SlideShare a Scribd company logo
Kinetika Kristalisasi 
Oleh : ISMAIL 
Sifat-sifat beberapa material berhubungan langsung dengan susunan kristalnya. Material padat 
dapat dikategorikan berdasarkan pada susunan atom atau ion-ionnya. Material yang mempunyai susunan 
atom yang teratur dan berulang secara periodic dalam jarak yang panjang disebut dengan kristal. 
Ada tiga fenomena penting yang harus diperhatikan dalam mendesain dan memproses suatu 
material yaitu kristalisasi, melting, dan glass transition. Kristalisasi adalah suatu proses pada pendinginan 
yang mengarah pada pembentukan fase padat (kristal) yang dihasilkan dari lelehan cairan yang memiliki 
struktur molekul yang sangat acak. Pemahaman tentang mekanisme dan kinetika kristalisasi pada material 
adalah sangat penting, karena derajat kekristalan mempengaruhi sifat mekanik dan sifat termal pada 
bahan-bahan tersebut (Callister, 2007). 
Ada beberapa model kinetika kristalisasi yang dikenal dalam bidang material science. Yaitu model 
Kissinger, dan model Johnson-Mehl-Avrami (Hsiao dkk, 2002). Model Kissinger menjelaskan kinetika 
kristalisasi selama pemanasan secara kontinu. Dengan persamaannya dituliskan sebagai 
∅ 
푇푃 
ln ( 
2) = − 
푄퐾 
푅 푇푃 
+ 퐶 
Yang menghubungkan antara log natural laju pemanasan ∅ dan temperature puncak TP dengan energi 
aktivasi QK, konstanta gas ideal R, dan TP. Energi aktivasi mengizinkan energi barrier untuk melawan fase 
transformasi agar dapat dijelaskan secara kuantitatif. Suhu puncak TP menunjukkan perubahan pada kadar 
panas yang disebabkan oleh perubahan sifat termal pada sampel ketika seuatu reaksi terjadi pada DSC. 
Pada mulanya Kissinger menetapkan bahwa temperature puncak TP bergantung pada laju pemanasan ∅, 
dan variasi Tp dapat digunakan untuk menentukan energi aktivasi QK untuk reaksi orde pertama (Kissinger, 
1957). 
Model Johnson-Mehl-Avrami (JMA) menggambarkan kinetika kristalisasi selama proses isothermal. 
Persamaan laju JMA diperoleh dengan mengasumsikan perlakuan kondisi berikut (Hsiao, dkk. 2002) : 
1) Nukleasi dan growth muncul pada temperature konstan, yang disebut dengan kristalisasi 
isothermal. 
2) Nukleasi berlangsung secara acak disebagian besar sampel, yang diasumsikan untuk menjadi tak 
terbatas. 
3) Growth berlangsung secara isotropic sehingga kristal menumbuk satu sama lain 
Fraksi volum yang ditransformasikan selama kristalisasi dituliskan dengan 
1 – X(t) = exp (– kt n) 
dimana X(t) adalah perkembangan kristal pada waktu t, k dan n adalah konstanta laju kristalisasi dan 
eksponen Avrami. Untuk k dan n bergantung pada mekanisme nukleasi dan growth pada bagian massa 
kristal terkecil (Chen & Chang, 2006). 
Proses kristalisasi diawali dengan peristiwa nukleasi diikuti dengan pertumbuhan kristal. Nukleasi 
dapat terjadi secara spontan atau dapat dirangsang secara artificial. Hal ini tidak selalu mungkin terjadi, 
namun, untuk menentukan apakah system telah mangalami nukleasi dengan sendirinya atau apakah telah 
mangalami nukleasi di bawah pengaruh stimulasi luar. Nukleasi yang muncul tanpa adanya zat asing di 
dalam fase induk disebut dengan nukleasi homogeny atau nukleasi primer, sedangkan apabila nukleasi 
muncul karena adanya kontak antara fase induk dengan zat asing disebut nukleasi heterogen atau nukleasi 
sekunder. Proses nukleasi akan diikuti dengan pertumbuhan inti kristal hingga mencapai dimensi 
makroskopis, peristiwa ini disebut dengan “crystal growth”. Proses pertumbuhan crystalline digambarkan 
pada gambar 1. (Celikbilek, Ercin, dan Aydin; 2012)
Gambar 1. Tahapan yang menunjukkan pertumbuhan sebuah spherulites pada polyethylene. 
(Kroschwitz, 2004) 
Pada system yang sangat dingin atau sangat jenuh terkandung fluktuasi local dalam arah dan 
kerapatan, yang akan, suatu ketika, menuju ke bentuk kristal. Daerah crystalline ini dikenal sebagai embrio 
dan memberikan kesempatan untuk memulai proses transformasi fase. Sebagian besar embrio ini berumur 
pendek, tapi ada kemungkinan kecil (tergantung pada pendinginan dan kejenuhan) dari fluktuasi tertentu 
mencapai ukuran kritis. Ukuran kritis ini adalah ukuran dimana dia berada dalam kesetimbangan yang tidak 
stabil dengan fase sekitarnya, dan ada kemungkinkan besar padanya untuk terus tumbuh hingga ukuran 
