SlideShare a Scribd company logo
Struktur
Perkembangan
akar, buah dan biji
Kelompok 5
Anggota Kelompok 5 :
1. 1. Siti Julaeha 201941500144
2. 2. Nasturiah 201941500106
3. 3. Dimas Rakatama202041579002
4. 4. Indah Sugiarti 201941500177
5. 5. Mia Rahmania 201941500120
Mata Kuliah : Struktur Tumbuhan
Dosen Pengampu : Maya Fadhilla M.Si.
Daftar isi
01
Struktur dan
Perkembangan Buah
Struktur dan
Perkembangan Biji
03
02
Struktur dan
Perkembangan Akar
Struktur dan perkembangan akar :
Perkembangan primer dan sekunder akar
A. Perkembangan primer dari akar dimulai dari pembentukan zona perbesaran, yaitu daerah pertumbuhan yang terletak
pada ujung akar dan terus bergerak ke bawah saat akar tumbuh. Berikut adalah tahapan perkembangan primer dari akar:
1. Pembentukan meristem akar, yaitu jaringan yang dapat terus berkembang dan memperbanyak sel. Pada ujung akar,
terdapat meristem yang terletak di antara ujung tajam akar dan daerah perbesaran.
2. Pembentukan rambut akar: Rambut akar merupakan penonjolan kecil yang terdapat pada permukaan akar yang
bertujuan untuk meningkatkan luas permukaan akar sehingga lebih efektif menyerap nutrisi dan air..
3. Pembentukan korteks: Korteks adalah lapisan jaringan yang terdapat di sekitar silinder pusat akar. Korteks terbentuk
dari sel-sel yang terdapat pada meristem. Fungsinya adalah menyerap air dan nutrisi dari tanah dan meneruskannya ke
bagian atas akar.
4. Pembentukan endodermis: Endodermis adalah lapisan jaringan yang terletak di dalam korteks, tepat di sekitar silinder
pusat akar. Endodermis terbentuk dari sel-sel yang berkembang dari meristem. Fungsinya adalah mengatur masuknya
air dan nutrisi ke dalam silinder pusat akar dengan memfilter zat-zat yang dapat membahayakan akar.
5. Pembentukan silinder pusat akar: Silinder pusat akar adalah bagian terdalam dari akar yang terdiri dari jaringan-
jaringan pembuluh dan jaringan parenkim. Silinder pusat akar terbentuk dari sel-sel yang berkembang dari meristem
dan terus berkembang ke bawah seiring dengan pertumbuhan akar.
Struktur dan perkembangan akar :
B. Perkembangan sekunder dari akar terjadi setelah akar mencapai ukuran yang relatif matang dan terjadi setelah
perkembangan primer dari akar. Proses ini melibatkan pembentukan jaringan tambahan yang berfungsi untuk
memperkuat dan memberikan dukungan pada akar, serta menghasilkan lebih banyak daerah permukaan untuk
penyerapan air dan nutrisi dari tanah. Berikut adalah tahapan perkembangan sekunder dari akar:
a. Pembentukan kambium: Kambium adalah lapisan jaringan meristem yang terbentuk di antara xilem dan floem
pada akar. Kambium bertanggung jawab untuk memproduksi jaringan kayu baru (xilem sekunder) di bagian
dalam dan jaringan kulit kayu baru (floem sekunder) di bagian luar akar.
b. Pembentukan jaringan kayu: Jaringan kayu (xilem) terdiri dari serat kayu dan sel-sel pembuluh kayu. Serat kayu
terbentuk untuk memberikan dukungan pada akar, sedangkan sel-sel pembuluh kayu bertanggung jawab untuk
mengangkut air dan nutrisi dari akar ke bagian atas tanaman.
c. Pembentukan jaringan kulit kayu: Jaringan kulit kayu (floem) terdiri dari sel-sel pembuluh floem yang
bertanggung jawab untuk mengangkut nutrisi hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tanaman.
d. Pembentukan kortex sekunder: Kortex sekunder adalah lapisan jaringan yang terletak di sekitar korteks primer
yang sudah matang. Kortex sekunder terbentuk dari sel-sel yang terdiferensiasi dari meristem kambium dan
bertanggung jawab untuk memberikan dukungan pada akar dan mengangkut nutrisi dan air dari luar ke dalam
akar.
e. Pembentukan epidermis sekunder: Epidermis sekunder terbentuk di bagian luar akar dari meristem kambium dan
berfungsi untuk melindungi akar dan membantu dalam penyerapan air dan nutrisi.
Struktur dan perkembangan akar :
Struktur anatomi akar monokotil dan dikotil
A. struktur anatomi pada akar monokotil dan penjelasannya :
1. Sklerenkim, yaitu jaringan pendukung pada akar monokotil. Sklerenkim memberikan kekuatan pada akar dan melindungi
dari kerusakan mekanik.
2. Endodermis, Sel-sel endodermis memiliki dinding sel yang termodifikasi (kasparyan strip) yang membentuk penghalang air
dan ion ke silinder pusat akar. Kasparyan strip mengatur penyerapan nutrisi ke dalam akar dan mencegah keracunan ion.
3. Silinder pusat akar, yaitu jaringan inti dari akar monokotil yang terdiri dari xilem dan floem. berfungsi untuk mengangkut air,
mineral, dan nutrisi dari akar ke seluruh bagian tanaman.
4. Korteks, Korteks terdiri dari sel-sel parenkim dan berfungsi untuk menyimpan nutrisi dan air yang telah diserap dari tanah.
5. Rhizodermis, yaitu lapisan sel-sel yang terletak di bagian luar akar monokotil. Lapisan ini berfungsi sebagai pelindung dan
penyerap nutrisi dari tanah.
6. Akar lateral, pada monokotil memiliki jumlah yang lebih sedikit dibandingkan dengan akar lateral pada akar dikotil. akar
monokotil terbentuk dari jaringan perisikel pada bagian dalam silinder pusat akar.
Struktur anatomi pada akar monokotil memiliki perbedaan yang signifikan dengan akar dikotil. Endodermis pada akar monokotil
memiliki kasparyan strip yang berfungsi untuk mengatur penyerapan nutrisi, sedangkan akar dikotil tidak memiliki struktur
tersebut. Akar lateral pada akar monokotil terbentuk dari jaringan perisikel, sedangkan pada akar dikotil terbentuk dari jaringan
kambium. Dalam pengelompokan tanaman berdasarkan jumlah daun lembaganya, akar monokotil termasuk dalam kelompok
tumbuhan monokotil atau berdaun satu.
Struktur dan perkembangan akar :
B. struktur anatomi pada akar dikotil beserta penjelasannya:
1. Epidermis, yaitu lapisan sel yang terletak di bagian luar akar dikotil, berfungsi sebagai pelindung dan penyerap nutrisi
dari tanah.
2. Rambut akar, berbentuk seperti rambut dan terdapat pada akar dikotil. berfungsi untuk meningkatkan luas permukaan
akar sehingga mempercepat penyerapan nutrisi dan air dari tanah.
3. Korteks, yaitu lapisan jaringan yang terletak di antara epidermis dan silinder pusat akar pada akar dikotil. Korteks terdiri
dari sel-sel parenkim dan berfungsi untuk menyimpan nutrisi dan air yang telah diserap dari tanah.
4. Endodermis, yaitu lapisan sel yg terletak di antara korteks dan silinder pusat akar pada akar dikotil. Sel-sel endodermis
pada akar dikotil tidak memiliki kasparyan strip, sehingga nutrisi dan air dapat mengalir bebas ke silinder pusat akar.
5. Perisikel, yaitu jaringan yang terletak di sekitar silinder pusat akar pada akar dikotil. Perisikel berfungsi untuk
membentuk akar lateral atau cabang akar pada akar dikotil.
6. Silinder pusat akar, pada akar dikotil terdiri dari xilem dan floem. Xilem berfungsi untuk mengangkut air dan nutrisi dari
akar ke seluruh bagian tanaman, sedangkan floem berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh
bagian tanaman.
Struktur anatomi pada akar dikotil memiliki perbedaan yang signifikan dengan akar monokotil. Endodermis pada akar dikotil
