ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
KEPERCAYAAN ADAT ISTIADAT DALAM PRAKTEK TRADISIONAL DALAM LAYANAN KEBIDANAN.pptx
1. Kepercayaan dan Adat Istiadat, Praktik
Tradisional Dalam Layanan Kebidanan
Disusun oleh kelompok 7 :
- Dwi ratih chyntia P
- Partiwi pebrina
- Sari akmida
- Tia ayu ivanika
2. Kepercayaan adat istiadat sering ditemukan pada masa
kehamilan, masa nifas, dan BBL. Ritual atau tradisi
kehamilan bermacam-macam bentuknya tergantung
budaya setempat. Hal ini dilakukan sebagai salah satu
bentuk rasa syukur kepada Tuhan atas kehadiran calon
buah hati.
Selain itu, tradisi juga dianggap bertujuan untuk
meningkatkan kewaspadaan dalam merawat kehamilan
dan menjaga ibu dan bayi agar terhindar dari mara
bahaya. Meskipun ada pula yang menganggap tradisi itu
sebagai mitos belaka, tapi ada juga yang menjadikannya
sebagai upacara adat yang percaya tidak percaya
dilakukan saja.
Kepercayaan adat istiadat pada
maSa kehamilan
3. Berikut ini tradiSi pada maSa kehamilan yang maSih Sering
dilakukan oleh maSyarakat IndoneSia dalam penelitian (Rofi’i M,
2013), diantaranya yaitu:
Upacara tingkeban atau mitoni dalam
adat masyarakat Jawa
Mimbit arep yang dilakukan oleh Suku
Dayak
Mappanre to-mangideng pada Suku
Bugis
Mangirdak, tradisi tujuh bulanan pada
Suku Batak
Tradisi mengirimkan makanan saat
kehamilan dilakukan oleh Suku Aceh
4. Perilaku persalinan yang aman adalah melakukan
persalinan di fasilitas kesehatan yang memadai sesuai
dengan faktor risiko ibu hamil serta didukung dengan
jaminan biaya yang mencukupi. Fakta menunjukkan
bahwa di daerah dengan AKI tinggi masih banyak ibu
hamil melakukan persalinan di rumah dan ditolong oleh
dukun atau paraji.
Pada masyarakat baduy terdapat adat istiadat yang
berlaku saat masa persalinan, diantaranya yaitu di
masyarakat Baduy Dalam, ibu bersalin biasanya
melahirkan secara mandiri yaitu dari mulai adanya tanda-
tanda persalinan seperti terasa mules, keluar lendir
bercampur darah sampai bayi dan plasenta lahir dibiarkan
sajatanpa ada pendamping persalinan (Rokayah Y
,2013).
Kepercayaan adat istiadat pada
masa persalinan
5. Lanjutan...
Upaya meningkatkan cakupan persalinan yang
aman telah banyak dilakukan melalui
penyediaan dan peningkatan kualitas
pelayanan kesehatan, bantuan jaminan biaya
persalinan, dan penyuluhan kesehatan kepada
ibu hami
Kepercayaan adat iStiadat pada maSa perSalinan
6. Terdapat beragam budaya dalam masa nifas dan
pengasuhan anak, berbagai larangan dan praktek budaya
seringkali berdasarkan pada kepercayaan bahwa :
Persalinan telah mengganggu keseimbangan tubuh
seorang wanita
Memprediksi dirinya untuk terkena penyakit
Kepercayaan bahwa wanita setelah bersalin dalam
kondisi kotor
Perilaku pingitan selama 40 hari dan meminimalkan
untuk melakukan aktivitas.
Hal ini karena adanya aturan adat yang mengikat mereka
seperti itu, dan apabila melanggar aturan tersebut akan
terjadi sesuatu yang buruk pada diri seseorang yang telah
melanggar aturan itu (Maryam,S,2021
).
Kepercayaan adat iStiadat pada
maSa nifaS
7. Lanjutan...
Dikonsumsi karena dianggap dapat
luka menghambat proses penyembuhan
perineum.
• Budayapadamasanifasyang
sampaisaatinimasih tetap
dilakukan,yaitu:
• Pantang makanan (makan
telur, daging, udang, ikan laut,
lele, buah-buahan dan
makanan yang berminyak)
• Hanya boleh makan tahu,
tempe, ibu dilarang
• banyak makan dan minum,
serta makanan harus
dibakar terlebih dahulu
sebelum
Budaya tersebut akan berdampak negatif pada ibu
nifas yaitu proses penyembuhan luka perineum
tidak berlangsung dengan baik (Fitri, 2015).Dampak
apabila penyembuhan luka perineum tidak berjalan
dengan baik dapat menyebabkan terjadinya infeksi,
dimana infeksi masa nifas merupakan salah satu
penyebab kematian ibu post partum.
Kepercayaan adat istiadat pada masa nifas
8. Kelahiran seorang anak merupakan kebahagiaan bagi
pasangan - pasangan yang memang mengharapkan
kehadiran seorang anak.
