SlideShare a Scribd company logo
1 of 129
Manajemen Industri
Silabus
 Pendahuluan
 Pengertian dan Lingkup Kajian (Sesi 1)
 Budaya dan Lingkungan Industri (Sesi 2)
 Konsep Perencanaan (Sesi 3)
 Pengorganisasian
 Konsep Pengorganisasian (Sesi 4)
 Wewenang dan delegasi (Sesi 5)
 Mengelola Perubahan (Sesi 6)
 Leading
 Kepemimpinan (Sesi 7)
 Komunikasi (Sesi 8)
 Manajemen Konflik (Sesi 9)
 Pengendalian (Sesi 10)
Pengertian dan
Lingkup Kajian
Sesi 1
 Manajemen perusahaan industri dapat
diartikan sebagai pengelolaan suatu
perusahaan industri.
 Hal tersebut dapat dijelaskan melalui
penjabaran dua pengertian dasar :
 perusahaan industri
 manajemen
 Perusahaan industri dapat dijelaskan
melalui penjabaran proses kegiatan
ekonomi dasar yang meliputi :
 industri primer
 proses manufaktur / pengolahan
 proses distribusi
 dari produsen ke produsen
 dari produsen ke konsumen
 industri jasa
 Perusahaan industri :
 dipimpin oleh manajemen
 mengkombinasikan input sumber daya
secara proporsional untuk menghasilkan
barang / jasa
 Industrial production / Operation
 transformasi bahan mentah menjadi
sesuatu yang dibutuhkan
 producers goods / services industries
 consummers goods / services industries
 Manajemen perusahaan industri
 Perusahaan industri sebagai suatu
organisasi
 Organisasi memiliki tiga pilar :
 Distinct goals
 Deliberate structure
 People
 Fungsi utama perusahaan industri (Rigs,
1980:33-36) :
 pengembangan produk
 pembelian (pemesanan, mencari, subkontrak)
 hubungan industrial
 proses manufaktur, pada umumnya ada 3
aspek :
 teknik industri (perencanaan, standarisasi, metoda)
 plant service (penerimaan, shipping, gudang,
transportasi internal)
 plant engineering (mesin, listrik, peralatan, sumber
daya, perawatan)
 pemasaran
 keuangan internal dan pelayanan administrasi
 Manajemen perusahaan industri
 Beberapa hal penting dalam pembahasan
makna manajemen :
 siapa manajer itu ?
 apa itu manajemen ?
 Apa yang dilakukan manajemen ?
 Siapa manajer itu ?
 Anggota organisasi yang mengintegrasikan
/ mengkoordinasikan aktivitas kerja yang
lain
 Level manajer : top, middle dan first line
manajer
 Apa manajemen itu ?
 Proses koordinasi dan integrasi aktivitas
kerja sehingga bisa mencapai efisiensi dan
efektivitas melalui orang lain
 Efisiensi
 hubungan input dan output serta tujuan agar
meminimasi biaya sumber daya
 Efektivitas
 pencapaian tujuan
 Apa yang dilakukan manajer ?
 Melakukan fungsi-fungsi manajemen, yakni
planning, organizing, leading, controlling
 Planning
 mendefinisikan tujuan / sasaran
 membangun strategi
 mengembangkan rencana untuk koordinasi
aktivitas
 Organizing, menentukan :
 apa yang perlu dilakukan
 siapa yang melakukannya
 bagaimana melakukannya
 siapa dan kepada siapa melaporkan
 Leading :
 mengarahkan dan memotivasi
 memilih komunikasi yang paling efektif
 menyelesaikan konflik
 Controlling :
 memonitor aktivitas apakah sesuai dengan
rencana
 memperbaiki penyimpangan
 Peran manajemen (Robbins, 1999:13)
 interpersonal roles
 sebagai figur kepala
 peran sebagai pemimpin
 berkomunikasi untuk membangun dan
mempertahankan saling pengertian dan kerja
sama
 informational roles
 memonitor
 diseminator
 jurubicara aktivitas
 decisional roles
 kewirausahaan
 penanganan gangguan
 alokasi sumber daya
 negosiator
 Peran manajemen (Rigs, 1980:58-61)
 koordinasi, agar aktivitas efektif, dengan
tahapan :
 komunikasi
 pengertian
 hubungan sesama manusia
 kerjasama
 koordinasi
 pengendalian, melalui :
 kebijakan yang ada
 standar operasi
 prinsip perkecualian
 personalia yang bertanggung jawab
 Management skills
 technical skills
 pengetahuan dan kemampuan bidang yang
spesifik
 human skills
 kemampuan bekerja bersama orang lain, baik
individu maupun kelompok
 conceptual skills
 kemampuan untuk berfikir dan mengkonsep
suatu situasi yang abstrak
 mampu melihat suatu organisasi secara
keseluruhan
 mampu memvisualisasi bagaimana
menyesuaikan organisasi dengan lingkungan
 Manajemen perusahaan / industri dapat
