SlideShare a Scribd company logo
INTERNATIONAL MARITIME ORGANIZATION (IMO)

Intenational Maritime Organization (IMO) adalah merupakan salah satu Badan Khusus
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menangani masalah-masalah kemaritiman;
Didirikan berdasarkan Konvensi pembentukannya pada tanggal 6 Maret 1948 di Jenewa
dan mulai berlaku pada tanggal 17 Maret 1958. Pada awal pembentukannya bernama
IMCO (Inter-Governmental Maritime Consultative Organization);
Sidang pertama kali pada tahun 1959;
Sejak tanggal 1 Mei 1982 diubah namanya menjadi International Maritime Organization,
di singkat IMO;
Sekretariat IMO bermarkas di alamat: 4 Albert Embankment, London SEI 7SR, United
Kingdom;
Dipimpin oleh seorang Sekretaris Jenderal (2004 oleh MR.Efthimios dari Yunani
(Gracee);
Sekretaris Jenderal sekarang Mr. Koji Sekimizu
Stuktur Organisasi IMO terdiri dari Assembly, Council, dan 5 Comittee.
Assembly (Majelis IMO)
Majelis IMO, merupakan lembaga tertinggi IMO (IMO Highest Governing Body) yang
terdiri dari seluruh anggota IMO;
Anggota IMO saat ini berjumlah 168 negara (Cook Island baru saja masuk 2008);
Sidang sekali dalam dua tahun pada jadwal reguler, atau setiap saat bila dianggap perlu;
Bertanggung jawabuntuk menentukan program kerja, voting anggaran dan menentukan
pengaturan keuangan dalam organisasi;
Juga bertugas melaksanakan pemilihan untuk anggota Dewan (Council)
Council (Dewan) IMO
Dewan IMO, adalah semacam "Governing Body" dalam IMO yang melaksanakan tugastugas organisasi IMO di antara dua masa Sidang Majelis (Assembly). Dewan IMO
Merupakan badan executive di bawah Assembly, bertanggung jawab melaksanakan
pengawasan terhadap kerja organisasi;
Tugas-tugas lain dari Dewan yaitu:
Mengkoordinasikan kegiatan badan-badan IMO yang lain;
Memperhatikan rancangan anggaran dan program kerja yang harus disampaikan kepada
sidang Assembly,
Menerima laporan dan usulan dari Committee dan organ IMO yang lain serta dari negaranegara anggota untuk diteruskan ke Assembly dengan beberapa masukan dan
rekomendasi yang tepat.
Mengusulkan calon Sekretaris Jenderal, yang kemudian di syahkan oleh Assembly.
Melakukan upaya pengaturan dan kerja sama dengan berbagai Organisasi di luat IMO,
yang kemudian disyahkan melalui Assembly.
Council (Lanjutan)
Dewan IMO beranggotakan 40 negara anggota IMO (sejak 7 November 2002). Dari ke
40 negara anggota Dewan IMO tersebut terbagi dalam 3 kategori yaitu:
Kategori A terdiri dari negara yang mewakili armada pelayaran niaga internasional
terbesar dan sebagai penyedia angkutan laut internasional terbesar.
Kategori B terdiri dari 10 negara yang mewakili kepentingan maritime terbesar dalam
"International Ship Borne Trade"
Kategori C terdiri dari 20 negara yang mempunyai kepentingan khusus dalam angkutan
laut atau navigasi, dan mencerminkan perwakilan yang adil secara geografis.
Council(Lanjutan)
Pemilihan anggota Dewan IMO dilakasanakan 2 tahun sekali, yaitu pada saat
dilaksanakan sidang Assembly.
Negara-negara anggota yang ingin menjadi anggota Dewan wajib menyampaikan
credential ke Sekretaris Jenderal IMO untuk mencalonkan diri pada kategori yang mereka
inginkan.
Pada saat sidang Assembly, negara-negara yang mencalonkan diri sebagai anggota
Dewan IMO akan diminta untuk menyampaikan pandangan umum dan tujuan
pencalonannya, sebelum pemilihan dilaksanakan.
Committee
Maritime Safety Committee (MSC)
Marine Environment Protection Committee (MEPC)
Legal Committee (LEG)
Technical CO-operation Committee (TCC)
Facilitation Committee (FAL)
Karena banyaknya materi teknis yang harus di bahas dalam sidang-sidang, maka dibentuk subsub
comittee.
Sub Committee
Baik Liquid and Gases (BLG), yang bertugas membuat rancangan-rancangan ketentuan
mengenai pemadatan dan transportasi muatan cair dan gas secara curah dengan
menggunakan kapal-kapal laut, termasuk bahan2 kimia dan cairan untuk penanganan
polusi laut (dispersant)
Carriage of Dangerous, Solid Cargoes (DSC), bertugas membuat rancangan2 ketentuan
