Prinsip-prinsip ekonomi Islam membahas lima sistem ekonomi (kapitalisme, sosialisme, komunisme, fasisme, dan ekonomi Islam). Ekonomi Islam berbeda dari sistem lain karena mempertimbangkan nilai-nilai agama dalam membuat pilihan ekonomi dan mendistribusikan sumber daya.
1. Dokumen tersebut membahas tentang pendekatan berbagai ideologi dalam menciptakan negara kesejahteraan, yaitu liberalisme, komunisme, sosial demokrasi. Negara kesejahteraan hadir sebagai sintesis dari ketiganya dan bertujuan untuk memberikan perlindungan sosial secara merata kepada seluruh warganya.
2. Ada empat model negara kesejahteraan yaitu universal, korporasi, residual, dan minimal. Model universal diterapkan
Prinsip-prinsip ekonomi Islam membahas lima sistem ekonomi (kapitalisme, sosialisme, komunisme, fasisme, dan ekonomi Islam). Ekonomi Islam berbeda dari sistem lain karena mempertimbangkan nilai-nilai agama dalam membuat pilihan ekonomi dan mendistribusikan sumber daya.
1. Dokumen tersebut membahas tentang pendekatan berbagai ideologi dalam menciptakan negara kesejahteraan, yaitu liberalisme, komunisme, sosial demokrasi. Negara kesejahteraan hadir sebagai sintesis dari ketiganya dan bertujuan untuk memberikan perlindungan sosial secara merata kepada seluruh warganya.
2. Ada empat model negara kesejahteraan yaitu universal, korporasi, residual, dan minimal. Model universal diterapkan
Sosialisme merupakan ideologi politik yang berjuang untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat secara merata melalui jalan evolusi, persuasi, dan tanpa kekerasan. Sosialisme timbul sebagai reaksi terhadap ketidakadilan sosial, ekonomi, dan politik akibat Revolusi Industri. Berbagai aliran sosialisme berkembang dengan pendekatan yang berbeda untuk mencapai tujuan ini.
Sejarah pemikiran administrasi di zaman moderndiah dianta
Dokumen tersebut membahas sejarah pemikiran administrasi dari Abad Pertengahan hingga Amerika. Pada Abad Pertengahan administrasi bersifat terbatas karena dikendalikan oleh raja. Renaissance berkontribusi pada diplomasi dan ilmu. Pemikiran Cameralist dan Merkantilisme mempengaruhi administrasi publik. Woodrow Wilson memisahkan politik dan administrasi, mendasari ilmu administrasi modern di Amerika.
Ada 4 teori utama media massa:
1. Teori autoriter - media alat kerajaan untuk menyebarkan mesejnya
2. Teori libertarian - media bebas, rakyat bebas berfikir
3. Teori tanggungjawab sosial - media harus adil, memberi maklumat memadai kepada rakyat
4. Teori komunis Soviet - media alat propaganda kerajaan, tidak bebas, hanya siarkan mesej parti
Demokrasi pancasila perpaduan antara liberal dan komunisDavid Jones
Dokumen tersebut membahas tentang sistem demokrasi pancasila di Indonesia yang merupakan perpaduan antara sistem liberal dan komunis. Dibahas pula landasan teori dari ketiga sistem tersebut beserta ciri-ciri dari sistem demokrasi pancasila di Indonesia."
Ideologi politik memiliki berbagai pendekatan dalam mengatur hubungan antara individu, masyarakat, dan negara. Liberalisme menekankan kebebasan individu dan persaingan pasar bebas, sementara komunisme dan sosialisme lebih mengutamakan peranan negara dalam pemerataan ekonomi. Pancasila sebagai ideologi Indonesia menggabungkan berbagai unsur ideologi lainnya dengan tetap mementingkan kesejahteraan rakyat.
Liberalisme dan sosialisme sebagai perjuangan moral 1Yesica Adicondro
Dokumen tersebut membahas perbandingan antara liberalisme dan sosialisme dalam pandangan tentang milik pribadi. Liberalisme menekankan hak milik pribadi sementara sosialisme melihat milik harus mempunyai fungsi sosial dan tidak dibatasi pada individu. Dokumen ini juga membahas sejarah berkembangnya kedua ideologi tersebut beserta kekuatan dan kelemahannya.
