Dokumen tersebut membahas tentang tata cara survei dan pengkajian penyusunan rencana induk penyelenggaraan prasarana dan sarana persampahan, mencakup survei wilayah studi, sumber timbulan sampah, komposisi dan karakteristik sampah, demografi, biaya, serta pengkajian hasil survei tersebut."
Sistematika Dokumen Rencana Induk (Master Plan) Air LimbahJoy Irman
Dokumen tersebut merupakan bagian keempat dari empat bagian yang membahas sistematika dokumen rencana induk air limbah. Dokumen ini menjelaskan rincian bab demi bab yang akan ada dalam rencana induk air limbah mulai dari pendahuluan, visi dan misi, analisis kondisi daerah, arah pengembangan sarana prasarana, hingga program-program pengembangan.
Peraturan Menteri PU No. 16 Tahun 2008 tentang Sistem Pengelolaan Air Limbah ...Joy Irman
Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah Permukiman ini bertujuan untuk memberikan pedoman dalam pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukiman secara terpadu, efisien, dan efektif guna mendukung pencapaian sasaran nasional pengelolaan air limbah permukiman."
Dokumen tersebut membahas tentang proyeksi penerimaan dari sistem pengelolaan air limbah, khususnya tarif pelayanan dan retribusi air limbah. Dokumen menjelaskan bahwa perhitungan tarif harus mempertimbangkan biaya operasi, pemeliharaan, depresiasi, bunga pinjaman, dan administrasi, serta perlu disesuaikan dengan kemampuan masyarakat. Dokumen juga menjelaskan komponen perhitungan retribusi berdasarkan
Perencanaan Teknis Jaringan Perpipaan Air Limbah Sistem Terpusat (SPAL-T)Joy Irman
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) Modul ini membahas perencanaan teknis unit pengumpulan sistem pengelolaan limbah terpusat khususnya jaringan perpipaan, (2) Pembahasan meliputi perencanaan pipa retikulasi dan pipa induk beserta debit desain dan dimensi pipa, (3) Perencanaan harus mengacu pada standar teknis yang berlaku.
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Wewenang dan Tanggung ...Joy Irman
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL) terdiri atas Sistem Terpusat atau Off-site System dan Sistem Setempat atau On-Site System. Sistem setempat diantaranya adalah Cubluk Kembar, Tangki Septik dengan Bidang Resapan), Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, Biofilter, Upflow Aerobic Filter, Rotating Biological Contactactor atau RBC, Anaerobic Bafle Reactor, Sarana Pengangkut Tinja, dan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Pelatihan Pengantar Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (terdiri dari beberapa modul dan sub-modul, yaitu Modul (1) Kamus, Istilah dan Definisi, (2) Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T), (3) Sistem Pengelolaan Air Limbah Setempat (SPAL-S), (4) Kebijakan dan Strategi SPAL, (5) Perencanaan SPAL, (6) Pelaksanaan Konstruksi SPAL, (7) Operasi dan Pemeliharaan SPAL, (8) Kelembagaan, Administrasi dan Pembiayaan, (9) Peran Masyarakat dan Badan Usaha Swasta, (10) Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan Penyelenggaraan SPAL, (11) Wewenang dan Tanggung Jawab Penyelenggaraan SPAL, dan (12) Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan SPAL. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Bahan Pembukaan Sosialisasi Teknis Peminatan DAK Integrasi - Direktur Perumah...Gugum Gumilar
Dokumen tersebut membahas strategi dan program penanganan permukiman kumuh secara terpadu dan inklusif di Indonesia. Beberapa poin pentingnya adalah mengintegrasikan program penanganan kumuh lintas sektor dan institusi, meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui penyediaan perumahan layak, serta melibatkan berbagai pemangku kepentingan termasuk masyarakat dalam pelaksanaannya.
Dokumen tersebut membahas tentang tata cara survei dan pengkajian penyusunan rencana induk penyelenggaraan prasarana dan sarana persampahan, mencakup survei wilayah studi, sumber timbulan sampah, komposisi dan karakteristik sampah, demografi, biaya, serta pengkajian hasil survei tersebut."
Sistematika Dokumen Rencana Induk (Master Plan) Air LimbahJoy Irman
Dokumen tersebut merupakan bagian keempat dari empat bagian yang membahas sistematika dokumen rencana induk air limbah. Dokumen ini menjelaskan rincian bab demi bab yang akan ada dalam rencana induk air limbah mulai dari pendahuluan, visi dan misi, analisis kondisi daerah, arah pengembangan sarana prasarana, hingga program-program pengembangan.
Peraturan Menteri PU No. 16 Tahun 2008 tentang Sistem Pengelolaan Air Limbah ...Joy Irman
Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah Permukiman ini bertujuan untuk memberikan pedoman dalam pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukiman secara terpadu, efisien, dan efektif guna mendukung pencapaian sasaran nasional pengelolaan air limbah permukiman."
