Dokumen tersebut membahas tentang pancasila sebagai sistem etika dan pengamalannya. Pancasila merupakan sumber nilai yang dijabarkan menjadi berbagai norma seperti norma moral, hukum, dan kenegaraan. Tiga butir pengamalan pancasila yang sulit dilakukan adalah tidak memaksakan kehendak, menghormati hak orang lain, dan menjunjung nilai kemanusiaan. Generasi Z dapat mengamalkan pancasila dengan menjalank
Dokumen tersebut membahas tentang budaya politik partisipan, termasuk bentuk-bentuk partisipasi politik konvensional dan non-konvensional, penyebab timbulnya gerakan partisipasi politik, dan contoh penerapan budaya politik partisipan.
Presentasi Pembelajaran Sosiologi. Materi Nilai dan Norma Sosial. Kelas 10 Kurikulum KTSP. Lihat versi interaktifnya dengan mengunjungi web kami di www.fahdisjro.com
Budaya politik merupakan sistem nilai dan keyakinan yang dimiliki bersama oleh masyarakat. Budaya politik mencakup pengetahuan, adat istiadat, tahayul, dan mitos yang terkait dengan aspek politik. Budaya politik dapat dilihat dari aspek doktrin dan bentuknya, serta menyangkut masalah nilai-nilai dan sikap normatif masyarakat.
Dikpan (pancasila sebagai etika politik)Indri Indrutt
Teks tersebut membahas tentang etika politik berdasarkan nilai-nilai Pancasila dan contoh-contoh pelanggaran etika politik di Indonesia. Etika politik berdasarkan Pancasila menempatkan Tuhan sebagai spirit dan mengedepankan kemanusiaan, persatuan, demokrasi berdasarkan musyawarah dan keadilan sosial. Contoh pelanggarannya adalah politik uang dalam pemilihan umum dan dana talangan Bank Indonesia untuk menyelamatkan Bank
Undang-undang ini mendefinisikan desa sebagai kesatuan masyarakat hukum dengan batas wilayah yurisdiksi yang berwenang mengatur kepentingan masyarakat setempat berdasarkan adat istiadat setempat. Landasan pengaturan desa adalah keanekaragaman, partisipasi, otonomi daerah, demokratisasi dan pemberdayaan masyarakat. Dokumen ini membahas tentang kinerja aparatur desa yang masih kurang optimal
Dokumen tersebut membahas tentang pancasila sebagai sistem etika dan pengamalannya. Pancasila merupakan sumber nilai yang dijabarkan menjadi berbagai norma seperti norma moral, hukum, dan kenegaraan. Tiga butir pengamalan pancasila yang sulit dilakukan adalah tidak memaksakan kehendak, menghormati hak orang lain, dan menjunjung nilai kemanusiaan. Generasi Z dapat mengamalkan pancasila dengan menjalank
Dokumen tersebut membahas tentang budaya politik partisipan, termasuk bentuk-bentuk partisipasi politik konvensional dan non-konvensional, penyebab timbulnya gerakan partisipasi politik, dan contoh penerapan budaya politik partisipan.
Presentasi Pembelajaran Sosiologi. Materi Nilai dan Norma Sosial. Kelas 10 Kurikulum KTSP. Lihat versi interaktifnya dengan mengunjungi web kami di www.fahdisjro.com
Budaya politik merupakan sistem nilai dan keyakinan yang dimiliki bersama oleh masyarakat. Budaya politik mencakup pengetahuan, adat istiadat, tahayul, dan mitos yang terkait dengan aspek politik. Budaya politik dapat dilihat dari aspek doktrin dan bentuknya, serta menyangkut masalah nilai-nilai dan sikap normatif masyarakat.