mengenai pemadatan dan transportasi muatan berbahaya, muatan kering dan peti kemas.
Fire Protection (FP), bertugas membuat rancangan2 ketentuan mengenai pencegahan
kebakaran di kapal.
Radio Communications and Search and Rescue (COMSAR), bertugas membuat
rancangan2 ketentuan mengenai komunikasi radio di kapal dan pengaturan tentang SAR
(Search and Rescue = pencarian dan pertolongan).
Safety of Navigation (NAV) bertugas membuat rancangan2 ketentuan mengenai alat
bantu navigasi dan alur2 pelayaran untuk keselamatan pelayaran serta aturan pencegahan
tubrukan di laut.
Sub Committee (Lanjutan)
Ship Design and Equipment (DE), bertugas membuat rancangan2 ketentuan mengenai
bangunan kapal dan semua peralatan di kapal berkaitan dengan keselamatan operasi
kapal,
Stability and Load Lines and Fishing Vessels (SLF), bertugas membuat rancangan2
ketentuan mengenai perhitungan stabilitas kapal, lambung timbul, dan ketentuan
keselamatan kapal2 panangkap ikan.
Standars of Training and Watchkeeping (STCW), bertugas membuat rancangan2
ketentuan mengenai pendidikan, pelatihan dan sertifikasi untuk para pelaut dan pihak2
yang bekerja di sector kemaritiman.
Flag State Implementation (FSI), bertugas membuat rancangan2 ketentuan mengenai
pelaksanaan instrument2 IMO di negara2 anggota IMO dan negara2 bukan anggota IMO.
Perkembangan Aktivitas Keanggotaan Indonesia di IMO
Indonesia secara resmi menjadi anggota IMO sejak tanggal 18 Januari 1961,
Pertama kali mencalonkan dan terpilih menjadi anggota Dewan IMO pada tahun 1973,
untuk periode keanggotaan 1973-1975,
Dua periode keanggotaan berikutnya, yaitu 1975 -1977 dan 1977-1979 Indonesia masih
sebagai anggota Dewan IMO.
Gagal menjadi anggota Dewan pada 1979-1981 dan 1981-1983.
Pada sidang Assembly ke -13 yaitu pada tahun 1983, terpilih kembali menjadi anggota
Dewan IMO, dan selalu terpilih sampai saat ini (13 periode berturut-turut).
Indonesia sebagai Archipelagie State
Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia yang eksistensinya telah diakui berdasarkan
ketentuan Konvensi Hukum Laut, 1982 (United Nations Convention on the Law of the
Sea, 1982), pengakuan eksistensi sebagai negara maritime terbesar dalam berbagai forum
internasional masih tetap diperlukan, termasuk dalam forum Sidang Council dan Sidang
Assembly.
Sebagai anggota IMO yang cukup lama, hingga saat ini Indonesia telah meratifikasi 19
Kovensi IMO, yang merupakan aturan di bidang keselamatan pelayaran, keselamatan
pelayaran dan perlindungan lingkungan laut.
Termasuk Negara yang telah banyak meratifikasi Konvensi IMO, serta telah memperoleh
banyak manfaat dalam ragka menjaga keselamatan pelayaran dan perlindungan
lingkungan laut di wilayah perairan Indonesia, serta keuntungan lainnya bagi industri
maritime nasional.
Tanggung Jawab Sebagai Anggota IMO
Coastal State (Negara Pantai), menyediakan rambu-rambu navigasi pelayaran,
melaksanakan SAR, memberikan tanda-tanda bahaya bagi keselamatan pelayaran,
pencegahan pencemaran, dan kecelakaan kapal, melakukan investigasi terhadap kejadian
pencemaran, memberikan pelayanan hidrografi dan pelayanan sistem pelaporan kapal.
Port State (Negara Pelabuhan) melakukan infeksi dan pengawasan terhadap kapal2 asing
yang masuk pelabuhan, menyediakan fasilitas penampungan limbah (reception facilities)
dan menyampaikan lapora.
Flag State (Negara Bendera), menerbitkan sertifikat, memberikan persetujuan,
melaksanakan survei, memberikan pengakuan sertifikat, memonitor dan mengaudit
organisasi yang diberi limpahan wewenang, melaksanakan investigasi, monitoring,
verifikasi, merekrut surveyor dan menyampaikan laporan. (bagian hukum Ditjen Hubla).
Flag State/ Negara Bendera
Maritime Administration
Departemen dan pihak2 terkait dengan implementasi instrumen IMO :
Departemen Luar Negeri
Departemen Kominfo
Departemen Kelautan dan Perikanan
Depertemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kementrian Lingkungan Hidup
BASARNAS
Dishidros
Institusi/Stakeholders terkaita lainnya

