PT Nippon Indosari Corpindo Tbk memproduksi dan mendistribusikan berbagai produk roti berkualitas tinggi secara nasional dengan 10 pabrik di berbagai kota besar di Indonesia. Perusahaan menjalankan kegiatan utama mulai dari pasokan bahan baku, produksi, distribusi, pemasaran, dan dukungan infrastruktur serta sumber daya manusia.
Tugas Manajemen Strategik Universitas Telkom. Kelas MB 37-06. Dosen : Dr. Ir. Rina Djunita Pasaribu, M.Sc.
Anggota Kelompok :
RATNA ANGGRAINI R. 1201130226
RHINDY ROEL REGARY 1201130227
RISTY UTAMI PUTERI 1201130228
SAILA ZULFA MUTIARA 1201130230
SELA GARNITA 1201130231
SHINTA SEKARING 1201130232
FARIZ INDRA P. 1201132210
ELSIA RAHYUANI 1201134048
Analisis Manajemen Strategi PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.Dena Purnama
Kelompok 2
Manajemen Strategi
Eva Fauziah L (1402140168)
Rodhi Maulana (1402140192)
Debby Sinta Dewi N (1402141018)
Wulan Oktaviani (1402141072)
Sasma Aprilia (1402141096)
Muhamad Dena purnama (1402142012)
Novianti Rezky P (1402142042)
Dewa Ayu Putu Rahyuni (1402142060)
Muhammad Ihsan A (1402142132)
Chairia (1402144006)
Tugas Manajemen Strategik Universitas Telkom. Kelas MB 37-06. Dosen : Dr. Ir. Rina Djunita Pasaribu, M.Sc.
Anggota Kelompok :
RATNA ANGGRAINI R. 1201130226
RHINDY ROEL REGARY 1201130227
RISTY UTAMI PUTERI 1201130228
SAILA ZULFA MUTIARA 1201130230
SELA GARNITA 1201130231
SHINTA SEKARING 1201130232
FARIZ INDRA P. 1201132210
ELSIA RAHYUANI 1201134048
Analisis Manajemen Strategi PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.Dena Purnama
Kelompok 2
Manajemen Strategi
Eva Fauziah L (1402140168)
Rodhi Maulana (1402140192)
Debby Sinta Dewi N (1402141018)
Wulan Oktaviani (1402141072)
Sasma Aprilia (1402141096)
Muhamad Dena purnama (1402142012)
Novianti Rezky P (1402142042)
Dewa Ayu Putu Rahyuni (1402142060)
Muhammad Ihsan A (1402142132)
Chairia (1402144006)
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garamsiti nurlaeli
Indonesia sebagai negara kepulauan yang dikelilingi lautan memiliki potensi alam yang melimpah salah satunya dalam produksi garam. Garam lokal sudah biasa digunakan untuk memenuhi kebutuhan industri aneka pangan ikan, asin, perminyakan kulit, pakan ternak, es, tekstil, dan pengeboran minyak. Petani garam mengklain sebagian besar produiksi garam nasional sudah bisa memenuhi persyaratan kualitas yang dibutuhkan industri. Karenanya, petani menolak upaya pemerintah mengimpor garam sesuai dengan rekomendasi dari Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP). Denganan demikian, wacana impor garam dianggap sebagai akal-akalan pengusaha semata.
Industri makanan dan minuman membutuhkan garam dengan kadar alkali yang cukup tinggi sebesar 2,2 juta ton hingga 2,3 juta ton atau lebih. Selain itu, garam yang diperlukan industri makanan dan minuman memiliki kadar NaCL sebesar 97% dengan kadar air maksimum 0,5% sementara, kebanyakan produksi lokal dipandang belum mampu memenuhi syarat garam industri tersebut. Disisi lain dari pihak pelaku industri menyatakan bahwa persoalannya bukan hanya sekedar bisa produksi, faktor penting lain juga ada pada kualitas. Hal ini lah yang memicu PT.Garuda Food menghentikan kegiatan produksinya untuk sementara jika pasokan garam industri tidak segera tersedia dalam waktu dekat.
Kebijakan impor garam pertama kali ditempuh berdasarkan pertimbangan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yang belum bisa dipenuhi oleh produsen garam industri maupun garam konsumsi. Dalam peraturan itu dinyatakan bahwa dalam rangka memenuhi kebutuhan dalam negeri sebagai bahan baku industri serta meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani garam perlu mengatur ketentuan garam impor.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka kami merumuskannya dalam 2 pertanyaan, antara lain :
1. Apa yang menjadi penyebab impor garam industri Indonesia semakin meningkat?
2. Bagaimana upaya PT. Garam selaku BUMN yang mengurusi pergaraman menangani tataniaga garam industri?
Kami mengupasnya dalam powerpoint ini.
Telkom Indonesia Business Strategy. Paper untuk keikutsertaaan dalam kompetitisi untuk Pasca Sarjana Manajemen di Universitas Airlangga. Paper dibuat untuk mewakili program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Tarumanegara.
Product market analysis is done so that someone can understand the target market of a product. which has always been a strategy for the company to achieve maximum profitability.
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garamsiti nurlaeli
Indonesia sebagai negara kepulauan yang dikelilingi lautan memiliki potensi alam yang melimpah salah satunya dalam produksi garam. Garam lokal sudah biasa digunakan untuk memenuhi kebutuhan industri aneka pangan ikan, asin, perminyakan kulit, pakan ternak, es, tekstil, dan pengeboran minyak. Petani garam mengklain sebagian besar produiksi garam nasional sudah bisa memenuhi persyaratan kualitas yang dibutuhkan industri. Karenanya, petani menolak upaya pemerintah mengimpor garam sesuai dengan rekomendasi dari Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP). Denganan demikian, wacana impor garam dianggap sebagai akal-akalan pengusaha semata.
Industri makanan dan minuman membutuhkan garam dengan kadar alkali yang cukup tinggi sebesar 2,2 juta ton hingga 2,3 juta ton atau lebih. Selain itu, garam yang diperlukan industri makanan dan minuman memiliki kadar NaCL sebesar 97% dengan kadar air maksimum 0,5% sementara, kebanyakan produksi lokal dipandang belum mampu memenuhi syarat garam industri tersebut. Disisi lain dari pihak pelaku industri menyatakan bahwa persoalannya bukan hanya sekedar bisa produksi, faktor penting lain juga ada pada kualitas. Hal ini lah yang memicu PT.Garuda Food menghentikan kegiatan produksinya untuk sementara jika pasokan garam industri tidak segera tersedia dalam waktu dekat.
Kebijakan impor garam pertama kali ditempuh berdasarkan pertimbangan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yang belum bisa dipenuhi oleh produsen garam industri maupun garam konsumsi. Dalam peraturan itu dinyatakan bahwa dalam rangka memenuhi kebutuhan dalam negeri sebagai bahan baku industri serta meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani garam perlu mengatur ketentuan garam impor.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka kami merumuskannya dalam 2 pertanyaan, antara lain :
1. Apa yang menjadi penyebab impor garam industri Indonesia semakin meningkat?
2. Bagaimana upaya PT. Garam selaku BUMN yang mengurusi pergaraman menangani tataniaga garam industri?
Kami mengupasnya dalam powerpoint ini.
Telkom Indonesia Business Strategy. Paper untuk keikutsertaaan dalam kompetitisi untuk Pasca Sarjana Manajemen di Universitas Airlangga. Paper dibuat untuk mewakili program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Tarumanegara.
Product market analysis is done so that someone can understand the target market of a product. which has always been a strategy for the company to achieve maximum profitability.
ENVYME adalah sebuah brand kosmetik yang memiliki arti “IRI PADAKU”
Dengan konsep Nature + Clinical active cosmetics = beauty
Memiliki 10 produk yang telah memiliki ijin POM NA, diproduksi di pabrik yang telah memiliki sertifikat CPKB (Cara Pembuatan Kosmetik Baik).
Menggabungkan zat dengan clinical grade yang terbukti efektif, digabungkan dengan bahan alami dari tumbuhan agar wanita Indonesia lebih cantik.
Sejak berdiri tahun 2012 envyme telah mendapat apresiasi yang bagus dari pelanggan, terbukti dengan terus meningkatnya profit dari tahun ke tahun. Bahkan omset 3 bulan terakhir mencapai kurang lebih 70 juta / bulan.
Dan menurut perkosmi (persatuan kosmetik Indonesia) market size kosmetik meningkat 15%/ tahun.
