Dokumen tersebut membahas tentang keamanan dan kesehatan kerja karyawan, yang mencakup beberapa poin penting sebagai berikut:
1. Penerapan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja di tempat kerja berdasarkan peraturan pemerintah untuk mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
2. Menciptakan sistem kesehatan dan keselamatan kerja yang terintegrasi dengan manajemen tenaga kerja dan lingkungan ker
Dokumen tersebut merangkum pentingnya kesehatan dan keselamatan kerja (K3) bagi karyawan dan perusahaan. K3 bertujuan menciptakan perlindungan dari risiko kecelakaan dan bahaya fisik, mental, serta lingkungan kerja. Pendidikan K3 diperlukan untuk mencegah perilaku tidak aman dan kondisi tidak aman yang menyebabkan 88% dan 10% kecelakaan kerja. K3 juga penting untuk meningkatkan efisi
Dasar hukum keselamatan dan kesehatan kerjaTito Riyanto
Dokumen tersebut membahas dasar hukum keselamatan dan kesehatan kerja di Indonesia. Ia menjelaskan undang-undang terkait seperti UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja yang mengatur pokok-pokok pembentukan dan pengawasan K3. Dokumen ini juga menjelaskan struktur hukum K3, produk hukum seperti UU, PP, dan peraturan menteri serta fungsi pengawas ketenagakerjaan dalam implementasi
Dokumen tersebut merangkum pentingnya kesehatan dan keselamatan kerja (K3) bagi karyawan dan perusahaan. K3 bertujuan menciptakan perlindungan dari risiko kecelakaan dan bahaya fisik, mental, serta lingkungan kerja. Pendidikan K3 diperlukan untuk mencegah perilaku tidak aman dan kondisi tidak aman yang menyebabkan 88% dan 10% kecelakaan kerja. K3 juga penting untuk meningkatkan efisi
Dasar hukum keselamatan dan kesehatan kerjaTito Riyanto
Dokumen tersebut membahas dasar hukum keselamatan dan kesehatan kerja di Indonesia. Ia menjelaskan undang-undang terkait seperti UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja yang mengatur pokok-pokok pembentukan dan pengawasan K3. Dokumen ini juga menjelaskan struktur hukum K3, produk hukum seperti UU, PP, dan peraturan menteri serta fungsi pengawas ketenagakerjaan dalam implementasi
[Ringkasan]
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) diatur dalam Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 dan Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 05 Tahun 1996 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Dokumen ini menjelaskan tujuan, kriteria perusahaan, mekanisme audit, dan 12 unsur SMK3 yang harus dipenuhi perusahaan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di tempat kerja, mencakup tata cara pengawasan K3, peraturan terkait, dan tanggung jawab berbagai pihak seperti pengusaha dan pegawai dalam penerapan K3.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, penyebab, dan upaya pencegahan kecelakaan kerja. Pengertian kecelakaan kerja adalah kejadian tidak terduga yang mengakibatkan kerugian harta benda, korban jiwa, atau cacat akibat hubungan kerja. Penyebab kecelakaan kerja terkait dengan 5 unsur yaitu manusia, manajemen, material, mesin, dan lingkungan kerja. Upaya pencegahannya meliputi pendekatan ter
Occupational safety and health (OSH), also commonly referred to as occupational health and safety (OHS), occupational health,or workplace health and safety (WHS), is a multidisciplinary field concerned with the safety, health, and welfare of people at work. These terms also refer to the goals of this field, so their use in the sense of this article was originally an abbreviation of occupational safety and health program/department etc.
credits to my students from ilp sandakan
The goals of occupational safety and health programs include to foster a safe and healthy work environment. OSH may also protect co-workers, family members, employers, customers, and many others who might be affected by the workplace environment. In the United States, the term occupational health and safety is referred to as occupational health and occupational and non-occupational safety and includes safety for activities outside of work.
Dokumen tersebut membahas tentang keamanan, kesehatan, dan keselamatan kerja (K3). Ia menjelaskan definisi K3, unsur-unsur penunjang keselamatan kerja, dasar-dasar dan tujuan K3 serta peraturan perundang-undangan terkait untuk menjamin keselamatan setiap pekerja.
