SlideShare a Scribd company logo
1
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK
MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN KONSEP
EKOSISTEM PADA MATA PELAJARAN IPA DI SMP
Juanda
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran kooperatif tipe
terhadap peningkatan aktivitas belajar dan penguasaan konsep ekosistem pada mata
pelajaran IPA di SMP. Populasi yang dijadikan bahan penelitian adalah siswa kelas
VII SMP Negeri 2 Cililin sebanyak 6 kelas dan yang dijadikan sampel penelitian 2
kelas yang terdiri dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Metode
penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimen yang dilakukan selama tiga kali
pertemuan. Istrumen yang digunakan yaitu tes dan observasi. Hasil dari uji hipotesis
menunjukkan adanya perbedaan secara signifikan dalam aktivitas belajar siswa dan
penguassan kosep ekosistem dengan rata-rata nilai kelompok eksperimen 76.47,
kelompok kontrol 59.17 untuk penguasaan konsep, kelompok eksperimen 68.82,
kelompok kontrol 51.56 untuk aktivitas belajar. Rata-rata nilai ini menunjukkan
bahwa pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dapat meingkatkan aktivitas belajar dan
penguasaan konsep ekosistem pada mata pelajaran IPA di SMP Negeri 2 Cililin.
EFFECTIVENESS OF COOPERATIVE LEARNING TYPE JIGSAW TO
IMPROVE ACTIVITY LEARNING AND MASTERY OF THE CONCEPTS
ECOSYSTEM ON THE SUBJECTS IPA IN JUNIOR HIGH SCHOOL
Juanda
ABSTRACT
This research’s aimed to find out the effectiveness of cooperative learning type jigsaw to
improve activity learning and mastery of the concepts ecosystem on the subjects IPA in
junior high school. The populations in this research were two classes, the experimental
class and the control class. the research method that used was quasi-experimental which
is done for three times the meeting. the research instrument used was test and
observation. Based on the research that showed there is a difference of significant
activity learning and mastery of the concepts ecosystem with average score experiment
group 76 47, control group 59,17 for mastery of the concepts, group experiment 68.82,
group control 51.56 for activity learning. The average score showed that cooperative
learning type jigsaw can be increase to activity learning and mastery of the concepts
ecosystem on the subjects IPA in SMPN 2 Cililin.
2
PENDAHULUAN
Pembelajaran IPA bukan hanya untuk menguasai sejumlah pengetahuan
sebagai produk IPA, tetapi juga harus menyediakan ruang yang cukup untuk
tumbuh berkembangnya sikap ilmiah, berlatih melakukan proses pemecahan
masalah, dan penerapan IPA dalam kehidupan nyata. Kecenderungan
pembelajaran IPA pada masa kini adalah peserta didik hanya mempelajari IPA
sebagai produk, menghafalkan konsep, prinsip, hukum, dan teori. Keadaan ini
diperparah oleh pembelajaran yang berorientasi pada tes/ujian. Akibatnya IPA
sebagai sikap, proses, dan aplikasi tidak tersentuh dalam pembelajaran.
Kenyataan dilapangan bahwa proses pembelajaran yang berlangsung
khususnya IPA, pembelajaran kurang menekankan kepada aktivitas belajar siswa,
sesuai dengan pendapat Sanjaya (2009) yaitu : Salah satu masalah yang dihadapi
dunia pendidikan kita adalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses
pembelajaran di dalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk
menghapal informasi, otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun
berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya itu
untuk menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Belajar bukanlah
menghafal sejumlah fakta atau informasi. Belajar adalah berbuat memperoleh
pengalaman tertentu sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Karena itu, strategi
pembelajaran harus dapat mendorong aktivitas siswa. Aktivitas siswa tidak
dimaksudkan terbatas pada aktivitas fisik, akan tetapi juga meliputi aktivitas yang
bersifat psikis seperti aktivitas mental (Sanjaya, 2009: 130).
Keaktifan siswa dapat dilihat dalam hal turut serta dalam melaksanakan
tugas belajarnya, terlibat dalam pemecahan masalah, bertanya kepada siswa lain
atau kepada guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapi, berusaha
mencari berbagai informasi yang diperlukan pemecahan masalah, melaksanakan
diskusi kelompok sesuai pentunjuk guru, menilai kemampuan dirinya dan hasil-
hasil yang diperolehnya, melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah yang
sejenis, dan kesempatan menggunakan atau menerapkan apa yang telah
3
diperolehnya dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapinya (
Sudjana, 2009:61).
Lara dan Hasan (Kamarga, 2011) Belajar aktif adalah pendekatan
pembelajaran yang dapat menggunakan berbagai model belajar seperti kooperatif
learning, experiential learning, transpormative learning. Dengan demikian bahwa
pembelajaran dengan menggunakan kooperatif diyakini dapat megatasi
permasalahan-permasalahan dalam proses pembelajaran terutama untuk
mengaktifkan siswa atau meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar.
Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran yang
mendukung pembelajaran kontekstual. Pembelajaran yang melibatkan siswa
secara aktif dalam kelompok secara bergotong royong (kooperatif) akan
menimbulkan suasana belajar partisipatif dan menjadi lebih hidup. Teknik
pembelajaran kooperatif dapat mendorong timbulnya gagasan yang lebih
bermutu dan dapat meningkatkan kreativitas siswa (Rusman. 2011).
Slavin (Sanjaya,2009) mengemukakan dua alasan, pertama, beberapa hasil
penelitian membuktikan bahwa penggunaan kooperatif dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa sekaligus dapat meningkatkan kemampuan hubungan
sosial, menumbuhkan sikap menerima kekurangan diri. Kedua, pembelajaran
kooperatif dapat merealisasikan kebutuhan siswa dalam belajar berpikir,
memecahkan masalah, dan mengintegrasikan pengetahuan dengan keterampilan.
Dari dua alasan tersebut, maka pembelajaran kooperatif merupakan bentuk
pembelajaran yang dapat memperbaiki sistem pembelajaran yang selama ini
memiliki kelemahan.
Jigsaw merupakan bagian dari teknik-teknik pembelajaran kooperatif. Jika
pelaksanaan prosedur pembelajaran kooperatif ini benar, akan memungkinkan
untuk dapat mengaktifkan siswa sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa. Kooperatif tipe Jigsaw merupakan model pembelajaran kooperatif dimana
siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4 – 6 orang secara heterogen
dan bekerja sama saling ketergantungan yang positif dan bertanggung jawab atas
