Dokumen tersebut membahas tentang prinsip-prinsip nutrisi dan kondisi fisik yang dibutuhkan mikroba untuk pertumbuhan. Nutrien yang dibutuhkan mikroba antara lain sumber karbon, energi, nitrogen, mineral, dan vitamin. Selain itu, faktor lingkungan seperti suhu, kelembaban, pH, tekanan oksigen, dan osmosis mempengaruhi pertumbuhan mikroba. Dokumen juga menjelaskan berbagai teknik kultiv
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai dua jenis bakteri utama, yaitu Eubacteria dan Archaebacteria. Eubacteria memiliki berbagai bentuk sel seperti kokus, basil, dan spiral, serta struktur dan fungsi sel yang beragam. Archaebacteria terdiri dari beberapa jenis bakteri seperti metanogen dan halofil yang hidup di lingkungan ekstrem. Dokumen juga menjelaskan cara hidup, reproduksi, habitat, dan manfaat serta penanggulangan bakteri yang
Dokumen ini membahas tentang tiga jenis bakteri yaitu Archaebacteria, Eubacteria, dan Cyanobacteria. Dokumen menjelaskan ciri-ciri dan klasifikasi masing-masing bakteri beserta contohnya. Archaebacteria hidup di lingkungan ekstrem, diklasifikasi menjadi metanogen, termoasidofilik, dan halofilik. Eubacteria memiliki dinding sel yang mengandung peptidoglikan dan diklasifikasi berdasarkan bentuk, kebutuhan oksigen
Makalah ini membahas tentang kebutuhan nutrisi dan pertumbuhan mikroorganisme. Mikroorganisme membutuhkan nutrisi seperti karbon, nitrogen, fosfor, dan sulfur untuk pertumbuhan dan reproduksi. Terdapat empat fase pertumbuhan mikroba yaitu fase lag, fase eksponensial, fase stasioner, dan fase kematian. Pengendalian pertumbuhan mikroba dilakukan untuk mencegah penyakit dan gangguan, serta dapat dil
1. Pertumbuhan mikroba diartikan sebagai bertambahnya jumlah sel karena sebagian besar mikroba adalah organisme bersel tunggal.
2. Terdapat 5 fase pertumbuhan bakteri yaitu fase adaptasi, perbanyakan, pengaruh pertumbuhan, statis, dan kematian.
3. Pertumbuhan mikroba dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan seperti temperatur, kelembapan, pH, dan zat toks
Mikrobiologi adalah kajian mengenai organisme hidup berukuran mikroskopis seperti virus, bakteri, archaea, protozoa, algae, dan fungi. Dokumen ini menjelaskan definisi mikrobiologi dan sejarah penemuan mikroorganisme beserta tokohnya, serta persyaratan fisik dan kimia yang dibutuhkan mikroba untuk pertumbuhannya.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai dua jenis bakteri utama, yaitu Eubacteria dan Archaebacteria. Eubacteria memiliki berbagai bentuk sel seperti kokus, basil, dan spiral, serta struktur dan fungsi sel yang beragam. Archaebacteria terdiri dari beberapa jenis bakteri seperti metanogen dan halofil yang hidup di lingkungan ekstrem. Dokumen juga menjelaskan cara hidup, reproduksi, habitat, dan manfaat serta penanggulangan bakteri yang
Dokumen ini membahas tentang tiga jenis bakteri yaitu Archaebacteria, Eubacteria, dan Cyanobacteria. Dokumen menjelaskan ciri-ciri dan klasifikasi masing-masing bakteri beserta contohnya. Archaebacteria hidup di lingkungan ekstrem, diklasifikasi menjadi metanogen, termoasidofilik, dan halofilik. Eubacteria memiliki dinding sel yang mengandung peptidoglikan dan diklasifikasi berdasarkan bentuk, kebutuhan oksigen
Makalah ini membahas tentang kebutuhan nutrisi dan pertumbuhan mikroorganisme. Mikroorganisme membutuhkan nutrisi seperti karbon, nitrogen, fosfor, dan sulfur untuk pertumbuhan dan reproduksi. Terdapat empat fase pertumbuhan mikroba yaitu fase lag, fase eksponensial, fase stasioner, dan fase kematian. Pengendalian pertumbuhan mikroba dilakukan untuk mencegah penyakit dan gangguan, serta dapat dil
1. Pertumbuhan mikroba diartikan sebagai bertambahnya jumlah sel karena sebagian besar mikroba adalah organisme bersel tunggal.
