1. Perawat melakukan kunjungan rumah untuk memberikan edukasi kepada keluarga tentang cara merawat pasien dengan gangguan harga diri rendah di rumah. 2. Perawat menjelaskan tentang pengertian harga diri rendah dan cara merawatnya dengan memberikan pujian dan dukungan. 3. Keluarga berjanji akan menerapkan saran perawat untuk meningkatkan harga diri pasien dan memantau perkembangannya.
Pasien wanita berusia 34 tahun mengeluh mudah cemas, nyeri pinggang, dan lemasnya tangan serta kaki selama sebulan terakhir setelah berselisih dengan suami. Pemeriksaan status mental menunjukkan mood hipotim dan afek cemas, namun orientasi, daya ingat, dan pemikiran masih baik. Diagnosis lanjut disarankan untuk mendiagnosis lebih lanjut.
1. Dokumen ini merencanakan penyuluhan tentang cara mencuci tangan yang benar untuk siswa SDN 1 Penimbung karena 90% siswa tidak mengetahui cara mencuci tangan dengan tepat. 2. Penyuluhan akan memberikan penjelasan tentang pentingnya mencuci tangan dan cara yang benar untuk mencegah penyakit. 3. Kegiatan ini akan dievaluasi untuk mengetahui peningkatan pengetahuan siswa tentang pentingnya mencuci
Modul ini membahas asuhan keperawatan pasien lansia dengan demensia. Demensia sering terjadi pada lansia di atas usia 60 tahun dan diperkirakan 500.000 penduduk Indonesia mengalaminya. Modul ini menjelaskan cara melakukan pengkajian pasien, menetapkan diagnosa, dan tindakan keperawatan untuk menangani gangguan proses pikir dan risiko cedera pada pasien lansia dengan demensia.
Askep Histerektomi indikasi Tumor Padat Ovariibertha wulan
Dokumen tersebut merangkum asuhan keperawatan terhadap Ny. P yang menjalani operasi histerektomi karena kista ovarium. Dokumen tersebut menjelaskan riwayat medis, pengkajian fisik, dan pengkajian keperawatan pasien."
Pasien wanita berusia 34 tahun mengeluh mudah cemas, nyeri pinggang, dan lemasnya tangan serta kaki selama sebulan terakhir setelah berselisih dengan suami. Pemeriksaan status mental menunjukkan mood hipotim dan afek cemas, namun orientasi, daya ingat, dan pemikiran masih baik. Diagnosis lanjut disarankan untuk mendiagnosis lebih lanjut.
1. Dokumen ini merencanakan penyuluhan tentang cara mencuci tangan yang benar untuk siswa SDN 1 Penimbung karena 90% siswa tidak mengetahui cara mencuci tangan dengan tepat. 2. Penyuluhan akan memberikan penjelasan tentang pentingnya mencuci tangan dan cara yang benar untuk mencegah penyakit. 3. Kegiatan ini akan dievaluasi untuk mengetahui peningkatan pengetahuan siswa tentang pentingnya mencuci
Modul ini membahas asuhan keperawatan pasien lansia dengan demensia. Demensia sering terjadi pada lansia di atas usia 60 tahun dan diperkirakan 500.000 penduduk Indonesia mengalaminya. Modul ini menjelaskan cara melakukan pengkajian pasien, menetapkan diagnosa, dan tindakan keperawatan untuk menangani gangguan proses pikir dan risiko cedera pada pasien lansia dengan demensia.
Askep Histerektomi indikasi Tumor Padat Ovariibertha wulan
Dokumen tersebut merangkum asuhan keperawatan terhadap Ny. P yang menjalani operasi histerektomi karena kista ovarium. Dokumen tersebut menjelaskan riwayat medis, pengkajian fisik, dan pengkajian keperawatan pasien."
Pasien laki-laki berusia 33 tahun dibawa ke rumah sakit dengan luka tusukan gunting di perut. Ia mengalami gangguan skizoafektif dan menunjukkan gejala psikotik seperti halusinasi auditorik dan visual. Rencana penatalaksanaan meliputi psikoedukasi, psikosuportif, dan farmakoterapi dengan obat-obatan seperti haloperidol dan risperidon. Prognosis pasien dinilai baik secara kesehatan, fung
Karya tulis ilmiah ini membahas tentang asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum. Kematian ibu saat hamil masih tinggi di Indonesia dan salah satu penyebabnya adalah komplikasi kehamilan seperti hiperemesis gravidarum yang tidak ditangani dengan baik. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui asuhan kebidanan yang diberikan kepada ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum.
Soal ujian tengah semester mata kuliah Etikolegal dalam praktek kebidanan terdiri dari 38 pertanyaan pilihan ganda yang mencakup berbagai aspek etika, hukum, dan kewajiban bidan dalam pelayanan kesehatan.
Berdasarkan data yang diberikan, terdapat dua prioritas masalah utama pada keluarga Tn. P, yaitu kurangnya pengetahuan ibu tentang gizi untuk anak balita dan ayah merupakan perokok aktif. Intervensi awal yang dapat diberikan adalah pemberian edukasi gizi untuk ibu dan penyuluhan untuk mengurangi merokok bagi ayah.
Format pengkajian asuhan keperawatan keluarga.pptTriAnggraini18
Dokumen tersebut merupakan contoh format pengkajian keperawatan keluarga yang mencakup: (1) data umum dan komposisi keluarga, (2) riwayat dan tahap perkembangan keluarga, (3) pengkajian lingkungan, (4) struktur keluarga, (5) fungsi keluarga, (6) stres dan koping keluarga, (7) keadaan gizi, (8) pemeriksaan fisik, dan (9) harapan keluarga. Format tersebut dig
ANALISIS, DIAGNOSIS DAN PRIORITAS ASKEP KELUARGA 2023 (1).pptxWindaFransisca
Pertanyaan soal:
Apakah diagnosa keperawatan pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban:
A. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif
B. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif
C. Perilaku kesehatan cenderung berisiko
D. Ketidakmampuan koping keluarga
E. Penurunan koping keluarga
Pasien laki-laki berusia 44 tahun dirawat di rumah sakit dengan diagnosis tuberculosis paru. Pasien mengeluh sesak nafas, batuk, dan panas selama beberapa bulan terakhir. Pemeriksaan fisik menunjukkan tanda-tanda infeksi paru dan hasil laboratorium menunjukkan gejala anemia dan infeksi. Pasien diberikan terapi antibiotik dan suportif.
1) Dokumen tersebut merupakan proposal home visit untuk klien bernama Ny. S yang menderita gangguan skizofrenia berupa halusinasi pendengaran.
2) Tujuan home visit adalah memberikan edukasi kepada keluarga tentang kondisi klien dan cara merawat klien di rumah, serta mengajarkan klien cara mengontrol halusinasinya.
3) Rencana tindakan mencakup strategi pelaksanaan home visit melalui tahap orientasi,
Pasien laki-laki berusia 33 tahun dibawa ke rumah sakit dengan luka tusukan gunting di perut. Ia mengalami gangguan skizoafektif dan menunjukkan gejala psikotik seperti halusinasi auditorik dan visual. Rencana penatalaksanaan meliputi psikoedukasi, psikosuportif, dan farmakoterapi dengan obat-obatan seperti haloperidol dan risperidon. Prognosis pasien dinilai baik secara kesehatan, fung
Karya tulis ilmiah ini membahas tentang asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum. Kematian ibu saat hamil masih tinggi di Indonesia dan salah satu penyebabnya adalah komplikasi kehamilan seperti hiperemesis gravidarum yang tidak ditangani dengan baik. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui asuhan kebidanan yang diberikan kepada ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum.
Soal ujian tengah semester mata kuliah Etikolegal dalam praktek kebidanan terdiri dari 38 pertanyaan pilihan ganda yang mencakup berbagai aspek etika, hukum, dan kewajiban bidan dalam pelayanan kesehatan.
Berdasarkan data yang diberikan, terdapat dua prioritas masalah utama pada keluarga Tn. P, yaitu kurangnya pengetahuan ibu tentang gizi untuk anak balita dan ayah merupakan perokok aktif. Intervensi awal yang dapat diberikan adalah pemberian edukasi gizi untuk ibu dan penyuluhan untuk mengurangi merokok bagi ayah.
Format pengkajian asuhan keperawatan keluarga.pptTriAnggraini18
Dokumen tersebut merupakan contoh format pengkajian keperawatan keluarga yang mencakup: (1) data umum dan komposisi keluarga, (2) riwayat dan tahap perkembangan keluarga, (3) pengkajian lingkungan, (4) struktur keluarga, (5) fungsi keluarga, (6) stres dan koping keluarga, (7) keadaan gizi, (8) pemeriksaan fisik, dan (9) harapan keluarga. Format tersebut dig
ANALISIS, DIAGNOSIS DAN PRIORITAS ASKEP KELUARGA 2023 (1).pptxWindaFransisca
Pertanyaan soal:
Apakah diagnosa keperawatan pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban:
A. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif
B. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif
C. Perilaku kesehatan cenderung berisiko
D. Ketidakmampuan koping keluarga
E. Penurunan koping keluarga
Pasien laki-laki berusia 44 tahun dirawat di rumah sakit dengan diagnosis tuberculosis paru. Pasien mengeluh sesak nafas, batuk, dan panas selama beberapa bulan terakhir. Pemeriksaan fisik menunjukkan tanda-tanda infeksi paru dan hasil laboratorium menunjukkan gejala anemia dan infeksi. Pasien diberikan terapi antibiotik dan suportif.
