SlideShare a Scribd company logo
Nilai Kearifan lokal 
• Kebijaksanaan atau nilai-nilai luhur yang 
terkandung dalam kekayaan budaya lokal 
• Pengetahuan lokal yang menyatu dengan 
sistem kepercayaan, norma, dan budaya serta 
diekspresikan dalam tradisi dan mitos 
• Indonesia dengan Bhinneka Tunggal Ika, 
dengan berbagai suku, adat dengan kearifan 
lokal jika diterapkan dengan sebaik-baiknya 
akan bermanfaat 
• Menghindari benturan budaya perlu kearifan 
budaya yang lebih sublime untuk menopang 
struktur masyarakat yang lebih besar dengan 
melahirkan satu bentuk reproduksi budaya 
kreatif dan cerdas
• Dengan kearifan lokal, persoalan yang dihadapi 
akan disesuaikan dengan ukuran-ukuran lokalitas 
yang menjunjung tinggi nilai-nilai luhur yang 
harmonis 
• Kearifan lokal bukan hanya berfungsi menjadi 
filter ketika terjadi benturan antara budaya lokal 
dengan tuntutan perubahan tapi juga sebagai 
pedoman moral dalam penyelesaian masalah 
ketika sebuah kebudayaan berhadapan dengan 
pertumbuhan antagonis berbagai kepentingan 
hidup 
• Menguak makna substantif nilai-nilai kearifan 
lokal: 
 Keterbukaan dikembangkan menjadi 
kejujuran dalam setiap aktualisasi beserta 
nilai-nilai budaya lain yang menyertainya 
 Budi pekerti dan norma kesopanan 
diformulasi sebagai keramahtamahan yang 
tulus
• metode deskriptif 
• metode analisa 
• Metode verstehen 
• Metode interpretasi 
• Metode hermeunetika 
• Metode Induktif 
• Proses penyimpulan dilakukan dengan induktif 
aposteriori 
• Metode Heuristik
 merupakan sistem dan nilai budaya 
Orang Batak Toba 
 Dalihan Na Tolu terwujud dari : 
 hubungan kekerabatan 
berdasarkan keturunan darah 
(genologis) 
 Perkawinan 
 Peran dalihan na tolu : 
 mengatur hubungan sosial kerabat 
semarga (dongan tubu) 
 kerabat penerima isteri atau boru 
 kerabat pemberi isteri atau hula-hula
 mengatur, 
 mengendalikan 
 memberi arah 
kepada perilaku 
dan perbuatan
 Penyelenggaraan birokrasi modern ditandai 
dengan adanya sistem legal-rasional untuk 
menciptakan objektifitas dan keadilan 
 Penerapan aturan formal yang objektif mampu 
menghindarkan diri dari pengaruh-pengaruh 
yang berlebihan di luar lingkungan birokrasi, 
termasuk budaya masyarakat yang 
berkembang di daerah tersebut 
 Birokrasi modern harus mampu bersikap netral 
dan objektif dalam melaksanakan fungsi-fungsi 
yang diembannya.
Pendapat WEBER tentang Birokrasi 
• ada keteraturan yang diwujudkan dalam hirarkhi, 
wewenang dan tanggung jawab, sistem 
penghargaan, dan sistem pengendalian 
• Orang terikat pada aturan-aturan yang telah 
ditetapkan dan diarahkan secara rasional. 
• Orang melaksanakan tugas berpedoman pada 
semangat sine ira et studio (bersifat formal dan tidak 
bersifat pribadi)
• Manusia sering membawa nilai-nilai budaya yang 
mereka anut ke dalam birokrasi, karena manusia 
dan kebudayaan sulit untuk dipisahkan 
• Dalam struktur sosial budaya masyarakat 
tradisional maka birokrasi akan mendapat tekanan 
dari tradisi-tradisi masyarakat tersebut karena 
sistem nilai budaya berfungsi sebagai penekan 
(pressure) untuk mempertahankan nilai-nilai dan 
norma yang ada di dalam masyarakat tersebut. 
• Sehingga birokrasi sangat diwarnai oleh pola-pola 
hubungan tradisional yang bersifat personal, yang 
dipelihara dan dimanfaatkan untuk mencapai 
tujuannya
 Dalihan Na Tolu sangat menghargai ikatan kekerabatan, 
bukan karena ukuran kualitas dan kemampuan pribadi 
 Ikatan kekerabatan ini ditandai dengan : 
 hubungan sosial yang bersifat pribadi 
 penilaian berdasarkan kedekatan hubungan 
kekerabatan 
 pelayanan atas dasar kedudukan dalam dalihan na 
tolu (diskriminatif) 
 perilaku yang diharapkan adalah manat mar-dongan 
tubu,somba mar-hulahula, elek mar-boru ( tidak 
rasional) 
 menggunakan prinsip ndang tu magon halak adong 
do iba, yang artinya jangan orang lain dulu kalau 
masih ada orang kita 
 rezeki adalah buah perbuatan menolong kerabat
 Penggunaan budaya Dalihan Na Tolu dalam 
penyelenggaraan birokrasi akan menyulitkan seseorang, 
karena : 
 Menimbulkan dilema moral dan etis antara tuntutan 
disiplin dan tata aturan birokrasi dengan tuntutan 
moral adat maupun genealogis 
 Terdapat perbedaan yang kontras : 
 Birokrasi modern berlaku nilai dan norma yang 
bersifat legal formal yang didasari oleh 
pertimbangan yang objektif, rasional, demokratis 
dan berkeadilan yang diukur dengan prestasi, 
kemampuan, dan pengalaman dalam konteks merit 
system
Lanjutan . . . 
 Dalihan Na Tolu didasarkan pada ikatan 
kekerabatan tanpa melihat kualitas dan 
kemampuan pribadi 
 Kearifan lokal Dalihan Na Tolu tidak bisa 
diterapkan dalam birokrasi publik yang dilandasi 
dengan prinsip-prinsip tata kelola yang baik 
(good governance) 
 Kearifan lokal tidak dengan serta merta dapat 
memecahkan persoalan lokal dalam pluralitas 
yang kompleksitasnya tinggi seperti yang terjadi 
dikalangan orang Batak Toba
Kearifan lokal dalam konteks kebudayaan 
hanya dapat menopang kelompoknya 
sendiri, dan apabila berhadapan dengan 
kelompok budaya lain maka akan terjadi 
distorsi-distorsi budaya 
Dalam konteks sosial budaya, kearifan 
lokal lebih tepat bila diterapkan dalam 
bidang lingkungan daripada diterapkan 
pada birokrasi.
Kearifan lokal dan birokrasi modern