2. Terdapat 5 fase pertumbuhan bakteri yaitu fase adaptasi, perbanyakan, pengaruh pertumbuhan, statis, dan kematian.
3. Pertumbuhan mikroba dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan seperti temperatur, kelembapan, pH, dan zat toks
Mikrobiologi adalah kajian mengenai organisme hidup berukuran mikroskopis seperti virus, bakteri, archaea, protozoa, algae, dan fungi. Dokumen ini menjelaskan definisi mikrobiologi dan sejarah penemuan mikroorganisme beserta tokohnya, serta persyaratan fisik dan kimia yang dibutuhkan mikroba untuk pertumbuhannya.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep-konsep dasar fisiologi tumbuhan, mencakup proses dan fungsi yang terjadi di dalam tumbuhan seperti transpirasi, fotosintesis, absorpsi hara, pertumbuhan, dan respon terhadap lingkungan. Dokumen ini juga menjelaskan organel-organel utama dalam sel tumbuhan seperti nukleus, kloroplas, dan retikulum endoplasmik serta peranannya dalam proses-proses fisiologi tumbuhan.
Teks tersebut membahas tentang pertumbuhan mikroorganisme dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Pertumbuhan mikroba diartikan sebagai pertambahan jumlah sel secara eksponensial yang tergantung pada waktu generasi dan nutrien yang tersedia. Faktor lingkungan seperti suhu, pH, oksigen, dan ketersediaan karbon, nitrogen, fosfor, dan sulfur mempengaruhi laju pertumbuhan mikroba.
Kingdom Monera terdiri dari organisme unisel yang sederhana, tanpa inti sel. Terbagi menjadi dua subkingdom yaitu Archaebacteria dan Eubacteria. Bakteri merupakan anggota utama kingdom ini, memiliki berbagai bentuk, ukuran, dan cara reproduksi seperti pembelahan diri. Bakteri memainkan peran penting dalam kehidupan manusia, baik memberikan manfaat maupun menyebabkan penyakit.
MIKROBIOLOGI DASAR "PERTUMBUHAN MIKROBA"Aji Sanjaya
Pertumbuhan artinya pertambahan substansi hidup yang tidak reversibel biasanya disertai pertambahan ukuran dan pembelahan sel. Pada organisme bersel banyak, ukurannya bertambah sedangkan pada organisme bersel satu jumlah selnya yang bertambah. Meskipn demikian pada organisme yang bersel satu harus dibedakan pertambahn jumlah atau bertambahnya massa sel.
Sistem enam kingdom oleh Carl Woose membahas tentang perbedaan antara eukariota dan prokariota, serta mengelompokkan bakteri ke dalam dua kingdom yaitu Monera dan Archaea. Bakteri memiliki berbagai struktur tubuh dan cara reproduksi seperti pembelahan biner, transformasi, konjugasi, dan transduksi. Bakteri juga dikelompokkan berdasarkan bentuk, alat gerak, cara memperoleh makanan, dan kebutuhan oksigen. Beberapa bakteri berperan penting
Dokumen tersebut membahas tentang perbedaan antara Archaebacteria dan Eubacteria. Archaebacteria memiliki membran lipid yang berbeda dan tidak mengandung peptidoglikan pada dinding selnya, berbeda dengan Eubacteria. Dokumen juga menjelaskan ciri-ciri dan klasifikasi Archaebacteria serta Eubacteria.
Dokumen tersebut membahas tentang konversi molases menjadi etanol menggunakan beberapa jenis mikroorganisme seperti Saccharomyces cerevisiae, Zymomonas mobilis, Pichia stipitis, dan Clostridium thermocellum. Dokumen juga menjelaskan kondisi lingkungan yang dibutuhkan mikroorganisme tersebut seperti pH, suhu, oksigen, dan nutrisi.
Pertumbuhan mikroba dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan seperti ketersediaan nutrien, suhu, kelembaban, keasaman (pH), dan oksigen. Mikroba akan berkembangbiak dengan cepat pada kondisi yang optimal, namun pertumbuhannya akan melambat atau berhenti jika kondisinya kurang mendukung.