tidak memiliki kasparyan strip, sehingga nutrisi dan air dapat mengalir bebas ke silinder pusat akar. Akar lateral pada akar
dikotil terbentuk dari jaringan kambium, sedangkan pada akar monokotil terbentuk dari jaringan perisikel. Dalam
pengelompokan tanaman berdasarkan jumlah daun lembaganya, akar dikotil termasuk dalam kelompok tumbuhan dikotil
atau berdaun dua.
Struktur dan perkembangan akar :
Daerah peralihan akar ke batang
• Leher akar ( collum ) daerah peralihan antara akar dan batang merupakan sambungan antara batang dan akar
• Sistem berkas pengangkut primer pada akar dan batang berbeda atas dasar struktur serta arah perkembangan
radialnya. Protoxilem akar sifatnya exarch sedang pada batang sifatnya endarch. Pada akar xilem dan floem
tersusun radial bergantian, sedang pada batang umumnya tersusun kolateral. Antara kedua struktur yang berbeda
fungsinya tersebut terjadi pertemuan yaitu di leher akar.Protoxilem endarch pada batang dikotilProtoxilem exarch
pada akar dikotil
Konsep stele dan pembuluh akar
• Konsep stele menerangkan filogeni struktur dan sistem pembuluh primer dalam sumbu tumbuhan. Kata stele
berarti tiang atau pilar yang dimaksud inti sumbu tumbuhan (akar dan batang) yang terdiri dari sistem pembuluh
dengan parenkim di daerah interfasikular, celah daun, empulur dan perisikel. Sumbu tumbuhan digambarkan
sebagai stele berbentuk pilar di tengah yang dikelilingi korteks pada gilirannya ditutup oleh epidermis. Seiring
dengan perjalanan waktu konsep stele mengalami perubahan sehingga para ahli sering tidak mengacu pada tiang
jaringan pembuluh dengan parenkim di dekatnya, melainkan hanya pada
• Inti akar terdiri atas pembuluh kayu dan pembuluh tapis. Pembuluh kayu berfungsi mengangkut air dari akar ke
daun Pembuluh tapis berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tum
Struktur dan Perkembangan Buah
Klasifikasi buah
• Buah tunggal – terbentuk dari satu pistilum (pea, tomato, lily, apple, cucumber)
• Buah agregat – terbentuk dari beberapa pistilum yang terpisah dalam satu bunga tunggal (strawberry,
raspberry)
• Buah majemuk – terbentuk dari beberapa pistilum pada perbungaan dan biasanya bergabung dengan bagian
bunga/perbungaan lainnya (nanas, nangka, murbei, fig)
Perkembangan buah
Buah yaitu pertumbuhan sempurna dari bakal buah (ovarium). Setiap bakal buah mengandung satu atau semakin
bakal biji (ovulum), yang masing-masing mengandung sel telur. Bakal biji itu dibuahi menempuh suatu proses
yang diawali oleh peristiwa penyerbukan, yakni berpindahnya serbuk sari dari kepala sari ke kepala putik. Sesudah
serbuk sari melekat di kepala putik, serbuk sari berkecambah dan intinya tumbuh menjadi buluh serbuk sari yang
mengandung sperma. Buluh ini terus tumbuh menembus tangkai putik menuju bakal biji, di mana terjadi
persatuan selang sperma yang berasal dari serbuk sari dengan sel telur yang berdiam dalam bakal biji,
membentuk zigot yang bersifat diploid. Pembuahan pada tumbuhan berbunga ini melibatkan benar plasmogami,
yakni persatuan protoplasma sel telur dan sperma, dan kariogami, yakni persatuan inti sel keduanya.
Struktur dan Perkembangan Buah
Perkembangan buah
Sesudah itu, zigot yang terbentuk mulai bertumbuh menjadi embrio , bakal biji tumbuh menjadi biji, dan dinding
bakal buah, yang disebut perikarp, tumbuh menjadi berdaging (pada buah batu atau drupa) atau membentuk
lapisan pelindung yang kering dan keras (pada buah geluk atau nux). Sementara itu, kelopak bunga (sepal), mahkota
(petal), benangsari (stamen) dan putik (pistil) hendak gugur atau dapat aci bertahan sebagian sampai buah menjadi.
Pembentukan buah ini terus berlanjut sampai biji menjadi masak. Pada sebagian buah berbiji banyak, pertumbuhan
daging buahnya umumnya sebanding dengan banyak bakal biji yang terbuahi
Dinding buah, yang berasal dari perkembangan dinding bakal buah pada bunga, dikenal sebagai perikarp. Perikarp
ini sering mengembang semakin jauh, sehingga mampu dibedakan atas dua lapisan atau semakin. Yang di proses
luar disebut dinding luar, eksokarp , atau epikarp ; yang di dalam disebut dinding dalam atau endokarp; serta
lapisan tengah (bisa beberapa lapis) yang disebut dinding tengah atau mesokarp (mesocarpium)
Pada sebagian buah, khususnya buah tunggal yang berasal dari bakal buah tenggelam, kadang-kadang bagian-
bagian bunga lainnya (umpamanya tabung perhiasan bunga, kelopak, mahkota, atau benangsari) bersatu dengan
bakal buah dan ikut mengembang membentuk buah. Bila bagian-bagian itu adalah proses utama dari buah,
karenanya buah itu lalu disebut buah semu. Itulah karenanya menjadi penting untuk mempelajari bangun bunga,
dalam kaitannya untuk memahami bagaimana suatu jenis buah terbentuk.
Struktur dan Perkembangan Buah
Struktur Jaringan Penyusun Buah
• Buah terbentuk ketika terjadi pembuahan antara
serbuk sari dan sel telur.
• Bakal buah dan bakal biji yang berada di dalam
putik akan berkembang menjadi buah dan biji.
• Buah yang dagingnya kita makan berasal dari bakal
buah.
• Sebagian besar struktur buah berasal dari jaringan
bakal buah. Buah seperti ini disebut dengan buah
sejati. Contoh : Kweni, mangga, jambu biji dan lain –
lain.
• Jika buah yang terbentuk berasal dari jaringan bakal
buah dan bagian lain dari bunga, maka buah ini
disebut dengan buah semu. Contoh : jambu monyet
dan nanas.
Struktur dan Perkembangan Buah
1. Lapisan Luar (Eksokarp)
• Lapisan ini lebih dikenal dengan kulit buah.
• Kulit buah ada yang lunak dan keras.
• Kulit keras umumnya terdapat pada buah – buah kering (mengandung sedikit air) seperti kacang tanah.
• Kulit lunak biasnaya terdapat pada buah – buah yang berdaging lunak (basah/mengandung banyak air)
seperti tomat atau pepaya.
• Lapisan luar buah ini terdiri dari jaringan epidermis dengan dinding sel yang tebal.
2. Lapisan Tengah (Mesokarp)
• Lapisan ini dikenal juga dengan nama dagingbuah.
• Lapisan mesokarp merupakan lapisan paling tebal pada buah dan tersusun atas jaringan parenkim.
3. Lapisan Dalam (Endokarp)
• Endokarp merupakan lapisan paling dalam pada buah dna biasanya mengelilingi biji.
• Endokarp ada yang lunak dan keras. Pada buah – buah berdaging lunak dan tebal, umumnya endokarp
bersifat lunak.
• Pada buah kepala, endokarpnya bertekstur sangat kaku dan keras yang kita kenal dengan tempurung kelapa.
• Ednokarp tersusun atas jaringan epidermis dan sklerenkim.
Struktur biji dan kulit biji
Biji merupakan bagian yang berasal dari bakal biji dan di dalamnya mengandung calon individu baru, yaitu
lembaga. Lembaga akan terjadi setelah terjadi penyerbukan atau persarian yang diikuti oleh pembuahan. Biji
(semen) adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga yang telah masak. Dari sudut pandang evolusi, biji
merupakan embrio atau tumbuhan kecil yang termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi
kurang sesuai untuk pertumbuhan
STRUKTUR ANATOMI BIJI
1.Kotiledon (disebut juga kotil atau daun lembaga) adalah bakal daun
yang terbentuk, dan melekat pada embrio dengan hipokotil. Kotiledon
