Tugas 4 TIK topik 6( Rhea Amanda) ORGAN TUMBUHAN DAN FUNGSINYArhearea22
Â
Organ Tumbuhan dan Fungsinya
A. Akar
1. Struktur
Struktur Akar Pada Tumbuhan| Struktur akar terbagi atas dua yakni bagian dalam (anatomi) dan bagian luar (sekunder) atau primer dan sekunder. Struktur akar ini memiliki bagian-bagian dan fungsi tersendiri seperti struktur akar bagian dalam, di setiap bagain-bagiannya tersebut memiliki fungsi tersendiri dalam sebuah akar, begitu pun dengan struktur bagian luar seperti bagian-bagian luarnya fungsi tersendiri. Struktur akar seiring dengan pertumbuhan akar, struktur akar paeda tumbuhan berbiji terbuka dan tumbuhan dikotil dapat dibedakan menjadi struktur primer, dan struktur sekunder. Struktur primer dijumpai pada awal pertumbuhan, sedangkan struktur sekunder terjadi setelah akar mengalami pertumbuhan sebagai akibat dari aktivitas kambium. Pada umumnya, tumbuhan monokotil hanya memiliki akar dengan struktur primer karena tidak berkambium
bab 3 Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan serta Pemanfaatannya dalam TeknologiNia Pratiwi
Â
struktur dan fungsi jaringan tumbuhan serta pemanfaatannya dalam teknologi, pembelajaran kelas 8 semester 1 kurikulum 2013 .
Banyak struktur tumbuhan yang dijadikan inspirasi dalam membangun gedung-gedung terkenal di dunia, salah
satunya seperti pada gambar di bawah.
Gambar gedung Teater Esplanade yang ada di Singapura sungguh unik. Bangunan seperti bentuk durian dirancang untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam ruangan, agar cahaya tersebut yang masuk tetap terkontrol, sehingga menjaga kondisi perabotan yang ada di dalam gedung.
tumbuhan ini membahas struktur akar, batang, dan daun,
ORGAN TUMBUHAN, PROSES PEROLEHAN NUTRISI TUMBUHAN, DAN GERAK TUMBUHANjustnad98
Â
STRUKTUR DAN FUNGSI ORGAN PADA TUMBUHAN, PROSES PEROLEHAN NUTRISI DAN TRANSFORMASI ENERGI PADA TUMBUHAN, DAN GERAK PADA TUMBUHAN.
source : wikipedia, buku biologi kelas 8 penabur, youtube.
Tugas 4 TIK topik 6( Rhea Amanda) ORGAN TUMBUHAN DAN FUNGSINYArhearea22
Â
Organ Tumbuhan dan Fungsinya
A. Akar
1. Struktur
Struktur Akar Pada Tumbuhan| Struktur akar terbagi atas dua yakni bagian dalam (anatomi) dan bagian luar (sekunder) atau primer dan sekunder. Struktur akar ini memiliki bagian-bagian dan fungsi tersendiri seperti struktur akar bagian dalam, di setiap bagain-bagiannya tersebut memiliki fungsi tersendiri dalam sebuah akar, begitu pun dengan struktur bagian luar seperti bagian-bagian luarnya fungsi tersendiri. Struktur akar seiring dengan pertumbuhan akar, struktur akar paeda tumbuhan berbiji terbuka dan tumbuhan dikotil dapat dibedakan menjadi struktur primer, dan struktur sekunder. Struktur primer dijumpai pada awal pertumbuhan, sedangkan struktur sekunder terjadi setelah akar mengalami pertumbuhan sebagai akibat dari aktivitas kambium. Pada umumnya, tumbuhan monokotil hanya memiliki akar dengan struktur primer karena tidak berkambium
bab 3 Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan serta Pemanfaatannya dalam TeknologiNia Pratiwi
Â
struktur dan fungsi jaringan tumbuhan serta pemanfaatannya dalam teknologi, pembelajaran kelas 8 semester 1 kurikulum 2013 .
Banyak struktur tumbuhan yang dijadikan inspirasi dalam membangun gedung-gedung terkenal di dunia, salah
satunya seperti pada gambar di bawah.
