Skenario A

1. TUTORIAL SKENARIO A
BLOK 27
KELOMPOK A3
Dosen Tutor: Pariyana, S.KM., M.Kes

2. 2
ANGGOTA KELOMPOK
Pinehas Wau
Kemas Mohammad Daffa Faturrahman
Annisa Ahmad
Kania Ramadhani Putri
Ghefira Adelania Putri Yulianita
Grace Millenia Magdalena
Justian Ananda Putra
Nadhira Kamiliya
Reva Akbar Geronimo
Athiya Arista Candraningtyas
Citra Anindita
R. Ayu Aisyah Hanifah
Nyayu Habsyah Angraini
Shafira Wahono
04011282025061
04011282025067
04011282025073
04011282025076
04011282025079
04011282025085
04011282025087
04011282025088
04011282025091
04011282025093
04011282025097
04011282025100
04011282025103
04011382025244

3. 01 03
02
04
OUTLINE
SKENARIO
06
05
KLARIFIKASI
ISTILAH
ANALISIS
MASALAH
KESIMPULAN
IDENTIFIKASI
MASALAH
KERANGKA
KONSEP

4. SKENARIO
Dr Amin sebagai seorang dokter Umum yang berpraktek dengan prinsip pelayanan
dokter keluarga, mendapat kunjungan pasien seorang anak laki-laki berumur 10 tahun
bernama Aman yang ditemani ibunya dengan keluhan batuk yang sudah berlangsung lebih
kurang 6 bulan. Sekarang ini batuknya bertambah, sering berdahak dan kadang kadang
bercampur bercak darah. Pasien ini belum berobat ke dokter.
Pada anamnesis, di diketahui bahwa neneknya (dari pihak ibu ) menderita batuk
yang menahun dan sudah mendapat pengobatan OAT tetapi minum obatnya tidak teratur. Dr.
Amin meminta ibunya Aman untuk memeriksakan dahak anaknya ke Laboratorium Puskesmas
Rujukan Mikroskopis (PRM) yaitu pemeriksaan sputum SPS, sementara menunggu hasil
pemeriksaan SPS, Aman diberi obat simptomatik.

5. KLARIFIKASI ISTILAH
01
02
03
04
05
Dokter Keluarga
Puskesmas Rujukan Mikroskopis (PRM)
Pemeriksaan Sputum SPS
OAT
Pelayanan Dokter Keluarga

6. IDENTIFIKASI MASALAH
Masalah Keterangan
Dr Amin sebagai seorang dokter Umum yang berpraktek dengan prinsip
pelayanan dokter keluarga, mendapat kunjungan pasien seorang anak laki-laki
berumur 10 tahun bernama Aman yang ditemani ibunya dengan keluhan batuk
yang sudah berlangsung lebih kurang 6 bulan
Keluhan utama
Sekarang ini batuknya bertambah, sering berdahak dan kadang kadang
bercampur bercak darah. Pasien ini belum berobat ke dokter.
Keluhan tambahan

7. IDENTIFIKASI MASALAH
Masalah Konsen
Pada anamnesis, di diketahui bahwa neneknya (dari pihak ibu ) menderita batuk
yang menahun dan sudah mendapat pengobatan OAT tetapi minum obatnya tidak
teratur
Riwayat penyakit
dan pengobatan
Dr. Amin meminta ibunya Aman untuk memeriksakan dahak anaknya ke
Laboratorium Puskesmas Rujukan Mikroskopis (PRM) yaitu pemeriksaan sputum
SPS, sementara menunggu hasil pemeriksaan SPS, Aman diberi obat simptomatik
Rujukan

