SlideShare a Scribd company logo
Name of presentation
2004 Company nam
e
Pemilihan Umum
● Pemilu adalah suatu proses dimana para pemilih memilih orang-orang untuk me
ngisi jabatan-jabatan politik tertentu. Jabatan-jabatan politik tertentu. Jabatan ja
batan yang diisi beranekaragam mulai dari presiden, wakil rakyat, diberbagai pe
merintahan, sampai kepala desa. Dalam melaksanakan pemilihan umum diperlu
kan sistem pemilihan umum yang mengatur warga negara untuk memilih para w
akil rakyat.
● Sistem pemilu mengunakan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.
● Tujuan pemilihan umum, yaitu:
1. Meungkinkan terjadinya peralilahan pemerintahan secara aman dan tertib;
2. Melaksanakan kedaulatan rakyat;
3. Melaksanakan hak-hak asasi warga negara.
● Penyelengara pemilihan umum di indonesia rutin dilakukan lima tahun sekali oleh
Komisi Pemilihan Umum (KPU). tugas KPU dalam penyelenggaran permilihan umu
m, yaitu:
1. Mengoordinasikan, menyelenggarakan, dan mengendalikan semua tahapa
n pemilu;
2. Menetapkan peserta pemilu;
3. Menetapkan daftar pemilihan; dan
4. Menyosialisasikan penyelenggaran pemilu
Carl J. Friedrich: Partai Politik adalah “sekelompok manusia yang terorganisir secara stabil dengan tujua
n merebut atau mempertahankan penguasaan terhadap pemerintahan bagi pimpinan partainya, berdas
arkan penguasaan ini memberikan kepada anggota partainya kemanfaatan yang bersifat idiil maupun
materiil”
UU Partai Politik pasal 1 ayat 1 tahun 2008: Partai Politik adalah organisasi yang bersifat nasional dan di be
ntuk oleh sekelompok warga negara Indonesia secara sukarela atas dasar kesamaan kehendak dan cita-cit
a untuk memperjuangkan dan membela kepentingan politik anggota, masyarakat, bangsa dan negara, ser
ta memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan pancasila dan UUD 1945.
R. H. Soltau: “Partai Politik adalah sekelompok warga negara yang sedikit banyak terorganisir, yang bertin
dak sebagai suatu kesatuan politik dan dengan memanfaatkan kekuasaannya untuk memilih. Bertujuan m
enguasai pemerintahan dan melaksanakan kebijaksanaan umum mereka”.
Partai Politik
Fungsi Partai Politik
fungsi sosialisasi politik. Yang dimaksud dengan sosialisasi politik ialah proses pembentukan sikap dari
diri politik masyarakat itu sendiri. Melalui proses sosialisasi politik inilah para anggota masyarakat me
mperoleh sikap dan orientasi terhadap kehidupan politik yang berlangsung dalam masyarakat.
Partisipasi Politik ialah kegiatan warga Negara biasa dalam memengaruhi proses pembuatan dan pelaksanaan keb
ijaksanaan umum dan dalam ikut menentukan pemimpin pemerintahan. Partai politik juga memiliki fungsi untuk
membuka kesempatan, mendorong dan mengajak para anggota dan anggota masyarakat lain untuk menggunakan
partai politik sebagai kegiatan mereka untuk memengaruhi suatu proses politik.
Komunikasi politik ialah proses penyampaian informasi mengenai politik dari pemerintahan kepada masyarakat d
an dari masyarakat kepada pemerintah. Disini partai politik memiliki fungsi yang sangat penting yaitu sebagai ko
munikator politik. Funsi ini tidak hanya menyampaikan segala keputusan pemerintah tetapi juga menjalankannya.
Kontrol politik ialah kegiatan untuk menunjukan kesalahan, kelemahan, dan penyimpangan dalam isi suatu kebijak
an atau dalam pelaksanaan kebijakan yang dibuat dan dilaksanakan oleh pemerintah. Kebijakan pelaksanaan yang
dibuat dan dilaksanakan oleh pemerintah.
Dalam sistem ini, hanya ad
a satu partai dalam suatu n
