SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
JENIS-JENIS BAHAN BAKU
KALENG
SEJARAH PERKEMBANGAN
 Pada tahun 1809 pada zaman pemerintahan Napoleon bonaparte teknik
pengalengan makanan untuk pertama kali di kembangkan, lalu pada tahun 1810
seorang inggris yang bernama Peter durand menciptakan apa yang di sebut “
kotak kaleng ” kemudian pada tahun 1817 Wiliam underwood seorang imigran dari
inggris yang menetap di boston mendirikan industry pengalengan yang pertama
di Amerika.
Pengertian Kaleng
 Kaleng adalah lembaran baja yang disalut timah.
Bagi orang awam, kaleng sering diartikan
sebagai tempat penyimpanan atau wadah yang
terbuat dari logam dan digunakan untuk
mengemas makanan, minuman, atau produk lain.
Dalam pengertian ini, kaleng juga termasuk wadah
yang terbuat dari aluminium.
Fungsi Kaleng
1. Pelindung produk yang dikemas :
Sebagai pelindung dari produk yang dikemas terhadap pengaruh
udara serta migrasi dari bahan-bahan kaleng itu sendiri, maka
bahan yang dipergunakan untuk pembuatan kaleng harus sesuai
denga sifat-sifat bahan yang dikemas.
2. Mempromosikan produk yang dikemas :
Fungsi sebagai sarana promosi dari produk yang dikemas
didalamnya, sudah nyata-nyata terbukti, dan merupakan daya
tarik utama bagi para konsumen, dengan dekorasi-dekorasi
yang cukup menarik dan memadai.
3. Sarana penghematan :
 Dari segi penghematan barangkali banyak orang yang tidak
sependapat, akan tetapi dilihat dari ketahanan kaleng selama
transportasi serta pengguanaan ruangan yang relatif lebih kecil bila
dibandingkan dengan kemasan jenis lain telah membuktikan
pendapat tersebut.
Jenis Kaleng
 Untuk keperluan mengemas produk-produk makanan, tersedia berbagai
macam jenis kaleng. Jenis-jenis kaleng bisa dibedakan dari spesifikasi
bahan yang dipergunakan, bentuk dan kontruksinya. Adapun bentuk
konstruksi serta bahan yang dipergunakan sangat erat kaitannya dengan
sifa-sifat makanan yang dikemas.
Jenis makanan yang dikemas dalam kaleng antara lain :
Hasil laut (udang, tuna, sardine, mackrel, kerang, kepiting dan lain-lain)
Hasil pertanian ( jagung, jamur, dan lain-lain)
Hasil perternakan (cornet, sosis, susu dan lain-lain)
Makanan olahan kering (biscuit, kembang gula dan lain-lain)
Minuman (soft drink, bir, juice, enegi drink dan lain-lain)
1. OPEN TOP
CAN
 Ciri utama dari kaleng jenis ini adalah bentuk
tutup dan alasnya sama, serta untuk
membukanya harus dengan merusak salah
satu tutupnya dengan alat pembuka kaleng.
Biasanya kaleng jenis ini dipakai dalam
industri pengalengan ikan, sayur, cornet dan
buah-buahan.
2. LEVER LID CAN (RCT-CAN)
 Kaleng jenis ini memiliki tutup yang mudah dibuka dengan
cara mencongkelnya dengan gagang garpu atau sendok
makan, sedangkan dibawah tutup tersebut masih terdapat
aluminium foil yang berfungsi sebagai segel, dan untuk
membukanya harus dirobek dengan beda tajam. Makanan
yang biasanya dikemas didalam kaleng ini antara lain adalah
susu bubuk, cokelat bubuk dan makanan bayi yang lain.
3. EASY OPEN TOP CAN
 Sesuai dengan istilahnya, memang kaleng ini
merupakan kaleng yang paling mudah dibukanya,
hanya dengan cara mengungkit gagang yang
menempel pada tutupnya, maka tutup akan terkuak
dan selanjutnya tinggal menariknya keatas, maka
tutup tersebut akan sobek mengikuti garis
torehan yang terdapat diseputar tutup tersebut.
Adapun tutup kaleng jenis ini ada tiga macam yaitu
:
 Full Aperture Easy Open End
 Ring Full Easy Open End
 Stay on Tab Easy Open End
4. DRAWN CAN
 Pengertian akan drawn can adalah
kaleng yang terdiri dari 2 komponen
yaitu badan/body dan tutp,
sedangkan alasnya terbentuk jadi
satu dengan bodynya. Kaleng jenis
ini banyak dipergunakan untuk
mengemas hasil laut.
Bahan Baku Kaleng
 PELAT TIMAH (TIN PLATE)
 Pada saat ini bahan baku utama dalam pembuatan kaleng adalah
Pelat Timah (Tin Plate), yang bisa didapatkan di lokal dan impor,
kemudian Pelat Aluminium Foil dan Tin Free Steel yang masih 100
% impor.
 Kaleng timah (tin can) merupakan pengembangan dari
penemuan Nicolas Appert pada dasawarsa 1800-an. Produk ini
dipatenkan oleh seorang berkebangsaan Inggris, Peter
Durand pada 1810. Berkat penemuan produksi massal, pada
akhir abad ke-19, kaleng timah menjadi standar produk konsumen.
Timah dipilih karena relatif tidak beracun dan menambah daya tarik
kemasan karena berkilat dan tahan karat.
2. ALUMINIUM
 Bahan baku ini masih merupakan komoditi import, karena
sampai dengan saat ini di Inodnesia belum ada pabrik yang
membuat lembaran aluminium. Dalam industri pembuatan
kaleng, bahan ini dipergunakan untuk body kaleng minuman
dengan ketebalan 0,295 mm. Penggunaan yang kedua adalah
untuk tutp kaleng jenis Easy Open, sedangkan untul segel
kaleng susu digunakan jenis aluminium foil yang mempunyai
ketebalan sekitar 0,10 mm.
3. TIN FREE STEEL
 Bahan dasar dari pelat ini adalah sama dengan yang
dipergunakan pada pelat timah, letak perbedaannya adalah
pada lapisan atau coatingnya, bila pelat timah menggunakan
lapisan timah sedangkan Tin Free Steel dilapisi dengan chrome.
Bila dibandingkan dengan pelat timah, bahan ini mempunyai
kelebihan pada kekuatan daya adesi terhadap pelapisan laker
(lacquer) diatas permukaannya, sedangkan kelemahannya
adalah tidak bisa dilas.
KEMASAN LOGAM
Bahan baku utama :
Pelat timah (tin plate), lembaran baja ringan (mild
steel sheet), aluminium dan campurannya
(aluminium alloy)
Kemasan logam, seperti kaleng logam, merupakan
salah satu jenis kemasan logam tertua, terutama
digunakan untuk pengemasan produk pangan
olahan (diawetkan)
Jenis Kemasan Logam :
Kaleng Logam : merupakan salah
satu kemasan logam tertua, terutama digunakan untuk
pengemasan produk pangan olahan (diawetkan)
Aluminium dan paduannya (alloy) :
umumnya digunakan untuk kemasan fleksibel atau
semi fleksibel seperti dalam bentuk foil atau collapsible
tube
Wadah Komposit : Umumnya
berbentuk kaleng dan merupakan hasil gabungan dua
atau lebih bahan kemasan : plastik, aluminium foil,
papan kertas bergelombang atau logam
