SlideShare a Scribd company logo
1 of 75
Hand Out materi
    SMP KELAS 3 Semester 1
           BAB 1

         SHINTA PERTIWI
           A220100056
         Kurikulum KTSP



1
BAB 1. USAHA PEMBELAAN
    NEGARA

    Standar Kompetensi :         Tujuan :
      Menampilkan partisipasi    1. Siswa menyadari
      dalam usaha pembelaan
      negara                        makna dan pentingnya
    Kompetensi Dasar :              membela negara
    1.1 Menjelaskan pentingnya   2. Memahami bentuk-
      usaha pembelaan negara        bentuk usaha
    1.2 Mengidentifikasi            pembelaan negara
      bentuk-bentuk usaha        3. Mampu mewujudkan
      pembelaan negara
                                    upaya-upaya konkret
    1.3 Menampilkan peran
      serta dalam usaha             membela negara
2     pembelaan negara              dalam kehidupan
                                    sehari-hari
Indikator

    1.1 Menjelaskan pentingnya usaha pembelaan Negara
    1. Pengertian dan pentingnya Bela Negara
    2. Latar belakang pentingnya bela negara
    3. Pertahanan Negara dan upaya bela Negara

    1.2 Mengidentifikasi bentuk-bentuk usaha pembelaan
        Negara
    1. Bela negara dengan pendekatan militer
    2. Bela negara dengan pendekatan nonmiliter

    1.3 Menampilkan peran serta dalam usaha pembelaan
        Negara
    1. Pentingnya partisipasi masyarakat dalam bela
        Negara
3
    2. Bentuk-bentuk partisipasi masyarakat dalam bela
Peta konsep:
                                        Bela
                                       negara
                                      Pentingny              bentuk
          pengertian
                                          a
            Upaya                                                     Pendekat
                                       Adanya       Pendekatan
          menjamin                                                     an non
                                      ancaman         militer
          kelangsun                                                    militer
          gan NKRI
                                             eksterna
                           internal
                                                 l
                                                                 Ancama
                                  Pertahanan                     n militer
                                    negara
                                              prinsi              Ancama
      tujuan       fungsi           bentuk             fokus
                                                p                  n non
                      NKRI
                                                                   militer
       Menjaga       sebagai                                         Partisipasi
                                 sishankamr  demok
         dan           satu                                           masyarak
                                     ata      rasi
      melindungi    kesatuan            3                                  at
                     Kesela
                   pertahanan
Keda      Keutuha                  komponene           demiliteris
                     matan
                        an    Kom
ulatan        n                         n
                                        Komp      Komp     asi
                     segen      p
negar      wilayah
 4                     ap     utam cadanga      pendukun
   a       negara                         n          g
Pengertian dan pentingnya Bela
    Negara
     Kennedy dan Gibran bela negara adalah
     kesediaan memberikan sesuatu tanpa pamrih
     untuk bangsa dan negara / sebuah tindakan yang
     terbaik untuk kemajuan bangsa

     Hakikat bela negara adalah sikap dan tindakan
     warga negara yang dilandasi oleh kecintaan
     kepada negara dan diwujudkan dalam kesediaan
     untuk melindungi, mempertahankan, dan
     memajukan negara.
5
Definisi
    Undang-undang yang mengatur di
    dalam upaya pembelaan negara
    UU Nomer 3 Tahun 2002         Pasal 30 UUD 1945

     Bela negara didefinisikan    Upaya bela negara
      sebagai sikap dan            merupakan hak dan
      perilaku warga negara        kewajiban setiap warga.
      yang dijiwai oleh
      kecintaannya kepada
      NKRI yang berdasarkan
      pancasila dan UUD 1945
      dalam menjamin
      kelangsungan hidup
6
      bangsa dan negara.
HAL PENTING MENGENAI BELA
    NEGARA
     1. Bela negara merupakan sikap dan perilaku
      warga negara dalam menjamin kelangsungan
      hidup bangsa dan negara Indonesia.
     2. Sikap dan perilaku itu dijiwai oleh kecintaan
      kepada NKRI yang berdasarkan ancasila dan
      UUD 1945
     3. Sikap dan perilaku itu pada dasarnya
      merupakan hak, kewajiban dasar sekaligus
      kehormatan bagi setiap warga negara Indonesia.



7
Pada dasarnya bela negara merupakan upaya
      untuk menjamin kelangsungan hidup NKRI yang
      berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
     Menurut Departemen Pertahanan RI, ada lima nilai
      yang mendasari Bela Negara:
    1. Cinta tanah air
    2. Kesadaran berbangsa dan bernegara
    3. Keyakinan terhadap pancasila sebagai Ideologi
       negara
    4. Rela berkorban demi bangsa dan negara
    5. Memiliki kemampuan awal bela negara


8
Latar Belakang pentingnya bela
    negara
     Bela negara diperlukan Karena adanya ancaman.
      Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan, baik
      dari dalam negeri maupun luar negeri, yang
      dinilai membahayakan kedaulatan negara,
      keutuhan wilayah negara, dan keselamatan
      segenap bangsa.
    Ancaman dibagi menjadi 2 yaitu ancaman dari
      dalam negeri dan luar negeri baik
    dilihat dari masa lalu dan ancaman di masa
      sekarang.

9
Ancaman dari dalam negeri di masa
     lalu
     1.  Upaya penggantian ideologi pancasila dengan
         ideologi lain yang bertentangan dengan jiwa
         dan semangat perjuangan bangsa Indonesia.
     Seperti: Pemberontakan PKI Madiun 1948
     2. Pemberontakan untuk mengganti pemeritahan
         yang sah ataupun karena ketidakpuasan
         masyarakat daerah.
     Seperti: pemberontakan RMS,Permesta
     3. Berbagai kerusuhan sosial akibat ketimpangan
         sosial, pelanggaran HAM, Konflik antar
         kelompok/ golongan
     Seperti: kerusuhan
10       surakarta,situbondo,jakarta,ambon, kerusuhan
         poso.
Ancaman dari dalam negeri di masa
     mendatang
      1. Korupsi adalah ancaman yang sangat serius
       terhadap kelangsungan kehidupan negara.
      2. Konflik antarkelompok/golongan dalam
       masyarakat.
      3. Memudarnya sikap cinta bangsa
       (nasionalisme) dan kebangsaan terhadap negara
       sendiri (patriotisme).
     Selain ancaman dari dalam, ancaman dari luar
       negeri di masa lalu adalah Dalam bentuk agresi
       militer Belanda pada tahun 1949.

11
Ancaman dari luar negeri di masa
     mendatang
      1. Terorisme. Pemboman yang terjadi di berbagai
       tempat di Indonesia selama ini menunjukan
       dengan jelas adanya ancaman terorisme.
      2. Serbuan budaya asing. Dampaknya yaitu
       rusaknya mentalitas bangsa,ex:
       narkoba,minuman keras
      3. penjarahan kekayaan alam. Kekayaan alam
       yang melimpah yang terbentang luas di berbagai
       daerah, telah membuat kekuatan asing berusaha
       menjarahnya.

12
Pertahanan Negara dan Upaya Bela
     Negara
      Menurut UU No. 3 Tahun 2002
     Pertahanan Negara adalah Segala usaha untuk
      mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan
      wilayah NKRI, dan keselamatan segenap bangsa
      dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan
      bangsa dan negara.
     Tujuan pertahanan negara menjaga dan melindungi
      kedaulatan negara, keutuhan wilayah NKRI,dan
      keselamatan segenap bangsa dari segala bentuk
      ancaman.

13
 Fungsi pertahanan negara untuk mewujudkan dan
       mempertahankan seluruh wilayah NKRI sebagai
       satu kesatuan pertahanan.
      Adapun pandangan bangsa Indonesia tentang
       pertahanan negara, sebagaimana terdapat di dalam
       pembukaan dan batang tubuh UUD 1945.
      Pertahanan negara disusun berdasarkan prinsip
       demokrasi,HAM,kesejahteraan umum,lingkungan
       hidup,ketentuan hukum nasional, hukum
       internasional serta prinsip hidup berdampingan
       secara damai.



14
 Bentuk sistem pertahanan negara yang dianut di
       Indonesia adalah Sistem pertahanan rakyat semesta
       (SISHANKAMRATA).
      Sishankamrata adalah sistem pertahanan yang
       bersifat semesta,yang melibatkan seluruh warga
       negara,wilayah,dan sumber daya nasional lainnya,
       serta dipersiapkan secara dini oleh pemerintah dan
       diselenggarakan secara total,terpadu,terarah,dan
       berlanjut untuk menegakkan kedaulatan negara,
       keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap
       bangsa dari segala ancaman.



15
Ada 3 komponen dalam sishankamrata:
     1. Komponen utama adalah TNI yang siap digunakan
        untuk melaksanakan tugas-tugas pertahanan.
     2. Komponen cadangan adalah sumber daya
        nasional yang telah disiapkan untuk dikerahkan
        melalui mobilisasi guna memperbesar dan
        memperkuat kekuatan dan kemampuan komponen
        utama.
     3. Komponen pendukung adalah sumber daya
        nasional yang digunakan untuk meningkatkan
        kekuatan dan kemampuan komponen utama dan
        cadangan.


16
 Sumber daya nasional adalah SDM, SDA, dan
       sumber daya buatan.
      SDA adalah potensi yang terkandung dalam
       bumi,air, dan dirgantara yang dalam wujud asalnya
       dapat didayagunakan untuk kepentingan pertahanan
       negara.
      Sumber daya buatan adalah SDA yang telah
       ditingkatkan daya gunanya untuk kepentingan
       pertahanan negara.




17
 Penanggungjawab tertinggi dalam pertahanan
      negara adalah presiden, dibantu oleh Dewan
      pertahanan negara yang berfungsi sebagai
      penasihat presiden dalam menetapkan kebijakan
      umum pertahanan negara. Penyelenggaran
      pertahanan negara harus memenuhi prinsip
      demokrasi. Dalam penyelenggaraan pertahanan
      negara, setiap warga negara berhak dan wajib ikut
      serta dalam upaya bela negara.




18
Perbedaan UU No 20 Tahun 1982
     dan UU No 3 Tahun 2002
     Aspek                 UU No 20 tahun 1982      UU No 3 tahun 2002

     Komponen pertahanan   Terdiri atas komponen    Terdiri atas komponen
     Negara                dasar,utama,khusus,      utama,cadangan,
                           dan pendukung            pendukung
     Komponen Utama        TNI,POLRI, dan           Hanya TNI saja
                           Cadangan TNI
     Posisi rakyat         Sebagai komponen         Sebagai komponen
                           dasar                    cadangan dan
                                                    pendukung
     Posisi SDA dan sumber Sebagai komponen         Sebagai komponen
     daya buatan           pendukung                cadangan maupun
                                                    pendukung
     Kaitan dengan Hukum   Bertentangan dengan      Sesuai dengan hukum
     Internasional         hukum internasional      internasional karena
                           karena menempatkan       menempatkan
19                         penduduk sipil sebagai   penduduk sipil sebagai
                           kombatan                 nonkombatan
Bela negara dengan pendekatan
     militer
      Bela negara dengan pendekatan militer dilakukan
       untuk menghadapi ancaman militer. Ancaman
       militer Adalah ancaman yang menggunakan
       kekuatan bersenjata yang terorganisasi yang
       dinilai mempunyai kemampuan membahayakan
       kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara,
       dan keselamatan segenap bangsa.
      Bentuk ancaman militer: agresi, pelanggaran
       wilayah oleh negara lain, spionase, sabotase,
       aksi teror bersenjata, pemberontakan bersenjata,
       perang saudara.
20
Bela negara dengan pendekatan non
     militer
      Ancaman nonmiliter adalah ancaman yang
      menggunakan kekuatan nonsenjata, yaitu
      kekuatan ekonomi,politik, dan sosial budaya yang
      dinilai mampu membahayakan kedaulatan
      negara, keutuhan wilayah negara, dan
      keselamatan segenap bangsa.
     Contohnya: penyebaran ideologi dan politik yang
      tidak sesuai dengan jiwa NKRI.