merupakan organ cadangan makanan pada biji kelompok tumbuhan,
sekaligus organ pertama yang dimiliki oleh tumbuhan yang baru saja
berkecambah yang tak memiliki klorofil. Walaupun bagi kecambah ia
berfungsi seperti daun, kotiledon tidak memiliki anatomi yang lengkap
seperti daun sejati yang terbentuk kemudian
Struktur biji dan kulit biji
2. Plumula, merupakan calon batang yang tumbuh selama masa perkecambahan. Fungsinya sebagai bagian
tanaman yang akan mengalami perkembangan ke atas untuk membentuk batang dan daun. Plumula adalah
pertumbuhan embrionik yang berkembang menjadi tunas. Ini menjadi daun asli pertama dari tanaman. Selama
tunas benih, Plumula ditemukan di atas kotiledon. Plumula adalah bagian dari epikotil (pucuk kecil yang akhirnya
menjadi batang tanaman, bunga, dan daun) yang tumbuh. Tumbuh kecil ketika ada cukup makanan disimpan di
kotiledon atau endosperma. Sebaliknya, Plumula tumbuh besar ketika tidak cukup makanan disimpan dalam biji.
3. Radikula, merupakan bagian pertama dari benih yang muncul dari benih selama perkecambahan.
Pertumbuhan pertama dari tanaman yang belum sempurna, radikula keluar dari biji selama tahap
pertunasannya. Bergantung pada arah perkembangannya, dua jenis radikula adalah simtropolis dan anatropous.
Sintropous adalah pertumbuhan radikula ke arah hilus, atau bekas luka pada biji yang menandai titik perlekatan
pada pembuluh bijinya. Antitroposa adalah hasil radikula dari hilus.
4. Epikotil merupakan bagian batang embrio atau kecambah yang berada di atas kotiledon.
5. Hipokotil merupakan bagian batang embrio atau kecambah yang berada di bawah kotiledon.
Struktur biji dan kulit biji
6. Skutelum, Pada tanaman monokotil, misalnya jagung, kotiledon mengalami modifikasi menjadi skutelum dan
koleoptil. Skutelum berfungsi sebagai alat penyerap makanan yang terdapat di dalam endosperma, sedangkan
koleoptil berfungsi melindungi plumula.
7. Testa, Cadangan makanan bagi embrio tersimpan dalam kotiledon yang didalamnya terkandung pati, protein
dan beberapa jenis enzim. Kotiledon dikelilingi oleh bahan yang kuat, disebut testa. Testa berfungsi sebagai
pelindung kotiledon untuk mencegah kerusakan embrio dan masuknya bakteri atau jamur ke dalam biji. Testa
memiliki sebuah lubang kecil, disebut mikrofil. Di dekat mikrofil terdapat hilum yang menggabungkan kulit
kotiledon.
KULIT BIJI
Kulit biji merupakan lapisan terluar dari biji yang berfungsi
melindungi biji bagian dalam. Kulit biji juga dapat mengalami
modifikasi yang dapat menambah fungsi dari kulit biji
tersebut, misalnya variasi sayap biji yang mampu membantu
penyebaran alamiah biji melalui perantara angin.
Struktur biji dan kulit biji
Bagian – Bagian Kulit Biji Tumbuhan
berbiji tertutup (Angiospermae) terdiri atas dua lapisan, yaitu:
1. Lapisan kulit luar (Testa) merupakan perkembangan dari satu atau dua integumen dan kadang-kadang bisa
berkembang dari nuselus. Terdapat di bagian luar kulit biji. Merupakan pelindung utama bagi biji di bagian
dalam. Mempunyai sifat yang bermacam-macam, ada yang tipis, ada yang kaku seperti kulit, ada yang keras
seperti kayu. Lapisan luar ini juga memperlihatkan warna dan gambaran yang berbeda-beda: merah, biru,
kehijau-hijauan, ada yang licin rata, ada pula yang mempunyai permukaan yang keriput.
2. Tegmen merupakan lapisan kulit dalam pada biji, bias tipis seperti selaput, serinngkali disebut kulit ari.
berbiji telanjang Gymnospermae ) terdiri atas tiga lapisan, yaitu:
1. Sarkotesta: lapisan terluar kulit biji, biasanya tebal bardaging. Pada waktu masih muda berwarna hijau,
kemudian berubah menjadi kuning, akhirnya berwarna merah.
2. Sklerotesta: bagian tengah,keras dan kuat,berkayu menyerupai endokarpium pada buah batu.
3. Endotesta: bagian dalam, tipis dan melekat erat pada inti biji.
Struktur biji dan kulit biji
Variasi Kulit Biji
1. Sayap (ala):merupakan perpanjangan dari kulit luar dan berfungsi sebagai alat penyebaran biji secara
alamiah yang dibantu oleh angin. Contoh: benih kelor (Moringa oleifera)
2. Bulu (coma): penonjolan kulit luar benih yang membentuk rambut-rambut halus. Bulu ini berfungsi sebagai
sayap untuk penyebaran secara alamiah untuk mudah dibawa angin.contoh benih kapas (Gossypium sp.)
3. Salut biji (arilus): perkembangan dari tali pusat (funikulus) bisa berupa bagian yang berdaging.contoh Durio
zibethinus (durian)
4. Salut biji semu (arrilodium):berkembang dari bagian lubang biji atau mikropil, contoh pada biji pala yang
memiliki salut biji semu yang dinamakan macis.
5. Pusar biji (hilus): bagian kulit luar biji yang merupakan bekas perlekatan dengan tali pusar, terlihat kasar dan
mempunyai warna berlainan dengan bagian lain kulit biji. Terlihat pada biji tumbuhan berbuah polong,
contoh: biji kacang merah (Phaseolus vulgaris).
6. Liang biji (mikropil): liang bekas jalan masuknya buluh serbuk sari ke bakal biji pada proses pembuahan. Tepi
liang tumbuh menjadi badan berwarna keputihan , lunak disebut karankula.contoh : biji jarak ( Ricinus
communis)
7. Chalaza: tempat pertemuan integumen dan nuselus, masih terlihat di biji anggur (Vitis vinifera).
8. Raphe: terusan tali pusar pada biji, hanya terlihat pada biji yang berasal dari bakal biji mengangguk
(anatropus. Tidak terlihat begitu jelas. Contoh pada biji jarak (Ricinus communis).
Kesimpulan
• Struktur dan perkembangan pada akar terjadi perkembangan secara primer dan sekunder, dalam
perkembangan primer akar dimulai dari pembentuka zona perbesaran yaitu pada daerah ujung akar. Pada
perkembangan sekunder terjadi pada setelah akar mencapai ukuran yang relatif matang, dan melibatkan
pembentukan jaringan tambahan untuk memperkuat akar.
• Buah diklasifikasikan menjadi tiga yaitu buah tunggal, agregat dan majemuk. Pada perkembangan nya
dimulai pada pertumbuhan sempurna dari bakal buah (ovarium). Kemudian Bakal biji dibuahi menempuh
suatu proses yang diawali oleh peristiwa penyerbukan, sesudah serbuk sari melekat di kepala putik, serbuk
sari berkecambah dan intinya tumbuh menjadi buluh serbuk sari yang mengandung sperma. Buluh ini terus
tumbuh menembus tangkai putik menuju bakal biji, di mana terjadi persatuan selang sperma yang berasal
dari serbuk sari dengan sel telur yang berdiam dalam bakal biji, membentuk zigot yang bersifat diploid.
Pembuahan pada tumbuhan berbunga ini melibatkan benar plasmogami, yakni persatuan protoplasma sel
telur dan sperma, dan kariogami, yakni persatuan inti sel keduanya.
• Biji merupakan bagian yang berasal dari bakal biji dan di dalamnya mengandung calon individu baru, yaitu
lembaga. Lembaga akan terjadi setelah terjadi penyerbukan atau persarian yang diikuti oleh pembuahan. Biji
(semen) adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga yang telah masak. Dari sudut pandang evolusi,
biji merupakan embrio atau tumbuhan kecil yang termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada
kondisi kurang sesuai untuk pertumbuhan. strukturnya terdiri dari kotiledon, plumula, radikula, epikotil,
hipokotil, skutelum, dan testa,
Terimakasih