ketuntasan bagian materi pelajaran yang harus dipelajari dan menyampaikan
materi tersebut kepada anggota kelompok yang lain (Arends R.I., 1997).
4
Jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap
pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya
mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan
dan mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompoknya yang lain. Dengan
demikian, “siswa saling tergantung satu dengan yang lain dan harus bekerja sama
secara kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan” (Lie A., 2008).
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif eksperimen (quasi
eksperiment). Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian eksperimen ini
adalah Randomized Control Group Pretest-Posttest Design. Penelitian diawali
dengan pemilihan dua kelompok secara acak, yaitu kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol, kemudian diberikan tes awal untuk masing-masing kelompok
guna mengidentifikasi kemampuan awal siswa. Selanjutnya dilaksanakan
pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada
kelas eksperimen dan pembelajaran diskusi kelompok secara konvensional pada
kelas kontrol. Selama proses pembelajaran berlangsung dilakukan observasi
untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dan setelah pembelajaran selesai
dilakukan tes akhir untuk mengidentifikasi penguasaan konsep siswa.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII sebanyak enam kelas.
Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah kelas VII sebanyak dua kelas
yang dipilih secara acak yaitu kelas VII.B dan kelas VII.C dengan pertimbangan
bahwa pada waktu pembagian kelas sekolah telah membagi siswa atas dasar
pembagian yang sama dan dianggap homogen.
Untuk memperoleh data dalam penelitian ini digunakan tiga macam
instrumen, yang terdiri dari tes,observasi,dan angket. Tes adalah alat atau
prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dengan cara
dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Metode tes dalam penelitian ini
digunakan untuk mengukur penguasaan konsep siswa dalam materi pelajaran
ekosistem. Observasi dilakukan untuk melihat keterlaksanaan pembelajaran
Kooperatif tipe jigsaw dan pembelajaran diskusi kelompok dalam pembelajaran
yang dilakukan. Tujuannya adalah untuk melihat aktivitas belajar siswa selama
5
dalam proses pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw pada kelas eksperimen dan pembelajaran diskusi kelompok pada kelas
kontrol. Lembar pedoman angket digunakan untuk memperoleh tanggapan siswa
terhadap model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw yang digunakan pada
pembelajaan IPA. Angket ini menggunakan skala likert, setiap siswa diminta
untuk menjawab pertanyaan dengan jawaban Sangat Setuju (SS), Setuju (S),
Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS).
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Penguasaan Konsep
1. Tes Awal (Pre-Test)
Berdasar hasil tes awal (pre-test) dari kelas yang akan mendapatkan
pemebelajaran kooperatif tipe jigsaw (kelompok eksperimen) dan kelas yang
akan mendapat pembelajaran menggunakan diskusi kelompok biasa (kelompok
kontrol) diperoleh nilai rata-rata kelompok eksperimen 48.60 dan kelompok
kontrol 48.40. Setelah dilakukan uji prasyarat menunjukan sampel berasal dari
populasi yang berdistribusi normal dan homogen.
Berdasarkan hasil uji hipotesis dengan Uji t Independent Samples Test
menunjukan t hitung < t tabel (0.059 < 2.021 ) dan Sig.(2-tailed) = 0,953 > α =
0.05 maka Ho diterima dan H1 ditolak. Dengan demikian tidak terdapat
perbedaan penguasaan konsep siswa pada tes awal antara kelompok kontrol
dengan kelompok eksperimen. Dengan kata lain kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen memiliki kemampuan yang sama dalam penguasaan konsep pada
materi ekosistem.
2. Tes Akhir (Post-Test)
Berdasar hasil tes akhir (Post-test) dari kelompok eksperimen kelompok
control diperoleh nilai rata-rata kelompok eksperimen 76.47 dan kelompok
kontrol 59.17. Setelah dilakukan uji prasyarat menunjukan sampel berasal dari
populasi yang berdistribusi normal dan homogen.
Berdasarkan hasil uji hipotesis dengan Uji t Independent Samples Test
menunjukan t hitung > t tabel (4.931 > 2.021 ) dan Sig.(2-tailed) = 0.00 < α =
6
0.05 maka Ho ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian terdapat perbedaan
hasil post-test penguasaan konsep siswa antara kelompok kontrol dengan
kelompok eksperimen. Dengan kata lain kelompok eksperimen memiliki
kemampuan yang berbeda dengan kelompok kontrol dalam penguasaan konsep
pada materi ekosistem. Hal ini dapat dilihat pula dari rata-rata tes akhir (Post-test)
penguasaan konsep kelompok eksperimen (76.47) lebih tinggi dari kelompok
kontrol (59.17). untuk lebih jelasnya tertera dalam rekavitulasi pada tabel berikut.
Rekavitulasi nilai rata-rata hasil pre-tes dan pos-tes pada kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel 1.1
Tabel 1.1
Rekapitulasi Nilai Rata-rata
Kelompok Kontrol Kelompok Eksperimen
Pre-Test Post-Test Pre-Test Post-Test
Rata-rata 48.40 59.17 48.60 76.47
Nilai Min 27 23 23 55
Nilai Max 73 86 77 100
Meningkatnya penguasaan konsep siswa pada materi ekosistem dengan
menggunakan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ini, dikarenakan pada
pembelajaran ini ada tahap saling mengajar (peer tutorial). Seperti yang
diungkapkan (Anita Lie, 2008) proses belajar tidak harus berasal dari guru
menuju siswa. Siswa bisa juga saling mengajar dengan sesama siswa yang
lainnya dengan kata lain siswa memiliki dua tanggung jawab, yaitu mereka
belajar untuk dirinya sendiri dan membantu sesama anggota kelompok untuk
belajar. Bahkan, banyak penelitian menunjukkan bahwa pengajaran oleh rekan
sebaya ternyata lebih efektif daripada pengajaran oleh guru.
Dalam pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terjadi komunikasi banyak
arah, komunikasi ini tidak hanya melibatkan interaksi dinamis antara guru dengan
siswa tetapi juga melibatkan interaksi yang dinamis antara siswa yang satu
dengan siswa yang lainnya. Proses belajar mengajar dengan pola komunikasi ini
mengarah kepada proses pengajaran yang mengembangkan kegiatan siswa yang
7
optimal, sehingga menumbuhkan siswa belajar aktif (Fathurrohman, 2007).
Menurut Litlejohn (Whardana, 2010), komunikasi adalah kebutuhan yang paling
mendasar. Manusia dapat melakukan interaksi sosialnya dengan baik hanya
dengan perantara komunikasi. Melalui interaksi sosial, manusia mendapatkan