Nestlé adalah sebuah perusahaan multinasional di Vevey, Swiss yang bergerak dalam bidang makanan. Didirikan pada tahun 1867 oleh Henri Nestlé.Perusahaan ini menghasilkan makanan dan minuman seperti makanan bayi, susu,kopi, cokelat, dan lain-lain. Perusahaan ini masuk dalam bursa saham SWX Swiss Exchange. Pada tahun 1842. Henry Nestle membeli salah satu industri yang paling progresif dan lincah pada region itu pada masa tersebut ia juga terlibat dalam memproduksi minyak kacang (digunakan sebagai bahan baker lampu minyak), minuman keras, rum, dan cuka. Ia juga mulai memproduksi dan menjual air mineral bergas dan lemonande, meskipun pada tahun-tahun krisis dari 1845dan 1847 Nestle menghentikan produksi air mineralnya. Nestle mulai tumbuh dan berkembang menjadi sebuah perusahaan makanan terbesar di dunia, serta perusahaan makanan dan minuman yang telah di percaya oleh banyak orang di seluruh dunia secara turun temurun hingga sekarang. Perusahaan Nestle tersebar di seluruh manca negara, Nestlé berkomitmen untuk tetap mengembangkan produk-produk melalui inovasi dan renovasi demimemuaskan kebutuhan konsumennya di seluruh dunia.
Masyarakat Indonesia sudah mengenal Nestlé sejak akhir abad ke-19 lewat produk “Tjap Nona” yang kini banyak dikenal dengan nama “Milkmaid”.
Pada tahun 1910 pemasaran produk Nestlé dilakukan oleh cabang Nestlé di Singapura. Produk-produk Nestlé begitu mendominasi pasaran susu kental manis di Indonesia sehingga para konsumen mengidentifikasi semua jenis susu sebagai “Tjap Nona”.
Pada tahun 1930 Nestlé memiliki pangsa pasar terbesar di Indonesia untuk jenis produk susu. Kuatnya tim pemasaran yang terjun ke desa-desa serta aktifnya upaya Nestlé menjaga mutu, dengan mengganti kaleng-kaleng tua di toko-toko dan warung-warung dengan produk baru, merebut kepercayaan dan kesetiaan para konsumen.
Keberhasilan Nestlé di Indonesia disebabkan oleh produk yang bermutu tinggi yang diminati oleh para konsumen dan didukung oleh jaringan distribusi yang efisien dan staf penjualan dan sistem manajemen yang profesional.
Nestlé Indonesia adalah anak perusahaan Nestlé SA, yang berpusat di Vevey, Swiss, dan telah beroperasi selama hampir 150 tahun. Sebagai perusahaan gizi, kesehatan dan keafiatan terkemuka di dunia, Nestlé mulai beroperasi di Indonesia tahun 1971. Nestlé Indonesia kini memiliki lebih dari 3.300 karyawan dan mengoperasikan 4 pabrik yaitu Pabrik Kejayan di Jawa Timur untuk mengolah produk susu seperti DANCOW dan BEAR BRAND, Pabrik Panjang di Lampung untuk mengolah kopi instan NESCAFÉ, Pabrik Cikupa di Banten untuk memproduksi kembang gula FOX'S, POLO dan CRUNCH, serta Pabrik Karawang di Jawa Barat untuk memproduksi DANCOW, MILO dan CERELAC. Moto Nestlé "Makanan yang Baik, Kehidupan yang Baik"
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
5. 1.
C O M P A N Y
P R O F I L E
P T N I P P O N I N D O S
A R I
C O R P I N D O T B K
6. COMPANY PROFILE
PT NIPPON INDOSARI CORPINDO TBK
Merupakan salah satu
perusahaan roti dengan
merek dagang Sari Roti
terbesar di Indonesia.
Bergerak pada bidang
produksi dan distribusi
roti berkualitas tinggi
dengan harga terjangkau
untuk masyarakat
Indonesia.
Didirikan pada tanggal
08 Maret 1995
28 Juni 2010 perseroan
telah melakukan
Penawaran Umum
Perdana dan
mencatatkan sahamnya
di Bursa Efek Indonesia
(BEI) dengan kode
emiten ROTI.
8. SEJARAH | PT NIPPON INDOSARI CORPINDO
TBK
1995 1996 2001 2003 2005
2008201020112012
2006
2016
Berdiri PT
Nippon Indosari
Corporation
Memproduksi
Sari Roti di
Cikarang
Menambahkan
dua lini
produksi, yakni
roti tawar dan
roti manis
Mengubah
nama
Perseroannya
menjadi PT
Nippon Indosari
Corpindo
Pembukaan
pabrik baru di di
Pasuruan Jawa
Timur
Mendapatkan
sertifikat HACCP,
Sertifikat Halal
MUI, Nomor
BPOM Indonesia
Membuka
pabrik ke-tiga
yang berlokasi di
Cikarang, Jawa
Barat
Melakukan
Penawaran Umum
Perdana dan
mencatatkan
sahamnya di Bursa
Efek Indonesia (BEI)
Pembangunan
dua pabrik
sekaligus di
Semarang,
Medan, dan
Cikarang.
Mengoperasiika
n pabrik keenam
di Cibitung dan
menambahkan
satu lini mesin
Menerapkan Standar
ISO 9001:2008, dan
ISO 22000:2005 di
Cibitung, Cikarang,
Cikande,
Purwakarta, dan
Menandatangani
Perjanjian
Patungan dengan
Monde Nissin
Corporation pada
tanggal 18 Februari
2015
13. FAKTOR EKSTERNAL TERHADAP INDUSTRI PERUSAHAA
BUDAYA
EKONOMI
NATURE
TEKNOLO
POLITI
CAL
DEMOGR
AFI Dalam mematok harga, mereka
melihat dari keadaan ekonomi
masyarakatnya,supaya
dapatmencakup semua
kalangan.
Rata-rata di Industri
makanan meggunakan
teknologi yang modern.
Karena untuk meningkatkan
kulitas makanan.
Sebelum dipasarkan,
mereka sudah memiliki
serifikat halal dan juga
sudah di daftar BPOM.
Mereka menyesuaikan
budaya atau kebiasaan yang
ada di Indonesia dengan
produk mereka.
Setiap perusahaan
mengembangkan usahanya
dengan membangun pabrik
sesuai permintaan
konumen .
Dalam menentukan lokasi
Industri mereka
memperhatikan kondisi
lingkungan disekitar Industri.
14. ANNUAL REPORT
Pada tahun 2010 PT. Nippon Indosari Corpindo melakukan
penawaran umum saham. Annual report dari PT. Nippon Indosari
Corpindo sudah memiliki cakupan yang lengkap sejak IPO. PT
Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) secara tahunan sampai
dengan Q2 2017 mencetak kenaikan penjualan yang tinggi yaitu
sebesar 8%.
15. › Dalam jangka panjang, kinerja ROTI diproyeksi terus mengembang seiring racikan
resep yang pas di tengah pertumbuhan kelas menengah domestik dan Asean.
› Perusahaan dan Monde Nissin Corporation mengadakan perjanjian untuk mendiri
kan perusahaan patungan bernama Sarimonde Foods Corporation yang diharap-
kan mulai beroperasi pada awal tahun 2018.
› PT. Nippon Indosari Corpindo tbk akan selangkah lebih dekat untuk menjadi pro-
dusen barang baking terkemuka di Asia pada tahun 2025.
SASARAN JANGKA
PANJANG
16. ANNUAL OBJECTIVE
Pada tahun ini, ROTI menargetkan pertumbuhan penjualan 15% dari
Rp2,17 triliun pada tahun lalu menjadi Rp2,5 triliun.
Perseroan yang menguasai 90% pangsa pasar roti kemasan di Indonesia ini jug
a menargetkan penurunan margin bersih dari 12,8% pada 2015 menjadi 9,5%-
10% pada 2016.
PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. (ROTI), baru-baru ini mencapai kesepaka-
tan definitif dengan franchise kopi terkemuka Korea di pasar global, Caffebene
Perjanjian tersebut akan memberi hak eksklusif kepada Perusahaan untuk me
masok kue dan kue kering di 576 gerai Caffebene di Korea Selatan pada bulan
Desember 2017, di bawah merek CaffeBene oleh Sari Roti
17. V I S
I
M I S
I
“Senantiasa tumbuh dan
mempertahankan posisi
sebagai perusahaan roti
terbesar di Indonesia dengan
menggunakan jaringan
distribusi yang luas untuk
menjangkau konsumen di
seluruh Indonesia.”
“Memproduksi dan
mendistribusikan beragam
produk yang halal,
berkualitas tinggi, higienis
dan terjangkau bagi seluruh
konsumen Indonesia.”
