SlideShare a Scribd company logo
Gunung Berapi
Mata Kuliah Manajemen Bencana
disusun oleh Kelompok 2 (dua) AJ BJB 2021
• H. ILHAM MAZHURI NPM / NIM
2107010002
• ABDUL GANI SAHBANA NPM / NIM
2107010041
• ALVA DENDI DOAN NPM / NIM
2107010041
• ERMIDAWATY NPM / NIM
2107010048
• HENDY SAHRI ALAM NPM / NIM
2107010044
• DENY ARYO NPM / NIM
2107010386
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang
mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan
masyarakat yang disebabkan oleh faktor alam, faktor nonalam, dan
faktor manusia yang mengakibatkan korban jiwa manusia, kerusakan
lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
Early Warning System (EWS) adalah sistem peringatan dini
dengan prinsip berfungsi secara efisien jika peringatan diterima oleh
penduduk lebih cepat dari datangnya bahaya. EWS terdiri atas sistem
pemantau, sistem kontrol, dan sistem penyampai. Jalan evakuasi
adalah prasarana pengungsian yang sangat penting untuk kelancaran
proses evakuasi bagi masyarakat yang terancam erupsi Gunung Api.
A. Tujuan Umum
a. Meningkatkan pengetahuan masyarakat (public awareness) dalam
menghadapi serta mengurangi dampak/resiko bencana, sehingga
masyarakat dapat hidup dan bekerja dengan aman (safe).
b. Dapat mengetahui ciri-ciri gunung meletus sehingga dapat mengurangi
kehilangan harta dan nyawa.
B. Tujuan khusus
a. Penulis dan pembaca dapat mengetahui tentang manajemen
penanggulangan bencana alam gunung Meletus.
b. Melatih penulis dalam menggunakan ejaan dan Bahasa Indonesia yang
baik dan benar.
c. Menambah kreatifitas penulis dalam menyusun makalah ini.
d. Menambah pengetahuan atau cakrawala bagi penulis dan pembaca
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Proses Gunung Berapi
1. Pengertian
Kata Volcano (gunung api) berasal dari nama Vulcano, sebuah
pulau vulkanik di Kepulauan Aeolian Italia yang namanya berasal
dari Vulcan, nama dewa api dalam mitologi Romawi (Douglas,
2001). Studi tentang gunung api disebut Volcanology, namun lebih
sering di eja dengan Vulcanology. Gunung api adalah gunung yang
terbentuk jika magma dari perut bumi naik ke permukaan.
Gunung api dapat dikelompokkan menurut tingkat kedahsyatan
letusan apakah itu dahsyat ataupun tenang, dan tipe bahan yang
dimuntahkan sewaktu meletus. Di kala meletus, gunung api
mengeluarkan lava, bom gunung api, kerak, abu, gas panas dan 8
uap. Bahan yang disemburkan oleh letusan gunung api mempunyai
sifat-sifat yang tidak dimiliki batuan lain.
A. Pengertian dan Proses Gunung Berapi
2. Proses Gunung Berapi
Gunung terbentuk karena lempeng bumi bergerak dan saling
menabrak satu sama lain. Ujung lempeng yang menabrak itu
menonjol ke permukaan bumi membentuk gunung. Namun ada
pula gunung berapi dengan proses pembentukan yang berbeda dari
gunung biasa. Dilansir dari situs NASA, di dalam bumi, terdapat
lempeng yang terus bergerak. Kadang, lempeng ini saling
mendekat hingga menubruk satu sama lain. Tubrukan itu
membuat sebagian kerak bumi tertarik ke dalam. Suhu dan
tekanan yang tinggi di perut bumi membuat kerak itu meleleh.
Lelehan ini kemudian akan naik sebagai magma. Seiring waktu,
tekanan tinggi di dalam bumi membuat magma keluar dari dalam
bumi
B. Macam-macam Gunung Berapi
Gunung Api Rekahan
(Fissure Volcano)
1
B. Macam-macam Gunung Berapi
Gunung Perisai
(Shield Volcano)
2
B. Macam-macam Gunung Berapi
Gunung Api
Kerucut (Strato)
3
B. Macam-macam Gunung Berapi
Gunung Api Kubah
(Dome Volcano)
4
B. Macam-macam Gunung Berapi
Gunung Api Kerucut Bara
(Cinder Cone)
5
Gunung Vesuvius, Italia
B. Macam-macam Gunung Berapi
Gunung Api Maar
6
B. Macam-macam Gunung Berapi
Gunung Api Campuran
(Composite Volcano)
7
B. Macam-macam Gunung Berapi
Gunung Api Kaldera
8
C. Tipe Letusan Gunung Berapi
1
C. Tipe Letusan Gunung Berapi
2
C. Tipe Letusan Gunung Berapi
3
C. Tipe Letusan Gunung Berapi
4
C. Tipe Letusan Gunung Berapi
5
C. Tipe Letusan Gunung Berapi
6
C. Tipe Letusan Gunung Berapi
7
D. Dampak letusan Gunung Berapi
Dampak Negatif
1
Dampak Positif
2
D. Dampak letusan Gunung Berapi