More Related Content

What's hot

Pendidikan politik generasi muda kalimantan tengah 2011
Pendidikan politik generasi muda kalimantan tengah 2011Pendidikan politik generasi muda kalimantan tengah 2011
Pendidikan politik generasi muda kalimantan tengah 2011kris prilnal
 
Budaya politik
Budaya politikBudaya politik
Budaya politik
Andi Irawan
 
Civics,CC, dan Ce
Civics,CC, dan CeCivics,CC, dan Ce
Civics,CC, dan Ce
Andhika Pratama
 
Bab i budaya pol di ind
Bab i budaya pol di indBab i budaya pol di ind
Bab i budaya pol di indSRIJOKOWALUYO
 
Budaya politik
Budaya politikBudaya politik
Budaya politik
Yaidah Usna
 
Handout Materi PKn siswa kelas XI semester ganjil untuk SMA/MA/SMK
Handout Materi PKn siswa kelas XI semester ganjil untuk SMA/MA/SMKHandout Materi PKn siswa kelas XI semester ganjil untuk SMA/MA/SMK
Handout Materi PKn siswa kelas XI semester ganjil untuk SMA/MA/SMKAgus Hariyanto
 
Pendidikan kewarganegaraan (budaya politik)
Pendidikan kewarganegaraan (budaya politik)Pendidikan kewarganegaraan (budaya politik)
Pendidikan kewarganegaraan (budaya politik)
Levana dhea Lumi
 
Sosial Budaya
Sosial BudayaSosial Budaya
Sosial Budaya
Wien Adithya
 
Pkn budaya politik
Pkn budaya politikPkn budaya politik
Pkn budaya politik
wah yuni
 
