Tuberkulosis pada orang dewasa dapat muncul dalam berbagai cara, terutama di paru-paru dan organ ekstra paru seperti kelenjar getah bening, tulang, dan sistem genitourinari. Diagnosis memerlukan bukti keberadaan Mycobacterium tuberculosis melalui tes seperti kultur atau tes molekuler, didukung dengan gejala klinis dan faktor risiko pasien. Pengobatan tuberkulosis sangat efektif jika dilakukan secara tepat wak
Gambaran klinis pasien TB dengan HIV/AIDS tergantung dari derajat berat ringannya. Pemeriksaan sputum BTA tetap penting untuk diagnosis TB meskipun di daerah dengan prevalensi HIV tinggi. Pemberian terapi TB dan ARV harus mempertimbangkan jumlah CD4 dan interaksi antar obat.
Dokumen tersebut membahas tentang pneumonia pada anak, termasuk epidemiologi, etiologi, manifestasi klinis, dan faktor risiko. Pneumonia sering terjadi pada anak-anak dan disebabkan bakteri seperti Streptococcus pneumoniae dan Haemophilus influenzae. Gejala klinis umumnya meliputi batuk, nafas pendek, dan retraksi dinding dada.
Tuberkolusis paru adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh basil Mikrobacterium tuberkolusis yang merupakan salah satu penyakit saluran pernafasan bagian bawah yang sebagian besar basil tuberkolusis masuk ke dalam jaringan paru melalui airbone infection dan selanjutnya mengalami proses yang dikenal sebagai focus primer dari ghon.
1. Pneumonia merupakan peradangan paru yang disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus.
2. Pneumonia adalah penyebab utama kematian pada anak-anak di seluruh dunia.
3. Gejala klinis pneumonia antara lain demam, batuk, nafas pendek dan nyeri dada.
Gambaran klinis pasien TB dengan HIV/AIDS tergantung dari derajat berat ringannya. Pemeriksaan sputum BTA tetap penting untuk diagnosis TB meskipun di daerah dengan prevalensi HIV tinggi. Pemberian terapi TB dan ARV harus mempertimbangkan jumlah CD4 dan interaksi antar obat.
Dokumen tersebut membahas tentang pneumonia pada anak, termasuk epidemiologi, etiologi, manifestasi klinis, dan faktor risiko. Pneumonia sering terjadi pada anak-anak dan disebabkan bakteri seperti Streptococcus pneumoniae dan Haemophilus influenzae. Gejala klinis umumnya meliputi batuk, nafas pendek, dan retraksi dinding dada.
Tuberkolusis paru adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh basil Mikrobacterium tuberkolusis yang merupakan salah satu penyakit saluran pernafasan bagian bawah yang sebagian besar basil tuberkolusis masuk ke dalam jaringan paru melalui airbone infection dan selanjutnya mengalami proses yang dikenal sebagai focus primer dari ghon.
1. Pneumonia merupakan peradangan paru yang disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus.
2. Pneumonia adalah penyebab utama kematian pada anak-anak di seluruh dunia.
3. Gejala klinis pneumonia antara lain demam, batuk, nafas pendek dan nyeri dada.
Dokumen tersebut membahas tentang pneumonia, termasuk definisi, penyebab, gejala, diagnosis, komplikasi, kelompok berisiko, pencegahan, dan pengobatan pneumonia. Pneumonia adalah peradangan paru-paru yang disebabkan oleh infeksi bakteri, virus atau jamur, menimbulkan gejala seperti demam, batuk, dan sesak napas. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan fisik dan tes laboratorium, sementara pengobatannya umumnya menggun
1. Infeksi saluran pernafasan pada neonatus ditandai dengan demam, obstruksi pernafasan, dan ketidaknyamanan. 2. Diagnosis didasarkan pada kultur dan hitungan darah, sedangkan gejala utama meliputi batuk dan suara pernafasan. 3. Penatalaksanaan berfokus pada menjaga kebebasan pernafasan, menghilangkan sekret, dan menangani kecemasan orang tua.
