SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Download to read offline
2. Undang-Undang ...
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 46 TAHUN 2013
TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR
NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG
JABATAN FUNGSIONAL DOSEN DAN ANGKA KREDITNYA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka optimalisasi pelaksanaan tugas dan
pengembangan karier Dosen maka perlu mengubah
beberapa ketentuan dalam Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 17 Tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional Dosen
dan Angka Kreditnya ;
b. berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada
huruf a perlu menetapkan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 17 Tahun 2013 tentang Jabatan
Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok
Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan
Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-
Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3890);
SALINAN
- 2 -
8. Peraturan Pemerintah ...
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4301);
3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4586);
4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan
Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012
Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5336);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang
Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547),
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 40 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 51, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5121);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang
Formasi Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2000 Nomor 194, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4015), sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun
2003 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4332);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000 tentang
Pengadaan Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2000 Nomor 195, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4016), sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun
2002 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002
Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4192);
- 3 -
15. Peraturan ...
8. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang
Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 196, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4017),
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 12 Tahun 2002 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2002 Nomor 32, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4193);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang
Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor
198, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
4019);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang
Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian
Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4263), sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2009
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
164);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5007);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5105) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5157);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang
Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5135);
14. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang
Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara,
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan
Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2013 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 125);
- 4 -
a. Jabatan ...
15. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang
Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta
Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I
Kementerian Negara sebagaimana telah diubah beberapa
kali terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 56 Tahun
2013 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013
Nomor 126);
16. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang
Rumpun Jabatan fungsional Pegawai Negeri Sipil
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden
Nomor 97 Tahun 2012 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2012 Nomor 235);
17. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 17 Tahun 2013 tentang Jabatan
Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI
BIROKRASI NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG JABATAN
FUNGSIONAL DOSEN DAN ANGKA KREDITNYA.
Pasal I
Beberapa ketentuan dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 17 Tahun
2013 tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya
diubah sebagai berikut:
1. Mengubah Lampiran II, Lampiran V, dan Lampiran VI
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 17 Tahun 2013 tentang Jabatan
Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya, sehingga menjadi
sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
2. Ketentuan ayat (2) Pasal 10 diubah dan ditambah 1 (satu)
ayat, sehingga Pasal 10 berbunyi sebagai berikut:
Pasal 10
(1) Jumlah angka kredit kumulatif paling rendah yang
harus dipenuhi oleh setiap Pegawai Negeri Sipil (PNS)
untuk dapat diangkat dalam jabatan dan kenaikan
jabatan/pangkat Akademik Dosen, untuk:
- 5 -
(6) Syarat ...
a. Jabatan Akademik Dosen dengan pendidikan
Magister (S2) atau yang sederajat, sebagaimana
tercantum dalam Lampiran II yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini;
dan
b. Jabatan Akademik Dosen dengan pendidikan Doktor
(S3) atau yang sederajat, sebagaimana tercantum
dalam Lampiran III yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
(2) Jumlah angka kredit kumulatif paling rendah
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a. Paling rendah 90% (sembilan puluh persen) angka
kredit berasal dari unsur utama, kecuali yang
berasal dari pendidikan formal; dan
b. Paling tinggi 10% (sepuluh persen) angka kredit
berasal dari unsur penunjang,
(3) Rincian jumlah angka kredit kumulatif sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) sebagaimana tercantum dalam
Lampiran IV yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Menteri ini.
3. Ketentuan ayat (7) Pasal 17 diubah, sehingga Pasal 17
berbunyi sebagai berikut:
Pasal 17
(1) Tim Penilai Jabatan Akademik Dosen terdiri dari unsur
teknis yang membidangi pendidikan tinggi, unsur
kepegawaian, dan Dosen.
(2) Susunan keanggotaan Tim Penilai Jabatan Akademik
Dosen, sebagai berikut:
a. seorang Ketua merangkap anggota;
b. seorang Wakil Ketua merangkap anggota;
c. seorang Sekretaris merangkap anggota; dan
d. anggota paling sedikit 4 (empat) orang.
(3) Susunan Anggota sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
harus berjumlah ganjil.
(4) Sekretaris Tim Penilai sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) huruf c, harus berasal dari unsur kepegawaian.
(5) Anggota Tim Penilai sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) huruf d, paling sedikit 2 (dua) orang dari Dosen.
- 6 -
(2) Pangkat ...
(6) Syarat untuk menjadi Anggota Tim Penilai Jabatan
Akademik Dosen, harus:
a. menduduki jabatan/pangkat paling rendah sama
dengan jabatan/pangkat Dosen yang dinilai;
b. memiliki keahlian serta mampu untuk menilai
prestasi kerja Dosen; dan
c. dapat melakukan penilaian.
(7) Apabila jumlah Anggota Tim Penilai sebagaimana
dimaksud pada ayat (5) tidak dapat dipenuhi dari
Dosen, maka Anggota Tim Penilai dapat diangkat dari
PNS lain yang memiliki kompetensi untuk menilai
prestasi kerja Dosen.
4. Ketentuan ayat (1) Pasal 24 diubah, sehingga Pasal 24
berbunyi sebagai berikut:
Pasal 24
(1) PNS yang diangkat pertama kali dalam jabatan
Akademik Dosen harus memenuhi syarat:
a. berijazah paling rendah Magister (S2) atau yang
sederajat dari pendidikan tinggi yang terakreditasi;
b. pangkat paling rendah Penata Muda Tingkat I,
golongan ruang III/b; dan
c. nilai prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam
1 (satu) tahun terakhir.
(2) Pengangkatan pertama kali sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) merupakan pengangkatan untuk mengisi
lowongan formasi dari Calon PNS.
5. Ketentuan ayat (1) Pasal 25 diubah, sehingga Pasal 25
berbunyi sebagai berikut:
Pasal 25
(1) Pengangkatan PNS dari jabatan lain ke dalam jabatan
Akademik Dosen dapat dipertimbangkan apabila:
a. memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 24 ayat (1);
b. memiliki pengalaman mengajar (magang) pada
pendidikan tinggi paling kurang 2 (dua) tahun; dan
c. tersedianya formasi untuk jabatan Akademik Dosen.
- 7 -
3) karya ...