21
Pentingnya partisipasi masyarakat
     dalam bela negara
     1. Sistem pertahanan yang kita anut adalah sistem
        pertahanan rakyat semesta.
     2. Globalisasi merupakan kenyataan yang tidak
        bisa ditolak
     3. Dalam sistem ketatanegaraan baru yang
        berlaku sekarang ini, usaha pertahanan negara
        dilaksanakan dengan
        membangun,memelihara,mengembangkan dan
        menggunakan kekuatan pertahanan negara
        berdasarkan prinsip demokrasi,HAM, Serta
        prinsip hidup berdampingan yang damai.
22
Kegiatan yang dilakukan dalam
     partisipasi bela negara
     Warga
     negara/masyarakat           remaja
     1. Menjunjung tinggi       1. giat dalam kegiatan
        HAM dalam hidup
        sehari-hari              intrakurikuler di sekolah
     2. Memperkuat jati diri    2. Aktif dalam kegiatan
        bangsa sehingga          OSIS
        mampu menangkal
        dampak negatif          3. Aktif dalam terlibat
        budaya asing,dll         kegiatan pramuka
     3. Meningkatkan
        kesadaran dan           4. aktif dalam kegiatan
        kepatuhan terhadap       positif lainnya
        hukum
     4. Berperan aktif
23      memajukan bangsa
        dan negara
Soal bab 1 Usaha Pembelaan
     Negara
     A. Pilihan ganda
     1.   Bela negara tidak hanya menyangkut pertahanan negara dari
          ancaman dan serangan musuh, melainkan termasuk upaya
          warga negara untuk … .
          a. memajukan bangsa dan negara dari berbagai bidang
             kehidupan
          b. mempertahankan dan memajukan bangsa dalam segala
          bidang
          c. memberikan pelatihan kemiliteran kepada semua warga
          negara
          d. mengamankan dan mempertahankan dari agresi negara
          asing
     2.   Untuk menciptakan ketertban, keamanan, dan
          mempertahankan keberadaan suatu negara diperlukan
          adanya…
          a. Pemerintah yang berdaulat
          b. rakyatnya yang cerdas
24        c. pengakuan internasional
          d. adanya hukum nasional
3. Salah satu syarat berdirinya negara adalah adanya
       pemerintahan yang berdaulat. Pemerintahan yang
       berdaulat dalam arti sempit adalah … .
       a. rakyat yang mengakui terhadap kepala negara
       b. pemerintahan yang terdiri dari presiden dan para
       menteri
       c. kedaulatan yang asli yang berasal dari perjuangan
       rakyat
       d. pemerintahan sebagai gabungan dari semua
       lembaga yang
          ada
     4. TNI yang tediri atas AD, AL, dan AU merupakan alat
       negara yang antara lain bertugas … .
       a. menjalin dan membina hubungan yang baik antara
       sipil dan militer
       b. melindungi dan memelihara keutuhan dan
       kedaulatan negara
25     c. melayani, melindungi dan mempertahankan
       keamanan negara
5. Yang bukan merupakan upaya pembelaan
       negara secara positif ditunjukan oleh perilaku
       sebagai berikut….
       a. menjamin persahabatan dengan negara-
       negara tetangga
       b. mendorong perseteruan dengan negara-
       negara lain
       c. turut serta dalam kegiatan yang bersifat sosial
       d. bagga menggunakan produksi dalam negeri
     6. Kewajiban bagi warga negara terhadap
       pembelaan negara adalah sebagai perwujudan
       dari … .
       a. cinta tanah air dan bangsa
       b. partisipasi warga negara pada bangsa dan
26     negaranya
7. Ancaman baik dari dalam maupun dari luar yang
       membahayakan wilayah NKRI dapat berbentuk ….
       a. para pemimpin yang mendapat tekanan dari luar
       negeri
       b. akibat adanya demo yang besar-besaran dari
       masyarakat
       c. masuknya pengaruh asing yang tidak sesuai
       dengan Pancasila
       d. invasi dan pemberontakan yang terjadi dimana-
       mana
     8. Dalam rangka membela negara, setiap warga negara
       memenuhi syarat-syarat tertentu dan tidak boleh … .
       a. menggunakan hak pribadinya dalam menentukan
       pemilihan pekerjaan
       b. mengutamakan kepentingan pribadi dengan
       mengorbankan negara
27
       c. menolak mobilisasi pada saat negara mendapat
9. Menurut UU No. 3 tahun 2002, penyelenggaraan
       pertahanan negara, upaya bela negara selain
       sebagai kewajiban dasar warga negara
       Indonesia, juga merupakan … .
       a. hak setiap warga negara
       b. kehormatan warga negara
       c. kewajiban warga negara
       d. tanggung jawab negara
     10. Usaha pembelaan negara yang tidak diatur
       dalam UU No. 3 tahun 2002,
       penyelenggaraannya adalah … .
       a. menggalang persatuan dan kesatuan bangsa
       kita
       b. sebagai prajurit TNI secara sukarela atau
28
       secara wajib
       c. mengikuti pelatihan dasar kemiliteran secara
B. Essay
     1.   Apakah pengertian bela negara?
     2.   Tunjukan dasar pertahanan negara menurut UU
          No. 3 Tahun 2002!
     3.   Apakah yang dimaksud dengan komponen
          cadangan dengan pendukung?
     4.   Sebutkan fungsi dan tujuan dari pertahanan
          negara!
     5.   Sebutkan upaya penyelenggaraan pertahanan
          negara berdasarkan UU No. 3 Tahun 2002!


29
DAFTAR PUSTAKA
     http://id.wikipedia.org/wiki/Bela_negara
     http://materibelajaronline.blogspot.com/2012/08/up
       aya-pembelaan-terhadap-negara.html
     http://asefts63.wordpress.com/materi-
       pelajaran/pkn-kls-9/partisipasi-dalam-usaha-
       pembelaan-negara/
     http://asefts63.wordpress.com/materi-
       pelajaran/pkn-kls-9/partisipasi-dalam-usaha-
       pembelaan-negara/


30
Hand Out materi
     SMP KELAS 3 Semester 1
            BAB 2
          SHINTA PERTIWI
            A220100056
          Kurikulum KTSP




31
BAB 2. PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM
     PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH



      Standar Kompetensi:       Tujuan :
     1.2 memahami               1. Memahami hakikat
                                   otonomi dan otonomi
       pelaksanaan otonomi         daerah
       daerah                   2. Memahami arti dan
     Kompetensi dasar:             pentingnya kebijakan
                                   publik
     2.1 mendiskripsikan
                                3. Menyadari arti dan
       pengertian otonomi          pentingnya partisipasi
       daerah                      dalam kebijakan publik
     2.2 menjelaskan               di daerah
       pentingnya partisipasi   4. Mampu berpartisipasi
       masyarakat dalam            mewujudkan cita-cita
                                   otonomi daerah dalam
32     perumusan kebijakan         kehidupan sehari-hari
       publik di daerah
Indikator:
     2.1 mendiskripsikan pengertian otonomi daerah
     1. Pengertian otonomi dan otonomi daerah
     2. Otonomi daerah menurut perundang-undangan
     3. Penyelenggaraan otonomi daerah

     2.2 menjelaskan pentingnya partisipasi masyarakat
         dalam perumusan kebijakan publik di daerah
     1. Pengertian kebijakan publik
     2. Kebijakan publik di daerah
     3. Pengertian dan pentingnya partisipasi
     4. Bentuk-bentuk partisipasi masyarakat dalam
       kebijakan publik

33
Otonomi
                                        daerah
     pengertia        penyelengga
                                            pelaksana       Partisipasi masyarakat
        n                 ra
                                                           tipe           bentuk
                 Undan
konseptu           g-       desentral
   al                                        pemda        aktif
                 undan        isasi                                       individual
                   g                                      Militan     Langsung/tak
                              Tugas
                                                          radikal       langsung
                            pembantu
                               an
                                                            pasif
        Daerah              dekonsentr                                 Material/non
        otonomi                  asi          Program                   material
                           Asas umum                         apatis
                                             pemerintah
                           penyelengg        /kebijakan
       Otonomi                 araan                                     Kegiatan
                                               publik
         luas                 negara                                    pemilihan,lo
                            Tahap             Tipe         bentu        bbying,kegi
           kewajiba       penyusunan        kebijakan        k             atan
hak                          .politisasi,      Regulatif
              n                                                         organisasi,
                             perumusan         ,redistrib perd
                                                             a            mencari
34                       program,pelaksana     utif,distri
                                                                          koneksi
                         program,monitoring    butif,kon
1. Pengertian otonomi dan otonomi
     daerah
      Kata otonomi berasal dari bahasa yunani
      Auto yang berarti sendiri, nomos berarti hukum
       ,artinya bertindak atas dasar hukum/aturan yang
       dibuat oleh diri sendiri.
      Jadi,otonomi adalah kesediaan dan kesanggupan
       untuk mengatur diri sendiri.
      Bentuk negara kesatuan dengan sistem
       sentralisasi dan desenralisasi, Bentuk negara
       serikat yaitu terdapat negara-negara
       bagian/state.

35
 Negara kesatuan adalah negara yang di dalamnya
       tidak ada wilayah yang berstatus sebagai negara ex:
       negara Indonesia
      Dalam negara kesatuan pemerintahan bisa
       dilaksanakan dengan sistem terpusat bahwa urusan
       pemerintahan diurus oleh pemerintahan pusat,
       Sedangkan desentralisasi berarti sebagian tanggung
       jawab urusan pemerintahan pusat didelegasikan
       kepada daerah.




36
 Sistem desentralisasi memberikan hak dan
       kewenangan kepada daerah untuk mengurus sendiri
       pemerintahan di daerahnya, Dengan kata lain
       daerah memiliki otonomi, yaitu hak untuk mengatur
       urusan pemerintahan daerahnya sendiri.
      Jadi, otonomi daerah pada dasarnya adalah
       hak/wewenang daerah untuk mengatur/mengelola
       urusan pemerintahan di daerahnya dalam batas-
       batas kewenangan yang diberikan oleh
       pemerintahan pusat.