Dampak Negatif
1
Dampak Negatif
di Bidang Kesehatan
Dampak Negatif
di Bidang Ekonomi
Dampak Negatif
di Bidang Keseimbangan Alam
Dampak Negatif
di Bidang lainnya
Dampak Negatif
di Bidang Lalu Lintas (Perhubungan)
D. Dampak letusan Gunung Berapi
Dampak Positif
2
Dampak Negatif
di Bidang Ekonomi
Dampak Negatif
di Bidang Lainnya
Dampak Negatif
di Bidang Pertanian
E. Daerah Rawan Gunung Meletus di Indonesia
1 2 3 4
Dataran Dieng Ternate Bitung, Sulut Kotamabagu
5. Cimahi, Jawa Barat
6. Garut, Jawa Barat
7. Bogor, Jawa Barat
8. Manado, Sulawesi Utara
9. Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan
10. Sukabumi, Jawa Barat
11. Batu, Jawa Timur
12. Payakumbuh, Sumatera Barat
13. Bukittinggi, Sumatera Barat
14. Boyolali, Jawa Tengah
15. Bandung, Jawa Barat
16. Tasikmalaya, Jawa Barat
17. Cianjur, Jawa Barat
18. Magelang, Jawa Tengah
19. Sleman, Yogyakarta
20. Malang, Jawa Timur
21. Blitar, Jawa Timur
22. Lumajang, Jawa Timur
23. Purwokerto, Jawa Tengah
24. Salatiga, Jawa Tengah
25. Klaten, Jawa Tengah
26. Cirebon, Jawa Barat
27. Probolinggo, Jawa Timur
28. Yogyakarta
F. Bencana Gunung Meletus di Indonesia
Gn. Kelud, 2014
F. Bencana Gunung Meletus di Indonesia
Gn. Agung, 1963 & 2019
F. Bencana Gunung Meletus di Indonesia
Gn. Tambora, 1815
F. Bencana Gunung Meletus di Indonesia
Gn. Samalas, 1257
F. Bencana Gunung Meletus di Indonesia
Gn. Merapi, 2010
F. Bencana Gunung Meletus di Indonesia
Gn. Galunggung, 1882
F. Bencana Gunung Meletus di Indonesia
Gn. Krakatau, 1883
G. Kesiapsiagaan Menghadapi
Bencana Gunung Meletus
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Gunung meletus merupakan peristiwa yang terjadi akibat endapan
magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang
bertekanan tinggi. Secara geografis Indonesia terletak di antara dua
samudra (pasifik dan hindia) dan dua benua (Asia dan Australia). Selain
itu Indonesia terletak di atas pertemuan tiga lempeng bumi, yaitu
lempeng Eurasia, lempeng Indoaustralia dan lempeng pasifik.
Pertemuan dari tiga lempeng bumi di atas menyebabkan terjadinya
aktivitas magma di dalam bumi, hal ini yang menyebabkan mengapa di
Indonesia banyak terdapat gunung berapi. Di bumi ini terdapat dua jalur
gunung api/sabuk api (ring of fire), yaitu sirkum pasifik dan sirkum
mediterania yang keduanya melewati Indonesia.
A. Kesimpulan
Pengetahuan tentang kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana
Gunung Merapi sudah baik. Dukungan pelaksanaan desa siaga belum
terlalu baik. Pembiayaan sudah mencukupi namun belum terkoordinasi
dengan baik. Dukungan dalam pelaksanaan kesiapsiagaan menghadapi
bencana khususnya Gunung Merapi sudah baik. Dilihat dari pembiayaan
yang sudah mencukupi, pelatihan-pelatihan sudah baik dan mendapat
dukungan dari semua stakeholder, pemerintah, relawan, dan
masyarakat. Masyarakat menyambut baik adanya kesiapsiagaan desa
siaga dalam menghadapi bencana, khususnya bencana Gunung Merapi.
Masyarakat dapat mengetahui penanganan atau menanggulangi
bencana, mengetahui cara pertolongan pertama, dan meningkatkan
kualitas kesehatan mereka.
Lanjutan………
B. Saran
Bencana bisa terjadi kapan saja dan dimana saja, namun kita harus mengetahui
jenis-jenis bencana, sebab-sebab yang menimbulkan bencana dan akibat-akibat yang
ditimbulkannya. Saran-saran, saya sampaikan kepada semua pihak untuk
mengantisipasi dan penanggulangan bencana agar tidak menimbulkan kerusakan
lingkungan hidup, korban meninggal dan kerugian harta benda yang besar.
1. Pemerintah agar memberikan sosialisasi dan simulasi kepada masyarakat yang
tinggal di daerah bencana, bagaimana cara mengatasi bencana yang terjadi.
2. Peran serta masyarakat sangat dibutuhkan dalam penyelamatan dan pelestarian
lingkungan, karena sebagian bencana yang terjadi diakibatkan oleh kerusakan
lingkungan.
3. Pembentukkan Kader-kader peduli bencana di Desa-desa rawan bencana
4. Sedapat mungkin tidak tinggal di tempat atau daerah rawan bencana, agar tidak
terjadi korban dan kerugian yang besar.
KELOMPOK 2 MAKALAH GUNUNG BERAPI (AJ BJB 2021).pptx