Gambar gedung Teater Esplanade yang ada di Singapura sungguh unik. Bangunan seperti bentuk durian dirancang untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam ruangan, agar cahaya tersebut yang masuk tetap terkontrol, sehingga menjaga kondisi perabotan yang ada di dalam gedung.
tumbuhan ini membahas struktur akar, batang, dan daun,
ORGAN TUMBUHAN, PROSES PEROLEHAN NUTRISI TUMBUHAN, DAN GERAK TUMBUHANjustnad98
Â
STRUKTUR DAN FUNGSI ORGAN PADA TUMBUHAN, PROSES PEROLEHAN NUTRISI DAN TRANSFORMASI ENERGI PADA TUMBUHAN, DAN GERAK PADA TUMBUHAN.
source : wikipedia, buku biologi kelas 8 penabur, youtube.
4. Struktur dan perkembangan akar :
Perkembangan primer dan sekunder akar
A. Perkembangan primer dari akar dimulai dari pembentukan zona perbesaran, yaitu daerah pertumbuhan yang terletak
pada ujung akar dan terus bergerak ke bawah saat akar tumbuh. Berikut adalah tahapan perkembangan primer dari akar:
1. Pembentukan meristem akar, yaitu jaringan yang dapat terus berkembang dan memperbanyak sel. Pada ujung akar,
terdapat meristem yang terletak di antara ujung tajam akar dan daerah perbesaran.
2. Pembentukan rambut akar: Rambut akar merupakan penonjolan kecil yang terdapat pada permukaan akar yang
bertujuan untuk meningkatkan luas permukaan akar sehingga lebih efektif menyerap nutrisi dan air..
3. Pembentukan korteks: Korteks adalah lapisan jaringan yang terdapat di sekitar silinder pusat akar. Korteks terbentuk
dari sel-sel yang terdapat pada meristem. Fungsinya adalah menyerap air dan nutrisi dari tanah dan meneruskannya ke
bagian atas akar.
4. Pembentukan endodermis: Endodermis adalah lapisan jaringan yang terletak di dalam korteks, tepat di sekitar silinder
pusat akar. Endodermis terbentuk dari sel-sel yang berkembang dari meristem. Fungsinya adalah mengatur masuknya
air dan nutrisi ke dalam silinder pusat akar dengan memfilter zat-zat yang dapat membahayakan akar.
5. Pembentukan silinder pusat akar: Silinder pusat akar adalah bagian terdalam dari akar yang terdiri dari jaringan-
jaringan pembuluh dan jaringan parenkim. Silinder pusat akar terbentuk dari sel-sel yang berkembang dari meristem
dan terus berkembang ke bawah seiring dengan pertumbuhan akar.
5. Struktur dan perkembangan akar :
B. Perkembangan sekunder dari akar terjadi setelah akar mencapai ukuran yang relatif matang dan terjadi setelah
perkembangan primer dari akar. Proses ini melibatkan pembentukan jaringan tambahan yang berfungsi untuk
memperkuat dan memberikan dukungan pada akar, serta menghasilkan lebih banyak daerah permukaan untuk
penyerapan air dan nutrisi dari tanah. Berikut adalah tahapan perkembangan sekunder dari akar:
a. Pembentukan kambium: Kambium adalah lapisan jaringan meristem yang terbentuk di antara xilem dan floem
pada akar. Kambium bertanggung jawab untuk memproduksi jaringan kayu baru (xilem sekunder) di bagian
dalam dan jaringan kulit kayu baru (floem sekunder) di bagian luar akar.
b. Pembentukan jaringan kayu: Jaringan kayu (xilem) terdiri dari serat kayu dan sel-sel pembuluh kayu. Serat kayu
terbentuk untuk memberikan dukungan pada akar, sedangkan sel-sel pembuluh kayu bertanggung jawab untuk
mengangkut air dan nutrisi dari akar ke bagian atas tanaman.
c. Pembentukan jaringan kulit kayu: Jaringan kulit kayu (floem) terdiri dari sel-sel pembuluh floem yang
bertanggung jawab untuk mengangkut nutrisi hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tanaman.
d. Pembentukan kortex sekunder: Kortex sekunder adalah lapisan jaringan yang terletak di sekitar korteks primer
yang sudah matang. Kortex sekunder terbentuk dari sel-sel yang terdiferensiasi dari meristem kambium dan
bertanggung jawab untuk memberikan dukungan pada akar dan mengangkut nutrisi dan air dari luar ke dalam
akar.
e. Pembentukan epidermis sekunder: Epidermis sekunder terbentuk di bagian luar akar dari meristem kambium dan
berfungsi untuk melindungi akar dan membantu dalam penyerapan air dan nutrisi.
