1. Dokumen tersebut membahas tentang kemiskinan dalam pandangan Islam, termasuk pengertian orang miskin dan orang faqir menurut pandangan syariah.
2. Islam memandang bahwa kemiskinan adalah ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan primer seperti sandang, pangan, dan papan.
3. Orang faqir didefinisikan sebagai orang yang tidak punya harta dan penghasilan, sementara orang miskin masih punya sedikit pen
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang konsep dan teori kemiskinan menurut pandangan Islam dan model-model kemiskinan.
2) Pendidikan dianggap sebagai kebutuhan dasar manusia menurut model kebutuhan Galtung.
3) Terdapat berbagai faktor yang dapat menyebabkan terperangkapnya seseorang dalam kemiskinan seperti rendahnya pendidikan dan kesehatan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang konsep dan teori kemiskinan menurut pandangan Islam dan model-model kemiskinan.
2) Pendidikan dianggap sebagai kebutuhan dasar manusia menurut model kebutuhan Galtung.
3) Terdapat berbagai faktor yang dapat menyebabkan terperangkapnya seseorang dalam kemiskinan seperti rendahnya pendidikan dan kesehatan.
Memberi makanan kepada golongan gelandangan adalah salah satu amalan terbaik dalam pembangunan sosial menurut Islam. Amalan ini sedikit sebanyak mendorong proses pembangunan sosial dengan meningkatkan kesejahteraan manusia. Golongan gelandangan juga perlu dihormati dan diberikan semangat serta bantuan makanan, pakaian, dan tempat berteduh.
Makalah ini membahas tentang zakat, termasuk pengertian, sejarah, hukum, jenis, syarat dan rukun zakat, serta siapa yang berhak menerima zakat. Zakat adalah pemberian wajib dari harta tertentu sesuai syarat dan ukuran kepada golongan tertentu.
- Menolong orang miskin merupakan kewajiban umat Islam dan termasuk kebajikan yang dicintai Allah
- Mencintai dan menolong orang miskin akan memudahkan hisab di hari kiamat dan memberikan rezeki serta pertolongan Allah
- Cara menolong orang miskin antara lain memberikan makanan, pakaian, pekerjaan, pelatihan kemahiran, pendidikan, perawatan kesihatan
Teks tersebut merangkum beberapa poin penting mengenai zakat berdasarkan kitab Fiqih Zakat karya Dr. Yusuf Al-Qaradhawi. Pertama, Islam memberikan perhatian besar terhadap penanggulangan kemiskinan sejak awal, termasuk melalui zakat. Kedua, ayat-ayat Alquran di Madinah lebih jelas menjelaskan kewajiban zakat. Ketiga, surat At-Taubah memuat banyak ayat yang
Di dalam islam, banyak solusi untuk mengatasi kemiskinan. apabila ini dijalankan oleh umat islam maka kemiskinan dalam umat islam akan berkurang bahkan hilang.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya memperlakukan anak yatim dengan baik sesuai ajaran Islam. Ayat Al-Quran dan hadis menekankan tanggung jawab umat Islam untuk memberikan perlindungan dan pendidikan kepada anak yatim agar mereka dapat hidup sempurna. Dokumen tersebut juga menyarankan agar harta anak yatim diurus terpisah dan dilindungi dari penyalahgunaan.
Artikel ini membahasikan konsep taqwa dalam Islam yang bermakna patuh dan taat kepada perintah Allah serta meninggalkan larangan-Nya. Taqwa hanya berkaitan dengan hubungan manusia dengan Allah. Orang Islam yang bertaqwa akan mendapat keberuntungan dan kejayaan. Walaupun taqwa sering diterjemahkan sebagai takut, tetapi sebenarnya maknanya lebih mendalam daripada perasaan takut semata-mata. Al-Quran
Dokumen tersebut merangkum pentingnya zakat dalam Islam, termasuk menanggulangi kemiskinan, penerima zakat, dan wajibnya membayar zakat sesuai ayat-ayat Al-Qur'an yang diturunkan di Madinah."
