Menjabarkan menganalisis Perusahaan dengan menggunakan metode marketing yaitu melakukan mengidentifikasi segmentasi pasar, positioning, targeting serta aktivitas pemasaran lainnya.
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
Kebijakan dan Strategi Pemasaran : Menganalisis Segmentasi Pasar pada Brand Bisnis Fashion Hermes
1. TUGAS KELOMPOK
ANALISIS SEGMENTASI PASAR BRAND FASHION MEWAH
“HERMÉS”
Disusun Oleh :
Dwi Oktavia 1121900001
Elvina Febriani 1121900192
January Pratama Putri 1121900064
ADMINISTRASI BISNIS
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
TAHUN 2022
2. Analisis Segmentasi Tas Hermes
1. Latar Belakang Perusahaan Hermes
Bukan berawal dari toko yang menjual jajaran produk fashion dan aksesoris,
perusahaan Hermes adalah sebuah produsen barang mewah asal prancis yang didirikan
pada tahun 1937 oleh Thierry Hermès.Perusahaan ini focus memproduksi kulit, aksesoris,
perabotan rumah, parfum, perhiasan, jam tangan dan pakaian yang diproduksi dengan cara
handmade. Pada awal berdiri Hermes hanya menyediakan pelana, kekang dan
perlengkapan berkuda untuk para bangsawan Eropa. Thierry Hermès mampu membuat tali
kekang kuda berkualitas tinggi untuk kuda penarik kerete, sehingga berhasil
memenangkaln sejumlah penghargaan, termasuk juara pertama dikelasnya pada tahun
1855 dan kembali meraih juara pertama pada tahun 1867 di Expositions Universelles di
Paris. Perjalanan Thierry Hermès dalam mengembangkn bisinis nya tak berlangsung lama
karana ia meninggal di tahun 1987, hal in membuat bisnis Hermès diteruskan oleh putra
nya yaitu Charles Emile Hermès. Charles mulai memperkenalkan produk sadel dan mulai
menjual produk nya ke masyarakat kelas atas di Eropa, Afrika Utara, Rusia, Asia dan
Amerika. Pada Tahun 1900, perusahaan ini menawarkan tas Haut à Courroies atau
Courroies Bag , yang khusus dirancang untuk pengemudi kuda sehingga dapat membawa
sadelnya lebih mudah. Setelah Charles Emile Hermès pensiun, anaknya Adolphe dan
Émile-Maurice mengambil alih perusahaan ini dan mengubah Namanya menjadi Hermès
Frères. Pada masa kepemimpinan Émile-Maurice mendapat hak eksklusif untuk
menggunakan ritsleting pada barang berbahan kulit dan pakaian nya, sehingga perusahaan
ini menjadi perusahaan pertama di Prancis yang produknya menggunakan ritsleting. Pada
tahun 1918, Hermès memproduksi jaket golf berbahan kulit pertamanya dengan ritsletig
untuk Edward, Pangeran Wales. Ritsleting pun dikenal di Prancis dengan nama fermeture
Hermès (pengencang Hermès).
2. Segmen Pasar Hermes
Perusahaan Hermes memilih Konsentrasi Segmen Tunggal dimana Hermes
berkonsentrasi pada satu segmen tertentu yaitu segmen pasar fashion mewah dimana
mereka selalu mengikuti perkembanagan terbaru dan rela mengeluarkan berarapun demi
mendapat produk besutan Hermès yang terjaga kualitasnya dan terbatas baranganya.
Melalui pemasaran terkonsentrasi, perusahaan hermes memperoleh posisi pasar yang
kuat dalam segmennya yaitu dimana Hermes telah dikenal masyarakat sebagai brand
fashion mewah. Hal ini terjadi karena pengetahuan dan pengalaman Hermes yang sudah
banyak mengenai kebutuhan segmen pasar fashion mewah serta reputasi Hermes yang
dinilai sebagai brand fashion dengan ekslusivitas yang tinggi karena produk yang terbatas
dan tidak dapat dimiliki semua orang.
Dari segi pemasaran, Hermès tidak terlalu menggunakan brand ambassador / model
untuk memasarkan produknya karena target yang dituju hanya para bangsawan dan artis-
artis yang sanggup atau berminat membeli. Secara tidak langsung, para kalangan yang
3. membeli produk Hermès tersebut sudah ikut andil dalam memasarkan produk-produk
Hermès baik melalui media social maupun langsung.
3. Identifikasi Dasar penetapan segmen perusahaan Hermes
a) Tahap Kematangan Pasar
Produk tas Hermes secara umum masih sulit dijumpai tidak semua orang
mengenakan atau bahkan memiliki produk hermes. Orang belum terbiasa melihat,
memiliki dan menggunakan produk terutama tas Birkin hermes. Tas hermes dengan
model andalannya yaitu “Birkin” biasa dipakai oleh kalangan politikus wanita terkenal
dan para selebritis. Hal ini terjadi karena tas yang diproduksi memiliki kualitas dan
varian warna terbatas yang tidak selalu tersedia di store. Produk tas hermes dinilai
belum banyak di pasaran dan secara kuantitas masih terbatas, sehingga produk tas ini
masih banyak diincar dan diminati oleh konsumen, karena keterbatasan jumlah produk
yang beredar.
