SlideShare a Scribd company logo
Jurnal Ilmiah Universitas Indraprasta PGRI
RANCANGAN TATA KELOLA SERVICE DESK BERBASIS
INFORMATION TECHNOLOGY INFRASTRUCTURE LIBRARY VERSION 3
STUDI KASUS PADA HASNUR GROUP
Yulianingsih 1) Dana Indra Sensuse 2)
1)
Program Studi Teknik Informatika
Universitas Indra Prasta PGRI
Jl. Nangka no. 58, Jakarta Selatan
http://www.unindra.ac.id
yuliagniya@yahoo.co.id
2)

Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Indonesia
Depok 16424 - Indonesia
http://www.ui.ac.id/
dana@cs.ui.ac.id

ABSTRACT. A successful Implementation of IT has been transformiting the company while creating value
added products and services has been a universal business competition. To enable a well targeted
implementation of services governance it is well known that a respectable best practice guidance is required.
One of a recognized framework is Information Technology Infrastructure Libraryv (ITIL). In this research, to
represent current IT service activity condition, a maturity level assessment has been conducted according to
process areas. Maturity level assessment result compared with high level management expectation introduced
as gap analysis. The given solution to overcome the gap compiled referred to ITIL.
Key Words:
Governance,Information Technology Infrastructure Library, maturity, assessment, gap analysis,
PENDAHULUAN
Latar Belakang

Perumusan Masalah

Penyediaan informasi secara eletronik
membutuhkan tata kelola yang tepat guna
mendapatkan hasil yang tepat kapanpun diperlukan.
Untuk itu diperlukan panduan framework yang
diakui secara best practice salah satu kerangka yang
dapat dijadikan panduan adalah framework
Information Technology Infrastructure Library
(ITIL).
ITIL merupakan guideline yang berisi prosesproses yang terdokumentasi yang didisain untuk
untuk mendefinisikan bagaimana fungsi-fungsi IT
beroperasi. Berisi pernyataan-pernyataan definisi
dari prosedur-prosedur, kendali dan sumberdaya
yang seharusnya diterapkan dalam berbagai proses
IT (Addy, 2007).
Salah satu tujuan dari ITIL adalah untuk
membantu
pengambil
keputusan
membuat
keputusan yang lebih baik karena yakin bahwa
informasi yang diperoleh dari IT adalah informasi
yang benar (Klosterboer, 2008).

1

Dalam penelitian diindentifikasi permasalahan
bahwa dibutuhkan kerangka kerja best practice yang
dapat dijadikan acuan dalam mengoperasikan
layanan dan dukungan TI. Untuk mengidentifikasi
kebutuhan organisasi akan dilakukan assessment
yang membandingkan antara kondisi saat ini dengan
kondisi ideal yang diinginkan oleh organisasi
sehingga didapat gap analysis yang akan dijadikan
acuan dalam penelitian.
Ruang lingkup penelitian dibatasi hanya pada
service desk TI di HASNUR GROUP sebuah multi
usaha yang berkantor pusat di Jakarta dengan
beberapa cabang di daerah Kalimantan.
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini
adalah
terbentuknya rancangan prototype implementasi
tatakelola IT dengan framework ITIL pada Servoce
Desk di HASNUR.
Jurnal Ilmiah Universitas Indraprasta PGRI
Hasil penelitian akan dilanjutkan dengan
memberikan rekomendasi untuk melakukan
implementasi sebuah framework layanan TI yang
tepat pada HASNUR GROUP dan mengkaji
peningkatan layanan sehingga dapat meminimalisasi
kerugian bisnis yang akan ditimbulkan akibat dari
kegagalan atau tidak berfungsinya suatu sistem
aplikasi.

ITIL versi v3 memiliki lima bagian dan lebih
menekankan pada pengelolaan siklus hidup layanan
yang disediakan oleh teknologi informasi yang
dikenal sebagai siklus layanan ITIL. Kelima bagian
tersebut meliputi:
 Service Strategy
Memberikan
panduan
kepada
pengimplementasian ITSM bagaimana memandang
konsep ITSM bukan hanya sebagai sebuah
kemampuan
organisasi
dalam memberikan,
mengelola serta mengoperasikan layanan TI, tapi
juga sebagai sebuah aset strategis perusahaan.
Proses-proses yang dicakup dalam Service Strategy,
selain topik-topik di atas adalah :

TINJAUAN PUSTAKA
Information Technologi Service Management
(ITSM)
Information Technology service management
merupakan perencanaan dan pengendali utilisasi
dari aset-aset Technology Informasi, manusia dan
proses untuk mendukung operasional bisnis secara
efisien dan menangani dengan cepat setiap kejadian
yang tidak direncanakan, perubahan yang terjadi
pada saat itu dan terhadap perubahan bisnis yang
baru secara berkelanjutan melakukan evaluasi dalam
setiap proses.

1. Service Portfolio Management
2. Financial Management
3. Demand Management
Bagi Organisasi yang akan menerapkan ITIL,
Service Strategy dianggap sebagai panduan untuk
menentukan tujuan serta ekspektasi nilai kerja
sementara bagi organisasi yang telah menerapkan
ITIL, Service Strategy digunakan sebagai review
strategis bagi semua proses untuk meningkatkan
kapabilitas.

Information Technology Service Management
berfokus pada upaya penyediaan kerangka kerja
untuk menstrukturkan aktifitas yang terkait dengan
teknologi informasi dan interaksi antar penyedia
teknis dengan pengguna teknolgi informasi.



ITSM memfokuskan pada delivery dan
support terhadap layanan Teknologi Informasi yang
menunjang pada kegiatan bisnis dari suatu
organisasi. ITIL merupakan alat best practice yang
digunakan dalam pelaksanaan IT service
management dan merupakan alat bantu dalam
pencapaian target bisnis yang efisien dan efektif
(Addy, 2007).

Service Design

Memberikan panduan kepada organisasi TI
untuk dapat secara sistematis dan best practice
mendesain dan membangun layanan TI maupun
implementasi ITSM itu sendiri yang berisi prinsipprinsip dan metode-metode desain untuk
mengkonversi tujuan-tujuan strategis organisasi TI
dan bisnis menjadi portofolio/koleksi layanan TI
serta aset-aset layanan, seperti server, storage dan
sebagainya.

ITSM umumnya
menangani
masalah
operasional manajemen Teknologi Informasi atau
dikenal dengan operation architecture, dan bukan
pada pengembangan teknologinya sendiri.

Proses-proses yang dicakup dalam Service
Design yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Information Technology Infrastructure Library
(ITIL)
Information
Technology
Infrastructure
Library adalah suatu rangkaian konsep dan teknik
pengelolaan infrastruktur, pengembangan, serta
operasi Teknologi Informasi. ITIL dianggap sebagai
kumpulan praktik-praktik terbaik dari domain
layanan Teknologi Informasi yang dikembangkan
oleh UK Office of Goverment Commerce (OGC).



Service Catalogue Management
Service Level Management
Supplier Management
Capacity Management
Availability Management
IT Service Continuity Management
Information Security Management

Service Transition

Menyediakan panduan kepada organisasi TI
untuk dapat mengembangkan serta kemampuan
2
Jurnal Ilmiah Universitas Indraprasta PGRI
untuk mengubah hasil desain layanan TI baik yang
baru maupun layanan TI yang diubah spesifikasinya
ke dalam lingkungan operasional.
Memberikan gambaran bagaimana sebuah
kebutuhan yang didefinisikan dalam Service
Strategy kemudian dibentuk dalam Service Design
untuk selanjutnya secara efektif direalisasikan dalam
Service Operation.
Proses-proses yang dicakup dalam Service
Transition yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Transition Planning and Support
Change Management
Service Asset & Configuration Management
Release & Deployment Management
Service Validation
Evaluation
Knowledge Management

Gambar 3.1. Alur Proses Service Operation




Continual Service Improvement

Service Operation
Merupakan panduan dalam menyusun serta
memelihara kualitas layanan dari proses desain,
transisi dan pengoperasiannya.
Menurut Gary Case (Case, 2007) yang menyatakan
bahwa dalam implementasinya prioritas utama dapat
di berikan kepada service operation dengan
menerapkan service desk delivery. Dikarenakan
untuk membangun pemikiran bahwa pentingnya
keberadaan dan penerapan ITIL harus di buktikan
secara manfaat terlebih dahulu oleh pengguna
layanan.

Merupakan tahapan lifecycle yang mencakup
semua kegiatan operasional harian pengelolaan
layanan-layanan TI. Di dalamnya terdapat berbagai
panduan yang mencakup bagaimana menjaga
kestabilan operasional layanan TI serta pengelolaan
perubahan desain, skala, ruang lingkup serta target
kinerja layanan TI.
Proses-proses yang dicakup dalam Service
Transition yaitu :
1.
2.
3.
4.

Event Management
Incident Management
Problem Management
Access Management

Berikut digambarkan konsep dasar Service
Operation yang berisi alur proses dari mulai
diterimanya masukan hingga ditemukannya resolusi
atau change request yang ditujukan ke change
management.

Gambar 2.2. Framework Information
Technology Infrastructure Library Versi 3
Service
desk
delivery
merupakan
pendekatan untuk menyelesaikan business problem
3
Jurnal Ilmiah Universitas Indraprasta PGRI
dan mampu memperkecil waktu pelayanan tanpa
mengurangi kinerja hasil yang didapat meliputi
pendokumentasian hasil kerja, penugasan, kinerja
karyawan serta penggambaran aset yang dimiliki.

First Line – menyediakan penanganan awal antara
pengguna dengan service desk.
Second line – menyediakan teknikal yang lebih
berpengalaman untuk menyelesaikan masalah.

Service desk merupakan kontak pertama
bagi pengguna layanan untuk menerima panggilan
dukungan yang diperlukan oleh pengguna. Aktifitas
panggilan dukungan dapat terdiri dari beberapa
kejadian yang tidak selalu diakibatkan karena
adanya gangguan dari sistem yang sedang berjalan.
Berikut Alur kerja service desk dirangkum dalam
sebuah gambar dibawah ini.

Third Line – menyediakan tehnikal jauh lebih
berpengalaman dalam menyelesaikan masalah.

Gambar 4.1.
Management
Gambar 3.2. Alur Penanganan Service Desk

Alur

Proses

dari

Incident

 Definisi Incident Berkenaan Dengan ITIL
Setiap kejadian yang bukan merupakan bagian
dari
standar
operasional
layanan,
yang
menyebabkan atau mungkin mengakibatkan sebuah
interupsi atau pengurangan kualitas dan / atau
tingkat layanan yang diberikan.

Incident Management
Insident Management adalah proses untuk
menangani semua insiden yang memiliki tujuan
utama untuk mengembalikan fungsi dari service
operation sesuai dengan Service Level agreement
secepat mungkin dan meminimalkan dampak
negatif terhadap kegiatan usaha,
sehingga
memastikan bahwa kemungkinan tingkat kualitas
layanan baik dan ketersediaan dipertahankan.
Peran dari masing-masing struktural yang dimiliki
dalam kegiatan incident management dapat
dijelaskan sebagai berikut:
Incident Manager – mengawasi proses incident
management dan staf incident management.

