Hipertiroidisme adalah kondisi ketika kadar hormon tiroid (HT) dalam darah meningkat. Penyebabnya antara lain penyakit Graves, tiroid multinodular toksik, dan adenoma tiroid toksik. Gejala klinisnya meliputi berat badan turun, palpitasi, sesak nafas, tremor, dan kelelahan. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan klinis dan tes laboratorium seperti T4, T3, dan TSH. Pengobatannya meliputi ob
1. Hipertiroidisme adalah kondisi ketika kadar hormon tiroid (T3 dan T4) dalam darah meningkat akibat produksi hormon tiroid yang berlebihan oleh kelenjar tiroid.
2. Manifestasi klinis hipertiroidisme meliputi tanda dan gejala sistemik seperti berat badan turun, palpitasi, tremor, dan gangguan saluran cerna.
3. Penatalaksanaan hipertiroidisme meliputi pemberian obat anti tiroid seperti methimazole,
Hipertiroidisme adalah kelebihan produksi hormon tiroid yang menyebabkan metabolisme tubuh menjadi terlalu cepat. Gejala klinisnya antara lain takikardi, kelelahan, berat badan turun, dan mata melotot. Diagnosa ditegakkan dengan pemeriksaan laboratorium seperti kadar hormon tiroid yang tinggi beserta tekanan TSH yang rendah. Pengobatan utamanya adalah dengan obat anti tiroid seperti propiltiourasil atau metimazol
Dokumen tersebut membahas tentang masalah yang sering muncul pada pasien bayi baru lahir seperti defisit volume cairan, hipertermi, diare, dan resiko kerusakan integritas kulit. Dokumen juga membahas tentang perencanaan pelepasan pasien yang mencakup edukasi kepada orang tua tentang perawatan bayi, pentingnya ASI, komplikasi yang mungkin terjadi, imunisasi, dan pengobatan yang diberikan.
Hipertiroidisme adalah kondisi ketika kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroid berlebihan yang dapat disebabkan oleh penyakit Graves, gondok nodular toksik, atau adenoma toksik. Gejalanya meliputi denyut jantung cepat, tremor, berat badan turun, dan pembesaran kelenjar tiroid. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan hormon tiroid seperti TSH dan T4 bebas yang menunjukkan kadar hormon tiroid tinggi. Pengobatannya mel
1. Sindrom nefrotik ditandai dengan proteinuria berlebih, edema, dan hipoalbuminemia yang disebabkan oleh peningkatan permeabilitas membran glomerulus.
2. Merupakan sindrom yang ditandai dengan hipoalbuminemia, hiperlipidemia, dan edema yang dapat terjadi karena faktor yang menyebabkan permeabilitas glomerulus meningkat.
3. Mencakup etiologi, manifestasi klinis, patofisiologi, diagnosis, dan penatalaksanaan sindrom nefrot
1. Hipertiroidisme adalah kondisi ketika kadar hormon tiroid (T3 dan T4) dalam darah meningkat akibat produksi hormon tiroid yang berlebihan oleh kelenjar tiroid.
2. Manifestasi klinis hipertiroidisme meliputi tanda dan gejala sistemik seperti berat badan turun, palpitasi, tremor, dan gangguan saluran cerna.
3. Penatalaksanaan hipertiroidisme meliputi pemberian obat anti tiroid seperti methimazole,
Hipertiroidisme adalah kelebihan produksi hormon tiroid yang menyebabkan metabolisme tubuh menjadi terlalu cepat. Gejala klinisnya antara lain takikardi, kelelahan, berat badan turun, dan mata melotot. Diagnosa ditegakkan dengan pemeriksaan laboratorium seperti kadar hormon tiroid yang tinggi beserta tekanan TSH yang rendah. Pengobatan utamanya adalah dengan obat anti tiroid seperti propiltiourasil atau metimazol
Dokumen tersebut membahas tentang masalah yang sering muncul pada pasien bayi baru lahir seperti defisit volume cairan, hipertermi, diare, dan resiko kerusakan integritas kulit. Dokumen juga membahas tentang perencanaan pelepasan pasien yang mencakup edukasi kepada orang tua tentang perawatan bayi, pentingnya ASI, komplikasi yang mungkin terjadi, imunisasi, dan pengobatan yang diberikan.
