negotiation
Resume of The 37 Most Powerful Tactics On Negotiation
 
Cultural Diversity.pptx
Cultural Diversity.pptxCultural Diversity.pptx
Cultural Diversity.pptx
 
Urgensi negosiasi
Urgensi negosiasiUrgensi negosiasi
Urgensi negosiasi
 
RANGKUMAN TEKNIK NEGOSIASI (disusun sebagai tugas mata kuliah Teknik Negosiasi)
RANGKUMAN TEKNIK NEGOSIASI (disusun sebagai tugas mata kuliah Teknik Negosiasi)RANGKUMAN TEKNIK NEGOSIASI (disusun sebagai tugas mata kuliah Teknik Negosiasi)
RANGKUMAN TEKNIK NEGOSIASI (disusun sebagai tugas mata kuliah Teknik Negosiasi)
 
Etika Berkomunikasi Bagi Receptionist
Etika Berkomunikasi Bagi ReceptionistEtika Berkomunikasi Bagi Receptionist
Etika Berkomunikasi Bagi Receptionist
 
Cultural Diversity.pdf
Cultural Diversity.pdfCultural Diversity.pdf
Cultural Diversity.pdf
 
NEGOSIASI.ppt
NEGOSIASI.pptNEGOSIASI.ppt
NEGOSIASI.ppt
 
Materi Kuliah OL Negosiasi (4).pptmmmmmmmmmmmmmmmm
Materi Kuliah OL Negosiasi (4).pptmmmmmmmmmmmmmmmmMateri Kuliah OL Negosiasi (4).pptmmmmmmmmmmmmmmmm
Materi Kuliah OL Negosiasi (4).pptmmmmmmmmmmmmmmmm
 
PPT Negosiasi referensi.ppt
PPT Negosiasi referensi.pptPPT Negosiasi referensi.ppt
PPT Negosiasi referensi.ppt
 
Negotiating skill material is intended for those who are in business world an...
Negotiating skill material is intended for those who are in business world an...Negotiating skill material is intended for those who are in business world an...
Negotiating skill material is intended for those who are in business world an...
 
8.0 komunikasi berkesan 2014
8.0 komunikasi berkesan 20148.0 komunikasi berkesan 2014
8.0 komunikasi berkesan 2014
 
Brief Summary " Understanding Other Using Disc & Conflict management" Workshop
Brief Summary " Understanding Other Using Disc & Conflict management" WorkshopBrief Summary " Understanding Other Using Disc & Conflict management" Workshop
Brief Summary " Understanding Other Using Disc & Conflict management" Workshop
 
Komunikasi non verbal dan pentingnya mendengarkan dalam lobi
Komunikasi non verbal dan pentingnya mendengarkan dalam lobiKomunikasi non verbal dan pentingnya mendengarkan dalam lobi
Komunikasi non verbal dan pentingnya mendengarkan dalam lobi
 
Menulis Pesan Bisnis
Menulis Pesan BisnisMenulis Pesan Bisnis
Menulis Pesan Bisnis
 
1. KOMUNIKASI BISNIS_PENGANTAR KOMUNIKASI BISNIS komunikasi verbal & nonverba...
1. KOMUNIKASI BISNIS_PENGANTAR KOMUNIKASI BISNIS komunikasi verbal & nonverba...1. KOMUNIKASI BISNIS_PENGANTAR KOMUNIKASI BISNIS komunikasi verbal & nonverba...
1. KOMUNIKASI BISNIS_PENGANTAR KOMUNIKASI BISNIS komunikasi verbal & nonverba...
 