informasi tentang segala hal yang dibutuhkan untuk memenuhi kelangsungan
hidupnya. Dengan demikian penguasaan konsep dalam penelitian ini yang
menggunakan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw diperoleh siswa bukan dari
guru semata, melainkan dari berbagai sumber termasuk dari siswa lain melalui
proses diskusi.
B. Aktivitas Belajar
Berdasarkan hasil analisis uji statistik dari tiga pertemuan tersebut
menunjukan bahwa aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran pada kelas
eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan aktivitas belajar siswa pada kelas
kontrol. Rekavitulasi aktivitas belajar siswa selama tiga pertemuan dapat dilihat pada
tabel 1.2
Tabel 1.2
Rekavitulasi Aktivitas Belajar Siswa
Pertemuan
Ke.
Nilai Rata-rata Aktivitas
Kel.Eksperimen Kel.Kontrol
1 70.47 50.03
2 66.30 48.93
3 69.70 55.73
Rata-rata 68.82 51.56
Dilihat dari hasil observasi dari kelas ekperimen yang menggunakan
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw menunjukan aktivitas belajar siswa yang cukup baik
dibandingkan dengan aktivitas belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran diskusi
kelompok biasa dan kerjasama kelompok pada kelas eksperimen menunjukan lebih baik
dari pada kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran diskusi kelompok biasa.
Pembelajaran kooperatif berbeda dengan strategi pembelajaran yang lain. Perbedaan
tersebut dapat dilihat dari proses pembelajaran yang lebih menekankan kepada proses
8
kerja sama dalam kelompok. Tujuan yang ingin dicapai tidak hanya kemampuan
akademik dalam pengertian penguasaan bahan pelajaran, tetapi juga adanya unsur kerja
sama untuk penguasaan materi. Adanya kerja sama inilah yang menjadi ciri khas dari
pembelajaran kooperatif (Sanjaya, 2009).
Rusman ( 2011), menyatakan bahwa model kooperatif jigsaw ini siswa memiliki
banyak kesempatan untuk megemukakan pendapat dan mengolah informasi yang didapat
dan dapat meningkatkan keterampilan berkomunikasi, anggota kelompok bertanggung
jawab terhadap keberhasilan kelompoknya dan ketuntasan bagian materi yag dipelajari
dan dapat menyampaikan informasi kepada kelompok lain.
Menurut Hamalik (2005: 172), belajar tidak cukup hanya dengan mendengar dan
melihat tetapi harus dengan melakukan aktivitas yang lain diantaranya membaca,
bertanya, menjawab, berpendapat, mengerjakan tugas, menggambar,
mengkomunikasikan, presentasi, diskusi, menyimpulkan, dan memanfaatkan peralatan.
Aktivitas dalam suatu pembelajaran bukan hanya siswa yang aktif belajar tetapi
di lain pihak, guru juga harus mengorganisasi suatu kondisi yang dapat mengaktifkan
siswa dalam belajar. Oleh karena itu, salah satu usaha yang dapat dilakukan guru adalah
merencanakan dan menggunakan model pembelajaran yang dapat mengkondisikan siswa
agar belajar secara aktif. Menurut Anita Lie (2002: 8), salah satu model pembelajaran
yang dapat mengaktifkan siswa adalah pembelajaran kooperatif. Terdapat beberapa tipe
dalam pembelajaran kooperatif, salah satunya adalah tipe jigsaw.
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis hasil post-test penguasaan dengan menggunakan uji t
Independent Samples Test menunjukan perbedaan yang signifikan antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Dengan demikian pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
dapat meningkatkan penguasaan konsep siswa pada materi ekossitem.
Pembelajaran koooperatif tipe jigsaw selain dapat meningkatkan penguasaan
konsep, juga menunjukkan aktivitas belajar siswa di kelas eksperimen dengan
mengunakan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw lebih baik dibandingkan dengan
aktivitas belajar siswa pada kelas kontrol.
9
DAFTAR PUSTAKA
Arends, R. I. (1997). Classroom Instruction and Management. New York:
McGraw Hill Companies.
Arends, R. I. (2001). Learning to Teach. New York: McGraw Hill Companies.
Budimansyah D. , Suparlan & Meirawan D. (2010). PAKEM : Pembelajaran
Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Bandung : Genesindo
Depdiknas (2009). Srategi Pembelajaran MIPA. Jakarta : Departemen Pendidikan
Nasional
Dimyati & Mudjiono (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta
Fathurrohman P. & Sutikno S. (2010).Strategi Belajar Mengajar : Melalui
Penanaman Konsep Umum dan Konsep Islami. Bandung : Refika
Aditama
Howe, A.C. & Jones, L. (1993). Engaging Children in Science. New York:
Macmilan Publishing Company.
Hamalik O. ( 2010). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
__________. ( 2009). Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Jakarta: Bumi
aksara.
Hermawan H. (2000). Dasar-Dasar Komunikasi dan Keterampilan Dasar
Mengajar. Bandung : Citra Praya.
Ibrahim, M. (2000). Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Program Pasca Sarjana
Unesa
Isjoni. (2010). Cooperative Learning: Efektifitas Pembelajaran Kelompok.
Bandung: Alfabeta
Joyce B, Weil M, & Calhoun E. (2009). Models Of Teaching. USA.Pearson
Education, Inc, Publishing as Allyn & Bacon
Johnson L. A.( 2005). Teaching Outside the Box: How to Grab Your Students by
Their Brains Author. San Fransisco: Jossey-Bass a Wiley Imprint 989
Market Stret
Johnson E. B. (2002). Contextual Teaching and Learning : what it is and why it’s
here to stay. California : Corwin Press, Inc., Thousand Oaks
Kamarga H., Ahmad A.R. & Wan Mamat W.H (2011). “ Educational
Comparative in Curriculum For Aktive Learning”, dalam Proceedings
Internasional Seminar. Bandung : HIPKIN
10
Lie A. ( 2008). Cooperative Learning. Jakarta : Gramedia
Rusman .(2011), Model-Model Pembelajaran, Mengembangkan
Profesionalisme Guru. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Rustaman, N. et al. (2003). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung : Jurusan
Pendidikan Biologi FPMIPA UPI.
Sanjaya W, (2009), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group
___________, (2010), Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta :
Kencana Prenada Media Group
__________.( 2007). Interaksi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo
Sudjana N. ( 2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT
Remaja Rosdakarya.
Slavin R.E. (2005). Cooperative Learning: theory, research and Practice.
London : Allymand Bacon.
Sugiyono, (2008). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV Alfabeta
Wahyudin ( 2008). Pembelajaran dan Model-Model Pembelajaran. Jakarta : CV
IPA Abong
Wardhana Y. (2010). Teori Belajar dan Mengajar. Bandung : PT Pribumi Mekar.