Makalah ini membahas dua penyakit menular yaitu tuberculosis paru dan rabies. Tuberculosis paru disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis dan menular melalui udara ketika penderita batuk. Rabies disebabkan oleh virus yang menular melalui gigitan hewan atau kontak kulit dengan cairan tubuh hewan terinfeksi. Makalah ini juga membahas gejala, penyebab, pencegahan, dan penanganan dari kedua penyakit tersebut."
Dokumen tersebut membahas tentang epidemiologi infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) dan pneumonia. ISPA merupakan penyakit pernapasan yang umum di Indonesia yang dapat menyebabkan kematian pada bayi dan anak-anak. Pneumonia adalah komplikasi berat dari ISPA yang disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri di paru-paru. Dokumen ini menjelaskan gejala, diagnosis, klasifikasi, epidemiologi, dan pencegahan ISPA serta
Dokumen tersebut membahas tentang tuberkulosis pada anak, yang masih menjadi penyebab morbiditas dan mortalitas tinggi di seluruh dunia. Diagnosis TB pada anak sulit diperoleh karena manifestasi klinis dan radiografik yang kurang spesifik dibandingkan dewasa, serta tantangan untuk memperoleh spesimen yang memadai. Pemeriksaan bakteriologis dan penunjang diperlukan untuk menegakkan diagnosis.
Dokumen tersebut merangkum strategi penatalaksanaan infeksi saluran pernapasan akut. Infeksi ini meliputi rinitis, faringitis, laringitis, tonsillitis, bronkitis, bronkiolitis dan pneumonia. Penatalaksanaannya bervariasi antara pengobatan suportif untuk gejala ringan hingga antibiotik untuk infeksi berat, dengan memilih antibiotik sesuai pola kuman di masing-masing wilayah. Pengendalian penularan penting untuk penyakit menular sepert
Tuberkulosis (TB) pada anak merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius di Indonesia. TB pada anak disebabkan oleh infeksi Mycobacterium tuberculosis yang berasal dari orang dewasa. Gejala TB pada anak umumnya nonspesifik seperti demam, penurunan nafsu makan, dan gangguan tumbuh kembang. Diagnosis didasarkan pada gambaran klinis, radiologis, dan uji tuberkulin. Pengobatan TB pada anak dilakukan dengan
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada anak dengan infeksi saluran pernafasan atas (ISPA). ISPA merupakan masalah kesehatan penting karena menyebabkan kematian bayi dan balita yang cukup tinggi. Dokumen tersebut menjelaskan tentang konsep dasar, etiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan diagnostik, dan penatalaksanaan ISPA pada anak.
ISPA merupakan infeksi saluran pernafasan atas yang disebabkan oleh virus dan bakteri. Diagnosis dilakukan dengan pemeriksaan tenggorokan dan kultur, sedangkan pengobatan tergantung penyebabnya. Kondisi khusus seperti usia lanjut dan penurunan daya tahan tubuh membutuhkan perhatian karena rentan terhadap infeksi.
Dokumen tersebut membahas tentang pneumonia, termasuk definisi, penyebab, gejala, diagnosis, komplikasi, kelompok berisiko, pencegahan, dan pengobatan pneumonia. Pneumonia adalah peradangan paru-paru yang disebabkan oleh infeksi bakteri, virus atau jamur, menimbulkan gejala seperti demam, batuk, dan sesak napas. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan fisik dan tes laboratorium, sementara pengobatannya umumnya menggun
1. Infeksi saluran pernafasan pada neonatus ditandai dengan demam, obstruksi pernafasan, dan ketidaknyamanan. 2. Diagnosis didasarkan pada kultur dan hitungan darah, sedangkan gejala utama meliputi batuk dan suara pernafasan. 3. Penatalaksanaan berfokus pada menjaga kebebasan pernafasan, menghilangkan sekret, dan menangani kecemasan orang tua.
Makalah ini membahas dua penyakit menular yaitu tuberculosis paru dan rabies. Tuberculosis paru disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis dan menular melalui udara ketika penderita batuk. Rabies disebabkan oleh virus yang menular melalui gigitan hewan atau kontak kulit dengan cairan tubuh hewan terinfeksi. Makalah ini juga membahas gejala, penyebab, pencegahan, dan penanganan dari kedua penyakit tersebut."