19. M A T R I K S E V A L U A S I
V I S I
TAHUN2016 VISI
GRAPHIC DIRECTIONAL FOCUSED
menggambarkanjenis
perusahaan yang ingin
diciptakan olehmanajemen dan
hendak dicapai oleh
perusahaan
berpandangankedepan:
memberikan gambaran
stratejik,manajemen,
produk,pasar,pelanggan serta
perubahan teknologi yangakan
menolong perusahaan di masa
depan
spesifik hingga mampu memberikan
panduan bagi manajerdalam
membuat keputusan dan
menggunakan sumber daya
PT.NIPPON INDOSARI
“Senantiasa tumbuh dan
mempertahankan posisi
sebagai perusahaan roti
terbesar di Indonesia dengan
menggunakan jaringan
distribusi yang luas untuk
menjangkau konsumen di
seluruh Indonesia.”
v
v v
SHARON BAKERY
Menjadi merk roti kesukaan
masyarakat Indonesia
v v -
PT.ULTRA PRIMA ABADI
“The premier company
delivering first choice brands
and innovative solutions to
consumers in asia Pasific” v v v
% 100% 100% 66,67%
20. M A T R I K S E V A L U A S I
V I S I
TAHUN 2015
VISI
FLEXIBLE FEASIBLE DESIRABLE EASY TO
COMMUNICATE
%
tidak dibuat untukberlaku
pada segala waktu tetapi dapat
disesuaikan seiring perubahan
pasar, teknologi dan pelanggan
dimasadepan
dapat dicapaioleh
perusahaan pada waktunya
dan mudah
dilaksanakan(misal:
cakupan geografis nasional)
memberikan
tantangan untuk
pencapaian jangka panjang
perusahaan(misal: cakupan
regionalatau daerah)
mudah dipahamiyaitu
terdiri dari 15suku kata
PT.NIPPON
INDOSARI
“Senantiasa tumbuh dan
mempertahankan posisi sebagai
perusahaan roti terbesar di Indonesia
dengan menggunakan jaringan distribusi
yang luas untuk menjangkau konsumen
di seluruh Indonesia.”
v v v
-
85,71%
SHAROON BAKERY Menjadi merk roti kesukaan
masyarakat Indonesia
v v v
- 71,42%
PT. ULTRA PRIMA
ABADI
“The premier company delivering
first choice brands and innovative
solutions to consumers in asia
Pasific”
v v v
v 100 %
100% 100% 100% 33,30%
22. M A T R I K S E V A L U A S I
M I S IDIMENSI
PERUSAHAAN MISI2015
PELANGGAN PRODUK/JASA PASAR TEKNOLOGI
FOKUS PADA
KELANGSUNGAN
HIDUP,PERTUMBUHAN DAN
PROFITABILITAS
PT. NIPPON INDOSARI Memproduksi dan mendistribusikan
beragam produk yang halal,
berkualitas tinggi, higienis dan
terjangkau bagi seluruh konsumen
Indonesia.
v v v v v
Secara konsisten mengirimkan roti
terbaik
SHARON BAKERY
Diproduksi dengan cara terbaik
v v v - -
Dibuat oleh orang-orang terbaik.
Dikirimkaan dengan pelayanan terbaik
Dikirimkan dengan pelayanan terbaik
PT. ULTRA PRIMA ABADI
We exist so brighten and delight the
lives of our CESS (Consumers,
Employees, Stakeholder, and Society)
creating and meeting consumer's needs
v v
v
v v
100% 100% 100% 66,66% 66,66%
23. M A T R I K S E V A L U A S I
M I S I D IMENSI
PERUSAHAAN MISI2015 FILOSOFI KONSEPDIRI FOKUS CITRAPUBLIK FOKUSKARYAWAN %
PT. NIPPON INDOSARI
Memproduksi dan mendistribusikan
beragam produk yang halal, berkualitas
tinggi, higienis dan terjangkau bagi
seluruh konsumen Indonesia.
v v
- v
88,88%
Secara konsisten mengirimkan roti
terbaik
SHARON BAKERY
Diproduksi dengan cara terbaik
v V v -
66,66%
Dibuat oleh orang-orang terbaik.
Dikirimkaan dengan pelayanan terbaik
Dikirimkan dengan pelayanan terbaik
PT. ULTRA PRIMA ABADI
We exist so brighten and delight the
lives of our CESS (Consumers,
Employees, Stakeholder, and Society)
creating and meeting consumer's
needs
v V v v
100%
100% 100% 66,66% 66,66%
24. 3.
A U D I T
I N T E R N A L
P T N I P P O N
I N D O S A R I
C O R P I N D O
T B K
26. VALUE CHAIN | PRIMARY ACTIVITIES
INBOUND LOGISTICS
› Supplier (bahan baku utama,
tambahan, dan packaging)
mengantarkan barang-barang ke
pabrik terdekat di setiap wilayah
› Perusahaan melakukan pemeriksaan
mengenai barang-barang yang telah
diterima untuk menjaga konsistensi
kualitas dari bahan baku
› Bahan baku yang diterima selanjutnya
27. VALUE CHAIN | PRIMARY ACTIVITIES
OPERATIONS
› ROTI menerapkan standar ISO Sistem
Manajemen Keamanan Pangan dan Sistem
Manajemen Mutu.
› ROTI telah mengoperasikan 10 fasilitas pabrik
yang berlokasi di Bekasi (Cikarang and Cibitung),
Pasuruan, Semarang, Medan, Palembang,
Makassar, Cikande, dan Purwakarta
› Total kapasitas produksi mencapai lebih dari 4
juta potong roti per hari.
› Seluruh produk Sari Roti telah tercatat di Badan
28. VALUE CHAIN | PRIMARY ACTIVITIES
OUTBOUND LOGISTICS
› Mendekati pasar dengan membangun pabrikyang
berlokasi dekat dengan wilayah pemasaran yang
dituju.
› 3 buah pabrik di Jabodetabek yang melayani pasar
Jabodetabek, Bandung dan sekitarnya
› Pabrik di Pasuruan melayani pasar Jawa Timur dan
Bali, pabrik di Semarang untuk wilayah Jawa Tengah,
Yogyakarta dan sekitarnya
29. VALUE CHAIN | PRIMARY ACTIVITIES
MARKETING AND SALES
› Melaksanakan aktivitas promosi baik above the line,
through the line dan below the line secara terarah dan
berkesinambungan.
› Memanfaatkan beragam kegiatan aktivasi seperti
Rumah Sari Roti di Kidzania Jakarta dan kegiatan Sari
Roti Goes to School
› Menyelenggarakan Factory Visit dan dapat diikuti oleh
setiap lapisan masyarakat tanpa dipungut biaya.
› Melakukan pengembangan untuk meningkatkan
kualitas produk yang dihasilkan serta melakukan
penetrasi pasar yang lebih luas dan dalam
30. VALUE CHAIN | SUPPORT
ACTIVITIES
FIRM INFRASTRUCTURE
› Mempunyai total 10 pabrik yang berada di Cikarang,
Cibitung Purwakarta, Cikande, Semarang, Makassar,
Pasuruan,Cikarang Blok U,Medan, Palembang dan 1
pabrik yang berada di Filipina.
› Penerapan standar dan sertifikasi ISO 9001:2008
(Quality Management System) serta ISO 22000:2005
(Food Safety Management System) terhadap lima
pabrik yang berlokasi di Cikarang, Cibitung
Purwakarta, Cikande dan Semarang, dan secara
bertahap pada lima pabrik lainnya.
31. VALUE CHAIN | SUPPORT
ACTIVITIES
HUMAN RESOURCE MANAGEMENT
› Sampai dengan Desember 2016, Perseroan memiliki 4.998 Karyawan yang
tersebar di seluruh lokasi kerja Perseroan.
149 186
812 993
3331
3819
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
4000
4500
31 Desember 2015 31 Desember 2016
Komposisi Karyawan Menurut Jenjang Jabatan
Manajer Staff Non-Staff
32. VALUE CHAIN | SUPPORT
ACTIVITIES
5 11
544
744
202 214
0
100
200
300
400
500
600
700
800
2015 2016
Komposisi Karyawan Menurut Tingkat
Pendidikan
> S1 S1 Diploma
1932
2525
2360 2360
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
2015 2016
Komposisi Karyawan Menurut Status
Kekaryawanan
Tetap Kontrak
33. VALUE CHAIN | SUPPORT
ACTIVITIES
HUMAN RESOURCE MANAGEMENT
› Pertumbuhan kinerja suatu perusahaan tidak lepas dari dukungan sumber daya manusia yang
handal dan berkualitas. Untuk itu, Perseroan senantiasa menerapkan program pelatihan yang
berkesinambungan, antara lain:
1. Pelatihan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja)
2. Pelatihan TPM (Total Productivity Training)
3. Sosialisasi kebijakan dan SOP LPPOM MUI
4. Pelatihan Pajak
5. Pelatihan Internal Audit
6. Pelatihan Kepemimpinan
7. Pelatihan TQM (Total Quality Management)
34. VALUE CHAIN | SUPPORT
ACTIVITIES
HUMAN RESOURCE MANAGEMENT
› Untuk kesejahteraan Karyawan, Perseroan memberikan beberapa fasilitas seperti:
1. BPJS
2. Tunjangan Transportasi
3. Ruangan pelayanan kesehatan Karyawan pada setiap lokasi pabrik Perseroan
4. Peralatan K3
5. Petugas K3
6. Dokter dan Paramedis
7. Fasilitas Olahraga
8. Sarana Ibadah
9. Kantin
10. Tunjangan Hari Raya dan lain-lain
35. VALUE CHAIN | SUPPORT
ACTIVITIES
TECHNOLOGY DEVELOPMENT
› Pengembangan desain produk
baru dan website, penambahan
lini mesin untuk pembuatan
jenis roti tawar dan roti manis.