Dokumen tersebut membahas tentang dasar-dasar kesehatan kerja yang mencakup definisi, tujuan, dan pentingnya keselamatan kerja bagi perlindungan pekerja serta peningkatan produksi dan produktivitas. Dokumen juga menjelaskan latar belakang sosial, ekonomi, dan budaya dari penerapan keselamatan kerja.
Dokumen tersebut merangkum hasil penelitian mengenai efektivitas program Behaviour Based Safety (BBS) untuk meningkatkan perilaku kerja aman di PT. SPINDO Unit IV, Tbk. Penelitian ini menggunakan metode DOIT selama 9 minggu dengan 2 minggu baseline, 4 minggu intervensi, dan 3 minggu follow up. Hasilnya menunjukkan adanya peningkatan perilaku aman setelah intervensi BBS untuk pekerja mill spiral, endfacing, dan repair. Pendidikan berpengar
Makalah k3 bidang konstruksi ipan juandaJuanda Ipan
Makalah ini membahas tentang aspek keselamatan kerja dan permasalahannya di bidang konstruksi. Pembahasan meliputi tahapan kegiatan konstruksi, permasalahan K3 yang sering terjadi seperti kecelakaan kerja, dan penyelesaian masalah dengan menerapkan sistem manajemen K3. Tujuan akhirnya adalah meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja di sektor konstruksi.
Dokumen tersebut membahas tentang K3 dan ketenagakerjaan. Termasuk tujuan, keuntungan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan K3 serta perbedaan antara dasar hukum dan dasar umum K3. Tujuan K3 adalah untuk menjaga keselamatan pekerja, sedangkan faktor yang mempengaruhi antara lain lingkungan kerja dan desain peralatan yang tidak sesuai. Ada juga perbedaan pengaturan hukum K3 berdas
Akta keselamatan dan kesihatan perkerjaan 1994Tengkurex
Akta Keselamatan dan Kesihatan Pekerjaan 1994 (OSHA 1994) memperuntukkan tanggungjawab majikan untuk memastikan keselamatan dan kesihatan pekerja. Ia menetapkan penubuhan organisasi keselamatan seperti jawatankuasa keselamatan dan kesihatan, serta mewajibkan pelaporan kemalangan. Akta ini bertujuan melindungi semua pekerja terlibat dalam sektor swasta dan awam.
AKTA KESELAMATAN DAN KESIHATAN PEKERJAAN 1994 - AKTA 514Muhammad Nasrullah
Akta Keselamatan dan Kesihatan Pekerjaan 1994 bertujuan untuk melindungi keselamatan, kesihatan dan kebajikan pekerja. Akta ini mewajibkan majikan mengambil langkah-langkah untuk memastikan tempat kerja bebas dari bahaya, seperti menyediakan alat pelindung diri dan memberikan latihan keselamatan kepada pekerja. Akta ini juga bertanggungjawab kepada majikan untuk memastikan orang lain tidak
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang meliputi tujuan, fokus pelaksanaan, ruang lingkup, pendekatan, dan aspek penerapannya dalam upaya mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang meliputi tujuan, fokus pelaksanaan, ruang lingkup, pendekatan, dan aspek penerapannya guna mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
[Ringkasan]
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) diatur dalam Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 dan Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 05 Tahun 1996 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Dokumen ini menjelaskan tujuan, kriteria perusahaan, mekanisme audit, dan 12 unsur SMK3 yang harus dipenuhi perusahaan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di tempat kerja, mencakup tata cara pengawasan K3, peraturan terkait, dan tanggung jawab berbagai pihak seperti pengusaha dan pegawai dalam penerapan K3.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, penyebab, dan upaya pencegahan kecelakaan kerja. Pengertian kecelakaan kerja adalah kejadian tidak terduga yang mengakibatkan kerugian harta benda, korban jiwa, atau cacat akibat hubungan kerja. Penyebab kecelakaan kerja terkait dengan 5 unsur yaitu manusia, manajemen, material, mesin, dan lingkungan kerja. Upaya pencegahannya meliputi pendekatan ter
Occupational safety and health (OSH), also commonly referred to as occupational health and safety (OHS), occupational health,or workplace health and safety (WHS), is a multidisciplinary field concerned with the safety, health, and welfare of people at work. These terms also refer to the goals of this field, so their use in the sense of this article was originally an abbreviation of occupational safety and health program/department etc.