Seri sejarah pemikiran ekonomi Islam: perkembangan fiskal negara di masa perm...Muhammad Jamhuri
Dokumen tersebut membahas tentang tantangan ekonomi yang dihadapi negara Islam pada awal berdirinya di Madinah, yaitu masalah tempat tinggal, pengangguran, dan distribusi. Namun, Islam menyelesaikan masalah-masalah tersebut melalui tarbiyah dan persaudaraan antara Muhajirin dan Ansor. Tarbiyah membentuk solidaritas ekonomi yang menyelesaikan masalah-masalah tersebut tanpa menimbulkan beban negara."
Tiga sistem ekonomi utama (sosialisme, kapitalisme, dan ekonomi syariah) memiliki kelemahan yang menonjol dibandingkan kelebihannya. Hal ini mendorong munculnya pemikiran tentang ekonomi syariah yang didasarkan pada Al-Quran dan Hadis sebagai alternatif bagi negara-negara Muslim.
Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang wajib bagi Muslim untuk membayar sejumlah harta tertentu kepada delapan golongan penerima yang berhak seperti fakir miskin, amil zakat, dan muallaf. Zakat dibagi menjadi zakat fitrah dan zakat harta yang masing-masing memiliki perhitungan tersendiri.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya peran pemuda dalam mengentaskan kemiskinan melalui pemberdayaan dana zakat. Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang dapat digunakan untuk membantu fakir miskin dan golongan yang berhak menerimanya. Pemberian zakat tidak hanya bermanfaat secara agama, sosial, dan ekonomi tetapi juga dapat meningkatkan akhlak seperti sifat dermawan dan peduli
We believe in_all_the_prophets_and_the_messengersHelmon Chan
1) It is obligatory for Muslims to believe in all prophets, both those mentioned by name in the Quran like Noah, Abraham, Moses, and Jesus, and those not mentioned by name.
2) There is a distinction between a prophet (nabi) and a messenger (rasool) - a messenger receives revelation and is ordered to preach the sharia, while a prophet may receive revelation but not be ordered to preach.
3) Some prophets like those of the Israelites were sent to believing nations with a previous sharia, while messengers are sent to disbelieving nations calling them to Islam.
The document provides information about understanding the Quran and Salah through the Understand Al-Qur'an Academy in Hyderabad, India. It teaches 125 important words that occur in the Quran over 40,000 times, accounting for 50% of the total words. These words can be learned through common recitations like Surah Al-Fatihah and parts of daily prayers. Tables are included that list important verb patterns and words that occur approximately 10,000 times in the Quran to aid in understanding.
Memberi makanan kepada golongan gelandangan adalah salah satu amalan terbaik dalam pembangunan sosial menurut Islam. Amalan ini sedikit sebanyak mendorong proses pembangunan sosial dengan meningkatkan kesejahteraan manusia. Golongan gelandangan juga perlu dihormati dan diberikan semangat serta bantuan makanan, pakaian, dan tempat berteduh.
Makalah ini membahas tentang zakat, termasuk pengertian, sejarah, hukum, jenis, syarat dan rukun zakat, serta siapa yang berhak menerima zakat. Zakat adalah pemberian wajib dari harta tertentu sesuai syarat dan ukuran kepada golongan tertentu.