Praktikum ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi bakteri dari berbagai sumber berdasarkan morfologi koloni. Terdapat 5 jenis bakteri yang diidentifikasi, yaitu Staphylococcus aureus, Serratia marcecens, Bacillus subtilis, Escherichia coli, dan Sarcina lutea, dengan karakteristik berbeda seperti bentuk, ukuran, warna, dan tekstur koloni. Bakteri diisolasi menggunakan teknik quadrant streak untuk me
Fisiologi bakteri mempelajari mekanisme dan sistematika bakteri meliputi kebutuhan dasar seperti air, garam, mineral, CO2, oksigen, temperatur, dan pH. Bakteri dapat berkembangbiak secara aseksual melalui pembelahan atau pembentukan tunas, dan secara seksual. Bakteri mengalami fase pertumbuhan yang terdiri dari fase lag, logaritma, stasioner, dan kematian. Suatu spesies bakteri dap
Monera dibagi menjadi dua yaitu Bacteria dan Cyanophyta atau alga hijau-biru.
Pengelompokan ini sekarang tidak digunakan lagi, setelah berbagai temuan menunjukkan bahwa Cyanophyta sekarang ini lebih tepat dianggap sebagai bakteria dan dinamakan sebagai Cyanobacteria.
Menurut system klasifikasi Carl Woose 1977 dikelompokan menjadi dua sub kingdom,yaitu Eubacteria dan Archaebacteria.
Cyanobacteria termasuk anggota subkingdom Eubacteria.
Adapun yang kita bahas itu:
Pengertian Monera,
Ciri-ciri monera,
Klasifikasi monera,
Eubacteria,
Archaebacteria
perbedaan eubacteria dan Archaebacteria,
macam-macam bentuk bakteri,
klasifikasi bakteri,
reproduksi bakteri,
struktur tubuh & fungsi organel pada bakteri,
peranan bakteri dalam kehidupan manusia,
pembiakan bakteri,
usaha manusia dalam penanggulangan terhadap bakteri,
cyanobacteria (bakteri Hijau-abiru):
- ciri-ciri cyanobacteria,
- sistem reproduksi cyanobacteria,
- klasifikasi cyanobacteria,
- peran/manfaat cyanobacteria,
-dampak negatif cyanobacteria,
Makalah ini membahas tentang kebutuhan nutrisi mikroorganisme, proses pertumbuhan sel mikroba, dan metode pengendalian pertumbuhan mikroba. Mikroorganisme membutuhkan nutrisi seperti karbon, nitrogen, fosfor, dan sulfur untuk pertumbuhan dan reproduksi. Pertumbuhan sel mikroba melalui fase lag, fase eksponensial, dan fase kematian. Pengendalian pertumbuhan mikroba dapat dilakukan dengan sterilisasi,
Dokumen tersebut membahas tentang konsep-konsep dasar fisiologi tumbuhan, mencakup proses dan fungsi yang terjadi di dalam tumbuhan seperti transpirasi, fotosintesis, absorpsi hara, pertumbuhan, dan respon terhadap lingkungan. Dokumen ini juga menjelaskan organel-organel utama dalam sel tumbuhan seperti nukleus, kloroplas, dan retikulum endoplasmik serta peranannya dalam proses-proses fisiologi tumbuhan.
Teks tersebut membahas tentang pertumbuhan mikroorganisme dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Pertumbuhan mikroba diartikan sebagai pertambahan jumlah sel secara eksponensial yang tergantung pada waktu generasi dan nutrien yang tersedia. Faktor lingkungan seperti suhu, pH, oksigen, dan ketersediaan karbon, nitrogen, fosfor, dan sulfur mempengaruhi laju pertumbuhan mikroba.
Kingdom Monera terdiri dari organisme unisel yang sederhana, tanpa inti sel. Terbagi menjadi dua subkingdom yaitu Archaebacteria dan Eubacteria. Bakteri merupakan anggota utama kingdom ini, memiliki berbagai bentuk, ukuran, dan cara reproduksi seperti pembelahan diri. Bakteri memainkan peran penting dalam kehidupan manusia, baik memberikan manfaat maupun menyebabkan penyakit.