Kaleng Logam
Bahan baku utama : Kaleng lunak, tin plate, baja lunak
galvanisasi, stailess steel, aluminium dan aluminium alloy
Penambahan enamel untuk memperpanjang umur pakai
kaleng. Enamel bagian dalam kaleng memenuhi syarat-
syarat :
tidak memberi atau mengubah aroma dan citarasa produk
diperbolehkan kontak dengan produk
tidak mengelupas selama pembuatan dan penyimpanan
tahan suhu tinggi
Tabel 1. Spesifikasi kimia baja sebagai bahan baku dalam pembuatan kaleng
Tidak ada pembatasanMax 0,02Max 0,02Arsen
Tidak ada pembatasanMax 0,05Max 0,05Molibdat
Tidak ada pembatasanMax 0,06Max 0,06Chrom
Tidak ada pembatasanMax 0,04Max 0,04Nikel
Max 0,20Max 0,20Max 0,200,10 – 0,20Max 0,06Tembaga
Max 0,01Max 0,01Max 0,01Max 0,01Max 0,01Silika
Max 0,05Max 0,05Max 0,05Max 0,05Max 0,05Belerang
0,10 – 0,150,07 – 0,11Max 0,02Max 0,15Max 0,15Fosfor
Max 0,15Max 0,12Max 0,12Max 0,12Max 0,12Karbon
0,25 – 0,600,25 – 0,600,25 – 0,600,25 – 0,600,25 – 0,60Mangan
Tutup kaleng birJenis MCJenis MRJenis MSJenis L
Persentase yang diperbolehkanElemen
Mineral
Tabel 2. Klasifikasi bahan pangan berdasarkan korosifitasnya dan jenis baja yang
diperlukan
Jenis MR
atau
Jenis MC
Bahan pangan kering dan yang tidak
disterilisasi, seperti makanan beku, sayuran
kering dan lain-lain
Tidak korosif
Jenis MR
Jenis MC
Bahan pangan berasam rendah, seperti kacang
polong, jagung, daging, ikan dan lain-lain
Agak korosif
Jenis MS
Jenis MR
Sayur-sayuran yang diasamkan dan buah-
buahan agak asam, seperti asinan kobis, jeruk,
anggur dan lain-lain
Korosif moderat
Jenis LBahan pangan berasam tinggi atau sedang
termasuk buah-buahan berwarna dan asinan,
seperti sari buah apel, asinan dan lain-lain
Sangat korosif
Jenis BajaKarakteristikGolongan
Bahan Pangan
Tabel 3. Jenis-jenis enamel kaleng dan penggunaannya.
Jenis enamel Penggunaan Bahan dasar
Enamel buah Buah-buahan berwarna gelap dan buah-buahan
lain yang memerlukan perlindungan terhadap
garam metal
Oleoresin
Enamel C Jagung, kacang polong dan bahan pangan lain
yang mengandung senyawa belerang termasuk
bahan pangan yang berasal dari laut
Oleoresin dengan pigmen
seng oksida yang
disuspensikan
Enamel jeruk Produk-produk dari jeruk dan konsentrat Oleoresin yang
dimodifikasi
Enamel makanan laut Produk-produk dari ikan dan pasta daging Phenol
Enamel daging Daging dan produk-produk dari daging Epon yang dimodifikasi
dengan pigmen aluminium
Enamel susu Susu, telur dan produk-produk lain dari susu Epon
Enamel minuman
tidak berkarbon
Sari sayuran, sari buah berwarna merah, buah-
buahan yang sangat korosif, minuman yang tidak
mengandung gas karbon
Sistem dua lapis yang
terdiri dari oleoresin yang
dilapisi lagi dengan vinyl
Enamel bir Bir dan minuman penyegar yang mengandung gas
karbon
Sistem dua lapis yaitu
oleoresin atau
polibutadiena yang dilapisi
lagi dengan vynil
CONTOH BENTUK & JENIS KALENG
CONTOH BENTUK & JENIS KALENG
 1)Aerosol can, contoh : kaleng parfum
 2)Beer-beverages can, contoh kaleng beer & beverages (soft drink)
 3)Flat, hinged-lid tins can, contoh : kaleng tempat obat
 4)Flat top cylinders can, contoh : kaleng semir, pastiles
 5)Non reclosure cans, contoh : kaleng sardines
 6)Reclosure cans, contoh : kaleng permen, susu
 7)Oblong F-style cans, contoh : kaleng varnish, politur, insektisida
CONTOH BENTUK & JENIS KALENG
 8)Oblong key opening cans, contoh : kaleng corned beef
 9)Oval & oblong cans dengan corong panjang, contoh : kaleng
minyak
 10)Pear-shape key opening cans, contoh : kaleng daging
 11)Multiple friction round cans, contoh : kaleng cat
 12)Sanitary/open top cans, kaleng manisan buah, sayuran,
 13)Spice cans, contoh : kaleng manisan buah, telur
 14)Square-breasted cans, contoh : kaleng makanan, susu
BAGIAN-BAGIAN PENYUSUN KALENG
Gambar 1. Lapisan-lapisan pada plat kaleng
Bagian Luar
Bagian Dalam
Timah
Timah + Besi
Baja (± 98 %)
Timah
Timah + Besi
Enamel
Gambar 2. Operasi penutupan pertama
Gambar 3. Operasi penutupan kedua
Gambar 4. Atribut dan Dimensi Double Seam
d e f g
h
i
Dimensi Double Seam :
d. Overlap Length (OL), e. End Hook Length (EH), f. Body Hook Length (BH),
g. Countersink Depth (CD), h. Seam Thickness (ST), i. Seam Length (SL)
Atribut Double Seam :
a. Actual overlap,
b. Internal body hook length,
c. Internal seam length
Proses pembuatan kemasan kaleng :
Pemotongan bahan kemasan sesuai dengan ukuran badan
kaleng, kemudian dilakukan proses penutupan badan dam
tutup kaleng dengan double seam, interlock atau solder
Aluminium dan Paduannya :
Aluminium dan paduannya merupakan kemasan
fleksibel atau semi fleksibel, seperti : bentuk-bentuk foil
atau collapsible tube
Aluminium sebagai bahan kemasan tidak dapat
disolder
Dua metoda untuk mendapatkan bentuk yang diiginkan :
Impact Extrution :
Lembaran aluminium berbentuk lingkaran dengan
ketebalan 2,5 – 5,0 mm dan diameter sesuai dengan
ukuran yang diinginkan dibentuk cekungan, hasilnya
2 pieces can
Drawing/Stamping :
Pemotongan lembaran aluminium sesuai dengan ukuran
body, tutup bagian atas dan bawah sesuai dengan ukuran
diameter badan, kemudian ketiga bagian saling dikaitkan,
hasilnya 3 pieces can (tanpa solder)
Wadah Komposit
Umumnya berbentuk kaleng dan merupakan hasil
gabungan dua atau lebih bahan kemasan : plastik,
aluminium foil, papan kertas bergelombang atau logam
Tabel 4. Ukuran standar kaleng komposit
19,70- 19,9417,0417,53 – 17,58
14,21 – 14,3210,339,86 – 9,8810,87 – 10,92
14,06 – 14,1710,339,86 – 9,8810,87 – 10,92
12,28 – 12,386,956,49 – 6,517,44 – 7,49
9,79 – 9,885,64
Tinggi (cm)Diameter Max.
Tutup Bawah (cm)
Diameter Dalam
(cm)
Diameter Luar
(cm)
Bagian
Dalam
1 2 3 4 Bagian
Luar
Keterangan :
1. Plastik PE
2. Aluminium Foil
3. Kertas Kraft
4. Art Paper
Gambar 4. Penampang melintang badan kaleng komposit
Spiral-wound Convolute-wound Lam-seam
Gambar 5. Jenis badan kaleng komposit menurut cara pembuatannya
Tugas : 1. Pasteurisasi dan Sterilisasi
pada ikan kaleng.
Tugas dikirimkan ke;
Email :
karimelaelyjohn@gmail.com