makroskopis (Kroschwitz, 2004). 
Proses pertumbuhan kristal dapat dipengaruhi oleh perlakuan panas (heat treatment). Perlakuan 
panas adalah suatu proses yang dapat mengubah sifat material dengan cara mengubah struktur mikro 
melalui proses pemanasan yang diikuti dengan pendinginan dengan atau tanpa merubah komposisi 
material. Proses perlakuan panas akan menghasilkan sifat-sifat material yang diinginkan pada fasa 
tertentu. 
Perubahan sifat material akibat proses perlakuan panas mencakup seluruh atau sebagian sifat 
material. Perlakuan panas yang diberikan pada material dapat meningkatkan kekerasan dan kekuatan 
material. (Korin, Soifer, dan Manov, 1997) 
Selain proses perlakuan panas, proses pendinginan juga mampu mempengaruhi nilai mikrostruktur 
material. Proses pendinginan dilakukan setelah proses perlakuan panas. Pendingingan dibagi menjadi dua 
macam, pendinginan cepat dan pendinginan lambat. Pada umumnya pendinginan cepat bertujuan agar 
terbentuk struktur mikro material yang keras dan mudah retak, sedangkan pendinginan lambat bertujuan 
untuk mendapatkan material dengan struktur mikro yang lebih stabil dikarenakan perubahan ukuran grain-nya 
terjadi secara perlahan, sehingga menghasilkan logam yang lebih lunak dan elastis.
Salah satu tehnik yang banyak digunakan untuk mempelajari kinetika kristalisasi adalah dengan 
menggunakan DSC (Differential Scanning Calorimetry). Tehnik ini banyak digunakan pula dalam bidang 
kimia, biokimia, biologi sel, bioteknologi, farmakologi, dan baru-baru ini adalah dalam bidang nanoscience 
(Gill dkk, 2010). 
Dengan DSC ini dapat ditentukan hubungan antara kristallin dengan daerah amorf pada suatu 
sampel material yang dinyatakan dalam bentuk persentase kristalinitas atau derajad kekristalan, diperoleh 
dari puncak eksotermik kristalisasi (Vasconelos dkk, 2010). 
Untuk menentukan derajad kekristalan dapat digunakan persamaan 
푋퐶 = 
Δ퐻푓 − Δ퐻퐶 
0 
Δ퐻푓 
0 adalah entalpi yang dihitung pada keseluruhan bahan 
dimana Δ퐻푓 adalah entalpi fusi yang diukur, Δ퐻푓 
kristal, dan Δ퐻퐶 adalah entalpi kristalisasi dingin yang didapatkan selama DSC berlangsung. (Arnoult, 
Dargent, dan Mano, 2007) 
Referensi 
1. Callister, William D. 2007. Material Science and Engineering An Introduction 7th edition. John Willey & 
Sons. Inc : USA 
2. Gill, Pooria; Tohidi Moghadam, Tahereh; Ranjbar, Bijan. 2010. Differential Scanning Calorimetry 
Techniques : Aplications in Biology and Nanoscience. Journal of Biomolecular Techniques, Desember 
2010, vol. 21(4), hal 167-193 
3. A. Hsiao; McHenry M.E; Laughlin D.E; Kramer M.J; Ashe C; Ohkubo T. 2002. The Thermal, Magnetic, and 
Structural Characterization of the Crystallization Kinetics of Fe88Zr7B4Cu1, an Amorphous Soft Magnetic 
Ribbon. IEEE Transaction on Magnetics, Vol. 38 No. 5, September 2002, hal 3039 – 3044 
4. Kissinger, H. 1957. Reaction Kinetics in Differential Thermal Analysis. Analytical Chemistry. Vol. 29, hal 
1702 – 1706 
5. Chen, Jean-Hong dan Chang, Yu-Lun. 2006. Isothermal Crystallization Kinetics and Morphology 
Development of Isotactic Polypropylene Blends with Atactic Polypropylene. Journal of Applied 
Polymer Science. Vol. 103, hal 1093 – 1104 
6. Kroschwitz, I Jacqueline. 2004. Encyclopedia of Polymer Scince and Technology Vol 9. John Wiley & 
Sons, Inc. hal 465 – 497 
7. Korin, E; Soifer, L; dan Manov, V. 1997. Effect of Thermal Treatment of the Melt on Crystallization 
Kinetics of Al91La5Ni4 Amorphous Ribbon Prepared by Rapid Quenching. Journal of Thermal Analysis 
and Calorimetry. Februari 1998 Vol. 51 hal 361 – 368 
8. Çelikbilek, Miray; Ersundu, Ali Erçin dan Aydın, Süheyla. 2012. Crystallization Kinetics of Amorphous 
Material. Advances in Crystallization Processes. Istanbul Technical University, Turki 
9. Vasconelos, Gibran da Cunha; Mazur, Regio Lago; Bothelo, Edson Cocchieri; Rezende, Mirabel Cerquiera; 
Costa, Michelle Leali. 2010. Evaluation of Crystallization Kinetics of Poly (Ether-Ketone-Ketone) and 
Poly (Ether-Ether-Ketone) by DSC. Journal of Aerospace Technology and Management. Vol. 2 No. 2 hal. 
155 – 162. Mei – Agustus, 2010 
10.Arnoult, M; Dargent, E; Mano, JF. 2007. Mobile Amorphous Phase Fragility in Semi-crystalline Polymers 
: Comparison of PET and PLLA. Journal of Polymer Elsevier Vol. 48 Hal 1012 – 1019

