Perkembangan Teknologi Informasi (TI) beberapa tahun belakangan ini berkembang dengan kecepatan yang cukup tinggi, sehingga perkembangan ini telah mengubah paradigma masyarakat dalam mencari dan mendapatkan informasi, yang tidak lagi terbatas pada informasi surat kabar, audio visual elektronik, tetapi juga sumber-sumber informasi lainnya seperti melalui jaringan internet. Salah satu bidang yang mendapatkan dampak cukup berarti dari perkembangan (TI) ini adalah bidang pendidikan, dimana pada dasarnya pendidikan merupakan suatu proses komunikasi dan informasi dari pendidik kepada peserta didik yang berisi informasi-informasi pendidikan yang memiliki unsur-unsur: 1. Pendidik sebagai salah satu sumber informasi 2. Media sebagai sarana penyajian ide 3. Gagasan dan materi pendidikan serta 4. Peserta didik itu sendiri Perkembangan TI dan penerapannya dalam pendidikan menjadi wacana yang berkembang saat ini. Integrasi teknologi informasi kedalam pendidikan salah satunya dalam bentuk Pembelajaran Berbasis Web (PBW). Terdapat berbagai keunggulan penerapan PBW disamping beberapa catatan kelemahannya bila dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. Terkait dengan masalah tersebut, sudah seharusnya guru zaman sekarang ini mulai memanfaatkan internet sebagai sumber belajar. Dengan pembelajaran seperti ini diharapkan pengetahuan guru maupun siswa akan berkembang. Selain itu guru maupun siswa juga akan terbiasa mengoperasikan perangkat komputer tersebut, sehingga tidak ada lagi istilah guru gaptek (Gagap Teknologi) maupun siswa gaptek.
Perkembangan Teknologi Informasi (TI) beberapa tahun belakangan ini berkembang dengan kecepatan yang cukup tinggi, sehingga perkembangan ini telah mengubah paradigma masyarakat dalam mencari dan mendapatkan informasi, yang tidak lagi terbatas pada informasi surat kabar, audio visual elektronik, tetapi juga sumber-sumber informasi lainnya seperti melalui jaringan internet. Salah satu bidang yang mendapatkan dampak cukup berarti dari perkembangan (TI) ini adalah bidang pendidikan, dimana pada dasarnya pendidikan merupakan suatu proses komunikasi dan informasi dari pendidik kepada peserta didik yang berisi informasi-informasi pendidikan yang memiliki unsur-unsur: 1. Pendidik sebagai salah satu sumber informasi 2. Media sebagai sarana penyajian ide 3. Gagasan dan materi pendidikan serta 4. Peserta didik itu sendiri Perkembangan TI dan penerapannya dalam pendidikan menjadi wacana yang berkembang saat ini. Integrasi teknologi informasi kedalam pendidikan salah satunya dalam bentuk Pembelajaran Berbasis Web (PBW). Terdapat berbagai keunggulan penerapan PBW disamping beberapa catatan kelemahannya bila dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. Terkait dengan masalah tersebut, sudah seharusnya guru zaman sekarang ini mulai memanfaatkan internet sebagai sumber belajar. Dengan pembelajaran seperti ini diharapkan pengetahuan guru maupun siswa akan berkembang. Selain itu guru maupun siswa juga akan terbiasa mengoperasikan perangkat komputer tersebut, sehingga tidak ada lagi istilah guru gaptek (Gagap Teknologi) maupun siswa gaptek.
E-learning adalah teknologi informasi dan komunikasi untuk mengaktifkan siswa untuk belajar kapanpun dan dimanapun (Dahiya,2012). Pembelajaran elektronik atau e-learning telah dimulai pada tahun 1970-an (Waller and Wilson, 2001). Berbagai istilah digunakan untuk mengemukakan pendapat/gagasan tentang pembelajaran elektronik, antara lain adalah: on-linelearning, internet-enabled learning, virtual learning, atau web-based learning.