More Related Content

What's hot

Penilaian mutu makanan
Penilaian mutu makananPenilaian mutu makanan
Penilaian mutu makananAgnescia Sera
 
Angka kecukupan gizi
Angka kecukupan giziAngka kecukupan gizi
Angka kecukupan giziaditya kusuma
 
ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)
ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)
ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)imroatulM
 
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme Titis Sari
 
Kemasan logam kelompok 5 - maulydia rizki iqbal - pengemasan
Kemasan logam   kelompok 5 - maulydia rizki iqbal - pengemasanKemasan logam   kelompok 5 - maulydia rizki iqbal - pengemasan
Kemasan logam kelompok 5 - maulydia rizki iqbal - pengemasanUniversitas Lampung
 
Kerusakan mikrobiologis pada makanan
Kerusakan mikrobiologis pada makananKerusakan mikrobiologis pada makanan
Kerusakan mikrobiologis pada makananAgnescia Sera
 
Bakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilik
Bakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilikBakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilik
Bakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilikAgnescia Sera
 
Pengolahan makanan
Pengolahan makananPengolahan makanan
Pengolahan makananDevi Giyanti
 
PPT kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
PPT kesehatan dan keselamatan kerja (K3)PPT kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
PPT kesehatan dan keselamatan kerja (K3)Lilis Suryani Arta
 
perubahan fisik dan kimia pada pematangan buah
perubahan fisik dan kimia pada pematangan buahperubahan fisik dan kimia pada pematangan buah
perubahan fisik dan kimia pada pematangan buahagronomy
 

What's hot (20)

Penanganan Limbah Industri Pangan
Penanganan Limbah Industri PanganPenanganan Limbah Industri Pangan
Penanganan Limbah Industri Pangan
 
Penilaian mutu makanan
Penilaian mutu makananPenilaian mutu makanan
Penilaian mutu makanan
 
Angka kecukupan gizi
Angka kecukupan giziAngka kecukupan gizi
Angka kecukupan gizi
 
ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)
ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)
ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)
 
Alat alat pembekuan
Alat alat pembekuanAlat alat pembekuan
Alat alat pembekuan
 
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
 
Kemasan logam kelompok 5 - maulydia rizki iqbal - pengemasan
Kemasan logam   kelompok 5 - maulydia rizki iqbal - pengemasanKemasan logam   kelompok 5 - maulydia rizki iqbal - pengemasan
Kemasan logam kelompok 5 - maulydia rizki iqbal - pengemasan
 
Kerusakan mikrobiologis pada makanan
Kerusakan mikrobiologis pada makananKerusakan mikrobiologis pada makanan
Kerusakan mikrobiologis pada makanan
 
Bakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilik
Bakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilikBakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilik
Bakteri thermofilik, mesofilik dan psikrofilik
 
