SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
KEBIJAKAN NASIONAL
SISTEM PENJAMINAN MUTU
PERGURUAN TINGGI
MUSTAFID
KOORDINATOR KOPERTIS WILAYAH VI
WORKHOP IMPLEMENTASI SISTEM
PENJAMINAN MUTUPERGURUAN TINGGI
APTIKES, 31 JANUARI 2011
KOPERTIS WILAYAH VI
OTONOMI PT
PP No. 66 Tahun 2010
Pasal 49 :
(1) Pengelolaan satuan pendidikan bertujuan memajukan
pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, dengan menerapkan manajemen berbasis
sekolah/madrasah pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah dan otonomi perguruan tinggi pada jenjang
pendidikan tinggi.
OTONOMI PT
PP No. 66 Tahun 2010
(2) Pengelolaan satuan pendidikan didasarkan pada prinsip:
a. nirlaba, yaitu prinsip kegiatan satuan pendidikan yang bertujuan
utama tidak mencari keuntungan, sehingga seluruh sisa lebih
hasil kegiatan satuan pendidikan harus digunakan untuk
meningkatkan kapasitas dan/atau mutu layanan satuan
pendidikan;
b. akuntabilitas, yaitu kemampuan dan komitmen satuan
pendidikan untuk mempertanggungjawabkan semua kegiatan
yang dijalankan kepada pemangku kepentingan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
OTONOMI PT
PP No. 66 Tahun 2010
c. penjaminan mutu, yaitu kegiatan sistemik satuan
pendidikan dalam memberikan layanan pendidikan
formal yang memenuhi atau melampaui Standar
Nasional Pendidikan secara berkelanjutan;
d. transparansi, yaitu keterbukaan dan kemampuan satuan
pendidikan menyajikan informasi yang relevan secara tepat
waktu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
dan standar pelaporan yang berlaku kepada pemangku
kepentingan; dan
e. akses berkeadilan, yaitu memberikan layanan pendidikan formal
kepada calon peserta didik dan peserta didik, tanpa
pengecualian.
TUGAS DAN FUNGSI DOSEN
UU Guru dan Dosen 2005 :
Dosen adalah pendidik profesional dan
ilmuwan dengan tugas utama :
- mentransformasikan,
- mengembangkan, dan
- menyebarluaskan
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
melalui pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat
KERANGKA MODEL
PENDIDIKAN TINGGI
6
University
Students
Internal & External Projects
Graduates
Supplied Input
(Raw Materials)
Supplied Output
(Finished Products)
Research Outcomes
Society
Process Consumer
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
PP No.19, 16 Mei 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan
Satuan pendidikan wajib menyesuaikan diri
dengan ketentuan PP tsb paling lambat 7
(tujuh) tahun.
Tahun 2012, setiap PT/ PS harus memenuhi
ketentuan dalam PP tsb, seperti
- akreditasi
- sistem jaminan mutu
- dll
STANDAR MUTU PENDIDIKAN TINGGI
8 Jenis SNP
(Standar
Minimal)
Standar Lain
(Melampaui SNP)
Diwajibkan
oleh PP No.
19/2005
Inisiatif
Peruruan
Tinggi
Psl 2 ayat (1) PP No
19/2005
1. Standar Isi
2. Sandar Proses
3. Standar Kompetensi Lulusan
4. Standar Pendidik dan
Tenaga Kependidikan
5. Standar Sarana dan
Prasarana
6. Standar Pengelolaan
7. Standar Pembiayaan
8. Standar Penilaian
Pendidikan
Ditetapkan sendiri oleh perguruan
tinggi, misal
a. Penelitian dan publikasi
b. Pengabdian kepada masyarakat;
c. Sistem informasi;
d. Kerjasama institusional dalam
dan luar negeri;
e. Kemahasiswaan;
f. Suasana akademik;
g. Sumber pendanaan
h. Bidang lain sesuai ciri khas
perguruan tinggiyang bersangkutan.
KEBIJAKAN NASIONAL SPM-PT
PDPT SPME
Perguruan Tinggi
SPMI
Pasal 50 ayat (2) UU. Sisdiknas:
Pemerintah menentukan kebijakan nasional dan
SNP untuk menjamin mutu pendidikan nasional;
Pasal 1 butir 27 PP. SNP:
Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi yang
selanjutnya disebut BAN-PT adalah badan
evaluasi mandiri yang menetapkan kelayakan
program dan/atau satuan pendidikan pada jenjang
pendidikan tinggi dengan mengacu pada Standar
Nasional Pendidikan
Pasal 4:
SNP bertujuan menjamin
mutu pendidikan nasional
dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa dan
membentuk watak serta
peradaban bangsa yang
bermartabat.
SNP
SNP
SNP
SNP
PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
PP No. 91 SNP Ps 91
(1) Setiap satuan pendidikan pada jalur
formal dan nonformal wajib melakukan
penjaminan mutu.
(2) Penjaminan mutu pendidikan
sebagaimana dimaksud ayat (1)
bertujuan untuk memenuhi atau
melampaui Standar Nasional Pendidikan.