(2) Pangkat yang ditetapkan bagi PNS sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) sama dengan pangkat yang
dimilikinya, dan jenjang jabatan ditetapkan sesuai
dengan jumlah angka kredit yang ditetapkan oleh
pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit.
(3) Jumlah angka kredit sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) ditetapkan dari unsur utama dan unsur penunjang.
6. Ketentuan Pasal 26 diubah, sehingga Pasal 26 berbunyi
sebagai berikut:
Pasal 26
(1) Dosen dapat dinaikkan jabatannya, apabila:
a. mencapai angka kredit yang disyaratkan;
b. paling singkat 2 (dua) tahun dalam jabatan terakhir;
c. nilai prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam
1 (satu) tahun terakhir; dan
d. memiliki integritas dalam menjalankan tugas.
(2) Dosen dapat dinaikkan pangkat setingkat lebih tinggi,
apabila:
a. mencapai angka kredit yang disyaratkan;
b. paling singkat 2 (dua) tahun dalam pangkat terakhir;
c. nilai prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam
2 (dua) tahun terakhir; dan
d. memiliki integritas dalam menjalankan tugas.
(3) Kenaikan jabatan Akademik Dosen untuk menjadi:
a. Lektor minimal wajib memiliki karya ilmiah yang
diterbitkan pada jurnal ilmiah.
b. Lektor Kepala yang memiliki:
1) ijazah Doktor (S3) atau yang sederajat harus
memiliki karya ilmiah yang dipublikasikan pada
jurnal nasional terakreditasi.
2) ijazah Magister (S2) atau yang sederajat harus
memiliki karya ilmiah yang dipublikasikan pada
jurnal internasional.
c. Profesor harus memiliki:
1) ijazah Doktor (S3) atau yang sederajat;
2) paling singkat 3 (tiga) tahun setelah memperoleh
ijazah Doktor (S3);
- 8 -
(5) Pengangkatan ...
3) karya ilmiah yang dipublikasikan pada jurnal
internasional bereputasi; dan
4) memiliki pengalaman kerja sebagai dosen paling
singkat 10 (sepuluh) tahun.
(4) Dosen yang berprestasi luar biasa dan memenuhi
persyaratan lainnya dapat diangkat ke jenjang jabatan
akademis dua tingkat lebih tinggi atau loncat jabatan.
(5) Dikecualikan paling singkat 3 (tiga) tahun sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) huruf c angka 2), apabila Dosen
yang bersangkutan memiliki tambahan karya ilmiah
yang dipublikasikan pada jurnal internasional
bereputasi setelah memperoleh gelar Doktor (S3) dan
memenuhi persyaratan lainnya.
(6) Ketentuan lebih lanjut sebagaimana dimaksud pada
ayat (3), ayat (4) dan ayat (5) diatur lebih lanjut oleh
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.”
7. Ketentuan Pasal 31 ayat (1), ayat (3), ayat (5), dan ayat (7)
diubah, di antara ayat (5) dan ayat (6) disisipkan 1 (satu)
ayat yakni ayat (5a) serta ayat (6) dihapus, sehingga Pasal 31
berbunyi sebagai berikut:
Pasal 31
(1) Dosen yang dibebaskan sementara sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 30 huruf a, dapat diangkat
kembali dalam jabatan Akademik Dosen apabila
pemeriksaan oleh yang berwajib telah selesai atau telah
ada putusan pengadilan yang telah mempunyai
kekuatan hukum yang tetap dan dinyatakan bahwa
yang bersangkutan tidak bersalah.
(2) Dosen yang dibebaskan sementara sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 30 huruf b, dapat diangkat
kembali ke dalam jabatan Akademik Dosen sebelum
mencapai batas usia pensiun sesuai dengan jabatan
terakhir yang didudukinya.
(3) Dosen yang telah selesai menjalani pembebasan
sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 huruf
c, dapat diangkat kembali ke dalam jabatan Akademik
Dosen apabila telah selesai menjalani cuti di luar
tanggungan negara.
(4) Dosen yang telah selesai menjalani pembebasan
sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 huruf
d, diangkat kembali ke dalam jabatan Akademik Dosen
apabila telah selesai menjalani tugas belajar.
- 9 -
Pasal ...
(5) Pengangkatan kembali dalam jabatan Akademik Dosen
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (3)
menggunakan angka kredit terakhir yang dimiliki.
(5a) Pengangkatan kembali dalam jabatan Akademik Dosen
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (4)
menggunakan angka kredit terakhir yang dimiliki dan
dapat ditambah angka kredit dari pengembangan profesi
yang diperoleh selama pembebasan sementara.
(6) Dihapus.
(7) Pangkat yang ditetapkan bagi PNS sebagaimana
dimaksud pada ayat (5) dan ayat (5a), sama dengan
pangkat terakhir yang dimiliki.
8. Ketentuan Pasal 35 ayat (1) diubah dan ayat (3) dihapus,
sehingga Pasal 35 berbunyi sebagai berikut:
Pasal 35
(1) Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Dosen
yang masih memiliki ijazah Sarjana (S1), apabila tidak
memperoleh ijazah Magister (S2), jenjang jabatan/
pangkat golongan ruang paling tinggi adalah Lektor,
pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang III/d atau
jabatan/pangkat golongan ruang terakhir yang dimiliki.
(2) Prestasi kerja yang telah dilakukan Dosen sampai
dengan berlakunya Peraturan Menteri ini, dinilai
berdasarkan Keputusan Menteri Negara Koordinator
Bidang Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor 38/KEP/MK.WASPAN/8/1999.
(3) Dihapus.
9. Ketentuan Pasal 37 diubah, sehingga Pasal 37 berbunyi
sebagai berikut:
Pasal 37
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku:
1. Semua ketentuan pelaksanaan Keputusan Menteri
Negara Koordinator Bidang Pengawasan Pembangunan
dan Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 38/KEP/
MK.WASPAN/8/1999 tentang Jabatan Fungsional Dosen
dan Angka Kreditnya dinyatakan tetap berlaku
sepanjang tidak bertentangan dan belum diubah
berdasarkan Peraturan Menteri ini.
2. Keputusan Menteri Negara Koordinator Bidang
Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor 38/KEP/MK.WASPAN/8/1999
tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka
Kreditnya, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
- 10 -
Pasal II
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya
dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 27 Desember 2013
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI,
REPUBLIK INDONESIA
ttd.
AZWAR ABUBAKAR
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 4 Februari 2014
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA,
REPUBLIK INDONESIA
ttd.
AMIR SYAMSUDIN
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2014 NOMOR 151
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Hukum, Komunikasi dan Informasi Publik,
ttd
Herman Suryatman
LAMPIRAN II :
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 46 TAHUN 2013
TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL
DOSEN DAN ANGKA KREDITNYA
ASISTEN
AHLI
III/b III/c III/d IV/a IV/b IV/c
1 UNSUR UTAMA
A. Pendidikan
Pendidikan sekolah 150 150 150 150 150 150
B Pelaksanaan pendidikan
C Pelaksanaan penelitian
D Pelaksanaan pengabdian pada masyarakat
E Pengembangan diri
2 UNSUR PENUNJANG
Penunjang kegiatan Akademik Dosen ≤ 10% - 5 15 25 40 55
150 200 300 400 550 700
Herman Suryatman
ttd
AZWAR ABUBAKAR
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Hukum, Komunikasi dan Informasi Publik,
ttd
360
JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF PALING RENDAH
UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT AKADEMIK DOSEN DENGAN PENDIDIKAN MAGISTER (S2) ATAU SEDERAJAT
NO. U N S U R PERSENTASE
JENJANG JABATAN/GOLONGAN RUANG DAN ANGKA KREDIT
JABATAN AKADEMIK DOSEN
LEKTOR LEKTOR KEPALA
495
J U M L A H
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,
≥ 90% - 45 135 225
LAMPIRAN V :
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 46 TAHUN 2013
TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL
DOSEN DAN ANGKA KREDITNYA
DIPLOMA/ SARJANA MAGISTER DOKTOR
1 Asisten Ahli Magister M - -
Doktor M B B
2 Lektor Magister M - -
Doktor M M B
3 Lektor Kepala Magister M M B
Doktor M M M
4 Profesor Doktor M M M
M = Melaksanakan
B = Membantu
PROGRAM STUDI
ttd
Salinan sesui dengan aslinya
Kepala Biro Hukum, Komunikasi dan Infromasi Publik,
ttd
Herman Suryatman
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,
AZWAR ABUBAKAR
WEWENANG DAN TANGGGUNG JAWAB
DOSEN DALAM MENGAJAR PROGRAM STUDI
NO JABATAN AKADEMIK DOSEN KUALIFIKASI PENDIDIKAN
LAMPIRAN VI:
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 46 TAHUN 2013
TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL
DOSEN DAN ANGKA KREDITNYA
SKRIPSI / TUGAS AKHIR TESIS DISERTASI
1 Asisten Ahli Magister M - -
Doktor M B -
2 Lektor Magister M B* -
Doktor M M B
3 Lektor Kepala Magister M M B
Doktor M M B/M**
4 Profesor Doktor M M M
* = Golongan III/d
** =
M = Melaksanakan
B = Membantu
Kepala Biro Hukum, Komunikasi dan Informasi Publik,
Salinan sesuai dengan aslinya
ttd
Herman Suryatman
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,
AZWAR ABUBAKAR
WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB DOSEN DALAM BIMBINGAN TUGAS AKHIR
NO JABATAN AKADEMIK DOSEN KUALIFIKASI PENDIDIKAN
BIMBINGAN TUGAS AKHIR
Sebagai penulis utama pada jurnal ilmiah internasional bereputasi
ttd

