SlideShare a Scribd company logo
KULIAH FILSAFAT ILMU
KEPOLISIAN
DR. IDODO S, S.E., S.I.K., M.M.
Indikator Hasil Belajar :
• Menjelaskan sistematika filsafat
• Menjelaskan cabang-cabang filsafat
• Menjelaskan pendekatan dalam mempelajari filsafat
• Menjelaskan latar belakang pemikiran filsafat
• Menjelaskan sejarah singkat perkembangan filsafat
• Menjelaskan Kesalahpahaman belajat Filsafat
Sistematika Filsafat
1. Ontologi ilmu
Meliputi apa hakikat ilmu itu, apa
hakikat kebenaran dan kenyataan
yang inheren dengan pengetahuan
ilmiah, yang tidak terlepas dari
persepsi filsafat tentang apa dan
bagaimana (yang) “Ada” itu (being
Sein, het zijn).
Sistematika Filsafat
2. Epistemologi ilmu
Meliputi sumber, sarana, dan tatacara mengunakan
sarana tersebut untuk mencapai pengetahuan
(ilmiah). Perbedaan mengenal pilihan landasan
ontologik akan dengan sendirinya mengakibatkan
perbedaan dalam menentukan sarana yang akan kita
pilih. Akal (Verstand), akal budi (Vernunft)
pengalaman, atau komunikasi antara akal dan
pengalaman, intuisi, merupakan sarana yang
dimaksud dalam epistemologik.
Sistematika Filsafat
3. Aksiologi llmu
Meliputi nilal-nilal (values) yang bersifat
normatif dalam pemberian makna terhadap
kebenaran atau kenyataan sebagaimana kita
jumpai dalam kehidupan kita yang
menjelajahi berbagai kawasan, seperti
kawasan sosial, kawasan simbolik atau pun
fisik-material. Lebih dari itu nilai-nilai juga
ditunjukkan oleh aksiologi ini sebagai suatu
conditio sine qua non yang wajib dipatuhi
dalam kegiatan kita, baik dalam melakukan
penelitian maupun di dalam menerapkan
ilmu.
Sistematika Filsafat
Pada tahap awal kelahiran
filsafat, apa yang disebut
filsafat itu sesungguhnya
mencakup seluruh ilmu
pengetahuan.
Cabang-cabang Filsafat
filsafat itu berkembang
sedemikian rupa menjadi
semakin rasional dan
semakin sistematis.
lahirlah berbagai disiplin
ilmu pengetahuan yang satu
per satu mulai memisahkan
diri dari filsafat
cabang-cabang
filsafat.
Plato (427–347 S.M) membedakan lapangan atau bidang-bidang filsafat ke dalam:
a) Dialektika, yang mengandung persoalan ide-ide atau pengertian-pengertian umum;
b) Fisika, yang mengandung persoalan dunia materi;
c) Etika, yang mengandung persoalan baik dan buruk.
Cabang-cabang Filsafat
Aristoteles (382–322 S.M) berpendapat bahwa filsafat dapat dibagi ke dalam empat
cabang yaitu:
a) Logika, yang merupakan ilmu pendahuluan bagi Filsafat;
b) Filsafat Teoritis, yang mencakup tiga bidang, yaitu: Fisika, Matematika, dan Metafisika;
c) Filsafat Praktis, yang mencakup tiga bidang yaitu: Etika, Ekonomi, dan Politik;
d) Poetika (kesenian).
H. De Vos (1987) menggolongkan filsafat ke
dalam:
a) Metafisika (pemikiran di luar kebendaan);
b) Logika (cara berpikir benar);
c) Ajaran tentang Ilmu Pengetahuan;
d) Filsafat Alam;
e) Filsafat Kebudayaan;
f) Filsafat Sejarah;
g) Etika (masalah baik dan buruk);
h) Estetika (masalah keindahan dan seni);
i) Antropologi (masalah yang berkaitan dengan
manusia).
Cabang-cabang Filsafat
Endang Saifuddin Anshori (1987) membagi
cabang-cabang filsafat sebagai berikut:
a) Metafisika, cabang filsafat yang mengkaji
tentang hakikat yang ada dibalik fisika, tentang
hakikat yang bersifat transenden, di luar atau di
atas jangkauan pengalaman manusia;
b) Logika, cabang filsafat yang mengkaji tentang
pikiran yang benar dan yang salah;
c) Etika, cabang filsafat yang mengkaji tentang
tingkah laku yang baik dan yang buruk;
d) Estetika, cabang filsafat yang mengkaji tentang
kreasi yang indah dan yang jelek.
Pendekatan Definisi
Pendekatan Definisi dipergunakan untuk memahami
filsafat melalui berbagai definisi yang dikemukakan oleh
para ahli. Dalam hubungan ini penelusuran asal kata
(etimologis) menjadi penting, mengingat kata filsafat itu
sendiri pada dasarnya merupakan kristalisasi atau
representasi dari konsep-konsep yang terdapat dalam
definisi itu sendiri. Dengan demikian pemahaman atas
kata filsafat itu sendiri akan sangat membantu dalam
memahami definisi filsafat.
Pendekatan dalam Mempelajari Filsafat
Pendekatan Sistematika
Pendekatan Sistematika bertujuan
memahami objek formal filsafat
dengan menelaah objek materialnya.
Objek material filsafat adalah semua
yang ada dengan berbagai variasi
substansi dan tingkatan. Objek
material ini bisa ditelaah dari
berbagai sudut pandang sesuai
dengan fokus keterangan yang
diinginkan. Variasi fokus telaahan
yang mengacu pada objek formal ini
melahirkan berbagai bidang kajian
dalam filsafat yang menggambarkan
sistematika filsafat.
Pendekatan dalam Mempelajari Filsafat
Pendekatan Tokoh
Pendekatan Tokoh dimaksudkan untuk
memahami pemikiran para filsuf. Pada umumnya
para filsuf jarang membahas secara tuntas
seluruh wilayah filsafat. Seorang filsuf biasanya
mempunyai fokus utama dalam pemikiran
filsafatnya. Dalam pendekatan ini seseorang
mencoba mendalami filsafat melalui penelaahan
pada pemikiran pemikiran yang dikemukakan
oleh para filsuf, yang terkadang mempunyai
kekhasan tersendiri, sehingga membentuk suatu
aliran filsafat tertentu. Oleh karena itu,
pendekatan tokoh juga dapat dikelompokkan
sebagai pendekatan aliran, meskipun tidak
semua filsuf memiliki aliran tersendiri.
Pendekatan dalam Mempelajari Filsafat
Pendekatan Sejarah
Pendekatan Sejarah berusaha memahami filsafat dengan melihat aspek sejarah dan
perkembangan pemikiran filsafat dari waktu ke waktu dengan melihat kecenderungan-
kecenderungan umum sesuai dengan semangat zamannya. Kemudian dilakukan
periodisasi untuk melihat perkembangan pemikiran filsafat secara kronologis.
Pendekatan dalam Mempelajari Filsafat
1. Keheranan
Manusia punya perasaan keheranan atau rasa heran merupakan awal dari kegiatan berfilsafat, sebagaimana
pendapat sebagian filsuf. Plato mengatakan bahwa mata kita mengamati bintang-bintang, matahari dan
langit. Pengamatan ini memberi dorongan untuk menyelidiki, dan penyelidikan ini berasal dari filsafat.
Keheranan dalam filsafat, termasuk Filsafat Ilmu, melahirkan sikap rasa ingin tahu (curiosity) yang sangat
mendalam sehingga mengerahkan segala daya pikiran (penalaran) yang sistematis, reflektif, dan bahkan
kritis untuk menelaah objek-objek kajiannya.
Latar Belakang Pemikiran Filsafat
2. Kesangsian
Latar belakang lain munculnya pemikiran filsafat adalah kesangsian. Kesangsian merupakan sumber utama
bagi pemikiran manusia, yang menuntun manusia untuk melakukan kajian-kajian filsafat. Kesangsian yang
dimaksud merupakan salah satu unsur metodis filsafat (suatu metode dalam berfilsafat), sebagaimana
pemikiran Descartes di atas, bukan kesangsian yang bersifat abadi. Kesangsian hanyalah suatu “jalan” untuk
mencapai tujuan (kepastian). Manusia harus meragukan atau menyangsikan segala sesuatu sebelum
memperoleh pengetahuan yang benar atau yang sesungguhnya. Ketika manusia mampu menemukannya,
maka tidak lagi perlu merasa ragu, sehingga kesangsian beralih menjadi keyakinan karena adanya kepastian.
Latar Belakang Pemikiran Filsafat
3. Kesadaran dan Keterbatasan
Manusia merasa bahwa dirinya sangat terbatas dan terikat, terutama pada saat mengalami penderitaan atau kegagalan.
Dengan kesadaran akan keterbatasan dirinya, manusia mulai berfilsafat, yaitu mulai memikirkan bahwa di luar manusia
yang terbatas, pasti ada sesuatu yang tidak terbatas. Dalam konteks pemikiran Filsafat Ilmu, pengetahuan ilmiah (ilmu)
merupakan objek yang harus dikaji secara mendalam dan berkesinambungan. Ini dikarenakan ilmu menghasilkan
pengetahuan-pengetahuan yang tentatif dan relatif, yang bersumber dari pengalaman-pengalaman inderawi yang
terbatas pada dimensi ruang dan waktu. keterbatasan ilmu hasil penyelidikan para ilmuwan tersebut telah menimbulkan
kesadaran para ahli Filsafat Ilmu untuk mengkritisi, memperbaiki, dan menyempurnakannya ke arah yang lebih baik.