37
2. Otonomi daerah menurut Undang-
     undang
     Peraturan perundang-undangan mengenai otonomi
       daerah yang berlaku:
     1. UU No. 1/1945 (Menganut sistem otda rumah
        tangga formil)
     2. UU No. 22/1948 (Menganut otonomi dan
        medebewind yang seluas-luasnya
     3. UU No. 1/1957 (Menganut riil yang seluas-
        luasnya
     4. UU No. 5/1974 (Menganut otda nyata dan
        bertanggung jawab
     5. UU No. 22/1999 (Menganut otda yang luas,
        nyata, dan bertanggung jawab)
38
Menurut UU No 32 tahun 2004
     Otonomi daerah adalah hak,wewenang dan
      kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan
      mengurus sendiri urusan pemerintahan dan
      kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan
      peraturan perundang-undangan.
     Hak daerah otonom meliputi mengatur,mengurus
      urusan pemerintahan, memilih pemimpin
      daerah,mengelola aparatur daerah,mengelola
      kekayaan daerah,memungut pajak daerah dan
      retribusi daerah, mendapatkan bagi hasil dari
      pengelolaan SDA,sumber daya lainnya yang
      berada didaerah.
39
 Kewajiban daerah otonom meliputi: melindungi
       masyarakat, menjaga
       persatuan,kesatuan,kerukunan nasional serta
       keutuhan NKRI,meningkatkan kualitas kehidupan
       masyarakat,mengembangkan kehidupan demokrasi.
      Daerah otonom adalah kesatuan masyarakat hukum
       yang mempunyai batas-batas wilayah,yang
       berwenang mengatur dan mengurus urusan
       pemerintahan dan kepentingan masyarakat
       setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan
       aspirasi masyarakatdalam sistem NKRI.



40
Daerah otonom meliputi: daerah provinsi, kabupaten,
       kota. Daerah kabupaten dan kota mempunyai
       kedudukan sejajar, Pemerintahan otonom
       menjalankan otonomi seluas-luasnya.
      Otonomi luas, artinya daerah tersebut berwenang
       menyelenggarakan pemerintahan yang mencakup
       kewenangan yang luas, hampir di semua bidang
       pemerintahan, kecuali oleh Undang-undang
       ditentukan sebagai kewenangan Pemerintahan
       pusat.




41
3. PENYELENGGARAAN OTONOMI
     DAERAH
      Tujuan otonomi daerah menurut UU No 32 tahun
       2004 :
     1. Meningkatkan kesejahteraan rakyat
     2. Meningkatkan pelayanan umum
     3. Meningkatkan daya saing daerah
     Agar otonomi daerah dapat mencapai tujuan, maka
        dalam penyelenggaraan pemerintah,
        pemerintahan pusat menggunakan asas
        desentralisasi, tugas pembantuan,
        dekonsentrasi, sedangkan pemerintah daerah
        menggunakan asas otonomi, tugas
42      pembantuan
 Asas desentralisasi adalah penyebaran kekuasaan
      atau wewenang pemerintahan oleh pemerintahan
      pusat kepada daerah otonom untuk mengatur dan
      mengurus pemerintahan dalam sistem NKRI.

      Asas dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang
      pemerintahan dari pemerintah(pusat) kepada
      gubernur sebagai wakil pemerintahan dan/atau
      kepada instansi vertikal di wilayah tertentu.




43
 Asas tugas pembantuan adalah penyebaran urusan,
      dalam hal ini tugas pembantuan adalah penugasan
      dari pemerintahan(pusat) kepada daerah dan/atau
      desa, dari pemerintahan provinsi kepada daerah
      dan/atau desa serta dari pemerintah kabupaten/kota
      kepada desa untuk melaksanakan tugas tertentu.
     Selain ke 3 asas tersebut masih ada 9 asas pedoman
      penyelenggaraan pemerintah




44
9 asas umum penyelenggaraan negara
     1. Asas kepastian hukum, apapun yang dilakukan
        pemerintah daerah haruslah berdsarkan hukum
        yang berlaku
     2. Asas tertib penyelenggaran negara,
        penyelenggaraan daerah harus dilaksanakan
        sesuai dengan tertib administrasi negara
     3. Asas kepentingan umum, apapun yang dilakukan
        oleh pemerintah daerah haruslah untuk
        kepentingan umum
     4. Asas keterbukaan, masyarakat harus tahu apa
        yang dilakukan oleh pemerintahnya dan tidak
        boleh ditutup-tutupi

45
5. Asas proporsionalitas, penyelenggaraan negara
       harus seimbang, tidak boleh berat sebelah
     6. Asas profesionalitas, penyelenggaraan
       pemerintah daerah harus dilakukn oleh orang
       yang ahli di bidang masing-masing
     7. Asas akuntabilitas, pemerintah harus bisa
       mempertanggungjawabkan tindakannya kepada
       masyarakat
     8. Asas efisiensi, harus bisa dijalankan dengan baik
       tanpa menghabiskan waktu dan tenaga
     9. Asas efektivitas, harus bekerja dengan baik,
46     sesuai dengan tujuan semula
Pelaksana otonomi daerah
      Otonomi daerah dilaksanakan oleh pemerintah
      daerah dan DPRD. Pemerintah daerah terdiri
      atas kepala daerah dan perangkat daerah
      lainnya. Kepala daerah tidak dipilih secara
      langsung oleh rakyat, melainkan melalui pemilu.




47
Tugas dan wewenang kepala daerah
      memimpin penyelenggaraan daerah berdasarkan
         kebijakan yang ditetapkan bersama DPRD
        mengajukan rancangan perda
        menetapkan perda yang telah mendapatkan
         persetujuan bersama DPRD
        Menyusun dan mengajukan rancangan perda
         tentang APBD DPRD untuk dibahas dan
         ditetapkan bersama
        melaksanakan tugas dan wewenang lain sesuai
         dengan peraturan perundang-undangan

48
 DPRD adalah lembaga perwakilan rakyat yang
       mempunyai fungsi legislasi, anggaran, dan
       pengawasan. Anggota DPRD dipilih melalui pemilu.
      DPRD mempunyai alat kelengkapan:
     1. Pimpinan komisi
     2. Panitia musyawarah
     3. Panitia anggaran
     4. Badan kehormatan
     5. Alat kelengkapan lain yang diperlukan




49
TUGAS DPRD DAN
     WEWENANG
     1. Membentuk perda yang dibahas bersama
        kepala daerah untuk mendapatkan persetujuan
        bersama
     2. Membahas dan menyetujui rancangan perda
        tentang APBD bersama kepala daerah
     3. Memberikan persetujuan terhadap rencana
        kerja sama internasional yang dilakukan oleh
        pemerintah daerah
     4. Meminta laporan keterangan
        pertanggungjawaban kepala daerah dalam
        penyelenggaraan pemerintahan daerah.
50
Pada dasarnya pemilik daerah adalah bukanlah
      pemerintah daerah dan DPRD. Pemilik otonomi
      daerah adalah warga/rakyat daerah otonom.
      Rakyatlah yang berkuasa untuk mengatur daerah
      mereka masing-masing. Sedangkan pemerintah
      daerah dan DPRD adalah pelaksana otonomi
      daerah. Jadi, mereka harus bertanggung jawab
      kepada rakyat di daerah yang bersangkutan.




51
Pengertian kebijakan Publik
      Kebijakan publik adalah berbagai program yang
       dibuat oleh pemerintah untuk mencapai tujuan
       masyarakat.
      Tujuan masyarakat terwujudnya kebaikan
       bersama, Karena itu kebijakan publik bisa pula
       dipahami sebagai program-program pemerintah
       untuk mewujudkan kebaikan bersama.




52
Isi kebijakan publik dibedakan
     menjadi 4 tipe
     1.  Kebijakan regulatif, kebijakan yang bersifat
         mengatur. Kebijakan ini mengandung paksaan
         dan diterapkan secara langsung terhadap
         individu warga masyarakat.
     Contoh: kebijakan mengenai larangan berdagang
         disepanjang trotoar jalan utama
     2. Kebijakan redistributif, kebijakan yang bersifat
         menarik sesuatu dari warga masyarakat untuk
         selanjutnya didistribusikan kembali.
     Contoh: kebijakan pajak pendapatan, pajak
         kekayaan
53
3. Kebijakan distributif, kebijakan yang bersifat
       membagikan sesuatu kepada masyarakat. Bertujuan
       untuk memberikan manfaat tertentu kepada
       masyarakat.
     Contoh: penggunaan anggaran belanja daerah untuk
       membiayai program sekolah gratis
     4. Kebijakan konstituen, konsekuensi yang timbul dari
       ketiga kebijakan diatas. Kebijakan ini umumnya
       berkenaan soal keamanan dan luar negeri serta
       pelayanan administrasi.
     Contoh: kebijakan mengenai lingkungan, administrasi
       kependudukan.


54
4 tahap dalam pembuatan kebijakan
     publik
     1. Penyusunan agenda,merupakan upaya
        memasyarakatkan suatu agenda agar
        memperoleh perhatian khalayak
     2. Perumusan program, upaya menseleksi
        berbagai agenda, membahasnya, memilih, dan
        menyusunnya dalam bentuk program spesifik
        yang konkret.
     3. Pelaksanaan program, upaya melaksanakan
        program yang sudah diputuskan. Berbagai hal
        kegiatan (menyiapkan sumber daya dan
        sumber dana
     4. Monitoring/evaluasi pelaksanaan program,
        upaya untuk menjaga agar program dapat
55
        terlaksana dengan baik. Memperbaiki setiap
 Jadi, kebijakan publik pada dasarnya keputusan
      kolektif yaitu keputusan yang menyangkut
      kepentingan bersama banyak orang. Maka kebijakan
      publik harus dilakukan secara demokratis




56
Kebijakan publik di daerah
      Kebijakan publik di daerah adalah berbagai
       program yang dibuat oleh pemerintah daerah.
      Kebijakan publik di daerah otonom dituangkan
       dalam:
     a. Peraturan daerah(perda)
     b. Keputusan kepala daerah
     Peraturan daerah dibuat bersama oleh DPRD dan
         pemerintah daerah.



57
 Kebijakan publik didaerah dapat berupa kebijakan
       yang bertipe regulatif, redistributif, distributif,
       konstituen.
     Contoh
     1. kebijakan regulatif di daerah: perda tentang
        kebersihan kota
     2. Kebijakan redistributif: perda tentang tarif air
        minum
     3. Kebijakan distributif: perda tentang APBD
     4. Kebijakan konstituen: keputusan kepala daerah
        mengenai penerimaan calon pegawai pemerintah
        daerah

58
 4 Tipe kebijakan publik di daerah:
     1. Penyusunan agenda, warga masyarakat di daerah
        bisa mengemukakan aspirasi mereka berkenaan
        dengan masalah tertentu. Ex: rapat akbar,
        pertemuan bersama, koran daerah
     2. Penyusunan program, pemerintah daerah dan
        DPRD akan membahas agenda-agenda yang
        muncul dalam masyarakat untuk selanjutnya
        dirumuskan ke dalam program daerah dalam
        bentuk Perda maupun keputusan daerah.




59
3. Pelaksanaan program, pihak-pihak yang diberi
       tanggung jawab akan melaksanakannya.
       Masyarakat di daerah yang bersangkutan bisa
       mengajukan pujian,kritik, ataupun keberatan
       terhadap pelaksanaan program
     4. Pengawasan dan evaluasi pelaksanaan program,
       para pihak yang diberi tanggung jawan akan
       memantau jalannya pelaksanaan program dan
       mengevaluasi dampak program tersebut.




