SlideShare a Scribd company logo
KAYU SEBAGAI BAHAN BANGUNANKAYU SEBAGAI BAHAN BANGUNAN
JENIS-JENIS KAYUJENIS-JENIS KAYU
 JatiJati
 BengkiraiBengkirai
 KamperKamper
 KeruingKeruing
 Meranti MerahMeranti Merah
 Meranti PutihMeranti Putih
 Meranti KuningMeranti Kuning
 NangkaNangka
 DurianDurian
 WiyuWiyu
 WaruWaru
 MahoniMahoni
 SengonSengon
 KempasKempas
 PulaiPulai
 UlinUlin
 MindiMindi
 PinusPinus
 JoharJohar
 KenariKenari
 MerbauMerbau
 NyatohNyatoh
 DamarDamar
JATIJATI
 Warna : coklat mudaWarna : coklat muda
 Tekstur : agak kasar dan serat kayu kelihatanTekstur : agak kasar dan serat kayu kelihatan
jelas pada jati yang sudah tuajelas pada jati yang sudah tua
 Sifat : tahan rayap dan tahan airSifat : tahan rayap dan tahan air
 Kelas kuat : IKelas kuat : I
 Keawetan: 30-40 tahunKeawetan: 30-40 tahun
 Kegunaan : cocok untuk segala konstruksiKegunaan : cocok untuk segala konstruksi
karena awet dan kuatkarena awet dan kuat
 Harga : Rp 4.000.000- Rp 20.000.000Harga : Rp 4.000.000- Rp 20.000.000
BENGKIRAIBENGKIRAI
 Warna : coklat kuning kemerahanWarna : coklat kuning kemerahan
 Tekstur : agak kasar dan tidak merataTekstur : agak kasar dan tidak merata
 Sifat : kayu padat dan kuat, kuat terkena panas danSifat : kayu padat dan kuat, kuat terkena panas dan
hujan. Tetapi sekali pecah seluruh bagian ikut rusak danhujan. Tetapi sekali pecah seluruh bagian ikut rusak dan
pecah semuapecah semua
 Kelas kuat : I-IIKelas kuat : I-II
 Keawetan : sampai 20 tahunKeawetan : sampai 20 tahun
 Kegunaan : kusen, konstruksi atap, konstruksi jembatan,Kegunaan : kusen, konstruksi atap, konstruksi jembatan,
penutup atap/gording, reng, usuk, pintu dan plafonpenutup atap/gording, reng, usuk, pintu dan plafon
 Harga : Rp 6.400.000-Rp. 7.000.000/mHarga : Rp 6.400.000-Rp. 7.000.000/m33
KAMPERKAMPER
 Warna : coklat mudaWarna : coklat muda
 Tekstur : agak kasar dan rataTekstur : agak kasar dan rata
 Sifat : Serat paling lembut diantara kayu kalimantan,Sifat : Serat paling lembut diantara kayu kalimantan,
kayunya wangi. Tidak tahan rayapkayunya wangi. Tidak tahan rayap
 Kelas kuat : II-IVKelas kuat : II-IV
 Keawetan : 10-15 tahunKeawetan : 10-15 tahun
 Kegunaan : konstruksi, kusen, daun pintu, jendela, reng,Kegunaan : konstruksi, kusen, daun pintu, jendela, reng,
usuk, perabot.usuk, perabot.
 Harga : Rp 5.500.000 – Rp 6.000.000Harga : Rp 5.500.000 – Rp 6.000.000
KERUINGKERUING
 Warna : coklat mudaWarna : coklat muda
 Tekstur : kasarTekstur : kasar
 Sifat : selalu mengeluarkan getah walau sudahSifat : selalu mengeluarkan getah walau sudah
diovendioven
 Kelas kuat : I-IIKelas kuat : I-II
 Kelas awet : IIIKelas awet : III
 Kegunaan : konstruksi bangunan, lantai, papanKegunaan : konstruksi bangunan, lantai, papan
dinding, kayu lapisdinding, kayu lapis
 Harga : Rp 4.500.000Harga : Rp 4.500.000
MERANTI MERAHMERANTI MERAH
 Warna : coklat kemerahanWarna : coklat kemerahan
 Tekstur : agak kasar dan rataTekstur : agak kasar dan rata
 Sifat : tidak tahan rayap, air dan teterSifat : tidak tahan rayap, air dan teter
 Kelas kuat : II-IVKelas kuat : II-IV
 Keawetan : sampai 10 tahunKeawetan : sampai 10 tahun
 Kegunaan : kayu lapis, rangka, balok,Kegunaan : kayu lapis, rangka, balok,
pintu, jendela, dinding dan lantaipintu, jendela, dinding dan lantai
 Harga : Rp 3.000.000-Rp. 3.500.000/mHarga : Rp 3.000.000-Rp. 3.500.000/m33
MERANTI PUTIHMERANTI PUTIH
 Warna : keputihanWarna : keputihan
 Tekstur : agak kasar dan rataTekstur : agak kasar dan rata
 Sifat : tidak tahan rayap dan teterSifat : tidak tahan rayap dan teter
 Kelas kuat : II-IVKelas kuat : II-IV
 Keawetan : sampai 10 tahunKeawetan : sampai 10 tahun
 Kegunaan : Lantai, kayu lapis, bangunan,Kegunaan : Lantai, kayu lapis, bangunan,
dan venir.dan venir.
 Harga : Rp. 3.000.000 - Rp.3.500.000/mHarga : Rp. 3.000.000 - Rp.3.500.000/m33
MERANTI KUNINGMERANTI KUNING
 Warna : kekuninganWarna : kekuningan
 Tekstur : agak kasar dan rataTekstur : agak kasar dan rata
 Sifat : tidak tahan rayap dan reterSifat : tidak tahan rayap dan reter
 Kelas kuat : II – IVKelas kuat : II – IV
 Keawetan : sampai 10 tahunKeawetan : sampai 10 tahun
 Kegunaan : Lantai, pemakaian utama adalahKegunaan : Lantai, pemakaian utama adalah
untuk kayu lapis, baik untuk venir, bangunanuntuk kayu lapis, baik untuk venir, bangunan
perumahan, panil.perumahan, panil.
 Harga : Rp. 3.000.000 – Rp 3.500.000/ mHarga : Rp. 3.000.000 – Rp 3.500.000/ m33
NANGKANANGKA
 Warna : Jika muda berwarna putih jika tuaWarna : Jika muda berwarna putih jika tua
berwarna kuningberwarna kuning
 Tekstur : halusTekstur : halus
 Kelas kuat : IIKelas kuat : II
 Keawetan : sampai 30 tahunKeawetan : sampai 30 tahun
 Kegunaan : bahan perabot, mebel, kusen,Kegunaan : bahan perabot, mebel, kusen,
pintu, jendela, tiang-tiang pada bangunanpintu, jendela, tiang-tiang pada bangunan
 Harga : Rp 3.000.000 – Rp 3.500.000Harga : Rp 3.000.000 – Rp 3.500.000
DURIANDURIAN
 Warna : coklat kekuninganWarna : coklat kekuningan
 Tekstur : agak kasar dan tiidak merataTekstur : agak kasar dan tiidak merata
 Kelas kuat : II-IIIKelas kuat : II-III
 Kelas awet : IV-VKelas awet : IV-V
 Kegunaan : kontruksi-kontruksi terlindung,Kegunaan : kontruksi-kontruksi terlindung,
kusen, daun pintu atau jendelakusen, daun pintu atau jendela
 Harga : Rp 1.500.000- Rp 2.000.000/m3Harga : Rp 1.500.000- Rp 2.000.000/m3
WIYUWIYU
 Warna : coklat kemerahanWarna : coklat kemerahan
 Tekstur : padat lembutTekstur : padat lembut
 Sifat : Bebas hamaSifat : Bebas hama
 Kelas kuat : III-IVKelas kuat : III-IV
 Keawetan : sampai 15 tahunKeawetan : sampai 15 tahun
 Kegunaan : mebel, konstruksi atap,Kegunaan : mebel, konstruksi atap,
plavonplavon
 Harga : Rp 2.000.000 – Rp 3.000.000Harga : Rp 2.000.000 – Rp 3.000.000
WARUWARU
 Warna : putihWarna : putih
 Tekstur : kasar dan serat jarangTekstur : kasar dan serat jarang
