SlideShare a Scribd company logo
SKEMA UMUM
KERJASAMA PEMERINTAH DAN BADAN USAHA
Direktur Pengembangan Pendanaan Pembangunan
Kementerian PPN/Bappenas
Asistensi dan Supervisi KPBU
dalam Penyediaan Infrastruktur untuk Kepentingan Umum
10 Maret 2022
KERANGKA PENDANAAN INFRASTRUKTUR 2020-2024
SUMBER PENDANAAN ARAH PEMANFAATAN
INFRASTRUKTUR
PELAYANAN DASAR
INFRASTRUKTUR
PERKOTAAN
ENERGI DAN
KETENAGALISTRIKAN
INFRASTRUKTUR
MENDUKUNG EKONOMI
SWASTA
KPBU
BUMN/D
APBN/D
INFRASTRUKTUR TIK
▪ Dalam rangka meningkatkan stok infrastruktur dari 43%
GDP (di 2017) menjadi 50% GDP (di 2024),Indonesia
membutuhkan investasi infrastruktur Rp 6,445T.
▪ Nilai investasi tersebut meningkat 34.3% dari Rp 4,796T
(USD 319.7 Bn) di 2015-2019. 2
“Kerjasama antara pemerintah dan badan usaha dalam
penyediaan infrastruktur yang bertujuan untuk kepentingan
umum yang sebagian atau seluruhnya menggunakan sumber
daya Badan Usaha dengan sebuah pembagian risiko antara
para pihak”
Pengertian
KPBU
Manfaat KPBU
Meringankan ketergantungan terhadap APBN/D
Memungkinkan adanya alokasi risiko antara pemerintah
dan badan usaha
Pendekatan Whole-Life Cycle, memastikan tersedianya
layanan selama masa kerja sama melalui infrastruktur
yang berkualitas
Sebagai pintu masuk investasi swasta dalam penyediaan
layanan publik
Regulasi KPBU
Tata Cara KPBU
Tata Cara Pengadaan
Badan Usaha
Penjaminan Pemerintah
Pembayaran
Ketersediaan Layanan
(AP)
Dukungan Kelayakan
Proyek /Viability Gap
Fund
Dana Penyiapan
Proyek
Permen PPN 4/2015 jo. Permen
PPN 2/2020
• Perka LKPP 19/2015
• Peraturan LKPP 29/2018
• Perpres 78/2010
• PMK 260/2010 jo. PMK 8/2016
• PMK 260/2016
• Permendagri 96/2016
• PMK 223/2012 jo. PMK 170/2018
• PMK 143/2013 jo. PMK 170/2015
• PMK 73/2018
• PMK 180/2020
Meskipun KPBU sudah didukung dengan regulasi-regulasi di atas, namun dalam
pelaksanaannya tetap memperhatikan regulasi sektor infrastruktur yang di-KPBU-kan.
Perpres
38/2015
KERJASAMA PEMERINTAH DENGAN BADAN USAHA
3
20 SEKTOR
INFRASTRUKTUR
KPBU
Jalan
Fasilitas Perkotaan Pengelolaan Limbah
Setempat
Air Minum
Perumahan
Rakyat
Pengelolaan
Sampah
Pengelolaan Limbah
Terpusat
SDA & Irigasi
Kawasan
Fasilitas
Pendidikan
Lembaga
Pemasyarakatan
Kesehatan
Sarana Olah Raga,
Kesenian dan
Budaya
Pariwisata
Ketenagalistrikan
Konservasi
Energi
Migas dan EBT
Telekomunikasi &
Informatika
KONEKTIVITAS
FASILITAS
PERKOTAAN
Transportasi
FASILITAS
SOSIAL
Sumber: Peraturan Menteri PPN/Kepala Bappenas No. 2Tahun 2020
Dapat mengajukan
kepada Menteri PPN/
Bappenas
Bangunan Negara
4
• Dukungan Kelayakan KPBU
(VGF)
• Insentif Perpajakan
• Dukungan Pemerintah
dalam bentuk lainnya sesuai
dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
DUKUNGAN
PEMERINTAH
• Tarif (User fee)
• Availability Payment
• Bentuk lainnya
SKEMA PENGEMBALIAN
INVESTASI
PJPK
PPP Project
Special Purpose Company
(SPC)
Equity
Sponsor
Financier
DEBT EQUITY
USER
Penyediaan
Infrastruktur
Perjanjian
KPBU
PT. PII
Perjanjian Regres Perjanjian
Penjaminan
Penjaminan Pemerintah
oleh PT PII (Persero)
JAMINAN PEMERINTAH
STRUKTUR UMUM KPBU
5
SKEMA PENGEMBALIAN INVESTASI DALAM PROYEK KPBU
Pengembalian investasi yang bersumber
dari pembayaran oleh pengguna
atas tarif layanan yang besarnya
ditetapkan oleh Pemerintah.
Pembayaran secara berkala oleh
Menteri/ Kepala Lembaga/Kepala Daerah
kepada Badan Usaha Pelaksana atas
tersedianya layanan infrastruktur
yang sesuai dengan kualitas dan/atau
kriteria sebagaimana ditentukan dalam
perjanjian KPBU.
Pembayaran Ketersediaan
Layanan (Availability Payment)
PembayaranTarif Layanan (User
charge)
Pengembalian Bentuk
Lainnya
Pengembalian investasi
dengan bentuk lainnya
sesuai peraturan
perundang undangan.
Contoh: Rest Area pada
Proyek KPBU JalanTol.
→ Perlu untuk diperhatikan terkait
kapasitas fiskal dari PJPK.
→ Perlu untuk dipastikan adanya demand
dari pengguna proyek.
→ Perlu untuk dipastikan
terkait potensi pendapatan
serta ketersediaan demand.
6
Proyek KPBU Solicited
Proyek KPBU yang diprakarsai oleh Pemerintah.
Proyek KPBU Unsolicited
Proyek KPBU yang diprakarsai oleh badan usaha yang diajukan/diusulkan
atas inisiatif dari badan usaha itu sendiri dan harus memenuhi persyaratan,
sebagai berikut:
•Terintegrasi secara teknis dengan rencana induk pada sektor yang
bersangkutan.
•Layak secara ekonomi dan finansial.
•Badan Usaha yang mengajukan prakarsa memiliki kemampuan
keuangan yang memadai untuk menbiayai pelaksanaan penyediaan
infrastruktur.
PROYEK KPBU BERDASARKAN PEMRAKARSA PROYEK
7
UNSOLICITED
Pro Kontra
Penyiapan proyek dilakukan oleh
Pemrakarsa sehingga beban
penganggaran pemerintah untuk
penyiapan proyek berkurang.
• Struktur proyek dilakukan oleh
pemrakarsa sehingga PJPK perlu
teliti dalam melakukan review
terhadap dokumen penyiapan
yang disusun pemrakarsa
• Pemerintah tetap perlu
mengalokasikan SDM dan/atau
anggaran untuk melakukan
review atas dokumen penyiapan
