Makalah ini membahas tentang sejarah peradaban Islam pada masa Khalifah Ali bin Abi Thalib, khalifah terakhir dari Khulafaur Rasyidin. Ia menghadapi berbagai pemberontakan selama masa kepemimpinannya akibat kebijakannya memecat gubernur-gubernur yang diangkat Khalifah Usman sebelumnya dan menunda pengusutan pembunuhan Khalifah Usman. Pemberontakan utama datang dari Muawiyah bin Abu S
Jawaban Soal UAS Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib dibuat oleh Bela Hemalia. PBelaHemaliaPutri
Ali bin Abi Thalib adalah khalifah keempat yang dipilih secara konsensus oleh kaum muslimin setelah wafatnya Utsman bin Affan. Ia lahir di Mekkah dan merupakan sepupu dan menantu Nabi Muhammad. Masa kepemimpinannya ditandai dengan konflik bersenjata melawan kelompok Muawiyah dan Khawarij yang menentang kepemimpinannya. Ali bin Abi Thalib dikenal sebagai pemimpin yang adil, berani, dan
Dokumen ini membahas tentang Ali bin Abi Thalib, salah satu sahabat Nabi Muhammad yang paling awal memeluk Islam. Ali dilahirkan di Mekkah dan diasuh oleh Nabi sejak kecil. Ia memiliki kedudukan yang istimewa karena dekat dengan Nabi. Setelah kematian Usman, Ali diangkat menjadi khalifah dan melakukan berbagai kebijakan politik dan hukum. Namun, masa kekuasaannya diwarnai pemberontakan dari Muaw
UAS KEPEMIMPINAN
"KEPEMIMPINAN ALI BIN ABI THALIB"
Nama : Melani Shofiyatin
NIM : 2201085033
Kelas : 2B PENDIDIKAN EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
Biografi Ali Bin Abi Thalib (Tugas Ketahanmalangan) Afninurulfitri
Ali bin Abi Thalib adalah khalifah keempat yang berkuasa dari tahun 656 sampai 661 M. Ia adalah salah satu sahabat utama Nabi Muhammad dan sepupunya. Ali dilahirkan di Mekkah dan dibesarkan oleh Nabi Muhammad. Ia ikut berhijrah ke Madinah dan berperang melawan musuh-musuh Islam. Ali menikah dengan putri Nabi Muhammad, Fatimah. Selama masa kekhalifahannya, Ali menghadapi berbagai konflik
Masa khulafa al rasyidin (usman ibn affan dan ali ibn abi thalib)Agradjaya Agradjaya
Teks tersebut membahas masa kekhalifahan Usman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib. Usman diangkat melalui proses pemilihan oleh tim formatur, sementara Ali dibaiat langsung oleh umat. Usman berhasil memperluas wilayah dan menyatukan al-Quran, namun kebijakannya didominasi keluarga. Ali menghadapi berbagai konflik bersenjata seperti Perang Jamal, Shiffin, dan Nahrawan sehingga tidak banyak menerap
Kepemipinan "Ali bin Abi Thalib"
Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Kepemimpinan
Disusun Oleh : Farisah Shabrina - 2101085050 (Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka)
Makalah ini membahas tentang sejarah peradaban Islam pada masa Khalifah Ali bin Abi Thalib, khalifah terakhir dari Khulafaur Rasyidin. Ia menghadapi berbagai pemberontakan selama masa kepemimpinannya akibat kebijakannya memecat gubernur-gubernur yang diangkat Khalifah Usman sebelumnya dan menunda pengusutan pembunuhan Khalifah Usman. Pemberontakan utama datang dari Muawiyah bin Abu S
Jawaban Soal UAS Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib dibuat oleh Bela Hemalia. PBelaHemaliaPutri
