SlideShare a Scribd company logo
1 of 123
Download to read offline
VESSEL DAN BAHAN ISIAN
DI PABRIK UREA
PT PETROKIMIA GRESIK
Disusun oleh :
Pulung Sambadha 21030112120023
Yonathan nusaputra H. 21030112130066
Pembimbing :
Bpk. Nadi Karsono
1
KATA PENGANTAR
Vessel adalah alat yang sangat penting dan hampir
selalu ada dalam suatu industri karena vessel sangat
dibutuhkan dalam berbagai proses industri. Terdapat
berbagai macam jenis vessel dengan berbagai macam
bentuk serta fungsinya. Begitu juga dengan bahan isian
di pabrik urea PT Petrokimia Gresik yang menggunakan
packing dan resin untuk membantu beberapa proses
supaya berjalan secara efisien.
Pengklasifikasian vessel berdasarkan desain
orientasinya, fungsi atau keguaannya, bentuk geometri ,
serta bagian-bagian pada vessel. Sedangkan untuk
bahan isian dalam buku ini akan dibahas mengenai
kriteria dalam pemilihan packing, jenis-jenis packing
beserta kelebihan dan kekurangannya, serta material
yang digunakan sebagai bahan dasar packing.Pada
booklet juga akan dibahas vessel dan bahan isian yang
digunakan PT. Petrokimia Gresik khususnya pada
produksi urea.
Akhir kata semoga dengan tersusunnya booklet ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak, baik untuk
penyusun sendiri dan para pembaca khalayak umum
dalam menambah wawasan tentang vessel dan bahan
isian di pabrik urea PT Petrokimia Gresik.
Gresik, September 2015
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .....................................................1
BAGIAN II PENDAHULUAN..........................................5
BAGIAN II VESSEL ......................................................7
II.1. Definisi Vessel (Bejana)......................................7
II.2. Klasifikasi Vessel................................................7
II.3. Bagian-bagian Vessel.......................................15
II.4. Vessel di Pabrik Urea PT Petrokimia Gresik.....23
Reaktor (DC-101).................................................23
Stripper (DA-101).................................................24
Scrubber (DA-102)...............................................25
HP Decomposer (DA-201) ...................................26
LP Decomposer (DA-202)....................................27
HP Absorber Lower (EA-401B) ............................28
Urea Hydrolizer (DA-502).....................................29
Final Separator (FA-203) .....................................30
Vacuum Concentrator (FA-202A).........................31
Vacuum Concetrator Lower (FA-202B) ................32
Washing Coloumn (DA-401) ................................33
Flash Separator (FA-205).....................................33
Process Condensate Stripper (DA-501)...............34
Final Absorber (DA-503) ......................................35
First Stage Suction Separator (FA-111) ...............36
Second Stage Suction Separator (FA-112) ..........37
3
Third Stage Suction Separator (FA-113)..............38
Fourth Stage Suction Separator (FA-114)............39
Saturation Drum (FA-102)....................................40
Steam Drum (FA-103)..........................................41
Steam Condensate Tank (FA-104........................42
Ammonia Reservoir (FA-105)...............................43
Sealing Water Tank (FA-121)...............................44
Urea Solution Tank (FA-201) ...............................45
Hot Water Tank (FA-204).....................................46
Heat Tank (FA-301) .............................................46
Dissolving Tank (FA-302).....................................47
Strainer Washing Tank (FA-304)..........................47
Water Tank (FA-305) ...........................................48
Urea Drainage Tank (FA-306)..............................48
Carbonate Solution Tank (FA-401).......................49
Process Condensate Tank (FA-501)....................50
HP Absorber Upper (EA-401A) ............................51
Condensate Pot for EA-201 (FA-206) ..................52
Final Concentrator (EA-202) ................................53
BAGIAN III BAHAN ISIAN...........................................54
III.1. Gambaran tentang Bahan Isian.......................54
III.2. Packing sebagai Alat Kontak Antar Fase.........56
III.2.1. Kriteria Pemilihan Packing ........................56
III.2.2 Pemilihan Ukuran Packing ........................56
4
III.2.3 Jenis Packing............................................57
III.2.4 Kelebihan dan Kelemahan tiap Jenis
Packing................................................................59
III.2.5 Material Packing.........................................62
III.3 Resin sebagai Ion Exchange ............................64
III.4 Mekanisme kerja Ion Exchange........................65
III.5 Bahan Isian di Proses Produksi Urea ...............66
DAFTAR PUSTAKA....................................................71
LAMPIRAN .................................................................74
5
BAGIAN I
PENDAHULUAN
Teknologi diciptakan bertujuan untuk membantu
pekerjaan manusia, sebagai contoh dalam bidang
industri membutuhkan alat-alat berat yang tidak
mungkin manusia dapat menggantikan peran alat
tersebut. Dalam dunia industri terutama dalam
bidang fluida bertekanan, pengolahannya
membutuhkan perhatian lebih karena fluida
merupakan senyawa yang kompleks. Sebagai
contoh, bejana (vessel) merupakan alat penunjang
dalam proses produksi yang melibatkan fluida.
Bejana berfungsi sebagai media untuk memroses
dan menyimpan material fluida yang bertujuan untuk
menjaga agar kondisinya dapat dimanfaatkan pada
proses selanjutnya.
Penggunaan vessel tidak hanya sebagai alat
untuk menyimpan fluida saja tetapi juga sebagai alat
pemroses. Misalnya sistem yang bekerja dengan
mengontakkan gas dan cairan seperti absorpsi solut
dari fasa gas, desorpsi solut dari fasa cair (stripping),
distilasi, reaksi kimia tertentu, dan scrubbing suatu
bahan partikulat pada sistem pengendalian
pencemaran dan sebagainya. Pada sistem yang
terjadi kontak antara gas dan cairan diperlukan suatu
bahan yang membantu kontak antar fase tersebut
(Asisten Laboratorium Operasi Teknik Kimia
UNTIRTA, 2015). Bahan ini disebut bahan isian atau
packing material. Selain membantu kontak antar
6
fase bahan isian juga bisa ikut bekerja melakukan
reaksi kimia misalnya, resin dalam penukar ion, baik
kation maupun anion.
Pada buku ini akan dibahas secara singkat dan
diusahakan untuk mudah dipahami tentang bejana
(vessel) dan bahan isian (packing material) pada
proses produksi urea di PT Petrokimia Gresik.
7
BAGIAN II
VESSEL
II.1. Definisi Vessel (Bejana)
Vessel atau bejana merupakan tangki
yang digunakan untuk penyimpanan fluida.
Kemudian Bejana yang bekerja dibawah
tekanan disebut pressure vessel yang
digunakan tempat penampungan suatu fluida
baik berupa cair maupun gas. Tekanan yang
bekerja pada vessel bisa jadi lebih besar
daripada tekanan atmosferik atau kurang dari
tekanan atmosferik (vacuum). Biasanya fluida
yang disimpan dalam bejana tekan adalah fluida
yang memiliki karakteristik maupun perlakuan
khusus, misalnya fluida bertekanan, fluida
dalam temperatur rendah maupun temperatur
tinggi dan lain-lain (Aziz, Hamid, & Hidayat,
2014).
II.2. Klasifikasi Vessel
Berdasarkan orientasinya vessel
dibedakan menjadi dua jenis diantaranya :
1) Vessel vertikal
Posisi vertical yaitu posisi tegak lurus
terhadap sumbu netral axis, dimana posisi
ini banyak digunakan didalam instalasi yang
mempunyai tempat tidak begitu luas.
8
2) Vessel horizontal
Bejana tekan pada posisi horizontal banyak
ditemukan dan digunakan pada ladang
sumur minyak didaratan karena mempunyai
kapasitas produksi yang lebih besar.
Panjang vessel dan beban yang bekerja
akan menentukan penempatan vessel
secara vertical atau horizontal. Sebagai
contoh, jenis bejana tekan dengan posisi
horizontal ini biasanya berfungsi sebagai
Separator Three Phase, yaitu pemisahan
antara minyak mentah (crude oil), air
(water) dan gas.
9
Berdasarkan fungsi / penggunaan vessel
diindustri maka vessel diklasifikasikan sebagai
berikut :
a. Separator adalah jenis dari vessel yang
digunakan untuk memisahkan. Sesuai
dengan namanya, separate yang artinya
memisahkan.
b. Drum Vessel adalah jenis vessel yang
digunakan untuk menampung fluida.
Fluida tersebut nantinya akan dipompakan
ke proses yang lain, ke pembuangan atau
bahkan ke unit produksi. Contoh drum
vessel diantaranya :
1. Reaktor
Reaktor adalah jenis vessel yang
digunakan sebagai tempat untuk
reaksi kimia. Vessel ini dapat berisi
katalis, yaitu suatu zat yang bertugas
untuk mempercepat reaksi dan
mengarahkan reaksi.
10
2. Separator drum
Vessel yang berfungsi untuk
menampung fluida untuk sementara
tetapi juga digunakan untuk melakukan
pemisahan (separate).
3. Knockout drum
Drum jenis ini bertugas untuk
mengumpulkan fluida yang masih
memiliki kandungan gas. Fluida
dipisahkan dengan mengunakan
11
demister, suatu pengumpul fluida
seperti layaknya saringan. Fluida
dengan fase gas akan naik ke atas dan
fulida dengan fase cair akan turun ke
bawah yang disebabkan oleh gaya
grafitasi.
4. Flash drum
Vessel ini digunakan untuk
menguapakan seluruh atau sebagian
cairan (liquid) yang bertekanan tinggi
dengan menempatkannya pada vessel
yang bertekanan rendah.
5. Blowdown drum
6. Reflux accumulator drum
12
c. Storage vessel
Vessel jenis ini digunakan untuk melakukan
penyimpanan bahan kimia atau dikenal
dengan sebutan tangki storage.
d. Tower vessel
Tower atau istilahnya column, column
adalah equipment yang paling utama
pada sebuah proses facility. Column
biasanya berbentuk vertikal vessel, dalam
sebuah plant bentuknya paling menonjol
karena bentuk vesselnya paling tinggi
dibanding vessel yang lain. Tower ini
digunakan untuk menyaring dan
memisahkan bahan mentah (crude oil)
yang masih terdiri dari berbagai macam
fase, disebut juga dengan fractionation
column.
13
Berdasarkan pada bentuk geometrinya,
vessel dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu :
1. Open and closed tanks
Penggunaan open atau closed tangki
tergantung pada fluida yang ditangani dan
tergantung pada proses operasinya.
Misalnnya fluida yang mudah terbakar, fluida
yang bersifat toksik, dan gas harus disimpan
pada tangki tertutup. Kemudian bahan kimia
berbahaya, seperti asam dan kaustik harus
disimpan dalam closed tanki (vessel). Hal ini
akan mengurangi resiko yang dapat
ditimbulkan jika disimpan pada tangka
tertutup.
14
2. Tangki silinder dengan atap dan dasar
tertutup rapat
Tangki Cylindrical yang tertutup rapat pada
dasar dan atapnya digunakan jika tekanan
uap dari fluida yang disimpan mempunyai
tekanan yang besar.
3. Sperhical tank (tangki bola)
Sperhical tank digunakan untuk menyimpan
gas-gas yang dicairkan seperti LPG, O2, N2
dan lain– lain bahkan dapat menyimpan gas
cair tersebut hingga mencapai tekanan 75
15
psi, volume tanki dapat mencapai 50000
barrel, untuk penyimpanan LNG dengan
kondisi cryogenic. Untuk aplikasi tekanan
tinggi biasanya tanggi dilapisi dengan isolasi
berbahan polyurethane foam.
II.3. Bagian-bagian Vessel
Vessel terdiri dari beberapa bagian yang
dijadikan satu dengan cara pengelasan ataupun
dengan baut bertujuan untuk mempertahankan
posisi vessel dan memberikan kemudahan bagi
operator untuk melakukan maintenance pada
vessel. Bagian-bagian pada vessel pada
umumnya dapat dilihat pada gambar berikut :
16
Penjelasan mengenai bagian-bagian
pada vessel sebagai berikut :
1. Manhole adalah nozzle, bedanya manhole
tidak di koneksikan dengan pipa hanya
ditutup dengan blind flange. Yang nantinya
manhole ini berfungsi untuk ruang akses bagi
operator yang akan masuk ke dalam vessel
baik untuk maintenace atau pemasangan
equipment internal vessel (Indonesian Piping
Knowledge, 2014a).
2. Access opening adalah bentuk lingkaran
(seperti lubang) pada skirt vessel, yang
memungkinkan operator untuk masuk dan
melakukan maintenance. Beberapa istilah
lain menyebutkan nya dengan access hole
(Indonesian Piping Knowledge, 2014a).
3. Platform adalah tempat orang berjalan atau
meletakan equipment di dalam sebuah 'site'.
Platfrom juga digunakan untuk membantu
proses maintenance peralatan.
17
4. Head adalah bagian penutup dari vessel.
Head berada di bagian kanan dan kiri untuk
vessel horizontal, atau bagiaan atas dan
bawah untuk vessel vertikal. Jenis head
bermacam-macam diantaranya elliptical,
hemisperical, conical, torisperical, type flat,
dan type flange.
5. Shell adalah bagain dari vessel yang
berbentuk silinder, yang menyelubungi dari
vessel itu sendiri. Shell merupakan plat
lembaran yang kemudian di bentuk sampai
nanti akhirnya menjadi silindris.
6. Support adalah penyangga. Jenis support
yang digunakan tergantung pada ukuran dan
orientasi dari pressure vessel. Dalam
semua kasus, support untuk pressure vessel
harus kuat untuk menerima beban
selfweight, angin, dan beban gempa. Basic
load dihitung untuk merancang
anchorage dan pondasi untuk pressure
vessel.
Jenis support yang umum digunakan
adaah sebagai berikut :
a) Skirt support
Skirt support diaplikasikan untuk
pressure vessel yang tinggi dengan posisi
vertikal. Skrit support menggunakan plat
metal berbentuk silinder dan dilas pada
bagian bawah shell dari pressure vessel
atau pada head bagian bawah. Pada
18
vessel jenis bola, skirt support dilas pada
bagian dekat mid-plane dari shell.
Skirt support dapat menyediakan
cukup fleksibilitas sehingga ketika terjadi
ekspansi termal pada shell tidak akan
menyebabkan tekanan panas yang tinggi
di titik temu shell dengan skirt (Sakti,
2012).
b) Legs Suppport
Legs support digunakan pada vessel
vertikal yang berukuran kecil dan spherical
pressure vessel, biasanya dilas ke bagian
bawah shell. Rasio maksimum panjang
legs support terhadap diameter drum
biasanya 2:1. Jumlah legs yang
dibutuhkan tergantung pada ukuran
vessel dan beban yang diterima (Sakti,
2012).
19
c) Saddle Support
Saddle Support biasanya digunakan
untuk vessel horisontal, dipasang dua
lokasi dengan saddle support. Saddle
support berfungsi mendistribusikan beban
berat di seluruh permukaan dari shell
untuk mencegah terjadinya local stress
yang berlebihan dalam shell di titik-titik
support. Lebar saddle, antara lain detail
desain, ditentukan dari desain kondisi
pressure vessel.
Salah satu saddle biasanya dipasang