egara atau ada satu partai y
ang mempunyai kedudukan
dominan di antara beberapa
partai lainnya untuk dapat
menyalurkan aspirasi rakyat
. Sehingga aspirasi rakyat ti
dak dapat berkembang den
gan baik. Segalanya ditentu
kan oleh satu partai tanpa a
danya campur tangan partai
lain, baik sebagai saingan
maupun sebagai mitra.
Klasifikasi Partai Politik
Sistem Partai Tunggal Sistem Dwipartai Sistem Multipartai
sistem ini diartikan adanya
dua partai dalam suatu ne
gara atau adanya dua part
ai yang berperan dominan
dari partai yang lain. Dala
m sistem ini di bagi jelas a
ntara partai yang berkuasa
dan partai oposisi. Partai y
ang kalah berperan sebag
ai pengecam utama tapi y
ang setia terhadap kebijak
sanaan partai yang duduk
dalam pemerintahan,
Dalam sistem ini terdapat
lebih dari dua partai. Ada
negara yang mempunyai
sampai 12 partai, walau
umumnya berkisar antara
5 sampai 8 partai saja. N
egara lainnya yang meng
anut sistem multi partai a
dalah Jerman, Perancis,
Jepang, Malaysia.
Sistem Dwipartai
Sistem dwi partai atau dua partai merupakan adanya dua partai dalam
sebuah negara atau pemerintahan atau adanya beberapa partai tetapi
dengan peranan dominan dari dua partai.
Partai-partai ini terbagi kedalam partai yang berkuasa (karena menang
dalam pemilu) dan partai oposisi (karena kalah dalam pemilu).Sistem dwi
partai biasa disebut dengan istilah “a convenient system for contented
people” dan memang kenyataannya sistem dwi partai dapat berjalan
dengan baik apabila terpenuhi tiga syarat; komposisi masyarakat adalah
homogen, konsesus dalammasyarakat mengenai azas dan tujuan sosial
yang pokok adalah kuat, dan adanya kontinuitas sejarah.
Sistem Dua Partai sendiri dikatakan sebagai suatu sistem kepartaian yang ideal
dan dapat menjaga kekondusifan stabilitas politik dalam suatu negara oleh
karena hanya ada dua partai yang dominan dalam suatu pemerintahan
sehingga dengan demikian jelas terbagi mana partai ya pro terhadap
pemerintahan dan yang menjadi oposisi terhadap pemerintahan. Namun,
terdapat kritik dari sarjana Ilmu Politik, Robert Dahl. Dahl berpendapat bahwa
dalam masyarakat sistem dua partai apabila terjadi perbadaan pandangan
maka akan yang akan terjadi adalah mempertajam perbedaan oleh karena
tidak ada kelompok ditengah-tengah yang dapat merdekannya.
Sistem dua partai ini pada umumnya disertai dengan sistem pemiliihan yang
bersistem distrik yang mana dalam pemilihan yang bersifat distrik tersebut
satu wakil untuk mewakili satu daerah sehingga dengan demikian
pertumbuhan partai politik kecil akan terhambat, sehingga yang kemudian
muncul hanyalah partai- partai dominan.
Negara-negara yang menganut sistem dua partai umumnya merupakan
negara- negara anglo saxon seperti Inggris dan Amerika. Inggris merupakan
salah satu negara yang disebut ideal dalam melaksanakan sistem dua partai.
Gagasan Sistem dwipartai dalam
pemilu presiden di Indonesia
Sistem kepartaian di Indonesia perlu dilakukan perubahan,
namun perubahan tersebut tidak bisa dilakukan dengan
sistem dwi partai seperti yang diterapkan di Amerika serikat.
Hal ini disebabkan karena Indonesia merupakan negara yang
sangat majemuk dan sangat beragam dari suku, agama, ras,
dan antar golongan sehingga sangat tidak mungkin
menerapkan sistem dwi partai. sehingga Public choice yang
dapat dipilih oleh pemerintah adalah tetap menerapkan
sistem multi partai yang disederhanakan. Melalui sistem multi
partai yang disederhanakan akan menguatkan sistem
presidensiil yang sudah diterapkan oleh Indonesia.