PKN - Budaya politik di indonesia
PKN - Budaya politik di indonesiaPKN - Budaya politik di indonesia
PKN - Budaya politik di indonesia
Muhammad Maulana
 
Hakikat Budaya Politik
Hakikat Budaya PolitikHakikat Budaya Politik
Hakikat Budaya Politik
Universitas Muhammadiyah Surakarta
 
Budaya pPolitik
Budaya pPolitikBudaya pPolitik
Budaya pPolitik
greycats_media
 
Karakteristik budaya politik Indonesia
Karakteristik budaya politik IndonesiaKarakteristik budaya politik Indonesia
Karakteristik budaya politik Indonesia
Albert Kristian
 
Bab 6 Pranata dan Pengendalian Sosial
Bab 6 Pranata dan Pengendalian SosialBab 6 Pranata dan Pengendalian Sosial
Bab 6 Pranata dan Pengendalian Sosial
cah bagoez87
 
MAKALAH BUDAYA POLITIK DI INDONESIA - PPKN KELAS XI
MAKALAH BUDAYA POLITIK DI INDONESIA - PPKN KELAS XIMAKALAH BUDAYA POLITIK DI INDONESIA - PPKN KELAS XI
MAKALAH BUDAYA POLITIK DI INDONESIA - PPKN KELAS XI
RIZKY AYU NABILA
 
2017 c pascaliandra d.b
2017 c pascaliandra d.b2017 c pascaliandra d.b
2017 c pascaliandra d.b
Pasca list
 
Lembaga sosial
Lembaga sosialLembaga sosial
Lembaga sosial
Rizky Aji
 
Bab i budaya politik
Bab i budaya politikBab i budaya politik
Bab i budaya politikAwis Mirad
 

What's hot (18)

Pendidikan politik generasi muda kalimantan tengah 2011
Pendidikan politik generasi muda kalimantan tengah 2011Pendidikan politik generasi muda kalimantan tengah 2011
Pendidikan politik generasi muda kalimantan tengah 2011
 
Budaya politik
Budaya politikBudaya politik
Budaya politik
 
Civics,CC, dan Ce
Civics,CC, dan CeCivics,CC, dan Ce
Civics,CC, dan Ce
 
Bab i budaya pol di ind
Bab i budaya pol di indBab i budaya pol di ind
Bab i budaya pol di ind
 
Budaya politik
Budaya politikBudaya politik
Budaya politik
 
Handout Materi PKn siswa kelas XI semester ganjil untuk SMA/MA/SMK
Handout Materi PKn siswa kelas XI semester ganjil untuk SMA/MA/SMKHandout Materi PKn siswa kelas XI semester ganjil untuk SMA/MA/SMK
Handout Materi PKn siswa kelas XI semester ganjil untuk SMA/MA/SMK
 
Pendidikan kewarganegaraan (budaya politik)
Pendidikan kewarganegaraan (budaya politik)Pendidikan kewarganegaraan (budaya politik)
Pendidikan kewarganegaraan (budaya politik)
 
Sosial Budaya
Sosial BudayaSosial Budaya
Sosial Budaya
 
Pkn budaya politik
Pkn budaya politikPkn budaya politik
Pkn budaya politik
 
PKN - Budaya politik di indonesia
PKN - Budaya politik di indonesiaPKN - Budaya politik di indonesia
PKN - Budaya politik di indonesia
 
Hakikat Budaya Politik
Hakikat Budaya PolitikHakikat Budaya Politik
Hakikat Budaya Politik
 
Budaya pPolitik
Budaya pPolitikBudaya pPolitik
Budaya pPolitik
 
Karakteristik budaya politik Indonesia
Karakteristik budaya politik IndonesiaKarakteristik budaya politik Indonesia
Karakteristik budaya politik Indonesia
 
Bab 6 Pranata dan Pengendalian Sosial
Bab 6 Pranata dan Pengendalian SosialBab 6 Pranata dan Pengendalian Sosial
Bab 6 Pranata dan Pengendalian Sosial
 