60
Jadi, kebijakan publik di daerah pada dasarnya
       merupakan keputusan bersama. Kebijakan tersebut
       pada akhirnya akan menimbulkan dampak tertentu
       bagi warga masyarakat yang terkena kebijkan, baik
       berupa pemberian pembebanan tertentu maupun
       pemberian keuntungan tertentu. Kebijakan publik
       hakikatnya adalah keputusan bersama, semestinya
       warga masyarakat di daerah memiliki peluang untuk
       berpasrtisipasi dalam seluruh tahapan kebijakan
       publik tersebut.




61
Pengertian dan Pentingnya
     Partisipasi
      Partisipasi berasal dari kata bahasa latin “pars
       dan capere. Pars berarti bagian, cepere
       “mengambil”. Berpartisipasi berarti mengambil
       bagian.
      Dalam KBBI Partisipasi diartikan sebagai “turut
       berperan serta dalam suatu kegiatan”. Partisipasi
       adalah tindakan seseorang atau sekelompok
       orang untuk ambil bagian atau turut berperan
       serta dalam suatu kegiatan.



62
Partisipasi politik
      Partisipasi dalam kehidupan politik kenegaraan
       biasa disebut partisipasi politik. Partisipasi politik
       adalah keikutsertaan warga negara biasa(yang
       tidak mempunyai kewenangan dalam
       pemerintahan) dalam mempengaruhi proses
       pembuatan dan pelaksanaan keputusan politik
       berdasarkan kesadaran sendiri.
      Ciri-ciri partisipasi politik
     1. Merupakan perilaku lahiriah warga negara biasa
       yang dapat diamati.

63
2. Kegiatan itu diarahkan untuk mempengaruhi
       pemerintah selaku pembuat dan pelaksana
       keputusan politik
     3. Kegiatan tersebut bisa saja berhasil atau gagal
       mempengaruhi pemerintah
     4. Kegiatan itu dilakukan untuk mempengaruhi
       pemerintah secara langsung ataupun secara tak
       langsung
     5. Kegiatan itu dilakukan melalui prosedur yang wajar
     6. Kegiatan itu dilakukan atas dasar kesadaran sendiri,
       bukan desakan


64
4 macam Tipe partisipasi masyarakat
     1. Partisipasi aktif, kegiatan warga negara yang
        senantiasa menampilkan perilaku tanggap
        terhadap berbagai tahapan kebijakan
        pemerintah, ex: mengajukan evaluasi kritis
        terhadap kebijakan pemerintah.
     2. Partisipasi militan-radikal, kegiatan warga
        negara senantiasa menampilkan perilaku
        tanggap terhadap berbagai kebijakan
        pemerintah,ex: memprotes kebijakan kenaikan
        BBM dengan merusak fasilitas umum.


65
3. Partisipasi pasif, kegiatan warga negara yang
       menerima atau mentaati begitu saja segala
       kebijakan pemerintah, ex: menerima begitu saja
       kenaikan BBM.
     4. Perilaku apatis, kegiatan warga negara yang tak
       mau tahu dengan apapun kebijakan publik yang
       dibuat oleh pemerintah, ex: mereka yang memilih
       golput dalam pemilu/pilkada.




66
Bentuk-bentuk partisipasi
     masyarakat dalam kebijakan publik
     1. Berdasarkan jumlah pelaku, dibedakan menjadi
        2 yaitu,partisipasi individual adalah kegiatan
        warga negara biasa untuk mempengaruhi
        pemerintah yang dilakukan oleh orang-
        perorangan. Partisipasi bersama, kegiatan
        warga negara biasa untuk mempengaruhi
        pemerintah yang dilakukan oleh sejumlah orang
        atau banyak orang.
     2. Berdasarkan keterlibatan si pelaku, dibedakan
        menjadi 2 partisipasi langsung dan tak langsung


67
3. Berdasarkan wujud sumbangan yang diberikan
       (partisipasi material dan non material)
     4. Berdasarkan jenis-jenis perilaku (kegiatan
       pemilihan,lobbying,kegiatan organisasi, mencari
       koneksi)




68
Soal bab 2 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM
     PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH
     A. Pilihan ganda
     1. Kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas
         daerah tertentu dan berwenang mengurus kepentingan
         masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri adalah
         …
         a. daerah swatantra
         b. otonomi daerah
         c. daerah otonomi
         d. daerah provinsi
     2. Berlakunya UU No. 32 Tahun 2004, yang mengatur
         otonomi daerah, maka masing-masing daerah diberi
         kewenangan yang luas yaitu dalam hal …
         a. membuat pertahanan keamanan masing-masing
         daerah
         b. mengelola daerah sesuai dengan potensi yang dimiliki
         c. pelaksanaan kebijakan keuangan moneter dan fiskal
69
         d. pelaksanaan politik luar negeri yang bebas dan aktif
3. Berdasarkan UU No. 32 Tahun 2004, setiap daerah
       mempunyai kewenangan yaitu seluruh bidang
       pemerintahan kecuali kewenangan dalam bidang…
       a. membuat mata uang rupiah menurut kebutuhan
       daerah
       b. menetapkan APBD
       c. membuat peraturan perundangan yang berlaku
       d. merencanakan melaksanakan pembangunan
       daerah
     4. Setiap daerah mempunyai hak otonomi,. Untuk
       meningkatkan peranan dan fungsi badan legislatif
       daerah atau DPRD adalah…
       a. mengawasi jalannya presiden membuat undang-
       undang
70     b. membawa aspirasi dari masyarakat kalangan
       bawah
5. Pelimpahan wewenang dari pemerintah kepada
       gubernur sebagai wakil pemerintah dan atau
       perangkat pusat di daerah disebut …
       a. asas dekonsentrasi
       b. asas desentralisasi
       c. asas otonomi daerah
       d. asas sentralisasi
     6. DPR sebagai badan legislatif mempunyai
       kekuasaan untuk …
       a. lembaga menjadi pengontrol terhadap
       pemerintahan negara
       b. badan pengadilan pelanggaran yang dilakukan
       presiden
       c. mengadakan pengawasan terhadap
       kekuasaan negara
71
       d. badan pembuat undang-undang dalam suatu
7. Ciri kebijakan publik yang kurang baik apabila …
       a. sesuai dengan nilai-nilai yang berkembang
       dalam masyarakat
       b. dapat menekan masyarakat untuk mentaati
       dan mematuhi
       c. mengutamakan kepentingan masyarakat pada
       umumnya
       d. ditetapkan oleh lembaga yang mempunyai
       wewenang
     8. Melaksanakan peraturan perundang-undangan
       yang berlaku, janganlah kita rasakan sebagai
       sesuatu yang dipaksakan melainkan …
       a. harus muncul dari keinginan pribadi
       b. harus lahir dari kesadaran diri
72     c. sesuatu yang sudah sewajarnya
9. Partisipasi masyarakat terhadap kebijakan publik
       yang paling banyak pada tingkat ….
       a. pelaksanaan kebijakan publik
       b. penetapan kebijakan publik
       c. mengevaluasi kebijakan publik
       d. perumusan kebijakan publik
     10. Salah satu bentuk peran serta masyarakat
       terhadap kebijakan publik dapat dilihat dari ….
       a. pemahaman masyarakat
       b. kepatuhan masyarakat
       c. kesadaran masyarakat
       d. reaksi masyarakat

73
B. Essay
     1.    Jelaskan tujuan otonomi daerah menurut UU
          No. 32 Tahun 2004!
     2.   Sebutkan alat kelengkapan DPRD!
     3.   Sebutkan tugas dan wewenang DPRD!
     4.   Jelaskan pengertian kebijakan publik!
     5.   Jelaskan pengertian asas tugas pembantuan!




74
Daftar pustaka
      http://iwansukmanuricht.blogspot.com/2012/02/pa
       rtisipasi-masyarakat-dalam-otonomi.html
      http://www.kpu.go.id/dmdocuments/UU_32_2004
       _Pemerintahan%20Daerah.pdf
      http://www.sarjanaku.com/2012/12/pengertian-
       otonomi-daerah-makalah.html




75

More Related Content

What's hot

Pertananan nasional dibidang militer dan keamanan
Pertananan nasional dibidang militer dan keamananPertananan nasional dibidang militer dan keamanan
Pertananan nasional dibidang militer dan keamanannatal kristiono
 
Presentasi PKn kelas 9 bab upaya bela negara
Presentasi PKn kelas 9 bab upaya bela negaraPresentasi PKn kelas 9 bab upaya bela negara
Presentasi PKn kelas 9 bab upaya bela negaraHusien Armansyah
 
Pentingnya bela negara
Pentingnya bela negaraPentingnya bela negara
Pentingnya bela negaraAlivia Zahra
 
Bab 6 Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Bab 6 Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan Negara Kesatuan Republik IndonesiaBab 6 Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Bab 6 Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan Negara Kesatuan Republik IndonesiaNurmah Wijayanti
 
Rpp ppkn sma xi bab 7 pertemuan 2
Rpp ppkn sma xi bab 7 pertemuan 2Rpp ppkn sma xi bab 7 pertemuan 2
Rpp ppkn sma xi bab 7 pertemuan 2eli priyatna laidan
 
Tugas makalah ( pembelaan negara) harits
Tugas makalah ( pembelaan negara) haritsTugas makalah ( pembelaan negara) harits
Tugas makalah ( pembelaan negara) haritsRietz Wiguna
 
Makalah kewarganegaraan upaya pembelaan negara
Makalah kewarganegaraan upaya pembelaan negaraMakalah kewarganegaraan upaya pembelaan negara
Makalah kewarganegaraan upaya pembelaan negaraOperator Warnet Vast Raha
 
bentuk bentuk pembelaan negara
bentuk bentuk pembelaan negarabentuk bentuk pembelaan negara
bentuk bentuk pembelaan negaraAyunda Hafshah
 
Menatap tantangan integrasi nasional
Menatap tantangan integrasi nasionalMenatap tantangan integrasi nasional
Menatap tantangan integrasi nasionalghinahuwaidah
 
Partisipasi Warga Negara dalam Usaha Pembelaan Negara
Partisipasi Warga Negara dalam Usaha Pembelaan NegaraPartisipasi Warga Negara dalam Usaha Pembelaan Negara
Partisipasi Warga Negara dalam Usaha Pembelaan Negaradaryaninolywijaya
 

What's hot (14)

Pertananan nasional dibidang militer dan keamanan
Pertananan nasional dibidang militer dan keamananPertananan nasional dibidang militer dan keamanan
Pertananan nasional dibidang militer dan keamanan
 
Presentasi PKn kelas 9 bab upaya bela negara
Presentasi PKn kelas 9 bab upaya bela negaraPresentasi PKn kelas 9 bab upaya bela negara
Presentasi PKn kelas 9 bab upaya bela negara
 
Pentingnya bela negara
Pentingnya bela negaraPentingnya bela negara
Pentingnya bela negara
 
makalah Bela negara
makalah Bela negaramakalah Bela negara
makalah Bela negara
 
Bab 6 Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Bab 6 Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan Negara Kesatuan Republik IndonesiaBab 6 Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Bab 6 Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
 