yang disusun pemrakarsa
Proyek yang diusulkan berpotensi
memiliki kelayakan ekonomi dan
finansial
Tidak bisa mendapatkan dukungan
fiskal
Inisiatif dari pemrakarsa biasanya
lebih “out of the box” dibandingkan
dengan inisiatif pemerintah.
Apabila tidak diproses dengan benar,
ada potensi mengurangi value for
money dan tidak akuntabel karena
pemerintah “dikontrol” dengan ide
dari pemrakarsa sehingga
mengurangi persaingan badan usaha.
SOLICITED
Pro Kontra
Penyiapan proyek dilakukan oleh
PJPK, sehingga kendali terhadap
struktur proyek berada pada
pemerintah
Membutuhkan alokasi anggaran dan
alokasi SDM yang kompeten untuk
penyiapan s.d transaksi
Memungkinkan untuk mendapat
dukungan pemerintah melalui
sebagian konstruksi danVGF
KPBU SOLICITEDVS KPBU UNSOLICITED
8
PERENCANAAN PENYIAPAN TRANSAKSI
PENYEDIAAN LAYANAN
KONSTRUKSI
PELAKSANAAN PERJANJIAN KPBU
Prastudi Kelayakan dapat dilakukan dalam 1 tahap apabila proyek merupakan:
a. Proyek prioritas dan/atau PSN; dan/atau
b. Proyek yang telah memiliki contoh proyek kerjasama serupa dengan minat
yang tinggi dalam Penjajakan Minat Pasar.
Penyusunan Prastudi Kelayakan yang dilakukan dalam 2 tahap dapat diubah
menjadi 1 tahap apabila terdapat minat yang tinggi dalam Market Sounding.
TAHAP KPBU BERDASARKAN PRAKARSA PEMERINTAH (SOLICITED)
Tahapan Durasi Pelaksanaan (Normatif)
Studi Pendahuluan 2-4 bulan
Evaluasi 4- 6 bulan
Kajian Akhir Pra-studi kelayakan (FBC) 4 -6 bulan
Pra Kualifikasi 2 bulan
Permohonan Proposal 2 bulan
Penunjukkan Pemenang Lelang 1 bulan
Penandatanganan Perjanjian KPBU 1 bulan
Pemenuhan Pembiayaan 6 bulan
Konstruksi 24 bulan
Total 46-52 bulan
9
Pra-
kualifikasi
Request for
Proposal Bid Award
Tandatangan
Perjanjian
Financial
Close Operasi
Akhir
Kontrak
Penyerahan
Aset
Konstruksi
Identifikasi
Proyek
Studi
Pendahuluan
OBC
PPP
Book
Opsi
PPP
Book
Under
preparation
Market
Sounding
Prastudi Kelayakan
(OBC + FBC)
FBC
Ready to
offer
Market
Sounding
10
Permen PPN 2/2020
Badan Usaha dimungkinkan
untuk langsung menyusun
Studi Kelayakan, dan
dokumen tersebut diserahkan
kepada M/KL/D untuk
dievaluasi
Badan Usaha
Pemrakarsa
menyerahkan FS
Evaluasi FS
Pra-
kualifikasi
Request for
Proposal Bid Award
Tandatangan
Perjanjian
Financial
Close Operasi
Akhir
Kontrak
Penyerahan
Aset
Konstruksi
Pemrakarsa proyek
mengajukan proposal
dan dokumen Pra-Studi
Kelayakan (Pra-FS) ke PJPK
Evaluasi dokumen
Pra-FS untuk
mendapat
persetujuan.
Penerbitan Surat
Persetujuan
Badan Usaha
Pemrakarsa
menyerahkan FS
Evaluasi FS
Pra-
kualifikasi
Request for
Proposal Bid Award
Tandatangan
Perjanjian
Financial
Close Operasi
Akhir
Kontrak
Penyerahan
Aset
Konstruksi
Penerbitan Surat
Persetujuan
Opsi 1 (2 Tahap)
Opsi 2 (1 Tahap)
Tahapan Unsoli 1Tahap Durasi Pelaksanaan (Normatif)
Pengajuan FS 2-6 bulan
Evaluasi FS termasuk konsultasi publik dan
konfirmasi pasar
1-2 bulan
Persetujuan pemrakarsa + kompensasi 4 -6 bulan
Pra Kualifikasi 2 bulan
Permohonan Proposal 2 bulan
Penunjukkan Pemenang Lelang (Bid Award) 1 bulan
Penandatanganan Perjanjian KPBU 1 bulan
Pemenuhan Pembiayaan (Financial Close) 6 bulan
Konstruksi 24 bulan
Total 43-50 bulan
TAHAP KPBU BERDASARKAN PRAKARSA BADAN USAHA (UNSOLICITED)
Evaluasi Pra-FS:
• 30 hari kerja dan dapat
diperpanjang disertai alasan.
Evaluasi FS:
• 60 hari kerja dan dapat
diperpanjang disertai alasan.
• Termasuk konsultasi publik
dan konfirmasi pasar.
Perencanaan dan penyiapan proyek yang matang dan
memadai dengan mempertimbangkan kelayakan dari proyek
(proyek layak secara ekonomi dan finansial).
Kebutuhan adanya regulasi pendukung.
Bankability dari proyek, perlu memerhatikan tanggapan dan
masukan dari para calon investor.
Ketersediaan lahan yang clean and clear.
Pemenuhan pembiayaan dari proyek, diperlukan identifikasi
lebih lanjut terkait potensi penggunaan creative financing.
Perizinan terkait proyek, mencakup AMDAL serta perizinan
dalam penggunaan Aset BMN/BMD.
Diperlukan komunikasi yang baik antar stakeholder, mencakup
koordinasi dengan masyarakat terdampak.
Keterbatasan kapasitas fiskal pemerintah (khususnya
proyek dengan skema pengembalian AP)
Komitmen PJPK dalam menjalankan proyek, termasuk
pembagian kewenangan dan pelimpahan kewenangan
serta dukungan dari pemerintah daerah (dapat berupa
pengeluaran regulasi, Peraturan Daerah, infrastruktur
pendukung, maupun dukungan berbentuk fiskal).
Kesiapan SDM, diperlukan adanya peningkatan
kompetensi SDM terhadap KPBU melalui magang atau
capacity building.
Sistem Monitoring dan Evaluasi Proyek.
HAL-HALYANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PELAKSANAAN KPBU
11
Kantor Bersama KPBU Republik Indonesia
PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero)
Capital Place, 7th & 8th Floor
Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 18,
Jakarta 12710
Koordinasi
Fasilitasi
Capacity
Building
Percepatan
Pelaksanaan
KPBU di Indonesia
12

