Dokumen tersebut membahas tentang kelompok farmokinetik anestesi inhalasi, yang terdiri dari anestesi volatil bertekanan uap rendah seperti halothane dan bertekanan uap tinggi seperti nitrous oxide. Faktor yang mempengaruhi uptake anestesi meliputi konsentrasi inspirasi, ventilasi, curah jantung, kelarutan, dan perbedaan tekanan parsial alveolus-vena. Sedangkan faktor eleminasi utamanya adalah ventilasi dan metabolisme

1. KELOMPOK
FARMAKOKINETIK
ANESTESI
INHALAN

2. ANESTESI INHALASI
ANESTESI VOLATILE ANESTESI GAS
Tekanan uap rendah Tekanan uap tinggi
Titik didih tinggi
(bentuk cairan pada suhu ruangan)
Titik didih rendah
(bentuk gas pada suhu ruangan)
Contoh : halothane, enflurane,
isoflurane, desflurane, sevoflurane
Contoh : nitrous oxide, xenon

3. ANESTESI INHALASI
Anestesi ideal :
• Onset cepat
• Efeknya bisa cepat dihentikan
Agar ideal, konsentrasi di effect
site SSP harus bisa berubah
dengan cepat.

4. ELEMINASI
Ventilasi Metabolisme
UPTAKE DISTRIBUTION
• Konsentrasi inspirasi & ventilasi
• Kelarutan/ solubility
• Curah jantung
• Perbedaan tekanan parsial
alveolus-vena
FARMAKOKINETIK
ANESTESI INHALASI

5. FAKTOR UPTAKE
1. Konsentrasi inspirasi & ventilasi
Hiperventilasi = mempercepat onset anestesi
Depresi pernapasan = memperlambat onset anestesi

6. FAKTOR UPTAKE
2. Curah jantung (COP)
COP ↑ = aliran darah paru ↑ = penyerapan dan distribusi ↑
COP ↓ = aliran darah paru ↓ = penyerapan dan distribusi ↓
COP
uptake
COP sebanding dengan uptake anestesi

7. FAKTOR UPTAKE
Kelarutan dan Perbedaan tekanan parsial alveolus-vena
kelarutan buruk → perbedaan tekanan
parsial alveolus-vena sedikit = onset cepat
kelarutan baik → perbedaan
tekanan parsial alveolus-
vena tinggi = onset lambat

8. - Jalur utama eleminasi
anestesi modern
- Hiperventilasi
mempercepat pemulihan
FAKTOR ELEMINASI
1. Ventilasi
- Dalam jumlah kecil
- X berperan penting
- NO tidak dapat di metabolisme
2. Metabolisme