Latar Belakang Pemikiran Filsafat
3. Kesadaran dan Keterbatasan
Manusia merasa bahwa dirinya sangat terbatas dan terikat, terutama pada saat mengalami penderitaan atau kegagalan.
Dengan kesadaran akan keterbatasan dirinya, manusia mulai berfilsafat, yaitu mulai memikirkan bahwa di luar manusia
yang terbatas, pasti ada sesuatu yang tidak terbatas. Dalam konteks pemikiran Filsafat Ilmu, pengetahuan ilmiah (ilmu)
merupakan objek yang harus dikaji secara mendalam dan berkesinambungan. Ini dikarenakan ilmu menghasilkan
pengetahuan-pengetahuan yang tentatif dan relatif, yang bersumber dari pengalaman-pengalaman inderawi yang
terbatas pada dimensi ruang dan waktu. keterbatasan ilmu hasil penyelidikan para ilmuwan tersebut telah menimbulkan
kesadaran para ahli Filsafat Ilmu untuk mengkritisi, memperbaiki, dan menyempurnakannya ke arah yang lebih baik.
Latar Belakang Pemikiran Filsafat
1) Tahap atau masa Yunani kuno (Abad ke-6 S.M sampai akhir Abad
ke-3 S.M);
2) Tahap atau masa Abad Pertengahan (akhir Abad ke-3 S.M sampai
awal Abad ke 15 Masehi);
3) Tahap atau masa Modern (akhir Abad ke-15 M sampai Abad ke-
19 Masehi);
4) Tahap atau masa dewasa ini atau filsafat kontemporer (Abad ke-
20 Masehi).
Sejarah Singkat Perkembangan Filsafat
1) Tahap atau masa
Yunani kuno
(Abad ke-6 S.M
sampai akhir
Abad ke-3 S.M)
Sejarah Singkat Perkembangan Filsafat
tahap awal kelahiran filsafat, pengetahuan filosofis masih menampakkan
diri sebagai suatu bentuk mitologi, atau bercampur dengan dongeng-
dongeng yang dipercayai oleh Bangsa Yunani. Baru sesudah Thales (624-548
S.M) mengemukakan pertanyaan aneh pada waktu itu, pengetahuan
mitologis berubah menjadi suatu bentuk pemikiran rasional (logos). Thales
mempertanyakan tentang apa sebenarnya bahan penciptaan alam semesta
ini? (What is the nature of the world stuff?).
- Thales menjawab bahwa asas dari alam semesta adalah “air” (Water is the basic principle of the
universe).
- Anaximandros (610-540 S.M) mengatakan bahwa Arche is to Apeiron. Apeiron (yang tak terbatas)
adalah sesuatu yang paling awal dan abadi.
- Pythagoras (580-500 S.M) menyatakan bahwa hakikat alam semesta adalah bilangan.
- Demokritos (460-370 S.M) berpendapat hakikat alam semesta adalah atom.
- Anaximenes (585-528 S.M) menyatakan udara.
- Herakleitos (544-484 S.M) menjawab asal hakikat alam semesta adalah api, dan dia berpendapat
bahwa di dunia ini tak ada yang tetap, semuanya mengalir. Dengan kata lain, segala yang ada
senantiasa mengalami perubahan.
2. Tahap atau masa
Abad Pertengahan
(akhir Abad ke-3 S.M
sampai awal Abad ke
15 Masehi)
Sejarah Singkat Perkembangan Filsafat
Menurut A. Epping. O.F.M. et. al (1983), ciri pemikiran filsafat pada Abad
Pertengahan adalah:
a. Ciri berfilsafatnya dipimpin oleh Gereja
b. Berfilsafat di dalam lingkungan ajaran Aristoteles
c. Berfilsafat dengan pertolongan Augustinus
- Filsafat Abad Pertengahan sering juga disebut filsafat skolastik, yakni filsafat yang mempunyai corak
keagamaan, dan mengabdi pada teologi.
- Pemikiran-pemikiran yang mencoba melihat agama dari perspektif filosofis terjadi, baik di dunia Islam
maupun Kristen, sehingga para ahli mengelompokkan filsafat skolastik ke dalam filsafat Skolastik Islam
dan filsafat Skolastik Kristen.
- Di dunia Islam lahir filsuf-filsuf terkenal seperti Al-Kindi (801-865 M), Al-Farabi (870-950 M), Ibnu Sina
(980-1037 M), Al-Ghazali (1058-1111 M), dan Ibnu Rusyd (1126-1198 M). Sementara di dunia Kristen
lahir Filsuf-filsuf antara lain seperti Peter Abelardus (1079-1180), Albertus Magnus (1203-1280 M),
dan Thomas Aquinas (1225-1274).
3. Tahap atau masa
Modern (akhir Abad
ke-15 M sampai Abad
ke-19 Masehi)
Sejarah Singkat Perkembangan Filsafat
Kebangkitan kembali otoritas rasio mewarnai jaman modern yang dipelopori oleh
Rene Descartes (1596-1650). Dia adalah filsuf yang berjasa dalam merehabilitasi dan
mengotonomisasi kembali rasio yang sebelumnya hanya menjadi “tawanan” teologi.
Di antara pemikiran Descartes yang sangat penting adalah diktum kesangsian, cogito
ergo sum, yang biasa diartikan “saya berpikir, maka saya ada”. Dengan ungkapan ini
posisi rasio sebagai sumber pengetahuan menjadi semakin kuat. Ajaran ini punya
pengaruh yang cukup besar bagi perkembangan pengetahuan. Segala sesuatu bisa
disangsikan, tetapi subjek yang berpikir menguatkan kepada suatu kepastian.
- Kant dianggap sebagai tokoh sentral dalam jaman modern dengan pernyataannya yang terkenal sapere aude (berani
berpikir sendiri). Munculnya pemikiran August Comte (1798-1857) tentang Positivisme tentang tiga tahapan atau
tingkatan cara berpikir manusia dalam berhadapan dengan alam semesta yaitu: Teologis, Metafisik, dan Positif.
- Pada Tingkatan Teologis, manusia belum bisa memahami hal-hal yang berkaitan dengan sebab akibat. Segala
kejadian di alam semesta merupakan akibat dari suatu perbuatan Tuhan, manusia hanya bersifat pasrah, dan yang
dapat dilakukan adalah memohon pada Tuhan agar dijauhkan dari berbagai bencana.
- Tingkatan Metafisik merupakan suatu variasi dari cara berpikir teologis, di mana Tuhan atau dewa-dewa diganti
dengan kekuatan-kekuatan abstrak, misalnya dengan istilah kekuatan alam. manusia mulai menemukan keberanian
dan merasa bahwa kekuatan yang menimbulkan bencana dapat dicegah dengan memberikan berbagai sajian-sajian
sebagai penolak bala atau bencana.
- Tingkatan Positif (Etat Positive), sebagai tahapan terakhir, manusia sudah menemukan pengetahuan yang cukup
untuk menguasai alam.
4. Tahap atau masa
dewasa ini atau
filsafat kontemporer
(Abad ke-20 Masehi).
Sejarah Singkat Perkembangan Filsafat
Kelahiran Posmodernisme (Postmodernism) yang narasi awalnya dikemukakan oleh
Daniel Bell dalam bukunya The Cultural Contradiction of Capitalism, bahwa etika
kapitalisme yang menekankan kerja keras, individualitas, dan prestasi telah berubah
menjadi hedonis konsumeristis.
- Posmodernisme pada dasarnya merupakan pandangan yang tidak atau kurang mempercayai narasi-narasi
universal serta kesamaan dalam segala hal. Paham ini lebih memberikan tempat pada narasi-narasi kecil
dan lokal yang berarti lebih menekankan pada keberagaman dalam memaknai kehidupan. Sebagai reaksi
dan bentuk penolakan terhadap pemikiran-pemikiran modernisme (yang diilhami oleh filsafat Jaman
Modern). Posmodernisme kini berkembang dalam berbagai versi filsafat kontemporer, dengan corak dan
nuansa yang berbeda.
- Posmodernisme menawarkan cara-cara baru untuk berfilsafat, dan mengemukakan sudut pandang yang
berbeda dalam memahami ilmu pengetahuan sebagaimana tercermin dari pandangan-pandangan
pospositivistik atau anti positivistik yang dikemukakan oleh para filsuf kontemporer (Abad ke-20) dalam
bidang kajian Filsafat Ilmu.
Kesalahpahaman Belajar Filsafat
• Filsafat adalah sesuatu yang serba rahasia, mistis dan aneh.
• Filsafat dianggap sebagai ilmu yang paling istimewa, yang hanya dapat dipahami
oleh orang-orang jenius.
• Filsafat tidak berharga untuk dipelajari, karena tidak memiliki kegunaan praktis.
• Filsafat tidak dapat dikatakan sebagai suatu disiplin ilmiah, karena filsafat
mempelajari apa saja, dan tidak mengacu hanya pada satu obyek tertentu.
• Filsafat di satu pihak hanya diperlakukan sebagai budak atau pelayan teologi,
dan di lain pihak dituding sebagai alat iblis yang terkutuk.
• Filsafat merupakan sesuatu yang tidak jelas, kacau balau, tidak ilmiah, penuh
dengan pertikaian dan perselisihan pendapat, tidak mengenal sistem dan
metode, tidak tertib, dan juga tidak terarah.
• Filsafat selaku induk segala ilmu pengetahuan kini telah renta dan mandul. Ia
tidak mampu dan memang tak mungkin lagi untuk mengandung dan melahirkan,
sehingga filsafat memang benar-benar tidak berguna lagi.
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