Kumpulan Teori pengantar Ekonomi mikro
Dosen pengampu: Dr. Sigit Sardjono. M.Ec
Kelompok 11:
Aditya Rizky Mahendra_1222300088
Isnani evita Fauziah_1222300087
I Kadek Farrel Arvananta _1222300089
Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Tahun 2023
1. Teori pers media massa terdiri dari teori otoriter, liberal, tanggung jawab sosial, dan Soviet totalitarian. Teori otoriter menekankan pengawasan media oleh negara untuk mendukung kebijakan pemerintah, sementara teori liberal memberikan kebebasan berpendapat kepada media tetapi tidak ada tanggung jawab sosial. Teori tanggung jawab sosial mewajibkan media untuk bertanggung jawab kepada masyarakat. Teori Soviet totalitarian menjadikan media
DAYA KHISAN THUSSU - Approaches to theorizing international communication - P...Fariz Halim Aziz
DAYA KHISAN THUSSU
Approaches to theorizing international communication - Pendekatan untuk berteori komunikasi internasional. rangkuman dari buku dan penerjemahan sendiri
Tugas 3 Manajemen Bencana _Hector Chavez Wattimena_500131.pptxERROLWATTIMENA1
Dokumen tersebut memberikan panduan tentang perlengkapan yang dibutuhkan untuk mengungsi selama dua hari. Terdiri dari pakaian, makanan, perlengkapan mandi dan P3K, serta perlengkapan lainnya seperti senter, uang, dan dokumen penting. Tujuannya agar dapat bertahan hidup dan tetap sehat selama mengungsi.
Tugas Manajemen Bencana _Hector Chavez Wattimena_500131.pptxERROLWATTIMENA1
Kemacetan di Jakarta merupakan masalah kronis yang menyebabkan kerugian ekonomi besar setiap tahunnya. Gempa besar Jogja 2006 mengakibatkan kerusakan parah pada bangunan dan infrastruktur serta kerugian ribuan jiwa. Pemerintah perlu mengambil langkah-langkah antisipasi untuk mengurangi dampak dari krisis tersebut.
More Related Content
Similar to Kelompok 1_Ekonomi Untuk Kebijakan Publik.pptx
Sosialisme merupakan ideologi politik yang berjuang untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat secara merata melalui jalan evolusi, persuasi, dan tanpa kekerasan. Sosialisme timbul sebagai reaksi terhadap ketidakadilan sosial, ekonomi, dan politik akibat Revolusi Industri. Berbagai aliran sosialisme berkembang dengan pendekatan yang berbeda untuk mencapai tujuan ini.
Sejarah pemikiran administrasi di zaman moderndiah dianta
Dokumen tersebut membahas sejarah pemikiran administrasi dari Abad Pertengahan hingga Amerika. Pada Abad Pertengahan administrasi bersifat terbatas karena dikendalikan oleh raja. Renaissance berkontribusi pada diplomasi dan ilmu. Pemikiran Cameralist dan Merkantilisme mempengaruhi administrasi publik. Woodrow Wilson memisahkan politik dan administrasi, mendasari ilmu administrasi modern di Amerika.
Ada 4 teori utama media massa:
1. Teori autoriter - media alat kerajaan untuk menyebarkan mesejnya
2. Teori libertarian - media bebas, rakyat bebas berfikir
3. Teori tanggungjawab sosial - media harus adil, memberi maklumat memadai kepada rakyat
4. Teori komunis Soviet - media alat propaganda kerajaan, tidak bebas, hanya siarkan mesej parti
Demokrasi pancasila perpaduan antara liberal dan komunisDavid Jones
Dokumen tersebut membahas tentang sistem demokrasi pancasila di Indonesia yang merupakan perpaduan antara sistem liberal dan komunis. Dibahas pula landasan teori dari ketiga sistem tersebut beserta ciri-ciri dari sistem demokrasi pancasila di Indonesia."
Ideologi politik memiliki berbagai pendekatan dalam mengatur hubungan antara individu, masyarakat, dan negara. Liberalisme menekankan kebebasan individu dan persaingan pasar bebas, sementara komunisme dan sosialisme lebih mengutamakan peranan negara dalam pemerataan ekonomi. Pancasila sebagai ideologi Indonesia menggabungkan berbagai unsur ideologi lainnya dengan tetap mementingkan kesejahteraan rakyat.