dipandang terdiri dari 5 hal :
 Manajemen Operasi
 struktur manajemen
 analisa operasi
 resiko dan peramalan
 keuangan dan modal
 Perencanaan sumber daya
 riset dan pengembangan
 fasilitas fisik
 perencanaan produksi
 produktivitas
 Pengendalian produksi
 aliran produk
 aliran bahan
 pengendalian kuantitas
 pengendalian kualitas
 Manajemen personalia
 penarikan dan pelatihan
 hubungan industrial
 job dan penggajian
 motivasi
 Koordinasi organisasi
 pemasaran
 pengendalian internal
 Kelima hal tersebut membentuk lima rantai
saling berhubungan, yakni secara
berurutan :
 manajemen
 sumber daya
 produksi
 personalia
 organisasi
Budaya dan
Lingkungan Industri
Sesi 2
Budaya organisasi
Managerial discretion (kebijaksanaan)
Lingkungan organisasi
Budaya Organisasi
 Budaya organisasi menunjukkan
bagaimana organisasi mempelajari
(mengidentifikasi, menanam,
mengaktualisasi) suatu nilai secara
berulang-ulang dan konsisten, sehingga
masyarakat dapat mengamati atau
merasakan.
 Pengertian :
 suatu sistem nilai yang mencerminkan
bagaimana pekerja bertindak sehingga hal
itu akan mampu membedakan suatu
organisasi dengan yang lain.
 Budaya organisasi tersusun oleh 7
dimensi
Innovation and risk taking Attention to detail
Stability Outcome
orientation
Organizational Culture
Aggressiveness People Orientation
Team orientation
Contoh hubungan :
Budaya
Organisasi
Nilai Tolok ukur
Inisiatif
individu
a.tanggung jawab
b.kebebasan
c.independensi
a.bekerja dengan benar
b.bekerja tidak dalam
tekanan
c.menggunakan
kemampuan sendiri
Hubungan
atasan-
bawahan
a.kepatuhan
b.penghormatan
c.loyalitas
a.mengikuti petunjuk
b.menganggukkan kepala,
bersalaman
c.menjalankan perintah
Identitas a.kebersamaan
b.kedisiplinan
c.kesetiaan
a.pakaian seragam
b.upacara, apel pagi
c.sumpah, janji setia
Lingkungan
 Definisi
 Institusi luar atau kekuatan yang potensial
mempengaruhi kinerja organisasi
 Ketidakpastian lingkungan
 derajat perubahan dan kompleksitas
lingkungan organisasi
Keuntungan Lingkungan
Sosial
 Faktor-faktor lingkungan eksternal :
 lingkungan eksternal mikro : berpengaruh
langsung
 pesaing (tipe, jumlah, posisi)
 pemasok (kemampuan, reputasi, pelayanan,
harga, potongan)
 pelanggan (profil, potensi)
 lembaga keuangan
 pasar tenaga kerja
 perwakilan-perwakilan pemerintah
 lingkungan eksternal makro : berpengaruh
tak langsung
 teknologi
 ekonomi
 politik
 sosial
 Pengaruh lingkungan dapat pula
dicermati dengan munculnya pemikiran
baru / cara pandang baru terhadap
berbagai aspek dalam manajemen.
Old Way New Way
What
management
assumes about
workers
Worker wants nothing
from the job except pay,
avoids responsibility, and
must be controlled.
Worker desires challenging
job and will seek
responsibility and autonomy
if management permits
How the job is
designed
Work is fragmented and
deskilled. Worker is
confined to narrow job.
Doing and thinking are
separated.
Work is multiskilled and
performed by team work
where possible. Worker can
upgrade whole system.
Doing and thinking are
combined.
Perubahan cara pandang
Old Way New Way
Management’s
organization
and style
Top-down military
command with worker at
bottom of many
supervisory layers; worker
is expected to obey orders
and has no power.
Relatively flat structure with
few layers; worker makes
suggestions and has power
to implement changes
Job training and
security
Worker is regarded as a
replaceable part and is
given little initial training
or retraining for new jobs.
Layoffs are routine when
business declines.
Worker is considered a
valuable resource and is
constantly retrained in new
skills. Layoffs are avoided if
possible in a downturn.
Old Way New Way
How wages are
determined
Pay is geared to the job,
not the person, and is
determined by evaluation
and job classification
systems.
Pay is linked to skills
acquired. Group incentive
and profit-sharing plans are
used to enhance
commitment.
Labor relations Labor and management
interests are considered
incompatible. Conflict
arises on the shop floor
and in bargaining.