More Related Content

Similar to Kelompok 5 struktur Tumbuhan.pptx

Bagian 2.pptx
Bagian 2.pptxBagian 2.pptx
Bagian 2.pptx
titiwahyuni10
 
PPT-Struktur-dan-Fungsi-Tumbuhan ADHIXIONS.pptx
PPT-Struktur-dan-Fungsi-Tumbuhan ADHIXIONS.pptxPPT-Struktur-dan-Fungsi-Tumbuhan ADHIXIONS.pptx
PPT-Struktur-dan-Fungsi-Tumbuhan ADHIXIONS.pptx
AndaraPutra1
 
Biologi
BiologiBiologi
BiologiEny Ajjah
 
Struktur dan fungsi jaringan tumbuhan
Struktur dan fungsi jaringan tumbuhanStruktur dan fungsi jaringan tumbuhan
Struktur dan fungsi jaringan tumbuhan
alloysius02
 
Organ Tumbuhan Dikotil dan Monokotil
Organ Tumbuhan Dikotil dan MonokotilOrgan Tumbuhan Dikotil dan Monokotil
Organ Tumbuhan Dikotil dan Monokotil
diah ayu
 
Tugas 4 TIK topik 6( Rhea Amanda) ORGAN TUMBUHAN DAN FUNGSINYA
Tugas 4 TIK topik 6( Rhea Amanda) ORGAN TUMBUHAN DAN FUNGSINYATugas 4 TIK topik 6( Rhea Amanda) ORGAN TUMBUHAN DAN FUNGSINYA
Tugas 4 TIK topik 6( Rhea Amanda) ORGAN TUMBUHAN DAN FUNGSINYA
rhearea22
 
Organ Tumbuhan
Organ TumbuhanOrgan Tumbuhan
Organ Tumbuhan
Deybi Wasida
 
bab 3 Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan serta Pemanfaatannya dalam Teknologi
bab 3 Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan serta Pemanfaatannya dalam Teknologibab 3 Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan serta Pemanfaatannya dalam Teknologi
bab 3 Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan serta Pemanfaatannya dalam Teknologi
Nia Pratiwi
 
Jaringan tumbuhan
Jaringan tumbuhanJaringan tumbuhan
Jaringan tumbuhan
Dzakirotur Rifdah
 
Bahan Tayang Materi AKAR - RRA.pdf
Bahan Tayang Materi AKAR - RRA.pdfBahan Tayang Materi AKAR - RRA.pdf
Bahan Tayang Materi AKAR - RRA.pdf
RilaRahmaApriani1
 
Organ_pada_Tumbuhan.pptx
Organ_pada_Tumbuhan.pptxOrgan_pada_Tumbuhan.pptx
Organ_pada_Tumbuhan.pptx
lutfiyulmiftiyanton
 
Tugas Biologi Kelas VIII SMP
Tugas Biologi Kelas VIII SMPTugas Biologi Kelas VIII SMP
Tugas Biologi Kelas VIII SMP
Dhudy_Hario
 
PPT Struktur dan Fungsi Jaringan Pada Tumbuhan
PPT Struktur dan Fungsi Jaringan Pada TumbuhanPPT Struktur dan Fungsi Jaringan Pada Tumbuhan
PPT Struktur dan Fungsi Jaringan Pada TumbuhanNimatulLaily
 
STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN BATANG-KEL.2 (FIX).pptx
STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN BATANG-KEL.2 (FIX).pptxSTRUKTUR DAN PERKEMBANGAN BATANG-KEL.2 (FIX).pptx
STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN BATANG-KEL.2 (FIX).pptx
MayaFadhillah3
 
Tugas media pembelajaran (Raisa kamelia nim.193010212019)
Tugas media pembelajaran (Raisa kamelia nim.193010212019)Tugas media pembelajaran (Raisa kamelia nim.193010212019)
Tugas media pembelajaran (Raisa kamelia nim.193010212019)
RaisaKamelia
 
ORGAN TUMBUHAN, PROSES PEROLEHAN NUTRISI TUMBUHAN, DAN GERAK TUMBUHAN
ORGAN TUMBUHAN, PROSES PEROLEHAN NUTRISI TUMBUHAN, DAN GERAK TUMBUHANORGAN TUMBUHAN, PROSES PEROLEHAN NUTRISI TUMBUHAN, DAN GERAK TUMBUHAN
ORGAN TUMBUHAN, PROSES PEROLEHAN NUTRISI TUMBUHAN, DAN GERAK TUMBUHAN
justnad98
 
struktur tumbuhan 11 IPA 4
struktur tumbuhan 11 IPA 4struktur tumbuhan 11 IPA 4
struktur tumbuhan 11 IPA 4
Annur Anisa
 
Materi biologi x bab 2 struktur dan fungsi tumbuhan
Materi biologi x  bab 2 struktur dan fungsi tumbuhanMateri biologi x  bab 2 struktur dan fungsi tumbuhan
Materi biologi x bab 2 struktur dan fungsi tumbuhan
eli priyatna laidan
 
Bab 2 struktur dan fungsi tumbuhan
Bab 2 struktur dan fungsi tumbuhanBab 2 struktur dan fungsi tumbuhan
Bab 2 struktur dan fungsi tumbuhan
Salma Maulida
 

Similar to Kelompok 5 struktur Tumbuhan.pptx (20)

Bagian 2.pptx
Bagian 2.pptxBagian 2.pptx
Bagian 2.pptx
 
PPT-Struktur-dan-Fungsi-Tumbuhan ADHIXIONS.pptx
PPT-Struktur-dan-Fungsi-Tumbuhan ADHIXIONS.pptxPPT-Struktur-dan-Fungsi-Tumbuhan ADHIXIONS.pptx
PPT-Struktur-dan-Fungsi-Tumbuhan ADHIXIONS.pptx
 
Biologi
BiologiBiologi
Biologi
 
Struktur dan fungsi jaringan tumbuhan
Struktur dan fungsi jaringan tumbuhanStruktur dan fungsi jaringan tumbuhan
Struktur dan fungsi jaringan tumbuhan
 
Organ Tumbuhan Dikotil dan Monokotil
Organ Tumbuhan Dikotil dan MonokotilOrgan Tumbuhan Dikotil dan Monokotil
Organ Tumbuhan Dikotil dan Monokotil
 
Tugas 4 TIK topik 6( Rhea Amanda) ORGAN TUMBUHAN DAN FUNGSINYA
Tugas 4 TIK topik 6( Rhea Amanda) ORGAN TUMBUHAN DAN FUNGSINYATugas 4 TIK topik 6( Rhea Amanda) ORGAN TUMBUHAN DAN FUNGSINYA
Tugas 4 TIK topik 6( Rhea Amanda) ORGAN TUMBUHAN DAN FUNGSINYA
 
