Sudah menjadi kewajiban bagi setiap muslim untuk taat & beribadah kepada Allah SWT dengan sepenuh tenaga, selama jiwa masih dikandung raga. Namun sayangnya masih banyak kaum muslim yang belum memahami hakikat sebenarnya dari beramal dengan cara yan benar, sehingga amalan menjadi sia-sia dan tak mendapat tujuan yang diinginkan karena tak sesuai dengan tuntunan. InsyaAllah materi ini akan memberikan bimbingan untuk beramal dengan jalan yang telah di syariatkan oleh Allah SWT. Allahu'alam bishawab.
Hukum Ikhtilath (Campur-Baur) Makan Bersama Laki-Laki dan Perempuan Bukan MahramAnas Wibowo
Pemisahan (infishal) pria dan wanita dalam makan bersama wajib hukumnya menurut syariah Islam. Dengan kata lain, dalam acara makan bersama haram hukumnya terjadi ikhtilat (campur-baur pria-wanita), yakni adanya pertemuan (ijtima’) dan interaksi antara pria dan wanita di satu tempat.
Sudah menjadi kewajiban bagi setiap muslim untuk taat & beribadah kepada Allah SWT dengan sepenuh tenaga, selama jiwa masih dikandung raga. Namun sayangnya masih banyak kaum muslim yang belum memahami hakikat sebenarnya dari beramal dengan cara yan benar, sehingga amalan menjadi sia-sia dan tak mendapat tujuan yang diinginkan karena tak sesuai dengan tuntunan. InsyaAllah materi ini akan memberikan bimbingan untuk beramal dengan jalan yang telah di syariatkan oleh Allah SWT. Allahu'alam bishawab.
Hukum Ikhtilath (Campur-Baur) Makan Bersama Laki-Laki dan Perempuan Bukan MahramAnas Wibowo
Pemisahan (infishal) pria dan wanita dalam makan bersama wajib hukumnya menurut syariah Islam. Dengan kata lain, dalam acara makan bersama haram hukumnya terjadi ikhtilat (campur-baur pria-wanita), yakni adanya pertemuan (ijtima’) dan interaksi antara pria dan wanita di satu tempat.
Slide Us Syaari Ab Rahman dari Tadabbur Centre kali ini memfokuskan kepada asbabun nuzul surah, munasabah surah dengan surah sebelum, munasabah awalan dan akhiran surah serta beberapa buah tafsir dari Maududi kepada beberapa ayat. Wallahu a'lam
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering) -nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; Sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.” (QS. Al-Baqarah: 164)
Slide Us Syaari Ab Rahman dari Tadabbur Centre kali ini memfokuskan kepada asbabun nuzul surah, munasabah surah dengan surah sebelum, munasabah awalan dan akhiran surah serta beberapa buah tafsir dari Maududi kepada beberapa ayat. Wallahu a'lam
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering) -nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; Sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.” (QS. Al-Baqarah: 164)
“Dan hendaklah/haruslah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung” (QS. Ali Imran: 104)
Tugas PPT Mata Dirosah Akhlak Pondok Pesantren 'Ainul Yaqin Unisma Malang untuk memenuhi syarat mengikuti imtihan awal tahun 2019/2020 yang diangkut oleh Ustadz Abdul Hamid Aly, disusun oleh dari kelas Isti'dad D
Mempelajari ilmu ushul fiqh sangat penting bagi kita,karena hal itu untuk memahami syari’at Islam,para ulama ushul fiqh mengemukakan dua pendekatan,yaitu selain melalui pendekatan maqashid syari’at (tujuan syara’ dalam menetapkan hukum) juga melalui kaidah-kaidah kebahasaan. Diantara kaidah kebahasaan yang digunakan untuk menetapkan dan menerangkan hukum-hukum syari’at adalah amr dan nahi.Sebab kebanyakan hukum-hukum syari’at yang taklif ditetapkan atas adanya tututan untuk melaksanakan suatu pekerjaan atau tuntutan untuk meninggalkannya.
Dalam makalah ini akan dibahas tentang nahi sebagai salah satu kaidah kebahasaan untuk menetapkan dan menerangkan tuntutan untuk meninggalkan suatu perbuatan.
3. Berikut ini materi yang akan kami sajikan...
semoga kita tetap semangat !!!