More Related Content

Similar to Keuangan daerah Update 9 _ Bappenas Kemendagri

Memilah (Kembali) Alternatif Pembiayaan Infrastruktur Daerah
Memilah (Kembali) Alternatif Pembiayaan Infrastruktur Daerah Memilah (Kembali) Alternatif Pembiayaan Infrastruktur Daerah
Memilah (Kembali) Alternatif Pembiayaan Infrastruktur Daerah
Septian Wildan Mujaddid
 
Pemberian Dukungan Kelayakan pada Proyek Kerjasama Pemerintah dan Swasta (Via...
Pemberian Dukungan Kelayakan pada Proyek Kerjasama Pemerintah dan Swasta (Via...Pemberian Dukungan Kelayakan pada Proyek Kerjasama Pemerintah dan Swasta (Via...
Pemberian Dukungan Kelayakan pada Proyek Kerjasama Pemerintah dan Swasta (Via...
Oswar Mungkasa
 
PT. SMI Mekanisme Pembiayaan Infrastruktur Skema KPBU.pptx
PT. SMI Mekanisme Pembiayaan Infrastruktur Skema KPBU.pptxPT. SMI Mekanisme Pembiayaan Infrastruktur Skema KPBU.pptx
PT. SMI Mekanisme Pembiayaan Infrastruktur Skema KPBU.pptx
mundakirmundakir2
 
F3603 kpbu dan_fasilitas_dan_dp_-_batam_27_agustus_rev1
F3603 kpbu dan_fasilitas_dan_dp_-_batam_27_agustus_rev1F3603 kpbu dan_fasilitas_dan_dp_-_batam_27_agustus_rev1
F3603 kpbu dan_fasilitas_dan_dp_-_batam_27_agustus_rev1
ssuser167cff
 