PENGAWASAN VERTIKAL
• Struktur pengawasan vertikal bertujuan agar
PT tinggi menaati semua persyaratan
penyelenggaraan pendidikan tinggi yang
ditetapkan Pemerintah, sehingga pada
hakekatnya bertujuan menjamin mutu
perguruan tinggi.
PENGAWASAN HORIZONTAL
• Struktur pengawasan pendidikan tinggi melalui
penjaminan mutu, memenuhi amanat UU Sisdiknas
yaitu menerapkan pengawasan horisontal yang
dilaksanakan oleh tiga unsur, yaitu:
a. perguruan tinggi;
b. masyarakat/stakeholders;
c. Pemerintah.
• Di dalam SPM-PT, Pemerintah, perguruan tinggi, dan
masyarakat/stakeholders diposisikan sesuai dengan
tugas dan tanggung jawabnya masing-masing,
dalam menjalankan penjaminan mutu perguruan
tinggi.
SPM-PT
Sebagai Bentuk Pengawasan
Pangkalan Data Perguruan Tinggi
(PDPT) Nasional
Kegiatan sistemik pengumpulan, pengolahan,
dan penyimpanan data serta informasi tentang
penyelenggaraan pendidikan tinggi di semua
perguruan tinggi oleh Ditjen Dikti, untuk
mengawasi penyelenggaraan pendidikan tinggi
oleh Pemerintah sebagaimana diamanatkan
oleh Pasal 66 ayat (1) dan Ayat (2) UU
Sisdiknas (dahulu disebut EPSBED).
SPM-PT
Sebagai Bentuk Pengawasan
Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)
Kegiatan sistemik penjaminan mutu penyelenggaraan
pendidikan tinggi di perguruan tinggi oleh perguruan
tinggi (internally driven), untuk mengawasi
penyelenggaraan pendidikan tinggi oleh perguruan
tinggi sendiri secara berkelanjutan (continuous
improvement ), sebagaimana diamanatkan oleh Pasal
50 ayat (6) UU Sisdiknas juncto Pasal 91 PP.No. 19
Tahun 2005 tentang SNP;
SPM-PT
Sebagai Bentuk Pengawasan
Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME)
Kegiatan sistemik penilaian kelayakan program
dan/atau perguruan tinggi oleh BAN-PT atau lembaga
mandiri di luar perguruan tinggi yang diakui
Pemerintah, untuk mengawasi penyelenggaraan
pendidikan tinggi untuk dan atas nama masyarakat,
sebagai bentuk akuntabilitas publik sebagaimana
diamanatkan oleh Pasal 60 ayat (2) UU Sisdiknas dan
Pasal 86 ayat (3) PP No. 19 Tahun 2005 tentang SNP
(disebut Akreditasi).
MEKANISME SPM-PT
1. Data dan informasi tentang kegiatan
masing-masing perguruan tinggi wajib
dikumpulkan, diolah, dan disimpan oleh
perguruan tinggi yang bersangkutan di
dalam PDPT masing-masing dengan
klasifikasi data dan informasi berdasarkan
SNP. Kemudian data dan informasi tersebut
dikirim, dikumpulkan dan disimpan di dalam
PDPT Nasional yang dikelola oleh Ditjen
Dikti.
MEKANISME SPM-PT
2. Dengan menggunakan data dan informasi yang
telah dikumpulkan dan disimpan di dalam PDPT
masing-masing, perguruan tinggi melakukan
SPMI (internal quality assurance) melalui evaluasi
diri dalam dua lingkup, yaitu pemenuhan SNP dan
melampaui ke delapan standar di dalam SNP
secara kuantitatif dan kualitatif, serta
mengembangkan standar-standar tersebut di atas
beserta pemenuhannya secara berkelanjutan
(continuous quality improvement);
KELEMBAGAAN SPM-PT
• Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
bertanggungjawab atas pengelolaan PDPT
Nasional;
• Setiap perguruan tinggi bertanggungjawab
atas pengelolaan PDPT masing-masing dan
pelaksanaan SPMI;
• BAN–PT atau lembaga mandiri yang diakui
Pemerintah bertanggungjawab atas
pelaksanaan SPME.
KELEMBAGAAN SPM-PT
PENJAMINAN MUTU INTERNAL PT:
• PT wajib memiliki Lembaga Penjamin Mutu.
dengan nama : Kantor Penjaminan Mutu.
Pusat Penjaminan Mutu.
• Lembaga memiliki pusat data yang
diperlukan untuk pengambilan keputusan.
• Lembaga berfungsi menjamin mutu
penyelenggaraan dan pengelolaan lembaga
perguruan tinggi.
KELEMBAGAAN SPM-PT
PENJAMINAN MUTU EKSTERNAL:
• BAN PT DITJEN DIKTI
• ASEAN University Network for Quality
Assurance
(AUN-QA)
• European Quality Assurance (EQA),
• Quality Assurance Agency (QAA) di Inggris,
• International Network for Quality Assurance
Agencies in Higher Education (INQAAHE) .
PERGURUAN TINGGU BERMUTU
Perguruan tinggi dinyatakan bermutu,
apabila :
1. Perguruan tinggi mampu memenuhi SNP
(aspek imperatif)
2. Perguruan tinggi mampu menetapkan dan
mewujudkan visinya melalui pelaksanaan
misinya (aspek deduktif)
3. Perguruan tinggi mampu memenuhi
kebutuhan stakeholders (aspek induktif)
Kebijakan nasional Sistem Penjaminan MutuI-PT.ppt

