Klien laki-laki berusia 34 tahun dirawat dengan masalah isolasi sosial. Ia menunjukkan gejala menghindari orang lain, komunikasi kurang, dan tidak melakukan aktivitas. Penyebabnya mungkin rendahnya harga diri.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang asuhan keperawatan jiwa pada pasien dengan diagnosa utama halusinasi pendengaran. Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Pasien mengalami halusinasi pendengaran, isolasi sosial, dan resiko perilaku kekerasan.
2. Rencana tindakan keperawatan untuk masalah-masalah tersebut meliputi membantu pasien mengontrol halusinasi, melatih interaksi sosial, dan mengendalikan
ANALISIS, DIAGNOSIS DAN PRIORITAS ASKEP KELUARGA 2023 (1).pptxWindaFransisca
Pertanyaan soal:
Apakah diagnosa keperawatan pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban:
A. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif
B. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif
C. Perilaku kesehatan cenderung berisiko
D. Ketidakmampuan koping keluarga
E. Penurunan koping keluarga
Dokumen tersebut membahas pendekatan PERSON dalam mengkaji klien dengan penyakit terminal secara psikososial, mencakup faktor-faktor yang mempengaruhi respon psikologis klien, diagnosa keperawatan yang sering muncul, tujuan perawatan untuk membantu klien dan keluarga, serta intervensi dan evaluasi perawatan.
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaFeraAyuFitriyani
ASUHAN KEPERAWATAN PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL REMAJA, melakukan pengkajian mekanisme Koping Adaptif :
Klien akan akan bercerita kepada teman dekatnya meskipun klien mengatakan tidak mendapatkan solusi namun klien merasa tenang.
Maladaptif :
Klien mengatakan apabila memiliki masalah yang berat maka ia akan nongkrong bersama teman-temannya dan merokok untuk menenangkan pikirannya. Klien mengatakan ia merokok sejak kelas 3 SMP dan karena iseng mencoba. Klien mengatakan ketika merokok dia akan merasa rileks, namun setelah tidak merokok ia akan merasa pahit dan tidak nyaman sehingga membuat klien ingin merokok lagi dan lagi. Klien menghabiskan 6 batang rokok perhari. Namun klien memiliki sedikit keinginan untuk berhenti merokok.
Klien laki-laki berusia 34 tahun dirawat dengan masalah isolasi sosial. Ia menunjukkan gejala menghindari orang lain, komunikasi kurang, dan tidak melakukan aktivitas. Penyebabnya mungkin rendahnya harga diri.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang asuhan keperawatan jiwa pada pasien dengan diagnosa utama halusinasi pendengaran. Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Pasien mengalami halusinasi pendengaran, isolasi sosial, dan resiko perilaku kekerasan.
2. Rencana tindakan keperawatan untuk masalah-masalah tersebut meliputi membantu pasien mengontrol halusinasi, melatih interaksi sosial, dan mengendalikan
ANALISIS, DIAGNOSIS DAN PRIORITAS ASKEP KELUARGA 2023 (1).pptxWindaFransisca
Pertanyaan soal:
Apakah diagnosa keperawatan pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban:
A. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif
B. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif
C. Perilaku kesehatan cenderung berisiko
D. Ketidakmampuan koping keluarga
E. Penurunan koping keluarga
Dokumen tersebut membahas pendekatan PERSON dalam mengkaji klien dengan penyakit terminal secara psikososial, mencakup faktor-faktor yang mempengaruhi respon psikologis klien, diagnosa keperawatan yang sering muncul, tujuan perawatan untuk membantu klien dan keluarga, serta intervensi dan evaluasi perawatan.
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaFeraAyuFitriyani
ASUHAN KEPERAWATAN PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL REMAJA, melakukan pengkajian mekanisme Koping Adaptif :
Klien akan akan bercerita kepada teman dekatnya meskipun klien mengatakan tidak mendapatkan solusi namun klien merasa tenang.