6. Struktur dan perkembangan akar :
Struktur anatomi akar monokotil dan dikotil
A. struktur anatomi pada akar monokotil dan penjelasannya :
1. Sklerenkim, yaitu jaringan pendukung pada akar monokotil. Sklerenkim memberikan kekuatan pada akar dan melindungi
dari kerusakan mekanik.
2. Endodermis, Sel-sel endodermis memiliki dinding sel yang termodifikasi (kasparyan strip) yang membentuk penghalang air
dan ion ke silinder pusat akar. Kasparyan strip mengatur penyerapan nutrisi ke dalam akar dan mencegah keracunan ion.
3. Silinder pusat akar, yaitu jaringan inti dari akar monokotil yang terdiri dari xilem dan floem. berfungsi untuk mengangkut air,
mineral, dan nutrisi dari akar ke seluruh bagian tanaman.
4. Korteks, Korteks terdiri dari sel-sel parenkim dan berfungsi untuk menyimpan nutrisi dan air yang telah diserap dari tanah.
5. Rhizodermis, yaitu lapisan sel-sel yang terletak di bagian luar akar monokotil. Lapisan ini berfungsi sebagai pelindung dan
penyerap nutrisi dari tanah.
6. Akar lateral, pada monokotil memiliki jumlah yang lebih sedikit dibandingkan dengan akar lateral pada akar dikotil. akar
monokotil terbentuk dari jaringan perisikel pada bagian dalam silinder pusat akar.
Struktur anatomi pada akar monokotil memiliki perbedaan yang signifikan dengan akar dikotil. Endodermis pada akar monokotil
memiliki kasparyan strip yang berfungsi untuk mengatur penyerapan nutrisi, sedangkan akar dikotil tidak memiliki struktur
tersebut. Akar lateral pada akar monokotil terbentuk dari jaringan perisikel, sedangkan pada akar dikotil terbentuk dari jaringan
kambium. Dalam pengelompokan tanaman berdasarkan jumlah daun lembaganya, akar monokotil termasuk dalam kelompok
tumbuhan monokotil atau berdaun satu.
7. Struktur dan perkembangan akar :
B. struktur anatomi pada akar dikotil beserta penjelasannya:
1. Epidermis, yaitu lapisan sel yang terletak di bagian luar akar dikotil, berfungsi sebagai pelindung dan penyerap nutrisi
dari tanah.
2. Rambut akar, berbentuk seperti rambut dan terdapat pada akar dikotil. berfungsi untuk meningkatkan luas permukaan
akar sehingga mempercepat penyerapan nutrisi dan air dari tanah.
3. Korteks, yaitu lapisan jaringan yang terletak di antara epidermis dan silinder pusat akar pada akar dikotil. Korteks terdiri
dari sel-sel parenkim dan berfungsi untuk menyimpan nutrisi dan air yang telah diserap dari tanah.
4. Endodermis, yaitu lapisan sel yg terletak di antara korteks dan silinder pusat akar pada akar dikotil. Sel-sel endodermis
pada akar dikotil tidak memiliki kasparyan strip, sehingga nutrisi dan air dapat mengalir bebas ke silinder pusat akar.
5. Perisikel, yaitu jaringan yang terletak di sekitar silinder pusat akar pada akar dikotil. Perisikel berfungsi untuk
membentuk akar lateral atau cabang akar pada akar dikotil.
6. Silinder pusat akar, pada akar dikotil terdiri dari xilem dan floem. Xilem berfungsi untuk mengangkut air dan nutrisi dari
akar ke seluruh bagian tanaman, sedangkan floem berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh
bagian tanaman.