1) Dokumen tersebut merupakan proposal home visit untuk klien bernama Ny. S yang menderita gangguan skizofrenia berupa halusinasi pendengaran.
2) Tujuan home visit adalah memberikan edukasi kepada keluarga tentang kondisi klien dan cara merawat klien di rumah, serta mengajarkan klien cara mengontrol halusinasinya.
3) Rencana tindakan mencakup strategi pelaksanaan home visit melalui tahap orientasi,
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada Ny. W yang berumur 21 tahun dan hamil 24 minggu menunjukkan kondisi ibu dan janin yang baik. Ibu menerima penjelasan tentang keadaan kehamilannya, pentingnya gizi dan istirahat yang cukup, tanda-tanda bahaya selama kehamilan, serta jadwal kunjungan ulang. Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan.
1. PROPOSAL
HOME VISIT PADA KELUARGA Ny.A
DENGAN HARGA DIRI RENDAH
Di Susun Oleh:
DARMAWATI
NPM. 202091137
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAITURRAHIM JAMBI
2. PROPOSAL KUNJUNGAN RUMAH
A. Identitas klien
Nama: : Ny . H (L/P)
Umur : 56 Tahun
Tanggal Masuk : 12 Juli 2021
Alamat :
B. Tujuan Kunjungan Rumah
1. Tujuan umum
Keluarga dapat memahami dan berperan serta aktif dalam merawat klien
selama dirumah.
2. Tujuan khusus
a. Memberikaninformasi tentang perkembangan klien
b. Memvalidasi dan melengkapi data yang diperoleh dari klien dan dokumentasi
medis tentang Harga Diri Rendah seperti:
1) Identitas lengkap klien dan penanggung jawab.
2) Alasan masuk rumah sakit.
3) Riwayat kesehatan keluarga.
4) Riwayat perkembangan.
5) Faktor predisposisi.
6) Genogram.
3. Melakukanpengkajian tentang pengetahuan keluarga tentang cara merawat klien
Harga Diri Rendah
4. Melakukan Implementasi keperawatan pada keluarga untuk dapat merawat pasien
di rumah menjadi sistem pendukung yang efektif untuk pasien.
5. Memberikan Pendidikan Kesehatan pada keluarga tentang harga diri rendah
6. Mempersiapkan keluarga untuk perawatan di rumah apabila klien pulang.
7. Memotivasi keluarga untuk melaksanakan tindakan keperawatan yang telah
dilatih dan didiskusikan saat klien sudah di rumah.
8. Mendemonstrasikan cara mengatasi masalah harga diri rendah pada klien.
C. Rencana Tindakan Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan: harga diri rendah
a. Berikan informasi tentang perkembangan klien dan penjelasan masalah
keperawatan yang dialami oleh klien saat ini kepada keluarga.
b. Berikan penjelasan tentang pengertian Harga diri rendah, apa yang
menyebabkan ia HDR dan bagaimana cara memunculkan nilai postif dalam
dirinya
3. c. Diskusikan dengan keluarga pentingnya peran aktif keluarga sebagai
pendukung untuk mengatasi masalah yang dialami klien.
d. Diskusikan dengan keluarga klien cara mengatasi perilaku harga diri rendah
e. Berikan motivasi keluarga agar membantu klien mengatasi HDR
f. Anjurkan kepada keluarga untuk memberikan pujian kepada klien setiap klien
melakukan tindakkan dengan benar.
D. Strategi pelaksanaan
1. Diagnosa Keperawatan: Harga diri rendah
a. Fase orientasi
1) Salam terapeutik
Perawat : “Assalamualaikum ibu Selamat pagi”
Keluarga : “Waalaikumsalam, pagi mbak”
Perawat : “Perkenalkan nama Saya D , Ibu bisa panggil Saya D
Saya mahasiswa keperawatan dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Baiturrahim Jambi. ”
Keluarga : “(Menganggukan kepala)”
Perawat : “Nama ibu siapa? Biasa dipanggil dengan nama apa?”