More Related Content

Similar to Kelompok 5 HTN.pptx

KULIAH 13.ppt
KULIAH 13.pptKULIAH 13.ppt
KULIAH 13.ppt
cheheru
 
parpoldanpemilu-101111185049-phpapp01 (1).pdf
parpoldanpemilu-101111185049-phpapp01 (1).pdfparpoldanpemilu-101111185049-phpapp01 (1).pdf
parpoldanpemilu-101111185049-phpapp01 (1).pdf
NikoErdian1
 
Peran Partai Politik dalam Pemilihan Umum (PEMILU) di Indonesia
Peran Partai Politik dalam Pemilihan Umum (PEMILU) di IndonesiaPeran Partai Politik dalam Pemilihan Umum (PEMILU) di Indonesia
Peran Partai Politik dalam Pemilihan Umum (PEMILU) di Indonesia
vina irodatul afiyah
 
Konsepku 131010214842-phpapp01
Konsepku 131010214842-phpapp01Konsepku 131010214842-phpapp01
Konsepku 131010214842-phpapp01Ahmad Sulton
 
Perkembangan politik di indonesia STIP KABUPATEN MUNA
Perkembangan politik di indonesia STIP KABUPATEN MUNA Perkembangan politik di indonesia STIP KABUPATEN MUNA
Perkembangan politik di indonesia STIP KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Sistem politik 50
Sistem politik 50Sistem politik 50
Sistem politik 50Arin Sfaaez
 
Makalah Pkn multipartai
Makalah Pkn multipartaiMakalah Pkn multipartai
Makalah Pkn multipartai
Gifta Nirwana Sumantri
 
Pkn bu evi presentasi!!
Pkn bu evi presentasi!!Pkn bu evi presentasi!!
Pkn bu evi presentasi!!jesslynJC
 
Transfusi parpol
Transfusi parpolTransfusi parpol
Transfusi parpol
Lembaga Nasional
 
Makalalah demokrasi pancasila
Makalalah  demokrasi pancasilaMakalalah  demokrasi pancasila
Makalalah demokrasi pancasila
Sentra Komputer dan Foto Copy
 
PERAN PARTAI POLITIK DALAM PEMILIHAN UMUM (PEMILU) DI INDONESIA
PERAN PARTAI POLITIK DALAM PEMILIHAN UMUM (PEMILU) DI INDONESIA  PERAN PARTAI POLITIK DALAM PEMILIHAN UMUM (PEMILU) DI INDONESIA
PERAN PARTAI POLITIK DALAM PEMILIHAN UMUM (PEMILU) DI INDONESIA
vina irodatul afiyah
 
PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMILU
PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMILUPENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMILU
PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMILUAN ASYUF
 
Sistem Politik Indonesia
Sistem Politik IndonesiaSistem Politik Indonesia
Sistem Politik IndonesiaParanody
 
Kumpulan berkepentingan
Kumpulan berkepentinganKumpulan berkepentingan
Kumpulan berkepentingan
AISYAH SAKINAH
 

Similar to Kelompok 5 HTN.pptx (20)

KULIAH 13.ppt
KULIAH 13.pptKULIAH 13.ppt
KULIAH 13.ppt
 
parpoldanpemilu-101111185049-phpapp01 (1).pdf
parpoldanpemilu-101111185049-phpapp01 (1).pdfparpoldanpemilu-101111185049-phpapp01 (1).pdf
parpoldanpemilu-101111185049-phpapp01 (1).pdf
 
Parpol dan pemilu
Parpol dan pemiluParpol dan pemilu
Parpol dan pemilu
 
Peran Partai Politik dalam Pemilihan Umum (PEMILU) di Indonesia
Peran Partai Politik dalam Pemilihan Umum (PEMILU) di IndonesiaPeran Partai Politik dalam Pemilihan Umum (PEMILU) di Indonesia
Peran Partai Politik dalam Pemilihan Umum (PEMILU) di Indonesia
 
Konsepku 131010214842-phpapp01
Konsepku 131010214842-phpapp01Konsepku 131010214842-phpapp01
Konsepku 131010214842-phpapp01
 
Sistem pemilihan umum
Sistem pemilihan umumSistem pemilihan umum
Sistem pemilihan umum
 
Perkembangan politik di indonesia STIP KABUPATEN MUNA
Perkembangan politik di indonesia STIP KABUPATEN MUNA Perkembangan politik di indonesia STIP KABUPATEN MUNA
Perkembangan politik di indonesia STIP KABUPATEN MUNA
 
Sistem politik 50
Sistem politik 50Sistem politik 50
Sistem politik 50
 
Perkembangan politik di indonesia
Perkembangan politik di indonesiaPerkembangan politik di indonesia
Perkembangan politik di indonesia
 
Makalah Pkn multipartai
Makalah Pkn multipartaiMakalah Pkn multipartai
Makalah Pkn multipartai
 
Pkn bu evi presentasi!!
Pkn bu evi presentasi!!Pkn bu evi presentasi!!
Pkn bu evi presentasi!!
 