Maladaptif :
Klien mengatakan apabila memiliki masalah yang berat maka ia akan nongkrong bersama teman-temannya dan merokok untuk menenangkan pikirannya. Klien mengatakan ia merokok sejak kelas 3 SMP dan karena iseng mencoba. Klien mengatakan ketika merokok dia akan merasa rileks, namun setelah tidak merokok ia akan merasa pahit dan tidak nyaman sehingga membuat klien ingin merokok lagi dan lagi. Klien menghabiskan 6 batang rokok perhari. Namun klien memiliki sedikit keinginan untuk berhenti merokok.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Konseling diperlukan untuk mengurangi beban psikis pasien kusta dan keluarganya akibat stigma serta mendorong pengobatan awal. Lay konselor dapat memberikan informasi akurat tentang penyakit, mendukung pasien, dan merujuk mereka yang membutuhkan bantuan profesional.
Kasus pertama mengenai perempuan 30 tahun yang mengalami gangguan emosi dan perilaku. Kasus kedua mengenai perempuan 50 tahun yang kehilangan suami dan mengalami duka. Kasus ketiga mengenai laki-laki 36 tahun yang tidak melakukan kontrol pasca perawatan.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang asuhan keperawatan gerontik untuk seorang laki-laki berusia 80 tahun dengan ketidakberdayaan. Dokumen ini meliputi pengkajian kesehatan, masalah, dan rencana intervensi keperawatan untuk meningkatkan fungsi dan kualitas hidup pasien.
Dokumen tersebut berisi tentang penjelasan tentang pemberian obat antiretroviral dan asuhan keperawatan pada pasien HIV/AIDS. Terdapat 10 anggota kelompok yang terlibat dalam presentasi. Diberikan penjelasan tentang definisi, fungsi, dan golongan obat antiretroviral yang digunakan untuk pengobatan HIV/AIDS. Dilakukan pengkajian pasien dengan diagnosa HIV/AIDS di rum
Dokumen tersebut membahas asuhan keperawatan pada pasien terminal yang mencakup empat hal utama: (1) tahap-tahap berduka pasien menjelang ajal, (2) diagnosa keperawatan yang meliputi ansietas, berduka, perubahan proses keluarga, dan risiko distres spiritual, (3) kriteria hasil untuk masing-masing diagnosa, dan (4) intervensi keperawatan sesuai dengan diagnosa untuk membantu pasien dan keluarga menghadapi proses ke
- Klien laki-laki berusia 38 tahun dengan diagnosa skizofrenia paranoid dirawat di RSJ karena isolasi sosial dan gangguan komunikasi. Ia mengalami berbagai masalah keperawatan seperti isolasi sosial, harga diri rendah, dan gangguan proses pikir. Pengobatan yang diterima adalah alprazolam dan risperidon.
Pasien berusia 63 tahun datang dengan keluhan cemas berlebihan dan jantung berdebar-debar yang dirasakan sejak beberapa tahun terakhir. Gejala memburuk setelah meninggalnya suami pasien 3 bulan lalu. Berdasarkan pemeriksaan, pasien didiagnosa dengan Gangguan Cemas Menyeluruh dan direncanakan mendapatkan terapi farmakologis dan psikoterapi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Konseling diperlukan untuk mengurangi beban psikis pasien kusta dan keluarganya akibat stigma serta mendorong pengobatan awal. Lay konselor dapat memberikan informasi akurat tentang penyakit, mendukung pasien, dan merujuk mereka yang membutuhkan bantuan profesional.
Kasus pertama mengenai perempuan 30 tahun yang mengalami gangguan emosi dan perilaku. Kasus kedua mengenai perempuan 50 tahun yang kehilangan suami dan mengalami duka. Kasus ketiga mengenai laki-laki 36 tahun yang tidak melakukan kontrol pasca perawatan.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang asuhan keperawatan gerontik untuk seorang laki-laki berusia 80 tahun dengan ketidakberdayaan. Dokumen ini meliputi pengkajian kesehatan, masalah, dan rencana intervensi keperawatan untuk meningkatkan fungsi dan kualitas hidup pasien.
Dokumen tersebut berisi tentang penjelasan tentang pemberian obat antiretroviral dan asuhan keperawatan pada pasien HIV/AIDS. Terdapat 10 anggota kelompok yang terlibat dalam presentasi. Diberikan penjelasan tentang definisi, fungsi, dan golongan obat antiretroviral yang digunakan untuk pengobatan HIV/AIDS. Dilakukan pengkajian pasien dengan diagnosa HIV/AIDS di rum
Dokumen tersebut membahas asuhan keperawatan pada pasien terminal yang mencakup empat hal utama: (1) tahap-tahap berduka pasien menjelang ajal, (2) diagnosa keperawatan yang meliputi ansietas, berduka, perubahan proses keluarga, dan risiko distres spiritual, (3) kriteria hasil untuk masing-masing diagnosa, dan (4) intervensi keperawatan sesuai dengan diagnosa untuk membantu pasien dan keluarga menghadapi proses ke
- Klien laki-laki berusia 38 tahun dengan diagnosa skizofrenia paranoid dirawat di RSJ karena isolasi sosial dan gangguan komunikasi. Ia mengalami berbagai masalah keperawatan seperti isolasi sosial, harga diri rendah, dan gangguan proses pikir. Pengobatan yang diterima adalah alprazolam dan risperidon.
Pasien berusia 63 tahun datang dengan keluhan cemas berlebihan dan jantung berdebar-debar yang dirasakan sejak beberapa tahun terakhir. Gejala memburuk setelah meninggalnya suami pasien 3 bulan lalu. Berdasarkan pemeriksaan, pasien didiagnosa dengan Gangguan Cemas Menyeluruh dan direncanakan mendapatkan terapi farmakologis dan psikoterapi.
1. ASUHAN KEPERAWATAN JIWA KOMUNITAS
Nama Kepala keluarga : Ny. N
RT/RW : 001/001
OLEH :
NAMA : INDAR DEWI
NIM : A1C121005
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS MEGAREZKY
2021/2022
2. 1
DETEKSI DINI KELUARGA
RW SIAGA SEHAT JIWA
Nama KK : Ny. n
Umur : 75 Tahun
Jenis Kelamin : P
Status Perkawinan : Cerai mati
Pendidikan : Tidak tamat SD
Pekerjaan : IRT
Alamat : Dusun Diccekang Desa Moncongloe Bulu Kabupaten Maros
DATA KEADAAN KELUARGA
NO NAMA L/P UMUR PENDIDIKAN PEKERJAAN
KONDISI KESEHATAN
PENGOBATAN
SEHAT RISIKO MASALAH/
PSIKOSOSIAL/
PENYAKIT KRONIS
GANGGUAN
JIWA
3. PENGKAJIAN KEPERAWATAN JIWA
MASALAH PSIKOSOSIAL
INFORMASI UMUM
Inisial klien : Ny. N
Usia : 75 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Suku : Bugis Makassar
Bahasa dominan : Makassar
Status perkawinan : Cerai mati
Alamat : Dusun Diccekang Desa Moncongloe Bulu Kabupaten Maros
Tanggal pengkajian : 30 Juni 2022
Riwayat alergi : Tidak Ada
KELUHAN UTAMA :
Klien mengatakan merasa cemas jika tekanan darahnya naik
PENAMPILAN UMUM DAN PERILAKU MOTORIK
Fisik
Berat badan : 54 kg
Tinggi badan : 150 cm
Tanda-tanda vital : TD : 149/89 MmHg P: 20 x/m N : 80 x/m T : 36.5°C
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
4. Tingkat Ansietas
Tingkat ansietas (lingkari tingkat ansietas dan chek list perilaku yang ditampilkan)
Ringan √ Sedang Berat Panik
PERILAKU PERILAKU
Tenang √ Menarik diri
Ramah √ Bingung
Pasif Disorientasi
Waspada Ketakutan
Merasa membenarkan lingkungan Hiperventilasi
Kooperatif Halusinasi/delusi
Gangguan perhatian Depersonalisasi
Gelisah Obsesi
Sulit berkonsentrasi √ Kompulsi √
Waspada berlebihan Keluhan somatik
Tremor Hiperaktivitas
Bicara cepat Lainnya :
Masalah Keperawatan : Ansietas ringan
5. KELUARGA
Genogram
Tipe keluarga
nuclear family diad family
extended family √ single parent family
Pengambilan keputusan
√ kepala keluarga istri
orang tua bersama-sama
Hubungan klien dengan kepala keluarga
kepala keluarga istri
orang tua anak
√ lain-lain, sebutkan : Klien tinggal sendiri
Kebiasaan yang dilakukan bersama keluarga
Jelaskan: Klien mengatakan ia hanya tinggal sendiri, tetapi sering dikunjungi oleh
anaknya, klien mengatakan saat di rumah kadang bercengkrama dengan keluarga dan
tetangga.
Kegiatan yang dilakukan keluarga dalam masyarakat
Jelaskan: Klien mengatakan tidak ada kegiatan di masyarakat, klien hanya tinggal di
rumah.
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan
6. RIWAYAT SOSIAL
Pola sosial
Teman/ orang terdekat : Keluarga
Peran serta dalam kelompok : Sebagai ibu rumah tangga
Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Klien tinggal sendiri, klien mengatakan ia sering dikunjungi oleh keluarganya.
Klien mengatakan tidak pernah mengikuti kegiatan di masyarakat, klien hanya
tinggal di rumah,.
Obat-obatan yang dikonsumsi
Adakah obat herbal/ obat lain yang dikonsumsi diluar resep : Air rebusan daun sirsak
Obat-obatan yang dikonsumsi klien saat ini : Tidak Ada
Apakah klien menggunakan obat-obatan dan alkohol untuk mengatasi masalahnya :
Tidak
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan
STATUS MENTAL DAN EMOSI
Penampilan
1. Cacat fisik : Tidak ada
Jelaskan : Klien tidak memiliki cacat fisik dan klien merasa percaya diri dengan
penampilan fisiknya
2. Kontak mata : Mudah beralih
Jelaskan : Kontak mata klien ada, klien kooperatif selama wawancara
3. Pakaian
Jelaskan : Penggunaan pakaian tampak baik dan rapi.
4. Perawatan diri
Jelaskan : Penampilan klien terlihat bersih, rambut rapi.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
7. Tingkah Laku
Tingkah Laku Jelaskan
Resah
Sikap √ Klien bersikap dengan baik dan mau menjawab
pertanyaan yang di berikan
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
Pola komunikasi
POLA KOMUNIKASI POLA KOMUNIKASI
Jelas √ Aphasia
Koheren Perseverasi
Bicara kotor Rumination
Inkoheren Tangensial
Neologisme Banyak bicara/dominan
Asosiasi longgar Bicara lambat
Flight of ideas Sukar berbicara:
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
Mood dan Afek
PERILAKU JELASKAN
Senang √ Klien tampak senang dengan
kehadiran anak cucunya di rumah,
klien tampak senang saat
dikunjungi, klien kooperatif
selama pengkajian.