MIKROBIOLOGI DASAR "PERTUMBUHAN MIKROBA"Aji Sanjaya
Pertumbuhan artinya pertambahan substansi hidup yang tidak reversibel biasanya disertai pertambahan ukuran dan pembelahan sel. Pada organisme bersel banyak, ukurannya bertambah sedangkan pada organisme bersel satu jumlah selnya yang bertambah. Meskipn demikian pada organisme yang bersel satu harus dibedakan pertambahn jumlah atau bertambahnya massa sel.
Sistem enam kingdom oleh Carl Woose membahas tentang perbedaan antara eukariota dan prokariota, serta mengelompokkan bakteri ke dalam dua kingdom yaitu Monera dan Archaea. Bakteri memiliki berbagai struktur tubuh dan cara reproduksi seperti pembelahan biner, transformasi, konjugasi, dan transduksi. Bakteri juga dikelompokkan berdasarkan bentuk, alat gerak, cara memperoleh makanan, dan kebutuhan oksigen. Beberapa bakteri berperan penting
Dokumen tersebut membahas tentang perbedaan antara Archaebacteria dan Eubacteria. Archaebacteria memiliki membran lipid yang berbeda dan tidak mengandung peptidoglikan pada dinding selnya, berbeda dengan Eubacteria. Dokumen juga menjelaskan ciri-ciri dan klasifikasi Archaebacteria serta Eubacteria.
Dokumen tersebut membahas tentang konversi molases menjadi etanol menggunakan beberapa jenis mikroorganisme seperti Saccharomyces cerevisiae, Zymomonas mobilis, Pichia stipitis, dan Clostridium thermocellum. Dokumen juga menjelaskan kondisi lingkungan yang dibutuhkan mikroorganisme tersebut seperti pH, suhu, oksigen, dan nutrisi.
Pertumbuhan mikroba dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan seperti ketersediaan nutrien, suhu, kelembaban, keasaman (pH), dan oksigen. Mikroba akan berkembangbiak dengan cepat pada kondisi yang optimal, namun pertumbuhannya akan melambat atau berhenti jika kondisinya kurang mendukung.
Praktikum ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi bakteri dari berbagai sumber berdasarkan morfologi koloni. Terdapat 5 jenis bakteri yang diidentifikasi, yaitu Staphylococcus aureus, Serratia marcecens, Bacillus subtilis, Escherichia coli, dan Sarcina lutea, dengan karakteristik berbeda seperti bentuk, ukuran, warna, dan tekstur koloni. Bakteri diisolasi menggunakan teknik quadrant streak untuk me
Fisiologi bakteri mempelajari mekanisme dan sistematika bakteri meliputi kebutuhan dasar seperti air, garam, mineral, CO2, oksigen, temperatur, dan pH. Bakteri dapat berkembangbiak secara aseksual melalui pembelahan atau pembentukan tunas, dan secara seksual. Bakteri mengalami fase pertumbuhan yang terdiri dari fase lag, logaritma, stasioner, dan kematian. Suatu spesies bakteri dap
Monera dibagi menjadi dua yaitu Bacteria dan Cyanophyta atau alga hijau-biru.
Pengelompokan ini sekarang tidak digunakan lagi, setelah berbagai temuan menunjukkan bahwa Cyanophyta sekarang ini lebih tepat dianggap sebagai bakteria dan dinamakan sebagai Cyanobacteria.
Menurut system klasifikasi Carl Woose 1977 dikelompokan menjadi dua sub kingdom,yaitu Eubacteria dan Archaebacteria.
Cyanobacteria termasuk anggota subkingdom Eubacteria.