Struktur anatomi pada akar dikotil memiliki perbedaan yang signifikan dengan akar monokotil. Endodermis pada akar dikotil
tidak memiliki kasparyan strip, sehingga nutrisi dan air dapat mengalir bebas ke silinder pusat akar. Akar lateral pada akar
dikotil terbentuk dari jaringan kambium, sedangkan pada akar monokotil terbentuk dari jaringan perisikel. Dalam
pengelompokan tanaman berdasarkan jumlah daun lembaganya, akar dikotil termasuk dalam kelompok tumbuhan dikotil
atau berdaun dua.
8. Struktur dan perkembangan akar :
Daerah peralihan akar ke batang
• Leher akar ( collum ) daerah peralihan antara akar dan batang merupakan sambungan antara batang dan akar
• Sistem berkas pengangkut primer pada akar dan batang berbeda atas dasar struktur serta arah perkembangan
radialnya. Protoxilem akar sifatnya exarch sedang pada batang sifatnya endarch. Pada akar xilem dan floem
tersusun radial bergantian, sedang pada batang umumnya tersusun kolateral. Antara kedua struktur yang berbeda
fungsinya tersebut terjadi pertemuan yaitu di leher akar.Protoxilem endarch pada batang dikotilProtoxilem exarch
pada akar dikotil
Konsep stele dan pembuluh akar
• Konsep stele menerangkan filogeni struktur dan sistem pembuluh primer dalam sumbu tumbuhan. Kata stele
berarti tiang atau pilar yang dimaksud inti sumbu tumbuhan (akar dan batang) yang terdiri dari sistem pembuluh
dengan parenkim di daerah interfasikular, celah daun, empulur dan perisikel. Sumbu tumbuhan digambarkan
sebagai stele berbentuk pilar di tengah yang dikelilingi korteks pada gilirannya ditutup oleh epidermis. Seiring
dengan perjalanan waktu konsep stele mengalami perubahan sehingga para ahli sering tidak mengacu pada tiang
jaringan pembuluh dengan parenkim di dekatnya, melainkan hanya pada
• Inti akar terdiri atas pembuluh kayu dan pembuluh tapis. Pembuluh kayu berfungsi mengangkut air dari akar ke
daun Pembuluh tapis berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tum
9. Struktur dan Perkembangan Buah
Klasifikasi buah
• Buah tunggal – terbentuk dari satu pistilum (pea, tomato, lily, apple, cucumber)
• Buah agregat – terbentuk dari beberapa pistilum yang terpisah dalam satu bunga tunggal (strawberry,
raspberry)
• Buah majemuk – terbentuk dari beberapa pistilum pada perbungaan dan biasanya bergabung dengan bagian
bunga/perbungaan lainnya (nanas, nangka, murbei, fig)
Perkembangan buah
Buah yaitu pertumbuhan sempurna dari bakal buah (ovarium). Setiap bakal buah mengandung satu atau semakin
bakal biji (ovulum), yang masing-masing mengandung sel telur. Bakal biji itu dibuahi menempuh suatu proses
yang diawali oleh peristiwa penyerbukan, yakni berpindahnya serbuk sari dari kepala sari ke kepala putik. Sesudah
serbuk sari melekat di kepala putik, serbuk sari berkecambah dan intinya tumbuh menjadi buluh serbuk sari yang
mengandung sperma. Buluh ini terus tumbuh menembus tangkai putik menuju bakal biji, di mana terjadi
persatuan selang sperma yang berasal dari serbuk sari dengan sel telur yang berdiam dalam bakal biji,
membentuk zigot yang bersifat diploid. Pembuahan pada tumbuhan berbunga ini melibatkan benar plasmogami,
yakni persatuan protoplasma sel telur dan sperma, dan kariogami, yakni persatuan inti sel keduanya.
10. Struktur dan Perkembangan Buah
Perkembangan buah
Sesudah itu, zigot yang terbentuk mulai bertumbuh menjadi embrio , bakal biji tumbuh menjadi biji, dan dinding
bakal buah, yang disebut perikarp, tumbuh menjadi berdaging (pada buah batu atau drupa) atau membentuk
lapisan pelindung yang kering dan keras (pada buah geluk atau nux). Sementara itu, kelopak bunga (sepal), mahkota
(petal), benangsari (stamen) dan putik (pistil) hendak gugur atau dapat aci bertahan sebagian sampai buah menjadi.