36. VALUE CHAIN | SUPPORT
ACTIVITIES
PROCUREMENT
› Supplier berasal dari dalam maupun luar negeri. Bahan baku
utama yang digunakan oleh PT Nippon Indosari Corpindo
didapatkan dari PT Bogasari, PT Jaya Fermex, PT Nusa Indah, PT
Sumber Roso, PT Antatirta, PT Super Exim, PT Sinar Meadow, PT
Adyaceda, PT Perkasa Teknik, PT Puratos dan PT Kwick Lock Ltd
Australia dan Malaysia sebagai supplier plastic kemasan.
› Bahan baku utama seperti terigu dikirim setiap hari. Sedangkan
bahan baku lainnya dikirim 1-3 kali dalam seminggu.
38. • PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk
(ROTI), memetakan dua strategi bisnis
untuk mendongkrak penjualan, yakni
menunjuk brand ambassador dan
mendesain ulang kemasan produk
(repackage).
• Pemilihan brand ambassador
disesuaikan dengan brand personality
Sari Roti sebagai produk yang dekat
dengan keluarga atau family oriented,
modern, sehat dan praktis.
• Menggunakan metode sponge and dough
mixing. Metode ini memiliki kekurangan
berupa proses yang diperlukan memerlukan
waktu yang lebih lama
• Strategi pemasaran tidak dilakukan dengan
pembukaan toko roti atau outlet
• Hanya mampu mendistribusikan produknya
ke kota-kota besar yang dekat dengan
pabrik dikarenakan produk memiliki masa
kadaluarsa yang singkat, sehingga kesulitan
mendistribusikan produknya ke daerah-
daerah kecil
Strategic Advantage Profile
MARKETING
39. •Adanya Fasilitas-fasilitas yang mendukung untuk
dapat meningkatkan kesejahteraan pegawai.
Seperti contohnya adanya penyediaan makan
siang gratis bagi seluruh karyawan, fasilitas
kesehatan berupa poliklinik, fasilitas transportasi
berupa bus antar jemput, dll.
•PT Nippon Indosari ini biasanya setiap tahun
ada PenambahanProgram Pelatihan untuk para
karyawannya. Dan PT Nippon Indosari selalu
membuat sebuah Pelatihan yang baru yang
mampu meningkatkan kinerja karyawan yang
tentunya dapat menguntungkan bagi perusahaan.
• Karena terdapat banyaknya karyawan yang ada
di PT Nippon Indosari ini sehingga untuk
mengontrol karyawannya bisa dibilang cukup
sulit jika dibandingakan dengan Perusahaan
kompetitor. Sehingga pihak HR dari PT Nippon
Indosari pun harus memiliki tingkat kompetensi
yang tinggi.
Strategic Advantage Profile
HUMAN RESOURCE
40. • Dari segi pengemasan, mesin-mesin
khusus digunakan untuk membuat
kemasan dan mengotomatisasi proses
ini untuk memaksimalkan efisiensi dan
mengurangi biaya produksi.
• Iklan serta publikasi produk-produk
yang diolah. Jika kita menggunakan
luasnya jaringan IT, akan lebih mudah
memasarkannya.
• Ketergantungan manusia terhadap sistem IT
itu sendiri.
• Pengurangan tenaga kerja karena peran
manusia tergantikan oleh IT, karena dengan
IT perusahaan lebih diuntungkan
Strategic Advantage Profile
IT
41. • PT. Nippon meningkatkan kinerja operasional bisnis dengan menerapkan metode, teknologi dan
proses bisnis khsus untuk industri CPG (Consumer Packaged Goods) yang tergabung dalam paket
SAP Best Practices
• Perusahaan sedang dalam tahap perkembangan menuju laporan keuangan yang stabil sehingga
perusahaan diharapkan mampu untuk membayar kewajiban lancarnya dengan aktiva lancar yang
dimiliki
• Kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek atau yang segera
jatuh tempo
• Kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek atau yang
segera jatuh tempo
Strategic Advantage
Profile
FINANCE
42. • Sari Roti menjaga kualitas dari roti yang
dihasilkan dengan menyeleksi rotitersebut
sebelum dikemas dan dipasarkan, roti harus
memenuhi standar bentuk dan ukuran yang
telah ditetapkan perusahaan sehingga kualitas
dari produk yang dihasilkan sama.
• Perusahaan menjaga agar barang yang dijual
selalu berkualitas tinggi sehingga dapat
memaksimalkan penjualan dan meminimalkan
barang kembali.
• Kinerja operasional Perusahaan yang sewaktu
waktu dapat berubah dan dapat mempengaruhi
prospek pendapatan.
• Risiko Tidak Tercapainya Target Produksi.
Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya,
terdapat kemungkinan produksi yang ditargetkan
tidak tercapai. Hal ini dapat terjadi karena
kerusakan pada alat-alat berat yang digunakan
sehingga proses produksi tidak berjalan dengan
sebagaimana mestinya.
Strategic Advantage Profile
OPERATION
43. • Pada PT Nippon Indosari divisi PDQA
mempunyai pembagian bidang sendiri-
sendiri sehingga lebih fokus dalam
bekerja. Seperti pemeriksaan kualitas
bahan yang di gunakan mereka memiliki
tim sendiri. Pada pengembangan produk
juga dibagi menjadi tim sendiri.
Kelebihan yang lain yaitu pekerjaan
cepat selesai dan lebih teliti.
• Karena PDQA di bagi menjadi beberapa
bagian, sehingga pada 1 divisi tersebut tidak
dapat saling berkomunikasi dan mengerti
kondisi pada divisi tersebut karena bagian-
bagian yang sudah ditentukan.
Strategic Advantage Profile
PDQA
(Product Development and Quality Assurance)
http://repository.ipb.ac.id/jspui/bits
tream/123456789/52073/1/F11anu.
pdf
44. 4.
A U D I T
E K S T E R N A L
P T N I P P O N
I N D O S A R I
C O R P I N D O
T B K
45. FIVE FORCES PORTER’S| PT NIPPON INDOSARI
CORPINDO TBK
ANCAMAN
PRODUK
PENGGANTI
ANCAMAN
PESAING BARU
PERSAINGAN
PERUSAHAAN
SEJENIS
- Pesaing Industri
rumahan yang
menawarkan
produknya masih
hangat dan lebih
fresh atau baru
- Setiap daerah
memiliki selera yang
berbeda, tergantung
- Apabila peritel lebih
memilih
memasarkan produk
lain
- Isu-isu bahan
pengawet dan
kualitas bahan baku
- Pesaing yang
memiliki pasar yang
- Jumlah industri roti
yang semakin
bertambah
- Banyak inovasi
produk yang
dilakukan pesaing
- Bahan baku yang
diepngaruhi oleh
exchange rate
46. DAYA TAWAR PRODUSEN DAYA TAWAR KONSUMEN
- Melakukan 6 kali waktu
pengiriman dalam satu hari,
dimana lokasi area pengiriman
terjauh berada pada urutan
pertama dan lokasi terderkat
berada pada urutan terakhir.
- Memenuhi standar mutu yang telah
ditentukan
- Pemasaran Sari Roti yang meluas di
Indonesia
- Sisem distribusi Sari Roti dilakukan
dengan menggunakan jasa outsource
dengan sistem delivery order
- Pemasaran dilakukan kepada distributor,
agen, dan toko kecil
- Untuk agen dan distributor langsung,
Sari Roti melakukan supply produk
dengan sistem refund yang berarti jika
- Untuk toko kecil menggunakan
sistem lepas, jika produk tidak habis
terjual dan kadaluarsa sepeuhnya
menjadi tanggungan toko, namun
saat melakukan pembelian produk
diberikan diskon yang lebih besar.
47. 5.
F O R M U L A S I
O B J E K T I F
A L T E R N A T I F
S T R A T E G I
P T N I P P O N
I N D O S A R I
C O R P I N D O
T B K
49. DIFFERENTIATION STRATEGY
Perubahan dari segi
rasa, bentuk,
maupun ukuran.