Kelompok 2 pkn demokrasi
Kelompok 2 pkn demokrasiKelompok 2 pkn demokrasi
Kelompok 2 pkn demokrasi
 
Tipe tipe spi
Tipe tipe spiTipe tipe spi
Tipe tipe spi
 
Transfusi parpol
Transfusi parpolTransfusi parpol
Transfusi parpol
 
Pemilu
PemiluPemilu
Pemilu
 
Makalalah demokrasi pancasila
Makalalah  demokrasi pancasilaMakalalah  demokrasi pancasila
Makalalah demokrasi pancasila
 
PERAN PARTAI POLITIK DALAM PEMILIHAN UMUM (PEMILU) DI INDONESIA
PERAN PARTAI POLITIK DALAM PEMILIHAN UMUM (PEMILU) DI INDONESIA  PERAN PARTAI POLITIK DALAM PEMILIHAN UMUM (PEMILU) DI INDONESIA
PERAN PARTAI POLITIK DALAM PEMILIHAN UMUM (PEMILU) DI INDONESIA
 
PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMILU
PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMILUPENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMILU
PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMILU
 
Sistem Politik Indonesia
Sistem Politik IndonesiaSistem Politik Indonesia
Sistem Politik Indonesia
 
Kumpulan berkepentingan
Kumpulan berkepentinganKumpulan berkepentingan
Kumpulan berkepentingan
 

Recently uploaded

Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).pptGratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
SardiPasaribu
 
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
HansWijaya13
 
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdfPerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
asmazn0001
 
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri DrafDOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
CIkumparan
 
6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf
6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf
6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf
Adhi Setyowibowo
 
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
adbangplk
 
Peran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdf
Peran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdfPeran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdf
Peran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdf
intelkejarimimika07
 
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.comSalinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
CI kumparan
 
PPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASI
PPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASIPPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASI
PPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASI
MunirMisbah1
 
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRIPengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
JabalArfah
 
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdfppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
thegoddescorp
 
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdfRUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
CI kumparan
 
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdfppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
thegoddescorp
 
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASICONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
SharonPriscilla3
 
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum PidanaHukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
Pelita9
 
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
intelkejarimimika07
 

Recently uploaded (16)

Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).pptGratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
Gratifikasi_dan_Anti_Korupsi_(Tim_Penyuluh_31_Mei_2021).ppt
 
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
SOSIALISASI TAHAPAN DAN PENCALONAN PERSEORANGAN DALAM PEMILIHAN SERENTAK 2024...
 
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdfPerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
PerGub_No._49_Thn_2015_ttg_Pedoman_Remunerasi_BLUD jatim.pdf
 
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri DrafDOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
DOC-20240528-WA0150..pdf Revisi UU Polri Draf
 
6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf
6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf
6. PPLi-BimTek Pemulihan dan Kedaruratan_PPLI.pdf
 
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
ARAH KEBIJAKAN DAK DALAM RANGKA IDENTIFIKASI DAN ANALISA USULAN DAK 2025 KALT...
 
Peran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdf
Peran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdfPeran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdf
Peran Kejaksaan Dalam Penanganan Tindak Pidana Pemilu.pdf
 
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.comSalinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
Salinan PP Nomor 25 Tahun 2024. kumparanNews, kumparan.com
 
PPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASI
PPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASIPPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASI
PPT USHUL FIQIH MAQASID SYARIAH ALLAL AL_FASI
 
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRIPengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
Pengawasan Pemilu 2024 sebagai bentuk kecintaan kita terhadap NKRI
 
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdfppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
ppt. kls xi kd. 3.4. Hubungan Internasional.pptx.pdf
 