Pengolahan makanan
Pengolahan makananPengolahan makanan
Pengolahan makanan
 
2. Karakteristik Bahan Pangan
2. Karakteristik Bahan Pangan2. Karakteristik Bahan Pangan
2. Karakteristik Bahan Pangan
 
Pengasapan
PengasapanPengasapan
Pengasapan
 
Iradiasi pangan
Iradiasi panganIradiasi pangan
Iradiasi pangan
 
PPT kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
PPT kesehatan dan keselamatan kerja (K3)PPT kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
PPT kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
 
Kerusakan pangan
Kerusakan panganKerusakan pangan
Kerusakan pangan
 
perubahan fisik dan kimia pada pematangan buah
perubahan fisik dan kimia pada pematangan buahperubahan fisik dan kimia pada pematangan buah
perubahan fisik dan kimia pada pematangan buah
 
Lemak dan minyak
Lemak dan minyakLemak dan minyak
Lemak dan minyak
 
mutu protein
mutu proteinmutu protein
mutu protein
 
Pengemasan produk
Pengemasan produkPengemasan produk
Pengemasan produk
 
SAWIT - PPT
SAWIT - PPT SAWIT - PPT
SAWIT - PPT
 

Similar to JENIS BAHAN BAKU KALENG

Pk8 kd7 t4 jenis dan karateristik limbah keras anorganik plastik
Pk8 kd7 t4 jenis dan karateristik limbah keras anorganik plastikPk8 kd7 t4 jenis dan karateristik limbah keras anorganik plastik
Pk8 kd7 t4 jenis dan karateristik limbah keras anorganik plastikAgus Tri
 
Cara membuat plastik
Cara membuat plastikCara membuat plastik
Cara membuat plastikdhanne
 
Termurah!!! kemasan malang Kediri
Termurah!!! kemasan malang Kediri Termurah!!! kemasan malang Kediri
Termurah!!! kemasan malang Kediri KemasanPack
 
Termurah!!! kemasan packaging sidoarjo
Termurah!!! kemasan packaging sidoarjo Termurah!!! kemasan packaging sidoarjo
Termurah!!! kemasan packaging sidoarjo PackagingSidoarjo
 
termurah kemasan kekinian
termurah kemasan kekiniantermurah kemasan kekinian
termurah kemasan kekinianKemasanDiNgemaz
 
KEMASAN MURAH HIGIENIS DAN BERKUALITYYY
KEMASAN MURAH HIGIENIS DAN BERKUALITYYYKEMASAN MURAH HIGIENIS DAN BERKUALITYYY
KEMASAN MURAH HIGIENIS DAN BERKUALITYYYKemasanDiNgemaz
 
1. pengenalan alat laboratorium.ppt
1. pengenalan alat laboratorium.ppt1. pengenalan alat laboratorium.ppt
1. pengenalan alat laboratorium.pptAgustinasulastri
 
Alat alat yang di gunakan dalam Laboratorium.pdf
Alat alat yang di gunakan dalam Laboratorium.pdfAlat alat yang di gunakan dalam Laboratorium.pdf
Alat alat yang di gunakan dalam Laboratorium.pdfrahmadhidaya76
 
Teknologi pengemasan-dan-penyimpanan
Teknologi pengemasan-dan-penyimpananTeknologi pengemasan-dan-penyimpanan
Teknologi pengemasan-dan-penyimpananEchsan Saputro
 
Kelompok_10_Plastik_pptx.pptx
Kelompok_10_Plastik_pptx.pptxKelompok_10_Plastik_pptx.pptx
Kelompok_10_Plastik_pptx.pptxNadiaSiregar1
 
Prinsip rekaan pembungkusan makanan.
Prinsip rekaan pembungkusan makanan.Prinsip rekaan pembungkusan makanan.
Prinsip rekaan pembungkusan makanan.Asif Yahya
 

Similar to JENIS BAHAN BAKU KALENG (14)

Pk8 kd7 t4 jenis dan karateristik limbah keras anorganik plastik
Pk8 kd7 t4 jenis dan karateristik limbah keras anorganik plastikPk8 kd7 t4 jenis dan karateristik limbah keras anorganik plastik
Pk8 kd7 t4 jenis dan karateristik limbah keras anorganik plastik
 
Cara membuat plastik
Cara membuat plastikCara membuat plastik
Cara membuat plastik
 
Termurah!!! kemasan malang Kediri
Termurah!!! kemasan malang Kediri Termurah!!! kemasan malang Kediri
Termurah!!! kemasan malang Kediri
 
Termurah!!! kemasan packaging sidoarjo
Termurah!!! kemasan packaging sidoarjo Termurah!!! kemasan packaging sidoarjo
Termurah!!! kemasan packaging sidoarjo
 
termurah kemasan kekinian
termurah kemasan kekiniantermurah kemasan kekinian
termurah kemasan kekinian
 
KEMASAN MURAH HIGIENIS DAN BERKUALITYYY
KEMASAN MURAH HIGIENIS DAN BERKUALITYYYKEMASAN MURAH HIGIENIS DAN BERKUALITYYY
KEMASAN MURAH HIGIENIS DAN BERKUALITYYY
 
1. pengenalan alat laboratorium.ppt
1. pengenalan alat laboratorium.ppt1. pengenalan alat laboratorium.ppt
1. pengenalan alat laboratorium.ppt
 
Alat alat yang di gunakan dalam Laboratorium.pdf
Alat alat yang di gunakan dalam Laboratorium.pdfAlat alat yang di gunakan dalam Laboratorium.pdf
Alat alat yang di gunakan dalam Laboratorium.pdf
 
cetak kemasan
cetak kemasancetak kemasan
cetak kemasan
 
kemasan sidoarjo
kemasan sidoarjokemasan sidoarjo
kemasan sidoarjo
 
Teknologi pengemasan-dan-penyimpanan
Teknologi pengemasan-dan-penyimpananTeknologi pengemasan-dan-penyimpanan
Teknologi pengemasan-dan-penyimpanan
 
Kelompok_10_Plastik_pptx.pptx
Kelompok_10_Plastik_pptx.pptxKelompok_10_Plastik_pptx.pptx
Kelompok_10_Plastik_pptx.pptx
 
Kemasan logam
Kemasan logamKemasan logam
Kemasan logam
 
Prinsip rekaan pembungkusan makanan.
Prinsip rekaan pembungkusan makanan.Prinsip rekaan pembungkusan makanan.
Prinsip rekaan pembungkusan makanan.
 

