Dokumen membahas tentang masalah yang sering terjadi dalam ibadah ritual umat Islam, yaitu kurangnya iman dan kepercayaan akan ketentuan Allah, orientasi yang terlalu berfokus pada rukun ibadah tanpa memperhatikan kesungguhan niat, serta kurangnya pemahaman terhadap lafazh ibadah sehingga tidak dapat dihayati maknanya.
Mata kuliah Ulumul Qur'an dengan topik Imam Ar-Razi dan Metodologinya dalam Tafsir. Imam Ar-Razi menggunakan metode tafsir bil ra'yi (tafsir menggunakan pendekatan akal, nalar dan kontekstual). Memasukkan metode munasabah (kolerasi) ayat ke ayat lain dan surat dengan surat lain yang tidak digunakan oleh para mufassir bil al'ma'tsur.
Semoga bermanfaat ya!
Mempelajari ilmu ushul fiqh sangat penting bagi kita,karena hal itu untuk memahami syari’at Islam,para ulama ushul fiqh mengemukakan dua pendekatan,yaitu selain melalui pendekatan maqashid syari’at (tujuan syara’ dalam menetapkan hukum) juga melalui kaidah-kaidah kebahasaan. Diantara kaidah kebahasaan yang digunakan untuk menetapkan dan menerangkan hukum-hukum syari’at adalah amr dan nahi.Sebab kebanyakan hukum-hukum syari’at yang taklif ditetapkan atas adanya tututan untuk melaksanakan suatu pekerjaan atau tuntutan untuk meninggalkannya.
Dalam makalah ini akan dibahas tentang nahi sebagai salah satu kaidah kebahasaan untuk menetapkan dan menerangkan tuntutan untuk meninggalkan suatu perbuatan.
Mata kuliah Ulumul Qur'an dengan topik Imam Ar-Razi dan Metodologinya dalam Tafsir. Imam Ar-Razi menggunakan metode tafsir bil ra'yi (tafsir menggunakan pendekatan akal, nalar dan kontekstual). Memasukkan metode munasabah (kolerasi) ayat ke ayat lain dan surat dengan surat lain yang tidak digunakan oleh para mufassir bil al'ma'tsur.
Semoga bermanfaat ya!
Mempelajari ilmu ushul fiqh sangat penting bagi kita,karena hal itu untuk memahami syari’at Islam,para ulama ushul fiqh mengemukakan dua pendekatan,yaitu selain melalui pendekatan maqashid syari’at (tujuan syara’ dalam menetapkan hukum) juga melalui kaidah-kaidah kebahasaan. Diantara kaidah kebahasaan yang digunakan untuk menetapkan dan menerangkan hukum-hukum syari’at adalah amr dan nahi.Sebab kebanyakan hukum-hukum syari’at yang taklif ditetapkan atas adanya tututan untuk melaksanakan suatu pekerjaan atau tuntutan untuk meninggalkannya.
Dalam makalah ini akan dibahas tentang nahi sebagai salah satu kaidah kebahasaan untuk menetapkan dan menerangkan tuntutan untuk meninggalkan suatu perbuatan.
Bagaimana amal sholeh dapat menyelamatan kita dari musibah? Berikut keteladanan yang bisa kita petik dari kisah yang dituturkan oleh baginda Rasulullah SAW.
Mencari Kebahagiaan. sering disamakan dengan mendapatkan harta. Harta apakah bisa membuat seseorang menjadi bahagia. Bisa ya juga bisa tidak. Namun Allah memberikan sebuah pengertian baru yaitu bila kita bahagia harusnya memiliki kehidupan yang melekat pada Dia
KUMPULAN ARTIKEL
1. PENGERTIAN, KONSEP, SERTA DALIL-DALIL TENTANG ISTIDROJ
2. DALIL-DALIL HADITS QUDSI TENTANG HUKUMAN YANG DISEGERAKAN SEBAGAI BENTUK KASIH SAYANG ALLAH TERHADAP HAMBANYA., (DALIL, TERJEMAHAN, PENJELASAN, SERTA CONTOH KASUS).
3. BERITA KENABIAN RASULULLAH SAW YANG DIMUAT DI DALAM KITAB-KITAB SUCI AGAMA LAIN (Kristen, Hindu, Yahudi, dll)
4. Al-QURÁN SEBAGAI SUMBER SAINS DAN TEKNOLOGI
5. PENGERTIAN DAN ORANG-ORANG SALAFUSSALIH YANG SESUNGGUHNYA: ENERASI SAHABAT, TABIIN, DAN TABIITTABIIN)
Tugas mata kuliah PAI
Satu cara lagi menyemai Firman Allah dalam hidup anda ialah dengan mengaku janji-janji dan penyataan Allah kepada Allah. Persetujuan dan pengakuan rhema ini aan melancarkan jadinya ehenda Allah untu hidup anda.
5. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا تَقْرَبُوا الصَّلَاةَ وَأَنْتُمْ سُكَارَى حَتَّى تَعْلَمُوا مَا تَقُولُونَ 43. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan. Imam Ghazali rha. menulis bahwa tafakkur (muraqabah) adalah lebih utama karena mengandung dzikir. Tafakkur juga 1) kunci makrifatullah; 2) Mencintai Allah.(hl 405-406
17. PROBLEM: CIRI-CIRI IBADAH RITUAL KITA ANTARA LAIN ADALAH: MENDANGKALNYA IMAN, KURANG PERCAYA APALAGI YAKIN BAHWA SEGALA SESUATU YANG MENENTUKAN (INPUT, PROSES, OUTPUT) KEBERHASILAN YANG MENYANGKUT KEHIDUPAN KITA DI DUNIA INI MUTLAK DITENTUKAN OLEH ALLAH SWT; 2. MENEKANKAN PADA SAHNYA RUKUN (ORIENTASI FIQIYAH), KURANG MEMPERHATIKAN KESEMPURNA- AN PENERIMAAN ALLAH (MAQBUL, MABRUR, DLL); SIKAP BERIBADAH: “ASAL SUDAH MELAKUKAN”; KURANG MEMBERI PERHATIAN PADA LANCARNYA PENYAMPAIAN PESAN DARI HAMBA (PENGABDI) KEPADA ALLAH (PENCIPTA, PENGUASA, PEMBERI, DLL ASMA’UL HUSNA): PROBLEM KOMUNIKASI ILAHIYAH; TIDAK MENGERTI APA YANG DIUCAPKAN DALAM LAFAZH SETIAP IBADAH, SEHINGGA TIDAK MEMAHAMINYA, KMD TIDAK MUNGKIN MENGHAYATINYA;