More Related Content

What's hot

Modul plpg PTK KIMIA
Modul plpg PTK KIMIAModul plpg PTK KIMIA
Modul plpg PTK KIMIAEKO SUPRIYADI
 
65 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran
65 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran65 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran
65 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran
Dani Novita Rahma
 
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI KELOMPOK TERHADAP HASIL BEL...
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI KELOMPOK TERHADAP HASIL BEL...PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI KELOMPOK TERHADAP HASIL BEL...
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI KELOMPOK TERHADAP HASIL BEL...
Fela Aziiza
 
Artikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA Kimia
Artikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA KimiaArtikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA Kimia
Artikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA Kimia
M Wahyudi Haidar
 
Group Investigation ppt
Group Investigation pptGroup Investigation ppt
Group Investigation pptMuhamad Yogi
 
Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)
Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)
Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)WaQhyoe Arryee
 
Definisi model, metode, pendekatan dan strategi pembelajaran
Definisi model, metode, pendekatan dan strategi pembelajaranDefinisi model, metode, pendekatan dan strategi pembelajaran
Definisi model, metode, pendekatan dan strategi pembelajaran
Dani Novita Rahma
 
Contoh proposal
Contoh proposalContoh proposal
Contoh proposal
ishakaxly
 
Meningkatkan partisipasi siswa kelas x
Meningkatkan partisipasi siswa kelas xMeningkatkan partisipasi siswa kelas x
Meningkatkan partisipasi siswa kelas xfadhyl_bagenda
 
PTK METODE NTH
PTK METODE NTHPTK METODE NTH
PTK METODE NTH
Terry Brengost
 
Tugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghari
Tugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghariTugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghari
Tugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghari
Maryanto Sumringah SMA 9 Tebo
 
Bab ii 10401241010
Bab ii 10401241010Bab ii 10401241010
Bab ii 10401241010
AnandaOktari
 
Penggunaan model-cooperative-learning-tipe-jigsaw-dkelaalam-media-peta-untuk-...
Penggunaan model-cooperative-learning-tipe-jigsaw-dkelaalam-media-peta-untuk-...Penggunaan model-cooperative-learning-tipe-jigsaw-dkelaalam-media-peta-untuk-...
Penggunaan model-cooperative-learning-tipe-jigsaw-dkelaalam-media-peta-untuk-...
hermantosugeng
 
Analisis kritis artikel nasional vs internasional
Analisis kritis artikel nasional vs internasionalAnalisis kritis artikel nasional vs internasional
Analisis kritis artikel nasional vs internasional
Sugiarti ELfishy
 
Perbandingan metode kooperatif jigsaw dengan metode ceramah terhadap hasil be...
Perbandingan metode kooperatif jigsaw dengan metode ceramah terhadap hasil be...Perbandingan metode kooperatif jigsaw dengan metode ceramah terhadap hasil be...
Perbandingan metode kooperatif jigsaw dengan metode ceramah terhadap hasil be...ast_189
 
Karil waode rosmia
Karil waode rosmiaKaril waode rosmia
Karil waode rosmia
Operator Warnet Vast Raha
 
Artikel
ArtikelArtikel

What's hot (20)

Modul plpg PTK KIMIA
Modul plpg PTK KIMIAModul plpg PTK KIMIA
Modul plpg PTK KIMIA
 
65 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran
65 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran65 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran
65 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran
 
16. kimia (ptk)
16. kimia (ptk)16. kimia (ptk)
16. kimia (ptk)
 
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI KELOMPOK TERHADAP HASIL BEL...
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI KELOMPOK TERHADAP HASIL BEL...PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI KELOMPOK TERHADAP HASIL BEL...
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI KELOMPOK TERHADAP HASIL BEL...
 
Sogol tugas ptk
Sogol tugas ptkSogol tugas ptk
Sogol tugas ptk
 
Artikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA Kimia
Artikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA KimiaArtikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA Kimia
Artikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA Kimia
 
Group Investigation ppt
Group Investigation pptGroup Investigation ppt
Group Investigation ppt
 
Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)
Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)
Kelompok 7 kelas a2 12 (penerapan teori belajar dalam kehidupan)
 
Definisi model, metode, pendekatan dan strategi pembelajaran
Definisi model, metode, pendekatan dan strategi pembelajaranDefinisi model, metode, pendekatan dan strategi pembelajaran
Definisi model, metode, pendekatan dan strategi pembelajaran
 
Contoh proposal
Contoh proposalContoh proposal
Contoh proposal
 
Meningkatkan partisipasi siswa kelas x
Meningkatkan partisipasi siswa kelas xMeningkatkan partisipasi siswa kelas x
Meningkatkan partisipasi siswa kelas x
 
PTK METODE NTH
PTK METODE NTHPTK METODE NTH
PTK METODE NTH
 
Tugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghari
Tugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghariTugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghari
Tugas 2 ptk febridawati - sma n 1 batanghari
 
Bab ii 10401241010
Bab ii 10401241010Bab ii 10401241010
Bab ii 10401241010
 
Penggunaan model-cooperative-learning-tipe-jigsaw-dkelaalam-media-peta-untuk-...
Penggunaan model-cooperative-learning-tipe-jigsaw-dkelaalam-media-peta-untuk-...Penggunaan model-cooperative-learning-tipe-jigsaw-dkelaalam-media-peta-untuk-...
Penggunaan model-cooperative-learning-tipe-jigsaw-dkelaalam-media-peta-untuk-...
 