Ada 3 (tiga) hal penting sebagai persyaratan kegiatan belajar elektronik (e-learning), yaitu:
(a) Kegiatan pembelajaran dilakukan melalui pemanfaatan jaringan, dalam hal ini dibatasi pada penggunaan internet,
(b) Tersedianya dukungan layanan belajar yang dapat dimanfaatkan oleh peserta belajar, misalnya external harddisk, flaskdisk, cd-rom, atau bahan cetak, dan
(c) Tersedianya dukungan layanan tutor yang dapat membantu peserta belajar apabila mengalami kesulitan.
Di samping ketiga persyaratan tersebut di atas masih dapat ditambahkan persyaratan lainnya, seperti adanya:
(a) Lembaga yang menyelenggarakan dan mengelola kegiatan e-learning,
(b) Sikap positif dari peserta didik dan tenaga kependidikan terhadap teknologi komputer dan internet,
(c) Rancangan sistem pembelajaran yang dapat dipelajari dan diketahui oleh setiap peserta belajar,
(d) Sistem evaluasi terhadap kemajuan atau perkembangan
3. METODE PENELITIAN
1. Komponen E-learning
Komponen yang membentuk e-learning menurut Romisatriawahono (2008) adalah :
1. Infrastruktur e-learning
Infrastruktur e-learning merupakan peralatan yang digunakan dalam e-learning yang dapat berupa Personal Computer ((PC) yaitu komputer yang dimiliki secara pribadi, jaringan komputer yaitu kumpulan dari sejumlah perangkat berupa komputer, hub, switch, router, atau perangkat jaringan lainnya yang terhubung dengan menggunakan media komunikasi tertentu
2. Sistem dan aplikasi e-learning
Sistem dan aplikasi e-learning yang sering disebut dengan Learning Management System (LMS), yang merupakan sistem perangkat lunak yang memvirtualisasi proses belajar mengajar konvensional untuk administrasi, dokumentasi, laporan suatu program pelatihan, ruangan kelas dan peristiwa online, program e-learning, dan konten pelatihan
Misalnya, segala fitur yang berhubungan dengan manajemen proses belajar mengajar seperti bagaimana manajemen kelas, pembuatan materi atau konten, forum diskusi, sistem penilaian, serta sistem ujian online yang semuanya terakses dengan internet.
3. Konten e-learning
Konten dan bahan ajar ini bisa dalam bentuk misalnya Multimedia-based Content atau konten berbentuk multimedia interaktif seperti multimedia pembelajaran yang memungkinkan kita menggunakan mouse, keyboard untuk mengoperasikannya atau Text-based Content yaitu konten berbentuk teks seperti pada buku pelajaran
E-learning adalah teknologi informasi dan komunikasi untuk mengaktifkan siswa untuk belajar kapanpun dan dimanapun (Dahiya,2012). Pembelajaran elektronik atau e-learning telah dimulai pada tahun 1970-an (Waller and Wilson, 2001). Berbagai istilah digunakan untuk mengemukakan pendapat/gagasan tentang pembelajaran elektronik, antara lain adalah: on-linelearning, internet-enabled learning, virtual learning, atau web-based learning.
Ada 3 (tiga) hal penting sebagai persyaratan kegiatan belajar elektronik (e-learning), yaitu:
(a) Kegiatan pembelajaran dilakukan melalui pemanfaatan jaringan, dalam hal ini dibatasi pada penggunaan internet,
(b) Tersedianya dukungan layanan belajar yang dapat dimanfaatkan oleh peserta belajar, misalnya external harddisk, flaskdisk, cd-rom, atau bahan cetak, dan
(c) Tersedianya dukungan layanan tutor yang dapat membantu peserta belajar apabila mengalami kesulitan.