Ali bin Abi Thalib adalah khalifah keempat yang dipilih secara konsensus oleh kaum muslimin setelah wafatnya Utsman bin Affan. Ia lahir di Mekkah dan merupakan sepupu dan menantu Nabi Muhammad. Masa kepemimpinannya ditandai dengan konflik bersenjata melawan kelompok Muawiyah dan Khawarij yang menentang kepemimpinannya. Ali bin Abi Thalib dikenal sebagai pemimpin yang adil, berani, dan
Dokumen ini membahas tentang Ali bin Abi Thalib, salah satu sahabat Nabi Muhammad yang paling awal memeluk Islam. Ali dilahirkan di Mekkah dan diasuh oleh Nabi sejak kecil. Ia memiliki kedudukan yang istimewa karena dekat dengan Nabi. Setelah kematian Usman, Ali diangkat menjadi khalifah dan melakukan berbagai kebijakan politik dan hukum. Namun, masa kekuasaannya diwarnai pemberontakan dari Muaw
UAS KEPEMIMPINAN
"KEPEMIMPINAN ALI BIN ABI THALIB"
Nama : Melani Shofiyatin
NIM : 2201085033
Kelas : 2B PENDIDIKAN EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
Biografi Ali Bin Abi Thalib (Tugas Ketahanmalangan) Afninurulfitri
Ali bin Abi Thalib adalah khalifah keempat yang berkuasa dari tahun 656 sampai 661 M. Ia adalah salah satu sahabat utama Nabi Muhammad dan sepupunya. Ali dilahirkan di Mekkah dan dibesarkan oleh Nabi Muhammad. Ia ikut berhijrah ke Madinah dan berperang melawan musuh-musuh Islam. Ali menikah dengan putri Nabi Muhammad, Fatimah. Selama masa kekhalifahannya, Ali menghadapi berbagai konflik
Masa khulafa al rasyidin (usman ibn affan dan ali ibn abi thalib)Agradjaya Agradjaya
Teks tersebut membahas masa kekhalifahan Usman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib. Usman diangkat melalui proses pemilihan oleh tim formatur, sementara Ali dibaiat langsung oleh umat. Usman berhasil memperluas wilayah dan menyatukan al-Quran, namun kebijakannya didominasi keluarga. Ali menghadapi berbagai konflik bersenjata seperti Perang Jamal, Shiffin, dan Nahrawan sehingga tidak banyak menerap
Kepemipinan "Ali bin Abi Thalib"
Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Kepemimpinan
Disusun Oleh : Farisah Shabrina - 2101085050 (Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka)
Ali bin Abi Thalib dibai'at sebagai khalifah baru setelah kematian Usman bin Affan meskipun sebelumnya ia enggan menerima jabatan tersebut karena menyadari tantangan yang akan dihadapi. Ia menerima tekanan dari para sahabat dan pemuka masyarakat untuk memimpin umat Islam pada masa yang genting.
Biografi Ali bin Abi Thalib mencakup kehidupan dan perjalanannya sebagai sahabat Nabi Muhammad yang paling awal memeluk Islam. Ia kemudian menjadi menantu Nabi dan khalifah keempat umat Islam menurut pandangan Sunni atau khalifah pertama menurut Syi'ah. Ali dibesarkan oleh Nabi dan belajar agama secara langsung darinya. Ia wafat dibunuh oleh kelompok Khawarij pada usia 63 tahun.
Dokumen tersebut membahas tentang Ali bin Abi Thalib yang menjadi khalifah setelah kematian Usman bin Affan. Ia menghadapi tantangan dari kelompok Talhah, Zubair, dan Aisyah yang menuntut pembunuh Usman dihukum, serta tantangan dari Muawiyah yang juga menuntut hal yang sama. Ali juga menghadapi kelompok Khawarij setelah peristiwa tahkim.
Biografi dan sejarah kepemimpinan Ali bin Abi Thalibzakyamifikri23
1. Ali bin Abi Thalib diangkat menjadi khalifah setelah pembunuhan Usman bin Affan untuk menstabilkan keamanan Madinah.
2. Ali mendapat tantangan dari Muawiyah, Thalhah, dan kelompok Khawarij karena berselisih pendapat mengenai pembunuhan Usman dan proses arbitrasi.