Analisis kritis artikel nasional vs internasional
Analisis kritis artikel nasional vs internasionalAnalisis kritis artikel nasional vs internasional
Analisis kritis artikel nasional vs internasional
 
Perbandingan metode kooperatif jigsaw dengan metode ceramah terhadap hasil be...
Perbandingan metode kooperatif jigsaw dengan metode ceramah terhadap hasil be...Perbandingan metode kooperatif jigsaw dengan metode ceramah terhadap hasil be...
Perbandingan metode kooperatif jigsaw dengan metode ceramah terhadap hasil be...
 
Karil waode rosmia
Karil waode rosmiaKaril waode rosmia
Karil waode rosmia
 
Ptk1
Ptk1Ptk1
Ptk1
 
Artikel
ArtikelArtikel
Artikel
 

Similar to Jurnal juanda

LITERRU 2.pdf
LITERRU 2.pdfLITERRU 2.pdf
LITERRU 2.pdf
IkaKurnia17
 
Nht 4
Nht 4Nht 4
Tugasan kelas : Aktiviti 3
Tugasan kelas : Aktiviti 3Tugasan kelas : Aktiviti 3
Tugasan kelas : Aktiviti 3
Nur Rawaidah Rahmat
 
Bagian ii
Bagian ii Bagian ii
Bagian ii
Ardy Saputra
 
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN BENTUK BENDA MELALUI...
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN BENTUK BENDA MELALUI...UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN BENTUK BENDA MELALUI...
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN BENTUK BENDA MELALUI...
Ta'allum: Jurnal Pendidikan Islam
 
Sdn kotalama i malang merupakan sekolah yang menggunakan kurikulum satuan tin...
Sdn kotalama i malang merupakan sekolah yang menggunakan kurikulum satuan tin...Sdn kotalama i malang merupakan sekolah yang menggunakan kurikulum satuan tin...
Sdn kotalama i malang merupakan sekolah yang menggunakan kurikulum satuan tin...mujahidah khilafah (Shintia Minandar)
 
Iis listiani iryanti (037108095)
Iis listiani iryanti  (037108095)Iis listiani iryanti  (037108095)
Iis listiani iryanti (037108095)
Ajir d'Kuvagaa
 
DL X PBL.pdf
DL X PBL.pdfDL X PBL.pdf
DL X PBL.pdf
VinaOktaviani17
 
Evan point proposal mini, mata kulia seminar
Evan  point proposal mini, mata kulia seminarEvan  point proposal mini, mata kulia seminar
Evan point proposal mini, mata kulia seminarEvan Labur
 
Group Investigation PPT
Group Investigation PPTGroup Investigation PPT
Group Investigation PPT
Rony SoulSociety
 
Karya ilmiah ut raha
Karya ilmiah ut rahaKarya ilmiah ut raha
Karya ilmiah ut raha
Operator Warnet Vast Raha
 
Tipe pembelajaran kooperatif
Tipe pembelajaran kooperatifTipe pembelajaran kooperatif
Tipe pembelajaran kooperatif
Septia Nur'aini
 
Penerapan model pembelajaran_inkuiri_untuk_meningkatkan_pemahaman_siswa_tenta...
Penerapan model pembelajaran_inkuiri_untuk_meningkatkan_pemahaman_siswa_tenta...Penerapan model pembelajaran_inkuiri_untuk_meningkatkan_pemahaman_siswa_tenta...
Penerapan model pembelajaran_inkuiri_untuk_meningkatkan_pemahaman_siswa_tenta...Lim Leh Hong
 
Journal lks inkuiri
Journal lks inkuiriJournal lks inkuiri
Journal lks inkuiri
aldialramlilubisDPT
 
pemgaruh DL.pdf
pemgaruh DL.pdfpemgaruh DL.pdf
pemgaruh DL.pdf
VinaOktaviani17
 
Makalah metode pembelajaran jigsaw
Makalah metode pembelajaran jigsawMakalah metode pembelajaran jigsaw
Makalah metode pembelajaran jigsawNor Hidayati
 
Pptjigsaw7
Pptjigsaw7Pptjigsaw7
Pptjigsaw7
Hari Pramono
 

Similar to Jurnal juanda (20)

LITERRU 2.pdf
LITERRU 2.pdfLITERRU 2.pdf
LITERRU 2.pdf
 
Nht 4
Nht 4Nht 4
Nht 4
 
Bahan membuat proposal sm
Bahan membuat proposal smBahan membuat proposal sm
Bahan membuat proposal sm
 
Tugasan kelas : Aktiviti 3
Tugasan kelas : Aktiviti 3Tugasan kelas : Aktiviti 3
Tugasan kelas : Aktiviti 3
 
Bagian ii
Bagian ii Bagian ii
Bagian ii
 
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN BENTUK BENDA MELALUI...
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN BENTUK BENDA MELALUI...UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN BENTUK BENDA MELALUI...
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN BENTUK BENDA MELALUI...
 
Sdn kotalama i malang merupakan sekolah yang menggunakan kurikulum satuan tin...
Sdn kotalama i malang merupakan sekolah yang menggunakan kurikulum satuan tin...Sdn kotalama i malang merupakan sekolah yang menggunakan kurikulum satuan tin...
Sdn kotalama i malang merupakan sekolah yang menggunakan kurikulum satuan tin...
 
Iis listiani iryanti (037108095)
Iis listiani iryanti  (037108095)Iis listiani iryanti  (037108095)
Iis listiani iryanti (037108095)
 
DL X PBL.pdf
DL X PBL.pdfDL X PBL.pdf
DL X PBL.pdf
 
Evan point proposal mini, mata kulia seminar
Evan  point proposal mini, mata kulia seminarEvan  point proposal mini, mata kulia seminar
Evan point proposal mini, mata kulia seminar
 
Group Investigation PPT
Group Investigation PPTGroup Investigation PPT
Group Investigation PPT
 
Karya ilmiah ut raha
Karya ilmiah ut rahaKarya ilmiah ut raha
Karya ilmiah ut raha
 
Karya ilmiah ut raha
Karya ilmiah ut rahaKarya ilmiah ut raha
Karya ilmiah ut raha
 
Tipe pembelajaran kooperatif
Tipe pembelajaran kooperatifTipe pembelajaran kooperatif
Tipe pembelajaran kooperatif
 
Penerapan model pembelajaran_inkuiri_untuk_meningkatkan_pemahaman_siswa_tenta...
Penerapan model pembelajaran_inkuiri_untuk_meningkatkan_pemahaman_siswa_tenta...Penerapan model pembelajaran_inkuiri_untuk_meningkatkan_pemahaman_siswa_tenta...
Penerapan model pembelajaran_inkuiri_untuk_meningkatkan_pemahaman_siswa_tenta...
 
