Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas proses pembentukan Kecamatan Malalak di Kabupaten Agam sebagai hasil pemekaran dari Kecamatan IV Koto di Koto Tuo.
2. Prosesnya dimulai dengan pemekaran Nagari Malalak menjadi empat nagari pada tahun 2005, kemudian menjadi sebuah kecamatan definitif pada tahun 2012.
3. Pemekaran ini dilakukan untuk meningkatkan pel
Jual Obat Cytotec Di Cianjur #082122229359 Apotik Jual Cytotec Original
Ipi1823
1. PEMEKARAN KECAMATAN DI KABUPATEN AGAM : LAHIRNYA KECAMATAN
MALALAK 2003-2012
Riri Prawati1
Liza Husnita2
Refni Yulia3
Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRACT
This thesis examines the developing area districts in Agam: Birth of the District Malalak (
2003-2012 ). To facilitate this research, the problem can be formulated as follows: (1) How is the
formation of the District Redistricting Malalak. (2) how the impact of the District Redistricting
Malalak Malalak on people's lives, especially in terms of the socio-cultural, political, economic,
education and health. The purpose of this study is (1) To explain the process of the formation of the
District Redistricting Malalak. (2) To explain the effect of splitting the District Malalak Malalak on
people's lives, especially in terms of the socio-cultural, political, educational, economic, and health.
The method used in this study is the historical method . The method consists of the following four
stages: (1) Heuristic is a collection of data, looking for the source and conclude that the way indent
literature study and interviews. Stage (2) Criticism source, in order to obtain the facts of history. Stage
(2) Interpretation of the data obtained is then analyzed and interpreted by means of connecting and
comparing the observed facts so that there is ready fakata presented. Stage (4) Historiography is
writing in the form of scientific papers after it was found the data and facts that really accurate and
valid then written in the form of a thesis. The results of this study describes: (1)The process of
forming the District Redistricting Malalak Agam is starting Redistricting Malalak Nagari Nagari is
divided into four, namely Malalak Nagari West, North Malalak Nagari, Nagari Nagari Malalak
Malalak East and South to the District Malalak definitive proposal. (2) The effects of Redistricting
District of Malalak on people's lives Malalak of Social Affairs is the creation of a sense of
brotherhood among the Minang People with other tribes in the District Malalak such as Sundanese,
Javanese and Batak. The impact in the field of politics that is the community participation Malalak
dabbling in politics, the health sector has been the availability of health facilities such as health
centers, sub health centers, integrated health, along with health professionals, and the community
economically Malalak already quite improved.
Keyword : Developing area
1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat
2
Staf Pengajar/Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat
3
Staf Pengajar/Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat
2. PENDAHULUAN.
Reformasi di segala bidang memang
telah melahirkan sistem pemerintahan
desentralistis yang memberikan keleluasaan
kepada pemerintahan daerah dalam wujud
otonomi daerah yang luas dan bertanggung
jawab untuk mengatur dan mengurus
pembangunannya sendiri sesuai dengan
kepentingan masyarakat setempat. Sistem
pemerintahan dijalankan diatas prinsip-prinsip
demokrasi, peran serta, prakarsa, dan aspirasi
masyarakat.
Malalak adalah salah satu Nagari yang
berada di Kabupaten Agam bagian Timur,
merupakan Nagari yang cukup luas
membentang dari Utara ke Selatan. Kecamatan
Malalak merupakan hasil dari pemekaran
Kecamatan IV Koto di Koto Tuo. Malalak ini
merupakan Kecamatan yang ke 16 di
Kabupaten Agam sekaligus yang merupakan
Kecamatan termuda di Kabupaten Agam.
Rencana pemekaran tersebut berawal dari ide
untuk memekarkan Nagari Malalak menjadi
empat yaitu Malalak Barat, Malalak Timur,
Malalak Utara dan Malalak Selatan.4
Pada Tanggal 10 Juli 2003 Masyarakat
Malalak mengadakan rapat yang diadakan di
Surau Tabek jorong Campago5
, rapat yang
diadakan oleh masyarakat Malalak ini
bertujuan untuk mengajukan permohonan
Pemekaran Nagari Malalak dan pengusulan
kecamatan Malalak Defenitif.