3. Biografi Ali bin Abi Thalib mencakup latar belakang, peran penting dalam Islam sejak masa Nabi, serta pemer
Dokumen tersebut merangkum biografi Ali bin Abi Thalib, salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang paling dekat. Ali masuk Islam pada usia muda dan ikut berperang bersama Nabi. Setelah Nabi wafat, Ali menjabat sebagai khalifah keempat dan dikenal memimpin dengan adil meski menghadapi berbagai tantangan. Ali dikenang akan sifat-sifat kepemimpinannya yang baik.
Dokumen tersebut merangkum biografi Ali bin Abi Thalib, salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang paling dekat. Ali masuk Islam pada usia muda dan ikut berperang bersama Nabi. Setelah Nabi wafat, Ali terlibat aktif dalam pemerintahan khulafaur Rasyidin. Ali kemudian menjadi khalifah ke-4 dan dikenal dengan sifat-sifat kepemimpinannya yang adil dan dekat dengan rakyat.
Dokumen ini membahas proses lahirnya Dinasti Umayyah di Damaskus. Pertama, umat Islam merasa resah dengan praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme pada masa kepemimpinan Khalifah Usman. Kemudian, setelah Usman dibunuh, Ali bin Abi Thalib diangkat sebagai khalifah baru untuk menenangkan situasi. Namun, beberapa tokoh seperti Zubair, Thalhah, dan Aisyah menolak Ali dan menunt
Biografi tokoh islam sahabat ali bin abi thalibMuhammad Idris
Biografi Ali bin Abi Thalib, khalifah keempat yang terkenal sebagai panglima perang yang gagah dan ahli fikih. Ia menjadi pengikut Islam pertama dari kalangan anak-anak dan menantu Nabi Muhammad. Ali menjabat sebagai khalifah setelah pembunuhan Utsman namun menghadapi berbagai pemberontakan seperti kelompok Khawarij yang akhirnya membunuhnya.
Sejarah perkembangan islam di masa bani umayyahFirdika Arini
Dokumen tersebut membahas sejarah masa Daulah Bani Umayyah setelah kekuasaan Khulafaur Rasyidin. Bani Umayyah merupakan keluarga kaya dan berpengaruh di Mekkah sebelum masuk Islam. Mereka kemudian memegang kekuasaan setelah Perang Siffin dan mendirikan pemerintahan dinasti di bawah kepemimpinan Muawiyah. Pemerintahan Bani Umayyah berbeda gaya dengan pendahulunya dan lebih
Bani Umayyah merupakan keluarga kaya dan berpengaruh di Mekkah sebelum kedatangan Islam. Mereka awalnya menentang Islam namun akhirnya masuk Islam. Pada masa kekuasaannya, gaya pemerintahan Bani Umayyah berbeda dengan Khulafaur Rasyidin, dengan Khalifah yang hidup mewah dan otoriter. Meski demikian, wilayah kekuasaan Islam meluas hingga Spanyol di bawah kepemimpinan Bani Umay
Proses pengangkatan dan Model Kepemimpinan Khulafaur Rasyidin (1).pptd1v151
Dokumen tersebut membahas tentang proses pengangkatan dan model kepemimpinan dari keempat khalifah Rasyidin yaitu Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib. Proses pengangkatan masing-masing khalifah dilakukan melalui musyawarah antara para sahabat Nabi untuk memilih pemimpin berikutnya. Model kepemimpinan mereka didasarkan pada kepemimpinan sentral namun tetap melib
Ali bin Abi Thalib dibai'at sebagai khalifah baru setelah kematian Usman bin Affan meskipun sebelumnya ia enggan menerima jabatan tersebut karena menyadari tantangan yang akan dihadapi. Ia menerima tekanan dari para sahabat dan pemuka masyarakat untuk memimpin umat Islam pada masa yang genting.
Biografi Ali bin Abi Thalib mencakup kehidupan dan perjalanannya sebagai sahabat Nabi Muhammad yang paling awal memeluk Islam. Ia kemudian menjadi menantu Nabi dan khalifah keempat umat Islam menurut pandangan Sunni atau khalifah pertama menurut Syi'ah. Ali dibesarkan oleh Nabi dan belajar agama secara langsung darinya. Ia wafat dibunuh oleh kelompok Khawarij pada usia 63 tahun.