More from Ely John Karimela

PENGELOLAAN PENCEMARAN LINKUNGAN (new) (1).ppt
PENGELOLAAN PENCEMARAN LINKUNGAN (new) (1).pptPENGELOLAAN PENCEMARAN LINKUNGAN (new) (1).ppt
PENGELOLAAN PENCEMARAN LINKUNGAN (new) (1).pptEly John Karimela
 
21. Penyusunan Prioritas Kegiatan.docx
21. Penyusunan Prioritas Kegiatan.docx21. Penyusunan Prioritas Kegiatan.docx
21. Penyusunan Prioritas Kegiatan.docxEly John Karimela
 
Pancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negara Pancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negara Ely John Karimela
 
Teknik Menarik Kesimpulan Penelitian
Teknik Menarik Kesimpulan PenelitianTeknik Menarik Kesimpulan Penelitian
Teknik Menarik Kesimpulan PenelitianEly John Karimela
 
Surat Keputusan Direktur Tentang Tim Kerja Peningkatan Prodi
Surat Keputusan Direktur Tentang Tim Kerja Peningkatan ProdiSurat Keputusan Direktur Tentang Tim Kerja Peningkatan Prodi
Surat Keputusan Direktur Tentang Tim Kerja Peningkatan ProdiEly John Karimela
 
Mikrobiologi dan Toksikologi Hasper
Mikrobiologi dan Toksikologi HasperMikrobiologi dan Toksikologi Hasper
Mikrobiologi dan Toksikologi HasperEly John Karimela
 
Unit kegiatan kemahasiwaan Menwa Polnustar
Unit kegiatan kemahasiwaan Menwa PolnustarUnit kegiatan kemahasiwaan Menwa Polnustar
Unit kegiatan kemahasiwaan Menwa PolnustarEly John Karimela
 
Unit kegiatan kemahasiswaan Politeknik Negeri Nusa Utara
Unit kegiatan kemahasiswaan Politeknik Negeri Nusa UtaraUnit kegiatan kemahasiswaan Politeknik Negeri Nusa Utara
Unit kegiatan kemahasiswaan Politeknik Negeri Nusa UtaraEly John Karimela
 
Diktat mata kuliah mikrobiologi dan toksikologi
Diktat mata kuliah mikrobiologi dan toksikologiDiktat mata kuliah mikrobiologi dan toksikologi
Diktat mata kuliah mikrobiologi dan toksikologiEly John Karimela
 
Sk. Panitia Praktek Kerja Lapangan 1
Sk. Panitia Praktek  Kerja Lapangan 1 Sk. Panitia Praktek  Kerja Lapangan 1
Sk. Panitia Praktek Kerja Lapangan 1 Ely John Karimela
 
Sk relawan covid 19 Kampung Kuma Induk
Sk relawan covid 19 Kampung Kuma IndukSk relawan covid 19 Kampung Kuma Induk
Sk relawan covid 19 Kampung Kuma IndukEly John Karimela
 
Penulisan daftar pustaka (HARVARD & APA)
Penulisan daftar pustaka (HARVARD & APA)Penulisan daftar pustaka (HARVARD & APA)
Penulisan daftar pustaka (HARVARD & APA)Ely John Karimela
 
Materi Penyuluhan dan Pelatihan Gemar dan manfaat makan ikan kuma
Materi Penyuluhan dan Pelatihan Gemar dan manfaat makan ikan kumaMateri Penyuluhan dan Pelatihan Gemar dan manfaat makan ikan kuma
Materi Penyuluhan dan Pelatihan Gemar dan manfaat makan ikan kumaEly John Karimela
 
Diktat mata kuliah standarisasi hasper
Diktat mata kuliah standarisasi hasperDiktat mata kuliah standarisasi hasper
Diktat mata kuliah standarisasi hasperEly John Karimela
 
Diktat mata kuliah mikrobiologi dan toksikologi
Diktat mata kuliah mikrobiologi dan toksikologiDiktat mata kuliah mikrobiologi dan toksikologi
Diktat mata kuliah mikrobiologi dan toksikologiEly John Karimela
 
Isolasi dan identifikasi bakteri staphylococcus epidermis pada ikan
Isolasi dan identifikasi bakteri staphylococcus epidermis pada ikanIsolasi dan identifikasi bakteri staphylococcus epidermis pada ikan
Isolasi dan identifikasi bakteri staphylococcus epidermis pada ikanEly John Karimela
 

More from Ely John Karimela (20)

PENGELOLAAN PENCEMARAN LINKUNGAN (new) (1).ppt
PENGELOLAAN PENCEMARAN LINKUNGAN (new) (1).pptPENGELOLAAN PENCEMARAN LINKUNGAN (new) (1).ppt
PENGELOLAAN PENCEMARAN LINKUNGAN (new) (1).ppt
 
21. Penyusunan Prioritas Kegiatan.docx
21. Penyusunan Prioritas Kegiatan.docx21. Penyusunan Prioritas Kegiatan.docx
21. Penyusunan Prioritas Kegiatan.docx
 
Pancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negara Pancasila sebagai dasar negara
Pancasila sebagai dasar negara
 
Tugas mahasiswa
Tugas mahasiswa Tugas mahasiswa
Tugas mahasiswa
 
ALGA
ALGAALGA
ALGA
 
Teknik Menarik Kesimpulan Penelitian
Teknik Menarik Kesimpulan PenelitianTeknik Menarik Kesimpulan Penelitian
Teknik Menarik Kesimpulan Penelitian
 
Surat Keputusan Direktur Tentang Tim Kerja Peningkatan Prodi
Surat Keputusan Direktur Tentang Tim Kerja Peningkatan ProdiSurat Keputusan Direktur Tentang Tim Kerja Peningkatan Prodi
Surat Keputusan Direktur Tentang Tim Kerja Peningkatan Prodi
 
