HUBUNGAN KARAKTERISTIK PEKERJA, PENGGUNAAN APD DAN LAMA KERJA DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA PEKERJA DI STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) PALEMBANG TAHUN 2009
Dokumen tersebut merupakan prosiding seminar nasional yang membahas hasil-hasil penelitian dan pengkajian yang dilaksanakan di Palembang pada tahun 2010. Salah satu penelitian yang dilaporkan meneliti hubungan karakteristik pekerja, penggunaan alat pelindung diri, dan lama kerja dengan kejadian anemia pada pekerja stasiun pengisian bahan bakar umum di Palembang. Penelitian ini menemukan bahwa tidak terdapat hubungan
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang masalah kesehatan lingkungan dan pencemaran air. Disebutkan bahwa masalah kesehatan merupakan masalah yang kompleks dan berkaitan dengan faktor lingkungan. Pencemaran air dapat berasal dari limbah pertanian, domestik, dan industri yang mengandung zat berbahaya bagi kesehatan.
CAMPURAN PROPOLIS DAN GARAM KELAPA SEBAGAI BAHAN ANTIBAKTERI PLAK GIGI MIXED ...Repository Ipb
Dokumen tersebut membahas penelitian tentang aktivitas antibakteri campuran propolis dan garam kelapa terhadap bakteri penyebab plak gigi, Streptococcus mutans. Propolis dan garam kelapa diekstrak dan dicampur dengan berbagai konsentrasi untuk diuji aktivitas antibakterinya menggunakan metode hitungan cawan. Hasilnya, campuran propolis 6,25% dan garam kelapa 1 M memiliki aktivitas antibakteri tertinggi terhadap S. mutans diband
HUBUNGAN KONSUMSI LEMAK DENGAN KEJADIAN HIPERKOLESTEROLEMIA PADA PASIEN RAWAT...Sii AQyuu
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konsumsi lemak dengan kejadian hiperkolesterolemia pada pasien poliklinik jantung rumah sakit.
2. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara konsumsi lemak dan kejadian hiperkolesterolemia dengan nilai odds ratio 5,95.
3. Konsumsi lemak tinggi berhubungan dengan peningkatan resiko hiperkolesterolemia.
Dokumen tersebut merangkum hasil penelitian mengenai akumulasi logam berat timbal (Pb) pada dua jenis tumbuhan air yaitu Hydrilla verticillata dan Najas indica di perairan Sumatera Selatan beserta dampaknya terhadap kesehatan. Hasil penelitian menunjukkan kedua tumbuhan tersebut mampu mengakumulasi Pb dan kadar Pb tertinggi ditemukan pada Hydrilla verticillata di perairan alami. Pb d
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang masalah kesehatan lingkungan dan pencemaran air. Disebutkan bahwa masalah kesehatan merupakan masalah yang kompleks dan berkaitan dengan faktor lingkungan. Pencemaran air dapat berasal dari limbah pertanian, domestik, dan industri yang mengandung zat berbahaya bagi kesehatan.
CAMPURAN PROPOLIS DAN GARAM KELAPA SEBAGAI BAHAN ANTIBAKTERI PLAK GIGI MIXED ...Repository Ipb
Dokumen tersebut membahas penelitian tentang aktivitas antibakteri campuran propolis dan garam kelapa terhadap bakteri penyebab plak gigi, Streptococcus mutans. Propolis dan garam kelapa diekstrak dan dicampur dengan berbagai konsentrasi untuk diuji aktivitas antibakterinya menggunakan metode hitungan cawan. Hasilnya, campuran propolis 6,25% dan garam kelapa 1 M memiliki aktivitas antibakteri tertinggi terhadap S. mutans diband
HUBUNGAN KONSUMSI LEMAK DENGAN KEJADIAN HIPERKOLESTEROLEMIA PADA PASIEN RAWAT...Sii AQyuu
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konsumsi lemak dengan kejadian hiperkolesterolemia pada pasien poliklinik jantung rumah sakit.
2. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara konsumsi lemak dan kejadian hiperkolesterolemia dengan nilai odds ratio 5,95.
3. Konsumsi lemak tinggi berhubungan dengan peningkatan resiko hiperkolesterolemia.
Dokumen tersebut merangkum hasil penelitian mengenai akumulasi logam berat timbal (Pb) pada dua jenis tumbuhan air yaitu Hydrilla verticillata dan Najas indica di perairan Sumatera Selatan beserta dampaknya terhadap kesehatan. Hasil penelitian menunjukkan kedua tumbuhan tersebut mampu mengakumulasi Pb dan kadar Pb tertinggi ditemukan pada Hydrilla verticillata di perairan alami. Pb d
Dokumen tersebut membahas tentang kasus pasien wanita berusia 42 tahun dengan diagnosa peptic ulcer disease (PUD) yang diderita. Pasien mengeluh nyeri perut, muntah, dan berat badan berkurang. Pemeriksaan menunjukkan ulcer pada lambung tetapi tes Helicobacter pylori negatif. Dokter meresepkan obat omeprazole, claritromycin, dan amoxicillin untuk pengobatan PUD meski tes H. pylori negatif.
Jurnal ini membahas pengaruh konsentrasi timbal (Pb) terhadap daya survival Hydrilla verticillata. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan konsentrasi Pb. Hasil menunjukkan konsentrasi Pb mempengaruhi daya survival Hydrilla verticillata, dengan daya survival menurun hingga 20% pada konsentrasi 5, 10, 15 mg/l hingga hari ke-20. pH air juga turun akibat Pb, sehingga mempeng
PRESENTASI-LATIFAH HASIL RAPID 2009 utk seminar LPPM.pptBangJogan
Berdasarkan dokumen tersebut, penelitian ini membahas potensi fitofarmaka sebagai pencegah penyakit jantung koroner melalui penurunan kolesterol darah dan aktivitas antiaterosklerosis. Penelitian ini meliputi studi agronomi, ekstraksi, uji preklinik, dan uji klinik tahap I formula herbal penurun kolesterol. Hasil penelitian tahun 2007 menunjukkan formula berpotensi sebagai penurun kolesterol. Namun, hasil tahun 2008
pengaruh obat anti tuberkulosis kombinasi dosis tetap terhadap kadar asam uratMahira Bayu Adifta
Penelitian ini mengkaji pengaruh pengobatan tuberkulosis paru dengan obat antituberkulosis kombinasi dosis tetap terhadap kadar asam urat serum pada 41 pasien. Hasilnya menunjukkan kadar asam urat meningkat secara signifikan pada minggu ke-4 pengobatan dan tetap tinggi pada minggu ke-8, kemudian menurun pada minggu ke-12 meski belum ke level semula. Peningkatan disebabkan oleh pirazinamid dan etambutol yang men
Cara uji timbal (pb) dengan spektrofotometer serapan atom (ssa) nyalaUIN Alauddin Makassar
Sampel teh gelas diuji kandungan timbalnya (Pb) menggunakan spektrofotometer serapan atom setelah dihancurkan dengan asam nitrat dan dipanaskan hingga menjadi larutan jernih yang siap diukur kadarnya.