Mutual interests are
emphasized. Management
shares information about the
business. Labor
responsibility for making it
succeed.
Konsep
Perencanaan
Sesi 3
Pengertian
 Pemilihan kegiatan dan diputuskan apa
yang harus dilaksanakan, kapan,
bagaimana, oleh siapa
 Suatu proses yang tak berakhir setelah
ditetapkan  perlu modifikasi
Tahapan perencanaan
 Menetapkan tujuan
 Merumuskan keadaan saat ini
 Mengidentifikasi kemudahan dan
hambatan
 Mengembangkan rencana untuk capai
tujuan
Kenapa perlu
perencanaan
 Protective benefits
 Rencana sebagai pedoman  pengurangan
kesalahan
 Positive benefits
 Rencana sebagai pedoman  peningkatan
kesuksesan
Manfaat Perencanaan
 Penyesuaian terhadap lingkungan
 Pemahaman seluruh operasi
 Penempatan tanggung jawab
 Mudah melakukan koordinasi
 Mengurangi pekerjaan tak pasti
 Menghemat waktu, usaha, dana
Kelemahan Perencanaan
 Cenderung menunda pekerjaan, dengan
dalih masih perlu direncanakan dulu
 Perlu waktu, usaha yang “cukup” untuk
membuat perencanaan
 Membatasi inisiatif dan inovasi yang
timbul sesaat, ketika perencanaan telah
ditetapkan
Hubungan dengan fungsi-fungsi
manajemen
Controlling
Organizing Staffing Leading
Planning
Tipe-tipe Perencanaan
 Perencanaan berbeda karena perbedaan
:
 tipe organisasi
 waktu tertentu
 manajer
Beberapa dasar klasifikasi
perencanaan
 Bidang fungsional
 Produksi, pemasaran, keuangan, personalia
 Tingkatan operasional
 Seluruh organisasi, satuan kerja
 Sifat
 Kompleksitas, fleksibilitas, rahasia, dll
 Waktu
 Jangka pendek, menengah, panjang
Hirarki Perencanaan
Misi
Tujuan
Rencana Strategik
Rencana “proyek” Rencana rutin
Program Kebijakan
Anggaran
Prosedur dan metoda
standar
Proyek Peraturan
Perencanaan Strategik dan operasional
Strategik Operasional
Bahasan
Kelangsungan dan
Pengembangan janka
panjang
Pengoperasian
Sasaran
Keuntungan waktu
mendatang
Laba/Keuntungan saat ini
Batasan Sumber daya akan datang Sumber daya yang ada
Hasil Pengembangan potensi Efisiensi dan stabilitas
Informasi Kesempantan akan datang Dunia bisnis saat ini
Organisasi Fleksibel Birokrasi
Kepemimpina
n
Bisa perubahan radikal Konservasi
Pemecahan
masalah
Antisipasi, pendekatan, baru
Resiko tinggi
Pengalaman masa lalu
Resiko rendah
Proses perencanaan Strategik
Nilai-nilai Tanggung jawab
Manajemen 1. Perumusan dan penetapan sosial perusahaan
misi/tujuan
2. Profil perusahaan, identifikasi 3. Analisa lingkungan ekter
tujuan dan strategi saat ini nal (mikro dan makro)
4. Analisa internal perusahaan: kekuatan dan kelemahan
5. Identifikasi kesempatan dan ancaman strategis
6. Pembuatan keputusan strategik
- mengembangkan alternatif
- mengevaluasi alternatif - memilih alternatif
7. Tujuan jangka Strategi umum
panjang
Tujuan/Sasaran Strategi Operasional
Tahunan
8. Implementasi strategi
9. Peninjauan kembali dan
evaluasi
Kebaikan Perencanaan
Strategik
 Memberikan pedoman konsistensi
 Membantu dalam pembuatan keputusan
 Meminimumkan kesalahan
Kelemahan Perencanaan
Strategik
 Perlu investasi waktu, uang dan orang
 Membatasi pada pilihan yang penting
rasional dan bebas resiko
Hambatan Perencanaan yang
efektif : 2 jenis
1) Ketidakmampuan individu perencana untuk
melakukan kegiatan perencanaan
2) Keengganan anggota untuk menerima
perencanaan, karena perubahan yang
ditimbulkannya.