Tidak
menggunakan
pengawet
Menjual produk ke
berbagai kalangan
masyarakat
Terdapat 7 pabrik
untuk
memaksimalkan
pemasaran
Mengadopsi
konsep Product-
oriented layout
Sangat menjaga
sanitasi di dalam
pabrik
50. FOCUS STRATEGY
• Menjaga, meningkatkan kualitas serta melakukan inovasi produk
• Melakukan peninjauan terhadap portofolio produk untuk menjaga dominasi pasar
• Menjaga dan mengembangkan pangsa pasar yang ada
• Memproduksi roti yang halal, berkualitas, higienis dan terjangkau oleh Konsumen
Indonesia
• Konsisten dalam menerapkan prinsip-prinsip Good Manufacturing Practice (GMP),
Sanitation Standard Operating Procedure (SSOP), Hazard Analysis and Critical
Control Point (HACCP) dan Sistem Jaminan Halal (SJH) dalam setiap proses
produksi yang dilakukan.
51. 6.
P E R U M U S A N
S T R A T E G I
P T N I P P O N
I N D O S A R I
C O R P I N D O
T B K
59. KESIMPULAN
EFE DAN IFE
Total kesuluruhan dari matriks IFE
adalah 3,28 .
Sedangkan matriks EFE adalah 2,7.
Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan
eksternal perusahaan (PT. Nippon
Indosari Corpindo) tergolong baik. Akan
tetapi kemampuan internal perusahaan
lebih tinggi bila dibandingkan
kemampuan ekternal perusahaan.
60. Apakah
perubahan besar
telah terjadi pada
posisi strategis
internal
perusahaan
Apakah
perubahan besar
telah terjadi pada
posisi strategis
eksternal
perusahaan
Apakah
perusahaan
tumbuh secara
memuaskan ke
arah pencapaian
tujuan
Hasil
Ya Tidak Ya Ambil tindakan
korektif
62. • Memiliki 8 pabrik
produksi yang tersebar
di Jawa,Sumatra dan
Sulawesi
• Memiliki tiga kelompok
produk utama
yangmemiliki berbagai
varian rasa
• Berhasil meraih
berbagai pengahrgaan
termasukTop Brand
danTop
Brand for Kids selama 4
tahun berturu-turut
(2009- 2013)
• Memiliki supply chain
yang luas sehingga
produkdapat samapi ke
tangan konsumen
dengan cepatdan
• Resiko
terkontaminasinya
bahan bakuataupun
produk saat
pendistribusian
• Produk memiliki masa
kadaluwarsa
yangsingkat
• Belum menjangkau
seluruh Pulau
diIndonesia, saat ini
produk sari roti
masihmenjangkau
pulau Jawa, Bali,
Sumatra,Sulawesi
• Roti tidak hangat jika
dibandingkan
dengan produk roti
rumahan
• Intensitas yang tinggi
dalam pendistribusian,s
• Peluang bisnis dalam
pasar industri makanan
diIndonesia yang tinggi
• Perubahan pola konsumsi
masyarakat Indonesia
dikota-kota besar yang
mulai
• berubah mengkonsumsi
roti sebagai pengganti
nasi
• Belum terlalu banyak
kompetitor untuk
industri
roti berskala besar yang
memili-ki
fasilitas produksi berkuali
tas tinggi pada proses
produksinya
• Lokasi pemasaran berada
dalam jangkauan
• Industri roti adalah industri
dengan
persaingansempurna, yang
terdapat banyak
kompetitor keluar masuk
dengan mudah.
• Banyak kompetitor dari
industri rumahan
ataukompetitor yang
memiliki gerai
menyediakan produk yang
masih hangat
• Selera dan cita rasa
masyarakat
Indonesiatergantung pada
budaya setempat, dan
Indonesiamemiliki beragam
budaya
• Isu penggunaan bahan-
bahan pengawet
dankualitas bahan baku
• Kebijakan pemerintah
S W O T
63. peluang sedikitnya
kompetitoruntuk
menjangkau pasar
seluas-luasnya
denganmembuka
pabrik di kota-kota
strategis sehingga
dapat menjangkau
kota kota kecil
disekitarnya
• Memanfaatkan
semaksimal mungkin
sistemkeagenan dan
supply chine yang luas
untuk
lebihmemperbanyak
konsumen dan lebih
dekat
dengankonsumen.
• Memanfaatkan
perubahan pola
konsumsimasyarakat
• Memanfaatkan
sedikitnya
kompetitoruntuk
memperluas
pemasaran terutama
diPulau Sumatra dan
Sulawesi
denganmembuka
pabrik baru,
memperbanyak agen
dan memperluas
supply chine.
• Mengoptimalkan
pendistribusian
denganmengelompokk
an lokasi-lokasi
yang berada dalam
jangkauan pabrik
1. Memanfaatkan
kepercayaan yang telah
tertanam di masy. untuk
mengembangkan usaha
di dalam persaingan dan
mudahnya kompetitor
yang terus keluar
masuk
2. Mengoptimalkan
pendistribusian dengan
memanfaatkan supply
chain yang luas agar
sebisa mungkin produk
sampai di tangan
konsumen dalam kondisi
yang fresh
3. Melakukan
penghitungan yang
tepat agar sebisa
mungkin tetap
menawarkan harga yang
terjangkau meskipun
• Melakuakan sistem
jaminan
mutuagar bahan baku ya
ng digunakan tetap terjag
a kualitasnya dan tidak
sampai
menggunakan bahan pen
gawet yang berlebihan un
tukmenjaga kepercayaan
masyarakat
terhadap produk
• Mempelajari pola budaya
masyarakat untuk
mengetahui cita rasa
yang diingkan oleh
konsumen mengingat
budaya ikut
mempengaruhi.
S-O
W-
O
S-T W-T
64. Financial Strength Rating
Return On Equity 4
Return On Investment 4
Earnings Per Share 3
Gross Profit 5
Current Ratio 4
Total 21
Average 4
Industry Position Rating
Growth Potential 6
Profit Potential 5
Financial Stability 6
Resource Availability 4
Productivity 4
Total 25
Average 5
SPACE MATRIKS
65. Stability Position Rating
Techological Change -1
Demand Elasticity -2
Competitive Pressure -4
Risk Exposure -3
Barrier to entry -2
Total -12
Average -2.4
Competitive Position Rating
Market Share -1
Quality of Product -2
Customer Preference -2
Control over supplier & distributor -1
Technological Innovator -3
Total -9
Average -1.8
SPACE MATRIKS
66. 1. Rata – rata Financial Position
adalah 4
2. Rata – rata Industri Position
adalah 5
3. Rata – rata Stability Position
adalah -2.4
4. Rata – rata Compettive Position
adalah -1.8
Sumbu – X : (-1.8 + 5 = 3.2)
Sumbu – Y : (-2.4 + 4 = 1.6)
IP
SP
CP
FP
1 2 3 4 5-5 -4 -3 -2 -1
5
4
3
2
1
-1
-2
-3
-4
-5
AGGRESIVECONSERVATIVE
COMPETITIVEDEFENSIVE
SPACE MATRIKS
67. Berdasarkan matrix SPACE, PT Nippon Indosari Corpindo terletak pada
pasar yang AGRESIF. Hal tersebut menunjukkan bahwa perusahaan
memiliki financial yang kuat dan memiliki keunggulan kompetitif yang
sangat besar. Perusahaan dalam posisi yang sangat baik untuk
memanfaatkan berbagai kekuatan internal. Strategi yang dapat dilakukan
untuk perusahaan dalam pasar yang agresif meliputi:
1. Integrasi Ke Belakang
2. Integrasi Ke Depan
3. Integrasi Horizontal
4. Penetrasi Pasar
5. Pengembangan Produk
6. Diversifikasi (Terkait Atau Tidak Terkait).
SPACE MATRIKS
69. Kesimpulan BCG
Matrix
Strategi alternatif dari matrix BCG ini adalah sama
dengan pilihan strategi pada IE Matrix. Dikarenakan
perusahaan berada pada posisi STAR, maka
perusahaan dapat menerapkan beberapa alternatif
strategi dari strategi INTENSIF sebagai berikut :
1. Penetrasi Pasar
2. Pengembangan Pasar
3. Pengembangan Produk
71. Strategi Alternatif IE
Matrix
1. Penetrasi Pasar
• Memanfaatkan kepercayaan yang telah tertanam di
masyarakat untuk terus mengembangkan usaha didalam
persaingan yang semakin ketat.