More Related Content

Similar to Kebijakan nasional Sistem Penjaminan MutuI-PT.ppt

Sistem penjaminan mutu pendidikan
Sistem penjaminan mutu pendidikanSistem penjaminan mutu pendidikan
Sistem penjaminan mutu pendidikanabdulmadjid57
 
Pedoman pemenuhan-snp-smp
Pedoman pemenuhan-snp-smpPedoman pemenuhan-snp-smp
Pedoman pemenuhan-snp-smptutun rubi
 
Kebijakan spmi
Kebijakan spmiKebijakan spmi
Kebijakan spmiMitra Guru
 
Buku kebijakan spmi
Buku kebijakan spmiBuku kebijakan spmi
Buku kebijakan spmispmi
 
Pedoman pemenuhan-snp-sma
Pedoman pemenuhan-snp-smaPedoman pemenuhan-snp-sma
Pedoman pemenuhan-snp-smaKangyosep Azhar
 
01.3 permendikbud tahun2016 nomor028 sistem penjaminan mutu dikdasmen
01.3 permendikbud tahun2016 nomor028 sistem penjaminan mutu dikdasmen01.3 permendikbud tahun2016 nomor028 sistem penjaminan mutu dikdasmen
01.3 permendikbud tahun2016 nomor028 sistem penjaminan mutu dikdasmenDrs. HM. Yunus
 
Buku kebijakan spmi stikes sby
Buku kebijakan spmi stikes sbyBuku kebijakan spmi stikes sby
Buku kebijakan spmi stikes sbyspmi
 
Buku kebijakan spmi stikes sby
Buku kebijakan spmi stikes sbyBuku kebijakan spmi stikes sby
Buku kebijakan spmi stikes sbyspmi
 
