TCP - IP - Mengenal CIDR ( Classless Interdomain Domain Routing)Parwito An
Sebelum ke IP Address Perlu diketahui dahulu, TCP/IP dibentuk dalam beberapa lapisan (layer). Dengan dibentuk dalam layer, akan mempermudah untuk pengembangan dan pengimplementasian. Antar layer dapat berkomunikasi ke atas maupun ke bawah dengan suatu penghubung interface. Tiap-tiap layer memiliki fungsi dan kegunaan yang berbeda dan saling mendukung layer diatasnya.
TCP - IP - Mengenal CIDR ( Classless Interdomain Domain Routing)Parwito An
Sebelum ke IP Address Perlu diketahui dahulu, TCP/IP dibentuk dalam beberapa lapisan (layer). Dengan dibentuk dalam layer, akan mempermudah untuk pengembangan dan pengimplementasian. Antar layer dapat berkomunikasi ke atas maupun ke bawah dengan suatu penghubung interface. Tiap-tiap layer memiliki fungsi dan kegunaan yang berbeda dan saling mendukung layer diatasnya.
Process validation is a requirement of the current Good Manufacturing Practices (cGMP) Regulations for Finished Pharmaceuticals. Validation is defined as a documented program that provides a high degree of assurance that a specific process, method, or system will consistently produce a result meeting pre-determined acceptance criteria.
New guidelines relating to elemental impurities from the International Conference on Harmonization (ICH), Q3D Guideline for Elemental Impurities have presented the pharmaceutical industry with new challenges. This new guidance has been developed to provide a global policy for limiting metal impurities qualitatively and quantitatively in drug products and ingredients.
IP Address (internet protocol address) merupakan deretan angka biner antara 32 bit sampai dengan 128 bit yang digunakan sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan internet. Angka 32 bit digunakan untuk alamat IP Address versi IPv4 dan angka 128 bit digunakan untuk IP Address versi IPv6 untuk menunjukkan alamat dari komputer pada jaringan internet berbasis TCP/IP
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. IP ADDRESS
Alamat IP (Internet Protocol Address atau sering disingkat IP)
adalah alamat numerik yang logis identifikasi dan alamat
yang ditetapkan untuk berpartisipasi dalam sebuah
perangkat komputer yang memanfaatkan jaringan Internet
Protocol untuk komunikasi antara node-nya. deretan angka
biner antar 32-bit sampai 128-bit yang dipakai sebagai
alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan
Internet yang menunjukkan alamat dari komputer tersebut
pada jaringan Internet berbasis TCP/IP.
3. PERKEMBANGAN IP ADDRESS
IMP – Nenek moyang IP
Protocol IP dikembangkan sejak tahun 1969 dengan nenek
moyang IMP (Interface Message Processor) yang
terdokumentasi dengan nama RFC 1. IMP berkapasitas 5 bit
address (artinya cuma punya 32 kemungkinan host address).
IPv0 IPv1 IPv2 IPv3 – Experimental
Sebelum bisa digunakan secara praktis, protokol ini kemudian
mengalami beberapa pengembangan, dan setiap pengembangan
diberi versi yang berbeda - berbeda. IP versi 0 sampai 3 merupakan
versi pengembangan antara tahun 1977-1979.
4. IP VERSI 4
Alamat IP versi 4 (sering disebut dengan Alamat IPv4) adalah sebuah
jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan
TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4. Panjang totalnya adalah
32-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar host
komputer atau lebih tepatnya 4.294.967.296 host di seluruh
dunia, jumlah host tersebut didapatkan dari 256 (didapatkan dari 8 bit)
dipangkat 4(karena terdapat 4 oktet) sehingga nilai maksimal dari
alamat IP versi 4 tersebut adalah 255.255.255.255 dimana nilai dihitung
dari nol sehingga nilai nilai host yang dapat ditampung adalah
256x256x256x256=4.294.967.296 host. Contoh alamat IP versi 4 adalah
192.168.0.3.