• Mempelajari pola budaya masyarakat untuk mengetahui
cita rasa yang diinginkan oleh konsumen
• Melakukanpenghitungan yang tepat agar sebisa mungkin
tetap menawarkan harga yang terjangkau meskipun
terjadi fluktuasi mata uang dan perubaahan kebijakan
UMR
72. 2. Pengembangan Pasar
• Memanfaatkan peluang sedikitnya competitor untuk menjangkau pasar seluas-luasnya dengan membuka
pabrik di kota-kota strategis sehingga dapat menjangkau kota-kota kecil disekitarnya.
• Mengoptimalkan pendistribusian dengan memanfaatkan supply chain yang luas agar sebisa mungkin produk
sampai ditangan konsumen dalam kondisi yang fresh meskipun tidak dalam kondisi hangat.
• Mengoptimalkan pendistribusian dengan mengelompokkan lokasi yang berada dalam jangkauan pabrik
• Memanfaatkan sedikitnya kompetitor untuk memperluas pemasaran terutama di pulau Sumatera dan
Sulawesi dengan membuka pabrik baru, memperbanyak agen dan memperluas supply chain.
Strategi Alternatif IE Matrix
73. 3. Pengembangan Produk
• Memanfaatkan perubahan pola konsumsi
masyarakat modern dengan menawarkan
berbagai varian rasa dengan harga yang
terjangkau.
• Melakukan sistem jaminan mutu agar bahan
baku yang digunakan tetap terjaga
kualitasnya dan tidak sampai menggunakan
bahan pengawet yang berlebihan untuk
menjaga kepercayaan masyarakat terhadap
produk
Strategi Alternatif IE Matrix
75. Q
S
P
M
NO
FAKTOR KUNCI
BOBOT
PENETRASI
PASAR
PENGEMBANGAN PASAR PENGEMBANGAN PRODUK
Kekuatan Attactive
score (AS)
Total
Attractive
Score (TAS)
Attactive
score (AS)
Total
Attractive
Score (TAS)
Attactive
score (AS)
Total
Attractive
Score (TAS)
1 Memiliki 8 pabrik yang
tersebar di pulau jawa,
Sumatra, dan sulawesi
0.05 - - 3 0.15 - -
2. Produk dengan berbagai
varian rasa
0.08 - - - - 4 0.32
3. Berhasil meraih
penghargaan
0.05 4 0.20 - - - -
4. Memiliki Supply Chain
yang luas
0.12 - - 4 0.48 - -
5. Sistem pendistribusian
yang cepat
0.12 - - 4 0.48 - -
6. Membangun jaringan
dengan system keagenan
0.07 - - 3 0.21 - -
7. Harga produk yang
terjangkau
0.06 3 0.18 - - - -
8. Memperoleh sertifikat
halal dari MUI
0.10 2 0.20 - - - -
76. Q
S
P
M
NO Kelemahan BOBOT Attactive score
(AS)
Total Attractive
Score (TAS)
Attactive score
(AS)
Total Attractive
Score (TAS)
Attactive score
(AS)
Total Attractive
Score (TAS)
1 Resiko
terkontaminasinya
bahan baku
ataupun produk
saat
pendistribusian
0.07 - - - - 1 0.07
2. Produk memiliki
masa kadaluarsa
yang singkat
0.1 - - - - 4 0.4
3. Belum
menjangkau
seluruh pulau di
Indonesia’
0.03 - - 2 0.06 - -
4. Roti tidak hangat
jika dibandingkan
produk rumahan
0.02 - - - - 4 0.08
5. Intesitas yang
tinggi dalam
pendistribusian,
sehingga
meningkatkan
biaya dalam
distribusi
0.10 - - 4 0.40 - -
6. Masih
menggunakan
bahan baku import
0.03 - - - - 3 0.09
77. Q
S
P
M
NO Peluang BOBOT Attactive
score (AS)
Total Attractive
Score (TAS)
Attactive
score (AS)
Total Attractive
Score (TAS)
Attactive
score (AS)
Total Attractive
Score (TAS)
1 Peluang bisnis
dalam pasar
industry makanan
di Indonesia yang
tinggi
0.10 - - 3 0.30 - -
2. Perubahan pola
konsumsi
masyarakat
Indonesia di kota-
kota besar yang
mulai berubah
mengkonsumsi
roti sebagai
pengganti nasi
0.12 2 0.24 - - - -
3. Belum terlalu
banyak
competitor untuk
industry roti
berskala besar
yang memiliki
fasilitas produksi
berkualitas tinggi
pada proses
produksinya
0.12 - - 3 0.36 - -
4. Lokasi pemasaran
berada dalam
jangkauan
wilayah pabrik
0.15 - - 4 0.6 - -
78. Q
S
P
M
NO Ancaman BOBOT Attactive score
(AS)
Total Attractive
Score (TAS)
Attactive score
(AS)
Total Attractive
Score (TAS)
Attactive score
(AS)
Total Attractive
Score (TAS)
1 Industry roti adalah
industry dengan
persaingan
sempurna, yang
terdapat banyak
competitor keluar
masuk
0.08 - - 4 0.32 - -
2. Banyak competitor
dari industry
rumahan yang
menyediakan
produk yang masih
hangat
0.12 - - 4 0.48 - -
3. Selera dan cita rasa
masyarakat
Indonesia beragam
0.10 3 0.30 - - - -
4. Isu penggunaan
bahan-bahan
pengawet dan
kualitas bahan baku
0.15 - - - - 2 0.30
5. Fluktuasi mata uang
yang sering berubah
0.03 3 0.09 - - - -
6. Kebijakan
pemerintah
mengenai UMR
0.03 2 0.06 - - - -
TOTAL 2.00 1.27 3.84 1.26
79. KESIMPULAN QSPM
Dari ketiga alternatif strategi tersebut yang
memiliki angka tertinggi adalah pengembangan
pasar sebesar 3,84. Artinya strategi yang paling
menarik untuk diterapkan adalah strategi
pengembangan pasar. Perusahaan dapat
memperluas pasar yang telah dijangkau sekarang
dengan memperbanyak jaringan dan memperluas
wilayah.
80. 7.
I M P L E M E N T A S I
S T R A T E G I
P T N I P P O N
I N D O S A R I
C O R P I N D O
T B K
81. BEST PRACTICE
Best of the Best 2013
dari Forbes Indonesia
Top Brand (2009-2014)
Top Brand (2000-2013)
Peduli Gizi 2013
82. ISSUES
Marketing
Keyword:
Roti yang dipatok dengan harga yang
murah dikhawatirkan pelanggan akan
mengganggap produk kurang
berkualitas.
Strategi pemasaran tidak dilakukan
melalui pembukaan dikarenakan takut
membuat produk roti menjadi semakin
mahal.
Sari roti harus memilih jalur distribusi
yang tepat, karna umur produk yang
relatif singkat maka perseroan harus
menjamin bahwa produk akan sampai
ke konsumen dalam keadaan fresh, jadi
perseroan harus memilih jalur distribusi
yang dapat mendistribusikan produknya
yang cepat, tepat dan akurat.
Kebijakan:
1. Perseroan melaksanakan beragam aktivitas marketing above the
line, through the line dan below the line secara terarah dan
berkesinambungan.
2. Untuk membantu meningkatkan brand awareness serta membina
hubungan dengan Konsumen, Perseroan memanfaatkan beragam
kegiatan aktivasi seperti Rumah Sari Roti di Kidzania Jakarta dan
kegiatan Sari Roti Goes to School. Melalui kegiatan tersebut
Perseroan memperkenalkan Sari Roti kepada Putra-Putri
Indonesia yang merupakan calon Konsumen yang potensial.
3. Perseroan pun aktif melakukan program Factory Visit secara
nasional di pabrik-pabrik Perseroan dan dapat diikuti oleh setiap
lapisan masyarakat tanpa dipungut biaya. Melalui program ini,
masyarakat dapat melihat bagaimana produk Sari Roti
diproduksi sebagai produk makanan yang halal, berkualitas
tinggi, higienis dan terjangkau bagi seluruh Konsumen
Indonesia.
83. IT
Keyword:
PT Nippon Indosari Corpindo
mengimplementasikan SAP
FASTCPG karena diniliai mampu
mempercepat proses perubahan
yang tengah digulirkan oleh
perusahaan dan semua proses
tersebut menjadi terintegrasi
dalam satu database sehingga
mampu memberikan informasi
yang lebih cepat serta akurat.
ISSUES
Kebijakan:
• Kebijakan privasi ditujukan untuk menyampaikan penggunaan
informasi pribadi Anda yang dikumpulkan selama kunjungan ke
salah satu situs web PT Nippon Indosari Corpindo Tbk.
• Mengumpulkan dan menggunakan informasi pribadi (nama,
alamat, nomor telepon dan email) agar dapat memberikan
layanan dan informasi yang Anda butuhkan dengan lebih baik.