Ketika menyambut kelahiran bayi, orang Jawa memiliki
beberapa upacara penting yang biasa dilakukan. Berbagai
upacara ini bertujuan sebagai rasa syukur atas anugerah
yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa berupa
momongan yang menjadi harapan setiap keluarga. Selain
sebagai salah satu bentuk rasa syukur, berbagai tradisi
Jawa untuk menyambut kelahiran bayi biasanya juga
dilangsungkan sebagai salah satu bentuk doa agar bayi
dan keluarganya selalu diberi kesehatan, keselamatan dan
kesejahteraan oleh Yang Kuasa
Kepercayaan adat iStiadat pada BBL
9. Lanjutan...
Berikut ini beberapa tradiSi JaWa yang dilakukan Saat
kelahiran bayi yaitu:
Mengubur ari-ari
Brokohan
Sepasaran
Puputan
Aqiqah
Selapanan
10. Kesimpulan
Perspektif global dalam pelayanan kebidanan untuk mencapai SDGs, seorang bidan dapat
berperan dalam pencapaian target ketiga dari SDGs, yaitu kehidupan sehat dan sejahtera,
khususnya terkait kesehatan ibu dan bayi. Masalah kesehatan ibu dan bayi menjadi salah satu
isu penting yang dihadapi Indonesia dalam dekade ini. Upaya untuk meningkatkan kualifikasi
bidan tersebut dengan menerapkan model asuhan kebidanan yang berkelanjutan (Continuity
of Care /CoC) dalam pendidikan klinik dan asuhan secara terus menerus dan berkelanjutan.
Trend global kesehatan ibu dan anak saat ini masih terdapat angka kematian yang masih
cukup tinggi pada LICs (negara berpenghasilan rendah) dibandingkan dengan HICs (negara
berpenghasilan tinggi). Sebagian karena perbedaan itu, penurunan global dalam kematian ibu
tidak cukup untuk mencapai target SDG. Beberapa faktor yang dapat berkontribusi terhadap
kemajuan dalam mengurangi kematian ibu yaitu perbaikan dalam mengatasi
ketidakmerataan dalam akses pelayanan kesehatan, kesehatan reproduksi, kesehatan ibu dan
bayi baru lahir.
11. ReferenSi
KemenkeS RI. 2022. Profil KeShatan IndoneSia 2021. Jakarta
Farlikhatun, L.,Sitiyaroh, N.,&Anggraini, N.(2021). Pengaruh Adat IStiadat Budaya dengan KeSehatan Ibu Hamil. Jurnal Antara
Kebidanan, 4(4), 184-190.
Maryam, S. (2021). Budaya MaSyarakat Yang Merugikan KeSehatan Pada Ibu NifaS Dan Bayi. Jurnal Kebidanan. UniverSitaS
Tulungagung.
Rofi’i, M. (2017, February). Kepercayaan Wanita jaWa tentang perilaku atau kebiaSaan yang dianjurkan dan dilarang Selama
maSa kehamilan. In ProSiding Seminar NaSional &InternaSional.
Rokayah, Y
. (2016). STRATEGI BIDAN DALAM MEMBERIKAN PERAWATAN KEHAMILAN DAN PERSALINAN DI MASYARAKAT BADUY DALAM DESA
KANEKES KAB. LEBAK T
AHUN 2013. Jurnal MedikeS (Media InformaSi KeSehatan), 3(1), 63-80.
Surianti, T
. (2022). ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR DALAM KEBIDANAN. Penerbit LakeiSha.
WHO. (2022). World health StatiSticS 2022: monitoring health for the SDGS, SuStainable development goalS. World Health
Organization. httpS://cdn.Who.int
Wulandari, R. D., LakSono, A. D., Matahari, R., Rohmah, N., &KriSmaWati, H.(2021). Kinerja Pelayanan KeSehatan Ibu dan Anak di
Papua Tahun 2018: Apakah input tenaga bidan dan dokter berpengaruh?. Buletin Penelitian SiStem KeSehatan, 24(4), 275-285.
http://ejournal2.litbang.kemkeS.go.id/index.php/hSr/article/vieW/4913
Supriatna, N.K., 2021. Vaginal Birth After CaeSarean Sebagai Upaya Peningkatan KeSehatan Maternal: Literature RevieW.
http://WWW.jurnalmadanimedika.ac.id/index.php/JMM/article/vieW/188
SUCIATI, S.,2020. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemberian ASi EkSkluSif: Literature RevieW. Kebidanan, 10(2), pp.1-6.
httpS://journal.unita.ac.id/index.php/bidan/article/vieW/406
AnShor, F
.L. and PraSetyo, S., 2022. AnaliSiS Dampak Covid-19 terhadap Pelayanan Antenatal Care (ANC): Literature RevieW. Media
PublikaSi PromoSi KeSehatan IndoneSia (MPPKI), 5(6), pp.647-653.
httpS://WWW.jurnal.uniSmuhpalu.ac.id/index.php/MPPKI/article/vieW/2411
Widyaningrum, L., & Tantoro, S. (2017). TradiSi Adat JaWa dalam Menyambut Kelahiran Bayi (Studi Tentang PelakSanaan TradiSi
Jagongan Pada SepaSaran Bayi) di DeSa Harapan Harapan Jaya Kecamatan Pangkalan KuraS Kabupaten PelalaWan (Doctoral
diSSertation, Riau UniverSity).