Dokumen tersebut membahas tentang proyeksi penerimaan dari sistem pengelolaan air limbah, khususnya tarif pelayanan dan retribusi air limbah. Dokumen menjelaskan bahwa perhitungan tarif harus mempertimbangkan biaya operasi, pemeliharaan, depresiasi, bunga pinjaman, dan administrasi, serta perlu disesuaikan dengan kemampuan masyarakat. Dokumen juga menjelaskan komponen perhitungan retribusi berdasarkan
Perencanaan Teknis Jaringan Perpipaan Air Limbah Sistem Terpusat (SPAL-T)Joy Irman
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) Modul ini membahas perencanaan teknis unit pengumpulan sistem pengelolaan limbah terpusat khususnya jaringan perpipaan, (2) Pembahasan meliputi perencanaan pipa retikulasi dan pipa induk beserta debit desain dan dimensi pipa, (3) Perencanaan harus mengacu pada standar teknis yang berlaku.
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Wewenang dan Tanggung ...Joy Irman
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL) terdiri atas Sistem Terpusat atau Off-site System dan Sistem Setempat atau On-Site System. Sistem setempat diantaranya adalah Cubluk Kembar, Tangki Septik dengan Bidang Resapan), Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, Biofilter, Upflow Aerobic Filter, Rotating Biological Contactactor atau RBC, Anaerobic Bafle Reactor, Sarana Pengangkut Tinja, dan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Pelatihan Pengantar Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (terdiri dari beberapa modul dan sub-modul, yaitu Modul (1) Kamus, Istilah dan Definisi, (2) Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T), (3) Sistem Pengelolaan Air Limbah Setempat (SPAL-S), (4) Kebijakan dan Strategi SPAL, (5) Perencanaan SPAL, (6) Pelaksanaan Konstruksi SPAL, (7) Operasi dan Pemeliharaan SPAL, (8) Kelembagaan, Administrasi dan Pembiayaan, (9) Peran Masyarakat dan Badan Usaha Swasta, (10) Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan Penyelenggaraan SPAL, (11) Wewenang dan Tanggung Jawab Penyelenggaraan SPAL, dan (12) Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan SPAL. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Bahan Pembukaan Sosialisasi Teknis Peminatan DAK Integrasi - Direktur Perumah...Gugum Gumilar
Dokumen tersebut membahas strategi dan program penanganan permukiman kumuh secara terpadu dan inklusif di Indonesia. Beberapa poin pentingnya adalah mengintegrasikan program penanganan kumuh lintas sektor dan institusi, meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui penyediaan perumahan layak, serta melibatkan berbagai pemangku kepentingan termasuk masyarakat dalam pelaksanaannya.
Perencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan LumpurJoy Irman
Pelatihan Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL-S atau on-site) terdiri dari beberpa modaul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL-S atau on-site), (B) Cubluk Kembar, (C) Tangki Septik dengan Bidang Resapan), (D) Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, (E) Biofilter, (F) Upflow Aerobic Filter, (G) Rotating Biological Contactactor atau RBC, (H) Anaerobic Bafle Reactor, (I) Sarana Pengangkut Tinja, dan (J) Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Masing-masing Modul tersebut terdiri lagi dari beberapa sub-modul yang menjelaskan mengenai aspek-aspek (1) Perencanaan Teknis, (2) Pelaksanaan Konstruksi, (3) Operasional, Pemeliharaan dan Rehabilitasi, (4) Kelembagaan, Administrasi dan Keuangan, (5) Pemantauan dan Evaluasi. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kebijakan dan Strategi...Joy Irman
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL) terdiri atas Sistem Terpusat atau Off-site System dan Sistem Setempat atau On-Site System. Sistem setempat diantaranya adalah Cubluk Kembar, Tangki Septik dengan Bidang Resapan), Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, Biofilter, Upflow Aerobic Filter, Rotating Biological Contactactor atau RBC, Anaerobic Bafle Reactor, Sarana Pengangkut Tinja, dan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Pelatihan Pengantar Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (terdiri dari beberapa modul dan sub-modul, yaitu Modul (1) Kamus, Istilah dan Definisi, (2) Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T), (3) Sistem Pengelolaan Air Limbah Setempat (SPAL-S), (4) Kebijakan dan Strategi SPAL, (5) Perencanaan SPAL, (6) Pelaksanaan Konstruksi SPAL, (7) Operasi dan Pemeliharaan SPAL, (8) Kelembagaan, Administrasi dan Pembiayaan, (9) Peran Masyarakat dan Badan Usaha Swasta, (10) Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan Penyelenggaraan SPAL, (11) Wewenang dan Tanggung Jawab Penyelenggaraan SPAL, dan (12) Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan SPAL. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Pelatihan Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL-S atau on-site) terdiri dari beberpa modaul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL-S atau on-site), (B) Cubluk Kembar, (C) Tangki Septik dengan Bidang Resapan), (D) Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, (E) Biofilter, (F) Upflow Aerobic Filter, (G) Rotating Biological Contactactor atau RBC, (H) Anaerobic Bafle Reactor, (I) Sarana Pengangkut Tinja, dan (J) Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Masing-masing Modul tersebut terdiri lagi dari beberapa sub-modul yang menjelaskan mengenai aspek-aspek (1) Perencanaan Teknis, (2) Pelaksanaan Konstruksi, (3) Operasional, Pemeliharaan dan Rehabilitasi, (4) Kelembagaan, Administrasi dan Keuangan, (5) Pemantauan dan Evaluasi. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Dokumen tersebut membahas tentang tata cara penyusunan rencana induk penyelenggaraan prasarana dan sarana persampahan yang meliputi pengumpulan data, evaluasi sistem yang ada, perencanaan penanganan sampah, program pengembangan, dan kriteria pelayanan."