• Pihak PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk telah menerapkan
teknologi dan kebijakan dengan tujuan untuk melindungi privasi
pelanggan dari akses tidak sah dan penggunaan yang tidak patut
dan perusahaan akan memperbaharui langkah – langkah ini
seiring perkembangan teknologi baru, sesuai kebutuhan.
84. Human Resource
Keyword:
Sampai dengan desember
2016, Perseroan memiliki
4.998 Karyawan yang
tersebar di seluruh lokasi
kerja Perseroan.
ISSUES
Di PT Nippon Indosari Corpindo Tbk, Gaji pokok yang diberikan
ditetapkan atas dasar nilai jabatan, golongan jabatan, pendidikan
keahlian, prestasi, dan pengalaman kerja. Selain gaji pokok yang
didapat karyawan, mereka juga mendapat beberapa tunjangan.
Seperti, tunjangan kesehatan, tunjangan transportasi, dll. Untuk
penggajiannya sendiri diberikan kepada karyawan berdasarkan
padaUpah Minimum Regional (UMR) yang berlaku.
Kebijakan:
85. ISSUES
PDQA
Kebijakan:
Sari roti menggunakan bahan baku tepung terigu yang diolah
dari gandum yang diimpor dari harga pasar internasional.
Ketersediaan gandum yang berkurang di pasar dunia akan
berdampak pada meningkatnya harga bahan baku tepung
terigu yang digunakan sari roti, yang menjadikan biaya
pembelian bahan baku bertambah.
Energy utama yang digunakan oleh sari roti adalah gas dan
listrik. Ketersediaan pasokan energy yang terhambat akan
menyebabkan tergganggunya aktivitas produksi pabrik dan
akan berdampak pada tingkat penjualan produk.
Sari roti juga telah memiliki dan menggunakan mesin-mesin
yang diproduksi oleh penyedia mesin tertentu yang memiliki
teknologi dan hak paten atas produk yang dihasilkan.
Keyword:
Pihak PDQA harus terlibat sebagai
penanggung jawab dari proses kontrol dan
monitoring setiap peralatan atau teknologi
yang digunakan sebagai bentuk antisipasi
(pengendalian risiko) dari terjadinya
kerusakan alat dan mesin yang digunakan.
Tujuannya adalah untuk mengurangi
pengeluaran biaya yang besar dalam hal
perawatan atau penggantian peralatan atau
pun mesin yang digunakan.
86. Operation
ISSUES
Kebijakan:
• Seluruh proses produksi Perseroan
mengacu kepada GMP (Good
Manufacturing Practice), SSOP (Sanitation
Standard Operating Procedure), SJH (Sistem
Jaminan Halal) serta penerapan Standar
ISO 9001:2008 (Quality Management
System) dan ISO 22000:2005 (Food Safety
Management System).
• Perseroan mengelompokkan dan
mengevaluasi usahanya secara geografis.
Keyword:
Kapasitas produksi Perseroan
tahun 2016 telah mencapai lebih
dari 4,2 juta potong roti per
hari.
87. Finance
Kebijakan:
• Tingkat 1: Nilai wajar diukur berdasarkan pada harga
kuotasi (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk
aset atau liabilitas sejenis.
• Tingkat 2: Nilai wajar diukur berdasarkan teknik-
teknik valuasi, dimana seluruh input yang
mempunyai efek yang signifikan atas nilai wajar
dapat diobservasi baik secara langsung maupun
tidak langsung.
• Tingkat 3: Nilai wajar diukur berdasarkan teknik-
teknik valuasi, dimana seluruh input yang
mempunyai efek yang signifikan atas nilai wajar
tidak dapat diobservasi baik secara langsung
maupun tidak langsung.
Keyword:
Pada tahun 2016, Perseroan
mencatatkan Penjualan neto
sebesar Rp2,52 triliun, meningkat
16% dibandingkan tahun 2015.
Peningkatan Penjualan ini
menunjukan permintaan pasar
yang tinggi
ISSUES
88. 8.
P O S I T I O N I N G
S R A T E G I
P T N I P P O N
I N D O S A R I
C O R P I N D O
T B K
89. Posisi pasar sari roti berorientasi pada bidang makanan
Produk sari roti digolongkan ke beberapa kategori produk,
tergantung pada jenis varian produk serta kelas produk.
Produk sari roti sama sekali tidak terpengaruh oleh harga yang di
tetapkan oleh competitor roti lainnya di pasaran.
Harga yang diberikan oleh sari roti tetap stabil dan tidak pernah
diturunkan.
Memiliki komitmen 3 H, yaitu halal, healthy (sehat) dan hygiene
(bersih).
P O S I T I O N I N G S T R A T E G I
90. 9.
E B I T
& E P S
P T N I P P O N
I N D O S A R I
C O R P I N D O
T B K
92. 10.
E K S P A N S I
P T N I P P O N
I N D O S A R I
C O R P I N D O
T B K
93. Negara Sasaran Peluang Ancaman
Philipina 1. Adanya beberapa negara industri
yang mampu menghasilkan produk
berkualitas dengan harga murah
2. Semakin banyak orang yang
melakukan perjalanan antar
negara yang secara langsung
menjadi konsumen global.
3. Semakin banyaknya transportasi
antar negara yang mempermudah
distribusi produk
4. Perdagangan dunia semakin
meningkat seiring dengan
meningkatnya permintaan pasar
dunia
1. Adanya maksud dan tujuan yang
saling bertentangan.
2. Menghabiskan waktu dan adanya
pengambilan keputusan yang
lambat.
3. Halangan bahasa dan budaya.
4. Ketidakpercayaan atau kecurigaan
ketika bekerja sama dalam daerah
yang peka terhadap persaingan.
5. Adanya pertentangan pribadi dan
budaya perusahaan.
6. Bergantung pada perusahaan
lainnya dalam jangka panjang.
EKSPANSI | PT NIPPON INDOSARI CORPINDO TBK
95. • Limbah padat, Dalam pengolahan limbah padat Perseroan bekerjasama dengan pihak ketiga.
• Limbah cair, Pengolahan limbah cair Perseroan yang bekerjasama dengan pihak kawasan industri
ataupun dikelola secara mandiri.
• Debu dan Gas, Perseroan memastikan lingkungan kerja Perseroan bebas dari gangguan debu dan gas
dengan cara membuat sistem sirkulasi yang baik sehingga sirkulasi udara dapat berjalan dengan baik.
• Kebisingan, Tingkat kebisingan di seluruh area lokasi pabrik Perseroan masih berada dibawah ambang
batas sesuai dengan Peraturan Menakertrans No. PER-13/ MEN/X/2011 atau masih dibawah 85 dBA.A.
Pengelolaan Lingkungan Hidup
CSR | PT NIPPON INDOSARI CORPINDO TBK
96. Beberapa kegiatan, yang beberapa diantaranya bekerjasama dengan Serikat Pekerja Sukses untuk
membantu kesejahteraan Karyawan, diantaranya:
a. Program “Ayo Sekolah”, guna mendukung kebutuhan pendidikan putra-putri Karyawan.
b. Bantuan bagi Karyawan yang tertimpa bencana.
c. Bantuan pinjaman kepada Karyawan untuk biaya pengobatan, yang tidak ditanggung pihak asuransi.
d. Pemberian kurban dalam acara Idul Adha.
e. Mudik gratis menjelang lebaran bagi para penjual Sari Roti keliling.
Ketenagakerjaa, Kesehatan, dan Keselamatan Kerja
CSR | PT NIPPON INDOSARI CORPINDO TBK
97. Pada tahun 2013, Perseroan turut serta dalam memberikan kontribusi sosial berupa:
• Bantuan berupa tempat tidur kepada panti rawat (yayasan sosial).
• Bantuan kepada masyarakat yang menjadi korban banjir dibeberapa wilayah.
• Bekerja sama dengan pihak ketiga untuk mengadakan berbagai kegiatan seperti pengobatan gratis,
khitanan massal, kegiatan vaksinasi dan lain-lain.
• Gotong royong bersama masyarakat dalam melaksanakan program Jumat bersih (Jumsih)
membersihkan jalan.
• berperan aktif dalam menunjang ekonomi masyarakat melalui program wiraswasta sebagai distributor
dan agen
• Sampai dengan 31 Desember 2013 Perseroan telah memiliki 141 distributor dan 615 agen yang
tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Melalui program ini, Perseroan ikut mendorong semangat
wiraswasta dan menciptakan lapangan kerja baru serta membantu meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, dimana hingga saat ini Perseroan memiliki sekitar 3.500 penjual roti keliling.
Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan
CSR | PT NIPPON INDOSARI CORPINDO TBK
98. • PT.NIPPON INDOSARI CORPORINDO TBK sudah menjalankan dan
menerapkan etika bisnis tersebut kedalam sebuah tata kelola
perusahaan/GCG
• Hal ini dibuktikan dengan Sejak tercatat pada tahun 2010, Perseroan
terus menjaga komitmen penerapan tata kelola perusahaan yang baik.