MAKALAH BUDAYA POLITIK DI INDONESIA - PPKN KELAS XI
MAKALAH BUDAYA POLITIK DI INDONESIA - PPKN KELAS XIMAKALAH BUDAYA POLITIK DI INDONESIA - PPKN KELAS XI
MAKALAH BUDAYA POLITIK DI INDONESIA - PPKN KELAS XI
 
2017 c pascaliandra d.b
2017 c pascaliandra d.b2017 c pascaliandra d.b
2017 c pascaliandra d.b
 
Lembaga sosial
Lembaga sosialLembaga sosial
Lembaga sosial
 
Bab i budaya politik
Bab i budaya politikBab i budaya politik
Bab i budaya politik
 

Similar to Kearifan lokal dan birokrasi modern

Artikel tentang Pancasila
Artikel tentang PancasilaArtikel tentang Pancasila
Artikel tentang Pancasila
Amphie Yuurisman
 
Ilmu ilmu pendukung pemahaman individu
Ilmu ilmu pendukung pemahaman individuIlmu ilmu pendukung pemahaman individu
Ilmu ilmu pendukung pemahaman individu
BINTI ISROFIN
 
10_MANUSIA_DAN_PERADABAN_dinda.pdf
10_MANUSIA_DAN_PERADABAN_dinda.pdf10_MANUSIA_DAN_PERADABAN_dinda.pdf
10_MANUSIA_DAN_PERADABAN_dinda.pdf
KhusnulHuda11
 
ETIKA, NILAI DAN NORMA DALAM KOMUNIKASI INTERPERSONAL.pptx
ETIKA, NILAI DAN NORMA DALAM KOMUNIKASI INTERPERSONAL.pptxETIKA, NILAI DAN NORMA DALAM KOMUNIKASI INTERPERSONAL.pptx
ETIKA, NILAI DAN NORMA DALAM KOMUNIKASI INTERPERSONAL.pptx
widyaduta
 
6-kultur-dan-etika-birokrasi-di-indonesia.pptx
6-kultur-dan-etika-birokrasi-di-indonesia.pptx6-kultur-dan-etika-birokrasi-di-indonesia.pptx
6-kultur-dan-etika-birokrasi-di-indonesia.pptx
UmmuFaizah4
 
4. Harmonis.pdf
4. Harmonis.pdf4. Harmonis.pdf
4. Harmonis.pdf
DestaSimarmata1
 
4. Harmonis.pdf
4. Harmonis.pdf4. Harmonis.pdf
4. Harmonis.pdf
DewintaAgustin1
 
Kebudayaan
KebudayaanKebudayaan
Kebudayaan
suher lambang
 
Analisa etika melalui 3 komponen
Analisa etika melalui 3 komponenAnalisa etika melalui 3 komponen
Analisa etika melalui 3 komponen
SharifahNurAbu
 
Nilai dan norma sosial
Nilai dan norma sosialNilai dan norma sosial
Nilai dan norma sosial
Cornelia Riasdita
 
GMGA 2033 etika pentadbiran awam. nota slide
GMGA 2033 etika pentadbiran awam. nota slideGMGA 2033 etika pentadbiran awam. nota slide
GMGA 2033 etika pentadbiran awam. nota slide
izzatnoorcd
 
Kebudayaan (peradaban) ilmu budaya dasar
Kebudayaan (peradaban) ilmu budaya dasarKebudayaan (peradaban) ilmu budaya dasar
Kebudayaan (peradaban) ilmu budaya dasar
Muchlis Soleiman
 
Matrikulasi 3
Matrikulasi 3Matrikulasi 3
Matrikulasi 3
pumdatin
 
Implementasi sistem sosial budaya indonesia
Implementasi sistem sosial budaya indonesiaImplementasi sistem sosial budaya indonesia
Implementasi sistem sosial budaya indonesiaMuchlis Soleiman
 
BAB 1 konsep asas hubungan etnik CTU553
BAB 1 konsep asas hubungan etnik CTU553BAB 1 konsep asas hubungan etnik CTU553
BAB 1 konsep asas hubungan etnik CTU553Muhammad Arif Amir
 