4. ISTIFHAM DAN ADATNYA
• Pengertian Istifham
لم بشئ العلم طلب هو الستفهام
قبل من معلوما يكن
/Al-̓ istifhāmu huwa ṭalabu al-̒ ilmi bisyai’in lam
yakun ma̒ lūman min qablu/
“Istifham adalah mengharapkan untuk
mengetahui sesuatu yang belum diketahui
sebelumnya”.
5. Adapun yg
dikatakan istifham
(dlm ilmu ma’ani)
adalah, menuntut
pengetahuan
tentang sesuatu.
Adat istifham (alat
kata Tanya)
berupa :
6. 1. Hamzah ()أ
أو رِ وّ التص بِ لَ طَ ل ،ةُ فالهمز
قِ التصدي.
A. Tassawur (penggambaran/konsepsi)
yaitu gambaran tentang mufrad atau jawaban
yang bersifat mufrad .
Contoh:
خالد؟ مسافرام أعلى
7. B. Tashdiq (pembenaran nisbat/konfirmasi)
: :وُ نح ،ةِ نسبّ ال كُ إدرا وَ ه قُ والتصدي
( )لِ حصو نْ ع مُ هِ فْ تستَ ؟ يّ عل رَ فَ أسا
( ) .نعم بـ بُ يجاُ ولذا مهِ دَ وع رِ فَ الس
)ل وْ .)أ
2. HAL
(كَ قُ صدي ءَ جا لْ )ه
= apakah temanmu telah datang? dan sebagai jawabannya
adalah : NA’AM atau LAA.
8. 3. Man ()من
Contoh:
( )ر؟َ صْ مِ حَ تَ فَ نْ مَ
Menuntut menentukan suatu yang berakal, contoh:
MAN FATAHA MISHRO? Siapa yg menaklukkan
Mesir? (jawab: Amr bin ‘Ash)
4. Maa () ما
Contoh: MAA AL-INSAN? Apa itu manusia? Atau
mempertanyakan hal-ihwal lafal yg disebut bersama
MAA. Contoh kamu berkata pada orang yg datang
padamu: MAA ANTA? = siapa kamu? (jawab: Tamu,
atau Utusan Raja).
9. 5. Mata ()متى
Contohnya:
المسافرون؟ يعود ( متىKapankah para musafir itu
kembali?)
6. Ayyaana ()ايان
Contohnya:
القيامة يوم أيان ( يسألIa bertanya, kapankah hari
kiamat itu terjadi?)
7. Kaifa ()كيف
Contoh : ((تَ أن فَ كي
Bagaimana keadaan kamu?
10. 8. Aina () أين
Contohnya; الطبيب؟ أين
(dimanakah dokter itu?)
9. Anna ( )انى
mempunyai 3 makna, bagaimana, darimana, dan kapan.
مريم يا, هذا لك انى
( Hai maryam, bagaimankah kamu memperoleh
makanan ini?)
شئت انى ( زرنىKunjungilah saya, kapan saja anda
menginginkan? )
موتها بعد ا هذه يحيى ( انىBagaimana Allah
menghidupkan ini setelah mati?)
11. 10. Kam ( )كم untuk menanyakan keterangan jumlah.
Contoh: لبثتم؟ ( كمsudah berapa lamakah kamu berada
disini?)
11. Ayyun () أي untuk menanyakan dan menghendaki
perbedaan antara salah satu dua hal yang berserikat
dalam satu urusan yang meliputinya.
Contohnya: مقاما خير الفرقين ( ؟اىManakah
diantara kedua golongan (kafir dan mukmin) yang lebih
baik tempat tinggalnya?) Istifham ayyun juga untuk
menanyakan tentang masa, tempat, keadaan,bilangan,
jumlah, makhluk berakal, makhluk yang tidak berakal
sesuai dengan lafadz yang disandarinya .
12. 10. Kam ( )كم
Contoh: لبثتم؟ ( كمsudah berapa lamakah kamu berada
disini?)
11. Ayyun () أي
Contohnya: خير الفرقين ؟اى
مقاما(Manakah diantara kedua golongan (kafir dan
mukmin) yang lebih baik tempat tinggalnya?)