8. Sedih
Patah hati
Putus asa Klien mengatakan ia mensyukuri
kehdupannya
Gembira √ Saat dikaji klien tampak senang,
klien mengatakan ia puas dengan
penampilan dan kehidupannya
Euporia
Curiga
Lesu
Marah/ Bermusuhan
Masalah Keperawatan : Kesiapan Peningkatan Konsep Diri
Proses Pikir
PERILAKU
Jelas √
Logis √
Mudah diikuti
Relevan √
Bingung
Bloking
Delusi
Arus cepat
9. Asosiasi lambat
Curiga
Memori jangka pendek Hilang Utuh
Memori jangka panjang Hilang Utuh
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
Persepsi
PERILAKU JELASKAN
Halusinasi Tidak ada
Ilusi Tidak ada
Depersonalisasi Tidak ada
Derealisasi Tidak ada
Halusinasi Jelaskan
Pendengaran Tidak ada
Penglihatan Tidak ada
Perabaan Tidak ada
Pengecapan Tidak ada
Penghidu Tidak ada
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
Kognitif
1. Orientasi realita
Waktu : Klien dapat menyebutkan waktu misalnya melalui waktu suatu /kejadia
Tempat : Orientasi tempat baik
10. Orang : Klien mampu menyebutkan anggota keluarganya
Situasi : Klien mampu mengidentifikasi situasi yang dialaminya
2. Memori
Gangguan Jelaskan
Gangguan daya ingat jangka
panjang
Tidak ada gangguan
Gangguan daya ingat jangka
pendek
Tidak ada gangguan
Gangguan daya ingat saat ini Tidak ada gangguan
Paramnesia, sebutkan Tidak ada gangguan
Hipermnesia, sebutkan Tidak ada gangguan
Amnesia, sebutkan Tidak ada gangguan
3. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Tingkatan Jelaskan
Mudah beralih Tidak
Tidak mampu berkonsentrasi Klien mampu berkonsentrasi dan
mampu menjawab pertanyaan
dengan baik
Tidak mampu berhitung
sederhana
Klien mampu berhitung
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
11. IDE-IDE BUNUH DIRI
Ide-ide merusak diri sendiri/ orang lain
Ya Tidak √
Jelaskan : Tidak ada ide tentang merusak diri/orang lain
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
KULTURAL DAN SPIRITUAL
Agama yang dianut
1. Bagaimana kebutuhan klien terhadap spiritual dan pelaksanaannya?
Klien mengatakan kadang-kadang melaksanakan shalat
2. Apakah klien mengalami gangguan dalam menjalankan kegiatan spiritualnya
setelah mengalami kekerasan atau penganiayaan?
Klien mengatakan tidak pernah mengalami kekerasan maupun penganiayaan
sehingga tidak ada kendala dalam menjalankan kegiatan spiritualnya.
3. Adakah pengaruh spiritual terhadap koping individu
Klien mengatakan ada pengaruh, klien merasa senang saat dan setelah melakukan
ibadah sholat.
Budaya yang diikuti
Apakah ada budaya klien yang mempengaruhi terjadinya masalah?
Klien mengatakan tidak ada pengaruh budaya terhadap masalah yang dihadapinya.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
12. ASUHAN KEPERAWATAN
Nama Klien : Ny. N
IMPLEMENTASI TINDAKAN KEPERAWATAN EVALUASI (SOAP)
Tanggal : 30 Juni 2022 Jam : 16:00 WITA
DS:
1. Klien mengatakan merasa cemas jika tekanan darahnya naik
2. Klien mengatakan ia jarang berobat ke puskesmas
3. Klien mengatakan ia lebih memilih meminum obat herbal dibandingkan obat dari dokter
4. Klien mengatakan ia takut jika terus-terusan mengonsumsi obat dari dokter dapat membuat
kakinya bengkak
DO:
1. Tekanan darah 149/80 mmHg
2. Perhatian klien mudah beralih
Diagnosis Keperawatan:
Ansietas
Tindakan Keperawatan:
1. Mengkaji tanda dan gejala ansietas dan kemampuan klien dalam mengurangi ansietas
2. Menjelaskan proses terjadinya ansietas
3. Melatih mengurangi ansietas dengan tarik napas dalam
S : Klien mengatakan akan mempraktikkan cara relaksasi
napas dalam jika rasa cemasnya muncul
O : Klien tampak tenang
A : Ansietas masih ada
P : Lanjutkan intervensi
1. LatihTarik napas dalam
2. Ajarkan Teknik distraksi untuk mengurangi
ansietas
13. 1
Rencana Tindak Lanjut:
1. Evaluasi latihan tarik napas dalam
2. Latih mengurasi ansietas dengan teknik distraksi
DS:
1. Klien merasa percaya diri dengan penampilan fisiknya
2. Klien mengatakan ia puas dengan penampilan dan kehidupannya
3. Klien mengatakan kadang melaksanakan shalat
DO:
1. Klien tampak senang dengan kehadiran anak cucunya di rumah
2. Klien tampak senang saat dikunjungi, klien kooperatif selama pengkajian.
Diagnosis Keperawatan :
Kesiapan Peningkatan Konsep Diri
Tindakan Keperawatan :
1. Motivasi terlibat dalam kegiatan social
2. Anjurkan untuk menjalin hubungan yang memiliki kepentingan dan tujuan yang sama
3. Anjurkan untuk penggunaan sumber spiritual
4. Anjurkan keluarga terlibat
Rencana Tindak Lanjut :
1. Evaluasi kegiatan social yang dilakukan
2. Anjurkan untuk menjalin hubungan yang memiliki kepentingan dan tujuan yang sama
3. Anjurkan keluarga terlibat
S : 1. Klien mengatakan puas dengan kehidupannya
2. Klien mengatakan ia mau terlibat dalam kegiatan
masyarakat jika ada
O : Klien tampak senang dengan kehadiran anak cucunya
di rumah
A : Kesiapan Peningkatan Konsep Diiri
P : Lanjutkan intervensi
1. Motivasi terlibat dalam kegiatan social
2. Anjurkan untuk menjalin hubungan yang memiliki
kepentingan dan tujuan yang sama
3. Anjurkan untuk penggunaan sumber spiritual
4. Anjurkan keluarga terlibat