Dokumen tersebut membahas tentang epidemiologi infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) dan pneumonia. ISPA merupakan penyakit pernapasan yang umum di Indonesia yang dapat menyebabkan kematian pada bayi dan anak-anak. Pneumonia adalah komplikasi berat dari ISPA yang disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri di paru-paru. Dokumen ini menjelaskan gejala, diagnosis, klasifikasi, epidemiologi, dan pencegahan ISPA serta
Dokumen tersebut membahas tentang tuberkulosis pada anak, yang masih menjadi penyebab morbiditas dan mortalitas tinggi di seluruh dunia. Diagnosis TB pada anak sulit diperoleh karena manifestasi klinis dan radiografik yang kurang spesifik dibandingkan dewasa, serta tantangan untuk memperoleh spesimen yang memadai. Pemeriksaan bakteriologis dan penunjang diperlukan untuk menegakkan diagnosis.
Dokumen tersebut merangkum strategi penatalaksanaan infeksi saluran pernapasan akut. Infeksi ini meliputi rinitis, faringitis, laringitis, tonsillitis, bronkitis, bronkiolitis dan pneumonia. Penatalaksanaannya bervariasi antara pengobatan suportif untuk gejala ringan hingga antibiotik untuk infeksi berat, dengan memilih antibiotik sesuai pola kuman di masing-masing wilayah. Pengendalian penularan penting untuk penyakit menular sepert
Tuberkulosis (TB) pada anak merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius di Indonesia. TB pada anak disebabkan oleh infeksi Mycobacterium tuberculosis yang berasal dari orang dewasa. Gejala TB pada anak umumnya nonspesifik seperti demam, penurunan nafsu makan, dan gangguan tumbuh kembang. Diagnosis didasarkan pada gambaran klinis, radiologis, dan uji tuberkulin. Pengobatan TB pada anak dilakukan dengan
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada anak dengan infeksi saluran pernafasan atas (ISPA). ISPA merupakan masalah kesehatan penting karena menyebabkan kematian bayi dan balita yang cukup tinggi. Dokumen tersebut menjelaskan tentang konsep dasar, etiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan diagnostik, dan penatalaksanaan ISPA pada anak.
ISPA merupakan infeksi saluran pernafasan atas yang disebabkan oleh virus dan bakteri. Diagnosis dilakukan dengan pemeriksaan tenggorokan dan kultur, sedangkan pengobatan tergantung penyebabnya. Kondisi khusus seperti usia lanjut dan penurunan daya tahan tubuh membutuhkan perhatian karena rentan terhadap infeksi.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
Jurnal reading M.Hafidz Al-Qadri.pptx
1. Oleh : M.Hafidz Al-Qadri
Pembimbing : Dr. dr. Budi Yanti Sp.P(K). FAPSR
Journal reading
Aspek Klinis Tuberkulosis pada
Dewasa
2. Abstrak
Tuberkulosis (TB) pada orang dewasa dapat muncul dalam banyak cara.
Paru-paru adalah tempat utama TB. TB paru primer harus dibedakan dari TB
paru postprimer, yang merupakan manifestasi TB paling sering pada orang
dewasa (70%-80% kasus). Batuk sering terjadi, meskipun rontgen dada
sering menimbulkan kecurigaan penyakit. Pengambilan sampel dahak
merupakan gold standar dalam diagnosis TB, dan prosedur invasif seperti
bronkoskopi mungkin diperlukan untuk mendapatkan sampel yang
memadai untuk diagnosis. Keterlibatan ekstrapulmonal, yang dapat muncul
bertahun-tahun setelah paparan, terjadi pada proporsi kasus yang bervariasi
(20% -45%).