Liberalisme dan sosialisme sebagai perjuangan moral 1Yesica Adicondro
Dokumen tersebut membahas perbandingan antara liberalisme dan sosialisme dalam pandangan tentang milik pribadi. Liberalisme menekankan hak milik pribadi sementara sosialisme melihat milik harus mempunyai fungsi sosial dan tidak dibatasi pada individu. Dokumen ini juga membahas sejarah berkembangnya kedua ideologi tersebut beserta kekuatan dan kelemahannya.
Kumpulan Teori pengantar Ekonomi mikro
Dosen pengampu: Dr. Sigit Sardjono. M.Ec
Kelompok 11:
Aditya Rizky Mahendra_1222300088
Isnani evita Fauziah_1222300087
I Kadek Farrel Arvananta _1222300089
Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Tahun 2023
1. Teori pers media massa terdiri dari teori otoriter, liberal, tanggung jawab sosial, dan Soviet totalitarian. Teori otoriter menekankan pengawasan media oleh negara untuk mendukung kebijakan pemerintah, sementara teori liberal memberikan kebebasan berpendapat kepada media tetapi tidak ada tanggung jawab sosial. Teori tanggung jawab sosial mewajibkan media untuk bertanggung jawab kepada masyarakat. Teori Soviet totalitarian menjadikan media
DAYA KHISAN THUSSU - Approaches to theorizing international communication - P...Fariz Halim Aziz
DAYA KHISAN THUSSU
Approaches to theorizing international communication - Pendekatan untuk berteori komunikasi internasional. rangkuman dari buku dan penerjemahan sendiri
Similar to Kelompok 1_Ekonomi Untuk Kebijakan Publik.pptx (20)
Tugas 3 Manajemen Bencana _Hector Chavez Wattimena_500131.pptxERROLWATTIMENA1
Dokumen tersebut memberikan panduan tentang perlengkapan yang dibutuhkan untuk mengungsi selama dua hari. Terdiri dari pakaian, makanan, perlengkapan mandi dan P3K, serta perlengkapan lainnya seperti senter, uang, dan dokumen penting. Tujuannya agar dapat bertahan hidup dan tetap sehat selama mengungsi.
Tugas Manajemen Bencana _Hector Chavez Wattimena_500131.pptxERROLWATTIMENA1
Kemacetan di Jakarta merupakan masalah kronis yang menyebabkan kerugian ekonomi besar setiap tahunnya. Gempa besar Jogja 2006 mengakibatkan kerusakan parah pada bangunan dan infrastruktur serta kerugian ribuan jiwa. Pemerintah perlu mengambil langkah-langkah antisipasi untuk mengurangi dampak dari krisis tersebut.
Kemacetan di Jakarta semakin parah dari tahun ke tahun akibat bertambahnya jumlah kendaraan dan penduduk. Pemerintah DKI telah mencoba berbagai solusi seperti mengintegrasikan tarif angkutan umum dan mengaktifkan JakLingko untuk meningkatkan aksesibilitas, dalam upaya mengurangi kemacetan dan mencegah krisis transportasi yang lebih besar.
Dokumen tersebut membahas tentang perbedaan pengertian Government dan Governance. Government lebih merujuk kepada subjek yang mengatur suatu badan/instansi sedangkan Governance lebih merujuk kepada tata pengelolaan kestrukturan pemerintah sendiri. Dokumen ini juga menjelaskan prinsip-prinsip Good Governance seperti partisipasi, hukum, inklusivitas, responsivitas, dan transparansi.
Ketika Badai Katrina melanda New Orleans pada musim.pptxERROLWATTIMENA1
Badai Katrina menyebabkan kematian dan kerusakan besar-besaran di New Orleans pada 2005 dan menunjukkan bahaya ketika pemerintah tidak mampu menangani bencana alam dengan efektif.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Mendiskusikan praktik rekrutmen dan seleksi di pemerintah daerah yang telah mengalami desentralisasi, khususnya di Filipina dan Thailand.