5. JENIS – JENIS ALAMAT
Alamat IPV4 terbagi menjadi beberapa Jenis, yakni sebagai berikut :
Alamat Unicast, merupakan alamat IPV4 yang ditentukan untuk
sebuah antarmuka jaringan yang dihubungkan ke sebuah
internetwork IP. Alamat Unicast digunakan dalam komunikasi
point-to-point atau one-to-one.
Alamat Broadcast, merupakan alamat IPV4 yang didesain agar
diproses oleh setiap node IP dalam segmen jaringan yang sama.
Alamat broadcast digunakan dalam komunikasi one-to-everyone.
Alamat Multicast, merupakan alamat IPV4 yang didesain agar
diproses oleh satu atau beberapa node dalam segmen jaringan
yang sama atau berbeda. Alamat multicast digunakan dalam
komunikasi one-to-many.
6. KELAS – KELAS ALAMAT IPV4
Oktet pertama Oktet pertama
Kelas Alamat IP Digunakan oleh
(desimal) (biner)
Alamat unicast untuk
Kelas A 1–126 0xxx xxxx
jaringan skala besar
Alamat unicast untuk
Kelas B 128–191 10xx xxxx jaringan skala menengah
hingga skala besar
Alamat unicast untuk
Kelas C 192–223 110x xxxx
jaringan skala kecil
Alamat multicast (bukan
Kelas D 224–239 1110 xxxx
alamat unicast)
Direservasikan;umumnya
digunakan sebagai
Kelas E 240–255 1111 xxxx alamat percobaan
(eksperimen); (bukan
alamat unicast)
7. IP VERSI 5 - INTERNET STREAM PROTOCOL (ST)
Protokol ini bukanlah versi kelanjutan dari IPv4 melainkan dibuat
sebagai pelengkap IP untuk membawa traffic percakapan suara dan
konferensi dengan garansi delay dan bandwidth. Protokol ini
didefinisikan pada dokumen IEN 119 dalam status eksperimental.
Kemudian dilanjutkan menjadi ST2 dalam RFC 1819, tetapi tetap dalam
status eksperimental.
8. IP VERSI 6
Alamat IP versi 6 (sering disebut sebagai alamat IPv6) adalah sebuah
jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan
TCP/IP yang menggunakan protokol Internet versi 6. Panjang totalnya
adalah 128 bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 2128=3,4 x
1038 host komputer di seluruh dunia. Contoh alamat IPv6 adalah
21da:00d3:0000:2f3b:02aa:00ff:fe28:9c5a.
Penyederhanaan bentuk alamat
Alamat asli Alamat asli yang Alamat setelah di kompres
disederhanakan
fe80:0000:0000:0000:02a fe80:0:0:0:2aa:ff:fe9a:4ca2 fe80::2aa:ff:fe9a:4ca2
a:00ff:fe9a:4ca2
ff02:0000:0000:0000:0000:0000:0000: ff02:0:0:0:0:0:0:2 ff02::2
0002
9. SEJARAH IP
Internet Protocol (IP) adalah alamat numerik yang logis
identifikasi dan alamat yang ditetapkan untuk berpartisipasi
dalam sebuah perangkat komputer yang memanfaatkan jaringan
Internet Protocol untuk komunikasi antara node-nya. Alamat IP
awalnya ditetapkan sebagai nomor 32-bit, yang sekarang
dinamakan Internet Protocol Version 4 (IPv4), dan masih
digunakan hari ini. Namun, karena pertumbuhan yang besar dari
Internet dan penipisan yang dihasilkan dari ruang
alamat, menangani sistem baru (IPv6), menggunakan 128 bit
untuk alamat, dikembangkan pada tahun 1995 dan terakhir
standar oleh RFC 2460 pada tahun 1998. Walaupun alamat IP
yang disimpan sebagai angka biner, mereka biasanya
ditampilkan dalam -dibaca manusia notations, untuk
misalnya, 208.77.188.166 (untuk IPv4) dan 2001: db8:
0:1234:0:567:1:1 (untuk IPv6). ”
10. SEJARAH IP
Peran alamat IP telah karakteristik sebagai
berikut:
nama menunjukkan apa yang kita cari dan
menunjukkan alamat di mana serta
menunjukkan bagaimana rute ke sana.