Gsb1062
Gsb1062Gsb1062
Gsb1062
 

More from Agung Wibowo

Ergodic Literature.pptx
Ergodic Literature.pptxErgodic Literature.pptx
Ergodic Literature.pptx
Agung Wibowo
 
séance-6-techno-cyber-texte-materialité.pptx
séance-6-techno-cyber-texte-materialité.pptxséance-6-techno-cyber-texte-materialité.pptx
séance-6-techno-cyber-texte-materialité.pptx
Agung Wibowo
 
m10 creative writing narrative text.pptx
m10 creative writing narrative text.pptxm10 creative writing narrative text.pptx
m10 creative writing narrative text.pptx
Agung Wibowo
 
presentation2.pptx
presentation2.pptxpresentation2.pptx
presentation2.pptx
Agung Wibowo
 
future_clauses.ppt
future_clauses.pptfuture_clauses.ppt
future_clauses.ppt
Agung Wibowo
 
Teks Persuasi.pptx
Teks Persuasi.pptxTeks Persuasi.pptx
Teks Persuasi.pptx
Agung Wibowo
 
menulis kreatif m4-EXPOSITORY TEXT.pptx
menulis kreatif m4-EXPOSITORY TEXT.pptxmenulis kreatif m4-EXPOSITORY TEXT.pptx
menulis kreatif m4-EXPOSITORY TEXT.pptx
Agung Wibowo
 
understanding_youth_culture_ppt.ppt
understanding_youth_culture_ppt.pptunderstanding_youth_culture_ppt.ppt
understanding_youth_culture_ppt.ppt
Agung Wibowo
 
analytical-exposition.ppt
analytical-exposition.pptanalytical-exposition.ppt
analytical-exposition.ppt
Agung Wibowo
 
Menulis_Kreatif.pdf
Menulis_Kreatif.pdfMenulis_Kreatif.pdf
Menulis_Kreatif.pdf
Agung Wibowo
 
sertifikat audiovisual.pdf
sertifikat audiovisual.pdfsertifikat audiovisual.pdf
sertifikat audiovisual.pdf
Agung Wibowo
 
Pengajaran Mikro.pptx
Pengajaran Mikro.pptxPengajaran Mikro.pptx
Pengajaran Mikro.pptx
Agung Wibowo
 
cross culture understanding
cross culture understandingcross culture understanding
cross culture understanding
Agung Wibowo
 
PRINSIP-PRINSIP DALAM PEMBELAJARAN MENULIS.pptx
PRINSIP-PRINSIP DALAM PEMBELAJARAN MENULIS.pptxPRINSIP-PRINSIP DALAM PEMBELAJARAN MENULIS.pptx
PRINSIP-PRINSIP DALAM PEMBELAJARAN MENULIS.pptx
Agung Wibowo
 

More from Agung Wibowo (14)

Ergodic Literature.pptx
Ergodic Literature.pptxErgodic Literature.pptx
Ergodic Literature.pptx
 
séance-6-techno-cyber-texte-materialité.pptx
séance-6-techno-cyber-texte-materialité.pptxséance-6-techno-cyber-texte-materialité.pptx
séance-6-techno-cyber-texte-materialité.pptx
 
m10 creative writing narrative text.pptx
m10 creative writing narrative text.pptxm10 creative writing narrative text.pptx
m10 creative writing narrative text.pptx
 
presentation2.pptx
presentation2.pptxpresentation2.pptx
presentation2.pptx
 
future_clauses.ppt
future_clauses.pptfuture_clauses.ppt
future_clauses.ppt
 
Teks Persuasi.pptx
Teks Persuasi.pptxTeks Persuasi.pptx
Teks Persuasi.pptx
 
menulis kreatif m4-EXPOSITORY TEXT.pptx
menulis kreatif m4-EXPOSITORY TEXT.pptxmenulis kreatif m4-EXPOSITORY TEXT.pptx
menulis kreatif m4-EXPOSITORY TEXT.pptx
 
understanding_youth_culture_ppt.ppt
understanding_youth_culture_ppt.pptunderstanding_youth_culture_ppt.ppt
understanding_youth_culture_ppt.ppt
 
analytical-exposition.ppt
analytical-exposition.pptanalytical-exposition.ppt
analytical-exposition.ppt
 