Dokumen tersebut membahas tentang Ali bin Abi Thalib yang menjadi khalifah setelah kematian Usman bin Affan. Ia menghadapi tantangan dari kelompok Talhah, Zubair, dan Aisyah yang menuntut pembunuh Usman dihukum, serta tantangan dari Muawiyah yang juga menuntut hal yang sama. Ali juga menghadapi kelompok Khawarij setelah peristiwa tahkim.
Biografi dan sejarah kepemimpinan Ali bin Abi Thalibzakyamifikri23
1. Ali bin Abi Thalib diangkat menjadi khalifah setelah pembunuhan Usman bin Affan untuk menstabilkan keamanan Madinah.
2. Ali mendapat tantangan dari Muawiyah, Thalhah, dan kelompok Khawarij karena berselisih pendapat mengenai pembunuhan Usman dan proses arbitrasi.
3. Biografi Ali bin Abi Thalib mencakup latar belakang, peran penting dalam Islam sejak masa Nabi, serta pemer
Dokumen tersebut merangkum biografi Ali bin Abi Thalib, salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang paling dekat. Ali masuk Islam pada usia muda dan ikut berperang bersama Nabi. Setelah Nabi wafat, Ali menjabat sebagai khalifah keempat dan dikenal memimpin dengan adil meski menghadapi berbagai tantangan. Ali dikenang akan sifat-sifat kepemimpinannya yang baik.
Dokumen tersebut merangkum biografi Ali bin Abi Thalib, salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang paling dekat. Ali masuk Islam pada usia muda dan ikut berperang bersama Nabi. Setelah Nabi wafat, Ali terlibat aktif dalam pemerintahan khulafaur Rasyidin. Ali kemudian menjadi khalifah ke-4 dan dikenal dengan sifat-sifat kepemimpinannya yang adil dan dekat dengan rakyat.
Dokumen ini membahas proses lahirnya Dinasti Umayyah di Damaskus. Pertama, umat Islam merasa resah dengan praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme pada masa kepemimpinan Khalifah Usman. Kemudian, setelah Usman dibunuh, Ali bin Abi Thalib diangkat sebagai khalifah baru untuk menenangkan situasi. Namun, beberapa tokoh seperti Zubair, Thalhah, dan Aisyah menolak Ali dan menunt
Biografi tokoh islam sahabat ali bin abi thalibMuhammad Idris
Biografi Ali bin Abi Thalib, khalifah keempat yang terkenal sebagai panglima perang yang gagah dan ahli fikih. Ia menjadi pengikut Islam pertama dari kalangan anak-anak dan menantu Nabi Muhammad. Ali menjabat sebagai khalifah setelah pembunuhan Utsman namun menghadapi berbagai pemberontakan seperti kelompok Khawarij yang akhirnya membunuhnya.
Sejarah perkembangan islam di masa bani umayyahFirdika Arini
Dokumen tersebut membahas sejarah masa Daulah Bani Umayyah setelah kekuasaan Khulafaur Rasyidin. Bani Umayyah merupakan keluarga kaya dan berpengaruh di Mekkah sebelum masuk Islam. Mereka kemudian memegang kekuasaan setelah Perang Siffin dan mendirikan pemerintahan dinasti di bawah kepemimpinan Muawiyah. Pemerintahan Bani Umayyah berbeda gaya dengan pendahulunya dan lebih
Bani Umayyah merupakan keluarga kaya dan berpengaruh di Mekkah sebelum kedatangan Islam. Mereka awalnya menentang Islam namun akhirnya masuk Islam. Pada masa kekuasaannya, gaya pemerintahan Bani Umayyah berbeda dengan Khulafaur Rasyidin, dengan Khalifah yang hidup mewah dan otoriter. Meski demikian, wilayah kekuasaan Islam meluas hingga Spanyol di bawah kepemimpinan Bani Umay
Proses pengangkatan dan Model Kepemimpinan Khulafaur Rasyidin (1).pptd1v151
Dokumen tersebut membahas tentang proses pengangkatan dan model kepemimpinan dari keempat khalifah Rasyidin yaitu Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib. Proses pengangkatan masing-masing khalifah dilakukan melalui musyawarah antara para sahabat Nabi untuk memilih pemimpin berikutnya. Model kepemimpinan mereka didasarkan pada kepemimpinan sentral namun tetap melib
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
kel. 4 ali bin abi talib.pptx
1. MAKALAH KHALIFAH ALI BIN ABI TALIB
KELOMPOK 4
FARHAN SUKARNO PUTRA
AFFAN NAUFAL AFDALI
2. A. Biografi Ali bin Abi Thalib
1. Nama dan Nasab Ali bin Abi Thalib
Ia adalah Ali bin Abi Thalib bin Abdul Muthallib bin Hasyim bin Abdu Manaf, sepupu nabi
Muhammad SAW, dan suami dari pemimpin seleuruh perempuan, Fatimah binti Nabi
Muhammad, serta ayah dari dua cucu beliau, al-Hasan dan al-husain. Ibunya bernama
Fatimah binti Asad bin hasyim bin Abdu Manaf. Ia masuk islam ketika masih kecil, yaitu
berumur delapan tahun.