3. Latar belakang
TB pada orang dewasa dapat muncul dalam berbagai cara. Paru-paru
adalah tempat utama TB sebagai infeksi denganMycobacterium
tuberculosis (Mtb) atau anggota lain dari kompleks TB muncul hampir
secara eksklusif dari menghirup tetesan yang mengandung basil. Hal ini
dapat mengakibatkan gejala, penyakit TB paru primer (biasanya pada
anakanak) dan pada orang dewasa, setelah jangka waktu yang bervariasi
dalam keadaan infeksi TB laten (LTBI) tanpa gejala secara klinis, umumnya
sebagai TB paru pascaprimer.
4. TB paru
TB paru didefinisikan sebagai tuberkulosis parenkim paru dan hanya
cabang trakeobronkial. TB paru primer harus dibedakan dari TB paru
postprimer, yang merupakan manifestasi TB paling sering pada orang
dewasa. Gambaran klinis klasik TB paru termasuk batuk kronis, produksi
sputum, kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan, demam, keringat
malam, dan hemoptisis.Seseorang yang menunjukkan gejala-gejala ini
harus dicurigai menderita TB. Jika mereka atau diketahui pernah kontak
dengan TB menular, mereka bahkan lebih mungkin menderita TB.
Presentasi klinis dan diagnosis TB
5. Di negara-negara dengan prevalensi TB yang tinggi, penyakit paru primer biasanya
terjadi pada masa kanak-kanak, tetapi di mana TB kurang endemik, penyakit ini
juga cukup sering terjadi pada orang dewasa. Hal ini ditandai dengan peradangan
granulomatosa lokal, biasanya di pinggiran paru-paru (fokus Ghon), dan dapat
disertai dengan keterlibatan kelenjar getah bening ipsilateral, yang disebut
kompleks Ghon
Presentasi klinis dan diagnosis TB
TB paru primer
6. Gejala penyakit aktif yang paling sering adalah demam, anoreksia atau
nafsu makan berkurang, penurunan berat badan, keringat malam, anemia,
dan batuk terus-menerus (yaitu, berlangsung selama 0-14 hari) biasanya
menghasilkan sputum purulen dan/atau berlumuran darah. Kadang-kadang,
pasien mengeluh nyeri dada lokal yang disebabkan oleh peradangan pleura.
Pada penyakit paru yang luas dan berlangsung lama, pasien dapat
melaporkan sesak napas. Hemoptisis biasanya merupakan akibat dari
kavitasi penyakit paru yang menyebabkan erosi pembuluh darah paru
Presentasi klinis dan diagnosis TB
TB Paru Pascaprimer
7. Tuberkulosis ekstra paru (TBEP) terjadi pada 10%-42% pasien TB dewasa
tergantung pada ras atau latar belakang etnis, usia, ada atau tidak adanya
penyakit yang mendasari, genotipe strain, dan status kekebalan .EPTB
didefinisikan sebagai TB yang mempengaruhi jaringan manapun selain
paru-paru. Terkadang disertai dengan penyakit paru .Ini dapat
mempengaruhi organ mana pun dalam tubuh dan memiliki banyak
manifestasi klinis, dan karenanya memerlukan indeks kecurigaan klinis yang
tinggi.
Presentasi klinis dan diagnosis TB
Tuberkulosis ekstrapulmoner
8. TB kelenjar getah bening intratoraks relatif lebih sering pada anak-anak
daripada orang dewasa, biasanya berhubungan dengan TB paru primer. Ini
dapat dicatat pada radiografi dada sebagai pembesaran mediastinum,
kadang-kadang berhubungan dengan kalsifikasi . Penggunaan CT scan
memiliki menunjukkan ketidakpekaan relatif dari radiografi dada.
Presentasi klinis dan diagnosis TB
TB kelenjar getah bening intratoraks
9. TB kelenjar getah bening ekstratoraks adalah salah satu manifestasi TBEP
paling sering pada orang dewasa. Di Jerman, misalnya, menyumbang 30%
dari EPTB. Dalam kebanyakan kasus, serviks/supraklavikula dan lebih
jarang kelenjar getah bening aksila atau inguinal terlibat.