Mengingat permintaan pasar yang selalu tinggi terhadap produk tasnya. Hermes
dapat menjual tas nya dengan harga jauh lebih tinggi dibandingkan produk tas lainnya
karena konsumen belum jenuh terhadap produk tersebut.
b) Besar/kecilnya diversifikasi Pembeli
Tawaran variasi produk tas Birkin hermes sangat terbatas. Konsumen tidak dapat
menentukan variasi warna yang akan dibeli. Dalam menjual produk hermes jarang
sekali memberikan tawaran diskon mengingat jumlah yang tersedia terbatas. Terutama
pada tas Birkin, Hermes hanya akan memberikan tawaran kepada pelanggan yang
dianggap mampu dan pantas untuk membeli tas tersebut. Hermes hanya menyediakan
tas Birkin yang saat itu sedang tersedia mengingat jumlah tas Birkin yang sangat
terbatas. Konsumen hanya bisa memilih untuk iya atau tidak membelinya. Bila calon
konsumen terpilih menolak tawaran untuk membeli maka konsumen tersebut harus
menunggu kembali tawaran dari hermes untuk mendapatkan tas Birkin.
Mengesampingkan varian produk tas Birkin hermes karena terbatasnya kesempatan
konsumen dalam memilih varian sehingga membuat Kebutuhan dan keinginan pembeli
hampir sama yaitu memiliki tas Birkin. Kecilnya diversifikasi pembeli membuat
Hermes lebih mudah untuk menentukan segmentasi pasar tidak perlu melakukan
segementasi yang terlalu luas.
c) Posisi Perusahaan dalam Pasar
Dibandingkan dengan perusahaan fast fashion seperti zara, HnM, Mango dan
Topshop. Hermes memiliki pangsa pasar yang lebih sedikit dikarenakan harga produk
yang ditawarkan begitu mahal dan hanya dapat dibeli oleh segmen pasar tertentu.
Mengingat sedikitnya pangsa pasar yang akan diambil hermes maka Hermes harus
4. memiliki nilai/value produk yang tinggi dibandingakn pesaingnya agar dapat terus
bersaing.
d) Struktur dan Intensitas Persaingan
Intensitas perusahaan fashion mewah memanglah tidak sebesar persaingan pasda
perusahaan fast fashion yang memiliki segmen pasar lebih luas. Hermes menjaga
segmennya tetap kecil untuk menjaga ekskulisivitas dari brand.
e) Sumber Daya dan kemampuan Korporasi
Perusahaan Hermes merupakan perusahaan besar yang telah terjun dalam dunia
fashion sejak tahun 1837. Dalam membangun brand fashion mewah, hermes selalu
menyediakan dana promosi yang sangat besar untuk membangun brand image yang
eksklusif dengan memberikan info terkait produk yang terbatas. Dikarenakan produk
tas Birkin yang dihasilkan terbatas maka hermes menggunakan strategi penentuan
sasaran segmen tunggal.
f) Perhatian terhadap efisiensi Ekonomi
Produk Hermes tidak terlalu memfokuskan terhadap efisiensi produksi karena
harga bukanlah faktor penentu pasar akan membeli produk tersebut, produk hermes
dibuat dengan durasi waktu yang terbilang lama dikerjakan oleh pengerajin
berpangalaman dan ketelitian yang rumit. Karena produk hermes sendiri dijual dengan
harga yang tidak murah.
4. Positioning/Penempatan Produk Hermes
Brand Fashion Hermes membangun presepsi kepada konsumen bahwa produknya
beharga ratusan kali lipat lebih mahal karena dihasilakan dari bahan baku istimewa dan
langka walapun pada dasarnya memiliki fungsi yang sama.
Hermes harus menempatakan presepsi konsumen bahwa harga mahal yang diberikan
adalah sepadan dengan kualitas produk tersebut termasuk eksklusivitas produk dengan
tetap menjaga peredaran produk, membuat konsumen mengantri untuk mendapatkan
produk bahkan merahasiakan jumlah tas birkin yang diproduksi setiap tahunnya.
Perusahaan Fashion mewah Hermes menyadari bahwa tida hanya sekedar menjual produk
tetapi lifestyle dan standart sosial. Hermes harus menetapkan harga ratusan kali lipat lebih
mahal dari produk yang memiliki fungsi sama, bila ingin mempertahankan citra produknya
sebagai indikator status sosial sesorang.
Diferensiasi Produk Hermes :
5. Produk Pelayanan Personil Citra
Model Tas
“Birkin” yang
sudah paten dan
tidak dapat
digunakan oleh
merk lain
Pembuatan tas
birkin hermes
dilakukan 100%
buatan tangan
dan tidak ada
yang sama dari
satu tas dengan
tas lainnya
(Kecerahan warna
yg berbeda)
Pengarajin tas
birkin sangat
berpegalaman
karena harus
menjalani 18 bulan
pendidikan dan 8
tahun untuk
mendapatkan
gelar Master
Artisan
Pagelaran Fashion
Show untuk
produk hermes
Bahan Baku Kulit
Hewan yang tidak
mudah robek
Kredibilitas Simbol
kemakmuran bagi
pemiliknya
Model penutup
tas birkin dibuat
unik dan
fungsional
mencegah barang
didalam tas dapat
keluar
Brand Image
Produk yang
Ekslusive dan
Susah didapat
Bahan Baku yang
sulit didapat dan
mahal