Keluarga : “Ny. C mbak,
Perawat : “Maksud dari tujuan kami ke rumah Ibu untuk
bersilahturahmi dan untuk melengkapi data yang kurang untuk asuhan
keperawatan pada Ny. H , sertaakan sedikit berbagi dan berdiskusi
dengan Ibu dan/atau keluarga, bagaimana cara merawat dan mengatasi
perilaku Ny. H dirumah dengan masalah harga diri rendah ”
Keluarga: “Iya mbak, Boleh”
2) Evaluasi/ validasi
Perawat : “Bagaimana perasaan ibu hari ini? Bagaimana
perasaan ibu dengan adanya anggota keluarga yang mengalami
gangguan jiwa?”
Keluarga : “Baik mbak. Yamau gimana lagi mbak, keadaannya
juga begini, saya iklas menjalaninya. Tapi terkadang saya juga merasa
cemas, sewaktu dia mulai mengurung diri”
3) Kontrak
a) Topik
Perawat :“Baik lah ibuk, saat ini kita akan berdiskusi tentang
keadaan Ny. H dan bagaimana cara merawat Ny. H
dengan permasalahan Harga diri Rendah”
Keluarga: “Baik mbak”
b) Tujuan
4. Perawat : “Supaya keluarga ibu mampu merawat Ny. H ketika di
rumah rumah”
Keluarga : “Baik mbak”
c) Waktu
Perawat : “Untuk membicarakan masalah iniibu ingin berapa
lama? Bagaimana kalau waktunya satu jam?”
Keluarega : “Iya mbak, boleh”
d) Tempat
Perawat : “ibu ingin berdiskusi di mana?Bagaimana kalau di
ruang tamu saja?”
Keluarga : “Boleh mbak”
b. Fase kerja
Perawat : “Apa yang ibu lakukan untuk Ny. H selama di rumah?
Masalah yang dialami oleh Ny. H adalah harga diri rendah”.
Keluarga : “Selama ini nggak ada mbak. Kalo dia mengurung diri paling
dibiarkan dahulu nanti biasanya kalau dia lapar dia akan keluar
mbak
Perawat : “maaf sebelumnya ibu tau apa yang dimaksud dengan harga
diri rendah
Keluarga : “Iya mbak,yang saya tahu suami saya sering mengatakan ia
tidak berguna mbak
Perawat : “nah oleh karena itu kita diharapkan untuk membantunya
dengan beberapa cara agarmemunculkan nilai positifnya
Keluarga : “Iya mbak”
Perawat : “contohnya ketika ia membersihkan tempat tidurnya maka kita
puji ia dapat membersihkan tempat tidur nya dengan rapi
Keluarga : “Baik mbak”
Perawat : “begitu juga ketika ia dapat makan bersama, sholat bersama
sama”
Keluarga : “Iya bak”
Perawat :“tetapi nanti jangan terlalu berlebihan mbak karena dapat
menyebabkan ia haus akan pujian
Keluarga : “Iya mbak”
Perawat : “Tolong nanti pantau pelaksanaannya ya bu
Keluarga : “Iya mbak, nanti saya D kan lakukan”
Perawat : oh ya ibu jangan lupa pantau konsumsi obat nya ya bu
Keluarga : baik bu nanti akan saya perhatikan dan juga akan saya ingati
ke anggota keluarga lainnya
c. fase terminasi
5. 1) Evaluasi Subjektif
Perawat : “Baiklah karena diskusinya telah selesai dan waktunya
pun sudah habis. Bagaimana perasaan ibu setelah kita
berbincang-bincang tentang cara merawat Ny. H dengan
hdr ?”
Keluarga : “Senang mbak” terutama saya mendapatkan informasi
cara merawat suami saya
2) Ealuasi subyektif
Perawat :“Coba ibu sebutkan kembali bagaimana cara merawat
Ny. H dengan HDR
Keluarga :“dengan cara memunculkan aspek positif dan
memberikan reinforcement serta pujian positif
Perawat : “Iya,betul sekali ibu ”
3) Tindak lanjut
Perawat : “Kalau Ny. H muncul harga diri rendah lagi tidak bisa
dihilangkan dengan cara yang sudah diajarkan segera
dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat ya pak, karena
dalam kondisi seperti itu Ny. H sudah butuh bantuan
lebih lanjut”
Keluarga : “Iya mbak, nanti saya D kan lakukan”
Perawat :“Baiklah ibu, berhubung waktunya sudah habis, kalau
begitu saya pamit permisi dulu ya bu, terimaksih atas
waktunya, wassalam….”
Keluarga : “ Baik mbak, terimakasih banya kmbak”.