Adapun yang kita bahas itu:
Pengertian Monera,
Ciri-ciri monera,
Klasifikasi monera,
Eubacteria,
Archaebacteria
perbedaan eubacteria dan Archaebacteria,
macam-macam bentuk bakteri,
klasifikasi bakteri,
reproduksi bakteri,
struktur tubuh & fungsi organel pada bakteri,
peranan bakteri dalam kehidupan manusia,
pembiakan bakteri,
usaha manusia dalam penanggulangan terhadap bakteri,
cyanobacteria (bakteri Hijau-abiru):
- ciri-ciri cyanobacteria,
- sistem reproduksi cyanobacteria,
- klasifikasi cyanobacteria,
- peran/manfaat cyanobacteria,
-dampak negatif cyanobacteria,
Makalah ini membahas tentang kebutuhan nutrisi mikroorganisme, proses pertumbuhan sel mikroba, dan metode pengendalian pertumbuhan mikroba. Mikroorganisme membutuhkan nutrisi seperti karbon, nitrogen, fosfor, dan sulfur untuk pertumbuhan dan reproduksi. Pertumbuhan sel mikroba melalui fase lag, fase eksponensial, dan fase kematian. Pengendalian pertumbuhan mikroba dapat dilakukan dengan sterilisasi,
3. Prinsip Nutrisi Mikroba
Berdasarkan cara-cara pengambilan nutrient maka mikroba dapat dibagi atas :
b. Jasad fagotrof
Mengambil nutrien secara fagositosis
lalu dicerna di dalam vakuola
makanan, misalnya protozoa.
a.Jasad osmotrof
Mengambil nutrien dalam bentuk
larutan, misalnya bakteri dan fungi
4. Nutrisi yang diperlukan mikroba
Bahan makanan Berbentuk Padat Bahan makanan Berbentuk Cairan/ larutan
Tipe Holozoik
makanan tersebut sebelumnya harus
dicerna, di luar sel dengan bantuan
enzim ekstraseluler.
Tipe Holofitik
5. 01
02
03
Sebagai sumber energi
Bahan pembangun sel
Sebagai aseptor elektron dalam
reaksi bioenergetik (reaksi yang
menghasilkan energi).
Peran Nutrien
6. • air
• sumber energi
• sumber karbon
• sumber aseptor elektron
Bahan Makanan Yang Diperlukan Terdiri Dari :
Mikroba memerlukan nutrien sebagai sumber materi dan energy untuk menyusun komponen sel
seerti genom, membrane plasma dan dinding sel. Bentuk nutrient yang diperlukan bermacam-
macam, tergantung jenis mikrobanya, misalnya kebutuhan karbon untuk jasad fotoautotrof dalam
bentuk CO2, sedangkan bagi jasad kemoorganotrof dalam bentuk bahan organik.
• sumber mineral
• faktor pertumbuhan
• nitrogen
7. 1. Kegiatan sel seperti biosintesis komponen sel, transport nutrient ke dalam sel dan
motilitas memerlukan energy
Berdasarkan sumber energy, mikroba dibagi atas :
a. Jasad fototrof : menggunakan oksidasi senyawa kimia sebagai sumber energy, ada 2 kelompok
bakteri fototrof yaitu sianobakteri dan bakteri fotosintetik. Kedua kelompok ini mengubah energy cahaya
menjadi ATP melalui proses fotosintesis.
b. Jasad kemotrof : menggunakan oksidasi senyawa kimia sebagai sumber energy, mikroba
khemotrof mengoksidasi senyawa kimia seperti glukosa atau ammonium, kemudian energy yang dilepaskan
diubah menjadi ATP dalam proses fermentasi atau respirasi.
8. 2. Semua jasad hidup memerlukan karbon sebab unsur karbon terdapat dalam semua
mikromolekul penyusun sel seperti rotein, karbohidrat, asam nukleat dan lipid
Berdasarkan sumber karbon, mikroba dapat digolongkan atas :
• Jasad autotrof, bila menggunakan karbondioksida sebagai sumber karbon.
• Jasad fotoautotrof, bila jasad tersebut memperoleh energinya dari cahaya.
• Jasad kemoautotrof, bila jasad tersebut memperoleh energinya dengan cara
mengoksidasi senyawa kimia.
• Jasad heterotrof, menggunakan bahan organik sebagai sumber karbon.
9. 3. Semua jasad hidup memerlukan sulfur (blerang) dan fosfor. Sulfur dipergunakan untuk
membentuk asam amino metionin dan sistein serta koensim.
• Mikroba memperoleh sulfur dalam bentuk garam sulfat, H2S, granula sulfur,
thiosulfat atau dalam bentuk bahan organic (sistein dan metionin).
• Fosfor dipergunakan membentuk asam nukleat, fosfolipid dan koensim.