Di samping ketiga persyaratan tersebut di atas masih dapat ditambahkan persyaratan lainnya, seperti adanya:
(a) Lembaga yang menyelenggarakan dan mengelola kegiatan e-learning,
(b) Sikap positif dari peserta didik dan tenaga kependidikan terhadap teknologi komputer dan internet,
(c) Rancangan sistem pembelajaran yang dapat dipelajari dan diketahui oleh setiap peserta belajar,
(d) Sistem evaluasi terhadap kemajuan atau perkembangan
3. METODE PENELITIAN
1. Komponen E-learning
Komponen yang membentuk e-learning menurut Romisatriawahono (2008) adalah :
1. Infrastruktur e-learning
Infrastruktur e-learning merupakan peralatan yang digunakan dalam e-learning yang dapat berupa Personal Computer ((PC) yaitu komputer yang dimiliki secara pribadi, jaringan komputer yaitu kumpulan dari sejumlah perangkat berupa komputer, hub, switch, router, atau perangkat jaringan lainnya yang terhubung dengan menggunakan media komunikasi tertentu
2. Sistem dan aplikasi e-learning
Sistem dan aplikasi e-learning yang sering disebut dengan Learning Management System (LMS), yang merupakan sistem perangkat lunak yang memvirtualisasi proses belajar mengajar konvensional untuk administrasi, dokumentasi, laporan suatu program pelatihan, ruangan kelas dan peristiwa online, program e-learning, dan konten pelatihan
Misalnya, segala fitur yang berhubungan dengan manajemen proses belajar mengajar seperti bagaimana manajemen kelas, pembuatan materi atau konten, forum diskusi, sistem penilaian, serta sistem ujian online yang semuanya terakses dengan internet.
3. Konten e-learning
Konten dan bahan ajar ini bisa dalam bentuk misalnya Multimedia-based Content atau konten berbentuk multimedia interaktif seperti multimedia pembelajaran yang memungkinkan kita menggunakan mouse, keyboard untuk mengoperasikannya atau Text-based Content yaitu konten berbentuk teks seperti pada buku pelajaran
manfaat sistem pembelajaran dengan elearning bagi perguruan tinggi dan Mahasiswa, Apa yang dimaksud dengan elearning dan penjelasan komponen system informasi dari e-learning.
Similar to Sistem informasi untuk pendidikan (c) (20)
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
2. SISTEM BELAJAR MENGAJAR ON-LINE
Pembelajaran on-line adalah pembelajaran yang menggunakan internet untuk
menyampaikan bahan ajar kepada siswa yang dipisahkan oleh waktu atau jarak, atau
keduanya (Dempsey & Eck, 2002). Medium yang digunakan adalah sistem
komunikasi jaringan.
Perancang Pembelajaran on-line harus memperhatikan hal-hal berikut :
1. Hasil belajar yang diinginkan (learning outcomes) internet lebih bermanfaat
untuk hasil belajar kognitif ketimbang pengembangan keterampilan psikomotor
(psychomotor skill development) atau perubahan sikap (attitudinal change)
2. Penggunaan konsep interactions dan interactivity seringkali dikacaukan
antara penggunaan konsep interaksi dengan konsep interaktif. Interaksi
merujuk kepada keterlibatan perilaku dimana secara langsung saling
mempengaruhi; interaktif merujuk kepada lingkungan belajar dua arah
3. Lingkungan on-line sebagai komunitas belajar meskipun tampaknya
sebagai perolehan pengalaman yang terisolasi karena hanya berhadapan pada
komputer, tetapi dapat dirancang untuk membentuk komunitas belajar seperti