credits to my students from ilp sandakan
The goals of occupational safety and health programs include to foster a safe and healthy work environment. OSH may also protect co-workers, family members, employers, customers, and many others who might be affected by the workplace environment. In the United States, the term occupational health and safety is referred to as occupational health and occupational and non-occupational safety and includes safety for activities outside of work.
Dokumen tersebut membahas tentang keamanan, kesehatan, dan keselamatan kerja (K3). Ia menjelaskan definisi K3, unsur-unsur penunjang keselamatan kerja, dasar-dasar dan tujuan K3 serta peraturan perundang-undangan terkait untuk menjamin keselamatan setiap pekerja.
Dokumen tersebut membahas tentang dasar-dasar kesehatan kerja yang mencakup definisi, tujuan, dan pentingnya keselamatan kerja bagi perlindungan pekerja serta peningkatan produksi dan produktivitas. Dokumen juga menjelaskan latar belakang sosial, ekonomi, dan budaya dari penerapan keselamatan kerja.
Dokumen tersebut merangkum hasil penelitian mengenai efektivitas program Behaviour Based Safety (BBS) untuk meningkatkan perilaku kerja aman di PT. SPINDO Unit IV, Tbk. Penelitian ini menggunakan metode DOIT selama 9 minggu dengan 2 minggu baseline, 4 minggu intervensi, dan 3 minggu follow up. Hasilnya menunjukkan adanya peningkatan perilaku aman setelah intervensi BBS untuk pekerja mill spiral, endfacing, dan repair. Pendidikan berpengar
Makalah k3 bidang konstruksi ipan juandaJuanda Ipan
Makalah ini membahas tentang aspek keselamatan kerja dan permasalahannya di bidang konstruksi. Pembahasan meliputi tahapan kegiatan konstruksi, permasalahan K3 yang sering terjadi seperti kecelakaan kerja, dan penyelesaian masalah dengan menerapkan sistem manajemen K3. Tujuan akhirnya adalah meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja di sektor konstruksi.
Dokumen tersebut membahas tentang K3 dan ketenagakerjaan. Termasuk tujuan, keuntungan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan K3 serta perbedaan antara dasar hukum dan dasar umum K3. Tujuan K3 adalah untuk menjaga keselamatan pekerja, sedangkan faktor yang mempengaruhi antara lain lingkungan kerja dan desain peralatan yang tidak sesuai. Ada juga perbedaan pengaturan hukum K3 berdas
Akta keselamatan dan kesihatan perkerjaan 1994Tengkurex
Akta Keselamatan dan Kesihatan Pekerjaan 1994 (OSHA 1994) memperuntukkan tanggungjawab majikan untuk memastikan keselamatan dan kesihatan pekerja. Ia menetapkan penubuhan organisasi keselamatan seperti jawatankuasa keselamatan dan kesihatan, serta mewajibkan pelaporan kemalangan. Akta ini bertujuan melindungi semua pekerja terlibat dalam sektor swasta dan awam.
AKTA KESELAMATAN DAN KESIHATAN PEKERJAAN 1994 - AKTA 514Muhammad Nasrullah
Akta Keselamatan dan Kesihatan Pekerjaan 1994 bertujuan untuk melindungi keselamatan, kesihatan dan kebajikan pekerja. Akta ini mewajibkan majikan mengambil langkah-langkah untuk memastikan tempat kerja bebas dari bahaya, seperti menyediakan alat pelindung diri dan memberikan latihan keselamatan kepada pekerja. Akta ini juga bertanggungjawab kepada majikan untuk memastikan orang lain tidak
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang meliputi tujuan, fokus pelaksanaan, ruang lingkup, pendekatan, dan aspek penerapannya dalam upaya mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang meliputi tujuan, fokus pelaksanaan, ruang lingkup, pendekatan, dan aspek penerapannya guna mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Silabus mata kuliah Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) membahas tentang konsep, model, sistem, perundang-undangan, standar, elemen, interpretasi, implementasi, verifikasi, audit, studi kasus SMK3. Dokumen ini juga menjelaskan tujuan, prinsip dasar, dan keuntungan penerapan SMK3 di tempat kerja.