Pkn kelompok 6
Pkn kelompok 6Pkn kelompok 6
Pkn kelompok 6
 
Rpp ppkn sma xi bab 7 pertemuan 2
Rpp ppkn sma xi bab 7 pertemuan 2Rpp ppkn sma xi bab 7 pertemuan 2
Rpp ppkn sma xi bab 7 pertemuan 2
 
Tugas makalah ( pembelaan negara) harits
Tugas makalah ( pembelaan negara) haritsTugas makalah ( pembelaan negara) harits
Tugas makalah ( pembelaan negara) harits
 
Makalah kewarganegaraan upaya pembelaan negara
Makalah kewarganegaraan upaya pembelaan negaraMakalah kewarganegaraan upaya pembelaan negara
Makalah kewarganegaraan upaya pembelaan negara
 
Makalah civic g.1
Makalah civic g.1Makalah civic g.1
Makalah civic g.1
 
bentuk bentuk pembelaan negara
bentuk bentuk pembelaan negarabentuk bentuk pembelaan negara
bentuk bentuk pembelaan negara
 
Makalah bela negara
Makalah bela negaraMakalah bela negara
Makalah bela negara
 
Menatap tantangan integrasi nasional
Menatap tantangan integrasi nasionalMenatap tantangan integrasi nasional
Menatap tantangan integrasi nasional
 
Partisipasi Warga Negara dalam Usaha Pembelaan Negara
Partisipasi Warga Negara dalam Usaha Pembelaan NegaraPartisipasi Warga Negara dalam Usaha Pembelaan Negara
Partisipasi Warga Negara dalam Usaha Pembelaan Negara
 

Similar to Hand out siswa

Hand out mengajar
Hand out mengajarHand out mengajar
Hand out mengajarshintaUms
 
Merajut Kebersamaan dalam Kebhinnekaan
Merajut Kebersamaan dalam KebhinnekaanMerajut Kebersamaan dalam Kebhinnekaan
Merajut Kebersamaan dalam Kebhinnekaanlise_ti
 
Arti definisi pkn
Arti definisi pknArti definisi pkn
Arti definisi pknAzkhad_v
 
Makalah kewarganegaraan upaya pembelaan negara
Makalah kewarganegaraan upaya pembelaan negaraMakalah kewarganegaraan upaya pembelaan negara
Makalah kewarganegaraan upaya pembelaan negaraSeptian Muna Barakati
 
Pendidikan pendahuluan bela negara
Pendidikan pendahuluan bela negaraPendidikan pendahuluan bela negara
Pendidikan pendahuluan bela negaraIkhsan D'Zuheldy
 
PKn X bab 7 SEM2
PKn X bab 7 SEM2PKn X bab 7 SEM2
PKn X bab 7 SEM2Miff190
 
Makalah Peran Generasi Muda Dalam Wujud Bela Negara
Makalah Peran Generasi Muda Dalam Wujud Bela NegaraMakalah Peran Generasi Muda Dalam Wujud Bela Negara
Makalah Peran Generasi Muda Dalam Wujud Bela NegaraMudhoffar Syarif
 
X ppkn kd 3.2_bab ii bagian 3
X ppkn kd 3.2_bab ii bagian 3X ppkn kd 3.2_bab ii bagian 3
X ppkn kd 3.2_bab ii bagian 3Leonardus Munanto
 
Merajut Kebersamaan & Kebhinekaan
Merajut Kebersamaan & KebhinekaanMerajut Kebersamaan & Kebhinekaan
Merajut Kebersamaan & KebhinekaanDameria Siahaan
 
KEWAJIBAN BELA NEGARA.pptx
KEWAJIBAN BELA NEGARA.pptxKEWAJIBAN BELA NEGARA.pptx
KEWAJIBAN BELA NEGARA.pptxshikaaisyah
 
Peran Serta Warga Negara Dalam Menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia
Peran Serta Warga Negara Dalam Menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa IndonesiaPeran Serta Warga Negara Dalam Menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia
Peran Serta Warga Negara Dalam Menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesiaafifahdhaniyah
 
Pertahanan Dan keamanan negara
Pertahanan Dan keamanan negaraPertahanan Dan keamanan negara
Pertahanan Dan keamanan negaraZidni Ilma K.
 
Fungsi negara dalam kaitannya dengan pembelaan negara
Fungsi negara dalam kaitannya dengan pembelaan negaraFungsi negara dalam kaitannya dengan pembelaan negara
Fungsi negara dalam kaitannya dengan pembelaan negaraJulaiha Probo Anggraini
 
Majalah WIRA
Majalah WIRAMajalah WIRA
Majalah WIRAOnlyJob
 
Ketahanan NasionaldanBela Negara.ppt
Ketahanan NasionaldanBela Negara.pptKetahanan NasionaldanBela Negara.ppt
Ketahanan NasionaldanBela Negara.pptItoBabu
 

Similar to Hand out siswa (20)

Hand out mengajar
Hand out mengajarHand out mengajar
Hand out mengajar
 
pkn
pknpkn
pkn
 
Merajut Kebersamaan dalam Kebhinnekaan
Merajut Kebersamaan dalam KebhinnekaanMerajut Kebersamaan dalam Kebhinnekaan
Merajut Kebersamaan dalam Kebhinnekaan
 
Bela negara
Bela negaraBela negara
Bela negara
 
Arti definisi pkn
Arti definisi pknArti definisi pkn
Arti definisi pkn
 
Kelompok6
Kelompok6Kelompok6
Kelompok6
 
Makalah kewarganegaraan upaya pembelaan negara
Makalah kewarganegaraan upaya pembelaan negaraMakalah kewarganegaraan upaya pembelaan negara
Makalah kewarganegaraan upaya pembelaan negara
 
Pendidikan pendahuluan bela negara
Pendidikan pendahuluan bela negaraPendidikan pendahuluan bela negara
Pendidikan pendahuluan bela negara
 
PKn X bab 7 SEM2
PKn X bab 7 SEM2PKn X bab 7 SEM2
PKn X bab 7 SEM2
 
Bela negara (2)
Bela negara (2)Bela negara (2)
Bela negara (2)
 
PKN
PKNPKN
PKN
 
Makalah Peran Generasi Muda Dalam Wujud Bela Negara
Makalah Peran Generasi Muda Dalam Wujud Bela NegaraMakalah Peran Generasi Muda Dalam Wujud Bela Negara
Makalah Peran Generasi Muda Dalam Wujud Bela Negara
 
X ppkn kd 3.2_bab ii bagian 3
X ppkn kd 3.2_bab ii bagian 3X ppkn kd 3.2_bab ii bagian 3
X ppkn kd 3.2_bab ii bagian 3
 
Merajut Kebersamaan & Kebhinekaan
Merajut Kebersamaan & KebhinekaanMerajut Kebersamaan & Kebhinekaan
Merajut Kebersamaan & Kebhinekaan
 
KEWAJIBAN BELA NEGARA.pptx
KEWAJIBAN BELA NEGARA.pptxKEWAJIBAN BELA NEGARA.pptx
KEWAJIBAN BELA NEGARA.pptx
 
Peran Serta Warga Negara Dalam Menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia
Peran Serta Warga Negara Dalam Menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa IndonesiaPeran Serta Warga Negara Dalam Menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia
Peran Serta Warga Negara Dalam Menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia
 
Pertahanan Dan keamanan negara
Pertahanan Dan keamanan negaraPertahanan Dan keamanan negara
Pertahanan Dan keamanan negara
 
Fungsi negara dalam kaitannya dengan pembelaan negara
Fungsi negara dalam kaitannya dengan pembelaan negaraFungsi negara dalam kaitannya dengan pembelaan negara
Fungsi negara dalam kaitannya dengan pembelaan negara
 
Majalah WIRA
Majalah WIRAMajalah WIRA
Majalah WIRA
 
Ketahanan NasionaldanBela Negara.ppt
Ketahanan NasionaldanBela Negara.pptKetahanan NasionaldanBela Negara.ppt
Ketahanan NasionaldanBela Negara.ppt
 