Buku-Panduan-IKU-2021-28062021.pdf
Buku-Panduan-IKU-2021-28062021.pdfBuku-Panduan-IKU-2021-28062021.pdf
Buku-Panduan-IKU-2021-28062021.pdfMas S2
 
SPMI BERBASIS KKNI
SPMI BERBASIS KKNISPMI BERBASIS KKNI
SPMI BERBASIS KKNILSP3I
 
Program kerja-lpm-2016-2017
Program kerja-lpm-2016-2017Program kerja-lpm-2016-2017
Program kerja-lpm-2016-2017MediaArtisia
 
Makalah Kontroversi Pelaksanaan UN ditinjau dari landasan hukum pendidikan
Makalah Kontroversi Pelaksanaan UN ditinjau dari landasan hukum pendidikanMakalah Kontroversi Pelaksanaan UN ditinjau dari landasan hukum pendidikan
Makalah Kontroversi Pelaksanaan UN ditinjau dari landasan hukum pendidikanIbnu Fajar
 
Artikel penjaminan mutu pendidikan
Artikel penjaminan mutu pendidikanArtikel penjaminan mutu pendidikan
Artikel penjaminan mutu pendidikanAWEY MULYANA
 
Artikel penjaminan mutu pendidikan
Artikel penjaminan mutu pendidikanArtikel penjaminan mutu pendidikan
Artikel penjaminan mutu pendidikanZainuddin Jay
 
Sistem Penjaminan Mutu Internal Pekerti_UNM 1.pdf
Sistem Penjaminan Mutu Internal Pekerti_UNM 1.pdfSistem Penjaminan Mutu Internal Pekerti_UNM 1.pdf
Sistem Penjaminan Mutu Internal Pekerti_UNM 1.pdfindahramadhani32
 

Similar to Kebijakan nasional Sistem Penjaminan MutuI-PT.ppt (20)

Buku kebijakan mutu
Buku kebijakan mutuBuku kebijakan mutu
Buku kebijakan mutu
 
Sistem penjaminan mutu pendidikan
Sistem penjaminan mutu pendidikanSistem penjaminan mutu pendidikan
Sistem penjaminan mutu pendidikan
 
Pedoman pemenuhan-snp-smp
Pedoman pemenuhan-snp-smpPedoman pemenuhan-snp-smp
Pedoman pemenuhan-snp-smp
 
Kebijakan spmi
Kebijakan spmiKebijakan spmi
Kebijakan spmi
 
Manual mutu 28062012
Manual mutu 28062012Manual mutu 28062012
Manual mutu 28062012
 
Standar mutu stkip bbm
Standar mutu stkip bbm   Standar mutu stkip bbm
Standar mutu stkip bbm
 
PERANGKAT INSTRUMEN SD.pdf
PERANGKAT INSTRUMEN SD.pdfPERANGKAT INSTRUMEN SD.pdf
PERANGKAT INSTRUMEN SD.pdf
 
Buku kebijakan spmi
Buku kebijakan spmiBuku kebijakan spmi
Buku kebijakan spmi
 
Bahan spmi
Bahan spmiBahan spmi
Bahan spmi
 
Pedoman pemenuhan-snp-sma
Pedoman pemenuhan-snp-smaPedoman pemenuhan-snp-sma
Pedoman pemenuhan-snp-sma
 
01.3 permendikbud tahun2016 nomor028 sistem penjaminan mutu dikdasmen
01.3 permendikbud tahun2016 nomor028 sistem penjaminan mutu dikdasmen01.3 permendikbud tahun2016 nomor028 sistem penjaminan mutu dikdasmen
01.3 permendikbud tahun2016 nomor028 sistem penjaminan mutu dikdasmen
 
Buku kebijakan spmi stikes sby
Buku kebijakan spmi stikes sbyBuku kebijakan spmi stikes sby
Buku kebijakan spmi stikes sby
 
Buku kebijakan spmi stikes sby
Buku kebijakan spmi stikes sbyBuku kebijakan spmi stikes sby
Buku kebijakan spmi stikes sby
 