Dokumen tersebut membahas tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang bertujuan untuk melindungi pekerja dan orang lain di tempat kerja serta menjamin proses produksi berjalan dengan aman dan efisien dengan fokus pada pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja."
KESELAMATAN DAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)KESEHATAN KERJA (K3)Melindungiparapekerjadanorang lain di tempat kerja Menjaminagarsetiapsumber produksidapatdipakaisecaraaman dan efsienMenjaminprosesproduksiberjalan lancarTUJUAN K3 Mencegah Kecelakaan Kerja Mencegah Penyakit Akibat KerjaFOKOS PELAKSANAAN K3KECELAKAAN KERJA Suatu kejadian yang tidak di semula dan tidak dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dari suatu aktivitas dan dapat menimbul kan kerugian harta benda dan korban manusiaPENYAKIT AKIBAT KERJAPenyakit yang timbul karena hubungan kerja Pelaksanaan UU
Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan dan kesehatan kerja, mulai dari sejarah pencegahan kecelakaan akibat kerja, organisasi dan perundang-undangan terkait, objek-objek keselamatan kerja seperti kebakaran dan mesin, pendekatan keselamatan kerja, serta penyuluhan dan pelatihan keselamatan kerja."
Kesehatan dan Keselamatan kerja (K3).pptxNurHalimah115
Dokumen tersebut membahas tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang meliputi pengawasan terhadap lingkungan kerja, peningkatan kesehatan karyawan, dan tujuan K3 menurut UU Nomor 1 Tahun 1970 yaitu agar tenaga kerja selalu sehat dan selamat, sumber daya produksi dapat digunakan secara efisien, dan proses produksi berjalan lancar tanpa hambatan. Dokumen tersebut juga menjelaskan alasan pent
Modul ini membahas tentang bekerja dengan aman, khususnya mengikuti prosedur keselamatan di lokasi kerja. Untuk itu, diperlukan pemahaman terhadap peraturan keselamatan kerja dan tanggung jawab perusahaan serta pekerja untuk mencegah kecelakaan kerja dengan mengikuti prosedur keselamatan yang telah ditetapkan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di tempat kerja kantor yang mencakup pengertian K3, tujuan, dan fungsi K3 serta penerapannya pada berbagai industri dan institusi.
2. Aspek-aspek penting yang perlu diperhatikan dalam penerapan K3 antara lain metode kerja, lingkungan kerja, alat kerja, dan bahan kerja.
3
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan konsep Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dari semula hanya menekankan kesehatan kerja menjadi mencakup keselamatan kerja. Dokumen tersebut juga menjelaskan tujuan, ruang lingkup, dan dasar-dasar pelaksanaan K3 di Indonesia.
Similar to K3 sumber daya-manusia-d3-kpk p1-pert14_1 (20)
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
2. • Dasar dan Peraturan Pemerintah penerapan SistemDasar dan Peraturan Pemerintah penerapan Sistem
Manajemen Kesehatan dan Keselamatan KerjaManajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja
1. Kecelakaan di tempat kerja sebagian besar disebabkan
oleh faktor manusia
2. Untuk menjamin Kesehatan dan Keselamatan tenaga
kerja, maupun orang lain yang berada di tempat kerja
dalam keadaaan aman.