More Related Content

Similar to Kinetika kristalisasi

This is My Material
This is My MaterialThis is My Material
This is My Material
lathifnurul
 
Presentasi Ruang lingkup & perkembangan ilmu kimia
Presentasi Ruang lingkup & perkembangan ilmu kimiaPresentasi Ruang lingkup & perkembangan ilmu kimia
Presentasi Ruang lingkup & perkembangan ilmu kimia
E1sumiarsa
 
Kalor dan-perpindahan-kalor
Kalor dan-perpindahan-kalorKalor dan-perpindahan-kalor
Kalor dan-perpindahan-kalor
iwan kurniawan
 
Diktat Pengantar Fisika Zat Padat all.pdf
Diktat Pengantar Fisika Zat Padat all.pdfDiktat Pengantar Fisika Zat Padat all.pdf
Diktat Pengantar Fisika Zat Padat all.pdf
BrianFernando12
 
Materi PPG Kompetensi Profesional Materi, Energi dan Gelombang
Materi PPG Kompetensi Profesional Materi, Energi dan GelombangMateri PPG Kompetensi Profesional Materi, Energi dan Gelombang
Materi PPG Kompetensi Profesional Materi, Energi dan Gelombang
Widada Winata Atmaja
 
LAPORAN PRAKTIKUM PINDAH PANAS ACARA 1
LAPORAN PRAKTIKUM PINDAH PANAS ACARA 1LAPORAN PRAKTIKUM PINDAH PANAS ACARA 1
LAPORAN PRAKTIKUM PINDAH PANAS ACARA 1Titin Indrawati
 
Makalah konduktifitas termal
Makalah konduktifitas termalMakalah konduktifitas termal
Makalah konduktifitas termalFyad
 
Sistem trigonal
Sistem trigonal Sistem trigonal
Sistem trigonal
Chandra Dewangga P
 