Organ Tumbuhan
Organ TumbuhanOrgan Tumbuhan
Organ Tumbuhan
 
bab 3 Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan serta Pemanfaatannya dalam Teknologi
bab 3 Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan serta Pemanfaatannya dalam Teknologibab 3 Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan serta Pemanfaatannya dalam Teknologi
bab 3 Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan serta Pemanfaatannya dalam Teknologi
 
Jaringan tumbuhan
Jaringan tumbuhanJaringan tumbuhan
Jaringan tumbuhan
 
Bahan Tayang Materi AKAR - RRA.pdf
Bahan Tayang Materi AKAR - RRA.pdfBahan Tayang Materi AKAR - RRA.pdf
Bahan Tayang Materi AKAR - RRA.pdf
 
Organ_pada_Tumbuhan.pptx
Organ_pada_Tumbuhan.pptxOrgan_pada_Tumbuhan.pptx
Organ_pada_Tumbuhan.pptx
 
Tugas Biologi Kelas VIII SMP
Tugas Biologi Kelas VIII SMPTugas Biologi Kelas VIII SMP
Tugas Biologi Kelas VIII SMP
 
PPT Struktur dan Fungsi Jaringan Pada Tumbuhan
PPT Struktur dan Fungsi Jaringan Pada TumbuhanPPT Struktur dan Fungsi Jaringan Pada Tumbuhan
PPT Struktur dan Fungsi Jaringan Pada Tumbuhan
 
STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN BATANG-KEL.2 (FIX).pptx
STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN BATANG-KEL.2 (FIX).pptxSTRUKTUR DAN PERKEMBANGAN BATANG-KEL.2 (FIX).pptx
STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN BATANG-KEL.2 (FIX).pptx
 
Tugas media pembelajaran (Raisa kamelia nim.193010212019)
Tugas media pembelajaran (Raisa kamelia nim.193010212019)Tugas media pembelajaran (Raisa kamelia nim.193010212019)
Tugas media pembelajaran (Raisa kamelia nim.193010212019)
 
ORGAN TUMBUHAN, PROSES PEROLEHAN NUTRISI TUMBUHAN, DAN GERAK TUMBUHAN
ORGAN TUMBUHAN, PROSES PEROLEHAN NUTRISI TUMBUHAN, DAN GERAK TUMBUHANORGAN TUMBUHAN, PROSES PEROLEHAN NUTRISI TUMBUHAN, DAN GERAK TUMBUHAN
ORGAN TUMBUHAN, PROSES PEROLEHAN NUTRISI TUMBUHAN, DAN GERAK TUMBUHAN
 
struktur tumbuhan 11 IPA 4
struktur tumbuhan 11 IPA 4struktur tumbuhan 11 IPA 4
struktur tumbuhan 11 IPA 4
 
Jaringan tumbuhan 4
Jaringan tumbuhan 4Jaringan tumbuhan 4
Jaringan tumbuhan 4
 
Materi biologi x bab 2 struktur dan fungsi tumbuhan
Materi biologi x  bab 2 struktur dan fungsi tumbuhanMateri biologi x  bab 2 struktur dan fungsi tumbuhan
Materi biologi x bab 2 struktur dan fungsi tumbuhan
 
Bab 2 struktur dan fungsi tumbuhan
Bab 2 struktur dan fungsi tumbuhanBab 2 struktur dan fungsi tumbuhan
Bab 2 struktur dan fungsi tumbuhan
 

More from MayaFadhillah3

KELOMPOK 5 GENETIKA gen dominan rangkap.pptx
KELOMPOK 5 GENETIKA gen dominan rangkap.pptxKELOMPOK 5 GENETIKA gen dominan rangkap.pptx
KELOMPOK 5 GENETIKA gen dominan rangkap.pptx
MayaFadhillah3
 
struktur tumbuhan.pptx
struktur tumbuhan.pptxstruktur tumbuhan.pptx
struktur tumbuhan.pptx
MayaFadhillah3
 
PPT MORFOLOGI BUNGA KELOMPOK 4.pptx
PPT MORFOLOGI BUNGA KELOMPOK 4.pptxPPT MORFOLOGI BUNGA KELOMPOK 4.pptx
PPT MORFOLOGI BUNGA KELOMPOK 4.pptx
MayaFadhillah3
 
struktur tumbuhan.pdf
struktur tumbuhan.pdfstruktur tumbuhan.pdf
struktur tumbuhan.pdf
MayaFadhillah3
 
RPS MORTUM .docx
RPS MORTUM .docxRPS MORTUM .docx
RPS MORTUM .docx
MayaFadhillah3
 
RPS Struktur Tumbuhan MBKM.docx
RPS Struktur Tumbuhan MBKM.docxRPS Struktur Tumbuhan MBKM.docx
RPS Struktur Tumbuhan MBKM.docx
MayaFadhillah3
 
R2C Kelompok 1 Morfologi Tumbuhan new.pdf
R2C Kelompok 1 Morfologi Tumbuhan new.pdfR2C Kelompok 1 Morfologi Tumbuhan new.pdf
R2C Kelompok 1 Morfologi Tumbuhan new.pdf
MayaFadhillah3
 

More from MayaFadhillah3 (7)

KELOMPOK 5 GENETIKA gen dominan rangkap.pptx
KELOMPOK 5 GENETIKA gen dominan rangkap.pptxKELOMPOK 5 GENETIKA gen dominan rangkap.pptx
KELOMPOK 5 GENETIKA gen dominan rangkap.pptx
 
struktur tumbuhan.pptx
struktur tumbuhan.pptxstruktur tumbuhan.pptx
struktur tumbuhan.pptx
 
PPT MORFOLOGI BUNGA KELOMPOK 4.pptx
PPT MORFOLOGI BUNGA KELOMPOK 4.pptxPPT MORFOLOGI BUNGA KELOMPOK 4.pptx
PPT MORFOLOGI BUNGA KELOMPOK 4.pptx
 
struktur tumbuhan.pdf
struktur tumbuhan.pdfstruktur tumbuhan.pdf
struktur tumbuhan.pdf
 
RPS MORTUM .docx
RPS MORTUM .docxRPS MORTUM .docx
RPS MORTUM .docx
 
RPS Struktur Tumbuhan MBKM.docx
RPS Struktur Tumbuhan MBKM.docxRPS Struktur Tumbuhan MBKM.docx
RPS Struktur Tumbuhan MBKM.docx
 
R2C Kelompok 1 Morfologi Tumbuhan new.pdf
R2C Kelompok 1 Morfologi Tumbuhan new.pdfR2C Kelompok 1 Morfologi Tumbuhan new.pdf
R2C Kelompok 1 Morfologi Tumbuhan new.pdf
 

Recently uploaded

Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
OcitaDianAntari
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
VenyHandayani2
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
Kanaidi ken
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
SdyokoSusanto1
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
arianferdana
 
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
zakkimushoffi41
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptxPenjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
GuneriHollyIrda
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
jaya35ml2
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 

Recently uploaded (20)

Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
 
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptxPenjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 