8. ANALISIS MASALAH
Keluhan utama
Dr Amin sebagai seorang dokter Umum yang berpraktek dengan prinsip pelayanan
dokter keluarga, mendapat kunjungan pasien seorang anak laki-laki berumur 10
tahun bernama Aman yang ditemani ibunya dengan keluhan batuk yang sudah
berlangsung lebih kurang 6 bulan.
Bagaimana prinsip-prinsip pelayanan dokter keluarga?
•Pelayanan yang holistik dan komprehensif
•Pelayanan yang kontinu
•Pelayanan yang mengutamakan pencegahan
•Pelayanan yang koordinatif dan kolaboratif
•Penangan personal bagi setiap pasien sebagai bagian integral dari keluarga
•Pelayanan yang mempertimbangkan keluarga, lingkungan kerja, dan lingkungan tempat
tinggalnya.
•Pelayanan yang menjunjung tinggi etika dan hukum.
•Pelayanan yang dapat diaudit dan dapat dipertanggung jawabkan.
•Pelayanan yang sadar biaya dan sadar mutu.

9. Bagaimana standar pelayanan dokter keluarga?
Standar pelayanan dokter keluarga dibagi menjadi 4, yaitu Standards of
clinical care, Standards of behaviour in practice, Standards of practice
management, dan standars of facilities.
Bagaimana batasan pelayanan dokter keluarga?
Batasan pelayanan dokter keluarga banyak macamnya. Dua di antaranya
yang dipandang cukup penting adalah:
1. Pelayanan dokter keluarga adalah pelayanan kedokteran yang menyeluruh
yang memusatkan pelayanannya kepada keluarga sebagai suatu unit, dimana
tanggung jawab dokter terhadap pelayanan kesehatan tidak dibatasi oleh
golongan umur atau jenis kelamin pasien, juga tidak oleh organ tubuh atau
jenis penyakit tertentu saja (The American Academy of Family Physician,
1969).

10. 2. Pelayanan dokter keluarga adalah pelayanan spesialis yang luas yang
bertitik tolak dari suatu pokok ilmu yang dikembangkan dari berbagai disiplin
ilmu lainnya terutama ilmu penyakit dalam, ilmu kesehatan anak, ilmu
kebidanan dan kandungan, ilmu bedah serta ilmu kedokteran jiwa, yang secara
keseluruhan membentuk kesatuan yang terpadu, diperkaya dengan ilmu
perilaku, biologi dan ilmu - ilmu klinik, dan karenanya mampu
mempersiapkan dokter untuk mempunyai peranan yang unik dalam
menyelenggarakan penatalaksanaan pasien, penyelesaian masalah, pelayanan
konseling, serta dapat bertindak sebagai dokter pribadi yang
mengkoordinasikan seluruh pelayanan kesehatan (The American Academy of
Family Physician, 1969).

11. Bagaimana karakteristik pelayanan dokter keluarga?
• Yang melayani penderita tidak hanya sebagai orang perorang, tetapi
sebagai anggota satu keluarga dan bahkan sebagai anggota masyarakat
sekitarnya.
• Yang memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan
memberikan perhatian kepada penderita secara lengkap dan sempurna, jauh
melebihi jumlah keseluruhan keluhan yang disampaikan.
• Yang mengutamakan pelayanan kesehatan guna meningkatkan derajat
kesehatan seoptimal mungkin, mencegah timbulnya peyakit dan mengenal
serta mengobati penyakit sedini mungkin.
• Yang mengutamakan pelayanan kesehatan sesuai dengtan kebutuhan dan
berusaha memenuhi kebutuhan tersebut sebaik-baiknya.
• Yang menyediakan dirinya sebagai tempat pelayanan kesehatan tingkat
pertama dan bertanggung jawab pada pelayanan kesehatan lanjutan.

12. Apa saja syarat praktik dokter keluarga?
Pada penyelenggaraan praktik kedokteran, dokter yang membuka praktik
kedokteran atau layanan Kesehatan harus mempunyai persyaratan yang
ditetapkan pemerintah. Kendatinya dokter telah mempunyai Surat Tanda
Registrasi (STR) atau telah resmi menyandang profesi dokter, dokter gigi,
dokter spesialis, dokter gigi spesialis. Setelah mempunyai STR seorang
dokter yang hendak menyelenggarakan praktik kedokteran wajib
mempunyai Surat Izin Praktik (SIP).