3. Undang-undang Nomor 1 tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja
4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 05 tahun 1996
tentang Sistem manajemen Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (SMK3)
2
3. • Menciptakan suatu sistem Kesehatan dan
Keselamatan kerja di tempat kerja dengan
melibatkan unsur manajemen tenaga kerja,
kondisi lingkungan kerja yang terintegrasi dalam
rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan
dan penyakit akibat kerja serta terciptanya
tempat kerja yang aman, efisien dan produktif
• Keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
merupakan instrumen yang memproteksi
pekerja, perusahaan, lingkungan hidup, dan
masyarakat sekitar dari bahaya akibat
kecelakaan kerja. 3
4. • Perlindungan tersebut merupakan hak asasi yang
wajib dipenuhi oleh perusahaan. K3 bertujuan
mencegah, mengurangi, bahkan menihilkan risiko
kecelakaan kerja (zero accident).
• Penerapan konsep ini tidak boleh dianggap
sebagai upaya pencegahan kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja yang menghabiskan banyak
biaya (cost) perusahaan, melainkan harus
dianggap sebagai bentuk investasi jangka
panjang yang memberi keuntungan yang
berlimpah pada masa yang akan datang.
4
5. 5
Sistem Manajemen Keselamatan DanSistem Manajemen Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja (SMK3)Kesehatan Kerja (SMK3)
KomitmenKomitmen
dandan
KebijakanKebijakan
PerencanaanPerencanaan
SMK3SMK3
PenerapanPenerapan
SMK3SMK3
PengukuranPengukuran
dandan
EvaluasiEvaluasi
Peningkatan
Berkelanjutan
PeninjauanPeninjauan
UlangUlang&&
PeningkatanPeningkatan
oleh manajemenoleh manajemen
PeninjauanPeninjauan
UlangUlang
&&
PeningkatanPeningkatan
oleh Manajemenoleh Manajemen
1
6. TINDAKAN TIDAK AMANTINDAKAN TIDAK AMAN
Adalah suatu pelanggaran terhadap prosedur
keselamatan yang memberikan peluang
terhadap terjadinya kecelakaan
KONDISI TIDAK AMANKONDISI TIDAK AMAN
Adalah suatu kondisi fisik atau keadaan yang
berbahaya yang mungkin dapat langsung
mengakibatkan terjadinya kecelakaan
6
7. MENGAPA PERBUATAN TIDAK AMANMENGAPA PERBUATAN TIDAK AMAN
DILAKUKAN ?DILAKUKAN ?
• Kurang pengetahuan
• Kurang terampil/ pengalaman
• Tidak ada kemauan
• Faktor kelelahan
• Jenis pekerjaan yg tidak sesuai
• Gangguan mental
• Kesalahan dalam sifat dan tingkah laku manusia
7
8. PERBUATAN BERBAHAYAPERBUATAN BERBAHAYA (UNSAFE ACTION)(UNSAFE ACTION)
• Menjalankan Mesin/
Peralatan tanpa
wewenang
• Menjalankan Mesin/
Peralatan dgn
kecepatan yg tidak
semestinya
• Membuat Alat
Pengaman tidak
berfungsi
• Lalai menggunakan
APD
• Mengangkat barang
dengan cara yg salah 8
• Mengambil posisi pada tempat
yang berbahaya
• Membetulkan mesin dalam
keadaan jalan
• Lalai memberikan peringatan atau
lupa mengamankan tempat kerja
• Bersenda gurau tidak pada
tempatnya
• Memaksakan diri untuk bekerja
walaupun sakit
• Merancang /memasang peralatan
tanpa pengaman
9. KONDISI BERBAHAYAKONDISI BERBAHAYA (UNSAFE CONDITION)(UNSAFE CONDITION)
• Pelindung atau
pembatas/pengaman yang
tidak memadai
• Peralatan/ perkakas dan
bahan yang rusak tetap
digunakan
• Penempatan barang yang
salah
• Sistem peringatan yang
tidak memadai
• Pengabaian terhadap
perkiraan bahaya
kebakaran/peledakan
9
• Kebersihan lingkungan kerja yang
jelek
• Polusi udara di ruangan kerja (gas,
uap, asap, debu, dsb.)
• Kebisingan yang berlebihan
• Pemaparan Radiasi
• Ventilasi yang tidak memadai
• Penerangan yang tidak memadai
10. bising, getaran, radiasi,
Penerangan kurang
baik, temperature
extremes
debu, gas, uap,
asap, kabut, dll.