2. Istri Ali bin Thalib
Semasa hidup Ali, Ia mempunya banyak istri. Wanita-wanita yang pernah menjadi istrinya
adalah: Fatimah binti Rasulullah SAW, Umamah binti Abul ‘Ash, Khaulah binti Ja’far bin Qais,
Laila binti Mas’ud, Ummul Banin bintu Hizam, Asma’ binti ‘Umais, ash-Shahba binti Rabi’ah,
dan Ummu Sa’id binti ‘Urwah.
3. Anak Ali bin Abi Thalib
Khalifah Ali bin Thalib juga dikaruniai banyak anak, baik laki-laki maupun perempuan. Yang
laki-laki: al-Hasain, al-Husain, Muhammad al-Akbar, ‘Ubaidillah, Abu Bakar, al-‘Abbas al-
Akbar, Utsman, Ja’far al-Akbar, Abdullah, Yahya, ‘Aun, Umar al-Akbar, Muhammad al-Ausath,
dan Muhammad al-Ashghar. Adapun yang perempuan: Zainab al-Kubra, Ummu Kultsum al-
Kubra, Ruqayyah, Ummul Hasan, Ramlah al-Kubra, Ummu Hani’, Maimunah, Zainab ash-
Shughra, Ummu Kultsum asg-Shughra, Fatimah, Umamah, Khadijah, Ummul Kiram, Ummu
Salamah, Ummu Ja’far, Jumanah, dan Nafisah.
3. B. Pembai’atan Ali bin Abi Thalib sebagai Khalifah
Setelah Khalifah Usman syahid, Ali diangkat menjadi khalifah ke-4. Awalnya beliau menolak, namun akhirnya
beliau menerimanya. Imam Ahmad meriwayatkan dengan sanad yang shahih dari Muhammad bin Al-
Hanafiyah berkata: .....Sementara orang banyak datang di belakangnya dan menggedor pintu dan segera
memasuki rumah itu. Kata mereka: "Beliau (Usman) telah terbunuh, sementara rakyat harus punya khalifah,
dan kami tidak mengetahui orang yang paling berhak untuk itu kecuali anda (Ali)". Ali berkata kepada
mereka: "Janganlah kalian mengharapkan saya, karena saya lebih senang menjadi wazir (pembantu) bagi
kalian daripada menjadi Amir". Mereka menjawab: "Tidak, demi Allah, kami tidak mengetahui ada orang
yang lebih berhak menjadi khalifah daripada engkau". Ali menjawab: "Jika kalian tak menerima pendapatku
dan tetap ingin membaiatku, maka baiat tersebut hendaknya tidak bersifat rahasia, tetapi aku akan pergi ke
masjid, maka siapa yang bermaksud membaiatku maka berbaiatlah kepadaku". Ali kemudian keluar menuju
masjid, dan kaum muslimin pun membaiatnya sebagai khalifah mereka. Pengangkatan Khalifah Ali terjadi
pada bulan Zulhijjah tahun 35 H/656 M, dan memerintah selama 4 tahun 9 bulan, menjelang pembunuhan
terhadap dirinya pada bulan Ramadhan tahun 40 H/661 M.