More Related Content

Similar to International maritime organization

HUKUM_PENGANGKUTAN di indonesiabag 1.ppt
HUKUM_PENGANGKUTAN di indonesiabag 1.pptHUKUM_PENGANGKUTAN di indonesiabag 1.ppt
HUKUM_PENGANGKUTAN di indonesiabag 1.ppt
ssuserd30037
 
IMO LIST CONVENTION
IMO LIST CONVENTION IMO LIST CONVENTION
IMO LIST CONVENTION
AkbarYahyaYogerasi2
 
L1b = guideline
L1b = guidelineL1b = guideline
L1b = guideline
WirawanPrakoso
 
Kelayakan kapal perikanan
Kelayakan kapal perikananKelayakan kapal perikanan
Kelayakan kapal perikananbachrisb
 
Sumbangan Pemikiran FMMI
Sumbangan Pemikiran FMMISumbangan Pemikiran FMMI
Sumbangan Pemikiran FMMI
Darul Makmur
 
BAB I Eko Reizal Abadi.docx
BAB I Eko Reizal Abadi.docxBAB I Eko Reizal Abadi.docx
BAB I Eko Reizal Abadi.docx
christiawannursusant
 
582111317920_19_Muhammad Rahman_K3A_UAS KONVENSI MARITIM.pdf
582111317920_19_Muhammad Rahman_K3A_UAS KONVENSI MARITIM.pdf582111317920_19_Muhammad Rahman_K3A_UAS KONVENSI MARITIM.pdf
582111317920_19_Muhammad Rahman_K3A_UAS KONVENSI MARITIM.pdf
rizkyw7
 
PENCEGAHAN PENCEMARAN yuliansyah
PENCEGAHAN PENCEMARAN yuliansyahPENCEGAHAN PENCEMARAN yuliansyah
PENCEGAHAN PENCEMARAN yuliansyahYuliansyah Haroni
 
Pelabuhan dan bandar udara sehat
Pelabuhan dan bandar udara sehatPelabuhan dan bandar udara sehat
Pelabuhan dan bandar udara sehatAri Yuliandi
 
KONVENSI PBB TENTANG HUKUM LAUT (UNCLOS)
KONVENSI PBB TENTANG HUKUM LAUT (UNCLOS)KONVENSI PBB TENTANG HUKUM LAUT (UNCLOS)
KONVENSI PBB TENTANG HUKUM LAUT (UNCLOS)
AkbarYahyaYogerasi2
 
Kebijakan Maritim Indonesia Setelah UNCLOS 1982
Kebijakan Maritim Indonesia Setelah UNCLOS 1982Kebijakan Maritim Indonesia Setelah UNCLOS 1982
Kebijakan Maritim Indonesia Setelah UNCLOS 1982
Lutfi Nast
 