4
Jurnal Ilmiah Universitas Indraprasta PGRI
sarana pendukung yang ada agar mampu
berintegrasi dengan layanan yang akan dicapai.
 Service Level Agreement (SLA)
Service Level Agreement (OGC, 2007) adalah
sebuah perjanjian antara penyedia layanan
Teknologi Informasi dengan penggunanya yang
menjelaskan aspek-aspek mengenai sebuah Layanan
TI seperti sejauh mana pembagian tanggungjawab
antara penyedia layanan dan pengguna.
Dalam lingkungan kematangan tata kelola teknologi
informasi, service Level Agreement (SLA) dan
dukungan pada proses Service Level Management
(SLM) diperlukan untuk peran yang penting. Fungsi
SLA adalah:
Gambar 4.2. Pendekatan
Incident Management

ITIL

Terhadap

1. Mendefinisikan level layanan yang diterima
oleh pengguna dan mampu diberikan oleh
penyedia layanan.
2. Mendefinisikan hal-hal yang dapat diterima dan
kesepakatan terkait dengan indikator-indikator
kualitas layanan.

 Definisi Layanan
Definisi Layanan menurut Rob Addy (Addy,
2007) meliputi beberapa hal berikut :
1. Sebuah aksi bantuan atau asistensi.

Pengukuran Kematangan

2. Sebuah sistem yang terorganisir yang terdiri
dari sumber daya manusia dan material yang
dikerahkan untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan.

Model
kematangan
(Surendro,
2009)
merupakan metode skoring yang memungkinkan
organisasi untuk memberikan ranking berdasarkan
tingkatan tertentu digunakan untuk menentukan
keadaan saat ini dari suatu layanan dan harapan ke
depan dari suatu organisasi.

3. Pasokan, instalasi, atau perawatan dari
barang-barang yang disediakan oleh pemasok.
4. Komoditas yang biasanya tidak terlihat
(intangiable) dan biasanya terkonsumsi
bersamaan dengan proses produksinya.

Prinsip dasar dari tingkatan kematangan
adalah menggambarkan perilaku khas objek
(produk, proses, enterprise, dan lain-lain) dalam
beberapa tingkatan kematangan. Walaupun banyak
penyusunan model kematangan untuk fokus yang
berbeda-beda, tidak ada ketentuan khusus untuk
menentukan jumlah tingkatan kematangan, namun
terdapat sejumlah komponen yang umumnya
terdapat pada aspek pengukuran model kematangan
sebagai berikut:

Service Level Management (SLM)
Service Level Management merupakan sebuah
proses dimana organisasi mengidentifikasikan dan
menyetujui tingkat layanan Teknologi Informasi
yang diperlukan untuk mendukung bisnis dan
mendefinisikan mekanisme untuk memantau
kegiatan tersebut termasuk mendefinisikan kerangka
kerja Service Level Agreement (SLA) dan
menetapkan program selanjutnya.

1. Terdapat sejumlah kematangan.
2. Suatu deskripsi untuk tiap tingkatan.

 Operating Level Agreement (OLA)
3. Deskripsi generik atau ringkasan karakteristik
tiap tingkatan.

Operation Level Agreement merupakan
prasyarat pendukung adanya Service Level
Agreement. OLA mendefinisikan ketersediaan

4. Jumlah dimensi atau area proses.
5
Jurnal Ilmiah Universitas Indraprasta PGRI
5. Jumlah elemen atau aktivitas untuk tiap area
proses.

Metode pengumpulan data yang digunakan
melalui beberapa teknik yang dilakukan dalam
beberapa kegiatan antara lain:

6. Deskripsi tiap aktivitas yang dilakukan pada tiap
tingkat kematangan.

1. Melakukan observasi guna memperoleh
pengukuran secara kuantitatif terhadap adanya
gangguan serta respon penanganannya.

Metodelogi Penelitian

2. Melakukan tahapan pembentukan kuesioner
yang diadopsi dari Information Technology
Infrastructure
Library
bersumber
dari
www.itsmf.org.

Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif
dengan menyajikan rangkuman hasil observasi dari
hasil analisis pencatatan permintaan dukungan
layanan dan wawancara yang berupa kuesioner.

3. Kemudian melakukan pengambilan kesimpulan
secara statistik dari hasil yang dicapai.
4. Dan pada tahap akhir pengambilan kesimpulan
secara komformatif berdasarkan wawancara
dengan para stakeholder yang terkait.

Variabel dan Pengukuran
Variabel penilitian dengan melakukan
pengamatan terhadap performa kerja front line dari
kondisi yang ada sekarang sebelum dilakukan
penerapan Information Technologi Infrastructure
Library.

Sehingga menghasilkan sumber-sumber data primer
dan sekunder.
Teknik Analisa Data

Skala Guttman digunakan sebagai acuan
untuk menentukan panjang pendeknya interval yang
ada dalam alat ukur, sehingga menghasilkan data
kuantitatif.

Data primer yang diperoleh dari masingmasing responden survei selanjutnya dilakukan
penilaian dengan menggunakan alat bantu perangkat
lunak untuk mengukur tingkat kematangan service
desk yang terdiri dari 48 pertanyaan yang terbagi
menjadi 9 level tingkat kematangan dimana masingmasing level mewakili dari satu aspek penilaian
yang bersumber dari www.itsmf.org.

Metode Pemilihan Sampel
Dalam menentukan sample penelitian
dilakukan dengan cara nonprababilitiy sampling
yaitu teknik penganbilan sample yang tidak
memberi peluang sama bagi setiap anggota
populasi. Sample diambil secara purposive sampling
yaitu berdasarkan dengan pertimbangan tertentu
dalam hal ini sample adalah tenaga ahli yang
menguasai Teknologi Informasi yang selanjutnya
disebut sebagai responden survei.

Aspek-aspek terukur yang dimiliki yaitu:
1. Prasyarat, menentukan apakah tingkat
minimum prasyarat yang tersedia untuk
mendukung kegiatan proses.
2. Kesungguhan
Manajemen,
Adanya
pernyataan kebijakan organisasi, tujuan
bisnis (atau bukti terkait dengan keinginan
manajemen) yang menyediakan informasi
mengenai tujuan dan tuntunan saat
transformasi atau penggunaan dari elemen
prasyarat.
3. Kemampuan Proses, mengetahui sejauh
mana kegiatan sedang dilaksanakan
(kegiatan minimal).
4. Integrasi Internal, memastikan apakah
aktifitas-aktifitas yang ada telah cukup
terintegrasi dalam memenuhi tujuan dari
sebuah proses.
5. Produk-produk, menguji keluaran aktual
dari proses untuk mengetahui apakah
produk yang relevan telah dan sedang
dibuat.

Responden Survei
Responden survei adalah karyawan terpilih
HASNUR GROUP sebagai pengguna layanan yang
menguasai
bidangnya
masing-masing
dan
memahami Teknologi Informasi dengan baik.
Adapun jumlah responden dalam penelitian ini
berjumlah 8 responden terdiri dari:
1 orang Senior Management
2 orang Mid Management
3 orang Service Desk Staf
2 orang pengguna
Metode Pengumpulan Data
6
Jurnal Ilmiah Universitas Indraprasta PGRI
6. Kendali Kualitas, ditujukan sebagai riview
dan verifikasi dari keluaran proses untuk
memastikan kualitas keluaran tetap terjaga.
7. Manajemen Informasi, berkaitan dengan
tata kelola dari proses dan mamastikan
bahwa ada informasi dan waktu yang cukup
yang hasilkan dari proses untuk mendukung
keputusan manajemen.
8. Integrasi eksternal, mengetahui apakah
semua antar muka eksternal dan hubungan
antara sebuah kelompok proses dan
kelompok lainnya telah terbentuk dalam
organisasi.
9. Antarmuka, hal ini berkenaan dengan riview
eksternal yang sedang berlangsung dan
validasi dari proses untuk memastikan
bahwa tetap optimal untuk memenuhi
kebutuhan pengguna.

proses, sebuah tingkatan dimana mengetahui sejauh
mana kegiatan sedang dilaksanakan.
Skor merupakan nilai kematangan yang telah
dicapai oleh HASNUR GROUP saat ini. Sementara
Pass adalah batasan nilai kematangan yang harus di
lalui oleh setiap area aspek yang nilai. Sedangkan
level adalah tingkat kematangan yang menunjukan
tahapan atau kelas yang dicapai dalam proses
kematangan.
No

Area Fokus

Skor

Pass

Level

Ket

1

Prasyarat

90.63

75

1

Tercapai

2

Kesungguh

87.25

77

1.5

Tercapai

86.63

84

2

Tercapai

67.63

71

2.5

Tidak

an
Manajemen
3

Hasil kuesioner dari masing-masing individu
responden digunakan sebagai masukan bagi alat
bantu untuk melakukan assessment. Selanjutya
setelah didapat keseluruhan hasil dari 8 responden
survei di tentukan nilai rata-rata dari kelompok
tersebut. Rata-rata ( mean ) dapat dihitung dengan
menjumlah data seluruh individu dalam kelompok
itu kemudian dibagi sejumlah responden survei.
Dimana hasil yang diadapat harus mewakili individu
yang artinya data tidak terjadi penyimpangan yang
eksterm.

Kemampuan
Proses

4

Integrasi
Internal

5

Produk-

tercapai
49.75

81

3

produk
6

Kendali

tercapai
46.63

87

3.5

Kualitas
7

Manajement

8

Integrasi

17.00

87

4

Antarmuka

Tidak
tercapai

18.63

83

4.5

Eksternal
9

Tidak
tercapai

Informasi

Nilai rata-rata yang didapat merupakan nilai
skor yang dicapai oleh layanan service desk yang
akan dijadikan acuan untuk melakukan assessment
terhadap kematangan proses saat ini. Nilai skor
tersebut diperbandingkan dengan nilai pass yang
merupakan batas tingkat kematangan dari masingmasing aspek yang dinilai. Hasil penilaian
dinyatakan telah memenuhi kematangan bilamana
skor yang didapat sama dengan atau lebih dari nilai
pass yang telah ditentukan.

Tidak

Tidak
tercapai

17.50

100

5

Tidak
tercapai

Tabel 4.2. Hasil Perhitungan Maturity Level
Beradasarkan Area Fokus

Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan adalah kuesioner
yang diambil berdasarkan panduan kerangka kerja
service desk berbasis Information Technology
Infrastructure Library. Pertanyaan dalam kuesioner
menggunakan skala YA atau TIDAK [Guttman].

Harapan Pencapaian Manajemen
Berdasarkan hasil perhitungan kuesioner
kemudian dilakukan wawancara tertulis terhadap
pihak level management HASNUR GROUP dan
berdasarkan pedoman pencapaian level maturity dari
itSMF dinyatakan bahwa harapan kedepan dalam
jangka waktu dekat target peningkatan level berada
pada titik level 3 yaitu Produk-produk, menguji
keluaran aktual dari proses untuk mengetahui
apakah produk-produk yang relevan telah dan

HASIL DAN PEMBAHASAN
Penilaian Maturitas
Berdasarkan hasil analisa disimpulkan bahwa
saat ini HASNUR GROUP berada pada tingkat level
2 yaitu tingkat kematangan tahapan kemampuan
7
Jurnal Ilmiah Universitas Indraprasta PGRI
sedang dibuat pada service desk. Untuk selanjutnya
dijadikan batasan dalam menentukan gap yang
terjadi pada layanan service desk.
Gap

dan

Identifikaasi



Prosedur 2. Menyediakan formulir standar
untuk
mendapatkan
informasi
detil
pengguna.