pengertian filsafat dan substansi filsafat ilmu
pengertian filsafat dan substansi filsafat ilmupengertian filsafat dan substansi filsafat ilmu
pengertian filsafat dan substansi filsafat ilmu
mas karebet
 
Ontologi
OntologiOntologi
Hakikat Ilmu Pengetahuan
Hakikat Ilmu PengetahuanHakikat Ilmu Pengetahuan
Hakikat Ilmu Pengetahuan
Nurmahmudah M.Phil.
 
Hubungan filsafat dengan ilmu lain
Hubungan filsafat dengan ilmu  lainHubungan filsafat dengan ilmu  lain
Hubungan filsafat dengan ilmu lain
Nick V
 
perspektif ontologi, epistemologi, dan aksiologi
 perspektif ontologi, epistemologi, dan aksiologi perspektif ontologi, epistemologi, dan aksiologi
perspektif ontologi, epistemologi, dan aksiologi
islam daroini
 
Power Point Filsafat Hubungan Ilmu Metafisika dengan Ontologi
Power Point Filsafat Hubungan Ilmu Metafisika dengan OntologiPower Point Filsafat Hubungan Ilmu Metafisika dengan Ontologi
Power Point Filsafat Hubungan Ilmu Metafisika dengan Ontologi
Arief S
 
Hubungan ilmu, agama dn filsafat
Hubungan ilmu, agama dn filsafatHubungan ilmu, agama dn filsafat
Hubungan ilmu, agama dn filsafatSusi Yanti
 
Tugas filsafat 14 teori kebenran
Tugas filsafat 14 teori kebenranTugas filsafat 14 teori kebenran
Tugas filsafat 14 teori kebenran
Susi Yanti
 
Aristoteles
AristotelesAristoteles
Aristoteles
Rafika Wildarini
 
IPTEK dalam Pandangan Islam
IPTEK dalam Pandangan IslamIPTEK dalam Pandangan Islam
IPTEK dalam Pandangan Islam
eryeryey
 
Presentasi ontologi
Presentasi ontologiPresentasi ontologi
Presentasi ontologi
Ibnu Fajar
 
Hubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agamaHubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agamaBuyung Iskandar
 
Filsafat Umum - Epistemologi
Filsafat Umum - EpistemologiFilsafat Umum - Epistemologi
Filsafat Umum - Epistemologi
Wulandari Rima Kumari
 
Makalah metafisika
Makalah metafisikaMakalah metafisika
Makalah metafisikaErna Mariana
 
Filsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : OntologiFilsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : OntologiHosyatul Aliyah
 
Epistemologi
EpistemologiEpistemologi
Epistemologi
windarti aja
 
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
YuliaKartika6
 
Teori-teori Kebenaran
Teori-teori KebenaranTeori-teori Kebenaran
Teori-teori KebenaranHidayahilya
 