Dikpan (pancasila sebagai etika politik)Indri Indrutt
Teks tersebut membahas tentang etika politik berdasarkan nilai-nilai Pancasila dan contoh-contoh pelanggaran etika politik di Indonesia. Etika politik berdasarkan Pancasila menempatkan Tuhan sebagai spirit dan mengedepankan kemanusiaan, persatuan, demokrasi berdasarkan musyawarah dan keadilan sosial. Contoh pelanggarannya adalah politik uang dalam pemilihan umum dan dana talangan Bank Indonesia untuk menyelamatkan Bank
Undang-undang ini mendefinisikan desa sebagai kesatuan masyarakat hukum dengan batas wilayah yurisdiksi yang berwenang mengatur kepentingan masyarakat setempat berdasarkan adat istiadat setempat. Landasan pengaturan desa adalah keanekaragaman, partisipasi, otonomi daerah, demokratisasi dan pemberdayaan masyarakat. Dokumen ini membahas tentang kinerja aparatur desa yang masih kurang optimal
Civics dan CE membahas hubungan individu dengan negara dan masyarakat beserta hak dan tanggung jawab kewarganegaraan. CE lebih luas mencakup pengaruh pendidikan formal, keluarga, dan lingkungan untuk membentuk pemahaman tentang nilai-nilai nasional dan proses demokrasi.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, ciri-ciri, jenis, faktor penyebab, dan budaya politik yang berkembang di Indonesia. Secara khusus, budaya politik didefinisikan sebagai pola perilaku masyarakat dalam kehidupan bernegara yang mencakup nilai-nilai, sikap, dan kebiasaan masyarakat dalam politik.
Budaya politik adalah orientasi masyarakat terhadap sistem politik meliputi pengetahuan, perasaan, dan penilaian. Terdapat tiga tipe budaya politik yaitu parokial (terbatas), subjek (patuh pasif), dan partisipatif (aktif berperan). Unsur-unsur budaya politik perlu dikembangkan untuk mendukung demokrasi.
Dokumen tersebut membahas tentang budaya politik yang terdiri dari orientasi masyarakat terhadap sistem politik meliputi orientasi kognitif, afektif, dan evaluatif. Budaya politik dibagi menjadi tiga tipe yaitu parokial, subjek, dan partisipan, serta adanya budaya politik campuran dimana sebagian aktif berpolitik dan sebagian lagi pasif.
Budaya politik partisipan adalah tipe budaya politik ideal dimana masyarakatnya memiliki kesadaran dan minat tinggi terhadap politik pemerintahan serta mampu berperan aktif dalam proses pengambilan keputusan politik dan penilaian kebijakan pemerintah.
Pranata dan pengendalian sosial merupakan sistem norma dan upaya untuk mengendalikan perilaku masyarakat. Pranata sosial seperti keluarga, agama, dan ekonomi berfungsi sebagai pedoman tingkah laku, sedangkan pengendalian sosial seperti teguran dan hukuman bertujuan mempertahankan ketertiban sosial. Lembaga seperti polisi dan pengadilan turut serta dalam pengendalian penyimpangan.
Kritik terhadap interpretasi "Kemanusiaan" dalam Pancasila. Silo kedua menegaskan persamaan derajat dan hak antara manusia, tanpa membedakan suku, agama atau gender. Namun, interpretasi "Kemanusiaan" dalam Pancasila seringkali tidak mencerminkan nilai-nilai inklusivitas dan kesetaraan ini.
Ringkasan artikel tentang nilai-nilai Pancasila adalah sebagai berikut:
1. Pancasila adalah ideologi dan dasar negara Indonesia yang terdiri dari lima sila.
2. Pancasila merumuskan nilai-nilai seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial.
3. Nilai-nilai Pancasila mencerminkan budaya bangsa Indonesia sejak dahulu.
Beberapa ilmu penunjang yang mempengaruhi pemahaman terhadap individu meliputi sosiologi, psikologi, antropologi, ekonomi, dan agama. Sosiologi membantu memahami pengaruh lingkungan sosial terhadap individu. Psikologi memberi pemahaman tentang aspek-aspek psikis individu. Antropologi penting untuk memahami budaya dan tradisi masyarakat. Ekonomi dan agama juga berperan dalam membentuk perilaku individu. Kon
Dokumen tersebut membahas tentang manusia dan peradaban. Peradaban didefinisikan sebagai hasil budaya seperti seni, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Manusia dianggap sebagai makhluk beradab yang mampu menciptakan peradaban melalui kecerdasan fisik dan ide. Masyarakat beradab didasarkan pada norma sosial dan keseimbangan antara kepentingan pribadi dan umum.