Ship Manning Management PART-1.pptx
Ship Manning Management PART-1.pptxShip Manning Management PART-1.pptx
Ship Manning Management PART-1.pptx
CAPT. SUZDAYAN
 
RPS HUKUM MARITIM.docx
RPS HUKUM MARITIM.docxRPS HUKUM MARITIM.docx
RPS HUKUM MARITIM.docx
SUTRISNOSUARDI
 
RESUME HUKUM LAUT( putri eka gustina).pptx
RESUME HUKUM LAUT( putri eka gustina).pptxRESUME HUKUM LAUT( putri eka gustina).pptx
RESUME HUKUM LAUT( putri eka gustina).pptx
SuciHati8
 
Pp. no 61_thn_09 kepelabuhanan
Pp. no 61_thn_09 kepelabuhananPp. no 61_thn_09 kepelabuhanan
Pp. no 61_thn_09 kepelabuhanan
Suardi Cuanca
 
Prerentasi UT Jun 2007
Prerentasi UT Jun 2007Prerentasi UT Jun 2007
Prerentasi UT Jun 2007
Darul Makmur
 
1.presentasi wawasan kemaritimangdhd
1.presentasi wawasan kemaritimangdhd1.presentasi wawasan kemaritimangdhd
1.presentasi wawasan kemaritimangdhd
volcart
 

Similar to International maritime organization (17)

HUKUM_PENGANGKUTAN di indonesiabag 1.ppt
HUKUM_PENGANGKUTAN di indonesiabag 1.pptHUKUM_PENGANGKUTAN di indonesiabag 1.ppt
HUKUM_PENGANGKUTAN di indonesiabag 1.ppt
 
IMO LIST CONVENTION
IMO LIST CONVENTION IMO LIST CONVENTION
IMO LIST CONVENTION
 
L1b = guideline
L1b = guidelineL1b = guideline
L1b = guideline
 
Kelayakan kapal perikanan
Kelayakan kapal perikananKelayakan kapal perikanan
Kelayakan kapal perikanan
 
Sumbangan Pemikiran FMMI
Sumbangan Pemikiran FMMISumbangan Pemikiran FMMI
Sumbangan Pemikiran FMMI
 
BAB I Eko Reizal Abadi.docx
BAB I Eko Reizal Abadi.docxBAB I Eko Reizal Abadi.docx
BAB I Eko Reizal Abadi.docx
 
582111317920_19_Muhammad Rahman_K3A_UAS KONVENSI MARITIM.pdf
582111317920_19_Muhammad Rahman_K3A_UAS KONVENSI MARITIM.pdf582111317920_19_Muhammad Rahman_K3A_UAS KONVENSI MARITIM.pdf
582111317920_19_Muhammad Rahman_K3A_UAS KONVENSI MARITIM.pdf
 
PENCEGAHAN PENCEMARAN yuliansyah
PENCEGAHAN PENCEMARAN yuliansyahPENCEGAHAN PENCEMARAN yuliansyah
PENCEGAHAN PENCEMARAN yuliansyah
 
Pelabuhan dan bandar udara sehat
Pelabuhan dan bandar udara sehatPelabuhan dan bandar udara sehat
Pelabuhan dan bandar udara sehat
 
KONVENSI PBB TENTANG HUKUM LAUT (UNCLOS)
KONVENSI PBB TENTANG HUKUM LAUT (UNCLOS)KONVENSI PBB TENTANG HUKUM LAUT (UNCLOS)
KONVENSI PBB TENTANG HUKUM LAUT (UNCLOS)
 
Kebijakan Maritim Indonesia Setelah UNCLOS 1982
Kebijakan Maritim Indonesia Setelah UNCLOS 1982Kebijakan Maritim Indonesia Setelah UNCLOS 1982
Kebijakan Maritim Indonesia Setelah UNCLOS 1982
 
Ship Manning Management PART-1.pptx
Ship Manning Management PART-1.pptxShip Manning Management PART-1.pptx
Ship Manning Management PART-1.pptx
 
RPS HUKUM MARITIM.docx
RPS HUKUM MARITIM.docxRPS HUKUM MARITIM.docx
RPS HUKUM MARITIM.docx
 