sebagai fix anchor dan lainnya sebagai
fleksibel anchor yang mengakomodasi
thermal expansion ke arah longitudinal.
20
7. Ladder dan cages
Ladder dan cages adalah tangga serta
kurungannya (cages), cages berfungsi untuk
mencegah agar operator tidak jatuh dari
tangga, disamping itu memiliki efek psikologis
berupa keamanan bagi operator ketika
menaiki tangga (Indonesian Piping
Knowledge, 2014a).
8. Nozzle
Nozzle adalah ruang keluaran atau
masukan dalam vessel, terbuat dengan atau
tanpa potongan pipa yang di las dengan
flange.
Flange adalah komponen dalam
system pemipaan yang berguna untuk
menyambungkan pipa satu dengan pipa yang
lain atau dalam hal ini menyambungkan
nozzle dengan pipa lain(Indonesian Piping
Knowledge, 2014b).
21
9. Davit adalah sebuah alat yang fungsi
utamanya untuk pengangkut di vessel,
biasanya di letakan dengan sambungan
soket yang nantinya dapat untuk mengangut
blind flange. Kalau untuk column, biasanya di
sebut column davit, ia berfungsi untuk
mengangkat relief valve, trays dan internal
vessel lainya(Indonesian Piping Knowledge,
2014a).
10. Hinges adalah alat untuk mengangkat atau
memindahkan blind flange yang merupakan
penutup dari mainhole. Fungsi hinges sama
seperti davit, tetapi mempunyai bentuk yang
berbeda.
Penggunaan davit atau hinges, karena blind
flange cukup berat dan operator tidak akan
mampu untuk mengangkatnya. Sebagai
contoh pada pintu misalnya, hinges adalah
engsel pintunya dan flange adalah daun
pintunya.
22
Perbedaan hinges dan davit adalah
mekanisme penggunaannya, hinges
mengunakan mekanisme buka tutup,
sedangkan davit mekanismenya dengan
menggeser blind flange(Indonesian Piping
Knowledge, 2014a).
11. Base plate adalah plat datar bagian dari
vessel yang letaknya plaing bawah, ia
bersentuhan langsung dengan pondasi
(Indonesian Piping Knowledge, 2014a).
23
II.4. Vessel di Pabrik Urea PT Petrokimia Gresik
Reaktor (DC-101)
 Fungsi : Mereaksikan NH3 cair dengan
gas CO2 yang membentuk
ammonium karbamat dengan
reaksi bersifat eksotermis yang
kemudian diikuti reaksi karbamat
menjadi urea yang merupakan
reaksi endotermis.
 Tipe : Hemispirical
 Material : Shell Carbon Steel+ 316 SS UG
Lining
 Kapasitas : 1,517 x 1011
mm3
 Tebal : 90 mm
 Tekanan Desain : 184 kg/cm2
24
 Tekanan Operasi : 175 kg/cm2
 Dimensi : 2550 x 28000 mm (ID x TT height)
 Suhu Desain : 220o
C
 Suhu Operasi : 190/180 (Top/Bottom) o
C
Stripper (DA-101)
 Fungsi : Menguraikan karbamat menjadi
ammoniak (NH3) dan CO2
dengan media CO2 feed
 Tipe : Vertical Silinder
 Material : Shell = Carbon steel A516 GR 70
Tube = Duplex stainless steel,
DP12
 Tekanan Operasi : Shell = 20 kg/cm2
Tube = 175 kg/cm2
25
 Suhu Operasi : Shell = 214o
C (in=out)
Tube = 190o
C (in) ;177 o
C (out)
 Tekanan Desain : Shell = 25 kg/cm2
Tube = 184 kg/cm2
 Suhu Desain : Shell = 240o
C
Tube = 220o
C
 Fluida : Shell = steam
Tube = Urea solution
 Insulation : Shell = 100
Tube = 90
Scrubber (DA-102)
 Fungsi : Mengubah gas yang tidak
bereaksi menjadi karbamat
 Tipe : Packed Tower
 Material : Shell & Tube = Carbon steel A516
GR70 + Stainless steel 316 LSS
UG
 Tekanan Desain : 184 kg/cm2
.g
 Tekanan Operasi : 175 kg/cm2
.g
 Suhu Desain : 220o
C
 Suhu Operasi : 214 o
C
 Kapasitas : 2,55 m3
 Fluida : mixed gas dan carbamate
solution
 Kapasitas : 2,55 m3
26
HP Decomposer (DA-201)
 Fungsi : Sebagai pemanas sekaligus
menurunkan tekanan untuk
mengurai ammoniak dan
memisahkan ekses ammoniak
dari larutan urea (sebagai alat
pemurnian)
 Material :
Shell = Stainless steel strip A240 TP 329
Tube = Stainless steel strip A240 TP 329
 Tekanan Desain : Shell = 25 Kg/cm2
Tube = 20 Kg/cm2
 Tekanan operasi : Shell = 20 kg/cm2
Tube = 17.5 kg/cm2
 Suhu Desain : Shell = 240o
C
Tube = 190o
C
27
 Suhu Operasi : Shell = 214 (in) / 167 (out) o
C
Tube = 155 (in) / 158 (out) o
C
 Kapasitas Normal: Shell = 0,496 m3
Tube = 7,91 m3
LP Decomposer (DA-202)
 Tipe : Sieve Tray Raching Ring
 Material : Shell = Carbon Steel A516 GR60/
A240 Tipe 16
 Kapasitas : 20,9 m3
 Tekanan desain : Shell = 8 kg/cm2
Tube = 4 kg/cm2
 Tekanan Operasi : Shell = 4 kg/cm2
Tube = 2.5 kg/cm2
 Suhu Desain : Shell = 200 o
C
Tube = 165 o
C
 Suhu Operasi : Shell = 151 o
C (in) ; 154 o
C (out)
Tube = 131 o
C (in) ; 138 o
C (out)
28
HP Absorber Lower (EA-401B)
 Tipe : H-NKN
 Material : Shell = Carbon steel A516 GR70
+316 LSS CLAD / A156
GR70
Tube = Carbon steel A213 Tipe
316 L
 Fluida : Shell = Carbamate solution
Tube = Urea slurry/ Hot water/
Cooling Water
 Tekanan Desain : Shell = 20 kg/cm2
Tube = 3,5 kg/cm2
(Urea Slurry)
4 kg/cm2
(Hot water)
7 kg/cm2
(Cooling water)
 Tekanan Operasi : Shell = 17.3 kg/cm2
Tube = 1 kg/cm2
(Urea Slurry)
2.5 kg/cm2
(Hot water)
4 kg/cm2
(Cooling water)
 Suhu Desain : Shell = 140 o
C
Tube = 120 o
C (Urea Slurry)
120 o
C (Hot water)
70 o
C (Cooling water)
29
 Suhu Operasi : Shell = 108 o
C (in) ; 108 o
C (out)
Tube = 77.5 o
C (in) ; 83.3 o
C (out)
Urea Slurry
85 o
C (in) ; 90 o
C (out)
Hot water
38 o
C (in) ; 50 o
C (out)
Cooling water
Urea Hydrolizer (DA-502)
 Fungsi : Memisahkan partikel urea
menjadi gas CO2 dan gas
ammoniak dengan cara
pemanasan uap kukus tekanan
18 Kg/cm2
, selanjutnya gas hasil
pemisahan dikirim ke proses
condensate stripper (DA-501)
 Tipe : Menara vertical (Ujung Elips)
30
 Material : Stainless steel A240 T316
 Tebal : 90 mm
 Suhu Desain : 240o
C
 Suhu Operasi : 200 o
C
 Tekanan Desain : 22 kg/cm2
 Tekanan Operasi : 18 kg/cm2
 Kapasitas : 25,3 m3
 Fluida : Proses kondensat
 Dimensi : 1500 x 138000 mm
(DT x TT height)
Final Separator (FA-203)
 Fungsi : Memekatkan larutan urea
dengan cara memisahkan antara
larutan urea dengan air dengan
cara penghisapan sistem vakum
(evaporasi) pada tekanan 25
mmHg Suhu 138o
C sehingga
31
konsentrasi larutan urea dari 90%
menjadi 99,7 %
 Tipe : Siinder vertikal
 Material : Stainless steel A240 T304
 Tebal : 75 mm
 Kapasitas : 81,4 m3
 Dimensi : 3700 / 5000 mm (DT x TT height)
 Fluida : Urea solution
 Suhu Desain : 170o
C
 Suhu Operasi : 138 o
C
 Tekanan Desain : 1.75 kg/cm2
 Tekanan Operasi : 25 mmHg.A
Vacuum Concentrator (FA-202A)
 Fungsi : Memekatkan larutan ureadengan
cara memisahkan antara cairan
urea dengan air menggunakan
32
penghisap sistem vakum pada
tekanan 150 mmHg
 Tipe : Silinder vertikal
 Kode : ASME SEC VII DIV 1
 Material : Stainless steel A240 T304
 Tebal : 75 mm
 Kapasitas : 143,9 m3
 Dimensi : 4800 x 9230 mm (DT x TT height)
 Fluida : Urea solution
 Suhu Desain : 170o
C
 Suhu Operasi : 132 o
C
 Tekanan Desain : 1.75 & F.V kg/cm2
 Tekanan Operasi : 150 mmHg.A
Vacuum Concetrator Lower (FA-202B)
 Tipe : Silinder Vertikal
 Kode : ASME SEC VII DIV 1
 Material : 304 SS CLAD+A516 GR60
 Fluida : Urea solution
 Tekanan Desain : Shell = 1.75 dan F.V kg/cm2
Jacket = Full Water
33
 Tekanan Operasi : Shell = 150 mmHg
Jacket = Full Water
 Suhu Operasi : Shell = 77o
C
Jacket = 90o
C
 Suhu Desain : Shell = 110o
C
Jacket = 120o
C
 Kapasitas : Shell = 114.8 m3
Jacket = 7.5 m3
Washing Coloumn (DA-401)
 Tipe : Vertikal (Ujung Elips)
 Material : SS A240 T340
 Ukuran : (IDx Tinggi) = 700 x 5450
 Fluida : Amonium Karbamat
 Suhu Desain : 130 o
C
 Suhu Operasi : 65 o
C
 Tekanan Desain : 20 kg/cm2
 Tekanan Operasi : 17.3 kg/cm2
Flash Separator (FA-205)
 Tipe : Vertikal (Ujung Elips) dan Flat
Bottom
 Material : SS A240 T304
 Ukuran : (IDx Tinggi) = 1300 x 1600
 Desain : Suhu = 140o
C
34
Process Condensate Stripper (DA-501)
 Kode : ASME SEC VIII DIV 1
 Suhu Operasi : 138 0
C
 Suhu Desain : 175 0
C
 Fluida : Process Condensate
 Tekanan Operasi : 3.0 kg / cm2
 Tekanan Desain : 5.0 kg / cm2
 Kapasitas : 35.0 m3
35
Final Absorber (DA-503)
 Kode : ASME SEC VIII DIV 1
 Suhu Operasi : 67 0
C
 Suhu Desain : 160 0
C
 Fluida : Process Condensate
 Tekanan Operasi : Atmosfer
 Tekanan Desain : 1.05 dan Full Water kg / cm2
 Kapasitas : 1.7 m3
36
First Stage Suction Separator (FA-111)
 Kode : ASME SEC VIII DIV 1
 Suhu Operasi : 35 0
C
 Suhu Desain : 70 0
C
 Fluida : gas CO2 , water
 Tekanan Operasi : 0.8 kg / cm2
 Tekanan Desain : 1.8 kg / cm2
 Kapasitas : 14.9 m3
37
Second Stage Suction Separator (FA-112)
 Kode : ASME SEC VII DIV 1
 Suhu Operasi : 40 0
C
 Suhu Desain : 70 0
C
 Fluida : gas CO2 , water
 Tekanan Operasi : 4.7 kg / cm2
 Tekanan Desain : 9.3 kg / cm2
 Kapasitas : 5.8 m3
38
Third Stage Suction Separator (FA-113)
 Kode : ASME SEC VIII DIV 1
 Suhu Operasi : 40 0
C
 Suhu Desain : 70 0
C
 Fluida : gas CO2 , water
 Tekanan Operasi : 20.9 kg / cm2
 Tekanan Desain : 30.0 kg / cm2
 Kapasitas : 3.1 m3
39
Fourth Stage Suction Separator (FA-114)
 Kode : ASME SEC VIII DIV 1
 Suhu Operasi : 60 0
C
 Suhu Desain : 120 0
C
 Fluida : gas CO2 , water
 Tekanan Operasi : 101 kg / cm2
 Tekanan Desain : 120 kg / cm2
 Kapasitas : 1.4 m3
40
Saturation Drum (FA-102)
 Kode : ASME SEC VIII DIV 1
 Suhu Operasi : 214 0
C
 Suhu Desain : 240 0
C
 Fluida : Steam Condensate
 Tekanan Operasi : 20 kg / cm2
 Tekanan Desain : 25 kg / cm2
 Kapasitas : 13.0 m3
41
Steam Drum (FA-103)
 Kode : ASME SEC VIII DIV 1
 Suhu Operasi : 158 0
C
 Suhu Desain : 200 0
C
 Fluida : Steam Condensate
 Tekanan Operasi : 5.0 kg / cm2
 Tekanan Desain : 8.0 kg / cm2
 Kapasitas : 18.0 m3
42
Steam Condensate Tank (FA-104)
 Kode : API 650 APP “J”
 Suhu Operasi : 52 0
C
 Suhu Desain : 100 0
C
 Fluida : Steam Condensate
 Tekanan Operasi : Atmosfer
 Tekanan Desain : Full Liquid
 Kapasitas : Nominal = 13.0 m3
Net = 11.1 m3
43
Ammonia Reservoir (FA-105)
 Kode : ASME SEC VIII DIV 1
 Suhu Operasi : 30 0
C
 Suhu Desain : 70 0
C
 Fluida : Ammonia
 Tekanan Operasi : 18.0 kg / cm2
 Tekanan Desain : 21.0 kg / cm2
 Kapasitas : 60.5 m3
44
Sealing Water Tank (FA-121)
 Kode : API 650 APP “J”
 Suhu Operasi : 40 0
C
 Suhu Desain : 70 0
C
 Tekanan Operasi : Atmosfer
 Tekanan Desain : Full Liquid
 Kapasitas : Nominal = 2.5 m3
Net = 1.9 m3
45
Urea Solution Tank (FA-201)
 Kode : API 650 APP “F”
 Suhu Operasi : 97 0
C
 Suhu Desain : 140 0
C
 Fluida : Larutan Urea
 Tekanan Operasi : Atmosfer
 Tekanan Desain : Full Liquid
 Kapasitas : Nominal = 628.2 m3
Net = 588.3 m3
46
Hot Water Tank (FA-204)
 Kode : API 650 APP “J”
 Suhu Operasi : 85 0
C
 Suhu Desain : 120 0
C
 Tekanan Operasi : Atmosfer
 Tekanan Desain : Full Water
 Kapasitas : Nominal = 14.9 m3
Net = 12.5 m3
Heat Tank (FA-301)
 Kode : ASME SEC VIII DIV 1
 Suhu Operasi : 138 0
C
 Suhu Desain : 170 0
C
 Fluida : Urea Solution
 Tekanan Operasi : Atmosfer
 Tekanan Desain : Full Liquid
 Kapasitas : Shell = 0.14 m3
Jacket = 0.03 m3
47
Dissolving Tank (FA-302)
 Kode : none
 Suhu Operasi : 80 0
C
 Suhu Desain : 110 0
C
 Tekanan Operasi : Atmosfer
 Tekanan Desain : Full Liquid
 Kapasitas : Nominal = 20.5 m3
Net = 19.0 m3
Strainer Washing Tank (FA-304)
 Kode : none
 Suhu Operasi : 40 0
C
 Suhu Desain : 70 0
C
 Tekanan Operasi : Atmosfer
 Tekanan Desain : Full Water
 Kapasitas : Nominal = 0.35 m3
Net = 0.28 m3
48
Water Tank (FA-305)
 Kode : API 650 APP “J”
 Suhu Operasi : 85 0
C
 Suhu Desain : 120 0
C
 Tekanan Operasi : Atmosfer
 Tekanan Desain : Full Water
 Kapasitas : Nominal = 6.2 m3
Net = 5.0 m3
Urea Drainage Tank (FA-306)
 Kode : API 650 APP “J”
 Suhu Operasi : 36 0
C
 Suhu Desain : 80 0
C
 Tekanan Operasi : Atmosfer
 Tekanan Desain : Full Liquid
 Kapasitas : Nominal = 0.42 KL
49
Net = 0.29 KL
Carbonate Solution Tank (FA-401)
 Kode : API 650 APP “F”
 Suhu Operasi : 60 0
C
 Suhu Desain : 120 0
C
 Tekanan Operasi : Atmosfer
 Tekanan Desain : Full Liquid
 Kapasitas : Nominal = 343.3 m3
Net = 318.1 m3
50
Process Condensate Tank (FA-501)
 Kode : API 650 APP “J”
 Suhu Operasi : 55 0
C
 Suhu Desain : 90 0
C
 Tekanan Operasi : Atmosfer
 Tekanan Desain : Full Water
 Kapasitas : Nominal = 15.2 m3
Net = 12.6 m3
51
HP Absorber Upper (EA-401A)
 Ukuran : 850 – 6000
 Kode : ASME SEC. VIII DIV. 1
 Luas permukaan per shell : 114 m2
 Jumlah shell : 1
 Fluida : Shell = Carbamate
Solution
Tube = Cooling Water
 Suhu Operasi (IN/OUT) : Shell = 91.5 0
C / 91.5 0
C
Tube = 38 0
C / 50 0
C
 Suhu Desain : Shell = 130 0
C
Tube = 70 0
C
 Tekanan Operasi : Shell = 17.3 kg / cm2
G
Tube = 4.0 kg / cm2
G
 Tekanan Desain : Shell = 20.0 kg / cm2
G
Tube = 7.0 kg / cm2
G
 NO. of pass per shell : Shell = 1
Tube = 2
52
Condensate Pot for EA-201 (FA-206)
 Kode : ASME SEC VIII DIV 1
 Suhu Operasi : 143 0
C
 Suhu Desain : 200 0
C
 Fluida : Condensate
 Tekanan Operasi : 3.0 kg / cm2
 Tekanan Desain : 8.0 kg / cm2
 Kapasitas : 0,3 m3
53
Final Concentrator (EA-202)
 Ukuran : 850 – 3000
 Kode : ASME SEC. VII DIV. 1
 Luas permukaan per shell : 128 m2
 Jumlah shell : 1
 Fluida : Shell = Steam
Tube = Urea Solution
 Suhu Operasi (IN/OUT) : Shell = 155 0
C / 155 0
C
Tube = 132 0
C / 138 0
C
 Suhu Desain : Shell = 200 0
C
Tube = 170 0
C
 Tekanan Operasi : Shell = 4.5 kg/cm2
G
Tube = -1.0 kg/cm2
G
 Tekanan Desain : Shell = 8.0 kg/cm2
G
Tube = F.V & 1.75
𝑘𝑔
𝑐𝑚2 𝐺
 NO. of pass per shell : Shell = 1
Tube = 1
54
BAGIAN III
BAHAN ISIAN
III.1. Gambaran tentang Bahan Isian
Pada dunia industri penggunaan bahan
pendukung seperti packing dan resin menjadi
sebuah hal yang wajib untuk memperoleh proses
yang efisien dan efektif. Misalnya proses absorbsi
gas ke dalam larutan, tanpa packing proses
absrobsi akan berlangsung lebih lama. Dalam hal
ini packing berperan sebagai bahan isian yang
digunakan sebagai alat kontak antar fasa. Selain
sebagai alat kontak antar fase, packing juga
digunakan dalam teknologi katalis dimana katalis
ditanam di permukaan bahan packing. Pada
perancangan proses pemilihan packing harus
dilakukan dengan teliti yang disesuaikan dengan
karakteristik fluida yang akan dikontakkan.
Tujuan utama penggunaan bahan isian
packing adalah menyediakan luas kontak yang
besar antara kedua fase. Sebagai alat kontak antar
fasa bahan isian memiliki tiga fungsi diantaranya
sebagai tempat berlangsungnya proses
perpindahan, tempat terbentuknya keseimbangan,
dan alat pemisah dua fase seimbang. Bahan isian
(packing) dapat disusun secara acak (random
packing) maupun secara teratur atau regular
packing (Samsudin, 2015).
55
Selain packing, proses produksi urea
membutuhkan steam sebagai salah satu sumber
panas untuk proses, yang dihasilkan dari proses
penguapan air demin (demineralized water). Ketika
steam memasuki proses dan panasnya sudah
diambil maka wujudnya akan berubah menjadi
process condensate, kembali ke fase cair. Process
condensate sudah tidak lagi murni sebagai air
