Berdasarkan dokumen tersebut, penelitian ini membahas potensi fitofarmaka sebagai pencegah penyakit jantung koroner melalui penurunan kolesterol darah dan aktivitas antiaterosklerosis. Penelitian ini meliputi studi agronomi, ekstraksi, uji preklinik, dan uji klinik tahap I formula herbal penurun kolesterol. Hasil penelitian tahun 2007 menunjukkan formula berpotensi sebagai penurun kolesterol. Namun, hasil tahun 2008
Dokumen tersebut membahas metode eksperimen farmakologi dan toksikologi untuk pengembangan obat, termasuk tujuan dan konsep utama dari eksperimen tersebut, batasan-batasan yang ada, objek uji pra-klinik, dan contoh aplikasi metode eksperimen farmakologi.
Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh ekstrak daun beluntas terhadap penurunan kadar serum total kolesterol pada tikus yang diberi diet hiperkolesterol. Tikus dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kontrol normal, kontrol positif, dan 3 kelompok yang diberi ekstrak beluntas dengan dosis berbeda. Hasil menunjukkan kadar kolesterol tertinggi pada kelompok kontrol positif dan kelompok ekstrak dosis rendah, sedangkan kadar terendah
BPOM - Stem Cell Research to the Clinical Application-converted.pdfBayuWinata3
Dokumen tersebut membahas tentang regulasi dan pedoman penilaian obat berbasis sel manusia di Indonesia. Terdapat penjelasan mengenai regulasi yang mengatur produk berbasis sel manusia, aspek penilaian obat berbasis sel manusia, persyaratan pengembangan non-klinik dan klinik, serta peranan Badan POM dalam pengawasan uji klinik obat berbasis sel manusia.
Dokumen tersebut membahas metode eksperimen farmakologi dan toksikologi untuk pengembangan obat, termasuk tujuan dan konsep utama dari eksperimen tersebut, batasan-batasan yang ada, objek uji pra-klinik, dan contoh aplikasi metode eksperimen farmakologi.
Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh ekstrak daun beluntas terhadap penurunan kadar serum total kolesterol pada tikus yang diberi diet hiperkolesterol. Tikus dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kontrol normal, kontrol positif, dan 3 kelompok yang diberi ekstrak beluntas dengan dosis berbeda. Hasil menunjukkan kadar kolesterol tertinggi pada kelompok kontrol positif dan kelompok ekstrak dosis rendah, sedangkan kadar terendah
BPOM - Stem Cell Research to the Clinical Application-converted.pdfBayuWinata3
Dokumen tersebut membahas tentang regulasi dan pedoman penilaian obat berbasis sel manusia di Indonesia. Terdapat penjelasan mengenai regulasi yang mengatur produk berbasis sel manusia, aspek penilaian obat berbasis sel manusia, persyaratan pengembangan non-klinik dan klinik, serta peranan Badan POM dalam pengawasan uji klinik obat berbasis sel manusia.
Studi ini bertujuan mengetahui efektivitas ekstrak metanol 80% black garlic tunggal sebagai antihiperurisemia pada tikus. Tikus dibagi menjadi 6 kelompok yang menerima perlakuan berbeda selama 7 hari, kemudian diinduksi hiperurisemia. Hasilnya menunjukkan kelompok yang diberi ekstrak black garlic dosis 187,5 mg/kg dan allopurinol tidak berbeda signifikan dalam menurunkan kadar asam urat darah dibanding
Dalam sejarah banyak yang
memberikan sumbangan pemikiran dan
kreasinya untuk kemajuan ilmu farmasi dan
kedokteran, antara lain Hippocrates (460-370
sebelum Masehi), Dioscorides (Abad ke-1),
Galen (30-200) dan Paracelsus (1493-1541).
Hippocrates adalah seorang dokter Yunani
yang mengenalkan farmasi dan ilmu
kedokteran secara ilmiah. Dia menerangkan
obat secara rasional, menyusun sistematika
kedokteran dan meletakkan pekerjaan
kedokteran pada suatu etik yang tinggi (1).
Konsep dari pandangannya disusun dalam
bentuk sumpah Hippocrates, yang merupakan
tata cara dan perilaku untuk proses
penyembuhan. Hasil pekerjaannya berupa
obat-obatan yang masa itu disebut farmakon,
artinya sebagai obat yang digunakan untuk
kebaikan.