Pembentukan buah ini terus berlanjut sampai biji menjadi masak. Pada sebagian buah berbiji banyak, pertumbuhan
daging buahnya umumnya sebanding dengan banyak bakal biji yang terbuahi
Dinding buah, yang berasal dari perkembangan dinding bakal buah pada bunga, dikenal sebagai perikarp. Perikarp
ini sering mengembang semakin jauh, sehingga mampu dibedakan atas dua lapisan atau semakin. Yang di proses
luar disebut dinding luar, eksokarp , atau epikarp ; yang di dalam disebut dinding dalam atau endokarp; serta
lapisan tengah (bisa beberapa lapis) yang disebut dinding tengah atau mesokarp (mesocarpium)
Pada sebagian buah, khususnya buah tunggal yang berasal dari bakal buah tenggelam, kadang-kadang bagian-
bagian bunga lainnya (umpamanya tabung perhiasan bunga, kelopak, mahkota, atau benangsari) bersatu dengan
bakal buah dan ikut mengembang membentuk buah. Bila bagian-bagian itu adalah proses utama dari buah,
karenanya buah itu lalu disebut buah semu. Itulah karenanya menjadi penting untuk mempelajari bangun bunga,
dalam kaitannya untuk memahami bagaimana suatu jenis buah terbentuk.
11. Struktur dan Perkembangan Buah
Struktur Jaringan Penyusun Buah
• Buah terbentuk ketika terjadi pembuahan antara
serbuk sari dan sel telur.
• Bakal buah dan bakal biji yang berada di dalam
putik akan berkembang menjadi buah dan biji.
• Buah yang dagingnya kita makan berasal dari bakal
buah.
• Sebagian besar struktur buah berasal dari jaringan
bakal buah. Buah seperti ini disebut dengan buah
sejati. Contoh : Kweni, mangga, jambu biji dan lain –
lain.
• Jika buah yang terbentuk berasal dari jaringan bakal
buah dan bagian lain dari bunga, maka buah ini
disebut dengan buah semu. Contoh : jambu monyet
dan nanas.
12. Struktur dan Perkembangan Buah
1. Lapisan Luar (Eksokarp)
• Lapisan ini lebih dikenal dengan kulit buah.
• Kulit buah ada yang lunak dan keras.
• Kulit keras umumnya terdapat pada buah – buah kering (mengandung sedikit air) seperti kacang tanah.
• Kulit lunak biasnaya terdapat pada buah – buah yang berdaging lunak (basah/mengandung banyak air)
seperti tomat atau pepaya.
• Lapisan luar buah ini terdiri dari jaringan epidermis dengan dinding sel yang tebal.
2. Lapisan Tengah (Mesokarp)
• Lapisan ini dikenal juga dengan nama dagingbuah.
• Lapisan mesokarp merupakan lapisan paling tebal pada buah dan tersusun atas jaringan parenkim.
3. Lapisan Dalam (Endokarp)
• Endokarp merupakan lapisan paling dalam pada buah dna biasanya mengelilingi biji.
• Endokarp ada yang lunak dan keras. Pada buah – buah berdaging lunak dan tebal, umumnya endokarp
bersifat lunak.
• Pada buah kepala, endokarpnya bertekstur sangat kaku dan keras yang kita kenal dengan tempurung kelapa.
• Ednokarp tersusun atas jaringan epidermis dan sklerenkim.