Penetapannya sebagai Khalifah ditolak antara lain oleh Mu’awiyah bin Abu Shufyan, dengan alasan Ali harus
mempertanggung jawabkan tentang terbunuhnya Utsman, dan berhubung wilayah Islam telah meluas dan
timbul komunitas-komunitas Islam di daerah-daerah baru, maka hak untuk menentukan pengisian jabatan
khalifah tidak lagi merupakan hak mereka yang di Madinah saja.
4. C. Sistem Pemerintahan Khalifah Ali bin Abi Thalib
Sudah diketahui bahwa Ali bin Abi Thalib memiliki sikap yang kokoh, kuat pendirian dalam
membela yang hak. Setelah dibaiat sebagai khalifah, dia cepat mengambil tindakan. Dia segera
mengeluarkan perintah yang menunujukkan ketegasan sikapnya.
Langkah awal yang dilakukan khalifah Ali adalah menghidupkan kembali cita-cita Abu Bakar dan
Umar, ia menarik kembali semua tanah dan hibah yang telah dibagikan Utsman kepada kerabat
dekatnya menjadi milik negara. Ali juga melakukan pemecatan semua gubernur yang tidak
disenangi oleh rakyat. Ia juga membenahi dan menyusun arsip Negara untuk mengamankan dan
menyelamatkan dokumen-dokumen khalifah dan kantor sahib-ushsurtah, serta mengkoordinir
polisi dan menetapkan tugas-tugas mereka.
Ali juga memindahkan pusat kekuasaan islam ke kota Kuffah. Sejak itu berakhirlah Madinah
sebagai ibukota kedaulatan islam dan tidak ada lagi khalifah yang berkuasa berdiam disana.
Sekarang Ali adalah pemimipin dari seluruh wilayah islam, kecuali Suriah. Pada saat itu, Ali tidak
bermukim secara tetap di Kuffah, dia pergi kesana hanya untuk menegakkan kekuasaannya,
sebagaimana ditunjukkan oleh jasa pemukimannya yang ada diluar kota itu. Pada saat yang
sama dia melakukan perpindahan-perpindahan untuk menegakkan kedudukannya dibeberapa
propinsi didalam kerajannya.
5. D. Kebijakan Khalifah Ali bin Abi Thalib
Selama Ali bin Abi Thalib memerintah , ia membuat kebijakan-kebijakan tertentu sesuai dengan situasi yang mengiringinya
atau situasi yang dihadapinya, sehingga kebijakan Ali sangat berbeda dengan kebijakan sebelum-sebelumnya. Diantara
kebijakan Ali bin Abi Thalib yang terkenal adalah:
1. Penundaan Pengusutan Pembunuhan Utsman
Setelah terbunuhnya Utsman, tuntutan para sahabat terutama yang turunan Umayyah untuk segera mengusut pembunuh
Utsman juga sangat kuat. Namun menyadari kondisi pemerintahannya yang masih labil, Ali memilih untuk menunda
pengusutan tersebut.
2. Mengganti Pejabat dan Penataan Administrasi
Diantara pemicu terjadinya fitnah di zaman Utsman adalah kecenderungan pemerintahannya yang dianggap nepotis, yang
mengangkat kerabatnya untuk menduduki suatu jabatan tertentu. Hal inilah antara lain yang digugat oleh kaum
pemberontak. Ali segera mengambil kebijaksanaan untuk mengganti gubernur yang diangkat Utsman tersebut.
3. Memberi tunjangan kepada kaum muslimin yang diambil dari baitul mal, tanpa melihat apakah masuk islam dahulu atau
belakangan.