2. Menggunakan studi komparatif dan empiris untuk menganalisis peraturan dan implementasi rekrutmen di tingkat daerah.
3. Menemukan adanya monopoli kekuasaan oleh elit di bidang sumber daya manusia dan perlunya reformasi sistem rekr
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxanselmusl280
Jurusan akuntansi merupakan salah satu jurusan yang cukup populer di Indonesia. Banyak mahasiswa yang memilih jurusan ini karena prospek kerja yang menjanjikan. Namun, sebelum memilih jurusan ini, sebaiknya Anda mengetahui terlebih dahulu apa itu jurusan akuntansi.
Akuntansi adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari tentang pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, dan pelaporan transaksi keuangan. Jurusan akuntansi sendiri merupakan suatu program studi yang mengajarkan ilmu akuntansi, mulai dari dasar-dasar akuntansi hingga akuntansi lanjutan.
Dalam jurusan akuntansi, Anda akan mempelajari berbagai materi, seperti dasar-dasar akuntansi, teori akuntansi, analisis laporan keuangan, audit, pajak, hingga manajemen keuangan. Selain itu, Anda juga akan belajar menggunakan software akuntansi, seperti Microsoft Excel dan SAP.
Gelar akademik yang akan didapatkan oleh para lulusan S-1 jurusan akuntansi adalah Sarjana Akuntansi (S.Ak.). Memiliki gelar sarjana akuntansi merupakan salah satu syarat penting untuk menjadi seorang akuntan profesional.
Dengan memperoleh gelar sarjana akuntansi, seseorang dianggap memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai akuntansi, audit, pajak, dan manajemen keuangan.
Setelah lulus dari jurusan akuntansi, Anda memiliki peluang kerja yang sangat luas. Anda bisa bekerja di berbagai bidang, seperti akuntan publik, auditor, konsultan pajak, pegawai bank, pegawai asuransi, broker saham, hingga dosen akuntansi. Bahkan, jika Anda memiliki kemampuan untuk memulai bisnis, Anda juga bisa membuka usaha konsultan akuntansi.
Anda juga bisa memperoleh gaji yang cukup tinggi jika bekerja di bidang akuntansi. Gaji rata-rata untuk lulusan akuntansi di Indonesia bervariasi, tergantung dari posisi dan pengalaman kerja. Namun, umumnya gaji untuk lulusan akuntansi di Indonesia berkisar antara 4 hingga 10 juta rupiah per bulan.
Secara keseluruhan, jurusan akuntansi memiliki prospek kerja yang menjanjikan dan peluang karier yang luas. Namun, sebelum memilih jurusan ini, pastikan Anda memiliki minat dan bakat dalam bidang akuntansi. Selain itu, perlu juga memiliki kemampuan analisis yang baik, teliti, dan detail-oriented.
Salah satu prospek kerja yang menarik bagi lulusan akuntansi adalah menjadi broker saham.
Sebagai broker saham, tugas utama adalah membantu investor dalam membeli dan menjual saham di pasar saham. Selain itu, seorang broker saham juga harus memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam menganalisis data dan memprediksi pergerakan harga saham.
Meskipun menjadi broker saham terdengar menarik dan menjanjikan, tetapi tidak semua lulusan akuntansi bisa menjadi broker saham dengan mudah. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi broker saham, antara lain harus memiliki sertifikasi yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dan harus memiliki lisensi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Namun, bagi lulusan akuntansi yang memiliki sertifikasi dan lisensi tersebut, prospek kerja sebagai broker saham di Indonesia
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)ritaseptia16
Ijarah adalah akad sewa-menyewa antara pemilik ma’jur (obyek
sewa) dan musta’jir (penyewa) untuk mendapatkan imbalan atas obyek
sewa yang di sewakannya.
1. W.H. Hutt and the conceptualization
of consumers’ sovereignty
Kelompok 1 : Marzuki, Fiki Yudistira, Suri Lebo Paulinus, Dian
Silviani, Fabianus John Berek Gunawan Wicaksono, Hector Chavez.