13. Bagaimana kompetensi dari seorang dokter keluarga?
Kompetensi Dasar
• Keterampilan Komunikasi Efektif
• Keterampilan Klinik Dasar
• Ketrampilan menerapkan dasar – dasar ilmu biomedik, ilmu klinik, ilmu
perilaku, dan epidemiologi dalam praktek kedokteran keluarga
• Ketrampilan pengelolaan masalah kesehatan pada individu, keluarga
ataupun masyarakat dengan cara yang komprehensif, holistik,
berkesinambungan, terkoordinir, dan bekerja sama dalam konteks
Pelayanan Kesehatan Primer
• Memanfaaatkan, menilai secara kritis, dan mengelola informasi
• Mawas diri dan pengembangan diri / belajar sepanjang hayat
• Etika, moral, dan profesionalisme dalam praktik

14. Ilmu dan Ketrampilan Klinis Layanan Primer Cabang Ilmu Utama
• Bedah
• Penyakit Dalam
• Kebidanan dan Penyakit Kandungan
• Kesehatan Anak
• THT
• Mata
• Kulit dan Kelamin
• Psikiatri
• Saraf
• Kedokteran Komunitas

15. Ketrampilan Klinis Layanan Primer Lanjut
•Ketrampilan melakukan “health screening”
•Menafsirkan hasil pemeriksaan laboratorium lanjut
•Membaca hasil EKG
•Membaca hasil USG
•BTLS, BCLS, dan BPLS
Ketrampilan Pendukung
•Riset
•Mengajar kedokteran keluarga
Ilmu dan Ketrampilan Klinis Layanan Primer Cabang Ilmu Pelengkap
•Semua cabang ilmu kedokteran lainnya
•Memahami dan menjembatani pengobatan alternatif
Ilmu dan Ketrampilan Manajemen Klinik
•Manajemen klinik dokter keluarga

16. Apa saja ruang lingkup pelayanan dokter keluarga?
Ruang lingkup pertama dari pelayanan dokter keluarga adalah yang
menyangkut kegiatan yang dilaksanakan. Kegiatan yang dimaksudkan di
sini adalah pelayanan yang diselenggarakan. Berbeda dengan pelayanan
yang diselenggarakan oleh berbagai spesialisasi kedokteran lainnya,
pelayanan yang diselenggarakan oleh dokter keluarga harus memenuhi satu
syarat pokok. Syarat pokok di sini adalah pelayanan kedokteran yang
menyeluruh (comprehensive medical services). Ruang lingkup kedua dari
pelayanan dokter keluarga adalah yang menyangkut sasaran, yakni kepada
siapa pelayanan dokter keluarga tersebut ditujukan. Sesuai dengan batasan
yang dimiliki, sasaran yang dimaksudkan di sini adalah keluarga sebagai
satu unit.

17. ANALISIS MASALAH
Keluhan tambahan
Sekarang ini batuknya bertambah, sering berdahak dan kadang
kadang bercampur bercak darah. Pasien ini belum berobat ke dokter
Apa etiologi batuk berdahak bercampur darah pada pasien?
Pasien terpapar droplet aerosol yang terinfeksi Mycobacterium
tuberculosis melalui inhalasi. Hal ini yang kemudian menyebabkan
timbulnya manifestasi berupa batuk berdahak bercampur darah pada
pasien.

18. Bagaimana mekanisme terjadinya batuk yang bertambah, sering bercampur bercak
darah pada pasien?
Batuk adalah mekanisme refleks protektif yang bertanggung jawab atas
pembersihan mukosiliar saluran napas dan sekresi berlebih di dalam saluran
napas akibat infeksi Mycobacterium tuberculosis pada mukosa bronkus. Refleks
ini ditandai dengan menutupnya alat glotis yang diikuti dengan peningkatan
tekanan intratoraks. Hal ini diikuti dengan pengeluaran isi saluran napas secara
paksa melalui glotis ke dalam ruang faring dan keluar dari tubuh. Mengingat sifat
proses ini yang kuat, sekresi mukus dilonggarkan dari dinding saluran napas dan
dikeluarkan. Batuk yang terus menerus kemudian menyebabkan peningkatan
tekanan intravaskular sehingga terjadi pembengkakan pembuluh darah bronkus
yang melebar, bersama dengan anastomosis antara sirkulasi paru dan bronkus
yang menyebabkan erosi dan pecahnya kapiler paru atau arteri bronkial yang
berdekatan menyebabkan hemoptisis/batuk darah yang dapat bersifat masif.