Mikrobiologi dan Toksikologi Hasper
Mikrobiologi dan Toksikologi HasperMikrobiologi dan Toksikologi Hasper
Mikrobiologi dan Toksikologi Hasper
 
Unit kegiatan kemahasiwaan Menwa Polnustar
Unit kegiatan kemahasiwaan Menwa PolnustarUnit kegiatan kemahasiwaan Menwa Polnustar
Unit kegiatan kemahasiwaan Menwa Polnustar
 
Unit kegiatan kemahasiswaan Politeknik Negeri Nusa Utara
Unit kegiatan kemahasiswaan Politeknik Negeri Nusa UtaraUnit kegiatan kemahasiswaan Politeknik Negeri Nusa Utara
Unit kegiatan kemahasiswaan Politeknik Negeri Nusa Utara
 
Diktat mata kuliah mikrobiologi dan toksikologi
Diktat mata kuliah mikrobiologi dan toksikologiDiktat mata kuliah mikrobiologi dan toksikologi
Diktat mata kuliah mikrobiologi dan toksikologi
 
Sk. Panitia Praktek Kerja Lapangan 1
Sk. Panitia Praktek  Kerja Lapangan 1 Sk. Panitia Praktek  Kerja Lapangan 1
Sk. Panitia Praktek Kerja Lapangan 1
 
Sk relawan covid 19 Kampung Kuma Induk
Sk relawan covid 19 Kampung Kuma IndukSk relawan covid 19 Kampung Kuma Induk
Sk relawan covid 19 Kampung Kuma Induk
 
Penulisan daftar pustaka (HARVARD & APA)
Penulisan daftar pustaka (HARVARD & APA)Penulisan daftar pustaka (HARVARD & APA)
Penulisan daftar pustaka (HARVARD & APA)
 
Diktat Matkul Gizi Ikan
Diktat Matkul Gizi IkanDiktat Matkul Gizi Ikan
Diktat Matkul Gizi Ikan
 
Materi Penyuluhan dan Pelatihan Gemar dan manfaat makan ikan kuma
Materi Penyuluhan dan Pelatihan Gemar dan manfaat makan ikan kumaMateri Penyuluhan dan Pelatihan Gemar dan manfaat makan ikan kuma
Materi Penyuluhan dan Pelatihan Gemar dan manfaat makan ikan kuma
 
Diktat mata kuliah standarisasi hasper
Diktat mata kuliah standarisasi hasperDiktat mata kuliah standarisasi hasper
Diktat mata kuliah standarisasi hasper
 
Diktat mata kuliah mikrobiologi dan toksikologi
Diktat mata kuliah mikrobiologi dan toksikologiDiktat mata kuliah mikrobiologi dan toksikologi
Diktat mata kuliah mikrobiologi dan toksikologi
 
Jamur
JamurJamur
Jamur
 
Isolasi dan identifikasi bakteri staphylococcus epidermis pada ikan
Isolasi dan identifikasi bakteri staphylococcus epidermis pada ikanIsolasi dan identifikasi bakteri staphylococcus epidermis pada ikan
Isolasi dan identifikasi bakteri staphylococcus epidermis pada ikan
 