demin karena telah mengandung mineral dalam
bentuk ion, sehingga supaya bisa digunakan
kembali sebagai bahan baku pembuatan steam
maka harus di proses dalam unit demin water
melalui sejumlah penukar ion untuk dihilangkan
kandungan mineralnya. Dalam penukar ion akan
digunakan resin sebagai agen penukar ion. Resin
penukar ion tidak selamanya bisa digunakan terus
menerus, ada saatnya resin mengalami keadaan
jenuh sehingga harus dilakukan proses regenerasi
untuk memperoleh kembali kemampuannya
sebagai penukar ion.
Penggunaan bahan isian seperti resin dan
packing pasti akan mempengaruhi kondisi operasi
dari suatu proses misalnya pressure drop (Unit
Operations Laboratory UIC, 2005). Untuk itu perlu
dilakukan pengawasan yang ketat dari mulai
pemilihan bahan isian supaya menghasilkan
proses yang efisien.
56
III.2. Packing sebagai Alat Kontak Antar Fase
III.2.1. Kriteria Pemilihan Packing
Pada proses yang melibatkan kontak
antar fase maka pemilihan bahan isian
(packing) harus memenuhi kriteria-kriteria
sebagai berikut (Samsudin, 2015) :
1. Mempunyai luas permukaan untuk
bidang kontak yang besar tiap satuan
volumenya.
2. Tumpukan bahan isian dalam kolom
harus memberikan rongga yang cukup
3. Memiliki karakteristik pembasahan yang
baik
4. Tahan terhadap bahan yang bersifat
korosif
5. Bulk density rendah
6. Ringan, kuat, dan tidak mudah pecah
7. Murah dan mudah diperoleh
III.2.2 Pemilihan Ukuran Packing
Pemilihan ukuran bahan isian perlu
dipertimbangkan dengan harapan sesuai
dengan ukuran kolom dan menghasilkan luas
permukaan kontak yang besar. Bahan isian
dipilih berdasarkan syarat-syarat berikut :
57
1. Bahan isian dengan ukuran yang kecil
mempunyai harga yang mahal, luas
permukaan tiap volumeya besar tetapi
menghasilkan pressure drop yang tinggi
2. Bahan isian dengan ukuran yang besar
mempunyai harga yang murah dan
pressure drop rendah tetapi mempunyai
luas permukaan tiap volumenya kecil.
3. Bahan isian dengan ukuran besar
digunakan untuk kolom dengan diameter
besar dan berlaku untuk sebaliknya. Jika
bahan isian ukuran besar digunakan untuk
kolom ukuran kecil akan menghasilkan
distribusi cairan yang buruk.
4. Rekomendasi ukuran random packing :
Diameter kolom Ukuran Packing
< 0.3 m (1 ft) < 25 mm (1 in)
0.3 - 0.9 m (1 to 3 ft) 25-38 mm (1-1.5 in)
>0.9 m (3 ft) 50-75 mm (2-3 in)
III.2.3 Jenis Packing
1. Random Packing :
a. Pall rings
b. Raschig ring
c. Intalox saddles
d. Partition Rings
e. Berl saddle
f. Lessing rings
g. Tellerette
58
2. Regular Packing (Structured packing)
a. Flexipac
b. Intalox
c. Mellapak
59
III.2.4 Kelebihan dan Kelemahan tiap Jenis
Packing
Setiap jenis packing mempunyai
kelebihan dan kekurangan tersendiri yang
dijelaskan pada tabel berikut :
Pall Ring
Kelebihan Kekurangan
1. Kapasitas lebih
tinggi dan
Presure drop
rendah (dibawah
separuh Raschig
rings)
2. Nilai HTU lebih
rendah dari Berl
Saddle.
3. Distribusi cairan
baik dan
kapasitas besar
1. Pembersihan
sulit dilakukan
2. Harga lebih
mahal
dibandingkan
raschig ring,
lessing ring, berl
saddle dan
intalox saddle
Raschig Ring
Kelebihan Kekurangan
1. Harganya lebih
murah
2. Tidak terlalu
berat
3. Sensitivitas lebih
rendah terhadap
kualitas distribusi
cair dan uap
1. Efisiensinya lebih
rendah
2. Kontaknya terlalu
cepat
60
4. Dapat digunakan
untuk bahan
yang tidak tahan
suhu tinggi
Intalox Saddles
Kelebihan Kekurangan
1. Pressure Drop
rendah dengan
luas permukaan
yang lebih tinggi
2. Distribusi uap-
cair di
distribusikan
secara merata
sama pada
kedua sisi.
3. Stabilitas kimia
tinggi, dan daya
tahan panas yang
sangat baik
1. Kontaknya
berlangsung
secara cepat
2. Harganya mahal
Partition Rings
Kelebihan Kekurangan
1. Penyerapannya
baik
2. Tidak bereaksi
dengan zat kimia
3. Lebih banyak
memiliki laluan
sehingga
memungkinkan
untuk kontak
dengan baik
1. Pembersihannya
sulit dilakukan.
2. Harganya lebih
mahal
dibandingkan
raschig ring,
lessing ring, berl
saddle dan
intalox saddle
61
Berl Saddles
Kelebihan Kekurangan
1. Distribusi uap-
cair merata sama
pada kedua sisi
2. Stabilitas kimia
tinggi dan daya
tahan panas
yang sangat baik
3. Sensitivitas lebih
rendah terhadap
kualitas distribusi
cair dan uap
4. Luas permukaan
besar
1. Kontaknya
berlangsung
secara cepat
2. Harganya mahal
Lessing Rings
Kelebihan Kekurangan
1. Harganya murah
2. Tidak terlalu
berat
3. Dapat digunakan
untuk bahan
yang tidak tahan
suhu tinggi
4. Sensitivitas lebih
rendah terhadap
kualitas distribusi
cair dan uap
1. Efisiensinya lebih
rendah
2. Kontaknya
berlangsung
secara cepat
62
Tellerette
Kelebihan Kekurangan
1. Pressure drop
dan nilai HTU
rendah
2. Batas flooding
lebih tinggi dari
pada Raschig
ring maupun Berl
saddle
3. Dapat dibuat dari
plastic
4. Luas permukaan
lebih besar
5. Lebih banyak
memiliki laluan
sehingga
memungkinkan
kontak dengan
baik
1. Harganya lebih
mahal
dibandingkan
raschig ring,
lessing ring, berl
saddle, dan
intalox saddle
2. Pembersihan
sulit dilakukan
III.2.5 Material Packing
Packing dapat dibuat dari berbagai
material untuk mendapatkan proses yang
efisien. Material yang digunakan diantaranya
plastic, keramik, karbon, dan metal. Material ini
masing-masing mempunyai kelebihan dan
kekurangan.
63
Material ini digunakan karena alasan sebagai
berikut (Samsudin, 2015) :
1. Plastik digunakan karena harganya relative
murah dan cukup kuat, tetapi mempunyai
kemampuan terbasahi yang buruk pada laju
cairan yang rendah.
2. Keramik digunakan karena sifatnya yang
tidak terkorosi pada temperature yang
cenderung naik, sedangkan plastik tidak
tahan pada temperature yang cukup tinggi.
Keramik mempunyai kemampuan terbasahi
yang baik. Kelemahannya kekuatannya
lebih rendah daripada metal.
3. Karbon digunakan karena sifatnya yang
tahan korosi tetapi mempunyai kekuatan
yang lebih rendah daripada keramik dan
metal
Plastik
Keramik
Karbon
Metal
64
4. Metal digunakan karena mempunyai
kekuatan dan kemampuan terbasahi yang
baik.
III.3 Resin sebagai Ion Exchange
Resin adalah polimer organic atau anorganik
yang digunakan sebagai penukar kation atau anion
dari fase larutan. Resin penukar ion umumnya
berbentuk butiran gel terdiri dari :
1) Jaringan polimer
2) Gugus fungsional ionic yang melekat pada
jaringan yang nanti akan membentuk
kompleks anion atau kation
3) Counter ions pada resin asam maka counter
ion berupa H+
dan resin basa berupa OH-
4) Pelarut
Resin dibedakan menjadi resin kation dan
resin anion. Resin kation dibedakan menjadi Resin
kation asam lemah (WAC) dan resin kation asam
kuat (SAC). Resin kation asam lemah digunakan
untuk dealkalisasi. Begitu juga dengan resin anion,
dibedakan menjadi resin anion basa lemah (WBA)
dan resin anion basa kuat (SAB). Kedua resin anion
ini digunakan untuk memproduksi air deionisasi.
Resin WBA tidak bisa menghilangkan Silica, ion
karbonat. Sedangkan SAB resin dapat
menghilangkan ion negative seperti Cl-
, SO4
2
, NO3
-
,
CO3
2-
, SiO2
-
, dan OH-
(Puretec Industrial Water,
2015).
65
III.4 Mekanisme kerja Ion Exchange
Resin mengandung kation B+ akan
dipertukarkan dengan kation A+ dalam larutan.
Kation A+ dan B+ akan terdifusi karena perbedaan
konsentrasi antara resin dan larutan.
Reaksi pertukaran kation :
RH2 + 2NaCI  RNa2 + 2HCI
Reaksi pertukaran anion :
R(OH)2 + H2CO3  RCO3 + 2H20
Pertukaran ion akan berlangsung sampai
kesetimbangan dicapai.
Resin mengandung
ion H+ yang akan
ditukar dengan ion
Na+
Kation Na+
dalam air
Kompleks
Resin
66
III.5 Bahan Isian di Proses Produksi Urea
PT Petrokimia Gresik
1. DA-102 (MTL-US, 2015; Toyo Engineering Corp.,
1991a, 1991b)
Nama alat : Scrubber
Fungsi : absorbsi mixed gas dari reactor
(DC 101) dengan recycle
carbamate solution
Jenis Packing : Raschig ring Stainless Steel
Spesifikasi :
Diameter = 3 inchi
Surface area = 20 ft2
/ft3
Jumlah pack per ft3
= 51
Ruang kosong = 95%
Std. wall thickness =0.062 inchi
2. DA-202 (MTL-US, 2015; Toyo Engineering Corp.,
1991a, 1991b)
Nama alat : LP Decomposer
Fungsi : Mendekomposisi ammonium
carbamate menjadi amoniak dan
gas karbondioksida serta
memisahkan ekses NH3 dari
larutan urea
Jenis packing : Raschig ring Stainless Steel
Spesifikasi :
Bulk density = 340 kg/m3
Diameter = 3 inchi
Surface area = 20 ft2
/ft 3
67
Jumlah pack per ft3
= 51
Ruang kosong = 95%
Std. wall thickness =0.062 inchi
3. DA-401 (MTL-US, 2015; Toyo Engineering Corp.,
1991a, 1991b)
Nama alat : Washing Coloumn
Fungsi : Membantu penyerapan gas
amoniak dan karbondioksida dari
decomposer menjadi larutan
karbamate dialirkan ke EA 401 A
(Absorber) dan selanjutnya
menuju ke reactor
Jenis packing : Raschig ring Stainless Steel
Spesifikasi :
Diameter = Atas : 1 inchi ;
Bawah : 1 inchi
Bulk density = 1140 kg/m3
Surface area = 62 ft2
/ft3
Jumlah pack per ft3
= 1430
Ruang kosong = 92%
Std. wall thickness = 0.032 inchi
4. DA-503 (MTL-US, 2015; Toyo Engineering Corp.,
1991a, 1991b)
Nama alat : Final Absorber
Fungsi : Absorbsi gas amoniak dengan
process condensate larutan yang
dihasilkan menjadi absorben
untuk DA401
68
Jenis packing : Raschig ring Stainless Steel
Spesifikasi :
Diameter = 1
1
2
inchi
Bulk density = 793 kg/m3
Surface area = 39 ft2/ft3
Jumlah pack per ft3
= 400
Ruang kosong = 90%
Std. Wall thickness = 0.062 inchi
5. EA-402 (MTL-US, 2015; Toyo Engineering Corp.,
1991a, 1991b)
Nama alat : LP absorber
Fungsi : Menyerap gas NH3 dan CO2
dengan absorben process
condensate menjadi larutan
carbamate dan dikembalikan ke
reaktor
Jenis packing : Raschig ring Stainless steel
Spesifikasi :
Diameter = 1 inchi
Bulk density = 39 lb/ft3
Surface area = 62 ft2
/ft3
Jumlah pack. per ft3
= 1430
Ruang kosong = 92%
Std. Wall thickness =0.032 inchi
69
6. FD304 (Toyo Engineering Corp., 1991a, 1991b)
Nama alat : Packed bed for dust recovery
Fungsi : Menangkap debu urea sebelum
dikeluarkan ke atmosfer
Jenis packing : Pall ring (poly propylene)
Spesifikasi :
Diameter = 1 inchi
Surface area = 209 m2
/m3
Jumlah per m3
= 48300
Bulk density = 85 kg/m3
Free space = 91%
Std. Wall thickness = 1.2 mm
7. DA-801 (Toyo Engineering Corp., 1991b)
Nama alat : Mixed Bed Polisher Urea plant
Fungsi : Sebagai ion exchanger air
proses yang telah digunakan
karena mengandung ion NH3
-
dan ion lainnya sebelum masuk
ke water treatment plant
Jenis resin : Resin penukar kation dan
penukar anion
Bahan pembuat : divinylbenzene (DVB)
crosslinkage
Spesifikasi :
Resin kation
KSM 37-09
Bentuk = Gel
70
Type = Strong acid
Total excharge cap. (wet) = min 2 meq/ml
Moisture retention cap. = 43-50 %
Efective size 90% = 0.45-0.65
Bulk density = min 0.8
Resin Anion
KSM-38-09
Bentuk = Macroporous
Type = Strong base
Total excharge cap. (wet) = min 1 meq/ml
Moisture retention cap. = 49-60 %
Effective size = 0.35-0.6
Settle density = 0.6-.7 g/ml
71
DAFTAR PUSTAKA
Asisten Laboratorium Operasi Teknik Kimia UNTIRTA.
(2015). Kontraktor gas cair (pp. 1–15). Universitas
Tirtayasa.
Aziz, A., Hamid, A., & Hidayat, I. (2014). Perancangan
Bejana Tekan (Pressure Vessel) untuk Separasi 3
Fasa. Sinergi, 18, 31–38.
Bosnax. (2015). Ceramic Random Packing. Bangkok,
Thailand.
Highland Tank. (2013). ASME Pressure Vessels & Water
Storage Tanks.
Indonesian Piping Knowledge. (2013). Bagian Bagian
Dalam Pressure Vessel. Retrieved September 24,
2015, from http://www.idpipe.com/2013/06/bagian-
bagian-pressure-vessel.html
Indonesian Piping Knowledge. (2014a). Istilah Istilah
Dalam Pressure Vessel. Retrieved from
http://www.idpipe.com/2014/09/istilah-istilah-dalam-
pressure-vessel.html
Indonesian Piping Knowledge. (2014b). Perbedaan
Nozzle dan Flange. Retrieved September 24, 2015,
from http://www.idpipe.com/2014/08/perbedaan-
nozzle-dan-flange.html
Koch-Glitsch. (2015). Structured Packing. Wichita, USA:
Koch-Glitsch Corp.
72
MTL-US. (2015). RASCHIG RINGS. Baton Rouge, Los
Angeles, USA. Retrieved from http://www.mtl-
us.com/packingspec_html/raschingrings.html
Puretec Industrial Water. (2015). Basics of Deionized
Water by Ion Exchange.
Sakti, W. . (2012). Pressure Vessel (Bejana Bertekanan).
Retrieved September 23, 2015, from
https://wbsakti.wordpress.com/2012/11/22/pressure
-vessel-bejana-bertekanan/
Samsudin, A. M. (2015). Perancangan Alat Proses :
Pemilihan Tipe Kolom Pemisah. Universitas
Diponegoro, Semarang.
Sulzer Chemtech. (2015). Structured Packings for
Distillation, Absorption and Reactive Distillation.
Winterthur, Switzerland: Sulzer Chemtech Ltd.
Toyo Engineering Corp. (1991a). Process Engineering
Design Package For 1400 MTPD Urea Plant For
P.T. Petrokimia Gresik (Persero)-Ammonia and
Urea Project at Gresik, East Java, Indonesia.
Toyo Engineering Corp. (1991b). Technical Book - P.T.
Petrokimia Gresik (Persero). Gresik, Jawa Timur.
Unit Operations Laboratory UIC. (2005). Fluid FLow
Through Packed and Fluid Beds. In ChE 381 : Unit
Operations Laboratory (pp. 1–6). University of
Illonois at Chicago. Retrieved from
http://tigger.uic.edu/depts/chme/UnitOps/PackedBe
ds.pdf
73
WSF Industries Inc. (2001). RAPIDOOR ® - Autoclave
Quick-Access Closures. Retrieved September 24,
2015, from
http://www.wsfindustries.com/rapidoor.html
LAMPIRAN
Prilling Tower (IA-301)
Demister For Dust Recovery (FD-305)
Packed Bed For Dust Recovery (FD-304)
Trommel (FD-303)
Fluidizing Cooler (FD-302)
Strainer (FD-301)
Dust Chamber (FC-301)
Condensate Tank (FB-801)
Process Condensate Tank (FA-501)
Carbonate Solution Tank (FA-401)
Urea Drainage Tank (FA-306)
Water Tank (FA-305)
Strainer Washing Tank (FA-304)
Dissolving Tank (FA-302)
Head Tank (FA-301)
Condensate Pot For EA201 (FA-206)
Flash Separator (FA-205)
Hot Water Tank (FA-204)
Final Separator (FA-203)
Urea Solution Tank (FA-201)
Sealing Water Tank (FA-121)
Fourth Stage Suction Separator (FA-114)
Third Stage Suction Separator (FA-113)
Second Stage Suction Separator (FA-112)
First Stage Suction Separator (FA-111)
Ammonia Reservoir (FA-105)
Steam Condensate Tank (FA-104)
Steam Drum (FA-103)
Saturation Drum (FA-102)
LP Absorber (EA-402)
HP Absorber Lower (EA-401B)
HP Absorber Upper (EA-401A)
Final Concentrator (EA-202)
Reactor (DC-101)
Mixed-Bed Polisher (DA-801)
Final Absorber (DA-503)
Urea Hydrolizer (DA-502)
Process Condensate Stripper (DA-501)
Washing Column (DA-401)
LP Decomposer (DA-202)
Stripper (DA-101)
www.petrokimia-gresik.com
Kantor Pusat
Jl.Jenderal Ahmad Yani, Gresik 61119
Telp : 031-3981811,3982100,3982200
Fax : 031-3981722,3982272
pkg@petrokimia-gresik.com

More Related Content

What's hot

Fenomena perpindahan
Fenomena perpindahanFenomena perpindahan
Fenomena perpindahanEzron Wenggo
 
05 kinetika reaksi-homogen-sistem-batch-ppt
05 kinetika reaksi-homogen-sistem-batch-ppt05 kinetika reaksi-homogen-sistem-batch-ppt
05 kinetika reaksi-homogen-sistem-batch-pptwahyuddin S.T
 
Episode 43 : DESIGN of Rotary Vacuum Drum Filter
Episode 43 :  DESIGN of Rotary Vacuum Drum Filter Episode 43 :  DESIGN of Rotary Vacuum Drum Filter
Episode 43 : DESIGN of Rotary Vacuum Drum Filter SAJJAD KHUDHUR ABBAS
 
153335269 tutorial-hysys-untuk-mahasiswa-1
153335269 tutorial-hysys-untuk-mahasiswa-1153335269 tutorial-hysys-untuk-mahasiswa-1
153335269 tutorial-hysys-untuk-mahasiswa-1Iim Fatimura
 
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonianITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonianFransiska Puteri
 
Pertemuan ke 6dan-7_neraca_massa
Pertemuan ke 6dan-7_neraca_massaPertemuan ke 6dan-7_neraca_massa
Pertemuan ke 6dan-7_neraca_massaKhoridatun Nafisah
 
Decanter - Peralatan Industri Proses
Decanter - Peralatan Industri ProsesDecanter - Peralatan Industri Proses
Decanter - Peralatan Industri ProsesAhmadRifaldhi
 
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1wahyuddin S.T
 
Drying Operasi teknik kimia
Drying Operasi teknik kimiaDrying Operasi teknik kimia
Drying Operasi teknik kimiaRatna54
 
DASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIKDASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIKKiki Amelia
 
Design and Rating of Trayed Distillation Columns
Design and Rating  of Trayed Distillation ColumnsDesign and Rating  of Trayed Distillation Columns
Design and Rating of Trayed Distillation ColumnsGerard B. Hawkins
 

What's hot (20)

Fenomena perpindahan
Fenomena perpindahanFenomena perpindahan
Fenomena perpindahan
 
Screening
ScreeningScreening
Screening
 
05 kinetika reaksi-homogen-sistem-batch-ppt
05 kinetika reaksi-homogen-sistem-batch-ppt05 kinetika reaksi-homogen-sistem-batch-ppt
05 kinetika reaksi-homogen-sistem-batch-ppt
 
Lampiran c
Lampiran cLampiran c
Lampiran c
 
Episode 43 : DESIGN of Rotary Vacuum Drum Filter
Episode 43 :  DESIGN of Rotary Vacuum Drum Filter Episode 43 :  DESIGN of Rotary Vacuum Drum Filter
Episode 43 : DESIGN of Rotary Vacuum Drum Filter
 
153335269 tutorial-hysys-untuk-mahasiswa-1
153335269 tutorial-hysys-untuk-mahasiswa-1153335269 tutorial-hysys-untuk-mahasiswa-1
153335269 tutorial-hysys-untuk-mahasiswa-1
 
Destilasi batch
Destilasi batchDestilasi batch
Destilasi batch
 
Ppt reaktor
Ppt reaktorPpt reaktor
Ppt reaktor
 
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonianITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
 
Fluidisasi2 (repaired)
Fluidisasi2 (repaired)Fluidisasi2 (repaired)
Fluidisasi2 (repaired)
 
Pertemuan ke 6dan-7_neraca_massa
Pertemuan ke 6dan-7_neraca_massaPertemuan ke 6dan-7_neraca_massa
Pertemuan ke 6dan-7_neraca_massa
 
Packed tower
Packed towerPacked tower
Packed tower
 
Decanter - Peralatan Industri Proses
Decanter - Peralatan Industri ProsesDecanter - Peralatan Industri Proses
Decanter - Peralatan Industri Proses
 
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
 
Drying Operasi teknik kimia
Drying Operasi teknik kimiaDrying Operasi teknik kimia
Drying Operasi teknik kimia
 
Batch Reactor
Batch ReactorBatch Reactor
Batch Reactor
 
13-Reaktor Fixed Bed R-01
13-Reaktor Fixed Bed R-0113-Reaktor Fixed Bed R-01
13-Reaktor Fixed Bed R-01
 
DASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIKDASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIK
 
Using HTRI technology within Petro-SIM
Using HTRI technology within Petro-SIM Using HTRI technology within Petro-SIM
Using HTRI technology within Petro-SIM
 
Design and Rating of Trayed Distillation Columns
Design and Rating  of Trayed Distillation ColumnsDesign and Rating  of Trayed Distillation Columns
Design and Rating of Trayed Distillation Columns
 

Viewers also liked

134856909 plate-he
134856909 plate-he134856909 plate-he
134856909 plate-heSt Satrio
 
Plat heat exchanger
Plat heat exchangerPlat heat exchanger
Plat heat exchangerIffa M.Nisa
 
Soal Matematika UTS SMP Kelas VII
Soal Matematika UTS SMP Kelas VIISoal Matematika UTS SMP Kelas VII
Soal Matematika UTS SMP Kelas VIIAsfri Desi
 
Soal uts kelas 7 sem2
Soal uts kelas 7 sem2Soal uts kelas 7 sem2
Soal uts kelas 7 sem2Riski Kiw
 
Horizontal Vessel Loading Calculation
 Horizontal Vessel Loading Calculation Horizontal Vessel Loading Calculation
Horizontal Vessel Loading CalculationFadhel AlMohammad
 

Viewers also liked (6)

Resin anion
Resin anionResin anion
Resin anion
 
134856909 plate-he
134856909 plate-he134856909 plate-he
134856909 plate-he
 
Plat heat exchanger
Plat heat exchangerPlat heat exchanger
Plat heat exchanger
 
Soal Matematika UTS SMP Kelas VII
Soal Matematika UTS SMP Kelas VIISoal Matematika UTS SMP Kelas VII
Soal Matematika UTS SMP Kelas VII
 
Soal uts kelas 7 sem2
Soal uts kelas 7 sem2Soal uts kelas 7 sem2
Soal uts kelas 7 sem2
 
Horizontal Vessel Loading Calculation
 Horizontal Vessel Loading Calculation Horizontal Vessel Loading Calculation
Horizontal Vessel Loading Calculation
 

Similar to Katalog Vessel dan Bahan Isian Pabrik Urea PT Petrokimia Gresik

13 UBB - PBG_Flotasi part-2_.pdf
13 UBB - PBG_Flotasi part-2_.pdf13 UBB - PBG_Flotasi part-2_.pdf
13 UBB - PBG_Flotasi part-2_.pdfCindySilaban
 
Reservoir minyak dan gas bumi
Reservoir minyak dan gas bumiReservoir minyak dan gas bumi
Reservoir minyak dan gas bumiDermawan Tarigan
 
Buku Pintar MIGAS INDONESIA - Reservoir minyak dan gas bumi
Buku Pintar MIGAS INDONESIA - Reservoir minyak dan gas bumiBuku Pintar MIGAS INDONESIA - Reservoir minyak dan gas bumi
Buku Pintar MIGAS INDONESIA - Reservoir minyak dan gas bumiAriyandi Yuda Prahara
 
STRUKTUR UTAMA KAPAL[1].pptx
STRUKTUR UTAMA KAPAL[1].pptxSTRUKTUR UTAMA KAPAL[1].pptx
STRUKTUR UTAMA KAPAL[1].pptxAsysyifaYuniar2
 
Basic of Pressure Vessel
Basic of Pressure  VesselBasic of Pressure  Vessel
Basic of Pressure VesselIriansyah Putra
 
Makalah peralatan industri proses menara ayak
Makalah peralatan industri proses menara ayakMakalah peralatan industri proses menara ayak
Makalah peralatan industri proses menara ayakVirta Puspita Sari
 
Laporan praktikum waktu pencampuran
Laporan praktikum waktu pencampuranLaporan praktikum waktu pencampuran
Laporan praktikum waktu pencampuranivan sidabutar
 
Tugas mesin dan alat bantu penangkapan ikan
Tugas mesin dan alat bantu penangkapan ikanTugas mesin dan alat bantu penangkapan ikan
Tugas mesin dan alat bantu penangkapan ikanBadiuzzaman
 
Kapal perikanan dan niaga beserta strukturnya
Kapal perikanan dan niaga beserta strukturnyaKapal perikanan dan niaga beserta strukturnya
Kapal perikanan dan niaga beserta strukturnyaFazrin Heros
 
Pengadukan dan pencampuran
Pengadukan dan pencampuranPengadukan dan pencampuran
Pengadukan dan pencampuranElizabethCo1
 
Akuatik penyelaman
Akuatik penyelamanAkuatik penyelaman
Akuatik penyelamanzikrifatoni
 

Similar to Katalog Vessel dan Bahan Isian Pabrik Urea PT Petrokimia Gresik (20)

13 UBB - PBG_Flotasi part-2_.pdf
13 UBB - PBG_Flotasi part-2_.pdf13 UBB - PBG_Flotasi part-2_.pdf
13 UBB - PBG_Flotasi part-2_.pdf
 
Pap 1 compatibility-mode1
Pap 1 compatibility-mode1Pap 1 compatibility-mode1
Pap 1 compatibility-mode1
 
1.04 filtrasi
1.04 filtrasi1.04 filtrasi
1.04 filtrasi
 
Reservoir minyak dan gas bumi
Reservoir minyak dan gas bumiReservoir minyak dan gas bumi
Reservoir minyak dan gas bumi
 
Buku Pintar MIGAS INDONESIA - Reservoir minyak dan gas bumi
Buku Pintar MIGAS INDONESIA - Reservoir minyak dan gas bumiBuku Pintar MIGAS INDONESIA - Reservoir minyak dan gas bumi
Buku Pintar MIGAS INDONESIA - Reservoir minyak dan gas bumi
 
STRUKTUR UTAMA KAPAL[1].pptx
STRUKTUR UTAMA KAPAL[1].pptxSTRUKTUR UTAMA KAPAL[1].pptx
STRUKTUR UTAMA KAPAL[1].pptx
 
Sabtu
SabtuSabtu
Sabtu
 
Kd1. jenis jenis kapal
Kd1. jenis jenis kapalKd1. jenis jenis kapal
Kd1. jenis jenis kapal
 
Hinge and Folding Hatch Cover
 Hinge and Folding Hatch Cover Hinge and Folding Hatch Cover
Hinge and Folding Hatch Cover
 
Basic of Pressure Vessel
Basic of Pressure  VesselBasic of Pressure  Vessel
Basic of Pressure Vessel
 
Makalah peralatan industri proses menara ayak
Makalah peralatan industri proses menara ayakMakalah peralatan industri proses menara ayak
Makalah peralatan industri proses menara ayak
 
Laporan praktikum waktu pencampuran
Laporan praktikum waktu pencampuranLaporan praktikum waktu pencampuran
Laporan praktikum waktu pencampuran
 
Tugas mesin dan alat bantu penangkapan ikan
Tugas mesin dan alat bantu penangkapan ikanTugas mesin dan alat bantu penangkapan ikan
Tugas mesin dan alat bantu penangkapan ikan
 
Kapal perikanan dan niaga beserta strukturnya
Kapal perikanan dan niaga beserta strukturnyaKapal perikanan dan niaga beserta strukturnya
Kapal perikanan dan niaga beserta strukturnya
 
Pengadukan dan pencampuran
Pengadukan dan pencampuranPengadukan dan pencampuran
Pengadukan dan pencampuran
 
Reservoir minyak dan gas bumi
Reservoir minyak dan gas bumiReservoir minyak dan gas bumi
Reservoir minyak dan gas bumi
 
Reservoir minyak dan gas bumi
Reservoir minyak dan gas bumiReservoir minyak dan gas bumi
Reservoir minyak dan gas bumi
 
Reservoir minyak dan gas bumi
Reservoir minyak dan gas bumiReservoir minyak dan gas bumi
Reservoir minyak dan gas bumi
 
handoutperpipan.ppt
handoutperpipan.ppthandoutperpipan.ppt
handoutperpipan.ppt
 
Akuatik penyelaman
Akuatik penyelamanAkuatik penyelaman
Akuatik penyelaman
 

Recently uploaded

Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdfAnonymous6yIobha8QY
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfihsan386426
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppttaniaalda710
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfArvinThamsir1
 

Recently uploaded (8)

Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
 

Katalog Vessel dan Bahan Isian Pabrik Urea PT Petrokimia Gresik

  • 1. VESSEL DAN BAHAN ISIAN DI PABRIK UREA PT PETROKIMIA GRESIK Disusun oleh : Pulung Sambadha 21030112120023 Yonathan nusaputra H. 21030112130066 Pembimbing : Bpk. Nadi Karsono
  • 2. 1 KATA PENGANTAR Vessel adalah alat yang sangat penting dan hampir selalu ada dalam suatu industri karena vessel sangat dibutuhkan dalam berbagai proses industri. Terdapat berbagai macam jenis vessel dengan berbagai macam bentuk serta fungsinya. Begitu juga dengan bahan isian di pabrik urea PT Petrokimia Gresik yang menggunakan packing dan resin untuk membantu beberapa proses supaya berjalan secara efisien. Pengklasifikasian vessel berdasarkan desain orientasinya, fungsi atau keguaannya, bentuk geometri , serta bagian-bagian pada vessel. Sedangkan untuk bahan isian dalam buku ini akan dibahas mengenai kriteria dalam pemilihan packing, jenis-jenis packing beserta kelebihan dan kekurangannya, serta material yang digunakan sebagai bahan dasar packing.Pada booklet juga akan dibahas vessel dan bahan isian yang digunakan PT. Petrokimia Gresik khususnya pada produksi urea. Akhir kata semoga dengan tersusunnya booklet ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, baik untuk penyusun sendiri dan para pembaca khalayak umum dalam menambah wawasan tentang vessel dan bahan isian di pabrik urea PT Petrokimia Gresik. Gresik, September 2015 Penyusun
  • 3. 2 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .....................................................1 BAGIAN II PENDAHULUAN..........................................5 BAGIAN II VESSEL ......................................................7 II.1. Definisi Vessel (Bejana)......................................7 II.2. Klasifikasi Vessel................................................7 II.3. Bagian-bagian Vessel.......................................15 II.4. Vessel di Pabrik Urea PT Petrokimia Gresik.....23 Reaktor (DC-101).................................................23 Stripper (DA-101).................................................24 Scrubber (DA-102)...............................................25 HP Decomposer (DA-201) ...................................26 LP Decomposer (DA-202)....................................27 HP Absorber Lower (EA-401B) ............................28 Urea Hydrolizer (DA-502).....................................29 Final Separator (FA-203) .....................................30 Vacuum Concentrator (FA-202A).........................31 Vacuum Concetrator Lower (FA-202B) ................32 Washing Coloumn (DA-401) ................................33 Flash Separator (FA-205).....................................33 Process Condensate Stripper (DA-501)...............34 Final Absorber (DA-503) ......................................35 First Stage Suction Separator (FA-111) ...............36 Second Stage Suction Separator (FA-112) ..........37
  • 4. 3 Third Stage Suction Separator (FA-113)..............38 Fourth Stage Suction Separator (FA-114)............39 Saturation Drum (FA-102)....................................40 Steam Drum (FA-103)..........................................41 Steam Condensate Tank (FA-104........................42 Ammonia Reservoir (FA-105)...............................43 Sealing Water Tank (FA-121)...............................44 Urea Solution Tank (FA-201) ...............................45 Hot Water Tank (FA-204).....................................46 Heat Tank (FA-301) .............................................46 Dissolving Tank (FA-302).....................................47 Strainer Washing Tank (FA-304)..........................47 Water Tank (FA-305) ...........................................48 Urea Drainage Tank (FA-306)..............................48 Carbonate Solution Tank (FA-401).......................49 Process Condensate Tank (FA-501)....................50 HP Absorber Upper (EA-401A) ............................51 Condensate Pot for EA-201 (FA-206) ..................52 Final Concentrator (EA-202) ................................53 BAGIAN III BAHAN ISIAN...........................................54 III.1. Gambaran tentang Bahan Isian.......................54 III.2. Packing sebagai Alat Kontak Antar Fase.........56 III.2.1. Kriteria Pemilihan Packing ........................56 III.2.2 Pemilihan Ukuran Packing ........................56
  • 5. 4 III.2.3 Jenis Packing............................................57 III.2.4 Kelebihan dan Kelemahan tiap Jenis Packing................................................................59 III.2.5 Material Packing.........................................62 III.3 Resin sebagai Ion Exchange ............................64 III.4 Mekanisme kerja Ion Exchange........................65 III.5 Bahan Isian di Proses Produksi Urea ...............66 DAFTAR PUSTAKA....................................................71 LAMPIRAN .................................................................74
  • 6. 5 BAGIAN I PENDAHULUAN Teknologi diciptakan bertujuan untuk membantu pekerjaan manusia, sebagai contoh dalam bidang industri membutuhkan alat-alat berat yang tidak mungkin manusia dapat menggantikan peran alat tersebut. Dalam dunia industri terutama dalam bidang fluida bertekanan, pengolahannya membutuhkan perhatian lebih karena fluida merupakan senyawa yang kompleks. Sebagai contoh, bejana (vessel) merupakan alat penunjang dalam proses produksi yang melibatkan fluida. Bejana berfungsi sebagai media untuk memroses dan menyimpan material fluida yang bertujuan untuk menjaga agar kondisinya dapat dimanfaatkan pada proses selanjutnya. Penggunaan vessel tidak hanya sebagai alat untuk menyimpan fluida saja tetapi juga sebagai alat pemroses. Misalnya sistem yang bekerja dengan mengontakkan gas dan cairan seperti absorpsi solut dari fasa gas, desorpsi solut dari fasa cair (stripping), distilasi, reaksi kimia tertentu, dan scrubbing suatu bahan partikulat pada sistem pengendalian pencemaran dan sebagainya. Pada sistem yang terjadi kontak antara gas dan cairan diperlukan suatu bahan yang membantu kontak antar fase tersebut (Asisten Laboratorium Operasi Teknik Kimia UNTIRTA, 2015). Bahan ini disebut bahan isian atau packing material. Selain membantu kontak antar
  • 7. 6 fase bahan isian juga bisa ikut bekerja melakukan reaksi kimia misalnya, resin dalam penukar ion, baik kation maupun anion. Pada buku ini akan dibahas secara singkat dan diusahakan untuk mudah dipahami tentang bejana (vessel) dan bahan isian (packing material) pada proses produksi urea di PT Petrokimia Gresik.
  • 8. 7 BAGIAN II VESSEL II.1. Definisi Vessel (Bejana) Vessel atau bejana merupakan tangki yang digunakan untuk penyimpanan fluida. Kemudian Bejana yang bekerja dibawah tekanan disebut pressure vessel yang digunakan tempat penampungan suatu fluida baik berupa cair maupun gas. Tekanan yang bekerja pada vessel bisa jadi lebih besar daripada tekanan atmosferik atau kurang dari tekanan atmosferik (vacuum). Biasanya fluida yang disimpan dalam bejana tekan adalah fluida yang memiliki karakteristik maupun perlakuan khusus, misalnya fluida bertekanan, fluida dalam temperatur rendah maupun temperatur tinggi dan lain-lain (Aziz, Hamid, & Hidayat, 2014). II.2. Klasifikasi Vessel Berdasarkan orientasinya vessel dibedakan menjadi dua jenis diantaranya : 1) Vessel vertikal Posisi vertical yaitu posisi tegak lurus terhadap sumbu netral axis, dimana posisi ini banyak digunakan didalam instalasi yang mempunyai tempat tidak begitu luas.
  • 9. 8 2) Vessel horizontal Bejana tekan pada posisi horizontal banyak ditemukan dan digunakan pada ladang sumur minyak didaratan karena mempunyai kapasitas produksi yang lebih besar. Panjang vessel dan beban yang bekerja akan menentukan penempatan vessel secara vertical atau horizontal. Sebagai contoh, jenis bejana tekan dengan posisi horizontal ini biasanya berfungsi sebagai Separator Three Phase, yaitu pemisahan antara minyak mentah (crude oil), air (water) dan gas.
  • 10. 9 Berdasarkan fungsi / penggunaan vessel diindustri maka vessel diklasifikasikan sebagai berikut : a. Separator adalah jenis dari vessel yang digunakan untuk memisahkan. Sesuai dengan namanya, separate yang artinya memisahkan. b. Drum Vessel adalah jenis vessel yang digunakan untuk menampung fluida. Fluida tersebut nantinya akan dipompakan ke proses yang lain, ke pembuangan atau bahkan ke unit produksi. Contoh drum vessel diantaranya : 1. Reaktor Reaktor adalah jenis vessel yang digunakan sebagai tempat untuk reaksi kimia. Vessel ini dapat berisi katalis, yaitu suatu zat yang bertugas untuk mempercepat reaksi dan mengarahkan reaksi.
  • 11. 10 2. Separator drum Vessel yang berfungsi untuk menampung fluida untuk sementara tetapi juga digunakan untuk melakukan pemisahan (separate). 3. Knockout drum Drum jenis ini bertugas untuk mengumpulkan fluida yang masih memiliki kandungan gas. Fluida dipisahkan dengan mengunakan
  • 12. 11 demister, suatu pengumpul fluida seperti layaknya saringan. Fluida dengan fase gas akan naik ke atas dan fulida dengan fase cair akan turun ke bawah yang disebabkan oleh gaya grafitasi. 4. Flash drum Vessel ini digunakan untuk menguapakan seluruh atau sebagian cairan (liquid) yang bertekanan tinggi dengan menempatkannya pada vessel yang bertekanan rendah. 5. Blowdown drum 6. Reflux accumulator drum
  • 13. 12 c. Storage vessel Vessel jenis ini digunakan untuk melakukan penyimpanan bahan kimia atau dikenal dengan sebutan tangki storage. d. Tower vessel Tower atau istilahnya column, column adalah equipment yang paling utama pada sebuah proses facility. Column biasanya berbentuk vertikal vessel, dalam sebuah plant bentuknya paling menonjol karena bentuk vesselnya paling tinggi dibanding vessel yang lain. Tower ini digunakan untuk menyaring dan memisahkan bahan mentah (crude oil) yang masih terdiri dari berbagai macam fase, disebut juga dengan fractionation column.
  • 14. 13 Berdasarkan pada bentuk geometrinya, vessel dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu : 1. Open and closed tanks Penggunaan open atau closed tangki tergantung pada fluida yang ditangani dan tergantung pada proses operasinya. Misalnnya fluida yang mudah terbakar, fluida yang bersifat toksik, dan gas harus disimpan pada tangki tertutup. Kemudian bahan kimia berbahaya, seperti asam dan kaustik harus disimpan dalam closed tanki (vessel). Hal ini akan mengurangi resiko yang dapat ditimbulkan jika disimpan pada tangka tertutup.
  • 15. 14 2. Tangki silinder dengan atap dan dasar tertutup rapat Tangki Cylindrical yang tertutup rapat pada dasar dan atapnya digunakan jika tekanan uap dari fluida yang disimpan mempunyai tekanan yang besar. 3. Sperhical tank (tangki bola) Sperhical tank digunakan untuk menyimpan gas-gas yang dicairkan seperti LPG, O2, N2 dan lain– lain bahkan dapat menyimpan gas cair tersebut hingga mencapai tekanan 75
  • 16. 15 psi, volume tanki dapat mencapai 50000 barrel, untuk penyimpanan LNG dengan kondisi cryogenic. Untuk aplikasi tekanan tinggi biasanya tanggi dilapisi dengan isolasi berbahan polyurethane foam. II.3. Bagian-bagian Vessel Vessel terdiri dari beberapa bagian yang dijadikan satu dengan cara pengelasan ataupun dengan baut bertujuan untuk mempertahankan posisi vessel dan memberikan kemudahan bagi operator untuk melakukan maintenance pada vessel. Bagian-bagian pada vessel pada umumnya dapat dilihat pada gambar berikut :
  • 17. 16 Penjelasan mengenai bagian-bagian pada vessel sebagai berikut : 1. Manhole adalah nozzle, bedanya manhole tidak di koneksikan dengan pipa hanya ditutup dengan blind flange. Yang nantinya manhole ini berfungsi untuk ruang akses bagi operator yang akan masuk ke dalam vessel baik untuk maintenace atau pemasangan equipment internal vessel (Indonesian Piping Knowledge, 2014a). 2. Access opening adalah bentuk lingkaran (seperti lubang) pada skirt vessel, yang memungkinkan operator untuk masuk dan melakukan maintenance. Beberapa istilah lain menyebutkan nya dengan access hole (Indonesian Piping Knowledge, 2014a). 3. Platform adalah tempat orang berjalan atau meletakan equipment di dalam sebuah 'site'. Platfrom juga digunakan untuk membantu proses maintenance peralatan.
  • 18. 17 4. Head adalah bagian penutup dari vessel. Head berada di bagian kanan dan kiri untuk vessel horizontal, atau bagiaan atas dan bawah untuk vessel vertikal. Jenis head bermacam-macam diantaranya elliptical, hemisperical, conical, torisperical, type flat, dan type flange. 5. Shell adalah bagain dari vessel yang berbentuk silinder, yang menyelubungi dari vessel itu sendiri. Shell merupakan plat lembaran yang kemudian di bentuk sampai nanti akhirnya menjadi silindris. 6. Support adalah penyangga. Jenis support yang digunakan tergantung pada ukuran dan orientasi dari pressure vessel. Dalam semua kasus, support untuk pressure vessel harus kuat untuk menerima beban selfweight, angin, dan beban gempa. Basic load dihitung untuk merancang anchorage dan pondasi untuk pressure vessel. Jenis support yang umum digunakan adaah sebagai berikut : a) Skirt support Skirt support diaplikasikan untuk pressure vessel yang tinggi dengan posisi vertikal. Skrit support menggunakan plat metal berbentuk silinder dan dilas pada bagian bawah shell dari pressure vessel atau pada head bagian bawah. Pada
  • 19. 18 vessel jenis bola, skirt support dilas pada bagian dekat mid-plane dari shell. Skirt support dapat menyediakan cukup fleksibilitas sehingga ketika terjadi ekspansi termal pada shell tidak akan menyebabkan tekanan panas yang tinggi di titik temu shell dengan skirt (Sakti, 2012). b) Legs Suppport Legs support digunakan pada vessel vertikal yang berukuran kecil dan spherical pressure vessel, biasanya dilas ke bagian bawah shell. Rasio maksimum panjang legs support terhadap diameter drum biasanya 2:1. Jumlah legs yang dibutuhkan tergantung pada ukuran vessel dan beban yang diterima (Sakti, 2012).
  • 20. 19 c) Saddle Support Saddle Support biasanya digunakan untuk vessel horisontal, dipasang dua lokasi dengan saddle support. Saddle support berfungsi mendistribusikan beban berat di seluruh permukaan dari shell untuk mencegah terjadinya local stress yang berlebihan dalam shell di titik-titik support. Lebar saddle, antara lain detail desain, ditentukan dari desain kondisi pressure vessel. Salah satu saddle biasanya dipasang sebagai fix anchor dan lainnya sebagai fleksibel anchor yang mengakomodasi thermal expansion ke arah longitudinal.