Dokumen tersebut membahas hasil penelitian tentang standar pelayanan rumah sakit gigi dan mulut (RSGM) Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember. Penelitian ini menilai kepatuhan mahasiswa tingkat profesi dalam melaksanakan prosedur kerja di berbagai laboratorium. Hasilnya menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa (92,3%) mematuhi prosedur kerja, terutama di laboratorium konservasi gigi dan bedah mulut
Dokumen tersebut membahas tentang hipertensi pada sopir truk di Kota Semarang. Secara khusus membahas tentang latar belakang masalah hipertensi pada sopir truk, rumusan masalah yang menanyakan faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan status tekanan darah pada sopir truk, serta tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor tersebut.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Usulan program kreativitas mahasiswa tentang inovasi salut tablet besi menggunakan pati bonggol pisang untuk mengurangi iritasi lambung.
2. Tujuannya adalah mengetahui efektivitas salut tablet besi dengan pati bonggol pisang dalam melepaskan zat besi secara lambat di lambung.
3. Penelitian ini akan menguji sediaan tablet besi yang disalut pati
TUGAS EKOTOKSIKOLOGI RUMAH SAKIT TEKNIK LINGKUNGANDiah Octarinie
Dokumen tersebut membahas ekotoksikologi pada rumah sakit dan limbah cairnya. Limbah cair rumah sakit dapat berbahaya karena mengandung zat racun, infeksius, dan radioaktif yang dapat mencemari lingkungan. Penelitian menguji parameter COD, BOD, pH, dan TSS pada limbah cair IPAL RSUD Banjarbaru dan hasilnya memenuhi baku mutu.
Similar to HUBUNGAN KARAKTERISTIK PEKERJA, PENGGUNAAN APD DAN LAMA KERJA DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA PEKERJA DI STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) PALEMBANG TAHUN 2009
Dokumen tersebut membahas tentang kasus pasien wanita berusia 42 tahun dengan diagnosa peptic ulcer disease (PUD) yang diderita. Pasien mengeluh nyeri perut, muntah, dan berat badan berkurang. Pemeriksaan menunjukkan ulcer pada lambung tetapi tes Helicobacter pylori negatif. Dokter meresepkan obat omeprazole, claritromycin, dan amoxicillin untuk pengobatan PUD meski tes H. pylori negatif.
Jurnal ini membahas pengaruh konsentrasi timbal (Pb) terhadap daya survival Hydrilla verticillata. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan konsentrasi Pb. Hasil menunjukkan konsentrasi Pb mempengaruhi daya survival Hydrilla verticillata, dengan daya survival menurun hingga 20% pada konsentrasi 5, 10, 15 mg/l hingga hari ke-20. pH air juga turun akibat Pb, sehingga mempeng
PRESENTASI-LATIFAH HASIL RAPID 2009 utk seminar LPPM.pptBangJogan
Berdasarkan dokumen tersebut, penelitian ini membahas potensi fitofarmaka sebagai pencegah penyakit jantung koroner melalui penurunan kolesterol darah dan aktivitas antiaterosklerosis. Penelitian ini meliputi studi agronomi, ekstraksi, uji preklinik, dan uji klinik tahap I formula herbal penurun kolesterol. Hasil penelitian tahun 2007 menunjukkan formula berpotensi sebagai penurun kolesterol. Namun, hasil tahun 2008
pengaruh obat anti tuberkulosis kombinasi dosis tetap terhadap kadar asam uratMahira Bayu Adifta
Penelitian ini mengkaji pengaruh pengobatan tuberkulosis paru dengan obat antituberkulosis kombinasi dosis tetap terhadap kadar asam urat serum pada 41 pasien. Hasilnya menunjukkan kadar asam urat meningkat secara signifikan pada minggu ke-4 pengobatan dan tetap tinggi pada minggu ke-8, kemudian menurun pada minggu ke-12 meski belum ke level semula. Peningkatan disebabkan oleh pirazinamid dan etambutol yang men
Cara uji timbal (pb) dengan spektrofotometer serapan atom (ssa) nyalaUIN Alauddin Makassar
Sampel teh gelas diuji kandungan timbalnya (Pb) menggunakan spektrofotometer serapan atom setelah dihancurkan dengan asam nitrat dan dipanaskan hingga menjadi larutan jernih yang siap diukur kadarnya.
Dokumen tersebut membahas hasil penelitian tentang standar pelayanan rumah sakit gigi dan mulut (RSGM) Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember. Penelitian ini menilai kepatuhan mahasiswa tingkat profesi dalam melaksanakan prosedur kerja di berbagai laboratorium. Hasilnya menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa (92,3%) mematuhi prosedur kerja, terutama di laboratorium konservasi gigi dan bedah mulut
Dokumen tersebut membahas tentang hipertensi pada sopir truk di Kota Semarang. Secara khusus membahas tentang latar belakang masalah hipertensi pada sopir truk, rumusan masalah yang menanyakan faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan status tekanan darah pada sopir truk, serta tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor tersebut.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Usulan program kreativitas mahasiswa tentang inovasi salut tablet besi menggunakan pati bonggol pisang untuk mengurangi iritasi lambung.
2. Tujuannya adalah mengetahui efektivitas salut tablet besi dengan pati bonggol pisang dalam melepaskan zat besi secara lambat di lambung.
3. Penelitian ini akan menguji sediaan tablet besi yang disalut pati
TUGAS EKOTOKSIKOLOGI RUMAH SAKIT TEKNIK LINGKUNGANDiah Octarinie
Dokumen tersebut membahas ekotoksikologi pada rumah sakit dan limbah cairnya. Limbah cair rumah sakit dapat berbahaya karena mengandung zat racun, infeksius, dan radioaktif yang dapat mencemari lingkungan. Penelitian menguji parameter COD, BOD, pH, dan TSS pada limbah cair IPAL RSUD Banjarbaru dan hasilnya memenuhi baku mutu.
Similar to HUBUNGAN KARAKTERISTIK PEKERJA, PENGGUNAAN APD DAN LAMA KERJA DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA PEKERJA DI STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) PALEMBANG TAHUN 2009 (20)
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
Monitoring dan Evaluasi Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis.pdf
HUBUNGAN KARAKTERISTIK PEKERJA, PENGGUNAAN APD DAN LAMA KERJA DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA PEKERJA DI STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) PALEMBANG TAHUN 2009
1. “Hasil – Hasil Riset Untuk Meningkatkan
KesejahteraanMasyarakat”
SEMINARNASIONAL
HASIL-HASIL PENELITIAN DAN PENGKAJIAN
Palembang, 13-14 Desember 2010
PROSIDING
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH
PROVINSISUMATERASELATAN
BEKERJASAMADENGAN
DEWAN RISET DAERAH SUMSEL DAN ASOSIASI PENELITISUMSEL
DRD
SUMSEL
Editor:
Prof. Dr. Ir. Siti Herlinda,M.Si.
Ir. Ernila Rizar, MM
OomKomalasari,S.Si.
Ir. M. Solichin,M.P.
Hamzah Hasyim,S.K.M.,M.K.M
Dr. Ir. M. Yamin Hasan,M.P.
Prof. Dr. JoniEmirzon,S.H, M.Hum
BudiRaharjo,STP,M.Si
3. iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan rahmat-Nya Prosiding ini dapat diterbitkan. Prosiding ini
merupakan hasil Simposium dan Seminar Nasional yang dilaksanakan di Hotel
Jayakarta Daira pada tanggal 13 – 14 Desember 2010.
Materi Seminar dikelompokkan ke dalam empat topik : pangan “Peran
Teknologi untuk Meningkatkan Ketahanan dan Keamanan Pangan“ (2) ekonomi
dan kemiskinan ”Grand Design Pengentasan Kemiskinan di Indonesia” (3)
kesehatan dan obat-obatan ”Jaminan Kesehatan dalam Rangka SJSN” (4)
otonomi daerah” Otonomi Daerah dalam Rangka Meningkatkan Kesejahteraan
Masyarakat ”.
Pada kesempatan ini kami menyampaikan rasa terima kasih kepada
pemakalah-pemakalah yang telah menyempatkan waktunya untuk menulis dan
menghadiri Simposium. Kepada pihak Dewan Riset Daerah Provinsi Sumatera
Selatan dan Asosiasi Peneliti Provinsi Sumatera Selatan, serta semua pihak yang
telah berperan aktif dalam kepanitian untuk melaksanakan simposium ini, kami
mengucapkan terima kasih dan pengharagaan yang setinggi-tingginya.
Semoga apa yang kita kerjakan dan hasilkan ini dapat memberikan
manfaat kepada kita semua.
Palembang, 13 Desember 2010
Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah
Provinsi Sumatera Selatan
Kepala,
Dr. Ekowati Retnaningsih, SKM, M.Kes
NIP 196303121989032007
4. ISBN 978-602-98295-0-1
Prosiding Seminar Nasional, 13-14 Desember 2010 1206
HUBUNGAN KARAKTERISTIK PEKERJA, PENGGUNAAN APD DAN LAMA
KERJA DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA PEKERJA DI STASIUN
PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) PALEMBANG TAHUN 2009
Nurhayati Ramli 1)
, Diah Navianti 1)
, M.Ihsan Tarmizi 1)
, Ummi kaltsum 2)
1)
Dosen Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes kementrian kesehatan Palembang
2)
. Staf Laboratorium klinik Prodia Palembang
ABSTRAK
Timah hitam atau lebih dikenal dengan sebutan timbal biasa digunakan
sebagai campuran bahan bakar bensin yang dijual hampir di setiap Stasiun
Pompa Bensin Umum (SPBU) di Palembang. Sebagian besar kendaraan
bermotor di Palembang masih menggunakan bensin bertimbal. Bensin bertimbal
ini merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan kejadian anemia
khususnya bagi pekerja SPBU yang telah bekerja dalam jangka waktu yang lama.
Anemia yang merupakan salah satu gejala keracunan timbal terjadi akibat
penurunan sintesis globin walaupun tak tampak adanya penurunan kadar zat besi
pada serum. Anemia ringan yang terjadi disertai dengan sedikit peningkatan kadar
ALA (Amino Levulinic Acid) urine. Anemia biasanya terjadi pada orang yang
terpapar timbal dalam jangka waktu lama. Misalnya pada penduduk yang tinggal
di sekitar industri yang menggunakan bahan tersebut dan para pekerja.
Penelitian ini merupakan penelitian analitik yaitu untuk mengetahui
hubungan karakteristik pekerja, penggunaan APD dan lama kerja dengan kejadian
anemia pada pekerja di Stasiun Pompa Bensin Umum (SPBU) Palembang tahun
2009. Teknik pengambilan 96 sampel ini dilakukan secara cluster random
sampling. Kemudian sampel tersebut diperiksa kadar hemoglobinnya di
laboratorium klinik dengan menggunakan alat spektrofotometer.
Analisis data penelitian ini menggunakan uji Chi Square dan uji T
independent dengan bantuan perangkat lunak software computer.
Hasil didapat kadar Hb rata rata adalah 15.69 gr % dengan kadar Hb
terendah 10.10 gr% dan kadar Hb tertinggi 27.40 gr%. Status Hb anemia 31 orang
(31.6%), status Hb normal 41 orang (41.8%) dan status Hb polisitemia adalah
sebanyak 26 orang (26.5 %). Hasil uji lebih lanjut didapat tidak ada hubungan
antara jenis kelamin dengan status hemoglobin (p = 0.351), Tidak ada hubungan
antara lama kerja dengan status hemoglobin ( p = 0.545). Dan Ada hubungan
antara penggunaan APD dengan status hemoglobin pekerja SPBU ( p = 0.020 ).
Disarankan adanya upaya managemen pencegahan timbulnya penyakit akibat
kerja pada pekerja SPBU dengan menggunakan alat pelindung diri yang sesuia,
adanya penyuluhan mengenai bahaya lingkungan kerja dan penyuluhan tentang
gizi terhadap pekerja di SPBU.
Kata Kunci : Anemia, Pekerja
5. ISBN 978-602-98295-0-1
Prosiding Seminar Nasional, 13-14 Desember 2010 1207
PENDAHULUAN
Di Indonesia, prevalensi anemia bervariasi yaitu 50-70 % pada wanita
hamil, 30-40% pada wanita dewasa, 30 - 40 % pada balita, 25 - 30 % pada anak
sekolah, 20 - 30% pekerja berpenghasilan rendah (Husaini, 1989).(1)
Salah satu faktor penyebab anemia adalah gaya hidup yang kurang sehat,
kurang asupan zat yang dibutuhkan untuk pembentukan hemoglobin seperti zat
besi, folat, dan vitamin B12. Ada penyebab anemia yang lain yaitu timah hitam.(2)
Timah hitam secara umum dikenal dengan sebutan timbal, biasa digunakan
sebagai campuran bahan bakar bensin. Fungsinya selain meningkatkan daya
pelumasan, juga meningkatkan efisiensi pembakaran sehingga kinerja kendaraan
bermotor
meningkat. Bahan kimia ini bersama bensin dibakar dalam mesin. Sisanya 70%
keluar bersama emisi gas buang hasil pembakaran. Berdasarkan data tahun
2004, beberapa kota besar misalnya Palembang masih menggunakan bensin
bertimbal dengan kadar 0,199 gr/L. (3,5)
Timbal lebih tersebar luas dibanding kebanyakan logam toksik lainnya.
Kadarnya di lingkungan meningkat karena penambangan, peleburan,
pembersihan, dan berbagai penggunaannya dalam industri.(4)
WHO menyatakan tidak ada ambang batas paparan timbal di udara karena
sifatnya logam berat dan toksik. Kadar Pb dalam darah manusia yang tidak
terpapar oleh Pb adalah sekitar 10-25 µg/100 ml. Konsentrasi Pb dalam darah
pada kadar 40-50 µg/100 ml mampu menghambat hemoglobin yang pada
akhirnya merusak hemoglobin darah.(3)
Mukono (1991) meneliti status kesehatan dan kadar Pb Blood (Pb-B)
karyawan SPBU (Stasiun Pompa Bensin Umum) di Jawa Timur dan menemukan
bahwa pemeriksaan darah lengkap pada karyawan SPBU dengan penjualan
bensin kurang dari 8 ribu liter per hari lebih baik dari karyawan SPBU yang
menjual bensin lebih dari 10 ribu liter per hari. Didapatkan pula bahwa rerata
kadar Pb-B karyawan SPBU sebesar 77,59 µg/100 ml.(6)
Suwandi (1995) menemukan bahwa kadar Pb udara di daerah terpapar
pada malam hari adalah 0,0299 mg/ml, yang besarnya sepuluh kali lipat kadar Pb
di daerah tidak terpapar pada malam hari 0,0028 mg/ml. Sedangkan rerata kadar
6. ISBN 978-602-98295-0-1
Prosiding Seminar Nasional, 13-14 Desember 2010 1208
Pb Blood (Pb-B) di daerah terpapar adalah 170,44 µg/100 ml, yang besarnya tiga
kali lipat kadar Pb di daerah tidak terpapar 45,43 µg/100 ml. Juga ditemukan
semakin tinggi kadar Pb-B semakin rendah kadar hemoglobin-nya.(6)
Aminah (2006) melakukan penelitian kadar Pb dan Hb dalam darah
karyawan sampling dan non sampling di BBTKL PPM (Balai Besar Teknik
Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit Menular) Surabaya, dimana
karyawan sampling memiliki rata-rata kadar Pb darah 7,08 g/L dengan rata-rata
kadar Hb darah 14,42 g/dL. Sedangkan semua karyawan non sampling memiliki
kadar Pb darah 0 g/L dengan rata-rata kadar Hb 13,34 g/dL (sebagian besar
karyawan non sampling berjenis kelamin wanita).(7)
Kaltsum (2008) melakukan penelitian kadar Hb pada pekerja SPBU didapat
rata rata kadar Hb 15.68 gr%. Kejadian anemia pada pekerja SPBU sebanyak 31
orang (32.3%)
Dampak yang ditimbulkan oleh timbal adalah dapat meracuni sistem
pembentukkan sel darah merah sehingga menimbulkan gangguan pembentukkan
sel darah merah, mempengaruhi sistem saraf, dan intelegensia pertumbuhan
anak-anak (IQ). Gejala keracunan timbal ini biasanya mual, sakit di perut, dan
anemia. Keracunan timbal kronik secara terus menerus makin meningkat dalam
jaringan yang akan menyebabkan kelumpuhan serta perubahan hematologik serta
leukemia.(3)
Anemia yang merupakan salah satu gejala keracunan timbal terjadi akibat
penurunan sintesis globin walaupun tak tampak adanya penurunan kadar zat besi
pada serum. Anemia ringan yang terjadi disertai dengan sedikit peningkatan kadar
ALA (Amino Levulinic Acid) urine. Anemia biasanya terjadi pada orang yang
terpapar timbal dalam jangka waktu lama. Misalnya pada penduduk yang tinggal
di sekitar industri yang menggunakan bahan tersebut dan para pekerja.(6)
Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah para pekerja di Stasiun Pompa
Bensin Umum (SPBU). Para pekerja SPBU tersebut rentan terkena anemia
dikarenakan keadaan lingkungan kerja mereka yang secara langsung
terpapar timbal dari bensin. Selain itu juga ditunjang dari faktor ekonomi yang
rendah serta kurangnya asupan gizi bagi pekerja tersebut.
7. ISBN 978-602-98295-0-1
Prosiding Seminar Nasional, 13-14 Desember 2010 1209
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi status kesehatan pada pekerja di
lingkungan yang terpapar timbal diantaranya jenis kelamin, umur, lama kerja, dan
penggunaan alat pelindung diri (APD). (3,7)
Rumusan masalah penelitian ini adalah masih ditemukannya kejadian
Anemia pada pekerja berpenghasilan rendah, salah satunya adalah pekerja
SPBU.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan karakteristik
pekerja, penggunaan APD, dan lama kerja dengan kejadian anemia pada pekerja
di stasiun pompa bensin umum (SPBU) Palembang tahun 2009.
METODA PENELITIAN
Lokasi Penelitian
Penelitian secara cross sectional ini di lakukan di 18 SPBU yang terpilih menjadi
subyek penelitian. Cara pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah rancangan stratified random sampling.
Jumlah Sampel
Besar sampel penelitian yang ditetapkan, dihitung dengan menggunakan rumus
Lemeshow et al. (1997) sebagai berikut :
Z2
1-ά/2 .p (1 – P)
n =
d2
Perhitungan sampel :
(1,96)2
. 0.30 (1 – 0.30)
n = --------------------------------
(0,1)2
n = 81 pekerja dibulatkan menjadi 96 pekerja SPBU
Pengumpulan data
Jenis data yang dikumpulkan dan cara pengumpulan data adalah :
8. ISBN 978-602-98295-0-1
Prosiding Seminar Nasional, 13-14 Desember 2010 1210
1. Data primer, meliputi data :
Data karakteristik responden, lama kerja, penggunaan APD
diperoleh melalui wawancara lansung terhadap responden dengan
menggunakan alat bantu kuesioner dan observasi langsung.
Data kadar Hb diperoleh melalui pemeriksaan darah untuk
menentukan kadar Hb dengan menggunakan metode
cyanmethemoglobin.
2. Data Skunder, meliputi data :
Jumlah SPBU dan lokasi SPBU yang diperoleh dari Hiswanamigas
Plaju.
Pengolahan data dan cara analisis Data
Pengolahan Data
Hasil pengukuran Hb responden dengan metode cyanmethemoglobin
dibandingkan dengan standar rujukan cyanmethemoglobin , kemudian
dibuat menjadi dua katagori yaitu Kadar Hb < rujukan dan kadar Hb ≥
Rujukan.
Seluruh data akan diolah dengan menggunakan software komputer .
Analisis Data
Analisa Univariat
Analisa ini digunakan untuk mendiskripsikan variabel bebas dan
variabel terikat guna mendapatkan gambaran atau karakteristik
responden dengan membuat tabel distribusi frekuensi.
Analisa Bivariat
Analisa ini dilakukan dengan membuat tabel silang antara masing-
masing variabel bebas terhadap variabel terikat guna memperoleh
gambaran variabel bebas mana yang diduga ada hubungan dengan
kejadian Anemia pada pekerja di SPBU kota palembang. Uji statistik
yang digunakan dalam analisis ini adalah Chi square dan uji t
independent.
HASIL PENELITIAN
Kadar Hemoglobin (Hb) pekerja SPBU
Hasil analis didapat distribusi statistic kadar Hb pekerja SPBU
adalah sebagai berikut
9. ISBN 978-602-98295-0-1
Prosiding Seminar Nasional, 13-14 Desember 2010 1211
Tabel. 4.1. Distribusi statistik kadar Hb pekerja SPBU
di Kota Palembang tahun 2009
Variabel Mean
Median SD Min - Maks 95 % CI
Kadar Hb 15.69
15.45
3.31 10.10 – 27.4 15.03 –
16.36
Hasil analisis didapatkan rata rata kadar Hb adalah 15.69 gr % ( 95% CI :
15.03 – 16.36), Median 15.45gr % dengan standar deviasi 3.31 gr % . Kadar
Hb terendah 10.10 gr % dan kadar Hb tertinggi 27.4 gr %. Dari hasil estimasi
interval dapat disimpulkan bahwa 95 % diyakini bahwa rata rata kadar Hb
antara 15.03 gr % sampai 16.36 gr %.
Status Hemoglobin (Hb) pekerja SPBU
Hasil analisis didapat distribusi frekuensi kadar Hb pekerja SPBU
adalah sebagai berikut
Tabel. 4.2. Distribusi frekuensi Status Hb pekerja SPBU
di Kota Palembang tahun 2009
Status Hb Jumlah Persentase
Anemia
Normal
Polisitemia
31
41
26
31.6
41.8
26.5
Jumlah 98 100
Distribusi status Hb pekerja SPBU hampir merata, yaitu status anemia
sebanyak 31 orang (31.6 %), status Hb normal 41 orang (41.8 %) dan Status
Hb polisitemia sebanyak 26 orang (26.5 %).
Status Hemoglobin (Hb) pekerja SPBU
Hasil analisis didapat distribusi frekuensi kadar Hb pekerja SPBU adalah
sebagai berikut
Tabel. 4.2. Distribusi frekuensi Status Hb pekerja SPBU
di Kota Palembang tahun 2009
Status Hb Jumlah Persentase
Normal
Tidak Normal
41
57
41.8
58.2
Jumlah 98 100
10. ISBN 978-602-98295-0-1
Prosiding Seminar Nasional, 13-14 Desember 2010 1212
Distribusi status Hb pekerja SPBU hampir merata, yaitu status Hb yang normal
sebanyak 41 orang (41.8 %), dan status Hb yang tak normal 57 orang (58.2
%).
Jenis Kelamin pekerja SPBU
Hasil analisis didapat distribusi frekuensi jenis kelamin pekerja SPBU adalah
sebagai berikut
Tabel. 4.2. Distribusi frekuensi Jenis kelamin pekerja SPBU
di Kota Palembang tahun 2009
Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Laki laki
Perempuan
74
24
75.5
24.5
Jumlah 98 100
Distribusi jenis kelamin pekerja SPBU yaitu laki laki sebanyak 74 orang
(75.5%), dan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 24 orang (24.5 %).
Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
Hasil analisis didapat distribusi frekuensi penggunaan APD pekerja
SPBU adalah sebagai berikut
Tabel. 4.2. Distribusi frekuensi Penggunaan APD pekerja SPBU
di Kota Palembang tahun 2009
APD Jumlah Persentase
Sesuai
Tidak Sesuai
7
91
7.1
92.9
Jumlah 98 100
Distribusi Penggunaan APD pekerja SPBU yaitu Penggunaan APD yang
sesuai sebanyak 7 orang (7.1%), dan yang menggunakan tidak sesuai
sebanyak 91 orang (92.9 %).
Lama Kerja Pekerja SPBU
Hasil analis didapat distribusi statistic lama kerja pekerja SPBU adalah sebagai
berikut
11. ISBN 978-602-98295-0-1
Prosiding Seminar Nasional, 13-14 Desember 2010 1213
Tabel. 4.1. Distribusi statistik Lama kerja pekerja SPBU
di Kota Palembang tahun 2009
Variabel Mean
Median SD Min - Maks 95 % CI
Lama kerja 5.45
3.00
5.93 1 – 30 4.26 – 6.64
Hasil analisis didapatkan rata rata lama kerja adalah 5.45 tahun ( 95% CI :
4.26 – 6.64), Median 3.00 tahun dengan standar deviasi 5.93 tahun . Lama
kerja terendah adalah 1 tahun dan lama kerja tertinggi 30 tahun. Dari hasil
estimasi interval dapat disimpulkan bahwa 95 % diyakini bahwa rata rata lama
kerja antara 4.26 tahun sampai 6.64 tahun.
Lama kerja Pekerja SPBU
Hasil analisis didapat distribusi frekuensi lama kerja pekerja SPBU
adalah sebagai berikut
Tabel. 4.2. Distribusi frekuensi Lama kerja pekerja SPBU
di Kota Palembang tahun 2009
Lama kerja Jumlah Persentase
3 tahun
> 3 tahun
56
42
57.1
42.9
Jumlah 98 100
Distribusi lama kerja pekerja SPBU yaitu 3 tahun sebanyak 56 orang (57.1
%), dan lama kerja > 3 tahun sebanyak 42 orang ( 42.9 %).
Umur pekerja SPBU
Hasil analis didapat distribusi statistic umur pekerja SPBU adalah sebagai
berikut
Tabel. 4.1. Distribusi statistik Umur pekerja SPBU
di Kota Palembang tahun 2009
Variabel Mean
Median SD Min - Maks 95 % CI
Umur 28.31
27.50
7.30 18 - 54 26.84 –
29.77
12. ISBN 978-602-98295-0-1
Prosiding Seminar Nasional, 13-14 Desember 2010 1214
Hasil analisis didapatkan rata rata umur pekerja adalah 28.31 tahun ( 95% CI :
26.84 – 29.77), Median 27.50 tahun dengan standar deviasi 7.30 tahun . Umur
pekerja termuda adalah 18 tahun dan umur pekerja tertua adalah 54 tahun.
Dari hasil estimasi interval dapat disimpulkan bahwa 95 % diyakini bahwa rata
rata umur pekerja antara 26.84 tahun sampai 29.77 tahun.
Hubungan karakteristik pekerja dengan status hemoglobin pekerja SPBU
1. Jenis Kelamin dengan status hemoglobin
Tabel. 4.9.1. Distribusi responden menurut jenis kelamin
dan status hemoglobin pekerja SPBU
Status Hemoglobin
Jenis
kelamin
Normal Tidak
normal
Total OR
95 % CI
P value
n % n % N %
Laki laki
Perempu
an
29
12
39.2
50.0
45
12
60.8
50.0
74
24
100
100
0.6
(0.25 –
1.63
0.351
Jumlah 41 41.8 57 58.2 98 100
Hasil analisis hubungan antara jenis kelamin dengan status hemoglobin pekerja
SPBU didapat bahwa ada sebanyak 45 pekerja (60.8 %) dari 74 orang pekerja
yang ber jenis kelamin laki laki memiliki status hemoglobin tidak normal.
Sedangkan diantara pekerja yang berjenis kelamin perempuan ada 12 pekerja
(50.0%) yang mempunyai status hemoglobin yang tidak normal. Hasil uji statistik
diperoleh nilai p = 0.351, maka dapat disimpulkan tidak ada hubungan yang
signifikan antara jenis kelamin dengan status hemoglobin pekerja SPBU di kota
Palembang.
2. Umur dengan status hemoglobin
Tabel.4.9.1. Distribusi rata rata umur responden menurut status hemoglobin
Pekerja SPBU di kota Palembang
Variabel Mean SD SE P value N
Status Hb
- Normal
- Tidak
normal
27.56
28.84
8.24
6.58
1.29
0.87
0.395 41
57
13. ISBN 978-602-98295-0-1
Prosiding Seminar Nasional, 13-14 Desember 2010 1215
Rata rata umur pekerja yang mempunyai status Hb normal adalah 27.56 tahun
dengan standar deviasi 8.24 tahun. Sedangkan untuk pekerja yang status Hb nya
tidak normal, rata rata umurnya adalah 28.84 tahun dengan standar deviasi 6.58
tahun.
Hasil uji didapat p = 0.395, berarti pada alpha 5 % terlihat tidak ada perbedaan
yang signifikan rata rata umur pekerja antara pekerja yang status Hb nya normal
dengan pekerja yang status Hbnya tidak normal.
Hubungan Penggunaan APD dengan status Hemoglobin pekerja SPBU
Tabel. 4.10. Distribusi responden menurut Penggunaan APD
dan status hemoglobin pekerja SPBU
Status Hemoglobin
Pengguna
an APD
Normal Tidak
normal
Total OR
95 % CI
P value
n % n % N %
Sesuai
Tidak
sesuai
6
35
85.7
38.5
1
56
14.3
61.5
7
91
100
100
9.60
(1.11-83.1) 0.020
Jumlah 41 41.8 57 58.2 98 100
Hasil analisis hubungan antara penggunaan APD dengan status hemoglobin
pekerja SPBU didapat bahwa ada sebanyak 1 pekerja (14.3 %) dari 7 orang
pekerja yang menggunakan APD sesuai memiliki status hemoglobin tidak normal.
Sedangkan diantara pekerja yang menggunakan APD tidak sesuai ada 56 pekerja
(61.5%) yang mempunyai status hemoglobin yang tidak normal. Hasil uji statistik
diperoleh nilai p = 0.020, maka dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan
antara penggunaan APD dengan status hemoglobin pekerja SPBU di kota
Palembang.
Dari hasil analisis diperoleh nilai OR = 9.60 (95%CI : 1.11 – 83.1), artinya pekerja
yang menggunakan APD yang tidak sesuai memiliki peluang 9.60 kali mempunyai
status hemoglobin tidak normal dibanding pekerja yang menggunakan APD yang
sesuai.
14. ISBN 978-602-98295-0-1
Prosiding Seminar Nasional, 13-14 Desember 2010 1216
Hubungan lama kerja dengan status hemoglobin pekerja SPBU
Tabel.4.9.1. Distribusi rata rata lama kerja responden menurut status hemoglobin
Pekerja SPBU di kota Palembang
Variabel Mean SD SE P value N
Status Hb
- Normal
- Tidak
normal
5.024
5.76
5.42
6.29
0.85
0.83
0.545 41
57
Rata rata lama kerja pekerja yang mempunyai status Hb normal adalah 5.04
tahun dengan standar deviasi 5.42 tahun. Sedangkan untuk pekerja yang status
Hb nya tidak normal, rata rata lama kerjanya adalah 5.76 tahun dengan standar
deviasi 6.29 tahun.
Hasil uji didapat p = 0.545, berarti pada alpha 5 % terlihat tidak ada perbedaan
yang signifikan rata rata lama kerja pekerja antara pekerja yang status Hb nya
normal dengan pekerja yang status Hbnya tidak normal.
PEMBAHASAN
A. Kadar Hemoglobin (Hb) pekerja SPBU
Dari hasil penelitian yang dilakukan pada 98 pekerja di SPBU
Palembang tahun 2009 didapatkan rata-rata kadar hemoglobin pekerja SPBU
adalah 15.69 gr/dL, dengan kadar hemoglobin terendah 10.10 gr/dL dan
tertinggi 27.4 gr/dL.
Hasil kadar hemoglobin yang didapat memiliki kadar yang sangat jauh.
dimana terdapat 2 perbedaan hasil yang rendah dan sangat tinggi. Tingginya
kadar hemoglobin ini dapat disebabkan banyak faktor, yaitu karena kadar
oksigen di dalam udara terlalu rendah dan waktu pengambilan sample. Jika
kadar oksigen di udara rendah, maka jaringan mungkin menerima terlalu
15. ISBN 978-602-98295-0-1
Prosiding Seminar Nasional, 13-14 Desember 2010 1217
sedikit oksigen. Waktu pengambilan sampel pada penelitian ini beraneka
ragam. Mulai dari pagi, siang, dan sore hari.
Waktu pengambilan sampel di siang hari juga mempengaruhi tingginya
hasil kadar hemoglobin, dimana pekerja yang diambil sampelnya dalam kondisi
yang tidak begitu baik. Kondisi yang tidak baik disini adalah pekerja di siang
hari tepatnya sekitar pukul 11.00-14.00 melakukan pergantian shift. Pada saat
pergantian shift, mereka belum mengkonsumsi makan siang dan kurangnya
minum, ditambah dengan keadaan lingkungan yang panas. Terlihat pula
kelelahan mereka bekerja dikarenakan aktifitas padat seharian yang banyak
mengeluarkan tenaga sehingga pekerja juga sangat kurang mengkonsumsi air
putih dan terjadi dehidrasi secara mikro di dalam tubuh..
Penyebab lain tingginya kadar hemoglobin juga dapat dilihat pada saat
pemeriksaan di laboratorium. Hasil pemeriksaan kadar hemoglobin penelitian
pada hari pertama umumnya seimbang, tetapi pada hari kedua hasilnya
terdapat ketidakseimbangan. Hal ini bisa dikarenakan standar hemoglobin
yang dibaca berulang-ulang sehingga tutup standar sering terbuka. Jika
standar menguap dapat mempengaruhi hasil kadar hemoglobin menjadi tinggi
dari hasil yang sebenarnya.
B. Status Hemoglobin (HB) pekerja SPBU
Distribusi frekuensi status Hb pada pekerja di SPBU Palembang tahun
2009 diperoleh hasil pekerja yang status Hb nya anemia sebanyak 31 orang
(31,6%).
16. ISBN 978-602-98295-0-1
Prosiding Seminar Nasional, 13-14 Desember 2010 1218
Hasil ini lebih tinggi bila dibandingkan dengan penelitian Husaini (1989)
bahwa di Indonesia prevalensi anemia pada pekerja berpenghasilan rendah
sebanyak 20-30% (Nyoman M, 2004)
Anemia yang terjadi pada pekerja SPBU dapat disebabkan oleh
beberapa faktor. Faktor utama diduga dari paparan timbal pada bensin dalam
jangka waktu yang lama. Menurut penelitian di lapangan pada saat
pengambilan sampel, umumnya pekerja yang anemia telah memiliki dampak
dari pekerjaan sebelumnya seperti ada beberapa pekerja SPBU tersebut yang
sebelumnya telah bekerja di SPBU juga. Sedangkan faktor lain dapat berasal
dari rendahnya faktor ekonomi serta kurangnya asupan gizi bagi pekerja
tersebut.
Gangguan kesehatan seperti anemia dapat berpengaruh pada
produktifitas kaum pekerja SPBU dimana daya tahan fisik pekerja terkendala
karena rendahnya kadar hemoglobin dalam darah. Akibatnya para pekerja
tidak dapat bekerja dengan optimal misalnya saja para pekerja sering izin tidak
dapat bekerja dikarenakan sakit. Anemia merupakan penyakit yang bukan
sepele karena jangka panjang dapat mengakibatkan kerusakan syaraf, fungsi
otak, serangan jantung bahkan kematian.
(http://portalcbn.net.id/cbprtl/cybermed/detail.aspx/.)
Selain timbal, di dalam bensin juga ada zat kimia lain yang berbahaya
yaitu benzena. Data menunjukkan adanya insiden terjadinya anemia aplastik
akibat inhalasi benzene di eropa dan Israel sebanyak dua kasus per 1 juta
populasi setiap tahunnya. Di Thailand dan Cina angka kejadiannya sebanyak
lima hingga tujuh orang per 1 juta populasi per tahunnya ( Kasper, Braunwald,
faunci et al, 2004).
17. ISBN 978-602-98295-0-1
Prosiding Seminar Nasional, 13-14 Desember 2010 1219
Pemajanan zat kimia terhadap pekerja beserta lingkungan kerjanya
secara terus-menerus akan merupakan beban fisik dan psikologis bagi tenaga
kerja yang akhirnya menyebabkan penyakit akibat kerja. Peraturan Menteri
Tenaga Kerja Nomor Per. 01/Men/1981 mengenai kewajiban melapor penyakit
akibat kerja, mengatur bahwa terdapat 30 jenis penyakit akibat kerja yang
berhubungan dengan bahan kimia termasuk benzena. Salah satu bahaya dari
benzen adalah leukemia, dimana tanda-tanda awal dari leukemia adalah
anemia.(Lu, Frank. 1995).
Selain itu dari hasil analisis didapat adanya kejadian polisitemia
sebanyak 26 orang (26.5%). Polisitemia adalah keadaan dimana terjadi
peningkatan jumlah sel darah merah akibat pembentukan sel darah merah
yang berlebihan oleh sumsum tulang. Polisitemia terjadi akibat kekurangan
kadar oksigen, dehidrasi dan pada beberapa kasus yang berkaitan dengan
neoplasma. (Brown A B, 1975)
C. Hubungan Karakteristik responden dengan status Hemoglobin pekerja
SPBU
Dari hasil uji didapat bahwa tidak ada hubungan antara jenis kelamin
dengan status hemoglobin.
Hasil ini bertolak belakang dengan penelitian sebelumnya Aminah
(2006) di Surabaya bahwa perempuan lebih rentan terkena anemia yang
disebabkan oleh keracunan timbal daripada laki-laki. Beberapa penelitian
(Husaini dkk) melaporkan dikalangan tenaga kerja wanita 30-40% menderita
anemia, dan hasil studi di Tangerang tahun 1999 menunjukan prevalensi
anemia pada pekerja wanita 69%.(Aminah, 2006 dan Depkes, 1999).
18. ISBN 978-602-98295-0-1
Prosiding Seminar Nasional, 13-14 Desember 2010 1220
Menurut teorinya, perempuan lebih berisiko terkena anemia daripada
laki-laki. Disamping dari pengaruh hormon akibat menstruasi dan kehamilan,
banyak perempuan yang melakukan diet tidak sehat seperti minum obat-obat
pelangsing yang mempunyai efek samping yang buruk serta mengurangi
mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin. Aktifitas perempuan juga
lebih banyak dibanding laki-laki karena selain bekerja di luar rumah,
perempuan juga mengurus rumah tangga.(Wahyuni, sri, 2007)
Distribusi jenis kelamin pada pekerja SPBU di kota Palembang didapat
bahwa Jumlah pekerja berjenis kelamin perempuan sangat sedikit yaitu 24
orang (24,5%) dari 98 orang pekerja. Dengan proporsi ini maka hubungan
antara jenis kelamin dengan status hemoglobin tidak terdeteksi karena jenis
kelamin mendekati homogen.
Hasil uji juga di dapat tidak ada hubungan antara umur dengan status
hemoglobin. Hal ini bertolak belakang dengan teori dari buku kasper,
braunwald, fauci et al (2004) yang menyatakan bahwa distribusi umur biasanya
biphasik, yang artinya puncak kejadiannya pada remaja dan puncak kedua
pada orang lanjut usia.
Distribusi umur pada pekerja di SPBU kota palembang, umur rata rata
28.31 tahun. Umur termuda 18 dan umur tertua 54 tahun. Dari distribusi ini,
terlihat bahwa rentang usia sangat jauh berbeda dan jumlah usia tua sangat
sedikit. Sehingga data cukup homogen di usia produktif. Dengan homogennya
umur pekerja ini maka tidak didapat hubungan antara umur dengan status
hemoglobin.
D. Hubungan Lama kerja dengan status hemoglobin pekerja SPBU
19. ISBN 978-602-98295-0-1
Prosiding Seminar Nasional, 13-14 Desember 2010 1221
Dari hasil uji didapat bahwa tidak ada hubungan antara lama kerja
dengan status hemoglobin pekerja SPBU.
Hal ini bertentangan dengan penelitian sebelumnya Aminah (2006) di
Surabaya yang menyatakan bahwa lebih lama seseorang bekerja dalam
lingkungan yang terpapar timbal akan lebih besar kemungkinan keracunan.
Berdasarkan teorinya, semakin lama seseorang bekerja dalam
lingkungan yang terpapar timbal maka semakin besar terkena keracunan
karena dalam jangka waktu yang lama konsentrasi timbal berlebih akan
terakumulasi dalam darah. Namun demikian, tidak hanya lama kerja yang
merupakan faktor penyebab anemia dari keracunan timbal, tetapi masih
banyak faktor lainnya diantaranya status gizi yang buruk, dan kesejahteraan
pekerja SPBU.
(Aminah, 2007 dan http://portalcbn.net.id/cbprtl/cybermed/detail.aspx/.).
Distribusi lama kerja di dapat, rata rata lama kerja 5.45 tahun.
Sedangkan lama kerja terendah adalah 1 tahun dan lama kerja tertinggi adalah
30 tahun. Dari distribusi ini terlihat begitu lebar jarak rentang lama kerja antara
sesama pekerja. Dan sebagian besar pekerja mempunyai lama kerja antara
4.26 tahun sampai 6.64 tahun. Dari data ini, maka dapat disimpulkan bahwa
proses keterpaparan pekerja oleh bahan bahan toksik di dalam bensin
mendekati homogen antara sesama pekerja.
E. Hubungan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) dengan status
hemoglobin
Hasil analisis didapat Ada hubungan antara penggunaan APD dengan
status hemoglobin pekerja SPBU di kota Palembang.
20. ISBN 978-602-98295-0-1
Prosiding Seminar Nasional, 13-14 Desember 2010 1222
Dari pengamatan di lapangan, didapatkan 91 orang pekerja SPBU
(92.9%) tidak menggunakan alat pelindung diri yang sesuai sedangkan hanya
7 orang (7.1%) yang menggunakan alat pelindung diri yang sesuai. Hasil ini
hampir sama dengan penelitian Aminah (2006) di Surabaya dimana seluruh
karyawan 100% tidak menggunakan alat pelindung diri.
Penyebab utamanya adalah tidak tersedianya alat pelindung diri yang
sesuai di SPBU tersebut diantaranya sepatu, sarung tangan, dan masker.
Walaupun ada beberapa SPBU yang menyediakan fasilitas tersebut, tetapi
para pekerja tidak menggunakannya dengan baik. Tidak diketahui alasannya
secara pasti tetapi hal tersebut juga merupakan kesalahan dari pihak atasan
karena tidak adanya tindakan tegas bagi para pekerja yang tidak
menggunakan alat pelindung diri yang sesuai.
Alat pelindung diri sangat penting digunakan pada pekerja SPBU.