RESUME HUKUM LAUT( putri eka gustina).pptx
RESUME HUKUM LAUT( putri eka gustina).pptxRESUME HUKUM LAUT( putri eka gustina).pptx
RESUME HUKUM LAUT( putri eka gustina).pptx
 
Pp. no 61_thn_09 kepelabuhanan
Pp. no 61_thn_09 kepelabuhananPp. no 61_thn_09 kepelabuhanan
Pp. no 61_thn_09 kepelabuhanan
 
Prerentasi UT Jun 2007
Prerentasi UT Jun 2007Prerentasi UT Jun 2007
Prerentasi UT Jun 2007
 
1.presentasi wawasan kemaritimangdhd
1.presentasi wawasan kemaritimangdhd1.presentasi wawasan kemaritimangdhd
1.presentasi wawasan kemaritimangdhd
 

Recently uploaded

bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioningbauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
wear7
 
ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang Terbaru 2024
ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang  Terbaru 2024ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang  Terbaru 2024
ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang Terbaru 2024
sayangkamuu240203
 
Ekonomi biaya transaksi (transaction cost economics).pptx
Ekonomi biaya transaksi (transaction cost economics).pptxEkonomi biaya transaksi (transaction cost economics).pptx
Ekonomi biaya transaksi (transaction cost economics).pptx
tryasaslianakmuna
 
MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptx
MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptxMODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptx
MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptx
FORTRESS
 
Bagaimana Memulai Usaha dan Menjadi Pengusaha
Bagaimana Memulai Usaha dan Menjadi PengusahaBagaimana Memulai Usaha dan Menjadi Pengusaha
Bagaimana Memulai Usaha dan Menjadi Pengusaha
ssuser437b77
 
Bab 13 Pelaporan segmen dan Interim ppt.
Bab 13 Pelaporan segmen dan Interim ppt.Bab 13 Pelaporan segmen dan Interim ppt.
Bab 13 Pelaporan segmen dan Interim ppt.
12Halimatussadiah
 
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptxPPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
flashretailindo
 
Strategi Pemasaran dalam kaitannya perilaku konsumen
Strategi Pemasaran dalam kaitannya perilaku konsumenStrategi Pemasaran dalam kaitannya perilaku konsumen
Strategi Pemasaran dalam kaitannya perilaku konsumen
mayamonfori
 
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptxBAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
arda89
 
menejemen lalu lintas angkutan jalan berkelanjutan
menejemen lalu lintas angkutan jalan berkelanjutanmenejemen lalu lintas angkutan jalan berkelanjutan
menejemen lalu lintas angkutan jalan berkelanjutan
Sanzayadwiabimanyu
 
ch-14-etika-dlm-MMMMMMMMMm-keuangan.pptTxF
ch-14-etika-dlm-MMMMMMMMMm-keuangan.pptTxFch-14-etika-dlm-MMMMMMMMMm-keuangan.pptTxF
ch-14-etika-dlm-MMMMMMMMMm-keuangan.pptTxF
MASNIKA1
 
TUGAS MAKALAH PEMASARANnnn GLOBAL DONE.pdf
TUGAS MAKALAH PEMASARANnnn GLOBAL DONE.pdfTUGAS MAKALAH PEMASARANnnn GLOBAL DONE.pdf
TUGAS MAKALAH PEMASARANnnn GLOBAL DONE.pdf
MASNIKA1
 
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Ada Deposit Via Bank Aceh Syariah Resmi ...
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Ada Deposit Via Bank Aceh Syariah Resmi ...UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Ada Deposit Via Bank Aceh Syariah Resmi ...
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Ada Deposit Via Bank Aceh Syariah Resmi ...
unikbetslotbankmaybank
 
materi tahun 2024 dan 2023 materi power point
materi tahun 2024 dan 2023 materi power pointmateri tahun 2024 dan 2023 materi power point
materi tahun 2024 dan 2023 materi power point
phbawaslujambi
 
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdfPresentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
perumahanbukitmentar
 
sertifikat pembelajaran merdeka mengajar.pdf
sertifikat pembelajaran merdeka mengajar.pdfsertifikat pembelajaran merdeka mengajar.pdf
sertifikat pembelajaran merdeka mengajar.pdf
lilis056
 