Hipertiroidisme adalah kondisi ketika kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroid berlebihan yang dapat disebabkan oleh penyakit Graves, gondok nodular toksik, atau adenoma toksik. Gejalanya meliputi denyut jantung cepat, tremor, berat badan turun, dan pembesaran kelenjar tiroid. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan hormon tiroid seperti TSH dan T4 bebas yang menunjukkan kadar hormon tiroid tinggi. Pengobatannya mel
1. Sindrom nefrotik ditandai dengan proteinuria berlebih, edema, dan hipoalbuminemia yang disebabkan oleh peningkatan permeabilitas membran glomerulus.
2. Merupakan sindrom yang ditandai dengan hipoalbuminemia, hiperlipidemia, dan edema yang dapat terjadi karena faktor yang menyebabkan permeabilitas glomerulus meningkat.
3. Mencakup etiologi, manifestasi klinis, patofisiologi, diagnosis, dan penatalaksanaan sindrom nefrot
Kelenjar tiroid berperan penting dalam mengatur metabolisme tubuh. Hipotiroid disebabkan berbagai faktor seperti tiroiditis Hashimoto yang menyebabkan kerusakan kelenjar tiroid. Gejala hipotiroid meliputi gangguan kardiovaskular, hematologi, dan pernapasan. Pengobatan hipotiroid bertujuan mengganti hormon tiroid yang hilang dengan obat seperti levotiroksin.
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) Dokumen tersebut membahas tentang hipotiroid dan sistem endokrin, (2) Hipotiroid disebabkan oleh berbagai faktor seperti tiroiditis Hashimoto dan pengobatan hipertiroid, dan (3) Manifestasi klinis, diagnosa, komplikasi, dan penatalaksanaan hipotiroid dibahas secara rinci.
1) Hipertiroidisme adalah kondisi ketika hormon tiroid dalam darah meningkat. Penyakit Graves merupakan penyebab utama hipertiroidisme.
2) Gejala hipertiroidisme meliputi detak jantung cepat, tremor, kehilangan berat badan, dan mata melotot.
3) Pengobatan hipertiroidisme meliputi obat anti tiroid dan terapi radiasi yodium.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien diabetes melitus. Ringkasannya adalah: (1) diabetes melitus adalah gangguan metabolisme yang ditandai dengan ketidakmampuan tubuh untuk menggunakan glukosa sebagai sumber energi, (2) asuhan keperawatan meliputi penilaian gejala klinis, diagnosa, dan intervensi untuk menjaga keseimbangan cairan, nutrisi, dan mencegah komplikasi, (3) tuju
Dokumen tersebut membahas tentang hipertiroidisme, yang merupakan penyakit endokrin yang disebabkan oleh sekresi hormon tiroid yang berlebihan. Dokumen tersebut menjelaskan pengertian, etiologi, manifestasi klinis, diagnosis, dan asuhan keperawatan pada pasien hipertiroidisme.
Dokumen tersebut membahas tentang hipertiroidisme, yang merupakan penyakit endokrin yang disebabkan oleh sekresi hormon tiroid yang berlebihan. Dokumen tersebut menjelaskan definisi, etiologi, manifestasi klinis, diagnosa, dan asuhan keperawatan pada pasien hipertiroidisme.
Dokumen tersebut membahas tentang hipertiroidisme, yang merupakan penyakit endokrin yang disebabkan oleh sekresi hormon tiroid yang berlebihan. Dokumen tersebut menjelaskan tentang definisi, etiologi, manifestasi klinis, diagnosa, dan asuhan keperawatan pada pasien hipertiroidisme.