Buku-Panduan-IKU-2021-28062021.pdf
Buku-Panduan-IKU-2021-28062021.pdfBuku-Panduan-IKU-2021-28062021.pdf
Buku-Panduan-IKU-2021-28062021.pdf
 
SPMI BERBASIS KKNI
SPMI BERBASIS KKNISPMI BERBASIS KKNI
SPMI BERBASIS KKNI
 
Program kerja-lpm-2016-2017
Program kerja-lpm-2016-2017Program kerja-lpm-2016-2017
Program kerja-lpm-2016-2017
 
Makalah Kontroversi Pelaksanaan UN ditinjau dari landasan hukum pendidikan
Makalah Kontroversi Pelaksanaan UN ditinjau dari landasan hukum pendidikanMakalah Kontroversi Pelaksanaan UN ditinjau dari landasan hukum pendidikan
Makalah Kontroversi Pelaksanaan UN ditinjau dari landasan hukum pendidikan
 
Artikel penjaminan mutu pendidikan
Artikel penjaminan mutu pendidikanArtikel penjaminan mutu pendidikan
Artikel penjaminan mutu pendidikan
 
Artikel penjaminan mutu pendidikan
Artikel penjaminan mutu pendidikanArtikel penjaminan mutu pendidikan
Artikel penjaminan mutu pendidikan
 
Sistem Penjaminan Mutu Internal Pekerti_UNM 1.pdf
Sistem Penjaminan Mutu Internal Pekerti_UNM 1.pdfSistem Penjaminan Mutu Internal Pekerti_UNM 1.pdf
Sistem Penjaminan Mutu Internal Pekerti_UNM 1.pdf
 

Recently uploaded

Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfAgenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfHeru Syah Putra
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxBudyHermawan3
 
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptxManajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptxyovi2305
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorDi Prihantony
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfNetraHartana
 
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfNezaPurna
 
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024DEDI45443
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1RomaDoni5
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxAmandaJesica
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptMuhammadNorman9
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxwansyahrahman77
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...citraislamiah02
 
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...iman333159
 
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...mayfanalf
 

Recently uploaded (14)

Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfAgenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptxManajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
Manajemen Kontrak pada Aplikasi SPANpptx
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
 
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
 
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
 
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
2024.03.27_Konsep dan Potret Inflasi Indonesia _Workshop RCE_Badan Pusat Stat...
 