4
Wawancara dengan Emzita, Tanggal 29
Mei 2013, pukul 09.35 Wib. Di Sigiran, Malalak.
5
Wawancara dengan Inyiak A Datuak
Batuah, tanggal 20 Mei 2013, pukul 10.30 Wib, di
daerah Toboh Malalak.
Pada Tanggal 21 Januari 2004, Panitia
Pemekaran Nagari Malalak mengajukan
permohonan Pemekaran Nagari Malalak dan
pengusulan Kecamatan Malalak Defenitif
kepada Bupati Agam Aristo Munandar untuk
memisahkan diri dari Kecamatan Induk yaitu
Kecamatan IV Koto di Koto Tuo6
. Mengingat
letak daerah Malalak ini terisolir dan jauh
terpelosok dari Kecamatan Induk,dan adanya
ketidakmerataan pembangunan di Kabupaten
Agam khususnya di Malalak. Maka di Tahun
2004 keluarlah Keputusan Bupati Agam Nomor
156 Tentang Pedoman Pemekaran Nagari, yang
ditetapakan di Lubuk Basung 31 Maret 2004
oleh Bupati Agam Aristo Munandar7
.
Kemudian sesuai dengan Peraturan Bupati
Agam No. 3 Tahun 2005, Pemekaran Nagari ini
diresmikan atau disahkan menjadi 4 Nagari
yaitu Malalak Utara, Malalak Selatan, Malalak
Timur dan Malalak Barat dengan masing-
masing Wali Nagarinya yang ditetapkan Oleh
Bupati Agam Aristo Munandar Pada tanggal 27
Februari 2005.8
Studi yang relevan diantaranya adalah
Skripsi Sehili Asih. Dengan judul “Pemekaran
Kecamatan di Kabupaten Solok: Lahirnya
Kecamatan Sangir Jujuan (2001-2007)”.9
Mengkaji tentang perkembangan kecamatan
Sangir jujuan dalam bidang pendidikan,
6
Pedoman Pemekaran Nagari, Nomor
156 Tahun 2004.
7
Keputusan Bupati Agam, Tentang
Pedoman Pemekaran Nagari. Nomor 156 Tahun
2004.
8
Kecamatan Malalak Dalam Angka 2008,
Historis Ringkas Kecamatan Malalak 2008.
9
Sehili Asih, “Pemekaran Kecamatan di
Kabupaten Solok: Lahirnya Kecamatan Sangir
Jujuan ( 2001-2007)” , Skripsi, Padang : STKIP,
2011.
3. ekonomi, sosial, politik, kesehatan dan budaya.
Setelah pemisahan diri dari Kecamatan Sangir.
Skripsi yang relevan di antaranya
Skripsi Fitri Dewi dengan judul
“Perkembangan Solok Selatan (1969-2003)”10
yang mengkaji tentang perubahan status
pemerintahan menjadi suatu Kabupaten baru,
skripsi ini mengkaji proses perubahan status
Solok Selatan menjadi sebuah Kabupaten dan
lebih difokuskan pada perkembangan fisik dan
ekonomi penduduk.
BAHAN DAN METODE
Penelitian yang berjudul “Pemekaran
Kecamatan di Kabupaten: Lahinya Kecamatan
Malalak (2003-2012). Dalam penulisan ini
menggunakan metode penelitian sejarah. Helius
Syamsuddin mengatakan Metode Sejarah
adalah proses menguji dan menganalisis secara
kritis rekaman dan peninggalan masa lampau
berdasarkan data yang diperoleh dengan
menempuh proses yang disebut Historiografi
(Penulisan Sejarah). Tahap-Tahap yang diakui
dalam Penelitian ini adalah Sebagai Berikut: 11
Pertama, Pengumpulan Data (Heuristik)
Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua
jenis data. Pertama data primer yaitu data yang
terhubung langsung dengan permasalahan
penelitian. Data Primer diperoleh dari
dokumen-dokumen yang sezaman, juga
dilakukan wawancara dengan informan yang
terlibat langsung dalam merumusakan
10
Fitri Dewi, “Perkembangan Solok Selatan
Tahun 1969-2003”, Skripsi, Padang UNP,2005.