Laporan praktikum konduksi
Laporan praktikum konduksiLaporan praktikum konduksi
Laporan praktikum konduksi
Anna P Wulandari
 
sistem kristal triklin
sistem kristal triklinsistem kristal triklin
sistem kristal triklin
Chandra Dewangga P
 
indeks miller.pdf
indeks miller.pdfindeks miller.pdf
indeks miller.pdf
AjieTriS
 
Laporan Praktikum Kimia Anorganik Sifat perioditas Spesies 2
Laporan Praktikum Kimia Anorganik Sifat perioditas Spesies 2Laporan Praktikum Kimia Anorganik Sifat perioditas Spesies 2
Laporan Praktikum Kimia Anorganik Sifat perioditas Spesies 2
JFF Channel
 
Analisis Materi Fisika SMK K13 dan K merdeka.pptx
Analisis Materi Fisika SMK K13 dan K merdeka.pptxAnalisis Materi Fisika SMK K13 dan K merdeka.pptx
Analisis Materi Fisika SMK K13 dan K merdeka.pptx
RisnawatiUding
 
Sistem trigonal
Sistem trigonal Sistem trigonal
Sistem trigonal
Chandra Dewangga P
 
Transfer kalor(power point)
Transfer kalor(power point)Transfer kalor(power point)
Transfer kalor(power point)
nuelsitohang
 
Sifat termal-bahan
Sifat termal-bahanSifat termal-bahan
Sifat termal-bahan
agusdwisaputra8
 
Gelombang materi
Gelombang materiGelombang materi
Gelombang materi
Fernando Ardiva
 
Ruang lingkup dan perkembangan ilmu kimia
Ruang lingkup dan perkembangan ilmu kimiaRuang lingkup dan perkembangan ilmu kimia
Ruang lingkup dan perkembangan ilmu kimia
irfan umb 25
 
Termodinamika (4) e jenis_-_jenis_termometer_berdasarkan_besaran_termometricny
Termodinamika (4) e jenis_-_jenis_termometer_berdasarkan_besaran_termometricnyTermodinamika (4) e jenis_-_jenis_termometer_berdasarkan_besaran_termometricny
Termodinamika (4) e jenis_-_jenis_termometer_berdasarkan_besaran_termometricny
jayamartha
 

Similar to Kinetika kristalisasi (20)

This is My Material
This is My MaterialThis is My Material
This is My Material
 
Presentasi Ruang lingkup & perkembangan ilmu kimia
Presentasi Ruang lingkup & perkembangan ilmu kimiaPresentasi Ruang lingkup & perkembangan ilmu kimia
Presentasi Ruang lingkup & perkembangan ilmu kimia
 
jurnal
jurnaljurnal
jurnal
 
Kalor dan-perpindahan-kalor
Kalor dan-perpindahan-kalorKalor dan-perpindahan-kalor
Kalor dan-perpindahan-kalor
 
Diktat Pengantar Fisika Zat Padat all.pdf
Diktat Pengantar Fisika Zat Padat all.pdfDiktat Pengantar Fisika Zat Padat all.pdf
Diktat Pengantar Fisika Zat Padat all.pdf
 
Materi PPG Kompetensi Profesional Materi, Energi dan Gelombang
Materi PPG Kompetensi Profesional Materi, Energi dan GelombangMateri PPG Kompetensi Profesional Materi, Energi dan Gelombang
Materi PPG Kompetensi Profesional Materi, Energi dan Gelombang
 
LAPORAN PRAKTIKUM PINDAH PANAS ACARA 1
LAPORAN PRAKTIKUM PINDAH PANAS ACARA 1LAPORAN PRAKTIKUM PINDAH PANAS ACARA 1
LAPORAN PRAKTIKUM PINDAH PANAS ACARA 1
 
Makalah konduktifitas termal
Makalah konduktifitas termalMakalah konduktifitas termal
Makalah konduktifitas termal
 