Journal lks inkuiri
Journal lks inkuiriJournal lks inkuiri
Journal lks inkuiri
 
pemgaruh DL.pdf
pemgaruh DL.pdfpemgaruh DL.pdf
pemgaruh DL.pdf
 
Makalah metode pembelajaran jigsaw
Makalah metode pembelajaran jigsawMakalah metode pembelajaran jigsaw
Makalah metode pembelajaran jigsaw
 
Bab 1 5 jadi
Bab 1 5 jadiBab 1 5 jadi
Bab 1 5 jadi
 
Pptjigsaw7
Pptjigsaw7Pptjigsaw7
Pptjigsaw7
 

Jurnal juanda

  • 1. 1 EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN KONSEP EKOSISTEM PADA MATA PELAJARAN IPA DI SMP Juanda ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran kooperatif tipe terhadap peningkatan aktivitas belajar dan penguasaan konsep ekosistem pada mata pelajaran IPA di SMP. Populasi yang dijadikan bahan penelitian adalah siswa kelas VII SMP Negeri 2 Cililin sebanyak 6 kelas dan yang dijadikan sampel penelitian 2 kelas yang terdiri dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Metode penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimen yang dilakukan selama tiga kali pertemuan. Istrumen yang digunakan yaitu tes dan observasi. Hasil dari uji hipotesis menunjukkan adanya perbedaan secara signifikan dalam aktivitas belajar siswa dan penguassan kosep ekosistem dengan rata-rata nilai kelompok eksperimen 76.47, kelompok kontrol 59.17 untuk penguasaan konsep, kelompok eksperimen 68.82, kelompok kontrol 51.56 untuk aktivitas belajar. Rata-rata nilai ini menunjukkan bahwa pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dapat meingkatkan aktivitas belajar dan penguasaan konsep ekosistem pada mata pelajaran IPA di SMP Negeri 2 Cililin. EFFECTIVENESS OF COOPERATIVE LEARNING TYPE JIGSAW TO IMPROVE ACTIVITY LEARNING AND MASTERY OF THE CONCEPTS ECOSYSTEM ON THE SUBJECTS IPA IN JUNIOR HIGH SCHOOL Juanda ABSTRACT This research’s aimed to find out the effectiveness of cooperative learning type jigsaw to improve activity learning and mastery of the concepts ecosystem on the subjects IPA in junior high school. The populations in this research were two classes, the experimental class and the control class. the research method that used was quasi-experimental which is done for three times the meeting. the research instrument used was test and observation. Based on the research that showed there is a difference of significant activity learning and mastery of the concepts ecosystem with average score experiment group 76 47, control group 59,17 for mastery of the concepts, group experiment 68.82, group control 51.56 for activity learning. The average score showed that cooperative learning type jigsaw can be increase to activity learning and mastery of the concepts ecosystem on the subjects IPA in SMPN 2 Cililin.
  • 2. 2 PENDAHULUAN Pembelajaran IPA bukan hanya untuk menguasai sejumlah pengetahuan sebagai produk IPA, tetapi juga harus menyediakan ruang yang cukup untuk tumbuh berkembangnya sikap ilmiah, berlatih melakukan proses pemecahan masalah, dan penerapan IPA dalam kehidupan nyata. Kecenderungan pembelajaran IPA pada masa kini adalah peserta didik hanya mempelajari IPA sebagai produk, menghafalkan konsep, prinsip, hukum, dan teori. Keadaan ini diperparah oleh pembelajaran yang berorientasi pada tes/ujian. Akibatnya IPA sebagai sikap, proses, dan aplikasi tidak tersentuh dalam pembelajaran. Kenyataan dilapangan bahwa proses pembelajaran yang berlangsung khususnya IPA, pembelajaran kurang menekankan kepada aktivitas belajar siswa, sesuai dengan pendapat Sanjaya (2009) yaitu : Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghapal informasi, otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya itu untuk menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Belajar bukanlah menghafal sejumlah fakta atau informasi. Belajar adalah berbuat memperoleh pengalaman tertentu sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Karena itu, strategi pembelajaran harus dapat mendorong aktivitas siswa. Aktivitas siswa tidak dimaksudkan terbatas pada aktivitas fisik, akan tetapi juga meliputi aktivitas yang bersifat psikis seperti aktivitas mental (Sanjaya, 2009: 130). Keaktifan siswa dapat dilihat dalam hal turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya, terlibat dalam pemecahan masalah, bertanya kepada siswa lain atau kepada guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapi, berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan pemecahan masalah, melaksanakan diskusi kelompok sesuai pentunjuk guru, menilai kemampuan dirinya dan hasil- hasil yang diperolehnya, melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah yang sejenis, dan kesempatan menggunakan atau menerapkan apa yang telah
  • 3. 3 diperolehnya dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapinya ( Sudjana, 2009:61). Lara dan Hasan (Kamarga, 2011) Belajar aktif adalah pendekatan pembelajaran yang dapat menggunakan berbagai model belajar seperti kooperatif learning, experiential learning, transpormative learning. Dengan demikian bahwa pembelajaran dengan menggunakan kooperatif diyakini dapat megatasi permasalahan-permasalahan dalam proses pembelajaran terutama untuk mengaktifkan siswa atau meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar. Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran yang mendukung pembelajaran kontekstual. Pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dalam kelompok secara bergotong royong (kooperatif) akan menimbulkan suasana belajar partisipatif dan menjadi lebih hidup. Teknik pembelajaran kooperatif dapat mendorong timbulnya gagasan yang lebih bermutu dan dapat meningkatkan kreativitas siswa (Rusman. 2011). Slavin (Sanjaya,2009) mengemukakan dua alasan, pertama, beberapa hasil penelitian membuktikan bahwa penggunaan kooperatif dapat meningkatkan prestasi belajar siswa sekaligus dapat meningkatkan kemampuan hubungan sosial, menumbuhkan sikap menerima kekurangan diri. Kedua, pembelajaran kooperatif dapat merealisasikan kebutuhan siswa dalam belajar berpikir, memecahkan masalah, dan mengintegrasikan pengetahuan dengan keterampilan. Dari dua alasan tersebut, maka pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pembelajaran yang dapat memperbaiki sistem pembelajaran yang selama ini memiliki kelemahan. Jigsaw merupakan bagian dari teknik-teknik pembelajaran kooperatif. Jika pelaksanaan prosedur pembelajaran kooperatif ini benar, akan memungkinkan untuk dapat mengaktifkan siswa sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Kooperatif tipe Jigsaw merupakan model pembelajaran kooperatif dimana siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4 – 6 orang secara heterogen dan bekerja sama saling ketergantungan yang positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian materi pelajaran yang harus dipelajari dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok yang lain (Arends R.I., 1997).
  • 4. 4 Jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompoknya yang lain. Dengan demikian, “siswa saling tergantung satu dengan yang lain dan harus bekerja sama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan” (Lie A., 2008). METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif eksperimen (quasi eksperiment). Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian eksperimen ini adalah Randomized Control Group Pretest-Posttest Design. Penelitian diawali dengan pemilihan dua kelompok secara acak, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, kemudian diberikan tes awal untuk masing-masing kelompok guna mengidentifikasi kemampuan awal siswa. Selanjutnya dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada kelas eksperimen dan pembelajaran diskusi kelompok secara konvensional pada kelas kontrol. Selama proses pembelajaran berlangsung dilakukan observasi untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dan setelah pembelajaran selesai dilakukan tes akhir untuk mengidentifikasi penguasaan konsep siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII sebanyak enam kelas. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah kelas VII sebanyak dua kelas yang dipilih secara acak yaitu kelas VII.B dan kelas VII.C dengan pertimbangan bahwa pada waktu pembagian kelas sekolah telah membagi siswa atas dasar pembagian yang sama dan dianggap homogen. Untuk memperoleh data dalam penelitian ini digunakan tiga macam instrumen, yang terdiri dari tes,observasi,dan angket. Tes adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Metode tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur penguasaan konsep siswa dalam materi pelajaran ekosistem. Observasi dilakukan untuk melihat keterlaksanaan pembelajaran Kooperatif tipe jigsaw dan pembelajaran diskusi kelompok dalam pembelajaran yang dilakukan. Tujuannya adalah untuk melihat aktivitas belajar siswa selama
  • 5. 5 dalam proses pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada kelas eksperimen dan pembelajaran diskusi kelompok pada kelas kontrol. Lembar pedoman angket digunakan untuk memperoleh tanggapan siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw yang digunakan pada pembelajaan IPA. Angket ini menggunakan skala likert, setiap siswa diminta untuk menjawab pertanyaan dengan jawaban Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penguasaan Konsep 1. Tes Awal (Pre-Test) Berdasar hasil tes awal (pre-test) dari kelas yang akan mendapatkan pemebelajaran kooperatif tipe jigsaw (kelompok eksperimen) dan kelas yang akan mendapat pembelajaran menggunakan diskusi kelompok biasa (kelompok kontrol) diperoleh nilai rata-rata kelompok eksperimen 48.60 dan kelompok kontrol 48.40. Setelah dilakukan uji prasyarat menunjukan sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan homogen. Berdasarkan hasil uji hipotesis dengan Uji t Independent Samples Test menunjukan t hitung < t tabel (0.059 < 2.021 ) dan Sig.(2-tailed) = 0,953 > α = 0.05 maka Ho diterima dan H1 ditolak. Dengan demikian tidak terdapat perbedaan penguasaan konsep siswa pada tes awal antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen. Dengan kata lain kelompok kontrol dan kelompok eksperimen memiliki kemampuan yang sama dalam penguasaan konsep pada materi ekosistem. 2. Tes Akhir (Post-Test) Berdasar hasil tes akhir (Post-test) dari kelompok eksperimen kelompok control diperoleh nilai rata-rata kelompok eksperimen 76.47 dan kelompok kontrol 59.17. Setelah dilakukan uji prasyarat menunjukan sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan homogen. Berdasarkan hasil uji hipotesis dengan Uji t Independent Samples Test menunjukan t hitung > t tabel (4.931 > 2.021 ) dan Sig.(2-tailed) = 0.00 < α =
  • 6. 6 0.05 maka Ho ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian terdapat perbedaan hasil post-test penguasaan konsep siswa antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen. Dengan kata lain kelompok eksperimen memiliki kemampuan yang berbeda dengan kelompok kontrol dalam penguasaan konsep pada materi ekosistem. Hal ini dapat dilihat pula dari rata-rata tes akhir (Post-test) penguasaan konsep kelompok eksperimen (76.47) lebih tinggi dari kelompok kontrol (59.17). untuk lebih jelasnya tertera dalam rekavitulasi pada tabel berikut. Rekavitulasi nilai rata-rata hasil pre-tes dan pos-tes pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel 1.1 Tabel 1.1 Rekapitulasi Nilai Rata-rata Kelompok Kontrol Kelompok Eksperimen Pre-Test Post-Test Pre-Test Post-Test Rata-rata 48.40 59.17 48.60 76.47 Nilai Min 27 23 23 55 Nilai Max 73 86 77 100 Meningkatnya penguasaan konsep siswa pada materi ekosistem dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ini, dikarenakan pada pembelajaran ini ada tahap saling mengajar (peer tutorial). Seperti yang diungkapkan (Anita Lie, 2008) proses belajar tidak harus berasal dari guru menuju siswa. Siswa bisa juga saling mengajar dengan sesama siswa yang lainnya dengan kata lain siswa memiliki dua tanggung jawab, yaitu mereka belajar untuk dirinya sendiri dan membantu sesama anggota kelompok untuk belajar. Bahkan, banyak penelitian menunjukkan bahwa pengajaran oleh rekan sebaya ternyata lebih efektif daripada pengajaran oleh guru. Dalam pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terjadi komunikasi banyak arah, komunikasi ini tidak hanya melibatkan interaksi dinamis antara guru dengan siswa tetapi juga melibatkan interaksi yang dinamis antara siswa yang satu dengan siswa yang lainnya. Proses belajar mengajar dengan pola komunikasi ini mengarah kepada proses pengajaran yang mengembangkan kegiatan siswa yang
  • 7. 7 optimal, sehingga menumbuhkan siswa belajar aktif (Fathurrohman, 2007). Menurut Litlejohn (Whardana, 2010), komunikasi adalah kebutuhan yang paling mendasar. Manusia dapat melakukan interaksi sosialnya dengan baik hanya dengan perantara komunikasi. Melalui interaksi sosial, manusia mendapatkan informasi tentang segala hal yang dibutuhkan untuk memenuhi kelangsungan hidupnya. Dengan demikian penguasaan konsep dalam penelitian ini yang menggunakan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw diperoleh siswa bukan dari guru semata, melainkan dari berbagai sumber termasuk dari siswa lain melalui proses diskusi. B. Aktivitas Belajar Berdasarkan hasil analisis uji statistik dari tiga pertemuan tersebut menunjukan bahwa aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan aktivitas belajar siswa pada kelas kontrol. Rekavitulasi aktivitas belajar siswa selama tiga pertemuan dapat dilihat pada tabel 1.2 Tabel 1.2 Rekavitulasi Aktivitas Belajar Siswa Pertemuan Ke. Nilai Rata-rata Aktivitas Kel.Eksperimen Kel.Kontrol 1 70.47 50.03 2 66.30 48.93 3 69.70 55.73 Rata-rata 68.82 51.56 Dilihat dari hasil observasi dari kelas ekperimen yang menggunakan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw menunjukan aktivitas belajar siswa yang cukup baik dibandingkan dengan aktivitas belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran diskusi kelompok biasa dan kerjasama kelompok pada kelas eksperimen menunjukan lebih baik dari pada kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran diskusi kelompok biasa. Pembelajaran kooperatif berbeda dengan strategi pembelajaran yang lain. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari proses pembelajaran yang lebih menekankan kepada proses
  • 8. 8 kerja sama dalam kelompok. Tujuan yang ingin dicapai tidak hanya kemampuan akademik dalam pengertian penguasaan bahan pelajaran, tetapi juga adanya unsur kerja sama untuk penguasaan materi. Adanya kerja sama inilah yang menjadi ciri khas dari pembelajaran kooperatif (Sanjaya, 2009). Rusman ( 2011), menyatakan bahwa model kooperatif jigsaw ini siswa memiliki banyak kesempatan untuk megemukakan pendapat dan mengolah informasi yang didapat dan dapat meningkatkan keterampilan berkomunikasi, anggota kelompok bertanggung jawab terhadap keberhasilan kelompoknya dan ketuntasan bagian materi yag dipelajari dan dapat menyampaikan informasi kepada kelompok lain. Menurut Hamalik (2005: 172), belajar tidak cukup hanya dengan mendengar dan melihat tetapi harus dengan melakukan aktivitas yang lain diantaranya membaca, bertanya, menjawab, berpendapat, mengerjakan tugas, menggambar, mengkomunikasikan, presentasi, diskusi, menyimpulkan, dan memanfaatkan peralatan. Aktivitas dalam suatu pembelajaran bukan hanya siswa yang aktif belajar tetapi di lain pihak, guru juga harus mengorganisasi suatu kondisi yang dapat mengaktifkan siswa dalam belajar. Oleh karena itu, salah satu usaha yang dapat dilakukan guru adalah merencanakan dan menggunakan model pembelajaran yang dapat mengkondisikan siswa agar belajar secara aktif. Menurut Anita Lie (2002: 8), salah satu model pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa adalah pembelajaran kooperatif. Terdapat beberapa tipe dalam pembelajaran kooperatif, salah satunya adalah tipe jigsaw. KESIMPULAN Berdasarkan analisis hasil post-test penguasaan dengan menggunakan uji t Independent Samples Test menunjukan perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dengan demikian pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan penguasaan konsep siswa pada materi ekossitem. Pembelajaran koooperatif tipe jigsaw selain dapat meningkatkan penguasaan konsep, juga menunjukkan aktivitas belajar siswa di kelas eksperimen dengan mengunakan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw lebih baik dibandingkan dengan aktivitas belajar siswa pada kelas kontrol.
  • 9. 9 DAFTAR PUSTAKA Arends, R. I. (1997). Classroom Instruction and Management. New York: McGraw Hill Companies. Arends, R. I. (2001). Learning to Teach. New York: McGraw Hill Companies. Budimansyah D. , Suparlan & Meirawan D. (2010). PAKEM : Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Bandung : Genesindo Depdiknas (2009). Srategi Pembelajaran MIPA. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Dimyati & Mudjiono (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta Fathurrohman P. & Sutikno S. (2010).Strategi Belajar Mengajar : Melalui Penanaman Konsep Umum dan Konsep Islami. Bandung : Refika Aditama Howe, A.C. & Jones, L. (1993). Engaging Children in Science. New York: Macmilan Publishing Company. Hamalik O. ( 2010). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. __________. ( 2009). Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Jakarta: Bumi aksara. Hermawan H. (2000). Dasar-Dasar Komunikasi dan Keterampilan Dasar Mengajar. Bandung : Citra Praya. Ibrahim, M. (2000). Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Program Pasca Sarjana Unesa Isjoni. (2010). Cooperative Learning: Efektifitas Pembelajaran Kelompok. Bandung: Alfabeta Joyce B, Weil M, & Calhoun E. (2009). Models Of Teaching. USA.Pearson Education, Inc, Publishing as Allyn & Bacon Johnson L. A.( 2005). Teaching Outside the Box: How to Grab Your Students by Their Brains Author. San Fransisco: Jossey-Bass a Wiley Imprint 989 Market Stret Johnson E. B. (2002). Contextual Teaching and Learning : what it is and why it’s here to stay. California : Corwin Press, Inc., Thousand Oaks Kamarga H., Ahmad A.R. & Wan Mamat W.H (2011). “ Educational Comparative in Curriculum For Aktive Learning”, dalam Proceedings Internasional Seminar. Bandung : HIPKIN
  • 10. 10 Lie A. ( 2008). Cooperative Learning. Jakarta : Gramedia Rusman .(2011), Model-Model Pembelajaran, Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada Rustaman, N. et al. (2003). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung : Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI. Sanjaya W, (2009), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group ___________, (2010), Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta : Kencana Prenada Media Group __________.( 2007). Interaksi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Sudjana N. ( 2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Slavin R.E. (2005). Cooperative Learning: theory, research and Practice. London : Allymand Bacon. Sugiyono, (2008). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV Alfabeta Wahyudin ( 2008). Pembelajaran dan Model-Model Pembelajaran. Jakarta : CV IPA Abong Wardhana Y. (2010). Teori Belajar dan Mengajar. Bandung : PT Pribumi Mekar.