 Sifat : Lentur, kayu tidak bisa lurus, mudahSifat : Lentur, kayu tidak bisa lurus, mudah
pecahpecah
 Kelas kuat : IVKelas kuat : IV
 Keawetan : tidak terlalu lamaKeawetan : tidak terlalu lama
 Kegunaan : untuk papan, balok, usuk danKegunaan : untuk papan, balok, usuk dan
rengreng
 Harga : Rp 900.000 – Rp 1.000.000Harga : Rp 900.000 – Rp 1.000.000
MAHONIMAHONI
 Warna : coklatWarna : coklat
 Tekstur : agak halusTekstur : agak halus
 Sifat : tidak tahan terhadap hama bubukSifat : tidak tahan terhadap hama bubuk
 Kelas kuat : II-IIIKelas kuat : II-III
 Kegunaan : tiang-tiang konstruksiKegunaan : tiang-tiang konstruksi
bangunan, pintu, kusen, lapisan dindingbangunan, pintu, kusen, lapisan dinding
kedap air, lantai, plafon,mebelkedap air, lantai, plafon,mebel
 Harga : Rp 2.000.000- Rp 2.500.000Harga : Rp 2.000.000- Rp 2.500.000
SENGONSENGON
 Warna : putih kekuninganWarna : putih kekuningan
 Tekstur : agak halusTekstur : agak halus
 Sifat : ringan dan empuk, serat beradulSifat : ringan dan empuk, serat beradul
 Keawetan : 8 thn, bisa lebih lama jika tidakKeawetan : 8 thn, bisa lebih lama jika tidak
terkena airterkena air
 Kegunaan : atap, usuk, kuda-kudaKegunaan : atap, usuk, kuda-kuda
 Harga : Rp 1.800.000 – Rp 2.000.000Harga : Rp 1.800.000 – Rp 2.000.000
KEMPASKEMPAS
 Warna : kemerahanWarna : kemerahan
 Tekstur : kasar dan tidak rataTekstur : kasar dan tidak rata
 Sifat : sangat keras tetapi keawetannya rendahSifat : sangat keras tetapi keawetannya rendah
 Kelas kuat : III-IVKelas kuat : III-IV
 Keawetan : rendahKeawetan : rendah
 Kegunaan : karena sifat & keawetannya ygKegunaan : karena sifat & keawetannya yg
rendah, maka kempas jarang digunakanrendah, maka kempas jarang digunakan
sebagai bahan bangunansebagai bahan bangunan
 Harga : Rp 1.500.000 – Rp 2.000.000Harga : Rp 1.500.000 – Rp 2.000.000
PULAIPULAI
 Warna : putih kekuninganWarna : putih kekuningan
 Tekstur : kasarTekstur : kasar
 Sifat: kerasSifat: keras
 Kelas kuat : IV-VKelas kuat : IV-V
 Keawetan: rendahKeawetan: rendah
 Kegunaan : bingkai, dan kayu lapisKegunaan : bingkai, dan kayu lapis
 Harga : Rp. 3.000.000Harga : Rp. 3.000.000
ULINULIN
 Warna : kuning, cokelat, cokelat kelabuWarna : kuning, cokelat, cokelat kelabu
kehitaman, bila terkena hujan menjadi hitam.kehitaman, bila terkena hujan menjadi hitam.
 Tekstur : kasarTekstur : kasar
 Kelas kuat : IKelas kuat : I
 Keawetan : sampai 20 tahunKeawetan : sampai 20 tahun
 Kegunaan:Kegunaan: konstruksi di dalam air, tiangkonstruksi di dalam air, tiang
bangunan, papan lantai, jembatan, bantalanbangunan, papan lantai, jembatan, bantalan
kereta apikereta api
 Harga: Rp. 4.000.000 – Rp. 5.000.000Harga: Rp. 4.000.000 – Rp. 5.000.000
PINUSPINUS
 Warna : kuningWarna : kuning
 Tekstur : cukup halusTekstur : cukup halus
 Sifat : keras, padat, lurus, hampirSifat : keras, padat, lurus, hampir
menyerupai bengkiramenyerupai bengkira
 Keawetan : 15-20 tahunKeawetan : 15-20 tahun
 Kegunaan : mebel, konstruksiKegunaan : mebel, konstruksi
 Harga : Rp 3.000.000 – Rp 3.500.000Harga : Rp 3.000.000 – Rp 3.500.000
MINDIMINDI
 Warna : kuning keputihanWarna : kuning keputihan
 Tekstur : agak kasarTekstur : agak kasar
 Sifat : tidak tahan lembab, jika terkenaSifat : tidak tahan lembab, jika terkena
lembab, warna berubah menjadi hitam,lembab, warna berubah menjadi hitam,
tidak terlalu kerastidak terlalu keras
 Kelas kuat : IV-VKelas kuat : IV-V
 Kegunaan : papan corKegunaan : papan cor
 Harga : Rp 750.000Harga : Rp 750.000
JOHARJOHAR
 Warna : coklat mudaWarna : coklat muda
 Tekstur : kasar dan berseratTekstur : kasar dan berserat
 Sifat : kuat, padat, cukup beratSifat : kuat, padat, cukup berat
 Kelas kuat : I,IIKelas kuat : I,II
 Keawetan : bisa sampai 20 tahunKeawetan : bisa sampai 20 tahun
 Kegunaan : bangunan, mebel, lantai,Kegunaan : bangunan, mebel, lantai,
papan dindingpapan dinding
 Harga : Rp 3.500.000Harga : Rp 3.500.000
KENARIKENARI
 Warna : coklatWarna : coklat
 Tekstur : agak kasarTekstur : agak kasar
 Sifat : kuat, padat, cukup beratSifat : kuat, padat, cukup berat
 Kelas kuat : IVKelas kuat : IV
 Keawetan : 15 tahunKeawetan : 15 tahun
 Kegunaan : kayu lapis, lantai, papanKegunaan : kayu lapis, lantai, papan
dinding, rangka pintu dan jendeladinding, rangka pintu dan jendela
 Harga : Rp 3.500.000Harga : Rp 3.500.000
MERBAUMERBAU
 Warna : coklat kemerahanWarna : coklat kemerahan
 Tekstur : kasarTekstur : kasar
 Sifat : padat dan kuat, jika pecah bisaSifat : padat dan kuat, jika pecah bisa
pecah semuapecah semua
 Kelas kuat : I,,IIKelas kuat : I,,II
 Keawetan : 10-12 tahunKeawetan : 10-12 tahun
 Kegunaan : dipakai untuk balok, tiang danKegunaan : dipakai untuk balok, tiang dan
papan pada perumahan dan jembatanpapan pada perumahan dan jembatan
 Harga : Rp 3.000.000 – Rp 3.500.000Harga : Rp 3.000.000 – Rp 3.500.000
NYATOHNYATOH
 Warna : coklat mudaWarna : coklat muda
 Tekstur : terlihat halusTekstur : terlihat halus
 Sifat : semakin kering semakin ringan danSifat : semakin kering semakin ringan dan
biasanya gampang patahbiasanya gampang patah
 Kelas kuat : II,IIIKelas kuat : II,III
 Keawetan : 8-10 tahunKeawetan : 8-10 tahun
 Kegunaan : kayu lapis, papan perumahan,Kegunaan : kayu lapis, papan perumahan,
papan lantai rangka pintu dan jendelapapan lantai rangka pintu dan jendela
 Harga : Rp 4.000.000Harga : Rp 4.000.000
DAMARDAMAR
 Warna :Warna :
 Tekstur :Tekstur :
 Sifat :Sifat :
 Kelas kuat : IVKelas kuat : IV
 Keawetan : 10 tahunKeawetan : 10 tahun
 Kegunaan : konstruksi bangunan, kayuKegunaan : konstruksi bangunan, kayu
lapis, mebel, rangka pintu dan jendelalapis, mebel, rangka pintu dan jendela
 Harga : Rp 1.500.000Harga : Rp 1.500.000
PROSES PENGERINGAN KAYUPROSES PENGERINGAN KAYU
Pengeringan kayu terdiri dari dua macam:Pengeringan kayu terdiri dari dua macam:
 Pengeringan AlamiPengeringan Alami
 Pengeringan BuatanPengeringan Buatan