Kebijakan-Pembiayaan-Daerah-dan-KPBU(1).pptx
Kebijakan-Pembiayaan-Daerah-dan-KPBU(1).pptxKebijakan-Pembiayaan-Daerah-dan-KPBU(1).pptx
Kebijakan-Pembiayaan-Daerah-dan-KPBU(1).pptx
MaresEd
 
HORAS MAURITS DIREKTUR PATDA SOS 96 2016.pptx
HORAS MAURITS DIREKTUR PATDA SOS 96 2016.pptxHORAS MAURITS DIREKTUR PATDA SOS 96 2016.pptx
HORAS MAURITS DIREKTUR PATDA SOS 96 2016.pptx
ssuser58c7a6
 
Tahap Perencanaan Private Partnership Program.pptx
Tahap Perencanaan Private Partnership Program.pptxTahap Perencanaan Private Partnership Program.pptx
Tahap Perencanaan Private Partnership Program.pptx
HadiWiwoho1
 
Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nomor 3 Tahun 2012 tentang Panduan ...
Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nomor 3 Tahun 2012 tentang Panduan ...Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nomor 3 Tahun 2012 tentang Panduan ...
Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nomor 3 Tahun 2012 tentang Panduan ...
Oswar Mungkasa
 
Panduan kps pjpk
Panduan kps pjpkPanduan kps pjpk
Panduan kps pjpkAbdul Malik
 
cf6ce_PINA-Materi_PUPR.pptx
cf6ce_PINA-Materi_PUPR.pptxcf6ce_PINA-Materi_PUPR.pptx
cf6ce_PINA-Materi_PUPR.pptx
ssuserec05f1
 
Ringkasan Perpres Nomor 38 Tahun 2015
Ringkasan Perpres Nomor 38 Tahun 2015Ringkasan Perpres Nomor 38 Tahun 2015
Ringkasan Perpres Nomor 38 Tahun 2015
Amir Syafrudin
 
Tentang kpbu (indo)
Tentang kpbu (indo)Tentang kpbu (indo)
Tentang kpbu (indo)
purnawan aditomo
 
MONEV.ppt
MONEV.pptMONEV.ppt
MONEV.ppt
KukuhSaputro2
 
PAPARAN SDS TEMATIK 80 (1).pdf
PAPARAN SDS TEMATIK 80 (1).pdfPAPARAN SDS TEMATIK 80 (1).pdf
PAPARAN SDS TEMATIK 80 (1).pdf
berti6
 
PERAN KEMENTERIAN PPN BAPPENAS DALAM PROYEK KPBU DALAM PENYEDIAAN INFRASTRUKT...
PERAN KEMENTERIAN PPN BAPPENAS DALAM PROYEK KPBU DALAM PENYEDIAAN INFRASTRUKT...PERAN KEMENTERIAN PPN BAPPENAS DALAM PROYEK KPBU DALAM PENYEDIAAN INFRASTRUKT...
PERAN KEMENTERIAN PPN BAPPENAS DALAM PROYEK KPBU DALAM PENYEDIAAN INFRASTRUKT...
ssuserb25e4d
 
Pengenalan Kerjasama Pemerintah dan Swasta
Pengenalan Kerjasama Pemerintah dan SwastaPengenalan Kerjasama Pemerintah dan Swasta
Pengenalan Kerjasama Pemerintah dan Swasta
Oswar Mungkasa
 
Prosedur Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah dan Swasta
Prosedur Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah dan Swasta Prosedur Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah dan Swasta
Prosedur Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah dan Swasta
Oswar Mungkasa
 
Permen PU Nomor 12 Tahun 2010 tentang Pedoman Kerjasama Pengusahaan Pengemban...
Permen PU Nomor 12 Tahun 2010 tentang Pedoman Kerjasama Pengusahaan Pengemban...Permen PU Nomor 12 Tahun 2010 tentang Pedoman Kerjasama Pengusahaan Pengemban...
Permen PU Nomor 12 Tahun 2010 tentang Pedoman Kerjasama Pengusahaan Pengemban...
Penataan Ruang
 
f262c_02._Bahan_Tayang_Program_dan_Pembiayaan__BGN_Alt1.pptx
f262c_02._Bahan_Tayang_Program_dan_Pembiayaan__BGN_Alt1.pptxf262c_02._Bahan_Tayang_Program_dan_Pembiayaan__BGN_Alt1.pptx
f262c_02._Bahan_Tayang_Program_dan_Pembiayaan__BGN_Alt1.pptx
KurniawanAgie
 
_ Input Form Desk 3ed.docx
_ Input Form Desk 3ed.docx_ Input Form Desk 3ed.docx
_ Input Form Desk 3ed.docx
AnjarResmala2
 

Similar to Keuangan daerah Update 9 _ Bappenas Kemendagri (20)

Memilah (Kembali) Alternatif Pembiayaan Infrastruktur Daerah
Memilah (Kembali) Alternatif Pembiayaan Infrastruktur Daerah Memilah (Kembali) Alternatif Pembiayaan Infrastruktur Daerah
Memilah (Kembali) Alternatif Pembiayaan Infrastruktur Daerah
 
Pemberian Dukungan Kelayakan pada Proyek Kerjasama Pemerintah dan Swasta (Via...
Pemberian Dukungan Kelayakan pada Proyek Kerjasama Pemerintah dan Swasta (Via...Pemberian Dukungan Kelayakan pada Proyek Kerjasama Pemerintah dan Swasta (Via...
Pemberian Dukungan Kelayakan pada Proyek Kerjasama Pemerintah dan Swasta (Via...
 
PT. SMI Mekanisme Pembiayaan Infrastruktur Skema KPBU.pptx
PT. SMI Mekanisme Pembiayaan Infrastruktur Skema KPBU.pptxPT. SMI Mekanisme Pembiayaan Infrastruktur Skema KPBU.pptx
PT. SMI Mekanisme Pembiayaan Infrastruktur Skema KPBU.pptx
 
F3603 kpbu dan_fasilitas_dan_dp_-_batam_27_agustus_rev1
F3603 kpbu dan_fasilitas_dan_dp_-_batam_27_agustus_rev1F3603 kpbu dan_fasilitas_dan_dp_-_batam_27_agustus_rev1
F3603 kpbu dan_fasilitas_dan_dp_-_batam_27_agustus_rev1
 
Kebijakan-Pembiayaan-Daerah-dan-KPBU(1).pptx
Kebijakan-Pembiayaan-Daerah-dan-KPBU(1).pptxKebijakan-Pembiayaan-Daerah-dan-KPBU(1).pptx
Kebijakan-Pembiayaan-Daerah-dan-KPBU(1).pptx
 
HORAS MAURITS DIREKTUR PATDA SOS 96 2016.pptx
HORAS MAURITS DIREKTUR PATDA SOS 96 2016.pptxHORAS MAURITS DIREKTUR PATDA SOS 96 2016.pptx
HORAS MAURITS DIREKTUR PATDA SOS 96 2016.pptx
 
Tahap Perencanaan Private Partnership Program.pptx
Tahap Perencanaan Private Partnership Program.pptxTahap Perencanaan Private Partnership Program.pptx
Tahap Perencanaan Private Partnership Program.pptx
 
Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nomor 3 Tahun 2012 tentang Panduan ...
Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nomor 3 Tahun 2012 tentang Panduan ...Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nomor 3 Tahun 2012 tentang Panduan ...
Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nomor 3 Tahun 2012 tentang Panduan ...
 
Panduan kps pjpk
Panduan kps pjpkPanduan kps pjpk
Panduan kps pjpk
 
cf6ce_PINA-Materi_PUPR.pptx
cf6ce_PINA-Materi_PUPR.pptxcf6ce_PINA-Materi_PUPR.pptx
cf6ce_PINA-Materi_PUPR.pptx
 
Ringkasan Perpres Nomor 38 Tahun 2015
Ringkasan Perpres Nomor 38 Tahun 2015Ringkasan Perpres Nomor 38 Tahun 2015
Ringkasan Perpres Nomor 38 Tahun 2015
 
Tentang kpbu (indo)
Tentang kpbu (indo)Tentang kpbu (indo)
Tentang kpbu (indo)
 
MONEV.ppt
MONEV.pptMONEV.ppt
MONEV.ppt
 
PAPARAN SDS TEMATIK 80 (1).pdf
PAPARAN SDS TEMATIK 80 (1).pdfPAPARAN SDS TEMATIK 80 (1).pdf
PAPARAN SDS TEMATIK 80 (1).pdf
 
PERAN KEMENTERIAN PPN BAPPENAS DALAM PROYEK KPBU DALAM PENYEDIAAN INFRASTRUKT...
PERAN KEMENTERIAN PPN BAPPENAS DALAM PROYEK KPBU DALAM PENYEDIAAN INFRASTRUKT...PERAN KEMENTERIAN PPN BAPPENAS DALAM PROYEK KPBU DALAM PENYEDIAAN INFRASTRUKT...
PERAN KEMENTERIAN PPN BAPPENAS DALAM PROYEK KPBU DALAM PENYEDIAAN INFRASTRUKT...
 
Pengenalan Kerjasama Pemerintah dan Swasta
Pengenalan Kerjasama Pemerintah dan SwastaPengenalan Kerjasama Pemerintah dan Swasta
Pengenalan Kerjasama Pemerintah dan Swasta
 
Prosedur Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah dan Swasta
Prosedur Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah dan Swasta Prosedur Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah dan Swasta
Prosedur Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah dan Swasta
 
Permen PU Nomor 12 Tahun 2010 tentang Pedoman Kerjasama Pengusahaan Pengemban...
Permen PU Nomor 12 Tahun 2010 tentang Pedoman Kerjasama Pengusahaan Pengemban...Permen PU Nomor 12 Tahun 2010 tentang Pedoman Kerjasama Pengusahaan Pengemban...
Permen PU Nomor 12 Tahun 2010 tentang Pedoman Kerjasama Pengusahaan Pengemban...
 