Dokumen tersebut membahas tentang hipertiroidisme, yang merupakan penyakit endokrin yang disebabkan oleh sekresi hormon tiroid yang berlebihan. Dokumen tersebut menjelaskan tentang definisi, etiologi, manifestasi klinis, diagnosis, dan asuhan keperawatan pada pasien hipertiroidisme.
1) Dokumen tersebut membahas tentang hiperemesis gravidarum, yaitu kondisi mual dan muntah berlebihan selama kehamilan yang dapat menyebabkan dehidrasi.
Terdapat ringkuman mengenai berbagai aspek gangguan tiroid meliputi definisi, jenis gangguan berdasarkan fungsi tiroid, patofisiologi, gejala klinis, diagnosis, pengobatan hipertiroid seperti obat antitiroid, inhibitor iodida, beta bloker, dan radioaktif iodida.
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit gout yang disebabkan oleh penumpukan kristal asam urat di sendi dan jaringan. Gout umumnya lebih sering ditemukan pada pria dewasa dan merupakan penyakit inflamasi yang ditandai dengan serangan rasa sakit yang mendadak pada satu sendi. Faktor risiko penyakit ini meliputi usia, jenis kelamin, obesitas, alkohol, dan gangguan fungsi ginjal.
Dokumen tersebut membahas tentang hipertiroidisme, yang merupakan kondisi ketika kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroid berlebihan. Hipertiroidisme dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti penyakit Graves, nodul toksik pada tiroid, konsumsi obat tiroid berlebihan, atau produksi TSH yang tidak normal. Gejala klinisnya antara lain kelelahan, tremor, berkeringat berlebihan, dan pembesaran tiroid.
Hormon tiroid berperan dalam meningkatkan metabolisme seluruh tubuh. Kelainan hormon tiroid dapat menyebabkan hipertiroid atau hipotiroid. Hipertiroid ditandai dengan peningkatan aktivitas metabolisme sementara hipotiroid menurunkannya. Kedua kondisi membutuhkan penatalaksanaan medikamentosa atau bedah.
Dokumen ini membahas dua kasus neonatus dengan keluhan yang berbeda. Kasus pertama adalah bayi laki-laki berusia 10 hari dengan keluhan rewel dan mengedan setiap 3-4 jam. Kasus kedua adalah bayi berusia 3 hari yang dirujuk dari puskesmas dengan saturasi oksigen 70-80% dan ibu mengeluh bayi sering terlihat biru dan ujung kuku kebiruan. Dokumen ini meminta tanggapan dokter mengenai kesan dan
More Related Content
Similar to hipertiroidppt-151004145346-lva1-app6892.pptx
Kelenjar tiroid berperan penting dalam mengatur metabolisme tubuh. Hipotiroid disebabkan berbagai faktor seperti tiroiditis Hashimoto yang menyebabkan kerusakan kelenjar tiroid. Gejala hipotiroid meliputi gangguan kardiovaskular, hematologi, dan pernapasan. Pengobatan hipotiroid bertujuan mengganti hormon tiroid yang hilang dengan obat seperti levotiroksin.
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) Dokumen tersebut membahas tentang hipotiroid dan sistem endokrin, (2) Hipotiroid disebabkan oleh berbagai faktor seperti tiroiditis Hashimoto dan pengobatan hipertiroid, dan (3) Manifestasi klinis, diagnosa, komplikasi, dan penatalaksanaan hipotiroid dibahas secara rinci.
1) Hipertiroidisme adalah kondisi ketika hormon tiroid dalam darah meningkat. Penyakit Graves merupakan penyebab utama hipertiroidisme.
2) Gejala hipertiroidisme meliputi detak jantung cepat, tremor, kehilangan berat badan, dan mata melotot.