Hand out siswa

  • 1. Hand Out materi SMP KELAS 3 Semester 1 BAB 1 SHINTA PERTIWI A220100056 Kurikulum KTSP 1
  • 2. BAB 1. USAHA PEMBELAAN NEGARA Standar Kompetensi : Tujuan : Menampilkan partisipasi 1. Siswa menyadari dalam usaha pembelaan negara makna dan pentingnya Kompetensi Dasar : membela negara 1.1 Menjelaskan pentingnya 2. Memahami bentuk- usaha pembelaan negara bentuk usaha 1.2 Mengidentifikasi pembelaan negara bentuk-bentuk usaha 3. Mampu mewujudkan pembelaan negara upaya-upaya konkret 1.3 Menampilkan peran serta dalam usaha membela negara 2 pembelaan negara dalam kehidupan sehari-hari
  • 3. Indikator 1.1 Menjelaskan pentingnya usaha pembelaan Negara 1. Pengertian dan pentingnya Bela Negara 2. Latar belakang pentingnya bela negara 3. Pertahanan Negara dan upaya bela Negara 1.2 Mengidentifikasi bentuk-bentuk usaha pembelaan Negara 1. Bela negara dengan pendekatan militer 2. Bela negara dengan pendekatan nonmiliter 1.3 Menampilkan peran serta dalam usaha pembelaan Negara 1. Pentingnya partisipasi masyarakat dalam bela Negara 3 2. Bentuk-bentuk partisipasi masyarakat dalam bela
  • 4. Peta konsep: Bela negara Pentingny bentuk pengertian a Upaya Pendekat Adanya Pendekatan menjamin an non ancaman militer kelangsun militer gan NKRI eksterna internal l Ancama Pertahanan n militer negara prinsi Ancama tujuan fungsi bentuk fokus p n non NKRI militer Menjaga sebagai Partisipasi sishankamr demok dan satu masyarak ata rasi melindungi kesatuan 3 at Kesela pertahanan Keda Keutuha komponene demiliteris matan an Kom ulatan n n Komp Komp asi segen p negar wilayah 4 ap utam cadanga pendukun a negara n g
  • 5. Pengertian dan pentingnya Bela Negara  Kennedy dan Gibran bela negara adalah kesediaan memberikan sesuatu tanpa pamrih untuk bangsa dan negara / sebuah tindakan yang terbaik untuk kemajuan bangsa  Hakikat bela negara adalah sikap dan tindakan warga negara yang dilandasi oleh kecintaan kepada negara dan diwujudkan dalam kesediaan untuk melindungi, mempertahankan, dan memajukan negara. 5
  • 6. Definisi Undang-undang yang mengatur di dalam upaya pembelaan negara UU Nomer 3 Tahun 2002 Pasal 30 UUD 1945  Bela negara didefinisikan  Upaya bela negara sebagai sikap dan merupakan hak dan perilaku warga negara kewajiban setiap warga. yang dijiwai oleh kecintaannya kepada NKRI yang berdasarkan pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup 6 bangsa dan negara.
  • 7. HAL PENTING MENGENAI BELA NEGARA  1. Bela negara merupakan sikap dan perilaku warga negara dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia.  2. Sikap dan perilaku itu dijiwai oleh kecintaan kepada NKRI yang berdasarkan ancasila dan UUD 1945  3. Sikap dan perilaku itu pada dasarnya merupakan hak, kewajiban dasar sekaligus kehormatan bagi setiap warga negara Indonesia. 7
  • 8. Pada dasarnya bela negara merupakan upaya untuk menjamin kelangsungan hidup NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.  Menurut Departemen Pertahanan RI, ada lima nilai yang mendasari Bela Negara: 1. Cinta tanah air 2. Kesadaran berbangsa dan bernegara 3. Keyakinan terhadap pancasila sebagai Ideologi negara 4. Rela berkorban demi bangsa dan negara 5. Memiliki kemampuan awal bela negara 8
  • 9. Latar Belakang pentingnya bela negara  Bela negara diperlukan Karena adanya ancaman. Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, yang dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman dibagi menjadi 2 yaitu ancaman dari dalam negeri dan luar negeri baik dilihat dari masa lalu dan ancaman di masa sekarang. 9
  • 10. Ancaman dari dalam negeri di masa lalu 1. Upaya penggantian ideologi pancasila dengan ideologi lain yang bertentangan dengan jiwa dan semangat perjuangan bangsa Indonesia. Seperti: Pemberontakan PKI Madiun 1948 2. Pemberontakan untuk mengganti pemeritahan yang sah ataupun karena ketidakpuasan masyarakat daerah. Seperti: pemberontakan RMS,Permesta 3. Berbagai kerusuhan sosial akibat ketimpangan sosial, pelanggaran HAM, Konflik antar kelompok/ golongan Seperti: kerusuhan 10 surakarta,situbondo,jakarta,ambon, kerusuhan poso.
  • 11. Ancaman dari dalam negeri di masa mendatang  1. Korupsi adalah ancaman yang sangat serius terhadap kelangsungan kehidupan negara.  2. Konflik antarkelompok/golongan dalam masyarakat.  3. Memudarnya sikap cinta bangsa (nasionalisme) dan kebangsaan terhadap negara sendiri (patriotisme). Selain ancaman dari dalam, ancaman dari luar negeri di masa lalu adalah Dalam bentuk agresi militer Belanda pada tahun 1949. 11
  • 12. Ancaman dari luar negeri di masa mendatang  1. Terorisme. Pemboman yang terjadi di berbagai tempat di Indonesia selama ini menunjukan dengan jelas adanya ancaman terorisme.  2. Serbuan budaya asing. Dampaknya yaitu rusaknya mentalitas bangsa,ex: narkoba,minuman keras  3. penjarahan kekayaan alam. Kekayaan alam yang melimpah yang terbentang luas di berbagai daerah, telah membuat kekuatan asing berusaha menjarahnya. 12
  • 13. Pertahanan Negara dan Upaya Bela Negara  Menurut UU No. 3 Tahun 2002 Pertahanan Negara adalah Segala usaha untuk mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah NKRI, dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara. Tujuan pertahanan negara menjaga dan melindungi kedaulatan negara, keutuhan wilayah NKRI,dan keselamatan segenap bangsa dari segala bentuk ancaman. 13
  • 14.  Fungsi pertahanan negara untuk mewujudkan dan mempertahankan seluruh wilayah NKRI sebagai satu kesatuan pertahanan.  Adapun pandangan bangsa Indonesia tentang pertahanan negara, sebagaimana terdapat di dalam pembukaan dan batang tubuh UUD 1945.  Pertahanan negara disusun berdasarkan prinsip demokrasi,HAM,kesejahteraan umum,lingkungan hidup,ketentuan hukum nasional, hukum internasional serta prinsip hidup berdampingan secara damai. 14
  • 15.  Bentuk sistem pertahanan negara yang dianut di Indonesia adalah Sistem pertahanan rakyat semesta (SISHANKAMRATA).  Sishankamrata adalah sistem pertahanan yang bersifat semesta,yang melibatkan seluruh warga negara,wilayah,dan sumber daya nasional lainnya, serta dipersiapkan secara dini oleh pemerintah dan diselenggarakan secara total,terpadu,terarah,dan berlanjut untuk menegakkan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa dari segala ancaman. 15
  • 16. Ada 3 komponen dalam sishankamrata: 1. Komponen utama adalah TNI yang siap digunakan untuk melaksanakan tugas-tugas pertahanan. 2. Komponen cadangan adalah sumber daya nasional yang telah disiapkan untuk dikerahkan melalui mobilisasi guna memperbesar dan memperkuat kekuatan dan kemampuan komponen utama. 3. Komponen pendukung adalah sumber daya nasional yang digunakan untuk meningkatkan kekuatan dan kemampuan komponen utama dan cadangan. 16
  • 17.  Sumber daya nasional adalah SDM, SDA, dan sumber daya buatan.  SDA adalah potensi yang terkandung dalam bumi,air, dan dirgantara yang dalam wujud asalnya dapat didayagunakan untuk kepentingan pertahanan negara.  Sumber daya buatan adalah SDA yang telah ditingkatkan daya gunanya untuk kepentingan pertahanan negara. 17
  • 18.  Penanggungjawab tertinggi dalam pertahanan negara adalah presiden, dibantu oleh Dewan pertahanan negara yang berfungsi sebagai penasihat presiden dalam menetapkan kebijakan umum pertahanan negara. Penyelenggaran pertahanan negara harus memenuhi prinsip demokrasi. Dalam penyelenggaraan pertahanan negara, setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara. 18
  • 19. Perbedaan UU No 20 Tahun 1982 dan UU No 3 Tahun 2002 Aspek UU No 20 tahun 1982 UU No 3 tahun 2002 Komponen pertahanan Terdiri atas komponen Terdiri atas komponen Negara dasar,utama,khusus, utama,cadangan, dan pendukung pendukung Komponen Utama TNI,POLRI, dan Hanya TNI saja Cadangan TNI Posisi rakyat Sebagai komponen Sebagai komponen dasar cadangan dan pendukung Posisi SDA dan sumber Sebagai komponen Sebagai komponen daya buatan pendukung cadangan maupun pendukung Kaitan dengan Hukum Bertentangan dengan Sesuai dengan hukum Internasional hukum internasional internasional karena karena menempatkan menempatkan 19 penduduk sipil sebagai penduduk sipil sebagai kombatan nonkombatan
  • 20. Bela negara dengan pendekatan militer  Bela negara dengan pendekatan militer dilakukan untuk menghadapi ancaman militer. Ancaman militer Adalah ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata yang terorganisasi yang dinilai mempunyai kemampuan membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa.  Bentuk ancaman militer: agresi, pelanggaran wilayah oleh negara lain, spionase, sabotase, aksi teror bersenjata, pemberontakan bersenjata, perang saudara. 20
  • 21. Bela negara dengan pendekatan non militer  Ancaman nonmiliter adalah ancaman yang menggunakan kekuatan nonsenjata, yaitu kekuatan ekonomi,politik, dan sosial budaya yang dinilai mampu membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Contohnya: penyebaran ideologi dan politik yang tidak sesuai dengan jiwa NKRI. 21
  • 22. Pentingnya partisipasi masyarakat dalam bela negara 1. Sistem pertahanan yang kita anut adalah sistem pertahanan rakyat semesta. 2. Globalisasi merupakan kenyataan yang tidak bisa ditolak 3. Dalam sistem ketatanegaraan baru yang berlaku sekarang ini, usaha pertahanan negara dilaksanakan dengan membangun,memelihara,mengembangkan dan menggunakan kekuatan pertahanan negara berdasarkan prinsip demokrasi,HAM, Serta prinsip hidup berdampingan yang damai. 22
  • 23. Kegiatan yang dilakukan dalam partisipasi bela negara Warga negara/masyarakat remaja 1. Menjunjung tinggi  1. giat dalam kegiatan HAM dalam hidup sehari-hari intrakurikuler di sekolah 2. Memperkuat jati diri  2. Aktif dalam kegiatan bangsa sehingga OSIS mampu menangkal dampak negatif  3. Aktif dalam terlibat budaya asing,dll kegiatan pramuka 3. Meningkatkan kesadaran dan  4. aktif dalam kegiatan kepatuhan terhadap positif lainnya hukum 4. Berperan aktif 23 memajukan bangsa dan negara
  • 24. Soal bab 1 Usaha Pembelaan Negara A. Pilihan ganda 1. Bela negara tidak hanya menyangkut pertahanan negara dari ancaman dan serangan musuh, melainkan termasuk upaya warga negara untuk … . a. memajukan bangsa dan negara dari berbagai bidang kehidupan b. mempertahankan dan memajukan bangsa dalam segala bidang c. memberikan pelatihan kemiliteran kepada semua warga negara d. mengamankan dan mempertahankan dari agresi negara asing 2. Untuk menciptakan ketertban, keamanan, dan mempertahankan keberadaan suatu negara diperlukan adanya… a. Pemerintah yang berdaulat b. rakyatnya yang cerdas 24 c. pengakuan internasional d. adanya hukum nasional