f262c_02._Bahan_Tayang_Program_dan_Pembiayaan__BGN_Alt1.pptx
f262c_02._Bahan_Tayang_Program_dan_Pembiayaan__BGN_Alt1.pptxf262c_02._Bahan_Tayang_Program_dan_Pembiayaan__BGN_Alt1.pptx
f262c_02._Bahan_Tayang_Program_dan_Pembiayaan__BGN_Alt1.pptx
 
_ Input Form Desk 3ed.docx
_ Input Form Desk 3ed.docx_ Input Form Desk 3ed.docx
_ Input Form Desk 3ed.docx
 

Recently uploaded

Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
AchmadHasanHafidzi
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
mariapasaribu13
 
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdfMATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
IGNATIUSOKIDEWABRATA
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Anisa Rizki Rahmawati
 
MANAJEMEN KEUANGAN MATERI MENGENAI BIAYA MODAL
MANAJEMEN KEUANGAN MATERI MENGENAI BIAYA MODALMANAJEMEN KEUANGAN MATERI MENGENAI BIAYA MODAL
MANAJEMEN KEUANGAN MATERI MENGENAI BIAYA MODAL
DwiAyuSitiHartinah
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
JefryColter
 
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptxPPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
tikasianturi1410
 
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuanganMakalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
MohammadAthianManan
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
EnforceA Real Solution
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
bidakara2016
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
LidyaManuelia1
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Anggaran Bahan Mentah materi penganggaran bisnis .ppt
Anggaran Bahan Mentah materi penganggaran bisnis .pptAnggaran Bahan Mentah materi penganggaran bisnis .ppt
Anggaran Bahan Mentah materi penganggaran bisnis .ppt
FRISTINREVAPRATAMA
 

Recently uploaded (14)

Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
 
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdfMATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
 
MANAJEMEN KEUANGAN MATERI MENGENAI BIAYA MODAL
MANAJEMEN KEUANGAN MATERI MENGENAI BIAYA MODALMANAJEMEN KEUANGAN MATERI MENGENAI BIAYA MODAL
MANAJEMEN KEUANGAN MATERI MENGENAI BIAYA MODAL
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
 
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptxPPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
 
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuanganMakalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
 
Anggaran Bahan Mentah materi penganggaran bisnis .ppt
Anggaran Bahan Mentah materi penganggaran bisnis .pptAnggaran Bahan Mentah materi penganggaran bisnis .ppt
Anggaran Bahan Mentah materi penganggaran bisnis .ppt
 