More Related Content

Similar to KELOMPOK 2 MAKALAH GUNUNG BERAPI (AJ BJB 2021).pptx

Makalah Bencana Tsunami NAD serta Dampak Pasca-tsunami bagi Kesehatan Lingkungan
Makalah Bencana Tsunami NAD serta Dampak Pasca-tsunami bagi Kesehatan LingkunganMakalah Bencana Tsunami NAD serta Dampak Pasca-tsunami bagi Kesehatan Lingkungan
Makalah Bencana Tsunami NAD serta Dampak Pasca-tsunami bagi Kesehatan Lingkungan
N Kurniawaty
 
Bangunan Tahan Gempa
Bangunan Tahan GempaBangunan Tahan Gempa
Bangunan Tahan Gempa
afifsalim12
 
Bab 1 tugas nad
Bab 1 tugas nadBab 1 tugas nad
Bab 1 tugas nad
DheeaHmz
 
Pembahasan (Contoh Karya Ilmiah)
Pembahasan (Contoh Karya Ilmiah)Pembahasan (Contoh Karya Ilmiah)
Pembahasan (Contoh Karya Ilmiah)
Tuti Rina Lestari
 
Tugas persentasi bin 02
Tugas persentasi bin 02Tugas persentasi bin 02
Tugas persentasi bin 02
Amirullah Hidayat
 
BENCANA
BENCANABENCANA
BENCANA
Rini Wahyuni
 
Antisipasi bencana alam
Antisipasi bencana alamAntisipasi bencana alam
Antisipasi bencana alam
afdhal teknik
 
Makalah tsunami aceh 2004
Makalah tsunami aceh 2004Makalah tsunami aceh 2004
Makalah tsunami aceh 2004
dikiiiey
 
Fidel undp dishubkomintel1
Fidel undp dishubkomintel1Fidel undp dishubkomintel1
Fidel undp dishubkomintel1
awakmila
 
MITIGASI BENCANA_RISDA SYAHRUNI.pptx
MITIGASI BENCANA_RISDA SYAHRUNI.pptxMITIGASI BENCANA_RISDA SYAHRUNI.pptx
MITIGASI BENCANA_RISDA SYAHRUNI.pptx
Risdasyahruni1
 
Earthquake Management on Disaster
Earthquake Management on DisasterEarthquake Management on Disaster
Earthquake Management on Disaster
KimHand HurryUp
 