Kelompok 5 struktur Tumbuhan.pptx

  • 2. Anggota Kelompok 5 : 1. 1. Siti Julaeha 201941500144 2. 2. Nasturiah 201941500106 3. 3. Dimas Rakatama202041579002 4. 4. Indah Sugiarti 201941500177 5. 5. Mia Rahmania 201941500120 Mata Kuliah : Struktur Tumbuhan Dosen Pengampu : Maya Fadhilla M.Si.
  • 3. Daftar isi 01 Struktur dan Perkembangan Buah Struktur dan Perkembangan Biji 03 02 Struktur dan Perkembangan Akar
  • 4. Struktur dan perkembangan akar : Perkembangan primer dan sekunder akar A. Perkembangan primer dari akar dimulai dari pembentukan zona perbesaran, yaitu daerah pertumbuhan yang terletak pada ujung akar dan terus bergerak ke bawah saat akar tumbuh. Berikut adalah tahapan perkembangan primer dari akar: 1. Pembentukan meristem akar, yaitu jaringan yang dapat terus berkembang dan memperbanyak sel. Pada ujung akar, terdapat meristem yang terletak di antara ujung tajam akar dan daerah perbesaran. 2. Pembentukan rambut akar: Rambut akar merupakan penonjolan kecil yang terdapat pada permukaan akar yang bertujuan untuk meningkatkan luas permukaan akar sehingga lebih efektif menyerap nutrisi dan air.. 3. Pembentukan korteks: Korteks adalah lapisan jaringan yang terdapat di sekitar silinder pusat akar. Korteks terbentuk dari sel-sel yang terdapat pada meristem. Fungsinya adalah menyerap air dan nutrisi dari tanah dan meneruskannya ke bagian atas akar. 4. Pembentukan endodermis: Endodermis adalah lapisan jaringan yang terletak di dalam korteks, tepat di sekitar silinder pusat akar. Endodermis terbentuk dari sel-sel yang berkembang dari meristem. Fungsinya adalah mengatur masuknya air dan nutrisi ke dalam silinder pusat akar dengan memfilter zat-zat yang dapat membahayakan akar. 5. Pembentukan silinder pusat akar: Silinder pusat akar adalah bagian terdalam dari akar yang terdiri dari jaringan- jaringan pembuluh dan jaringan parenkim. Silinder pusat akar terbentuk dari sel-sel yang berkembang dari meristem dan terus berkembang ke bawah seiring dengan pertumbuhan akar.
  • 5. Struktur dan perkembangan akar : B. Perkembangan sekunder dari akar terjadi setelah akar mencapai ukuran yang relatif matang dan terjadi setelah perkembangan primer dari akar. Proses ini melibatkan pembentukan jaringan tambahan yang berfungsi untuk memperkuat dan memberikan dukungan pada akar, serta menghasilkan lebih banyak daerah permukaan untuk penyerapan air dan nutrisi dari tanah. Berikut adalah tahapan perkembangan sekunder dari akar: a. Pembentukan kambium: Kambium adalah lapisan jaringan meristem yang terbentuk di antara xilem dan floem pada akar. Kambium bertanggung jawab untuk memproduksi jaringan kayu baru (xilem sekunder) di bagian dalam dan jaringan kulit kayu baru (floem sekunder) di bagian luar akar. b. Pembentukan jaringan kayu: Jaringan kayu (xilem) terdiri dari serat kayu dan sel-sel pembuluh kayu. Serat kayu terbentuk untuk memberikan dukungan pada akar, sedangkan sel-sel pembuluh kayu bertanggung jawab untuk mengangkut air dan nutrisi dari akar ke bagian atas tanaman. c. Pembentukan jaringan kulit kayu: Jaringan kulit kayu (floem) terdiri dari sel-sel pembuluh floem yang bertanggung jawab untuk mengangkut nutrisi hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tanaman. d. Pembentukan kortex sekunder: Kortex sekunder adalah lapisan jaringan yang terletak di sekitar korteks primer yang sudah matang. Kortex sekunder terbentuk dari sel-sel yang terdiferensiasi dari meristem kambium dan bertanggung jawab untuk memberikan dukungan pada akar dan mengangkut nutrisi dan air dari luar ke dalam akar. e. Pembentukan epidermis sekunder: Epidermis sekunder terbentuk di bagian luar akar dari meristem kambium dan berfungsi untuk melindungi akar dan membantu dalam penyerapan air dan nutrisi.
  • 6. Struktur dan perkembangan akar : Struktur anatomi akar monokotil dan dikotil A. struktur anatomi pada akar monokotil dan penjelasannya : 1. Sklerenkim, yaitu jaringan pendukung pada akar monokotil. Sklerenkim memberikan kekuatan pada akar dan melindungi dari kerusakan mekanik. 2. Endodermis, Sel-sel endodermis memiliki dinding sel yang termodifikasi (kasparyan strip) yang membentuk penghalang air dan ion ke silinder pusat akar. Kasparyan strip mengatur penyerapan nutrisi ke dalam akar dan mencegah keracunan ion. 3. Silinder pusat akar, yaitu jaringan inti dari akar monokotil yang terdiri dari xilem dan floem. berfungsi untuk mengangkut air, mineral, dan nutrisi dari akar ke seluruh bagian tanaman. 4. Korteks, Korteks terdiri dari sel-sel parenkim dan berfungsi untuk menyimpan nutrisi dan air yang telah diserap dari tanah. 5. Rhizodermis, yaitu lapisan sel-sel yang terletak di bagian luar akar monokotil. Lapisan ini berfungsi sebagai pelindung dan penyerap nutrisi dari tanah. 6. Akar lateral, pada monokotil memiliki jumlah yang lebih sedikit dibandingkan dengan akar lateral pada akar dikotil. akar monokotil terbentuk dari jaringan perisikel pada bagian dalam silinder pusat akar. Struktur anatomi pada akar monokotil memiliki perbedaan yang signifikan dengan akar dikotil. Endodermis pada akar monokotil memiliki kasparyan strip yang berfungsi untuk mengatur penyerapan nutrisi, sedangkan akar dikotil tidak memiliki struktur tersebut. Akar lateral pada akar monokotil terbentuk dari jaringan perisikel, sedangkan pada akar dikotil terbentuk dari jaringan kambium. Dalam pengelompokan tanaman berdasarkan jumlah daun lembaganya, akar monokotil termasuk dalam kelompok tumbuhan monokotil atau berdaun satu.
  • 7. Struktur dan perkembangan akar : B. struktur anatomi pada akar dikotil beserta penjelasannya: 1. Epidermis, yaitu lapisan sel yang terletak di bagian luar akar dikotil, berfungsi sebagai pelindung dan penyerap nutrisi dari tanah. 2. Rambut akar, berbentuk seperti rambut dan terdapat pada akar dikotil. berfungsi untuk meningkatkan luas permukaan akar sehingga mempercepat penyerapan nutrisi dan air dari tanah. 3. Korteks, yaitu lapisan jaringan yang terletak di antara epidermis dan silinder pusat akar pada akar dikotil. Korteks terdiri dari sel-sel parenkim dan berfungsi untuk menyimpan nutrisi dan air yang telah diserap dari tanah. 4. Endodermis, yaitu lapisan sel yg terletak di antara korteks dan silinder pusat akar pada akar dikotil. Sel-sel endodermis pada akar dikotil tidak memiliki kasparyan strip, sehingga nutrisi dan air dapat mengalir bebas ke silinder pusat akar. 5. Perisikel, yaitu jaringan yang terletak di sekitar silinder pusat akar pada akar dikotil. Perisikel berfungsi untuk membentuk akar lateral atau cabang akar pada akar dikotil. 6. Silinder pusat akar, pada akar dikotil terdiri dari xilem dan floem. Xilem berfungsi untuk mengangkut air dan nutrisi dari akar ke seluruh bagian tanaman, sedangkan floem berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tanaman. Struktur anatomi pada akar dikotil memiliki perbedaan yang signifikan dengan akar monokotil. Endodermis pada akar dikotil tidak memiliki kasparyan strip, sehingga nutrisi dan air dapat mengalir bebas ke silinder pusat akar. Akar lateral pada akar dikotil terbentuk dari jaringan kambium, sedangkan pada akar monokotil terbentuk dari jaringan perisikel. Dalam pengelompokan tanaman berdasarkan jumlah daun lembaganya, akar dikotil termasuk dalam kelompok tumbuhan dikotil atau berdaun dua.