Sistem trigonal
Sistem trigonal Sistem trigonal
Sistem trigonal
 
Laporan praktikum konduksi
Laporan praktikum konduksiLaporan praktikum konduksi
Laporan praktikum konduksi
 
sistem kristal triklin
sistem kristal triklinsistem kristal triklin
sistem kristal triklin
 
indeks miller.pdf
indeks miller.pdfindeks miller.pdf
indeks miller.pdf
 
Laporan Praktikum Kimia Anorganik Sifat perioditas Spesies 2
Laporan Praktikum Kimia Anorganik Sifat perioditas Spesies 2Laporan Praktikum Kimia Anorganik Sifat perioditas Spesies 2
Laporan Praktikum Kimia Anorganik Sifat perioditas Spesies 2
 
Analisis Materi Fisika SMK K13 dan K merdeka.pptx
Analisis Materi Fisika SMK K13 dan K merdeka.pptxAnalisis Materi Fisika SMK K13 dan K merdeka.pptx
Analisis Materi Fisika SMK K13 dan K merdeka.pptx
 
Sistem trigonal
Sistem trigonal Sistem trigonal
Sistem trigonal
 
Transfer kalor(power point)
Transfer kalor(power point)Transfer kalor(power point)
Transfer kalor(power point)
 
Sifat termal-bahan
Sifat termal-bahanSifat termal-bahan
Sifat termal-bahan
 
Gelombang materi
Gelombang materiGelombang materi
Gelombang materi
 
Ruang lingkup dan perkembangan ilmu kimia
Ruang lingkup dan perkembangan ilmu kimiaRuang lingkup dan perkembangan ilmu kimia
Ruang lingkup dan perkembangan ilmu kimia
 
Termodinamika (4) e jenis_-_jenis_termometer_berdasarkan_besaran_termometricny
Termodinamika (4) e jenis_-_jenis_termometer_berdasarkan_besaran_termometricnyTermodinamika (4) e jenis_-_jenis_termometer_berdasarkan_besaran_termometricny
Termodinamika (4) e jenis_-_jenis_termometer_berdasarkan_besaran_termometricny
 

More from Ismail Musthofa

Sistem Film Radiografi.pptx
Sistem Film Radiografi.pptxSistem Film Radiografi.pptx
Sistem Film Radiografi.pptx
Ismail Musthofa
 
Magnet
MagnetMagnet
Modul Fisika Kelas XI IPA K13
Modul Fisika Kelas XI IPA K13Modul Fisika Kelas XI IPA K13
Modul Fisika Kelas XI IPA K13
Ismail Musthofa
 
Penyelesaian Potensial Gendenshtein IV dengan PD hypergeometry
Penyelesaian Potensial Gendenshtein IV dengan PD hypergeometryPenyelesaian Potensial Gendenshtein IV dengan PD hypergeometry
Penyelesaian Potensial Gendenshtein IV dengan PD hypergeometry
Ismail Musthofa
 
Kumpulan Soal Fisika Kelas XII SMA Persiapan UN 2015
Kumpulan Soal Fisika Kelas XII SMA Persiapan UN 2015Kumpulan Soal Fisika Kelas XII SMA Persiapan UN 2015
Kumpulan Soal Fisika Kelas XII SMA Persiapan UN 2015
Ismail Musthofa
 
Jalan menuju sukses
Jalan menuju suksesJalan menuju sukses
Jalan menuju sukses
Ismail Musthofa
 
Aplikasi gelombang bunyi
Aplikasi gelombang bunyiAplikasi gelombang bunyi
Aplikasi gelombang bunyi
Ismail Musthofa
 
Arus dan tegangan AC ( Rangkaian RLC )
Arus dan tegangan AC ( Rangkaian RLC )Arus dan tegangan AC ( Rangkaian RLC )
Arus dan tegangan AC ( Rangkaian RLC )
Ismail Musthofa
 
Fisika Modern (Teori Wien, Efek Fotolistrik, Efek Compton)
Fisika Modern (Teori Wien, Efek Fotolistrik, Efek Compton)Fisika Modern (Teori Wien, Efek Fotolistrik, Efek Compton)
Fisika Modern (Teori Wien, Efek Fotolistrik, Efek Compton)Ismail Musthofa
 
Gelombang cahaya
Gelombang cahayaGelombang cahaya
Gelombang cahaya
Ismail Musthofa
 

More from Ismail Musthofa (13)

