1. Hal hal yang Menyelamatkan dari Kebinasaan
Abdurrahman bin Samurah radhiyallahu ‘anhu berkata,
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menemui kami ketika kami sedang berada di shuffah di kota
Madinah. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Sungguh, tadi malam saya bermimpi aneh. Saya
melihat seseorang dari umatku didatangi oleh malaikat maut untuk mencabut nyawanya. Lalu datanglah
amalnya berupa bakti kepada kedua orang tua yang menghalangi malaikat maut mencabut nyawanya.
Saya melihat seseorang dari umatku telah dihamparkan untuknya siksa kubur, lalu wudhunya
mendatanginya dan menyelamatkannya dari siksa tersebut. Saya melihat seseorang dari umatku
dikepung oleh beberapa setan, lalu dzikirnya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala mendatanginya dan
mengusir setan-setan tersebut dari sisinya. Saya melihat seseorang dari umatku telah dikepung oleh
malaikat juru siksa lalu shalatnya mendatanginya dan menyelamatkannya dari tangan para malaikat
tersebut.
Saya melihat seseorang dari umatku merasakan kehausan. Ketika dia hendak mendekat ke telaga, maka
dia dicegah dan diusir, lantas puasanya pada bulan Ramadhan datang dan memberinya minum sehingga
membuatnya segar. Saya melihat seseorang dari umatku dan saya melihat para nabi berkelompok
membentuk lingkaran-lingkaran. Ketika dia hendak mendekati lingkaran para nabi, maka dia diusir, lantas
datanglah mandi jinabatnya dan memegang tangannya, lantas mendudukkannya di sampingku. Saya
melihat seseorang dari umatku di depannya gelap, di sebelah kirinya gelap, di sebelah kanannya gelap,
di sebelah atasnya gelap, dia pun menjadi bingung. Lantas datanglah hajinya dan umrahnya, lalu
keduanya mengeluarkannya dari kegelapan dan memasukkannya dalam cahaya.
Saya melihat seseorang dari umatku melindungi tangannya dan wajahnya menghindari nyala dan bara
api neraka, lantas datanglah sedekahnya menjadi tabir antara dirinya dan neraka sekaligus menjadi
naungan untuk kepalanya. Saya melihat seseorang dari umatku mengajak bicara orang-orang mukmin,
tetapi mereka tidak mau berbicara dengannya, lalu datanglah silaturahim yang dilakukannya, lalu
berkata, ‘Wahai golongan kaum mukmin! Sesungguhnya dia banyak melakukan silaturahim, oleh karena
itu ajaklah dia bicara. Maka, kaum mukmin pun mau mengajaknya bicara, berjabat tangan dengannya,
dan dia berada di tengah-tengah mereka.
Saya melihat seseorang dari umatku telah dikepung oleh malaikat Zabaniyah, lalu datanglah amar
makruf nahi mungkar yang pernah dilakukannya, lalu menyelamatkannya dari tangan malaikat tersebut
dan memasukkannya di kalangan malaikat Rahmat. Saya melihat seseorang dari umatku bersimpuh
pada kedua lututnya. Sementara antara dirinya dan Allah Subhanahu wa Ta’ala terdapat penghalang,
lantas datanglah akhlaknya yang baik, lalu memegang tangannya dan mempertemukannya dengan Allah
Subhanahu wa Ta’ala.
Saya melihat seseorang dari umatku yang lembaran catatan amalnya jatuh di arah kirinya, lantas
datanglah rasa takutnya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, lalu mengambil lembaran catatan amal
tersebut dan diletakkan pada tangan kanannya. Saya melihat seseorang dari umatku yang timbangan
amalnya ringan, lalu anak-anaknya yang masih kecil yang telah meninggal sebelum dia mendatanginya,
latnas mereka memberatkan timbangan amalnya. Saya melihat seseorang dari umatku sedang berdiri di
tepi neraka Jahannam, lalu khauf (rasa takut) kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala mendatanginya, lantas
menyelamatkannya dari hal tersebut dan berlalu.
2. Saya melihat seseorang dari umatku turun ke neraka, lantas air mata yang pernah dicucurkannya karena
takut kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala mendatanginya, lalu menyelamatkannya dari hal tersebut. Saya
melihat seseorang dari umatku sedang berdiri di atas shirath (jembatan) yang bergoyang-goyang
bagaikan pelepah pohon kurma yang diterpa angin kencang, lantas baik sangkanya terhadap Allah ‘Azza
wa Jalla mendatanginya, lalu menenangkan ketakutannya dan dia pun melewatinya. Saya melihat
seseorang dari umatku sedang merangkak di atas shirath, terkadang mengesot, dan sesekali
bergantung, lantas bacaan shalawatnya kepadaku mendatanginya, lalu menyelamatkannya dan
menegakkan kedua kakinya. Saya juga melihat seseorang dair umatku telah sampai di pintu-pintu surga,
ternyata pintu-pintu itu telah ditutup, lalu bacaan syahadat bahwa tiada sesembahan yang benar selain
Allah Subhanahu wa Ta’ala mendatanginya, lalu membukakan untuknya pintu-pintu surga dan
memasukkannya ke dalam surga’.”
(Dikeluarkan oleh al-Madini, dan dia berkata hadits ini hasan). Sekelompok huffazh menyebutkan bahwa
isyarat keshahihannya telah terlihat.