Tak mampu merencanakan:
 Kurang pengetahuan tentang organisasi
 Kurang pengetahuan tentang lingkungan
 Tidak mampu melakukan peramalan yang
efektif
 Kesulitan perencanaan oparasi yang tidak
berulang
 Biaya
 Takut gagal
 Kurang percaya diri
 Dll
Keengganan menerima
perencanaan:
 Bertentangan dengan kepentingan
 Mengurangi kekuasaan , karier, gengsi
 Membatasi kerja yang disukai
 Tidak melihat nilai perubahan
Cara mengatasi hambatan
 Penciptaan sistem organisasi yang tepat
 Memberi berbagai bentuk bantuan
secara individual
 Melibatkan karyawan dalam proses
perencanaan
 Memberi lebih banyak informasi
Kriteria penilaian
efektivitas rencana
 Kegunaan
 Ketepatan/obyektif
 Ruang lingkup
 Efektivitas biaya
 Akuntabilitas
 Ketepatan waktu
Konsep
Pengorganisasian
Sesi 4
 Pengertian pengorganisasian :
 perancangan struktur formal
 pengelompokan aktivitas
 pendelegasian tugas dan wewenang
 Tahapan proses pengorganisasian :
 memerinci seluruh aktivitas / pekerjaan
 pembagian pekerjaan
 mengkoordinasikan pekerjaan
 Beberapa aspek dalam
pengorganisasian :
 pembagian kerja
 maksud bagan organisasi
 bentuk bagan organisasi
 departementasi
 fungsional
 divisional
 bagan organisasi proyek dan matrik
 organisasi informal
 kelompok kerja formal dan informal
 fungsi dan permasalahan
 Pembagian kerja
 sinergi dari individu-individu (division of
labor)
 bagan organisasi, menggambarkan :
 pembagian kerja
 rantai perintah
 tingakatan manajemen
 bentuk bagan organisasi
 bentuk piramid : sederhana, jelas
 bentuk horisontal : aliran dari kiri ke kanan
 bentuk lingkaran : penekanan pada hubungan
antar jabatan
 Departementasi
 pembentukan departemen berdasarkan :
 fungsional : pemasaran, produksi, dll
 divisional : divisi produk, divisi wilayah, dll
 departementasi fungsional
 kebaikan :
 menjaga kekuasaan dan kedudukan
 spesialisasi, sehingga efisien
 mudah pengawasan dari manajemen puncak
 kelemahan :
 dapat menciptakan konflik antar fungsi yang ada
 tanggapan datang lambat, karena berjenjang
 pandangan anggota sempit, kurang inovatif
Contohbaganorganisasidepartementasisecarafungsional:
ManajerProduksi ManajerKeuangan ManajerPersonalia ManajerPemasaran
PresidenDirektur
Contoh bagan organisasi departementasi
divisional atas dasar produk :
Personalia Produksi keuangan Pemasaran
ManajerUmum
DivisiAudioVisual
Personalia Produksi keuangan Pemasaran
ManajerUmum
DivisiAlatRumahTangga
Personalia Produksi keuangan Pemasaran
ManajerUmum
DivisiKomputer
PresidenDirektur
 Struktur Divisional
 kebaikan
 memungkinkan tanggapan yang cepat
 pengembangan strategi yang kas
 tanggung jawab dan prestasi kerja jelas, divisi
mana yang laba atau rugi
 cocok untuk lingkungan yang cepat berubah
 kelemahan
 memungkinkan konflik diantara tugas-tugas
dan prioritas-prioritas
 kurang jelas delegasi wewenang manajer divisi
 masalah alokasi sumber daya dan distribusi
 duplikasi sumber daya dan peralatan
 Struktur organisasi lainnya :
 struktur organisasi proyek, yakni
pembentukan tim / spesialis untuk tujuan
khusus
 struktur organisasi matriks
 karyawan punya dua atasan
 rantai perintah pertama adalah
fungsional(vertikal)
 rantai perintah ke dua adalah lateral
(horisontal)
 kebaikan organisasi matriks
 efisien dalam pemakaian manajer fungsional
 peningkatan pemahaman, motivasi atas
masalah strategik
 kerjasama antar disiplin
 Kelemahan organisasi matriks :
 membingungkan karena punya dua atasan
 mutlak perlu koordinasi vertikal dan horisontal
 perlu ketrampilan lebih banyak
 Kelompok kerja fungsional
 kesatuan tugas khusus (task forces), yakni
untuk menangani tugas khusus
 panitia : panitia tetap, panitia ad hoc
 dewan atau komisi :
 untuk mengelola organisasi kemasyarakatan
 komisi biasanya diangkat oleh pejabat
pemerintah, yakni menangani tugas
administratif, legislatif, dll.
Organisasi formal VS informal
Kepemimpinan - dirancang
- ditentukan
- muncul
- dipilih
Hubungan antar
individu
- digambarkan
dengan jelas
- tergantung kebutuhan
Pengendalian
perilaku
- penghargaan
- hukuman
- pemenuhan
kebutuhan
Ketergantungan - bawahan lebih
tergantung atasan
- bawahan tak begitu
tergantung atasan
 Fungsi organisasi informal
 norma / nilai sosial budaya ditegakkan
 dukungan ke tugas manajer mendukung
tujuan organisasi
 komunikasi efektif
 kepuasan anggota
 Masalah dalam organisasi informal
 menciptakan konflik
 penolakan atas perubahan
 dan lain-lain
Wewenang dan
Delegasi
Sesi 5
 Authority (wewenang)
 Adalah suatu hak untuk melakukan
sesuatu atau memerintah orang lain untuk
melakukan atau tidak melakukan sesuatu
agar tercapai tujuan.
 Ada 2 sumber munculnya wewenang,
yakni
 pandangan klasik (teori formal) :
 wewenang adalah dianugerahkan / diberi / dilimpahi
 teori penerimaan :
 wewenang timbul bila diterima oleh kelompok /
individu kepada siapa wewenang tersebut dijalankan
 kunci dasar wewenang ada pada “yang dipengaruhi”
dan bukan “yang mempengaruhi”
 Wewenang lini dan staf :
 Wewenang lini :
 atasan melakukannya atas bawahan langsung
 wujudnya adalah wewenang perintah
 Wewenang staf :
 hak yang dipunyai oleh staf untuk
menyarankan, merekomendasikan atau
konsultasi kepada personalia lini
 tidak ada wewenang memerintah personalia
lini, kecuali ada wewenang staf fungsional
 Power (kekuasaan)
 kekuasaan tidak sama dengan wewenang
 wewenang adalah hak untuk melakukan
sesuatu
 kekuasaan adalah kemampuan untuk
melakukan hak tersebut, yakni
kemampuan untuk mempengaruhi individu
/ kelompok
 kekuasaan dan wewenang harus selaras,
bila tidak akan menimbulkan konflik
 kekuasaan yang didapat dari wewenang
formal, disebut kekuasaan formal
 Kekuasaan yang didapat dari seberapa
besar para pengikut mengagumi / respek,
disebut kekuasaan pribadi
 Pandangan negatif atas kekuasaan :
 memiliki kekuasaan berarti menguasai orang
lain yang lebih “lemah”
 Pandangan positif atas kekuasaan :
 memiliki kekuasaan berarti memperhatikan
pada pencapaian tujuan kelompok
 Responsibility (tanggung jawab)
 Adalah kewajiban untuk melakukan
sesuatu yang timbul bila bawahan
menerima wewenang atasannya
 Hubungan dengan wewenang :
 seseorang diberi wewenang untuk
melaksanakan tanggung jawab
 Delegasi
 Adalah pelimpahan wewenang dan
tanggung jawab formal kepada orang lain
 Alasan perlunya delegasi :
 proses agar organisasi efisien
 manajer tak selalu serba tahu
 Delegasi agar efektif :
 kejelasan kepada siapa, dari siapa dan kepada
siapa bertanggung jawab, ini penting agar tak
terjadi overlap (tugas sama kepada lebih dari
satu satuan organisasi)
 Adanya kesatuan perintah
 Adanya tanggung jawab dan wewenang
 memberi motivasi, latihan dan pengawasan
 Kegagalan pendelegasian :
 “merasa lebih” bila dikerjakan sendiri
 tak mau resiko bawahan salah
 kurang percaya kemampuan bawahan
 senang kalau bawahan “tak berkuasa”
 takut bersaing dengan bawahan
 tak ada kemampuan manajerial
 Sentralisasi dan desentralisasi
 sentralisasi : pemusatan kekuasaan dan
wewenang pada tingkat atas suatu
organisasi
 desentralisasi : pendelegasian wewenang
ke bawah, yakni ke devisi atau cabang
 Faktor yang menentukan derajat
desentralisasi :
 manajer puncak ingin kuat
 tingkat pertumbuhan organisasi
 strategi dan lingkungan organisasi
 penyebaran geografis
 kualitas manajer, dll
Mengelola
Perubahan
Sesi 6
 Apakah perubahan (change) itu ?