  • 25. 3. Salah satu syarat berdirinya negara adalah adanya pemerintahan yang berdaulat. Pemerintahan yang berdaulat dalam arti sempit adalah … . a. rakyat yang mengakui terhadap kepala negara b. pemerintahan yang terdiri dari presiden dan para menteri c. kedaulatan yang asli yang berasal dari perjuangan rakyat d. pemerintahan sebagai gabungan dari semua lembaga yang ada 4. TNI yang tediri atas AD, AL, dan AU merupakan alat negara yang antara lain bertugas … . a. menjalin dan membina hubungan yang baik antara sipil dan militer b. melindungi dan memelihara keutuhan dan kedaulatan negara 25 c. melayani, melindungi dan mempertahankan keamanan negara
  • 26. 5. Yang bukan merupakan upaya pembelaan negara secara positif ditunjukan oleh perilaku sebagai berikut…. a. menjamin persahabatan dengan negara- negara tetangga b. mendorong perseteruan dengan negara- negara lain c. turut serta dalam kegiatan yang bersifat sosial d. bagga menggunakan produksi dalam negeri 6. Kewajiban bagi warga negara terhadap pembelaan negara adalah sebagai perwujudan dari … . a. cinta tanah air dan bangsa b. partisipasi warga negara pada bangsa dan 26 negaranya
  • 27. 7. Ancaman baik dari dalam maupun dari luar yang membahayakan wilayah NKRI dapat berbentuk …. a. para pemimpin yang mendapat tekanan dari luar negeri b. akibat adanya demo yang besar-besaran dari masyarakat c. masuknya pengaruh asing yang tidak sesuai dengan Pancasila d. invasi dan pemberontakan yang terjadi dimana- mana 8. Dalam rangka membela negara, setiap warga negara memenuhi syarat-syarat tertentu dan tidak boleh … . a. menggunakan hak pribadinya dalam menentukan pemilihan pekerjaan b. mengutamakan kepentingan pribadi dengan mengorbankan negara 27 c. menolak mobilisasi pada saat negara mendapat
  • 28. 9. Menurut UU No. 3 tahun 2002, penyelenggaraan pertahanan negara, upaya bela negara selain sebagai kewajiban dasar warga negara Indonesia, juga merupakan … . a. hak setiap warga negara b. kehormatan warga negara c. kewajiban warga negara d. tanggung jawab negara 10. Usaha pembelaan negara yang tidak diatur dalam UU No. 3 tahun 2002, penyelenggaraannya adalah … . a. menggalang persatuan dan kesatuan bangsa kita b. sebagai prajurit TNI secara sukarela atau 28 secara wajib c. mengikuti pelatihan dasar kemiliteran secara
  • 29. B. Essay 1. Apakah pengertian bela negara? 2. Tunjukan dasar pertahanan negara menurut UU No. 3 Tahun 2002! 3. Apakah yang dimaksud dengan komponen cadangan dengan pendukung? 4. Sebutkan fungsi dan tujuan dari pertahanan negara! 5. Sebutkan upaya penyelenggaraan pertahanan negara berdasarkan UU No. 3 Tahun 2002! 29
  • 30. DAFTAR PUSTAKA http://id.wikipedia.org/wiki/Bela_negara http://materibelajaronline.blogspot.com/2012/08/up aya-pembelaan-terhadap-negara.html http://asefts63.wordpress.com/materi- pelajaran/pkn-kls-9/partisipasi-dalam-usaha- pembelaan-negara/ http://asefts63.wordpress.com/materi- pelajaran/pkn-kls-9/partisipasi-dalam-usaha- pembelaan-negara/ 30
  • 31. Hand Out materi SMP KELAS 3 Semester 1 BAB 2 SHINTA PERTIWI A220100056 Kurikulum KTSP 31
  • 32. BAB 2. PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH  Standar Kompetensi:  Tujuan : 1.2 memahami 1. Memahami hakikat otonomi dan otonomi pelaksanaan otonomi daerah daerah 2. Memahami arti dan Kompetensi dasar: pentingnya kebijakan publik 2.1 mendiskripsikan 3. Menyadari arti dan pengertian otonomi pentingnya partisipasi daerah dalam kebijakan publik 2.2 menjelaskan di daerah pentingnya partisipasi 4. Mampu berpartisipasi masyarakat dalam mewujudkan cita-cita otonomi daerah dalam 32 perumusan kebijakan kehidupan sehari-hari publik di daerah
  • 33. Indikator: 2.1 mendiskripsikan pengertian otonomi daerah 1. Pengertian otonomi dan otonomi daerah 2. Otonomi daerah menurut perundang-undangan 3. Penyelenggaraan otonomi daerah 2.2 menjelaskan pentingnya partisipasi masyarakat dalam perumusan kebijakan publik di daerah 1. Pengertian kebijakan publik 2. Kebijakan publik di daerah 3. Pengertian dan pentingnya partisipasi 4. Bentuk-bentuk partisipasi masyarakat dalam kebijakan publik 33
  • 34. Otonomi daerah pengertia penyelengga pelaksana Partisipasi masyarakat n ra tipe bentuk Undan konseptu g- desentral al pemda aktif undan isasi individual g Militan Langsung/tak Tugas radikal langsung pembantu an pasif Daerah dekonsentr Material/non otonomi asi Program material Asas umum apatis pemerintah penyelengg /kebijakan Otonomi araan Kegiatan publik luas negara pemilihan,lo Tahap Tipe bentu bbying,kegi kewajiba penyusunan kebijakan k atan hak .politisasi, Regulatif n organisasi, perumusan ,redistrib perd a mencari 34 program,pelaksana utif,distri koneksi program,monitoring butif,kon
  • 35. 1. Pengertian otonomi dan otonomi daerah  Kata otonomi berasal dari bahasa yunani  Auto yang berarti sendiri, nomos berarti hukum ,artinya bertindak atas dasar hukum/aturan yang dibuat oleh diri sendiri.  Jadi,otonomi adalah kesediaan dan kesanggupan untuk mengatur diri sendiri.  Bentuk negara kesatuan dengan sistem sentralisasi dan desenralisasi, Bentuk negara serikat yaitu terdapat negara-negara bagian/state. 35
  • 36.  Negara kesatuan adalah negara yang di dalamnya tidak ada wilayah yang berstatus sebagai negara ex: negara Indonesia  Dalam negara kesatuan pemerintahan bisa dilaksanakan dengan sistem terpusat bahwa urusan pemerintahan diurus oleh pemerintahan pusat, Sedangkan desentralisasi berarti sebagian tanggung jawab urusan pemerintahan pusat didelegasikan kepada daerah. 36
  • 37.  Sistem desentralisasi memberikan hak dan kewenangan kepada daerah untuk mengurus sendiri pemerintahan di daerahnya, Dengan kata lain daerah memiliki otonomi, yaitu hak untuk mengatur urusan pemerintahan daerahnya sendiri.  Jadi, otonomi daerah pada dasarnya adalah hak/wewenang daerah untuk mengatur/mengelola urusan pemerintahan di daerahnya dalam batas- batas kewenangan yang diberikan oleh pemerintahan pusat. 37
  • 38. 2. Otonomi daerah menurut Undang- undang Peraturan perundang-undangan mengenai otonomi daerah yang berlaku: 1. UU No. 1/1945 (Menganut sistem otda rumah tangga formil) 2. UU No. 22/1948 (Menganut otonomi dan medebewind yang seluas-luasnya 3. UU No. 1/1957 (Menganut riil yang seluas- luasnya 4. UU No. 5/1974 (Menganut otda nyata dan bertanggung jawab 5. UU No. 22/1999 (Menganut otda yang luas, nyata, dan bertanggung jawab) 38
  • 39. Menurut UU No 32 tahun 2004 Otonomi daerah adalah hak,wewenang dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Hak daerah otonom meliputi mengatur,mengurus urusan pemerintahan, memilih pemimpin daerah,mengelola aparatur daerah,mengelola kekayaan daerah,memungut pajak daerah dan retribusi daerah, mendapatkan bagi hasil dari pengelolaan SDA,sumber daya lainnya yang berada didaerah. 39
  • 40.  Kewajiban daerah otonom meliputi: melindungi masyarakat, menjaga persatuan,kesatuan,kerukunan nasional serta keutuhan NKRI,meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat,mengembangkan kehidupan demokrasi.  Daerah otonom adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah,yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakatdalam sistem NKRI. 40
  • 41. Daerah otonom meliputi: daerah provinsi, kabupaten, kota. Daerah kabupaten dan kota mempunyai kedudukan sejajar, Pemerintahan otonom menjalankan otonomi seluas-luasnya.  Otonomi luas, artinya daerah tersebut berwenang menyelenggarakan pemerintahan yang mencakup kewenangan yang luas, hampir di semua bidang pemerintahan, kecuali oleh Undang-undang ditentukan sebagai kewenangan Pemerintahan pusat. 41
  • 42. 3. PENYELENGGARAAN OTONOMI DAERAH  Tujuan otonomi daerah menurut UU No 32 tahun 2004 : 1. Meningkatkan kesejahteraan rakyat 2. Meningkatkan pelayanan umum 3. Meningkatkan daya saing daerah Agar otonomi daerah dapat mencapai tujuan, maka dalam penyelenggaraan pemerintah, pemerintahan pusat menggunakan asas desentralisasi, tugas pembantuan, dekonsentrasi, sedangkan pemerintah daerah menggunakan asas otonomi, tugas 42 pembantuan
  • 43.  Asas desentralisasi adalah penyebaran kekuasaan atau wewenang pemerintahan oleh pemerintahan pusat kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus pemerintahan dalam sistem NKRI.  Asas dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang pemerintahan dari pemerintah(pusat) kepada gubernur sebagai wakil pemerintahan dan/atau kepada instansi vertikal di wilayah tertentu. 43
  • 44.  Asas tugas pembantuan adalah penyebaran urusan, dalam hal ini tugas pembantuan adalah penugasan dari pemerintahan(pusat) kepada daerah dan/atau desa, dari pemerintahan provinsi kepada daerah dan/atau desa serta dari pemerintah kabupaten/kota kepada desa untuk melaksanakan tugas tertentu. Selain ke 3 asas tersebut masih ada 9 asas pedoman penyelenggaraan pemerintah 44
  • 45. 9 asas umum penyelenggaraan negara 1. Asas kepastian hukum, apapun yang dilakukan pemerintah daerah haruslah berdsarkan hukum yang berlaku 2. Asas tertib penyelenggaran negara, penyelenggaraan daerah harus dilaksanakan sesuai dengan tertib administrasi negara 3. Asas kepentingan umum, apapun yang dilakukan oleh pemerintah daerah haruslah untuk kepentingan umum 4. Asas keterbukaan, masyarakat harus tahu apa yang dilakukan oleh pemerintahnya dan tidak boleh ditutup-tutupi 45
  • 46. 5. Asas proporsionalitas, penyelenggaraan negara harus seimbang, tidak boleh berat sebelah 6. Asas profesionalitas, penyelenggaraan pemerintah daerah harus dilakukn oleh orang yang ahli di bidang masing-masing 7. Asas akuntabilitas, pemerintah harus bisa mempertanggungjawabkan tindakannya kepada masyarakat 8. Asas efisiensi, harus bisa dijalankan dengan baik tanpa menghabiskan waktu dan tenaga 9. Asas efektivitas, harus bekerja dengan baik, 46 sesuai dengan tujuan semula
  • 47. Pelaksana otonomi daerah  Otonomi daerah dilaksanakan oleh pemerintah daerah dan DPRD. Pemerintah daerah terdiri atas kepala daerah dan perangkat daerah lainnya. Kepala daerah tidak dipilih secara langsung oleh rakyat, melainkan melalui pemilu. 47
  • 48. Tugas dan wewenang kepala daerah  memimpin penyelenggaraan daerah berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama DPRD  mengajukan rancangan perda  menetapkan perda yang telah mendapatkan persetujuan bersama DPRD  Menyusun dan mengajukan rancangan perda tentang APBD DPRD untuk dibahas dan ditetapkan bersama  melaksanakan tugas dan wewenang lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan 48
  • 49.  DPRD adalah lembaga perwakilan rakyat yang mempunyai fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan. Anggota DPRD dipilih melalui pemilu.  DPRD mempunyai alat kelengkapan: 1. Pimpinan komisi 2. Panitia musyawarah 3. Panitia anggaran 4. Badan kehormatan 5. Alat kelengkapan lain yang diperlukan 49