• Mikroba dapat mengambil fosfor dalam bentuk organic dan anorganik
10. 4. Semua jasad hidup memerlukan nitrogen sebab nitrogen dipergunakan untuk mensintesis
asam amino, nukleotida dan vitamin.
5. Semua jasad hidup memerlukan beberapa unsure logam, natrium, kalium, kalsium,
magnesium, mangan, besi, seng, tembaga dan kobalt untuk pertumbuhannya yang normal.
6.
Semua jasad hidup memerlukan vitamin (senyawa organik yang penting untuk
pertumbuhan). Kebanyakan vitamin berfungsi membentuk substansi yang mengaktivasi
enzim.
7. Oksigen merupakan unsure yang terdaat dalam molekul hayati seperti asam amino,
nukleotida, gliserida dan molekul lain.
8. Ketersediaan air yang dapat digunakan dalam mikroba sering dinyatakan dengan aktivitas
aair (Aw). Aktivitas air suatu bahan dapat dihitung dengan menentukan kelembaban
relatifnya (RH).
11. Kondisi Fisik Yang Diperlukan Untuk Pertumbuhan
Mikroba tidak hanya bervariasi dalam persyaratan nutrisinya, tetapi menunjukan respon
yang berbeda terhadap kondisi fisik di lingkungannya. Untuk berhasilnya kultivasi mikroba
diperlukan suatu kombinasi nutrisi serta lingkungan fisik yang sesuai.
temperature kelembaban (RH)
kadar oksigen pH osmosis
12. • Temperature juga mempengaruhi laju pertumbuhan dan penambahan jumlah sel.
Keragaman suhu dapat juga mengubah proses-proses metabolic serta morfologi sel.
• Setiap mikroba tumbuh pada suatu kisaran suhu tertentu. Atas dasar ini maka mikroba ada
yang bersifat psikrofilik yang tumbuh pada 00 dampai 200 C, mesofilik yang tumbuh pada
200 sampai 450 C dan termofilik yang tumbuh pada temperature 450 sampai 800 C.
• Temperature inkubasi yang memungkinkan pertumbuhan tercepat selama periode waktu
yang singkat (12 sampai 24 jam) dikenal sebagai temperature pertumbuhan optimum.
Temperature
13. Kondisi Atmosfer Seperti Kadar Oksigen, RH Dan Tekanan Udara
• Aerobik (memerlukan oksigen)
• Anaerobik (tumbuh tanpa oksigen molekuler)
• Anaerobic fakultatif (tumbuh pada keadaan aerobic dan anaerobik)
• Mikroaerofilik (tumbuh bila ada sedikit oksigen atmosferik).
Beberapa mikroba bersifat anaerobik obligat : bila terkena oksigen akan terbunuh, oleh karena
itu untuk menumbuhkan mikroba anaerobic diperlukan teknik khusus agar tercapai keadaan
anaerob. Keperluan penumbuhan jasad anaerob obligat dapat dipenuhi dengan menggunakan
alat yang disebut anaerobic jar.
14. • pH optimum bagi kebanyakan mikroba terletak antara 6.5 sampai 7,5. Bagi kebanyakan mikroba
pH minimum dan maksimum antara 4 sampai 9.
• Pertumbuhan mikroba sangat dipengaruhi oleh pH karena nilai pH sangat menentukan aktivitas
enzim.
• Bila mikoba di kultivasi di dalam suatu medium yang mula-mula pH-nya 7 maka kemungkinan pH
ini akan berubah. Pergeseran pH ini dapat sedemikian besar sehingga menghambat
pertumbuhan. Pergeseran pH dapat dicegah dengan menggunakan larutan penyangga atau bufer
dalam medium.
• Bufer merupakan senyawa yang dapat menahan perubahan pH misalnya KH2PO4 dan K2HPO4.
Konsentrasi ion hydrogen (pH)
15. Tekanan osmosis : besarnya tekanan minimum yang diperlukan untuk mencegah
aliran air yang menyebrangi membrane di dalam larutan.
Contohnya :
Jika larutan 10 % sukrosa di dalam kantong membrane dialysis diletakkan dalam air
dalam gelas maka molekul air yang ada dalam gelas akan mengalir ke dalam
kantong analisis.