Prosedur 3. Mendefinisikan layanan yang
ditawarkan oleh service desk untuk
pengguna dan pihak – pihak lain.



Prosedur 4. Menyediakan laporan yang
besifat rutin untuk seluruh tim service desk
yang berhubungan dengan tipe cara
pengguna menghubungi service desk untuk
meminta dukungan.
Prosedur 5. Melakukan analisis beban kerja
untuk mengetahui penjenjangan staf.



Prosedur 6. Melakukan riview mingguan
dari manajemen untuk menitikberatkan
mengenai service availability, kepuasan
pengguna dan insiden besar yang terjadi.



Perbaikan

Prosedur 1. Menyediakan sumber tunggal
mengenai pengguna dan supplier yang di
update secara terus menerus.



Analisa



Prosedur
7.
Manajemen
meriview
rekomendasi dari service desk mengenai
perbaikan layanan.

Potensial.
Analisa gap merupakan keadaan yang
ditemukan setelah mendapatkan tingkat kematangan
dan harapan pencapaian dari manajemen dan
mentranslasikan gap menjadi peluang perbaikan.
Analisa gap yang ditemukan bahwa saat ini service
desk pada HASNUR GROUP berada pada aspek:
1. Integrasi Internal
2. Produk-Produk
Langkah-langkah Strategi Peningkatan
Setelah gap terdefinisi dilakukan evaluasi dan
peluang perbaikan diidentifikasi. Mencari akar
penyebab, kekuatan dan praktik terbaik yang ada
untuk menutup gap tersebut dengan melakukan
kegiatan menentukan langkah-langkah strategi
peningkatan terhadap integrasi internal dan produkproduk berdasarkan pedoman langkah-langkah kerja
yang dimiliki oleh ITIL versi 3.

Rekomendasi Peningkatan Strategi

Integrasi Internal:

Berdasarkan hasil penelitian dan panduan
teori yang menjadi dasar penelitian maka dapat
dibangun rekomendasi yang dapat digunakan
HASNUR GROUP guna meningkatkan layanan
pada tatakelola Teknologi Informasi yang
dikhususkan pada peningkatan Service desk.
Rekomendasi yang diusulkan merupakan terapan
langkah-langkah strategi peningkatan.



Prosedur 1.
Menyediakan titik kontak
tunggal untuk seluruh pengguna service
desk.



Prosedur 2. Menyediakan akses ke pustaka
dari semua produk, dokumentasi dari
hardware dan software dan referensireferensi yang digunakan oleh pengguna.



Prosedur 3. Mengadakan riview bersama
dengan
pengguna
terhadap
insiden/problem/perubahan yang ada.

Rekomendasi Peningkatan Strategi Integrasi
Internal



Prosedur 4. Memastikan adanya daftar
pengguna untuk memonitor kepuasan
mereka.

1. Kontak
detil
mengenai
service
desk
dipublikasikan secara periodik dan konsisten.
Fasiltas yang dapat digunakan dengan
memanfaatkan beberapa fasilitas berikut:



Prosedur 5. Keterlibatan staf lini kedua
terlibat dalam service desk secara penuh
waktu atau bergantian.




Produk-produk:
8

Bulletin,formulir peminjaman barang MIS.
Melalui group policy object pada domain
controller dilakukan penyeragaman latar
belakang desktop berisi kontak detil service
desk, opening page diinternet browser.
Jurnal Ilmiah Universitas Indraprasta PGRI


Gambar
8.1.
Rekomendasi
Organisasi Directorat CPIS

Penambahan informasi kontak detil service
desk pada setiap footer pribadi.

2. Pendokumentasian :
 Melengkapi sebaik mungkin seluruh field
pada saat pelaporan insiden.
 Mendokumentasikan
seluruh
aktifitas
support, aset perangkat lunak maupun
perangkat keras.

Rekomendasi
Peningkatan
Produk-Produk

Struktur

Strategi

pada

1. Menyediakan sumber tunggal
 Mengaktifkan fitur vendor daftar kontak
pada manage engine service desk plus.
 Melakukan
rediscovery
secara
periodik terhadap daftar pengguna yang
ada di aktif direktori.

3. Melakukan evaluasi terhadap kejadian yang ada
pada minggu sebelumnya dengan melakukan
beberapa hal sebagai berikut:
 Menjalankan prosedur standar change
management dan incident management.
 Mengadakan pertemuan secara periodik di
awal minggu untuk meninjau kembali
masalah yang ada dan perubahan yang telah
dan mungkin terjadi.

2. Memastikan semua formulir yang ada
didalam Manage Engine service desk plus.
terisi dengan baik.
3. Proses mendefinisikan layanan
 Menentukan periode pelaporan Service
Level Agreement pada akhir bulan.
 Membuat daftar Status ”on hold“ hanya
boleh dinyatakan bila 4 kondisi ini
terjadi: hari libur nasional, akhir
minggu,kondisi diluar kendali direktorat
MIS dan bencana alam yang
mengakibatkan rusaknya infrastruktur.
 Melakukan evaluasi terhadap Service
Level Agreement setiap 6 bulan.
 Proses eskalasi diuraikan di dalam
Service Level Agreement.

4. Membangun daftar pengguna untuk memonitor
kepuasan pengguna.
 Mengaktifkan fitur survei pengguna pada
perangkat lunak manage engine service desk
plus.
 Menentukan 3 orang responden yang
bertanggung jawab dari masing-masing
departemen.
 Pertanyaan yang diberikan berdasarkan
customer satisfaction surveys melalui
manage engine service desk plus.

4. Ketika
melakukan
pengisian
daftar
permohonan layanan memastikan adanya
hal-hal berikut:

5. Pengaturan pada staf lini
 Menempatkan supervisor pada setiap region
yang dibawahi oleh senior sepervisor.
Dengan maksud agar penanganan insiden
pada setiap region yang membutuhkan
penanganan dan perubahahan kofigurasi
pada server dan perangkat jaringan dapat
segera dilaksanakan tanpa terkendala letak
geografis dan komunikasi data.

Berhubungan dengan pengguna layanan:
 Identitas pengguna dukungan.
 Kategori dukungan yang diperlukan
 Waktu tercatat secara otomatis
 Informasi aset yang digunakan.
Berhubungan dengan service desk staf:
 Langkah apa saja yang sudah
dilakukan oleh staf tersebut.
 Solusi akhir dari insiden
 Waktu penanganan.
5. Proses beban kerja


9

Insiden dan tipe kategori insiden:
 Durasi penanganan perkategori.
 Apakah cukup ditangani oleh staf
internal atau melibatkan pihak lain.
 Besar dan jenis dari insiden dan
permohonan layanan.
Jurnal Ilmiah Universitas Indraprasta PGRI






Periode dari dukungan meliputi:
 Jam kerja layanan dukungan.
 Kebutuhan
dukungan
yang
diberikan diluar jam kerja tersebut.
 Lokasi yang akan dilayani.
 Waktu perjalanan antar lokasi.
 Pola beban kerja dari permintaan
dukungan teknis.
 Tercapainya target dari service
level.
Jenis–jenis respon yang diberikan:
 Telepon, E-mail/fax, Kunjungan
langsung,
Akses
terhubung
langsung/ kendali jarak jauh.
Tingkatan pelatihan yang dibutuhkan.
 Mengadakan pelatihan setiap 6
bulan sekali.
 Pelatihan dilakukan secara berkala
 Dukungan staf dengan tingkat
ketrampilan yang tepat.
 Riview dapat digunakan sebagai
bagian dari pelatihan.
 Memastikan bahwa mereka mampu
melaksanakan
rencana
dan
memahami peran mereka.
 Memastikan semua staf memiliki
keterampilan yang sesuai.
 Pelatihan
dilakukan
ketika
teknologi baru diperkenalkan atau
bila ada perubahan.
 Tingkatan pelatihan.
 Cross training, untuk mengurangi
resiko berkurangnya keahlian pada
service desk.



yang bertanggung jawab dari masingmasing departemen.
Pertanyaan yang diberikan berdasarkan
customer satisfaction surveys melalui
manage engine service desk plus.

7. Proses management meriview rekomendasi
a. Mengefektifkan pertemuan-pertemuan
secara periodik.
b. Hasil-hasil pertemuan tersebut dibahas
secara
komprehensif
untuk
menghasilkan rekomendasi kepada
manajemen.
c. Manajemen atas secara periodik
melakukan
riview
terhadap
rekomendasi yang diberikan dengan
hasil akhir adalah sebuah kebijakan.
PENUTUP
Kesimpulan
1. Service desk pada HASNUR GROUP berada
pada level 2 Kemampuan proses yaitu suatu
keadaan mengetahui sejauh mana kegiatan
sedang dilaksanakan.
2. Analisa gap yang ditemukan meliputi: Integrasi
Internal dan Produk-produk.
3. Diperlukan strategi yang dapat menutup gap
tersebut
dengan
mengimplementasikan
Information Technology Infrastructure Library.
4. Strategi-strategi yang dapat dilakukan dalam
meningkatkan layanan diantaranya:
4.1 Aspek Integrasi Internal






Teknologi yang digunakan dari layanan.
Tingkat kemampuan yang dimiliki staf.
Proses dan prosedur yang digunakan.
Adanya penempatan supervisor dengan
tugas:
 Memastikan
berlangsungnya
performa yang tinggi dari staf.
 Melakukan kegiatan SDM yang
diperlukan.






4.2 Produk-produk

6. Proses Riview dari manajemen





Membangun dokumentasi.
Riview terhadap incident/problem/
perubahan minggu lalu.
membangun daftar pengguna untuk
memonitor kepuasan pengguna.
penempatan lini kedua



Melakukan pertemuan pada hari
pertama disetiap awal minggu dengan
mengundang pihak terkait.
Mengaktifkan fitur survei pengguna.
Menentukan 3 orang responden (senior
management, middle managemen, staf)






10

Menyediakan sumber tunggal mengenai
pengguna dan supplier.
Menyediakan formulir standar untuk
pengguna.
Mendefinisikan Layanan.
laporan berhubungan dengan pengguna.
analisis beban kerja dan
riview dari manajemen.
Jurnal Ilmiah Universitas Indraprasta PGRI


Hasnur. (2010). INFO Hasnur Desember 2010.
Jakarta: Hasnur.
Hasnur. (2010). INFO Hasnur Edisi 02 April 2010.
Jakarta: Hasnur.
Menken, I. ITIL V3 Implementation Quick
Guide:The Art of Stress-free IT Service
Management. Brisbane: The Art of
Service.
OGC. (2007). ITIL Service Operation. London:
TSO.
Paul, A. D. (2005). How ITIL-based and Medium
Businesses. AdventNet ManageEngine.
Forrester Reasearch (2005). Thirty-one best
practices for the services desk. Forrester
Sharifi. (2008). Combining ITIL, COBIT and
ISO/IEC 27002 in order to design a
comprehensive
IT
framework
in
organizations. IEEE ,749-753
Sharifi, M. A. (n.d.). Adoption Factors and
Implementation Steps of ITSM in Target
Organizations. IEEE.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif
Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Surendro, K. (2009). Pengembangan Rencana
Induk Sistem Informasi, Bandung:
Informatika.
Surendro, K. (2009). Implementasi Tata Kelola
Teknologi
Informasi
.
Bandung:
Informatika.
Taylor, S. e. (2007). ITIL:Continual Service
Improvement. Norwith: TSO.
Zhen, W. (2007). An ITIL-based IT Service
Management
Model
for
Chinese
Universities. IEEE , 493-497.

meriview rekomendasi dari service
desk.