Z5d2T0120-21K13_Interaksi Manusia dengan Lingkungan Alam dan Sosial_22 Agustu...
Z5d2T0120-21K13_Interaksi Manusia dengan Lingkungan Alam dan Sosial_22 Agustu...Z5d2T0120-21K13_Interaksi Manusia dengan Lingkungan Alam dan Sosial_22 Agustu...
Z5d2T0120-21K13_Interaksi Manusia dengan Lingkungan Alam dan Sosial_22 Agustu...
FajarMunandar3
 
Mitigasi Tsunami
Mitigasi TsunamiMitigasi Tsunami
Mitigasi Tsunami
Aga Rebika
 
SPAB_Satker-SPAB-Disdik-Jabar.pdf
SPAB_Satker-SPAB-Disdik-Jabar.pdfSPAB_Satker-SPAB-Disdik-Jabar.pdf
SPAB_Satker-SPAB-Disdik-Jabar.pdf
Aa Agus Koswara
 
Proposal ilmiah fisik
Proposal ilmiah fisikProposal ilmiah fisik
Proposal ilmiah fisikSerly Phyta
 
Kep. bencana
Kep. bencanaKep. bencana
Kep. bencana
nandy monta
 
Kesadaran geologi
Kesadaran geologiKesadaran geologi
Kesadaran geologi
Ery Arifullah
 
RANGKAIAN SELEKSI TERBUKA ESELON 1a BNPB-2106.compressed
RANGKAIAN SELEKSI TERBUKA  ESELON 1a BNPB-2106.compressedRANGKAIAN SELEKSI TERBUKA  ESELON 1a BNPB-2106.compressed
RANGKAIAN SELEKSI TERBUKA ESELON 1a BNPB-2106.compressedNOPIAN ANDUSTI, S.E.,M.T
 
Mitigasi Bencana Alam Gempa Bumi dan Gunung Meletus
Mitigasi Bencana Alam Gempa Bumi dan Gunung MeletusMitigasi Bencana Alam Gempa Bumi dan Gunung Meletus
Mitigasi Bencana Alam Gempa Bumi dan Gunung Meletus
Muhammad Dedy
 
Power Point - AMAN BENCANA Sekolah.pptx
Power Point  - AMAN BENCANA Sekolah.pptxPower Point  - AMAN BENCANA Sekolah.pptx
Power Point - AMAN BENCANA Sekolah.pptx
purnomowidhi10
 

Similar to KELOMPOK 2 MAKALAH GUNUNG BERAPI (AJ BJB 2021).pptx (20)

Makalah Bencana Tsunami NAD serta Dampak Pasca-tsunami bagi Kesehatan Lingkungan
Makalah Bencana Tsunami NAD serta Dampak Pasca-tsunami bagi Kesehatan LingkunganMakalah Bencana Tsunami NAD serta Dampak Pasca-tsunami bagi Kesehatan Lingkungan
Makalah Bencana Tsunami NAD serta Dampak Pasca-tsunami bagi Kesehatan Lingkungan
 
Bangunan Tahan Gempa
Bangunan Tahan GempaBangunan Tahan Gempa
Bangunan Tahan Gempa
 
Bab 1 tugas nad
Bab 1 tugas nadBab 1 tugas nad
Bab 1 tugas nad
 
Pembahasan (Contoh Karya Ilmiah)
Pembahasan (Contoh Karya Ilmiah)Pembahasan (Contoh Karya Ilmiah)
Pembahasan (Contoh Karya Ilmiah)
 
Tugas persentasi bin 02
Tugas persentasi bin 02Tugas persentasi bin 02
Tugas persentasi bin 02
 
BENCANA
BENCANABENCANA
BENCANA
 
Antisipasi bencana alam
Antisipasi bencana alamAntisipasi bencana alam
Antisipasi bencana alam
 
Makalah tsunami aceh 2004
Makalah tsunami aceh 2004Makalah tsunami aceh 2004
Makalah tsunami aceh 2004
 
Fidel undp dishubkomintel1
Fidel undp dishubkomintel1Fidel undp dishubkomintel1
Fidel undp dishubkomintel1
 
MITIGASI BENCANA_RISDA SYAHRUNI.pptx
MITIGASI BENCANA_RISDA SYAHRUNI.pptxMITIGASI BENCANA_RISDA SYAHRUNI.pptx
MITIGASI BENCANA_RISDA SYAHRUNI.pptx
 
Earthquake Management on Disaster
Earthquake Management on DisasterEarthquake Management on Disaster
Earthquake Management on Disaster
 
Z5d2T0120-21K13_Interaksi Manusia dengan Lingkungan Alam dan Sosial_22 Agustu...
Z5d2T0120-21K13_Interaksi Manusia dengan Lingkungan Alam dan Sosial_22 Agustu...Z5d2T0120-21K13_Interaksi Manusia dengan Lingkungan Alam dan Sosial_22 Agustu...
Z5d2T0120-21K13_Interaksi Manusia dengan Lingkungan Alam dan Sosial_22 Agustu...
 