Recently uploaded (16)

bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioningbauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
 
ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang Terbaru 2024
ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang  Terbaru 2024ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang  Terbaru 2024
ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang Terbaru 2024
 
Ekonomi biaya transaksi (transaction cost economics).pptx
Ekonomi biaya transaksi (transaction cost economics).pptxEkonomi biaya transaksi (transaction cost economics).pptx
Ekonomi biaya transaksi (transaction cost economics).pptx
 
MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptx
MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptxMODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptx
MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptx
 
Bagaimana Memulai Usaha dan Menjadi Pengusaha
Bagaimana Memulai Usaha dan Menjadi PengusahaBagaimana Memulai Usaha dan Menjadi Pengusaha
Bagaimana Memulai Usaha dan Menjadi Pengusaha
 
Bab 13 Pelaporan segmen dan Interim ppt.
Bab 13 Pelaporan segmen dan Interim ppt.Bab 13 Pelaporan segmen dan Interim ppt.
Bab 13 Pelaporan segmen dan Interim ppt.
 
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptxPPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
 
Strategi Pemasaran dalam kaitannya perilaku konsumen
Strategi Pemasaran dalam kaitannya perilaku konsumenStrategi Pemasaran dalam kaitannya perilaku konsumen
Strategi Pemasaran dalam kaitannya perilaku konsumen
 
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptxBAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
 
menejemen lalu lintas angkutan jalan berkelanjutan
menejemen lalu lintas angkutan jalan berkelanjutanmenejemen lalu lintas angkutan jalan berkelanjutan
menejemen lalu lintas angkutan jalan berkelanjutan
 
ch-14-etika-dlm-MMMMMMMMMm-keuangan.pptTxF
ch-14-etika-dlm-MMMMMMMMMm-keuangan.pptTxFch-14-etika-dlm-MMMMMMMMMm-keuangan.pptTxF
ch-14-etika-dlm-MMMMMMMMMm-keuangan.pptTxF
 
TUGAS MAKALAH PEMASARANnnn GLOBAL DONE.pdf
TUGAS MAKALAH PEMASARANnnn GLOBAL DONE.pdfTUGAS MAKALAH PEMASARANnnn GLOBAL DONE.pdf
TUGAS MAKALAH PEMASARANnnn GLOBAL DONE.pdf
 
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Ada Deposit Via Bank Aceh Syariah Resmi ...
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Ada Deposit Via Bank Aceh Syariah Resmi ...UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Ada Deposit Via Bank Aceh Syariah Resmi ...
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Ada Deposit Via Bank Aceh Syariah Resmi ...
 
materi tahun 2024 dan 2023 materi power point
materi tahun 2024 dan 2023 materi power pointmateri tahun 2024 dan 2023 materi power point
materi tahun 2024 dan 2023 materi power point
 
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdfPresentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
 
sertifikat pembelajaran merdeka mengajar.pdf
sertifikat pembelajaran merdeka mengajar.pdfsertifikat pembelajaran merdeka mengajar.pdf
sertifikat pembelajaran merdeka mengajar.pdf
 