JENIS BAHAN BAKU KALENG

  • 2. SEJARAH PERKEMBANGAN  Pada tahun 1809 pada zaman pemerintahan Napoleon bonaparte teknik pengalengan makanan untuk pertama kali di kembangkan, lalu pada tahun 1810 seorang inggris yang bernama Peter durand menciptakan apa yang di sebut “ kotak kaleng ” kemudian pada tahun 1817 Wiliam underwood seorang imigran dari inggris yang menetap di boston mendirikan industry pengalengan yang pertama di Amerika.
  • 3. Pengertian Kaleng  Kaleng adalah lembaran baja yang disalut timah. Bagi orang awam, kaleng sering diartikan sebagai tempat penyimpanan atau wadah yang terbuat dari logam dan digunakan untuk mengemas makanan, minuman, atau produk lain. Dalam pengertian ini, kaleng juga termasuk wadah yang terbuat dari aluminium.
  • 4. Fungsi Kaleng 1. Pelindung produk yang dikemas : Sebagai pelindung dari produk yang dikemas terhadap pengaruh udara serta migrasi dari bahan-bahan kaleng itu sendiri, maka bahan yang dipergunakan untuk pembuatan kaleng harus sesuai denga sifat-sifat bahan yang dikemas. 2. Mempromosikan produk yang dikemas : Fungsi sebagai sarana promosi dari produk yang dikemas didalamnya, sudah nyata-nyata terbukti, dan merupakan daya tarik utama bagi para konsumen, dengan dekorasi-dekorasi yang cukup menarik dan memadai.
  • 5. 3. Sarana penghematan :  Dari segi penghematan barangkali banyak orang yang tidak sependapat, akan tetapi dilihat dari ketahanan kaleng selama transportasi serta pengguanaan ruangan yang relatif lebih kecil bila dibandingkan dengan kemasan jenis lain telah membuktikan pendapat tersebut.
  • 6. Jenis Kaleng  Untuk keperluan mengemas produk-produk makanan, tersedia berbagai macam jenis kaleng. Jenis-jenis kaleng bisa dibedakan dari spesifikasi bahan yang dipergunakan, bentuk dan kontruksinya. Adapun bentuk konstruksi serta bahan yang dipergunakan sangat erat kaitannya dengan sifa-sifat makanan yang dikemas. Jenis makanan yang dikemas dalam kaleng antara lain : Hasil laut (udang, tuna, sardine, mackrel, kerang, kepiting dan lain-lain) Hasil pertanian ( jagung, jamur, dan lain-lain) Hasil perternakan (cornet, sosis, susu dan lain-lain) Makanan olahan kering (biscuit, kembang gula dan lain-lain) Minuman (soft drink, bir, juice, enegi drink dan lain-lain)
  • 7. 1. OPEN TOP CAN  Ciri utama dari kaleng jenis ini adalah bentuk tutup dan alasnya sama, serta untuk membukanya harus dengan merusak salah satu tutupnya dengan alat pembuka kaleng. Biasanya kaleng jenis ini dipakai dalam industri pengalengan ikan, sayur, cornet dan buah-buahan.
  • 8. 2. LEVER LID CAN (RCT-CAN)  Kaleng jenis ini memiliki tutup yang mudah dibuka dengan cara mencongkelnya dengan gagang garpu atau sendok makan, sedangkan dibawah tutup tersebut masih terdapat aluminium foil yang berfungsi sebagai segel, dan untuk membukanya harus dirobek dengan beda tajam. Makanan yang biasanya dikemas didalam kaleng ini antara lain adalah susu bubuk, cokelat bubuk dan makanan bayi yang lain.
  • 9. 3. EASY OPEN TOP CAN  Sesuai dengan istilahnya, memang kaleng ini merupakan kaleng yang paling mudah dibukanya, hanya dengan cara mengungkit gagang yang menempel pada tutupnya, maka tutup akan terkuak dan selanjutnya tinggal menariknya keatas, maka tutup tersebut akan sobek mengikuti garis torehan yang terdapat diseputar tutup tersebut. Adapun tutup kaleng jenis ini ada tiga macam yaitu :  Full Aperture Easy Open End  Ring Full Easy Open End  Stay on Tab Easy Open End
  • 10. 4. DRAWN CAN  Pengertian akan drawn can adalah kaleng yang terdiri dari 2 komponen yaitu badan/body dan tutp, sedangkan alasnya terbentuk jadi satu dengan bodynya. Kaleng jenis ini banyak dipergunakan untuk mengemas hasil laut.
  • 11. Bahan Baku Kaleng  PELAT TIMAH (TIN PLATE)  Pada saat ini bahan baku utama dalam pembuatan kaleng adalah Pelat Timah (Tin Plate), yang bisa didapatkan di lokal dan impor, kemudian Pelat Aluminium Foil dan Tin Free Steel yang masih 100 % impor.  Kaleng timah (tin can) merupakan pengembangan dari penemuan Nicolas Appert pada dasawarsa 1800-an. Produk ini dipatenkan oleh seorang berkebangsaan Inggris, Peter Durand pada 1810. Berkat penemuan produksi massal, pada akhir abad ke-19, kaleng timah menjadi standar produk konsumen. Timah dipilih karena relatif tidak beracun dan menambah daya tarik kemasan karena berkilat dan tahan karat.
  • 12. 2. ALUMINIUM  Bahan baku ini masih merupakan komoditi import, karena sampai dengan saat ini di Inodnesia belum ada pabrik yang membuat lembaran aluminium. Dalam industri pembuatan kaleng, bahan ini dipergunakan untuk body kaleng minuman dengan ketebalan 0,295 mm. Penggunaan yang kedua adalah untuk tutp kaleng jenis Easy Open, sedangkan untul segel kaleng susu digunakan jenis aluminium foil yang mempunyai ketebalan sekitar 0,10 mm.
  • 13. 3. TIN FREE STEEL  Bahan dasar dari pelat ini adalah sama dengan yang dipergunakan pada pelat timah, letak perbedaannya adalah pada lapisan atau coatingnya, bila pelat timah menggunakan lapisan timah sedangkan Tin Free Steel dilapisi dengan chrome. Bila dibandingkan dengan pelat timah, bahan ini mempunyai kelebihan pada kekuatan daya adesi terhadap pelapisan laker (lacquer) diatas permukaannya, sedangkan kelemahannya adalah tidak bisa dilas.
  • 14. KEMASAN LOGAM Bahan baku utama : Pelat timah (tin plate), lembaran baja ringan (mild steel sheet), aluminium dan campurannya (aluminium alloy) Kemasan logam, seperti kaleng logam, merupakan salah satu jenis kemasan logam tertua, terutama digunakan untuk pengemasan produk pangan olahan (diawetkan)
  • 15. Jenis Kemasan Logam : Kaleng Logam : merupakan salah satu kemasan logam tertua, terutama digunakan untuk pengemasan produk pangan olahan (diawetkan) Aluminium dan paduannya (alloy) : umumnya digunakan untuk kemasan fleksibel atau semi fleksibel seperti dalam bentuk foil atau collapsible tube Wadah Komposit : Umumnya berbentuk kaleng dan merupakan hasil gabungan dua atau lebih bahan kemasan : plastik, aluminium foil, papan kertas bergelombang atau logam