More Related Content

What's hot

Salinan Peraturan LAN 10 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan LAN 1 Ta...
Salinan Peraturan LAN 10 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan LAN 1 Ta...Salinan Peraturan LAN 10 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan LAN 1 Ta...
Salinan Peraturan LAN 10 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan LAN 1 Ta...Coach RFIRMANS
 
PERMEN PANRB 28 TAHUN 2019 PENYETARAAN JABATAN ADMINISTRASI KE DALAM JABATAN ...
PERMEN PANRB 28 TAHUN 2019 PENYETARAAN JABATAN ADMINISTRASI KE DALAM JABATAN ...PERMEN PANRB 28 TAHUN 2019 PENYETARAAN JABATAN ADMINISTRASI KE DALAM JABATAN ...
PERMEN PANRB 28 TAHUN 2019 PENYETARAAN JABATAN ADMINISTRASI KE DALAM JABATAN ...Kacung Abdullah
 
Peraturan pemerintah-republik-indonesia-nomor-49-tahun-2018-74
Peraturan pemerintah-republik-indonesia-nomor-49-tahun-2018-74Peraturan pemerintah-republik-indonesia-nomor-49-tahun-2018-74
Peraturan pemerintah-republik-indonesia-nomor-49-tahun-2018-74KantorHukum1
 
Pedoman Penyelenggaraan Diklat Prajab CPNS Gol III
Pedoman Penyelenggaraan Diklat Prajab CPNS Gol IIIPedoman Penyelenggaraan Diklat Prajab CPNS Gol III
Pedoman Penyelenggaraan Diklat Prajab CPNS Gol IIIid_tribudi
 
Permenag nomor 51 tahun 2014
Permenag nomor 51 tahun 2014Permenag nomor 51 tahun 2014
Permenag nomor 51 tahun 2014KutsiyatinMSi
 
Juknis penyaluran tunjangan-sertifikasi-2013
Juknis penyaluran tunjangan-sertifikasi-2013Juknis penyaluran tunjangan-sertifikasi-2013
Juknis penyaluran tunjangan-sertifikasi-2013Sri Budi Sukiyanto
 
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2020 Tentang Perubahan...
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2020 Tentang Perubahan...Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2020 Tentang Perubahan...
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2020 Tentang Perubahan...Web Master
 
Keputusan kepala lan 1006 k.1 pdp.07 2019 tentang kurikulum pelatihan kepemim...
Keputusan kepala lan 1006 k.1 pdp.07 2019 tentang kurikulum pelatihan kepemim...Keputusan kepala lan 1006 k.1 pdp.07 2019 tentang kurikulum pelatihan kepemim...
Keputusan kepala lan 1006 k.1 pdp.07 2019 tentang kurikulum pelatihan kepemim...temanna #LABEDDU
 