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
 

Kebijakan nasional Sistem Penjaminan MutuI-PT.ppt

  • 1. KEBIJAKAN NASIONAL SISTEM PENJAMINAN MUTU PERGURUAN TINGGI MUSTAFID KOORDINATOR KOPERTIS WILAYAH VI WORKHOP IMPLEMENTASI SISTEM PENJAMINAN MUTUPERGURUAN TINGGI APTIKES, 31 JANUARI 2011 KOPERTIS WILAYAH VI
  • 2. OTONOMI PT PP No. 66 Tahun 2010 Pasal 49 : (1) Pengelolaan satuan pendidikan bertujuan memajukan pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dengan menerapkan manajemen berbasis sekolah/madrasah pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dan otonomi perguruan tinggi pada jenjang pendidikan tinggi.
  • 3. OTONOMI PT PP No. 66 Tahun 2010 (2) Pengelolaan satuan pendidikan didasarkan pada prinsip: a. nirlaba, yaitu prinsip kegiatan satuan pendidikan yang bertujuan utama tidak mencari keuntungan, sehingga seluruh sisa lebih hasil kegiatan satuan pendidikan harus digunakan untuk meningkatkan kapasitas dan/atau mutu layanan satuan pendidikan; b. akuntabilitas, yaitu kemampuan dan komitmen satuan pendidikan untuk mempertanggungjawabkan semua kegiatan yang dijalankan kepada pemangku kepentingan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
  • 4. OTONOMI PT PP No. 66 Tahun 2010 c. penjaminan mutu, yaitu kegiatan sistemik satuan pendidikan dalam memberikan layanan pendidikan formal yang memenuhi atau melampaui Standar Nasional Pendidikan secara berkelanjutan; d. transparansi, yaitu keterbukaan dan kemampuan satuan pendidikan menyajikan informasi yang relevan secara tepat waktu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan standar pelaporan yang berlaku kepada pemangku kepentingan; dan e. akses berkeadilan, yaitu memberikan layanan pendidikan formal kepada calon peserta didik dan peserta didik, tanpa pengecualian.
  • 5. TUGAS DAN FUNGSI DOSEN UU Guru dan Dosen 2005 : Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama : - mentransformasikan, - mengembangkan, dan - menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat
  • 6. KERANGKA MODEL PENDIDIKAN TINGGI 6 University Students Internal & External Projects Graduates Supplied Input (Raw Materials) Supplied Output (Finished Products) Research Outcomes Society Process Consumer
  • 7. STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN PP No.19, 16 Mei 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Satuan pendidikan wajib menyesuaikan diri dengan ketentuan PP tsb paling lambat 7 (tujuh) tahun. Tahun 2012, setiap PT/ PS harus memenuhi ketentuan dalam PP tsb, seperti - akreditasi - sistem jaminan mutu - dll
  • 8. STANDAR MUTU PENDIDIKAN TINGGI 8 Jenis SNP (Standar Minimal) Standar Lain (Melampaui SNP) Diwajibkan oleh PP No. 19/2005 Inisiatif Peruruan Tinggi Psl 2 ayat (1) PP No 19/2005 1. Standar Isi 2. Sandar Proses 3. Standar Kompetensi Lulusan 4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan 5. Standar Sarana dan Prasarana 6. Standar Pengelolaan 7. Standar Pembiayaan 8. Standar Penilaian Pendidikan Ditetapkan sendiri oleh perguruan tinggi, misal a. Penelitian dan publikasi b. Pengabdian kepada masyarakat; c. Sistem informasi; d. Kerjasama institusional dalam dan luar negeri; e. Kemahasiswaan; f. Suasana akademik; g. Sumber pendanaan h. Bidang lain sesuai ciri khas perguruan tinggiyang bersangkutan.
  • 9. KEBIJAKAN NASIONAL SPM-PT PDPT SPME Perguruan Tinggi SPMI Pasal 50 ayat (2) UU. Sisdiknas: Pemerintah menentukan kebijakan nasional dan SNP untuk menjamin mutu pendidikan nasional; Pasal 1 butir 27 PP. SNP: Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi yang selanjutnya disebut BAN-PT adalah badan evaluasi mandiri yang menetapkan kelayakan program dan/atau satuan pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Pasal 4: SNP bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat. SNP SNP SNP SNP
  • 10. PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PP No. 91 SNP Ps 91 (1) Setiap satuan pendidikan pada jalur formal dan nonformal wajib melakukan penjaminan mutu. (2) Penjaminan mutu pendidikan sebagaimana dimaksud ayat (1) bertujuan untuk memenuhi atau melampaui Standar Nasional Pendidikan.