Studi kelayakan penyelenggaraan prasarana dan sarana persampahan meliputi pengkajian teknis, ekonomi, lingkungan, sosial, hukum dan kelembagaan guna mengetahui tingkat kelayakan program penyelenggaraan di suatu wilayah pelayanan. Parameter pengkajian mencakup perencanaan,
Kriteria kegiatan pembangunan infrastruktur drainase perkotaanJoy Irman
Kriteria kegiatan pembangunan infrastruktur drainase perkotaan meliputi lokasi kota yang sudah memiliki master plan drainase perkotaan dan DED untuk tahun pertama, kawasan permukiman dan strategis di perkotaan yang rawan genangan, serta lingkup kegiatan pembangunan saluran drainase primer, kolam retensi, dan bangunan pelengkap lainnya. Kriteria penanganan meliputi pengurangan daerah genangan secara terintegrasi antara drainase makro dan m
Tujuan, Pendekatan, dan Prinsip SANIMAS (Sanitasi Berbasis Masyarakat)Joy Irman
Dokumen ini membahas pendekatan dan prinsip sanitasi berbasis masyarakat yang disebut Sanimas, yang mencakup 5 pendekatan dan 4 prinsip dasar sanitasi, serta 4 prinsip penyelenggaraan sanitasi berbasis masyarakat.
Perencanaan sistem pengelolaan persampahanOswar Mungkasa
Rangkuman dokumen perencanaan sistem pengelolaan persampahan:
(1) Dokumen ini membahas perencanaan sistem pengelolaan sampah secara menyeluruh dan berkelanjutan meliputi master plan, studi kelayakan, dan perencanaan teknis;
(2) Tahapan perencanaan terdiri atas master plan, studi kelayakan, dan perencanaan teknis untuk jangka panjang;
(3) Proses perencanaan meliputi survey, identifikasi data
Perencanaan Sarana dan Prasarana Air Limbah Sistem Setempat (On-site)Joy Irman
Dokumen tersebut membahas perencanaan sarana dan prasarana sistem pengelolaan air limbah setempat (on-site), termasuk debit air limbah, kloset, perencanaan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) berdasarkan kapasitas, lokasi, dan kebutuhan lahan.
Kebijakan dan strategi pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukimanJoy Irman
Dokumen tersebut membahas kebijakan dan strategi pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukiman di Indonesia. Ada 5 kebijakan utama yaitu peningkatan akses prasarana dan sarana air limbah, peningkatan peran masyarakat dan swasta, pengembangan peraturan, penguatan lembaga pengelola, dan peningkatan sumber pendanaan. Strateginya meliputi peningkatan akses masyarakat, perubahan perilaku, partisipasi swasta, penyusun
Penyusunan Monitoring dan Evaluasi PembangunanDadang Solihin
Dokumen tersebut membahas tentang penyusunan monitoring dan evaluasi pembangunan, yang mencakup penggabungan M&E ke dalam siklus manajemen pembangunan, prinsip-prinsip dasar pengembangan sistem evaluasi, gambaran sistem evaluasi kinerja pembangunan saat ini dan yang diharapkan, proses membangun sistem monitoring dan evaluasi, pengertian indikator kinerja, langkah-langkah menyusun indikator kinerja, dan penjabaran indik
Pemantauan dan Evaluasi Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) - Ind...Joy Irman
Dokumen ini berisi indikator dan kriteria penilaian untuk sistem pengelolaan air limbah terpusat (SPAL-T) yang mencakup aspek fisik, non-fisik, peraturan dan kelembagaan, serta manajemen pembangunan. Memberikan skala penilaian untuk masing-masing indikator yang terdiri atas sangat baik, baik, cukup, dan kurang.
Proses penyusunan strategi sanitasi kota (ssk) step by stepJoy Irman
Dokumen tersebut menjelaskan proses penyusunan Strategi Sanitasi Kota (SSK) yang meliputi identifikasi isu, perumusan visi dan misi, penetapan sistem dan zona sanitasi, perumusan strategi subsektor, penyiapan program dan kegiatan, konsultasi publik, dan finalisasi dokumen SSK.