perancang, tutor kelompok, kolaborasi sehingga berkembang kreativitas dan
partisipasi
3. E-education
• Sistem pendidikan berbasis media elektronik internet
• Pola e-education berkembang sejalan dengan
perkembangan teknologi yang ada
• Perkembangan tersebut memungkinkan akses melalui
berbagai terminal yang mobilitasnya tinggi sehingga
disebut dengan m-education (mobile-education)
• Keinginan agar e-education mampu berinteraksi dengan
pengaksesnya, maka tercipta sistem e-education yang
interaktif, disebut i-education (interactive-education)
5. MANFAAT E-EDUCATION
Manfaat bagi Lembaga Pendidikan :
• memperpendek jarak
• perluasan pasar/jangkauan pendidikan
• perluasan jaringan mitra kerja
• biaya terkendali dan lebih hemat
• peningkatan layanan pendidikan
• penyederhanaan proses
• peningkatan produktivitas
• mempermudah akses informasi
Manfaat bagi siswa/masyarakat :
• biaya terkendali dan lebih hemat
• fleksibel
• masyarakat dapat menikmati pendidikan berkualitas dengan harga
kompetitif karena adanya kompetisi antarlembaga
6. Manfaat bagi dunia akademik :
• tantangan untuk mempersiapkan SDM yang menguasai sistem dan
teknologi informasi
• tantangan untuk mengembangkan penelitian tentang pergeseran pola
belajar, pengembangan teori dan konsep baru
• Tantangan untuk menemukan pola pendidikan jarak jauh yang bermakna
MANFAAT E-EDUCATION
7. Kendala
1. Belum terbentuknya high trust society
2. Masih belum memadainya sarana / prasarana
3. Masih kurangnya SDM yang memahami dan
menguasai konsep dan implementasi sistem dan
teknologi informasi
4. Belum adanya aturan yang jelas dari pemerintah
5. Etika dan moralitas masih belum mendapat tempat
yang memadai
6. Sulitnya mengubah perilaku siswa yang cenderung
pasif untuk menghadapi pola siswa aktif
9. E-learning
Pembelajaran on-line adalah pembelajaran yang menggunakan internet untuk
menyampaikan bahan ajar kepada siswa yang dipisahkan oleh waktu atau jarak, atau
keduanya (Dempsey & Eck, 2002). Medium yang digunakan adalah sistem
komunikasi jaringan.
Perancang Pembelajaran on-line harus memperhatikan hal-hal berikut :
1. Hasil belajar yang diinginkan (learning outcomes) internet lebih bermanfaat
untuk hasil belajar kognitif ketimbang pengembangan keterampilan psikomotor
(psychomotor skill development) atau perubahan sikap (attitudinal change)
2. Penggunaan konsep interactions dan interactivity seringkali dikacaukan
antara penggunaan konsep interaksi dengan konsep interaktif. Interaksi
merujuk kepada keterlibatan perilaku dimana secara langsung saling
mempengaruhi; interaktif merujuk kepada lingkungan belajar dua arah
3. Lingkungan on-line sebagai komunitas belajar meskipun tampaknya
sebagai perolehan pengalaman yang terisolasi karena hanya berhadapan pada
komputer, tetapi dapat dirancang untuk membentuk komunitas belajar seperti
perancang, tutor kelompok, kolaborasi sehingga berkembang kreativitas dan
partisipasi
10. E-learning
• E-learning update content (inform)
mengunjungi berbagai situs dalam rangka
update pengetahuan
• Persoalannya adalah bagaimana memperoleh
informasi melalui internet tersebut secara tepat
dalam pengertian memperoleh informasi apa
yang diperlukan (efektif) dan informasi tersebut
diperoleh dengan biaya murah (efisien).