Saran
Dari hasil analisis mengenai temuan gap
analisis dan teori-teori yang dijadikan sebagai
landasan terbentuknya tatakelola baru bagi service
desk dan pembahasan penelitian ini, dapat di
sarankan beberapa hal yang melibatkan aspek
manajerial, aspek tatakelola dan aspek penelitian
lanjutan, dimana ketiga aspek tersebut memiliki
kemampuan untuk dapat saling mempengaruhi
keberadaan satu terhadap yang lain.
Tatakelola yang tepat dan jelas akan
mempengaruhi peningkatan layanan pada aspek
manajerial. Sementara dengan meningkatnya
performa layanan mengakibatkan alur proses dari
kerja yang cukup komplek membutuhkan tatakelola
dalam bentuk prosedur yang jelas yang mampu
mendukung kegiatan proses. Oleh karena itu
penelitian selanjutnya diharapkan dapat dilakukan
guna mencapai kelengkapan proses tingkat
kematangan layanan.
DAFTAR PUSTAKA
Addy, R. (2007). Effective IT Service
Management. New York: Springer.
Ayat, M. (2009). Adoption Factors and
Implementation Steps of ITSM in the
Target Organizations. IEEE , 369-374.
Ayat, M. (2008). Lessons Learned in ITIL
implementation failure. IEEE .
Case, G. (2007). ITIL V3: Where To Start & How
To Achieve Quick Wins. Pink Elephant.
F.Tardugno, A. (2000). IT Services Costs, Metrics,
Benchmarking, and Marketing. NJ:
Prentice-Hall .
Hochstein, A. (2005). Evaluation of Serviceoriented IT Management in Practice.
IEEE , 80.
IT Customer Satisfaction Surveys – Guidance on
Best Practice (Version 1.0). (n.d.).
http://www.surveysystem.com/sscalc.htm.
ITIL Service Management Self Assesment. (n.d.).
http://www.itsmfi.org/content/
Klosterboer, L. (2008). Implementing ITIL
Configuration Management. Boston: IBM
Press.
Kuswadi. (2004). statistik berbasis komputer.
Jakarta: Gramedia.
Long, J. (2008). ITIL version 3 at a glance. New
York: Springer.

11

More Related Content

What's hot

knowledge management system Jaringan
knowledge management system Jaringanknowledge management system Jaringan
knowledge management system Jaringan
Astri Chussy
 
Service Operation - Manajemen Layanan Teknologi Informasi
Service Operation - Manajemen Layanan Teknologi InformasiService Operation - Manajemen Layanan Teknologi Informasi
Service Operation - Manajemen Layanan Teknologi Informasi
Muhammad Idil Haq Amir
 
Sim,yuli dwi astuti,hapzi ali,analisis dan perancangan si,universitas mercu b...
Sim,yuli dwi astuti,hapzi ali,analisis dan perancangan si,universitas mercu b...Sim,yuli dwi astuti,hapzi ali,analisis dan perancangan si,universitas mercu b...
Sim,yuli dwi astuti,hapzi ali,analisis dan perancangan si,universitas mercu b...
Yuli Dwi Astuti
 
Kelompok 10 mpb tugas 10_analisis implementasi entreprise information system ...
Kelompok 10 mpb tugas 10_analisis implementasi entreprise information system ...Kelompok 10 mpb tugas 10_analisis implementasi entreprise information system ...
Kelompok 10 mpb tugas 10_analisis implementasi entreprise information system ...
giatamaistian1
 
Si pi, asalila, hapzi ali, sistem informasi pada pt kia, universitas mercu bu...
Si pi, asalila, hapzi ali, sistem informasi pada pt kia, universitas mercu bu...Si pi, asalila, hapzi ali, sistem informasi pada pt kia, universitas mercu bu...
Si pi, asalila, hapzi ali, sistem informasi pada pt kia, universitas mercu bu...
ASA LILA
 
Terjemahan ITIL
Terjemahan ITILTerjemahan ITIL
Terjemahan ITIL
Muh Husain noor Hidayat
 
kelompok 2 informasi dan proses bisnis
kelompok 2 informasi dan proses bisniskelompok 2 informasi dan proses bisnis
kelompok 2 informasi dan proses bisnis
Defarlina
 
Sim,alya zulfa oktaviana putri, hapzi ali,implementasi sistem informasi ,univ...
Sim,alya zulfa oktaviana putri, hapzi ali,implementasi sistem informasi ,univ...Sim,alya zulfa oktaviana putri, hapzi ali,implementasi sistem informasi ,univ...
Sim,alya zulfa oktaviana putri, hapzi ali,implementasi sistem informasi ,univ...
Alya Zulfa Oktaviana Putri
 
Rizta ade febyana 43218110073 - pengantar sistem informasi manajemen
Rizta ade febyana   43218110073 - pengantar sistem informasi manajemenRizta ade febyana   43218110073 - pengantar sistem informasi manajemen
Rizta ade febyana 43218110073 - pengantar sistem informasi manajemen
riztaade
 
Publikasi 08.12.3175
Publikasi 08.12.3175Publikasi 08.12.3175
Publikasi 08.12.3175
Jamil Jamil
 
Sim, imel aisyah, hapzi ali, analisa dan perancangan si pada pt.mpm,universit...
Sim, imel aisyah, hapzi ali, analisa dan perancangan si pada pt.mpm,universit...Sim, imel aisyah, hapzi ali, analisa dan perancangan si pada pt.mpm,universit...
Sim, imel aisyah, hapzi ali, analisa dan perancangan si pada pt.mpm,universit...
Imel Aisyah Amini
 
Si & Pi, cilin christianto, hapzi ali, control objective for information and ...
Si & Pi, cilin christianto, hapzi ali, control objective for information and ...Si & Pi, cilin christianto, hapzi ali, control objective for information and ...
Si & Pi, cilin christianto, hapzi ali, control objective for information and ...
Cilin christianto
 
kelompok3 informasi proses bisnis
kelompok3 informasi proses bisniskelompok3 informasi proses bisnis
kelompok3 informasi proses bisnis
Defarlina
 
IT Governance Dan Audit Sistem Informasi
IT Governance Dan Audit Sistem Informasi IT Governance Dan Audit Sistem Informasi
IT Governance Dan Audit Sistem Informasi
Herison Surbakti
 
Si pi, asalila, hapzi ali, sistem informasi laporan pemenuhan kewajiban perpa...
Si pi, asalila, hapzi ali, sistem informasi laporan pemenuhan kewajiban perpa...Si pi, asalila, hapzi ali, sistem informasi laporan pemenuhan kewajiban perpa...
Si pi, asalila, hapzi ali, sistem informasi laporan pemenuhan kewajiban perpa...
ASA LILA
 
Si pi, asalila, hapzi ali, pengandalian internal laporan pemenuhan kewajiban ...
Si pi, asalila, hapzi ali, pengandalian internal laporan pemenuhan kewajiban ...Si pi, asalila, hapzi ali, pengandalian internal laporan pemenuhan kewajiban ...
Si pi, asalila, hapzi ali, pengandalian internal laporan pemenuhan kewajiban ...
ASA LILA
 
Tata kelola teknologi informasi
Tata kelola teknologi informasiTata kelola teknologi informasi
Tata kelola teknologi informasi
Faith Posumah
 
Sim, nurul putri, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada pt. gramedia ...
Sim, nurul putri, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada pt. gramedia ...Sim, nurul putri, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada pt. gramedia ...
Sim, nurul putri, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada pt. gramedia ...
nrlputri26
 

What's hot (18)

knowledge management system Jaringan
knowledge management system Jaringanknowledge management system Jaringan
knowledge management system Jaringan
 
Service Operation - Manajemen Layanan Teknologi Informasi
Service Operation - Manajemen Layanan Teknologi InformasiService Operation - Manajemen Layanan Teknologi Informasi
Service Operation - Manajemen Layanan Teknologi Informasi
 
Sim,yuli dwi astuti,hapzi ali,analisis dan perancangan si,universitas mercu b...
Sim,yuli dwi astuti,hapzi ali,analisis dan perancangan si,universitas mercu b...Sim,yuli dwi astuti,hapzi ali,analisis dan perancangan si,universitas mercu b...
Sim,yuli dwi astuti,hapzi ali,analisis dan perancangan si,universitas mercu b...
 
Kelompok 10 mpb tugas 10_analisis implementasi entreprise information system ...
Kelompok 10 mpb tugas 10_analisis implementasi entreprise information system ...Kelompok 10 mpb tugas 10_analisis implementasi entreprise information system ...
Kelompok 10 mpb tugas 10_analisis implementasi entreprise information system ...
 
Si pi, asalila, hapzi ali, sistem informasi pada pt kia, universitas mercu bu...
Si pi, asalila, hapzi ali, sistem informasi pada pt kia, universitas mercu bu...Si pi, asalila, hapzi ali, sistem informasi pada pt kia, universitas mercu bu...
Si pi, asalila, hapzi ali, sistem informasi pada pt kia, universitas mercu bu...
 
Terjemahan ITIL
Terjemahan ITILTerjemahan ITIL
Terjemahan ITIL
 
kelompok 2 informasi dan proses bisnis
kelompok 2 informasi dan proses bisniskelompok 2 informasi dan proses bisnis
kelompok 2 informasi dan proses bisnis
 
Sim,alya zulfa oktaviana putri, hapzi ali,implementasi sistem informasi ,univ...
Sim,alya zulfa oktaviana putri, hapzi ali,implementasi sistem informasi ,univ...Sim,alya zulfa oktaviana putri, hapzi ali,implementasi sistem informasi ,univ...
Sim,alya zulfa oktaviana putri, hapzi ali,implementasi sistem informasi ,univ...
 
Rizta ade febyana 43218110073 - pengantar sistem informasi manajemen
Rizta ade febyana   43218110073 - pengantar sistem informasi manajemenRizta ade febyana   43218110073 - pengantar sistem informasi manajemen
Rizta ade febyana 43218110073 - pengantar sistem informasi manajemen
 
Publikasi 08.12.3175
Publikasi 08.12.3175Publikasi 08.12.3175
Publikasi 08.12.3175
 
Sim, imel aisyah, hapzi ali, analisa dan perancangan si pada pt.mpm,universit...
Sim, imel aisyah, hapzi ali, analisa dan perancangan si pada pt.mpm,universit...Sim, imel aisyah, hapzi ali, analisa dan perancangan si pada pt.mpm,universit...
Sim, imel aisyah, hapzi ali, analisa dan perancangan si pada pt.mpm,universit...
 
