SlideShare a Scribd company logo
PEDOMAN TEKNIS PENULISAN LAPORAN PRAKTIK KERJA
       LAPANGAN BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI
            NEGARA PROGRAM DIPLOMA III KEUANGAN 1

                                                  BAB I
                                          PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
        Penulisan laporan Praktik Kerja Lapangan merupakan salah satu kegiatan yang
dilakukan oleh mahasiswa dalam menyelesaikan pendidikan Program Diploma III
Keuangan di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara setelah melaksanakan Praktik Kerja
Lapangan. Pedoman ini disusun untuk membantu mahasiswa dalam penulisan laporan
Praktik Kerja Lapangan, menyeragamkan format tulisan, dan meningkatkan kualitas
laporan Praktik Kerja Lapangan di lingkungan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara. Dengan
adanya pedoman ini, mahasiswa diharapkan dapat bekerja lebih efisien dalam penulisan
laporan Praktik Kerja Lapangan.
        Mahasiswa yang akan membuat laporan Praktik Kerja Lapangan diwajibkan untuk
membuat proposal. Proposal laporan Praktik Kerja Lapangan tersebut merupakan gambaran
dari penelitian yang akan dilakukan oleh mahasiswa yang bersangkutan dan rencana isi dari
karya ilmiah tersebut. Proposal harus mendapat persetujuan dari pembimbing laporan
Praktik Kerja Lapangan dan Direktur Sekolah Tinggi Akuntansi Negara atau pejabat yang
ditunjuk.


B. Tujuan
        Pedoman penulisan laporan Praktik Kerja Lapangan ini bertujuan untuk memberikan
petunjuk dan arahan kepada mahasiswa Program Diploma III Keuangan di Sekolah Tinggi
Akuntansi Negara. Ketentuan dan format yang terkandung dalam pedoman ini merupakan
panduan untuk penulisan laporan Praktik Kerja Lapangan yang berlaku di lingkungan
Sekolah Tinggi Akuntansi Negara.


C. Pengertian
      Dalam keputusan ini, yang dimaksud dengan:
1. Direktur STAN adalah Direktur Sekolah Tinggi Akuntansi Negara.
2. Pembimbing laporan Praktik Kerja Lapangan adalah dosen/pengajar yang telah
      ditunjuk/ditetapkan oleh Direktur STAN untuk membimbing mahasiswa dalam penulisan
      laporan Praktik Kerja Lapangan.


1
    Disusun berdasarkan Peraturan Direktur STAN Nomoer PER-001/PP.7/2007 dengan penambahan informasi.

                                                                                       halaman 1 dari 26
3. Penilai laporan Praktik Kerja Lapangan adalah dosen/pengajar yang telah ditunjuk/ditetapkan
   oleh Direktur STAN untuk menjadi Ketua dan atau Anggota Tim Penilai laporan Praktik
   Kerja Lapangan.
4. Mahasiswa adalah mahasiswa Program Diploma III Keuangan Spesialisasi Kebendaharaan
   Negara dan mahasiswa Program Diploma III Keuangan Spesialisasi Pengurusan Piutang dan
   Lelang Negara yang diwajibkan untuk menyusun laporan Praktik Kerja Lapangan setelah
   menyelesaikan Praktik Kerja Lapangan.


                                             BAB II
                                    KETENTUAN UMUM


A. Pencetakan dan Penjilidan
1. Naskah diketik dengan bantuan komputer dan dicetak menggunakan printer dengan tinta
   hitam (bukan dot matrix). Khusus pada pencetakan gambar berwarna, pada naskah asli dapat
   dicetak berwarna.
2. Naskah dicetak pada kertas HVS berukuran A4 (21 x 29,7 cm) dengan berat 70-80 gram.
3. Naskah dicetak pada satu halaman muka (tidak bolak-balik).
4. Naskah laporan Praktik Kerja Lapangan harus dijilid dengan sampul keras (hardcover)
   ukuran A4 berwarna merah hati untuk Program Diploma III Keuangan Spesialisasi
   Kebendaharaan Negara dan berwarna hijau untuk Program Diploma III Keuangan
   Spesialisasi Pengurusan Piutang dan Lelang Negara.
5. Untuk memisahkan satu bab dengan bab berikutnya, digunakan halaman pembatas berupa
   kertas tipis (40-50 gram) berwarna sama dengan sampul, namun lebih muda.
6. Tulisan pada sampul berwarna kuning emas.


B. Marjin (Batas Tepi Teks)
   Naskah selain baris terakhir dari paragraf harus ditulis rata kanan dengan ketentuan sebagai
berikut:
1. Marjin kiri         : 1,5 inci
2. Marjin kanan        : 1 inci
3. Marjin atas         : 1,5 inci
4. Marjin bawah        : 1,5 inci    .
Khusus untuk halaman bab, marjin atas adalah 3 inci. Jarak bab dengan judul bab adalah 2 spasi.
Sedangkan jarak antara judul bab dan teks adalah 3 spasi.


C. Huruf
   Naskah ditulis menggunakan huruf Times New Roman dengan rincian:
1. Naskah normal atau teks menggunakan ukuran 12.

                                                                             halaman 2 dari 26
2. Bab dan judul bab menggunakan ukuran 14 dan dicetak tebal (bold), seluruhnya
   menggunakan huruf kapital dan diletakkan di tengah (center).
3. Sub-bab menggunakan ukuran 12, dicetak tebal dan ditulis dengan huruf kapital hanya di
   awal kata.
4. Sub-sub-bab menggunakan ukuran 12, dicetak tebal dan ditulis dengan huruf kapital di awal
   kalimat serta diakhiri dengan tanda titik.
5. Sub-sub-sub-bab berikutnya menggunakan ukuran 12, tanpa dicetak tebal. Huruf kapital pada
   awal kalimat saja serta diakhiri dengan tanda titik.


D. Jarak Baris (Spasi)
   Jarak baris dalam teks adalah:
1. dua spasi untuk teks normal;
2. satu spasi untuk kutipan langsung yang lebih dari empat baris, dan daftar pustaka;
3. dua spasi untuk jarak antar unsur dalam daftar pustaka.


E. Huruf Miring
   Untuk keperluan penulisan laporan Praktik Kerja Lapangan, huruf miring (italic) digunakan
untuk kata-kata asing yang belum diserap ke dalam Bahasa Indonesia dan dalam Daftar Pustaka.


F. Penomoran Halaman
Ketentuan untuk memberikan nomor halaman adalah sebagai berikut:
1. Nomor halaman adalah angka arab (1, 2, dst.).
2. Khusus pada halaman judul bab, nomor halaman diletakkan di tengah bagian bawah
   halaman, dengan jarak 1 inci dari marjin bawah dan 2 spasi dari teks untuk halaman yang
   penuh.
3. Pada halaman-halaman lainnya, nomor halaman diletakkan di kanan atas dengan jarak 1 inci
   dari marjin kanan dan 2 spasi dari teks.
4. Nomor halaman diberikan secara berurutan dari Bab I hingga Daftar Pustaka.
5. Untuk nomor halaman pada Bagian Pendahuluan (kecuali halaman judul) digunakan angka
   romawi kecil (i, ii, iii, iv, dst.).


G. Penomoran Bagian-Bagian Teks
   Penomoran bab menggunakan angka Romawi (I, II, dan seterusnya), sedangkan bagian-
bagian dan bab (sub-bab dan rincian selanjutnya) menggunakan kerangka penomoran
dengan urutan sebagaimana berikut ini:




                                                BAB I

                                                                              halaman 3 dari 26
A. Sub-Bab
1. Sub-sub-bab.
a. Sub-sub-sub-bab.
1) Sub-sub-sub-sub-bab.
2) Sub-sub-sub-sub-bab.
b. Sub-sub-sub-bab.
B. Sub-Bab
    Karena penomoran tersebut menggunakan angka/huruf yang berbeda, maka penulisannya
tidak perlu makin menjorok ke dalam. Dengan kata lain, rincian mulai Sub-Bab dan seterusnya
dimulai dari marjin kiri yang sama.
    Yang perlu diperhatikan di sini adalah keparalelan judul (sub-judul) yang bersangkutan.
Maksudnya jika judul untuk Sub-Bab (yang menggunaan huruf kapital, misal A) menggunakan
kata benda maka semua Sub-Bab yang lainnya (B, C, dan seterusnya) harus juga menggunakan
kata benda. Demikian pula untuk pernbagian atau rincian yang lain.
    Contoh judul yang tidak paralel:
    a. Perencanaan Pemeriksaan.
    b. Pelaksanaan Pemeriksaan.
    c. Menyusun Laporan Pemeriksaan.
    Contoh judul yang paralel:
    a. Perencanaan Pemeriksaan.
    b. Pelaksanaan Pemeriksaan.
    c. Penyusunan Laporan Pemeriksaan.


         Kesalahan yang sering terjadi dalam praktik yaitu penggunaan huruf besar/kecil dan
penggunaan cetak tebal. Penggunaan huruf besar pada setiap kata hanya digunakan untuk
Sub-Bab, sedangkan untuk yang lainnya huruf besar hanya digunakan pada kata pertama. Cetak
tebal hanya digunakan untuk Sub-Bab dan Sub-sub-bab, selebihnya tidak menggunakan cetak
tebal.
         Masalah yang kadang dihadapi oleh mahasiswa yaitu penggunaan bulleting untuk
menampilkan beberapa item rincian. Keraguan muncul dalam menentukan apakah bulleting
perlu mengikuti susunan penomoran pada Sub-Bab. Untuk mengatasi masalah ini, bulleting
sebaiknya menggunakan pengkodean nomor yang berbeda dengan Sub-Bab supaya dapat
dibedakan dengan Sub-Bab. Penggunaan pengkodean khusus untuk bulleting ini sebaiknya
dilakukan secara konsisten di setiap bagian tulisan ilmiah supaya pembaca lebih mudah
mengenali setiap bulleting yang disajikan.




                                                                          halaman 4 dari 26
H. Paragraf2
1. Kesatuan (unity).
        Setiap paragraf hanya mengandung satu gagasan utama. Salah satu cara yang
    sangat baik untuk menghindari bercampurnya beberapa gagasan utama dalam satu
    paragraf ketika mengembangkan suatu paragraf adalah dengan penggunaan kalimat
    inti atau kalimat kunci (topic sentence).
2. Pengembangan (expansion).
        Suatu paragraf sebaiknya tidak hanya terdiri dari satu kalimat saja. Suatu paragraf
    yang utuh biasanya meliputi gagasan utama (kalimat inti) dan pengembangannya
    sehingga akan terdiri dari dua kalimat atau lebih.
3. Koherensi.
        Suatu paragraf yang baik akan memudahkan pembaca untuk memahami dan
    mengikuti gagasan utama dan dukungannya. Hal ini sangat ditentukan oleh kesatuan
    dan pengembangan alinea tersebut. Selain itu, sistematika dan urutan dalam
    penyampaian gagasan juga penting. Untuk ini, gunakanlah kata kunci dan kata atau
    frasa penghubung yang sesuai (misal, karena itu, dengan demikian, dsb.) sebagai
    sarana untuk mengendalikan kejelasan dan konsistensi.
4. Kalimat efektif.
        Kesatuan, kejelasan dan konsistensi hanya dapat dicapai dengan menyusun
    kalimat efektif. Oleh sebab itu, perhatikan struktur kalimat. Perhatikan subjek,
    predikat, keterangan dan seterusnya, agar kalimat yang tersusun bukan kalimat rancu
    (kacau).
5. Penulisan.
        Setiap paragraf selalu ditulis menjorok ke dalam pada ketukan keenam. Penulisan
    teks harus rata kanan (justified), kecuali ujung kalimat terakhir pada paragraf yang
    bersangkutan.


        Kesalahan yang sering dilakukan oleh seorang mahasiswa dalam menulis kalimat yang
efektif sebagai berikut:
1. Menggunakan kata tanya seperti “dimana” untuk kalimat yang bukan kalimat tanya.
2. Kalimat terlalu panjang sehingga sulit dimengerti. Cara mengatasinya yaitu dengan memecah
    satu kalimat yang panjang menjadi beberapa kalimat yang lebih pendek.




2
 Penjelasan yang lebih mendalam mengenai penyusunan paragraf yang memenuhi kaidah tata bahasa Indonesia
dapat diperoleh dari buku teks bahasa Indonesia, seperti buku “Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan
Tinggi” karangan Zaenal Arifin dan Amran Tasai. Buku ini juga banyak memberikan contoh kesalahan yang sering
dilakukan dalam pembuatan kalimat.

                                                                                         halaman 5 dari 26
Kalimat berikut ini memiliki masalah penggunaan kata tanya “bagaimana” yang

tidak tepat.

           Desentralisasi fiskal merupakan penyerahan kewenangan di bidang keuangan
           antar level pemerintahan yang mencakup bagaimana pemerintah pusat
           mengalokasikan sejumlah besar dana dan/atau sumber-sumber daya ekonomi
           kepada daerah untuk dikelola menurut kepentingan dan kebutuhan daerah itu
           sendiri.


         Contoh perbaikan yang dapat dilakukan adalah dengan mengubah struktur kalimat

sehingga menjadi:

           Desentralisasi fiskal merupakan penyerahan kewenangan di bidang keuangan
           antar level pemerintahan yang mencakup pengalokasian sejumlah besar dana
           dan/atau sumber-sumber daya ekonomi oleh pemerintah pusat kepada daerah
           untuk dikelola menurut kepentingan dan kebutuhan daerah itu sendiri.

         Kalimat berikut ini memiliki masalah penggunaan kata tanya “dimana” yang tidak

tepat.

           Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) adalah rencana keuangan
           tahunan pemerintah daerah yang dibahas dan disetujui oleh pemerintah daerah
           dan DPRD yang telah ditetapkan dengan peraturan daerah (Perda) dimana
           menyerupai kedudukan APBN dalam keuangan negara.

         Contoh perbaikan yang dapat dilakukan adalah dengan mengubah struktur kalimat

sehingga menjadi:

           Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) adalah rencana keuangan
           tahunan pemerintah daerah yang dibahas dan disetujui oleh pemerintah daerah
           dan DPRD yang telah ditetapkan dengan peraturan daerah (Perda) yang
           menyerupai kedudukan APBN dalam keuangan negara.



I. Catatan Kaki
    Catatan kaki digunakan bila perlu atau dengan kata lain seminimal mungkin. Catatan kaki
hanya digunakan untuk memberikan tambahan informasi yang oleh penulis dianggap penting
bagi pembaca, tetapi tidak cukup vital untuk dimasukkan ke dalam teks. Catatan kaki tidak
digunakan untuk menyebutkan referensi.


J. Pemakaian Bahasa Baku
    Penulisan laporan Praktik Kerja Lapangan harus menggunakan Bahasa Indonesia atau
Bahasa Inggris baku. Kalimat harus utuh dan lengkap. Ejaan dan penggunaan tanda baca
harus tepat. Gunakan buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan,
Pedoman Umum pembentukan istilah, dan Kamus Besar Bahasa Indonesia sebagai acuan.

                                                                           halaman 6 dari 26
Mahasiswa yang penulisan laporan Praktik Kerja Lapangannya menggunakan bahasa
Inggris dapat menggunakan British English atau American English.
         Salah satu cara yang disarankan dalam mengatasi kesulitan menentukan apakah suatu
kata termasuk kata baku yaitu dengan mengakses alamat website Kamus Besar Bahasa
Indonesia online di http://pusatbahasa.kemdiknas.go.id/kbbi. Daftar kata-kata yang
sering salah penggunaannya dapat dilihat di buku “Cermat Berbahasa Indonesia untuk
Perguruan Tinggi”. Contoh penggunaan yang tidak benar sebagai berikut.