Pendekatan bayani, irfani dan burhani dalam metodologi studi islam
Pendekatan bayani, irfani dan burhani dalam metodologi studi islamPendekatan bayani, irfani dan burhani dalam metodologi studi islam
Pendekatan bayani, irfani dan burhani dalam metodologi studi islam
Phuji Maisaroh
 

What's hot (20)

pengertian filsafat dan substansi filsafat ilmu
pengertian filsafat dan substansi filsafat ilmupengertian filsafat dan substansi filsafat ilmu
pengertian filsafat dan substansi filsafat ilmu
 
Ontologi
OntologiOntologi
Ontologi
 
Hakikat Ilmu Pengetahuan
Hakikat Ilmu PengetahuanHakikat Ilmu Pengetahuan
Hakikat Ilmu Pengetahuan
 
Hubungan filsafat dengan ilmu lain
Hubungan filsafat dengan ilmu  lainHubungan filsafat dengan ilmu  lain
Hubungan filsafat dengan ilmu lain
 
perspektif ontologi, epistemologi, dan aksiologi
 perspektif ontologi, epistemologi, dan aksiologi perspektif ontologi, epistemologi, dan aksiologi
perspektif ontologi, epistemologi, dan aksiologi
 
Power Point Filsafat Hubungan Ilmu Metafisika dengan Ontologi
Power Point Filsafat Hubungan Ilmu Metafisika dengan OntologiPower Point Filsafat Hubungan Ilmu Metafisika dengan Ontologi
Power Point Filsafat Hubungan Ilmu Metafisika dengan Ontologi
 
Hubungan ilmu, agama dn filsafat
Hubungan ilmu, agama dn filsafatHubungan ilmu, agama dn filsafat
Hubungan ilmu, agama dn filsafat
 
Makalah ontologi filsafat ilmu
Makalah ontologi filsafat ilmuMakalah ontologi filsafat ilmu
Makalah ontologi filsafat ilmu
 
Tugas filsafat 14 teori kebenran
Tugas filsafat 14 teori kebenranTugas filsafat 14 teori kebenran
Tugas filsafat 14 teori kebenran
 
Aristoteles
AristotelesAristoteles
Aristoteles
 
IPTEK dalam Pandangan Islam
IPTEK dalam Pandangan IslamIPTEK dalam Pandangan Islam
IPTEK dalam Pandangan Islam
 
Presentasi ontologi
Presentasi ontologiPresentasi ontologi
Presentasi ontologi
 
Hubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agamaHubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agama
 
Filsafat Umum - Epistemologi
Filsafat Umum - EpistemologiFilsafat Umum - Epistemologi
Filsafat Umum - Epistemologi
 
Makalah metafisika
Makalah metafisikaMakalah metafisika
Makalah metafisika
 
Filsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : OntologiFilsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : Ontologi
 
Epistemologi
EpistemologiEpistemologi
Epistemologi
 
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
 
Teori-teori Kebenaran
Teori-teori KebenaranTeori-teori Kebenaran
Teori-teori Kebenaran
 
Pendekatan bayani, irfani dan burhani dalam metodologi studi islam
Pendekatan bayani, irfani dan burhani dalam metodologi studi islamPendekatan bayani, irfani dan burhani dalam metodologi studi islam
Pendekatan bayani, irfani dan burhani dalam metodologi studi islam
 

Similar to ilmu filsafat

PPT FILSAFAT DAN ILMU PENGETAHUAN.pptx
PPT FILSAFAT DAN ILMU PENGETAHUAN.pptxPPT FILSAFAT DAN ILMU PENGETAHUAN.pptx
PPT FILSAFAT DAN ILMU PENGETAHUAN.pptx
febry66
 
Filsafat ilmu pengetahuan
Filsafat ilmu pengetahuanFilsafat ilmu pengetahuan
Filsafat ilmu pengetahuan
vian rahayu
 
Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1
Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1
Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1
Grunge Cobain
 
[Indonesia] Filsafat IPA
[Indonesia] Filsafat IPA[Indonesia] Filsafat IPA
[Indonesia] Filsafat IPAIrma Fitriani
 
Tugas Akhir Filsafat Kelompok 6 Kelas S.pptx
Tugas Akhir Filsafat Kelompok 6 Kelas S.pptxTugas Akhir Filsafat Kelompok 6 Kelas S.pptx
Tugas Akhir Filsafat Kelompok 6 Kelas S.pptx
FauziaIndahningsih
 
Powerpoint chie noth
Powerpoint chie nothPowerpoint chie noth
Powerpoint chie noth
Chie NoTh
 
Powerpoint chie noth
Powerpoint chie nothPowerpoint chie noth
Powerpoint chie nothChie NoTh
 
Bahan ajar dr valen lumowa
Bahan ajar dr valen lumowaBahan ajar dr valen lumowa
Bahan ajar dr valen lumowa
Rain Sualang
 
makalah filsafat
makalah filsafatmakalah filsafat
makalah filsafat
Najah Cweety
 
Pengertian filsafat
Pengertian filsafatPengertian filsafat
Pengertian filsafat
Adrian Hulu
 
filsafat ilmu 123440871151516918166161816
filsafat ilmu 123440871151516918166161816filsafat ilmu 123440871151516918166161816
filsafat ilmu 123440871151516918166161816
anggiaptri597
 
Filsafat sebagai landasan ilmu pengetahuan
Filsafat sebagai landasan ilmu pengetahuanFilsafat sebagai landasan ilmu pengetahuan
Filsafat sebagai landasan ilmu pengetahuan
Ithaa Napashaa Part II
 
tugas filsafat ilmu Dr. Sigit Sardjono M.S
tugas filsafat ilmu Dr. Sigit Sardjono M.Stugas filsafat ilmu Dr. Sigit Sardjono M.S
tugas filsafat ilmu Dr. Sigit Sardjono M.S
baguspw12
 
Makalah filsafat pendidikan2
Makalah filsafat pendidikan2Makalah filsafat pendidikan2
Makalah filsafat pendidikan2
Septian Muna Barakati
 
Intro To Philosophy
Intro To PhilosophyIntro To Philosophy
Intro To Philosophygueste97040
 
Introtophilosophy 100104004216-phpapp01
Introtophilosophy 100104004216-phpapp01Introtophilosophy 100104004216-phpapp01
Introtophilosophy 100104004216-phpapp01
Shelly Azahra
 
Makalah filsafat dan makna pendidikan
Makalah filsafat dan makna pendidikanMakalah filsafat dan makna pendidikan
Makalah filsafat dan makna pendidikan
Tjoetnyak Izzatie
 
Filsafat ilmu
Filsafat  ilmu Filsafat  ilmu
Filsafat ilmu Ram Dhany
 
Bab iii pembahasan
Bab iii pembahasanBab iii pembahasan
Bab iii pembahasan
Cindar Tyas
 
Filsafat-Ilmu-5.pptx
Filsafat-Ilmu-5.pptxFilsafat-Ilmu-5.pptx
Filsafat-Ilmu-5.pptx
FaizulHasan15
 

Similar to ilmu filsafat (20)

PPT FILSAFAT DAN ILMU PENGETAHUAN.pptx
PPT FILSAFAT DAN ILMU PENGETAHUAN.pptxPPT FILSAFAT DAN ILMU PENGETAHUAN.pptx
PPT FILSAFAT DAN ILMU PENGETAHUAN.pptx
 