6. SOSPER_Perda Prov. Kalsel_8_2018_30 Juni 2021_di Beruntung Baru.pptxherusujatmiko2
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan sampah di Provinsi Kalimantan Selatan. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan tentang:
1. Permasalahan pengelolaan sampah di daerah tersebut seperti timbulan sampah yang terus meningkat namun tidak dimanfaatkan dan dipilah dengan baik
2. Peraturan-peraturan terkait pengelolaan sampah di tingkat provinsi dan daerah
3. Konsep pengelolaan sampah terpadu regional untuk menang
Perencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan LumpurJoy Irman
Pelatihan Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL-S atau on-site) terdiri dari beberpa modaul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL-S atau on-site), (B) Cubluk Kembar, (C) Tangki Septik dengan Bidang Resapan), (D) Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, (E) Biofilter, (F) Upflow Aerobic Filter, (G) Rotating Biological Contactactor atau RBC, (H) Anaerobic Bafle Reactor, (I) Sarana Pengangkut Tinja, dan (J) Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Masing-masing Modul tersebut terdiri lagi dari beberapa sub-modul yang menjelaskan mengenai aspek-aspek (1) Perencanaan Teknis, (2) Pelaksanaan Konstruksi, (3) Operasional, Pemeliharaan dan Rehabilitasi, (4) Kelembagaan, Administrasi dan Keuangan, (5) Pemantauan dan Evaluasi. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Kebijakan dan Strategi...Joy Irman
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL) terdiri atas Sistem Terpusat atau Off-site System dan Sistem Setempat atau On-Site System. Sistem setempat diantaranya adalah Cubluk Kembar, Tangki Septik dengan Bidang Resapan), Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, Biofilter, Upflow Aerobic Filter, Rotating Biological Contactactor atau RBC, Anaerobic Bafle Reactor, Sarana Pengangkut Tinja, dan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Pelatihan Pengantar Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (terdiri dari beberapa modul dan sub-modul, yaitu Modul (1) Kamus, Istilah dan Definisi, (2) Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T), (3) Sistem Pengelolaan Air Limbah Setempat (SPAL-S), (4) Kebijakan dan Strategi SPAL, (5) Perencanaan SPAL, (6) Pelaksanaan Konstruksi SPAL, (7) Operasi dan Pemeliharaan SPAL, (8) Kelembagaan, Administrasi dan Pembiayaan, (9) Peran Masyarakat dan Badan Usaha Swasta, (10) Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan Penyelenggaraan SPAL, (11) Wewenang dan Tanggung Jawab Penyelenggaraan SPAL, dan (12) Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan SPAL. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Pelatihan Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL-S atau on-site) terdiri dari beberpa modaul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL-S atau on-site), (B) Cubluk Kembar, (C) Tangki Septik dengan Bidang Resapan), (D) Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, (E) Biofilter, (F) Upflow Aerobic Filter, (G) Rotating Biological Contactactor atau RBC, (H) Anaerobic Bafle Reactor, (I) Sarana Pengangkut Tinja, dan (J) Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Masing-masing Modul tersebut terdiri lagi dari beberapa sub-modul yang menjelaskan mengenai aspek-aspek (1) Perencanaan Teknis, (2) Pelaksanaan Konstruksi, (3) Operasional, Pemeliharaan dan Rehabilitasi, (4) Kelembagaan, Administrasi dan Keuangan, (5) Pemantauan dan Evaluasi. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Dokumen tersebut membahas tentang tata cara penyusunan rencana induk penyelenggaraan prasarana dan sarana persampahan yang meliputi pengumpulan data, evaluasi sistem yang ada, perencanaan penanganan sampah, program pengembangan, dan kriteria pelayanan."
Studi kelayakan penyelenggaraan prasarana dan sarana persampahan meliputi pengkajian teknis, ekonomi, lingkungan, sosial, hukum dan kelembagaan guna mengetahui tingkat kelayakan program penyelenggaraan di suatu wilayah pelayanan. Parameter pengkajian mencakup perencanaan,
Kriteria kegiatan pembangunan infrastruktur drainase perkotaanJoy Irman
Kriteria kegiatan pembangunan infrastruktur drainase perkotaan meliputi lokasi kota yang sudah memiliki master plan drainase perkotaan dan DED untuk tahun pertama, kawasan permukiman dan strategis di perkotaan yang rawan genangan, serta lingkup kegiatan pembangunan saluran drainase primer, kolam retensi, dan bangunan pelengkap lainnya. Kriteria penanganan meliputi pengurangan daerah genangan secara terintegrasi antara drainase makro dan m
Tujuan, Pendekatan, dan Prinsip SANIMAS (Sanitasi Berbasis Masyarakat)Joy Irman
Dokumen ini membahas pendekatan dan prinsip sanitasi berbasis masyarakat yang disebut Sanimas, yang mencakup 5 pendekatan dan 4 prinsip dasar sanitasi, serta 4 prinsip penyelenggaraan sanitasi berbasis masyarakat.