Sistem Film Radiografi.pptx
Sistem Film Radiografi.pptxSistem Film Radiografi.pptx
Sistem Film Radiografi.pptx
 
Magnet
MagnetMagnet
Magnet
 
Modul Fisika Kelas XI IPA K13
Modul Fisika Kelas XI IPA K13Modul Fisika Kelas XI IPA K13
Modul Fisika Kelas XI IPA K13
 
Penyelesaian Potensial Gendenshtein IV dengan PD hypergeometry
Penyelesaian Potensial Gendenshtein IV dengan PD hypergeometryPenyelesaian Potensial Gendenshtein IV dengan PD hypergeometry
Penyelesaian Potensial Gendenshtein IV dengan PD hypergeometry
 
Kumpulan Soal Fisika Kelas XII SMA Persiapan UN 2015
Kumpulan Soal Fisika Kelas XII SMA Persiapan UN 2015Kumpulan Soal Fisika Kelas XII SMA Persiapan UN 2015
Kumpulan Soal Fisika Kelas XII SMA Persiapan UN 2015
 
Jalan menuju sukses
Jalan menuju suksesJalan menuju sukses
Jalan menuju sukses
 
Aplikasi gelombang bunyi
Aplikasi gelombang bunyiAplikasi gelombang bunyi
Aplikasi gelombang bunyi
 
Arus dan tegangan AC ( Rangkaian RLC )
Arus dan tegangan AC ( Rangkaian RLC )Arus dan tegangan AC ( Rangkaian RLC )
Arus dan tegangan AC ( Rangkaian RLC )
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika Inti
 
Fisika Modern (Teori Wien, Efek Fotolistrik, Efek Compton)
Fisika Modern (Teori Wien, Efek Fotolistrik, Efek Compton)Fisika Modern (Teori Wien, Efek Fotolistrik, Efek Compton)
Fisika Modern (Teori Wien, Efek Fotolistrik, Efek Compton)
 
Penguraian vektor
Penguraian vektorPenguraian vektor
Penguraian vektor
 
Analisis vektor
Analisis vektorAnalisis vektor
Analisis vektor
 
Gelombang cahaya
Gelombang cahayaGelombang cahaya
Gelombang cahaya
 

Recently uploaded

Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 

Recently uploaded (20)

Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 

Kinetika kristalisasi

  • 1. Kinetika Kristalisasi Oleh : ISMAIL Sifat-sifat beberapa material berhubungan langsung dengan susunan kristalnya. Material padat dapat dikategorikan berdasarkan pada susunan atom atau ion-ionnya. Material yang mempunyai susunan atom yang teratur dan berulang secara periodic dalam jarak yang panjang disebut dengan kristal. Ada tiga fenomena penting yang harus diperhatikan dalam mendesain dan memproses suatu material yaitu kristalisasi, melting, dan glass transition. Kristalisasi adalah suatu proses pada pendinginan yang mengarah pada pembentukan fase padat (kristal) yang dihasilkan dari lelehan cairan yang memiliki struktur molekul yang sangat acak. Pemahaman tentang mekanisme dan kinetika kristalisasi pada material adalah sangat penting, karena derajat kekristalan mempengaruhi sifat mekanik dan sifat termal pada bahan-bahan tersebut (Callister, 2007). Ada beberapa model kinetika kristalisasi yang dikenal dalam bidang material science. Yaitu model Kissinger, dan model Johnson-Mehl-Avrami (Hsiao dkk, 2002). Model Kissinger menjelaskan kinetika kristalisasi selama pemanasan secara kontinu. Dengan persamaannya dituliskan sebagai ∅ 푇푃 ln ( 2) = − 푄퐾 푅 푇푃 + 퐶 Yang menghubungkan antara log natural laju pemanasan ∅ dan temperature puncak TP dengan energi aktivasi QK, konstanta gas ideal R, dan TP. Energi aktivasi mengizinkan energi barrier untuk melawan fase transformasi agar dapat dijelaskan secara kuantitatif. Suhu puncak TP menunjukkan perubahan pada kadar panas yang disebabkan oleh perubahan sifat termal pada sampel ketika seuatu reaksi terjadi pada DSC. Pada mulanya Kissinger menetapkan bahwa temperature puncak TP bergantung pada laju pemanasan ∅, dan variasi Tp dapat digunakan untuk menentukan energi aktivasi QK untuk reaksi orde pertama (Kissinger, 1957). Model Johnson-Mehl-Avrami (JMA) menggambarkan kinetika kristalisasi selama proses isothermal. Persamaan laju JMA diperoleh dengan mengasumsikan perlakuan kondisi berikut (Hsiao, dkk. 2002) : 1) Nukleasi dan growth muncul pada temperature konstan, yang disebut dengan kristalisasi isothermal. 2) Nukleasi berlangsung secara acak disebagian besar sampel, yang diasumsikan untuk menjadi tak terbatas. 3) Growth berlangsung secara isotropic sehingga kristal menumbuk satu sama lain Fraksi volum yang ditransformasikan selama kristalisasi dituliskan dengan 1 – X(t) = exp (– kt n) dimana X(t) adalah perkembangan kristal pada waktu t, k dan n adalah konstanta laju kristalisasi dan eksponen Avrami. Untuk k dan n bergantung pada mekanisme nukleasi dan growth pada bagian massa kristal terkecil (Chen & Chang, 2006). Proses kristalisasi diawali dengan peristiwa nukleasi diikuti dengan pertumbuhan kristal. Nukleasi dapat terjadi secara spontan atau dapat dirangsang secara artificial. Hal ini tidak selalu mungkin terjadi, namun, untuk menentukan apakah system telah mangalami nukleasi dengan sendirinya atau apakah telah mangalami nukleasi di bawah pengaruh stimulasi luar. Nukleasi yang muncul tanpa adanya zat asing di dalam fase induk disebut dengan nukleasi homogeny atau nukleasi primer, sedangkan apabila nukleasi muncul karena adanya kontak antara fase induk dengan zat asing disebut nukleasi heterogen atau nukleasi sekunder. Proses nukleasi akan diikuti dengan pertumbuhan inti kristal hingga mencapai dimensi makroskopis, peristiwa ini disebut dengan “crystal growth”. Proses pertumbuhan crystalline digambarkan pada gambar 1. (Celikbilek, Ercin, dan Aydin; 2012)
  • 2. Gambar 1. Tahapan yang menunjukkan pertumbuhan sebuah spherulites pada polyethylene. (Kroschwitz, 2004) Pada system yang sangat dingin atau sangat jenuh terkandung fluktuasi local dalam arah dan kerapatan, yang akan, suatu ketika, menuju ke bentuk kristal. Daerah crystalline ini dikenal sebagai embrio dan memberikan kesempatan untuk memulai proses transformasi fase. Sebagian besar embrio ini berumur pendek, tapi ada kemungkinan kecil (tergantung pada pendinginan dan kejenuhan) dari fluktuasi tertentu mencapai ukuran kritis. Ukuran kritis ini adalah ukuran dimana dia berada dalam kesetimbangan yang tidak stabil dengan fase sekitarnya, dan ada kemungkinkan besar padanya untuk terus tumbuh