  • 11. PENGAWASAN VERTIKAL • Struktur pengawasan vertikal bertujuan agar PT tinggi menaati semua persyaratan penyelenggaraan pendidikan tinggi yang ditetapkan Pemerintah, sehingga pada hakekatnya bertujuan menjamin mutu perguruan tinggi.
  • 12. PENGAWASAN HORIZONTAL • Struktur pengawasan pendidikan tinggi melalui penjaminan mutu, memenuhi amanat UU Sisdiknas yaitu menerapkan pengawasan horisontal yang dilaksanakan oleh tiga unsur, yaitu: a. perguruan tinggi; b. masyarakat/stakeholders; c. Pemerintah. • Di dalam SPM-PT, Pemerintah, perguruan tinggi, dan masyarakat/stakeholders diposisikan sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing, dalam menjalankan penjaminan mutu perguruan tinggi.
  • 13. SPM-PT Sebagai Bentuk Pengawasan Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDPT) Nasional Kegiatan sistemik pengumpulan, pengolahan, dan penyimpanan data serta informasi tentang penyelenggaraan pendidikan tinggi di semua perguruan tinggi oleh Ditjen Dikti, untuk mengawasi penyelenggaraan pendidikan tinggi oleh Pemerintah sebagaimana diamanatkan oleh Pasal 66 ayat (1) dan Ayat (2) UU Sisdiknas (dahulu disebut EPSBED).
  • 14. SPM-PT Sebagai Bentuk Pengawasan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Kegiatan sistemik penjaminan mutu penyelenggaraan pendidikan tinggi di perguruan tinggi oleh perguruan tinggi (internally driven), untuk mengawasi penyelenggaraan pendidikan tinggi oleh perguruan tinggi sendiri secara berkelanjutan (continuous improvement ), sebagaimana diamanatkan oleh Pasal 50 ayat (6) UU Sisdiknas juncto Pasal 91 PP.No. 19 Tahun 2005 tentang SNP;
  • 15. SPM-PT Sebagai Bentuk Pengawasan Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME) Kegiatan sistemik penilaian kelayakan program dan/atau perguruan tinggi oleh BAN-PT atau lembaga mandiri di luar perguruan tinggi yang diakui Pemerintah, untuk mengawasi penyelenggaraan pendidikan tinggi untuk dan atas nama masyarakat, sebagai bentuk akuntabilitas publik sebagaimana diamanatkan oleh Pasal 60 ayat (2) UU Sisdiknas dan Pasal 86 ayat (3) PP No. 19 Tahun 2005 tentang SNP (disebut Akreditasi).
  • 16. MEKANISME SPM-PT 1. Data dan informasi tentang kegiatan masing-masing perguruan tinggi wajib dikumpulkan, diolah, dan disimpan oleh perguruan tinggi yang bersangkutan di dalam PDPT masing-masing dengan klasifikasi data dan informasi berdasarkan SNP. Kemudian data dan informasi tersebut dikirim, dikumpulkan dan disimpan di dalam PDPT Nasional yang dikelola oleh Ditjen Dikti.
  • 17. MEKANISME SPM-PT 2. Dengan menggunakan data dan informasi yang telah dikumpulkan dan disimpan di dalam PDPT masing-masing, perguruan tinggi melakukan SPMI (internal quality assurance) melalui evaluasi diri dalam dua lingkup, yaitu pemenuhan SNP dan melampaui ke delapan standar di dalam SNP secara kuantitatif dan kualitatif, serta mengembangkan standar-standar tersebut di atas beserta pemenuhannya secara berkelanjutan (continuous quality improvement);
  • 18. KELEMBAGAAN SPM-PT • Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi bertanggungjawab atas pengelolaan PDPT Nasional; • Setiap perguruan tinggi bertanggungjawab atas pengelolaan PDPT masing-masing dan pelaksanaan SPMI; • BAN–PT atau lembaga mandiri yang diakui Pemerintah bertanggungjawab atas pelaksanaan SPME.
  • 19. KELEMBAGAAN SPM-PT PENJAMINAN MUTU INTERNAL PT: • PT wajib memiliki Lembaga Penjamin Mutu. dengan nama : Kantor Penjaminan Mutu. Pusat Penjaminan Mutu. • Lembaga memiliki pusat data yang diperlukan untuk pengambilan keputusan. • Lembaga berfungsi menjamin mutu penyelenggaraan dan pengelolaan lembaga perguruan tinggi.
  • 20. KELEMBAGAAN SPM-PT PENJAMINAN MUTU EKSTERNAL: • BAN PT DITJEN DIKTI • ASEAN University Network for Quality Assurance (AUN-QA) • European Quality Assurance (EQA), • Quality Assurance Agency (QAA) di Inggris, • International Network for Quality Assurance Agencies in Higher Education (INQAAHE) .
  • 21. PERGURUAN TINGGU BERMUTU Perguruan tinggi dinyatakan bermutu, apabila : 1. Perguruan tinggi mampu memenuhi SNP (aspek imperatif) 2. Perguruan tinggi mampu menetapkan dan mewujudkan visinya melalui pelaksanaan misinya (aspek deduktif) 3. Perguruan tinggi mampu memenuhi kebutuhan stakeholders (aspek induktif)

Editor's Notes

  1. 1