19. Apa yang harus dilakukan dokter Amin berdasarkan kompetensi dokter
keluarga untuk melakukan health screening?
Melakukan pemeriksaan screening pada seluruh anggota keluarga agar
dapat mendeteksi TB sedini dan dapat diberikan tatalaksana awal.

20. ANALISIS MASALAH
Riwayat penyakit dan pengobatan
Pada anamnesis, di diketahui bahwa neneknya (dari pihak ibu)
menderita batuk yang menahun dan sudah mendapat pengobatan
OAT tetapi minum obatnya tidak teratur
Bagaimana hubungan antara penyakit yang dialami dengan pengobatan OAT
yang tidak teratur?
Pengobatan OAT nenek yang tidak teratur menyebabkan pengobatan
tuberkulosis nenek tidak bekerja secara efektif sehingga kondisi dari
tuberkulosisnya masih sangat menular, terutama pada usia rentan seperti
pasien.

21. Apa saja pelayanan yang dapat diberikan dokter keluarga?
Pelayanan dokter keluarga lebih terkait pada masalah - masalah keluarga
yang ada hubungannya dengan masalah kedokteran yakni, masalah sehat -
sakit yang dihadapi oleh perseorangan sebagai bagian dari anggota keluarga.
Bentuk pelayanan dokter keluarga dapat dilakukan melalui pelayanan di
klinik dan dirumah keluarga, melalui kunjungan rumah.

22. Bagaimana peran dokter keluarga dalam pengobatan TB tidak teratur?
Dalam rangka meningkatkan kepatuhan (compliance) dan follow up
pengobatan TB, dokter keluarga dapat melakukan kunjungan rumah untuk
mengetahui kepatuhan (compliance) pengobatan TBC dan berdiskusi
dengan Pengawas Menelan Obat (PMO) pasien serta sebagai follow up
pelaksanaan pengobatan.

23. Sebagai dokter keluarga, bagaimana edukasi yang tepat untuk pasien yang
mendapatkan pengobatan OAT?
Kepada pasien yang mendapatkan pengobatan OAT (Obat Anti
Tuberkulosis) penting untuk menyampaikan informasi tentang tujuan
pengobatan, dosis yang harus diambil, jadwal pengobatan, dan potensi efek
samping. Tekankan edukasi pentingnya konsistensi minum obat terikat
waktu serta dosis yang diberikan oleh dokter , serta berikan pemahaman
mengenai penyebaran dan pencegahan TB. Selain itu, pastikan pasien
memahami tanda-tanda bahaya yang harus diwaspadai dan kapan harus
menghubungi dokter. Dukungan psikososial juga perlu diberikan untuk
meningkatkan kepatuhan pasien terhadap pengobatan.

24. ANALISIS MASALAH
Rujukan
Dr. Amin meminta ibunya Aman untuk memeriksakan dahak
anaknya ke Laboratorium Puskesmas Rujukan Mikroskopis (PRM)
yaitu pemeriksaan sputum SPS, sementara menunggu hasil
pemeriksaan SPS, Aman diberi obat simptomatik
Apakah tindakan yang dilakukan oleh dr. Amin sudah sesuai dengan prinsip
pelayanan dokter keluarga?
Sudah sesuai dengan alur diagnostik TB dan menerapkan prinsip
pelayanan dokter keluarga

25. Bagaimana alur rujukan dari dokter keluarga ke Puskesmas Rujukan Mikroskopis?
FKTP satelit yakni DPM, klinik swasta dan puskesmas satelit yang sudah terlatih
TB yang tidak memiliki fasilitas mikroskopis wajib merujuk pasien terduga TB
tanpa penyulit baik pasiennya sendiri, spesimen atau fiksasi spesimen ke FKTP
mikroskopis untuk penegakan diagnosisnya.