Si & Pi, cilin christianto, hapzi ali, control objective for information and ...
Si & Pi, cilin christianto, hapzi ali, control objective for information and ...Si & Pi, cilin christianto, hapzi ali, control objective for information and ...
Si & Pi, cilin christianto, hapzi ali, control objective for information and ...
 
kelompok3 informasi proses bisnis
kelompok3 informasi proses bisniskelompok3 informasi proses bisnis
kelompok3 informasi proses bisnis
 
IT Governance Dan Audit Sistem Informasi
IT Governance Dan Audit Sistem Informasi IT Governance Dan Audit Sistem Informasi
IT Governance Dan Audit Sistem Informasi
 
Si pi, asalila, hapzi ali, sistem informasi laporan pemenuhan kewajiban perpa...
Si pi, asalila, hapzi ali, sistem informasi laporan pemenuhan kewajiban perpa...Si pi, asalila, hapzi ali, sistem informasi laporan pemenuhan kewajiban perpa...
Si pi, asalila, hapzi ali, sistem informasi laporan pemenuhan kewajiban perpa...
 
Si pi, asalila, hapzi ali, pengandalian internal laporan pemenuhan kewajiban ...
Si pi, asalila, hapzi ali, pengandalian internal laporan pemenuhan kewajiban ...Si pi, asalila, hapzi ali, pengandalian internal laporan pemenuhan kewajiban ...
Si pi, asalila, hapzi ali, pengandalian internal laporan pemenuhan kewajiban ...
 
Tata kelola teknologi informasi
Tata kelola teknologi informasiTata kelola teknologi informasi
Tata kelola teknologi informasi
 
Sim, nurul putri, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada pt. gramedia ...
Sim, nurul putri, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada pt. gramedia ...Sim, nurul putri, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada pt. gramedia ...
Sim, nurul putri, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada pt. gramedia ...
 

Similar to Jurnal2 isbn 1979 276_x

Information Technology Infrastructure Library (ITIL)
Information Technology Infrastructure Library (ITIL)Information Technology Infrastructure Library (ITIL)
Information Technology Infrastructure Library (ITIL)
Dasufianti
 
ITIL
ITILITIL
ITIL KELOMPOK.pptx
ITIL KELOMPOK.pptxITIL KELOMPOK.pptx
ITIL KELOMPOK.pptx
addrianafatma
 
Analisis Problem Management Pada IT Helpdesk Dengan Implementasi ITSM Dan SLA...
Analisis Problem Management Pada IT Helpdesk Dengan Implementasi ITSM Dan SLA...Analisis Problem Management Pada IT Helpdesk Dengan Implementasi ITSM Dan SLA...
Analisis Problem Management Pada IT Helpdesk Dengan Implementasi ITSM Dan SLA...
Jessica Navarro
 
Apt 21
Apt 21Apt 21
Apt 21
Ricky Akbar
 
ITIL Service Design dan Service Operation
ITIL Service Design dan Service OperationITIL Service Design dan Service Operation
ITIL Service Design dan Service Operation
Muh Husain noor Hidayat
 
Materi Framework dan Best Practice Tata Kelola IT beserta contoh implementas...
Materi Framework dan Best  Practice Tata Kelola IT beserta contoh implementas...Materi Framework dan Best  Practice Tata Kelola IT beserta contoh implementas...
Materi Framework dan Best Practice Tata Kelola IT beserta contoh implementas...
Yusuf Saputra
 
Slide-IST501-Manajemen-Pelayanan-Teknologi-Informasi-ITIL-Services-to-SOP.pptx
Slide-IST501-Manajemen-Pelayanan-Teknologi-Informasi-ITIL-Services-to-SOP.pptxSlide-IST501-Manajemen-Pelayanan-Teknologi-Informasi-ITIL-Services-to-SOP.pptx
Slide-IST501-Manajemen-Pelayanan-Teknologi-Informasi-ITIL-Services-to-SOP.pptx
Danik38
 
pengenalan mata kuliah pengantar itil framework
pengenalan mata kuliah pengantar itil frameworkpengenalan mata kuliah pengantar itil framework
pengenalan mata kuliah pengantar itil framework
MicroTech6
 
9. si pi, adi nurpermana, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalian inte...
9. si pi, adi nurpermana, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalian inte...9. si pi, adi nurpermana, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalian inte...
9. si pi, adi nurpermana, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalian inte...
Adi Permana
 
IT Insfrastructure library.pptx
IT Insfrastructure library.pptxIT Insfrastructure library.pptx
IT Insfrastructure library.pptx
DonyRizqyPradana1
 
68 256-1-pb
68 256-1-pb68 256-1-pb
68 256-1-pb
Ratzman III
 
Service design -_kelompok_4_mlti_b
Service design -_kelompok_4_mlti_bService design -_kelompok_4_mlti_b
Service design -_kelompok_4_mlti_bzami213
 
Pertemuan 2 Manajemen Layanan Information Technology
Pertemuan 2 Manajemen Layanan Information TechnologyPertemuan 2 Manajemen Layanan Information Technology
Pertemuan 2 Manajemen Layanan Information Technology
Satria wijaya
 
Tata kelola Teknologi Informasi dan Komunikasi
Tata kelola Teknologi Informasi dan KomunikasiTata kelola Teknologi Informasi dan Komunikasi
Tata kelola Teknologi Informasi dan Komunikasi
putra sutimin
 
510690 manajemen servis kel.1_2_ka07
510690 manajemen servis kel.1_2_ka07510690 manajemen servis kel.1_2_ka07
510690 manajemen servis kel.1_2_ka07
Auzan Fasya
 
Makalah Cobit 4.1
Makalah Cobit 4.1Makalah Cobit 4.1
Makalah Cobit 4.1
Dwi Mardianti
 
510689 manajemen servis kel.1_2_ka07
510689 manajemen servis kel.1_2_ka07510689 manajemen servis kel.1_2_ka07
510689 manajemen servis kel.1_2_ka07
Auzan Fasya
 
Manajemen servis kel.1 2_ka07
Manajemen servis kel.1 2_ka07Manajemen servis kel.1 2_ka07
Manajemen servis kel.1 2_ka07
Muchammad Susanto
 
Layanan si kelompok 2 2 ka07
Layanan si kelompok 2 2 ka07Layanan si kelompok 2 2 ka07
Layanan si kelompok 2 2 ka07
Kevin Harris Mauludi
 

Similar to Jurnal2 isbn 1979 276_x (20)

Information Technology Infrastructure Library (ITIL)
Information Technology Infrastructure Library (ITIL)Information Technology Infrastructure Library (ITIL)
Information Technology Infrastructure Library (ITIL)
 
ITIL
ITILITIL
ITIL
 
ITIL KELOMPOK.pptx
ITIL KELOMPOK.pptxITIL KELOMPOK.pptx
ITIL KELOMPOK.pptx
 
Analisis Problem Management Pada IT Helpdesk Dengan Implementasi ITSM Dan SLA...
Analisis Problem Management Pada IT Helpdesk Dengan Implementasi ITSM Dan SLA...Analisis Problem Management Pada IT Helpdesk Dengan Implementasi ITSM Dan SLA...
Analisis Problem Management Pada IT Helpdesk Dengan Implementasi ITSM Dan SLA...
 
Apt 21
Apt 21Apt 21
Apt 21
 
ITIL Service Design dan Service Operation
ITIL Service Design dan Service OperationITIL Service Design dan Service Operation
ITIL Service Design dan Service Operation
 
Materi Framework dan Best Practice Tata Kelola IT beserta contoh implementas...
Materi Framework dan Best  Practice Tata Kelola IT beserta contoh implementas...Materi Framework dan Best  Practice Tata Kelola IT beserta contoh implementas...
Materi Framework dan Best Practice Tata Kelola IT beserta contoh implementas...
 
Slide-IST501-Manajemen-Pelayanan-Teknologi-Informasi-ITIL-Services-to-SOP.pptx
Slide-IST501-Manajemen-Pelayanan-Teknologi-Informasi-ITIL-Services-to-SOP.pptxSlide-IST501-Manajemen-Pelayanan-Teknologi-Informasi-ITIL-Services-to-SOP.pptx
Slide-IST501-Manajemen-Pelayanan-Teknologi-Informasi-ITIL-Services-to-SOP.pptx
 
pengenalan mata kuliah pengantar itil framework
pengenalan mata kuliah pengantar itil frameworkpengenalan mata kuliah pengantar itil framework
pengenalan mata kuliah pengantar itil framework
 
9. si pi, adi nurpermana, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalian inte...
9. si pi, adi nurpermana, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalian inte...9. si pi, adi nurpermana, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalian inte...
9. si pi, adi nurpermana, hapzi ali, membandingkan kerangka pengendalian inte...
 
IT Insfrastructure library.pptx
IT Insfrastructure library.pptxIT Insfrastructure library.pptx
IT Insfrastructure library.pptx
 
68 256-1-pb
68 256-1-pb68 256-1-pb
68 256-1-pb
 
Service design -_kelompok_4_mlti_b
Service design -_kelompok_4_mlti_bService design -_kelompok_4_mlti_b
Service design -_kelompok_4_mlti_b
 
Pertemuan 2 Manajemen Layanan Information Technology
Pertemuan 2 Manajemen Layanan Information TechnologyPertemuan 2 Manajemen Layanan Information Technology
Pertemuan 2 Manajemen Layanan Information Technology
 
Tata kelola Teknologi Informasi dan Komunikasi
Tata kelola Teknologi Informasi dan KomunikasiTata kelola Teknologi Informasi dan Komunikasi
Tata kelola Teknologi Informasi dan Komunikasi
 
510690 manajemen servis kel.1_2_ka07
510690 manajemen servis kel.1_2_ka07510690 manajemen servis kel.1_2_ka07
510690 manajemen servis kel.1_2_ka07
 
Makalah Cobit 4.1
Makalah Cobit 4.1Makalah Cobit 4.1
Makalah Cobit 4.1
 
510689 manajemen servis kel.1_2_ka07
510689 manajemen servis kel.1_2_ka07510689 manajemen servis kel.1_2_ka07
510689 manajemen servis kel.1_2_ka07
 
Manajemen servis kel.1 2_ka07
Manajemen servis kel.1 2_ka07Manajemen servis kel.1 2_ka07
Manajemen servis kel.1 2_ka07
 
Layanan si kelompok 2 2 ka07
Layanan si kelompok 2 2 ka07Layanan si kelompok 2 2 ka07
Layanan si kelompok 2 2 ka07
 