  • 50. TUGAS DPRD DAN WEWENANG 1. Membentuk perda yang dibahas bersama kepala daerah untuk mendapatkan persetujuan bersama 2. Membahas dan menyetujui rancangan perda tentang APBD bersama kepala daerah 3. Memberikan persetujuan terhadap rencana kerja sama internasional yang dilakukan oleh pemerintah daerah 4. Meminta laporan keterangan pertanggungjawaban kepala daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah. 50
  • 51. Pada dasarnya pemilik daerah adalah bukanlah pemerintah daerah dan DPRD. Pemilik otonomi daerah adalah warga/rakyat daerah otonom. Rakyatlah yang berkuasa untuk mengatur daerah mereka masing-masing. Sedangkan pemerintah daerah dan DPRD adalah pelaksana otonomi daerah. Jadi, mereka harus bertanggung jawab kepada rakyat di daerah yang bersangkutan. 51
  • 52. Pengertian kebijakan Publik  Kebijakan publik adalah berbagai program yang dibuat oleh pemerintah untuk mencapai tujuan masyarakat.  Tujuan masyarakat terwujudnya kebaikan bersama, Karena itu kebijakan publik bisa pula dipahami sebagai program-program pemerintah untuk mewujudkan kebaikan bersama. 52
  • 53. Isi kebijakan publik dibedakan menjadi 4 tipe 1. Kebijakan regulatif, kebijakan yang bersifat mengatur. Kebijakan ini mengandung paksaan dan diterapkan secara langsung terhadap individu warga masyarakat. Contoh: kebijakan mengenai larangan berdagang disepanjang trotoar jalan utama 2. Kebijakan redistributif, kebijakan yang bersifat menarik sesuatu dari warga masyarakat untuk selanjutnya didistribusikan kembali. Contoh: kebijakan pajak pendapatan, pajak kekayaan 53
  • 54. 3. Kebijakan distributif, kebijakan yang bersifat membagikan sesuatu kepada masyarakat. Bertujuan untuk memberikan manfaat tertentu kepada masyarakat. Contoh: penggunaan anggaran belanja daerah untuk membiayai program sekolah gratis 4. Kebijakan konstituen, konsekuensi yang timbul dari ketiga kebijakan diatas. Kebijakan ini umumnya berkenaan soal keamanan dan luar negeri serta pelayanan administrasi. Contoh: kebijakan mengenai lingkungan, administrasi kependudukan. 54
  • 55. 4 tahap dalam pembuatan kebijakan publik 1. Penyusunan agenda,merupakan upaya memasyarakatkan suatu agenda agar memperoleh perhatian khalayak 2. Perumusan program, upaya menseleksi berbagai agenda, membahasnya, memilih, dan menyusunnya dalam bentuk program spesifik yang konkret. 3. Pelaksanaan program, upaya melaksanakan program yang sudah diputuskan. Berbagai hal kegiatan (menyiapkan sumber daya dan sumber dana 4. Monitoring/evaluasi pelaksanaan program, upaya untuk menjaga agar program dapat 55 terlaksana dengan baik. Memperbaiki setiap
  • 56.  Jadi, kebijakan publik pada dasarnya keputusan kolektif yaitu keputusan yang menyangkut kepentingan bersama banyak orang. Maka kebijakan publik harus dilakukan secara demokratis 56
  • 57. Kebijakan publik di daerah  Kebijakan publik di daerah adalah berbagai program yang dibuat oleh pemerintah daerah.  Kebijakan publik di daerah otonom dituangkan dalam: a. Peraturan daerah(perda) b. Keputusan kepala daerah Peraturan daerah dibuat bersama oleh DPRD dan pemerintah daerah. 57
  • 58.  Kebijakan publik didaerah dapat berupa kebijakan yang bertipe regulatif, redistributif, distributif, konstituen. Contoh 1. kebijakan regulatif di daerah: perda tentang kebersihan kota 2. Kebijakan redistributif: perda tentang tarif air minum 3. Kebijakan distributif: perda tentang APBD 4. Kebijakan konstituen: keputusan kepala daerah mengenai penerimaan calon pegawai pemerintah daerah 58
  • 59.  4 Tipe kebijakan publik di daerah: 1. Penyusunan agenda, warga masyarakat di daerah bisa mengemukakan aspirasi mereka berkenaan dengan masalah tertentu. Ex: rapat akbar, pertemuan bersama, koran daerah 2. Penyusunan program, pemerintah daerah dan DPRD akan membahas agenda-agenda yang muncul dalam masyarakat untuk selanjutnya dirumuskan ke dalam program daerah dalam bentuk Perda maupun keputusan daerah. 59
  • 60. 3. Pelaksanaan program, pihak-pihak yang diberi tanggung jawab akan melaksanakannya. Masyarakat di daerah yang bersangkutan bisa mengajukan pujian,kritik, ataupun keberatan terhadap pelaksanaan program 4. Pengawasan dan evaluasi pelaksanaan program, para pihak yang diberi tanggung jawan akan memantau jalannya pelaksanaan program dan mengevaluasi dampak program tersebut. 60
  • 61. Jadi, kebijakan publik di daerah pada dasarnya merupakan keputusan bersama. Kebijakan tersebut pada akhirnya akan menimbulkan dampak tertentu bagi warga masyarakat yang terkena kebijkan, baik berupa pemberian pembebanan tertentu maupun pemberian keuntungan tertentu. Kebijakan publik hakikatnya adalah keputusan bersama, semestinya warga masyarakat di daerah memiliki peluang untuk berpasrtisipasi dalam seluruh tahapan kebijakan publik tersebut. 61
  • 62. Pengertian dan Pentingnya Partisipasi  Partisipasi berasal dari kata bahasa latin “pars dan capere. Pars berarti bagian, cepere “mengambil”. Berpartisipasi berarti mengambil bagian.  Dalam KBBI Partisipasi diartikan sebagai “turut berperan serta dalam suatu kegiatan”. Partisipasi adalah tindakan seseorang atau sekelompok orang untuk ambil bagian atau turut berperan serta dalam suatu kegiatan. 62
  • 63. Partisipasi politik  Partisipasi dalam kehidupan politik kenegaraan biasa disebut partisipasi politik. Partisipasi politik adalah keikutsertaan warga negara biasa(yang tidak mempunyai kewenangan dalam pemerintahan) dalam mempengaruhi proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan politik berdasarkan kesadaran sendiri.  Ciri-ciri partisipasi politik 1. Merupakan perilaku lahiriah warga negara biasa yang dapat diamati. 63
  • 64. 2. Kegiatan itu diarahkan untuk mempengaruhi pemerintah selaku pembuat dan pelaksana keputusan politik 3. Kegiatan tersebut bisa saja berhasil atau gagal mempengaruhi pemerintah 4. Kegiatan itu dilakukan untuk mempengaruhi pemerintah secara langsung ataupun secara tak langsung 5. Kegiatan itu dilakukan melalui prosedur yang wajar 6. Kegiatan itu dilakukan atas dasar kesadaran sendiri, bukan desakan 64
  • 65. 4 macam Tipe partisipasi masyarakat 1. Partisipasi aktif, kegiatan warga negara yang senantiasa menampilkan perilaku tanggap terhadap berbagai tahapan kebijakan pemerintah, ex: mengajukan evaluasi kritis terhadap kebijakan pemerintah. 2. Partisipasi militan-radikal, kegiatan warga negara senantiasa menampilkan perilaku tanggap terhadap berbagai kebijakan pemerintah,ex: memprotes kebijakan kenaikan BBM dengan merusak fasilitas umum. 65
  • 66. 3. Partisipasi pasif, kegiatan warga negara yang menerima atau mentaati begitu saja segala kebijakan pemerintah, ex: menerima begitu saja kenaikan BBM. 4. Perilaku apatis, kegiatan warga negara yang tak mau tahu dengan apapun kebijakan publik yang dibuat oleh pemerintah, ex: mereka yang memilih golput dalam pemilu/pilkada. 66
  • 67. Bentuk-bentuk partisipasi masyarakat dalam kebijakan publik 1. Berdasarkan jumlah pelaku, dibedakan menjadi 2 yaitu,partisipasi individual adalah kegiatan warga negara biasa untuk mempengaruhi pemerintah yang dilakukan oleh orang- perorangan. Partisipasi bersama, kegiatan warga negara biasa untuk mempengaruhi pemerintah yang dilakukan oleh sejumlah orang atau banyak orang. 2. Berdasarkan keterlibatan si pelaku, dibedakan menjadi 2 partisipasi langsung dan tak langsung 67
  • 68. 3. Berdasarkan wujud sumbangan yang diberikan (partisipasi material dan non material) 4. Berdasarkan jenis-jenis perilaku (kegiatan pemilihan,lobbying,kegiatan organisasi, mencari koneksi) 68
  • 69. Soal bab 2 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH A. Pilihan ganda 1. Kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas daerah tertentu dan berwenang mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri adalah … a. daerah swatantra b. otonomi daerah c. daerah otonomi d. daerah provinsi 2. Berlakunya UU No. 32 Tahun 2004, yang mengatur otonomi daerah, maka masing-masing daerah diberi kewenangan yang luas yaitu dalam hal … a. membuat pertahanan keamanan masing-masing daerah b. mengelola daerah sesuai dengan potensi yang dimiliki c. pelaksanaan kebijakan keuangan moneter dan fiskal 69 d. pelaksanaan politik luar negeri yang bebas dan aktif
  • 70. 3. Berdasarkan UU No. 32 Tahun 2004, setiap daerah mempunyai kewenangan yaitu seluruh bidang pemerintahan kecuali kewenangan dalam bidang… a. membuat mata uang rupiah menurut kebutuhan daerah b. menetapkan APBD c. membuat peraturan perundangan yang berlaku d. merencanakan melaksanakan pembangunan daerah 4. Setiap daerah mempunyai hak otonomi,. Untuk meningkatkan peranan dan fungsi badan legislatif daerah atau DPRD adalah… a. mengawasi jalannya presiden membuat undang- undang 70 b. membawa aspirasi dari masyarakat kalangan bawah
  • 71. 5. Pelimpahan wewenang dari pemerintah kepada gubernur sebagai wakil pemerintah dan atau perangkat pusat di daerah disebut … a. asas dekonsentrasi b. asas desentralisasi c. asas otonomi daerah d. asas sentralisasi 6. DPR sebagai badan legislatif mempunyai kekuasaan untuk … a. lembaga menjadi pengontrol terhadap pemerintahan negara b. badan pengadilan pelanggaran yang dilakukan presiden c. mengadakan pengawasan terhadap kekuasaan negara 71 d. badan pembuat undang-undang dalam suatu
  • 72. 7. Ciri kebijakan publik yang kurang baik apabila … a. sesuai dengan nilai-nilai yang berkembang dalam masyarakat b. dapat menekan masyarakat untuk mentaati dan mematuhi c. mengutamakan kepentingan masyarakat pada umumnya d. ditetapkan oleh lembaga yang mempunyai wewenang 8. Melaksanakan peraturan perundang-undangan yang berlaku, janganlah kita rasakan sebagai sesuatu yang dipaksakan melainkan … a. harus muncul dari keinginan pribadi b. harus lahir dari kesadaran diri 72 c. sesuatu yang sudah sewajarnya
  • 73. 9. Partisipasi masyarakat terhadap kebijakan publik yang paling banyak pada tingkat …. a. pelaksanaan kebijakan publik b. penetapan kebijakan publik c. mengevaluasi kebijakan publik d. perumusan kebijakan publik 10. Salah satu bentuk peran serta masyarakat terhadap kebijakan publik dapat dilihat dari …. a. pemahaman masyarakat b. kepatuhan masyarakat c. kesadaran masyarakat d. reaksi masyarakat 73
  • 74. B. Essay 1. Jelaskan tujuan otonomi daerah menurut UU No. 32 Tahun 2004! 2. Sebutkan alat kelengkapan DPRD! 3. Sebutkan tugas dan wewenang DPRD! 4. Jelaskan pengertian kebijakan publik! 5. Jelaskan pengertian asas tugas pembantuan! 74
  • 75. Daftar pustaka  http://iwansukmanuricht.blogspot.com/2012/02/pa rtisipasi-masyarakat-dalam-otonomi.html  http://www.kpu.go.id/dmdocuments/UU_32_2004 _Pemerintahan%20Daerah.pdf  http://www.sarjanaku.com/2012/12/pengertian- otonomi-daerah-makalah.html 75