13. Struktur biji dan kulit biji
Biji merupakan bagian yang berasal dari bakal biji dan di dalamnya mengandung calon individu baru, yaitu
lembaga. Lembaga akan terjadi setelah terjadi penyerbukan atau persarian yang diikuti oleh pembuahan. Biji
(semen) adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga yang telah masak. Dari sudut pandang evolusi, biji
merupakan embrio atau tumbuhan kecil yang termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi
kurang sesuai untuk pertumbuhan
STRUKTUR ANATOMI BIJI
1.Kotiledon (disebut juga kotil atau daun lembaga) adalah bakal daun
yang terbentuk, dan melekat pada embrio dengan hipokotil. Kotiledon
merupakan organ cadangan makanan pada biji kelompok tumbuhan,
sekaligus organ pertama yang dimiliki oleh tumbuhan yang baru saja
berkecambah yang tak memiliki klorofil. Walaupun bagi kecambah ia
berfungsi seperti daun, kotiledon tidak memiliki anatomi yang lengkap
seperti daun sejati yang terbentuk kemudian
14. Struktur biji dan kulit biji
2. Plumula, merupakan calon batang yang tumbuh selama masa perkecambahan. Fungsinya sebagai bagian
tanaman yang akan mengalami perkembangan ke atas untuk membentuk batang dan daun. Plumula adalah
pertumbuhan embrionik yang berkembang menjadi tunas. Ini menjadi daun asli pertama dari tanaman. Selama
tunas benih, Plumula ditemukan di atas kotiledon. Plumula adalah bagian dari epikotil (pucuk kecil yang akhirnya
menjadi batang tanaman, bunga, dan daun) yang tumbuh. Tumbuh kecil ketika ada cukup makanan disimpan di
kotiledon atau endosperma. Sebaliknya, Plumula tumbuh besar ketika tidak cukup makanan disimpan dalam biji.
3. Radikula, merupakan bagian pertama dari benih yang muncul dari benih selama perkecambahan.
Pertumbuhan pertama dari tanaman yang belum sempurna, radikula keluar dari biji selama tahap
pertunasannya. Bergantung pada arah perkembangannya, dua jenis radikula adalah simtropolis dan anatropous.
Sintropous adalah pertumbuhan radikula ke arah hilus, atau bekas luka pada biji yang menandai titik perlekatan
pada pembuluh bijinya. Antitroposa adalah hasil radikula dari hilus.
4. Epikotil merupakan bagian batang embrio atau kecambah yang berada di atas kotiledon.
5. Hipokotil merupakan bagian batang embrio atau kecambah yang berada di bawah kotiledon.
15. Struktur biji dan kulit biji
6. Skutelum, Pada tanaman monokotil, misalnya jagung, kotiledon mengalami modifikasi menjadi skutelum dan
koleoptil. Skutelum berfungsi sebagai alat penyerap makanan yang terdapat di dalam endosperma, sedangkan
koleoptil berfungsi melindungi plumula.
7. Testa, Cadangan makanan bagi embrio tersimpan dalam kotiledon yang didalamnya terkandung pati, protein
dan beberapa jenis enzim. Kotiledon dikelilingi oleh bahan yang kuat, disebut testa. Testa berfungsi sebagai
pelindung kotiledon untuk mencegah kerusakan embrio dan masuknya bakteri atau jamur ke dalam biji. Testa
memiliki sebuah lubang kecil, disebut mikrofil. Di dekat mikrofil terdapat hilum yang menggabungkan kulit
kotiledon.
KULIT BIJI
Kulit biji merupakan lapisan terluar dari biji yang berfungsi
melindungi biji bagian dalam. Kulit biji juga dapat mengalami
modifikasi yang dapat menambah fungsi dari kulit biji
tersebut, misalnya variasi sayap biji yang mampu membantu
penyebaran alamiah biji melalui perantara angin.
16. Struktur biji dan kulit biji
Bagian – Bagian Kulit Biji Tumbuhan
berbiji tertutup (Angiospermae) terdiri atas dua lapisan, yaitu:
1. Lapisan kulit luar (Testa) merupakan perkembangan dari satu atau dua integumen dan kadang-kadang bisa
berkembang dari nuselus. Terdapat di bagian luar kulit biji. Merupakan pelindung utama bagi biji di bagian
dalam. Mempunyai sifat yang bermacam-macam, ada yang tipis, ada yang kaku seperti kulit, ada yang keras
seperti kayu. Lapisan luar ini juga memperlihatkan warna dan gambaran yang berbeda-beda: merah, biru,
kehijau-hijauan, ada yang licin rata, ada pula yang mempunyai permukaan yang keriput.
2. Tegmen merupakan lapisan kulit dalam pada biji, bias tipis seperti selaput, serinngkali disebut kulit ari.
berbiji telanjang Gymnospermae ) terdiri atas tiga lapisan, yaitu:
1. Sarkotesta: lapisan terluar kulit biji, biasanya tebal bardaging. Pada waktu masih muda berwarna hijau,
kemudian berubah menjadi kuning, akhirnya berwarna merah.