PENGERINGAN ALAMIPENGERINGAN ALAMI
Proses pengeringan alami dilakukanProses pengeringan alami dilakukan
hanya dengan menjemur kayu kuranghanya dengan menjemur kayu kurang
lebih antara 2 minggu sampai 1 bulanlebih antara 2 minggu sampai 1 bulan
agar kadar air yang terdapat dalam kayuagar kadar air yang terdapat dalam kayu
dapat berkurang sesuai dengan ambangdapat berkurang sesuai dengan ambang
kadar air yang diinginkan.kadar air yang diinginkan.
KELEBIHAN PENGERINGAN ALAMIKELEBIHAN PENGERINGAN ALAMI
•Biaya relative murahBiaya relative murah
•Pelaksanaan mudahPelaksanaan mudah
•Pengeringan dengan tenaga alam/matahariPengeringan dengan tenaga alam/matahari
•Kapasitas kayu tidak terbatasKapasitas kayu tidak terbatas
KEKURANGAN PENGERINGAN ALAMIKEKURANGAN PENGERINGAN ALAMI
 Waktunya lama karena tergantung cuacaWaktunya lama karena tergantung cuaca
 Memerlukan lapangan yang cukup luasMemerlukan lapangan yang cukup luas
 Memerlukan persedian kayu yang lebihMemerlukan persedian kayu yang lebih
banyakbanyak
 Cacat yang timbul sulit diperbaikiCacat yang timbul sulit diperbaiki
 Kadar air akhir umumnya masih cukupKadar air akhir umumnya masih cukup
tinggitinggi
PENGERINGAN BUATANPENGERINGAN BUATAN
 Pengeringan Buatan menggunakanPengeringan Buatan menggunakan
sumber panas berupa uap panas melaluisumber panas berupa uap panas melalui
ketel uap.ketel uap.
 Uap panas dialirkan melalui radiatorUap panas dialirkan melalui radiator
menuju kiln atau kamar pengeringanmenuju kiln atau kamar pengeringan
KELEBIHAN PENGERINGAN BUATANKELEBIHAN PENGERINGAN BUATAN
 Waktu pengeringan sangat singkatWaktu pengeringan sangat singkat
 Kadar air dapat diaturKadar air dapat diatur
 Kelembaban udara, temperature, dan sirkulasiKelembaban udara, temperature, dan sirkulasi
udara dapat diaturudara dapat diatur
 Cacat kayu dapat dihindariCacat kayu dapat dihindari
 Kontinuitas tidak terganggu dan tidak perluKontinuitas tidak terganggu dan tidak perlu
persediaan kayu yang banyakpersediaan kayu yang banyak
 Tidak membutuhkan tempat yang luasTidak membutuhkan tempat yang luas
 Kualitas hasil jauh lebih baikKualitas hasil jauh lebih baik
KEKURANGAN PENGERINGAN BUATANKEKURANGAN PENGERINGAN BUATAN
 Modal besarModal besar
 Butuh tenaga ahliButuh tenaga ahli
 Sortimer kayu yang akan dikeringkan tertentuSortimer kayu yang akan dikeringkan tertentu
PENGAWETAN KAYUPENGAWETAN KAYU
Tujuan:Tujuan:
 Untuk memperbesar keawetan kayu sehinggaUntuk memperbesar keawetan kayu sehingga
kayu yang mulanya umur pakainya tidakkayu yang mulanya umur pakainya tidak
panjang, jadi lebih panjang.panjang, jadi lebih panjang.
 Memanfaatkan pemakaian jenis-jenis kayu yangMemanfaatkan pemakaian jenis-jenis kayu yang
keawetannya rendah.keawetannya rendah.
METODE PENGAWETANMETODE PENGAWETAN
a. Metode rendamana. Metode rendaman
b. Metode pencelupanb. Metode pencelupan
c. Metode pemulasanc. Metode pemulasan
d. Metode pembalutand. Metode pembalutan
e. Metode vakum dan tekanane. Metode vakum dan tekanan
Metode rendaman:Metode rendaman:
 Kayu direndam di dalam bak larutan bahanKayu direndam di dalam bak larutan bahan
pengawet yng telah ditentukan konsentrasipengawet yng telah ditentukan konsentrasi
bahan pengawet dan pelarutnya, selamabahan pengawet dan pelarutnya, selama
beberapa jam atau beberapa hari. Saatbeberapa jam atau beberapa hari. Saat
perendaman, kayu harus terendam seluruhnya,perendaman, kayu harus terendam seluruhnya,
jangan sampai ada yang terapung. Oleh karenajangan sampai ada yang terapung. Oleh karena
itu, kayu harus diberi beban pemberat.itu, kayu harus diberi beban pemberat.
Metode pencelupan:Metode pencelupan:
 Kayu dimasukkan ke dalam bak berisi larutanKayu dimasukkan ke dalam bak berisi larutan
bahan pengawet dengan kinsentrasi yang telahbahan pengawet dengan kinsentrasi yang telah
di tentukan, dalam waktu yang hanya beberapadi tentukan, dalam waktu yang hanya beberapa
menit bahkan beberapa detik. Kelemahan caramenit bahkan beberapa detik. Kelemahan cara
ini adalah hany melapisi permukaan kayuini adalah hany melapisi permukaan kayu
sangat tipis. Hasil pengawetan ini akan lebihsangat tipis. Hasil pengawetan ini akan lebih
baik jika kayu yang diawetkan dalam keadaanbaik jika kayu yang diawetkan dalam keadaan
kering dan bahan pengawetnya dipanaskankering dan bahan pengawetnya dipanaskan
terlebih dahulu.terlebih dahulu.
Metode pemulasan:Metode pemulasan:
 Pengawetan ini dipakai untuk pengawetanPengawetan ini dipakai untuk pengawetan
sementara di daerah eksploitasi hutan atausementara di daerah eksploitasi hutan atau
kayu-kayu gergjian untuk mencegah serangankayu-kayu gergjian untuk mencegah serangan
jamur atau bubuk kayu basah, untukjamur atau bubuk kayu basah, untuk
membunuh serangga atau perusak kayu yangmembunuh serangga atau perusak kayu yang
belum banyak dan merusak kayu,dan untukbelum banyak dan merusak kayu,dan untuk
pengawetan kayu yang sudah terpasang.pengawetan kayu yang sudah terpasang.
Metode pembalutan:Metode pembalutan:
 Cara pengawetan ini khusus digunakan untukCara pengawetan ini khusus digunakan untuk
mengawetkan tiang-tiang dengan menggunakanmengawetkan tiang-tiang dengan menggunakan
bahan pengawet bentuk cream, yang ditaburkanbahan pengawet bentuk cream, yang ditaburkan
dipermukaan kayu yang masih basah,dipermukaan kayu yang masih basah,
selanjutnya dibalut sehingga terjadilah prosesselanjutnya dibalut sehingga terjadilah proses
difusi secara perlahan-lahan ke dalam kayu.difusi secara perlahan-lahan ke dalam kayu.
Metode vakum dan tekanan:Metode vakum dan tekanan:
 Penetrasi dan retensi tinggi sekali dan waktunyaPenetrasi dan retensi tinggi sekali dan waktunya
relative singkat. Metode ini dapat mengawetkanrelative singkat. Metode ini dapat mengawetkan
kayu basah dan kering.kayu basah dan kering.
SAMBUNGAN KAYUSAMBUNGAN KAYU
TERIMA KASIH…