11. E-learning
• Bagaimana seseorang dapat mencari dan
menemukan informasi yang diperlukan
dari sedemikian banyak sumber informasi
dengan cara tepat yakni efektif dan efisien
merupakan inti dari e-learning
• Persoalan akan muncul apabila siswa
tidak mengetahui alamat situs
12. E-learning
Mengatasi permasalahan akses ke sumber
informasi melalui :
• Directory : (atau seringkali disebut sebagai
portal) merupakan sekumpulan situs informasi
yang diorganisasi seperti organisasi file dalam
Windows Explorer yang dikenal dengan istilah
percabangan
Search Engine : merupakan salah satu fasilitas
yang disediakan oleh situs penghimpun
informasi berupa program piranti lunak yang
mampu mencari dan menghimpun hasil
pencarian
13. Fasilitas di Internet yang dapat digunakan untuk
pembelajaran
• Pembelajaran synchronous :
– Tele conference
– Netmeeting
– Chatting
• Pembelajaran asynchronous :
– Email
– Message board
– Mailing list
– WWW
14. Pembelajaran Synchronous
• Tele conference : adalah pembelajaran yang
dikembangkan melalui internet di mana
pembelajar berkumpul pada suatu tempat dan
instruktur berada pada tempat yang terpisah dan
komunikasi dilangsungkan melalui internet
dengan menggunakan kamera dan audio
• Netmeeting : hampir menyerupai tele
conference, perbedaannya terletak pada
pembelajar yang juga dipisahkan oleh tempat,
dan komunikasi dilangsungkan melalui internet
dengan menggunakan kamera dan audio
15. • Chatting : kegiatan pembelajaran yang
dilakukan melalui fasilitas chat-room, di
mana instruktur dan pembelajar terhubung
melalui internet pada waktu yang
bersamaan, dan komunikasi dilakukan
secara tertulis
Pembelajaran Synchronous
16. • Email : pembelajaran dilakukan melalui surat
menyurat (elektronik/internet) antara instruktur
dengan pembelajar
• Message-board : pembelajaran dilakukan
secara tertulis melalui fasilitas papan pesan
• Mailing-list : pembelajaran dilakukan melalui
surat menyurat (elektronik/internet) antara
instruktur dengan pembelajar, di mana
seluruhnya tergabung dalam kelompok mailing
list
Pembelajaran Asynchronous
17. • WWW (World Wide Web) adalah pembelajaran yang
dikembangkan melalui berbagai situs yang terdapat di internet.
Pembelajaran melalui WWW terbagi atas :
– E-learning update content (inform) mengunjungi berbagai situs
dalam rangka update pengetahuan
• Artikel, jurnal, situs spesifik
• E-book
• E-laboratory
• E-news
• E-library
– E-learning (perform) terbagi atas :
• Perform-procedure membelajarkan langkah demi langkah tugas (task),
contoh training keterampilan komputer
• Perform-principle membelajarkan berbasis prinsip di mana jawaban
tidak hanya satu, contoh training tentang bagaimana mendisain web
Pembelajaran Asynchronous
18. WEB-BASED LEARNING
Pedoman untuk mempertimbangkan implementasi Web-based learning :
Prinsip 1 : sistem adalah seperangkat komponen yang terorganisasi dan
mempunyai tujuan. Pengembang jangan hanya terpaku pada guru, siswa,
materi, tetapi juga memperhatikan komponen biaya pengembangan dan
biaya-biaya lain dipertimbangkan bentuk pembelajaran, biaya yang
diperlukan, seberapa jauh tujuan tercapai
Prinsip 2 : perubahan dari 1 komponen menyebabkan perubahan di setiap
komponen yang lain dalam sistem tersebut. Memperkenalkan
pembelajaran melalui web membutuhkan pertimbangan terhadap perubahan
aspek-aspek sistem yang lain. Bagaimana perubahan yang terjadi terhadap
penggunaan buku teks, bagaimana pengembangan fungsi perpustakaan,
apakah penyediaan fasilitas sistem informasi cukup memadai.
Prinsip 3 : setiap sistem pendidikan berbeda. Setiap sistem unik meskipun secara
makro tampak komponen sama seperti siswa, guru, penilaian, penyampaian,
pengelolaan, tetapi setiap sistem yang dibangun memiliki lingkungan dan
penekanan kebutuhan yang berbeda.
19. 5 TINGKATAN PENGGUNAAN WEB
Level 1 Informational Web berisikan informasi seperti silabus, jadwal, kontak
informasi, dll.
Level 2 Supplemental Menyediakan informasi tentang konten, handout, atau
bahan-bahan pelajaran yang dibuat melalui powerpoint.