26. Apa peran dokter keluarga dalam konsultasi dan rujukan?
Pada saat - saat dinilai perlu, dokter keluarga melakukan konsultasi atau
rujukan ke dokter lain yang dianggap lebih piawai dan/atau berpengalaman.
Konsultasi atau rujukan dapat dilakukan kepada dokter keluarga lain, dokter
keluarga konsultan, dokter spesialis, rumah sakit atau dinas kesehatan, demi
kepentingan pasien semata. Ketika dilaksanakan konsultasi dan/atau
rujukan, pelayanan dokter keluarga menawarkan kemudian melaksanakan
pendampingan pasien, demi kepentingan pasien.

27. Apa saja indikasi untuk melakukan pemeriksaan sputum SPS?
Pada anak lebih dari 5 tahun dengan gejala TB paru, dianjurkan untuk
melakukan pemeriksaan dahak mikroskopis, terutama bagi anak yang
mampu mengeluarkan dahak. Kemungkinan mendapatkan hasil positif lebih
tinggi pada anak >5 tahun dan semua anak dengan gejala TB yang lebih
berat

28. Bagaimana bentuk edukasi yang dapat diberikan kepada keluarga pasien sebelum
melakukan rujukan ke laboratorium PRM?
•Menjelaskan mengenai dugaan sementara berdasarkan hasil anamnesis
maupun pemeriksaan fisik yang sudah dilakukan
•Menjelaskan alur mengenai pemeriksaan yang akan dilakukan bertujuan
untuk menegakan diagnosis pasien sesuai dengan alur penegakan diagnosis
•Menjelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan dari mulai persiapan
hingga setelah hasil pemeriksaan keluar
•Menjelaskan mengenai persiapan pasien dan interaksi pasien bersama
keluarga hingga diagnosis pada pasien ditegakkan
•Menanyakan apakah pasien sudah memahami apa yang harus dilakukan dan
apabila ada hal-hal yang ingin ditanyakan

29. KERANGKA
KONSEP

30. KESIMPULAN
dr. Amin, selaku dokter umum yang berpraktek dengan
prinsip pelayanan dokter keluarga telah melakukan
rujukan sesuai kompetensi pelayanan kedokteran

31. DAFTAR PUSTAKA
Adigun R, Singh R. Tuberculosis. [Updated 2023 Jul 11]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island
(FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK441916/
Anggraini, M.T., Novitasari, A. and Setiawan, M. R. (2015) Buku ajar kedokteran keluarga. Semarang:
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang.
Corey R. Hemoptysis. In: Walker HK, Hall WD, Hurst JW, editors. Clinical Methods: The History,
Physical, and Laboratory Examinations. 3rd edition. Boston: Butterworths; 1990. Chapter
39. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK360/
Prasetyawati, A. E. (2010). Kedokteran keluarga. Jakarta: Rineka Cipta.
Sawitri, A. S., Pinatih, G. I. and Weta, I. W. (2017). Ilmu Kedokteran Komunitas/Ilmu Kedokteran
Pencegahan (IKK-IKP). Denpasar: Udayana University Press.

32. DAFTAR PUSTAKA
Sharma S, Hashmi MF, Alhajjaj MS. Cough. [Updated 2023 Aug 8]. In: StatPearls [Internet]. Treasure
Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK493221/
Surjadi, T. (2014). Dokter keluarga dan BPJS. Ebbers Papyrus, 20(2), pp.5–7.
Inayah S, Wahyono Bambang. Penanggulangan Tuberkulosis Paru dengan Strategi DOTS. Higeia
Journal of Public Health Research and Development. 2019;3(2):223-233.
Kemenkes. (2019). Panduan Penerapan Jejaring Layanan Tuberkulosis Di Fasilitas Kesehatan
Pemerintah Dan Swasta Berbasis Kabupaten/Kota. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI