SlideShare a Scribd company logo
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ...................................................................................... i
KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii
DAFTAR ISI....................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah..................................................................................... 1
C. Tujuan Masalah......................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kalimat dan Kalimat Efektif................................................... 2
B. Ciri–ciri Kalimat Efektif........................................................................... 4
C. Unsur-unsur Kalimat Efektif..................................................................... 8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................ 12
B. Saran.......................................................................................................... 12
DAFTAR RUJUKAN........................................................................................ 13
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa adalah alat untuk bekomunikasi yang digunakan manusia dengan
sesama anggota mansyarakat lain pemakai bahasa itu. Bahsa itu berisi pikiran,
keinginan , atau perasaan yang ada pada diri si pembicara atau penulis. Bahsa
yang digunakan itu hendaknya dapat mendukung maksud secara jelas agar apa
yang dipirkan, diinginkan, atau dirasakan itu dapat diterima oleh pendengan atau
pembaca.kalimat yang dapat mencapai sasarannya dengan baik disebut dengan
kalimat efektif.
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan
pemakainya secara tepat dan dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat
pula. Kalau gagasan yang disampaikan sudah tepat, pendengar/pembaca dapat
memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas, dan lengkap seperti apa yang
dimaksud oleh penulis atau pembicaranya. Akan tetapi, kadang-kadang harapan
itu tidak tercapai. Misalnya, ada sebagian lawan bicara atau pembaca tidak
memahami apa maksud yang diucapkan atau yang dituliskan. Supaya kalimat
yang dibuat dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat, unsur
kalimat yang digunakan harus lengkap dan eksplisit. Artinya, unsur-unsur kalimat
seharusnya ada yang tidak boleh dihilangkan. Sebaliknya, unsur-unsur yang
seharusnya tidak ada tidak perlu dimunculkan. Kelengkapan dan keeksplisitan
semacam itu dapat diukur berdasarkan keperluan komunikasi dan kesesuaiannya
dengan kaidah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Kalimat dan Kalimat Efektif ?
2. Bagaimana Ciri–ciri Kalimat Efektif ?
3. Apa Unsur-unsur Kalimat Efektif ?
[Type text] Page 1
C. Tujuan masalah
1. Untuk mengetahui Pengertian Kalimat dan Kalimat Efektif
2. Untuk mengetahui Ciri–ciri Kalimat Efektif
3. Untuk mengetahui Unsur-unsur Kalimat Efektif
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kalimat dan Kalimat Efektif
1. Pengertian Kalimat
Sekurang-kurangnya kalimat dalam ragam resmi, baik lisan maupun tertulis,
harus memiliki subjek (S) dan predikat (P). Kalau tidak memiliki unsure subjek
dan unsure predikat, pernyataan itu bukanlah kalimat. Deretan kata yang seperti
itu hanya dapat disebut sebagai frasa. Inilah yang membedakan kalimat dengan
frasa.
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan, yang
mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam wujud lisan kalimat diucapkan dengan
suara naik turun, dank eras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir.
Dalam wujud tulisan berhuruf latin kalimat dimulai dengan huruf kapital dan
diakhiri dengan tanda titik (.), tanda tanya (?), dan tanda seru (!). Kalau dilihat
dari hal predikat, kalimat-kalimat dalam bahasa Indonesia ada dua macam, yaitu:
a. Kalimat-kalimat yang berpredikat kata kerja
b. Kalimat-kalimat yang berpredikat bukan kata kerja.
Akan tetapi, dalam pemakaian sehari-hari kalimat yang berpredikat kata kerja
lebih besar jumlahnya daripada yang berpredikat bukan kata kerja. Hal ini
[Type text] Page 2
membantu kita dengan mudah untuk menentukan sebuah kalimat. Oleh sebab itu,
kalau ada kata kerja dalam suatu untaian kalimat, kata kerja itu dicadangkan
sebagai predikat dalam kalimat itu.
Contoh: Tugas itu dikerjakan oleh para mahasiswa
Kata kerja dalam kalimat ini ialah dikerjakan. Kata dikerjakan adalah predikat
dalam kalimat ini. Setelah ditemukan predikat dalam kalimat itu, subjek dapat
ditemukan dengan cara bertanya menggunakan predikat sebagai berikut:
Apa yang dikerjakan oleh para mahasiswa?
Jawaban pertanyaan itu ialah tugas itu. Kata tugas itu merupakan subjek kalimat.
Kalau tidak ada kata yang dapat dijadikan jawaban pertanyaan itu, hal itu berarti
bahwa subjek tidak ada. Dengan demikian, pernyataan dalam bentuk deretan kata-
kata itu bukanlah kalimat.[1]
2. Kalimat Efektif
Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi yang digunakan manusia dengan sesama
anggota masyarakat lain pemakai bahasa itu. Bahasa itu berisi pikiran, keinginan,
atau perasaan yang ada pada diri si pembicara atau penulis. Bahasa yang
digunakan itu hendaklah dapat mendukung maksud secara jelas agar apa yang
dipikirkan, diinginkan, atau dirasakan itu dapat diterima oleh pendengar atau
pembaca. Kalimat yang dapat mencapai sasarannya secara baik disebut dengan
kalimat efektif.[2]
Kalimat efektif adalah kalimat yang memperlihatkan bahwa proses peyampaian
oleh pembicara atau penulis dan proses penerimaan oleh pendengar atau pembaca
berlangsung dengan sempurna sehingga isi atau maksud yang disampaikan oleh
pembicara atau penulis tergambar lengkap dalam fikiran pendengar atau pembaca.
Pesan yang diterima oleh pendengar atau pembaca atau penulis.[3]
[1] AmraanTasai dan Zaenal Arifin, CermatBerbahasa Indonesia, (Jakarta:Akademika
Pressindo, 2004),hlm. 58-59.
[2] Mustakim. Membina Kemampuan Berbahasa:Panduan keArah KemahiranBerbahasa,
(Jakarta:Gramedia,1994), hlm.65.
[3] LukmanAli dkk, PetunjukPraktisBerbahassa Indonesia, (Jakarta:Pusatpembinaandan
PengembanganBahasa,1991), hlm.39.
[Type text] Page 3
Beberapa definisi kalimat efektif menurut beberapa ahli bahasa :
1. Kalimat efektif adalah kalimat yang bukan hanya memenuhi syarat-syarat
komunikatif, gramatikal, dan sintaksis saja, tetapi juga harus hidup, segar, mudah
dipahami, serta sanggup menimbulkan daya khayal pada diri pembaca.[4]
2. Kalimat efektif adalah kalimat yang benar dan jelas sehingga dengan mudah
dipahami orang lain secara tepat.
3. Kalimat efektif adalah kalimat yang memenuhi kriteria jelas, sesuai dengan
kaidah, ringkas, dan enak dibaca.
4. Kalimat efektif dipahami sebagai kalimat yang dapat menyampaikan
informasi dan informasi tersebut mudah dipahami oleh pembaca.
5. Kalimat efektif di pahami sebagai sebuah kalimat yang dapat membantu
menjelaskan sesuatu persoalan secara lebih singkat jelas padat dan mudah di
mengerti serta di artikan.
Dari beberapa uraian di atas dapat diambil kata kunci dari definisi kalimat efektif
yaitu sesuai kaidah bahasa, jelas, dan mudah dipahami. Jadi, kalimat efektif
adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa, jelas, dan mudah dipahami oleh
pendengar atau pembaca.
Kalimat efektif merupakan kunci penentu yang menjembatani efektifitas bahasa.
Secara umum kalimat efektif adalah struktur hasil gabungan kata-kata yang secara
sadar direncanakan mencapai tujuan komunikasi seprima mungin.
Pada intinya, kalimat efektif tidak akan menimbulkan salah faham atau perbedaan
pengertian antara pembicara atau penuis atau pendengar atau pembaca. Oleh
karena itu kalimat efektif harus dapat mengungkapkan gagasan pembicara atau
penulis secara tepat.
[4] Rahayu, Tanya Jawab Manajemen Pemasaran Kontemporer. (Jakarta: Penerbit
Havarindo, 2007), hlm. 98.
[Type text] Page 4
B. Ciri–ciri Kalimat Efektif
Baik tidaknya atau menarik tidaknya sebuah tulisan tidak hanya disebabkan
oleh masalah yang disajikan, tetapi lebih dari itu, adalah disebabkan oleh
kemampuan penulis menyajikan masalah tersebut kepada pembaca. Bahkan dapat
dikatakan, faktor penyajian ini amat menentukan berhasil tidaknya sebuah tulisan.
Faktor penyajian ini terdiri dari bagaimana gagasan tersebut didata dan
diorganisasikan, dan bagaimana pemanfaatan perangkat kebahasaan oleh penulis.
Didalam masalah perangkat kebahasaan ini, tercakup dua hal pokok, yakni ejaan
dan kalimat efektif.
Perkenalan pembaca dengan tulisan adalah dengan kalimat yang
dipergunakan. Bila pembaca menemukan kalimat-kalimat yang ruwet tanpa daya
tarik, dan membosankan, dengan cepat dan pasti pembaca berhenti membaca.
Tetapi sebaliknya, bila kalimat-kalimat yang digunakan penulis merupakan
kalimat yang lugas, lancar, dan dengan pilihan kata yang tepat, jelas akan
memancing selera pembaca untuk dengan tekun melihat tulisan tersebut. Jadi,
daya tarik sebuah tulisan berada sepenuhnya pada kalimat yang digunakan,
apalagi bila ditambah oleh isinya yang menarik serta cara mengorganisasikan
gagasan yang baik pula.
Pada dasarnya setiap gagasan yang dimiliki seseorang dituangkan kedalam
bentuk kalimat. Kalimat yang menampung gagasan itu haruslah kalimat yang
memenuhi syarat gramatikal. Tetapi syarat gramatikal itu saja belumlah cukup,
karena kalimat yang gramatikal itu belum tentu mampu menampung gagasan dan
mengkomunikasikan gagasan itu kepada khalayak yang berupa pendengar atau
pembaca. Oleh sebab itu diperlukan persyaratan lain, yaitu persyaratan
efektivitas.[5]
[5] M. Atar Semi, Menulis Efektif. (Padang: Angkasa Raya, 1990), hlm. 142.
[Type text] Page 5
Oleh sebab itu, diperlukan pemakaian kalimat yang efektif. Artinya, kalimat itu
harus memenuhi sasaran, mampu menimbulkan pengaruh, meninggalkan kesan,
atau menerbitkan selera baca.
Kecuali tulisan yang berbentuk karya sastra, maka semua tulisan harus
menggunakan kalimat efektif. Kalau tidak, tulisan tersebut akan menjadi tulisan
yang tidak akurat, jelas, dan singkat. Bila suatu tulisan itu tidak akurat, jelas, dan
singkat maka syarat pokok tulisan yang baik sudah tidak dimilikinya
lagi.[6] Kalimat efektif mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
Sesuai dengan tuntutan bahasa baku
Artinya, kalimat itu ditulis dengan memperhatikan cara pemakaian ejaan yang
tepat, menggunakan kata atau istilah yang baku atau sudah umum digunakan,
sesuai dengan kaidah tata bahasa, dan lain-lain;
Jelas. Artinya, kalimat itu mudah ditangkap maksudnya
Maksud yang diterima pembaca sama dengan maksud yang dikandung oleh
penulis. Lawannya, adalah kalimat yang membingungkan, yang maksudnya sukar
ditangkap. Hal ini sering terjadi disebabkan oleh penggunaan kalimat yang tidak
lengkap, penggunaan unsur penjelas yang tidak pada tempatnya, pemakaian tanda
baca yang keliru, pemilihan kata yang tidak tepat untuk mendukung gagasan, dan
pencampuran anak kalimat yang tidak sejajar
Ringkas atau lugas.
Artinya, kalimat itu tidak berbelit-belit. Dengan menggunakan kata-kata yang
sedikit dapat mengungkapkan banyak gagasan. Dengan kata lain, menulis itu
bukan untuk mengumbar kata-kata., melainkan untuk menyampaikan gagasan
secara efektif dan ekonomis dengan menggunakan bahasa tulis. Menggunakan
kata-kata yang boros dapat memancing kesan bahwa penulis bukan hendak
menyampaikan ide atau gagasan, tetapi untuk bertele-tele dan menghabiskan
waktu pembaca.
[6] Ibid.
[Type text] Page 6
Adanya hubungan yang baik (koherensi) antara satu kalimat dengan kalimat yang
lain, antara satu paragraf dan paragraf yang lain.
Artinya, kalimat-kalimat yang digunakan memperlihatkan suatu kesatuan dengan
yang lain. Kesatuan ini tentu ada hubungannya dengan kesatuan ide atau gagasan.
Bila suatu tulisan terdiri dari kalimat-kalimat yang satu sama lain tidak terkait
secara baik, baik berupa hubungan struktural maupun hubungan semantis, maka
akan memancing kesan bahwa tulisan itu tidak terencana dengan baik, tetapi
terpenggal-penggal dan tambal sulam. Akhirnya menghilangkan kenikmatan
pembaca, dan bahkan tujuan tulisan dapat menjadi tidak tercapai.
Kalimat harus hidup
Menghidupkan tulisan itu penting, agar pembaca tidak cepat letih dan bosan
membaca tulisam tersebut. Bila suatu tulisan dibuat dengan menggunakan pola
atau gaya yang sama terus-menerus, walaupun naik, namun akan dirasakan tidak
enak karena adanya monotonitas. Sesuatu yang monoton, yang selalu sama dalam
waktu yang panjang, akan memancing kejenuhan dan kebosanan. Artinya,
kalimat-kalimat yang digunakan adalah kalimat-kalimat yang bervariasi. Ada
variasi tentang:
a. Pilihan kata
b. Urutan kata dalam kalimat
c. Bentuk kalimat
d. Gaya bahasa
e. Perumpamaan dan perbandingan
f. Panjang pendek kalimat
g. Tidak ada unsur yang tidak berfungsi.
Artinya, setiap kata yang digunakan ada fungsinya. Setiap kalimat yang
digunakan dalam paragraf mempunyai fungsi tertentu. Jangan ada bagian yang
[Type text] Page 7
tidak ada fungsi dimunculkan di dalam kalimat. Misalnya: “Kepada para penonton
diharap diam.” Kata “kepada” di sini tidak mempunyai fungsi apa-apa, malahan
dapat merusak kalimat, sehingga mengaburkan subjek kalimat
Sedangakan menurut Finoza mengatakan bahwa Kalimat efektif mempunyai ciri–
ciri yaitu:
Kesatuan
Kesatuan adalah terdapatnya satu ide pokok dalam sebuah kalimat, dengan satu
ide pokok pokok boleh panjang atau pendek, menggabungkan lebih dari satu
kesatuan,bahkan dapat mempertentangkan satu dengan yang lainya,asalkan ide
atau gagasan kalimatnya tunggal. Penutur tidak boleh menggabungkan dua
kesatuan yang tidak mempunyai hubungan sama sekali kedalam sebuah kalimat
Kepaduan
Kepaduan adalah hubungan yang padu antara usur-unsur pembentuk kalimat yang
termasuk pembentuk kalimat yang termasuk adalah frasa, klausa, sert tanda basa
yang membentuk S-P-O–pel.ket. dalam kalimat
Kesejajaran
Kesejajaran adalah terdapatnya unsur- unsur yang sama derajatnya, sama pola
atau susunan kata dan frasa yang dipakai didalam kalimat
Pemfokusan
Pemfokusan ialah suatu perlakuan khusus menonjolkan bagian kalimat sehingga
berpengaruh terhadap makna kalimat secara keseluruhan, cara yang dipakai untuk
memberi perlakuan khusus pada kata-kata tertentu ada beberapa yaitu : 1) dengan
meletakan kata yang ditonjolka itu di awal kalimat 2) dengan melakukan
pengulangan kata (repetisi) 3) dengan melakukan pengontrasan kata kunci dan 4)
dengan menggunakan partikel / penegas
Penghematan
Penghematan adalah menghindari penukaran kata yang tidak perlu.[7]
[7] Lamuddin Finoza, Komposisi Bahasa Indonesia. (Jakarta: Diksi Insan Mulia, 2002),
hlm. 67.
[Type text] Page 8
C. Unsur-unsur Kalimat Efektif
Unsur-unsur kalimat efektif menurut Yanti ada tujuh ciri-ciri yang
menandakan sebuah kalimat efektif. Tujuh ciri tersebut adalah: kesepadanan
struktur, kepararelan bentuk, ketegasan makna, kehematan kata, kecermatan
penalaran, kepaduan gagasan, kelogisan bahasa.[8]
Menurut Widjono ada sembilan ciri kalimat dikatan efektif bila memenuhi
syarat: memiliki kesatuan, keutuhan, kelogisan, keepadanan makna dan struktur,
kesejajaran bentuk kata, kefokusan pikiran, kehematan penggunaan unsur kalimat,
kecermatan dan kesatuan, keberfariasian kata.[9] Pendapat yang sama juga
dikemukakan oleh Arifin, bahwa kalimat efektif memiliki ciri-ciri: Adanya
kesepadanan struktur, kepararelan, ketegasan, kehematan, kecermatan, kepaduan,
dan kelogisan.[10]
Dari beberapa pendapat tersebut pada dasarnya memiliki kesamaan bahawa dalam
kalimat efektif terkait dalam unsur pemakaian kata dan makna dalam penyampian
ide/gagasan seseorang.
Indikator kalimat efektif Menurut Wijayanti ada 11 indikator kalimat dikatakan
efektif. Sebagai berikut:
a. Kesatuan gagasan
Kalimat efektif hanya mengandung satu gagasan. Baik didalam kalimat maupun di
dalam paragraf syarat yang harus dipeneuhi adalah adanya kesatuan gagasan.
Kesatuan gagasan ini akan memiliki arti bahwa di dalam sebuah kalimat hanya
ada satu ide/gagasan.
[8] Prima Gusti Yanti, Bahasa Indoneia untuk Perguruan Tinggi. (Jakarta: Unversitas
Hamka, 2007), hlm. 24.
[9] H.S.Widjono, Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di
Perguruan Tinggi. (Jakarta: PT Gramedia, 2008), hlm. 160.
[10] Amraan Tasai dan Zaenal Arifin, Cermat Berbahasa Indonesia, hlm. 65.
[Type text] Page 9
b. Kesepadanan
Kesepadanan adalah keseimbangan pikiran (gagasan) dengan struktur kalimat.
Untuk menghasilkan kalimat yang mengandung kesepadanan, perlu diperhatikan
halhal berikut:
1. Kalimat memiliki subjek dan predikat yang jelas.
Dengan adanya Subjek dan Predikat yang jelas akan memberikan kejelasan pula
dalam penyampaian ide/pesan dari kalimat tersebut. Apa atau siapa dalam sebuah
kalimat memberikan kejelasan dalam kalimat tersebut.
2. Kata depan tidak berada di depan subjek.
Ketepatan penggunaan konjungsi (termasuk intra-kalimat) dalam sebuah kalimat
memiliki peran penting dalam mendukung kejelasan gagasan dalam sebuah
kalimat.
3. Subjek tidak ganda.
Subjek yang ganda dalam sebuah kalimat dapat menimbulkan pemahaman yang
ganda/lebih dari satu (ambigu). Oleh karena itu, dalam kalimat efektif subjek
harus memiliki satu makna yang jelas agar tidak menimbulkan kealahan
pemahaman yang berbeda.
c. Keparalelan (kesejajaran)
Keparalelan adalah kesamaan bentuk atau makna yang digunakan dalam kalimat.
Contoh:
Atika memetiki setangkai bunga. (tidak paralel makna). Kalimat tersebut tidak
memiliki kepararelan bentuk karena bila digunakan kata memetiki berarti bukang
hanya setangkai namun memiliki makna jamak, seharusnya memetik.
d. Kehematan
Kalimat efektif bercirikan tidak menggunakan kata-kata yang tidak diperlukan.
Cara untuk menghemat kata adalah dengan tidak mengulang subjek, tidak
[Type text] Page 10
memakai bentuk superordinate , tidak menggunakan kata bersinonim, dan tidak
menjamakkan kata-kata yang sudah menggunakan bentuk jamak.
Contoh:
Belajar adalah merupakan tanggung jawab mahasiswa. Pemakaian kata adalah
merupakan memiliki makna yang sama.
e. Kelogisan
Kalimat dikatakan efektif jika dapat diterima oleh akal sehat.
Contoh:
Waktu dan tempat kami persilakan. (tidak logis). Pemakaian kata dipersilakan
tidak tepat/tidak logis karena yang dapat dipersilakan adalah orang. Maka kalimat
tersebut akan menjadi efektif apabila kata tersebut diganti menjadi waktu dan
tempat kami serahkan atau kami berikan.
f. Kecermatan
Kalimat efektif ditulis secara cermat, tepat dalam diksi sehingga tidak
menimbulkan tafsir ganda. Penempatan unsur-unsur kalimat yang tepat akan
membantu pembaca untuk memahami makna kalimat secara jelas tanpa
menimbulkan tafsir ganda.
Contoh :
1. Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menjadi Putri Indonesia tahun
ini. (tidak cermat)
2. Mahasiswa yang berasal dari perguruan tinggi yang terkenal itu menjadi
Putri Indonesia tahun ini. (cermat)
g. Kebervariasian
Ciri kalimat efektif yang lain adalah tidak monoton. Kalimat sebaiknya bervariasi
dengan memanfaatkan jenis-jenis kalimat yang ada dalam bahasa Indonesia.
h. Ketegasan
[Type text] Page 11
Ketegasan dapat dinyatakan dengan memberi penonjolan atau penekanan pada ide
pokok kalimat. Ketegasan dalam kalimat efektif ini menjadi penting karena hal
yang ditonjolkan tersebut merupakan ide dari gagasan dalam kalimat tersebut.
i. Ketepatan
Diksi yang digunakan perlu dipilih secara tepat dan cermat sehingga dapat
mewakili tujuan, maksud, atau pesan. Pemakain kata yang memiliki makana
ganda, kata yang berhomonim, homofon, homograf juga akan memiliki pengaruh
dalam kalimat tersebut.
j. Kebenaran struktur
Kalimat efektif mengandung kebenaran struktur bahasa Indonesia, artinya unsur-
unsur yang digunakan dalam kalimat tidak memakai unsurunsur asing atau daerah.
Sebagai contoh, pemakaian unsur bahasa Inggris which, where tidak benar jika
disepadankan dengan konjungsi dimana, di mana, atau yang mana dalam bahasa
Indonesia. Penggunaan kata-kata tersebut perlu dihindari. Begitu pula unsur
bahasa daerah sebaiknya tidak dipakai dalam tulisan.
Contoh:
1. Masyarakat hukum adalah sekelompok orang-orang yang berdiam dalam
suatu wilayah tertentu dimana di dalam kelompok tersebut berlaku serangkaian
peraturan sebagai pedoman tingkah laku. (salah).
2. Masyarakat hukum adalah sekelompok orang yang berdiam dalam suatu
wilayah yang menganut serangkaian peraturan sebagai pedoman tingkah laku.
(benar)
k. Keringkasan
Dalam menulis ditemukan pemakaian kata dan kelompok kata yang sebenarnya
memiliki makna yang sama. Dalam hal ini kelompok kata merupakan bentuk
panjang, sedangkan kata merupakan bentuk ringkas/pendek.
Contoh:
[Type text] Page 12
1. Kami mengadakan penelitian anak jalanan di Jakarta. (bentuk panjang)
2. Kami meneliti anak jalanan di Jakarta. (bentuk ringkas)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pengertian Kalimat dan Kalimat Efektif
A. Pengertian Kalimat
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan, yang
mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam wujud lisan kalimat diucapkan dengan
suara naik turun, dank eras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir.
Kalau dilihat dari hal predikat, kalimat-kalimat dalam bahasa Indonesia ada dua
macam, yaitu:
1) Kalimat-kalimat yang berpredikat kata kerja
2) Kalimat-kalimat yang berpredikat bukan kata kerja.
B. Pengertian Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang memperlihatkan bahwa proses peyampaian
oleh pembicara atau penulis dan proses penerimaan oleh pendengar atau pembaca
berlangsung dengan sempurna sehingga isi atau maksud yang disampaikan oleh
pembicara atau penulis tergambar lengkap dalam fikiran pendengar atau pembaca.
2. Ciri–ciri Kalimat Efektif
Kalimat efektif mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a. Sesuai dengan tuntutan bahasa baku
b. Jelas. Artinya, kalimat itu mudah ditangkap maksudnya
c. Ringkas atau lugas.
[Type text] Page 13
d. Adanya hubungan yang baik (koherensi) antara satu kalimat dengan kalimat
yang lain, antara satu paragraf dan paragraf yang lain.
e. Kalimat harus hidup
3. Unsur-unsur Kalimat Efektif
Indikator kalimat efektif Menurut Wijayanti ada 11 indikator kalimat dikatakan
efektif. Sebagai berikut:
a. Kesatuan gagasan
b. Kesepadanan
c. Keparalelan (kesejajaran)
d. Kehematan
e. Kelogisan
f. Kecermatan
g. Kebervariasian
h. Ketegasan
i. Ketepatan
j. Kebenaran struktur
k. Keringkasan
B. Saran
Di dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan baik dari segi
isi maupun penulisan, untuk itu diharapkan kepada pembaca untuk dapat
memberikan berupa kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
makalah ini
[Type text] Page 14
DAFTAR PUSTAKA
Ali Lukman dkk, Petunjuk Praktis Berbahassa Indonesia, Jakarta Pusat
pembinaan dan Pengembangan Bahasa 1991
Finoza Lamuddin, Komposisi Bahasa Indonesia, Jakarta Diksi Insan Mulia 2002
Mustakim. Membina Kemampuan Berbahasa: Panduan ke Arah
KemahiranBerbahasa, Jakarta Gramedia 1994
Rahayu, Tanya Jawab Manajemen Pemasaran Kontemporer, Jakarta Penerbit
Havarindo 2007
Semi M. Atar, Menulis Efektif, Padang: Angkasa Raya 1990
Tasai Amraan dan Arifin Zaenal, Cermat Berbahasa Indonesia, Jakarta
Akademika Pressindo, 2004
Yanti Prima Gusti, Bahasa Indoneia untuk Perguruan Tinggi, Jakarta Unversitas
Hamka 2007 Widjono H.S., Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan
Kepribadian di Perguruan Tinggi, Jakarta PT Gramedia 2008
[1] Amraan Tasai dan Zaenal Arifin, Cermat Berbahasa Indonesia, (Jakarta:
Akademika Pressindo, 2004), hlm. 58-59.
[2] Mustakim. Membina Kemampuan Berbahasa: Panduan ke Arah
KemahiranBerbahasa, (Jakarta: Gramedia, 1994), hlm. 65.
[3] Lukman Ali dkk, Petunjuk Praktis Berbahassa Indonesia, (Jakarta: Pusat
pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1991), hlm. 39.
[4] Rahayu, Tanya Jawab Manajemen Pemasaran Kontemporer. (Jakarta:
Penerbit Havarindo, 2007), hlm. 98.
[5] M. Atar Semi, Menulis Efektif. (Padang: Angkasa Raya, 1990), hlm. 142.
[6] Ibid.
[7] Lamuddin Finoza, Komposisi Bahasa Indonesia. (Jakarta: Diksi Insan Mulia,
2002), hlm. 67.
[8] Prima Gusti Yanti, Bahasa Indoneia untuk Perguruan Tinggi. (Jakarta:
Unversitas Hamka, 2007), hlm. 24.
[9] H.S.Widjono, Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di
Perguruan Tinggi. (Jakarta: PT Gramedia, 2008), hlm. 160.
[10] Amraan Tasai dan Zaenal Arifin, Cermat Berbahasa Indonesia, hlm. 65.
[Type text] Page 15

More Related Content

What's hot

Pancasila Sebagai Idiologi Terbuka
Pancasila Sebagai Idiologi TerbukaPancasila Sebagai Idiologi Terbuka
Pancasila Sebagai Idiologi Terbukamayasungeb
 
Prosa fiksi
Prosa fiksiProsa fiksi
Prosa fiksi
Entertainment
 
Makalah makna kata konotasi, makna kata denotasi dan kata umum
Makalah makna kata konotasi, makna kata denotasi dan kata umumMakalah makna kata konotasi, makna kata denotasi dan kata umum
Makalah makna kata konotasi, makna kata denotasi dan kata umum
Sentra Komputer dan Foto Copy
 
STRUKTUR PEMERINTAHAN INDONESIA MENURUT UUD 1945 (AMANDEMEN)
STRUKTUR PEMERINTAHAN INDONESIA MENURUT UUD 1945 (AMANDEMEN)STRUKTUR PEMERINTAHAN INDONESIA MENURUT UUD 1945 (AMANDEMEN)
STRUKTUR PEMERINTAHAN INDONESIA MENURUT UUD 1945 (AMANDEMEN)
Abdul Rais P
 
Prosa, Puisi, dan Drama
Prosa, Puisi, dan DramaProsa, Puisi, dan Drama
Prosa, Puisi, dan DramaIfwhar Yuhono
 
Upaya pemerintah dalam menanggulangi pkl
Upaya pemerintah dalam menanggulangi pklUpaya pemerintah dalam menanggulangi pkl
Upaya pemerintah dalam menanggulangi pkl
Ridwan Qizilbash
 
Aliran aliran drama
Aliran aliran dramaAliran aliran drama
Aliran aliran drama
weny maniez
 
8. beberapa masalah kritik sastra indonesia modern
8. beberapa masalah kritik sastra indonesia modern8. beberapa masalah kritik sastra indonesia modern
8. beberapa masalah kritik sastra indonesia modern
Coral Reef
 
2. hak dan kewajiban warga negara
2. hak dan kewajiban warga negara2. hak dan kewajiban warga negara
2. hak dan kewajiban warga negara
Mardiah Ahmad
 
2. teks cerita fantasi
2. teks cerita fantasi2. teks cerita fantasi
2. teks cerita fantasi
HerzaAlwanny
 
Presentasi Aliran Linguistik Tagmemik
Presentasi Aliran Linguistik TagmemikPresentasi Aliran Linguistik Tagmemik
Presentasi Aliran Linguistik Tagmemik
MamakFeri
 
Kumpulan puisi dan unsur intrinsiknya
Kumpulan puisi dan unsur intrinsiknyaKumpulan puisi dan unsur intrinsiknya
Kumpulan puisi dan unsur intrinsiknyaUtami Trianti
 
Contoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan Kebijakan
Contoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan KebijakanContoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan Kebijakan
Contoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan Kebijakan
Tri Widodo W. UTOMO
 
Diktat dasar-dasar-logika
Diktat dasar-dasar-logikaDiktat dasar-dasar-logika
Diktat dasar-dasar-logikaChupking
 
Ppt puisi
Ppt puisiPpt puisi
Ppt puisi
yiyiz yiyiz
 
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa IndonesiaMakalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Bram Agus Leonardo
 
Hubungan intertekstual antar dua puisi
Hubungan intertekstual antar dua puisiHubungan intertekstual antar dua puisi
Hubungan intertekstual antar dua puisi
Syukrina Rahmawati
 
Makalah huruf kapital
Makalah huruf kapitalMakalah huruf kapital
Makalah huruf kapital
Septian Muna Barakati
 

What's hot (20)

Negara dan Konstitusi
Negara dan KonstitusiNegara dan Konstitusi
Negara dan Konstitusi
 
Pancasila Sebagai Idiologi Terbuka
Pancasila Sebagai Idiologi TerbukaPancasila Sebagai Idiologi Terbuka
Pancasila Sebagai Idiologi Terbuka
 
Prosa fiksi
Prosa fiksiProsa fiksi
Prosa fiksi
 
Makalah makna kata konotasi, makna kata denotasi dan kata umum
Makalah makna kata konotasi, makna kata denotasi dan kata umumMakalah makna kata konotasi, makna kata denotasi dan kata umum
Makalah makna kata konotasi, makna kata denotasi dan kata umum
 
STRUKTUR PEMERINTAHAN INDONESIA MENURUT UUD 1945 (AMANDEMEN)
STRUKTUR PEMERINTAHAN INDONESIA MENURUT UUD 1945 (AMANDEMEN)STRUKTUR PEMERINTAHAN INDONESIA MENURUT UUD 1945 (AMANDEMEN)
STRUKTUR PEMERINTAHAN INDONESIA MENURUT UUD 1945 (AMANDEMEN)
 
Prosa, Puisi, dan Drama
Prosa, Puisi, dan DramaProsa, Puisi, dan Drama
Prosa, Puisi, dan Drama
 
Upaya pemerintah dalam menanggulangi pkl
Upaya pemerintah dalam menanggulangi pklUpaya pemerintah dalam menanggulangi pkl
Upaya pemerintah dalam menanggulangi pkl
 
Aliran aliran drama
Aliran aliran dramaAliran aliran drama
Aliran aliran drama
 
8. beberapa masalah kritik sastra indonesia modern
8. beberapa masalah kritik sastra indonesia modern8. beberapa masalah kritik sastra indonesia modern
8. beberapa masalah kritik sastra indonesia modern
 
2. hak dan kewajiban warga negara
2. hak dan kewajiban warga negara2. hak dan kewajiban warga negara
2. hak dan kewajiban warga negara
 
2. teks cerita fantasi
2. teks cerita fantasi2. teks cerita fantasi
2. teks cerita fantasi
 
Presentasi Aliran Linguistik Tagmemik
Presentasi Aliran Linguistik TagmemikPresentasi Aliran Linguistik Tagmemik
Presentasi Aliran Linguistik Tagmemik
 
Kumpulan puisi dan unsur intrinsiknya
Kumpulan puisi dan unsur intrinsiknyaKumpulan puisi dan unsur intrinsiknya
Kumpulan puisi dan unsur intrinsiknya
 
Contoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan Kebijakan
Contoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan KebijakanContoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan Kebijakan
Contoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan Kebijakan
 
Diktat dasar-dasar-logika
Diktat dasar-dasar-logikaDiktat dasar-dasar-logika
Diktat dasar-dasar-logika
 
Makalah pembentukan kata dan kalimat
Makalah pembentukan kata dan kalimatMakalah pembentukan kata dan kalimat
Makalah pembentukan kata dan kalimat
 
Ppt puisi
Ppt puisiPpt puisi
Ppt puisi
 
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa IndonesiaMakalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
Makalah bahasa indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
 
Hubungan intertekstual antar dua puisi
Hubungan intertekstual antar dua puisiHubungan intertekstual antar dua puisi
Hubungan intertekstual antar dua puisi
 
Makalah huruf kapital
Makalah huruf kapitalMakalah huruf kapital
Makalah huruf kapital
 

Similar to Kalimat efektif baru

Tugas tik firda
Tugas tik firdaTugas tik firda
Tugas tik firda
Azharfirda
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesia
samsaharsam
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifSeptian Muna Barakati
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Warnet Raha
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Septian Muna Barakati
 
Kelompok-4 silabus 7.pdf
Kelompok-4 silabus 7.pdfKelompok-4 silabus 7.pdf
Kelompok-4 silabus 7.pdf
CiciParamida4
 
Makalah kalimat efektiff
Makalah kalimat efektiffMakalah kalimat efektiff
Makalah kalimat efektiff
Septian Muna Barakati
 
Ppt kelompok 3
Ppt kelompok 3Ppt kelompok 3
Ppt kelompok 3
Roysiallagan
 
Makalah pemilihan kata (diksi) kelompok 1
Makalah pemilihan kata (diksi) kelompok 1Makalah pemilihan kata (diksi) kelompok 1
Makalah pemilihan kata (diksi) kelompok 1
Danumuhammadrizki
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia   kalimat efektifMakalah bahasa indonesia   kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifwahyu islami
 
MAKALAH STRUKTUR PERCAKAPAN DAN PREFERENSI
MAKALAH STRUKTUR PERCAKAPAN DAN PREFERENSIMAKALAH STRUKTUR PERCAKAPAN DAN PREFERENSI
MAKALAH STRUKTUR PERCAKAPAN DAN PREFERENSI
Nurulbanjar1996
 
makalah kelompok 2 bu rifnida.docx
makalah kelompok 2 bu rifnida.docxmakalah kelompok 2 bu rifnida.docx
makalah kelompok 2 bu rifnida.docx
DWIALIPIANSYAH
 
makalah kelompok 2 bu rifnida.pdf
makalah kelompok 2 bu rifnida.pdfmakalah kelompok 2 bu rifnida.pdf
makalah kelompok 2 bu rifnida.pdf
DWIALIPIANSYAH
 
Bahasa Indonesia Kalimat Efektif.docx
Bahasa Indonesia Kalimat Efektif.docxBahasa Indonesia Kalimat Efektif.docx
Bahasa Indonesia Kalimat Efektif.docx
Zukét Printing
 
Bahasa Indonesia Kalimat Efektif.pdf
Bahasa Indonesia Kalimat Efektif.pdfBahasa Indonesia Kalimat Efektif.pdf
Bahasa Indonesia Kalimat Efektif.pdf
Zukét Printing
 
DIKSI BAHASA INDONESIA
DIKSI BAHASA INDONESIADIKSI BAHASA INDONESIA
DIKSI BAHASA INDONESIA
Ltfltf
 

Similar to Kalimat efektif baru (20)

Tugas tik firda
Tugas tik firdaTugas tik firda
Tugas tik firda
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesia
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
 
Kelompok-4 silabus 7.pdf
Kelompok-4 silabus 7.pdfKelompok-4 silabus 7.pdf
Kelompok-4 silabus 7.pdf
 
Makalah kalimat efektiff
Makalah kalimat efektiffMakalah kalimat efektiff
Makalah kalimat efektiff
 
Ppt kelompok 3
Ppt kelompok 3Ppt kelompok 3
Ppt kelompok 3
 
Makalah pemilihan kata (diksi) kelompok 1
Makalah pemilihan kata (diksi) kelompok 1Makalah pemilihan kata (diksi) kelompok 1
Makalah pemilihan kata (diksi) kelompok 1
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia   kalimat efektifMakalah bahasa indonesia   kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
 
Makalah kalimat efektiff
Makalah kalimat efektiffMakalah kalimat efektiff
Makalah kalimat efektiff
 
Makalah kalimat efektiff
Makalah kalimat efektiffMakalah kalimat efektiff
Makalah kalimat efektiff
 
MAKALAH STRUKTUR PERCAKAPAN DAN PREFERENSI
MAKALAH STRUKTUR PERCAKAPAN DAN PREFERENSIMAKALAH STRUKTUR PERCAKAPAN DAN PREFERENSI
MAKALAH STRUKTUR PERCAKAPAN DAN PREFERENSI
 
makalah kelompok 2 bu rifnida.docx
makalah kelompok 2 bu rifnida.docxmakalah kelompok 2 bu rifnida.docx
makalah kelompok 2 bu rifnida.docx
 
makalah kelompok 2 bu rifnida.pdf
makalah kelompok 2 bu rifnida.pdfmakalah kelompok 2 bu rifnida.pdf
makalah kelompok 2 bu rifnida.pdf
 
Bahasa Indonesia Kalimat Efektif.docx
Bahasa Indonesia Kalimat Efektif.docxBahasa Indonesia Kalimat Efektif.docx
Bahasa Indonesia Kalimat Efektif.docx
 
Bahasa Indonesia Kalimat Efektif.pdf
Bahasa Indonesia Kalimat Efektif.pdfBahasa Indonesia Kalimat Efektif.pdf
Bahasa Indonesia Kalimat Efektif.pdf
 
DIKSI BAHASA INDONESIA
DIKSI BAHASA INDONESIADIKSI BAHASA INDONESIA
DIKSI BAHASA INDONESIA
 
Kalimat efektihh
Kalimat efektihhKalimat efektihh
Kalimat efektihh
 

Recently uploaded

PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
denunugraha
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi dan prakarsa perubahan
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi  dan prakarsa perubahanAKSI NYATA MODUL 1.3 visi  dan prakarsa perubahan
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi dan prakarsa perubahan
PutuRatihSiswinarti1
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
PreddySilitonga
 
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptxPERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
TeukuEriSyahputra
 
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
VenyHandayani2
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
SdyokoSusanto1
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
SholahuddinAslam
 
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
JokoPramono34
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala SekolahVisi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
kusnen59
 

Recently uploaded (20)

PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi dan prakarsa perubahan
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi  dan prakarsa perubahanAKSI NYATA MODUL 1.3 visi  dan prakarsa perubahan
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi dan prakarsa perubahan
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
 
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptxPERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
 
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
 
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala SekolahVisi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
 

Kalimat efektif baru

  • 1. DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL ...................................................................................... i KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii DAFTAR ISI....................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang.......................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah..................................................................................... 1 C. Tujuan Masalah......................................................................................... 1 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Kalimat dan Kalimat Efektif................................................... 2 B. Ciri–ciri Kalimat Efektif........................................................................... 4 C. Unsur-unsur Kalimat Efektif..................................................................... 8 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan................................................................................................ 12 B. Saran.......................................................................................................... 12 DAFTAR RUJUKAN........................................................................................ 13
  • 2. i BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa adalah alat untuk bekomunikasi yang digunakan manusia dengan sesama anggota mansyarakat lain pemakai bahasa itu. Bahsa itu berisi pikiran, keinginan , atau perasaan yang ada pada diri si pembicara atau penulis. Bahsa yang digunakan itu hendaknya dapat mendukung maksud secara jelas agar apa yang dipirkan, diinginkan, atau dirasakan itu dapat diterima oleh pendengan atau pembaca.kalimat yang dapat mencapai sasarannya dengan baik disebut dengan kalimat efektif. Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat dan dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat pula. Kalau gagasan yang disampaikan sudah tepat, pendengar/pembaca dapat memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas, dan lengkap seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau pembicaranya. Akan tetapi, kadang-kadang harapan itu tidak tercapai. Misalnya, ada sebagian lawan bicara atau pembaca tidak memahami apa maksud yang diucapkan atau yang dituliskan. Supaya kalimat yang dibuat dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat, unsur kalimat yang digunakan harus lengkap dan eksplisit. Artinya, unsur-unsur kalimat seharusnya ada yang tidak boleh dihilangkan. Sebaliknya, unsur-unsur yang seharusnya tidak ada tidak perlu dimunculkan. Kelengkapan dan keeksplisitan semacam itu dapat diukur berdasarkan keperluan komunikasi dan kesesuaiannya dengan kaidah. B. Rumusan Masalah 1. Apa Pengertian Kalimat dan Kalimat Efektif ? 2. Bagaimana Ciri–ciri Kalimat Efektif ? 3. Apa Unsur-unsur Kalimat Efektif ?
  • 3. [Type text] Page 1 C. Tujuan masalah 1. Untuk mengetahui Pengertian Kalimat dan Kalimat Efektif 2. Untuk mengetahui Ciri–ciri Kalimat Efektif 3. Untuk mengetahui Unsur-unsur Kalimat Efektif BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Kalimat dan Kalimat Efektif 1. Pengertian Kalimat Sekurang-kurangnya kalimat dalam ragam resmi, baik lisan maupun tertulis, harus memiliki subjek (S) dan predikat (P). Kalau tidak memiliki unsure subjek dan unsure predikat, pernyataan itu bukanlah kalimat. Deretan kata yang seperti itu hanya dapat disebut sebagai frasa. Inilah yang membedakan kalimat dengan frasa. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan, yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam wujud lisan kalimat diucapkan dengan suara naik turun, dank eras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Dalam wujud tulisan berhuruf latin kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.), tanda tanya (?), dan tanda seru (!). Kalau dilihat dari hal predikat, kalimat-kalimat dalam bahasa Indonesia ada dua macam, yaitu: a. Kalimat-kalimat yang berpredikat kata kerja b. Kalimat-kalimat yang berpredikat bukan kata kerja. Akan tetapi, dalam pemakaian sehari-hari kalimat yang berpredikat kata kerja lebih besar jumlahnya daripada yang berpredikat bukan kata kerja. Hal ini
  • 4. [Type text] Page 2 membantu kita dengan mudah untuk menentukan sebuah kalimat. Oleh sebab itu, kalau ada kata kerja dalam suatu untaian kalimat, kata kerja itu dicadangkan sebagai predikat dalam kalimat itu. Contoh: Tugas itu dikerjakan oleh para mahasiswa Kata kerja dalam kalimat ini ialah dikerjakan. Kata dikerjakan adalah predikat dalam kalimat ini. Setelah ditemukan predikat dalam kalimat itu, subjek dapat ditemukan dengan cara bertanya menggunakan predikat sebagai berikut: Apa yang dikerjakan oleh para mahasiswa? Jawaban pertanyaan itu ialah tugas itu. Kata tugas itu merupakan subjek kalimat. Kalau tidak ada kata yang dapat dijadikan jawaban pertanyaan itu, hal itu berarti bahwa subjek tidak ada. Dengan demikian, pernyataan dalam bentuk deretan kata- kata itu bukanlah kalimat.[1] 2. Kalimat Efektif Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi yang digunakan manusia dengan sesama anggota masyarakat lain pemakai bahasa itu. Bahasa itu berisi pikiran, keinginan, atau perasaan yang ada pada diri si pembicara atau penulis. Bahasa yang digunakan itu hendaklah dapat mendukung maksud secara jelas agar apa yang dipikirkan, diinginkan, atau dirasakan itu dapat diterima oleh pendengar atau pembaca. Kalimat yang dapat mencapai sasarannya secara baik disebut dengan kalimat efektif.[2] Kalimat efektif adalah kalimat yang memperlihatkan bahwa proses peyampaian oleh pembicara atau penulis dan proses penerimaan oleh pendengar atau pembaca berlangsung dengan sempurna sehingga isi atau maksud yang disampaikan oleh pembicara atau penulis tergambar lengkap dalam fikiran pendengar atau pembaca. Pesan yang diterima oleh pendengar atau pembaca atau penulis.[3] [1] AmraanTasai dan Zaenal Arifin, CermatBerbahasa Indonesia, (Jakarta:Akademika Pressindo, 2004),hlm. 58-59. [2] Mustakim. Membina Kemampuan Berbahasa:Panduan keArah KemahiranBerbahasa, (Jakarta:Gramedia,1994), hlm.65. [3] LukmanAli dkk, PetunjukPraktisBerbahassa Indonesia, (Jakarta:Pusatpembinaandan PengembanganBahasa,1991), hlm.39.
  • 5. [Type text] Page 3 Beberapa definisi kalimat efektif menurut beberapa ahli bahasa : 1. Kalimat efektif adalah kalimat yang bukan hanya memenuhi syarat-syarat komunikatif, gramatikal, dan sintaksis saja, tetapi juga harus hidup, segar, mudah dipahami, serta sanggup menimbulkan daya khayal pada diri pembaca.[4] 2. Kalimat efektif adalah kalimat yang benar dan jelas sehingga dengan mudah dipahami orang lain secara tepat. 3. Kalimat efektif adalah kalimat yang memenuhi kriteria jelas, sesuai dengan kaidah, ringkas, dan enak dibaca. 4. Kalimat efektif dipahami sebagai kalimat yang dapat menyampaikan informasi dan informasi tersebut mudah dipahami oleh pembaca. 5. Kalimat efektif di pahami sebagai sebuah kalimat yang dapat membantu menjelaskan sesuatu persoalan secara lebih singkat jelas padat dan mudah di mengerti serta di artikan. Dari beberapa uraian di atas dapat diambil kata kunci dari definisi kalimat efektif yaitu sesuai kaidah bahasa, jelas, dan mudah dipahami. Jadi, kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa, jelas, dan mudah dipahami oleh pendengar atau pembaca. Kalimat efektif merupakan kunci penentu yang menjembatani efektifitas bahasa. Secara umum kalimat efektif adalah struktur hasil gabungan kata-kata yang secara sadar direncanakan mencapai tujuan komunikasi seprima mungin. Pada intinya, kalimat efektif tidak akan menimbulkan salah faham atau perbedaan pengertian antara pembicara atau penuis atau pendengar atau pembaca. Oleh karena itu kalimat efektif harus dapat mengungkapkan gagasan pembicara atau penulis secara tepat. [4] Rahayu, Tanya Jawab Manajemen Pemasaran Kontemporer. (Jakarta: Penerbit Havarindo, 2007), hlm. 98.
  • 6. [Type text] Page 4 B. Ciri–ciri Kalimat Efektif Baik tidaknya atau menarik tidaknya sebuah tulisan tidak hanya disebabkan oleh masalah yang disajikan, tetapi lebih dari itu, adalah disebabkan oleh kemampuan penulis menyajikan masalah tersebut kepada pembaca. Bahkan dapat dikatakan, faktor penyajian ini amat menentukan berhasil tidaknya sebuah tulisan. Faktor penyajian ini terdiri dari bagaimana gagasan tersebut didata dan diorganisasikan, dan bagaimana pemanfaatan perangkat kebahasaan oleh penulis. Didalam masalah perangkat kebahasaan ini, tercakup dua hal pokok, yakni ejaan dan kalimat efektif. Perkenalan pembaca dengan tulisan adalah dengan kalimat yang dipergunakan. Bila pembaca menemukan kalimat-kalimat yang ruwet tanpa daya tarik, dan membosankan, dengan cepat dan pasti pembaca berhenti membaca. Tetapi sebaliknya, bila kalimat-kalimat yang digunakan penulis merupakan kalimat yang lugas, lancar, dan dengan pilihan kata yang tepat, jelas akan memancing selera pembaca untuk dengan tekun melihat tulisan tersebut. Jadi, daya tarik sebuah tulisan berada sepenuhnya pada kalimat yang digunakan, apalagi bila ditambah oleh isinya yang menarik serta cara mengorganisasikan gagasan yang baik pula. Pada dasarnya setiap gagasan yang dimiliki seseorang dituangkan kedalam bentuk kalimat. Kalimat yang menampung gagasan itu haruslah kalimat yang memenuhi syarat gramatikal. Tetapi syarat gramatikal itu saja belumlah cukup, karena kalimat yang gramatikal itu belum tentu mampu menampung gagasan dan mengkomunikasikan gagasan itu kepada khalayak yang berupa pendengar atau pembaca. Oleh sebab itu diperlukan persyaratan lain, yaitu persyaratan efektivitas.[5] [5] M. Atar Semi, Menulis Efektif. (Padang: Angkasa Raya, 1990), hlm. 142.
  • 7. [Type text] Page 5 Oleh sebab itu, diperlukan pemakaian kalimat yang efektif. Artinya, kalimat itu harus memenuhi sasaran, mampu menimbulkan pengaruh, meninggalkan kesan, atau menerbitkan selera baca. Kecuali tulisan yang berbentuk karya sastra, maka semua tulisan harus menggunakan kalimat efektif. Kalau tidak, tulisan tersebut akan menjadi tulisan yang tidak akurat, jelas, dan singkat. Bila suatu tulisan itu tidak akurat, jelas, dan singkat maka syarat pokok tulisan yang baik sudah tidak dimilikinya lagi.[6] Kalimat efektif mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: Sesuai dengan tuntutan bahasa baku Artinya, kalimat itu ditulis dengan memperhatikan cara pemakaian ejaan yang tepat, menggunakan kata atau istilah yang baku atau sudah umum digunakan, sesuai dengan kaidah tata bahasa, dan lain-lain; Jelas. Artinya, kalimat itu mudah ditangkap maksudnya Maksud yang diterima pembaca sama dengan maksud yang dikandung oleh penulis. Lawannya, adalah kalimat yang membingungkan, yang maksudnya sukar ditangkap. Hal ini sering terjadi disebabkan oleh penggunaan kalimat yang tidak lengkap, penggunaan unsur penjelas yang tidak pada tempatnya, pemakaian tanda baca yang keliru, pemilihan kata yang tidak tepat untuk mendukung gagasan, dan pencampuran anak kalimat yang tidak sejajar Ringkas atau lugas. Artinya, kalimat itu tidak berbelit-belit. Dengan menggunakan kata-kata yang sedikit dapat mengungkapkan banyak gagasan. Dengan kata lain, menulis itu bukan untuk mengumbar kata-kata., melainkan untuk menyampaikan gagasan secara efektif dan ekonomis dengan menggunakan bahasa tulis. Menggunakan kata-kata yang boros dapat memancing kesan bahwa penulis bukan hendak menyampaikan ide atau gagasan, tetapi untuk bertele-tele dan menghabiskan waktu pembaca. [6] Ibid.
  • 8. [Type text] Page 6 Adanya hubungan yang baik (koherensi) antara satu kalimat dengan kalimat yang lain, antara satu paragraf dan paragraf yang lain. Artinya, kalimat-kalimat yang digunakan memperlihatkan suatu kesatuan dengan yang lain. Kesatuan ini tentu ada hubungannya dengan kesatuan ide atau gagasan. Bila suatu tulisan terdiri dari kalimat-kalimat yang satu sama lain tidak terkait secara baik, baik berupa hubungan struktural maupun hubungan semantis, maka akan memancing kesan bahwa tulisan itu tidak terencana dengan baik, tetapi terpenggal-penggal dan tambal sulam. Akhirnya menghilangkan kenikmatan pembaca, dan bahkan tujuan tulisan dapat menjadi tidak tercapai. Kalimat harus hidup Menghidupkan tulisan itu penting, agar pembaca tidak cepat letih dan bosan membaca tulisam tersebut. Bila suatu tulisan dibuat dengan menggunakan pola atau gaya yang sama terus-menerus, walaupun naik, namun akan dirasakan tidak enak karena adanya monotonitas. Sesuatu yang monoton, yang selalu sama dalam waktu yang panjang, akan memancing kejenuhan dan kebosanan. Artinya, kalimat-kalimat yang digunakan adalah kalimat-kalimat yang bervariasi. Ada variasi tentang: a. Pilihan kata b. Urutan kata dalam kalimat c. Bentuk kalimat d. Gaya bahasa e. Perumpamaan dan perbandingan f. Panjang pendek kalimat g. Tidak ada unsur yang tidak berfungsi. Artinya, setiap kata yang digunakan ada fungsinya. Setiap kalimat yang digunakan dalam paragraf mempunyai fungsi tertentu. Jangan ada bagian yang
  • 9. [Type text] Page 7 tidak ada fungsi dimunculkan di dalam kalimat. Misalnya: “Kepada para penonton diharap diam.” Kata “kepada” di sini tidak mempunyai fungsi apa-apa, malahan dapat merusak kalimat, sehingga mengaburkan subjek kalimat Sedangakan menurut Finoza mengatakan bahwa Kalimat efektif mempunyai ciri– ciri yaitu: Kesatuan Kesatuan adalah terdapatnya satu ide pokok dalam sebuah kalimat, dengan satu ide pokok pokok boleh panjang atau pendek, menggabungkan lebih dari satu kesatuan,bahkan dapat mempertentangkan satu dengan yang lainya,asalkan ide atau gagasan kalimatnya tunggal. Penutur tidak boleh menggabungkan dua kesatuan yang tidak mempunyai hubungan sama sekali kedalam sebuah kalimat Kepaduan Kepaduan adalah hubungan yang padu antara usur-unsur pembentuk kalimat yang termasuk pembentuk kalimat yang termasuk adalah frasa, klausa, sert tanda basa yang membentuk S-P-O–pel.ket. dalam kalimat Kesejajaran Kesejajaran adalah terdapatnya unsur- unsur yang sama derajatnya, sama pola atau susunan kata dan frasa yang dipakai didalam kalimat Pemfokusan Pemfokusan ialah suatu perlakuan khusus menonjolkan bagian kalimat sehingga berpengaruh terhadap makna kalimat secara keseluruhan, cara yang dipakai untuk memberi perlakuan khusus pada kata-kata tertentu ada beberapa yaitu : 1) dengan meletakan kata yang ditonjolka itu di awal kalimat 2) dengan melakukan pengulangan kata (repetisi) 3) dengan melakukan pengontrasan kata kunci dan 4) dengan menggunakan partikel / penegas Penghematan Penghematan adalah menghindari penukaran kata yang tidak perlu.[7] [7] Lamuddin Finoza, Komposisi Bahasa Indonesia. (Jakarta: Diksi Insan Mulia, 2002), hlm. 67.
  • 10. [Type text] Page 8 C. Unsur-unsur Kalimat Efektif Unsur-unsur kalimat efektif menurut Yanti ada tujuh ciri-ciri yang menandakan sebuah kalimat efektif. Tujuh ciri tersebut adalah: kesepadanan struktur, kepararelan bentuk, ketegasan makna, kehematan kata, kecermatan penalaran, kepaduan gagasan, kelogisan bahasa.[8] Menurut Widjono ada sembilan ciri kalimat dikatan efektif bila memenuhi syarat: memiliki kesatuan, keutuhan, kelogisan, keepadanan makna dan struktur, kesejajaran bentuk kata, kefokusan pikiran, kehematan penggunaan unsur kalimat, kecermatan dan kesatuan, keberfariasian kata.[9] Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Arifin, bahwa kalimat efektif memiliki ciri-ciri: Adanya kesepadanan struktur, kepararelan, ketegasan, kehematan, kecermatan, kepaduan, dan kelogisan.[10] Dari beberapa pendapat tersebut pada dasarnya memiliki kesamaan bahawa dalam kalimat efektif terkait dalam unsur pemakaian kata dan makna dalam penyampian ide/gagasan seseorang. Indikator kalimat efektif Menurut Wijayanti ada 11 indikator kalimat dikatakan efektif. Sebagai berikut: a. Kesatuan gagasan Kalimat efektif hanya mengandung satu gagasan. Baik didalam kalimat maupun di dalam paragraf syarat yang harus dipeneuhi adalah adanya kesatuan gagasan. Kesatuan gagasan ini akan memiliki arti bahwa di dalam sebuah kalimat hanya ada satu ide/gagasan. [8] Prima Gusti Yanti, Bahasa Indoneia untuk Perguruan Tinggi. (Jakarta: Unversitas Hamka, 2007), hlm. 24. [9] H.S.Widjono, Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi. (Jakarta: PT Gramedia, 2008), hlm. 160. [10] Amraan Tasai dan Zaenal Arifin, Cermat Berbahasa Indonesia, hlm. 65.
  • 11. [Type text] Page 9 b. Kesepadanan Kesepadanan adalah keseimbangan pikiran (gagasan) dengan struktur kalimat. Untuk menghasilkan kalimat yang mengandung kesepadanan, perlu diperhatikan halhal berikut: 1. Kalimat memiliki subjek dan predikat yang jelas. Dengan adanya Subjek dan Predikat yang jelas akan memberikan kejelasan pula dalam penyampaian ide/pesan dari kalimat tersebut. Apa atau siapa dalam sebuah kalimat memberikan kejelasan dalam kalimat tersebut. 2. Kata depan tidak berada di depan subjek. Ketepatan penggunaan konjungsi (termasuk intra-kalimat) dalam sebuah kalimat memiliki peran penting dalam mendukung kejelasan gagasan dalam sebuah kalimat. 3. Subjek tidak ganda. Subjek yang ganda dalam sebuah kalimat dapat menimbulkan pemahaman yang ganda/lebih dari satu (ambigu). Oleh karena itu, dalam kalimat efektif subjek harus memiliki satu makna yang jelas agar tidak menimbulkan kealahan pemahaman yang berbeda. c. Keparalelan (kesejajaran) Keparalelan adalah kesamaan bentuk atau makna yang digunakan dalam kalimat. Contoh: Atika memetiki setangkai bunga. (tidak paralel makna). Kalimat tersebut tidak memiliki kepararelan bentuk karena bila digunakan kata memetiki berarti bukang hanya setangkai namun memiliki makna jamak, seharusnya memetik. d. Kehematan Kalimat efektif bercirikan tidak menggunakan kata-kata yang tidak diperlukan. Cara untuk menghemat kata adalah dengan tidak mengulang subjek, tidak
  • 12. [Type text] Page 10 memakai bentuk superordinate , tidak menggunakan kata bersinonim, dan tidak menjamakkan kata-kata yang sudah menggunakan bentuk jamak. Contoh: Belajar adalah merupakan tanggung jawab mahasiswa. Pemakaian kata adalah merupakan memiliki makna yang sama. e. Kelogisan Kalimat dikatakan efektif jika dapat diterima oleh akal sehat. Contoh: Waktu dan tempat kami persilakan. (tidak logis). Pemakaian kata dipersilakan tidak tepat/tidak logis karena yang dapat dipersilakan adalah orang. Maka kalimat tersebut akan menjadi efektif apabila kata tersebut diganti menjadi waktu dan tempat kami serahkan atau kami berikan. f. Kecermatan Kalimat efektif ditulis secara cermat, tepat dalam diksi sehingga tidak menimbulkan tafsir ganda. Penempatan unsur-unsur kalimat yang tepat akan membantu pembaca untuk memahami makna kalimat secara jelas tanpa menimbulkan tafsir ganda. Contoh : 1. Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menjadi Putri Indonesia tahun ini. (tidak cermat) 2. Mahasiswa yang berasal dari perguruan tinggi yang terkenal itu menjadi Putri Indonesia tahun ini. (cermat) g. Kebervariasian Ciri kalimat efektif yang lain adalah tidak monoton. Kalimat sebaiknya bervariasi dengan memanfaatkan jenis-jenis kalimat yang ada dalam bahasa Indonesia. h. Ketegasan
  • 13. [Type text] Page 11 Ketegasan dapat dinyatakan dengan memberi penonjolan atau penekanan pada ide pokok kalimat. Ketegasan dalam kalimat efektif ini menjadi penting karena hal yang ditonjolkan tersebut merupakan ide dari gagasan dalam kalimat tersebut. i. Ketepatan Diksi yang digunakan perlu dipilih secara tepat dan cermat sehingga dapat mewakili tujuan, maksud, atau pesan. Pemakain kata yang memiliki makana ganda, kata yang berhomonim, homofon, homograf juga akan memiliki pengaruh dalam kalimat tersebut. j. Kebenaran struktur Kalimat efektif mengandung kebenaran struktur bahasa Indonesia, artinya unsur- unsur yang digunakan dalam kalimat tidak memakai unsurunsur asing atau daerah. Sebagai contoh, pemakaian unsur bahasa Inggris which, where tidak benar jika disepadankan dengan konjungsi dimana, di mana, atau yang mana dalam bahasa Indonesia. Penggunaan kata-kata tersebut perlu dihindari. Begitu pula unsur bahasa daerah sebaiknya tidak dipakai dalam tulisan. Contoh: 1. Masyarakat hukum adalah sekelompok orang-orang yang berdiam dalam suatu wilayah tertentu dimana di dalam kelompok tersebut berlaku serangkaian peraturan sebagai pedoman tingkah laku. (salah). 2. Masyarakat hukum adalah sekelompok orang yang berdiam dalam suatu wilayah yang menganut serangkaian peraturan sebagai pedoman tingkah laku. (benar) k. Keringkasan Dalam menulis ditemukan pemakaian kata dan kelompok kata yang sebenarnya memiliki makna yang sama. Dalam hal ini kelompok kata merupakan bentuk panjang, sedangkan kata merupakan bentuk ringkas/pendek. Contoh:
  • 14. [Type text] Page 12 1. Kami mengadakan penelitian anak jalanan di Jakarta. (bentuk panjang) 2. Kami meneliti anak jalanan di Jakarta. (bentuk ringkas) BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 1. Pengertian Kalimat dan Kalimat Efektif A. Pengertian Kalimat Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan, yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam wujud lisan kalimat diucapkan dengan suara naik turun, dank eras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Kalau dilihat dari hal predikat, kalimat-kalimat dalam bahasa Indonesia ada dua macam, yaitu: 1) Kalimat-kalimat yang berpredikat kata kerja 2) Kalimat-kalimat yang berpredikat bukan kata kerja. B. Pengertian Kalimat Efektif Kalimat efektif adalah kalimat yang memperlihatkan bahwa proses peyampaian oleh pembicara atau penulis dan proses penerimaan oleh pendengar atau pembaca berlangsung dengan sempurna sehingga isi atau maksud yang disampaikan oleh pembicara atau penulis tergambar lengkap dalam fikiran pendengar atau pembaca. 2. Ciri–ciri Kalimat Efektif Kalimat efektif mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: a. Sesuai dengan tuntutan bahasa baku b. Jelas. Artinya, kalimat itu mudah ditangkap maksudnya c. Ringkas atau lugas.
  • 15. [Type text] Page 13 d. Adanya hubungan yang baik (koherensi) antara satu kalimat dengan kalimat yang lain, antara satu paragraf dan paragraf yang lain. e. Kalimat harus hidup 3. Unsur-unsur Kalimat Efektif Indikator kalimat efektif Menurut Wijayanti ada 11 indikator kalimat dikatakan efektif. Sebagai berikut: a. Kesatuan gagasan b. Kesepadanan c. Keparalelan (kesejajaran) d. Kehematan e. Kelogisan f. Kecermatan g. Kebervariasian h. Ketegasan i. Ketepatan j. Kebenaran struktur k. Keringkasan B. Saran Di dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan baik dari segi isi maupun penulisan, untuk itu diharapkan kepada pembaca untuk dapat memberikan berupa kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini
  • 16. [Type text] Page 14 DAFTAR PUSTAKA Ali Lukman dkk, Petunjuk Praktis Berbahassa Indonesia, Jakarta Pusat pembinaan dan Pengembangan Bahasa 1991 Finoza Lamuddin, Komposisi Bahasa Indonesia, Jakarta Diksi Insan Mulia 2002 Mustakim. Membina Kemampuan Berbahasa: Panduan ke Arah KemahiranBerbahasa, Jakarta Gramedia 1994 Rahayu, Tanya Jawab Manajemen Pemasaran Kontemporer, Jakarta Penerbit Havarindo 2007 Semi M. Atar, Menulis Efektif, Padang: Angkasa Raya 1990 Tasai Amraan dan Arifin Zaenal, Cermat Berbahasa Indonesia, Jakarta Akademika Pressindo, 2004 Yanti Prima Gusti, Bahasa Indoneia untuk Perguruan Tinggi, Jakarta Unversitas Hamka 2007 Widjono H.S., Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi, Jakarta PT Gramedia 2008 [1] Amraan Tasai dan Zaenal Arifin, Cermat Berbahasa Indonesia, (Jakarta: Akademika Pressindo, 2004), hlm. 58-59. [2] Mustakim. Membina Kemampuan Berbahasa: Panduan ke Arah KemahiranBerbahasa, (Jakarta: Gramedia, 1994), hlm. 65. [3] Lukman Ali dkk, Petunjuk Praktis Berbahassa Indonesia, (Jakarta: Pusat pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1991), hlm. 39. [4] Rahayu, Tanya Jawab Manajemen Pemasaran Kontemporer. (Jakarta: Penerbit Havarindo, 2007), hlm. 98. [5] M. Atar Semi, Menulis Efektif. (Padang: Angkasa Raya, 1990), hlm. 142. [6] Ibid. [7] Lamuddin Finoza, Komposisi Bahasa Indonesia. (Jakarta: Diksi Insan Mulia, 2002), hlm. 67. [8] Prima Gusti Yanti, Bahasa Indoneia untuk Perguruan Tinggi. (Jakarta: Unversitas Hamka, 2007), hlm. 24. [9] H.S.Widjono, Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi. (Jakarta: PT Gramedia, 2008), hlm. 160. [10] Amraan Tasai dan Zaenal Arifin, Cermat Berbahasa Indonesia, hlm. 65.