Jurnal2 isbn 1979 276_x

  • 1. Jurnal Ilmiah Universitas Indraprasta PGRI RANCANGAN TATA KELOLA SERVICE DESK BERBASIS INFORMATION TECHNOLOGY INFRASTRUCTURE LIBRARY VERSION 3 STUDI KASUS PADA HASNUR GROUP Yulianingsih 1) Dana Indra Sensuse 2) 1) Program Studi Teknik Informatika Universitas Indra Prasta PGRI Jl. Nangka no. 58, Jakarta Selatan http://www.unindra.ac.id yuliagniya@yahoo.co.id 2) Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia Depok 16424 - Indonesia http://www.ui.ac.id/ dana@cs.ui.ac.id ABSTRACT. A successful Implementation of IT has been transformiting the company while creating value added products and services has been a universal business competition. To enable a well targeted implementation of services governance it is well known that a respectable best practice guidance is required. One of a recognized framework is Information Technology Infrastructure Libraryv (ITIL). In this research, to represent current IT service activity condition, a maturity level assessment has been conducted according to process areas. Maturity level assessment result compared with high level management expectation introduced as gap analysis. The given solution to overcome the gap compiled referred to ITIL. Key Words: Governance,Information Technology Infrastructure Library, maturity, assessment, gap analysis, PENDAHULUAN Latar Belakang Perumusan Masalah Penyediaan informasi secara eletronik membutuhkan tata kelola yang tepat guna mendapatkan hasil yang tepat kapanpun diperlukan. Untuk itu diperlukan panduan framework yang diakui secara best practice salah satu kerangka yang dapat dijadikan panduan adalah framework Information Technology Infrastructure Library (ITIL). ITIL merupakan guideline yang berisi prosesproses yang terdokumentasi yang didisain untuk untuk mendefinisikan bagaimana fungsi-fungsi IT beroperasi. Berisi pernyataan-pernyataan definisi dari prosedur-prosedur, kendali dan sumberdaya yang seharusnya diterapkan dalam berbagai proses IT (Addy, 2007). Salah satu tujuan dari ITIL adalah untuk membantu pengambil keputusan membuat keputusan yang lebih baik karena yakin bahwa informasi yang diperoleh dari IT adalah informasi yang benar (Klosterboer, 2008). 1 Dalam penelitian diindentifikasi permasalahan bahwa dibutuhkan kerangka kerja best practice yang dapat dijadikan acuan dalam mengoperasikan layanan dan dukungan TI. Untuk mengidentifikasi kebutuhan organisasi akan dilakukan assessment yang membandingkan antara kondisi saat ini dengan kondisi ideal yang diinginkan oleh organisasi sehingga didapat gap analysis yang akan dijadikan acuan dalam penelitian. Ruang lingkup penelitian dibatasi hanya pada service desk TI di HASNUR GROUP sebuah multi usaha yang berkantor pusat di Jakarta dengan beberapa cabang di daerah Kalimantan. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah terbentuknya rancangan prototype implementasi tatakelola IT dengan framework ITIL pada Servoce Desk di HASNUR.
  • 2. Jurnal Ilmiah Universitas Indraprasta PGRI Hasil penelitian akan dilanjutkan dengan memberikan rekomendasi untuk melakukan implementasi sebuah framework layanan TI yang tepat pada HASNUR GROUP dan mengkaji peningkatan layanan sehingga dapat meminimalisasi kerugian bisnis yang akan ditimbulkan akibat dari kegagalan atau tidak berfungsinya suatu sistem aplikasi. ITIL versi v3 memiliki lima bagian dan lebih menekankan pada pengelolaan siklus hidup layanan yang disediakan oleh teknologi informasi yang dikenal sebagai siklus layanan ITIL. Kelima bagian tersebut meliputi:  Service Strategy Memberikan panduan kepada pengimplementasian ITSM bagaimana memandang konsep ITSM bukan hanya sebagai sebuah kemampuan organisasi dalam memberikan, mengelola serta mengoperasikan layanan TI, tapi juga sebagai sebuah aset strategis perusahaan. Proses-proses yang dicakup dalam Service Strategy, selain topik-topik di atas adalah : TINJAUAN PUSTAKA Information Technologi Service Management (ITSM) Information Technology service management merupakan perencanaan dan pengendali utilisasi dari aset-aset Technology Informasi, manusia dan proses untuk mendukung operasional bisnis secara efisien dan menangani dengan cepat setiap kejadian yang tidak direncanakan, perubahan yang terjadi pada saat itu dan terhadap perubahan bisnis yang baru secara berkelanjutan melakukan evaluasi dalam setiap proses. 1. Service Portfolio Management 2. Financial Management 3. Demand Management Bagi Organisasi yang akan menerapkan ITIL, Service Strategy dianggap sebagai panduan untuk menentukan tujuan serta ekspektasi nilai kerja sementara bagi organisasi yang telah menerapkan ITIL, Service Strategy digunakan sebagai review strategis bagi semua proses untuk meningkatkan kapabilitas. Information Technology Service Management berfokus pada upaya penyediaan kerangka kerja untuk menstrukturkan aktifitas yang terkait dengan teknologi informasi dan interaksi antar penyedia teknis dengan pengguna teknolgi informasi.  ITSM memfokuskan pada delivery dan support terhadap layanan Teknologi Informasi yang menunjang pada kegiatan bisnis dari suatu organisasi. ITIL merupakan alat best practice yang digunakan dalam pelaksanaan IT service management dan merupakan alat bantu dalam pencapaian target bisnis yang efisien dan efektif (Addy, 2007). Service Design Memberikan panduan kepada organisasi TI untuk dapat secara sistematis dan best practice mendesain dan membangun layanan TI maupun implementasi ITSM itu sendiri yang berisi prinsipprinsip dan metode-metode desain untuk mengkonversi tujuan-tujuan strategis organisasi TI dan bisnis menjadi portofolio/koleksi layanan TI serta aset-aset layanan, seperti server, storage dan sebagainya. ITSM umumnya menangani masalah operasional manajemen Teknologi Informasi atau dikenal dengan operation architecture, dan bukan pada pengembangan teknologinya sendiri. Proses-proses yang dicakup dalam Service Design yaitu : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Information Technology Infrastructure Library (ITIL) Information Technology Infrastructure Library adalah suatu rangkaian konsep dan teknik pengelolaan infrastruktur, pengembangan, serta operasi Teknologi Informasi. ITIL dianggap sebagai kumpulan praktik-praktik terbaik dari domain layanan Teknologi Informasi yang dikembangkan oleh UK Office of Goverment Commerce (OGC).  Service Catalogue Management Service Level Management Supplier Management Capacity Management Availability Management IT Service Continuity Management Information Security Management Service Transition Menyediakan panduan kepada organisasi TI untuk dapat mengembangkan serta kemampuan 2
  • 3. Jurnal Ilmiah Universitas Indraprasta PGRI untuk mengubah hasil desain layanan TI baik yang baru maupun layanan TI yang diubah spesifikasinya ke dalam lingkungan operasional. Memberikan gambaran bagaimana sebuah kebutuhan yang didefinisikan dalam Service Strategy kemudian dibentuk dalam Service Design untuk selanjutnya secara efektif direalisasikan dalam Service Operation. Proses-proses yang dicakup dalam Service Transition yaitu : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Transition Planning and Support Change Management Service Asset & Configuration Management Release & Deployment Management Service Validation Evaluation Knowledge Management Gambar 3.1. Alur Proses Service Operation   Continual Service Improvement Service Operation Merupakan panduan dalam menyusun serta memelihara kualitas layanan dari proses desain, transisi dan pengoperasiannya. Menurut Gary Case (Case, 2007) yang menyatakan bahwa dalam implementasinya prioritas utama dapat di berikan kepada service operation dengan menerapkan service desk delivery. Dikarenakan untuk membangun pemikiran bahwa pentingnya keberadaan dan penerapan ITIL harus di buktikan secara manfaat terlebih dahulu oleh pengguna layanan. Merupakan tahapan lifecycle yang mencakup semua kegiatan operasional harian pengelolaan layanan-layanan TI. Di dalamnya terdapat berbagai panduan yang mencakup bagaimana menjaga kestabilan operasional layanan TI serta pengelolaan perubahan desain, skala, ruang lingkup serta target kinerja layanan TI. Proses-proses yang dicakup dalam Service Transition yaitu : 1. 2. 3. 4. Event Management Incident Management Problem Management Access Management Berikut digambarkan konsep dasar Service Operation yang berisi alur proses dari mulai diterimanya masukan hingga ditemukannya resolusi atau change request yang ditujukan ke change management. Gambar 2.2. Framework Information Technology Infrastructure Library Versi 3 Service desk delivery merupakan pendekatan untuk menyelesaikan business problem 3
  • 4. Jurnal Ilmiah Universitas Indraprasta PGRI dan mampu memperkecil waktu pelayanan tanpa mengurangi kinerja hasil yang didapat meliputi pendokumentasian hasil kerja, penugasan, kinerja karyawan serta penggambaran aset yang dimiliki. First Line – menyediakan penanganan awal antara pengguna dengan service desk. Second line – menyediakan teknikal yang lebih berpengalaman untuk menyelesaikan masalah. Service desk merupakan kontak pertama bagi pengguna layanan untuk menerima panggilan dukungan yang diperlukan oleh pengguna. Aktifitas panggilan dukungan dapat terdiri dari beberapa kejadian yang tidak selalu diakibatkan karena adanya gangguan dari sistem yang sedang berjalan. Berikut Alur kerja service desk dirangkum dalam sebuah gambar dibawah ini. Third Line – menyediakan tehnikal jauh lebih berpengalaman dalam menyelesaikan masalah. Gambar 4.1. Management Gambar 3.2. Alur Penanganan Service Desk Alur Proses dari Incident  Definisi Incident Berkenaan Dengan ITIL Setiap kejadian yang bukan merupakan bagian dari standar operasional layanan, yang menyebabkan atau mungkin mengakibatkan sebuah interupsi atau pengurangan kualitas dan / atau tingkat layanan yang diberikan. Incident Management Insident Management adalah proses untuk menangani semua insiden yang memiliki tujuan utama untuk mengembalikan fungsi dari service operation sesuai dengan Service Level agreement secepat mungkin dan meminimalkan dampak negatif terhadap kegiatan usaha, sehingga memastikan bahwa kemungkinan tingkat kualitas layanan baik dan ketersediaan dipertahankan. Peran dari masing-masing struktural yang dimiliki dalam kegiatan incident management dapat dijelaskan sebagai berikut: Incident Manager – mengawasi proses incident management dan staf incident management. 4