Menulis_Kreatif.pdf
Menulis_Kreatif.pdfMenulis_Kreatif.pdf
Menulis_Kreatif.pdf
 
sertifikat audiovisual.pdf
sertifikat audiovisual.pdfsertifikat audiovisual.pdf
sertifikat audiovisual.pdf
 
Pengajaran Mikro.pptx
Pengajaran Mikro.pptxPengajaran Mikro.pptx
Pengajaran Mikro.pptx
 
cross culture understanding
cross culture understandingcross culture understanding
cross culture understanding
 
PRINSIP-PRINSIP DALAM PEMBELAJARAN MENULIS.pptx
PRINSIP-PRINSIP DALAM PEMBELAJARAN MENULIS.pptxPRINSIP-PRINSIP DALAM PEMBELAJARAN MENULIS.pptx
PRINSIP-PRINSIP DALAM PEMBELAJARAN MENULIS.pptx
 

Recently uploaded

PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
Arumdwikinasih
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Tugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdf
Tugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdfTugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdf
Tugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdf
Thahir9
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Mutia Rini Siregar
 
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptxPPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
SriKuntjoro1
 
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptxLembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
opkcibungbulang
 
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan marthaKoneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
johan199969
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
Kanaidi ken
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayespeluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
ayyurah2004
 
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMPPerencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
TriSutrisno48
 
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdfBiografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
pristayulianabila
 
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdfDemonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
d2spdpnd9185
 
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputihlaporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
SDNBotoputih
 
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
MsElisazmar
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
HengkiRisman
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 

Recently uploaded (20)

PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Tugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdf
Tugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdfTugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdf
Tugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdf
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
 
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptxPPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
PPT KRITERIA KENAIKAN KELAS & KELULUSAN.pptx
 
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptxLembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
Lembar Kerja Asesmen Awal Paud ke sd.pptx
 
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan marthaKoneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayespeluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
 
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMPPerencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
 
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdfBiografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
 
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdfDemonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
 
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputihlaporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
 
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase eAlur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
Alur tujuan pembelajaran bahasa inggris kelas x fase e
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 