Alamat IP perangkat lunak dianggap
alamat, dan tidak sulit kode alamat
hardware.
11. KATEGORI IP ADRESS
Private Addresses:
Ini adalah alamat yang digunakan pada
jaringan swasta, dan yang tidak terlihat di
Internet. Mereka sering digunakan dengan
alamat penerjemah jaringan untuk
menyambung ke Internet umum global.
Public Addresses:
Ini adalah Internet Assigned Numbers Authority
(IANA) terdaftar alamat yang terlihat di
Internet.
12. STATIS DAN ALAMAT IP DINAMIS
Ketika sebuah komputer dikonfigurasi untuk
menggunakan alamat IP yang sama setiap
kali kekuasaan atas, hal ini dikenal sebagai
alamat IP statis. Sebaliknya, dalam situasi
saat komputer dari alamat IP yang ditetapkan
secara otomatis, ia juga dikenal sebagai
alamat IP dinamis.
13. ORGANISASI IP
IANA, singkatan dari Internet Assigned
Numbers Authority adalah sebuah organisasi
yang didanai oleh pemerintah Amerika Serikat
yang mengurusi masalah penetapan parameter
protokol internet, seperti ruang alamat IP.
Internet Assigned Numbers Authority (IANA)
yang mengelola alokasi ruang alamat IP global.
IANA bekerja sama dengan lima Regional
Internet Registries (RIRs) mengalokasikan blok
alamat IP lokal ke Internet Registries (penyedia
layanan Internet) dan lembaga lainnya.
14. ORGANISASI IP
ICANN, singkatan dari Internet Corporation for
Assigned Names and Numbers, adalah organisasi
nirlaba yang didirikan pada 18 September 1998
dan resmi berbadan hukum pada 30 September
1998. Organisasi yang berkantor pusat di Marina
Del Rey, California ini ditujukan untuk mengawasi
beberapa tugas yang terkait dengan Internet yang
sebelumnya dilakukan langsung atas nama
pemerintah Amerika Serikat oleh beberapa
organisasi lain, terutama Internet Assigned
Numbers Authority (IANA).
15. ORGANISASI IP
Asosiasi Para Penyelenggara Jasa Internet Indonesia
APJII adalah Asosiasi Para Penyelenggara Jasa Internet
Indonesia, yang didirikan pada 15 Mei 1996 dan telah
disahkan berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan Hak
Azasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU -
15.AH.01.06. Tahun 2011. Sebagai organisasi, APJII tidak
berafiliasi dengan golongan atau partai politik tertentu dan
tidak bermaksud mencari keuntungan materil atau nirlaba.
Dengan didirikannya APJII, maka internet sebagai media
komunikasi dan informasi global, merupakan sarana
strategis yang perlu dikembangkan dengan baik, sehingga
dapat dimanfaatkan secara optimum untuk mendukung
sebagai kegiatan pembangunan Internet di Indonesia.
16. ORGANISASI IP
Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI)
adalah organisasi nirlaba yang dibentuk oleh komunitas Internet
Indonesia bersama pemerintah pada 29 Desember 2006 untuk
menjadi registry domain .id. Pada 29 Juni 2007, pemerintah
melalui Departemen Komunikasi dan Informatika RI secara resmi
menyerahkan pengelolaan seluruh domain internet Indonesia
kepada PANDI, selain go.id dan mil.id. Penyerahan pengelolaan
domain .id ini dituangkan dalam Berita Acara Penyerahan
Pengelolaan Domain .id no. BA–343/DJAT/MKOMINFO/6/2007
dari Dirjen Aptel ke PANDI .
Saat ini PANDI mengelola secara penuh domain
co.id, web.id, or.id, sch.id, ac.id, dan net.id, serta membantu
pemerintah Republik Indonesia mengelola domain go.id dan
mil.id.