2. Sklerotesta: bagian tengah,keras dan kuat,berkayu menyerupai endokarpium pada buah batu.
3. Endotesta: bagian dalam, tipis dan melekat erat pada inti biji.
17. Struktur biji dan kulit biji
Variasi Kulit Biji
1. Sayap (ala):merupakan perpanjangan dari kulit luar dan berfungsi sebagai alat penyebaran biji secara
alamiah yang dibantu oleh angin. Contoh: benih kelor (Moringa oleifera)
2. Bulu (coma): penonjolan kulit luar benih yang membentuk rambut-rambut halus. Bulu ini berfungsi sebagai
sayap untuk penyebaran secara alamiah untuk mudah dibawa angin.contoh benih kapas (Gossypium sp.)
3. Salut biji (arilus): perkembangan dari tali pusat (funikulus) bisa berupa bagian yang berdaging.contoh Durio
zibethinus (durian)
4. Salut biji semu (arrilodium):berkembang dari bagian lubang biji atau mikropil, contoh pada biji pala yang
memiliki salut biji semu yang dinamakan macis.
5. Pusar biji (hilus): bagian kulit luar biji yang merupakan bekas perlekatan dengan tali pusar, terlihat kasar dan
mempunyai warna berlainan dengan bagian lain kulit biji. Terlihat pada biji tumbuhan berbuah polong,
contoh: biji kacang merah (Phaseolus vulgaris).
6. Liang biji (mikropil): liang bekas jalan masuknya buluh serbuk sari ke bakal biji pada proses pembuahan. Tepi
liang tumbuh menjadi badan berwarna keputihan , lunak disebut karankula.contoh : biji jarak ( Ricinus
communis)
7. Chalaza: tempat pertemuan integumen dan nuselus, masih terlihat di biji anggur (Vitis vinifera).
8. Raphe: terusan tali pusar pada biji, hanya terlihat pada biji yang berasal dari bakal biji mengangguk
(anatropus. Tidak terlihat begitu jelas. Contoh pada biji jarak (Ricinus communis).
18. Kesimpulan
• Struktur dan perkembangan pada akar terjadi perkembangan secara primer dan sekunder, dalam
perkembangan primer akar dimulai dari pembentuka zona perbesaran yaitu pada daerah ujung akar. Pada
perkembangan sekunder terjadi pada setelah akar mencapai ukuran yang relatif matang, dan melibatkan
pembentukan jaringan tambahan untuk memperkuat akar.
• Buah diklasifikasikan menjadi tiga yaitu buah tunggal, agregat dan majemuk. Pada perkembangan nya
dimulai pada pertumbuhan sempurna dari bakal buah (ovarium). Kemudian Bakal biji dibuahi menempuh
suatu proses yang diawali oleh peristiwa penyerbukan, sesudah serbuk sari melekat di kepala putik, serbuk
sari berkecambah dan intinya tumbuh menjadi buluh serbuk sari yang mengandung sperma. Buluh ini terus
tumbuh menembus tangkai putik menuju bakal biji, di mana terjadi persatuan selang sperma yang berasal
dari serbuk sari dengan sel telur yang berdiam dalam bakal biji, membentuk zigot yang bersifat diploid.
Pembuahan pada tumbuhan berbunga ini melibatkan benar plasmogami, yakni persatuan protoplasma sel
telur dan sperma, dan kariogami, yakni persatuan inti sel keduanya.
• Biji merupakan bagian yang berasal dari bakal biji dan di dalamnya mengandung calon individu baru, yaitu
lembaga. Lembaga akan terjadi setelah terjadi penyerbukan atau persarian yang diikuti oleh pembuahan. Biji
(semen) adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga yang telah masak. Dari sudut pandang evolusi,
biji merupakan embrio atau tumbuhan kecil yang termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada
kondisi kurang sesuai untuk pertumbuhan. strukturnya terdiri dari kotiledon, plumula, radikula, epikotil,
hipokotil, skutelum, dan testa,