Tekanan osmosis
16. Besarnya tekanan yang diperlukan untuk mencegah aliran molekul air dalam gelas ke dalam
kantong dialisis merupakan nilai tekanan osmosis larutan sukrosa tersebut.
Berdasarkan tekanan osmosanya maka larutan tempat pertumbuhan mikroba dapat
digolongkan atas larutan :
hipotonis
isotonis
hipertonois.
Mikroba biasanya hidup di lingkungan yang bersifat agak hipotonis sehingga air akan
mengalir dari lingkungannya ke dalam sel sehingga sel menjadi mengembang kaku.
Adanya dinding sel dapat mencegah pecahnya sel mikroba.
18. Metode Kultivasi Mikroba
• Mikroorganisme biasanya tumbuh dalam populasi yang
kompleks dan terdiri dari beberapa spesies.
• Diperlukan suatu teknik untuk memisahkan populasi yang
kompleks ini menjadi spesies yang berbeda-beda sebagai
biakan murni.
• Biakan murni adalah suatu populasi sel yang ditumbuhkan
dari satu sel induk.
19. Teknik Kultivasi Mikroba
Teknik lempeng tuang (Pour Plate Technique )
Teknik Penyebaran (The Spread-Plate Technique)
Teknik Goresan (The Streak-Plate Technique)
20. Teknik langsung dan mudah untuk mendapatkan suatu biakan murni
Teknik Penyebaran (The Spread-Plate Technique)
Campuran dari beberapa spesies bakteri disebarkan di permukaan medium agar,
sehingga setiap sel akan tumbuh menjadi koloni yang terpisah sempurna dan
dapat dilihat secara makroskopis berupa kumpulan mikroba di atas medium
padat. Setiap koloni yang terbentuk merupakan biakan murni.
21. 01
02
03
Inokulum digoreskan di atas medium dengan
memakai ose menurut pola tertentu
Teknik Goresan (The Streak-Plate Technique)
Goresan T
Goresan Kuadran
Goresan Radian
Goresan Sinambung
22. • Lempengan dibagi menjadi 3 bagian dengan
hutuf T pada bagian luar dasar cawan petri.
• Inokulasi daerah I sebanyak mungkin dengan
gerakan sinambung.
• Panaskan ose dan biarkan dingin kembali.
• Gores ulang daerah I sebanyak 3-4 kali dan
teruskan goresan di daerah II.
• Pijarkan kembali ose dan biarkan dingin
kembali.
• Prosedur diatas diulang untuk daerah III
Goresan T
Untuk membuat biakan murni dangan teknik goresan T,
ada beberapa langkah yang harus diikuti, yaitu :
24. 1. Goresan dimulai dari bagian pinggir
lempengan.
2. Pijarkan ose dan dinginkan kembali.
3. Putar lempengan agar 90o dan buat goresan
terputus dimulai dari bagian pinggir
lempengan.
4. Putar lempengan agar 900 dan buat goresan
terputus di atas goresan sebelumnya.
5. Pijarkan ose.
Goresan Radian
25. 1. Ambil satu mata ose suspensi dan
goreskan setengah permukaan
lempengan agar.
2. Jangan pijarkan ose, putar lempengan
1800, gunakan sisi mata ose yang
sama dan gores pada sisa permukaan
lempengan agar
Goresan Sinambung
26. Teknik pour-plate (lempeng tuang) adalah suatu teknik di dalam
menumbuhkan mikroorganisme di dalam media agar dengan cara
mencampurkan media agar yang masih cair dengan stok kultur
bakteri. Teknik ini biasa digunakan pada uji TPC (Total Plate Count).
Teknik lempeng tuang (Pour Plate Technique)
27. Beberapa hal yang harus dilakukan untuk mencegah
atau setidaknya mengurangi kemungkinan terjadinya
mutasi, yaitu :
1. Secara periodik, biakan harus dipindahkan ke medium baru, sebaiknya
pemindahan dilakukan pada fase log.
2. Biakan harus disimpan pada suhu rendah dan terhindar dari radiasi.
3. Mikroba diliofilisasikan, yaitu dimasukkan dalam ampul berisis susu
kering bercampur CO2 kemudian disimpan pada tempat bersuhu
rendah.