13. Terkadang lafadz-lafadz istifham itu keluar dari
maknanya yang asli. diantaranya:
1. Amar (Perintah )
.وُ ونح ،نَ هوُ تَ نْ مُ مْ تُ نْ أَ لْ هَ فَ وُ نح ،رِ مْ وال
maka berhentilah kamu ( dari mengerjakan pekerjaan
itu)! ( Al maidah: 91)
2. Nahi (Larangan )
Contoh: (ان احق فالله اتخشونهم
) تخشوه
Artinya : janganlah kamu takut kepada mereka, karena
allahlah yang berhak kamu takuti ( At taubah:13)
14. 3. Taswiyah (untuk mempersamakan )
مْ لَ مْ أَ مْ هُ تَ رْ ذَ نْ أَ أَ مْ هِ يْ لَ عَ ءٌ واَ سَ وُ نح ،ةِ كالتسوي
مْ هُ رْ ذِ نْ تُ
“sama saja bagi mereka kamu beri peringatan atau tidak kamu
beri peringatan, mereka juga akan beriman.” ( al baqarah: 6)
4. Nafi’( Meniadakan)
نُ ساَ حْ لِْ ا لّ إِ نِ ساَ حْ لِْ ا ءُ زاَ جَ لْ هَ وُ نح ،يِ والنف
“tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan juga ( ar rahman:
60).”
5. Ingkar
هُ دَ بْ عَ فٍ كاَ بِ هُ لّ ال سَ يْ لَ أَ ،نَ عوُ دْ تَ هِ لّ ال رَ يْ غَ أَ وُ نح ،رِ والنكا
“Apakah kamu menyeru (tuhan) selain Allah?, Apakah Allah
tidak cukup untuk melindungi hamba-hamba-Nya.”
15. 6. Tasywiiq (untuk merindukan )
مْ كُ جيِ نْ تُ ةٍ رَ جاَ تِ لىَ عَ مْ كُ لّ دُ أَ لْ هَ وُ نح ،قِ والتشوي
مٍ ليِ أَ بٍ ذاَ عَ نْ مِ
“sukakah kamu aku tunjukkan sesuatu perniagaan yang dapat
menyelamatkan kamu dari adzab yang sangat pedih?” (ash shaff:
100)
7. Isti’nas ( Untuk menyenangkan hati)
contohnya: (موسى يا بيمينك تلك ) وما apakah itu
yang ditangan kanan nabi musa? (Thaha: 17)
8. Taqrir ( Menetapkan)
contohnya:
لك نشرح الم
“bukankah kami telah melapangkan untukmu dadamu?”
16. 9. Tahwil ( mengejutkan atau mnakjubkan)
مالحاقة ادراك وما <> مالحاقة <> الحاقة
hari kiamat, apakah hari kiamat itu? Dan tahukah kamu apa hari
kiamat itu? ( al haaqah: 1-3)
10. Istib’ad ( menganggap jauh(
مبين رسول وقدجاءهم الذكرى لهم انى
bagaimanakah mereka dapat menerima peringatan padahal telah
datang kepada mereka seorang rasul yang memberi peringatan?
( ad dukhon: 13)
11. Ta’dhim ( mengagungkan)
هِ نِ ذْ إِ بِ لّ إِ هُ دَ نْ عِ عُ فَ شْ يَ ذيِ لّ ا ذاَ نْ مَ وُ نح ،مِ والتعظي
“Gerangan siapa yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa
izin-Nya”
17. 12. Tahqiir ( menghina)
راً كثي هُ تَ حْ دَ مَ الذي ذاَ هَ أَ وُ نح ،رِ والتحقي
“Cuma segini kau bilang banyak “
13. Ta’ajub ( merasa kagum)
الطعام ياكل هذالرسول وقالومال
السواق فى ويمشي
“Mengapa rasul ini memakan makanan dan bejalan
dipasar-pasar ( al furqan: 7)”
14. Tahakum ( mengejek atau mengolok-olok)
كذا؟ تفعل ان لك يسوغ اعقلك apakah akalmu
18. 15. Qa’iid ( ancaman)
Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana tuhanmu
berbuat kaum aad?
16. Istibtha’ ( menganggap lambat)
نصرا متى
“Bilakah datangnya pertolongan Allah. (Al baqarah:
214)”
17.Tanbih ala khata’(mengingatkan terhadap
kekeliruan )
maukah kamu mengambil sesuatu yang rendah sebagai
pengganti yang lebih baik ( al baqarah: 61)
18. Tanbih ala bathil ( meningkatkan terhadap
keburukan)
أنَ كاَ نْ مَ وَ يَ مْ عُ ال يْ دِ هْ تَ وْ أَ مّ صّ ال عُ مِ سْ تُ تَ نْ اَ فَ َ
ينْ بِ مّ لٍ لَ ضَ يْ فِ
maka apakah kamu dapat menjadikan orang yang
tuli dapat mendengar atau dapatkah kamu memberi
petunjuk kepada orang yang buta hatinya? (az zukhruf: