Dokumen tersebut membahas tentang karies gigi, yang merupakan proses demineralisasi enamel gigi akibat asam yang dihasilkan bakteri dalam biofilm oral dari fermentasi karbohidrat. Proses ini dapat dicegah dengan menjaga keseimbangan antara demineralisasi dan remineralisasi dengan mengurangi frekuensi asupan gula serta menjaga kesehatan mulut dan gigi."
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai anatomi dan bagian-bagian mulut serta penjelasan singkat tentang beberapa penyakit mulut seperti bau mulut, sariawan, radang mulut, glossitis, luka busuk, infeksi gusi, dan virus herpes simpleks dan coxsackle.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai lidah, terutama struktur, fungsi, dan cara kerja indra pengecap pada lidah. Lidah dilapisi oleh lapisan epitelium yang mengandung kelenjar lendir dan tunas pengecap yang berfungsi sebagai reseptor rasa. Terdapat empat rasa dasar yaitu manis, asam, pahit, dan asin yang dirasakan oleh tunas pengecap yang tersebar di permukaan lidah.
Dokumen tersebut membahas tentang karies gigi, yang merupakan proses demineralisasi enamel gigi akibat asam yang dihasilkan bakteri dalam biofilm oral dari fermentasi karbohidrat. Proses ini dapat dicegah dengan menjaga keseimbangan antara demineralisasi dan remineralisasi dengan mengurangi frekuensi asupan gula serta menjaga kesehatan mulut dan gigi."
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai anatomi dan bagian-bagian mulut serta penjelasan singkat tentang beberapa penyakit mulut seperti bau mulut, sariawan, radang mulut, glossitis, luka busuk, infeksi gusi, dan virus herpes simpleks dan coxsackle.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai lidah, terutama struktur, fungsi, dan cara kerja indra pengecap pada lidah. Lidah dilapisi oleh lapisan epitelium yang mengandung kelenjar lendir dan tunas pengecap yang berfungsi sebagai reseptor rasa. Terdapat empat rasa dasar yaitu manis, asam, pahit, dan asin yang dirasakan oleh tunas pengecap yang tersebar di permukaan lidah.
Dokumen tersebut membahas tentang perawatan mulut (oral hygiene) dan penyebab serta cara mengatasi bau mulut (halitosis). Perawatan mulut penting untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan menghindari pertumbuhan bakteri berbahaya melalui sikat gigi dua kali sehari, pembersihan antar gigi, dan obat kumur. Bau mulut dapat disebabkan oleh kebersihan mulut yang buruk, penyakit gusi, obat-obatan,
Buku panduan ini memberikan informasi tentang peran dokter gigi kecil di sekolah untuk meningkatkan kesehatan gigi siswa, meliputi cara yang benar dalam menyikat gigi, makanan yang baik bagi gigi, dan pentingnya periksa gigi berkala.
Dokumen tersebut membahas tentang empat penyakit gigi dan mulut yaitu gigi berlubang, plak gigi, karang gigi, dan sakit gusi. Penyakit-penyakit tersebut dapat menjadi gejala awal dari penyakit berbahaya lainnya jika tidak ditangani dengan baik."
Dokumen tersebut membahas berbagai penyakit yang dapat menyerang lidah seperti sariawan, kanker lidah, geographic tongue, atrofic glossitis, fissured tongue, coated tongue, glossopyrosis dan glosoptosis. Penyebabnya bervariasi mulai dari kekurangan vitamin, infeksi, alkohol, rokok, hingga kebersihan mulut yang buruk. Untuk mencegahnya perlu menjaga kebersihan mulut dengan menggosok gigi, membersihkan lidah, serta meng
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang indera pengecap dan strukturnya, mekanisme kerjanya, serta kelainan dan penyakit yang dapat terjadi. Lidah terdiri atas berbagai jenis papila dan tunas pengecap yang berfungsi sebagai reseptor rasa. Makanan yang terdeteksi lidah akan diteruskan ke otak untuk mengenali rasa. Kelainan seperti sariawan dan kanker lidah dapat terjadi akibat berbagai faktor.
Penderita diabetes dan hipertensi rentan terhadap berbagai gangguan kesehatan mulut seperti xerostomia, kandidiasis, gingivitis, karang gigi, dan karies gigi. Perawatan mulut pada kedua kondisi ini mencakup pencegahan infeksi melalui kebersihan mulut yang baik serta pengobatan gangguan yang ada.
Dokumen tersebut membahas tentang karies gigi, yaitu kerusakan jaringan keras gigi yang disebabkan oleh asam hasil fermentasi bakteri pada karbohidrat. Karies ditandai dengan terbentuknya bercak putih pada permukaan gigi dan dapat berkembang menjadi lubang. Pemeriksaan radiograf diperlukan untuk menegakkan diagnosis. Penanganannya meliputi pembersihan karies, restorasi, atau ekstraksi jika terjadi infeksi pulpa
Dokumen tersebut membahas tentang perawatan mulut (oral hygiene) dan penyebab serta cara mengatasi bau mulut (halitosis). Perawatan mulut penting untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan menghindari pertumbuhan bakteri berbahaya melalui sikat gigi dua kali sehari, pembersihan antar gigi, dan obat kumur. Bau mulut dapat disebabkan oleh kebersihan mulut yang buruk, penyakit gusi, obat-obatan,
Buku panduan ini memberikan informasi tentang peran dokter gigi kecil di sekolah untuk meningkatkan kesehatan gigi siswa, meliputi cara yang benar dalam menyikat gigi, makanan yang baik bagi gigi, dan pentingnya periksa gigi berkala.
Dokumen tersebut membahas tentang empat penyakit gigi dan mulut yaitu gigi berlubang, plak gigi, karang gigi, dan sakit gusi. Penyakit-penyakit tersebut dapat menjadi gejala awal dari penyakit berbahaya lainnya jika tidak ditangani dengan baik."
Dokumen tersebut membahas berbagai penyakit yang dapat menyerang lidah seperti sariawan, kanker lidah, geographic tongue, atrofic glossitis, fissured tongue, coated tongue, glossopyrosis dan glosoptosis. Penyebabnya bervariasi mulai dari kekurangan vitamin, infeksi, alkohol, rokok, hingga kebersihan mulut yang buruk. Untuk mencegahnya perlu menjaga kebersihan mulut dengan menggosok gigi, membersihkan lidah, serta meng
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang indera pengecap dan strukturnya, mekanisme kerjanya, serta kelainan dan penyakit yang dapat terjadi. Lidah terdiri atas berbagai jenis papila dan tunas pengecap yang berfungsi sebagai reseptor rasa. Makanan yang terdeteksi lidah akan diteruskan ke otak untuk mengenali rasa. Kelainan seperti sariawan dan kanker lidah dapat terjadi akibat berbagai faktor.
Penderita diabetes dan hipertensi rentan terhadap berbagai gangguan kesehatan mulut seperti xerostomia, kandidiasis, gingivitis, karang gigi, dan karies gigi. Perawatan mulut pada kedua kondisi ini mencakup pencegahan infeksi melalui kebersihan mulut yang baik serta pengobatan gangguan yang ada.
Dokumen tersebut membahas tentang karies gigi, yaitu kerusakan jaringan keras gigi yang disebabkan oleh asam hasil fermentasi bakteri pada karbohidrat. Karies ditandai dengan terbentuknya bercak putih pada permukaan gigi dan dapat berkembang menjadi lubang. Pemeriksaan radiograf diperlukan untuk menegakkan diagnosis. Penanganannya meliputi pembersihan karies, restorasi, atau ekstraksi jika terjadi infeksi pulpa
1. Nama: Fahriansyah Maulana Sudirman
NPM: 1906297056
Matkul: IPTEKDOKGI→ IKGMP
HALITOSIS
● Halitosis, dari bahasa Latin untuk nafas halitosis, adalah bau mulut. Halitosis adalah
masalah yang mirip dengan bau badan dan menjadi perhatian serius oleh banyak
penderita karena memiliki konotasi negatif, tidak hanya mempengaruhi citra diri
pasien, tetapi juga sikap orang lain terhadap pasien. (Scully C, 2013)
2. ● Bau mulut sering terjadi pada saat bangun (nafas pagi) dan biasanya merupakan
konsekuensi dari aliran saliva yang rendah dan pembersihan mulut selama tidur. Ini
disebut 'physiological halitosis', jarang memiliki makna khusus, dan dapat segera
diperbaiki
● Halitosis menjadi masalah karena Halitosis adalah masalah yang mirip dengan bau
badan dan menjadi perhatian serius oleh banyak penderita karena memiliki konotasi
negatif, tidak hanya mempengaruhi citra diri pasien, tetapi juga sikap orang lain
terhadap pasien.
● 'halitosis fisiologis' → konsekuensi dari aliran saliva yang rendah dan pembersihan
mulut selama tidur. → diperbaiki dengan makan, membersihkan mulut dan membilas
mulut dengan air bersih.
● Selain itu Oral malodor merupakan konsekuensi dari kebiasaan seperti merokok atau
minum alkohol, atau makan berbagai makanan seperti durian, bawang putih, bawang
merah atau rempah-rempah, dan kubis, kembang kol atau lobak→ Menghindari
kebiasaan dan makanan tersebut adalah pencegahan terbaik.
● Halitosis lebih ke symptoms. mulai dari gigi berlubang atau penyakit sistemik.
● Recent finding→ covid.
● apa semua halitosis harus dari penyakit→ tidak
● 10% → Bisa dari systemic disease
● Yg perlu di take notes adalah treatmentnya
● Pasti treatmentnya ada yg dr oral atau sistemik itu berbeda, atau keduanya
● Paling besar itu karena intra oral penyebabnya
● Faktor2 terbesar yang bisa menyebabkan halitosis
● Diluar daripada intra oral cavity problems → ada faktor yang berpengaruh juga
seperti sistemik disease
3. ● Yang paling banyak disebabkan karena periodontal.
● 60% dari periodontitis → Paling banyak dan juga tongue coating
● How to advise the patient menjaga gigi dan mulut selain tooth brush → Penggunaan
dental floss & sikat lidah → Untuk membersihkan tongue coating
● Kasus terbesar yang sering ditemukan pada pasien pasien yang mengalami halitosis
itu karena periodontal atau karena tongue coating
● Ada bakteri anaerob. paling banyak di daerah gusi.
● Halitosis produksi gas→ per berat kondisi periodontal.
4. ● Orang merokok sama yg tidak merokok→ lebih tidak mudah berdarah yang
merokok– karena kandungan nikotin dalam rokok bertindak sebagai vasokonstriksi.
makanya jarang berdarah.
● Ada juga tentang habit, ada juga terkait dengan stress
● Ada yang stress related to oral malodor
● Smoking and periodontitis adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan
● Orang yg smoking dia akan punya oral hygiene yang lebih tidak baik dibanding yang
smoking, karena ada retensi plak, tongue coating dsb
● Di orang-orang yang merokok pasti dia memiliki kondisi periodontitis yang buruk
● Ketika terjadi periodontitis, ada bbrp bakteri → termasuk fusobacterium nucleatum
dan p gingivalis
● Daerah dorsum kondisi anaerobnya lebih tinggi.
● kenapa orang yang xerostomia buruk . → sistem oral clearance. salivary flow rate
berkurang, faktor protektif berkurang.
● Yang di bagian belakang → Tempatnya bakteri anaerobic → makanya tongue coating
plg banyak di ⅓ belakang lidah
● Ditambah kalau salivary flownya rendah → Jadi proses pembersihannya atau self
efficacy akan menurun
● Ketika bakteri anaerobic bercampur dengan substrat → muncul oral malodor
● Tongue coating biasanya dorsal dan belakang karena tempatnya anaerobic
● Di belakang juga self efficacy akan menurun
● Berkait dengan flow of food, jadi ini yang menyebabkan sisa-sisa makanan yang tidak
dibersihkan menumpuk dan menempel di daerah belakang
● Fisiologis atau bentuk anatomis dari daerah dorsum lidah
● Xerostomia condition
5. ● Adanya jumlah saliva yg berkurang saat tidur
● Ada clear saliva kalau flow rate saliva
○ Kala unstimulated → 0,3 - 0,4 ml/min
○ 1 - 3 ml/min yang stimulated → Saat digunakan untuk mastikasi, atau diberi
parafin
● Rate saliva yg normal tentu akan lebih mudah pembersihannya, kalau yang jarang
minum atau salivary flownya sangat kurang → Sticky saliva atau xerostomia
● Implikasi dari xerostomia itu tidak hanya saliva ada dari hal lain.
● Dalam kondisi diam, normal resting saliva akan keluar
● Memudahkan saliva untuk membersihkan dari tongue coating tsb
● Kalau salivanya sticky, jarang minum air putih terus ada drug related condition yg
bisa menyebabkan xerostomia
6. ● Systemic disease → Ini banyak disebabkan oleh penyakit yg diderita; renal/liver
failure
● Digestive atau blood disease
● Faktor risiko lainnya yg memperberat → Drinking and smoking
● Orang-orang yg senang minum alkohol bisa menghasilkan asetaldehid jd bikin
malodor
● Respiratory problems juga bisa menyebabkan malodor
- 2 gabungan gas ini biasanya bercampur. jadi proporsi besar 2 gas ini pada mulut ,
namun ada gas lainnya lagi sebenarnya→ Dimethyl sulfate
7. - VSC → Kalau mau ngukur oral malodor, indikatornya gas, nah itu disingkat VSC
- Ada 3 komponen
- Hydrogen sulfide
- Methyl mercaptan
- Dimethyl sulfate
- Yang paling berperan penting itu 2 gas : Hydrogen sulfide & methyl mercaptan
- Kalau dia mengalami periodontitis → Kedua gas ini kelihatan sekali konsentrasinya→
makanya bisa dibilang 2 gas ini sangat mendominasi dibanding yang satunya lagi
- Hydrogen sulfide & methyl mercaptan merupakan 2 gas yang paling besar terhadap
oral malodor
● Resting saliva biasanya lebih rendah
● Kalau misalnya di resting itu rendah drpd 0,1 ml/menit → Bisa terjadi cause of
xerostomia
8. ● Penyebab xerostomia
○ Mouth breathing
○ Kurang minum air
○ Stress, tension
○ Keringat berlebih
○ Kurangnya mengunyah ketika makan
○ Penggunaan pasta berlebih
Catatan
● Toothpaste mengandung detergen → Bisa menyebabkan xerostomia
● Makan makanan manis → kurang cairan
● Penggunaan toothpaste → berkaitan dengan komponen pasta gigi itu sendiri
○ Fluoride, detergen
○ Kalau kebanyakan deterjen → bisa menyebabkan xerostomia
9. - Makanan yang bisa hilangkan bau mulut yaitu makanan yang terdapat kandungan
ZINC→ Selain itu juga ada ikan dan makanan laut, rumput lain , kacang, biji-bijian,
dan grain crops.
- Mouthwash banyak mengandung Zinc
- Mouthwas banyak fungsinya, ada yang cuman masking bau mulut, atau yang
mengandung fluoride, atau yang sebagai antibakteri (CHX) → Penggunaan
mouthwash tergantung tujuannya mau digunakan seperti apa, yg banyak beredar
Listerine (umumnya sebagai mask agent, atau menyamarkan tapi tidak mengobati)
- Salah satu faktor lainnya dari saliva → konsumsi makan-makan yang kaya dengan
zinc → biasanya untuk eliminasi bau
- Mouthwash yang biasanya digunakan atau ingredients dr mouthwash yang digunakan
untuk oral malodor
- CPC dan CHX → untuk menghilangkan bau mulutnya
10. ● Fungsi lain saliva
○ Netralisasi action sehingga pH normal tidak asam, tidak basa
● Ada self cleansing untuk menghilangkan bau mulut
● 2 gas tadi terbesar
● 3 komponen gas ini diproduksinya di saliva, gingival crevices, and tongue
● Makanya kalau ada masalah di ketiganya itu akan semakin mudah bau mulut
● Tempat-tempatnya fast rate dari bakteri anaerobic utk metabolisme substrat
● Sebenarnya ada 700an gas yang bisa teridentifikasi atau komponen dari bau mulut
11. ● Tapi yang terbesar cuman 3 tadi dan utama 2 tadi
● Karena 3 gas yang dihasilkan bakteri anaerob di dalam rongga mulut
● Sebenarnya agas ini dihasilkan normalnya tp jumlahnya berbeda kalau udah patologis
● Proses bagaimana gas tersebut dihasilkan
● Yang paling berpengaruh itu PG sama fusobacterium nucleatum → Paling berperan
terhadap periodontitis atau pembentukan dr oral malodor
● Gimana mereka akan metabolisme substrat, substratnya dr makanan. Makanan yg
adhere di lidah kita atau yg terjebak masuk di periodontitis
● Atau lack of oral hygiene → Pasti akan ada substrat itu
● Terbentuk oral malodor
● Secara fisiologis gas ini dihasilkan
● Bakteri protease dan juga anaerobic gram negative bacteria
● Bisa eliminasi dari substratnya itu sendiri
12. ● Gas ini kalau adanya di gingival crevices/perio → Banyak menyebabkan efek yang
berkelanjutan. Selain bau mulut akan ada dampak-dampak lainnya
● Jadi jangan juga meremehkan bau mulut, terutama yg patologis karena itu kondisi
jaringan periodonsiumnya dan lain-lain harus di cek
● Baik oral malodor maupun perio, itu panahnya bolak balik
● klasifikasi baru 2014 tidak apa-apa tau ini aja dulu. sebenarnya ada 5
● Yang terbaru → British Dental Journal, new classification of oral malodor
● Physiologic halitosis → normal, gak ada masalah. Karena salivary flow ratenya
berkurang kalau bangun tidur
13. ● Kalau udah siang terus malam terus berhari-hari → Harus curiga ada pathologic
condition
● Ada IO atau EO (sistemik disease)
● Pseudohalitosis → Terkait dengan psychological condition → Orang lain tidak bilang
bau, tapi kita tidak pede. Jadi orang lain tidak merasakan tapi kita merasakan
● Halitophobia → Sudah didiagnosis sebenarnya dia gak bau mulut tp dia masih merasa
bau mulut. Atau dia yg sudah dapet perawatan tapi masih tidak percaya diri atau
memiliki kepercayaan dia bau mulut
● Nilai VCS bau mulut → 75 ppb (part per billion)
● Ketika bangun tidur → Naik tapi seiring dengan melakukan aktivitas oral activity
(sikat gigi, makan, minum) itu akan turun. Before lunch → Itu akan naik
● bau mulut memang ga pernah mencapai nilai 0 karena dalam kondisi fisiologis pun
itu tetap bau
● Karena produksi malam itu menurun dan tidak ada self cleansing
● Makanya saat bangun tidur, kondisi dari physiological condition jadi turun
● Misalnya kita sikat gigi dan sarapan dan tidak melakukan aktivitas rongga mulut itu
jadi turun lagi pas makan siang
14. ● laboratory biaya mahal dan besar alatnya.