11
Helius Syamsuddin, Metodologi Sejarah,
(Yogyakarta: Ombak,2012), hlm. 67-121.
Pemekaran Kecamatan Malalak yang duduk
dalam Pemerintahan daerah Kabupaten Agam..
Kedua Kritik Sumber yaitu data-data
yang telah terkumpul kemudian diseleksi
sehingga data tersebut dapat dipakai dalam
penelitian ini. Dalam kritik sumber ini
digunakan kritik Internal yaitu untuk menguji
informasi yang terdapat dalam
sumber.selanjutnya tahap kedua kritik sumber
baik internal maupun eksternal, adalah
pengujian terhadap keaslian informasi. Kritik
Eksternal yaitu dengan cara melakukan
pengujian otensitas (keaslian) dokumen dan
arsip-arsip tentang Pemekaran Kecamatan
Sangir Jujuan yang diperoleh melalui arsip atau
dokumen, dengan cara menyesuakan dengan
kajian yang dianggap relevan.
Ketiga, Interpretasi adalah kegiatan yang
dilakukan untuk menafsirkan fakta dengan cara
menghubungkan fakta satu dengan fakta yang
lainnya sesuai dengan konteks peristiwa yang
meliputi waktu, tempat dan peristiwa.
Keempat, Historiografi adalah suatu
tahap akhir yang dilakukan dengan menyajikan
hasil penelitian dalam sebuah tulisan dalam
bentuk skripsi. Sehingga dapat mengungkapkan
latar belakang terjadinya pemekaran di
Kecamatan Malalak : Lahirnya Kecamatan
Malalak (2003-2012)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kecamatan Malalak merupakan
Kecamatan yang termuda di Kabupaten Agam
dari 16 Kecamatan. Namun perjuangan dan
usaha untuk mendirikan Kecamatan Malalak
4. tidaklah mudah, pemekaran Kecamatan
Malalak ini melalui proses yang cukup panjang.
Sebelum dimekarkan menjadi sebuah
Kecamatan, Malalak ini dimekarkan menjadi
sebuah nagari, yang dahulunya Malalak ini
merupakan satu Nagari saja yang dikepalai oleh
Wali Nagarinya yang bernama Inyiak A Datuak
Batuah. Inyiak A Datuak Batuah ini menjadi
Wali Nagari pada tahun 2001-2004 selaku Wali
Nagari Malalak.
Melihat kondisi Malalak yang begitu
susah dan serba jauh dari urusan
Kepemerintahan maka 3 tokoh masyarakat
Malalak, Inyiak A Datuak Batuah, Kari Sabir
dan Nasir Naro Kayo berunding
membicarakan tentang daerah Malalak ini
untuk segera dimekarkan, pada hari Kamis
tanggal 10 juli 2003 diadakanlah Rapat
tentang rencana Pemekaran Nagari Malalak
dan pengusulan Kecamatan Malalak yang
Defenitif sekaligus membentuk Panitia
Persiapan Pemekaran, yang berlokasi di Surau
Tabek jorong Campago. Pada acara rapat
Musyawarah tersebut dihadiri oleh Perangkat
Nagari berjumlah 15 Orang, Badan
Perwakilan Rakyat Nagari (BPRN) berjumlah
21 orang, Majelis Musyawarah Adat dan
Sya’ra (Mamas) berjumlah 17 orang, Majelis
Ulama Nagari (Muina) berjumlah 17 orang,
Kerapatan Adat Nagari (Kan) 30 orang, Bundo
Kanduang berjumlah 15 orang, dan generasi
Muda beserta tokoh masyarakat sebanyak 31
orang.12
12
Wawancara dengan Inyiak A Datuak
Batuah, Tanggal 20 Mei 2013, pukul 10.30
Wib. Di daerah Toboh Malalak.