- Menolong orang miskin merupakan kewajiban umat Islam dan termasuk kebajikan yang dicintai Allah
- Mencintai dan menolong orang miskin akan memudahkan hisab di hari kiamat dan memberikan rezeki serta pertolongan Allah
- Cara menolong orang miskin antara lain memberikan makanan, pakaian, pekerjaan, pelatihan kemahiran, pendidikan, perawatan kesihatan
Teks tersebut merangkum beberapa poin penting mengenai zakat berdasarkan kitab Fiqih Zakat karya Dr. Yusuf Al-Qaradhawi. Pertama, Islam memberikan perhatian besar terhadap penanggulangan kemiskinan sejak awal, termasuk melalui zakat. Kedua, ayat-ayat Alquran di Madinah lebih jelas menjelaskan kewajiban zakat. Ketiga, surat At-Taubah memuat banyak ayat yang
Di dalam islam, banyak solusi untuk mengatasi kemiskinan. apabila ini dijalankan oleh umat islam maka kemiskinan dalam umat islam akan berkurang bahkan hilang.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya memperlakukan anak yatim dengan baik sesuai ajaran Islam. Ayat Al-Quran dan hadis menekankan tanggung jawab umat Islam untuk memberikan perlindungan dan pendidikan kepada anak yatim agar mereka dapat hidup sempurna. Dokumen tersebut juga menyarankan agar harta anak yatim diurus terpisah dan dilindungi dari penyalahgunaan.
Artikel ini membahasikan konsep taqwa dalam Islam yang bermakna patuh dan taat kepada perintah Allah serta meninggalkan larangan-Nya. Taqwa hanya berkaitan dengan hubungan manusia dengan Allah. Orang Islam yang bertaqwa akan mendapat keberuntungan dan kejayaan. Walaupun taqwa sering diterjemahkan sebagai takut, tetapi sebenarnya maknanya lebih mendalam daripada perasaan takut semata-mata. Al-Quran
Dokumen tersebut merangkum pentingnya zakat dalam Islam, termasuk menanggulangi kemiskinan, penerima zakat, dan wajibnya membayar zakat sesuai ayat-ayat Al-Qur'an yang diturunkan di Madinah."
Seri sejarah pemikiran ekonomi Islam: perkembangan fiskal negara di masa perm...Muhammad Jamhuri
Dokumen tersebut membahas tentang tantangan ekonomi yang dihadapi negara Islam pada awal berdirinya di Madinah, yaitu masalah tempat tinggal, pengangguran, dan distribusi. Namun, Islam menyelesaikan masalah-masalah tersebut melalui tarbiyah dan persaudaraan antara Muhajirin dan Ansor. Tarbiyah membentuk solidaritas ekonomi yang menyelesaikan masalah-masalah tersebut tanpa menimbulkan beban negara."
Tiga sistem ekonomi utama (sosialisme, kapitalisme, dan ekonomi syariah) memiliki kelemahan yang menonjol dibandingkan kelebihannya. Hal ini mendorong munculnya pemikiran tentang ekonomi syariah yang didasarkan pada Al-Quran dan Hadis sebagai alternatif bagi negara-negara Muslim.
Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang wajib bagi Muslim untuk membayar sejumlah harta tertentu kepada delapan golongan penerima yang berhak seperti fakir miskin, amil zakat, dan muallaf. Zakat dibagi menjadi zakat fitrah dan zakat harta yang masing-masing memiliki perhitungan tersendiri.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya peran pemuda dalam mengentaskan kemiskinan melalui pemberdayaan dana zakat. Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang dapat digunakan untuk membantu fakir miskin dan golongan yang berhak menerimanya. Pemberian zakat tidak hanya bermanfaat secara agama, sosial, dan ekonomi tetapi juga dapat meningkatkan akhlak seperti sifat dermawan dan peduli
We believe in_all_the_prophets_and_the_messengersHelmon Chan
1) It is obligatory for Muslims to believe in all prophets, both those mentioned by name in the Quran like Noah, Abraham, Moses, and Jesus, and those not mentioned by name.
2) There is a distinction between a prophet (nabi) and a messenger (rasool) - a messenger receives revelation and is ordered to preach the sharia, while a prophet may receive revelation but not be ordered to preach.
3) Some prophets like those of the Israelites were sent to believing nations with a previous sharia, while messengers are sent to disbelieving nations calling them to Islam.