By Maxime Desmarais-Tremblay
2. Pada 1986 Edwin J. Feulner Jr, mengatakan Hutt adalah sosok yang memiliki pengaruh besar menginspirasi sebuah
Gerakan yang melepaskan control pemerintah baik di pemerintahan Reagen (USA) maupun Thatcher di Inggris. Thomas
Hazlett juga mengatakan Hutt adalah ekonom berpengaruh di abad ke 20. Hutt lahir di London tahun 1899 menyelesaikan
masa akhirnya sebagai professor ekonomi perdagangan di university cape town Afrika Selatan. Buchanan mengatakan
bahwa Hutt lah yang memperkenalkan konsep kedaulatan ekonomi dalam sistem neoliberalisme
Dalam bukunya Economist and the Public: A Study of Competition and Opinion (1936), Hutt mendefinisikan kedaulatan
konsumen sebagai Ciri potensial dari lingkungan sosial: Konsumen dikatakan berdaulat apabila dalam perannya sebagai
warga negara, ia tidak menyerahkan kekuasaanya kepada Lembaga politik untuk secara otoriter menggunakan kekuasaan
yang ia dapat untuk menuntut atau tidak menuntut. Bagi hutt Itulah norma yang paling ideal dan mendasar dalam
ekonomi klasik dan modern
Konsep kedaulan konsumen menarik dalam beberapa hal. Pertama Konsep ini menjadi asumsi terbesar pada ekonomi
modern, Kedua Konsep kedaulatan konsumen ini merupakan suatu pertentangan ideologi tentang masyarakat konsumsi.
Konsep ini sekaligus menegaskan berkembangnya neoliberalisme, kebebasan individu dalam pasar, demokrasi dan
komitmen terhadap pasar. Hutt berhasil melahirkan konsep kedaulatan ekonomi dengan mengembangkan teori
kedaulatan individu milik Millian yang menekankan bangkitnya seorang konsumen di sector publik.
Hutt adalah seorang ekonom liberal klasik dan pendukung Gerakan individualis. Pada abad 19 di Inggris terjadi
perang ideologi yang ditandai adanya penolakan terhadap pemberlakukan paham neoliberalisme. Hutt
menolak visi neoliberalime. Ia menyadari bahwa tatanan social masyarakat perlu di tegakkan oleh negara maju.
Dalam hal ini ia menyatakan bahwa perlu keterlibatan negara maju dalam menegakkan tatanan social yang ada
di masyarakat.
Introduction
3. William Harold Hutt
Professor in University Of Cape Town,
South Africa
In his book Economists and the Public: A Study of Competition and Opinion (1936), Hutt
defined consumers’ sovereignty as a potential feature of the social environment:
‘The consumer is sovereign when, in his role of citizen, he has not delegated to political
institutions for authoritarian use the power which he can exercise socially through his
power to
demand (or to refrain from demanding)’
CONSUMERS SOVEREIGNTY CONCEPT
4. Tahun 1920-an. Masa Muda
Hutt
London School of Economics (LSE)
William Harold Hutt lahir di keluarga kelas menengah ke bawah di
South Hackney pada tahun 1899
Hutt menerima pendidikan gratis di Lauriston Road School dan di
South Hackney Central School. Pada tahun 1917, ia dilatih sebagai
pilot di Royal Flying Corps
Hutt bergabung dengan belajar menuju Bachelor of Commerce yang
baru didirikan London School of Economics,
Tokoh yang mempengaruhi Hutt selama di LSE
LSE adalah matriks formatif untuk
pemikiran Hutt, memberinya sumber
intelektual positif
Stement Hutt:
'Semakin jauh saya menyelidiki operasi
dunia nyata, semakin saya menjadi
percaya diri dengan ide-ide yang awalnya
saya peroleh dalam tiga tahun 1920-
1923.
5. Gerakan Individualisme
Setelah lulus, Hutt mendapatkan pekerjaan sebagai asisten pribadi
penerbit Ernest Benn pada tahun 1924. Berasal dari keluarga kaya
penerbit yang aktif dalam politik progresif, Benn menjadi pembela
kuat individualisme politik dan ekonomi setelah berkunjung ke AS
pada tahun 1921 (Abel dan Brodie, 2004).
Pada saat Hutt mulai bekerja untuk Sir Ernest Benn pada tahun
1924. Hutt mengambil posisi Manajer toko buku yang membuka
pintunya di Charing Cross Road, empat blok dari Toko Buku
Komunis yang sukses di King Street.