More Related Content

What's hot

Jenis jenis kayu ( Kelas Kekuatan & Keawetan & Berat Jenis Kayu Indonesia )
Jenis jenis kayu ( Kelas Kekuatan & Keawetan & Berat Jenis Kayu Indonesia ) Jenis jenis kayu ( Kelas Kekuatan & Keawetan & Berat Jenis Kayu Indonesia )
Jenis jenis kayu ( Kelas Kekuatan & Keawetan & Berat Jenis Kayu Indonesia )
Athif Muhammad
 
ded rumah 3 lantai
ded rumah 3 lantaided rumah 3 lantai
ded rumah 3 lantai
Basith Salam
 
6.) detail pondasi b (setengah batu kali)
6.) detail pondasi b (setengah batu kali)6.) detail pondasi b (setengah batu kali)
6.) detail pondasi b (setengah batu kali)
caturprasetyo11tgb1
 
Rencana Atap dan Detail Kuda Kuda
Rencana Atap dan Detail Kuda Kuda Rencana Atap dan Detail Kuda Kuda
Rencana Atap dan Detail Kuda Kuda
Rian Irvandi
 
PENGENALAN PONDASI
PENGENALAN PONDASIPENGENALAN PONDASI
PENGENALAN PONDASI
Nurul Angreliany
 
Dinding struktural dan non struktural
Dinding struktural dan non strukturalDinding struktural dan non struktural
Dinding struktural dan non struktural
Fahreza Azhar
 
Kayu
KayuKayu
Gambar kerja
Gambar kerjaGambar kerja
Gambar kerja
theo_rifai
 
Kayu kelas II
Kayu kelas IIKayu kelas II
Kayu kelas II
Tiara Arianti
 
kuda-kuda dan Atap
kuda-kuda dan Atapkuda-kuda dan Atap
kuda-kuda dan Atap
moses hadun
 
Pengertian Dinding dan lantai
Pengertian Dinding dan lantaiPengertian Dinding dan lantai
Pengertian Dinding dan lantai
Syahul Abnur
 
Analisa pekerjaan bongkaran
Analisa pekerjaan bongkaranAnalisa pekerjaan bongkaran
Analisa pekerjaan bongkaran
Saeful Fajri
 
5.) Detail Pondasi A (Batu Kali)
5.) Detail Pondasi A (Batu Kali)5.) Detail Pondasi A (Batu Kali)
5.) Detail Pondasi A (Batu Kali)
caturprasetyo11tgb1
 
Baja ringan
Baja ringan Baja ringan
Baja ringan
Farah Nabillah
 
Kolom (sahnohilhami)
Kolom (sahnohilhami)Kolom (sahnohilhami)
Kolom (sahnohilhami)sahnohilhami
 
Makalah Struktur Bentang Lebar
Makalah Struktur Bentang LebarMakalah Struktur Bentang Lebar
Makalah Struktur Bentang Lebar
SarahChan SarahChan
 
2. pek. pondasi dan pek. dinding
2. pek. pondasi dan pek. dinding2. pek. pondasi dan pek. dinding
2. pek. pondasi dan pek. dinding
Dedi Husin
 
e-magazine arsitektur. ruang 04|2011
e-magazine arsitektur. ruang 04|2011e-magazine arsitektur. ruang 04|2011
e-magazine arsitektur. ruang 04|2011
akudanruang
 
Ilmu Bahan Bangunan
Ilmu Bahan BangunanIlmu Bahan Bangunan
Ilmu Bahan Bangunan
miranda putri s
 
Penutup Atap (Materi: Bahan Bangunan)
Penutup Atap (Materi: Bahan Bangunan)Penutup Atap (Materi: Bahan Bangunan)
Penutup Atap (Materi: Bahan Bangunan)
Vini Andayani
 

What's hot (20)

Jenis jenis kayu ( Kelas Kekuatan & Keawetan & Berat Jenis Kayu Indonesia )
Jenis jenis kayu ( Kelas Kekuatan & Keawetan & Berat Jenis Kayu Indonesia ) Jenis jenis kayu ( Kelas Kekuatan & Keawetan & Berat Jenis Kayu Indonesia )
Jenis jenis kayu ( Kelas Kekuatan & Keawetan & Berat Jenis Kayu Indonesia )
 
ded rumah 3 lantai
ded rumah 3 lantaided rumah 3 lantai
ded rumah 3 lantai
 
6.) detail pondasi b (setengah batu kali)
6.) detail pondasi b (setengah batu kali)6.) detail pondasi b (setengah batu kali)
6.) detail pondasi b (setengah batu kali)
 
Rencana Atap dan Detail Kuda Kuda
Rencana Atap dan Detail Kuda Kuda Rencana Atap dan Detail Kuda Kuda
Rencana Atap dan Detail Kuda Kuda
 
PENGENALAN PONDASI
PENGENALAN PONDASIPENGENALAN PONDASI
PENGENALAN PONDASI
 
Dinding struktural dan non struktural
Dinding struktural dan non strukturalDinding struktural dan non struktural
Dinding struktural dan non struktural
 
Kayu
KayuKayu
Kayu
 
Gambar kerja
Gambar kerjaGambar kerja
Gambar kerja
 
Kayu kelas II
Kayu kelas IIKayu kelas II
Kayu kelas II
 
kuda-kuda dan Atap
kuda-kuda dan Atapkuda-kuda dan Atap
kuda-kuda dan Atap
 
Pengertian Dinding dan lantai
Pengertian Dinding dan lantaiPengertian Dinding dan lantai
Pengertian Dinding dan lantai
 
Analisa pekerjaan bongkaran
Analisa pekerjaan bongkaranAnalisa pekerjaan bongkaran
Analisa pekerjaan bongkaran
 
5.) Detail Pondasi A (Batu Kali)
5.) Detail Pondasi A (Batu Kali)5.) Detail Pondasi A (Batu Kali)
5.) Detail Pondasi A (Batu Kali)
 
Baja ringan
Baja ringan Baja ringan
Baja ringan
 
Kolom (sahnohilhami)
Kolom (sahnohilhami)Kolom (sahnohilhami)
Kolom (sahnohilhami)
 
Makalah Struktur Bentang Lebar
Makalah Struktur Bentang LebarMakalah Struktur Bentang Lebar
Makalah Struktur Bentang Lebar
 
2. pek. pondasi dan pek. dinding
2. pek. pondasi dan pek. dinding2. pek. pondasi dan pek. dinding
2. pek. pondasi dan pek. dinding
 
e-magazine arsitektur. ruang 04|2011
e-magazine arsitektur. ruang 04|2011e-magazine arsitektur. ruang 04|2011
e-magazine arsitektur. ruang 04|2011
 
Ilmu Bahan Bangunan
Ilmu Bahan BangunanIlmu Bahan Bangunan
Ilmu Bahan Bangunan
 
Penutup Atap (Materi: Bahan Bangunan)
Penutup Atap (Materi: Bahan Bangunan)Penutup Atap (Materi: Bahan Bangunan)
Penutup Atap (Materi: Bahan Bangunan)
 

Viewers also liked

Sifat kayu
Sifat kayuSifat kayu
Sifat kayu
Azis Hamid
 
Bahan Lantai (Materi: Bahan Bangunan)
Bahan Lantai (Materi: Bahan Bangunan)Bahan Lantai (Materi: Bahan Bangunan)
Bahan Lantai (Materi: Bahan Bangunan)
Vini Andayani
 