Komunikasi_Lintas_Budaya.pptx

  • 1. KOMUNIKASI BISNIS Contoh Komunikasi Lintas Budaya Internasional 33212010001 MEIDITA ANDRILIA
  • 2. LATAR BELAKANG Dalam dasawarsa tahun 1990-an, dunia tengah memasuki periode kemakmuran ekonomi atau yang sering disebut boom economi. Globalisasi telah menjadi konsep fenomenal dalam diskursus pemikiran dewasa ini. Kekuatan-kekuatan ekonomi dunia melanda, melintasi batas negara, menghasilkan demokrasi, kebebasan, peluang, tantangan dan kemakmuran yang lebih besar. Pada era ini, berbagai produk industry yang masuk pasar global dipatok dengan standar internasional. Kita tidak cukup hanya mengandalkan produk yang kompetitif, harga yang bersaing, iklan dan promosi yang menggebu-gebu, tetapi kita juga dituntut untuk memiliki keahlian dalam mengamati karakteristik pasar dan kemampuan persuasi pemasaran/negosiasi bisnis lewat ancangan komunikasi antarbudaya. Di Indonesia bidang komunikasi yang mencakup komunikasi pemasaran, periklanan, negosiasi, public realtions, dan komunikasi bisnis antabudaya terlihat masih terpinggirkan. Padahal, untuk membentuk pebisnis-pebisnis lintas budaya (internasional), kemampuan berkomunikasi mutlak diperlukan. Dalam konstelasi persaingan ekonomi global, kemampuan kita memasarkan barang tidak cukup hanya mengandalakan naluri “berjualan”, tapi perlu dibentuk budaya bisnis professional yang mencakup komiten mutu, etos kerja, kompetisi, orientasi pasar, sikap kreatif dan inovatif, serta
  • 3. 1. KOMUNIKASI BISNIS DALAM BUDAYA JEPANG  Orang Jepang akan saling membungkukkan badan ketika bertemu, dan ketika orang tidak mau melakukannya maka hukuman sosial akan dikenakan kepada orang tersebut. Orang Jepang sangat bangga terhadap budaya saling menghormati dengan cara membukkan badan tersebut.  Para pebisnis Jepang sangat dikenal sebagai pebisnis yang sangat disiplin waktu sehingga tidak ada toleransi untuk terlambat datang ketika perjanjian bisnis akan dilakukan, dan jika partner bisnis melakukannya maka selamanya para pebisnis Jepang akan sulit menerima partner nya tersebut.  Bagi orang Jepang, kontak pertama dengan calon mitra bisnis, biasanya dilakukan pembicaraan ringan terlebih dahulu, sampai terbentuk kenyamanan berkomunikasi baru memasuki pembicaraan serius. Ritual kecil seperti ini merupakan bagian dari gaya komunikasi khas Jepang.  Pengambilan keputusan dalam budaya Jepang dilakukan dengan cara konsensus melalui proses yang rumit dan lama dan tanpa menggunakan aturan mayoritas
  • 4. Lanjutan...  Mengenai kesopanan, ketika dalam sebuah pertemuan bisnis maka pada saat saling bertukar kartu nama maka orang Jepang akan membungkukkan badan dan sambil memegang kartu namanya dengan kedua tanggan nya sebagai tanda penghormatan hal ini sangat berbeda dengan cara orang Amerika yang memberikannya dengan cara langsung hanya dengan menggunakan satu tangan, dan ketika orang tidak memahami hal ini sebaik apapun negosiasi dan presentasi bisnis nya kemungkinan besar pebisnis Jepang akan berfikir lebih banyak lagi untuk menerima negosiasi dan proposal bisnis mereka  Cara mereka dalam memberikan kata setuju atau deal dalam sebuah negosiasi bisnis. Orang Jepang berbicara dalam high context sehingga apa yang mereka ucapkan sering menimbulkan ambigue bagi orang yang menjadi lawan bicaranya (bisnisnya), Ketika menolak sebuah proposal kerjasama bisnis, orang Jepang tidak langsung akan memberikan kata “tidak” pada saat negosiasi tersebut, akan tetapi mereka akan memberikan jawaban yang mengambang sehingga lawan bisnis nya akan sulit menyimpulkan apakah mereka menerima atau tidak, dan hal ini sangat berbeda dengan orang eropa atau amerika yang berbicara dengan low context, dengan gaya ini orang akan cenderung untuk berbicara langsung kearah tujuan dari yang dimaksud dalam pembicaraan tersebut. Sehingga orang eropa akan sangat sulit untuk melakukan negosiasi bisnis dengan orang Jepang