Lingkungan kerja yang terpapar timbal dari bensin dapat mengakibatkan
gangguan kesehatan bagi pekerja SPBU tersebut. Pentingnya alat pelindung
diri terutama masker mengingat dimana timbal dapat masuk ke dalam tubuh
85% melalui pernapasan, 14% melalui pencernaan, dan 1% melalui
kulit.(KPBB, 1999)
Keracunan melalui mulut kemudian masuk ke dalam pencernaan akan
menimbulkan tanda-tanda seperti muntah, denyut nadi cepat, hilang
kesadaran, kehilangan kestabilan, dan koma. Keracunan melalui kulit
merupakan iritan kuat yang dapat menimbulkan bercak merah dan terbakar
serta menghilangkan lemak pada lapisan keratin yang menyebabkan kulit
kering serta bersisik. Pada keracunan melalui pernapasan, tanda-tanda
utamanya ialah perasaan mengantuk, pusing, sakit kepala, vertigo, dan
21. ISBN 978-602-98295-0-1
Prosiding Seminar Nasional, 13-14 Desember 2010 1223
kehilangan kesadaran. Keracunan ini berpengaruh terhadap sel sel
hemopoetik darah tepi dan sumsum tulang.(Wisaksono, 2004).
KESIMPULAN
1. Tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan status hemoglobin
pekerja SPBU di kota Palembang tahun 2009
2. Tidak ada hubungan antara lama kerja dengan status hemoglobin pekerja
SPBU di kota Palembang tahun 2009
3. Ada hubungan antara penggunaan alat pelindung diri (APD) dengan status
hemoglobin pekerja SPBU di kota Palembang tahun 2009.
SARAN
1. Pemilik SPBU diharapkan memberikan fasilitas alat pelindung diri yang
sesuai untuk pekerja SPBU guna mencegah timbulnya gangguan
kesehatan seperti anemia atau penyakit akibat kerja lain nya.
2. Pekerja SPBU diharapkan mengkonsumsi gizi yang seimbang setiap
harinya.
3. Perlu adanya penyuluhan bagi pekerja SPBU oleh petugas kesehatan
mengenai bahaya lingkungan kerja, khususnya dampak timbal dan benzen
bagi kesehatan.
4. Kepada peneliti lain, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut antara lain:
a. Pemeriksaan penunjang lain seperti pemeriksaan hitung jumlah
eritrosit, retikulosit, dan pemeriksaan sediaan hapus darah.
b. Dilakukan pemeriksaan seperti di atas tetapi dengan objek penelitian
yang berbeda misalnya pada pedagang asongan, anak-anak
jalanan, sopir angkutan umum, dan polisi lalu lintas yang terpapar
timbal dari gas buang kendaraan.
22. ISBN 978-602-98295-0-1
Prosiding Seminar Nasional, 13-14 Desember 2010 1224
DAFTAR PUSTAKA
Murtiyasa, Nyoman. 2004. Faktor Resiko Kejadian Anemia pada Pekerja
Wanita. (http://adln.lib.unair.ac.id/go.php/. Diakses 7 Januari 2008).
Anonim. 2006. Anemia.
(http://portalcbn.net.id/cbprtl/cybermed/detail.aspx/. Diakses 7 Januari
2008).
Komite Penghapusan Bensin Bertimbal. 1999. Analisis Dampak Pemakaian
Bensin Bertimbal dan Kesehatan.
(http://www.kpbb.org/makalah-ind/. Diakses 29 September 2007).
Komite Penghapusan Bensin Bertimbal. 2005. Pengujian Kadar Pb pada
Bensin Premium TT.
(http://www.kpbb.org/makalah_ing/LeadPhaseOutRevised.pdf.
Diakses 7 Januari 2008).
Lu, Frank C. 1995. Toksikologi Dasar. Edisi Kedua. Penerbit Universitas
Indonesia, Jakarta.
Sudarmaji, J. Mukono, Corie I.P. 2006. Toksikologi Logam Berat B3 dan
Dampaknya Terhadap Kesehatan. Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol.2
No.2.
(http://www.journal.unair.ac.id/login/journal/filer/KESLING-2-2-03.pdf.
Diakses
29 September 2007).
Aminah, Noery. 2006. Perbandingan Kadar Pb, Hb, Fungsi Hati, Fungsi
Ginjal. Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol.2 No.2.
(http://www.journal.unair.ac.id/login/jurnal/filer/KESLING-2-2-01.pdf.
Diakses 3 Oktober 2007).
Depkes RI Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan. 1989. Hematologi. Jakarta.
Hadiat, dkk. 2004. Kamus Sains. Balai Pustaka, Jakarta.
De Maeyer, E.M. 1993. Pencegahan Dan Pengawasan Anemia Defisiensi Besi.
Widya Medika, Jakarta.
Sitompul, Johan Intan. 1983. Patohematologi. Penerbit Medipress, Jakarta.
Wahyuni, Sri. 2007. Anemia dan Wanita.
(http://www.medanbisnisonline.com/rubrik.php. Diakses 4 Juli 2008).
Notoatmodjo, Soekidjo. 1996. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Penerbit Rineka
Cipta, Jakarta.
23. ISBN 978-602-98295-0-1
Prosiding Seminar Nasional, 13-14 Desember 2010 1225
Firdaus, Lutfi. Bensin.
(http://www.chem-is-try.org/?sect=fokus&ext=17. Diakses 7 Januari 2008).
Sartono, Drs. 2002. Racun dan Keracunan. Widya Medika, Jakarta.
Polar, Heryando. 1994. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. Penerbit
Rineka Cipta, Jakarta.
dr U Syamsudin, dr F D Suyatna. 1978. Keracunan Pb.
(http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/10KeracunanPb013.pdf/. Diakses 7 Januari
2008).
Komite Penghapusan Bensin Bertimbal. 1999. Kebijakan Energi Bersih melalui
Penghapusan Bensin Bertimbal (Pb).
(http://www.kpbb.org/makalah_ind/Kebijakan%20Energi%20Bersih%20Melalui%2
0Penghapusan%20Bensin%20Bertimbel.pdf. Diakses 7 Januari 2008).
Azwar, A. 1988. Pengantar Epidemiologi Edisi Pertama. PT.Bina Rupa
Aksara, Jakarta.
Imamkhasani, Soemarto. 1990. Keselamatan Kerja dalam Laboratorium Kimia.
Penerbit PT.Gramedia, Jakarta.
Martin, David W.JR dkk. 1992. Biokimia Harper Edisi 20. Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta.
Kresno, Siti Boedina. 1988. Pengantar Hematologi dan Imunohematologi.1988.
Balai Penerbit FKUI, Jakarta.
Wisaksono, Satmoko. 2004. Resiko Pemajanan Benzen terhadap Pekerja dan
Cara Pemantauan Biologis. Jakarta.
Gandasoebrata, R. 2004. Penuntun Laboratorium Klnik. Dian Rakyat, Jakarta.
Tjokronegoro, Arjatmo dkk. 1992. Pemeriksaan Laboratorium Hematologi
Sederhana. Balai Penerbit FKUI, Jakarta.
Notoatmojo, Soekidjo. 1993. Dasar-dasar Metodelogi Penelitian Kesehatan.
Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Widman K.F. 1995. Tinjauan klinis atas hasil Pemeriksaan Laboratorium. Ed 9
UI.Jakarta
Brown Barbara. 1975. Principles and Procedure. Lea & Febiger. Philadelphia