Ragam gejala sosial presentasi Sosiologi
Ragam gejala sosial presentasi SosiologiRagam gejala sosial presentasi Sosiologi
Ragam gejala sosial presentasi Sosiologi
AbdullahLatiff
 
Kearifan lokal sebagai_aset_budaya_bangs
Kearifan lokal sebagai_aset_budaya_bangsKearifan lokal sebagai_aset_budaya_bangs
Kearifan lokal sebagai_aset_budaya_bangs
Samang Sumpala
 
Materi PPKN Kelas X
Materi PPKN Kelas X Materi PPKN Kelas X
Materi PPKN Kelas X
Hakman Hamdani
 
Nilai Masyarakat Malaysia
Nilai Masyarakat MalaysiaNilai Masyarakat Malaysia
Nilai Masyarakat Malaysia
Florence Nandong
 

Similar to Kearifan lokal dan birokrasi modern (20)

Artikel tentang Pancasila
Artikel tentang PancasilaArtikel tentang Pancasila
Artikel tentang Pancasila
 
Ilmu ilmu pendukung pemahaman individu
Ilmu ilmu pendukung pemahaman individuIlmu ilmu pendukung pemahaman individu
Ilmu ilmu pendukung pemahaman individu
 
10_MANUSIA_DAN_PERADABAN_dinda.pdf
10_MANUSIA_DAN_PERADABAN_dinda.pdf10_MANUSIA_DAN_PERADABAN_dinda.pdf
10_MANUSIA_DAN_PERADABAN_dinda.pdf
 
ETIKA, NILAI DAN NORMA DALAM KOMUNIKASI INTERPERSONAL.pptx
ETIKA, NILAI DAN NORMA DALAM KOMUNIKASI INTERPERSONAL.pptxETIKA, NILAI DAN NORMA DALAM KOMUNIKASI INTERPERSONAL.pptx
ETIKA, NILAI DAN NORMA DALAM KOMUNIKASI INTERPERSONAL.pptx
 
6-kultur-dan-etika-birokrasi-di-indonesia.pptx
6-kultur-dan-etika-birokrasi-di-indonesia.pptx6-kultur-dan-etika-birokrasi-di-indonesia.pptx
6-kultur-dan-etika-birokrasi-di-indonesia.pptx
 
4. Harmonis.pdf
4. Harmonis.pdf4. Harmonis.pdf
4. Harmonis.pdf
 
4. Harmonis.pdf
4. Harmonis.pdf4. Harmonis.pdf
4. Harmonis.pdf
 
Kebudayaan
KebudayaanKebudayaan
Kebudayaan
 
Analisa etika melalui 3 komponen
Analisa etika melalui 3 komponenAnalisa etika melalui 3 komponen
Analisa etika melalui 3 komponen
 
Nilai dan norma sosial
Nilai dan norma sosialNilai dan norma sosial
Nilai dan norma sosial
 
GMGA 2033 etika pentadbiran awam. nota slide
GMGA 2033 etika pentadbiran awam. nota slideGMGA 2033 etika pentadbiran awam. nota slide
GMGA 2033 etika pentadbiran awam. nota slide
 
Kebudayaan (peradaban) ilmu budaya dasar
Kebudayaan (peradaban) ilmu budaya dasarKebudayaan (peradaban) ilmu budaya dasar
Kebudayaan (peradaban) ilmu budaya dasar
 
Matrikulasi 3
Matrikulasi 3Matrikulasi 3
Matrikulasi 3
 
Implementasi sistem sosial budaya indonesia
Implementasi sistem sosial budaya indonesiaImplementasi sistem sosial budaya indonesia
Implementasi sistem sosial budaya indonesia
 
BAB 1 konsep asas hubungan etnik CTU553
BAB 1 konsep asas hubungan etnik CTU553BAB 1 konsep asas hubungan etnik CTU553
BAB 1 konsep asas hubungan etnik CTU553
 
Ragam gejala sosial presentasi Sosiologi
Ragam gejala sosial presentasi SosiologiRagam gejala sosial presentasi Sosiologi
Ragam gejala sosial presentasi Sosiologi
 