Pada Hari Kamis, Tanggal 10
Agustus 2003 bertempat di Surau Tabek,
Masyarakat Malalak mengadakan kembali
rapat tentang Musyawarah Pemekaran Nagari
Malalak, pemekaran tersebut diselesaikan
melalui Musyawarah, yang dihadiri oleh
seluruh perangkat Nagari. Daftar hadir
masing-masing lembaga terlampir, dan telah
sepakat serta menyetui Pemekaran Nagari
Malalak menjadi empat Nagari yaitu Malalak
Utara, Malalak Timur, Malalak Barat dan
Malalak Selatan, dengan pertimbangan :
Musyawarah Nagari Malalak (Musbang)
Malalak, Peraturan Daerah Kabupaten Agam
Nomor 31 Tahun 2001, Jumlah Pendududuk,
luas wilayah, dan geografis daerah.13
Adapun tokoh-tokoh masyarakat Malalak
yang ikut menandatangani dan menyetujui
hasil rapat musyawarah tersebut adalah Nasir
Naro kayo sebagai Ketua Panitia Pemekaran
Nagari Malalak, Sabir sebagai sekretaris
Pemekaran, Wali Nagari Malalak Inyiak A
Datuak Batuah, Ketua Badan Perwakilan
Rakyat Nagari (BPRN) Malalak Syakir Ma’ruf
dan juga turut menyetujui Ketua Majelis
Musyawarah Adat dan Sya’ra (Mamas) M.Z
Datuak Tan Kabasaran, Ketua Kerapatan Adat
Nagari (KAN) A.Datuak Lelo Basa Nan
Labiah, Ketua Majelis Ulama Nagari (Muina)
Umar Ali, Ketua Bundo Kanduang Yurnalis,
Ketua Pemuda Syaiful Mahdi dan mewakili
tokoh masyarakat Malalak Bustami.14
14
Musyawarah Pemekaran Nagari
Malalak, Tanggal 10 Agustus 2003.
5. Hasil Musyawarah tersebut
sebagaimana yang telah disesuaikan dengan
Peraturan Daerah Kabupaten Agam Nomor 31
Tahun 2001 (Pasal 5 dan 6) telah menyepakati
nama Nagari, jumlah pendududuk, luas
wilayah, dan batas-batas wilayah serta faktor
lainnya untuk berdirinya Suatu Nagari, dengan
peta rencana pemekaran terlampir. Maka
Akhirnya Malalak resmi menjadi sebuah
Nagari berdasarkan Peraturan Bupati Agam
N0. 3 Tahun 2005 dan diresmikan pada
tanggal 27 Februari 2005 dengan batas-batas
wilayahnya sebagai berikut: 15
a. Malalak Utara
Sebelah Utara berbatasan dengan Nagari
Sungai Landia, Sebelah Selatan berbatasan
dengan Nagari Malalak Barat, Sebelah
barat berbatasan dengan Kecamatan
Tanjung raya, dan sebelah timur berbatasan
dengan Nagari Malalak Timur.16
b. Malalak Selatan
Sebelah Utara berbatasan dengan
Malalak Utara, Sebelah Selatan bertbatasan
dengan Kabupaten Padang Pariaman,
Sebelah Barat bertbatasan dengan Malalak
Barat den sebelah Timur berbatasan dengan
Kabupaten Tanah Datar.
c. Malalak Timur
Sebelah Utara berbatasan dengan
Nagari Balingka, Sebelah Selatan
berbatasan dengan Nagari Malalak Selatan,
Sebelah Barat berbatasan dengan Nagari
15
Wawancara dengan Nasir Naro
Kayo, Tanggal 29 Oktober 2013, pukul 11.25
Wib. Di SD 03 Limau Badak,Malalak.
16
Musyawarah Pemekaran Nagari
Malalak ,Tanggal 10 Agustus 2003.
Malalak Utara dan Sebelah Timur
berbatsan dengan Kabupaten Tanah Datar.
d. Malalak Barat
Sebelah Utara berbatsan dengan Nagari
Malalak Utara, Sebelah selatan berbatasan
dengan Kabupaten Padang
Pariaman,Sebelah Barat berbatasan dengan
Kecamatan Tanjung Raya dan Sebelah Tiur
berbatasan dengan Malalak Timur.