4. Mengatur tata laksana pemerintahan untuk mengembalikan kepentingan umat.
5. Menarik kembali harta dan tanah yang dihadiahkan Utsman kepada keluarga dan kerabat Utsman.
6. Melaksanakan kembali sistem pajak yang pernah diterapkan Umar.
Di antara kebijakan ekonomi pada masa pemerintahannya, ia menetapkan pajak terhadap para pemilik hutan sebesar 4000
dirham dan mengizinkan Ibnu Abbas, gubernur Kufah, memungut
zakat terhadap sayuran segar yang akan digunakan sebagai bumbu masakan. Pada sama pemerintahannya juga, Ali
mempunyai prinsip bahwa pemerataan distribusi uang rakyat yang sesuai dengan kapasitasnya. Sistem distribusi setiap
pecan sekali untuk pertama kalinya diadopsi hari kamis adalah hari pendistribusian atau hari pembayaran. Pada hari itu,
semua penghitungan diselesaikan dan pada hari Sabtu dimulai penghitungan baru. Cara ini mungkin solusi yang terbaik dari
sudut pandang hukum dan kontribusi negara yang sedang berada dalam masa-masa transisi. Ada persamaan kebijakan
ekonomi pada masa Ali bin Abi talib dengan khalifah sebelumnya. Pada masa Ali alokasi pengeluaran kurang lebih masih
tetap sama sebagaimana halnya pada masa pemerintahan Khalifah Umar. Pengeluaran untuk
ankatan laut yang ditambah jumlahnya pada masa Khalifah Utsman dihilangkan karena sepanjang garis pantai Syiria,
Palestina, dan Mesir berada di bawah kekuasaan Muawiyah. Namun demikian, dengan adanya penjaga malam dan patrol
yang telah terbentuk sejak masa pemerintahan Khalifah Umar, Ali membentuk polisi yang terorganisasi secara resmi yang
disebut syurthah dan pemimpinnya diberi gelar shahibu al-sulthah
6. E. Peristiwa-peristiwa Penting pada Masa Khalifah Ali bin Abi Thalib
1. Perang Jamal
Perang Jamal adalah peperangan yang terjadi anatara Aisyah dengan Khalifah Ali. Aisyah telah
dihasut oleh anak angkatnya Abdullah bin Zubair yang sebenarnya menginginkan jabatan
khalifah. Alasan perang ini karena khalifah Ali dianggap tidak mengusut pembunuhan khallifah
ustman dan dianggap membiarkan kasus pembunuhan usman. Khalifah Ali berusaha supaya
tidak teradi peperangan dengan melakukan perundingan akan tetapi ternyata ada pasukan
Aisyah yang mengajak berperang maka perangpun tidak bisa dihindarkan.
Perang Jamal terjadi pada tahun 36 H atau pada awal kekhalifahan Ali. Perang ini mulai
berkecamuk setelah dzuhur dan berakhir sebelum matahari terbenam pada hari itu. Dalam
peperangan ini, Ali disertai 10.000 personil pasukan, sementara Pasukan Jamal berjumlah antara
5.000-6.000 prajurit. Bendera Ali dipegang oleh Muhammad bin Ali bin Abi Thalib, sementara
bendera Pasukan Jamal dipegang oleh Abdullah bin az-Zubair.
Perang Jamal ini dimenangkan Ali. Kedua saingan (Thalha-Zubair) gugur atau terbunuh dimalam
hari dan tidak diketahui siapa pembunuhnya. Sementara Aisyah kalah perang dan ditangkap. Ali
dengan penuh hormat memulangkan Aisyah ke Madinah seperti biasa diperlakukan terhadap
seorang “ibu negara”.