KACA (Materi: Bahan Bangunan)
KACA (Materi: Bahan Bangunan)KACA (Materi: Bahan Bangunan)
KACA (Materi: Bahan Bangunan)
Vini Andayani
 
Bahan Dinding (Materi: Bahan Bangunan)
Bahan Dinding (Materi: Bahan Bangunan)Bahan Dinding (Materi: Bahan Bangunan)
Bahan Dinding (Materi: Bahan Bangunan)
Vini Andayani
 
Ciri ciri kayu
Ciri ciri kayuCiri ciri kayu
Ciri ciri kayu
Alif Akram
 
Anatomi Kayu daun jarum (KDJ)
Anatomi Kayu daun jarum (KDJ)Anatomi Kayu daun jarum (KDJ)
Anatomi Kayu daun jarum (KDJ)
Ibel007
 
Manuale SketchUp Pro 2014
Manuale SketchUp Pro 2014Manuale SketchUp Pro 2014
Manuale SketchUp Pro 2014
Michele Minighin
 
ILMU KAYU PERTUMBUHAN POHON
ILMU KAYU PERTUMBUHAN POHONILMU KAYU PERTUMBUHAN POHON
ILMU KAYU PERTUMBUHAN POHON
EDIS BLOG
 
Lighting with v ray for sketch up – definitive guide part 1 -_ sketchup 3d re...
Lighting with v ray for sketch up – definitive guide part 1 -_ sketchup 3d re...Lighting with v ray for sketch up – definitive guide part 1 -_ sketchup 3d re...
Lighting with v ray for sketch up – definitive guide part 1 -_ sketchup 3d re...
chemistry-rocket
 
Sketch 3 manual
Sketch 3 manualSketch 3 manual
Sketch 3 manual
Andrea Chagas
 
V Ray For Sketch Up 2007 Manual
V Ray For Sketch Up 2007 ManualV Ray For Sketch Up 2007 Manual
V Ray For Sketch Up 2007 Manual
Pheo8x
 
ILMU KAYU PENDAHULUAN
ILMU KAYU PENDAHULUANILMU KAYU PENDAHULUAN
ILMU KAYU PENDAHULUAN
EDIS BLOG
 
Jenis - Jenis Bahan Material
Jenis - Jenis Bahan MaterialJenis - Jenis Bahan Material
Jenis - Jenis Bahan MaterialFerRy P. RAzi
 
ILMU KAYU STRUKTUR SEL KAYU
ILMU KAYU STRUKTUR SEL KAYUILMU KAYU STRUKTUR SEL KAYU
ILMU KAYU STRUKTUR SEL KAYU
EDIS BLOG
 
Kayu Meranti
Kayu MerantiKayu Meranti
Kayu Meranti
Hamdanil Hamdanil
 
Bahan Finishing (Materi: Bahan Bangunan)
Bahan Finishing (Materi: Bahan Bangunan)Bahan Finishing (Materi: Bahan Bangunan)
Bahan Finishing (Materi: Bahan Bangunan)
Vini Andayani
 

Viewers also liked (20)

Sifat kayu
Sifat kayuSifat kayu
Sifat kayu
 
Bahan Lantai (Materi: Bahan Bangunan)
Bahan Lantai (Materi: Bahan Bangunan)Bahan Lantai (Materi: Bahan Bangunan)
Bahan Lantai (Materi: Bahan Bangunan)
 
KACA (Materi: Bahan Bangunan)
KACA (Materi: Bahan Bangunan)KACA (Materi: Bahan Bangunan)
KACA (Materi: Bahan Bangunan)
 
Bahan Dinding (Materi: Bahan Bangunan)
Bahan Dinding (Materi: Bahan Bangunan)Bahan Dinding (Materi: Bahan Bangunan)
Bahan Dinding (Materi: Bahan Bangunan)
 
Ciri ciri kayu
Ciri ciri kayuCiri ciri kayu
Ciri ciri kayu
 
Kayu
KayuKayu
Kayu
 
FAKTOR - FAKTOR PENYEBAB Variabilitas
FAKTOR - FAKTOR PENYEBAB VariabilitasFAKTOR - FAKTOR PENYEBAB Variabilitas
FAKTOR - FAKTOR PENYEBAB Variabilitas
 
Anatomi Kayu daun jarum (KDJ)
Anatomi Kayu daun jarum (KDJ)Anatomi Kayu daun jarum (KDJ)
Anatomi Kayu daun jarum (KDJ)
 
402 teknik konstruksi kayu
402 teknik konstruksi kayu402 teknik konstruksi kayu
402 teknik konstruksi kayu
 
Manuale SketchUp Pro 2014
Manuale SketchUp Pro 2014Manuale SketchUp Pro 2014
Manuale SketchUp Pro 2014
 
Kayu _ Material dan Konstruksi
Kayu _ Material dan KonstruksiKayu _ Material dan Konstruksi
Kayu _ Material dan Konstruksi
 
ILMU KAYU PERTUMBUHAN POHON
ILMU KAYU PERTUMBUHAN POHONILMU KAYU PERTUMBUHAN POHON
ILMU KAYU PERTUMBUHAN POHON
 
Lighting with v ray for sketch up – definitive guide part 1 -_ sketchup 3d re...
Lighting with v ray for sketch up – definitive guide part 1 -_ sketchup 3d re...Lighting with v ray for sketch up – definitive guide part 1 -_ sketchup 3d re...
Lighting with v ray for sketch up – definitive guide part 1 -_ sketchup 3d re...
 
Sketch 3 manual
Sketch 3 manualSketch 3 manual
Sketch 3 manual
 
V Ray For Sketch Up 2007 Manual
V Ray For Sketch Up 2007 ManualV Ray For Sketch Up 2007 Manual
V Ray For Sketch Up 2007 Manual
 
ILMU KAYU PENDAHULUAN
ILMU KAYU PENDAHULUANILMU KAYU PENDAHULUAN
ILMU KAYU PENDAHULUAN
 
Jenis - Jenis Bahan Material
Jenis - Jenis Bahan MaterialJenis - Jenis Bahan Material
Jenis - Jenis Bahan Material
 
ILMU KAYU STRUKTUR SEL KAYU
ILMU KAYU STRUKTUR SEL KAYUILMU KAYU STRUKTUR SEL KAYU
ILMU KAYU STRUKTUR SEL KAYU
 
Kayu Meranti
Kayu MerantiKayu Meranti
Kayu Meranti
 
Bahan Finishing (Materi: Bahan Bangunan)
Bahan Finishing (Materi: Bahan Bangunan)Bahan Finishing (Materi: Bahan Bangunan)
Bahan Finishing (Materi: Bahan Bangunan)
 

Recently uploaded

ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
JokoPramono34
 
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratPendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Eldi Mardiansyah
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
Kanaidi ken
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
OcitaDianAntari
 
RESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptx
RESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptxRESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptx
RESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptx
ABDULRASIDSANGADJI1
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
DinaSetiawan2
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
akram124738
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
arianferdana
 
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptxALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
rusinaharva1
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMK
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMKModul ajar logaritma matematika kelas X SMK
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMK
WinaldiSatria
 
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala SekolahVisi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
kusnen59
 
7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx
7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx
7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx
AskariB1
 

Recently uploaded (20)

ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
 
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratPendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
 
RESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptx
RESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptxRESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptx
RESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptx
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
 
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptxALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMK
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMKModul ajar logaritma matematika kelas X SMK
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMK
 
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala SekolahVisi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
 
7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx
7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx
7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx
 

Kayu (Materi: Bahan Bangunan)