Mitigasi Tsunami
Mitigasi TsunamiMitigasi Tsunami
Mitigasi Tsunami
 
SPAB_Satker-SPAB-Disdik-Jabar.pdf
SPAB_Satker-SPAB-Disdik-Jabar.pdfSPAB_Satker-SPAB-Disdik-Jabar.pdf
SPAB_Satker-SPAB-Disdik-Jabar.pdf
 
Proposal ilmiah fisik
Proposal ilmiah fisikProposal ilmiah fisik
Proposal ilmiah fisik
 
Kep. bencana
Kep. bencanaKep. bencana
Kep. bencana
 
Kesadaran geologi
Kesadaran geologiKesadaran geologi
Kesadaran geologi
 
RANGKAIAN SELEKSI TERBUKA ESELON 1a BNPB-2106.compressed
RANGKAIAN SELEKSI TERBUKA  ESELON 1a BNPB-2106.compressedRANGKAIAN SELEKSI TERBUKA  ESELON 1a BNPB-2106.compressed
RANGKAIAN SELEKSI TERBUKA ESELON 1a BNPB-2106.compressed
 
Mitigasi Bencana Alam Gempa Bumi dan Gunung Meletus
Mitigasi Bencana Alam Gempa Bumi dan Gunung MeletusMitigasi Bencana Alam Gempa Bumi dan Gunung Meletus
Mitigasi Bencana Alam Gempa Bumi dan Gunung Meletus
 
Power Point - AMAN BENCANA Sekolah.pptx
Power Point  - AMAN BENCANA Sekolah.pptxPower Point  - AMAN BENCANA Sekolah.pptx
Power Point - AMAN BENCANA Sekolah.pptx
 

Recently uploaded

ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic DasarANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
MFCorp
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
lala263132
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
ortopedifk
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DamianLoveChannel
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
LisnaKhairaniNasutio
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
sulastri822782
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
Datalablokakalianda
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.pptGambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
ssusera85899
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
nurulkarunia4
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
RheginaSalsabila
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
adwinhadipurnadi
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
adhiwargamandiriseja
 

Recently uploaded (20)

ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic DasarANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.pptGambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
 