Civics dan CE membahas hubungan individu dengan negara dan masyarakat beserta hak dan tanggung jawab kewarganegaraan. CE lebih luas mencakup pengaruh pendidikan formal, keluarga, dan lingkungan untuk membentuk pemahaman tentang nilai-nilai nasional dan proses demokrasi.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, ciri-ciri, jenis, faktor penyebab, dan budaya politik yang berkembang di Indonesia. Secara khusus, budaya politik didefinisikan sebagai pola perilaku masyarakat dalam kehidupan bernegara yang mencakup nilai-nilai, sikap, dan kebiasaan masyarakat dalam politik.
Budaya politik adalah orientasi masyarakat terhadap sistem politik meliputi pengetahuan, perasaan, dan penilaian. Terdapat tiga tipe budaya politik yaitu parokial (terbatas), subjek (patuh pasif), dan partisipatif (aktif berperan). Unsur-unsur budaya politik perlu dikembangkan untuk mendukung demokrasi.
Dokumen tersebut membahas tentang budaya politik yang terdiri dari orientasi masyarakat terhadap sistem politik meliputi orientasi kognitif, afektif, dan evaluatif. Budaya politik dibagi menjadi tiga tipe yaitu parokial, subjek, dan partisipan, serta adanya budaya politik campuran dimana sebagian aktif berpolitik dan sebagian lagi pasif.
Budaya politik partisipan adalah tipe budaya politik ideal dimana masyarakatnya memiliki kesadaran dan minat tinggi terhadap politik pemerintahan serta mampu berperan aktif dalam proses pengambilan keputusan politik dan penilaian kebijakan pemerintah.
Pranata dan pengendalian sosial merupakan sistem norma dan upaya untuk mengendalikan perilaku masyarakat. Pranata sosial seperti keluarga, agama, dan ekonomi berfungsi sebagai pedoman tingkah laku, sedangkan pengendalian sosial seperti teguran dan hukuman bertujuan mempertahankan ketertiban sosial. Lembaga seperti polisi dan pengadilan turut serta dalam pengendalian penyimpangan.
Kritik terhadap interpretasi "Kemanusiaan" dalam Pancasila. Silo kedua menegaskan persamaan derajat dan hak antara manusia, tanpa membedakan suku, agama atau gender. Namun, interpretasi "Kemanusiaan" dalam Pancasila seringkali tidak mencerminkan nilai-nilai inklusivitas dan kesetaraan ini.
Ringkasan artikel tentang nilai-nilai Pancasila adalah sebagai berikut:
1. Pancasila adalah ideologi dan dasar negara Indonesia yang terdiri dari lima sila.
2. Pancasila merumuskan nilai-nilai seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial.
3. Nilai-nilai Pancasila mencerminkan budaya bangsa Indonesia sejak dahulu.
Beberapa ilmu penunjang yang mempengaruhi pemahaman terhadap individu meliputi sosiologi, psikologi, antropologi, ekonomi, dan agama. Sosiologi membantu memahami pengaruh lingkungan sosial terhadap individu. Psikologi memberi pemahaman tentang aspek-aspek psikis individu. Antropologi penting untuk memahami budaya dan tradisi masyarakat. Ekonomi dan agama juga berperan dalam membentuk perilaku individu. Kon
Dokumen tersebut membahas tentang manusia dan peradaban. Peradaban didefinisikan sebagai hasil budaya seperti seni, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Manusia dianggap sebagai makhluk beradab yang mampu menciptakan peradaban melalui kecerdasan fisik dan ide. Masyarakat beradab didasarkan pada norma sosial dan keseimbangan antara kepentingan pribadi dan umum.
Kelompok membahas berbagai aspek budaya seperti adat istiadat, norma, nilai budaya, dan kerangka kebudayaan manusia. Dibahas pula unsur-unsur pembentuk budaya seperti bahasa, agama, dan masalah integrasi antar budaya.
Dokumen tersebut membahas kerangka untuk memahami etika dan peradaban Malaysia melalui sejarah, struktur sosial, dan biografi. Kerangka ini menjelaskan bagaimana faktor-faktor tersebut saling mempengaruhi dan membentuk tahap penghayatan etika serta peradaban dalam masyarakat.