The document provides information about understanding the Quran and Salah through the Understand Al-Qur'an Academy in Hyderabad, India. It teaches 125 important words that occur in the Quran over 40,000 times, accounting for 50% of the total words. These words can be learned through common recitations like Surah Al-Fatihah and parts of daily prayers. Tables are included that list important verb patterns and words that occur approximately 10,000 times in the Quran to aid in understanding.
This document provides an overview of the key beliefs and teachings of Islam. It discusses Islam's views on monotheism, the principal goals of the religion, and the distinguishing qualities of Islamic doctrine. It also summarizes Islam's teachings on various theological topics like God, angels, prophets, the afterlife, and destiny. Additionally, it outlines the five pillars of Islam and explains Islamic perspectives on political, economic, social and moral issues. The document aims to demonstrate that Islam has solutions to problems facing the world today.
The document discusses the importance of truly loving God with sincerity and translating that love into actions. It notes that most people fail when trying to sincerely say "I love you, my Lord" from the bottom of their heart. It emphasizes that true love of God requires following His commands and avoiding disobedience. It argues that lack of knowledge about God's greatness is the root cause of sins, as one who truly knows God would fear disobeying Him. It urges developing a deeper understanding and appreciation of God in order to attain sincere love for Him.
This document provides information about books published by a scholar and manuals on Hajj and Umrah compiled by Mahmoud R. Murad. It begins with a foreword by the Minister of Islamic Affairs praising Allah and noting the importance of clarifying religious rites according to the methodology of the pious predecessors. The preface discusses revisions made to improve the work. The contents section lists chapters on various aspects of Hajj, the Prophet's Hajj, rituals, rulings, and other topics. An introduction emphasizes learning Hajj rituals properly to gain its rewards. The document aims to guide Muslims in performing Hajj correctly.
The document discusses the three types of Hajj pilgrimage in Islam: Tamattu, Ifrad, and Qiran.
Tamattu involves assuming Ihram for Umrah only, then for Hajj later. Ifrad involves assuming Ihram for Hajj only. Qiran involves combining Umrah and Hajj in one Ihram. The document states that Tamattu is considered the best type, and explains the rituals and intentions required for each type of pilgrimage. It also notes exceptions if a pilgrim is unable to complete their intended rituals due to illness or other factors.
The document discusses the three types of Hajj pilgrimage in Islam: Tamattu, Ifrad, and Qiran.
Tamattu involves assuming Ihram for Umrah only, then for Hajj later. Ifrad involves assuming Ihram for Hajj only. Qiran involves combining Umrah and Hajj in one Ihram. The document states that Tamattu is considered the best type, and explains the rituals and intentions required for each type of pilgrimage. It also clarifies when a pilgrim would be called a Mu'tamir, Mutamatti, or Mufrid depending on their intentions and actions.
The document discusses the benefits of exercise for mental health. Regular physical activity can help reduce anxiety and depression and improve mood and cognitive functioning. Exercise causes chemical changes in the brain that may help protect against mental illness and improve symptoms.
The document discusses the benefits of exercise for mental health. It states that regular physical activity can help reduce anxiety and depression and improve mood and cognitive function. Exercise causes chemical changes in the brain that may help protect against mental illness and improve symptoms.
The document discusses the history and development of artificial intelligence over the past 70 years. It outlines some of the key milestones in AI research from the early work in the 1950s to modern advances in deep learning. While progress has been steady, fully general artificial intelligence that can match or exceed human levels of intelligence remains an ongoing challenge that researchers are still working to achieve.
The document discusses the benefits of exercise for mental health. Regular physical activity can help reduce anxiety and depression and improve mood and cognitive functioning. Exercise causes chemical changes in the brain that may help protect against mental illness and improve symptoms.