  • 21. 20 7. Ladder dan cages Ladder dan cages adalah tangga serta kurungannya (cages), cages berfungsi untuk mencegah agar operator tidak jatuh dari tangga, disamping itu memiliki efek psikologis berupa keamanan bagi operator ketika menaiki tangga (Indonesian Piping Knowledge, 2014a). 8. Nozzle Nozzle adalah ruang keluaran atau masukan dalam vessel, terbuat dengan atau tanpa potongan pipa yang di las dengan flange. Flange adalah komponen dalam system pemipaan yang berguna untuk menyambungkan pipa satu dengan pipa yang lain atau dalam hal ini menyambungkan nozzle dengan pipa lain(Indonesian Piping Knowledge, 2014b).
  • 22. 21 9. Davit adalah sebuah alat yang fungsi utamanya untuk pengangkut di vessel, biasanya di letakan dengan sambungan soket yang nantinya dapat untuk mengangut blind flange. Kalau untuk column, biasanya di sebut column davit, ia berfungsi untuk mengangkat relief valve, trays dan internal vessel lainya(Indonesian Piping Knowledge, 2014a). 10. Hinges adalah alat untuk mengangkat atau memindahkan blind flange yang merupakan penutup dari mainhole. Fungsi hinges sama seperti davit, tetapi mempunyai bentuk yang berbeda. Penggunaan davit atau hinges, karena blind flange cukup berat dan operator tidak akan mampu untuk mengangkatnya. Sebagai contoh pada pintu misalnya, hinges adalah engsel pintunya dan flange adalah daun pintunya.
  • 23. 22 Perbedaan hinges dan davit adalah mekanisme penggunaannya, hinges mengunakan mekanisme buka tutup, sedangkan davit mekanismenya dengan menggeser blind flange(Indonesian Piping Knowledge, 2014a). 11. Base plate adalah plat datar bagian dari vessel yang letaknya plaing bawah, ia bersentuhan langsung dengan pondasi (Indonesian Piping Knowledge, 2014a).
  • 24. 23 II.4. Vessel di Pabrik Urea PT Petrokimia Gresik Reaktor (DC-101)  Fungsi : Mereaksikan NH3 cair dengan gas CO2 yang membentuk ammonium karbamat dengan reaksi bersifat eksotermis yang kemudian diikuti reaksi karbamat menjadi urea yang merupakan reaksi endotermis.  Tipe : Hemispirical  Material : Shell Carbon Steel+ 316 SS UG Lining  Kapasitas : 1,517 x 1011 mm3  Tebal : 90 mm  Tekanan Desain : 184 kg/cm2
  • 25. 24  Tekanan Operasi : 175 kg/cm2  Dimensi : 2550 x 28000 mm (ID x TT height)  Suhu Desain : 220o C  Suhu Operasi : 190/180 (Top/Bottom) o C Stripper (DA-101)  Fungsi : Menguraikan karbamat menjadi ammoniak (NH3) dan CO2 dengan media CO2 feed  Tipe : Vertical Silinder  Material : Shell = Carbon steel A516 GR 70 Tube = Duplex stainless steel, DP12  Tekanan Operasi : Shell = 20 kg/cm2 Tube = 175 kg/cm2
  • 26. 25  Suhu Operasi : Shell = 214o C (in=out) Tube = 190o C (in) ;177 o C (out)  Tekanan Desain : Shell = 25 kg/cm2 Tube = 184 kg/cm2  Suhu Desain : Shell = 240o C Tube = 220o C  Fluida : Shell = steam Tube = Urea solution  Insulation : Shell = 100 Tube = 90 Scrubber (DA-102)  Fungsi : Mengubah gas yang tidak bereaksi menjadi karbamat  Tipe : Packed Tower  Material : Shell & Tube = Carbon steel A516 GR70 + Stainless steel 316 LSS UG  Tekanan Desain : 184 kg/cm2 .g  Tekanan Operasi : 175 kg/cm2 .g  Suhu Desain : 220o C  Suhu Operasi : 214 o C  Kapasitas : 2,55 m3  Fluida : mixed gas dan carbamate solution  Kapasitas : 2,55 m3
  • 27. 26 HP Decomposer (DA-201)  Fungsi : Sebagai pemanas sekaligus menurunkan tekanan untuk mengurai ammoniak dan memisahkan ekses ammoniak dari larutan urea (sebagai alat pemurnian)  Material : Shell = Stainless steel strip A240 TP 329 Tube = Stainless steel strip A240 TP 329  Tekanan Desain : Shell = 25 Kg/cm2 Tube = 20 Kg/cm2  Tekanan operasi : Shell = 20 kg/cm2 Tube = 17.5 kg/cm2  Suhu Desain : Shell = 240o C Tube = 190o C
  • 28. 27  Suhu Operasi : Shell = 214 (in) / 167 (out) o C Tube = 155 (in) / 158 (out) o C  Kapasitas Normal: Shell = 0,496 m3 Tube = 7,91 m3 LP Decomposer (DA-202)  Tipe : Sieve Tray Raching Ring  Material : Shell = Carbon Steel A516 GR60/ A240 Tipe 16  Kapasitas : 20,9 m3  Tekanan desain : Shell = 8 kg/cm2 Tube = 4 kg/cm2  Tekanan Operasi : Shell = 4 kg/cm2 Tube = 2.5 kg/cm2  Suhu Desain : Shell = 200 o C Tube = 165 o C  Suhu Operasi : Shell = 151 o C (in) ; 154 o C (out) Tube = 131 o C (in) ; 138 o C (out)
  • 29. 28 HP Absorber Lower (EA-401B)  Tipe : H-NKN  Material : Shell = Carbon steel A516 GR70 +316 LSS CLAD / A156 GR70 Tube = Carbon steel A213 Tipe 316 L  Fluida : Shell = Carbamate solution Tube = Urea slurry/ Hot water/ Cooling Water  Tekanan Desain : Shell = 20 kg/cm2 Tube = 3,5 kg/cm2 (Urea Slurry) 4 kg/cm2 (Hot water) 7 kg/cm2 (Cooling water)  Tekanan Operasi : Shell = 17.3 kg/cm2 Tube = 1 kg/cm2 (Urea Slurry) 2.5 kg/cm2 (Hot water) 4 kg/cm2 (Cooling water)  Suhu Desain : Shell = 140 o C Tube = 120 o C (Urea Slurry) 120 o C (Hot water) 70 o C (Cooling water)
  • 30. 29  Suhu Operasi : Shell = 108 o C (in) ; 108 o C (out) Tube = 77.5 o C (in) ; 83.3 o C (out) Urea Slurry 85 o C (in) ; 90 o C (out) Hot water 38 o C (in) ; 50 o C (out) Cooling water Urea Hydrolizer (DA-502)  Fungsi : Memisahkan partikel urea menjadi gas CO2 dan gas ammoniak dengan cara pemanasan uap kukus tekanan 18 Kg/cm2 , selanjutnya gas hasil pemisahan dikirim ke proses condensate stripper (DA-501)  Tipe : Menara vertical (Ujung Elips)
  • 31. 30  Material : Stainless steel A240 T316  Tebal : 90 mm  Suhu Desain : 240o C  Suhu Operasi : 200 o C  Tekanan Desain : 22 kg/cm2  Tekanan Operasi : 18 kg/cm2  Kapasitas : 25,3 m3  Fluida : Proses kondensat  Dimensi : 1500 x 138000 mm (DT x TT height) Final Separator (FA-203)  Fungsi : Memekatkan larutan urea dengan cara memisahkan antara larutan urea dengan air dengan cara penghisapan sistem vakum (evaporasi) pada tekanan 25 mmHg Suhu 138o C sehingga
  • 32. 31 konsentrasi larutan urea dari 90% menjadi 99,7 %  Tipe : Siinder vertikal  Material : Stainless steel A240 T304  Tebal : 75 mm  Kapasitas : 81,4 m3  Dimensi : 3700 / 5000 mm (DT x TT height)  Fluida : Urea solution  Suhu Desain : 170o C  Suhu Operasi : 138 o C  Tekanan Desain : 1.75 kg/cm2  Tekanan Operasi : 25 mmHg.A Vacuum Concentrator (FA-202A)  Fungsi : Memekatkan larutan ureadengan cara memisahkan antara cairan urea dengan air menggunakan
  • 33. 32 penghisap sistem vakum pada tekanan 150 mmHg  Tipe : Silinder vertikal  Kode : ASME SEC VII DIV 1  Material : Stainless steel A240 T304  Tebal : 75 mm  Kapasitas : 143,9 m3  Dimensi : 4800 x 9230 mm (DT x TT height)  Fluida : Urea solution  Suhu Desain : 170o C  Suhu Operasi : 132 o C  Tekanan Desain : 1.75 & F.V kg/cm2  Tekanan Operasi : 150 mmHg.A Vacuum Concetrator Lower (FA-202B)  Tipe : Silinder Vertikal  Kode : ASME SEC VII DIV 1  Material : 304 SS CLAD+A516 GR60  Fluida : Urea solution  Tekanan Desain : Shell = 1.75 dan F.V kg/cm2 Jacket = Full Water
  • 34. 33  Tekanan Operasi : Shell = 150 mmHg Jacket = Full Water  Suhu Operasi : Shell = 77o C Jacket = 90o C  Suhu Desain : Shell = 110o C Jacket = 120o C  Kapasitas : Shell = 114.8 m3 Jacket = 7.5 m3 Washing Coloumn (DA-401)  Tipe : Vertikal (Ujung Elips)  Material : SS A240 T340  Ukuran : (IDx Tinggi) = 700 x 5450  Fluida : Amonium Karbamat  Suhu Desain : 130 o C  Suhu Operasi : 65 o C  Tekanan Desain : 20 kg/cm2  Tekanan Operasi : 17.3 kg/cm2 Flash Separator (FA-205)  Tipe : Vertikal (Ujung Elips) dan Flat Bottom  Material : SS A240 T304  Ukuran : (IDx Tinggi) = 1300 x 1600  Desain : Suhu = 140o C
  • 35. 34 Process Condensate Stripper (DA-501)  Kode : ASME SEC VIII DIV 1  Suhu Operasi : 138 0 C  Suhu Desain : 175 0 C  Fluida : Process Condensate  Tekanan Operasi : 3.0 kg / cm2  Tekanan Desain : 5.0 kg / cm2  Kapasitas : 35.0 m3
  • 36. 35 Final Absorber (DA-503)  Kode : ASME SEC VIII DIV 1  Suhu Operasi : 67 0 C  Suhu Desain : 160 0 C  Fluida : Process Condensate  Tekanan Operasi : Atmosfer  Tekanan Desain : 1.05 dan Full Water kg / cm2  Kapasitas : 1.7 m3
  • 37. 36 First Stage Suction Separator (FA-111)  Kode : ASME SEC VIII DIV 1  Suhu Operasi : 35 0 C  Suhu Desain : 70 0 C  Fluida : gas CO2 , water  Tekanan Operasi : 0.8 kg / cm2  Tekanan Desain : 1.8 kg / cm2  Kapasitas : 14.9 m3
  • 38. 37 Second Stage Suction Separator (FA-112)  Kode : ASME SEC VII DIV 1  Suhu Operasi : 40 0 C  Suhu Desain : 70 0 C  Fluida : gas CO2 , water  Tekanan Operasi : 4.7 kg / cm2  Tekanan Desain : 9.3 kg / cm2  Kapasitas : 5.8 m3
  • 39. 38 Third Stage Suction Separator (FA-113)  Kode : ASME SEC VIII DIV 1  Suhu Operasi : 40 0 C  Suhu Desain : 70 0 C  Fluida : gas CO2 , water  Tekanan Operasi : 20.9 kg / cm2  Tekanan Desain : 30.0 kg / cm2  Kapasitas : 3.1 m3
  • 40. 39 Fourth Stage Suction Separator (FA-114)  Kode : ASME SEC VIII DIV 1  Suhu Operasi : 60 0 C  Suhu Desain : 120 0 C  Fluida : gas CO2 , water  Tekanan Operasi : 101 kg / cm2  Tekanan Desain : 120 kg / cm2  Kapasitas : 1.4 m3
  • 41. 40 Saturation Drum (FA-102)  Kode : ASME SEC VIII DIV 1  Suhu Operasi : 214 0 C  Suhu Desain : 240 0 C  Fluida : Steam Condensate  Tekanan Operasi : 20 kg / cm2  Tekanan Desain : 25 kg / cm2  Kapasitas : 13.0 m3
  • 42. 41 Steam Drum (FA-103)  Kode : ASME SEC VIII DIV 1  Suhu Operasi : 158 0 C  Suhu Desain : 200 0 C  Fluida : Steam Condensate  Tekanan Operasi : 5.0 kg / cm2  Tekanan Desain : 8.0 kg / cm2  Kapasitas : 18.0 m3
  • 43. 42 Steam Condensate Tank (FA-104)  Kode : API 650 APP “J”  Suhu Operasi : 52 0 C  Suhu Desain : 100 0 C  Fluida : Steam Condensate  Tekanan Operasi : Atmosfer  Tekanan Desain : Full Liquid  Kapasitas : Nominal = 13.0 m3 Net = 11.1 m3
  • 44. 43 Ammonia Reservoir (FA-105)  Kode : ASME SEC VIII DIV 1  Suhu Operasi : 30 0 C  Suhu Desain : 70 0 C  Fluida : Ammonia  Tekanan Operasi : 18.0 kg / cm2  Tekanan Desain : 21.0 kg / cm2  Kapasitas : 60.5 m3
  • 45. 44 Sealing Water Tank (FA-121)  Kode : API 650 APP “J”  Suhu Operasi : 40 0 C  Suhu Desain : 70 0 C  Tekanan Operasi : Atmosfer  Tekanan Desain : Full Liquid  Kapasitas : Nominal = 2.5 m3 Net = 1.9 m3
  • 46. 45 Urea Solution Tank (FA-201)  Kode : API 650 APP “F”  Suhu Operasi : 97 0 C  Suhu Desain : 140 0 C  Fluida : Larutan Urea  Tekanan Operasi : Atmosfer  Tekanan Desain : Full Liquid  Kapasitas : Nominal = 628.2 m3 Net = 588.3 m3
  • 47. 46 Hot Water Tank (FA-204)  Kode : API 650 APP “J”  Suhu Operasi : 85 0 C  Suhu Desain : 120 0 C  Tekanan Operasi : Atmosfer  Tekanan Desain : Full Water  Kapasitas : Nominal = 14.9 m3 Net = 12.5 m3 Heat Tank (FA-301)  Kode : ASME SEC VIII DIV 1  Suhu Operasi : 138 0 C  Suhu Desain : 170 0 C  Fluida : Urea Solution  Tekanan Operasi : Atmosfer  Tekanan Desain : Full Liquid  Kapasitas : Shell = 0.14 m3 Jacket = 0.03 m3
  • 48. 47 Dissolving Tank (FA-302)  Kode : none  Suhu Operasi : 80 0 C  Suhu Desain : 110 0 C  Tekanan Operasi : Atmosfer  Tekanan Desain : Full Liquid  Kapasitas : Nominal = 20.5 m3 Net = 19.0 m3 Strainer Washing Tank (FA-304)  Kode : none  Suhu Operasi : 40 0 C  Suhu Desain : 70 0 C  Tekanan Operasi : Atmosfer  Tekanan Desain : Full Water  Kapasitas : Nominal = 0.35 m3 Net = 0.28 m3
  • 49. 48 Water Tank (FA-305)  Kode : API 650 APP “J”  Suhu Operasi : 85 0 C  Suhu Desain : 120 0 C  Tekanan Operasi : Atmosfer  Tekanan Desain : Full Water  Kapasitas : Nominal = 6.2 m3 Net = 5.0 m3 Urea Drainage Tank (FA-306)  Kode : API 650 APP “J”  Suhu Operasi : 36 0 C  Suhu Desain : 80 0 C  Tekanan Operasi : Atmosfer  Tekanan Desain : Full Liquid  Kapasitas : Nominal = 0.42 KL
  • 50. 49 Net = 0.29 KL Carbonate Solution Tank (FA-401)  Kode : API 650 APP “F”  Suhu Operasi : 60 0 C  Suhu Desain : 120 0 C  Tekanan Operasi : Atmosfer  Tekanan Desain : Full Liquid  Kapasitas : Nominal = 343.3 m3 Net = 318.1 m3
  • 51. 50 Process Condensate Tank (FA-501)  Kode : API 650 APP “J”  Suhu Operasi : 55 0 C  Suhu Desain : 90 0 C  Tekanan Operasi : Atmosfer  Tekanan Desain : Full Water  Kapasitas : Nominal = 15.2 m3 Net = 12.6 m3
  • 52. 51 HP Absorber Upper (EA-401A)  Ukuran : 850 – 6000  Kode : ASME SEC. VIII DIV. 1  Luas permukaan per shell : 114 m2  Jumlah shell : 1  Fluida : Shell = Carbamate Solution Tube = Cooling Water  Suhu Operasi (IN/OUT) : Shell = 91.5 0 C / 91.5 0 C Tube = 38 0 C / 50 0 C  Suhu Desain : Shell = 130 0 C Tube = 70 0 C  Tekanan Operasi : Shell = 17.3 kg / cm2 G Tube = 4.0 kg / cm2 G  Tekanan Desain : Shell = 20.0 kg / cm2 G Tube = 7.0 kg / cm2 G  NO. of pass per shell : Shell = 1 Tube = 2
  • 53. 52 Condensate Pot for EA-201 (FA-206)  Kode : ASME SEC VIII DIV 1  Suhu Operasi : 143 0 C  Suhu Desain : 200 0 C  Fluida : Condensate  Tekanan Operasi : 3.0 kg / cm2  Tekanan Desain : 8.0 kg / cm2  Kapasitas : 0,3 m3
  • 54. 53 Final Concentrator (EA-202)  Ukuran : 850 – 3000  Kode : ASME SEC. VII DIV. 1  Luas permukaan per shell : 128 m2  Jumlah shell : 1  Fluida : Shell = Steam Tube = Urea Solution  Suhu Operasi (IN/OUT) : Shell = 155 0 C / 155 0 C Tube = 132 0 C / 138 0 C  Suhu Desain : Shell = 200 0 C Tube = 170 0 C  Tekanan Operasi : Shell = 4.5 kg/cm2 G Tube = -1.0 kg/cm2 G  Tekanan Desain : Shell = 8.0 kg/cm2 G Tube = F.V & 1.75 𝑘𝑔 𝑐𝑚2 𝐺  NO. of pass per shell : Shell = 1 Tube = 1
  • 55. 54 BAGIAN III BAHAN ISIAN III.1. Gambaran tentang Bahan Isian Pada dunia industri penggunaan bahan pendukung seperti packing dan resin menjadi sebuah hal yang wajib untuk memperoleh proses yang efisien dan efektif. Misalnya proses absorbsi gas ke dalam larutan, tanpa packing proses absrobsi akan berlangsung lebih lama. Dalam hal ini packing berperan sebagai bahan isian yang digunakan sebagai alat kontak antar fasa. Selain sebagai alat kontak antar fase, packing juga digunakan dalam teknologi katalis dimana katalis ditanam di permukaan bahan packing. Pada perancangan proses pemilihan packing harus dilakukan dengan teliti yang disesuaikan dengan karakteristik fluida yang akan dikontakkan. Tujuan utama penggunaan bahan isian packing adalah menyediakan luas kontak yang besar antara kedua fase. Sebagai alat kontak antar fasa bahan isian memiliki tiga fungsi diantaranya sebagai tempat berlangsungnya proses perpindahan, tempat terbentuknya keseimbangan, dan alat pemisah dua fase seimbang. Bahan isian (packing) dapat disusun secara acak (random packing) maupun secara teratur atau regular packing (Samsudin, 2015).