  • 1. KAYU SEBAGAI BAHAN BANGUNANKAYU SEBAGAI BAHAN BANGUNAN
  • 2. JENIS-JENIS KAYUJENIS-JENIS KAYU  JatiJati  BengkiraiBengkirai  KamperKamper  KeruingKeruing  Meranti MerahMeranti Merah  Meranti PutihMeranti Putih  Meranti KuningMeranti Kuning  NangkaNangka  DurianDurian  WiyuWiyu  WaruWaru  MahoniMahoni  SengonSengon  KempasKempas  PulaiPulai  UlinUlin  MindiMindi  PinusPinus  JoharJohar  KenariKenari  MerbauMerbau  NyatohNyatoh  DamarDamar
  • 3. JATIJATI  Warna : coklat mudaWarna : coklat muda  Tekstur : agak kasar dan serat kayu kelihatanTekstur : agak kasar dan serat kayu kelihatan jelas pada jati yang sudah tuajelas pada jati yang sudah tua  Sifat : tahan rayap dan tahan airSifat : tahan rayap dan tahan air  Kelas kuat : IKelas kuat : I  Keawetan: 30-40 tahunKeawetan: 30-40 tahun  Kegunaan : cocok untuk segala konstruksiKegunaan : cocok untuk segala konstruksi karena awet dan kuatkarena awet dan kuat  Harga : Rp 4.000.000- Rp 20.000.000Harga : Rp 4.000.000- Rp 20.000.000
  • 4. BENGKIRAIBENGKIRAI  Warna : coklat kuning kemerahanWarna : coklat kuning kemerahan  Tekstur : agak kasar dan tidak merataTekstur : agak kasar dan tidak merata  Sifat : kayu padat dan kuat, kuat terkena panas danSifat : kayu padat dan kuat, kuat terkena panas dan hujan. Tetapi sekali pecah seluruh bagian ikut rusak danhujan. Tetapi sekali pecah seluruh bagian ikut rusak dan pecah semuapecah semua  Kelas kuat : I-IIKelas kuat : I-II  Keawetan : sampai 20 tahunKeawetan : sampai 20 tahun  Kegunaan : kusen, konstruksi atap, konstruksi jembatan,Kegunaan : kusen, konstruksi atap, konstruksi jembatan, penutup atap/gording, reng, usuk, pintu dan plafonpenutup atap/gording, reng, usuk, pintu dan plafon  Harga : Rp 6.400.000-Rp. 7.000.000/mHarga : Rp 6.400.000-Rp. 7.000.000/m33
  • 5. KAMPERKAMPER  Warna : coklat mudaWarna : coklat muda  Tekstur : agak kasar dan rataTekstur : agak kasar dan rata  Sifat : Serat paling lembut diantara kayu kalimantan,Sifat : Serat paling lembut diantara kayu kalimantan, kayunya wangi. Tidak tahan rayapkayunya wangi. Tidak tahan rayap  Kelas kuat : II-IVKelas kuat : II-IV  Keawetan : 10-15 tahunKeawetan : 10-15 tahun  Kegunaan : konstruksi, kusen, daun pintu, jendela, reng,Kegunaan : konstruksi, kusen, daun pintu, jendela, reng, usuk, perabot.usuk, perabot.  Harga : Rp 5.500.000 – Rp 6.000.000Harga : Rp 5.500.000 – Rp 6.000.000
  • 6. KERUINGKERUING  Warna : coklat mudaWarna : coklat muda  Tekstur : kasarTekstur : kasar  Sifat : selalu mengeluarkan getah walau sudahSifat : selalu mengeluarkan getah walau sudah diovendioven  Kelas kuat : I-IIKelas kuat : I-II  Kelas awet : IIIKelas awet : III  Kegunaan : konstruksi bangunan, lantai, papanKegunaan : konstruksi bangunan, lantai, papan dinding, kayu lapisdinding, kayu lapis  Harga : Rp 4.500.000Harga : Rp 4.500.000
  • 7. MERANTI MERAHMERANTI MERAH  Warna : coklat kemerahanWarna : coklat kemerahan  Tekstur : agak kasar dan rataTekstur : agak kasar dan rata  Sifat : tidak tahan rayap, air dan teterSifat : tidak tahan rayap, air dan teter  Kelas kuat : II-IVKelas kuat : II-IV  Keawetan : sampai 10 tahunKeawetan : sampai 10 tahun  Kegunaan : kayu lapis, rangka, balok,Kegunaan : kayu lapis, rangka, balok, pintu, jendela, dinding dan lantaipintu, jendela, dinding dan lantai  Harga : Rp 3.000.000-Rp. 3.500.000/mHarga : Rp 3.000.000-Rp. 3.500.000/m33
  • 8. MERANTI PUTIHMERANTI PUTIH  Warna : keputihanWarna : keputihan  Tekstur : agak kasar dan rataTekstur : agak kasar dan rata  Sifat : tidak tahan rayap dan teterSifat : tidak tahan rayap dan teter  Kelas kuat : II-IVKelas kuat : II-IV  Keawetan : sampai 10 tahunKeawetan : sampai 10 tahun  Kegunaan : Lantai, kayu lapis, bangunan,Kegunaan : Lantai, kayu lapis, bangunan, dan venir.dan venir.  Harga : Rp. 3.000.000 - Rp.3.500.000/mHarga : Rp. 3.000.000 - Rp.3.500.000/m33
  • 9. MERANTI KUNINGMERANTI KUNING  Warna : kekuninganWarna : kekuningan  Tekstur : agak kasar dan rataTekstur : agak kasar dan rata  Sifat : tidak tahan rayap dan reterSifat : tidak tahan rayap dan reter  Kelas kuat : II – IVKelas kuat : II – IV  Keawetan : sampai 10 tahunKeawetan : sampai 10 tahun  Kegunaan : Lantai, pemakaian utama adalahKegunaan : Lantai, pemakaian utama adalah untuk kayu lapis, baik untuk venir, bangunanuntuk kayu lapis, baik untuk venir, bangunan perumahan, panil.perumahan, panil.  Harga : Rp. 3.000.000 – Rp 3.500.000/ mHarga : Rp. 3.000.000 – Rp 3.500.000/ m33
  • 10. NANGKANANGKA  Warna : Jika muda berwarna putih jika tuaWarna : Jika muda berwarna putih jika tua berwarna kuningberwarna kuning  Tekstur : halusTekstur : halus  Kelas kuat : IIKelas kuat : II  Keawetan : sampai 30 tahunKeawetan : sampai 30 tahun  Kegunaan : bahan perabot, mebel, kusen,Kegunaan : bahan perabot, mebel, kusen, pintu, jendela, tiang-tiang pada bangunanpintu, jendela, tiang-tiang pada bangunan  Harga : Rp 3.000.000 – Rp 3.500.000Harga : Rp 3.000.000 – Rp 3.500.000
  • 11. DURIANDURIAN  Warna : coklat kekuninganWarna : coklat kekuningan  Tekstur : agak kasar dan tiidak merataTekstur : agak kasar dan tiidak merata  Kelas kuat : II-IIIKelas kuat : II-III  Kelas awet : IV-VKelas awet : IV-V  Kegunaan : kontruksi-kontruksi terlindung,Kegunaan : kontruksi-kontruksi terlindung, kusen, daun pintu atau jendelakusen, daun pintu atau jendela  Harga : Rp 1.500.000- Rp 2.000.000/m3Harga : Rp 1.500.000- Rp 2.000.000/m3
  • 12. WIYUWIYU  Warna : coklat kemerahanWarna : coklat kemerahan  Tekstur : padat lembutTekstur : padat lembut  Sifat : Bebas hamaSifat : Bebas hama  Kelas kuat : III-IVKelas kuat : III-IV  Keawetan : sampai 15 tahunKeawetan : sampai 15 tahun  Kegunaan : mebel, konstruksi atap,Kegunaan : mebel, konstruksi atap, plavonplavon  Harga : Rp 2.000.000 – Rp 3.000.000Harga : Rp 2.000.000 – Rp 3.000.000