Tidak Baku                                     Baku
Analisa                                        Analisis
Praktek                                        Praktik
Rp.3.000,-                                     Rp3.000,00
Resiko                                         Risiko
Subyek                                         Subjek
Obyek                                          Objek




                                                                         halaman 7 dari 26
BAB III
                               SISTEMATIKA PENYAJIAN


A. Susunan Isi
   Laporan Praktik Kerja Lapangan meliputi tiga bagian utama, yaitu (1) bagian pendahuluan;
(2) batang tubuh; dan (3) bagian penutup. Kandungan dari masing-masing bagian tersebut adalah
sebagai berikut:


1. Bagian Pendahuluan.
   Bagian pendahuluan terdiri dari:
a. Halaman judul, dengan format sebagaimana tampak dalam Contoh 1.
b. Halaman persetujuan, dengan format sebagaimana tampak dalam Contoh 2.
c. Kata pengantar.
d. Daftar isi.
e. Daftar tabel, bila ada.
f. Daftar gambar/grafik, bila ada.
g. Daftar lampiran, bila ada
Daftar tabel, gambar, serta lampiran diperlukan jika terdapat tiga atau lebih tabel, gambar, dan
lampiran.


2. Batang tubuh.
   Batang tubuh (teks) terdiri dari bab-bab sebagai berikut:
a. Bab I, merupakan bab pendahuluan, berisi uraian tentang latar belakang atau alasan
   pemilihan pokok bahasan.
b. Bab II, yang menguraikan permasalahan yang akan dikaji/ dibahas/dianalisis.
c. Bab III, berisi pembahasan/analisis atas Bab II.
d. Bab IV, yang mengemukakan kesimpulan-kesimpulan yang dapat ditarik dari uraian pada
   Bab III.


3. Bagian penutup.
   Bagian penutup terdiri dari:
a. Daftar pustaka atau referensi.
b. Lampiran-lampiran.


B. Komposisi Halaman
   Jumlah halaman untuk masing-masing bab ditentukan berdasarkan persentase sebagaimana
tampak pada Tabel berikut:



                                                                               halaman 8 dari 26
Tabel 1. Proporsi lsi Laporan Praktik Kerja Lapangan

                  Bab                                     Proporsi (%)
Pendahuluan                                                  8 - 13
Kondisi/objek/permasalahan yang dikaji                      25 - 30
Pembahasan                                                  50 - 60
Kesimpulan dan saran                                         7 - 12
Jumlah halaman minimum (tidak termasuk
Lampiran dan Bagian Pendahuluan)                          25 halaman




                                                                      halaman 9 dari 26
BAB IV
                                       KUTIPAN


A. Pertimbangan untuk Mengutip

     Keputusan untuk mengutip atau tidak terletak pada penulis yang bersangkutan. Akan
tetapi, perlu diperhatikan bahwa setiap kutipan haruslah relevan dengan masalah yang
sedang dibahas. Selain itu, suatu kutipan hendaknya tidak terlampau panjang.


B. Cara-cara untuk Mengutip

    Pada dasarnya ada dua cara untuk mengutip suatu sumber, yakni secara langsung (asli)
dan secara tidak langsung (dengan menyadur atau parafrase). Kutipan langsung (asli) adalah
kutipan yang mengambil secara persis kata demi kata (verbatim) dari sumbernya, sedangkan
kutipan dengan saduran adalah kutipan yang sudah diubah dengan kata-kata sendiri. Kedua
jenis kutipan ini diperkenankan. Ada pedoman-pedoman tertentu yang dapat diikuti untuk
mengutip. Misalnya jika mengubah dengan kata-kata sendiri akan mengakibatkan
perubahan arti, maka kutipan langsung merupakan pilihan yang terbaik. Demikian pula, jika
penggunaan kata-kata sendiri tersebut akan dapat menyebabkan kesalahpahaman. Tentu
saja, hal ini sangat tergantung pada keahlian yang bersangkutan.

    Sumber kutipan ditulis langsung pada teks dengan dimasukkan dalam kalimat dan
dilengkapi dengan tanda kurung untuk rinciannya. Nama belakang penulis dan tahun
penerbitan (dan nomor halaman untuk kutipan langsung) harus dicantumkan dalam naskah,
bukan pada catatan kaki.
    Apabila penulis berjumlah lebih dari tiga orang, maka hanya nama belakang penulis
pertama yang dicantumkan dalam teks disertai dengan kata "et al." yang mewakili penulis-
penulis lainnya. Contoh penulisan dapat dilihat pada subbab tentang penulisan kutipan
berikut ini. Nomor halaman wajib dicantumkan untuk kutipan langsung dan saduran yang
merujuk pada halaman tertentu dari sumber.
    Kelalaian untuk menuliskan sumber kutipan langsung/saduran, baik disengaja maupun
tidak, merupakan tindakan plagiat. Tindakan plagiat mengakibatkan karya tulis dibatalkan
dengan segala konsekuensinya. Pembatalan dapat dilaksanakan sebelum maupun setelah
kelulusan.


C. Penulisan Kutipan
1. Kutipan langsung (asli), kurang dari empat baris.
    Kutipan langsung yang kurang dari empat baris ditulis sebagai bagian dari kalimat
dengan memberikan tanda kutip pembuka dan penutup. Perhatikan bahwa tanda kutip


                                                                        halaman 10 dari 26
penutup diberikan setelah titik penutup kalimat, bukan sebaliknya, yakni tanda kutip
penutup dulu baru kemudian titik. Permulaan kutipan menggunakan huruf kapital (contoh
1). Akan tetapi, jika kutipan tersebut merupakan bagian dari tata bahasa, kutipan tersebut
tidak dimulai dengan huruf kapital (contoh 2). Jarak baris untuk kutipan ini adalah sesuai
dengan jarak baris untuk teks (dua spasi). Untuk sumber dengan penulis lebih dari satu,
gunakan kata penghubung "dan" sebelum menyebutkan penulis yang terakhir (contoh 1
dan 2).


Contoh 1:
Bentley dan Whitten (2007, 6) 3 menguraikan definisi sistem informasi sebagai berikut:
"An arrangement of people, data, processes, and information technology that interact to
collect, process, store, and provide as output the information needed to support an
organization."
Contoh 2:
Audit laporan keuangan adalah "a form of attestation service in which the auditor issues a
written report expressing an opinion about whether the financial statements are fairly
                                                                                    4
stated in accordance with GAAP". (Arens, Elder, dan Beasley 2006, 9).

    2. Kutipan langsung (asli), empat baris atau lebih.
        Kutipan langsung yang terdiri dari empat baris atau lebih ditulis:
a. tersendiri, tidak masuk ke dalam kalimat;
b. menjorok ke dalam setelah lima ketukan (contoh 3), dan jika awal kutipan tersebut
      adalah awal suatu alinea, maka baris pertama kutipan dimulai pada ketukan kesebelas
      (contoh 4);
c. dengan jarak baris satu spasi.
Contoh 3:
Sehubungan dengan hal itu, Rosen (2005, 464) menyatakan bahwa:

        The neoclassical model of debts stresses that when government initiates a project,
        whether financed by taxes or borrowing, resources are removed from the private
        sector. One ussually assumes that when tax finance is used, most of the resources
        removed come at the expense of consumption. On the other hand, when the
        government borrows, it competes for funds with individuals and firms who want the
        money for their own investment projects.

Contoh 4:
Mengenai kepemerintahan yang baik, Schiavo-Campo dan Tommasi (1999, 9)
menyatakan sebagai berikut:
          There is general consensus that good governance rests on ''four pilars":
3
  Daftar pustaka harus menampilkan sumber kutipan, yaitu Bentley dan Whitten (2007, 6).
4
  Terdapat kesalahan penulisan kutipan di buku “Himpunan Peraturan Mahasiswa dan Pedoman Penulisan Karya
Ilmiah Sekolah Tinggi Akuntansi Negara”. Tertulis (Arens. Elder, dan Beasley 2006, 9) Seharusnya (Arens,
Elder, dan Beasley 2006, 9).

                                                                                        halaman 11 dari 26
accountability, transparency, predictability, and participation. Accountability means
    the capacity to call public officials to task for their action; transparency entails the
    low cost access to relevant information; predictability results primarily from law and
    regulations that are clear, known in advance, and uniformly and effectively enforced;
    and participation is needed to supply reliable information and to provide a reality
    check for government action.

3. Elips.
    Adakalanya suatu kutipan tidak perlu lengkap, tetapi ada bagian yang dapat
dihilangkan karena tidak relevan dan tidak berpengaruh jika dihilangkan. Selain
ketentuan-ketentuan umum di muka (spasi, tanda kutip, dll.), ketentuan tambahan untuk
kutipan semacam ini adalah sebagai berikut:
a. Jika bagian yang dibuang adalah bagian depan/awal, maka mulailah kutipan tersebut
   dengan 3 (tiga) titik. Demikian pula jika yang dihilangkan adalah bagian tengah maka
   berikan tiga titik sebagai pengganti bagian tengah yang dihilangkan tersebut.
Contoh 5:
Basalamah (1994, 38) mendefinisikan blok sampling sebagai "... pemilihan beberapa pos
(item) secara berurutan. Begitu pos pertama ... telah dipilih maka pos-pos lainnya di
dalam blok tersebut akan terpilih secara otomatis."
b. Jika bagian yang dibuang adalah bagian belakang atau bagian akhir, maka akhiri
   kutipan tersebut dengan empat titik: tiga titik pertama menunjukkan bagian yang
   dibuang dan satu titik sisanya menunjukkan tanda baca penutup. Perhatikan contoh 6.
Contoh 6:
Akmal (2006, 11) mengemukakan: "Pemeriksaan intern adalah kegiatan profesional yang
tujuannya memberikan pendapat secara profesional. Oleh karena itu, dibutuhkan
integritas dan objektivitas yang tinggi.... "


4. Kutipan dari sumber kedua.
Apabila kutipan diambil dari sumber kedua yang mengutip dari sumber lain, maka
sumber kedua tersebut, bukan sumber yang pertama, harus dicantumkan sebagai sumber
kutipan dan dimasukkan dalam daftar pustaka. Kutipan tidak boleh berasal dari sumber
ketiga yang mengutip sumber pertama dari sumber kedua.
Contoh 7:

Delong dan Olney (2006, 389) mengutip pernyataan John Maynard Keynes bahwa "he
did not see how universal bankruptcy could do us any good or bring us any nearer to
prosperity".
5. Kutipan dengan saduran.

    Untuk kutipan yang sudah diubah dengan menggunakan kata-kata sendiri, tanda
kutip tidak perlu diberikan. Dalam hal ini, yang perlu diperhatikan adalah bahwa sumber
(termasuk nomor halamannya) tetap harus dicantumkan.
                                                                          halaman 12 dari 26
Kesalahan yang sering dilakukan oleh mahasiswa dalam membuat kutipan yaitu mengutip
tanpa mencantumkan sumber kutipan pada Daftar Pustaka. Seharusnya, setiap sumber kutipan
yang terdapat dalam tulisan ilmiah harus dicantumkan dalam Daftar Pustaka.
   Kesalahan lain yang kadang dilakukan adalah menggunakan pembatas tahun dan halaman
selain koma, misalnya Olney (2006:389) seharusnya Olney (2006, 389).




                                                                             halaman 13 dari 26
BAB V
                              TABEL DAN GAMBAR

A. Pendahuluan

    Tidak jarang suatu laporan Praktik Kerja Lapangan harus mencantumkan tabel dan
gambar, baik yang dibuat sendiri oleh penulisnya ataupun mengutip dari sumber lain.
Yang dimaksud tabel dalam pedoman ini adalah setiap susunan dari bahan-bahan yang
mengandung angka-angka yang dibuat secara sistematis, biasanya terdiri dari beberapa
kolom. Yang dimaksud dengan gambar adalah bentuk-bentuk tertentu yang tidak dapat
dikategorikan sebagai tabel. misalnya cetak biru (blueprint atau bestek), bagan atau
denah, lukisan, grafik peta, dan sejenisnya. Bagian ini membahas mengenai cara-cara
yang perlu dilakukan untuk membuat tabel dan gambar.


B. Cara Pembuatan Tabel dan Gambar

    Aturan-aturan   berikut   ini   perlu    diterapkan   apabila   mahasiswa   bermaksud
memasukkan tabel dan gambar dalam kertas kerja.
1. Setiap tabel dan/atau gambar harus berisi satu jenis informasi saja, dan hendaknya
   dilakukan sesingkat dan sesederhana mungkin. Untuk membuat tabel/gambar yang
   informatif, perhatikan petunjukkan berikut:
          a. Hanya menampilkan informasi yang perlukan pembaca.
          b. Cantumkan judul dan sumber informasi tabel/gambar.
          c. Angka pecahan disajikan cukup beberapa digit saja supaya mudah dibaca.
          d. Sajikan satuan untuk setiap data berupa angka supaya tidak terjadi salah
             pengertian.
          e. Tabel yang berasal dari hasil perhitungan software statistik atau
             ekonometrik diolah kembali menjadi tabel yang lebih mudah dibaca.

2. Tabel dan gambar beserta judul dan sumbernya tidak boleh terpotong oleh halaman.
   Sebaliknya, halaman yang berisi tabel dan gambar harus tetap penuh sesuai dengan
   ketentuan marjin atas dan bawah. Artinya, apabila tabel dan gambar hanya
   memerlukan setengah halaman, hendaknya bagian halaman lainnya diisi dengan teks.

3. Tabel atau gambar beserta judul dan sumbernya tidak boleh melebihi 75% dari suatu
   halaman. Apabila jumlah tabel atau ilustrasinya banyak atau terlalu kompleks,
   tempatkan pada lampiran dan bukan dalam teks.
4. Tempatkan tabel dan gambar sedekat mungkin dengan uraian di dalam teks, tetapi
   tabel dan gambar tersebut tidak boleh mendahului uraiannya.

5. Uraian mengenai isi tabel hendaknya tidak bertele-tele, dan tabel itu sendiri hendaknya
   dibuat sejelas mungkin. Artinya, pembaca dapat memahami teks tersebut tanpa harus

                                                                         halaman 14 dari 26
melihat tabelnya, atau pembaca dapat memahami tabel tersebut tanpa harus membaca
      uraiannya. Hindari penulisan menempatkan angka atau perhitungan-perhitungan yang
      terlalu banyak dalam teks.

6. Dalam teks, sebutkan atau tunjukkan tabel dan gambar tersebut dengan menyebutkan
      angka, misalnya ''Tabel IV. 1" atau "Gambar III.1". Hindari penggunaan kata-kata
      yang membingungkan seperti "tabel di atas" atau "bagan di bawah ini" dan sebagainya.
      Penomoran ini dapat diurutkan mulai dari awal bab, dari nomor 1 hingga yang
      terakhir, dan berakhir pada setiap akhir bab sebagaimana contoh-contoh yang
      disebutkan dalam tanda petik pada butir ini.

7. Nomor dan judul tabel dan/atau gambar hendaknya diletakkan di bagian tengah atas
      dari tabel dan/atau gambar tersebut dengan jarak dua spasi.

8. Apabila tabel dan gambar tersebut diambil dari tabel dan/atau gambar orang lain, maka
      pada bagian tengah bawah dari tabel dan/atau gambar dituliskan sumbernya secara
      lengkap.
9. Apabila penulis mengolah tabel dan/atau gambar tersebut dari sumber lain, maka tetap
      harus disebutkan sumbernya, tetapi didahului dengan kata "Diolah dari. .. " dan diikuti
      dengan penulisan sumbernya.


                           Gambar III.1 Contoh Use-Case Model Diagram5




             Sumber: Bentley, Lonnie D. dan Jeffrey L. Whitten. Edisi ke-7. 2007.
               System analysis and design for the global enterprise. New York,
                     NY: McGraw-Hill International Edition. Hal. 246.

    10. Apabila digunakan gambar, maka harus dibuatkan penjelasan lengkap yang
       menjelaskan mengenai maksud dari gambar tersebut, misalnya 0 berarti apa dan *
       berarti apa.
    11. Apabila tabel yang dibuat terdiri dari beberapa kolom dan salah satunya merupakan
       perkalian atau pembagian dari kolom-kolom tertentu, maka dapat diberi nomor kolom
       dengan menggunakan angka Arab (1, 2 dan seterusnya), sehingga tidak perlu
       menuliskan "perkalian" atau "pembagian" melainkan cukup dituliskan "1 X 3" atau

5
 Judul tabel/gambar diletakkan di bagian atas. Simbol “III” pada judul menunjukkan tabel/gambar dari Bab III. Di
bagian bawah bagan/gambar harus disertakan sumber data dari tabel/gambar.

                                                                                           halaman 15 dari 26
"5 : 2" dan sebagainya.


                                          BAB VI
                                  DAFTAR PUSTAKA


A. Ketentuan Umum
    Daftar pustaka meliputi sumber bahan-bahan yang dipakai dalam menulis laporan
Praktik Kerja Lapangan. Dalam daftar inilah data publikasi untuk masing-masing acuan
(referensi) diberikan. Dengan kata lain, daftar pustaka akan memberikan kepada pembaca
suatu indikasi terbatas mengenai informasi, fakta, atau pengetahuan yang berkaitan
dengan permasalahan yang dibahas di dalam laporan Praktik Kerja Lapangan.
    Berikut adalah ketentuan-ketentuan pokok yang menyangkut daftar pustaka:
1. Daftar pustaka meliputi hanya acuan yang benar-benar dipakai dalam penyusunan
   laporan Praktik Kerja Lapangan. Sumber-sumber yang benar-benar berkaitan dengan
   laporan Praktik Kerja Lapangan boleh dimasukkan, tetapi jangan memasukkan buku-
   buku atau sumber lain yang tidak mempunyai nilai dalam penulisan laporan Praktik
   Kerja Lapangan, sekalipun sumber-sumber tersebut diteliti atau dibaca.
2. Seluruh sumber kutipan/saduran dalam teks harus dicantumkan dalam daftar pustaka.




B. Bentuk Daftar Pustaka
   Untuk keperluan penulisan laporan Praktik Kerja Lapangan, bentuk daftar pustaka
adalah sebagai berikut:
1. Daftar pustaka disusun menjadi dua bagian, bagian pertama adalah buku atau sumber
   lain, sedangkan bagian kedua adalah dokumen publik atau peraturan perundang-
   undangan.
2. Daftar pustaka bagian pertama disusun secara berurutan menurut abjad dari nama
   belakang penulis pertama.
3. Daftar pustaka bagian kedua disusun secara berurutan berdasarkan hierarki yang paling
   tinggi, tahun, dan nomor peraturan perundang-undangan tersebut.
4. Garis pertama ditulis dari marjin kiri, sedang baris-baris berikutnya dituliskan
   menjorok pada ketukan keenam.
5. Jarak baris untuk setiap entri atau acuan adalah satu spasi, sedangkan jarak antar
   acuan adalah dua spasi.


1. Buku teks/majalah/jurnal periodik dan electronic formats.
   Penulisan daftar pustaka untuk buku, majalah, dan jurnal adalah sebagai berikut:
a. Nama pengarang: nama belakang diikuti dengan nama depan dan tengah yang

                                                                             halaman 16 dari 26
diakhiri dengan titik. Jika pengarang lebih dari satu, hanya pengarang pertama yang
   disusun sesuai dengan ketentuan tersebut, nama-nama penulis berikutnya sesuai
   urutan biasa.
b. Tuliskan nama pengarang selengkap mungkin, hindari penyingkatan, kecuali
   sumber yang bersangkutan menggunakan nama singkatan.
c. Jika dalam daftar pustaka terdapat lebih dari satu sumber dari pengarang yang sama,
   jangan ulangi penulisan nama pengarang yang bersangkutan. Sebaliknya gunakan
   garis sepanjang 12 ketukan dari marjin kiri yang diikuti dengan titik.
d. Nama penyunting atau nama penerjemah ditulis dengan "Peny." Atau "Penerj."
   (Boleh juga ditulis sacara lengkap).
e. Tuliskan tahun penerbitan diikuti tanda titik. Apabila nama seluruh pengarang dan
   tahun sama, maka pada tulisan tahun ditambah huruf a, b, dst. Contoh: 2006a,
   2006b.
f. Gunakan huruf miring untuk judul buku. Akhiri judul buku dengan titik.
g. Tuliskan nomor edisi, kecuali edisi pertama, dengan menggunakan huruf Arab
   (misal Edisi ke-2) diikuti tanda titik.
h. Nama seri dituliskan tanpa tanda kutip dan tidak digarisbawahi, diikuti dengan
   koma, diikuti dengan nomor seri yang bersangkutan dengan angka Arab (misal, vol.
   3, No.3 atau hanya 3), dan diakhiri dengan titik.
i. Jumlah volume, jika lebih dari satu, dituliskan dengan angka arab (misal, vol. 6)
j. Jika diperlukan, nomor volume, dalam hal buku terdiri dari beberapa volume,
   ditulis dengan angka Romawi, didahului dan diikuti dengan koma.
k. Tempat dan penerbit dituliskan berikutnya diikuti dengan titik. Jika terdapat
   beberapa tempat penerbitan, gunakan tempat pertama. Demikian pula jika ada
   beberapa tanggal/tahun penerbitan, gunakan tanggal/tahun yang terakhir, kecuali
   studi yang dilakukan secara khusus berhubungan dengan edisi yang sebelumnya.
l. Nomor halaman ditulis dengan angka Arab, didahului dengan koma dan diikuti
   dengan titik. Informasi ini diberikan hanya jika diperlukan. Untuk majalah dan
   jurnal periodik, nomor halaman diberikan untuk seluruh halaman yang memuat
   artikel yang bersangkutan, bukan hanya nomor halaman yang dikutip.

   Ketentuan umum untuk sumber dari internet sebagai berikut:
a. Uniform Resource Locators (URLs) harus dicantumkan.
b. URLs - huruf pertama dari protokol tidak dijadikan huruf kapital, untuk huruf-huruf
   selanjutnya berbeda-beda, pilih yang sesuai saja.
c. URLs and pemenggalan baris - Pemenggalan baris ditempatkan sebelum tanda baca
   double slash (//) atau slash (/); setelah tanda baca tilde (~), titik, koma, tanda sambung,
   garis bawah (_), tanda Tanya (?), nomor, atau simbol persen (%); serta sebelum atau
   sesudah tanda sama dengan (=).
                                                                           halaman 17 dari 26
d. Tanggal akses harus dicantumkan dalam tanda kurung.


2. Dokumen publik dan sumber-sumber lain.
   Penulisan dokumen publik dan sumber-sumber lain sangat bervariasi. Dengan
demikian bentuk penulisan dalam daftar pustaka tidak bisa dibakukan. Yang terpenting
adalah kecukupan informasi, sedangkan penulisannya dapat mengikuti cara-cara
penulisan untuk buku teks atau periodikal.


C. Contoh Penulisan Entri Daftar Pustaka
   Berikut ini contoh penulisan daftar pustaka yang menggunakan Chicago Author-Date
System. Perhatikan unsur-unsur informasi yang dicakup, kapitalisasi, urutan penulisan,
dan tanda baca.

1. Buku.
 a. Tanpa pengarang:
The Lottery. [1732]. London: J. Watts.

b. Satu orang pengarang:
Basalamah, Anies S. 1994. Audit Sampling: Teori dan Aplikasi. Jakarta: STAN-Prodip
     Press.


c. Lebih dari satu pengarang:
Arens, Alvin A., Randal J. Elder, dan Mark S. Beasley. 2006. Auditing and Assurance
     Services: An Integrated Approach. Edisi ke-11. New Jersey: Pearson International
     Edition.

d. Penyunting atau pengkompilasi sebagai "pengarang":
Karl, Inge dan Pedro Conceicao. Penyunting. 2006. The New Public Finance: Responding
       to Global Challenges. New York: Oxford University Press.

 e. Artikel dari seorang pengarang dalam karya yang lain:
Freud, Sigmund. 1953. The Standard Edition of the Complete Psychological Works of Sigmund
     Freud. Penyunting James Strachey. Vol. 6. The Psychopathology of Everyday Life.
     London: Hogarth Press.

f. Satu volume dari beberapa volume:
Wright, Sewall. 1978. Evolution and The Genetics of Populations. Vol.4, Variability Within
    and Among Natural Populations. Chicago: University of Chicago Press.

 g. Pengarang berupa institusi atau asosiasi:
International Monetary Fund dan The World Bank. 2003. Guidelines for Public Debt
     Management: Accompanying Document and Selected Case Studies. Washington, DC:
     International Monetary Fund dan The World Bank.

2. Terbitan berkala.
 a. Artikel jurnal:
Stiglitz, Joseph E. 2002. New Perspectives on Public Finance: Recent Achievements and
      Future Challenges. Journal of Public Economics 86: 341-360.

b. Artikel jurnal (dengan nomor volume dan issue):
                                                                        halaman 18 dari 26
Mark, Stephen V. 2004. Fiscal Sustainability and Solvency: Theory and Recent
   Experience in Indonesia. Bulletin of Indonesian Economic Studies 40, no. 2: 224-242.

c. Artikel majalah:
Weber, Bruce. 1985. The Myth Maker: The Creative Mind of Novelist E. L Doctorow.
   New York Times Magazine, 20 October, 42.

3. Electronic Format.
a. Buku yang hanya tersedia online:
Sirosh, J., R. Miikkulainen, dan J. A. Bednar. 1996. Self-Organization of Orientation
     Maps, Lateral Connections, and Dynamic Receptive Fields in The Primary Visual
     Cortex. In Lateral Interactions in The Cortex: Structure and Function, Peny. J. Sirosh, R.
     Miikkulainen, dan Y. Choe. Austin, TX: UTCS Neural Networks Research Group.
     http://www.cs.utexas.edu/users/nn/web-pubs/htmlbook961 (diakses 27 Agustus 2001).

b. Buku yang tersedia dalam electronic formats yang lain: (Format elektronik non-internet
   harus mencantumkan formatnya.)
Hicks, R. J. Nuclear Medicine, from The Center of Our Universe. Victoria, Austl.: ICE T
    Multimedia, 1996. CD-ROM.

c. Database berita dan jurnal:
Eastwood, Ken. 2000. Sandstone: treasured quarry. Australian Geographic, no. 59:34.
     http://0search.epnet.com.iii1.sonoma.edu/login.aspx?direct=true&db=afh&an=3232
     957&loginpage=logi n .asp&site=ehost& scope-site (diakses 5 April 2006).


d. Online Journal:
Warr, M., and C. G. Ellison. 2000. Rethinking Social Reactions to Crime: Personal and
    Altruistic Fear in Family Households. American Journal of Sociology 106, no. 3
    (November):      551-78.   http://www.journals.uchicago.edu/AJS/journal/issues/v1
    06n3/050125/050125.html (diakses 28 April 2001).

e. Online Magazines:
Osborne, Lawrence. 2000. Poison pen. Review of The collaborator. The Trial and
    Execution of Robert Brasillach, oleh Alice Kaplan. Salon, March 29,
    http://www.salon.com/books/itl2000.o3/29/kaplan/index.html (diakses 10 July
    2001).

f. Online Newspaper, News Service or News Site:
Simanjuntak, Yeni H. 2007. Chemophobia, penyakit baru Indonesia. Bisnis lndonesia
    Online. 5 Mei 2007. http://www.bisnis.com/artikeIl2id119.html (diakses 20 Mei
    2007).

g. Website
Masukkan sebanyak mungkin informasi yang tersedia seperti nama pengarang, judul,
pemilik website, dan URL.
University of Chicago. The Chicago Manual of Style Online. http://www.
    chicagomanualofstyle.org/ home.html (diakses 20 Mei 2007).




                                                                            halaman 19 dari 26
BAB VII
            PROPOSAL LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN


A. Pendahuluan
    Bagi mahasiswa yang akan membuat laporan Praktik Kerja Lapangan, salah satu
ketentuan yang berlaku adalah bahwa mahasiswa yang bersangkutan diwajibkan untuk
membuat kerangka, outline, atau proposal sebagai gambaran dari penelitian yang akan
dilakukan oleh mahasiswa yang bersangkutan serta rencana isi dari laporan yang akan
ditulis. Proposal ini harus disetujui oleh dosen pembimbing dan Kepala Bidang
Akademis, oleh sebab itu pembahasan dengan dosen pembimbing merupakan keharusan.
     Proposal laporan Praktik Kerja Lapangan harus dibuat secara formal sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. Hal-hal yang harus dimasukkan dalam proposal tersebut
mencakup bentuk/format, pendekatan, metode penelitian, rencana daftar isi, sinopsis, dan
kegiatan yang akan dilakukan beserta jadwalnya.


B. lsi
    Proposal pada dasarnya merupakan usulan atau rencana penelitian. Untuk keperluan
tersebut, isi proposal meliputi:
1. Bagian pendahuluan.
   Bagian pendahuluan terdiri dari:
a. halaman judul, dengan format sebagaimana tampak dalam Contoh 3;
b. halaman persetujuan, dengan format sebagaimana tampak dalam Contoh 4;
c. daftar isi.


2. Bagian isi (batang tubuh).
    Bagian lsi (Batang Tubuh) terdiri dari:
a. Pendekatan/tujuan penyusunan laporan Praktik Kerja Lapangan.
     Seksi ini menjelaskan pendekatan dalam pembahasan atau tujuan yang ingin dicapai.
Laporan Praktik Kerja Lapangan dapat disusun dengan pendekatan positif (hanya
bertujuan untuk menjelaskan fakta/praktik yang diamati berdasarkan teori tertentu) atau
dengan pendekatan normatif (bertujuan untuk memberikan saran-saran atas fakta/praktik
yang diamati berdasarkan teori tertentu).
b. Metode penelitian.
     Seksi ini menjelaskan mengenai cara pengumpulan data yang direncanakan: apakah
melalui penelitian kepustakaan atau penelitian lapangan. Rencana kontinjensi dapat
dikemukakan pada seksi ini dalam rangka mengantisipasi perubahan metode penelitian.
Rencana     kontinjensi ini harus     menyebutkan prioritas   metode   penelitian yang
direncanakan diikuti dengan prioritas-prioritas berikutnya. Perubahan metode penelitian

                                                                       halaman 20 dari 26
tidak memerlukan perubahan outline selama isi laporan Praktik Kerja Lapangan tidak
berubah secara signifikan. Kontinjensi semacam ini hendaknya dipertimbangkan pula
dalam jadwal yang dituangkan dalam bagian penutup.
c. Rencana daftar isi.
   Rencana daftar isi ini memuat rencana laporan Praktik Kerja Lapangan yang akan
ditulis. Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, sebuah laporan Praktik Kerja Lapangan
terdiri dari beberapa bab, misalnya: (1) pendahuluan; (2) rumusan permasalahan yang akan
dikaji, dibahas, atau dianalisis; (3) pembahasan dan analisis, dan; (4) kesimpulan (dengan
atau tanpa saran). Masing-masing bab harus dirinci paling sedikit sampai sub-bab.
d. Sinopsis.
   Sinopsis merupakan uraian singkat atau ikhtisar mengenai isi laporan Praktik Kerja
Lapangan. Secara keseluruhan, sinopsis mengemukakan permasalahan pokok yang akan
ditulis dan panjangnya adalah antara 2-3 halaman.
e. Ringkasan isi tiap-tiap bab.
Bagian ini memuat deskripsi singkat mengenai isi masing-masing bab. Uraian hendaknya
tidak hanya menyebutkan rincian isi, tetapi juga memuat uraian singkat materi tiap-tiap
bab.
f. Rencana daftar pustaka.
       Bagian ini memuat daftar literatur (buku teks, artikel, dsb.) yang direncanakan akan
digunakan dalam penulisan laporan Praktik Kerja Lapangan. Rencana daftar pustaka ini
harus meliputi sedikitnya 3 (tiga) judul buku teks/artikel yang berkaitan erat dengan
bidang/judul laporan Praktik Kerja Lapangan.


3. Bagian penutup.
    Sebagai proposal penelitian, outline perlu dilengkapi dengan aktivitas-aktivitas yang
akan ditempuh dan jadwal pelaksanaannya. Bagian ini mencakup uraian tentang aktivitas
dan periode pelaksanaannya. Jika perlu, masukkan rencana kontinjensi di bagian ini, serta
anggaran bila penelitian disponsori oleh pihak-pihak tertentu dan menghendaki
persetujuan lembaga (Sekolah Tinggi Akuntansi Negara).


C. Pembahasan dan Persetujuan
       Proposal atau outline laporan Praktik Kerja Lapangan harus dibahas terlebih dahulu
dengan dosen pembimbing. Setelah mendapatkan persetujuan, outline tersebut harus
diserahkan kepada Sekretariat untuk diperiksa mengenai ada/tidaknya duplikasi judul atau
kesamaannya dengan laporan Praktik Kerja Lapangan terdahulu, dan diajukan kepada
Kepala Bidang Akademis guna mendapatkan persetujuan. Outline laporan Praktik Kerja
Lapangan, yang menurut Sekretariat atau Kepala Bidang Akademis, belum memenuhi
syarat akan dikembalikan untuk diperbaiki. Penyampaian outline ke Sekretariat harus

                                                                         halaman 21 dari 26
dilakukan sebelum batas waktu yang ditetapkan berakhir. Keterlambatan harus
diberitahukan sebelumnya oleh mahasiswa yang bersangkutan, disertai dengan alasan dan
komitmen untuk menyerahkannya pada tanggal tertentu.


D. Perubahan
   Selama riset/penulisan/pembahasan, ada kemungkinan terdapat perubahan-perubahan
yang perlu dilakukan atas outline semula. Jika perubahan tersebut cukup material
(signifikan), maka perubahan tersebut harus mendapatkan persetujuan dari Kepala
Bidang Akademis. Sebelum diajukan ke Kepala Bidang Akademis, perubahan tersebut
harus disetujui oleh pembimbing materi terlebih dahulu. Untuk itu, outline yang baru
harus disampaikan disertai dengan alasan perubahan dan penjelasan tentang bagian-
bagian yang berubah. Perubahan ini tidak menyebabkan tambahan waktu (batas
penyelesaian akhir tidak berubah). Lihat juga penjelasan tentang kontinjensi


E. Jumlah Outline
    Outline dibuat sebanyak tiga rangkap. Rangkap pertama untuk mahasiswa, kedua untuk
dosen pembimbing materi, dan ketiga untuk sekretariat.


F. Kontinjensi
   Mengingat perubahan signifikan atas isi laporan Praktik Kerja Lapangan memerlukan
persetujuan kembali dalam jangka waktu yang telah ditetapkan, maka rencana laporan
Praktik Kerja Lapangan ini hendaknya disusun dengan mempertimbangkan kesulitan-
kesulitan yang mungkin akan dihadapi di kemudian hari. Susunlah outline laporan
sefleksibel mungkin sehingga ada alternatif untuk dapat menampung perubahan-
perubahan tertentu. Selain itu, jika perlu masukkan rencana kontinjensi ini di bagian
penutup outline untuk perubahan-perubahan yang tidak signifikan. Perlu diperhatikan,
bahwa jangka batas akhir penyelesaian laporan Praktik Kerja Lapangan tidak akan
berubah dengan adanya perubahan-perubahan atas rencana laporan. Perhatikan pula
ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh Direktur Sekolah Tinggi Akuntansi Negara
terkait penjadwalan penulisan laporan.


G. Lain-lain
     Ketentuan-ketentuan    lain   yang   belum   jelas   dan/atau   belum     diatur   dapat
dikonsultasikan dengan dosen pembimbing.




                                                                         halaman 22 dari 26
Contoh 1: Halaman Judul Laporan Praktik Kerja Lapangan



                      1,5 inci


              KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
              BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
                       SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA
                                     TANGERANG SELATAN




 Ketentuan-ketentuan benkut digunakan untuk menuliskan catatan kaki yang pertama untuk buku:
 a.   Nama pengarang ditulis dengan urutan normal dan diikuti dengan koma sebe1um judul buku yang
      bersangkutan.
 b.   Judul buku digarisbawahi (atau huruf miring).
 c.   Setelah judul buku, dan edisi (jika ada), tidak perlu koma, tetaptLAPANGAN
                              LAPORAN PRAKTIK KERJA langsung kota penerbit, nama penerbit, dan
      tahun penerbitan yang dituliskan di dalam tanda kurung.
 d.   Nomor halaman dituliskan setelah tanda kurung penutup dan didahului dengan koma.
 e.   Catatan kaki di akhir tanda titik sebagai penutup. (Lihat Contoh 24. 25 dan 26).
                                                JUDUL
 f. Kecuali nama (pengarang, kota dan penerbitnya) dan judul buku, semua ditulis dalam bahasa Indonesia,



                                                Diajukan oleh:
                                                      Nama
                               NPM: ………………………………………




                                 Mahasiswa Program Diploma III Keuangan
                          Spesialisasi ………………………………………




                               Untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat
                           Dinyatakan Lulus Program Diploma III Keuangan
                                               Tahun ………….


                                                      1 inci


Catatan: Teks ditulis simetris di tengah-tengah halaman

                                                                                        halaman 23 dari 26
Contoh 2: Halaman Persetujuan Laporan Praktik Kerja Lapangan


      1,5 inci
                 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
                 BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
                     SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA
                               TANGERANG SELATAN


                                    PERSETUJUAN
                     LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
1,5 inci

           NAMA                           :
                                              ………………………………………
           NOMOR POKOK MAHASISWA          :
                                              ………………………………………
           PROGRAM DIPLOMA III            : ………………………………………
           KEUANGAN SPESIALISASI

           BIDANG LAPORAN                 : ………………………………………

           JUDUL LAPORAN                  : ………………………………………

                                              ………………………………………




                                                                                  1
                                                                                  inci
           Mengetahui                                    Menyetujui
           a.n. Direktur                                 Dosen Pembimbing,
           Kepala Bidang Akademis
           Pendidikan Akuntan,



           ……………………………….                                 …………………………………
           NIP……………………………                                NIP…………………………….

                                              1 inci




                                                                   halaman 24 dari 26
Contoh 3: Halaman Judul Rencana Laporan Praktik Kerja Lapangan



        1,5 inci
           KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
           BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
                   SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA
                           TANGERANG SELATAN




           RENCANA LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN




                                     JUDUL




                                    Diajukan oleh:
                                  Nama
                           NPM:…………………………




                                     Bulan Tahun
                                         1 inci




                                                                 halaman 25 dari 26
Contoh 4: Halaman Persetujuan Rencana Laporan Praktik Kerja Lapangan


       1,5 inci
            KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
            BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
                   SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA
                             TANGERANG SELATAN




                                    PERSETUJUAN
             RENCANA LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
1,5 inci



           NAMA                          :
                                             …………………………………………
           NOMOR POKOK MAHASISWA         :
                                             …………………………………………
           PROGRAM DIPLOMA III           : …………………………………………
           KEUANGAN SPESIALISASI

           BIDANG LAPORAN                : …………………………………………

           JUDUL LAPORAN                 : …………………………………………

                                             ……………………………………………




                                                                             1
                                                                             inci
           Mengetahui                               Menyetujui
           Kepala Bidang Akademis                   Dosen Pembimbing,
           Pendidikan Akuntan,



           ……………………………….                            ……………….....……………
           NIP………………….....……                        NIP………………..………….
                                        1 inci




                                                                 halaman 26 dari 26

More Related Content

What's hot

Pedoman format laporan prakerin
Pedoman format laporan prakerinPedoman format laporan prakerin
Pedoman format laporan prakerinYgrex Thebygdanns
 
Seminar TA ganjil 2009-2010
Seminar TA ganjil 2009-2010Seminar TA ganjil 2009-2010
Seminar TA ganjil 2009-2010
Rosa Karnita
 
Panduan skripsi ta word revisi
Panduan skripsi ta word revisiPanduan skripsi ta word revisi
Panduan skripsi ta word revisi
Asmin Tana
 
PENULISAN KARYA ILMIAH - Tata Cara Penulisan KTI
PENULISAN KARYA ILMIAH - Tata Cara Penulisan KTIPENULISAN KARYA ILMIAH - Tata Cara Penulisan KTI
PENULISAN KARYA ILMIAH - Tata Cara Penulisan KTI
Diana Amelia Bagti
 
Pedoman penulisan laporan PKL - SMK IFSU
Pedoman penulisan laporan PKL - SMK IFSUPedoman penulisan laporan PKL - SMK IFSU
Pedoman penulisan laporan PKL - SMK IFSU
Dedi Irawan
 
Pedoman Penulisan Karya Ilmiah
Pedoman Penulisan Karya IlmiahPedoman Penulisan Karya Ilmiah
PETUNJUK PENULISAN LAPORAN PRAKERIN
PETUNJUK PENULISAN LAPORAN PRAKERINPETUNJUK PENULISAN LAPORAN PRAKERIN
PETUNJUK PENULISAN LAPORAN PRAKERIN
Amin Eko Wulandari
 
Template makalah-seminar-tugas-akhir
Template makalah-seminar-tugas-akhirTemplate makalah-seminar-tugas-akhir
Template makalah-seminar-tugas-akhirayupujilestari
 
Tekhnik Penulisan Karya Ilmiah
Tekhnik Penulisan Karya IlmiahTekhnik Penulisan Karya Ilmiah
Tekhnik Penulisan Karya Ilmiah
Hitam Pekat
 
12. struktur kti
12. struktur kti12. struktur kti
12. struktur kti
roisah453
 
MAKALAH DAN SURAT
MAKALAH DAN SURATMAKALAH DAN SURAT
MAKALAH DAN SURAT
HelvyEffendi
 
Pedoman penulisan skripsi
Pedoman penulisan skripsiPedoman penulisan skripsi
Pedoman penulisan skripsi
Marfizal Marfizal
 
Pedoman penulisan jurnal JAKUN
Pedoman penulisan jurnal JAKUNPedoman penulisan jurnal JAKUN
Pedoman penulisan jurnal JAKUN
labiboziel011010
 
Template simetris 2015
Template simetris 2015Template simetris 2015
Template simetris 2015
trilistyorini
 
Pedoman penulisan-e-jurnal-agrista
Pedoman penulisan-e-jurnal-agristaPedoman penulisan-e-jurnal-agrista
Pedoman penulisan-e-jurnal-agristaIr. Zakaria, M.M
 
Project Buku panduan.docx
Project Buku panduan.docxProject Buku panduan.docx
Project Buku panduan.docx
madenp2018
 
Pedoman penulisan skripsi
Pedoman penulisan skripsiPedoman penulisan skripsi
Pedoman penulisan skripsi
Ryan Madara
 

What's hot (20)

Pedoman format laporan prakerin
Pedoman format laporan prakerinPedoman format laporan prakerin
Pedoman format laporan prakerin
 
Good paper
Good paperGood paper
Good paper
 
Seminar TA ganjil 2009-2010
Seminar TA ganjil 2009-2010Seminar TA ganjil 2009-2010
Seminar TA ganjil 2009-2010
 
Panduan skripsi ta word revisi
Panduan skripsi ta word revisiPanduan skripsi ta word revisi
Panduan skripsi ta word revisi
 
PENULISAN KARYA ILMIAH - Tata Cara Penulisan KTI
PENULISAN KARYA ILMIAH - Tata Cara Penulisan KTIPENULISAN KARYA ILMIAH - Tata Cara Penulisan KTI
PENULISAN KARYA ILMIAH - Tata Cara Penulisan KTI
 
Pedoman penulisan laporan PKL - SMK IFSU
Pedoman penulisan laporan PKL - SMK IFSUPedoman penulisan laporan PKL - SMK IFSU
Pedoman penulisan laporan PKL - SMK IFSU
 
Pedoman Penulisan Karya Ilmiah
Pedoman Penulisan Karya IlmiahPedoman Penulisan Karya Ilmiah
Pedoman Penulisan Karya Ilmiah
 
Karya tulis
Karya tulisKarya tulis
Karya tulis
 
PETUNJUK PENULISAN LAPORAN PRAKERIN
PETUNJUK PENULISAN LAPORAN PRAKERINPETUNJUK PENULISAN LAPORAN PRAKERIN
PETUNJUK PENULISAN LAPORAN PRAKERIN
 
Template makalah-seminar-tugas-akhir
Template makalah-seminar-tugas-akhirTemplate makalah-seminar-tugas-akhir
Template makalah-seminar-tugas-akhir
 
Tekhnik Penulisan Karya Ilmiah
Tekhnik Penulisan Karya IlmiahTekhnik Penulisan Karya Ilmiah
Tekhnik Penulisan Karya Ilmiah
 
Aturan pengetikan
Aturan pengetikanAturan pengetikan
Aturan pengetikan
 
12. struktur kti
12. struktur kti12. struktur kti
12. struktur kti
 
MAKALAH DAN SURAT
MAKALAH DAN SURATMAKALAH DAN SURAT
MAKALAH DAN SURAT
 
Pedoman penulisan skripsi
Pedoman penulisan skripsiPedoman penulisan skripsi
Pedoman penulisan skripsi
 
Pedoman penulisan jurnal JAKUN
Pedoman penulisan jurnal JAKUNPedoman penulisan jurnal JAKUN
Pedoman penulisan jurnal JAKUN
 
Template simetris 2015
Template simetris 2015Template simetris 2015
Template simetris 2015
 
Pedoman penulisan-e-jurnal-agrista
Pedoman penulisan-e-jurnal-agristaPedoman penulisan-e-jurnal-agrista
Pedoman penulisan-e-jurnal-agrista
 
Project Buku panduan.docx
Project Buku panduan.docxProject Buku panduan.docx
Project Buku panduan.docx
 
Pedoman penulisan skripsi
Pedoman penulisan skripsiPedoman penulisan skripsi
Pedoman penulisan skripsi
 

Viewers also liked

Contoh Proposal Karya Tulis Tugas AKhir_Tri_Hadi_Putra
Contoh Proposal Karya Tulis Tugas AKhir_Tri_Hadi_PutraContoh Proposal Karya Tulis Tugas AKhir_Tri_Hadi_Putra
Contoh Proposal Karya Tulis Tugas AKhir_Tri_Hadi_Putra
M Harry Fathur Rahman
 
Trade off antara efisiensi dan market power
Trade off antara efisiensi dan market powerTrade off antara efisiensi dan market power
Trade off antara efisiensi dan market powerRumah Belajar
 
Format makalah-analisa-algoritma
Format makalah-analisa-algoritmaFormat makalah-analisa-algoritma
Format makalah-analisa-algoritmaZainal Ab
 
Pedoman penyusunan dan penulisan skripsi s1 final
Pedoman penyusunan dan penulisan skripsi s1 finalPedoman penyusunan dan penulisan skripsi s1 final
Pedoman penyusunan dan penulisan skripsi s1 final
Willh Nobis
 
Paper mkti kelompok 3 final
Paper mkti  kelompok 3 finalPaper mkti  kelompok 3 final
Paper mkti kelompok 3 final
Indah Sari
 
Paper Psikologi Umum, *Ilmu Kepribadian
Paper Psikologi Umum, *Ilmu KepribadianPaper Psikologi Umum, *Ilmu Kepribadian
Paper Psikologi Umum, *Ilmu Kepribadian
Mitha Ye Es
 
Format laporan
Format laporanFormat laporan
Format laporan
Nor Aini Mohamad
 
CONTOH PAPER CCU
CONTOH PAPER CCUCONTOH PAPER CCU
CONTOH PAPER CCU
Fatmawati Khodijah
 
Panduan penyusunan-dan-penulisan-skripsi
Panduan penyusunan-dan-penulisan-skripsiPanduan penyusunan-dan-penulisan-skripsi
Panduan penyusunan-dan-penulisan-skripsiHIMA KS FISIP UNPAD
 
Contoh laporan aplikasi komputer (aplikom) - isya ansyari - polisafaris
Contoh laporan   aplikasi komputer (aplikom) - isya ansyari - polisafarisContoh laporan   aplikasi komputer (aplikom) - isya ansyari - polisafaris
Contoh laporan aplikasi komputer (aplikom) - isya ansyari - polisafarisIsya Ansyari
 
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNANMakalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNANMutiara Shifa
 
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan ProsesPerencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Dadang Solihin
 
Makalah PROSES PERENCANAAN
Makalah PROSES PERENCANAAN Makalah PROSES PERENCANAAN
Makalah PROSES PERENCANAAN
febi diostovel
 
Contoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsiContoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsi
Firmansyah Drei'und-zwanzig
 
Contoh Laporan Tugas Akhir (TA)
Contoh Laporan Tugas Akhir (TA)Contoh Laporan Tugas Akhir (TA)
Contoh Laporan Tugas Akhir (TA)
Area Pratama
 
Contoh format laporan
Contoh format laporanContoh format laporan
Contoh format laporanSyihab Ikbal
 

Viewers also liked (18)

Contoh Proposal Karya Tulis Tugas AKhir_Tri_Hadi_Putra
Contoh Proposal Karya Tulis Tugas AKhir_Tri_Hadi_PutraContoh Proposal Karya Tulis Tugas AKhir_Tri_Hadi_Putra
Contoh Proposal Karya Tulis Tugas AKhir_Tri_Hadi_Putra
 
Tugas paper mmt bag. akhir
Tugas paper mmt bag. akhirTugas paper mmt bag. akhir
Tugas paper mmt bag. akhir
 
Trade off antara efisiensi dan market power
Trade off antara efisiensi dan market powerTrade off antara efisiensi dan market power
Trade off antara efisiensi dan market power
 
Format makalah-analisa-algoritma
Format makalah-analisa-algoritmaFormat makalah-analisa-algoritma
Format makalah-analisa-algoritma
 
Pedoman penyusunan dan penulisan skripsi s1 final
Pedoman penyusunan dan penulisan skripsi s1 finalPedoman penyusunan dan penulisan skripsi s1 final
Pedoman penyusunan dan penulisan skripsi s1 final
 
Paper mkti kelompok 3 final
Paper mkti  kelompok 3 finalPaper mkti  kelompok 3 final
Paper mkti kelompok 3 final
 
Paper Psikologi Umum, *Ilmu Kepribadian
Paper Psikologi Umum, *Ilmu KepribadianPaper Psikologi Umum, *Ilmu Kepribadian
Paper Psikologi Umum, *Ilmu Kepribadian
 
Format laporan
Format laporanFormat laporan
Format laporan
 
CONTOH PAPER CCU
CONTOH PAPER CCUCONTOH PAPER CCU
CONTOH PAPER CCU
 
Panduan penyusunan-dan-penulisan-skripsi
Panduan penyusunan-dan-penulisan-skripsiPanduan penyusunan-dan-penulisan-skripsi
Panduan penyusunan-dan-penulisan-skripsi
 
Contoh laporan aplikasi komputer (aplikom) - isya ansyari - polisafaris
Contoh laporan   aplikasi komputer (aplikom) - isya ansyari - polisafarisContoh laporan   aplikasi komputer (aplikom) - isya ansyari - polisafaris
Contoh laporan aplikasi komputer (aplikom) - isya ansyari - polisafaris
 
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNANMakalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Makalah PERENCANAAN PEMBANGUNAN
 
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan ProsesPerencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
 
Makalah PROSES PERENCANAAN
Makalah PROSES PERENCANAAN Makalah PROSES PERENCANAAN
Makalah PROSES PERENCANAAN
 
Contoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsiContoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsi
 
Contoh Laporan Tugas Akhir (TA)
Contoh Laporan Tugas Akhir (TA)Contoh Laporan Tugas Akhir (TA)
Contoh Laporan Tugas Akhir (TA)
 
Contoh laporan
Contoh laporanContoh laporan
Contoh laporan
 
Contoh format laporan
Contoh format laporanContoh format laporan
Contoh format laporan
 

Similar to Juknis penulisan pkl stan

Kb 2 praktikum 4
Kb 2 praktikum 4Kb 2 praktikum 4
Kb 2 praktikum 4
pjj_kemenkes
 
Buku panduan pkl aikom mi05 2014. by adhy
Buku panduan pkl aikom mi05 2014. by adhyBuku panduan pkl aikom mi05 2014. by adhy
Buku panduan pkl aikom mi05 2014. by adhy
Adi Orangobi
 
Kb 3 praktikum 4
Kb 3 praktikum 4Kb 3 praktikum 4
Kb 3 praktikum 4
pjj_kemenkes
 
PETUNJUK PENULISAN LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PETUNJUK PENULISAN LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRIPETUNJUK PENULISAN LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PETUNJUK PENULISAN LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
Amin Eko Wulandari
 
Kb 4 praktikum 4
Kb 4 praktikum 4Kb 4 praktikum 4
Kb 4 praktikum 4
pjj_kemenkes
 
Kb 2 modul praktikum 1 (etika moral)
Kb 2 modul praktikum 1 (etika moral)Kb 2 modul praktikum 1 (etika moral)
Kb 2 modul praktikum 1 (etika moral)
pjj_kemenkes
 
Kb 1 praktikum 4
Kb 1 praktikum 4Kb 1 praktikum 4
Kb 1 praktikum 4
pjj_kemenkes
 
Buku pedoman penulisan laporan PKL
Buku pedoman penulisan laporan PKLBuku pedoman penulisan laporan PKL
Buku pedoman penulisan laporan PKL
KetutWidiAstawan1
 
Panduan penulisan tesis dan disertasi
Panduan penulisan tesis dan disertasiPanduan penulisan tesis dan disertasi
Panduan penulisan tesis dan disertasi
Imam Darmawan
 
Pedoman Penulisan Karya TA (Tugas Akhir) D3 DKV UNS
Pedoman Penulisan Karya TA (Tugas Akhir) D3 DKV UNSPedoman Penulisan Karya TA (Tugas Akhir) D3 DKV UNS
Pedoman Penulisan Karya TA (Tugas Akhir) D3 DKV UNS
Cindyawan Didi
 
Rangkuman panduan skripsi.doc
Rangkuman panduan skripsi.docRangkuman panduan skripsi.doc
Rangkuman panduan skripsi.docAchmad Junaidi
 
Kb 2 praktikum 2
Kb 2 praktikum 2Kb 2 praktikum 2
Kb 2 praktikum 2
pjj_kemenkes
 
PANDUAN MENULIS LATIHAN INDUSTRI
PANDUAN MENULIS LATIHAN INDUSTRIPANDUAN MENULIS LATIHAN INDUSTRI
PANDUAN MENULIS LATIHAN INDUSTRI
Citizen Logen
 
Pedoman penyusunan-tesis-2010
Pedoman penyusunan-tesis-2010Pedoman penyusunan-tesis-2010
Pedoman penyusunan-tesis-2010Neenabukit
 
Kb 2 praktikum 3
Kb 2 praktikum 3Kb 2 praktikum 3
Kb 2 praktikum 3
pjj_kemenkes
 
APA DAN BAGAIMANA LANGKAH PENULISAN BUKU TEKS
APA DAN BAGAIMANA LANGKAH PENULISAN BUKU TEKSAPA DAN BAGAIMANA LANGKAH PENULISAN BUKU TEKS
APA DAN BAGAIMANA LANGKAH PENULISAN BUKU TEKS
Widya Kurnia Arizona San
 
Pedoman penulisan skripsi
Pedoman penulisan skripsiPedoman penulisan skripsi
Pedoman penulisan skripsiAnggayuh Gusti
 
Kb 1 modul praktikum 1 (etika moral)
Kb 1 modul praktikum 1 (etika moral)Kb 1 modul praktikum 1 (etika moral)
Kb 1 modul praktikum 1 (etika moral)
pjj_kemenkes
 
Pedoman tesis 2018
Pedoman tesis 2018Pedoman tesis 2018
Pedoman tesis 2018
StartupkuIndonesia
 
Buku panduan skripsi fix 2014
Buku panduan skripsi fix 2014Buku panduan skripsi fix 2014
Buku panduan skripsi fix 2014
Heri Nurdiyanto BisMania
 

Similar to Juknis penulisan pkl stan (20)

Kb 2 praktikum 4
Kb 2 praktikum 4Kb 2 praktikum 4
Kb 2 praktikum 4
 
Buku panduan pkl aikom mi05 2014. by adhy
Buku panduan pkl aikom mi05 2014. by adhyBuku panduan pkl aikom mi05 2014. by adhy
Buku panduan pkl aikom mi05 2014. by adhy
 
Kb 3 praktikum 4
Kb 3 praktikum 4Kb 3 praktikum 4
Kb 3 praktikum 4
 
PETUNJUK PENULISAN LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PETUNJUK PENULISAN LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRIPETUNJUK PENULISAN LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PETUNJUK PENULISAN LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
 
Kb 4 praktikum 4
Kb 4 praktikum 4Kb 4 praktikum 4
Kb 4 praktikum 4
 
Kb 2 modul praktikum 1 (etika moral)
Kb 2 modul praktikum 1 (etika moral)Kb 2 modul praktikum 1 (etika moral)
Kb 2 modul praktikum 1 (etika moral)
 
Kb 1 praktikum 4
Kb 1 praktikum 4Kb 1 praktikum 4
Kb 1 praktikum 4
 
Buku pedoman penulisan laporan PKL
Buku pedoman penulisan laporan PKLBuku pedoman penulisan laporan PKL
Buku pedoman penulisan laporan PKL
 
Panduan penulisan tesis dan disertasi
Panduan penulisan tesis dan disertasiPanduan penulisan tesis dan disertasi
Panduan penulisan tesis dan disertasi
 
Pedoman Penulisan Karya TA (Tugas Akhir) D3 DKV UNS
Pedoman Penulisan Karya TA (Tugas Akhir) D3 DKV UNSPedoman Penulisan Karya TA (Tugas Akhir) D3 DKV UNS
Pedoman Penulisan Karya TA (Tugas Akhir) D3 DKV UNS
 
Rangkuman panduan skripsi.doc
Rangkuman panduan skripsi.docRangkuman panduan skripsi.doc
Rangkuman panduan skripsi.doc
 
Kb 2 praktikum 2
Kb 2 praktikum 2Kb 2 praktikum 2
Kb 2 praktikum 2
 
PANDUAN MENULIS LATIHAN INDUSTRI
PANDUAN MENULIS LATIHAN INDUSTRIPANDUAN MENULIS LATIHAN INDUSTRI
PANDUAN MENULIS LATIHAN INDUSTRI
 
Pedoman penyusunan-tesis-2010
Pedoman penyusunan-tesis-2010Pedoman penyusunan-tesis-2010
Pedoman penyusunan-tesis-2010
 
Kb 2 praktikum 3
Kb 2 praktikum 3Kb 2 praktikum 3
Kb 2 praktikum 3
 
APA DAN BAGAIMANA LANGKAH PENULISAN BUKU TEKS
APA DAN BAGAIMANA LANGKAH PENULISAN BUKU TEKSAPA DAN BAGAIMANA LANGKAH PENULISAN BUKU TEKS
APA DAN BAGAIMANA LANGKAH PENULISAN BUKU TEKS
 
Pedoman penulisan skripsi
Pedoman penulisan skripsiPedoman penulisan skripsi
Pedoman penulisan skripsi
 
Kb 1 modul praktikum 1 (etika moral)
Kb 1 modul praktikum 1 (etika moral)Kb 1 modul praktikum 1 (etika moral)
Kb 1 modul praktikum 1 (etika moral)
 
Pedoman tesis 2018
Pedoman tesis 2018Pedoman tesis 2018
Pedoman tesis 2018
 
Buku panduan skripsi fix 2014
Buku panduan skripsi fix 2014Buku panduan skripsi fix 2014
Buku panduan skripsi fix 2014
 

Juknis penulisan pkl stan

  • 1. PEDOMAN TEKNIS PENULISAN LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA PROGRAM DIPLOMA III KEUANGAN 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penulisan laporan Praktik Kerja Lapangan merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa dalam menyelesaikan pendidikan Program Diploma III Keuangan di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara setelah melaksanakan Praktik Kerja Lapangan. Pedoman ini disusun untuk membantu mahasiswa dalam penulisan laporan Praktik Kerja Lapangan, menyeragamkan format tulisan, dan meningkatkan kualitas laporan Praktik Kerja Lapangan di lingkungan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara. Dengan adanya pedoman ini, mahasiswa diharapkan dapat bekerja lebih efisien dalam penulisan laporan Praktik Kerja Lapangan. Mahasiswa yang akan membuat laporan Praktik Kerja Lapangan diwajibkan untuk membuat proposal. Proposal laporan Praktik Kerja Lapangan tersebut merupakan gambaran dari penelitian yang akan dilakukan oleh mahasiswa yang bersangkutan dan rencana isi dari karya ilmiah tersebut. Proposal harus mendapat persetujuan dari pembimbing laporan Praktik Kerja Lapangan dan Direktur Sekolah Tinggi Akuntansi Negara atau pejabat yang ditunjuk. B. Tujuan Pedoman penulisan laporan Praktik Kerja Lapangan ini bertujuan untuk memberikan petunjuk dan arahan kepada mahasiswa Program Diploma III Keuangan di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara. Ketentuan dan format yang terkandung dalam pedoman ini merupakan panduan untuk penulisan laporan Praktik Kerja Lapangan yang berlaku di lingkungan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara. C. Pengertian Dalam keputusan ini, yang dimaksud dengan: 1. Direktur STAN adalah Direktur Sekolah Tinggi Akuntansi Negara. 2. Pembimbing laporan Praktik Kerja Lapangan adalah dosen/pengajar yang telah ditunjuk/ditetapkan oleh Direktur STAN untuk membimbing mahasiswa dalam penulisan laporan Praktik Kerja Lapangan. 1 Disusun berdasarkan Peraturan Direktur STAN Nomoer PER-001/PP.7/2007 dengan penambahan informasi. halaman 1 dari 26
  • 2. 3. Penilai laporan Praktik Kerja Lapangan adalah dosen/pengajar yang telah ditunjuk/ditetapkan oleh Direktur STAN untuk menjadi Ketua dan atau Anggota Tim Penilai laporan Praktik Kerja Lapangan. 4. Mahasiswa adalah mahasiswa Program Diploma III Keuangan Spesialisasi Kebendaharaan Negara dan mahasiswa Program Diploma III Keuangan Spesialisasi Pengurusan Piutang dan Lelang Negara yang diwajibkan untuk menyusun laporan Praktik Kerja Lapangan setelah menyelesaikan Praktik Kerja Lapangan. BAB II KETENTUAN UMUM A. Pencetakan dan Penjilidan 1. Naskah diketik dengan bantuan komputer dan dicetak menggunakan printer dengan tinta hitam (bukan dot matrix). Khusus pada pencetakan gambar berwarna, pada naskah asli dapat dicetak berwarna. 2. Naskah dicetak pada kertas HVS berukuran A4 (21 x 29,7 cm) dengan berat 70-80 gram. 3. Naskah dicetak pada satu halaman muka (tidak bolak-balik). 4. Naskah laporan Praktik Kerja Lapangan harus dijilid dengan sampul keras (hardcover) ukuran A4 berwarna merah hati untuk Program Diploma III Keuangan Spesialisasi Kebendaharaan Negara dan berwarna hijau untuk Program Diploma III Keuangan Spesialisasi Pengurusan Piutang dan Lelang Negara. 5. Untuk memisahkan satu bab dengan bab berikutnya, digunakan halaman pembatas berupa kertas tipis (40-50 gram) berwarna sama dengan sampul, namun lebih muda. 6. Tulisan pada sampul berwarna kuning emas. B. Marjin (Batas Tepi Teks) Naskah selain baris terakhir dari paragraf harus ditulis rata kanan dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Marjin kiri : 1,5 inci 2. Marjin kanan : 1 inci 3. Marjin atas : 1,5 inci 4. Marjin bawah : 1,5 inci . Khusus untuk halaman bab, marjin atas adalah 3 inci. Jarak bab dengan judul bab adalah 2 spasi. Sedangkan jarak antara judul bab dan teks adalah 3 spasi. C. Huruf Naskah ditulis menggunakan huruf Times New Roman dengan rincian: 1. Naskah normal atau teks menggunakan ukuran 12. halaman 2 dari 26
  • 3. 2. Bab dan judul bab menggunakan ukuran 14 dan dicetak tebal (bold), seluruhnya menggunakan huruf kapital dan diletakkan di tengah (center). 3. Sub-bab menggunakan ukuran 12, dicetak tebal dan ditulis dengan huruf kapital hanya di awal kata. 4. Sub-sub-bab menggunakan ukuran 12, dicetak tebal dan ditulis dengan huruf kapital di awal kalimat serta diakhiri dengan tanda titik. 5. Sub-sub-sub-bab berikutnya menggunakan ukuran 12, tanpa dicetak tebal. Huruf kapital pada awal kalimat saja serta diakhiri dengan tanda titik. D. Jarak Baris (Spasi) Jarak baris dalam teks adalah: 1. dua spasi untuk teks normal; 2. satu spasi untuk kutipan langsung yang lebih dari empat baris, dan daftar pustaka; 3. dua spasi untuk jarak antar unsur dalam daftar pustaka. E. Huruf Miring Untuk keperluan penulisan laporan Praktik Kerja Lapangan, huruf miring (italic) digunakan untuk kata-kata asing yang belum diserap ke dalam Bahasa Indonesia dan dalam Daftar Pustaka. F. Penomoran Halaman Ketentuan untuk memberikan nomor halaman adalah sebagai berikut: 1. Nomor halaman adalah angka arab (1, 2, dst.). 2. Khusus pada halaman judul bab, nomor halaman diletakkan di tengah bagian bawah halaman, dengan jarak 1 inci dari marjin bawah dan 2 spasi dari teks untuk halaman yang penuh. 3. Pada halaman-halaman lainnya, nomor halaman diletakkan di kanan atas dengan jarak 1 inci dari marjin kanan dan 2 spasi dari teks. 4. Nomor halaman diberikan secara berurutan dari Bab I hingga Daftar Pustaka. 5. Untuk nomor halaman pada Bagian Pendahuluan (kecuali halaman judul) digunakan angka romawi kecil (i, ii, iii, iv, dst.). G. Penomoran Bagian-Bagian Teks Penomoran bab menggunakan angka Romawi (I, II, dan seterusnya), sedangkan bagian- bagian dan bab (sub-bab dan rincian selanjutnya) menggunakan kerangka penomoran dengan urutan sebagaimana berikut ini: BAB I halaman 3 dari 26
  • 4. A. Sub-Bab 1. Sub-sub-bab. a. Sub-sub-sub-bab. 1) Sub-sub-sub-sub-bab. 2) Sub-sub-sub-sub-bab. b. Sub-sub-sub-bab. B. Sub-Bab Karena penomoran tersebut menggunakan angka/huruf yang berbeda, maka penulisannya tidak perlu makin menjorok ke dalam. Dengan kata lain, rincian mulai Sub-Bab dan seterusnya dimulai dari marjin kiri yang sama. Yang perlu diperhatikan di sini adalah keparalelan judul (sub-judul) yang bersangkutan. Maksudnya jika judul untuk Sub-Bab (yang menggunaan huruf kapital, misal A) menggunakan kata benda maka semua Sub-Bab yang lainnya (B, C, dan seterusnya) harus juga menggunakan kata benda. Demikian pula untuk pernbagian atau rincian yang lain. Contoh judul yang tidak paralel: a. Perencanaan Pemeriksaan. b. Pelaksanaan Pemeriksaan. c. Menyusun Laporan Pemeriksaan. Contoh judul yang paralel: a. Perencanaan Pemeriksaan. b. Pelaksanaan Pemeriksaan. c. Penyusunan Laporan Pemeriksaan. Kesalahan yang sering terjadi dalam praktik yaitu penggunaan huruf besar/kecil dan penggunaan cetak tebal. Penggunaan huruf besar pada setiap kata hanya digunakan untuk Sub-Bab, sedangkan untuk yang lainnya huruf besar hanya digunakan pada kata pertama. Cetak tebal hanya digunakan untuk Sub-Bab dan Sub-sub-bab, selebihnya tidak menggunakan cetak tebal. Masalah yang kadang dihadapi oleh mahasiswa yaitu penggunaan bulleting untuk menampilkan beberapa item rincian. Keraguan muncul dalam menentukan apakah bulleting perlu mengikuti susunan penomoran pada Sub-Bab. Untuk mengatasi masalah ini, bulleting sebaiknya menggunakan pengkodean nomor yang berbeda dengan Sub-Bab supaya dapat dibedakan dengan Sub-Bab. Penggunaan pengkodean khusus untuk bulleting ini sebaiknya dilakukan secara konsisten di setiap bagian tulisan ilmiah supaya pembaca lebih mudah mengenali setiap bulleting yang disajikan. halaman 4 dari 26
  • 5. H. Paragraf2 1. Kesatuan (unity). Setiap paragraf hanya mengandung satu gagasan utama. Salah satu cara yang sangat baik untuk menghindari bercampurnya beberapa gagasan utama dalam satu paragraf ketika mengembangkan suatu paragraf adalah dengan penggunaan kalimat inti atau kalimat kunci (topic sentence). 2. Pengembangan (expansion). Suatu paragraf sebaiknya tidak hanya terdiri dari satu kalimat saja. Suatu paragraf yang utuh biasanya meliputi gagasan utama (kalimat inti) dan pengembangannya sehingga akan terdiri dari dua kalimat atau lebih. 3. Koherensi. Suatu paragraf yang baik akan memudahkan pembaca untuk memahami dan mengikuti gagasan utama dan dukungannya. Hal ini sangat ditentukan oleh kesatuan dan pengembangan alinea tersebut. Selain itu, sistematika dan urutan dalam penyampaian gagasan juga penting. Untuk ini, gunakanlah kata kunci dan kata atau frasa penghubung yang sesuai (misal, karena itu, dengan demikian, dsb.) sebagai sarana untuk mengendalikan kejelasan dan konsistensi. 4. Kalimat efektif. Kesatuan, kejelasan dan konsistensi hanya dapat dicapai dengan menyusun kalimat efektif. Oleh sebab itu, perhatikan struktur kalimat. Perhatikan subjek, predikat, keterangan dan seterusnya, agar kalimat yang tersusun bukan kalimat rancu (kacau). 5. Penulisan. Setiap paragraf selalu ditulis menjorok ke dalam pada ketukan keenam. Penulisan teks harus rata kanan (justified), kecuali ujung kalimat terakhir pada paragraf yang bersangkutan. Kesalahan yang sering dilakukan oleh seorang mahasiswa dalam menulis kalimat yang efektif sebagai berikut: 1. Menggunakan kata tanya seperti “dimana” untuk kalimat yang bukan kalimat tanya. 2. Kalimat terlalu panjang sehingga sulit dimengerti. Cara mengatasinya yaitu dengan memecah satu kalimat yang panjang menjadi beberapa kalimat yang lebih pendek. 2 Penjelasan yang lebih mendalam mengenai penyusunan paragraf yang memenuhi kaidah tata bahasa Indonesia dapat diperoleh dari buku teks bahasa Indonesia, seperti buku “Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi” karangan Zaenal Arifin dan Amran Tasai. Buku ini juga banyak memberikan contoh kesalahan yang sering dilakukan dalam pembuatan kalimat. halaman 5 dari 26
  • 6. Kalimat berikut ini memiliki masalah penggunaan kata tanya “bagaimana” yang tidak tepat. Desentralisasi fiskal merupakan penyerahan kewenangan di bidang keuangan antar level pemerintahan yang mencakup bagaimana pemerintah pusat mengalokasikan sejumlah besar dana dan/atau sumber-sumber daya ekonomi kepada daerah untuk dikelola menurut kepentingan dan kebutuhan daerah itu sendiri. Contoh perbaikan yang dapat dilakukan adalah dengan mengubah struktur kalimat sehingga menjadi: Desentralisasi fiskal merupakan penyerahan kewenangan di bidang keuangan antar level pemerintahan yang mencakup pengalokasian sejumlah besar dana dan/atau sumber-sumber daya ekonomi oleh pemerintah pusat kepada daerah untuk dikelola menurut kepentingan dan kebutuhan daerah itu sendiri. Kalimat berikut ini memiliki masalah penggunaan kata tanya “dimana” yang tidak tepat. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) adalah rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang dibahas dan disetujui oleh pemerintah daerah dan DPRD yang telah ditetapkan dengan peraturan daerah (Perda) dimana menyerupai kedudukan APBN dalam keuangan negara. Contoh perbaikan yang dapat dilakukan adalah dengan mengubah struktur kalimat sehingga menjadi: Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) adalah rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang dibahas dan disetujui oleh pemerintah daerah dan DPRD yang telah ditetapkan dengan peraturan daerah (Perda) yang menyerupai kedudukan APBN dalam keuangan negara. I. Catatan Kaki Catatan kaki digunakan bila perlu atau dengan kata lain seminimal mungkin. Catatan kaki hanya digunakan untuk memberikan tambahan informasi yang oleh penulis dianggap penting bagi pembaca, tetapi tidak cukup vital untuk dimasukkan ke dalam teks. Catatan kaki tidak digunakan untuk menyebutkan referensi. J. Pemakaian Bahasa Baku Penulisan laporan Praktik Kerja Lapangan harus menggunakan Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris baku. Kalimat harus utuh dan lengkap. Ejaan dan penggunaan tanda baca harus tepat. Gunakan buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan, Pedoman Umum pembentukan istilah, dan Kamus Besar Bahasa Indonesia sebagai acuan. halaman 6 dari 26
  • 7. Mahasiswa yang penulisan laporan Praktik Kerja Lapangannya menggunakan bahasa Inggris dapat menggunakan British English atau American English. Salah satu cara yang disarankan dalam mengatasi kesulitan menentukan apakah suatu kata termasuk kata baku yaitu dengan mengakses alamat website Kamus Besar Bahasa Indonesia online di http://pusatbahasa.kemdiknas.go.id/kbbi. Daftar kata-kata yang sering salah penggunaannya dapat dilihat di buku “Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi”. Contoh penggunaan yang tidak benar sebagai berikut. Tidak Baku Baku Analisa Analisis Praktek Praktik Rp.3.000,- Rp3.000,00 Resiko Risiko Subyek Subjek Obyek Objek halaman 7 dari 26
  • 8. BAB III SISTEMATIKA PENYAJIAN A. Susunan Isi Laporan Praktik Kerja Lapangan meliputi tiga bagian utama, yaitu (1) bagian pendahuluan; (2) batang tubuh; dan (3) bagian penutup. Kandungan dari masing-masing bagian tersebut adalah sebagai berikut: 1. Bagian Pendahuluan. Bagian pendahuluan terdiri dari: a. Halaman judul, dengan format sebagaimana tampak dalam Contoh 1. b. Halaman persetujuan, dengan format sebagaimana tampak dalam Contoh 2. c. Kata pengantar. d. Daftar isi. e. Daftar tabel, bila ada. f. Daftar gambar/grafik, bila ada. g. Daftar lampiran, bila ada Daftar tabel, gambar, serta lampiran diperlukan jika terdapat tiga atau lebih tabel, gambar, dan lampiran. 2. Batang tubuh. Batang tubuh (teks) terdiri dari bab-bab sebagai berikut: a. Bab I, merupakan bab pendahuluan, berisi uraian tentang latar belakang atau alasan pemilihan pokok bahasan. b. Bab II, yang menguraikan permasalahan yang akan dikaji/ dibahas/dianalisis. c. Bab III, berisi pembahasan/analisis atas Bab II. d. Bab IV, yang mengemukakan kesimpulan-kesimpulan yang dapat ditarik dari uraian pada Bab III. 3. Bagian penutup. Bagian penutup terdiri dari: a. Daftar pustaka atau referensi. b. Lampiran-lampiran. B. Komposisi Halaman Jumlah halaman untuk masing-masing bab ditentukan berdasarkan persentase sebagaimana tampak pada Tabel berikut: halaman 8 dari 26
  • 9. Tabel 1. Proporsi lsi Laporan Praktik Kerja Lapangan Bab Proporsi (%) Pendahuluan 8 - 13 Kondisi/objek/permasalahan yang dikaji 25 - 30 Pembahasan 50 - 60 Kesimpulan dan saran 7 - 12 Jumlah halaman minimum (tidak termasuk Lampiran dan Bagian Pendahuluan) 25 halaman halaman 9 dari 26
  • 10. BAB IV KUTIPAN A. Pertimbangan untuk Mengutip Keputusan untuk mengutip atau tidak terletak pada penulis yang bersangkutan. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa setiap kutipan haruslah relevan dengan masalah yang sedang dibahas. Selain itu, suatu kutipan hendaknya tidak terlampau panjang. B. Cara-cara untuk Mengutip Pada dasarnya ada dua cara untuk mengutip suatu sumber, yakni secara langsung (asli) dan secara tidak langsung (dengan menyadur atau parafrase). Kutipan langsung (asli) adalah kutipan yang mengambil secara persis kata demi kata (verbatim) dari sumbernya, sedangkan kutipan dengan saduran adalah kutipan yang sudah diubah dengan kata-kata sendiri. Kedua jenis kutipan ini diperkenankan. Ada pedoman-pedoman tertentu yang dapat diikuti untuk mengutip. Misalnya jika mengubah dengan kata-kata sendiri akan mengakibatkan perubahan arti, maka kutipan langsung merupakan pilihan yang terbaik. Demikian pula, jika penggunaan kata-kata sendiri tersebut akan dapat menyebabkan kesalahpahaman. Tentu saja, hal ini sangat tergantung pada keahlian yang bersangkutan. Sumber kutipan ditulis langsung pada teks dengan dimasukkan dalam kalimat dan dilengkapi dengan tanda kurung untuk rinciannya. Nama belakang penulis dan tahun penerbitan (dan nomor halaman untuk kutipan langsung) harus dicantumkan dalam naskah, bukan pada catatan kaki. Apabila penulis berjumlah lebih dari tiga orang, maka hanya nama belakang penulis pertama yang dicantumkan dalam teks disertai dengan kata "et al." yang mewakili penulis- penulis lainnya. Contoh penulisan dapat dilihat pada subbab tentang penulisan kutipan berikut ini. Nomor halaman wajib dicantumkan untuk kutipan langsung dan saduran yang merujuk pada halaman tertentu dari sumber. Kelalaian untuk menuliskan sumber kutipan langsung/saduran, baik disengaja maupun tidak, merupakan tindakan plagiat. Tindakan plagiat mengakibatkan karya tulis dibatalkan dengan segala konsekuensinya. Pembatalan dapat dilaksanakan sebelum maupun setelah kelulusan. C. Penulisan Kutipan 1. Kutipan langsung (asli), kurang dari empat baris. Kutipan langsung yang kurang dari empat baris ditulis sebagai bagian dari kalimat dengan memberikan tanda kutip pembuka dan penutup. Perhatikan bahwa tanda kutip halaman 10 dari 26
  • 11. penutup diberikan setelah titik penutup kalimat, bukan sebaliknya, yakni tanda kutip penutup dulu baru kemudian titik. Permulaan kutipan menggunakan huruf kapital (contoh 1). Akan tetapi, jika kutipan tersebut merupakan bagian dari tata bahasa, kutipan tersebut tidak dimulai dengan huruf kapital (contoh 2). Jarak baris untuk kutipan ini adalah sesuai dengan jarak baris untuk teks (dua spasi). Untuk sumber dengan penulis lebih dari satu, gunakan kata penghubung "dan" sebelum menyebutkan penulis yang terakhir (contoh 1 dan 2). Contoh 1: Bentley dan Whitten (2007, 6) 3 menguraikan definisi sistem informasi sebagai berikut: "An arrangement of people, data, processes, and information technology that interact to collect, process, store, and provide as output the information needed to support an organization." Contoh 2: Audit laporan keuangan adalah "a form of attestation service in which the auditor issues a written report expressing an opinion about whether the financial statements are fairly 4 stated in accordance with GAAP". (Arens, Elder, dan Beasley 2006, 9). 2. Kutipan langsung (asli), empat baris atau lebih. Kutipan langsung yang terdiri dari empat baris atau lebih ditulis: a. tersendiri, tidak masuk ke dalam kalimat; b. menjorok ke dalam setelah lima ketukan (contoh 3), dan jika awal kutipan tersebut adalah awal suatu alinea, maka baris pertama kutipan dimulai pada ketukan kesebelas (contoh 4); c. dengan jarak baris satu spasi. Contoh 3: Sehubungan dengan hal itu, Rosen (2005, 464) menyatakan bahwa: The neoclassical model of debts stresses that when government initiates a project, whether financed by taxes or borrowing, resources are removed from the private sector. One ussually assumes that when tax finance is used, most of the resources removed come at the expense of consumption. On the other hand, when the government borrows, it competes for funds with individuals and firms who want the money for their own investment projects. Contoh 4: Mengenai kepemerintahan yang baik, Schiavo-Campo dan Tommasi (1999, 9) menyatakan sebagai berikut: There is general consensus that good governance rests on ''four pilars": 3 Daftar pustaka harus menampilkan sumber kutipan, yaitu Bentley dan Whitten (2007, 6). 4 Terdapat kesalahan penulisan kutipan di buku “Himpunan Peraturan Mahasiswa dan Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Sekolah Tinggi Akuntansi Negara”. Tertulis (Arens. Elder, dan Beasley 2006, 9) Seharusnya (Arens, Elder, dan Beasley 2006, 9). halaman 11 dari 26
  • 12. accountability, transparency, predictability, and participation. Accountability means the capacity to call public officials to task for their action; transparency entails the low cost access to relevant information; predictability results primarily from law and regulations that are clear, known in advance, and uniformly and effectively enforced; and participation is needed to supply reliable information and to provide a reality check for government action. 3. Elips. Adakalanya suatu kutipan tidak perlu lengkap, tetapi ada bagian yang dapat dihilangkan karena tidak relevan dan tidak berpengaruh jika dihilangkan. Selain ketentuan-ketentuan umum di muka (spasi, tanda kutip, dll.), ketentuan tambahan untuk kutipan semacam ini adalah sebagai berikut: a. Jika bagian yang dibuang adalah bagian depan/awal, maka mulailah kutipan tersebut dengan 3 (tiga) titik. Demikian pula jika yang dihilangkan adalah bagian tengah maka berikan tiga titik sebagai pengganti bagian tengah yang dihilangkan tersebut. Contoh 5: Basalamah (1994, 38) mendefinisikan blok sampling sebagai "... pemilihan beberapa pos (item) secara berurutan. Begitu pos pertama ... telah dipilih maka pos-pos lainnya di dalam blok tersebut akan terpilih secara otomatis." b. Jika bagian yang dibuang adalah bagian belakang atau bagian akhir, maka akhiri kutipan tersebut dengan empat titik: tiga titik pertama menunjukkan bagian yang dibuang dan satu titik sisanya menunjukkan tanda baca penutup. Perhatikan contoh 6. Contoh 6: Akmal (2006, 11) mengemukakan: "Pemeriksaan intern adalah kegiatan profesional yang tujuannya memberikan pendapat secara profesional. Oleh karena itu, dibutuhkan integritas dan objektivitas yang tinggi.... " 4. Kutipan dari sumber kedua. Apabila kutipan diambil dari sumber kedua yang mengutip dari sumber lain, maka sumber kedua tersebut, bukan sumber yang pertama, harus dicantumkan sebagai sumber kutipan dan dimasukkan dalam daftar pustaka. Kutipan tidak boleh berasal dari sumber ketiga yang mengutip sumber pertama dari sumber kedua. Contoh 7: Delong dan Olney (2006, 389) mengutip pernyataan John Maynard Keynes bahwa "he did not see how universal bankruptcy could do us any good or bring us any nearer to prosperity". 5. Kutipan dengan saduran. Untuk kutipan yang sudah diubah dengan menggunakan kata-kata sendiri, tanda kutip tidak perlu diberikan. Dalam hal ini, yang perlu diperhatikan adalah bahwa sumber (termasuk nomor halamannya) tetap harus dicantumkan. halaman 12 dari 26
  • 13. Kesalahan yang sering dilakukan oleh mahasiswa dalam membuat kutipan yaitu mengutip tanpa mencantumkan sumber kutipan pada Daftar Pustaka. Seharusnya, setiap sumber kutipan yang terdapat dalam tulisan ilmiah harus dicantumkan dalam Daftar Pustaka. Kesalahan lain yang kadang dilakukan adalah menggunakan pembatas tahun dan halaman selain koma, misalnya Olney (2006:389) seharusnya Olney (2006, 389). halaman 13 dari 26
  • 14. BAB V TABEL DAN GAMBAR A. Pendahuluan Tidak jarang suatu laporan Praktik Kerja Lapangan harus mencantumkan tabel dan gambar, baik yang dibuat sendiri oleh penulisnya ataupun mengutip dari sumber lain. Yang dimaksud tabel dalam pedoman ini adalah setiap susunan dari bahan-bahan yang mengandung angka-angka yang dibuat secara sistematis, biasanya terdiri dari beberapa kolom. Yang dimaksud dengan gambar adalah bentuk-bentuk tertentu yang tidak dapat dikategorikan sebagai tabel. misalnya cetak biru (blueprint atau bestek), bagan atau denah, lukisan, grafik peta, dan sejenisnya. Bagian ini membahas mengenai cara-cara yang perlu dilakukan untuk membuat tabel dan gambar. B. Cara Pembuatan Tabel dan Gambar Aturan-aturan berikut ini perlu diterapkan apabila mahasiswa bermaksud memasukkan tabel dan gambar dalam kertas kerja. 1. Setiap tabel dan/atau gambar harus berisi satu jenis informasi saja, dan hendaknya dilakukan sesingkat dan sesederhana mungkin. Untuk membuat tabel/gambar yang informatif, perhatikan petunjukkan berikut: a. Hanya menampilkan informasi yang perlukan pembaca. b. Cantumkan judul dan sumber informasi tabel/gambar. c. Angka pecahan disajikan cukup beberapa digit saja supaya mudah dibaca. d. Sajikan satuan untuk setiap data berupa angka supaya tidak terjadi salah pengertian. e. Tabel yang berasal dari hasil perhitungan software statistik atau ekonometrik diolah kembali menjadi tabel yang lebih mudah dibaca. 2. Tabel dan gambar beserta judul dan sumbernya tidak boleh terpotong oleh halaman. Sebaliknya, halaman yang berisi tabel dan gambar harus tetap penuh sesuai dengan ketentuan marjin atas dan bawah. Artinya, apabila tabel dan gambar hanya memerlukan setengah halaman, hendaknya bagian halaman lainnya diisi dengan teks. 3. Tabel atau gambar beserta judul dan sumbernya tidak boleh melebihi 75% dari suatu halaman. Apabila jumlah tabel atau ilustrasinya banyak atau terlalu kompleks, tempatkan pada lampiran dan bukan dalam teks. 4. Tempatkan tabel dan gambar sedekat mungkin dengan uraian di dalam teks, tetapi tabel dan gambar tersebut tidak boleh mendahului uraiannya. 5. Uraian mengenai isi tabel hendaknya tidak bertele-tele, dan tabel itu sendiri hendaknya dibuat sejelas mungkin. Artinya, pembaca dapat memahami teks tersebut tanpa harus halaman 14 dari 26
  • 15. melihat tabelnya, atau pembaca dapat memahami tabel tersebut tanpa harus membaca uraiannya. Hindari penulisan menempatkan angka atau perhitungan-perhitungan yang terlalu banyak dalam teks. 6. Dalam teks, sebutkan atau tunjukkan tabel dan gambar tersebut dengan menyebutkan angka, misalnya ''Tabel IV. 1" atau "Gambar III.1". Hindari penggunaan kata-kata yang membingungkan seperti "tabel di atas" atau "bagan di bawah ini" dan sebagainya. Penomoran ini dapat diurutkan mulai dari awal bab, dari nomor 1 hingga yang terakhir, dan berakhir pada setiap akhir bab sebagaimana contoh-contoh yang disebutkan dalam tanda petik pada butir ini. 7. Nomor dan judul tabel dan/atau gambar hendaknya diletakkan di bagian tengah atas dari tabel dan/atau gambar tersebut dengan jarak dua spasi. 8. Apabila tabel dan gambar tersebut diambil dari tabel dan/atau gambar orang lain, maka pada bagian tengah bawah dari tabel dan/atau gambar dituliskan sumbernya secara lengkap. 9. Apabila penulis mengolah tabel dan/atau gambar tersebut dari sumber lain, maka tetap harus disebutkan sumbernya, tetapi didahului dengan kata "Diolah dari. .. " dan diikuti dengan penulisan sumbernya. Gambar III.1 Contoh Use-Case Model Diagram5 Sumber: Bentley, Lonnie D. dan Jeffrey L. Whitten. Edisi ke-7. 2007. System analysis and design for the global enterprise. New York, NY: McGraw-Hill International Edition. Hal. 246. 10. Apabila digunakan gambar, maka harus dibuatkan penjelasan lengkap yang menjelaskan mengenai maksud dari gambar tersebut, misalnya 0 berarti apa dan * berarti apa. 11. Apabila tabel yang dibuat terdiri dari beberapa kolom dan salah satunya merupakan perkalian atau pembagian dari kolom-kolom tertentu, maka dapat diberi nomor kolom dengan menggunakan angka Arab (1, 2 dan seterusnya), sehingga tidak perlu menuliskan "perkalian" atau "pembagian" melainkan cukup dituliskan "1 X 3" atau 5 Judul tabel/gambar diletakkan di bagian atas. Simbol “III” pada judul menunjukkan tabel/gambar dari Bab III. Di bagian bawah bagan/gambar harus disertakan sumber data dari tabel/gambar. halaman 15 dari 26
  • 16. "5 : 2" dan sebagainya. BAB VI DAFTAR PUSTAKA A. Ketentuan Umum Daftar pustaka meliputi sumber bahan-bahan yang dipakai dalam menulis laporan Praktik Kerja Lapangan. Dalam daftar inilah data publikasi untuk masing-masing acuan (referensi) diberikan. Dengan kata lain, daftar pustaka akan memberikan kepada pembaca suatu indikasi terbatas mengenai informasi, fakta, atau pengetahuan yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas di dalam laporan Praktik Kerja Lapangan. Berikut adalah ketentuan-ketentuan pokok yang menyangkut daftar pustaka: 1. Daftar pustaka meliputi hanya acuan yang benar-benar dipakai dalam penyusunan laporan Praktik Kerja Lapangan. Sumber-sumber yang benar-benar berkaitan dengan laporan Praktik Kerja Lapangan boleh dimasukkan, tetapi jangan memasukkan buku- buku atau sumber lain yang tidak mempunyai nilai dalam penulisan laporan Praktik Kerja Lapangan, sekalipun sumber-sumber tersebut diteliti atau dibaca. 2. Seluruh sumber kutipan/saduran dalam teks harus dicantumkan dalam daftar pustaka. B. Bentuk Daftar Pustaka Untuk keperluan penulisan laporan Praktik Kerja Lapangan, bentuk daftar pustaka adalah sebagai berikut: 1. Daftar pustaka disusun menjadi dua bagian, bagian pertama adalah buku atau sumber lain, sedangkan bagian kedua adalah dokumen publik atau peraturan perundang- undangan. 2. Daftar pustaka bagian pertama disusun secara berurutan menurut abjad dari nama belakang penulis pertama. 3. Daftar pustaka bagian kedua disusun secara berurutan berdasarkan hierarki yang paling tinggi, tahun, dan nomor peraturan perundang-undangan tersebut. 4. Garis pertama ditulis dari marjin kiri, sedang baris-baris berikutnya dituliskan menjorok pada ketukan keenam. 5. Jarak baris untuk setiap entri atau acuan adalah satu spasi, sedangkan jarak antar acuan adalah dua spasi. 1. Buku teks/majalah/jurnal periodik dan electronic formats. Penulisan daftar pustaka untuk buku, majalah, dan jurnal adalah sebagai berikut: a. Nama pengarang: nama belakang diikuti dengan nama depan dan tengah yang halaman 16 dari 26
  • 17. diakhiri dengan titik. Jika pengarang lebih dari satu, hanya pengarang pertama yang disusun sesuai dengan ketentuan tersebut, nama-nama penulis berikutnya sesuai urutan biasa. b. Tuliskan nama pengarang selengkap mungkin, hindari penyingkatan, kecuali sumber yang bersangkutan menggunakan nama singkatan. c. Jika dalam daftar pustaka terdapat lebih dari satu sumber dari pengarang yang sama, jangan ulangi penulisan nama pengarang yang bersangkutan. Sebaliknya gunakan garis sepanjang 12 ketukan dari marjin kiri yang diikuti dengan titik. d. Nama penyunting atau nama penerjemah ditulis dengan "Peny." Atau "Penerj." (Boleh juga ditulis sacara lengkap). e. Tuliskan tahun penerbitan diikuti tanda titik. Apabila nama seluruh pengarang dan tahun sama, maka pada tulisan tahun ditambah huruf a, b, dst. Contoh: 2006a, 2006b. f. Gunakan huruf miring untuk judul buku. Akhiri judul buku dengan titik. g. Tuliskan nomor edisi, kecuali edisi pertama, dengan menggunakan huruf Arab (misal Edisi ke-2) diikuti tanda titik. h. Nama seri dituliskan tanpa tanda kutip dan tidak digarisbawahi, diikuti dengan koma, diikuti dengan nomor seri yang bersangkutan dengan angka Arab (misal, vol. 3, No.3 atau hanya 3), dan diakhiri dengan titik. i. Jumlah volume, jika lebih dari satu, dituliskan dengan angka arab (misal, vol. 6) j. Jika diperlukan, nomor volume, dalam hal buku terdiri dari beberapa volume, ditulis dengan angka Romawi, didahului dan diikuti dengan koma. k. Tempat dan penerbit dituliskan berikutnya diikuti dengan titik. Jika terdapat beberapa tempat penerbitan, gunakan tempat pertama. Demikian pula jika ada beberapa tanggal/tahun penerbitan, gunakan tanggal/tahun yang terakhir, kecuali studi yang dilakukan secara khusus berhubungan dengan edisi yang sebelumnya. l. Nomor halaman ditulis dengan angka Arab, didahului dengan koma dan diikuti dengan titik. Informasi ini diberikan hanya jika diperlukan. Untuk majalah dan jurnal periodik, nomor halaman diberikan untuk seluruh halaman yang memuat artikel yang bersangkutan, bukan hanya nomor halaman yang dikutip. Ketentuan umum untuk sumber dari internet sebagai berikut: a. Uniform Resource Locators (URLs) harus dicantumkan. b. URLs - huruf pertama dari protokol tidak dijadikan huruf kapital, untuk huruf-huruf selanjutnya berbeda-beda, pilih yang sesuai saja. c. URLs and pemenggalan baris - Pemenggalan baris ditempatkan sebelum tanda baca double slash (//) atau slash (/); setelah tanda baca tilde (~), titik, koma, tanda sambung, garis bawah (_), tanda Tanya (?), nomor, atau simbol persen (%); serta sebelum atau sesudah tanda sama dengan (=). halaman 17 dari 26
  • 18. d. Tanggal akses harus dicantumkan dalam tanda kurung. 2. Dokumen publik dan sumber-sumber lain. Penulisan dokumen publik dan sumber-sumber lain sangat bervariasi. Dengan demikian bentuk penulisan dalam daftar pustaka tidak bisa dibakukan. Yang terpenting adalah kecukupan informasi, sedangkan penulisannya dapat mengikuti cara-cara penulisan untuk buku teks atau periodikal. C. Contoh Penulisan Entri Daftar Pustaka Berikut ini contoh penulisan daftar pustaka yang menggunakan Chicago Author-Date System. Perhatikan unsur-unsur informasi yang dicakup, kapitalisasi, urutan penulisan, dan tanda baca. 1. Buku. a. Tanpa pengarang: The Lottery. [1732]. London: J. Watts. b. Satu orang pengarang: Basalamah, Anies S. 1994. Audit Sampling: Teori dan Aplikasi. Jakarta: STAN-Prodip Press. c. Lebih dari satu pengarang: Arens, Alvin A., Randal J. Elder, dan Mark S. Beasley. 2006. Auditing and Assurance Services: An Integrated Approach. Edisi ke-11. New Jersey: Pearson International Edition. d. Penyunting atau pengkompilasi sebagai "pengarang": Karl, Inge dan Pedro Conceicao. Penyunting. 2006. The New Public Finance: Responding to Global Challenges. New York: Oxford University Press. e. Artikel dari seorang pengarang dalam karya yang lain: Freud, Sigmund. 1953. The Standard Edition of the Complete Psychological Works of Sigmund Freud. Penyunting James Strachey. Vol. 6. The Psychopathology of Everyday Life. London: Hogarth Press. f. Satu volume dari beberapa volume: Wright, Sewall. 1978. Evolution and The Genetics of Populations. Vol.4, Variability Within and Among Natural Populations. Chicago: University of Chicago Press. g. Pengarang berupa institusi atau asosiasi: International Monetary Fund dan The World Bank. 2003. Guidelines for Public Debt Management: Accompanying Document and Selected Case Studies. Washington, DC: International Monetary Fund dan The World Bank. 2. Terbitan berkala. a. Artikel jurnal: Stiglitz, Joseph E. 2002. New Perspectives on Public Finance: Recent Achievements and Future Challenges. Journal of Public Economics 86: 341-360. b. Artikel jurnal (dengan nomor volume dan issue): halaman 18 dari 26
  • 19. Mark, Stephen V. 2004. Fiscal Sustainability and Solvency: Theory and Recent Experience in Indonesia. Bulletin of Indonesian Economic Studies 40, no. 2: 224-242. c. Artikel majalah: Weber, Bruce. 1985. The Myth Maker: The Creative Mind of Novelist E. L Doctorow. New York Times Magazine, 20 October, 42. 3. Electronic Format. a. Buku yang hanya tersedia online: Sirosh, J., R. Miikkulainen, dan J. A. Bednar. 1996. Self-Organization of Orientation Maps, Lateral Connections, and Dynamic Receptive Fields in The Primary Visual Cortex. In Lateral Interactions in The Cortex: Structure and Function, Peny. J. Sirosh, R. Miikkulainen, dan Y. Choe. Austin, TX: UTCS Neural Networks Research Group. http://www.cs.utexas.edu/users/nn/web-pubs/htmlbook961 (diakses 27 Agustus 2001). b. Buku yang tersedia dalam electronic formats yang lain: (Format elektronik non-internet harus mencantumkan formatnya.) Hicks, R. J. Nuclear Medicine, from The Center of Our Universe. Victoria, Austl.: ICE T Multimedia, 1996. CD-ROM. c. Database berita dan jurnal: Eastwood, Ken. 2000. Sandstone: treasured quarry. Australian Geographic, no. 59:34. http://0search.epnet.com.iii1.sonoma.edu/login.aspx?direct=true&db=afh&an=3232 957&loginpage=logi n .asp&site=ehost& scope-site (diakses 5 April 2006). d. Online Journal: Warr, M., and C. G. Ellison. 2000. Rethinking Social Reactions to Crime: Personal and Altruistic Fear in Family Households. American Journal of Sociology 106, no. 3 (November): 551-78. http://www.journals.uchicago.edu/AJS/journal/issues/v1 06n3/050125/050125.html (diakses 28 April 2001). e. Online Magazines: Osborne, Lawrence. 2000. Poison pen. Review of The collaborator. The Trial and Execution of Robert Brasillach, oleh Alice Kaplan. Salon, March 29, http://www.salon.com/books/itl2000.o3/29/kaplan/index.html (diakses 10 July 2001). f. Online Newspaper, News Service or News Site: Simanjuntak, Yeni H. 2007. Chemophobia, penyakit baru Indonesia. Bisnis lndonesia Online. 5 Mei 2007. http://www.bisnis.com/artikeIl2id119.html (diakses 20 Mei 2007). g. Website Masukkan sebanyak mungkin informasi yang tersedia seperti nama pengarang, judul, pemilik website, dan URL. University of Chicago. The Chicago Manual of Style Online. http://www. chicagomanualofstyle.org/ home.html (diakses 20 Mei 2007). halaman 19 dari 26
  • 20. BAB VII PROPOSAL LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN A. Pendahuluan Bagi mahasiswa yang akan membuat laporan Praktik Kerja Lapangan, salah satu ketentuan yang berlaku adalah bahwa mahasiswa yang bersangkutan diwajibkan untuk membuat kerangka, outline, atau proposal sebagai gambaran dari penelitian yang akan dilakukan oleh mahasiswa yang bersangkutan serta rencana isi dari laporan yang akan ditulis. Proposal ini harus disetujui oleh dosen pembimbing dan Kepala Bidang Akademis, oleh sebab itu pembahasan dengan dosen pembimbing merupakan keharusan. Proposal laporan Praktik Kerja Lapangan harus dibuat secara formal sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Hal-hal yang harus dimasukkan dalam proposal tersebut mencakup bentuk/format, pendekatan, metode penelitian, rencana daftar isi, sinopsis, dan kegiatan yang akan dilakukan beserta jadwalnya. B. lsi Proposal pada dasarnya merupakan usulan atau rencana penelitian. Untuk keperluan tersebut, isi proposal meliputi: 1. Bagian pendahuluan. Bagian pendahuluan terdiri dari: a. halaman judul, dengan format sebagaimana tampak dalam Contoh 3; b. halaman persetujuan, dengan format sebagaimana tampak dalam Contoh 4; c. daftar isi. 2. Bagian isi (batang tubuh). Bagian lsi (Batang Tubuh) terdiri dari: a. Pendekatan/tujuan penyusunan laporan Praktik Kerja Lapangan. Seksi ini menjelaskan pendekatan dalam pembahasan atau tujuan yang ingin dicapai. Laporan Praktik Kerja Lapangan dapat disusun dengan pendekatan positif (hanya bertujuan untuk menjelaskan fakta/praktik yang diamati berdasarkan teori tertentu) atau dengan pendekatan normatif (bertujuan untuk memberikan saran-saran atas fakta/praktik yang diamati berdasarkan teori tertentu). b. Metode penelitian. Seksi ini menjelaskan mengenai cara pengumpulan data yang direncanakan: apakah melalui penelitian kepustakaan atau penelitian lapangan. Rencana kontinjensi dapat dikemukakan pada seksi ini dalam rangka mengantisipasi perubahan metode penelitian. Rencana kontinjensi ini harus menyebutkan prioritas metode penelitian yang direncanakan diikuti dengan prioritas-prioritas berikutnya. Perubahan metode penelitian halaman 20 dari 26
  • 21. tidak memerlukan perubahan outline selama isi laporan Praktik Kerja Lapangan tidak berubah secara signifikan. Kontinjensi semacam ini hendaknya dipertimbangkan pula dalam jadwal yang dituangkan dalam bagian penutup. c. Rencana daftar isi. Rencana daftar isi ini memuat rencana laporan Praktik Kerja Lapangan yang akan ditulis. Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, sebuah laporan Praktik Kerja Lapangan terdiri dari beberapa bab, misalnya: (1) pendahuluan; (2) rumusan permasalahan yang akan dikaji, dibahas, atau dianalisis; (3) pembahasan dan analisis, dan; (4) kesimpulan (dengan atau tanpa saran). Masing-masing bab harus dirinci paling sedikit sampai sub-bab. d. Sinopsis. Sinopsis merupakan uraian singkat atau ikhtisar mengenai isi laporan Praktik Kerja Lapangan. Secara keseluruhan, sinopsis mengemukakan permasalahan pokok yang akan ditulis dan panjangnya adalah antara 2-3 halaman. e. Ringkasan isi tiap-tiap bab. Bagian ini memuat deskripsi singkat mengenai isi masing-masing bab. Uraian hendaknya tidak hanya menyebutkan rincian isi, tetapi juga memuat uraian singkat materi tiap-tiap bab. f. Rencana daftar pustaka. Bagian ini memuat daftar literatur (buku teks, artikel, dsb.) yang direncanakan akan digunakan dalam penulisan laporan Praktik Kerja Lapangan. Rencana daftar pustaka ini harus meliputi sedikitnya 3 (tiga) judul buku teks/artikel yang berkaitan erat dengan bidang/judul laporan Praktik Kerja Lapangan. 3. Bagian penutup. Sebagai proposal penelitian, outline perlu dilengkapi dengan aktivitas-aktivitas yang akan ditempuh dan jadwal pelaksanaannya. Bagian ini mencakup uraian tentang aktivitas dan periode pelaksanaannya. Jika perlu, masukkan rencana kontinjensi di bagian ini, serta anggaran bila penelitian disponsori oleh pihak-pihak tertentu dan menghendaki persetujuan lembaga (Sekolah Tinggi Akuntansi Negara). C. Pembahasan dan Persetujuan Proposal atau outline laporan Praktik Kerja Lapangan harus dibahas terlebih dahulu dengan dosen pembimbing. Setelah mendapatkan persetujuan, outline tersebut harus diserahkan kepada Sekretariat untuk diperiksa mengenai ada/tidaknya duplikasi judul atau kesamaannya dengan laporan Praktik Kerja Lapangan terdahulu, dan diajukan kepada Kepala Bidang Akademis guna mendapatkan persetujuan. Outline laporan Praktik Kerja Lapangan, yang menurut Sekretariat atau Kepala Bidang Akademis, belum memenuhi syarat akan dikembalikan untuk diperbaiki. Penyampaian outline ke Sekretariat harus halaman 21 dari 26
  • 22. dilakukan sebelum batas waktu yang ditetapkan berakhir. Keterlambatan harus diberitahukan sebelumnya oleh mahasiswa yang bersangkutan, disertai dengan alasan dan komitmen untuk menyerahkannya pada tanggal tertentu. D. Perubahan Selama riset/penulisan/pembahasan, ada kemungkinan terdapat perubahan-perubahan yang perlu dilakukan atas outline semula. Jika perubahan tersebut cukup material (signifikan), maka perubahan tersebut harus mendapatkan persetujuan dari Kepala Bidang Akademis. Sebelum diajukan ke Kepala Bidang Akademis, perubahan tersebut harus disetujui oleh pembimbing materi terlebih dahulu. Untuk itu, outline yang baru harus disampaikan disertai dengan alasan perubahan dan penjelasan tentang bagian- bagian yang berubah. Perubahan ini tidak menyebabkan tambahan waktu (batas penyelesaian akhir tidak berubah). Lihat juga penjelasan tentang kontinjensi E. Jumlah Outline Outline dibuat sebanyak tiga rangkap. Rangkap pertama untuk mahasiswa, kedua untuk dosen pembimbing materi, dan ketiga untuk sekretariat. F. Kontinjensi Mengingat perubahan signifikan atas isi laporan Praktik Kerja Lapangan memerlukan persetujuan kembali dalam jangka waktu yang telah ditetapkan, maka rencana laporan Praktik Kerja Lapangan ini hendaknya disusun dengan mempertimbangkan kesulitan- kesulitan yang mungkin akan dihadapi di kemudian hari. Susunlah outline laporan sefleksibel mungkin sehingga ada alternatif untuk dapat menampung perubahan- perubahan tertentu. Selain itu, jika perlu masukkan rencana kontinjensi ini di bagian penutup outline untuk perubahan-perubahan yang tidak signifikan. Perlu diperhatikan, bahwa jangka batas akhir penyelesaian laporan Praktik Kerja Lapangan tidak akan berubah dengan adanya perubahan-perubahan atas rencana laporan. Perhatikan pula ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh Direktur Sekolah Tinggi Akuntansi Negara terkait penjadwalan penulisan laporan. G. Lain-lain Ketentuan-ketentuan lain yang belum jelas dan/atau belum diatur dapat dikonsultasikan dengan dosen pembimbing. halaman 22 dari 26
  • 23. Contoh 1: Halaman Judul Laporan Praktik Kerja Lapangan 1,5 inci KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA TANGERANG SELATAN Ketentuan-ketentuan benkut digunakan untuk menuliskan catatan kaki yang pertama untuk buku: a. Nama pengarang ditulis dengan urutan normal dan diikuti dengan koma sebe1um judul buku yang bersangkutan. b. Judul buku digarisbawahi (atau huruf miring). c. Setelah judul buku, dan edisi (jika ada), tidak perlu koma, tetaptLAPANGAN LAPORAN PRAKTIK KERJA langsung kota penerbit, nama penerbit, dan tahun penerbitan yang dituliskan di dalam tanda kurung. d. Nomor halaman dituliskan setelah tanda kurung penutup dan didahului dengan koma. e. Catatan kaki di akhir tanda titik sebagai penutup. (Lihat Contoh 24. 25 dan 26). JUDUL f. Kecuali nama (pengarang, kota dan penerbitnya) dan judul buku, semua ditulis dalam bahasa Indonesia, Diajukan oleh: Nama NPM: ……………………………………… Mahasiswa Program Diploma III Keuangan Spesialisasi ……………………………………… Untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat Dinyatakan Lulus Program Diploma III Keuangan Tahun …………. 1 inci Catatan: Teks ditulis simetris di tengah-tengah halaman halaman 23 dari 26
  • 24. Contoh 2: Halaman Persetujuan Laporan Praktik Kerja Lapangan 1,5 inci KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA TANGERANG SELATAN PERSETUJUAN LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 1,5 inci NAMA : ……………………………………… NOMOR POKOK MAHASISWA : ……………………………………… PROGRAM DIPLOMA III : ……………………………………… KEUANGAN SPESIALISASI BIDANG LAPORAN : ……………………………………… JUDUL LAPORAN : ……………………………………… ……………………………………… 1 inci Mengetahui Menyetujui a.n. Direktur Dosen Pembimbing, Kepala Bidang Akademis Pendidikan Akuntan, ………………………………. ………………………………… NIP…………………………… NIP……………………………. 1 inci halaman 24 dari 26
  • 25. Contoh 3: Halaman Judul Rencana Laporan Praktik Kerja Lapangan 1,5 inci KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA TANGERANG SELATAN RENCANA LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN JUDUL Diajukan oleh: Nama NPM:………………………… Bulan Tahun 1 inci halaman 25 dari 26
  • 26. Contoh 4: Halaman Persetujuan Rencana Laporan Praktik Kerja Lapangan 1,5 inci KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA TANGERANG SELATAN PERSETUJUAN RENCANA LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 1,5 inci NAMA : ………………………………………… NOMOR POKOK MAHASISWA : ………………………………………… PROGRAM DIPLOMA III : ………………………………………… KEUANGAN SPESIALISASI BIDANG LAPORAN : ………………………………………… JUDUL LAPORAN : ………………………………………… …………………………………………… 1 inci Mengetahui Menyetujui Kepala Bidang Akademis Dosen Pembimbing, Pendidikan Akuntan, ………………………………. ……………….....…………… NIP………………….....…… NIP………………..…………. 1 inci halaman 26 dari 26