  • 56. 55 Selain packing, proses produksi urea membutuhkan steam sebagai salah satu sumber panas untuk proses, yang dihasilkan dari proses penguapan air demin (demineralized water). Ketika steam memasuki proses dan panasnya sudah diambil maka wujudnya akan berubah menjadi process condensate, kembali ke fase cair. Process condensate sudah tidak lagi murni sebagai air demin karena telah mengandung mineral dalam bentuk ion, sehingga supaya bisa digunakan kembali sebagai bahan baku pembuatan steam maka harus di proses dalam unit demin water melalui sejumlah penukar ion untuk dihilangkan kandungan mineralnya. Dalam penukar ion akan digunakan resin sebagai agen penukar ion. Resin penukar ion tidak selamanya bisa digunakan terus menerus, ada saatnya resin mengalami keadaan jenuh sehingga harus dilakukan proses regenerasi untuk memperoleh kembali kemampuannya sebagai penukar ion. Penggunaan bahan isian seperti resin dan packing pasti akan mempengaruhi kondisi operasi dari suatu proses misalnya pressure drop (Unit Operations Laboratory UIC, 2005). Untuk itu perlu dilakukan pengawasan yang ketat dari mulai pemilihan bahan isian supaya menghasilkan proses yang efisien.
  • 57. 56 III.2. Packing sebagai Alat Kontak Antar Fase III.2.1. Kriteria Pemilihan Packing Pada proses yang melibatkan kontak antar fase maka pemilihan bahan isian (packing) harus memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut (Samsudin, 2015) : 1. Mempunyai luas permukaan untuk bidang kontak yang besar tiap satuan volumenya. 2. Tumpukan bahan isian dalam kolom harus memberikan rongga yang cukup 3. Memiliki karakteristik pembasahan yang baik 4. Tahan terhadap bahan yang bersifat korosif 5. Bulk density rendah 6. Ringan, kuat, dan tidak mudah pecah 7. Murah dan mudah diperoleh III.2.2 Pemilihan Ukuran Packing Pemilihan ukuran bahan isian perlu dipertimbangkan dengan harapan sesuai dengan ukuran kolom dan menghasilkan luas permukaan kontak yang besar. Bahan isian dipilih berdasarkan syarat-syarat berikut :
  • 58. 57 1. Bahan isian dengan ukuran yang kecil mempunyai harga yang mahal, luas permukaan tiap volumeya besar tetapi menghasilkan pressure drop yang tinggi 2. Bahan isian dengan ukuran yang besar mempunyai harga yang murah dan pressure drop rendah tetapi mempunyai luas permukaan tiap volumenya kecil. 3. Bahan isian dengan ukuran besar digunakan untuk kolom dengan diameter besar dan berlaku untuk sebaliknya. Jika bahan isian ukuran besar digunakan untuk kolom ukuran kecil akan menghasilkan distribusi cairan yang buruk. 4. Rekomendasi ukuran random packing : Diameter kolom Ukuran Packing < 0.3 m (1 ft) < 25 mm (1 in) 0.3 - 0.9 m (1 to 3 ft) 25-38 mm (1-1.5 in) >0.9 m (3 ft) 50-75 mm (2-3 in) III.2.3 Jenis Packing 1. Random Packing : a. Pall rings b. Raschig ring c. Intalox saddles d. Partition Rings e. Berl saddle f. Lessing rings g. Tellerette
  • 59. 58 2. Regular Packing (Structured packing) a. Flexipac b. Intalox c. Mellapak
  • 60. 59 III.2.4 Kelebihan dan Kelemahan tiap Jenis Packing Setiap jenis packing mempunyai kelebihan dan kekurangan tersendiri yang dijelaskan pada tabel berikut : Pall Ring Kelebihan Kekurangan 1. Kapasitas lebih tinggi dan Presure drop rendah (dibawah separuh Raschig rings) 2. Nilai HTU lebih rendah dari Berl Saddle. 3. Distribusi cairan baik dan kapasitas besar 1. Pembersihan sulit dilakukan 2. Harga lebih mahal dibandingkan raschig ring, lessing ring, berl saddle dan intalox saddle Raschig Ring Kelebihan Kekurangan 1. Harganya lebih murah 2. Tidak terlalu berat 3. Sensitivitas lebih rendah terhadap kualitas distribusi cair dan uap 1. Efisiensinya lebih rendah 2. Kontaknya terlalu cepat
  • 61. 60 4. Dapat digunakan untuk bahan yang tidak tahan suhu tinggi Intalox Saddles Kelebihan Kekurangan 1. Pressure Drop rendah dengan luas permukaan yang lebih tinggi 2. Distribusi uap- cair di distribusikan secara merata sama pada kedua sisi. 3. Stabilitas kimia tinggi, dan daya tahan panas yang sangat baik 1. Kontaknya berlangsung secara cepat 2. Harganya mahal Partition Rings Kelebihan Kekurangan 1. Penyerapannya baik 2. Tidak bereaksi dengan zat kimia 3. Lebih banyak memiliki laluan sehingga memungkinkan untuk kontak dengan baik 1. Pembersihannya sulit dilakukan. 2. Harganya lebih mahal dibandingkan raschig ring, lessing ring, berl saddle dan intalox saddle
  • 62. 61 Berl Saddles Kelebihan Kekurangan 1. Distribusi uap- cair merata sama pada kedua sisi 2. Stabilitas kimia tinggi dan daya tahan panas yang sangat baik 3. Sensitivitas lebih rendah terhadap kualitas distribusi cair dan uap 4. Luas permukaan besar 1. Kontaknya berlangsung secara cepat 2. Harganya mahal Lessing Rings Kelebihan Kekurangan 1. Harganya murah 2. Tidak terlalu berat 3. Dapat digunakan untuk bahan yang tidak tahan suhu tinggi 4. Sensitivitas lebih rendah terhadap kualitas distribusi cair dan uap 1. Efisiensinya lebih rendah 2. Kontaknya berlangsung secara cepat
  • 63. 62 Tellerette Kelebihan Kekurangan 1. Pressure drop dan nilai HTU rendah 2. Batas flooding lebih tinggi dari pada Raschig ring maupun Berl saddle 3. Dapat dibuat dari plastic 4. Luas permukaan lebih besar 5. Lebih banyak memiliki laluan sehingga memungkinkan kontak dengan baik 1. Harganya lebih mahal dibandingkan raschig ring, lessing ring, berl saddle, dan intalox saddle 2. Pembersihan sulit dilakukan III.2.5 Material Packing Packing dapat dibuat dari berbagai material untuk mendapatkan proses yang efisien. Material yang digunakan diantaranya plastic, keramik, karbon, dan metal. Material ini masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan.
  • 64. 63 Material ini digunakan karena alasan sebagai berikut (Samsudin, 2015) : 1. Plastik digunakan karena harganya relative murah dan cukup kuat, tetapi mempunyai kemampuan terbasahi yang buruk pada laju cairan yang rendah. 2. Keramik digunakan karena sifatnya yang tidak terkorosi pada temperature yang cenderung naik, sedangkan plastik tidak tahan pada temperature yang cukup tinggi. Keramik mempunyai kemampuan terbasahi yang baik. Kelemahannya kekuatannya lebih rendah daripada metal. 3. Karbon digunakan karena sifatnya yang tahan korosi tetapi mempunyai kekuatan yang lebih rendah daripada keramik dan metal Plastik Keramik Karbon Metal
  • 65. 64 4. Metal digunakan karena mempunyai kekuatan dan kemampuan terbasahi yang baik. III.3 Resin sebagai Ion Exchange Resin adalah polimer organic atau anorganik yang digunakan sebagai penukar kation atau anion dari fase larutan. Resin penukar ion umumnya berbentuk butiran gel terdiri dari : 1) Jaringan polimer 2) Gugus fungsional ionic yang melekat pada jaringan yang nanti akan membentuk kompleks anion atau kation 3) Counter ions pada resin asam maka counter ion berupa H+ dan resin basa berupa OH- 4) Pelarut Resin dibedakan menjadi resin kation dan resin anion. Resin kation dibedakan menjadi Resin kation asam lemah (WAC) dan resin kation asam kuat (SAC). Resin kation asam lemah digunakan untuk dealkalisasi. Begitu juga dengan resin anion, dibedakan menjadi resin anion basa lemah (WBA) dan resin anion basa kuat (SAB). Kedua resin anion ini digunakan untuk memproduksi air deionisasi. Resin WBA tidak bisa menghilangkan Silica, ion karbonat. Sedangkan SAB resin dapat menghilangkan ion negative seperti Cl- , SO4 2 , NO3 - , CO3 2- , SiO2 - , dan OH- (Puretec Industrial Water, 2015).
  • 66. 65 III.4 Mekanisme kerja Ion Exchange Resin mengandung kation B+ akan dipertukarkan dengan kation A+ dalam larutan. Kation A+ dan B+ akan terdifusi karena perbedaan konsentrasi antara resin dan larutan. Reaksi pertukaran kation : RH2 + 2NaCI  RNa2 + 2HCI Reaksi pertukaran anion : R(OH)2 + H2CO3  RCO3 + 2H20 Pertukaran ion akan berlangsung sampai kesetimbangan dicapai. Resin mengandung ion H+ yang akan ditukar dengan ion Na+ Kation Na+ dalam air Kompleks Resin
  • 67. 66 III.5 Bahan Isian di Proses Produksi Urea PT Petrokimia Gresik 1. DA-102 (MTL-US, 2015; Toyo Engineering Corp., 1991a, 1991b) Nama alat : Scrubber Fungsi : absorbsi mixed gas dari reactor (DC 101) dengan recycle carbamate solution Jenis Packing : Raschig ring Stainless Steel Spesifikasi : Diameter = 3 inchi Surface area = 20 ft2 /ft3 Jumlah pack per ft3 = 51 Ruang kosong = 95% Std. wall thickness =0.062 inchi 2. DA-202 (MTL-US, 2015; Toyo Engineering Corp., 1991a, 1991b) Nama alat : LP Decomposer Fungsi : Mendekomposisi ammonium carbamate menjadi amoniak dan gas karbondioksida serta memisahkan ekses NH3 dari larutan urea Jenis packing : Raschig ring Stainless Steel Spesifikasi : Bulk density = 340 kg/m3 Diameter = 3 inchi Surface area = 20 ft2 /ft 3
  • 68. 67 Jumlah pack per ft3 = 51 Ruang kosong = 95% Std. wall thickness =0.062 inchi 3. DA-401 (MTL-US, 2015; Toyo Engineering Corp., 1991a, 1991b) Nama alat : Washing Coloumn Fungsi : Membantu penyerapan gas amoniak dan karbondioksida dari decomposer menjadi larutan karbamate dialirkan ke EA 401 A (Absorber) dan selanjutnya menuju ke reactor Jenis packing : Raschig ring Stainless Steel Spesifikasi : Diameter = Atas : 1 inchi ; Bawah : 1 inchi Bulk density = 1140 kg/m3 Surface area = 62 ft2 /ft3 Jumlah pack per ft3 = 1430 Ruang kosong = 92% Std. wall thickness = 0.032 inchi 4. DA-503 (MTL-US, 2015; Toyo Engineering Corp., 1991a, 1991b) Nama alat : Final Absorber Fungsi : Absorbsi gas amoniak dengan process condensate larutan yang dihasilkan menjadi absorben untuk DA401
  • 69. 68 Jenis packing : Raschig ring Stainless Steel Spesifikasi : Diameter = 1 1 2 inchi Bulk density = 793 kg/m3 Surface area = 39 ft2/ft3 Jumlah pack per ft3 = 400 Ruang kosong = 90% Std. Wall thickness = 0.062 inchi 5. EA-402 (MTL-US, 2015; Toyo Engineering Corp., 1991a, 1991b) Nama alat : LP absorber Fungsi : Menyerap gas NH3 dan CO2 dengan absorben process condensate menjadi larutan carbamate dan dikembalikan ke reaktor Jenis packing : Raschig ring Stainless steel Spesifikasi : Diameter = 1 inchi Bulk density = 39 lb/ft3 Surface area = 62 ft2 /ft3 Jumlah pack. per ft3 = 1430 Ruang kosong = 92% Std. Wall thickness =0.032 inchi
  • 70. 69 6. FD304 (Toyo Engineering Corp., 1991a, 1991b) Nama alat : Packed bed for dust recovery Fungsi : Menangkap debu urea sebelum dikeluarkan ke atmosfer Jenis packing : Pall ring (poly propylene) Spesifikasi : Diameter = 1 inchi Surface area = 209 m2 /m3 Jumlah per m3 = 48300 Bulk density = 85 kg/m3 Free space = 91% Std. Wall thickness = 1.2 mm 7. DA-801 (Toyo Engineering Corp., 1991b) Nama alat : Mixed Bed Polisher Urea plant Fungsi : Sebagai ion exchanger air proses yang telah digunakan karena mengandung ion NH3 - dan ion lainnya sebelum masuk ke water treatment plant Jenis resin : Resin penukar kation dan penukar anion Bahan pembuat : divinylbenzene (DVB) crosslinkage Spesifikasi : Resin kation KSM 37-09 Bentuk = Gel
  • 71. 70 Type = Strong acid Total excharge cap. (wet) = min 2 meq/ml Moisture retention cap. = 43-50 % Efective size 90% = 0.45-0.65 Bulk density = min 0.8 Resin Anion KSM-38-09 Bentuk = Macroporous Type = Strong base Total excharge cap. (wet) = min 1 meq/ml Moisture retention cap. = 49-60 % Effective size = 0.35-0.6 Settle density = 0.6-.7 g/ml
  • 72. 71 DAFTAR PUSTAKA Asisten Laboratorium Operasi Teknik Kimia UNTIRTA. (2015). Kontraktor gas cair (pp. 1–15). Universitas Tirtayasa. Aziz, A., Hamid, A., & Hidayat, I. (2014). Perancangan Bejana Tekan (Pressure Vessel) untuk Separasi 3 Fasa. Sinergi, 18, 31–38. Bosnax. (2015). Ceramic Random Packing. Bangkok, Thailand. Highland Tank. (2013). ASME Pressure Vessels & Water Storage Tanks. Indonesian Piping Knowledge. (2013). Bagian Bagian Dalam Pressure Vessel. Retrieved September 24, 2015, from http://www.idpipe.com/2013/06/bagian- bagian-pressure-vessel.html Indonesian Piping Knowledge. (2014a). Istilah Istilah Dalam Pressure Vessel. Retrieved from http://www.idpipe.com/2014/09/istilah-istilah-dalam- pressure-vessel.html Indonesian Piping Knowledge. (2014b). Perbedaan Nozzle dan Flange. Retrieved September 24, 2015, from http://www.idpipe.com/2014/08/perbedaan- nozzle-dan-flange.html Koch-Glitsch. (2015). Structured Packing. Wichita, USA: Koch-Glitsch Corp.
  • 73. 72 MTL-US. (2015). RASCHIG RINGS. Baton Rouge, Los Angeles, USA. Retrieved from http://www.mtl- us.com/packingspec_html/raschingrings.html Puretec Industrial Water. (2015). Basics of Deionized Water by Ion Exchange. Sakti, W. . (2012). Pressure Vessel (Bejana Bertekanan). Retrieved September 23, 2015, from https://wbsakti.wordpress.com/2012/11/22/pressure -vessel-bejana-bertekanan/ Samsudin, A. M. (2015). Perancangan Alat Proses : Pemilihan Tipe Kolom Pemisah. Universitas Diponegoro, Semarang. Sulzer Chemtech. (2015). Structured Packings for Distillation, Absorption and Reactive Distillation. Winterthur, Switzerland: Sulzer Chemtech Ltd. Toyo Engineering Corp. (1991a). Process Engineering Design Package For 1400 MTPD Urea Plant For P.T. Petrokimia Gresik (Persero)-Ammonia and Urea Project at Gresik, East Java, Indonesia. Toyo Engineering Corp. (1991b). Technical Book - P.T. Petrokimia Gresik (Persero). Gresik, Jawa Timur. Unit Operations Laboratory UIC. (2005). Fluid FLow Through Packed and Fluid Beds. In ChE 381 : Unit Operations Laboratory (pp. 1–6). University of Illonois at Chicago. Retrieved from http://tigger.uic.edu/depts/chme/UnitOps/PackedBe ds.pdf
  • 74. 73 WSF Industries Inc. (2001). RAPIDOOR ® - Autoclave Quick-Access Closures. Retrieved September 24, 2015, from http://www.wsfindustries.com/rapidoor.html
  • 76.
  • 77. Demister For Dust Recovery (FD-305)
  • 78. Packed Bed For Dust Recovery (FD-304)
  • 86. Urea Drainage Tank (FA-306)
  • 91. Condensate Pot For EA201 (FA-206)
  • 93. Hot Water Tank (FA-204)
  • 95.
  • 96. Urea Solution Tank (FA-201)
  • 97. Sealing Water Tank (FA-121)
  • 98. Fourth Stage Suction Separator (FA-114)
  • 99. Third Stage Suction Separator (FA-113)
  • 100. Second Stage Suction Separator (FA-112)
  • 101. First Stage Suction Separator (FA-111)
  • 107. HP Absorber Lower (EA-401B)
  • 108. HP Absorber Upper (EA-401A)
  • 111.
  • 113.
  • 117.
  • 120.
  • 122.
  • 123. www.petrokimia-gresik.com Kantor Pusat Jl.Jenderal Ahmad Yani, Gresik 61119 Telp : 031-3981811,3982100,3982200 Fax : 031-3981722,3982272 pkg@petrokimia-gresik.com