  • 5. Jurnal Ilmiah Universitas Indraprasta PGRI sarana pendukung yang ada agar mampu berintegrasi dengan layanan yang akan dicapai.  Service Level Agreement (SLA) Service Level Agreement (OGC, 2007) adalah sebuah perjanjian antara penyedia layanan Teknologi Informasi dengan penggunanya yang menjelaskan aspek-aspek mengenai sebuah Layanan TI seperti sejauh mana pembagian tanggungjawab antara penyedia layanan dan pengguna. Dalam lingkungan kematangan tata kelola teknologi informasi, service Level Agreement (SLA) dan dukungan pada proses Service Level Management (SLM) diperlukan untuk peran yang penting. Fungsi SLA adalah: Gambar 4.2. Pendekatan Incident Management ITIL Terhadap 1. Mendefinisikan level layanan yang diterima oleh pengguna dan mampu diberikan oleh penyedia layanan. 2. Mendefinisikan hal-hal yang dapat diterima dan kesepakatan terkait dengan indikator-indikator kualitas layanan.  Definisi Layanan Definisi Layanan menurut Rob Addy (Addy, 2007) meliputi beberapa hal berikut : 1. Sebuah aksi bantuan atau asistensi. Pengukuran Kematangan 2. Sebuah sistem yang terorganisir yang terdiri dari sumber daya manusia dan material yang dikerahkan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Model kematangan (Surendro, 2009) merupakan metode skoring yang memungkinkan organisasi untuk memberikan ranking berdasarkan tingkatan tertentu digunakan untuk menentukan keadaan saat ini dari suatu layanan dan harapan ke depan dari suatu organisasi. 3. Pasokan, instalasi, atau perawatan dari barang-barang yang disediakan oleh pemasok. 4. Komoditas yang biasanya tidak terlihat (intangiable) dan biasanya terkonsumsi bersamaan dengan proses produksinya. Prinsip dasar dari tingkatan kematangan adalah menggambarkan perilaku khas objek (produk, proses, enterprise, dan lain-lain) dalam beberapa tingkatan kematangan. Walaupun banyak penyusunan model kematangan untuk fokus yang berbeda-beda, tidak ada ketentuan khusus untuk menentukan jumlah tingkatan kematangan, namun terdapat sejumlah komponen yang umumnya terdapat pada aspek pengukuran model kematangan sebagai berikut: Service Level Management (SLM) Service Level Management merupakan sebuah proses dimana organisasi mengidentifikasikan dan menyetujui tingkat layanan Teknologi Informasi yang diperlukan untuk mendukung bisnis dan mendefinisikan mekanisme untuk memantau kegiatan tersebut termasuk mendefinisikan kerangka kerja Service Level Agreement (SLA) dan menetapkan program selanjutnya. 1. Terdapat sejumlah kematangan. 2. Suatu deskripsi untuk tiap tingkatan.  Operating Level Agreement (OLA) 3. Deskripsi generik atau ringkasan karakteristik tiap tingkatan. Operation Level Agreement merupakan prasyarat pendukung adanya Service Level Agreement. OLA mendefinisikan ketersediaan 4. Jumlah dimensi atau area proses. 5
  • 6. Jurnal Ilmiah Universitas Indraprasta PGRI 5. Jumlah elemen atau aktivitas untuk tiap area proses. Metode pengumpulan data yang digunakan melalui beberapa teknik yang dilakukan dalam beberapa kegiatan antara lain: 6. Deskripsi tiap aktivitas yang dilakukan pada tiap tingkat kematangan. 1. Melakukan observasi guna memperoleh pengukuran secara kuantitatif terhadap adanya gangguan serta respon penanganannya. Metodelogi Penelitian 2. Melakukan tahapan pembentukan kuesioner yang diadopsi dari Information Technology Infrastructure Library bersumber dari www.itsmf.org. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan menyajikan rangkuman hasil observasi dari hasil analisis pencatatan permintaan dukungan layanan dan wawancara yang berupa kuesioner. 3. Kemudian melakukan pengambilan kesimpulan secara statistik dari hasil yang dicapai. 4. Dan pada tahap akhir pengambilan kesimpulan secara komformatif berdasarkan wawancara dengan para stakeholder yang terkait. Variabel dan Pengukuran Variabel penilitian dengan melakukan pengamatan terhadap performa kerja front line dari kondisi yang ada sekarang sebelum dilakukan penerapan Information Technologi Infrastructure Library. Sehingga menghasilkan sumber-sumber data primer dan sekunder. Teknik Analisa Data Skala Guttman digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga menghasilkan data kuantitatif. Data primer yang diperoleh dari masingmasing responden survei selanjutnya dilakukan penilaian dengan menggunakan alat bantu perangkat lunak untuk mengukur tingkat kematangan service desk yang terdiri dari 48 pertanyaan yang terbagi menjadi 9 level tingkat kematangan dimana masingmasing level mewakili dari satu aspek penilaian yang bersumber dari www.itsmf.org. Metode Pemilihan Sampel Dalam menentukan sample penelitian dilakukan dengan cara nonprababilitiy sampling yaitu teknik penganbilan sample yang tidak memberi peluang sama bagi setiap anggota populasi. Sample diambil secara purposive sampling yaitu berdasarkan dengan pertimbangan tertentu dalam hal ini sample adalah tenaga ahli yang menguasai Teknologi Informasi yang selanjutnya disebut sebagai responden survei. Aspek-aspek terukur yang dimiliki yaitu: 1. Prasyarat, menentukan apakah tingkat minimum prasyarat yang tersedia untuk mendukung kegiatan proses. 2. Kesungguhan Manajemen, Adanya pernyataan kebijakan organisasi, tujuan bisnis (atau bukti terkait dengan keinginan manajemen) yang menyediakan informasi mengenai tujuan dan tuntunan saat transformasi atau penggunaan dari elemen prasyarat. 3. Kemampuan Proses, mengetahui sejauh mana kegiatan sedang dilaksanakan (kegiatan minimal). 4. Integrasi Internal, memastikan apakah aktifitas-aktifitas yang ada telah cukup terintegrasi dalam memenuhi tujuan dari sebuah proses. 5. Produk-produk, menguji keluaran aktual dari proses untuk mengetahui apakah produk yang relevan telah dan sedang dibuat. Responden Survei Responden survei adalah karyawan terpilih HASNUR GROUP sebagai pengguna layanan yang menguasai bidangnya masing-masing dan memahami Teknologi Informasi dengan baik. Adapun jumlah responden dalam penelitian ini berjumlah 8 responden terdiri dari: 1 orang Senior Management 2 orang Mid Management 3 orang Service Desk Staf 2 orang pengguna Metode Pengumpulan Data 6
  • 7. Jurnal Ilmiah Universitas Indraprasta PGRI 6. Kendali Kualitas, ditujukan sebagai riview dan verifikasi dari keluaran proses untuk memastikan kualitas keluaran tetap terjaga. 7. Manajemen Informasi, berkaitan dengan tata kelola dari proses dan mamastikan bahwa ada informasi dan waktu yang cukup yang hasilkan dari proses untuk mendukung keputusan manajemen. 8. Integrasi eksternal, mengetahui apakah semua antar muka eksternal dan hubungan antara sebuah kelompok proses dan kelompok lainnya telah terbentuk dalam organisasi. 9. Antarmuka, hal ini berkenaan dengan riview eksternal yang sedang berlangsung dan validasi dari proses untuk memastikan bahwa tetap optimal untuk memenuhi kebutuhan pengguna. proses, sebuah tingkatan dimana mengetahui sejauh mana kegiatan sedang dilaksanakan. Skor merupakan nilai kematangan yang telah dicapai oleh HASNUR GROUP saat ini. Sementara Pass adalah batasan nilai kematangan yang harus di lalui oleh setiap area aspek yang nilai. Sedangkan level adalah tingkat kematangan yang menunjukan tahapan atau kelas yang dicapai dalam proses kematangan. No Area Fokus Skor Pass Level Ket 1 Prasyarat 90.63 75 1 Tercapai 2 Kesungguh 87.25 77 1.5 Tercapai 86.63 84 2 Tercapai 67.63 71 2.5 Tidak an Manajemen 3 Hasil kuesioner dari masing-masing individu responden digunakan sebagai masukan bagi alat bantu untuk melakukan assessment. Selanjutya setelah didapat keseluruhan hasil dari 8 responden survei di tentukan nilai rata-rata dari kelompok tersebut. Rata-rata ( mean ) dapat dihitung dengan menjumlah data seluruh individu dalam kelompok itu kemudian dibagi sejumlah responden survei. Dimana hasil yang diadapat harus mewakili individu yang artinya data tidak terjadi penyimpangan yang eksterm. Kemampuan Proses 4 Integrasi Internal 5 Produk- tercapai 49.75 81 3 produk 6 Kendali tercapai 46.63 87 3.5 Kualitas 7 Manajement 8 Integrasi 17.00 87 4 Antarmuka Tidak tercapai 18.63 83 4.5 Eksternal 9 Tidak tercapai Informasi Nilai rata-rata yang didapat merupakan nilai skor yang dicapai oleh layanan service desk yang akan dijadikan acuan untuk melakukan assessment terhadap kematangan proses saat ini. Nilai skor tersebut diperbandingkan dengan nilai pass yang merupakan batas tingkat kematangan dari masingmasing aspek yang dinilai. Hasil penilaian dinyatakan telah memenuhi kematangan bilamana skor yang didapat sama dengan atau lebih dari nilai pass yang telah ditentukan. Tidak Tidak tercapai 17.50 100 5 Tidak tercapai Tabel 4.2. Hasil Perhitungan Maturity Level Beradasarkan Area Fokus Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang diambil berdasarkan panduan kerangka kerja service desk berbasis Information Technology Infrastructure Library. Pertanyaan dalam kuesioner menggunakan skala YA atau TIDAK [Guttman]. Harapan Pencapaian Manajemen Berdasarkan hasil perhitungan kuesioner kemudian dilakukan wawancara tertulis terhadap pihak level management HASNUR GROUP dan berdasarkan pedoman pencapaian level maturity dari itSMF dinyatakan bahwa harapan kedepan dalam jangka waktu dekat target peningkatan level berada pada titik level 3 yaitu Produk-produk, menguji keluaran aktual dari proses untuk mengetahui apakah produk-produk yang relevan telah dan HASIL DAN PEMBAHASAN Penilaian Maturitas Berdasarkan hasil analisa disimpulkan bahwa saat ini HASNUR GROUP berada pada tingkat level 2 yaitu tingkat kematangan tahapan kemampuan 7