Dioscorides, seorang dokter Yunani
yang juga ahli botani, merupakan orang
pertama yang menggunakan ilmu tumbuhtumbuhan sebagai ilmu farmasi terapan. Hasil
karyanya De Materia Medica, merupakan
awal dari pengembangan bahan obat yang
diperoleh secara alami. Sekarang ilmu tersebut
dikenal dengan nama farmakognosi yang
berasal dari kata pharmakon yaitu obat dan
gnosis yaitu pengetahuan. Banyak obat-obatan
yang dibuat oleh Dioscorides, seperti
aspidium, opium, ergot, hyoscyamus, dan
cinnamon digunakan sebagai obat sampai
sekarang. Uraiannya mengenai cara
pengenalan dan pengumpulan hasil obat alam, cara penyimpanan yang benar dan cara
mengenal pemalsuan dan pengotoran yang
merupakan standar pada waktu itu, merupakan
kebutuhan untuk pekerjaan selanjutnya.
Galen adalah seorang dokter dan ahli
farmasi bangsa Yunani yang ber
kewarganegaraan Romawi, menciptakan suatu
sistem fisiologi, patologi, dan pengobatan. Dia
merupakan pengarang yang paling banyak
karyanya pada saat itu, dan telah mendapat
penghargaan untuk 500 buku kedokteran dan
250 buku tentang falsafah, hukum, dan tata
bahasa. Karyanya dalam ilmu kedokteran
mengenai berbagai obat-obatan dari alam,
formula dan, cara mencampurnya, sehingga
sekarang sediaan farmasi sering disebut
sediaan galenik
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Penelitian ini menghasilkan empat formula gel antioksidan dari ekstrak etanol bunga brokoli dengan basis Metocel K15M Premium EP.
2. Formula 2 terpilih sebagai formula yang paling stabil secara fisik berdasarkan pengujian stabilitas fisik selama 28 hari.
3. Uji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH menunjukkan ekstrak etanol bunga brokoli memiliki IC50 12,479 mg/
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persentase penambahan sari jahe merah terhadap daya simpan susu kacang hijau.
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa susu kacang hijau dengan penambahan sari jahe 1,5% memiliki daya simpan terpanjang yaitu 2 hari.
3. Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mengembangkan produk susu kacang hijau dengan daya simpan lebih l
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen farmasi industri. Ringkasannya adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengantar manajemen farmasi industri, profil industri farmasi di Indonesia, dan harmonisasi ASEAN di bidang farmasi.
2. Industri farmasi merupakan industri yang diatur secara ketat dan berisiko tinggi namun juga berorientasi pada keuntungan.
3. Pasar farmasi Indonesia terus bertumbuh namun masih didominasi oleh produk bermerek
PPT Kelompok 6 Teknologi Sediaan Solida.pptxAasastriani1
Dokumen tersebut membahas tentang preformulasi dan uji sifat fisik sediaan pil ekstrak etanol daun jati belanda, meliputi pembuatan serbuk simplisia, ekstrak kental, formulasi sediaan pil, dan evaluasi sifat fisik pil seperti keseragaman bobot dan waktu hancur."
Studi ini bertujuan mengetahui efektivitas ekstrak metanol 80% black garlic tunggal sebagai antihiperurisemia pada tikus. Tikus dibagi menjadi 6 kelompok yang menerima perlakuan berbeda selama 7 hari, kemudian diinduksi hiperurisemia. Hasilnya menunjukkan kelompok yang diberi ekstrak black garlic dosis 187,5 mg/kg dan allopurinol tidak berbeda signifikan dalam menurunkan kadar asam urat darah dibanding
Dalam sejarah banyak yang
memberikan sumbangan pemikiran dan
kreasinya untuk kemajuan ilmu farmasi dan
kedokteran, antara lain Hippocrates (460-370
sebelum Masehi), Dioscorides (Abad ke-1),
Galen (30-200) dan Paracelsus (1493-1541).
Hippocrates adalah seorang dokter Yunani
yang mengenalkan farmasi dan ilmu
kedokteran secara ilmiah. Dia menerangkan
obat secara rasional, menyusun sistematika
kedokteran dan meletakkan pekerjaan
kedokteran pada suatu etik yang tinggi (1).