Keputusan kepala lan 1006 k.1 pdp.07 2019 tentang kurikulum pelatihan kepemim...
Keputusan kepala lan 1006 k.1 pdp.07 2019 tentang kurikulum pelatihan kepemim...Keputusan kepala lan 1006 k.1 pdp.07 2019 tentang kurikulum pelatihan kepemim...
Keputusan kepala lan 1006 k.1 pdp.07 2019 tentang kurikulum pelatihan kepemim...JanggalaSunda
 
Salinan Perpres Nomor 102 Tahun 2021 tentang Tunjangan Widyaiswara
Salinan Perpres Nomor 102 Tahun 2021 tentang Tunjangan WidyaiswaraSalinan Perpres Nomor 102 Tahun 2021 tentang Tunjangan Widyaiswara
Salinan Perpres Nomor 102 Tahun 2021 tentang Tunjangan WidyaiswaraCoach RFIRMANS
 
Permen17 2013 fungsional dosen
Permen17 2013 fungsional dosenPermen17 2013 fungsional dosen
Permen17 2013 fungsional dosenDagadul Hadi
 
Salinan pedoman umum komunikasi organisasi 28-2011
Salinan pedoman umum komunikasi organisasi 28-2011Salinan pedoman umum komunikasi organisasi 28-2011
Salinan pedoman umum komunikasi organisasi 28-2011Rizki Malinda
 
Keputusan Kepala LAN Pedoman Penyelenggaraan Latsar CPNS
Keputusan Kepala LAN Pedoman Penyelenggaraan Latsar CPNSKeputusan Kepala LAN Pedoman Penyelenggaraan Latsar CPNS
Keputusan Kepala LAN Pedoman Penyelenggaraan Latsar CPNSCoach RFIRMANS
 
Permendiknas nomor 38 tahun 2010
Permendiknas nomor 38 tahun 2010Permendiknas nomor 38 tahun 2010
Permendiknas nomor 38 tahun 2010ata bik
 

What's hot (17)

Salinan Peraturan LAN 10 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan LAN 1 Ta...
Salinan Peraturan LAN 10 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan LAN 1 Ta...Salinan Peraturan LAN 10 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan LAN 1 Ta...
Salinan Peraturan LAN 10 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan LAN 1 Ta...
 
Permenegpan rb 16 2009
Permenegpan rb 16 2009Permenegpan rb 16 2009
Permenegpan rb 16 2009
 
PERMEN PANRB 28 TAHUN 2019 PENYETARAAN JABATAN ADMINISTRASI KE DALAM JABATAN ...
PERMEN PANRB 28 TAHUN 2019 PENYETARAAN JABATAN ADMINISTRASI KE DALAM JABATAN ...PERMEN PANRB 28 TAHUN 2019 PENYETARAAN JABATAN ADMINISTRASI KE DALAM JABATAN ...
PERMEN PANRB 28 TAHUN 2019 PENYETARAAN JABATAN ADMINISTRASI KE DALAM JABATAN ...
 
Juknis tunjangan khusus
Juknis tunjangan khususJuknis tunjangan khusus
Juknis tunjangan khusus
 
Peraturan pemerintah-republik-indonesia-nomor-49-tahun-2018-74
Peraturan pemerintah-republik-indonesia-nomor-49-tahun-2018-74Peraturan pemerintah-republik-indonesia-nomor-49-tahun-2018-74
Peraturan pemerintah-republik-indonesia-nomor-49-tahun-2018-74
 
Pedoman Penyelenggaraan Diklat Prajab CPNS Gol III
Pedoman Penyelenggaraan Diklat Prajab CPNS Gol IIIPedoman Penyelenggaraan Diklat Prajab CPNS Gol III
Pedoman Penyelenggaraan Diklat Prajab CPNS Gol III
 
Permenag nomor 51 tahun 2014
Permenag nomor 51 tahun 2014Permenag nomor 51 tahun 2014
Permenag nomor 51 tahun 2014
 
Juknis penyaluran tunjangan-sertifikasi-2013
Juknis penyaluran tunjangan-sertifikasi-2013Juknis penyaluran tunjangan-sertifikasi-2013
Juknis penyaluran tunjangan-sertifikasi-2013
 
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2020 Tentang Perubahan...
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2020 Tentang Perubahan...Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2020 Tentang Perubahan...
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2020 Tentang Perubahan...
 
Keputusan kepala lan 1006 k.1 pdp.07 2019 tentang kurikulum pelatihan kepemim...
Keputusan kepala lan 1006 k.1 pdp.07 2019 tentang kurikulum pelatihan kepemim...Keputusan kepala lan 1006 k.1 pdp.07 2019 tentang kurikulum pelatihan kepemim...
Keputusan kepala lan 1006 k.1 pdp.07 2019 tentang kurikulum pelatihan kepemim...
 
Keputusan kepala lan 1006 k.1 pdp.07 2019 tentang kurikulum pelatihan kepemim...
Keputusan kepala lan 1006 k.1 pdp.07 2019 tentang kurikulum pelatihan kepemim...Keputusan kepala lan 1006 k.1 pdp.07 2019 tentang kurikulum pelatihan kepemim...
Keputusan kepala lan 1006 k.1 pdp.07 2019 tentang kurikulum pelatihan kepemim...
 