KELOMPOK 2 MAKALAH GUNUNG BERAPI (AJ BJB 2021).pptx

  • 1. Gunung Berapi Mata Kuliah Manajemen Bencana
  • 2. disusun oleh Kelompok 2 (dua) AJ BJB 2021 • H. ILHAM MAZHURI NPM / NIM 2107010002 • ABDUL GANI SAHBANA NPM / NIM 2107010041 • ALVA DENDI DOAN NPM / NIM 2107010041 • ERMIDAWATY NPM / NIM 2107010048 • HENDY SAHRI ALAM NPM / NIM 2107010044 • DENY ARYO NPM / NIM 2107010386
  • 4. A. Latar Belakang Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan oleh faktor alam, faktor nonalam, dan faktor manusia yang mengakibatkan korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Early Warning System (EWS) adalah sistem peringatan dini dengan prinsip berfungsi secara efisien jika peringatan diterima oleh penduduk lebih cepat dari datangnya bahaya. EWS terdiri atas sistem pemantau, sistem kontrol, dan sistem penyampai. Jalan evakuasi adalah prasarana pengungsian yang sangat penting untuk kelancaran proses evakuasi bagi masyarakat yang terancam erupsi Gunung Api.
  • 5. A. Tujuan Umum a. Meningkatkan pengetahuan masyarakat (public awareness) dalam menghadapi serta mengurangi dampak/resiko bencana, sehingga masyarakat dapat hidup dan bekerja dengan aman (safe). b. Dapat mengetahui ciri-ciri gunung meletus sehingga dapat mengurangi kehilangan harta dan nyawa. B. Tujuan khusus a. Penulis dan pembaca dapat mengetahui tentang manajemen penanggulangan bencana alam gunung Meletus. b. Melatih penulis dalam menggunakan ejaan dan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. c. Menambah kreatifitas penulis dalam menyusun makalah ini. d. Menambah pengetahuan atau cakrawala bagi penulis dan pembaca
  • 7. A. Pengertian dan Proses Gunung Berapi 1. Pengertian Kata Volcano (gunung api) berasal dari nama Vulcano, sebuah pulau vulkanik di Kepulauan Aeolian Italia yang namanya berasal dari Vulcan, nama dewa api dalam mitologi Romawi (Douglas, 2001). Studi tentang gunung api disebut Volcanology, namun lebih sering di eja dengan Vulcanology. Gunung api adalah gunung yang terbentuk jika magma dari perut bumi naik ke permukaan. Gunung api dapat dikelompokkan menurut tingkat kedahsyatan letusan apakah itu dahsyat ataupun tenang, dan tipe bahan yang dimuntahkan sewaktu meletus. Di kala meletus, gunung api mengeluarkan lava, bom gunung api, kerak, abu, gas panas dan 8 uap. Bahan yang disemburkan oleh letusan gunung api mempunyai sifat-sifat yang tidak dimiliki batuan lain.
  • 8. A. Pengertian dan Proses Gunung Berapi 2. Proses Gunung Berapi Gunung terbentuk karena lempeng bumi bergerak dan saling menabrak satu sama lain. Ujung lempeng yang menabrak itu menonjol ke permukaan bumi membentuk gunung. Namun ada pula gunung berapi dengan proses pembentukan yang berbeda dari gunung biasa. Dilansir dari situs NASA, di dalam bumi, terdapat lempeng yang terus bergerak. Kadang, lempeng ini saling mendekat hingga menubruk satu sama lain. Tubrukan itu membuat sebagian kerak bumi tertarik ke dalam. Suhu dan tekanan yang tinggi di perut bumi membuat kerak itu meleleh. Lelehan ini kemudian akan naik sebagai magma. Seiring waktu, tekanan tinggi di dalam bumi membuat magma keluar dari dalam bumi
  • 9. B. Macam-macam Gunung Berapi Gunung Api Rekahan (Fissure Volcano) 1
  • 10. B. Macam-macam Gunung Berapi Gunung Perisai (Shield Volcano) 2
  • 11. B. Macam-macam Gunung Berapi Gunung Api Kerucut (Strato) 3
  • 12. B. Macam-macam Gunung Berapi Gunung Api Kubah (Dome Volcano) 4
  • 13. B. Macam-macam Gunung Berapi Gunung Api Kerucut Bara (Cinder Cone) 5 Gunung Vesuvius, Italia
  • 14. B. Macam-macam Gunung Berapi Gunung Api Maar 6
  • 15. B. Macam-macam Gunung Berapi Gunung Api Campuran (Composite Volcano) 7
  • 16. B. Macam-macam Gunung Berapi Gunung Api Kaldera 8
  • 17. C. Tipe Letusan Gunung Berapi 1
  • 18. C. Tipe Letusan Gunung Berapi 2
  • 19. C. Tipe Letusan Gunung Berapi 3
  • 20. C. Tipe Letusan Gunung Berapi 4
  • 21. C. Tipe Letusan Gunung Berapi 5
  • 22. C. Tipe Letusan Gunung Berapi 6
  • 23. C. Tipe Letusan Gunung Berapi 7
  • 24. D. Dampak letusan Gunung Berapi Dampak Negatif 1 Dampak Positif 2