Konsep dari pandangannya disusun dalam
bentuk sumpah Hippocrates, yang merupakan
tata cara dan perilaku untuk proses
penyembuhan. Hasil pekerjaannya berupa
obat-obatan yang masa itu disebut farmakon,
artinya sebagai obat yang digunakan untuk
kebaikan.
Dioscorides, seorang dokter Yunani
yang juga ahli botani, merupakan orang
pertama yang menggunakan ilmu tumbuhtumbuhan sebagai ilmu farmasi terapan. Hasil
karyanya De Materia Medica, merupakan
awal dari pengembangan bahan obat yang
diperoleh secara alami. Sekarang ilmu tersebut
dikenal dengan nama farmakognosi yang
berasal dari kata pharmakon yaitu obat dan
gnosis yaitu pengetahuan. Banyak obat-obatan
yang dibuat oleh Dioscorides, seperti
aspidium, opium, ergot, hyoscyamus, dan
cinnamon digunakan sebagai obat sampai
sekarang. Uraiannya mengenai cara
pengenalan dan pengumpulan hasil obat alam, cara penyimpanan yang benar dan cara
mengenal pemalsuan dan pengotoran yang
merupakan standar pada waktu itu, merupakan
kebutuhan untuk pekerjaan selanjutnya.
Galen adalah seorang dokter dan ahli
farmasi bangsa Yunani yang ber
kewarganegaraan Romawi, menciptakan suatu
sistem fisiologi, patologi, dan pengobatan. Dia
merupakan pengarang yang paling banyak
karyanya pada saat itu, dan telah mendapat
penghargaan untuk 500 buku kedokteran dan
250 buku tentang falsafah, hukum, dan tata
bahasa. Karyanya dalam ilmu kedokteran
mengenai berbagai obat-obatan dari alam,
formula dan, cara mencampurnya, sehingga
sekarang sediaan farmasi sering disebut
sediaan galenik
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Penelitian ini menghasilkan empat formula gel antioksidan dari ekstrak etanol bunga brokoli dengan basis Metocel K15M Premium EP.
2. Formula 2 terpilih sebagai formula yang paling stabil secara fisik berdasarkan pengujian stabilitas fisik selama 28 hari.
3. Uji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH menunjukkan ekstrak etanol bunga brokoli memiliki IC50 12,479 mg/
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persentase penambahan sari jahe merah terhadap daya simpan susu kacang hijau.
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa susu kacang hijau dengan penambahan sari jahe 1,5% memiliki daya simpan terpanjang yaitu 2 hari.
3. Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mengembangkan produk susu kacang hijau dengan daya simpan lebih l
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen farmasi industri. Ringkasannya adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengantar manajemen farmasi industri, profil industri farmasi di Indonesia, dan harmonisasi ASEAN di bidang farmasi.
2. Industri farmasi merupakan industri yang diatur secara ketat dan berisiko tinggi namun juga berorientasi pada keuntungan.
3. Pasar farmasi Indonesia terus bertumbuh namun masih didominasi oleh produk bermerek
PPT Kelompok 6 Teknologi Sediaan Solida.pptxAasastriani1
Dokumen tersebut membahas tentang preformulasi dan uji sifat fisik sediaan pil ekstrak etanol daun jati belanda, meliputi pembuatan serbuk simplisia, ekstrak kental, formulasi sediaan pil, dan evaluasi sifat fisik pil seperti keseragaman bobot dan waktu hancur."
Similar to PRESENTASI-LATIFAH HASIL RAPID 2009 utk seminar LPPM.ppt (20)
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
PRESENTASI-LATIFAH HASIL RAPID 2009 utk seminar LPPM.ppt
1. PUSAT STUDI BIOFARMAKA
LPPM IPB
FITOFARMAKA SEBAGAI PENCEGAH
PENYAKIT JANTUNG KORONER:
KHASIAT PENURUN KOLESTEROL
DARAH DAN ANTIATEROSKLEROSIS
DARI FORMULA HERBAL
Prof. Dr. Ir. Latifah K Darusman, MS
• Dr. Dyah Iswantini P., M.Agr/ Drs Edy Djauhari, MS
• drh. Min Rahminiwati, M.Sc, Ph.D/ Dr. dr. Arijanto J, Sp PD
• drh. Sulistyani, M.Sc, Ph.D.
• Yunawati Gandasasmita, M.Sc.
2. PUSAT STUDI BIOFARMAKA
LPPM IPB
Kerangka Pemikiran
Tingginya insiden penyakit jantung
1 dari 2,6 kejadian kematian pada tahun
2002 disebabkan oleh penyakit jantung
(American Heart Association 2005)
WHO (2004) menyebutkan bahwa pada
tahun 2002, di Indonesia terdapat
220.372 kejadian kematian yang
disebabkan oleh penyakit jantung
Penyakit jantung
koroner merupakan
tipe dominan yang
diidap oleh penderita
sakit jantung.
Penyebabnya adalah
tingginya tingkat
kolesterol dalam
darah
Potensi untuk
dikembangkannya
obat bahan alam
penurun kolesterol
3. ROADMAP TEKNOLOGI
Tahun 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009
Pengembangan
Sumberdaya
Pendukung
Produk
Fitofarmaka
(PSPPF)
Rantai
Pengembangan
Fitofarmaka
(RPF)
Riset : Standardisasi Daun Jati
Belanda (Guazuma ulmifolia),
Keamanan, dan
Kemanfaataanya sebagai
Pelangsing dan Penurun
Kolesterol
Pelaksana: PSB-IPB – PT
Indofarma
Dana : RUK- Menristek
STANDARDISASI KIMIAWI, STUDI
FARMAKOLOGI & UJI TOKSIKOLOGI JATI
BELANDA
STUDI AGROBIOFISIK, STUDI GAP, &
PASCAPANEN JATI BELANDA
STUDI AGROBIOFISIK DAN BUDIDAYA TEMULAWAK
Riset : Studi Agrobiofisik dan Budidaya
Temulawak Berbasis Kadar Bioaktif
Pelaksana: PSB-IPB
Dana : Departemen Pertanian
STANDARISASI KIMIAWI TEMULAWAK
Riset : Standarisasi Kandungan
Xanthorrhizol Temulawak
Pelaksana: PSB-IPB
Dana : University of Yonsei
KORSEL
STUDI KHASIAT JAMBU BIJI
Riset : Standarisasi
Kandungan Xanthorrhizol
Temulawak
Pelaksana: PSB-IPB
Dana : DIKTI
Riset : Studi Agrobiofisik
dan Budidaya Jambu biji
berbasis kadar bioaktif
Pelaksana: PSB-IPB
Dana : BPOM
STUDI AGROBIOFISIK DAN
BUDIDAYA JAMBU BIJI
STUDI
FORMULASI
PRODUK
Riset : Formula
ekstrak daun jati
belanda, temu
lawak dan daun
jambu sebagai
penurun
kolesterol
Pelaksana: PSB-
IPB
Dana : PT
Bintang Toedjoe
STANDARISASI KIMIAWI, STUDI
FARMAKOLOGI & UJI TOKSIKOLOGI
FORMULA PENURUN KOLESTEROL
SURVEY PASAR DAN
KAJIAN STRATEGI
PEMASARAN
PENGEMBANGAN METODE
KONTROL KUALITAS
KIMIWAI FORMULA
PEMBINAAN
SUMBERDAYA
PETANI
UJI KLINIK
FORMULA
PENURUN
KOLESTEROL
OPTIMASI PROSES
PRODUKSI SKALA PILOT
DAN INDUSTRI
4. PUSAT STUDI BIOFARMAKA
LPPM IPB
BUSINESS PLAN PT BINTANG TOEDJOE
Komitmen PT Bintang
Toedjoe:
- Memajukan kesejaheraan
masyarakat Indonesia →
menyediakan produk-produk
kesehatan yang terpercaya
dengan harga yang terjangkau
- Memajukan dunia pendidikan
tinggi → menjalin kerjasama
di bidang penelitian
PSB-LPPM IPB
Memiliki kompetensi dan
fasilitas memadai (kebun
tanaman obat, kerjasama
dengan petani/pekebun,
kontrol pemanenan,
metode,pengujian
keamanan dan khasiat
hasil ekstraksi)
Obat penurun
kolesterol
berbasis
ekstrak herbal
5. PUSAT STUDI BIOFARMAKA
LPPM IPB
SKEMA KERJASAMA SINERGIS ANTARA PSB-IPB,
PT BINTANG TOEDJOE, PT BIOFARINDO, DAN PETANI
Konsultasi
Memonitor & menjamin kualitas
Membina &
mendampingi
Penjamin kualitas
Penyedia
bahan baku
Petani
PSB-IPB
Industri kecil
(PT Biofarindo )
Industri Besar
(PT Bintang Toedjoe)
Produksi obat
herbal penurun
kolesterol &
antiatero-
sklerosis
Petani Industri kecil
(PT Biofarindo )
Industri Besar
(PT Bintang Toedjoe)
PSB-IPB
6. PUSAT STUDI BIOFARMAKA
LPPM IPB
RENCANA KERJA TH 2007-2009
TAHUN AKTIVITAS TARGET
2007 1. Standardisasi ekstrak
2. Uji in vivo lanjutan formula herbal penurun kolesetrol
3. Uji toksisitas akut dan sub kronik formula terbaik penurun
kolesterol hasil uji in vivo
4. Pengujian mekanisme kerja formula
5. Uji efek penghambatan aterosklerosis formula terbaik
1. Proses ekstraksi terstandar
2. Kandidat Formula Terstandar untuk Uji
Klinik
3. Ekstraksi herbal terstandar hasil uji in vitro
dan in vivo siap untuk didaftarkan di BPOM
dan dipasarkan oleh PT Bintang Toedjoe
4. Mekanisme kerja dari formula
5. Pendaftaran paten formula ekstrak terstandar
2008 1. Uji Klinik tahap I dan tahap II
2. Survey pasar
3. Optimasi proses produksi skala pilot
4. Pencirian ekstrak
1. Hasil uji klinik berupa fitofarmakapenurun
kolesterol dan antiaterosklerosis dan efek
sampingnya
2. Pendaftaran paten fitofarmaka
3. Proses produksi fitofarmaka terstandar
4. Potensi pasar dari produk ekstrak terstandar
dan fitofarmaka
5. Senyawa penciri
2009 1. Penentuan senyawa aktif penyusun formula dan struktur kimia
pencirinya
2. Pelatihan dan pembinaan petani dalam menyediakan bahan baku
yang berkualitas
3. Optimasi proses produksi pada skala industri
4. Kajian strategi pemasaran
5. Uji klinik Tahap II (Akhir 2009)
1. Senyawa aktif dan struktur kimia pencirinya
2. Penyediaan suplai bahan baku dengan
kandungan senyawa aktif yang optimum
3. Produksi ekstrak herbal terstandar dalam
skala yang lebih luas lagi dan memulai
produksi fitofarmaka oleh PT Bintang
Toedjoe
4. Strategi pemasaran
5. Publikasi
Click to Enlarge
7. PUSAT STUDI BIOFARMAKA
LPPM IPB
PROGRAM PASCA RAPID
• Kerjasama back up ilmiah untuk promosi produk PT
Bintang Toedjoe
• Pemantauan (monitoring) produk pascaproduksi
• Suplai bahan baku dan ekstrak penyusun formula
• Adopsi teknologi oleh PT Bintang Toedjoe
8. PUSAT STUDI BIOFARMAKA
LPPM IPB
HASIL YANG DIJANJIKAN
Tahap I (Tahun 2007)
1. Proses ekstraksi terstandar
2. Kandidat Formula
Terstandar untuk Uji Klinik
3. Ekstraksi herbal terstandar
hasil uji in vitro dan in vivo
siap untuk didaftarkan di
BPOM dan dipasarkan oleh
PT Bintang Toedjoe
4. Mekanisme kerja dari
formula
5. Pendaftaran paten formula
ekstrak terstandar
Tahap II (Tahun 2008)
1. Hasil uji klinik berupa
fitofarmaka penurun
kolesterol dan
antiaterosklerosis dan efek
sampingnya
2. Pendaftaran paten fitofarmaka
3. Proses produksi fitofarmaka
terstandar
4. Potensi pasar dari produk
ekstrak terstandar dan
fitofarmaka
Tahap III (Tahun 2009)
1. Senyawa aktif dan struktur kimia
pencirinya ke Jepang
2. Penyediaan suplai bahan baku dengan
kandungan senyawa aktif yang
optimum mundur karena menunggu
hasil uji klinis tahap II
3. Produksi ekstrak herbal terstandar
dalam skala yang lebih luas lagi dan
memulai produksi fitofarmaka oleh
PT Bintang Toedjoe
4. Strategi pemasaran
HASIL AKHIR
Fitofarmaka yang berkhasiat dan berkualitas sebagai penurun kolesterol,
aterosklerosis dan pencegah dan/atau pengobat penyakit jantung koroner
9. PUSAT STUDI BIOFARMAKA
LPPM IPB
Hasil Penelitian Tahun I (2007)
Berdasarkan hasil-hasil penelitian yang telah diperoleh di tahun I (2007) ini, maka
dapat disimpulkan :
Diperoleh standar proses ekstraksi dari tiga ekstrak tumbuhan penyusun formula
Formula berbasis ekstrak daun “tumbuhan A” memiliki konsentrasi kolesterol total
plasma yang lebih rendah 38,7 % dibandingkan kontrol hiperlipidemia.
Dari Uji preklinik Nisbah konsentrasi kolesterol LDL dan HDL (LDL/HDL) pada
kelompok formula menunjukkan nilai yang lebih rendah sampai 72,3 % dibandingkan
dengan kontrol hiperlipidemia dan tidak berbeda nyata dengan lovastatin dapat
memperkecil risiko terjadinya aterosklerosis
Formula berbasis ekstrak herbal memiliki potensi sebagai penurun kolesterol dengan
pembanding lovastatin sebagai kontrol positif.
10. PUSAT STUDI BIOFARMAKA
LPPM IPB
Formula sebagai antiaterosklerosis belum dapat dipastikan, karena:
- umur kelinci yang digunakan
- jenis atau galur kelinci
- perbedaan respon kelinci terhadap konsentrasi kolesterol darah akibat
induksi diet kolesterol
- persentase lemak takjenuh/lemak jenuh dalam pakan, dan masa percobaan
yang belum cukup untuk timbulnya akumulasi kolesterol di dalam aorta
(aterosklerosis)
Untuk lebih memastikan ada tidaknya pengaruh formula terhadap
aterosklerosis, maka akan dilakukan uji lanjut pada tahun II menggunakan
kelinci yang lebih dewasa (>4 bulan)
11. PUSAT STUDI BIOFARMAKA
LPPM IPB
• Uji in vivo menggunakan hewan coba kelinci dewasa-
tua menunjukkan bahwa efek antikolesterol kurang
signifikan karena kondisi hiperkoleteromia tinggi (1,5
kali lebih tinggi daripada penelitian tahun 2007),
sementara dosis formula tidak ditingkatkan efek
antikolesterol mungkin ada tetapi terlalu kecil untuk
mengatasi kondisi hiperkolesteromia yang terjadi.
Hasil Penelitian Tahun 2008
12. PUSAT STUDI BIOFARMAKA
LPPM IPB
Hasil Penelitian Tahun 2008
• Efek antiaterosklerosis dari formula yang diuji tidak terlihat,
karena perkembangan aterosklerosis yang relatif tidak
signifikan tingginya konsentrasi kolesterol HDL dapat
menghambat proses aterosklerosis yang ingin diinduksi
melalui mekanisme Reverse Cholesterol Transport (RCT).
• Efek ekstrak terhadap absorpsi lipid dari saluran cerna tidak
terlihat jelas. Hal ini konsisten dengan gambaran lipid darah
yang telah dikemukakan.
13. PUSAT STUDI BIOFARMAKA
LPPM IPB
• Pemberian formula dalam jangka panjang (3 bulan) berpotensi menggangu
fungsi hati dan ginjal tetapi tidak menggangu fungsi limpa dan jantung.
• Perubahan terhadap sistem tangkap kebal selular, yang masih perlu
diklasifikasikan lagi
• Tingginya derajat kerusakan tidak sejalan dengan besarnya dosis tetapi
dengan lamanya penggunaan formula.
• Formula yang digunakan dalam penelitian ini merupakan ekstrak gabungan
yang memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh BPOM. Optimasi
proses produksi dengan pengepresan masih berlangsung.
Hasil Penelitian Tahun 2008 (Lanjutan)
14. PUSAT STUDI BIOFARMAKA
LPPM IPB
JADWAL PENCAPAIAN HASIL RAPID YANG DIJANJIKAN
TAHUN 2009
No. Komponen Kegiatan
Bulan ke
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1. Ekstraksi
2 Uji Klinik formula
3. Penentuan mekanisme
kerja formula penyusun
formula
4. Penentuan senyawa aktif
penyusun formula
5. Optimasi proses ekstraksi
skala produksi
6. Penentuan strategi
pemasaran
8. Seminar Terbatas
9. Laporan Kemajuan
10. Laporan Akhir
15. PUSAT STUDI BIOFARMAKA
LPPM IPB
Hasil-hasil yang telah diperoleh
1.1 Uji Klinik tahap I lanjutan
• Formula tidak toksik dan dapat memperbaiki fungsi hati
• Formula dengan dosis yang dicoba baru dapat menurunkan kolesterol total
23,6% dibandingkan simvastatin
• Penggunaan selama 2 bulan belum mencapai target yang diinginkan
(<200mg)
• Kombinasi dengan simvastatin tidak meningkatkan efek hipolidemik dari
simvastatin (malah menurunkan)
• Efek samping yang perlu diperhatikan adalah penurunan berat badan yang
bisa terjadi pada penderita underweight
16. PUSAT STUDI BIOFARMAKA
LPPM IPB
Hasil-hasil yang telah diperoleh
1.2. Penentuan senyawa aktif
penyusun formula dan
struktur kimia pencirinya
Isolasi senyawa aktif pada daun
jati belanda ditujukan untuk
memperoleh senyawa flavonoid
dengan menggunakan ekstrak
etanol 70%
Eluen terbaik untuk melakukan
fraksinasi adalah kloroform:
asam asetat : air dengan
perbandingan 90: 45: 6
17. PUSAT STUDI BIOFARMAKA
LPPM IPB
Hasil fraksinasi kromatografi kolom gravitasi
Keterangan Bobot kosong
Bobot
kosong+Fraksi
Bobot fraksi
Rendemen
%
1. F1 (1-6) 83,5793 83,7005 0,1212 5,97
2. F2 (7-50) 79,3962 80,0440 0,6478 31,91
3. F3 (51-68) 92,1900 92,3363 0,1463 7,21
4. F4 (69-96) 82,6067 82,7205 0,1138 5,60
5. F5 (97-106) 84,2104 84,4566 0,2462 12,13
6. F6 (107-116) 71,2692 71,3906 0,1214 5,98
7. F7 (117-124) 75,2429 75,3361 0,1181 5,82
8. F8 (125-132) 53,6108 53,7686 0,1578 7,77
9. F9 (132-142) 36,6708 36,7775 0,1067 5,26
Total = 1,7793 g
Fraksi 1,2,4 dan 5 selanjutnya diuji daya inhibisinya terhadap aktivitas
enzim HMG-CoA reduktase dan dalam proses elusidasi struktur
18. PUSAT STUDI BIOFARMAKA
LPPM IPB
Hasil-hasil yang telah diperoleh
1.3 Penentuan mekanisme kerja formula antihiperkolesteromia
Daya inhibisi ekstrak dan ramuan terhadap enzim HMG-KoA Reduktase
Quersetin pada 6 ppm
yang setara dengan
kandungan quersetin
pada ramuan
menunjukkan inhibisi
sebesar 25.34%
Ramuan pada 50 ppm
menunjukkan aktivitas
inhibisi 84.82%(tertinggi)
Fraksi 1 (50 ppm)
fraksi paling
menghambat aktivitas
enzim sebesar 65.50%
-80.00
-60.00
-40.00
-20.00
0.00
20.00
40.00
60.00
80.00
6 50 100 200 500
%aktivitas
konsentrasi (ppm)
19. PUSAT STUDI BIOFARMAKA
LPPM IPB
Hasil-hasil yang telah diperoleh
1.4 Pelatihan dan pembinaan petani dalam menyediakan
bahan baku yang berkualitas
• Pusat Studi Biofarmaka LPPM IPB bekerjasama
dengan Deptan telah mempunyai petani binaan dalam
melakukan budidaya temulawak di Semarang.
Pelatihan telah dilakukan untuk memperoleh bahan
baku berkualitas sesuai dengan yang diinginkan.
• Potensi produksi dan petani yang akan dibina sudah
diidentifikasi dan siap menerapkan SOP yang sudah
dimiliki oleh Pusat Studi Biofarmaka LPPM IPB ini.