The document discusses the benefits of exercise for mental health. Regular physical activity can help reduce anxiety and depression and improve mood and cognitive function. Exercise causes chemical changes in the brain that may help protect against developing mental illness and improve symptoms for those who already suffer from conditions like anxiety and depression.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1Arumdwikinasih
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu.kelas 1 ........
laporan komunitas belajar sekolah dasar negeri botoputih
Keberuntung orang miskin
1. Keberuntung orang Miskin
Aisyah pernah mendengar Rasulullah SAW berdoa, ” Ya Allah, jadikanlah aku
hidup sebagai seorang yang miskin. Cabutlah nyawaku dalam keadaan
miskin. Lalu kumpulkanlah aku pada hari Kiamat nantibersama kelompok
orang-orang miskin”.
Mendengar doa itu, Aisyah bertanya, “Mengapa engkau berdoa seperti itu
wahai Rasulullah?”
Beliau menjawab, “Orang-orang miskin masuk surga lebih awal 40 tahun (1
hari = 1000 tahun dunia) daripada orang-orang kaya. Wahai Aisyah, jangan
pernah menolak orang miskin meski engkau hanya memberinya separuh biji
kurma” (HR Tirmidzi).
2. Maka, disaat orang-orang kaya penuh kekhawatiran, cemas, ketakutan
menghadapi nasib yang akan menimpa mereka, orang-orang miskin sudah
menikmati kenikmatan istana surga 14.600.000 tahun lebih awal.
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat
sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan
dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia
itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” (Ali „Imran: 185)
Kemiskinan adalah fenomena yang begitu mudah dijumpai di mana-mana.
Tak hanya di desa-desa, tapi juga di kota-kota. Di balik kemegahan
gedung-gedung pencakar langit di Jakarta, misalnya, tidak terlalu sulit kita
jumpai rumah-rumah kumuh berderet di bantaran sungai, atau para
pengemis yang berkeliaran di perempatan-perempatan jalan.
Harus diakui, Kapitalisme memang telah gagal menyelesaikan problem
kemiskinan. Alih-alih dapat menyelesaikan, yang terjadi justru menciptakan
kemiskinan
3. Pengertian Kemiskinan Menurut Islam
Menurut bahasa, miskin berasal dari bahasa Arab yang sebenarnya
menyatakan kefakiran yang sangat. Allah Swt. menggunakan istilah itu dalam
firman-Nya:
] [
“..atau orang miskin yang sangat fakir” (QS al-Balad [90]: 16)
Dalam pengertian yang lebih definitif, Syekh An-Nabhani mengategorikan
yang punya harta (uang), tetapi tak mencukupi kebutuhan pembelanjaannya
sebagai orang fakir. Sementara itu, orang miskin adalah orang yang tak
punya harta (uang), sekaligus tak punya penghasilan. (Nidzamul Iqtishadi fil
Islam, hlm. 236, Darul Ummah-Beirut). Pembedaan kategori ini tepat untuk
4. menjelaskan pengertian dua pos mustahiq zakat, yakni al-fuqara (orang-
orang faqir) dan al-masakiin (orang-orang miskin), sebagaimana firman-Nya
dalam QS at-Taubah [9]: 60.
Kemiskinan atau kefakiran adalah suatu fakta, yang dilihat dari kacamata
dan sudut mana pun seharusnya mendapat pengertian yang sesuai dengan
realitasnya. Sayang peradaban Barat Kapitalis, pengemban sistem ekonomi
Kapitalis, memiliki gambaran/fakta tentang kemiskinan yang berbeda-beda.
Mereka menganggap bahwasannya kemiskinan adalah ketidakmampuan
untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan atas barang ataupun jasa secara
mutlak. Karena kebutuhan berkembang seiring dengan berkembang dan
majunya produk-produk barang ataupun jasa, maka –mereka menganggap–
usaha pemenuhan kebutuhan-kebutuhan atas barang dan jasa itu pun
mengalami perkembangan dan perbedaan.