Kearifan lokal sebagai_aset_budaya_bangs
Kearifan lokal sebagai_aset_budaya_bangsKearifan lokal sebagai_aset_budaya_bangs
Kearifan lokal sebagai_aset_budaya_bangs
 
Materi PPKN Kelas X
Materi PPKN Kelas X Materi PPKN Kelas X
Materi PPKN Kelas X
 
Nilai Masyarakat Malaysia
Nilai Masyarakat MalaysiaNilai Masyarakat Malaysia
Nilai Masyarakat Malaysia
 
Manusia dan kebudayaan
Manusia dan kebudayaanManusia dan kebudayaan
Manusia dan kebudayaan
 

Recently uploaded

Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024
Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024
Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024
heri purwanto
 
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdfMateri Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
pelestarikawasanwili
 
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptxRapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
ApriyandiIyan1
 
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdfCERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
Zainul Ulum
 
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdfMitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
pelestarikawasanwili
 
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdfRegulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
MuhaiminMuha
 
Pendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptx
Pendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptxPendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptx
Pendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptx
AmandaJesica
 
MATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptx
MATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptxMATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptx
MATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptx
DidiKomarudin1
 
Pembangunan IKN sbg Strategi Penggerak Pemerataan
Pembangunan IKN sbg Strategi Penggerak PemerataanPembangunan IKN sbg Strategi Penggerak Pemerataan
Pembangunan IKN sbg Strategi Penggerak Pemerataan
Tri Widodo W. UTOMO
 

Recently uploaded (9)

Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024
Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024
Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024
 
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdfMateri Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
 
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptxRapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
 
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdfCERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
 
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdfMitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
 
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdfRegulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
 
Pendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptx
Pendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptxPendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptx
Pendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptx
 
MATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptx
MATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptxMATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptx
MATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptx
 
Pembangunan IKN sbg Strategi Penggerak Pemerataan
Pembangunan IKN sbg Strategi Penggerak PemerataanPembangunan IKN sbg Strategi Penggerak Pemerataan
Pembangunan IKN sbg Strategi Penggerak Pemerataan
 