hingga ukuran makroskopis (Kroschwitz, 2004). Proses pertumbuhan kristal dapat dipengaruhi oleh perlakuan panas (heat treatment). Perlakuan panas adalah suatu proses yang dapat mengubah sifat material dengan cara mengubah struktur mikro melalui proses pemanasan yang diikuti dengan pendinginan dengan atau tanpa merubah komposisi material. Proses perlakuan panas akan menghasilkan sifat-sifat material yang diinginkan pada fasa tertentu. Perubahan sifat material akibat proses perlakuan panas mencakup seluruh atau sebagian sifat material. Perlakuan panas yang diberikan pada material dapat meningkatkan kekerasan dan kekuatan material. (Korin, Soifer, dan Manov, 1997) Selain proses perlakuan panas, proses pendinginan juga mampu mempengaruhi nilai mikrostruktur material. Proses pendinginan dilakukan setelah proses perlakuan panas. Pendingingan dibagi menjadi dua macam, pendinginan cepat dan pendinginan lambat. Pada umumnya pendinginan cepat bertujuan agar terbentuk struktur mikro material yang keras dan mudah retak, sedangkan pendinginan lambat bertujuan untuk mendapatkan material dengan struktur mikro yang lebih stabil dikarenakan perubahan ukuran grain-nya terjadi secara perlahan, sehingga menghasilkan logam yang lebih lunak dan elastis.
  • 3. Salah satu tehnik yang banyak digunakan untuk mempelajari kinetika kristalisasi adalah dengan menggunakan DSC (Differential Scanning Calorimetry). Tehnik ini banyak digunakan pula dalam bidang kimia, biokimia, biologi sel, bioteknologi, farmakologi, dan baru-baru ini adalah dalam bidang nanoscience (Gill dkk, 2010). Dengan DSC ini dapat ditentukan hubungan antara kristallin dengan daerah amorf pada suatu sampel material yang dinyatakan dalam bentuk persentase kristalinitas atau derajad kekristalan, diperoleh dari puncak eksotermik kristalisasi (Vasconelos dkk, 2010). Untuk menentukan derajad kekristalan dapat digunakan persamaan 푋퐶 = Δ퐻푓 − Δ퐻퐶 0 Δ퐻푓 0 adalah entalpi yang dihitung pada keseluruhan bahan dimana Δ퐻푓 adalah entalpi fusi yang diukur, Δ퐻푓 kristal, dan Δ퐻퐶 adalah entalpi kristalisasi dingin yang didapatkan selama DSC berlangsung. (Arnoult, Dargent, dan Mano, 2007) Referensi 1. Callister, William D. 2007. Material Science and Engineering An Introduction 7th edition. John Willey & Sons. Inc : USA 2. Gill, Pooria; Tohidi Moghadam, Tahereh; Ranjbar, Bijan. 2010. Differential Scanning Calorimetry Techniques : Aplications in Biology and Nanoscience. Journal of Biomolecular Techniques, Desember 2010, vol. 21(4), hal 167-193 3. A. Hsiao; McHenry M.E; Laughlin D.E; Kramer M.J; Ashe C; Ohkubo T. 2002. The Thermal, Magnetic, and Structural Characterization of the Crystallization Kinetics of Fe88Zr7B4Cu1, an Amorphous Soft Magnetic Ribbon. IEEE Transaction on Magnetics, Vol. 38 No. 5, September 2002, hal 3039 – 3044 4. Kissinger, H. 1957. Reaction Kinetics in Differential Thermal Analysis. Analytical Chemistry. Vol. 29, hal 1702 – 1706 5. Chen, Jean-Hong dan Chang, Yu-Lun. 2006. Isothermal Crystallization Kinetics and Morphology Development of Isotactic Polypropylene Blends with Atactic Polypropylene. Journal of Applied Polymer Science. Vol. 103, hal 1093 – 1104 6. Kroschwitz, I Jacqueline. 2004. Encyclopedia of Polymer Scince and Technology Vol 9. John Wiley & Sons, Inc. hal 465 – 497 7. Korin, E; Soifer, L; dan Manov, V. 1997. Effect of Thermal Treatment of the Melt on Crystallization Kinetics of Al91La5Ni4 Amorphous Ribbon Prepared by Rapid Quenching. Journal of Thermal Analysis and Calorimetry. Februari 1998 Vol. 51 hal 361 – 368 8. Çelikbilek, Miray; Ersundu, Ali Erçin dan Aydın, Süheyla. 2012. Crystallization Kinetics of Amorphous Material. Advances in Crystallization Processes. Istanbul Technical University, Turki 9. Vasconelos, Gibran da Cunha; Mazur, Regio Lago; Bothelo, Edson Cocchieri; Rezende, Mirabel Cerquiera; Costa, Michelle Leali. 2010. Evaluation of Crystallization Kinetics of Poly (Ether-Ketone-Ketone) and Poly (Ether-Ether-Ketone) by DSC. Journal of Aerospace Technology and Management. Vol. 2 No. 2 hal. 155 – 162. Mei – Agustus, 2010 10.Arnoult, M; Dargent, E; Mano, JF. 2007. Mobile Amorphous Phase Fragility in Semi-crystalline Polymers : Comparison of PET and PLLA. Journal of Polymer Elsevier Vol. 48 Hal 1012 – 1019