Tenaga terlalu diporsir, berdiri
lama/berlebihan, salah gerakan, angkat
beban terlalu berat, job monotony, dll
virus, bakteri, jamur,
parasites, insects, dll
Faktor Fisika
Faktor Biologi
Faktor Ergonomi
Faktor Kimia
Faktor Psikologi
Hub dg : orang, pekerjaan, dan lingk. kerja
Faktor-Faktor Lingkungan Kerja
11. 11
DEFINISIDEFINISI
Bagian dari sistem manajamen secara
keseluruhan yang dibutuhkan bagi :
pengembangan, penerapan, pencapaian,
pengkajian dan pemeliharaan kebijakan K3
dalam rangka pengendalian resiko yang
berkaitan dengan kegiatan kerja
guna terciptanya tempat kerja yang aman,
efisien dan produktif
12. 12
LATAR BELAKANG KEBIJAKANLATAR BELAKANG KEBIJAKAN
• K3 masih belum mendapatkan perhatian yang
memadai semua pihak
• Kecalakaan kerja yang terjadi masih tinggi
• Pelaksanaan pengawasan masih bersifat parsial dan
belum menyentuh aspek manajemen
• Relatif rendahnya komitment pimpinan perusahaan
dalam hal K3
• Kualitas tenaga kerja berkorelasi dengan kesadaran
atas K3
• Tuntutan global dalam perlindungan tenaga kerja
yang diterapkan oleh komunitas perlindungan hak
buruh internasional
• Desakan LSM internasional dalam hal hak tenaga
kerja untuk mendapatkan perlindungan
4
13. 13
K3 masih belum mendapatkan perhatian yangK3 masih belum mendapatkan perhatian yang
memadai semua pihak:memadai semua pihak:
• Masalah K3 masih belum menjadi prioritas program
• Tidak ada yang mengangkat masalah K3 menjadi issue
nasional baik secara politis maupun sosial
• Masalah kecelakaan kerja masih dilihat dari aspek
ekonomi, dan tidak pernah dilihat dari pendekatan
moral
• Tenaga kerja masih ditempatkan sebagai faktor
produksi dalam perusahaan, belum dirtempatkan
sebagai mitra usaha
• Alokasi anggaran perusahaan untuk masalah K3 relatif
kecil
5
14. 14
TUJUAN PENERAPAN SMK3TUJUAN PENERAPAN SMK3
• Menempatkan tenaga kerja sesuai dengan harkat dan
martabatnya sebagai manusia (pasal 27 ayat 2 UUD
1945)
• Meningkatkan komitment pimpinan perusahaan dalam
melindungi tenaga kerja
• Meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja untuk
menghadapi kompetisi perdagangan global
• Proteksi terhadap industri dalam negeri
• Meningkatkan daya saing dalam perdagangan
internasional
• Mengeliminir boikot LSM internasional terhadap produk
ekspor nasional
• Pelaksanaan pencegahan kec. masih bersifat parsial
• Perlunya upaya pencegahan terhadap problem sosial
dan ekonomi yang tekait dengan penerapan K3
7
15. 15
KRITERIA PERUSAHAANKRITERIA PERUSAHAAN
• Perusahaan dengan :
- tk 100 atau lebih dan atau
- potensi bahaya peledakan,
kebakaran, pencemaran dan penyakit
akibat kerja
Pasal 3 Per. Menaker No.05/Men/1996
16. 16
AZAS SM K3AZAS SM K3
Peningkatan K3 secara terus menerus dengan pola
mandiri
Bagian dari sistem pengawasan K3
Bersifat wajib
Sejalan dengan kaidah internasional
Diaudit oleh Badan Audit Independen (eksternal)
Dilakukan oleh Auditor
18. Sehubungan dengan praktikum
kegiatan kesekretariatan
(keyboarding, lab bahasa, lab table
manner, prak. Komputer, dll)
diskusikan hal-hal dan peralatan
yang diperlukan dalam keselamatan
kerja (praktikum).