20. PUSAT STUDI BIOFARMAKA
LPPM IPB
Hasil-hasil yang telah diperoleh
1.5 Optimasi proses produksi pada skala industri
Optimasi bahan aktif oleh PT Biofarindo dengan teknik
hidrolik press konsisten dapat meningkatkan kadar bahan aktif
berkisar dari 50.0 sampai 176.5%
Analisis stabilitas ramuan/ekstrak baik di PT Biofarindo
maupun PT Bintang Toedjoe menunjukkan bahwa
ramuan/ekstrak memenuhi persyaratan fisik, mikrobiologi dan
bahan aktif. Uji ini menjadi dasar untuk spesifikasi produk
sebagai acuan untuk kontrol kualitas produk.
21. PUSAT STUDI BIOFARMAKA
LPPM IPB
Hasil-hasil yang telah diperoleh
1.6 Kajian strategi pemasaran
• Berdasarkan data IMS Q2 2008 (survey industri farmasi dari
Intercontinental Medical Statistics), dinyatakan bahwa pasar obat
antikolesterol adalah sebesar Rp 370 Miliar, dengan pertumbuhan
sebesar 19.5% dari tahun sebelumnya.
• Pasar ini masih didominasi oleh obat-obat resep (98%) karena
umumnya pasien baru mengetahui dirinya menderita kolesterol
setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium.
• Hal ini sejalan dengan hasil survey konsumen yang dilakukan oleh
PT. Bintang Toedjoe, di mana lebih dari 50% reponden yang
menderita kolesterol mengkonsumsi obat antikolesterol (obat resep
dan atau suplemen) dan sebagian besar berdasarkan anjuran dari
dokter.
22. PUSAT STUDI BIOFARMAKA
LPPM IPB
Hasil-hasil yang telah diperoleh
• Dengan populasi penduduk Indonesia sebesar 220 juta orang dan
penduduk yang berusia di atas 25 tahun sebesar 50% maka
kehadiran produk antikolesterol herbal memiliki peluang yang
cukup besar.
• Persepsi positif dari masyarakat akan obat yang berasal dari alam,
yang diyakini lebih aman dibanding obat kimia. Selain itu, produk
herbal dengan harga ekonomis diharapkan dapat menjangkau
lebih banyak lapisan masyarakat
23. PUSAT STUDI BIOFARMAKA
LPPM IPB
Ramuan dengan dosis 1,722 gram/hari, belum mampu
menurunkan kolesterol secara bermakna, baru mencapai 5.40%
dan 24.72% dari daya penurunan oleh simvastatin 10mg.
Uji klinik tahap II dengan pengubahan dosis perlu dilakukan
dan sudah mulai dikerjakan, dosis yang digunakan berdasarkan
pendekatan in vitro dan hasil uji klinik tahap I.
Senyawa quersetin dapat dijadikan senyawa penciri dan
bekerja sebagai inhibitor enzim pada konsentrasi kecil, dengan
pola inhibisi yang sama dengan ramuan yaitu makin kecil
dengan meningkatnya konsentrasi.
KESIMPULAN
24. PUSAT STUDI BIOFARMAKA
LPPM IPB
Fraksi F1 dengan eluen kloroform merupakan fraksi yang
paling aktif dari fraksi yang diuji.
Optimasi bahan aktif oleh PT Biofarindo dengan teknik hidrolik
press konsisten dapat meningkatkan kadar bahan aktif berkisar
dari 50.0 sampai 176.5%
Analisis stabilitas ramuan/ekstrak baik di PT Biofarindo
maupun PT Bintang Toedjoe menunjukkan bahwa
ramuan/ekstrak memenuhi persyaratan fisik, mikrobiologi dan
bahan aktif. Uji ini menjadi dasar untuk spesifikasi produk
sebagai acuan untuk kontrol kualitas produk.
KESIMPULAN (Lanjutan)
25. PUSAT STUDI BIOFARMAKA
LPPM IPB
Petani binaan, SOP bahan baku dan lokasi sumber bahan
baku telah dibina, disusun dan identifikasi. Sebagai upaya
penjaminan bahan baku berkualitas.
Survey konsumen dan survey pasar menunjukkan produk
herbal antihiperkolesterolemia potensial untuk dipasarkan.
Pengembangan produk tahap lab trial dan pilot di PT Bintang
Toedjoe sudah selesai, registrasi produk dalam bentuk
fitofarmaka dan atau sediaan lain menunggu hasil uji klinik tahap
II. PT Bintang Toedjoe siap melakukan produksi dan pemasaran
produk.
KESIMPULAN (Lanjutan)