Filsafat ilmu pengetahuan
Filsafat ilmu pengetahuanFilsafat ilmu pengetahuan
Filsafat ilmu pengetahuan
 
Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1
Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1
Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1
 
[Indonesia] Filsafat IPA
[Indonesia] Filsafat IPA[Indonesia] Filsafat IPA
[Indonesia] Filsafat IPA
 
Tugas Akhir Filsafat Kelompok 6 Kelas S.pptx
Tugas Akhir Filsafat Kelompok 6 Kelas S.pptxTugas Akhir Filsafat Kelompok 6 Kelas S.pptx
Tugas Akhir Filsafat Kelompok 6 Kelas S.pptx
 
Powerpoint chie noth
Powerpoint chie nothPowerpoint chie noth
Powerpoint chie noth
 
Powerpoint chie noth
Powerpoint chie nothPowerpoint chie noth
Powerpoint chie noth
 
Bahan ajar dr valen lumowa
Bahan ajar dr valen lumowaBahan ajar dr valen lumowa
Bahan ajar dr valen lumowa
 
makalah filsafat
makalah filsafatmakalah filsafat
makalah filsafat
 
Pengertian filsafat
Pengertian filsafatPengertian filsafat
Pengertian filsafat
 
filsafat ilmu 123440871151516918166161816
filsafat ilmu 123440871151516918166161816filsafat ilmu 123440871151516918166161816
filsafat ilmu 123440871151516918166161816
 
Filsafat sebagai landasan ilmu pengetahuan
Filsafat sebagai landasan ilmu pengetahuanFilsafat sebagai landasan ilmu pengetahuan
Filsafat sebagai landasan ilmu pengetahuan
 
tugas filsafat ilmu Dr. Sigit Sardjono M.S
tugas filsafat ilmu Dr. Sigit Sardjono M.Stugas filsafat ilmu Dr. Sigit Sardjono M.S
tugas filsafat ilmu Dr. Sigit Sardjono M.S
 
Makalah filsafat pendidikan2
Makalah filsafat pendidikan2Makalah filsafat pendidikan2
Makalah filsafat pendidikan2
 
Intro To Philosophy
Intro To PhilosophyIntro To Philosophy
Intro To Philosophy
 
Introtophilosophy 100104004216-phpapp01
Introtophilosophy 100104004216-phpapp01Introtophilosophy 100104004216-phpapp01
Introtophilosophy 100104004216-phpapp01
 
Makalah filsafat dan makna pendidikan
Makalah filsafat dan makna pendidikanMakalah filsafat dan makna pendidikan
Makalah filsafat dan makna pendidikan
 
Filsafat ilmu
Filsafat  ilmu Filsafat  ilmu
Filsafat ilmu
 
Bab iii pembahasan
Bab iii pembahasanBab iii pembahasan
Bab iii pembahasan
 
Filsafat-Ilmu-5.pptx
Filsafat-Ilmu-5.pptxFilsafat-Ilmu-5.pptx
Filsafat-Ilmu-5.pptx
 

Recently uploaded

UNIT 3 PB 2 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
UNIT 3 PB 2 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docxUNIT 3 PB 2 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
UNIT 3 PB 2 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
nengenok23
 
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan marthaKoneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
johan199969
 
pdf-powerpoint-kesehatan-reproduksi-remaja-ppt-kespro-remaja-_compress (1).pptx
pdf-powerpoint-kesehatan-reproduksi-remaja-ppt-kespro-remaja-_compress (1).pptxpdf-powerpoint-kesehatan-reproduksi-remaja-ppt-kespro-remaja-_compress (1).pptx
pdf-powerpoint-kesehatan-reproduksi-remaja-ppt-kespro-remaja-_compress (1).pptx
vivi211570
 
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
BAHTIARMUHAMAD
 
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Tujuan pembelajaran kelas 4 SD Kurikulum Merdeka semester 1
Tujuan pembelajaran kelas 4 SD Kurikulum Merdeka semester 1Tujuan pembelajaran kelas 4 SD Kurikulum Merdeka semester 1
Tujuan pembelajaran kelas 4 SD Kurikulum Merdeka semester 1
JawaluddinJawaluddin
 
PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI E-KOSP 2024-2025.pdf
PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI E-KOSP 2024-2025.pdfPANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI E-KOSP 2024-2025.pdf
PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI E-KOSP 2024-2025.pdf
MayaSiswindari
 
Materi Khotbah Bercerita Untuk Anak Sekolah Minggu
Materi Khotbah Bercerita Untuk Anak Sekolah MingguMateri Khotbah Bercerita Untuk Anak Sekolah Minggu
Materi Khotbah Bercerita Untuk Anak Sekolah Minggu
BOWLNChannel
 
RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...
RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...
RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...
Kanaidi ken
 
juknis_2024_new pendaftaran ppdb kota kediri
juknis_2024_new pendaftaran ppdb kota kedirijuknis_2024_new pendaftaran ppdb kota kediri
juknis_2024_new pendaftaran ppdb kota kediri
DaraAOi
 
Modul Ajar Informatika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Fathan Emran
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _(Ketentuan TERBARU) "PTK 007 Rev-5 Tahun 2...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _(Ketentuan TERBARU) "PTK 007 Rev-5 Tahun 2...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _(Ketentuan TERBARU) "PTK 007 Rev-5 Tahun 2...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _(Ketentuan TERBARU) "PTK 007 Rev-5 Tahun 2...
Kanaidi ken
 
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN 5 SRI WAHYUNI.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN 5 SRI WAHYUNI.pdfJURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN 5 SRI WAHYUNI.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN 5 SRI WAHYUNI.pdf
SriWahyuni58535
 
Modul Ajar Informatika Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Informatika Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Informatika Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Informatika Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Kanaidi ken
 
Kurangi Plastik Hidup Jadi Asyik_SD_SDN Klangrong I_PC. Kejayan.pdf
Kurangi Plastik Hidup Jadi Asyik_SD_SDN Klangrong I_PC. Kejayan.pdfKurangi Plastik Hidup Jadi Asyik_SD_SDN Klangrong I_PC. Kejayan.pdf
Kurangi Plastik Hidup Jadi Asyik_SD_SDN Klangrong I_PC. Kejayan.pdf
SamsulArifin441594
 
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptxAksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
dhenisarlini86
 
LAPORAN GUrU PIKET laporan piket lap.pdf
LAPORAN GUrU PIKET laporan piket lap.pdfLAPORAN GUrU PIKET laporan piket lap.pdf
LAPORAN GUrU PIKET laporan piket lap.pdf
kompdua2
 
Materi MATSAMA Pengenalan Kurikulum.pptx
Materi MATSAMA  Pengenalan Kurikulum.pptxMateri MATSAMA  Pengenalan Kurikulum.pptx
Materi MATSAMA Pengenalan Kurikulum.pptx
ssuseraf5f2e
 

Recently uploaded (20)

UNIT 3 PB 2 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
UNIT 3 PB 2 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docxUNIT 3 PB 2 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
UNIT 3 PB 2 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
 