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdfRUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
RUU KIA pada Seribu HPK-Raker Tingkat I Komisi VIII DPR RI-25032024-FINAL.pdf
 
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdfppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
ppt.kls.xi. kd. ancaman ideologi.pptx.pdf
 
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASICONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
CONTOH MAKALAH JOINT VENTURE DAN ENTERPRISE DALAM HUKUM INVESTASI
 
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum PidanaHukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
Hukum Penitensier serta Pengetahuan akan Hukum Pidana
 
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
449048659-powerpoint-Peran-Kejaksaan-ppt.ppt
 

Kelompok 5 HTN.pptx

  • 2. Pemilihan Umum ● Pemilu adalah suatu proses dimana para pemilih memilih orang-orang untuk me ngisi jabatan-jabatan politik tertentu. Jabatan-jabatan politik tertentu. Jabatan ja batan yang diisi beranekaragam mulai dari presiden, wakil rakyat, diberbagai pe merintahan, sampai kepala desa. Dalam melaksanakan pemilihan umum diperlu kan sistem pemilihan umum yang mengatur warga negara untuk memilih para w akil rakyat. ● Sistem pemilu mengunakan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. ● Tujuan pemilihan umum, yaitu: 1. Meungkinkan terjadinya peralilahan pemerintahan secara aman dan tertib; 2. Melaksanakan kedaulatan rakyat; 3. Melaksanakan hak-hak asasi warga negara. ● Penyelengara pemilihan umum di indonesia rutin dilakukan lima tahun sekali oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). tugas KPU dalam penyelenggaran permilihan umu m, yaitu: 1. Mengoordinasikan, menyelenggarakan, dan mengendalikan semua tahapa n pemilu; 2. Menetapkan peserta pemilu; 3. Menetapkan daftar pemilihan; dan 4. Menyosialisasikan penyelenggaran pemilu
  • 3. Carl J. Friedrich: Partai Politik adalah “sekelompok manusia yang terorganisir secara stabil dengan tujua n merebut atau mempertahankan penguasaan terhadap pemerintahan bagi pimpinan partainya, berdas arkan penguasaan ini memberikan kepada anggota partainya kemanfaatan yang bersifat idiil maupun materiil” UU Partai Politik pasal 1 ayat 1 tahun 2008: Partai Politik adalah organisasi yang bersifat nasional dan di be ntuk oleh sekelompok warga negara Indonesia secara sukarela atas dasar kesamaan kehendak dan cita-cit a untuk memperjuangkan dan membela kepentingan politik anggota, masyarakat, bangsa dan negara, ser ta memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan pancasila dan UUD 1945. R. H. Soltau: “Partai Politik adalah sekelompok warga negara yang sedikit banyak terorganisir, yang bertin dak sebagai suatu kesatuan politik dan dengan memanfaatkan kekuasaannya untuk memilih. Bertujuan m enguasai pemerintahan dan melaksanakan kebijaksanaan umum mereka”. Partai Politik
  • 4. Fungsi Partai Politik fungsi sosialisasi politik. Yang dimaksud dengan sosialisasi politik ialah proses pembentukan sikap dari diri politik masyarakat itu sendiri. Melalui proses sosialisasi politik inilah para anggota masyarakat me mperoleh sikap dan orientasi terhadap kehidupan politik yang berlangsung dalam masyarakat. Partisipasi Politik ialah kegiatan warga Negara biasa dalam memengaruhi proses pembuatan dan pelaksanaan keb ijaksanaan umum dan dalam ikut menentukan pemimpin pemerintahan. Partai politik juga memiliki fungsi untuk membuka kesempatan, mendorong dan mengajak para anggota dan anggota masyarakat lain untuk menggunakan partai politik sebagai kegiatan mereka untuk memengaruhi suatu proses politik. Komunikasi politik ialah proses penyampaian informasi mengenai politik dari pemerintahan kepada masyarakat d an dari masyarakat kepada pemerintah. Disini partai politik memiliki fungsi yang sangat penting yaitu sebagai ko munikator politik. Funsi ini tidak hanya menyampaikan segala keputusan pemerintah tetapi juga menjalankannya. Kontrol politik ialah kegiatan untuk menunjukan kesalahan, kelemahan, dan penyimpangan dalam isi suatu kebijak an atau dalam pelaksanaan kebijakan yang dibuat dan dilaksanakan oleh pemerintah. Kebijakan pelaksanaan yang dibuat dan dilaksanakan oleh pemerintah.