  • 8. Struktur dan perkembangan akar : Daerah peralihan akar ke batang • Leher akar ( collum ) daerah peralihan antara akar dan batang merupakan sambungan antara batang dan akar • Sistem berkas pengangkut primer pada akar dan batang berbeda atas dasar struktur serta arah perkembangan radialnya. Protoxilem akar sifatnya exarch sedang pada batang sifatnya endarch. Pada akar xilem dan floem tersusun radial bergantian, sedang pada batang umumnya tersusun kolateral. Antara kedua struktur yang berbeda fungsinya tersebut terjadi pertemuan yaitu di leher akar.Protoxilem endarch pada batang dikotilProtoxilem exarch pada akar dikotil Konsep stele dan pembuluh akar • Konsep stele menerangkan filogeni struktur dan sistem pembuluh primer dalam sumbu tumbuhan. Kata stele berarti tiang atau pilar yang dimaksud inti sumbu tumbuhan (akar dan batang) yang terdiri dari sistem pembuluh dengan parenkim di daerah interfasikular, celah daun, empulur dan perisikel. Sumbu tumbuhan digambarkan sebagai stele berbentuk pilar di tengah yang dikelilingi korteks pada gilirannya ditutup oleh epidermis. Seiring dengan perjalanan waktu konsep stele mengalami perubahan sehingga para ahli sering tidak mengacu pada tiang jaringan pembuluh dengan parenkim di dekatnya, melainkan hanya pada • Inti akar terdiri atas pembuluh kayu dan pembuluh tapis. Pembuluh kayu berfungsi mengangkut air dari akar ke daun Pembuluh tapis berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tum
  • 9. Struktur dan Perkembangan Buah Klasifikasi buah • Buah tunggal – terbentuk dari satu pistilum (pea, tomato, lily, apple, cucumber) • Buah agregat – terbentuk dari beberapa pistilum yang terpisah dalam satu bunga tunggal (strawberry, raspberry) • Buah majemuk – terbentuk dari beberapa pistilum pada perbungaan dan biasanya bergabung dengan bagian bunga/perbungaan lainnya (nanas, nangka, murbei, fig) Perkembangan buah Buah yaitu pertumbuhan sempurna dari bakal buah (ovarium). Setiap bakal buah mengandung satu atau semakin bakal biji (ovulum), yang masing-masing mengandung sel telur. Bakal biji itu dibuahi menempuh suatu proses yang diawali oleh peristiwa penyerbukan, yakni berpindahnya serbuk sari dari kepala sari ke kepala putik. Sesudah serbuk sari melekat di kepala putik, serbuk sari berkecambah dan intinya tumbuh menjadi buluh serbuk sari yang mengandung sperma. Buluh ini terus tumbuh menembus tangkai putik menuju bakal biji, di mana terjadi persatuan selang sperma yang berasal dari serbuk sari dengan sel telur yang berdiam dalam bakal biji, membentuk zigot yang bersifat diploid. Pembuahan pada tumbuhan berbunga ini melibatkan benar plasmogami, yakni persatuan protoplasma sel telur dan sperma, dan kariogami, yakni persatuan inti sel keduanya.
  • 10. Struktur dan Perkembangan Buah Perkembangan buah Sesudah itu, zigot yang terbentuk mulai bertumbuh menjadi embrio , bakal biji tumbuh menjadi biji, dan dinding bakal buah, yang disebut perikarp, tumbuh menjadi berdaging (pada buah batu atau drupa) atau membentuk lapisan pelindung yang kering dan keras (pada buah geluk atau nux). Sementara itu, kelopak bunga (sepal), mahkota (petal), benangsari (stamen) dan putik (pistil) hendak gugur atau dapat aci bertahan sebagian sampai buah menjadi. Pembentukan buah ini terus berlanjut sampai biji menjadi masak. Pada sebagian buah berbiji banyak, pertumbuhan daging buahnya umumnya sebanding dengan banyak bakal biji yang terbuahi Dinding buah, yang berasal dari perkembangan dinding bakal buah pada bunga, dikenal sebagai perikarp. Perikarp ini sering mengembang semakin jauh, sehingga mampu dibedakan atas dua lapisan atau semakin. Yang di proses luar disebut dinding luar, eksokarp , atau epikarp ; yang di dalam disebut dinding dalam atau endokarp; serta lapisan tengah (bisa beberapa lapis) yang disebut dinding tengah atau mesokarp (mesocarpium) Pada sebagian buah, khususnya buah tunggal yang berasal dari bakal buah tenggelam, kadang-kadang bagian- bagian bunga lainnya (umpamanya tabung perhiasan bunga, kelopak, mahkota, atau benangsari) bersatu dengan bakal buah dan ikut mengembang membentuk buah. Bila bagian-bagian itu adalah proses utama dari buah, karenanya buah itu lalu disebut buah semu. Itulah karenanya menjadi penting untuk mempelajari bangun bunga, dalam kaitannya untuk memahami bagaimana suatu jenis buah terbentuk.
  • 11. Struktur dan Perkembangan Buah Struktur Jaringan Penyusun Buah • Buah terbentuk ketika terjadi pembuahan antara serbuk sari dan sel telur. • Bakal buah dan bakal biji yang berada di dalam putik akan berkembang menjadi buah dan biji. • Buah yang dagingnya kita makan berasal dari bakal buah. • Sebagian besar struktur buah berasal dari jaringan bakal buah. Buah seperti ini disebut dengan buah sejati. Contoh : Kweni, mangga, jambu biji dan lain – lain. • Jika buah yang terbentuk berasal dari jaringan bakal buah dan bagian lain dari bunga, maka buah ini disebut dengan buah semu. Contoh : jambu monyet dan nanas.
  • 12. Struktur dan Perkembangan Buah 1. Lapisan Luar (Eksokarp) • Lapisan ini lebih dikenal dengan kulit buah. • Kulit buah ada yang lunak dan keras. • Kulit keras umumnya terdapat pada buah – buah kering (mengandung sedikit air) seperti kacang tanah. • Kulit lunak biasnaya terdapat pada buah – buah yang berdaging lunak (basah/mengandung banyak air) seperti tomat atau pepaya. • Lapisan luar buah ini terdiri dari jaringan epidermis dengan dinding sel yang tebal. 2. Lapisan Tengah (Mesokarp) • Lapisan ini dikenal juga dengan nama dagingbuah. • Lapisan mesokarp merupakan lapisan paling tebal pada buah dan tersusun atas jaringan parenkim. 3. Lapisan Dalam (Endokarp) • Endokarp merupakan lapisan paling dalam pada buah dna biasanya mengelilingi biji. • Endokarp ada yang lunak dan keras. Pada buah – buah berdaging lunak dan tebal, umumnya endokarp bersifat lunak. • Pada buah kepala, endokarpnya bertekstur sangat kaku dan keras yang kita kenal dengan tempurung kelapa. • Ednokarp tersusun atas jaringan epidermis dan sklerenkim.
  • 13. Struktur biji dan kulit biji Biji merupakan bagian yang berasal dari bakal biji dan di dalamnya mengandung calon individu baru, yaitu lembaga. Lembaga akan terjadi setelah terjadi penyerbukan atau persarian yang diikuti oleh pembuahan. Biji (semen) adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga yang telah masak. Dari sudut pandang evolusi, biji merupakan embrio atau tumbuhan kecil yang termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang sesuai untuk pertumbuhan STRUKTUR ANATOMI BIJI 1.Kotiledon (disebut juga kotil atau daun lembaga) adalah bakal daun yang terbentuk, dan melekat pada embrio dengan hipokotil. Kotiledon merupakan organ cadangan makanan pada biji kelompok tumbuhan, sekaligus organ pertama yang dimiliki oleh tumbuhan yang baru saja berkecambah yang tak memiliki klorofil. Walaupun bagi kecambah ia berfungsi seperti daun, kotiledon tidak memiliki anatomi yang lengkap seperti daun sejati yang terbentuk kemudian