International maritime organization

  • 1. INTERNATIONAL MARITIME ORGANIZATION (IMO) Intenational Maritime Organization (IMO) adalah merupakan salah satu Badan Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menangani masalah-masalah kemaritiman; Didirikan berdasarkan Konvensi pembentukannya pada tanggal 6 Maret 1948 di Jenewa dan mulai berlaku pada tanggal 17 Maret 1958. Pada awal pembentukannya bernama IMCO (Inter-Governmental Maritime Consultative Organization); Sidang pertama kali pada tahun 1959; Sejak tanggal 1 Mei 1982 diubah namanya menjadi International Maritime Organization, di singkat IMO; Sekretariat IMO bermarkas di alamat: 4 Albert Embankment, London SEI 7SR, United Kingdom; Dipimpin oleh seorang Sekretaris Jenderal (2004 oleh MR.Efthimios dari Yunani (Gracee); Sekretaris Jenderal sekarang Mr. Koji Sekimizu Stuktur Organisasi IMO terdiri dari Assembly, Council, dan 5 Comittee. Assembly (Majelis IMO) Majelis IMO, merupakan lembaga tertinggi IMO (IMO Highest Governing Body) yang terdiri dari seluruh anggota IMO; Anggota IMO saat ini berjumlah 168 negara (Cook Island baru saja masuk 2008); Sidang sekali dalam dua tahun pada jadwal reguler, atau setiap saat bila dianggap perlu;
  • 2. Bertanggung jawabuntuk menentukan program kerja, voting anggaran dan menentukan pengaturan keuangan dalam organisasi; Juga bertugas melaksanakan pemilihan untuk anggota Dewan (Council) Council (Dewan) IMO Dewan IMO, adalah semacam "Governing Body" dalam IMO yang melaksanakan tugastugas organisasi IMO di antara dua masa Sidang Majelis (Assembly). Dewan IMO Merupakan badan executive di bawah Assembly, bertanggung jawab melaksanakan pengawasan terhadap kerja organisasi; Tugas-tugas lain dari Dewan yaitu: Mengkoordinasikan kegiatan badan-badan IMO yang lain; Memperhatikan rancangan anggaran dan program kerja yang harus disampaikan kepada sidang Assembly, Menerima laporan dan usulan dari Committee dan organ IMO yang lain serta dari negaranegara anggota untuk diteruskan ke Assembly dengan beberapa masukan dan rekomendasi yang tepat. Mengusulkan calon Sekretaris Jenderal, yang kemudian di syahkan oleh Assembly. Melakukan upaya pengaturan dan kerja sama dengan berbagai Organisasi di luat IMO, yang kemudian disyahkan melalui Assembly. Council (Lanjutan) Dewan IMO beranggotakan 40 negara anggota IMO (sejak 7 November 2002). Dari ke 40 negara anggota Dewan IMO tersebut terbagi dalam 3 kategori yaitu: Kategori A terdiri dari negara yang mewakili armada pelayaran niaga internasional terbesar dan sebagai penyedia angkutan laut internasional terbesar. Kategori B terdiri dari 10 negara yang mewakili kepentingan maritime terbesar dalam "International Ship Borne Trade" Kategori C terdiri dari 20 negara yang mempunyai kepentingan khusus dalam angkutan laut atau navigasi, dan mencerminkan perwakilan yang adil secara geografis. Council(Lanjutan) Pemilihan anggota Dewan IMO dilakasanakan 2 tahun sekali, yaitu pada saat dilaksanakan sidang Assembly. Negara-negara anggota yang ingin menjadi anggota Dewan wajib menyampaikan credential ke Sekretaris Jenderal IMO untuk mencalonkan diri pada kategori yang mereka inginkan. Pada saat sidang Assembly, negara-negara yang mencalonkan diri sebagai anggota Dewan IMO akan diminta untuk menyampaikan pandangan umum dan tujuan pencalonannya, sebelum pemilihan dilaksanakan. Committee
  • 3. Maritime Safety Committee (MSC) Marine Environment Protection Committee (MEPC) Legal Committee (LEG) Technical CO-operation Committee (TCC) Facilitation Committee (FAL) Karena banyaknya materi teknis yang harus di bahas dalam sidang-sidang, maka dibentuk subsub comittee. Sub Committee Baik Liquid and Gases (BLG), yang bertugas membuat rancangan-rancangan ketentuan mengenai pemadatan dan transportasi muatan cair dan gas secara curah dengan menggunakan kapal-kapal laut, termasuk bahan2 kimia dan cairan untuk penanganan polusi laut (dispersant) Carriage of Dangerous, Solid Cargoes (DSC), bertugas membuat rancangan2 ketentuan mengenai pemadatan dan transportasi muatan berbahaya, muatan kering dan peti kemas. Fire Protection (FP), bertugas membuat rancangan2 ketentuan mengenai pencegahan kebakaran di kapal. Radio Communications and Search and Rescue (COMSAR), bertugas membuat rancangan2 ketentuan mengenai komunikasi radio di kapal dan pengaturan tentang SAR (Search and Rescue = pencarian dan pertolongan). Safety of Navigation (NAV) bertugas membuat rancangan2 ketentuan mengenai alat bantu navigasi dan alur2 pelayaran untuk keselamatan pelayaran serta aturan pencegahan tubrukan di laut. Sub Committee (Lanjutan) Ship Design and Equipment (DE), bertugas membuat rancangan2 ketentuan mengenai bangunan kapal dan semua peralatan di kapal berkaitan dengan keselamatan operasi kapal, Stability and Load Lines and Fishing Vessels (SLF), bertugas membuat rancangan2 ketentuan mengenai perhitungan stabilitas kapal, lambung timbul, dan ketentuan keselamatan kapal2 panangkap ikan. Standars of Training and Watchkeeping (STCW), bertugas membuat rancangan2 ketentuan mengenai pendidikan, pelatihan dan sertifikasi untuk para pelaut dan pihak2 yang bekerja di sector kemaritiman. Flag State Implementation (FSI), bertugas membuat rancangan2 ketentuan mengenai pelaksanaan instrument2 IMO di negara2 anggota IMO dan negara2 bukan anggota IMO. Perkembangan Aktivitas Keanggotaan Indonesia di IMO Indonesia secara resmi menjadi anggota IMO sejak tanggal 18 Januari 1961, Pertama kali mencalonkan dan terpilih menjadi anggota Dewan IMO pada tahun 1973, untuk periode keanggotaan 1973-1975,
  • 4. Dua periode keanggotaan berikutnya, yaitu 1975 -1977 dan 1977-1979 Indonesia masih sebagai anggota Dewan IMO. Gagal menjadi anggota Dewan pada 1979-1981 dan 1981-1983. Pada sidang Assembly ke -13 yaitu pada tahun 1983, terpilih kembali menjadi anggota Dewan IMO, dan selalu terpilih sampai saat ini (13 periode berturut-turut). Indonesia sebagai Archipelagie State Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia yang eksistensinya telah diakui berdasarkan ketentuan Konvensi Hukum Laut, 1982 (United Nations Convention on the Law of the Sea, 1982), pengakuan eksistensi sebagai negara maritime terbesar dalam berbagai forum internasional masih tetap diperlukan, termasuk dalam forum Sidang Council dan Sidang Assembly. Sebagai anggota IMO yang cukup lama, hingga saat ini Indonesia telah meratifikasi 19 Kovensi IMO, yang merupakan aturan di bidang keselamatan pelayaran, keselamatan pelayaran dan perlindungan lingkungan laut. Termasuk Negara yang telah banyak meratifikasi Konvensi IMO, serta telah memperoleh banyak manfaat dalam ragka menjaga keselamatan pelayaran dan perlindungan lingkungan laut di wilayah perairan Indonesia, serta keuntungan lainnya bagi industri maritime nasional. Tanggung Jawab Sebagai Anggota IMO Coastal State (Negara Pantai), menyediakan rambu-rambu navigasi pelayaran, melaksanakan SAR, memberikan tanda-tanda bahaya bagi keselamatan pelayaran, pencegahan pencemaran, dan kecelakaan kapal, melakukan investigasi terhadap kejadian pencemaran, memberikan pelayanan hidrografi dan pelayanan sistem pelaporan kapal. Port State (Negara Pelabuhan) melakukan infeksi dan pengawasan terhadap kapal2 asing yang masuk pelabuhan, menyediakan fasilitas penampungan limbah (reception facilities) dan menyampaikan lapora. Flag State (Negara Bendera), menerbitkan sertifikat, memberikan persetujuan, melaksanakan survei, memberikan pengakuan sertifikat, memonitor dan mengaudit organisasi yang diberi limpahan wewenang, melaksanakan investigasi, monitoring, verifikasi, merekrut surveyor dan menyampaikan laporan. (bagian hukum Ditjen Hubla). Flag State/ Negara Bendera Maritime Administration Departemen dan pihak2 terkait dengan implementasi instrumen IMO : Departemen Luar Negeri Departemen Kominfo Departemen Kelautan dan Perikanan Depertemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kementrian Lingkungan Hidup