3) Pengobatan hipertiroidisme meliputi obat anti tiroid dan terapi radiasi yodium.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien diabetes melitus. Ringkasannya adalah: (1) diabetes melitus adalah gangguan metabolisme yang ditandai dengan ketidakmampuan tubuh untuk menggunakan glukosa sebagai sumber energi, (2) asuhan keperawatan meliputi penilaian gejala klinis, diagnosa, dan intervensi untuk menjaga keseimbangan cairan, nutrisi, dan mencegah komplikasi, (3) tuju
Dokumen tersebut membahas tentang hipertiroidisme, yang merupakan penyakit endokrin yang disebabkan oleh sekresi hormon tiroid yang berlebihan. Dokumen tersebut menjelaskan pengertian, etiologi, manifestasi klinis, diagnosis, dan asuhan keperawatan pada pasien hipertiroidisme.
Dokumen tersebut membahas tentang hipertiroidisme, yang merupakan penyakit endokrin yang disebabkan oleh sekresi hormon tiroid yang berlebihan. Dokumen tersebut menjelaskan definisi, etiologi, manifestasi klinis, diagnosa, dan asuhan keperawatan pada pasien hipertiroidisme.
Dokumen tersebut membahas tentang hipertiroidisme, yang merupakan penyakit endokrin yang disebabkan oleh sekresi hormon tiroid yang berlebihan. Dokumen tersebut menjelaskan tentang definisi, etiologi, manifestasi klinis, diagnosa, dan asuhan keperawatan pada pasien hipertiroidisme.
Dokumen tersebut membahas tentang hipertiroidisme, yang merupakan penyakit endokrin yang disebabkan oleh sekresi hormon tiroid yang berlebihan. Dokumen tersebut menjelaskan tentang definisi, etiologi, manifestasi klinis, diagnosis, dan asuhan keperawatan pada pasien hipertiroidisme.
1) Dokumen tersebut membahas tentang hiperemesis gravidarum, yaitu kondisi mual dan muntah berlebihan selama kehamilan yang dapat menyebabkan dehidrasi.
Terdapat ringkuman mengenai berbagai aspek gangguan tiroid meliputi definisi, jenis gangguan berdasarkan fungsi tiroid, patofisiologi, gejala klinis, diagnosis, pengobatan hipertiroid seperti obat antitiroid, inhibitor iodida, beta bloker, dan radioaktif iodida.
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit gout yang disebabkan oleh penumpukan kristal asam urat di sendi dan jaringan. Gout umumnya lebih sering ditemukan pada pria dewasa dan merupakan penyakit inflamasi yang ditandai dengan serangan rasa sakit yang mendadak pada satu sendi. Faktor risiko penyakit ini meliputi usia, jenis kelamin, obesitas, alkohol, dan gangguan fungsi ginjal.
Dokumen tersebut membahas tentang hipertiroidisme, yang merupakan kondisi ketika kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroid berlebihan. Hipertiroidisme dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti penyakit Graves, nodul toksik pada tiroid, konsumsi obat tiroid berlebihan, atau produksi TSH yang tidak normal. Gejala klinisnya antara lain kelelahan, tremor, berkeringat berlebihan, dan pembesaran tiroid.
Hormon tiroid berperan dalam meningkatkan metabolisme seluruh tubuh. Kelainan hormon tiroid dapat menyebabkan hipertiroid atau hipotiroid. Hipertiroid ditandai dengan peningkatan aktivitas metabolisme sementara hipotiroid menurunkannya. Kedua kondisi membutuhkan penatalaksanaan medikamentosa atau bedah.
Similar to hipertiroidppt-151004145346-lva1-app6892.pptx (20)
Dokumen ini membahas dua kasus neonatus dengan keluhan yang berbeda. Kasus pertama adalah bayi laki-laki berusia 10 hari dengan keluhan rewel dan mengedan setiap 3-4 jam. Kasus kedua adalah bayi berusia 3 hari yang dirujuk dari puskesmas dengan saturasi oksigen 70-80% dan ibu mengeluh bayi sering terlihat biru dan ujung kuku kebiruan. Dokumen ini meminta tanggapan dokter mengenai kesan dan
Asma bronkial adalah kondisi saluran pernapasan yang mengalami penyempitan sementara akibat hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu yang menyebabkan peradangan. Penyebabnya meliputi inhalan, ingestan, kontaktan, genetik, dan alergen. Gejalanya antara lain nafas cepat dan dalam serta otot pernapasan bekerja keras. Pengobatannya meliputi diagnosis, obat untuk serangan akut maupun jangka panjang, serta rehabilitasi medis yang m
Proposal ini mengajukan penelitian mengenai manfaat medis kanabis untuk mengobati nyeri kronis. Penelitian akan meliputi penelitian in silico untuk mengidentifikasi zat aktif kanabis yang berperan dalam mengurangi nyeri, diikuti dengan penelitian in vitro dan in vivo menggunakan hewan untuk menguji keefektifan zat-zat tersebut. Hasil penelitian diharapkan dapat mendukung pengembangan obat herbal alternat
Cara pengumpulan dan analisis data penelitian.pptxKevinTandarto1
Dokumen tersebut membahas tentang langkah-langkah pengumpulan dan analisis data pada penelitian, mulai dari menentukan jenis data yang dibutuhkan, metode pengumpulan datanya seperti wawancara, observasi, angket, studi dokumen, langkah analisis datanya seperti editing, coding, tabulasi, dan pembahasan, serta pemilihan uji statistik yang sesuai dengan jenis data dan tujuan penelitian.
This document is a slide set from the Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease (GOLD) for academic and educational purposes regarding chronic obstructive lung disease. The slide set is restricted and requires approval from GOLD for any commercial or promotional use. It contains multiple slides with information about chronic obstructive lung disease in two parts.
The document discusses guidelines for evaluating and managing various neurologic emergencies such as changes in mental status, stroke, seizures, head trauma, and infections. It emphasizes the importance of a thorough neurologic exam and outlines approaches for conditions like stroke, seizures, meningitis, and increased intracranial pressure. Potential causes, signs, diagnostic tests, and treatment options are provided for different neurologic emergencies.
Dokumen tersebut memberikan panduan lengkap untuk melakukan anamnesis pada kasus infeksi odontogen. Meliputi pengumpulan data pribadi pasien, keluhan utama, riwayat medis, riwayat gigi dan mulut, serta pemeriksaan fisik untuk mendiagnosis penyakit dan merencanakan perawatan.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
2. Definisi
Hipertiroid adalah kadar HT dalam darah yang berlebihan.
(Corwin, 2000: 263).
Hipertiroidisme adalah suatu ketidakseimbangan metabolik yang
merupakan akibat dari produksi hormone tiroid yang berlebihan.
(Doenges, M. E, 2000: 708).
3. Etiologi
Hipertiroidisme dapat terjadi akibat disfungsi kelenjar tiroid, hipofisis atau
hipotalamus. Peningkatan TSH akibat malfungsi kelenjar tiroid akan disertai
penurunan TSH dan TRF karena umpan balik negative HT terhadap
pelepasan keduanya. Hipertiroidisme akibat malfungsi hipofisis memberikan
gambaran kadar HT dan TSH yang tinggi. TRF akan rendah karena umpan
balik negative dari HT dan TSH. Hipertiroidisme akibat malfungsi
hipotalamus akan memperlihatkan HT yang tinggi disertai TSH dan TRH
yang berlebihan. (Corwin, J. E, 2000: 263).
4. 1. Penyebab Utama
a. Penyakit Grave
b. Toxic multinodular goitre
c. Solitary toxic adenoma
2. Penyebab Lain
a.Tiroiditis
b.Penyakit troboblastis
c.Ambilan hormone tiroid secara berlebihan
d.Pemakaian yodium yang berlebihan
e.Kanker pituitari
f.Obat-obatan sepertiAmiodarone
5. patofisiologi
Pada kebanyakan penderita hipertiroidisme, kelenjar tiroid
membesar dua sampai tiga kali dari ukuran normalnya, disertai
dengan banyak hiperplasia dan lipatan-lipatan sel-sel folikel ke
dalam folikel, sehingga jumlah sel-sel ini lebih meningkat
beberapa kali dibandingkan dengan pembesaran kelenjar. Juga,
setiap sel meningkatkan kecepatan sekresinya beberapa kali lipat
dengan kecepatan 5-15 kali lebih besar daripada normal.