 Perubahan adalah suatu perubahan
(alteration) pada manusia, struktur atau
teknologi
 Sumber perubahan :
 kekuatan eksternal
 peraturan pemerintah
 teknologi
 perubahan ekonomi
 kekuatan internal
 redifinisi strategi
 peralatan baru
 sikap karyawan
 Manajer : agen perubahan (change agent)
 agen perubahan : orang yang bertindak sebagai
katalisator dan mengelola proses perubahan
 Dua pandangan dalam proses perubahan
 The calm waters metaphor
 sebuah kapal besar berlayar di lautan yang tenang
 memahami kemana kapal berlayar
 bentuk perubahan seperti datangnya badai
 proses perubahan : unfreezing, changing, refreezing
 berubah dari suatu kesetimbangan ke kesetimbangan
yang baru melalui tiga jalan :
 meningkatkan driving forces
 menurunkan restraining forces
 kombinasi keduanya
 the white-water rapids metaphor
 sebuah perahu kecil yang melalui sungai beriak
 belum memahami kondisi sungai
 perubahan adalah sesuatu yang alami
 mangelola perubahan adalah suatu proses
yang kontinyu
 Resistensi pada perubahan
 tiga alasan resisten pada perubahan
 ketidakpastian,
 perhatian berlebih pada kepentingan pribadi,
 kepercayaan bahwa perubahan bukan
perhatian terbaik perusahaan
 Teknik menurunkan resistensi
 pendidikan dan komunikasi
 partisipasi
 fasilitasi dan dukungan
 negosiasi, dll
 Teknik mengelola perubahan
 perubahan pada struktur
 spesialisasi kerja
 departementasi
 rantai komando
 lebar kendali (span of control)
 Sentralisasi
 formalisasi
 perancangan kembali jabatan (job redesign)
 perubahan pada teknologi
 proses kerja
 metoda
 peralatan
 perubahan pada manusia
 sikap
 ekspektasi
 perilaku
 Teknik pengembangan organisasi
 sensitivity training
 interaksi kelompok tak terstruktur
 survey feedback
 process consultation
 team building
 intergroup development
 perubahan sikap, persepsi
 Beberapa isu dalam mengelola
perubahan
 perubahan budaya organisasi
 implementasi TQM
 reengineering
 menangani stres karyawan
Kepemimpinan
Sesi 7
A. PENGERTIAN DAN
PENDEKATAN
 Suatu proses pengarahan dan pemberian
pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari
sekelompok anggota yang saling berhubungan
tugasnya
 Implikasinya :
 Menyangkut orang lain
 Menyangkut pembagian kekuasaan
 Selain mengarahkan, juga menggunakan pengaruh
Tiga Pendekatan
 Kepemimpinan sebagai kombinasi sifat-
sifat yang tampak
 Mengidentifikasikan perilaku-perilaku
pribadi yang berhubungan dengan
kepemimpinan
 Pandangan situasional
Sifat-sifat Penting
 Kemampuan sebagai pengawas
 Kebutuhan akan prestasi  ingin sukses
 Kecerdasan (kebijakan, kreatif)
 Ketegasan
 Kepercayaan diri
 Inisiatif
Pendekatan Sifat
 Seorang pemimpin itu dilahirkan
 Sifat kepemimpinan boleh jadi merupakan
sifat bawaan dari lahir  sangat mendukung
 Seorang pemimpin itu bisa dipersiapkan /
diajarkan
 Pendidikan kepemimpinan
Pendekatan Perilaku
 Fungsi kepemimpinan :
 Pemecahan masalah
 Pemeliharaan kelompok
 Gaya kepemimpinan :
 Orientasi tugas
 Orientasi hubungan karyawan
 Pemikiran ini melahirkan antara lain
Model Kepemimpinan Fiedler
Pendekatan Situasional
 Adakah gaya kepemimpinan yang ideal ?
 Kepemimpinan itu kompleks
 Gaya yang paling tepat tergantung pada
beberapa variabel yang saling berhubungan
 Pemikiran ini melahirkan antara lain
“Path Goal Theory” (Robert House)
C. TEORI KEPEMIMPINAN
 Model Fiedler
 Suatu teori yang menunjukkan bahwa efektivitas
kelompok tergantung pada kesesuaian antara gaya
kepemimpinan dalam berinteraksi dengan bawahan
dan kondisi untuk memberikan kontrol dan
pengaruh pada pemimpin
 Ada dua tipe gaya seseorang dalam kepemimpinan,
yakni :
 Orientasi pada tugas
 Orientasi pada hubungan dengan bawahan (karyawan)
 Mengukur gaya kepemimpinan Model
Fiedler
 Kuesioner LPC (Least-Preferred Co-Worker)
 16 pasang kata sifat yang diskor 1-8
 Total Skor tinggi  orientasi pada hubungan
 Total skor rendah  orientsi pada tugas
 Evaluasi situasi yang ada. Hasil kuesioner
tersebut kemudian digunakan untuk
menyesuaikan bagi pemimpin dengan situasi
tersebut.
Kuesioner Model Kontingensi Fiedler
Pleasant 8 … 1 Unpleasant
Friendly 8 … 1 Unfriendly
Rejecting 1 … 8 Accepting
Helpful 8 … 1 Frustrating
Unenthusiastic 1 … 8 Enthusiastic
Tense 1 … 8 Relaxed
Distant 1 … 8 Close
Cold 1 … 8 Warm
Cooperative 8 … 1 Uncooperative
Supportive 8 … 1 Hostile
Boring 1 … 8 Interesting
Quarrelsome 1 … 8 Harmonious
Self-Assured 8 … 1 Hesitant
Efficient 8 … 1 Inefficient
Gloomy 1 … 8 Cheerful
Open 8 … 1 Guarded
 Kelemahan pengukuran Model Fiedler 
tidak mengukur 3 dimensi kontingensi,
yakni :
 Hubungan pemimpin dan anggota (tingkat
kepercayaan dan respek bawahan terhadap
pemimpin)
 Struktur tugas (prosedural dalam memberikan
tugas-tugas)
 Posisi Kekuasaan (pengaruh pemimpin yang
memiliki kekuasaan berlebih, seperti pada
aktivitas penarikan, PHK, disiplin, promosi dan
penggajian
 Efektivitas kepemimpinan dalam Model
Fiedler:
 Orientasi tugas cenderung lebih baik pada
situasi “very favorable” dan situasi “very
unfavorable”
 Orientasi hubungan cenderung lebih baik pada
situasi “moderately favorable”
 Upaya peningkatan efektivitas dalam model ini
melalui :
 Menggantikan pemimpin baru yang lebih cocok
dengan situasi saat ini
 Merubah situasi agar sesuai / cocok dengan
pemimpin saat ini
 Path-Goal Theory (Robert House)
 Perilaku pemimpin dapat diterima oleh bawahan
sejauh mereka bisa melihat adanya kepuasan
baik yang segera dapat dirasakan ataupun untuk
masa depan.
 Empat perilaku pemimpin dalam Model ini:
 Directive leader (mengarahkan bawahan bagaimana
menyelesaikan tugasnya)
 Supportive leader (bersahabat dan menunjukkan
perhatian pada kebutuhan bawahan)
 Participative leader (berkonsultasi dengan bawahan dan
memperhatina saran bawahan sebelum memutuskan)
 Achievement oriented leader (menentukan sasaran dan
mengharapkan bawahan mencapai sasaran tersebut
pada prestasi terbaiknya)
 Model Fiedler dan Model House
 Model Fiedler melihat bahwa gaya kepemimpinan
dipandang tetap (fixed), yakni orientasi pada tugas
atau orientasi pada hubungan (relasi)
 Model House melihat bahwa perilaku pemimpin
bersifat flexible :
 sesuai dengan situasi yang ada, apakah sebagai
pengarah, pendukung, partisipatif atau orientasi pada
pencapaian sasaran.
 Faktor kontingensi lingkungan di luar kontrol bawahan
(struktur tugas, sistem wewenang formal, kelompok
kerja) dan faktor kontingensi karakteristik pribadi
bawahan (pengalaman, kemampuan)
 Model Kepemimpinan lainnya
(1) Leader Participation Model
– Sekelompok aturan yang menentukan bentuk dan
jumlah pengambilan keputusan partisipatif pada situasi
tertentu yang berbeda
– Beberapa gaya dalam model ini : otokratik, konsultatif
dan kelompok (group)
(2) Charismatic Leadership Theory
– Self-confidence
– Vision
– Ability to articulate the vision
– Strong convictions about the vision
– Behavior that is out of the ordinary
– Appearance as a change agent
– Environment sensitivity
(3) Transactional VS Transformational
Leadership
- Transactional leader : pemimpin yang
membimbing dan memotivasi
pengikutnya (bawahannya) dalam arah
pencapaian tujuan yang telah
dikembangkan melalui klarifikasi
kebutuhan peran dan tugas
- Transformational leader : pemimpin yang
memperhatikan pertimbangan individu
anak buahnya, stimulasi intelektual dan
karisma
Komunikasi
Sesi 8
 Pengertian :
Proses pemindahan pengertian
(gagasan/informasi) dari seseorang ke orang
lain kata-kata, ekpresi wajah intonasi, dll.