Akibatnya, standar kemiskinan/kefakiran di mata para Kapitalis tidak
memiliki batasan-batasa yang fixed. Di AS atau di negara-negara Eropa
Barat misalnya, seseorang yang tidak dapat memenuhi kebutuhan-
kebutuhan sekundernya sudah dianggap miskin. Pada saat yang sama, di
Irak, Sudan, Bangladesh misalnya, seseorang yang tidak dapat memenuhi
kebutuhan sekundernya, tidak dikelompokkan dalam kategori fakir/miskin.
Perbedaan-perbedaan ini–meski fakta tentang kemiskinan itu sama saja di
mana pun–akan mempengaruhi mekanisme dan cara-cara pemecahan
masalah kemiskinan.
5. Berbeda halnya dengan pandangan Islam, yang melihat fakta
kefakiran/kemiskinan sebagai perkara yang sama, baik di Eropa, AS maupun
di negeri-negeri Islam. Bahkan, pada zaman kapan pun, kemiskinan itu sama
saja hakikatnya. Oleh karena itu, mekanisme dan cara penyelesaian atas
problem kemiskinan dalam pandangan Islam tetap sama, hukum-hukumnya
fixed, tidak berubah dan tidak berbeda dari satu negeri ke negeri lainnya.
Islam memandang bahwa kemiskinan adalah fakta yang dihadapi umat
manusia, baik itu muslim maupun bukan muslim.
Islam memandang bahwa masalah kemiskinan adalah masalah tidak
terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan primer secara menyeluruh. Syariat Islam
telah menentukan kebutuhan primer itu (yang menyangkut eksistensi
manusia) berupa tiga hal, yaitu sandang, pangan, dan papan. Allah Swt.
berfirman:
] [
“Kewajiban ayah adalah memberikan makan dan pakaian kepada para ibu
dengan cara yang makruf” (QS al-Baqarah [2]:233).
] [
6. “Tempatkanlah mereka (para istri) di mana kamu bertempat tinggal, sesuai
dengan kemmpuanmu” (QS ath-Thalaaq [65]:6).
Rasulullah saw. bersabda:
“Ingatlah, bahwa hak mereka atas kalian adalah agar kalian berbuat baik
kepada mereka dalam (memberikan) pakaian dan makanan” (HR Ibnu Majah).
Dari ayat dan hadis di atas dapat di pahami bahwa tiga perkara (yaitu
sandang, pangan, dan papan) tergolong pada kebutuhan pokok (primer),
yang berkait erat dengan kelangsungan eksistensi dan kehormatan manusia.
Apabila kebutuhan pokok (primer) ini tidak terpenuhi, maka dapat berakibat
pada kehancuran atau kemunduran (eksistensi) umat manusia. Karena itu,
Islam menganggap kemiskinan itu sebagai ancaman yang biasa
dihembuskan oleh setan, sebagaimana firman Allah Swt.“Setan menjanjikan
(menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan” (TQS al- Baqarah [2]:268).
Dengan demikian, siapa pun dan di mana pun berada, jika seseorang tidak
dapat memenuhi kebutuhan pokok (primer)nya, yaitu sandang, pangan, dan
papan, dapat digolongkan pada kelompok orang-orang yang fakir ataupun
miskin. Oleh karena itu, setiap program pemulihan ekonomi yang ditujukan
mengentaskan fakir miskin, harus ditujukan kepada mereka yang tergolong
pada kelompok tadi. Baik orang tersebut memiliki pekerjaan, tetapi tetap
tidak dapat memenuhi kebutuhan pokoknya dengan cara yang makruf, yakni
fakir, maupun yang tidak memiliki pekerjaan karena PHK atau sebab lainnya,
yakni miskin.
7. Jika tolok ukur kemiskinan Islam dibandingkan dengan tolok ukur lain, maka
akan didapati perbedaan yang sangat mencolok. Tolok ukur kemiskinan
dalam Islam memiliki nilai yang jauh lebih tinggi dari tolok ukur lain. Sebab,
tolok ukur kemisknan dalam Islam mencakup tiga aspek pemenuhan
kebutuhan pokok bagi individu manusia, yaitu pangan, sandang, dan
pangan. Adapun tolok ukur lain umumnya hanya menitikberatkan pada
pemenuhan kebutuhan pangan semata. Tolok ukur kemiskinan dari berbagai
versi dan perbandingannya dapat dilihat pada tabel berikut.