  • 13. WARUWARU  Warna : putihWarna : putih  Tekstur : kasar dan serat jarangTekstur : kasar dan serat jarang  Sifat : Lentur, kayu tidak bisa lurus, mudahSifat : Lentur, kayu tidak bisa lurus, mudah pecahpecah  Kelas kuat : IVKelas kuat : IV  Keawetan : tidak terlalu lamaKeawetan : tidak terlalu lama  Kegunaan : untuk papan, balok, usuk danKegunaan : untuk papan, balok, usuk dan rengreng  Harga : Rp 900.000 – Rp 1.000.000Harga : Rp 900.000 – Rp 1.000.000
  • 14. MAHONIMAHONI  Warna : coklatWarna : coklat  Tekstur : agak halusTekstur : agak halus  Sifat : tidak tahan terhadap hama bubukSifat : tidak tahan terhadap hama bubuk  Kelas kuat : II-IIIKelas kuat : II-III  Kegunaan : tiang-tiang konstruksiKegunaan : tiang-tiang konstruksi bangunan, pintu, kusen, lapisan dindingbangunan, pintu, kusen, lapisan dinding kedap air, lantai, plafon,mebelkedap air, lantai, plafon,mebel  Harga : Rp 2.000.000- Rp 2.500.000Harga : Rp 2.000.000- Rp 2.500.000
  • 15. SENGONSENGON  Warna : putih kekuninganWarna : putih kekuningan  Tekstur : agak halusTekstur : agak halus  Sifat : ringan dan empuk, serat beradulSifat : ringan dan empuk, serat beradul  Keawetan : 8 thn, bisa lebih lama jika tidakKeawetan : 8 thn, bisa lebih lama jika tidak terkena airterkena air  Kegunaan : atap, usuk, kuda-kudaKegunaan : atap, usuk, kuda-kuda  Harga : Rp 1.800.000 – Rp 2.000.000Harga : Rp 1.800.000 – Rp 2.000.000
  • 16. KEMPASKEMPAS  Warna : kemerahanWarna : kemerahan  Tekstur : kasar dan tidak rataTekstur : kasar dan tidak rata  Sifat : sangat keras tetapi keawetannya rendahSifat : sangat keras tetapi keawetannya rendah  Kelas kuat : III-IVKelas kuat : III-IV  Keawetan : rendahKeawetan : rendah  Kegunaan : karena sifat & keawetannya ygKegunaan : karena sifat & keawetannya yg rendah, maka kempas jarang digunakanrendah, maka kempas jarang digunakan sebagai bahan bangunansebagai bahan bangunan  Harga : Rp 1.500.000 – Rp 2.000.000Harga : Rp 1.500.000 – Rp 2.000.000
  • 17. PULAIPULAI  Warna : putih kekuninganWarna : putih kekuningan  Tekstur : kasarTekstur : kasar  Sifat: kerasSifat: keras  Kelas kuat : IV-VKelas kuat : IV-V  Keawetan: rendahKeawetan: rendah  Kegunaan : bingkai, dan kayu lapisKegunaan : bingkai, dan kayu lapis  Harga : Rp. 3.000.000Harga : Rp. 3.000.000
  • 18. ULINULIN  Warna : kuning, cokelat, cokelat kelabuWarna : kuning, cokelat, cokelat kelabu kehitaman, bila terkena hujan menjadi hitam.kehitaman, bila terkena hujan menjadi hitam.  Tekstur : kasarTekstur : kasar  Kelas kuat : IKelas kuat : I  Keawetan : sampai 20 tahunKeawetan : sampai 20 tahun  Kegunaan:Kegunaan: konstruksi di dalam air, tiangkonstruksi di dalam air, tiang bangunan, papan lantai, jembatan, bantalanbangunan, papan lantai, jembatan, bantalan kereta apikereta api  Harga: Rp. 4.000.000 – Rp. 5.000.000Harga: Rp. 4.000.000 – Rp. 5.000.000
  • 19. PINUSPINUS  Warna : kuningWarna : kuning  Tekstur : cukup halusTekstur : cukup halus  Sifat : keras, padat, lurus, hampirSifat : keras, padat, lurus, hampir menyerupai bengkiramenyerupai bengkira  Keawetan : 15-20 tahunKeawetan : 15-20 tahun  Kegunaan : mebel, konstruksiKegunaan : mebel, konstruksi  Harga : Rp 3.000.000 – Rp 3.500.000Harga : Rp 3.000.000 – Rp 3.500.000
  • 20. MINDIMINDI  Warna : kuning keputihanWarna : kuning keputihan  Tekstur : agak kasarTekstur : agak kasar  Sifat : tidak tahan lembab, jika terkenaSifat : tidak tahan lembab, jika terkena lembab, warna berubah menjadi hitam,lembab, warna berubah menjadi hitam, tidak terlalu kerastidak terlalu keras  Kelas kuat : IV-VKelas kuat : IV-V  Kegunaan : papan corKegunaan : papan cor  Harga : Rp 750.000Harga : Rp 750.000
  • 21. JOHARJOHAR  Warna : coklat mudaWarna : coklat muda  Tekstur : kasar dan berseratTekstur : kasar dan berserat  Sifat : kuat, padat, cukup beratSifat : kuat, padat, cukup berat  Kelas kuat : I,IIKelas kuat : I,II  Keawetan : bisa sampai 20 tahunKeawetan : bisa sampai 20 tahun  Kegunaan : bangunan, mebel, lantai,Kegunaan : bangunan, mebel, lantai, papan dindingpapan dinding  Harga : Rp 3.500.000Harga : Rp 3.500.000
  • 22. KENARIKENARI  Warna : coklatWarna : coklat  Tekstur : agak kasarTekstur : agak kasar  Sifat : kuat, padat, cukup beratSifat : kuat, padat, cukup berat  Kelas kuat : IVKelas kuat : IV  Keawetan : 15 tahunKeawetan : 15 tahun  Kegunaan : kayu lapis, lantai, papanKegunaan : kayu lapis, lantai, papan dinding, rangka pintu dan jendeladinding, rangka pintu dan jendela  Harga : Rp 3.500.000Harga : Rp 3.500.000
  • 23. MERBAUMERBAU  Warna : coklat kemerahanWarna : coklat kemerahan  Tekstur : kasarTekstur : kasar  Sifat : padat dan kuat, jika pecah bisaSifat : padat dan kuat, jika pecah bisa pecah semuapecah semua  Kelas kuat : I,,IIKelas kuat : I,,II  Keawetan : 10-12 tahunKeawetan : 10-12 tahun  Kegunaan : dipakai untuk balok, tiang danKegunaan : dipakai untuk balok, tiang dan papan pada perumahan dan jembatanpapan pada perumahan dan jembatan  Harga : Rp 3.000.000 – Rp 3.500.000Harga : Rp 3.000.000 – Rp 3.500.000
  • 24. NYATOHNYATOH  Warna : coklat mudaWarna : coklat muda  Tekstur : terlihat halusTekstur : terlihat halus  Sifat : semakin kering semakin ringan danSifat : semakin kering semakin ringan dan biasanya gampang patahbiasanya gampang patah  Kelas kuat : II,IIIKelas kuat : II,III  Keawetan : 8-10 tahunKeawetan : 8-10 tahun  Kegunaan : kayu lapis, papan perumahan,Kegunaan : kayu lapis, papan perumahan, papan lantai rangka pintu dan jendelapapan lantai rangka pintu dan jendela  Harga : Rp 4.000.000Harga : Rp 4.000.000
  • 25. DAMARDAMAR  Warna :Warna :  Tekstur :Tekstur :  Sifat :Sifat :  Kelas kuat : IVKelas kuat : IV  Keawetan : 10 tahunKeawetan : 10 tahun  Kegunaan : konstruksi bangunan, kayuKegunaan : konstruksi bangunan, kayu lapis, mebel, rangka pintu dan jendelalapis, mebel, rangka pintu dan jendela  Harga : Rp 1.500.000Harga : Rp 1.500.000
  • 26. PROSES PENGERINGAN KAYUPROSES PENGERINGAN KAYU Pengeringan kayu terdiri dari dua macam:Pengeringan kayu terdiri dari dua macam:  Pengeringan AlamiPengeringan Alami  Pengeringan BuatanPengeringan Buatan