Pada bulan Desember 1927. Hutt menjadi sebagai seorang
akademisi di Universitas Cape Town Afrika Selatan. Dia ingin
memberikan kontribusi pada ekonomi dan dia akan senang
bekerja di bawah pengawasan teman dan mantan teman
sekelasnya
Arnold Plant
Orientasi pemikiran Hutt dari tahun-tahun LSE-
nya, serta dari karyanya untuk gerakan
Individualis:
Tak satu pun dari lingkungan ini benar-benar
neoliberal. Baik Cannan maupun Benn sama-
sama membela bentuk liberalisme klasik, yang
tidak berhubungan dengan sentimen populer
pada awal abad ke-20
”
“
6. Konteks Tahun 1930-
an
Munculnya Konsumen
Masyarakat konsumen muncul pada abad ke 18 dan
mencapai puncaknya pada abad ke 19 di Inggris.
Pembayar pajak terlibat dalam pengelolaan utilitas
publik seperti gas dan air.
Pada tahun 1930, para marketing mempelajari respon
konsumen terhadap iklan melalui grup diskusi,
penilaian konsumen dan survei sehingga memperoleh
pengetahuan tentang perilaku konsumen. Riset ini
akan membantu perusahaan memproduksi barang
dan jasa sesuai dengan preferensi konsumen.
Sejalan dengan hal tersebut Hutt ingin meyakinkan
publik bahwa pasar adalah mekanisme terbaik dari
koordinasi sosial untuk menjamin kebebasan individu,
kesetaraan dan perdamaian
Analogi antara Memilih & Membeli
Pada tahun 1931, Hutt mencestuskan konsep Kedaulatan Konsumen
(Consumen Sovereignty) melalui naskah pribadinya. Hutt melangkah
ke analogi yang sudah lama ada antara kebajikan alokasi pasar dan
demokrasi.
Analogi ini merujuk pada Prinsip Ekonomi karya Frank A. Fetter yang
menyatakan bahwa Setiap pembeli menentukan arah industri
dalam derajat tertentu. Pasar adalah demokrasi di mana setiap sen
memberikan hak suara.
Gagasan Hutt didukung oleh para ekonom LSE (Robbins, Hayek,
Plant) yang terinspirasi oleh gagasan Ludwig von Mises. Mengacu
pada analogi Fetter, Mises berargumen bahwa: "Persaingan bebas
melakukan semua yang diperlukan. Semua produksi harus tunduk
pada kehendak konsumen. Penguasa produksi adalah konsumen.
Dari sudut pandang ini, masyarakat kapitalis adalah sebuah
demokrasi di mana setiap sen mewakili kertas suara. Ini adalah
demokrasi konsumen. Produsen, tidak dapat mengatur arah
produksi"
7. Degenerasi Pemikiran Akhir Abad Ke-19
Para Ekonom & Publik
(1936)
Tujuan utama The Economist and the Public (1936) adalah
mengembalikan wewenang atau kekuasaan ekonomi yang
beradasrkan pemikiran kuno di kalangan masyarakat terpelajar.
Seperti banyak Neoliberal lainnya, visi liberal Hutt yang diperbarui
bertumpu pada kritik terhadap laissez faire, Hutt berpendapat bahwa
ekonom politik klasik tidak cukup berteori tentang struktur
kelembagaan yang diperlukan untuk mempertahankan kebebasan
individu dan nilai-nilai liberal lainnya tentang kesetaraan, dan
toleransi
PEMIKIRAN ADAT DAN KEPENTINGAN PRIBADI
8. Tentang Kedaulatan dan Kebebasan
Belum ada org yg membahas spesifik dgn konsumen
Konsumen berhak memilih dan dipilih
Key poin dari kedaulatan konsumen
1. Hak indi utk bebas dari penindasan pem
2. Kebebasa pasar
3. Menusia sebagai agen dunamis yg berjuang untuk mengembangkan individualitas
4. Ketergantungan sosial
Hut menentang:
Kartel, serikat pekerja
Analogi kan dengan kebebasan d
KAKA LEBO
9. Ancaman Totaliter
Ideologi liberalisme dalam menerapkan consumer sovereignty mendapat tantangan tersendiri di
awal abad ke-20 yang ditandai dengan semakin berkembangnya ideologi fasisme dan sosialisme
pada era Hitler dan Stalin.