  • 5. 2. KOMUNIKASI BISNIS DALAM BUDAYA TIMUR TENGAH Dalam berkomunikasi dengan mitra bisnis Timur Tengah, memanggil nama orang harus dengan panggilan formal seperti menggunakan Mr, Ms, atau Mrs dan menggunakan nama asli orang tersebut, bukan memanggil dengan nama kecil atau nama akrabnya. Orang Timur Tengah biasa memulai pembicaraan dengan hal-hal yang sifatnya membawa nilai-nilai keluarga karna disana nilai-nilai keluarga amat dijunjung tinggi. Setelah pembicaraan tersebut selesai barulah negosiasi bisnis dimulai. Negosiasi bisnis di Timur Tengah pada umumnya berjalan alot dan bertele-tele. Oleh sebab itu materi negosiasi harus ditampilkan dengan lengkap dan bersifat menyeluruh. Biasanya, keputusan harus diambil saat itu juga misalnya menunjuk siapa mitra bisnis Timur Tengah yang akan memasarkan produk, menghandle pesanan dsb. Selama negosiasi tersebut, akan ada banyak kejutan dan ketegangan yang mungkin saja sifatnya tidak prinsipil. Ketegangan tersebut dapat dicairkan dengan memancing mitra bisnis tersebut untuk berbicara mengenai keluarga.
  • 6. Lanjutan.... Memberi hadiah kepada mitra bisnis di Timur Tengah merupakan hal yang lumrah dan tidak di anggap melanggar etika dan peraturan bisnis disana, terlebih jika hadiah tersebut di tujukan kepada keluarganya. Dalam Timur Tengah bahkan memberikan hadiah menjadi sesuatu yang penting dan vital dalam berbisnis. Memberikan hadiah bisa memperlancar kerja sama bisnis. Hal ini bertolak belakang dengan negara Arab dan Amerika yang jelas melarang untuk memberikan hadiah apapun kepada mitra bisnis. Dulu, orang Timur Tengah memandang buruk para wanita yang menjadi rekan bisnis mereka, hal ini dikarenakan wanita bersikap lebih alot dan sulit untuk di tundukkan dalam meja perundingan. Tetapi sekarang, pandangan tersebut sudah tidak ada lagi dalam diri mereka. Berbeda dengan Amerika yang terkenal dengan kebebasan berekspresi, Timur Tengah tidak memberikan kebebasan dalam berekspresi, hal ini dikarenakan anggapan mereka yang menganggap pernyataan emosi sebagai cara untuk menekan dan memperkuat posisi negosiasi.
  • 7. 3. KOMUNIKASI BISNIS DALAM BUDAYA INDIA Di India, meeting selalu didahului dengan pembicaraan-pembicaraan yang bersifat ringan dan umum. Berbeda dengan Negara Jerman yang langsung mengalihkan pembicaraan ke hal yang pokoknya saja. Pembicaraan dengan topik keluarga paling sering digunakan karna mereka selalu menghargai nilai-nilai keluarga. Orang India selalu mengharapkan mitra bisnisnya untuk membangun kepercayaan dan hubungan yang baik. Dalam proses negosiasi, mereka tidak suka di tekan dan dipaksa mengenai keputusan yang akan mereka ambil. Mereka juga sedikit sensitif dalam sebuah kritikan yang ditujukan untuk mereka. Untuk itu, sikap agresif sebaiknya dihindari karna akan mengurangi penilaian mereka yang akan berakibat pada keputusan yang kurang memuaskan. Jamuan yang ditawarkan sebaiknya tidak ditolak karna mereka akan senang jika mitra bisnis mereka mencicipi jamuan yang telah mereka hidangkan. Dalam menggunakan komunikasi non verbal, bahasa non verbal orang India berbeda dengan bahasa non verbal di Indonesia. Di India, mengatakan “tidak” dalam non verbal dengan cara mengangguk dan mengatakan “iya” dengan cara menggelengkan kepalanya. Hal ini tentu sangat bertolak belakang dengan Indonesia yang menyatakan “tidak” dengan menggelengkan kepala dan “iya” dengan menganggukan kepala.
  • 8. 4. KOMUNIKASI BISNIS DALAM BUDAYA AMERIKA SERIKAT Budaya Amerika memandang waktu sedemikian penting, sehingga harus dimanfaatkan secara efisien. Dalam suatu pertemuan bisnis, pertemuan dimulai tepat waktu, menggunakan waktu rapat secara efisien, dan berusaha mengakhiri rapat seperti yang dijadwalkan. Hal ini juga tercermin pada saat melakukan komunikasi bisnis, mereka menitikberatkan pada hal-hal yang penting saja, dan kemudian menyudahi komunikasi tersebut. Tetapi, bukan berarti tidak ada pembicaraan yang bersifat ringan. Orang Amerika terkadang terbiasa membicarakan sesuatu yang umum seperti mengenai cuaca saat itu atau bisa juga menanyakan ”how was your weekend?”. Mereka sebisa mungkin tidak membicarakan hal-hal yang menyangkut keluarga karna menurut mereka pembicaraan mengenai keluarga tsb sedikit tabu dan menganggap keluarga adalah privacy yang tidak patut untuk dibicarakan dengan orang lain.