Kemiskinan Versi PBS
Biro Pusat Statistik (BPS)menggunakan batas garis kemiskinan berdasarkan data
konsumsi dan pengeluaran komoditas pangan dan non pangan. Komoditas pangan
terpilih terdiri dari 52 macam, sedangkan komoditas non pangan terdiri dari 27
jenis untuk kota dan 26 jenis untuk desa. Garis kemiskinan yang telah ditetapkan
BPS dari tahun ketahun mengalami perubahan.
Menurut Indonesian Nutrition Network (INN) tahun 2003 adalah Rp 96.956 untuk
perkotaan dan Rp 72.780 untuk pedesaan.
Kemudian menteri sosial menyebutkan berdasarkan indikator BPS garis kemiskinan
yang diterapkannya adalah keluarga yang memilki penghasilan di bawah Rp
150.000 perbulan. Bahkan Bappenas yang sama mendasarkan pada indikator BPS
8. tahun 2005 batas kemiskinan keluarga adalah yang memiliki penghasilan di bawah
Rp 180.000 perbulan.
Dalam penanggulangan masalah kemiskinan melalui program bantuan langsung
tunai (BLT) BPS telah menetapkan 14 (empat belas) kriteria keluarga miskin, seperti
yang telah disosialisasikan oleh Departemen Komunikasi dan Informatika (2005),
rumah tangga yang memiliki ciri rumah tangga miskin, yaitu:
1. Luas lantai bangunan tempat tinggal kurang dari 8 m2 per orang
2. Jenis lantai bangunan tempat tinggal terbuat dari tanah/bambu/kayu murahan.
3. Jenis dinding tempat tinggal terbuat dari bambu/rumbia/kayu berkualitas
rendah/tembok tanpa diplester.
4. Tidak memiliki fasilitas buang air besar/bersama-sama dengan rumah tangga
lain.
5. Sumber penerangan rumah tangga tidak menggunakan listrik.
6. Sumber air minum berasal dari sumur/mata air tidak terlindung/sungai/air hujan.
7. Bahan bakar untuk memasak sehari-hari adalah kayu bakar/arang/minyak tanah.
8. Hanya mengkonsumsi daging/susu/ayam satu kali dalam seminggu.
9. Hanya membeli satu stel pakaian baru dalam setahun.
10. Hanya sanggup makan sebanyak satu/dua kali dalam sehari.
11. Tidak sanggup membayar biaya pengobatan di puskesmas/poliklinik.
12. Sumber penghasilan kepala rumah tangga adalah: petani dengan luas lahan 0, 5
ha. Buruh tani, nelayan, buruh bangunan, buruh perkebunan, atau pekerjaan
lainnya dengan pendapatan di bawah Rp 600.000 per bulan.
13. Pendidikan tertinggi kepala kepala rumah tangga: tidak sekolah/tidak tamat
SD/hanya SD.
14. Tidak memiliki tabungan/barang yang mudah dijual dengan nilai Rp 500.000,
seperti: sepeda motor (kredit/non kredit), emas, ternak, kapal motor, atau
barang modal lainnya.
Ada satu kriteria tambahan lagi, hanya tidak terdapat dalam leaflet bahan sosialisasi
Departemen Komunikasi dan Informatika tentang kriteria rumah tangga miskin,
yaitu rumah tangga yang tidak pernah menerima kredit usaha UKM/KUKM setahun
lalu.
9. Kemiskinan dalam Pandangan Syariah
Kalau anda bertanya kepada kami, maka jawabannya adalah jawaban yang bersifat
fiqhiyah, sebagaimana yang ditulis oleh para ulama sepanjang zaman.