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan marthaKoneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
 
pdf-powerpoint-kesehatan-reproduksi-remaja-ppt-kespro-remaja-_compress (1).pptx
pdf-powerpoint-kesehatan-reproduksi-remaja-ppt-kespro-remaja-_compress (1).pptxpdf-powerpoint-kesehatan-reproduksi-remaja-ppt-kespro-remaja-_compress (1).pptx
pdf-powerpoint-kesehatan-reproduksi-remaja-ppt-kespro-remaja-_compress (1).pptx
 
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
 
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Tujuan pembelajaran kelas 4 SD Kurikulum Merdeka semester 1
Tujuan pembelajaran kelas 4 SD Kurikulum Merdeka semester 1Tujuan pembelajaran kelas 4 SD Kurikulum Merdeka semester 1
Tujuan pembelajaran kelas 4 SD Kurikulum Merdeka semester 1
 
PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI E-KOSP 2024-2025.pdf
PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI E-KOSP 2024-2025.pdfPANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI E-KOSP 2024-2025.pdf
PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI E-KOSP 2024-2025.pdf
 
Materi Khotbah Bercerita Untuk Anak Sekolah Minggu
Materi Khotbah Bercerita Untuk Anak Sekolah MingguMateri Khotbah Bercerita Untuk Anak Sekolah Minggu
Materi Khotbah Bercerita Untuk Anak Sekolah Minggu
 
RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...
RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...
RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...
 
juknis_2024_new pendaftaran ppdb kota kediri
juknis_2024_new pendaftaran ppdb kota kedirijuknis_2024_new pendaftaran ppdb kota kediri
juknis_2024_new pendaftaran ppdb kota kediri
 
Modul Ajar Informatika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _(Ketentuan TERBARU) "PTK 007 Rev-5 Tahun 2...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _(Ketentuan TERBARU) "PTK 007 Rev-5 Tahun 2...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _(Ketentuan TERBARU) "PTK 007 Rev-5 Tahun 2...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _(Ketentuan TERBARU) "PTK 007 Rev-5 Tahun 2...
 
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN 5 SRI WAHYUNI.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN 5 SRI WAHYUNI.pdfJURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN 5 SRI WAHYUNI.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN 5 SRI WAHYUNI.pdf
 
Modul Ajar Informatika Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Informatika Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Informatika Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Informatika Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
 
Kurangi Plastik Hidup Jadi Asyik_SD_SDN Klangrong I_PC. Kejayan.pdf
Kurangi Plastik Hidup Jadi Asyik_SD_SDN Klangrong I_PC. Kejayan.pdfKurangi Plastik Hidup Jadi Asyik_SD_SDN Klangrong I_PC. Kejayan.pdf
Kurangi Plastik Hidup Jadi Asyik_SD_SDN Klangrong I_PC. Kejayan.pdf
 
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptxAksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
 
LAPORAN GUrU PIKET laporan piket lap.pdf
LAPORAN GUrU PIKET laporan piket lap.pdfLAPORAN GUrU PIKET laporan piket lap.pdf
LAPORAN GUrU PIKET laporan piket lap.pdf
 
Materi MATSAMA Pengenalan Kurikulum.pptx
Materi MATSAMA  Pengenalan Kurikulum.pptxMateri MATSAMA  Pengenalan Kurikulum.pptx
Materi MATSAMA Pengenalan Kurikulum.pptx
 