Pada hipertiroidisme, pasien hipertiroidisme kosentrasi TSH
menurun, sedangkan konsentrasi TSI meningkat.
Pada hipertiroidisme, kelenjar tiroid “dipaksa” mensekresikan
hormon hingga diluar batas, sehingga untuk memenuhi pesanan
tersebut, sel-sel sekretori kelenjar tiroid membesar.
6. Manifestasi klinis
1. Umum :Berat badan turun, keletihan, apatis, berkeringat, dan tidak tahan panas
2. Kardiovaskuler ;Palpitasi, sesak nafas, angina,gagal jantung, sinustakikardi, fibrilasi
atrium, nadi kolaps.
3.Neuromuskular : Gugup,gelisah, agitasi, tremor, koreoatetosis,psikosis, kelemahan otot,
secara emosional mudah terangsang (hipereksitabel), iritabel dan terus menerus merasa
khawatir, Serta tidak dapat duduk diam .
4.Gastrointestinal : penderita mengalami peningkatan selera makan dan konsumsi
makanan, penurunan berat badan yang progresif, kelelahan oto yang abnormal,
perubahan defekasi dengan konstipasi atau diare, serta muntah.
5.Reproduksi : Oligomenorea, infertilitas
6.Kulit : warna kulit penderita biasanya agak kemerahan (flushing) dengan warnah salmon
yang khas dan cenderung terasa hangat, lunak serta basah.. namun demikian, pasien
yang berusia lanjut mungkin kulitnya agak kering, tangan gemetarPruritus, eritema
Palmaris, miksedema pretibial, rambut tipis..
7. Struma : Difus dengan/tanpa bising, nodosa
8.Mata : lakrimasi meningkat,kemosis (edeme konjungtiva), proptosis, ulserasi
kornea,optalmoplegia, diplobia, edema pupil, penglihatan kabur.
7. klasifikasi
Hipertiroidisme (Tiroktosikosis) di bagi dalam 2 kategori:
A.Kelainan yang berhubungan dengan Hipertiroidisme
B.Kelainan yang tidak berhubungan dengan Hipertiroidisme
Klasifikasi lain:
1.Goiter Toksik Difusa (Graves’Disease)
2.Nodular Thyroid Disease
3.Subacute Thyroiditis
4.Postpartum Thyroiditis
8. komplikasi
hipertiroidisme yang dapat mengancam nyawa adalah krisis
tirotoksik (thyroid storm). Hal ini dapat berkernbang secara
spontan pada pasien hipertiroid yang menjalani terapi, selama
pembedahan kelenjar tiroid, atau terjadi pada pasien hipertiroid
yang tidak terdiagnosis. Akibatnya adalah pelepasan TH dalam
jumlah yang sangat besar yang menyebabkan takikardia, agitasi,
tremor, hipertermia (sampai 106 oF), dan, apabila tidak diobati,
kematian Penyakit jantung Hipertiroid, oftalmopati Graves,
dermopati Graves, infeksi.
9. Penatalaksanaan
1. Konservatif
Tata laksana penyakit Graves
a. ObatAnti-Tiroid.
1) Thioamide
2) Methimazole dosis awal 20 -30 mg/hari
3) Propylthiouracil (PTU) dosis awal 300 – 600 mg/hari, dosis maksimal
2.000 mg/hari
b. Beta-adrenergic reseptor antagonist.
Contoh: Propanolol
2. Surgical
a. Radioaktif iodine.
b. Tiroidektomi.
10. A. PENGKAJIAN
1.Identitas pasien
Identitas pada klien yang harus diketahui diantaranya: nama, umur,
agama, pendidikan, pekerjaan, suku/bangsa,= alamat,jenis kelamin,
status perkawinan, dan penanggung biaya.