Dokumen tersebut merangkum biografi singkat Prof. Dr. Drs. H. I Nyoman Sumaryadi, M.Si selaku Rektor IPDN dan materi kuliah perdana Program Doktor Ilmu Pemerintahan di IPDN. Dokumen ini juga membahas tentang persyaratan minimal untuk menjadi kader pimpinan dan birokrasi yang handal seperti kompetensi kepemimpinan, kemampuan profesional, komitmen, dan penguasaan berbagai teori.
Perubahan nilai masyarakat Malaysia menunjukkan pengaruh individualisme dan kemelesetan moral yang meningkat. Pemimpin negara berusaha memperkukuh nilai-nilai kebangsaan dan kemanusiaan untuk memastikan kerjasama antara kaum dan hormat kepada undang-undang dalam masyarakat berbilang kaum dan agama.
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdfZainul Ulum
Sekelumit cerita tentang ekspresi kegelisahan kaum muda desa atas kondisi negara, yang memilih menyalakan lilin-lilin kecil sebisanya daripada mengutuk kegelapan yang memiskinkannya selama beberapa generasi
Keberadaan Nganjuk sebagai kabupaten yang memiliki resiko bencana berskala sedang menjadi fokus pembahasan dalam FGD Lingkungan yang di gelar di Dinas Lingkungan Hidup Kab. Nganjuk.
Dalam kegiatan FGD yang di hadiri seluruh Komunitas, Pemangku Kebijakan (Dinas Kehutanan Jawa Timur, FPRB Nganjuk, BPBD Nganjuk) tersebut menyoroti pentingnya kolaborasi antar pihak untuk melakukan aksi mitigasi pengurangan resiko bencana.
Dalam Paparan ini, Pelestari Kawasan Wilis memaparkan konsep mitigasi yang bertumpu pada perlindungan sumber mata Air. Hal ini selaras dengan aksi & kegiatan yang telah dilakukan sejak 2020, dimana Perkawis mengambil peran konservasi di sekitar lereng Wilis
Disampaikan pada PKN Tingkat II Angkatan XVI, LAN RI
Jakarta, 6 Juni 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH. MA.
Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
2. Nilai Kearifan lokal
• Kebijaksanaan atau nilai-nilai luhur yang
terkandung dalam kekayaan budaya lokal
• Pengetahuan lokal yang menyatu dengan
sistem kepercayaan, norma, dan budaya serta
diekspresikan dalam tradisi dan mitos
• Indonesia dengan Bhinneka Tunggal Ika,
dengan berbagai suku, adat dengan kearifan
lokal jika diterapkan dengan sebaik-baiknya
akan bermanfaat
• Menghindari benturan budaya perlu kearifan
budaya yang lebih sublime untuk menopang
struktur masyarakat yang lebih besar dengan
melahirkan satu bentuk reproduksi budaya
kreatif dan cerdas
3. • Dengan kearifan lokal, persoalan yang dihadapi
akan disesuaikan dengan ukuran-ukuran lokalitas
yang menjunjung tinggi nilai-nilai luhur yang
harmonis
• Kearifan lokal bukan hanya berfungsi menjadi
filter ketika terjadi benturan antara budaya lokal
dengan tuntutan perubahan tapi juga sebagai
pedoman moral dalam penyelesaian masalah
ketika sebuah kebudayaan berhadapan dengan
pertumbuhan antagonis berbagai kepentingan
hidup
• Menguak makna substantif nilai-nilai kearifan
lokal:
Keterbukaan dikembangkan menjadi
kejujuran dalam setiap aktualisasi beserta
nilai-nilai budaya lain yang menyertainya
Budi pekerti dan norma kesopanan
diformulasi sebagai keramahtamahan yang
tulus
4. • metode deskriptif
• metode analisa
• Metode verstehen
• Metode interpretasi
• Metode hermeunetika
• Metode Induktif
• Proses penyimpulan dilakukan dengan induktif
aposteriori
• Metode Heuristik
5. merupakan sistem dan nilai budaya
Orang Batak Toba
Dalihan Na Tolu terwujud dari :
hubungan kekerabatan
berdasarkan keturunan darah
(genologis)
Perkawinan
Peran dalihan na tolu :
mengatur hubungan sosial kerabat
semarga (dongan tubu)
kerabat penerima isteri atau boru
kerabat pemberi isteri atau hula-hula
6. mengatur,
mengendalikan
memberi arah
kepada perilaku
dan perbuatan
7. Penyelenggaraan birokrasi modern ditandai
dengan adanya sistem legal-rasional untuk
menciptakan objektifitas dan keadilan
Penerapan aturan formal yang objektif mampu
menghindarkan diri dari pengaruh-pengaruh
yang berlebihan di luar lingkungan birokrasi,
termasuk budaya masyarakat yang
berkembang di daerah tersebut
Birokrasi modern harus mampu bersikap netral
dan objektif dalam melaksanakan fungsi-fungsi
yang diembannya.