  • 25. D. Dampak letusan Gunung Berapi Dampak Negatif 1 Dampak Negatif di Bidang Kesehatan Dampak Negatif di Bidang Ekonomi Dampak Negatif di Bidang Keseimbangan Alam Dampak Negatif di Bidang lainnya Dampak Negatif di Bidang Lalu Lintas (Perhubungan)
  • 26. D. Dampak letusan Gunung Berapi Dampak Positif 2 Dampak Negatif di Bidang Ekonomi Dampak Negatif di Bidang Lainnya Dampak Negatif di Bidang Pertanian
  • 27. E. Daerah Rawan Gunung Meletus di Indonesia 1 2 3 4 Dataran Dieng Ternate Bitung, Sulut Kotamabagu 5. Cimahi, Jawa Barat 6. Garut, Jawa Barat 7. Bogor, Jawa Barat 8. Manado, Sulawesi Utara 9. Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan 10. Sukabumi, Jawa Barat 11. Batu, Jawa Timur 12. Payakumbuh, Sumatera Barat 13. Bukittinggi, Sumatera Barat 14. Boyolali, Jawa Tengah 15. Bandung, Jawa Barat 16. Tasikmalaya, Jawa Barat 17. Cianjur, Jawa Barat 18. Magelang, Jawa Tengah 19. Sleman, Yogyakarta 20. Malang, Jawa Timur 21. Blitar, Jawa Timur 22. Lumajang, Jawa Timur 23. Purwokerto, Jawa Tengah 24. Salatiga, Jawa Tengah 25. Klaten, Jawa Tengah 26. Cirebon, Jawa Barat 27. Probolinggo, Jawa Timur 28. Yogyakarta
  • 28. F. Bencana Gunung Meletus di Indonesia Gn. Kelud, 2014
  • 29. F. Bencana Gunung Meletus di Indonesia Gn. Agung, 1963 & 2019
  • 30. F. Bencana Gunung Meletus di Indonesia Gn. Tambora, 1815
  • 31. F. Bencana Gunung Meletus di Indonesia Gn. Samalas, 1257
  • 32. F. Bencana Gunung Meletus di Indonesia Gn. Merapi, 2010
  • 33. F. Bencana Gunung Meletus di Indonesia Gn. Galunggung, 1882
  • 34. F. Bencana Gunung Meletus di Indonesia Gn. Krakatau, 1883
  • 36.
  • 37.
  • 38.
  • 39.
  • 40.
  • 41.
  • 43. A. Kesimpulan Gunung meletus merupakan peristiwa yang terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Secara geografis Indonesia terletak di antara dua samudra (pasifik dan hindia) dan dua benua (Asia dan Australia). Selain itu Indonesia terletak di atas pertemuan tiga lempeng bumi, yaitu lempeng Eurasia, lempeng Indoaustralia dan lempeng pasifik. Pertemuan dari tiga lempeng bumi di atas menyebabkan terjadinya aktivitas magma di dalam bumi, hal ini yang menyebabkan mengapa di Indonesia banyak terdapat gunung berapi. Di bumi ini terdapat dua jalur gunung api/sabuk api (ring of fire), yaitu sirkum pasifik dan sirkum mediterania yang keduanya melewati Indonesia.
  • 44. A. Kesimpulan Pengetahuan tentang kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana Gunung Merapi sudah baik. Dukungan pelaksanaan desa siaga belum terlalu baik. Pembiayaan sudah mencukupi namun belum terkoordinasi dengan baik. Dukungan dalam pelaksanaan kesiapsiagaan menghadapi bencana khususnya Gunung Merapi sudah baik. Dilihat dari pembiayaan yang sudah mencukupi, pelatihan-pelatihan sudah baik dan mendapat dukungan dari semua stakeholder, pemerintah, relawan, dan masyarakat. Masyarakat menyambut baik adanya kesiapsiagaan desa siaga dalam menghadapi bencana, khususnya bencana Gunung Merapi. Masyarakat dapat mengetahui penanganan atau menanggulangi bencana, mengetahui cara pertolongan pertama, dan meningkatkan kualitas kesehatan mereka. Lanjutan………
  • 45. B. Saran Bencana bisa terjadi kapan saja dan dimana saja, namun kita harus mengetahui jenis-jenis bencana, sebab-sebab yang menimbulkan bencana dan akibat-akibat yang ditimbulkannya. Saran-saran, saya sampaikan kepada semua pihak untuk mengantisipasi dan penanggulangan bencana agar tidak menimbulkan kerusakan lingkungan hidup, korban meninggal dan kerugian harta benda yang besar. 1. Pemerintah agar memberikan sosialisasi dan simulasi kepada masyarakat yang tinggal di daerah bencana, bagaimana cara mengatasi bencana yang terjadi. 2. Peran serta masyarakat sangat dibutuhkan dalam penyelamatan dan pelestarian lingkungan, karena sebagian bencana yang terjadi diakibatkan oleh kerusakan lingkungan. 3. Pembentukkan Kader-kader peduli bencana di Desa-desa rawan bencana 4. Sedapat mungkin tidak tinggal di tempat atau daerah rawan bencana, agar tidak terjadi korban dan kerugian yang besar.