  • 5. Dalam sistem ini, hanya ad a satu partai dalam suatu n egara atau ada satu partai y ang mempunyai kedudukan dominan di antara beberapa partai lainnya untuk dapat menyalurkan aspirasi rakyat . Sehingga aspirasi rakyat ti dak dapat berkembang den gan baik. Segalanya ditentu kan oleh satu partai tanpa a danya campur tangan partai lain, baik sebagai saingan maupun sebagai mitra. Klasifikasi Partai Politik Sistem Partai Tunggal Sistem Dwipartai Sistem Multipartai sistem ini diartikan adanya dua partai dalam suatu ne gara atau adanya dua part ai yang berperan dominan dari partai yang lain. Dala m sistem ini di bagi jelas a ntara partai yang berkuasa dan partai oposisi. Partai y ang kalah berperan sebag ai pengecam utama tapi y ang setia terhadap kebijak sanaan partai yang duduk dalam pemerintahan, Dalam sistem ini terdapat lebih dari dua partai. Ada negara yang mempunyai sampai 12 partai, walau umumnya berkisar antara 5 sampai 8 partai saja. N egara lainnya yang meng anut sistem multi partai a dalah Jerman, Perancis, Jepang, Malaysia.
  • 6. Sistem Dwipartai Sistem dwi partai atau dua partai merupakan adanya dua partai dalam sebuah negara atau pemerintahan atau adanya beberapa partai tetapi dengan peranan dominan dari dua partai. Partai-partai ini terbagi kedalam partai yang berkuasa (karena menang dalam pemilu) dan partai oposisi (karena kalah dalam pemilu).Sistem dwi partai biasa disebut dengan istilah “a convenient system for contented people” dan memang kenyataannya sistem dwi partai dapat berjalan dengan baik apabila terpenuhi tiga syarat; komposisi masyarakat adalah homogen, konsesus dalammasyarakat mengenai azas dan tujuan sosial yang pokok adalah kuat, dan adanya kontinuitas sejarah.
  • 7. Sistem Dua Partai sendiri dikatakan sebagai suatu sistem kepartaian yang ideal dan dapat menjaga kekondusifan stabilitas politik dalam suatu negara oleh karena hanya ada dua partai yang dominan dalam suatu pemerintahan sehingga dengan demikian jelas terbagi mana partai ya pro terhadap pemerintahan dan yang menjadi oposisi terhadap pemerintahan. Namun, terdapat kritik dari sarjana Ilmu Politik, Robert Dahl. Dahl berpendapat bahwa dalam masyarakat sistem dua partai apabila terjadi perbadaan pandangan maka akan yang akan terjadi adalah mempertajam perbedaan oleh karena tidak ada kelompok ditengah-tengah yang dapat merdekannya. Sistem dua partai ini pada umumnya disertai dengan sistem pemiliihan yang bersistem distrik yang mana dalam pemilihan yang bersifat distrik tersebut satu wakil untuk mewakili satu daerah sehingga dengan demikian pertumbuhan partai politik kecil akan terhambat, sehingga yang kemudian muncul hanyalah partai- partai dominan. Negara-negara yang menganut sistem dua partai umumnya merupakan negara- negara anglo saxon seperti Inggris dan Amerika. Inggris merupakan salah satu negara yang disebut ideal dalam melaksanakan sistem dua partai.
  • 8. Gagasan Sistem dwipartai dalam pemilu presiden di Indonesia Sistem kepartaian di Indonesia perlu dilakukan perubahan, namun perubahan tersebut tidak bisa dilakukan dengan sistem dwi partai seperti yang diterapkan di Amerika serikat. Hal ini disebabkan karena Indonesia merupakan negara yang sangat majemuk dan sangat beragam dari suku, agama, ras, dan antar golongan sehingga sangat tidak mungkin menerapkan sistem dwi partai. sehingga Public choice yang dapat dipilih oleh pemerintah adalah tetap menerapkan sistem multi partai yang disederhanakan. Melalui sistem multi partai yang disederhanakan akan menguatkan sistem presidensiil yang sudah diterapkan oleh Indonesia.