Masyarakat Malalak ini berjanji akan
melepaskan diri dari Pemerintah Kabupaten
Agam jika keadaan Masyarakat Malalak
sendiri tidak pernah diperhatikan, walaupun
daerah Malalak ini terisolir dan jauh dari ibu
Kota Kabupaten, maka masyarakat Malalak
ingin memeratakan Pembangunan disegala
bidang, untuk itu Kabupaten Padang
Pariaman adalah laksana tetangga yang baik
dan dapat memecahkan segala sesuatunya
dan banyak memberikan bantuan dikala
masyarakat Malalak ini ditimpa becana, dan
juga memberikan masukan-masukan yang
positif tehadap daerah Malalak ini, serta
dapat memecahkan persoalan yang
ditimbulkan ditengah-tengah masyarakat,
disamping itu adat istiadat Masyarakat
Kecamatan Malalak juga tidak jauh berbeda
dengan adat Padang Pariaman.17
Akhirnya penantian dan perjuangan
masyarakat Malalak tidak sia-sia karena pada
tahun 2006 Malalak dijadikan menjadi
sebuah Kecamatan yang Defenitif, dan pada
hari Kamis tanggal 24 Mei 2007 Malalak
17
Tabloid Migguan Zaman, “Malalak
Ingin Pisah Dengan Agam”,Tanggal 17 September
2001, Hal 11.
6. diresmikan menjadi sebuah Kecamatan yang
Defenitif, sekaligus dilantiknya Drs. Dandi
Pribadi, M.Si dan diambil sumpahnya selaku
Camat Pertama berdasarkan Keputusan
Bupati Agam Nomor BKD/155/BA-2007
tanggal 24 Mei 2007. Dalam berita Acara
Penyumpahan tersebut dijelaskan bahwa
yang bersangkutan lebih mengutamakan
kepentingan negara daripada kepentingan
pribadi, seseorang atau golongan. Berita
acara penyumpahan tersebut di Tanda tangani
oleh Bupati Agam Aristo Munandar,
kemudian Drs.Dandi Pribadi, M.Si Camat
Baru dan pertama di Kecamtan Malalak, dan
juga di tanda tangani oleh Drs.M. Syafei
Dt.Indomarajo sebagai Rohaniwan.18
KESIMPULAN
Dari hasil Penelitian yang diperoleh
dapat ditarik kesimpulan bahwa proses
terbentuknya Kecamatan Malalak dimulai dari
Pemekaran Nagari Malalak yang dibagi
menjadi empat Nagari yaitu Malalak Barat,
Malalak Timur, Malalak Utara ,dan Malalak
Selatan, yang dilatar belakangi seperti :
Pendidikan,kesehatan,ekonomi.
Kemudian Dampaknya terhadap
kehidupan masyaarakat Malalak yaitu dibidang
sosial terciptanya rasa persaudaraan antara
orang minang dengan suku lain yang ada di
Kecamatan Malalak,kemudian dibidang politik
adanya partisipasi masyarakat Malalak didunia
politik seperti putra Malalak Datuak
Mangkudun,dibidang Kesehatan sudah
18
Berita Acara Penyumpahan. Tentang
Peresmian Kecamatan Malalak dan juga Pelantikan
Camat Kecamatan Malalak,Tanggal 24 Mei 2007.
tersedianya sarana dan prasarana kesehatan
seperti Pustu, Posyandu, Puskesmas, dan juga
Tenaga Kesehatan, serta ekonomi masyarakat
Malalak sudah lumayan membaik.
DAFTAR PUSTAKA
Audrey Kahim, Pemberontakan ke
Integrasi dan Politik Indonesia. Jakarta:
Yayasan Obor Indonesia. 2005.
Andy Ramses,Pemerintahan Daerah di
Indonesia, Bandung: PT. Alumni
Bandung.2000.
Jusuf, SK. Otonomi Daerah Di
Persimpangan Jalan. Jakarta : Pustaka Spirit.
2009.
Paimin,Napitulu.Menakar Urgensi
Otonomi Daerah. Bandung : PT. Alumni
Bandung.2007.
Sedarmayanti. Good Governance.
Bandung :Mandar Maju. 2001.
Widjaja, Titik Berat Otonomi Pada
Daerah Tingkat II. Jakarta: PT.Grafindo
Persada. 2003.
Fitri,Dewi. Perkembangan Solok
Selatan tahun 1969-2003. Skripsi UNP
Padang.2005.
Sehili, Asih, Pemekaran Kecamatan
di Kabupaten Solok: Lahirnya Kecamatan
Sangir Jujuan (2001-2007). Skripsi STKIP
PGRI Padang. 2011.