Perencanaan sistem pengelolaan persampahanOswar Mungkasa
Rangkuman dokumen perencanaan sistem pengelolaan persampahan:
(1) Dokumen ini membahas perencanaan sistem pengelolaan sampah secara menyeluruh dan berkelanjutan meliputi master plan, studi kelayakan, dan perencanaan teknis;
(2) Tahapan perencanaan terdiri atas master plan, studi kelayakan, dan perencanaan teknis untuk jangka panjang;
(3) Proses perencanaan meliputi survey, identifikasi data
Perencanaan Sarana dan Prasarana Air Limbah Sistem Setempat (On-site)Joy Irman
Dokumen tersebut membahas perencanaan sarana dan prasarana sistem pengelolaan air limbah setempat (on-site), termasuk debit air limbah, kloset, perencanaan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) berdasarkan kapasitas, lokasi, dan kebutuhan lahan.
Kebijakan dan strategi pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukimanJoy Irman
Dokumen tersebut membahas kebijakan dan strategi pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukiman di Indonesia. Ada 5 kebijakan utama yaitu peningkatan akses prasarana dan sarana air limbah, peningkatan peran masyarakat dan swasta, pengembangan peraturan, penguatan lembaga pengelola, dan peningkatan sumber pendanaan. Strateginya meliputi peningkatan akses masyarakat, perubahan perilaku, partisipasi swasta, penyusun
Penyusunan Monitoring dan Evaluasi PembangunanDadang Solihin
Dokumen tersebut membahas tentang penyusunan monitoring dan evaluasi pembangunan, yang mencakup penggabungan M&E ke dalam siklus manajemen pembangunan, prinsip-prinsip dasar pengembangan sistem evaluasi, gambaran sistem evaluasi kinerja pembangunan saat ini dan yang diharapkan, proses membangun sistem monitoring dan evaluasi, pengertian indikator kinerja, langkah-langkah menyusun indikator kinerja, dan penjabaran indik
Pemantauan dan Evaluasi Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) - Ind...Joy Irman
Dokumen ini berisi indikator dan kriteria penilaian untuk sistem pengelolaan air limbah terpusat (SPAL-T) yang mencakup aspek fisik, non-fisik, peraturan dan kelembagaan, serta manajemen pembangunan. Memberikan skala penilaian untuk masing-masing indikator yang terdiri atas sangat baik, baik, cukup, dan kurang.
Proses penyusunan strategi sanitasi kota (ssk) step by stepJoy Irman
Dokumen tersebut menjelaskan proses penyusunan Strategi Sanitasi Kota (SSK) yang meliputi identifikasi isu, perumusan visi dan misi, penetapan sistem dan zona sanitasi, perumusan strategi subsektor, penyiapan program dan kegiatan, konsultasi publik, dan finalisasi dokumen SSK.
6. SOSPER_Perda Prov. Kalsel_8_2018_30 Juni 2021_di Beruntung Baru.pptxherusujatmiko2
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan sampah di Provinsi Kalimantan Selatan. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan tentang:
1. Permasalahan pengelolaan sampah di daerah tersebut seperti timbulan sampah yang terus meningkat namun tidak dimanfaatkan dan dipilah dengan baik
2. Peraturan-peraturan terkait pengelolaan sampah di tingkat provinsi dan daerah
3. Konsep pengelolaan sampah terpadu regional untuk menang
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan umum penyelenggaraan prasarana dan sarana persampahan (PSP) yang mencakup rencana induk, studi kelayakan, dan perencanaan teknis serta manajemen persampahan. Rencana induk meliputi evaluasi kondisi saat ini, rencana penanganan sampah, program kegiatan, kriteria, dan standar pelayanan."
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Per...Penataan Ruang
Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Persampahan Dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga Dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga
Teknis konstruksi sistem pengelolaan persampahanOswar Mungkasa
Modul ini membahas tentang teknis konstruksi sistem pengelolaan persampahan. Pembahasan mencakup pendahuluan tentang definisi sampah dan permasalahan pengelolaan sampah di perkotaan, aspek kebijakan seperti peraturan dan Millenium Development Goals (MDG), serta permasalahan teknis operasional pengelolaan sampah di lapangan.
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasiinfosanitasi
Dokumen ini membahas program dan kegiatan sanitasi yang diusulkan oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya untuk periode 2015-2019. Termasuk di dalamnya adalah peningkatan akses air minum dan sanitasi bagi masyarakat, penanganan kawasan kumuh perkotaan, serta pengembangan sistem pengelolaan air limbah dan sampah. Dokumen ini juga membahas target kinerja, kebijakan, sumber pendanaan, dan strategi yang akan dilaksanak
Pola Penanganan Sampah Domestik menjelaskan mengenai peraturan perundangan yang mendasarinya, strategi dan kebijakan penanganan sampah, paradigma baru penanganan sampah, berbagai opsi teknologi dalam penanganan sampah domestik. Disajikan oleh Direktorat PPLP, Cipta Karya, Kementrian Pekerjaan Umum.
RENCANA PENGELOLAAN SAMPAH KOTA TANGERANGAnton Riyanto
Sistem pengelolaan sampah di Kota Tangerang belum berjalan dengan optimal karena belum adanya grand design yang jelas dan terintegrasi. Dokumen ini membahas analisis kondisi pengelolaan sampah saat ini dan memberikan rekomendasi untuk meningkatkan sistem pengelolaan sampah secara menyeluruh yang memperhatikan aspek teknis, kelembagaan, pembiayaan, peraturan, dan peran masyarakat."
Dokumen tersebut membahas tentang sampah dan pengelolaannya. Ada tiga jenis sampah utama yaitu sampah perkotaan, industri, dan bahan berbahaya. Dokumen juga menjelaskan teknik pengolahan sampah seperti reduksi volume, insinerasi, daur ulang, serta pembuangan akhir di tempat pembuangan akhir (TPA).
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019infosanitasi
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015 2019. Air Limbah dan Persampahan, Penyehatan Lingkungan Permukiman, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Dokumen tersebut membahas latar belakang, tujuan, dan strategi pelaksanaan Program Kota Tanpa Kumuh (Program Kotaku) di Kota Pasuruan, Jawa Timur. Program ini bertujuan meningkatkan penghasilan masyarakat berpenghasilan rendah dan mengurangi luas kawasan kumuh menjadi nol hektar melalui peningkatan infrastruktur permukiman dan keterlibatan masyarakat. Strategi pelaksanaannya meliputi pendekatan berbasis masyarakat, per
Keberadaan Nganjuk sebagai kabupaten yang memiliki resiko bencana berskala sedang menjadi fokus pembahasan dalam FGD Lingkungan yang di gelar di Dinas Lingkungan Hidup Kab. Nganjuk.
Dalam kegiatan FGD yang di hadiri seluruh Komunitas, Pemangku Kebijakan (Dinas Kehutanan Jawa Timur, FPRB Nganjuk, BPBD Nganjuk) tersebut menyoroti pentingnya kolaborasi antar pihak untuk melakukan aksi mitigasi pengurangan resiko bencana.
Dalam Paparan ini, Pelestari Kawasan Wilis memaparkan konsep mitigasi yang bertumpu pada perlindungan sumber mata Air. Hal ini selaras dengan aksi & kegiatan yang telah dilakukan sejak 2020, dimana Perkawis mengambil peran konservasi di sekitar lereng Wilis
Disampaikan pada PKN Tingkat II Angkatan XVI, LAN RI
Jakarta, 6 Juni 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH. MA.
Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdfZainul Ulum
Sekelumit cerita tentang ekspresi kegelisahan kaum muda desa atas kondisi negara, yang memilih menyalakan lilin-lilin kecil sebisanya daripada mengutuk kegelapan yang memiskinkannya selama beberapa generasi
Pendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptx
Kebijakan dan Strategi Pembangunan Persampahan Dit Sanitasi status Juli 2023 (1).pptx
1. KEBIJAKAN & STRATEGI
PEMBANGUNAN BIDANG
PERSAMPAHAN
Direktorat Jenderal Cipta Karya
Direktorat Sanitasi
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
DAN PERUMAHAN RAKYAT
2. Pada tahun 2030, mengurangi dampak
lingkungan perkotaan per kapita yang
merugikan, termasuk dengan memberi
perhatian khusus pada kualitas udara,
termasuk PENANGANAN SAMPAH KOTA.
11.6
TARGET RPJMN 2020-2024
PERPRES No. 18 tahun 2020
Sektor Sampah Perkotaan
TARGET DAN CAPAIAN PENGELOLAAN SAMPAH
Meningkatnya rumah tangga dengan akses sampah terkelola di perkotaan menjadi
100% di 2024
Pada tahun 2030, secara substansial
mengurangi produksi limbah melalui
pencegahan, pengurangan, daur ulang,
dan penggunaan kembali
12.
5
54,85% Penanganan
0,88% Pengurangan *)
CAPAIAN
80% Penanganan
20% Pengurangan
TARGET
Sumber:
*) Susenas MKP, 2022 diolah Bappenas
SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS
3. PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR dan
layanan sanitasi permukiman sesuai dengan
karakteristik dan kebutuhan daerah
Peningkatan PERUBAHAN PERILAKU
masyarakat dalam mencapai akses aman
sanitasi
ARAH KEBIJAKAN SEKTOR SANITASI
DALAM RANCANGAN AKHIR RPJMN 2020-2024
3
Peningkatan KAPASITAS INSTITUSI dalam
layanan pengelolaan sanitasi
Penguatan KOMITMEN kepala daerah dan
penyusunan PRODUK PENGATURAN
Peningkatan peluang KERJA SAMA DAN
PENDANAAN
4. No. Operator Jumlah Keterangan
Persampahan
a. UPTD 166
b. UPTD
Provinsi
(Regional)
8 Sumatera Barat, Aceh, Gorontalo,
Sulawesi Utara, Kalimantan Selatan,
Jawa Barat, Bali, NTB
c. UPTD-BLUD
Kab/Kota
2 Kota Bandung, Kab Banjar
d. BUMD 1 Kota Bandar Lampung*
e. Dinas
*(dibawah bidang)
340
TOTAL 509 Kota/Kab
C. Data Pemisahan Regulator & Operator
B. Nomenklatur Dinas Pengelola Persampahan
DLH
Dinas
Kebersihan
Pengelola
Persampahan
Kota Medan
A. Pemisahan Regulator & Operator
Untuk mengoptimalkan pelayanan persampahan dalam melaksanakan kegiatan teknis
operasional, Pemerintah Daerah dapat membentuk:
1. Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) pada Dinas sebagai penyelenggara
layanan (fungsi operator) PP 18/2016 Tentang Perangkat Daerah,
Permendagri nomor 12/2017 Tentang Pedoman Pembentukan & Klasifikasi
Cabang Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Daerah
2. BLUD (Sistem yang diterapkan oleh UPTD dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat yang mempunyai fleksibiltas dalam pola pengelolaan keuangan)
Permendagri 79/2018 Tentang Badan Layanan Umum Daerah
3. BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) PP No. 54/2017 tentang Badan Usaha
Milik Daerah
4. Kerjasama dengan Badan Usaha
ASPEK KELEMBAGAAN (2)
4
5. PEMETAAN PERMASALAHAN PENGELOLAAN SAMPAH
DI INDONESIA
1. Belum semua kab/kota
memiliki payung hukum
terhadap pengelolaan
sampah
2. Belum adanya
penegakan hukum
P E R AT U R A N
1. Belum ada pemisahan
operator dan regulator
2. Kemampuan SDM
terbatas
K E L E M B AG A A N
1. Kesulitan mencari lahan
2. Dokumen perencanaan pengelolaan sampah
kurang memadai
3. Kegiatan pengurangan sampah pada
sumbernya belum maksimal
4. Pengelolaan sampah di TPA sampah dengan
metode pembuangan terbuka
5. Penerapan teknologi pengelolaan sampah
yang canggih masih terbatas
6. Offtaker pemanfaat sampah terolah belum
terpetakan
T E K N I S
1. Komitmen anggaran
pengelolaan sampah di
kab/kota terbatas
2. Alternatif pendanaan
pengelolaan
persampahan terbatas
3. Praktik pola KPBU yang
masih terbatas
1. Pemahaman masyarakat
terkait pengelolaan
sampah masih rendah
2. Keterlibatan masing-
masing pihak (pemerintah,
swasta, masyarakat dan
perguruan tinggi) yang
belum terpadu
P E R A N S E R TA
M A S YA R A K AT
P E M B I AYA A N
5
6. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NO. 03 TAHUN 2013
SKEMA PENGELOLAAN SAMPAH DI INDONESIA
Sumber Pewadahan & Pemilahan Pengumpulan Pengolahan Pengangkutan Pemrosesan Akhir
Termal,
RDF/SRF
Residu
TPST
TPS 3R
Kertas
dsb
Plastik
dsb
Sampah
Organik
Limbah
B3
Residu
Pupuk, Maggot, Biogas
Material daur ulang
Off-taker
Ekonomi
sirkular
3R Skala Rumah Tangga
PENGELOLAAN SAMPAH BERKELANJUTAN 6
TPA
Residu: sampah
yang tidak dapat
termanfaatkan
7. PEWADAHAN, PENGUMPULAN DAN PENGANGKUTAN SAMPAH
7
Merupakan metode penampungan
sampah di sumber timbulan sebelum
dikumpulkan/dipindahkan ke tempat
pemrosesan selanjutnya
PEWADAHAN
Merupakan proses pemindahan sampah
menuju lokasi pengolahan/ pemrosesan
akhir sampah
PENGANGKUTAN
Merupakan proses pengambilan
sampah dari sumber timbulan ke
tempat pengumpulan/pengolahan atau
sekaligus menuju ke TPA
PENGUMPULAN
Tempat sampah sisi jalan
Kontainer sampah
Truk sampah terkompaksi
Arm roll truck
Motor sampah
Gerobak sampah
8. Tempat Pengolahan Sampah Terpadu, adalah tempat
dilaksanakannya kegiatan pemilahan, penggunaan ulang,
pendauran ulang, pengolahan, dan pemrosesan akhir yang
dikelola oleh institusi pemerintah/swasta.
TPST
PENGOLAHAN SAMPAH
Tempat Pengolahan Sampah dengan Prinsip 3R (reduce, reuse dan
recycle) adalah tempat dilaksanakannya kegiatan pemilahan,
penggunaan ulang, dan pendauran ulang skala Kawasan yang dilakukan
oleh kelompok masyarakat (KSM).
TPS 3R min 200 KK pelayanan
Proses Organik Proses Anorganik
Pemilahan Pencancahan
Pengemasan Penjualan
Termal
Proses Organik; Komposting dan Digester Anaerobik
Komposting
Black Solder Fly (BSF)
Digester Anaerobic
RDF/SRF
9. TEMPAT PEMROSESAN AKHIR SAMPAH
(Sesuai Permen PU no. 03 tahun 2013)
9
Tempat Pemrosesan Akhir adalah tempat untuk
memproses dan mengembalikan sampah ke media
lingkungan.
Sarana dan prasarana TPA:
1. Fasilitas dasar; (landfill, jalan
operasional, drainase)
2. Fasilitas perlindungan lingkungan;
(instalansi pengolahan lindi, sumur
uji/pantau, penanganan gas)
3. Fasilitas penunjang; (jembatan timbang,
garasi, tempat pencucian)
4. Fasilitas Operasional; (alat besar dan
teruk pengangkut tanah)
TARGET NO TPA 2045
Sampah yang masuk ke TPA hanyalah sampah residu
atau sampah yang tidak dapat dimanfaatkan kembali
dengan target:
-Terjadi economy circular
-Sampah yang masuk TPA seminimal mungkin
10. DUKUNGAN FASILITASI PENANGANAN PERSAMPAHAN
KEMENTERIAN PUPR
TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH
3R (TPS 3R)
01
TEMPAT PENGOLAHAN
SAMPAH TERPADU (TPST)
02
TPA SAMPAH
REGIONAL / KOTA
03
Pengawasan dan Evaluasi pelaksanaan kegiatan
pengembangan sistem pengelolaan persampahan
PEMBANGUNAN PENGATURAN, PEMBINAAN
& PENGAWASAN
• Fasilitasi penyusunan Ranperda
persampahan
• Fasilitasi penguatan kelembagaan
• Fasilitasi penyusunan rencana
induk dan rencana teknik rinci
Penyusunan Norma, Standar, Pedoman dan Kriteria
(NSPK)
• Fasilitasi percepatan
implementasi Strategi Sanitasi
Kabupaten/Kota (SSK)
• Pendampingan operasional
pasca konstruksi
10
11. READINESS CRITERIA
PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR
PERSAMPAHAN
Surat Minat
Kepala Daerah
yang memuat:
• Usulan infrastruktur yang
dibutuhkan
• Kesediaan menerima asset
• Kesediaan
menganggarkan biaya
operasi dan pemeliharaan
• Ada institusi yang siap
mengelola
Dokumen Lingkungan
sesuai dengan Permen KLHK
No 4 tahun 2021
Kesesuaian dengan
RTRW
Dokumen
Perencanaan
•DED,
•RAB,
•Nota Desain
•Spesifikasi Teknis
Sertifikat Lahan
(Atas nama Pemerintah
Daerah/Provinsi untuk
infrastruktur regional atau
statusnya sedang proses balik
nama)
1
2
3
5
6
Berdasarkan Peraturan Menteri PU 03 Tahun
2013 Tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan
Sarana Persampahan Dalam Penanganan
Sampah RT dan Sampah Sejenis RT
PKS dengan Offtaker
Skala Industri
8
11
4
Surat DPRD terkait
kesediaan
menganggarkan biaya
OP
Feasibility Study (studi
kelayakan)
7
12. Penetapan tarif Retribusi Pelayanan persampahan/kebersihan oleh
Pemerintah Daerah didasarkan pada biaya penanganan sampah rumah
tangga dan sejenisnya yang meliputi:
a. Pengambilan atau pengumpulan sampah dari sumbernya ke
lokasi pembuangan sementara;
c. Penyediaan lokasi pembuangan/pemusnahan akhir sampah.
b. Pengangkutan sampah dari sumbernya dan/atau lokasi pembuangan
sementara ke lokasi pembuangan atau pembuangan akhir sampah
termasuk pengolahan di TPST; dan
PEMDA
Permendagri No 7 tahun 2021
tentang Tata Cara Perhitungan
Tarif Retribusi dalam
Penyelenggaran Persampahan
Biaya Investasi
(Rp/tahun atau Rp/ton)
Total Biaya
Penanganan Sampah
(Rp/tahun atau Rp/ton)
Biaya Operasi &
Pemeliharaan
(Rp/tahun atau Rp/ton)
BIAYA PENYELENGGARAAN
PENANGANAN SAMPAH
TPA
SAMPAH
12