  • 9. Lanjutan... Amerika sangat tergantung pada komunikasi verbal. Hal ini dikarenakan orang Amerika pada umumnya tidak terampil dalaam membaca pesan non verbal. Dalam melakukan pembicaraan mereka cenderung langsung pada persoalan atau disampaikan secara eksplisit dan tanpa basa-basi. Komunikasi non verbal di budaya Amerika misalnya saja menatap mata pada saat berkomunikasi mengandung makna menghargai lawan bicaranya, selain itu orang Amerika menyatakan “tidak” dengan menggerakkan kepala ke kiri dan ke kanan. Konsep jarak komunikasi di budaya Amerika yakni mereka menjaga jarak sekitar 5 feet dari lawan bicara mereka. Berbeda dengan budaya Jepang yang menganggap jarak tersebut terlalu jauh. Dalam pengambilan keputusan, manajer puncak selalu berupaya secepat dan seefisien mungkin dalam mengambil suatu .keputusan penting. Umumnya para manajer puncak berkaitan dengan suatu keputusan pokok atau utama, sedangkan hal-hal yang lebih rinci di serahkan kepada manajer yang lebih bawah.
  • 10. 5. KOMUNIKASI BISNIS DALAM BUDAYA RUSIA Dalam memulai kerja sama dengan orang Rusia, sebaiknya menggunakan panggilan resmi seperti Ms, Mr atau Mrs diikuti dengan nama formal orang tersebut. Hal ini dikarenakan mereka sangat menghargai formalitas. Di Rusia, orang terbiasa memulai pembicaraan dari hal- hal yang umum dan ringan seperti cuaca, olahraga, hingga acara televisi. Mereka tidak suka berbicara mengenai politik ataupun agama. Untuk hal negosiasi bisnis, pertemuan dimulai selalu tepat waktu. Mereka menggunakan waktu rapat secara efisien. Hal ini juga tercermin pada saat melakukan komunikasi bisnis, mereka menitikberatkan pada hal-hal yang penting saja. Orang Rusia juga selalu memperhatikan hal-hal kecil dalam penyajian yang akan dipaparkan. Mereka berharap mitra bisnisnya mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mereka ajukan karna ketidak- mampuan mitra bisnis dalam menjawab pertanyaan mereka akan mengurangi kepercayaan mereka terhadap mitra bisnisnya tersebut. Selain itu, kejujuran sangatlah dihargai oleh orang Rusia.
  • 11. Lanjutan... Dalam jamuan, orang Rusia terbiasa menyajikan minuman vodka kepada siapapun mitra bisnisnya. Berbeda dengan Indonesia yang menganggap tabu minuman vodka. Tetapi, mereka juga menghargai mitra bisnis yang tidak meminum alkohol, mereka akan mengganti minuman tersebut dengan minuman lain. Mitra bisnis Rusia pada dasarnya amat tertutup, dingin dan menjaga jarak, tapi pada umumnya dalam pembicaraan personal khususnya bila terkait keluarga, mereka akan berubah menjadi personal yang hangat. Mereka bisa saja mengalami perubahan sikap yang bisa terjadi sewaktu-waktu dari mitra bisnis Rusia yaitu saat negosiasi bisnis dan saat santai.
  • 12. KESIMPULAN Komunikasi bisnis lintas budaya adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis baik komunikasi verbal maupun non verbal dengan memperhatikan faktor-faktor budaya disuatu daerah, wilayah, atau negara. Apabila pelaku bisnis akan melakukan ekspansi bisnisnya ke daerah lain atau negara lain, pemahaman budaya di suatu daerah atau negara tersebut menjadi sangat penting artinya. Perbedaan ras, etnis, agama, kelas dan gender bukanlah merupakan hambatan mutlak dalam komunikasi. Dengan memahami kajian komunikasi lintas budaya maka kita dapat menumbuhkan sikap toleransi, saling menghargai dan bersikap lebih terbuka terhadap budaya lain tanpa adanya rasa curiga akan adanya sikap monopoli budaya yang cenderung lebih menguntungkan sebagian pihak.