Keuangan daerah Update 9 _ Bappenas Kemendagri

  • 1. SKEMA UMUM KERJASAMA PEMERINTAH DAN BADAN USAHA Direktur Pengembangan Pendanaan Pembangunan Kementerian PPN/Bappenas Asistensi dan Supervisi KPBU dalam Penyediaan Infrastruktur untuk Kepentingan Umum 10 Maret 2022
  • 2. KERANGKA PENDANAAN INFRASTRUKTUR 2020-2024 SUMBER PENDANAAN ARAH PEMANFAATAN INFRASTRUKTUR PELAYANAN DASAR INFRASTRUKTUR PERKOTAAN ENERGI DAN KETENAGALISTRIKAN INFRASTRUKTUR MENDUKUNG EKONOMI SWASTA KPBU BUMN/D APBN/D INFRASTRUKTUR TIK ▪ Dalam rangka meningkatkan stok infrastruktur dari 43% GDP (di 2017) menjadi 50% GDP (di 2024),Indonesia membutuhkan investasi infrastruktur Rp 6,445T. ▪ Nilai investasi tersebut meningkat 34.3% dari Rp 4,796T (USD 319.7 Bn) di 2015-2019. 2
  • 3. “Kerjasama antara pemerintah dan badan usaha dalam penyediaan infrastruktur yang bertujuan untuk kepentingan umum yang sebagian atau seluruhnya menggunakan sumber daya Badan Usaha dengan sebuah pembagian risiko antara para pihak” Pengertian KPBU Manfaat KPBU Meringankan ketergantungan terhadap APBN/D Memungkinkan adanya alokasi risiko antara pemerintah dan badan usaha Pendekatan Whole-Life Cycle, memastikan tersedianya layanan selama masa kerja sama melalui infrastruktur yang berkualitas Sebagai pintu masuk investasi swasta dalam penyediaan layanan publik Regulasi KPBU Tata Cara KPBU Tata Cara Pengadaan Badan Usaha Penjaminan Pemerintah Pembayaran Ketersediaan Layanan (AP) Dukungan Kelayakan Proyek /Viability Gap Fund Dana Penyiapan Proyek Permen PPN 4/2015 jo. Permen PPN 2/2020 • Perka LKPP 19/2015 • Peraturan LKPP 29/2018 • Perpres 78/2010 • PMK 260/2010 jo. PMK 8/2016 • PMK 260/2016 • Permendagri 96/2016 • PMK 223/2012 jo. PMK 170/2018 • PMK 143/2013 jo. PMK 170/2015 • PMK 73/2018 • PMK 180/2020 Meskipun KPBU sudah didukung dengan regulasi-regulasi di atas, namun dalam pelaksanaannya tetap memperhatikan regulasi sektor infrastruktur yang di-KPBU-kan. Perpres 38/2015 KERJASAMA PEMERINTAH DENGAN BADAN USAHA 3
  • 4. 20 SEKTOR INFRASTRUKTUR KPBU Jalan Fasilitas Perkotaan Pengelolaan Limbah Setempat Air Minum Perumahan Rakyat Pengelolaan Sampah Pengelolaan Limbah Terpusat SDA & Irigasi Kawasan Fasilitas Pendidikan Lembaga Pemasyarakatan Kesehatan Sarana Olah Raga, Kesenian dan Budaya Pariwisata Ketenagalistrikan Konservasi Energi Migas dan EBT Telekomunikasi & Informatika KONEKTIVITAS FASILITAS PERKOTAAN Transportasi FASILITAS SOSIAL Sumber: Peraturan Menteri PPN/Kepala Bappenas No. 2Tahun 2020 Dapat mengajukan kepada Menteri PPN/ Bappenas Bangunan Negara 4
  • 5. • Dukungan Kelayakan KPBU (VGF) • Insentif Perpajakan • Dukungan Pemerintah dalam bentuk lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan DUKUNGAN PEMERINTAH • Tarif (User fee) • Availability Payment • Bentuk lainnya SKEMA PENGEMBALIAN INVESTASI PJPK PPP Project Special Purpose Company (SPC) Equity Sponsor Financier DEBT EQUITY USER Penyediaan Infrastruktur Perjanjian KPBU PT. PII Perjanjian Regres Perjanjian Penjaminan Penjaminan Pemerintah oleh PT PII (Persero) JAMINAN PEMERINTAH STRUKTUR UMUM KPBU 5
  • 6. SKEMA PENGEMBALIAN INVESTASI DALAM PROYEK KPBU Pengembalian investasi yang bersumber dari pembayaran oleh pengguna atas tarif layanan yang besarnya ditetapkan oleh Pemerintah. Pembayaran secara berkala oleh Menteri/ Kepala Lembaga/Kepala Daerah kepada Badan Usaha Pelaksana atas tersedianya layanan infrastruktur yang sesuai dengan kualitas dan/atau kriteria sebagaimana ditentukan dalam perjanjian KPBU. Pembayaran Ketersediaan Layanan (Availability Payment) PembayaranTarif Layanan (User charge) Pengembalian Bentuk Lainnya Pengembalian investasi dengan bentuk lainnya sesuai peraturan perundang undangan. Contoh: Rest Area pada Proyek KPBU JalanTol. → Perlu untuk diperhatikan terkait kapasitas fiskal dari PJPK. → Perlu untuk dipastikan adanya demand dari pengguna proyek. → Perlu untuk dipastikan terkait potensi pendapatan serta ketersediaan demand. 6
  • 7. Proyek KPBU Solicited Proyek KPBU yang diprakarsai oleh Pemerintah. Proyek KPBU Unsolicited Proyek KPBU yang diprakarsai oleh badan usaha yang diajukan/diusulkan atas inisiatif dari badan usaha itu sendiri dan harus memenuhi persyaratan, sebagai berikut: •Terintegrasi secara teknis dengan rencana induk pada sektor yang bersangkutan. •Layak secara ekonomi dan finansial. •Badan Usaha yang mengajukan prakarsa memiliki kemampuan keuangan yang memadai untuk menbiayai pelaksanaan penyediaan infrastruktur. PROYEK KPBU BERDASARKAN PEMRAKARSA PROYEK 7