ilmu filsafat

  • 1. KULIAH FILSAFAT ILMU KEPOLISIAN DR. IDODO S, S.E., S.I.K., M.M.
  • 2.
  • 3. Indikator Hasil Belajar : • Menjelaskan sistematika filsafat • Menjelaskan cabang-cabang filsafat • Menjelaskan pendekatan dalam mempelajari filsafat • Menjelaskan latar belakang pemikiran filsafat • Menjelaskan sejarah singkat perkembangan filsafat • Menjelaskan Kesalahpahaman belajat Filsafat
  • 5. 1. Ontologi ilmu Meliputi apa hakikat ilmu itu, apa hakikat kebenaran dan kenyataan yang inheren dengan pengetahuan ilmiah, yang tidak terlepas dari persepsi filsafat tentang apa dan bagaimana (yang) “Ada” itu (being Sein, het zijn). Sistematika Filsafat
  • 6. 2. Epistemologi ilmu Meliputi sumber, sarana, dan tatacara mengunakan sarana tersebut untuk mencapai pengetahuan (ilmiah). Perbedaan mengenal pilihan landasan ontologik akan dengan sendirinya mengakibatkan perbedaan dalam menentukan sarana yang akan kita pilih. Akal (Verstand), akal budi (Vernunft) pengalaman, atau komunikasi antara akal dan pengalaman, intuisi, merupakan sarana yang dimaksud dalam epistemologik. Sistematika Filsafat
  • 7. 3. Aksiologi llmu Meliputi nilal-nilal (values) yang bersifat normatif dalam pemberian makna terhadap kebenaran atau kenyataan sebagaimana kita jumpai dalam kehidupan kita yang menjelajahi berbagai kawasan, seperti kawasan sosial, kawasan simbolik atau pun fisik-material. Lebih dari itu nilai-nilai juga ditunjukkan oleh aksiologi ini sebagai suatu conditio sine qua non yang wajib dipatuhi dalam kegiatan kita, baik dalam melakukan penelitian maupun di dalam menerapkan ilmu. Sistematika Filsafat
  • 8. Pada tahap awal kelahiran filsafat, apa yang disebut filsafat itu sesungguhnya mencakup seluruh ilmu pengetahuan. Cabang-cabang Filsafat filsafat itu berkembang sedemikian rupa menjadi semakin rasional dan semakin sistematis. lahirlah berbagai disiplin ilmu pengetahuan yang satu per satu mulai memisahkan diri dari filsafat cabang-cabang filsafat.
  • 9. Plato (427–347 S.M) membedakan lapangan atau bidang-bidang filsafat ke dalam: a) Dialektika, yang mengandung persoalan ide-ide atau pengertian-pengertian umum; b) Fisika, yang mengandung persoalan dunia materi; c) Etika, yang mengandung persoalan baik dan buruk. Cabang-cabang Filsafat Aristoteles (382–322 S.M) berpendapat bahwa filsafat dapat dibagi ke dalam empat cabang yaitu: a) Logika, yang merupakan ilmu pendahuluan bagi Filsafat; b) Filsafat Teoritis, yang mencakup tiga bidang, yaitu: Fisika, Matematika, dan Metafisika; c) Filsafat Praktis, yang mencakup tiga bidang yaitu: Etika, Ekonomi, dan Politik; d) Poetika (kesenian).
  • 10. H. De Vos (1987) menggolongkan filsafat ke dalam: a) Metafisika (pemikiran di luar kebendaan); b) Logika (cara berpikir benar); c) Ajaran tentang Ilmu Pengetahuan; d) Filsafat Alam; e) Filsafat Kebudayaan; f) Filsafat Sejarah; g) Etika (masalah baik dan buruk); h) Estetika (masalah keindahan dan seni); i) Antropologi (masalah yang berkaitan dengan manusia). Cabang-cabang Filsafat Endang Saifuddin Anshori (1987) membagi cabang-cabang filsafat sebagai berikut: a) Metafisika, cabang filsafat yang mengkaji tentang hakikat yang ada dibalik fisika, tentang hakikat yang bersifat transenden, di luar atau di atas jangkauan pengalaman manusia; b) Logika, cabang filsafat yang mengkaji tentang pikiran yang benar dan yang salah; c) Etika, cabang filsafat yang mengkaji tentang tingkah laku yang baik dan yang buruk; d) Estetika, cabang filsafat yang mengkaji tentang kreasi yang indah dan yang jelek.
  • 11. Pendekatan Definisi Pendekatan Definisi dipergunakan untuk memahami filsafat melalui berbagai definisi yang dikemukakan oleh para ahli. Dalam hubungan ini penelusuran asal kata (etimologis) menjadi penting, mengingat kata filsafat itu sendiri pada dasarnya merupakan kristalisasi atau representasi dari konsep-konsep yang terdapat dalam definisi itu sendiri. Dengan demikian pemahaman atas kata filsafat itu sendiri akan sangat membantu dalam memahami definisi filsafat. Pendekatan dalam Mempelajari Filsafat
  • 12. Pendekatan Sistematika Pendekatan Sistematika bertujuan memahami objek formal filsafat dengan menelaah objek materialnya. Objek material filsafat adalah semua yang ada dengan berbagai variasi substansi dan tingkatan. Objek material ini bisa ditelaah dari berbagai sudut pandang sesuai dengan fokus keterangan yang diinginkan. Variasi fokus telaahan yang mengacu pada objek formal ini melahirkan berbagai bidang kajian dalam filsafat yang menggambarkan sistematika filsafat. Pendekatan dalam Mempelajari Filsafat
  • 13. Pendekatan Tokoh Pendekatan Tokoh dimaksudkan untuk memahami pemikiran para filsuf. Pada umumnya para filsuf jarang membahas secara tuntas seluruh wilayah filsafat. Seorang filsuf biasanya mempunyai fokus utama dalam pemikiran filsafatnya. Dalam pendekatan ini seseorang mencoba mendalami filsafat melalui penelaahan pada pemikiran pemikiran yang dikemukakan oleh para filsuf, yang terkadang mempunyai kekhasan tersendiri, sehingga membentuk suatu aliran filsafat tertentu. Oleh karena itu, pendekatan tokoh juga dapat dikelompokkan sebagai pendekatan aliran, meskipun tidak semua filsuf memiliki aliran tersendiri. Pendekatan dalam Mempelajari Filsafat
  • 14. Pendekatan Sejarah Pendekatan Sejarah berusaha memahami filsafat dengan melihat aspek sejarah dan perkembangan pemikiran filsafat dari waktu ke waktu dengan melihat kecenderungan- kecenderungan umum sesuai dengan semangat zamannya. Kemudian dilakukan periodisasi untuk melihat perkembangan pemikiran filsafat secara kronologis. Pendekatan dalam Mempelajari Filsafat
  • 15. 1. Keheranan Manusia punya perasaan keheranan atau rasa heran merupakan awal dari kegiatan berfilsafat, sebagaimana pendapat sebagian filsuf. Plato mengatakan bahwa mata kita mengamati bintang-bintang, matahari dan langit. Pengamatan ini memberi dorongan untuk menyelidiki, dan penyelidikan ini berasal dari filsafat. Keheranan dalam filsafat, termasuk Filsafat Ilmu, melahirkan sikap rasa ingin tahu (curiosity) yang sangat mendalam sehingga mengerahkan segala daya pikiran (penalaran) yang sistematis, reflektif, dan bahkan kritis untuk menelaah objek-objek kajiannya. Latar Belakang Pemikiran Filsafat
  • 16. 2. Kesangsian Latar belakang lain munculnya pemikiran filsafat adalah kesangsian. Kesangsian merupakan sumber utama bagi pemikiran manusia, yang menuntun manusia untuk melakukan kajian-kajian filsafat. Kesangsian yang dimaksud merupakan salah satu unsur metodis filsafat (suatu metode dalam berfilsafat), sebagaimana pemikiran Descartes di atas, bukan kesangsian yang bersifat abadi. Kesangsian hanyalah suatu “jalan” untuk mencapai tujuan (kepastian). Manusia harus meragukan atau menyangsikan segala sesuatu sebelum memperoleh pengetahuan yang benar atau yang sesungguhnya. Ketika manusia mampu menemukannya, maka tidak lagi perlu merasa ragu, sehingga kesangsian beralih menjadi keyakinan karena adanya kepastian. Latar Belakang Pemikiran Filsafat
  • 17. 3. Kesadaran dan Keterbatasan Manusia merasa bahwa dirinya sangat terbatas dan terikat, terutama pada saat mengalami penderitaan atau kegagalan. Dengan kesadaran akan keterbatasan dirinya, manusia mulai berfilsafat, yaitu mulai memikirkan bahwa di luar manusia yang terbatas, pasti ada sesuatu yang tidak terbatas. Dalam konteks pemikiran Filsafat Ilmu, pengetahuan ilmiah (ilmu) merupakan objek yang harus dikaji secara mendalam dan berkesinambungan. Ini dikarenakan ilmu menghasilkan pengetahuan-pengetahuan yang tentatif dan relatif, yang bersumber dari pengalaman-pengalaman inderawi yang terbatas pada dimensi ruang dan waktu. keterbatasan ilmu hasil penyelidikan para ilmuwan tersebut telah menimbulkan kesadaran para ahli Filsafat Ilmu untuk mengkritisi, memperbaiki, dan menyempurnakannya ke arah yang lebih baik. Latar Belakang Pemikiran Filsafat