7. 2. Perang Shiffin
Perang Shiffin adalah peperangan pasukan Ali melawan Mu’awiyah. Perang ini tidak berakhir dengan kalah-
menang antara keduanya, tetapi hanya dengan mengamati indikasi peperangan, akan tampak kelemahan Ali
kalau tidak mau kalah. Peperangan ini terjadi karena faktor politik. Dapat dikemukakan dua hal yang
mempengaruhi: Pertama, Ali diangkat menjadi khalifah pada tahun 656, namun Mu’awiyah jauh lebih mapan
karena dua puluh tahun lebih dulu telah menjadi Gubernur Syiria; Kedua, Mu’awiyah cukup berpengalaman
dan memiliki pengaruh yang mengakar, yang mampu membangun kemakmuran bagi wilayah dan
penduduknya, sedangkan Ali tidak memilik kemantapan politik pada masa khilafah. Perang Jamal terjadi
diwilayah Shiffin, sebelah selatan Raqqah tepi barat sungai Efrat. Dalam peperangan ini, Ali membawa
pasukan sebanyak 50.000 orang, dan Mu’awiyah membawa tentara Suriah. Di bawah pimpinan Malik al-
Asytar, pasukan Ali hampir menang ketika Amr bin Ash pemimpin pasukan Mu’awiyah yang cerdik dan licik
melancarkan siasat. Salinan al-Qur’an yang dilekatkan diujung tombak terlihat diacung-acungkan, sebuah
tanda yang diartikan sebagai seruan untuk mengakhiri bentrokan dan mengikuti keputusan al-Qur’an. Perang
ini diakhiri dengan tahkim, tapi tahkim tidak menyelesaikan masalah, bahkan telah menimbukan perpecahan
dikalangan umat Islam yang terbagi menjadi tiga kekuatan politik yaitu Mu’awiyah, Syi’ah dan Khawarij.[15]
Keadaan ini tidak menguntungkan Ali. Munculnya kelompok Khawarij menyebabkan tentaranya semakin
lemah, sementara posisi Mu’awiyah semakin kuat. Pada tanggal 20 Ramadhan 40 H (660 M), Ali dibunuh
oleh salah satu anggota Khawarij bernama Abdurrahman bin Muljam dengan pedang beracun di dahinya
yang mengenai otak.
3. Perang Nahrawan
Perang ini terjadi pada tahun 38 H. Sepulangnya ke Kufah, kaum Khawarij memberontak terhadapnya.
Sebelumnya, mereka menolak adanya tahkim. Mereka mengatakan: “tidak boleh ada hukum yang dipatuhi
kecuali hukum Allah”. Mereka memprovokasi orang-orang untuk menentang Ali.
Setelah itu, kaum Khawarij membunuh seorang sahabat yang mulia, Abdullah bin Khabbabdan istrinya yang
ketika itu sedang hamil tua. Ketika ksaus ini sampai kepada Ali, ia mengirimkan surat kepada mereka, isinya:
“Siapa yang menbunuh Khabbab?” Mereka menjawab: “Kamilah semua yang membunuhnya”. Maka Ali pun
keluar menuju tempat mereka dengan pasukan berjumlah 10.000 prajurit, dan menyerang mereka di daerah
Nahrawan.
8. 4. Munculnya Sekte-sekte
Sebagai akibat perang Shiffin, sekte-sekte muncul secara serius pada masa Ali. Bahkan
persinggungan antara faktor teologi dan politik muncul pertama kali dalam suatu percekcokan
yang terjadi dikalangan pengikut Ali.
Dalam sejarah umat Islam, sekte-sekte sebagai wujud perbedaan pemikiran dan ide pada
pokoknya disebabkan perbedaan aspirasi politik: kelompok setia Ali yang selanjutnya dinamakan
Syi’ah dan kelompok eksodus yang selanjutnya dikenal dengan Khawarij, benar-benar berbeda
sangat jauh.
Syi’ah merupakan kelompok sayap kanan dan Khawarij adalah kelompok sayap kiri. Keduanya
sama radikal dan ekstrim. Adanya imam menurut Syi’ah adalah wajib. Keharusan agama dan
dunia akan hancur tanpa imam. Tetapi Khawarij mengatakan, adanya imam tidak diharuskan
agama. Imam tidak perlu bila manusia dapat menyelesaikan masalahnya sendiri, bahkan karena
imamlah manusia membuat kehancuran dengan membunuh.
Kemelut yang semula menitikberatkan hal-hal politik, kini beralih pada persoalan teologi. Seperti
apa yang dilontarkan Syi’ah maupun Khawarij, mempunyai konotasi dengan pembicaraan yang
didasarkan atas prinsip-prinsip dan ajaran-ajaran Islam.