● clinical portable dan bisa dibawa kemana-kemana lebih mudah dibanding laboratory
● Clinical → Klinis → Jadi kebanyakan lebih ke arah subjektif
● Kalau laboratory → Menggunakan gold standard atau alat (Objektif)
● Termasuk dengan self examination → Cek sendiri bisa, caranya jilat punggung tangan
atau pakai sendok lalu dicium
● Ada subjective assessment
○ Ditanya misal punya bau mulut atau ngga
○ Jd poin 1 hanya poin penunjang saja
● Tiap assessment pny + - nya
● Gold standar apa → Gas Chromatography
● Jangan ngecek licking wrist tes nya pas bangun kan jd bias
15. ● Smelling directly to the patient
● Jadi ada papan ters ada sedotan side by side → Buat org yg nyium + pasiennya
● Jadi pasien akan menghembuskan scr langsung ke dalam sedotan ini → Si pemeriksa
harus mencium
● Orang yg mencium sudah terkalibrasi → Sudah melakukan validity & reliability yang
panjang
● Menghembuskan jg gak kyk niup balon, tp perlahan dan ringan
● Kalau pake ini, akan ada persyaratan
○ Tidak boleh ngerokok sebelumnya
○ Tidak boleh makan pedas sebelumnya
○ Menghindari bawang atau makanan yang beraroma kuat lainnya
○ Tidak gargle mouthwash
16. ● Breathron itu tidak akan keliatan komponen gas yg paling tinggi→ Dia cuman
menunjukkan angka aja
● Dia tidak bisa menunjukan tiga komponen gas secara baik
● Alatnya kecil dan mudah dibawa kemana-mana dan resultnya tidak bisa tau gas mana
yang paling besar
17. ● Sudah jarang dipakai
● Ada selangnya terus nanti akan dihembuskan dan gasnya akan diukur fpbnya berapa
18. ● Ini bisa dibagi gasnya. jadi ketahuan yang mana besar.
● Di PH ada oral chroma→ Ini jauh lebih canggih
● Dia akan spesifik menganalisis tiga gas tadi
● Di Atasnya ada kotak bolong untuk di injectkan suntikan
● Jadi ada orang spuit 3 mm jarumnya di lepas terus pasien diminta untuk
menghembuskan secara perlahan nafas bisa terus membuka mulut terus spuitnya
masuk lalu ditarik biar bisa narik gas → Spuitnya dimasukkan terus push gasnya yg
masuk → Akan keluar hasil
● Bakal ketahuan kadar masing-masing gas
● Dia tdk menggunakan ppb, tapi menggunakan ng/mL
19. ● Bisa pakai ppb tapi dikonversi terlebih dulu
● Mirip dengan Oral chroma. Pakai spuitnya juga.
● Ada tabung gasnya → Akan analisis
● Spuitnya khusus jadi kayak besi
● Pasien diminta untuk menghembuskan terus gasnya akan mengalir dan masuk ke
detector
● Contoh penggunaan selangnya
● Menghembuskan secara perlahan
20. ● Sekarang sudah banyak yang muncul portable
● Bad breath detector
● Jadi hanya tekan power → hembuskan nafas → terus hasilnya akan keluar
● Terus ada kategorinya
● Penelitiannya tidak banyak
● Ada yg bilang yg portable ini hanya screening awal saja, tapi tidak untuk menegakkan
diagnosa jadi hanya untuk screening awal saja
● Ada juga yang bilang paper kalau tidak valid menggunakan aplikasi android
● Masih banyak pros and consnya mengenai portable checker ini
21.
22. - Sudah massal
- Sistem kerjanya mirip oral chroma atau halimeter
- Jadi dia mengenali VCS yang terbentuk dari infeksi covid 19 dalam nafas
- Apa bedanya nafas orang biasa dengan nafas yang kena covid dengan yg bau mulut
- Sensitivity & Specificity tinggi
24. REFERENSI:
1. Scully C. Oral and Maxillofacial Medicine The Basis of Diagnosis and Treatment. 3rd
ed. Churchill Livingstone. 2013
2. Regezi_ Joseph A - Oral Pathology 7th ed 2017
3. Scully - Oral And Maxillofacial Medicine.pdf. 1st ed. 2004.