  • 14. Struktur biji dan kulit biji 2. Plumula, merupakan calon batang yang tumbuh selama masa perkecambahan. Fungsinya sebagai bagian tanaman yang akan mengalami perkembangan ke atas untuk membentuk batang dan daun. Plumula adalah pertumbuhan embrionik yang berkembang menjadi tunas. Ini menjadi daun asli pertama dari tanaman. Selama tunas benih, Plumula ditemukan di atas kotiledon. Plumula adalah bagian dari epikotil (pucuk kecil yang akhirnya menjadi batang tanaman, bunga, dan daun) yang tumbuh. Tumbuh kecil ketika ada cukup makanan disimpan di kotiledon atau endosperma. Sebaliknya, Plumula tumbuh besar ketika tidak cukup makanan disimpan dalam biji. 3. Radikula, merupakan bagian pertama dari benih yang muncul dari benih selama perkecambahan. Pertumbuhan pertama dari tanaman yang belum sempurna, radikula keluar dari biji selama tahap pertunasannya. Bergantung pada arah perkembangannya, dua jenis radikula adalah simtropolis dan anatropous. Sintropous adalah pertumbuhan radikula ke arah hilus, atau bekas luka pada biji yang menandai titik perlekatan pada pembuluh bijinya. Antitroposa adalah hasil radikula dari hilus. 4. Epikotil merupakan bagian batang embrio atau kecambah yang berada di atas kotiledon. 5. Hipokotil merupakan bagian batang embrio atau kecambah yang berada di bawah kotiledon.
  • 15. Struktur biji dan kulit biji 6. Skutelum, Pada tanaman monokotil, misalnya jagung, kotiledon mengalami modifikasi menjadi skutelum dan koleoptil. Skutelum berfungsi sebagai alat penyerap makanan yang terdapat di dalam endosperma, sedangkan koleoptil berfungsi melindungi plumula. 7. Testa, Cadangan makanan bagi embrio tersimpan dalam kotiledon yang didalamnya terkandung pati, protein dan beberapa jenis enzim. Kotiledon dikelilingi oleh bahan yang kuat, disebut testa. Testa berfungsi sebagai pelindung kotiledon untuk mencegah kerusakan embrio dan masuknya bakteri atau jamur ke dalam biji. Testa memiliki sebuah lubang kecil, disebut mikrofil. Di dekat mikrofil terdapat hilum yang menggabungkan kulit kotiledon. KULIT BIJI Kulit biji merupakan lapisan terluar dari biji yang berfungsi melindungi biji bagian dalam. Kulit biji juga dapat mengalami modifikasi yang dapat menambah fungsi dari kulit biji tersebut, misalnya variasi sayap biji yang mampu membantu penyebaran alamiah biji melalui perantara angin.
  • 16. Struktur biji dan kulit biji Bagian – Bagian Kulit Biji Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) terdiri atas dua lapisan, yaitu: 1. Lapisan kulit luar (Testa) merupakan perkembangan dari satu atau dua integumen dan kadang-kadang bisa berkembang dari nuselus. Terdapat di bagian luar kulit biji. Merupakan pelindung utama bagi biji di bagian dalam. Mempunyai sifat yang bermacam-macam, ada yang tipis, ada yang kaku seperti kulit, ada yang keras seperti kayu. Lapisan luar ini juga memperlihatkan warna dan gambaran yang berbeda-beda: merah, biru, kehijau-hijauan, ada yang licin rata, ada pula yang mempunyai permukaan yang keriput. 2. Tegmen merupakan lapisan kulit dalam pada biji, bias tipis seperti selaput, serinngkali disebut kulit ari. berbiji telanjang Gymnospermae ) terdiri atas tiga lapisan, yaitu: 1. Sarkotesta: lapisan terluar kulit biji, biasanya tebal bardaging. Pada waktu masih muda berwarna hijau, kemudian berubah menjadi kuning, akhirnya berwarna merah. 2. Sklerotesta: bagian tengah,keras dan kuat,berkayu menyerupai endokarpium pada buah batu. 3. Endotesta: bagian dalam, tipis dan melekat erat pada inti biji.
  • 17. Struktur biji dan kulit biji Variasi Kulit Biji 1. Sayap (ala):merupakan perpanjangan dari kulit luar dan berfungsi sebagai alat penyebaran biji secara alamiah yang dibantu oleh angin. Contoh: benih kelor (Moringa oleifera) 2. Bulu (coma): penonjolan kulit luar benih yang membentuk rambut-rambut halus. Bulu ini berfungsi sebagai sayap untuk penyebaran secara alamiah untuk mudah dibawa angin.contoh benih kapas (Gossypium sp.) 3. Salut biji (arilus): perkembangan dari tali pusat (funikulus) bisa berupa bagian yang berdaging.contoh Durio zibethinus (durian) 4. Salut biji semu (arrilodium):berkembang dari bagian lubang biji atau mikropil, contoh pada biji pala yang memiliki salut biji semu yang dinamakan macis. 5. Pusar biji (hilus): bagian kulit luar biji yang merupakan bekas perlekatan dengan tali pusar, terlihat kasar dan mempunyai warna berlainan dengan bagian lain kulit biji. Terlihat pada biji tumbuhan berbuah polong, contoh: biji kacang merah (Phaseolus vulgaris). 6. Liang biji (mikropil): liang bekas jalan masuknya buluh serbuk sari ke bakal biji pada proses pembuahan. Tepi liang tumbuh menjadi badan berwarna keputihan , lunak disebut karankula.contoh : biji jarak ( Ricinus communis) 7. Chalaza: tempat pertemuan integumen dan nuselus, masih terlihat di biji anggur (Vitis vinifera). 8. Raphe: terusan tali pusar pada biji, hanya terlihat pada biji yang berasal dari bakal biji mengangguk (anatropus. Tidak terlihat begitu jelas. Contoh pada biji jarak (Ricinus communis).
  • 18. Kesimpulan • Struktur dan perkembangan pada akar terjadi perkembangan secara primer dan sekunder, dalam perkembangan primer akar dimulai dari pembentuka zona perbesaran yaitu pada daerah ujung akar. Pada perkembangan sekunder terjadi pada setelah akar mencapai ukuran yang relatif matang, dan melibatkan pembentukan jaringan tambahan untuk memperkuat akar. • Buah diklasifikasikan menjadi tiga yaitu buah tunggal, agregat dan majemuk. Pada perkembangan nya dimulai pada pertumbuhan sempurna dari bakal buah (ovarium). Kemudian Bakal biji dibuahi menempuh suatu proses yang diawali oleh peristiwa penyerbukan, sesudah serbuk sari melekat di kepala putik, serbuk sari berkecambah dan intinya tumbuh menjadi buluh serbuk sari yang mengandung sperma. Buluh ini terus tumbuh menembus tangkai putik menuju bakal biji, di mana terjadi persatuan selang sperma yang berasal dari serbuk sari dengan sel telur yang berdiam dalam bakal biji, membentuk zigot yang bersifat diploid. Pembuahan pada tumbuhan berbunga ini melibatkan benar plasmogami, yakni persatuan protoplasma sel telur dan sperma, dan kariogami, yakni persatuan inti sel keduanya. • Biji merupakan bagian yang berasal dari bakal biji dan di dalamnya mengandung calon individu baru, yaitu lembaga. Lembaga akan terjadi setelah terjadi penyerbukan atau persarian yang diikuti oleh pembuahan. Biji (semen) adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga yang telah masak. Dari sudut pandang evolusi, biji merupakan embrio atau tumbuhan kecil yang termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang sesuai untuk pertumbuhan. strukturnya terdiri dari kotiledon, plumula, radikula, epikotil, hipokotil, skutelum, dan testa,