  • 8. UNSOLICITED Pro Kontra Penyiapan proyek dilakukan oleh Pemrakarsa sehingga beban penganggaran pemerintah untuk penyiapan proyek berkurang. • Struktur proyek dilakukan oleh pemrakarsa sehingga PJPK perlu teliti dalam melakukan review terhadap dokumen penyiapan yang disusun pemrakarsa • Pemerintah tetap perlu mengalokasikan SDM dan/atau anggaran untuk melakukan review atas dokumen penyiapan yang disusun pemrakarsa Proyek yang diusulkan berpotensi memiliki kelayakan ekonomi dan finansial Tidak bisa mendapatkan dukungan fiskal Inisiatif dari pemrakarsa biasanya lebih “out of the box” dibandingkan dengan inisiatif pemerintah. Apabila tidak diproses dengan benar, ada potensi mengurangi value for money dan tidak akuntabel karena pemerintah “dikontrol” dengan ide dari pemrakarsa sehingga mengurangi persaingan badan usaha. SOLICITED Pro Kontra Penyiapan proyek dilakukan oleh PJPK, sehingga kendali terhadap struktur proyek berada pada pemerintah Membutuhkan alokasi anggaran dan alokasi SDM yang kompeten untuk penyiapan s.d transaksi Memungkinkan untuk mendapat dukungan pemerintah melalui sebagian konstruksi danVGF KPBU SOLICITEDVS KPBU UNSOLICITED 8
  • 9. PERENCANAAN PENYIAPAN TRANSAKSI PENYEDIAAN LAYANAN KONSTRUKSI PELAKSANAAN PERJANJIAN KPBU Prastudi Kelayakan dapat dilakukan dalam 1 tahap apabila proyek merupakan: a. Proyek prioritas dan/atau PSN; dan/atau b. Proyek yang telah memiliki contoh proyek kerjasama serupa dengan minat yang tinggi dalam Penjajakan Minat Pasar. Penyusunan Prastudi Kelayakan yang dilakukan dalam 2 tahap dapat diubah menjadi 1 tahap apabila terdapat minat yang tinggi dalam Market Sounding. TAHAP KPBU BERDASARKAN PRAKARSA PEMERINTAH (SOLICITED) Tahapan Durasi Pelaksanaan (Normatif) Studi Pendahuluan 2-4 bulan Evaluasi 4- 6 bulan Kajian Akhir Pra-studi kelayakan (FBC) 4 -6 bulan Pra Kualifikasi 2 bulan Permohonan Proposal 2 bulan Penunjukkan Pemenang Lelang 1 bulan Penandatanganan Perjanjian KPBU 1 bulan Pemenuhan Pembiayaan 6 bulan Konstruksi 24 bulan Total 46-52 bulan 9 Pra- kualifikasi Request for Proposal Bid Award Tandatangan Perjanjian Financial Close Operasi Akhir Kontrak Penyerahan Aset Konstruksi Identifikasi Proyek Studi Pendahuluan OBC PPP Book Opsi PPP Book Under preparation Market Sounding Prastudi Kelayakan (OBC + FBC) FBC Ready to offer Market Sounding
  • 10. 10 Permen PPN 2/2020 Badan Usaha dimungkinkan untuk langsung menyusun Studi Kelayakan, dan dokumen tersebut diserahkan kepada M/KL/D untuk dievaluasi Badan Usaha Pemrakarsa menyerahkan FS Evaluasi FS Pra- kualifikasi Request for Proposal Bid Award Tandatangan Perjanjian Financial Close Operasi Akhir Kontrak Penyerahan Aset Konstruksi Pemrakarsa proyek mengajukan proposal dan dokumen Pra-Studi Kelayakan (Pra-FS) ke PJPK Evaluasi dokumen Pra-FS untuk mendapat persetujuan. Penerbitan Surat Persetujuan Badan Usaha Pemrakarsa menyerahkan FS Evaluasi FS Pra- kualifikasi Request for Proposal Bid Award Tandatangan Perjanjian Financial Close Operasi Akhir Kontrak Penyerahan Aset Konstruksi Penerbitan Surat Persetujuan Opsi 1 (2 Tahap) Opsi 2 (1 Tahap) Tahapan Unsoli 1Tahap Durasi Pelaksanaan (Normatif) Pengajuan FS 2-6 bulan Evaluasi FS termasuk konsultasi publik dan konfirmasi pasar 1-2 bulan Persetujuan pemrakarsa + kompensasi 4 -6 bulan Pra Kualifikasi 2 bulan Permohonan Proposal 2 bulan Penunjukkan Pemenang Lelang (Bid Award) 1 bulan Penandatanganan Perjanjian KPBU 1 bulan Pemenuhan Pembiayaan (Financial Close) 6 bulan Konstruksi 24 bulan Total 43-50 bulan TAHAP KPBU BERDASARKAN PRAKARSA BADAN USAHA (UNSOLICITED) Evaluasi Pra-FS: • 30 hari kerja dan dapat diperpanjang disertai alasan. Evaluasi FS: • 60 hari kerja dan dapat diperpanjang disertai alasan. • Termasuk konsultasi publik dan konfirmasi pasar.
  • 11. Perencanaan dan penyiapan proyek yang matang dan memadai dengan mempertimbangkan kelayakan dari proyek (proyek layak secara ekonomi dan finansial). Kebutuhan adanya regulasi pendukung. Bankability dari proyek, perlu memerhatikan tanggapan dan masukan dari para calon investor. Ketersediaan lahan yang clean and clear. Pemenuhan pembiayaan dari proyek, diperlukan identifikasi lebih lanjut terkait potensi penggunaan creative financing. Perizinan terkait proyek, mencakup AMDAL serta perizinan dalam penggunaan Aset BMN/BMD. Diperlukan komunikasi yang baik antar stakeholder, mencakup koordinasi dengan masyarakat terdampak. Keterbatasan kapasitas fiskal pemerintah (khususnya proyek dengan skema pengembalian AP) Komitmen PJPK dalam menjalankan proyek, termasuk pembagian kewenangan dan pelimpahan kewenangan serta dukungan dari pemerintah daerah (dapat berupa pengeluaran regulasi, Peraturan Daerah, infrastruktur pendukung, maupun dukungan berbentuk fiskal). Kesiapan SDM, diperlukan adanya peningkatan kompetensi SDM terhadap KPBU melalui magang atau capacity building. Sistem Monitoring dan Evaluasi Proyek. HAL-HALYANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PELAKSANAAN KPBU 11
  • 12. Kantor Bersama KPBU Republik Indonesia PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) Capital Place, 7th & 8th Floor Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 18, Jakarta 12710 Koordinasi Fasilitasi Capacity Building Percepatan Pelaksanaan KPBU di Indonesia 12