• Seluruh aktivitas yang dijalankan Perseroan didasari dengan penerapan
asas-asas Good Corporate Governance (GCG) yaitu transparansi,
akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi dan keadilan.
CSR | PT NIPPON INDOSARI CORPINDO TBK
100. • Perseroan menyediakan informasi yang relevan dan dapat dengan mudah di akses oleh pemangku
kepentingan melalui website Perseroan www.sariroti.com.
• pemangku kepentingan dapat mengetahui informasi terkait dengan perkembangan Perseroan pada
keterbukaan informasi yang dilakukan melalui Bursa Efek Indonesia maupun melalui pemberitaan di
media massa.
• Keterbukaan informasi Perseroan meliputi Visi dan Misi Perseroan, informasi keuangan, komposisi
Dewan Komisaris dan Direksi, komposisi Pemegang Saham, informasi mengenai risiko usaha,
pergerakan harga saham dan lain sebagainya.
• Pemangku kepentingan juga dapat dengan mudah mengakses laporan keuangan dan laporan tahunan
yang telah disediakan pada halamanwebsite Perseroan.
GCG | PT NIPPON INDOSARI CORPINDO TBK
TRANSPARANSI
101. • Akuntabilitas menuntut Perseroan untuk dapat mempertanggungjawabkan secara transparan dan
wajar.
• Perseroan harus dikelola secara benar, terukur dan sesuai dengan kepentingan Perseroan dan
pemangku kepentingan untuk menciptakan kinerja yang prima dan berkesinambungan.
• Dalam menjalankan segala aktivitasnya, seluruh unit dan fungsi memiliki rincian tugas dan tanggung
jawab yang jelas sehingga pengelolaan Perseroan dapat terlaksana secara efektif.
• bentuk penerapan akuntabilitas Perseroan adalah melalui pembagian tugas yang jelas dan
mendorong seluruh karyawan untuk menyadari hak dan kewajibannya, tugas dan tanggung jawab
serta kewenangan masing-masing.
GCG | PT NIPPON INDOSARI CORPINDO TBK
AKUNTABILITAS
102. • Dalam setiap aktivitasnya Perseroan selalu memastikan kepatuhan terhadap
ketentuan Anggaran Dasar dan Peraturan Perusahaan serta peraturan perundangan
• Perseroan juga melaksanakan tanggung jawab sosial sebagai bentuk
pertanggungjawaban terhadap masyarakat baik masyarakat internal maupun
eksternal
GCG | PT NIPPON INDOSARI CORPINDO TBK
PERTANGGUNGJAWABAN
103. • Pengelolaan Perseroan dilakukan secara professional tanpa adanya pengaruh
ataupun tekanan dari pihak manapun.
• Seluruh Karyawan memahami tugas dan tanggung jawab serta wewenang yang
dimilikinya serta saling menghormati satu sama lain.
• Setiap individu bekerja sama sesuai dengan tugas, tanggung jawab dan wewenang
yang dimiliki serta menghindari terjadinya benturan kepentingan untuk
menciptakan efektifitas dalam bekerja sehingga dapat meningkatkan kinerja
Perseroan.
GCG | PT NIPPON INDOSARI CORPINDO TBK
IDEPENDENSI
104. • Perseroan secara adil melakukan pemenuhan terhadap hak-hak
pemangku kepentingan sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku.
GCG | PT NIPPON INDOSARI CORPINDO TBK
KEADILAN
105. Dengan penerapan GCG yang semestinya berdasarkan prinsip-prinsip dari
GCG PT.NIPPON INDOSARI CORPORINDO yang bergerak dibidang usaha
roti dikenal dan dipercaya banyak orang hal ini dibuktikan dengan masih
berdirinya perusahaan tersebut dipercayainya Produk Sari Roti
dikalangan masyarakat sampai sekarang ini.
Five Forces porter ( Analisis lima kekuatan porter) adalah suatu kerangka kerja untuk analisis industri dan pengembangan strategi bisnis. Lima kekuatan yang menentukan intensitas persaingan dalam suatu industri yaitu ancaman produk pengganti, ancaman pesaing, ancaman pendatang baru, daya tawar pemasok, dan daya tawar konsumen. Analisis ini biasanya dilakukan dengan kombinasi dengan analisis SWOT.
Vision statement
Tujuan atau arah dalam perusahaan, menunjukkan apa yang perusahaan ingin menjadi dan memandu inisiatif transformasional dengan menetapkan arah yang ditetapkan untuk pertumbuhan perusahaan.
Mission Statement
memulai dengan tujuan perusahaan, membulatkan tekad perusahaan dalam mencapai , dan memfokuskan perusahaan untuk merealisasikan visi tersebut dalam misi.
Value Chain (Rantai nilai)
rangkaian kegiatan yang dilakukan suatu perusahaan untuk menghasilkan produk atau jasa
- Support activities : Aktivitas pendukung dalam rantai nilai perusahaan.
1. Infrastruktur perusahaan : segala sesuatu yg merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses dalam perusahaan.
2. Manajemen SDM : proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat 3. menunjang aktivitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan
4. Teknologi Perusahaan : Sistem Informasi ynag dimiliki perusahaan demi melancarkan proses berjalannya aktivitas pemantau dan lain sebagainya.
5. Pengadaan : kegiatan untuk pemenuhan atau penyediaan kebutuhan dan pasokan barang atau jasa di bawah kontrak atau pembelian langsung untuk memenuhi kebutuhan.
-Primary Activities : Aktivitas Utama
1. Logistik masuk : terdiri dari penerimaan, penyimpanan, dan distribusi bahan-bahan masukan yang digunakan oleh organisasi untuk menghasilkan produk dan jasa yang dijualnya.
2. Manajemen Operasi : aktivitas-aktivitas yang mengubah masukan menjadi jasa atau produk yang sudah jadi.
3. Logistik keluar : aktivitas-aktivitas yang melibatkan distribusi produk yang sudah jadi ke para pelanggan
4. Pemasaran dan Penjualan : aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan membantu para pelanggan untuk membeli jasa atau produk yang dihasilkan
SAP ( Strategy Advantages Profile) adalah Ini menunjukkan kekuatan dan kelemahan sebuah organisasi.
Lokasi pemasaran berada dalam jangkauan wilayah pabrik, hal ini dilakukan agar biaya operasional pendistribusian dapat ditekan seminimal mungkin.
PT. NIC menekan biaya bahan baku dan operasional sebagai hasil dari tercapainya skala ekonomi, efisiensi produksi, produktivitas yang lebih tinggi dan tentunya penurunan biaya bahan baku secara umum, terutama terigu.
PT. NIC meningkatkan kinerja operasional bisnisnya dengan menerapkan metode, teknologi dan proses bisnis khusus untuk industri CPG (Consumer Packaged Goods) yang tergabung dalam paket SAP Best Practices
PT. NIC melakukan perubahan dari tahun ketahun dari segi rasa, bentuk, maupun ukuran.
Produk Sari Roti tidak menggunakan pengawet.
PT. NIC menjual produk kepada berbagai kalangan masyarakat, terutama kelas menengah ke atas, sehingga target penjualan dapat tercapai.
Terdapat tujuh pabrik yang saat ini memproduksi Sari Roti dan tersebar di beberapa wilayah untuk memaksimalkan proses pemasaran.
Mengadopsi konsep Product-oriented layout dimana mesin – mesin terletak berdekatan dan saling terhubung satu sama lain dan proses produksi berlangsung setiap hari secara teratur.
Pabrik Sari Roti juga sangat menjaga sanitasi di dalam pabrik
Menjaga, meningkatkan kualitas serta melakukan inovasi produk
Melakukan peninjauan terhadap portofolio produk untuk menjaga dominasi pasar
Menjaga dan mengembangkan pangsa pasar yang ada
Memproduksi roti yang halal, berkualitas, higienis dan terjangkau oleh Konsumen Indonesia
Konsisten dalam menerapkan prinsip-prinsip Good Manufacturing Practice (GMP), Sanitation Standard Operating Procedure (SSOP), Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP) dan Sistem Jaminan Halal (SJH) dalam setiap proses produksi yang dilakukan.
Menerapkan metode, teknologi dan proses bisnis khusus untuk industri CPG (Consumer Packaged Goods) yang tergabung dalam paket SAP Best Practices. SAP Best Practices yang digunakan NIC adalah FastCPG yang dirancang khusus untuk industri CPG. Paket ini merupakan pondasi untuk menerapkan sistem Enterprise Resource Planning (ERP) dengan konfigurasi standar namun masih menyisakan cukup ruang untuk penyesuaian khusus.