Namun sifatnya tidak sedetail apa yang sudah dibuat oleh BPS di atas. Sifatnya
masih terlalu umum, dan tidak ada salahnya para ulama bekerja sama dengan BPS
dalam menetapkan detail kriteria orang miskin.
Ambillah Al-Quran, di sana akan kita temukan kata miskin diulang-ulang. Kalau
kita rajin menghitungnya, kita akan menemukan paling tidak 11 kali kali kata itu
disebut di dalamnya. Selain miskin, ada juga istilah yang sangat berdekatan dan
nyaris tumpang tindih dengannya, yaitu faqir.
Bahkan dalam bahasa Indonesia, keduanya sering dijadikan dua kata yang melekat,
fakir miskin. Padahal masing-masing kata itu punya makna sendiri yang spesifik.
Orang-orang Faqir (Fuqara')
Mazhab Asy-Syafi'iyah dan Al-Hanabilah memandang bahwa yang dimaksud
dengan faqir adalah orang yang tidak punya harta serta tidak punya penghasilan
yang mencukupi kebutuhan dasarnya. Atau mencukupi hajat paling asasinya.
Termasuk di antaranya adalah seorang wanita tidak punya suami yang bisa
menafkahinya.
Hajat dasar itu sendiri berupa kebutuhan untuk makan yang bisa meneruskan
hidupnya, pakaian yang bisa menutupi sekedar auratnya atau melindungi dirinya
dari udara panas dan dingin, serta sekedar tempat tinggal untuk berteduh dari
panas dan hujan atau cuaca yang tidak mendukung.
Orang-orang Miskin (Masakin)
Sedangkan miskin adalah orang yang tidak punya harta yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan dasar hidupnya, namun masih ada sedikit kemampuan untuk
10. mendapatkannya. Dia punya sesuatu yang bisa menghasilkan kebutuhan dasarnya,
namun dalam jumlah yang teramat kecil dan jauh dari cukup untuk sekedar
menyambung hidup dan bertahan.
Dari sini bisa kita komparasikan ada sedikit perbedaan antara faqir dan miskin,
yaitu bahwa keadaan orang faqir itu lebih buruk dari orang miskin. Sebab orang
miskin masih punya kemungkian pemasukan meski sangat kecil dan tidak
mencukupi. Sedangkan orang faqir memang sudah tidak punya apa-apa dan tidak
punya kemampuan apapun untuk mendapatkan hajat dasar hidupnya.
Pembagian kedua istilah ini bukan sekedar mengada-ada, namun didasari oleh
firman Allah SWT berikut ini:
Adapun bahtera itu adalah kepunyaan orang-orang miskin yang bekerja di laut, dan
aku bertujuan merusakkan bahtera itu, karena di hadapan mereka ada seorang raja
yang merampas tiap-tiap bahtera.(QS. Al-Kahfi: 79)
Di ayat ini disebutkan bahwa orang-orang miskin itu masih bekerja di laut. Artinya
meski mereka miskin, namun mereka masih punya hal yang bisa dikerjakan, masih
punya penghasilan dan pemasukan, meski tidak mencukupi apa yang menjadi hajat
kebutuhan pokoknya.
11. Namun Al-Hanafiyah dan Al-Malikiyah menyatakan sebaliknya, bahwa orang miskin
itu lebih buruk keadaannya dari orang faqir. Hal ini didasarkan kepada makna
secara bahasa dan juga nukilan dari ayat Al-Quran juga.
atau kepada orang miskin yang sangat fakir.(QS. Al-Balad: 16)
Maka tidak ada salahnya buat para ulama untuk duduk bersama dengan para
umara' serta para ahli di bidang kemiskinan untuk menetapkan ambang batas
kemiskinan itu.
Kesepakatan ini mutlak diperlukan, karena dari sisi tataran dalil syariah, kita hanya
mendapatkan kriteria yang sangat umum, kurang detail dan kurang bisa langsung
diterapkan untuk masalah distribusi penanggulangan kemiskinan.
Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,