  • 16. Kaleng Logam Bahan baku utama : Kaleng lunak, tin plate, baja lunak galvanisasi, stailess steel, aluminium dan aluminium alloy Penambahan enamel untuk memperpanjang umur pakai kaleng. Enamel bagian dalam kaleng memenuhi syarat- syarat : tidak memberi atau mengubah aroma dan citarasa produk diperbolehkan kontak dengan produk tidak mengelupas selama pembuatan dan penyimpanan tahan suhu tinggi
  • 17. Tabel 1. Spesifikasi kimia baja sebagai bahan baku dalam pembuatan kaleng Tidak ada pembatasanMax 0,02Max 0,02Arsen Tidak ada pembatasanMax 0,05Max 0,05Molibdat Tidak ada pembatasanMax 0,06Max 0,06Chrom Tidak ada pembatasanMax 0,04Max 0,04Nikel Max 0,20Max 0,20Max 0,200,10 – 0,20Max 0,06Tembaga Max 0,01Max 0,01Max 0,01Max 0,01Max 0,01Silika Max 0,05Max 0,05Max 0,05Max 0,05Max 0,05Belerang 0,10 – 0,150,07 – 0,11Max 0,02Max 0,15Max 0,15Fosfor Max 0,15Max 0,12Max 0,12Max 0,12Max 0,12Karbon 0,25 – 0,600,25 – 0,600,25 – 0,600,25 – 0,600,25 – 0,60Mangan Tutup kaleng birJenis MCJenis MRJenis MSJenis L Persentase yang diperbolehkanElemen Mineral
  • 18. Tabel 2. Klasifikasi bahan pangan berdasarkan korosifitasnya dan jenis baja yang diperlukan Jenis MR atau Jenis MC Bahan pangan kering dan yang tidak disterilisasi, seperti makanan beku, sayuran kering dan lain-lain Tidak korosif Jenis MR Jenis MC Bahan pangan berasam rendah, seperti kacang polong, jagung, daging, ikan dan lain-lain Agak korosif Jenis MS Jenis MR Sayur-sayuran yang diasamkan dan buah- buahan agak asam, seperti asinan kobis, jeruk, anggur dan lain-lain Korosif moderat Jenis LBahan pangan berasam tinggi atau sedang termasuk buah-buahan berwarna dan asinan, seperti sari buah apel, asinan dan lain-lain Sangat korosif Jenis BajaKarakteristikGolongan Bahan Pangan
  • 19. Tabel 3. Jenis-jenis enamel kaleng dan penggunaannya. Jenis enamel Penggunaan Bahan dasar Enamel buah Buah-buahan berwarna gelap dan buah-buahan lain yang memerlukan perlindungan terhadap garam metal Oleoresin Enamel C Jagung, kacang polong dan bahan pangan lain yang mengandung senyawa belerang termasuk bahan pangan yang berasal dari laut Oleoresin dengan pigmen seng oksida yang disuspensikan Enamel jeruk Produk-produk dari jeruk dan konsentrat Oleoresin yang dimodifikasi Enamel makanan laut Produk-produk dari ikan dan pasta daging Phenol Enamel daging Daging dan produk-produk dari daging Epon yang dimodifikasi dengan pigmen aluminium Enamel susu Susu, telur dan produk-produk lain dari susu Epon Enamel minuman tidak berkarbon Sari sayuran, sari buah berwarna merah, buah- buahan yang sangat korosif, minuman yang tidak mengandung gas karbon Sistem dua lapis yang terdiri dari oleoresin yang dilapisi lagi dengan vinyl Enamel bir Bir dan minuman penyegar yang mengandung gas karbon Sistem dua lapis yaitu oleoresin atau polibutadiena yang dilapisi lagi dengan vynil
  • 20. CONTOH BENTUK & JENIS KALENG
  • 21. CONTOH BENTUK & JENIS KALENG  1)Aerosol can, contoh : kaleng parfum  2)Beer-beverages can, contoh kaleng beer & beverages (soft drink)  3)Flat, hinged-lid tins can, contoh : kaleng tempat obat  4)Flat top cylinders can, contoh : kaleng semir, pastiles  5)Non reclosure cans, contoh : kaleng sardines  6)Reclosure cans, contoh : kaleng permen, susu  7)Oblong F-style cans, contoh : kaleng varnish, politur, insektisida
  • 22. CONTOH BENTUK & JENIS KALENG  8)Oblong key opening cans, contoh : kaleng corned beef  9)Oval & oblong cans dengan corong panjang, contoh : kaleng minyak  10)Pear-shape key opening cans, contoh : kaleng daging  11)Multiple friction round cans, contoh : kaleng cat  12)Sanitary/open top cans, kaleng manisan buah, sayuran,  13)Spice cans, contoh : kaleng manisan buah, telur  14)Square-breasted cans, contoh : kaleng makanan, susu
  • 24. Gambar 1. Lapisan-lapisan pada plat kaleng Bagian Luar Bagian Dalam Timah Timah + Besi Baja (± 98 %) Timah Timah + Besi Enamel
  • 25. Gambar 2. Operasi penutupan pertama
  • 26. Gambar 3. Operasi penutupan kedua
  • 27. Gambar 4. Atribut dan Dimensi Double Seam d e f g h i Dimensi Double Seam : d. Overlap Length (OL), e. End Hook Length (EH), f. Body Hook Length (BH), g. Countersink Depth (CD), h. Seam Thickness (ST), i. Seam Length (SL) Atribut Double Seam : a. Actual overlap, b. Internal body hook length, c. Internal seam length
  • 28. Proses pembuatan kemasan kaleng : Pemotongan bahan kemasan sesuai dengan ukuran badan kaleng, kemudian dilakukan proses penutupan badan dam tutup kaleng dengan double seam, interlock atau solder Aluminium dan Paduannya : Aluminium dan paduannya merupakan kemasan fleksibel atau semi fleksibel, seperti : bentuk-bentuk foil atau collapsible tube Aluminium sebagai bahan kemasan tidak dapat disolder
  • 29. Dua metoda untuk mendapatkan bentuk yang diiginkan : Impact Extrution : Lembaran aluminium berbentuk lingkaran dengan ketebalan 2,5 – 5,0 mm dan diameter sesuai dengan ukuran yang diinginkan dibentuk cekungan, hasilnya 2 pieces can Drawing/Stamping : Pemotongan lembaran aluminium sesuai dengan ukuran body, tutup bagian atas dan bawah sesuai dengan ukuran diameter badan, kemudian ketiga bagian saling dikaitkan, hasilnya 3 pieces can (tanpa solder)
  • 30. Wadah Komposit Umumnya berbentuk kaleng dan merupakan hasil gabungan dua atau lebih bahan kemasan : plastik, aluminium foil, papan kertas bergelombang atau logam Tabel 4. Ukuran standar kaleng komposit 19,70- 19,9417,0417,53 – 17,58 14,21 – 14,3210,339,86 – 9,8810,87 – 10,92 14,06 – 14,1710,339,86 – 9,8810,87 – 10,92 12,28 – 12,386,956,49 – 6,517,44 – 7,49 9,79 – 9,885,64 Tinggi (cm)Diameter Max. Tutup Bawah (cm) Diameter Dalam (cm) Diameter Luar (cm)
  • 31. Bagian Dalam 1 2 3 4 Bagian Luar Keterangan : 1. Plastik PE 2. Aluminium Foil 3. Kertas Kraft 4. Art Paper Gambar 4. Penampang melintang badan kaleng komposit
  • 32. Spiral-wound Convolute-wound Lam-seam Gambar 5. Jenis badan kaleng komposit menurut cara pembuatannya
  • 33. Tugas : 1. Pasteurisasi dan Sterilisasi pada ikan kaleng. Tugas dikirimkan ke; Email : karimelaelyjohn@gmail.com