Salinan Perpres Nomor 102 Tahun 2021 tentang Tunjangan Widyaiswara
Salinan Perpres Nomor 102 Tahun 2021 tentang Tunjangan WidyaiswaraSalinan Perpres Nomor 102 Tahun 2021 tentang Tunjangan Widyaiswara
Salinan Perpres Nomor 102 Tahun 2021 tentang Tunjangan Widyaiswara
 
Permen17 2013 fungsional dosen
Permen17 2013 fungsional dosenPermen17 2013 fungsional dosen
Permen17 2013 fungsional dosen
 
Salinan pedoman umum komunikasi organisasi 28-2011
Salinan pedoman umum komunikasi organisasi 28-2011Salinan pedoman umum komunikasi organisasi 28-2011
Salinan pedoman umum komunikasi organisasi 28-2011
 
Keputusan Kepala LAN Pedoman Penyelenggaraan Latsar CPNS
Keputusan Kepala LAN Pedoman Penyelenggaraan Latsar CPNSKeputusan Kepala LAN Pedoman Penyelenggaraan Latsar CPNS
Keputusan Kepala LAN Pedoman Penyelenggaraan Latsar CPNS
 
Perpres no 108 tahun 2014 tunjangan kinerja kementerian agama
Perpres no 108 tahun 2014 tunjangan kinerja kementerian agamaPerpres no 108 tahun 2014 tunjangan kinerja kementerian agama
Perpres no 108 tahun 2014 tunjangan kinerja kementerian agama
 
Permendiknas nomor 38 tahun 2010
Permendiknas nomor 38 tahun 2010Permendiknas nomor 38 tahun 2010
Permendiknas nomor 38 tahun 2010
 

Similar to Jf dan angka kredit dosen

PERMENPAN NO 41 TAHUN 2018. jabatan pelaksana (1).pdf
PERMENPAN NO 41 TAHUN 2018. jabatan pelaksana (1).pdfPERMENPAN NO 41 TAHUN 2018. jabatan pelaksana (1).pdf
PERMENPAN NO 41 TAHUN 2018. jabatan pelaksana (1).pdfSimpegBKDDIY
 
PERMENPANRB NOMOR 77 TAHUN 2012 TENTANG PENYETARAAN JABATAN FUNGSIONAL PENGEL...
PERMENPANRB NOMOR 77 TAHUN 2012 TENTANG PENYETARAAN JABATAN FUNGSIONAL PENGEL...PERMENPANRB NOMOR 77 TAHUN 2012 TENTANG PENYETARAAN JABATAN FUNGSIONAL PENGEL...
PERMENPANRB NOMOR 77 TAHUN 2012 TENTANG PENYETARAAN JABATAN FUNGSIONAL PENGEL...Kacung Abdullah
 
Permenpan nomor 16 tahun 2009
Permenpan nomor 16 tahun 2009Permenpan nomor 16 tahun 2009
Permenpan nomor 16 tahun 2009Muhammad Gunarso
 
Permenpan dan rb 16 th 2009
Permenpan dan rb 16 th 2009Permenpan dan rb 16 th 2009
Permenpan dan rb 16 th 2009Ia Hidarya
 
Permenpan dan rb no.16 tahun 2009
Permenpan dan rb no.16 tahun 2009Permenpan dan rb no.16 tahun 2009
Permenpan dan rb no.16 tahun 2009FARID ALFI
 
Permenpan2013 047 angka kredit pembimbing kesehatan kerja
Permenpan2013 047 angka kredit pembimbing kesehatan kerjaPermenpan2013 047 angka kredit pembimbing kesehatan kerja
Permenpan2013 047 angka kredit pembimbing kesehatan kerjaWinarto Winartoap
 
Permenpan2013 045 angka kredit analis
Permenpan2013 045 angka kredit analisPermenpan2013 045 angka kredit analis
Permenpan2013 045 angka kredit analisWinarto Winartoap
 
permenpan 45 tahun 2013 tentang jabatan fungsional analis kebijakan dan angka...
permenpan 45 tahun 2013 tentang jabatan fungsional analis kebijakan dan angka...permenpan 45 tahun 2013 tentang jabatan fungsional analis kebijakan dan angka...
permenpan 45 tahun 2013 tentang jabatan fungsional analis kebijakan dan angka...Ridho Fitrah Hyzkia
 
Permenpan no.45 tahun 2013 jfak
Permenpan no.45 tahun 2013 jfakPermenpan no.45 tahun 2013 jfak
Permenpan no.45 tahun 2013 jfaktaufikoke
 
Permendiknas Nomor 35 Tahun 2010.pdf
Permendiknas Nomor 35 Tahun 2010.pdfPermendiknas Nomor 35 Tahun 2010.pdf
Permendiknas Nomor 35 Tahun 2010.pdfmisbahulmunir424054
 
Permenpan no-16-tahun-2009-tentang-jabatan-fungsional-guru-dan-angka-kreditnya1
Permenpan no-16-tahun-2009-tentang-jabatan-fungsional-guru-dan-angka-kreditnya1Permenpan no-16-tahun-2009-tentang-jabatan-fungsional-guru-dan-angka-kreditnya1
Permenpan no-16-tahun-2009-tentang-jabatan-fungsional-guru-dan-angka-kreditnya1Spy Kids
 
Permen pan rb nomor 16 tahun 2009 tentang jabatan fungsional guru dan angka k...
Permen pan rb nomor 16 tahun 2009 tentang jabatan fungsional guru dan angka k...Permen pan rb nomor 16 tahun 2009 tentang jabatan fungsional guru dan angka k...
Permen pan rb nomor 16 tahun 2009 tentang jabatan fungsional guru dan angka k...Bung Densol
 
Permenpan rb-no-16-tahun-2009
Permenpan rb-no-16-tahun-2009Permenpan rb-no-16-tahun-2009
Permenpan rb-no-16-tahun-2009maydatu
 
Pemeneg pan rb no. 16 tahun 2009. jabatan fungsional guru dan angka kreditnya
Pemeneg pan rb no. 16 tahun 2009. jabatan fungsional guru dan angka kreditnyaPemeneg pan rb no. 16 tahun 2009. jabatan fungsional guru dan angka kreditnya
Pemeneg pan rb no. 16 tahun 2009. jabatan fungsional guru dan angka kreditnyaZhe Zheis
 

Similar to Jf dan angka kredit dosen (20)

Pb tahun2014 viii_nomor004
Pb tahun2014 viii_nomor004Pb tahun2014 viii_nomor004
Pb tahun2014 viii_nomor004
 
PERMENPAN NO 41 TAHUN 2018. jabatan pelaksana (1).pdf
PERMENPAN NO 41 TAHUN 2018. jabatan pelaksana (1).pdfPERMENPAN NO 41 TAHUN 2018. jabatan pelaksana (1).pdf
PERMENPAN NO 41 TAHUN 2018. jabatan pelaksana (1).pdf
 
PERMENPANRB NOMOR 77 TAHUN 2012 TENTANG PENYETARAAN JABATAN FUNGSIONAL PENGEL...
PERMENPANRB NOMOR 77 TAHUN 2012 TENTANG PENYETARAAN JABATAN FUNGSIONAL PENGEL...PERMENPANRB NOMOR 77 TAHUN 2012 TENTANG PENYETARAAN JABATAN FUNGSIONAL PENGEL...
PERMENPANRB NOMOR 77 TAHUN 2012 TENTANG PENYETARAAN JABATAN FUNGSIONAL PENGEL...
 
Permenpan nomor 16 tahun 2009
Permenpan nomor 16 tahun 2009Permenpan nomor 16 tahun 2009
Permenpan nomor 16 tahun 2009
 
Permenpan2009 016
Permenpan2009 016Permenpan2009 016
Permenpan2009 016
 
Permenpan dan rb 16 th 2009
Permenpan dan rb 16 th 2009Permenpan dan rb 16 th 2009
Permenpan dan rb 16 th 2009
 
Permenpan dan rb no.16 tahun 2009
Permenpan dan rb no.16 tahun 2009Permenpan dan rb no.16 tahun 2009
Permenpan dan rb no.16 tahun 2009
 
Permendikbud tahun2014 nomor092
Permendikbud tahun2014 nomor092Permendikbud tahun2014 nomor092
Permendikbud tahun2014 nomor092
 
Permenpan2013 045
Permenpan2013 045Permenpan2013 045
Permenpan2013 045
 
Permenpan2013 047 angka kredit pembimbing kesehatan kerja
Permenpan2013 047 angka kredit pembimbing kesehatan kerjaPermenpan2013 047 angka kredit pembimbing kesehatan kerja
Permenpan2013 047 angka kredit pembimbing kesehatan kerja
 
Permenpan2013 047
Permenpan2013 047Permenpan2013 047
Permenpan2013 047
 
Permenpan2013 045 angka kredit analis
Permenpan2013 045 angka kredit analisPermenpan2013 045 angka kredit analis
Permenpan2013 045 angka kredit analis
 
permenpan 45 tahun 2013 tentang jabatan fungsional analis kebijakan dan angka...
permenpan 45 tahun 2013 tentang jabatan fungsional analis kebijakan dan angka...permenpan 45 tahun 2013 tentang jabatan fungsional analis kebijakan dan angka...
permenpan 45 tahun 2013 tentang jabatan fungsional analis kebijakan dan angka...
 
Permenpan no.45 tahun 2013 jfak
Permenpan no.45 tahun 2013 jfakPermenpan no.45 tahun 2013 jfak
Permenpan no.45 tahun 2013 jfak
 
Permendiknas Nomor 35 Tahun 2010.pdf
Permendiknas Nomor 35 Tahun 2010.pdfPermendiknas Nomor 35 Tahun 2010.pdf
Permendiknas Nomor 35 Tahun 2010.pdf
 
Permen no-92-tahun-2014-jabatan fungsional dosen
Permen no-92-tahun-2014-jabatan fungsional dosenPermen no-92-tahun-2014-jabatan fungsional dosen
Permen no-92-tahun-2014-jabatan fungsional dosen
 
Permenpan no-16-tahun-2009-tentang-jabatan-fungsional-guru-dan-angka-kreditnya1
Permenpan no-16-tahun-2009-tentang-jabatan-fungsional-guru-dan-angka-kreditnya1Permenpan no-16-tahun-2009-tentang-jabatan-fungsional-guru-dan-angka-kreditnya1
Permenpan no-16-tahun-2009-tentang-jabatan-fungsional-guru-dan-angka-kreditnya1
 
Permen pan rb nomor 16 tahun 2009 tentang jabatan fungsional guru dan angka k...
Permen pan rb nomor 16 tahun 2009 tentang jabatan fungsional guru dan angka k...Permen pan rb nomor 16 tahun 2009 tentang jabatan fungsional guru dan angka k...
Permen pan rb nomor 16 tahun 2009 tentang jabatan fungsional guru dan angka k...
 
Permenpan rb-no-16-tahun-2009
Permenpan rb-no-16-tahun-2009Permenpan rb-no-16-tahun-2009
Permenpan rb-no-16-tahun-2009
 
Pemeneg pan rb no. 16 tahun 2009. jabatan fungsional guru dan angka kreditnya
Pemeneg pan rb no. 16 tahun 2009. jabatan fungsional guru dan angka kreditnyaPemeneg pan rb no. 16 tahun 2009. jabatan fungsional guru dan angka kreditnya
Pemeneg pan rb no. 16 tahun 2009. jabatan fungsional guru dan angka kreditnya
 

Recently uploaded

Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdfHarisKunaifi2
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfNetraHartana
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAnthonyThony5
 
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxMembangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxBudyHermawan3
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxBudyHermawan3
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1RomaDoni5
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxAmandaJesica
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptMuhammadNorman9
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 

Recently uploaded (9)

Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
 
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxMembangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 

Jf dan angka kredit dosen

  • 1. 2. Undang-Undang ... MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL DOSEN DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka optimalisasi pelaksanaan tugas dan pengembangan karier Dosen maka perlu mengubah beberapa ketentuan dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 17 Tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya ; b. berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 17 Tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok- Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); SALINAN
  • 2. - 2 - 8. Peraturan Pemerintah ... 2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); 3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586); 4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5121); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 194, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4015), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2003 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4332); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000 tentang Pengadaan Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 195, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4016), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2002 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4192);
  • 3. - 3 - 15. Peraturan ... 8. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 196, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4017), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4193); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 198, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4019); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4263), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 164); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5007); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5105) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5157); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5135); 14. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2013 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 125);
  • 4. - 4 - a. Jabatan ... 15. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 56 Tahun 2013 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 126); 16. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan fungsional Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2012 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 235); 17. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 17 Tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya; MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL DOSEN DAN ANGKA KREDITNYA. Pasal I Beberapa ketentuan dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 17 Tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya diubah sebagai berikut: 1. Mengubah Lampiran II, Lampiran V, dan Lampiran VI Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 17 Tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya, sehingga menjadi sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. 2. Ketentuan ayat (2) Pasal 10 diubah dan ditambah 1 (satu) ayat, sehingga Pasal 10 berbunyi sebagai berikut: Pasal 10 (1) Jumlah angka kredit kumulatif paling rendah yang harus dipenuhi oleh setiap Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk dapat diangkat dalam jabatan dan kenaikan jabatan/pangkat Akademik Dosen, untuk:
  • 5. - 5 - (6) Syarat ... a. Jabatan Akademik Dosen dengan pendidikan Magister (S2) atau yang sederajat, sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini; dan b. Jabatan Akademik Dosen dengan pendidikan Doktor (S3) atau yang sederajat, sebagaimana tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. (2) Jumlah angka kredit kumulatif paling rendah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: a. Paling rendah 90% (sembilan puluh persen) angka kredit berasal dari unsur utama, kecuali yang berasal dari pendidikan formal; dan b. Paling tinggi 10% (sepuluh persen) angka kredit berasal dari unsur penunjang, (3) Rincian jumlah angka kredit kumulatif sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagaimana tercantum dalam Lampiran IV yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. 3. Ketentuan ayat (7) Pasal 17 diubah, sehingga Pasal 17 berbunyi sebagai berikut: Pasal 17 (1) Tim Penilai Jabatan Akademik Dosen terdiri dari unsur teknis yang membidangi pendidikan tinggi, unsur kepegawaian, dan Dosen. (2) Susunan keanggotaan Tim Penilai Jabatan Akademik Dosen, sebagai berikut: a. seorang Ketua merangkap anggota; b. seorang Wakil Ketua merangkap anggota; c. seorang Sekretaris merangkap anggota; dan d. anggota paling sedikit 4 (empat) orang. (3) Susunan Anggota sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus berjumlah ganjil. (4) Sekretaris Tim Penilai sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c, harus berasal dari unsur kepegawaian. (5) Anggota Tim Penilai sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf d, paling sedikit 2 (dua) orang dari Dosen.
  • 6. - 6 - (2) Pangkat ... (6) Syarat untuk menjadi Anggota Tim Penilai Jabatan Akademik Dosen, harus: a. menduduki jabatan/pangkat paling rendah sama dengan jabatan/pangkat Dosen yang dinilai; b. memiliki keahlian serta mampu untuk menilai prestasi kerja Dosen; dan c. dapat melakukan penilaian. (7) Apabila jumlah Anggota Tim Penilai sebagaimana dimaksud pada ayat (5) tidak dapat dipenuhi dari Dosen, maka Anggota Tim Penilai dapat diangkat dari PNS lain yang memiliki kompetensi untuk menilai prestasi kerja Dosen. 4. Ketentuan ayat (1) Pasal 24 diubah, sehingga Pasal 24 berbunyi sebagai berikut: Pasal 24 (1) PNS yang diangkat pertama kali dalam jabatan Akademik Dosen harus memenuhi syarat: a. berijazah paling rendah Magister (S2) atau yang sederajat dari pendidikan tinggi yang terakreditasi; b. pangkat paling rendah Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b; dan c. nilai prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir. (2) Pengangkatan pertama kali sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan pengangkatan untuk mengisi lowongan formasi dari Calon PNS. 5. Ketentuan ayat (1) Pasal 25 diubah, sehingga Pasal 25 berbunyi sebagai berikut: Pasal 25 (1) Pengangkatan PNS dari jabatan lain ke dalam jabatan Akademik Dosen dapat dipertimbangkan apabila: a. memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (1); b. memiliki pengalaman mengajar (magang) pada pendidikan tinggi paling kurang 2 (dua) tahun; dan c. tersedianya formasi untuk jabatan Akademik Dosen.
  • 7. - 7 - 3) karya ... (2) Pangkat yang ditetapkan bagi PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sama dengan pangkat yang dimilikinya, dan jenjang jabatan ditetapkan sesuai dengan jumlah angka kredit yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit. (3) Jumlah angka kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dari unsur utama dan unsur penunjang. 6. Ketentuan Pasal 26 diubah, sehingga Pasal 26 berbunyi sebagai berikut: Pasal 26 (1) Dosen dapat dinaikkan jabatannya, apabila: a. mencapai angka kredit yang disyaratkan; b. paling singkat 2 (dua) tahun dalam jabatan terakhir; c. nilai prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir; dan d. memiliki integritas dalam menjalankan tugas. (2) Dosen dapat dinaikkan pangkat setingkat lebih tinggi, apabila: a. mencapai angka kredit yang disyaratkan; b. paling singkat 2 (dua) tahun dalam pangkat terakhir; c. nilai prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir; dan d. memiliki integritas dalam menjalankan tugas. (3) Kenaikan jabatan Akademik Dosen untuk menjadi: a. Lektor minimal wajib memiliki karya ilmiah yang diterbitkan pada jurnal ilmiah. b. Lektor Kepala yang memiliki: 1) ijazah Doktor (S3) atau yang sederajat harus memiliki karya ilmiah yang dipublikasikan pada jurnal nasional terakreditasi. 2) ijazah Magister (S2) atau yang sederajat harus memiliki karya ilmiah yang dipublikasikan pada jurnal internasional. c. Profesor harus memiliki: 1) ijazah Doktor (S3) atau yang sederajat; 2) paling singkat 3 (tiga) tahun setelah memperoleh ijazah Doktor (S3);
  • 8. - 8 - (5) Pengangkatan ... 3) karya ilmiah yang dipublikasikan pada jurnal internasional bereputasi; dan 4) memiliki pengalaman kerja sebagai dosen paling singkat 10 (sepuluh) tahun. (4) Dosen yang berprestasi luar biasa dan memenuhi persyaratan lainnya dapat diangkat ke jenjang jabatan akademis dua tingkat lebih tinggi atau loncat jabatan. (5) Dikecualikan paling singkat 3 (tiga) tahun sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf c angka 2), apabila Dosen yang bersangkutan memiliki tambahan karya ilmiah yang dipublikasikan pada jurnal internasional bereputasi setelah memperoleh gelar Doktor (S3) dan memenuhi persyaratan lainnya. (6) Ketentuan lebih lanjut sebagaimana dimaksud pada ayat (3), ayat (4) dan ayat (5) diatur lebih lanjut oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.” 7. Ketentuan Pasal 31 ayat (1), ayat (3), ayat (5), dan ayat (7) diubah, di antara ayat (5) dan ayat (6) disisipkan 1 (satu) ayat yakni ayat (5a) serta ayat (6) dihapus, sehingga Pasal 31 berbunyi sebagai berikut: Pasal 31 (1) Dosen yang dibebaskan sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 huruf a, dapat diangkat kembali dalam jabatan Akademik Dosen apabila pemeriksaan oleh yang berwajib telah selesai atau telah ada putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap dan dinyatakan bahwa yang bersangkutan tidak bersalah. (2) Dosen yang dibebaskan sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 huruf b, dapat diangkat kembali ke dalam jabatan Akademik Dosen sebelum mencapai batas usia pensiun sesuai dengan jabatan terakhir yang didudukinya. (3) Dosen yang telah selesai menjalani pembebasan sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 huruf c, dapat diangkat kembali ke dalam jabatan Akademik Dosen apabila telah selesai menjalani cuti di luar tanggungan negara. (4) Dosen yang telah selesai menjalani pembebasan sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 huruf d, diangkat kembali ke dalam jabatan Akademik Dosen apabila telah selesai menjalani tugas belajar.
  • 9. - 9 - Pasal ... (5) Pengangkatan kembali dalam jabatan Akademik Dosen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (3) menggunakan angka kredit terakhir yang dimiliki. (5a) Pengangkatan kembali dalam jabatan Akademik Dosen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (4) menggunakan angka kredit terakhir yang dimiliki dan dapat ditambah angka kredit dari pengembangan profesi yang diperoleh selama pembebasan sementara. (6) Dihapus. (7) Pangkat yang ditetapkan bagi PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dan ayat (5a), sama dengan pangkat terakhir yang dimiliki. 8. Ketentuan Pasal 35 ayat (1) diubah dan ayat (3) dihapus, sehingga Pasal 35 berbunyi sebagai berikut: Pasal 35 (1) Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Dosen yang masih memiliki ijazah Sarjana (S1), apabila tidak memperoleh ijazah Magister (S2), jenjang jabatan/ pangkat golongan ruang paling tinggi adalah Lektor, pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang III/d atau jabatan/pangkat golongan ruang terakhir yang dimiliki. (2) Prestasi kerja yang telah dilakukan Dosen sampai dengan berlakunya Peraturan Menteri ini, dinilai berdasarkan Keputusan Menteri Negara Koordinator Bidang Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 38/KEP/MK.WASPAN/8/1999. (3) Dihapus. 9. Ketentuan Pasal 37 diubah, sehingga Pasal 37 berbunyi sebagai berikut: Pasal 37 Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku: 1. Semua ketentuan pelaksanaan Keputusan Menteri Negara Koordinator Bidang Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 38/KEP/ MK.WASPAN/8/1999 tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dan belum diubah berdasarkan Peraturan Menteri ini. 2. Keputusan Menteri Negara Koordinator Bidang Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 38/KEP/MK.WASPAN/8/1999 tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
  • 10. - 10 - Pasal II Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 27 Desember 2013 MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI, REPUBLIK INDONESIA ttd. AZWAR ABUBAKAR Diundangkan di Jakarta pada tanggal 4 Februari 2014 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA, REPUBLIK INDONESIA ttd. AMIR SYAMSUDIN BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2014 NOMOR 151 Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Biro Hukum, Komunikasi dan Informasi Publik, ttd Herman Suryatman
  • 11. LAMPIRAN II : PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL DOSEN DAN ANGKA KREDITNYA ASISTEN AHLI III/b III/c III/d IV/a IV/b IV/c 1 UNSUR UTAMA A. Pendidikan Pendidikan sekolah 150 150 150 150 150 150 B Pelaksanaan pendidikan C Pelaksanaan penelitian D Pelaksanaan pengabdian pada masyarakat E Pengembangan diri 2 UNSUR PENUNJANG Penunjang kegiatan Akademik Dosen ≤ 10% - 5 15 25 40 55 150 200 300 400 550 700 Herman Suryatman ttd AZWAR ABUBAKAR Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Biro Hukum, Komunikasi dan Informasi Publik, ttd 360 JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF PALING RENDAH UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT AKADEMIK DOSEN DENGAN PENDIDIKAN MAGISTER (S2) ATAU SEDERAJAT NO. U N S U R PERSENTASE JENJANG JABATAN/GOLONGAN RUANG DAN ANGKA KREDIT JABATAN AKADEMIK DOSEN LEKTOR LEKTOR KEPALA 495 J U M L A H MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA, ≥ 90% - 45 135 225
  • 12. LAMPIRAN V : PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL DOSEN DAN ANGKA KREDITNYA DIPLOMA/ SARJANA MAGISTER DOKTOR 1 Asisten Ahli Magister M - - Doktor M B B 2 Lektor Magister M - - Doktor M M B 3 Lektor Kepala Magister M M B Doktor M M M 4 Profesor Doktor M M M M = Melaksanakan B = Membantu PROGRAM STUDI ttd Salinan sesui dengan aslinya Kepala Biro Hukum, Komunikasi dan Infromasi Publik, ttd Herman Suryatman MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA, AZWAR ABUBAKAR WEWENANG DAN TANGGGUNG JAWAB DOSEN DALAM MENGAJAR PROGRAM STUDI NO JABATAN AKADEMIK DOSEN KUALIFIKASI PENDIDIKAN
  • 13. LAMPIRAN VI: PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL DOSEN DAN ANGKA KREDITNYA SKRIPSI / TUGAS AKHIR TESIS DISERTASI 1 Asisten Ahli Magister M - - Doktor M B - 2 Lektor Magister M B* - Doktor M M B 3 Lektor Kepala Magister M M B Doktor M M B/M** 4 Profesor Doktor M M M * = Golongan III/d ** = M = Melaksanakan B = Membantu Kepala Biro Hukum, Komunikasi dan Informasi Publik, Salinan sesuai dengan aslinya ttd Herman Suryatman MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA, AZWAR ABUBAKAR WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB DOSEN DALAM BIMBINGAN TUGAS AKHIR NO JABATAN AKADEMIK DOSEN KUALIFIKASI PENDIDIKAN BIMBINGAN TUGAS AKHIR Sebagai penulis utama pada jurnal ilmiah internasional bereputasi ttd