  • 18. 3. Kesadaran dan Keterbatasan Manusia merasa bahwa dirinya sangat terbatas dan terikat, terutama pada saat mengalami penderitaan atau kegagalan. Dengan kesadaran akan keterbatasan dirinya, manusia mulai berfilsafat, yaitu mulai memikirkan bahwa di luar manusia yang terbatas, pasti ada sesuatu yang tidak terbatas. Dalam konteks pemikiran Filsafat Ilmu, pengetahuan ilmiah (ilmu) merupakan objek yang harus dikaji secara mendalam dan berkesinambungan. Ini dikarenakan ilmu menghasilkan pengetahuan-pengetahuan yang tentatif dan relatif, yang bersumber dari pengalaman-pengalaman inderawi yang terbatas pada dimensi ruang dan waktu. keterbatasan ilmu hasil penyelidikan para ilmuwan tersebut telah menimbulkan kesadaran para ahli Filsafat Ilmu untuk mengkritisi, memperbaiki, dan menyempurnakannya ke arah yang lebih baik. Latar Belakang Pemikiran Filsafat
  • 19. 1) Tahap atau masa Yunani kuno (Abad ke-6 S.M sampai akhir Abad ke-3 S.M); 2) Tahap atau masa Abad Pertengahan (akhir Abad ke-3 S.M sampai awal Abad ke 15 Masehi); 3) Tahap atau masa Modern (akhir Abad ke-15 M sampai Abad ke- 19 Masehi); 4) Tahap atau masa dewasa ini atau filsafat kontemporer (Abad ke- 20 Masehi). Sejarah Singkat Perkembangan Filsafat
  • 20. 1) Tahap atau masa Yunani kuno (Abad ke-6 S.M sampai akhir Abad ke-3 S.M) Sejarah Singkat Perkembangan Filsafat tahap awal kelahiran filsafat, pengetahuan filosofis masih menampakkan diri sebagai suatu bentuk mitologi, atau bercampur dengan dongeng- dongeng yang dipercayai oleh Bangsa Yunani. Baru sesudah Thales (624-548 S.M) mengemukakan pertanyaan aneh pada waktu itu, pengetahuan mitologis berubah menjadi suatu bentuk pemikiran rasional (logos). Thales mempertanyakan tentang apa sebenarnya bahan penciptaan alam semesta ini? (What is the nature of the world stuff?). - Thales menjawab bahwa asas dari alam semesta adalah “air” (Water is the basic principle of the universe). - Anaximandros (610-540 S.M) mengatakan bahwa Arche is to Apeiron. Apeiron (yang tak terbatas) adalah sesuatu yang paling awal dan abadi. - Pythagoras (580-500 S.M) menyatakan bahwa hakikat alam semesta adalah bilangan. - Demokritos (460-370 S.M) berpendapat hakikat alam semesta adalah atom. - Anaximenes (585-528 S.M) menyatakan udara. - Herakleitos (544-484 S.M) menjawab asal hakikat alam semesta adalah api, dan dia berpendapat bahwa di dunia ini tak ada yang tetap, semuanya mengalir. Dengan kata lain, segala yang ada senantiasa mengalami perubahan.
  • 21. 2. Tahap atau masa Abad Pertengahan (akhir Abad ke-3 S.M sampai awal Abad ke 15 Masehi) Sejarah Singkat Perkembangan Filsafat Menurut A. Epping. O.F.M. et. al (1983), ciri pemikiran filsafat pada Abad Pertengahan adalah: a. Ciri berfilsafatnya dipimpin oleh Gereja b. Berfilsafat di dalam lingkungan ajaran Aristoteles c. Berfilsafat dengan pertolongan Augustinus - Filsafat Abad Pertengahan sering juga disebut filsafat skolastik, yakni filsafat yang mempunyai corak keagamaan, dan mengabdi pada teologi. - Pemikiran-pemikiran yang mencoba melihat agama dari perspektif filosofis terjadi, baik di dunia Islam maupun Kristen, sehingga para ahli mengelompokkan filsafat skolastik ke dalam filsafat Skolastik Islam dan filsafat Skolastik Kristen. - Di dunia Islam lahir filsuf-filsuf terkenal seperti Al-Kindi (801-865 M), Al-Farabi (870-950 M), Ibnu Sina (980-1037 M), Al-Ghazali (1058-1111 M), dan Ibnu Rusyd (1126-1198 M). Sementara di dunia Kristen lahir Filsuf-filsuf antara lain seperti Peter Abelardus (1079-1180), Albertus Magnus (1203-1280 M), dan Thomas Aquinas (1225-1274).
  • 22. 3. Tahap atau masa Modern (akhir Abad ke-15 M sampai Abad ke-19 Masehi) Sejarah Singkat Perkembangan Filsafat Kebangkitan kembali otoritas rasio mewarnai jaman modern yang dipelopori oleh Rene Descartes (1596-1650). Dia adalah filsuf yang berjasa dalam merehabilitasi dan mengotonomisasi kembali rasio yang sebelumnya hanya menjadi “tawanan” teologi. Di antara pemikiran Descartes yang sangat penting adalah diktum kesangsian, cogito ergo sum, yang biasa diartikan “saya berpikir, maka saya ada”. Dengan ungkapan ini posisi rasio sebagai sumber pengetahuan menjadi semakin kuat. Ajaran ini punya pengaruh yang cukup besar bagi perkembangan pengetahuan. Segala sesuatu bisa disangsikan, tetapi subjek yang berpikir menguatkan kepada suatu kepastian. - Kant dianggap sebagai tokoh sentral dalam jaman modern dengan pernyataannya yang terkenal sapere aude (berani berpikir sendiri). Munculnya pemikiran August Comte (1798-1857) tentang Positivisme tentang tiga tahapan atau tingkatan cara berpikir manusia dalam berhadapan dengan alam semesta yaitu: Teologis, Metafisik, dan Positif. - Pada Tingkatan Teologis, manusia belum bisa memahami hal-hal yang berkaitan dengan sebab akibat. Segala kejadian di alam semesta merupakan akibat dari suatu perbuatan Tuhan, manusia hanya bersifat pasrah, dan yang dapat dilakukan adalah memohon pada Tuhan agar dijauhkan dari berbagai bencana. - Tingkatan Metafisik merupakan suatu variasi dari cara berpikir teologis, di mana Tuhan atau dewa-dewa diganti dengan kekuatan-kekuatan abstrak, misalnya dengan istilah kekuatan alam. manusia mulai menemukan keberanian dan merasa bahwa kekuatan yang menimbulkan bencana dapat dicegah dengan memberikan berbagai sajian-sajian sebagai penolak bala atau bencana. - Tingkatan Positif (Etat Positive), sebagai tahapan terakhir, manusia sudah menemukan pengetahuan yang cukup untuk menguasai alam.
  • 23. 4. Tahap atau masa dewasa ini atau filsafat kontemporer (Abad ke-20 Masehi). Sejarah Singkat Perkembangan Filsafat Kelahiran Posmodernisme (Postmodernism) yang narasi awalnya dikemukakan oleh Daniel Bell dalam bukunya The Cultural Contradiction of Capitalism, bahwa etika kapitalisme yang menekankan kerja keras, individualitas, dan prestasi telah berubah menjadi hedonis konsumeristis. - Posmodernisme pada dasarnya merupakan pandangan yang tidak atau kurang mempercayai narasi-narasi universal serta kesamaan dalam segala hal. Paham ini lebih memberikan tempat pada narasi-narasi kecil dan lokal yang berarti lebih menekankan pada keberagaman dalam memaknai kehidupan. Sebagai reaksi dan bentuk penolakan terhadap pemikiran-pemikiran modernisme (yang diilhami oleh filsafat Jaman Modern). Posmodernisme kini berkembang dalam berbagai versi filsafat kontemporer, dengan corak dan nuansa yang berbeda. - Posmodernisme menawarkan cara-cara baru untuk berfilsafat, dan mengemukakan sudut pandang yang berbeda dalam memahami ilmu pengetahuan sebagaimana tercermin dari pandangan-pandangan pospositivistik atau anti positivistik yang dikemukakan oleh para filsuf kontemporer (Abad ke-20) dalam bidang kajian Filsafat Ilmu.
  • 24. Kesalahpahaman Belajar Filsafat • Filsafat adalah sesuatu yang serba rahasia, mistis dan aneh. • Filsafat dianggap sebagai ilmu yang paling istimewa, yang hanya dapat dipahami oleh orang-orang jenius. • Filsafat tidak berharga untuk dipelajari, karena tidak memiliki kegunaan praktis. • Filsafat tidak dapat dikatakan sebagai suatu disiplin ilmiah, karena filsafat mempelajari apa saja, dan tidak mengacu hanya pada satu obyek tertentu. • Filsafat di satu pihak hanya diperlakukan sebagai budak atau pelayan teologi, dan di lain pihak dituding sebagai alat iblis yang terkutuk. • Filsafat merupakan sesuatu yang tidak jelas, kacau balau, tidak ilmiah, penuh dengan pertikaian dan perselisihan pendapat, tidak mengenal sistem dan metode, tidak tertib, dan juga tidak terarah. • Filsafat selaku induk segala ilmu pengetahuan kini telah renta dan mandul. Ia tidak mampu dan memang tak mungkin lagi untuk mengandung dan melahirkan, sehingga filsafat memang benar-benar tidak berguna lagi.