  • 27. PENGERINGAN ALAMIPENGERINGAN ALAMI Proses pengeringan alami dilakukanProses pengeringan alami dilakukan hanya dengan menjemur kayu kuranghanya dengan menjemur kayu kurang lebih antara 2 minggu sampai 1 bulanlebih antara 2 minggu sampai 1 bulan agar kadar air yang terdapat dalam kayuagar kadar air yang terdapat dalam kayu dapat berkurang sesuai dengan ambangdapat berkurang sesuai dengan ambang kadar air yang diinginkan.kadar air yang diinginkan.
  • 28. KELEBIHAN PENGERINGAN ALAMIKELEBIHAN PENGERINGAN ALAMI •Biaya relative murahBiaya relative murah •Pelaksanaan mudahPelaksanaan mudah •Pengeringan dengan tenaga alam/matahariPengeringan dengan tenaga alam/matahari •Kapasitas kayu tidak terbatasKapasitas kayu tidak terbatas
  • 29. KEKURANGAN PENGERINGAN ALAMIKEKURANGAN PENGERINGAN ALAMI  Waktunya lama karena tergantung cuacaWaktunya lama karena tergantung cuaca  Memerlukan lapangan yang cukup luasMemerlukan lapangan yang cukup luas  Memerlukan persedian kayu yang lebihMemerlukan persedian kayu yang lebih banyakbanyak  Cacat yang timbul sulit diperbaikiCacat yang timbul sulit diperbaiki  Kadar air akhir umumnya masih cukupKadar air akhir umumnya masih cukup tinggitinggi
  • 30. PENGERINGAN BUATANPENGERINGAN BUATAN  Pengeringan Buatan menggunakanPengeringan Buatan menggunakan sumber panas berupa uap panas melaluisumber panas berupa uap panas melalui ketel uap.ketel uap.  Uap panas dialirkan melalui radiatorUap panas dialirkan melalui radiator menuju kiln atau kamar pengeringanmenuju kiln atau kamar pengeringan
  • 31. KELEBIHAN PENGERINGAN BUATANKELEBIHAN PENGERINGAN BUATAN  Waktu pengeringan sangat singkatWaktu pengeringan sangat singkat  Kadar air dapat diaturKadar air dapat diatur  Kelembaban udara, temperature, dan sirkulasiKelembaban udara, temperature, dan sirkulasi udara dapat diaturudara dapat diatur  Cacat kayu dapat dihindariCacat kayu dapat dihindari  Kontinuitas tidak terganggu dan tidak perluKontinuitas tidak terganggu dan tidak perlu persediaan kayu yang banyakpersediaan kayu yang banyak  Tidak membutuhkan tempat yang luasTidak membutuhkan tempat yang luas  Kualitas hasil jauh lebih baikKualitas hasil jauh lebih baik
  • 32. KEKURANGAN PENGERINGAN BUATANKEKURANGAN PENGERINGAN BUATAN  Modal besarModal besar  Butuh tenaga ahliButuh tenaga ahli  Sortimer kayu yang akan dikeringkan tertentuSortimer kayu yang akan dikeringkan tertentu
  • 33. PENGAWETAN KAYUPENGAWETAN KAYU Tujuan:Tujuan:  Untuk memperbesar keawetan kayu sehinggaUntuk memperbesar keawetan kayu sehingga kayu yang mulanya umur pakainya tidakkayu yang mulanya umur pakainya tidak panjang, jadi lebih panjang.panjang, jadi lebih panjang.  Memanfaatkan pemakaian jenis-jenis kayu yangMemanfaatkan pemakaian jenis-jenis kayu yang keawetannya rendah.keawetannya rendah.
  • 34. METODE PENGAWETANMETODE PENGAWETAN a. Metode rendamana. Metode rendaman b. Metode pencelupanb. Metode pencelupan c. Metode pemulasanc. Metode pemulasan d. Metode pembalutand. Metode pembalutan e. Metode vakum dan tekanane. Metode vakum dan tekanan
  • 35. Metode rendaman:Metode rendaman:  Kayu direndam di dalam bak larutan bahanKayu direndam di dalam bak larutan bahan pengawet yng telah ditentukan konsentrasipengawet yng telah ditentukan konsentrasi bahan pengawet dan pelarutnya, selamabahan pengawet dan pelarutnya, selama beberapa jam atau beberapa hari. Saatbeberapa jam atau beberapa hari. Saat perendaman, kayu harus terendam seluruhnya,perendaman, kayu harus terendam seluruhnya, jangan sampai ada yang terapung. Oleh karenajangan sampai ada yang terapung. Oleh karena itu, kayu harus diberi beban pemberat.itu, kayu harus diberi beban pemberat.
  • 36. Metode pencelupan:Metode pencelupan:  Kayu dimasukkan ke dalam bak berisi larutanKayu dimasukkan ke dalam bak berisi larutan bahan pengawet dengan kinsentrasi yang telahbahan pengawet dengan kinsentrasi yang telah di tentukan, dalam waktu yang hanya beberapadi tentukan, dalam waktu yang hanya beberapa menit bahkan beberapa detik. Kelemahan caramenit bahkan beberapa detik. Kelemahan cara ini adalah hany melapisi permukaan kayuini adalah hany melapisi permukaan kayu sangat tipis. Hasil pengawetan ini akan lebihsangat tipis. Hasil pengawetan ini akan lebih baik jika kayu yang diawetkan dalam keadaanbaik jika kayu yang diawetkan dalam keadaan kering dan bahan pengawetnya dipanaskankering dan bahan pengawetnya dipanaskan terlebih dahulu.terlebih dahulu.
  • 37. Metode pemulasan:Metode pemulasan:  Pengawetan ini dipakai untuk pengawetanPengawetan ini dipakai untuk pengawetan sementara di daerah eksploitasi hutan atausementara di daerah eksploitasi hutan atau kayu-kayu gergjian untuk mencegah serangankayu-kayu gergjian untuk mencegah serangan jamur atau bubuk kayu basah, untukjamur atau bubuk kayu basah, untuk membunuh serangga atau perusak kayu yangmembunuh serangga atau perusak kayu yang belum banyak dan merusak kayu,dan untukbelum banyak dan merusak kayu,dan untuk pengawetan kayu yang sudah terpasang.pengawetan kayu yang sudah terpasang.
  • 38. Metode pembalutan:Metode pembalutan:  Cara pengawetan ini khusus digunakan untukCara pengawetan ini khusus digunakan untuk mengawetkan tiang-tiang dengan menggunakanmengawetkan tiang-tiang dengan menggunakan bahan pengawet bentuk cream, yang ditaburkanbahan pengawet bentuk cream, yang ditaburkan dipermukaan kayu yang masih basah,dipermukaan kayu yang masih basah, selanjutnya dibalut sehingga terjadilah prosesselanjutnya dibalut sehingga terjadilah proses difusi secara perlahan-lahan ke dalam kayu.difusi secara perlahan-lahan ke dalam kayu.
  • 39. Metode vakum dan tekanan:Metode vakum dan tekanan:  Penetrasi dan retensi tinggi sekali dan waktunyaPenetrasi dan retensi tinggi sekali dan waktunya relative singkat. Metode ini dapat mengawetkanrelative singkat. Metode ini dapat mengawetkan kayu basah dan kering.kayu basah dan kering.