Banyak kalangan intelektual yang mulai dipengaruhi oleh paham-paham sosialisme, dimana
menurut Hutt dengan berkembangnya paham sosialissme dan fasisme akan menghambat
implementasi konsep kedaulatan konsumen.
Hut menilai bahwa sistem demokrasi pada pemerintahan dan sistem persaingan
pasar mewujudkan nilai-nilai liberal yang sama.
salah satu kolega Hutt, Wilhem Ropke mengatakan Planned Economy atau yang disebut Ekonomi
Terencana akan menganggu demokrasi konsumen oleh rezim terencana yang otoriter dan
sewenang-wenang.
Hal ini dipertegas oleh hayek yang pertama kali menggunakan ungkapan “kedaulatan
konsumen” untuk mengkritik sistem sosialis.
The Totalitarian Threat
(Ancaman Ideologi
Totaliterisme)
10. Kesimpulan
Artikel ini berfokus pada pandangan William Hutt atas konsep consumers sovereignty/kedaulatan
konsumen pada masa setelah Perang Dunia I.
Pandangan Hutt mengenai consumer sovereignty banyak terpengaruh dari masa pendidikannya di
LSE. LSE pun pada saat itu berfokus mencari solusi dari permasalahan pasar dan politik yang sedang
terjadi pada saat itu.
Pada masa itu, ideologi ekonomi terbagi menjadi 2 kubu, liberal dan sosialis. Pandangan Hutt sendiri
dianggap beraliran neo liberal karena mengkritiik juga konsep laissez-faire.
Consumer sovereignty menolak tatanan ekonomi pada saat itu dan mulai memandang penting
peranan individu dalam konteks sosial ekonomi.
Dalam konteks ekonomi, individu mempunyai kedaulatan yang sama dalam mempengaruhi transaksi.
Keinginan individu bahkan dapat mengendalian sektor produksi barang dan jasa dari suatu siklus
ekonomi.
12. Ancaman Totaliter
Ideologi liberalisme dalam menerapkan consumer sovereignty atau
kedaulatan konsumen mendapat tantangan tersendiri di awal abad ke-20
yang ditandai dengan semakin berkembangnya ideologi fasisme dan
sosialisme pada era Hitler dan Stalin.
Banyak kalangan intelektual yang mulai dipengaruhi oleh paham-paham
sosialisme, dimana menurut Hutt dengan berkembangnya paham
sosialissme dan fasisme akan menghambat implementasi konsep
kedaulatan konsumen.
Namun di lain sisi Hutt mendukung kritik terhadap berberapa paham liberal
yang di anggap tidak sejalan dengan pandanganya. Hut menilai bahwa
sistem demokrasi pada pemerintahan dan sistem persaingan
pasar mewujudkan nilai-nilai liberal yang sama.
salah satu kolega Hutt, Wilhem Ropke mengatakan Planned Economy atau
yang disebut Ekonomi Terencana akan menganggu demokrasi konsumen
oleh rezim terencana yang otoriter dan sewenang-wenang. Artinya,
dominasi politik atas ekonomi dapat mengarah pada kediktatoran “neo-
merkantilisme” ketika politisi mengurusi kepentingan pribadi segelintir
orang.
The Totalitarian Threat (Ancaman Ideologi Totaliterisme)
Hal ini dipertegas oleh hayek yang pertama kali menggunakan
ungkapan “kedaulatan konsumen” untuk mengkritik sistem sosialis.
Dia mengklaim bahwa pilihan bebas konsumen (kedaulatan
konsumen) dan perencanaan dari pusat (Planed Ekonomi) memiliki
tujuan yang berbeda.
Frederic Benham berpendapat bahwa cara produksi kapitalis
bertumpu pada tiga pilar: Private Property (kepemilikan pribadi),
Freedom of Enterprise (kebebasan perusahan), dan Freedom of
Choice by Consumers (kedaulatan konsumen).
Benham menganggap penilaian konsumen adalah prioritaskan
utama karena konsumen adalah raja, dimana tujuan akhir dari
semua aktivitas produksi adalah menghasilkan barang-barang
konsumen, dan iklan sama sekali tidak menggangu kedaulatan
konsumen tersebut
Edwin Cannan Harold J. Luski