8. Pendapat WEBER tentang Birokrasi
• ada keteraturan yang diwujudkan dalam hirarkhi,
wewenang dan tanggung jawab, sistem
penghargaan, dan sistem pengendalian
• Orang terikat pada aturan-aturan yang telah
ditetapkan dan diarahkan secara rasional.
• Orang melaksanakan tugas berpedoman pada
semangat sine ira et studio (bersifat formal dan tidak
bersifat pribadi)
9. • Manusia sering membawa nilai-nilai budaya yang
mereka anut ke dalam birokrasi, karena manusia
dan kebudayaan sulit untuk dipisahkan
• Dalam struktur sosial budaya masyarakat
tradisional maka birokrasi akan mendapat tekanan
dari tradisi-tradisi masyarakat tersebut karena
sistem nilai budaya berfungsi sebagai penekan
(pressure) untuk mempertahankan nilai-nilai dan
norma yang ada di dalam masyarakat tersebut.
• Sehingga birokrasi sangat diwarnai oleh pola-pola
hubungan tradisional yang bersifat personal, yang
dipelihara dan dimanfaatkan untuk mencapai
tujuannya
10. Dalihan Na Tolu sangat menghargai ikatan kekerabatan,
bukan karena ukuran kualitas dan kemampuan pribadi
Ikatan kekerabatan ini ditandai dengan :
hubungan sosial yang bersifat pribadi
penilaian berdasarkan kedekatan hubungan
kekerabatan
pelayanan atas dasar kedudukan dalam dalihan na
tolu (diskriminatif)
perilaku yang diharapkan adalah manat mar-dongan
tubu,somba mar-hulahula, elek mar-boru ( tidak
rasional)
menggunakan prinsip ndang tu magon halak adong
do iba, yang artinya jangan orang lain dulu kalau
masih ada orang kita
rezeki adalah buah perbuatan menolong kerabat
11. Penggunaan budaya Dalihan Na Tolu dalam
penyelenggaraan birokrasi akan menyulitkan seseorang,
karena :
Menimbulkan dilema moral dan etis antara tuntutan
disiplin dan tata aturan birokrasi dengan tuntutan
moral adat maupun genealogis
Terdapat perbedaan yang kontras :
Birokrasi modern berlaku nilai dan norma yang
bersifat legal formal yang didasari oleh
pertimbangan yang objektif, rasional, demokratis
dan berkeadilan yang diukur dengan prestasi,
kemampuan, dan pengalaman dalam konteks merit
system
12. Lanjutan . . .
Dalihan Na Tolu didasarkan pada ikatan
kekerabatan tanpa melihat kualitas dan
kemampuan pribadi
Kearifan lokal Dalihan Na Tolu tidak bisa
diterapkan dalam birokrasi publik yang dilandasi
dengan prinsip-prinsip tata kelola yang baik
(good governance)
Kearifan lokal tidak dengan serta merta dapat
memecahkan persoalan lokal dalam pluralitas
yang kompleksitasnya tinggi seperti yang terjadi
dikalangan orang Batak Toba
13. Kearifan lokal dalam konteks kebudayaan
hanya dapat menopang kelompoknya
sendiri, dan apabila berhadapan dengan
kelompok budaya lain maka akan terjadi
distorsi-distorsi budaya
Dalam konteks sosial budaya, kearifan
lokal lebih tepat bila diterapkan dalam
bidang lingkungan daripada diterapkan
pada birokrasi.