2. Riwayat Sakit dan Kesehatan
a.Keluhan utama
b.Riwayat penyakit saat ini
c.Riwayat penyakit dahulu
d.Riwayat penyakit keluarga
Pengkajian pola fungsional (Gordon)
Pemeriksaan Fisik ( ROS : Review of System )
A. Pernafasan B1 (breath)
b. Kardiovaskular B2 (blood)
C. Persyarafan B3 (brain)
D.Perkemihan B4 (bladder)
E. Pencernaan B5 (bowel)
F. Muskuloskeletal/integument B6 (bone)
3.
4.
11. 5. Data Laboratorium
a. Tes ambilan RAI
b. T4 dan T3 serum
c. T4 dan T3 bebas serum
d. TSH
e. Tiroglobulin
f. Stimulasi TRH
g. ikatan protei iodiun
h. gula darah
i. kortisol plasma
j. pemeriksaan fungsi heper
K. Elektrolit
l. katekolamin serum
m. kreatinin urine
n. EKG
12. No Diagnosa keperawatan Intervensi
1. Resiko tinggi
penurunan curah
berhubungan
hipertiroid tidak terkontrol,
keadaan
hipermetabolisme,
peningkatan beban kerja
jantung
Tujuan dan Kriteria Hasil
NOC : Cardiac Pump
effectiveness
teradap
jantung
dengan ·
·
Circulation Status
Vital Sign Status
NIC :
Cardiac Care
Evaluasi adanya nyeri dada ( intensitas,lokasi, durasi)
Catat adanya disritmia jantung
Catat adanya tanda dan gejala penurunan cardiac putput
Monitor status kardiovaskuler
Monitor status pernafasan yang menandakan gagal jantung
Monitor abdomen sebagai indicator penurunan perfusi
Monitor balance cairan
Monitor adanya perubahan tekanan darah
Fluid Management
Pertahankan catatan intake dan output yang akurat
Pasang urin kateter jika diperlukan
Monitor status hidrasi ( kelembaban membran mukosa, nadi
adekuat, tekanan darah ortostatik ), jika diperlukan
Fluid Monitoring
Tentukan riwayat jumlah dan tipe intake cairan dan eliminaSi
Tentukan kemungkinan faktor resiko dari ketidak seimbangan
cairan (Hipertermia, terapi diuretik, kelainan renal, gagal
jantung, diaporesis, disfungsi hati, dll )
Monitor berat badan
Monitor serum dan elektrolit urine
Monitor serum dan osmilalitas urine
Vital Sign Monitoring
Monitor TD, nadi, suhu, dan RR
Catat adanya fluktuasi tekanan darah
Monitor VS saat pasien berbaring, duduk, atau berdiri
Auskultasi TD pada kedua lengan dan bandingkan
13. 2 Kelelahan
berhubungan
dengan hipermet
abolik dengan
peningkatan
kebutuhan
energy
NOC :
• Endurance
• Concentration
•Energy
onservation
•Nutritional status
: energy
Kriteria Hasil :
Memverbalisasika
n peningkatan
energi dan
merasa lebih baik
•Menjelaskan
penggunaan
energi untuk
mengatasi
kelelahan
NIC :
Energy Management
•Observasi adanya pembatasan klien
dalam melakukan aktivitas
•Dorong anal untuk mengungkapkan
perasaan terhadap keterbatasan
•Kaji adanya factor yang menyebabkan
kelelahan
•Monitor nutrisi dan sumber energi
tangadekuat
•Monitor pasien akan adanya kelelahan
fisik dan emosi secara berlebihan
•Monitor respon kardivaskuler terhadap
aktivitas
•Monitor pola tidur dan lamanya
tidur/istirahat pasien
14. 3 Risiko tinggi terhadap
perubahan nutrisi kurang
dari
berhubungan
peningkatan
kebutuhan
dengan
metabolism
(eningkatan nafsu makan
atau pemasukan dengan
penurunan berat badan ).