Level 3 Essential Siswa tidak dapat menjadi bagian dari kegiatan kelas yang
produktif apabila tidak mengakses web. Pada tingkatan ini
semua bahan pelajaran disimpan di web dan diakses
melalui internet
Level 4 Communal Pembelajaran dilaksanakan baik tatap muka maupun on-
line. Bahan pelajaran bisa disimpan di web atau diberikan
dalam bentuk hardcopy.
Level 5 Immersive Semua materi dan interaksi dilakukan secara on-line. Level
ini harus dipandang sebagai constructivistic virtual learning
community
5 tingkatan penggunaan web dalam kegiatan persekolahan, yang memperlihatkan
kontinum dari penggunaan berdasarkan kebutuhan mendasar sampai kepada
penggunaan lanjutan (Harmon & Jones, 1999)
20. Level 1 : Informational
Pada level ini penggunaan web hanya pada pemaparan informasi.
Masalah yang perlu diperhatikan penanggungjawab updating
konten, pemilik konten, pemeliharaan
Contoh : informasi peraturan sekolah, kalender akademik,
pengumuman kegiatan khusus, silabus, kontak informasi untuk
menghubungi pihak sekolah
Level 2 : Supplemental
Pada level ini penggunaan web lebih ditujukan melihat dampak aktual
di kelas. Guru membuat handout yang diupload ke web.
Masalah yang perlu diperhatikan menurunnya keinginan siswa
untuk masuk kelas, pemilahan bahan untuk di kelas atau di web
Contoh : handout, bahan ajar yang dibuat melalui powerpoint,
penuntun belajar menghadapi tes, pekerjaan rumah
Level 3 : Essential
Pada level ini penggunaan web ditujukan melibatkan siswa. Siswa
harus mengakses web sebagai bagian dari proses belajar.
Masalah yang perlu diperhatikan keterampilan siswa mengakses
internet, kemampuan guru dalam teknologi informasi
Contoh : latihan secara interaktif, penggunaan buletin board
21. Level 5 : Immersive
Pada level ini guru dan siswa berinteraksi baik secara langsung on-
line maupun berinteraksi dengan pengetahuan (on-line). Kelas benar-
benar menjadi komunitas belajar di mana pengetahuan diperoleh,
dikreasi, dan didistribusikan berbasis egalitarian
Masalah yang perlu diperhatikan persiapan yang matang dalam hal
alokasi waktu, pengelolaan kelas, jumlah siswa dalam 1 kelas
Contoh : siswa melakukan penelitian dan dan mempublikasikan
secara on-line, makalah on-line
Level 4 : Communal
Pada level ini penggunaan web sudah lebih kompleks. Guru tidak
hanya membuat informasi yang on-line tetapi juga harus mengelola
lingkungan belajar. Siswa mulai mengumpulkan pengetahuannya
sendiri, bertanggungjawab atas pembelajarannya. Pada level ini
pembelajaran diarahkan kepada high-order thinking skills dan problem
solving
Masalah yang perlu diperhatikan pengelolaan sistem persekolahan
secara menyeluruh, keamanan informasi
Contoh : penggunaan chat dan email, siswa membuat sendiri halaman
web untuk topik tertentu, kerjasama antar guru di tempat berbeda
22. KETERBATASAN WEB-BASED LEARNING
• Masalah penyediaan sarana prasarana baik bagi siswa, maupun
sekolah
• Kurangnya tenaga pendidik yang trampil berteknologi, kreatif, dan
inovatif untuk menyusun bahan ajar berbasis web yang interaktif
dan dapat selalu diperbaharui
• Masyarakat masih mengutamakan formalitas dan legalitas (belajar
konvensional)
• Disiplin dalam belajar masih kurang, sedangkan dalam belajar
berbasis web sangat ditekankan pada disiplin mandiri
• Validitas hasil ujian
23. APLIKASI PEMBELAJARAN BERBASIS WEB
• Silabus berbasis web
• E-mail
• Forum diskusi elektronik (mailing list)
• Bahan kuliah on-line
• Buku nilai on-line
• Ujian berbasis komputer