Kearifan lokal dan birokrasi modern

  • 1.
  • 2. Nilai Kearifan lokal • Kebijaksanaan atau nilai-nilai luhur yang terkandung dalam kekayaan budaya lokal • Pengetahuan lokal yang menyatu dengan sistem kepercayaan, norma, dan budaya serta diekspresikan dalam tradisi dan mitos • Indonesia dengan Bhinneka Tunggal Ika, dengan berbagai suku, adat dengan kearifan lokal jika diterapkan dengan sebaik-baiknya akan bermanfaat • Menghindari benturan budaya perlu kearifan budaya yang lebih sublime untuk menopang struktur masyarakat yang lebih besar dengan melahirkan satu bentuk reproduksi budaya kreatif dan cerdas
  • 3. • Dengan kearifan lokal, persoalan yang dihadapi akan disesuaikan dengan ukuran-ukuran lokalitas yang menjunjung tinggi nilai-nilai luhur yang harmonis • Kearifan lokal bukan hanya berfungsi menjadi filter ketika terjadi benturan antara budaya lokal dengan tuntutan perubahan tapi juga sebagai pedoman moral dalam penyelesaian masalah ketika sebuah kebudayaan berhadapan dengan pertumbuhan antagonis berbagai kepentingan hidup • Menguak makna substantif nilai-nilai kearifan lokal:  Keterbukaan dikembangkan menjadi kejujuran dalam setiap aktualisasi beserta nilai-nilai budaya lain yang menyertainya  Budi pekerti dan norma kesopanan diformulasi sebagai keramahtamahan yang tulus
  • 4. • metode deskriptif • metode analisa • Metode verstehen • Metode interpretasi • Metode hermeunetika • Metode Induktif • Proses penyimpulan dilakukan dengan induktif aposteriori • Metode Heuristik
  • 5.  merupakan sistem dan nilai budaya Orang Batak Toba  Dalihan Na Tolu terwujud dari :  hubungan kekerabatan berdasarkan keturunan darah (genologis)  Perkawinan  Peran dalihan na tolu :  mengatur hubungan sosial kerabat semarga (dongan tubu)  kerabat penerima isteri atau boru  kerabat pemberi isteri atau hula-hula
  • 6.  mengatur,  mengendalikan  memberi arah kepada perilaku dan perbuatan
  • 7.  Penyelenggaraan birokrasi modern ditandai dengan adanya sistem legal-rasional untuk menciptakan objektifitas dan keadilan  Penerapan aturan formal yang objektif mampu menghindarkan diri dari pengaruh-pengaruh yang berlebihan di luar lingkungan birokrasi, termasuk budaya masyarakat yang berkembang di daerah tersebut  Birokrasi modern harus mampu bersikap netral dan objektif dalam melaksanakan fungsi-fungsi yang diembannya.
  • 8. Pendapat WEBER tentang Birokrasi • ada keteraturan yang diwujudkan dalam hirarkhi, wewenang dan tanggung jawab, sistem penghargaan, dan sistem pengendalian • Orang terikat pada aturan-aturan yang telah ditetapkan dan diarahkan secara rasional. • Orang melaksanakan tugas berpedoman pada semangat sine ira et studio (bersifat formal dan tidak bersifat pribadi)
  • 9. • Manusia sering membawa nilai-nilai budaya yang mereka anut ke dalam birokrasi, karena manusia dan kebudayaan sulit untuk dipisahkan • Dalam struktur sosial budaya masyarakat tradisional maka birokrasi akan mendapat tekanan dari tradisi-tradisi masyarakat tersebut karena sistem nilai budaya berfungsi sebagai penekan (pressure) untuk mempertahankan nilai-nilai dan norma yang ada di dalam masyarakat tersebut. • Sehingga birokrasi sangat diwarnai oleh pola-pola hubungan tradisional yang bersifat personal, yang dipelihara dan dimanfaatkan untuk mencapai tujuannya
  • 10.  Dalihan Na Tolu sangat menghargai ikatan kekerabatan, bukan karena ukuran kualitas dan kemampuan pribadi  Ikatan kekerabatan ini ditandai dengan :  hubungan sosial yang bersifat pribadi  penilaian berdasarkan kedekatan hubungan kekerabatan  pelayanan atas dasar kedudukan dalam dalihan na tolu (diskriminatif)  perilaku yang diharapkan adalah manat mar-dongan tubu,somba mar-hulahula, elek mar-boru ( tidak rasional)  menggunakan prinsip ndang tu magon halak adong do iba, yang artinya jangan orang lain dulu kalau masih ada orang kita  rezeki adalah buah perbuatan menolong kerabat
  • 11.  Penggunaan budaya Dalihan Na Tolu dalam penyelenggaraan birokrasi akan menyulitkan seseorang, karena :  Menimbulkan dilema moral dan etis antara tuntutan disiplin dan tata aturan birokrasi dengan tuntutan moral adat maupun genealogis  Terdapat perbedaan yang kontras :  Birokrasi modern berlaku nilai dan norma yang bersifat legal formal yang didasari oleh pertimbangan yang objektif, rasional, demokratis dan berkeadilan yang diukur dengan prestasi, kemampuan, dan pengalaman dalam konteks merit system
  • 12. Lanjutan . . .  Dalihan Na Tolu didasarkan pada ikatan kekerabatan tanpa melihat kualitas dan kemampuan pribadi  Kearifan lokal Dalihan Na Tolu tidak bisa diterapkan dalam birokrasi publik yang dilandasi dengan prinsip-prinsip tata kelola yang baik (good governance)  Kearifan lokal tidak dengan serta merta dapat memecahkan persoalan lokal dalam pluralitas yang kompleksitasnya tinggi seperti yang terjadi dikalangan orang Batak Toba
  • 13. Kearifan lokal dalam konteks kebudayaan hanya dapat menopang kelompoknya sendiri, dan apabila berhadapan dengan kelompok budaya lain maka akan terjadi distorsi-distorsi budaya Dalam konteks sosial budaya, kearifan lokal lebih tepat bila diterapkan dalam bidang lingkungan daripada diterapkan pada birokrasi.