NOC :
v Nutritional Status : food
and Fluid Intake
Kriteria Hasil :
v Adanya peningkatan
berat badan sesuai dengan
tujuan
v Berat badan ideal sesuai
dengan tinggi badan
v Mampu mengidentifikasi
kebutuhan nutrisi
v Tidak ada tanda tanda
malnutrisi
v Tidak terjadi penurunan
berat badan yang berarti
NIC :
Nutrition Management
Kaji adanya alergi makanan
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori
dan nutrisi yang dibutuhkan pasien.
Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe
Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C
Berikan substansi gula
Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
Berikan makanan yang terpilih ( sudah dikonsultasikan
dengan ahli gizi)
Nutrition Monitoring
BB pasien dalam batas normal
Monitor adanya penurunan berat badan
Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa dilakukan
Monitor interaksi anak atau orangtua selama makan
Monitor lingkungan selama makan
Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam
makan
Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi
Monitor turgor kulit
Monitor kekeringan, rambut kusam, dan mudah patah
Monitor mual dan muntah
Monitor kadar albumin, total protein, Hb, dan kadar Ht
Monitor makanan kesukaan
Monitor pertumbuhan dan perkembangan
dan kekeringan jaringan
Monitor pucat, kemerahan,
konjungtiva
Monitor kalori dan intake nuntrisi
15. 4 Ansietas
berhubungan dengan
faktor fisiologis;
status
hipermetabolik.
NOC :
v Anxiety control
v Coping
Kriteria Hasil :
v Klien mampu
mengidentifikasi
mengungkapkan
gejala cemas
v Mengidentifikasi,
mengungkapkan dan
menunjukkan tehnik
untuk mengontol
cemas
v Vital sign dalam
batas normal
v Postur tubuh,
wajah,
tubuh dan
ekspresi
bahasa
tingkat aktivitas
menunjukkan
berkurangnya
kecemasan
NIC :
Anxiety Reduction (penurunan kecemasan)
Gunakan pendekatan yang menenangkan
Nyatakan dengan jelas harapan terhadap pelaku
pasien
dan Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan
selama prosedur
Temani pasien untuk memberikan keamanan dan
mengurangi takut
Berikan informasi faktual mengenai diagnosis,
tindakan prognosis
Dorong keluarga untuk menemani anak
Lakukan back / neck rub
Dengarkan dengan penuh perhatian
Identifikasi tingkat kecemasan
Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan
kecemasan
Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan,
ketakutan, persepsi
Instruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi
Barikan obat untuk mengurangi kecemasan
16. 5 Kurang pengetahuan NOC : NIC :
mengenai kondisi, v Kowlwdge : disease Teaching : disease Process
prognosis dan ksumber process Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien
informasi. v Kowledge : health tentang proses penyakit yang spesifik
ebutuhanpengobatan Behavior Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini
berhubungan dengan Kriteria Hasil : berhubungan dengan anatomi dan fisiologi, dengan cara
tidak mengenal v Pasien dan keluarga yang tepat.
menyatakan Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada
pemahaman tentang penyakit, dengan cara yang tepat
penyakit, kondisi, Gambarkan proses penyakit, dengan cara yang tepat
prognosis dan program Identifikasi kemungkinan penyebab, dengna cara yang
pengobatan tepat
v Pasien dan keluarga Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi, dengan
mampu melaksanakan cara yang tepat
prosedur yang Hindari harapan yang kosong
dijelaskan secara benar Sediakan bagi keluarga informasi tentang kemajuan
v Pasien dan keluarga pasien dengan cara yang tepat
mampu menjelaskan Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin
kembali apa yang diperlukan untuk mencegah komplikasi di masa yang akan
dijelaskan perawat/tim datang dan atau proses pengontrolan penyakit
kesehatan lainnya Diskusikan pilihan terapi atau penanganan
Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan
second opinion dengan cara yang tepat atau diindikasikan
Eksplorasi kemungkinan sumber atau dukungan, dengan
cara yang tepat
Rujuk pasien pada grup atau agensi di komunitas lokal,
dengan cara yang tepat
Instruksikan pasien mengenai tanda dan gejala untuk
melaporkan pada pemberi perawatan kesehatan, dengan
cara yang tepat