  • 8. Jurnal Ilmiah Universitas Indraprasta PGRI sedang dibuat pada service desk. Untuk selanjutnya dijadikan batasan dalam menentukan gap yang terjadi pada layanan service desk. Gap dan Identifikaasi  Prosedur 2. Menyediakan formulir standar untuk mendapatkan informasi detil pengguna.  Prosedur 3. Mendefinisikan layanan yang ditawarkan oleh service desk untuk pengguna dan pihak – pihak lain.  Prosedur 4. Menyediakan laporan yang besifat rutin untuk seluruh tim service desk yang berhubungan dengan tipe cara pengguna menghubungi service desk untuk meminta dukungan. Prosedur 5. Melakukan analisis beban kerja untuk mengetahui penjenjangan staf.  Prosedur 6. Melakukan riview mingguan dari manajemen untuk menitikberatkan mengenai service availability, kepuasan pengguna dan insiden besar yang terjadi.  Perbaikan Prosedur 1. Menyediakan sumber tunggal mengenai pengguna dan supplier yang di update secara terus menerus.  Analisa  Prosedur 7. Manajemen meriview rekomendasi dari service desk mengenai perbaikan layanan. Potensial. Analisa gap merupakan keadaan yang ditemukan setelah mendapatkan tingkat kematangan dan harapan pencapaian dari manajemen dan mentranslasikan gap menjadi peluang perbaikan. Analisa gap yang ditemukan bahwa saat ini service desk pada HASNUR GROUP berada pada aspek: 1. Integrasi Internal 2. Produk-Produk Langkah-langkah Strategi Peningkatan Setelah gap terdefinisi dilakukan evaluasi dan peluang perbaikan diidentifikasi. Mencari akar penyebab, kekuatan dan praktik terbaik yang ada untuk menutup gap tersebut dengan melakukan kegiatan menentukan langkah-langkah strategi peningkatan terhadap integrasi internal dan produkproduk berdasarkan pedoman langkah-langkah kerja yang dimiliki oleh ITIL versi 3. Rekomendasi Peningkatan Strategi Integrasi Internal: Berdasarkan hasil penelitian dan panduan teori yang menjadi dasar penelitian maka dapat dibangun rekomendasi yang dapat digunakan HASNUR GROUP guna meningkatkan layanan pada tatakelola Teknologi Informasi yang dikhususkan pada peningkatan Service desk. Rekomendasi yang diusulkan merupakan terapan langkah-langkah strategi peningkatan.  Prosedur 1. Menyediakan titik kontak tunggal untuk seluruh pengguna service desk.  Prosedur 2. Menyediakan akses ke pustaka dari semua produk, dokumentasi dari hardware dan software dan referensireferensi yang digunakan oleh pengguna.  Prosedur 3. Mengadakan riview bersama dengan pengguna terhadap insiden/problem/perubahan yang ada. Rekomendasi Peningkatan Strategi Integrasi Internal  Prosedur 4. Memastikan adanya daftar pengguna untuk memonitor kepuasan mereka. 1. Kontak detil mengenai service desk dipublikasikan secara periodik dan konsisten. Fasiltas yang dapat digunakan dengan memanfaatkan beberapa fasilitas berikut:  Prosedur 5. Keterlibatan staf lini kedua terlibat dalam service desk secara penuh waktu atau bergantian.   Produk-produk: 8 Bulletin,formulir peminjaman barang MIS. Melalui group policy object pada domain controller dilakukan penyeragaman latar belakang desktop berisi kontak detil service desk, opening page diinternet browser.
  • 9. Jurnal Ilmiah Universitas Indraprasta PGRI  Gambar 8.1. Rekomendasi Organisasi Directorat CPIS Penambahan informasi kontak detil service desk pada setiap footer pribadi. 2. Pendokumentasian :  Melengkapi sebaik mungkin seluruh field pada saat pelaporan insiden.  Mendokumentasikan seluruh aktifitas support, aset perangkat lunak maupun perangkat keras. Rekomendasi Peningkatan Produk-Produk Struktur Strategi pada 1. Menyediakan sumber tunggal  Mengaktifkan fitur vendor daftar kontak pada manage engine service desk plus.  Melakukan rediscovery secara periodik terhadap daftar pengguna yang ada di aktif direktori. 3. Melakukan evaluasi terhadap kejadian yang ada pada minggu sebelumnya dengan melakukan beberapa hal sebagai berikut:  Menjalankan prosedur standar change management dan incident management.  Mengadakan pertemuan secara periodik di awal minggu untuk meninjau kembali masalah yang ada dan perubahan yang telah dan mungkin terjadi. 2. Memastikan semua formulir yang ada didalam Manage Engine service desk plus. terisi dengan baik. 3. Proses mendefinisikan layanan  Menentukan periode pelaporan Service Level Agreement pada akhir bulan.  Membuat daftar Status ”on hold“ hanya boleh dinyatakan bila 4 kondisi ini terjadi: hari libur nasional, akhir minggu,kondisi diluar kendali direktorat MIS dan bencana alam yang mengakibatkan rusaknya infrastruktur.  Melakukan evaluasi terhadap Service Level Agreement setiap 6 bulan.  Proses eskalasi diuraikan di dalam Service Level Agreement. 4. Membangun daftar pengguna untuk memonitor kepuasan pengguna.  Mengaktifkan fitur survei pengguna pada perangkat lunak manage engine service desk plus.  Menentukan 3 orang responden yang bertanggung jawab dari masing-masing departemen.  Pertanyaan yang diberikan berdasarkan customer satisfaction surveys melalui manage engine service desk plus. 4. Ketika melakukan pengisian daftar permohonan layanan memastikan adanya hal-hal berikut: 5. Pengaturan pada staf lini  Menempatkan supervisor pada setiap region yang dibawahi oleh senior sepervisor. Dengan maksud agar penanganan insiden pada setiap region yang membutuhkan penanganan dan perubahahan kofigurasi pada server dan perangkat jaringan dapat segera dilaksanakan tanpa terkendala letak geografis dan komunikasi data. Berhubungan dengan pengguna layanan:  Identitas pengguna dukungan.  Kategori dukungan yang diperlukan  Waktu tercatat secara otomatis  Informasi aset yang digunakan. Berhubungan dengan service desk staf:  Langkah apa saja yang sudah dilakukan oleh staf tersebut.  Solusi akhir dari insiden  Waktu penanganan. 5. Proses beban kerja  9 Insiden dan tipe kategori insiden:  Durasi penanganan perkategori.  Apakah cukup ditangani oleh staf internal atau melibatkan pihak lain.  Besar dan jenis dari insiden dan permohonan layanan.
  • 10. Jurnal Ilmiah Universitas Indraprasta PGRI    Periode dari dukungan meliputi:  Jam kerja layanan dukungan.  Kebutuhan dukungan yang diberikan diluar jam kerja tersebut.  Lokasi yang akan dilayani.  Waktu perjalanan antar lokasi.  Pola beban kerja dari permintaan dukungan teknis.  Tercapainya target dari service level. Jenis–jenis respon yang diberikan:  Telepon, E-mail/fax, Kunjungan langsung, Akses terhubung langsung/ kendali jarak jauh. Tingkatan pelatihan yang dibutuhkan.  Mengadakan pelatihan setiap 6 bulan sekali.  Pelatihan dilakukan secara berkala  Dukungan staf dengan tingkat ketrampilan yang tepat.  Riview dapat digunakan sebagai bagian dari pelatihan.  Memastikan bahwa mereka mampu melaksanakan rencana dan memahami peran mereka.  Memastikan semua staf memiliki keterampilan yang sesuai.  Pelatihan dilakukan ketika teknologi baru diperkenalkan atau bila ada perubahan.  Tingkatan pelatihan.  Cross training, untuk mengurangi resiko berkurangnya keahlian pada service desk.  yang bertanggung jawab dari masingmasing departemen. Pertanyaan yang diberikan berdasarkan customer satisfaction surveys melalui manage engine service desk plus. 7. Proses management meriview rekomendasi a. Mengefektifkan pertemuan-pertemuan secara periodik. b. Hasil-hasil pertemuan tersebut dibahas secara komprehensif untuk menghasilkan rekomendasi kepada manajemen. c. Manajemen atas secara periodik melakukan riview terhadap rekomendasi yang diberikan dengan hasil akhir adalah sebuah kebijakan. PENUTUP Kesimpulan 1. Service desk pada HASNUR GROUP berada pada level 2 Kemampuan proses yaitu suatu keadaan mengetahui sejauh mana kegiatan sedang dilaksanakan. 2. Analisa gap yang ditemukan meliputi: Integrasi Internal dan Produk-produk. 3. Diperlukan strategi yang dapat menutup gap tersebut dengan mengimplementasikan Information Technology Infrastructure Library. 4. Strategi-strategi yang dapat dilakukan dalam meningkatkan layanan diantaranya: 4.1 Aspek Integrasi Internal     Teknologi yang digunakan dari layanan. Tingkat kemampuan yang dimiliki staf. Proses dan prosedur yang digunakan. Adanya penempatan supervisor dengan tugas:  Memastikan berlangsungnya performa yang tinggi dari staf.  Melakukan kegiatan SDM yang diperlukan.     4.2 Produk-produk 6. Proses Riview dari manajemen    Membangun dokumentasi. Riview terhadap incident/problem/ perubahan minggu lalu. membangun daftar pengguna untuk memonitor kepuasan pengguna. penempatan lini kedua  Melakukan pertemuan pada hari pertama disetiap awal minggu dengan mengundang pihak terkait. Mengaktifkan fitur survei pengguna. Menentukan 3 orang responden (senior management, middle managemen, staf)      10 Menyediakan sumber tunggal mengenai pengguna dan supplier. Menyediakan formulir standar untuk pengguna. Mendefinisikan Layanan. laporan berhubungan dengan pengguna. analisis beban kerja dan riview dari manajemen.
  • 11. Jurnal Ilmiah Universitas Indraprasta PGRI  Hasnur. (2010). INFO Hasnur Desember 2010. Jakarta: Hasnur. Hasnur. (2010). INFO Hasnur Edisi 02 April 2010. Jakarta: Hasnur. Menken, I. ITIL V3 Implementation Quick Guide:The Art of Stress-free IT Service Management. Brisbane: The Art of Service. OGC. (2007). ITIL Service Operation. London: TSO. Paul, A. D. (2005). How ITIL-based and Medium Businesses. AdventNet ManageEngine. Forrester Reasearch (2005). Thirty-one best practices for the services desk. Forrester Sharifi. (2008). Combining ITIL, COBIT and ISO/IEC 27002 in order to design a comprehensive IT framework in organizations. IEEE ,749-753 Sharifi, M. A. (n.d.). Adoption Factors and Implementation Steps of ITSM in Target Organizations. IEEE. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Surendro, K. (2009). Pengembangan Rencana Induk Sistem Informasi, Bandung: Informatika. Surendro, K. (2009). Implementasi Tata Kelola Teknologi Informasi . Bandung: Informatika. Taylor, S. e. (2007). ITIL:Continual Service Improvement. Norwith: TSO. Zhen, W. (2007). An ITIL-based IT Service Management Model for Chinese Universities. IEEE , 493-497. meriview rekomendasi dari service desk. Saran Dari hasil analisis mengenai temuan gap analisis dan teori-teori yang dijadikan sebagai landasan terbentuknya tatakelola baru bagi service desk dan pembahasan penelitian ini, dapat di sarankan beberapa hal yang melibatkan aspek manajerial, aspek tatakelola dan aspek penelitian lanjutan, dimana ketiga aspek tersebut memiliki kemampuan untuk dapat saling mempengaruhi keberadaan satu terhadap yang lain. Tatakelola yang tepat dan jelas akan mempengaruhi peningkatan layanan pada aspek manajerial. Sementara dengan meningkatnya performa layanan mengakibatkan alur proses dari kerja yang cukup komplek membutuhkan tatakelola dalam bentuk prosedur yang jelas yang mampu mendukung kegiatan proses. Oleh karena itu penelitian selanjutnya diharapkan dapat dilakukan guna mencapai kelengkapan proses tingkat kematangan layanan. DAFTAR PUSTAKA Addy, R. (2007). Effective IT Service Management. New York: Springer. Ayat, M. (2009). Adoption Factors and Implementation Steps of ITSM in the Target Organizations. IEEE , 369-374. Ayat, M. (2008). Lessons Learned in ITIL implementation failure. IEEE . Case, G. (2007). ITIL V3: Where To Start & How To Achieve Quick Wins. Pink Elephant. F.Tardugno, A. (2000). IT Services Costs, Metrics, Benchmarking, and Marketing. NJ: Prentice-Hall . Hochstein, A. (2005). Evaluation of Serviceoriented IT Management in Practice. IEEE , 80. IT Customer Satisfaction Surveys – Guidance on Best Practice (Version 1.0). (n.d.). http://www.surveysystem.com/sscalc.htm. ITIL Service Management Self Assesment. (n.d.). http://www.itsmfi.org/content/ Klosterboer, L. (2008). Implementing ITIL Configuration Management. Boston: IBM Press. Kuswadi. (2004). statistik berbasis komputer. Jakarta: Gramedia. Long, J. (2008). ITIL version 3 at a glance. New York: Springer. 11