Presentasi klinis dan diagnosis TB
TB kelenjar getah bening ekstratorakal
10. Pleuritis tuberkulosis adalah salah satu manifestasi TBEP yang paling
sering. Di Jerman, itu menyumbang 19% dari kasus EPTB Ini lebih sering
(15% -90%) pada koinfeksi HIV, terlihat pada pasien dengan jumlah CD4
darah yang lebih tinggi Seperti halnya TB paru, dan bertentangan dengan
bentuk TBEP lainnya, laki-laki lebih sering terkena daripada perempuan.
Biasanya, itu terjadi pada orang muda; namun, di negara-negara dengan
insiden TB yang rendah, penyakit pleura juga dapat berkembang pada usia
yang lebih tua.
Presentasi klinis dan diagnosis TB
Pleuritis tuberkulosis
11. TB yang mengenai tulang dan/atau persendian merupakan salah satu
manifestasi TBEP yang paling sering pada orang dewasa. Di Jerman, TB
tulang menyumbang 8% dari kasus TBEP, meskipun di negara dengan
insiden tinggi, ini jauh lebih umum. Ini biasanya muncul beberapa (5-7)
tahun setelah infeksi paru primer
Presentasi klinis dan diagnosis TB
TB Tulang / Sendi
12. Penyakit sistem genitourinari meliputi TB ginjal, ureter, kandung kemih, dan
saluran genital pria dan wanita. Di Jerman, ini adalah manifestasi
ekstrapulmoner yang sering terjadi pada orang dewasa dan menyumbang
17% dari kasus tersebut. Hal ini sangat kontras dengan Inggris Raya, yang
bertanggung jawab atas 3%. Berbagai gejala lokal dapat berkembang
tergantung pada organ yang terlibat, biasanya bertahun-tahun setelah
infeksi primer. Gejala sistemik kurang umum. Banyak pasien tidak
menunjukkan gejala, dan TB hanya dapat dideteksi dengan urinalisis piuria
tanpa pertumbuhan bakteri yang jelas. Ini terjadi pada 0,90% kasus. Sekitar
50% akan memiliki bukti adanya TB sebelumnya atau aktif pada radiografi
dada.
Presentasi klinis dan diagnosis TB
TB Sistem Genitourinaria
13. TB abdomen termasuk keterlibatan peritoneum dengan asites atau infeksi
intraabdominal lainnya . Ini menjadi langka di negara-negara dengan insiden
rendah; di Jerman, itu menyumbang 2% dari kasus EPTB. Meskipun di
tempat lain, seperti anak benua India dan negara- negara (misalnya, Inggris)
yang relatif sering melihat TB pada populasi ini, itu lebih umum. Infeksi
dapat terjadi akibat menelan dahak atau susu yang tidak dipasteurisasi (
Mycobacterium bovis)atau dengan penyebaran hematogen. Di usus, TBC
dapat terjadi di setiap lokasi dari mulut ke anus, meskipun paling sering di
ileum dan sekum.
Presentasi klinis dan diagnosis TB
TB Abdomen
14. Diagnosis TB aktif (dan karenanya keputusan untuk memulai terapi obat
anti-TB yang tanpanya sebagian besar kasus tidak akan sembuh)
menggunakan informasi yang berasal dari mykobakteria (misalnya, BTA
positif, tes diagnostik molekuler atau kultur), respon host yang kompatibel
(misalnya, kavitasi pada foto toraks), dan faktor lingkungan (misalnya,
riwayat kontak dengan TB pada seseorang dengan gambaran klinis yang
konsisten, atau perolehan infeksi HIV yang menyebabkan perubahan dan
gangguan kekebalan.
Presentasi klinis dan diagnosis TB
PENGOBATAN TBC
15. Mengingat tanggapan yang umumnya sangat baik terhadap pengobatan jika
terapi dimulai lebih awal, sekarang ada sedikit alasan untuk "diagnosis yang
tidak terjawab" dan "presentasi yang terlambat" dari TB. Ini tetap merupakan
kondisi yang umum terjadi di banyak bagian dunia dan karenanya biasanya
segera didiagnosis. Di sini, masalah klinis sering berpusat pada kebutuhan
untuk memastikan bahwa obat yang benar dan efektif diresepkan dan efek
samping diminimalkan.
Kesimpulan