 Proses komunikasi :
 Antar Pribadi, yakni komunikasi antara seseorang
dengan orang lain sebagai individu
 Komunikasi organisasi, yakni komunikasi
seseorang dengan pihak lain dalam kapasitas
mewakili suatu lembaga
Model proses komunikasi sederhana
Pengirim Berita Penerima
Model proses komunikasi kompleks
1. Sumber mempunyai gagasan 6. Mengirim
pemikiran/ kesan umpan balik
2. Diterjemahkan atau disandikan 5. Diterjemah
ke dalam kata-kata dan simbol kembali ke
gagasan gagasan
3. Disampaikan atau dikirimkan 4. Penerima
sbg berita kepada penerima menangkap
simbol-simbol
Model komunikasi organisasi
Efektifitas komunikasi organisasi
dipengaruhi oleh:
1) Saluran komunikasi formal, yang
dipengaruhi dalam dua cara :
 Liputan saluran formal semakin melebar
sesuai perkembangan organisasi
 Dapat menghambat aliran informasi antar
tingkat organisasi
2) Struktur organisasi
 Perbedaan kekuasaan/kedudukan
menentukan pihak-pihak yang
berkomunikasi/isi dan ketepatannya
3) Spesialisasi jabatan :
 Spesialisasi jabatan mempermudah
komunikasi
4) Kepemilikan informasi :
 Individu punya informasi khusus
Tipe-tipe jaringan
komunikasi
Saluran komunikasi dalam
organisasi
1) Komunikasi Vertikal
a) Komunikasi ke atas : informasi apa yang ada di bawah
laporan, penjelasan, gagasan,
permintaan
b) Komunikasi ke bawah : pengarahan, informasi, instruksi
nasehat/saran
2) Komunikasi horisontal sifat koordinatif
 Komunikasi antar anggota dalam kelompok
 Komunikasi antar kelompok
3) Komunikasi diagonal
 Memotong menyilang diagonal rantai peritah hasil
hubungan lini dan staf
Presiden Direktur
Manajer Manajer Manajer Manajer
Pemasaran Produksi Kauangan Personalia
Hambatan terhadap komuniksi
efektif
1) Hambatan organisasional
a) Tingkatan hirarki
b) Wewenang manajerial
c) Spesialisasi
2) Hambatan antar pribadi
a) Persepsi selektif
b) Status / kedudukan komunikasi
c) Keadaan membela diri
d) Pendengaran lemah
e) Ketidaktepatan penggunaan bahasan
Peningkatan efektivitas komunikasi
1) Kesadaran akan kebutuhan komunikasi efektivitas
2) Penggunaan umpan balik
3) Menjadi komunikator yang lebih efektif
4) Pedoman komunikasi yang baik
a. Cari kejelasan gagasan
b. Teliti tujuan komunikasi
c. Pertimbangan fisik manusia
d. Konsultasi dgn berbagai fihak
e. Tekanan nada / ekspresi
f. Ambil kesempatan umpan balik
g. Ikuti terus komuniksi
h. Konsistensi
i. Tindakan dorongan
j. Pendengar yang baik
1) Elektronic mail
Sirkulasi data dan teks antar komputer
2) Video Conferencing
Pertemuan melalui telekomunikasi
biasanya transmisi satelit TV
3) Telecomuting
Pemakaian komputer yang
memungkinkan individu bekerja di
rumah, hanya memngirim pekerjaan ke
kantor lewat telpon atau data network.
Komunikasi dan perkembangan
Teknologi Informasi
Manajemen
Konflik
Sesi 9
Konflik, kompetisi,
kerjasama
 Konflik : ketidaksetujuan antara individu atau
kelompok dalam organisasi tentang kebutuhan
pengelolaan sumber daya di dalam kondisi
saling ketergantungan
 Kompetisi : situasi dua atau lebih kelompok
bersaing, tetapi tidak saling mempengaruhi
 Kerjasama : proses bekerja sama untuk
mewujudkan tujuan bersama
 Inti dari manajemen konflik :
 manajer harus mencoba menemukan jalan
untuk menyeimbangkan antara konflik dan
kerja sama
 Ada dua pandangan tentang konflik :
 pandangan tradisional
 konflik tak perlu
 konflik merusak
 konflik merupakan tanda bahwa kesalahan
dalam manajemen
 Interactionist (modern)
 konflik itu perlu
 konflik bisa merusak tetapi juga bisa membuat
efektif
 konflik dapat mencari / menemukan solusi
 Konflik ada yang bermanfaat dan ada
yang merusak
 bermanfaat : konflik fungsional
 merusak : konflik disfungsional
 Enam tipe konflik :
 konflik internal individu
 konflik antar individu
 konflik antara individu dan kelompok
 konflik antara kelompok pada organisasi
yang sama
 konflik antar organisasi
 konflik antar individu berbeda organisasi
 Sumber Konflik :
 pemakaian sumber daya manusia bersama
 perbedaan tujuan
 ketergantungan aktivitas kerja
 perbedaan nilai / persepsi
 gaya individu
 Tiga metode penyelesaian konflik :
 stimulasi konflik
 reduksi konflik
 resolusi konflik
 Stimulasi konflik :
 membawa ke pihak luar
 restrukturisasi organisasi
 membangkitkan kompetisi
 memilih manajer yang tepat
 Reduksi konflik :
 saling memberi informasi
 meningkatkan hubungan sosial antar
kelompok
 meminta pimpinan kelompok bernegosiasi
 Resolusi konflik :
 dominasi (ada yang menang dan ada yang
kalah)
 kompromi (konsensus)
 Contoh konflik antara lini dan staf :
 pandangan dari lini :
 kekuasaan staf berlebih
 staf tak beri saran yang praktis
 pandangan dari staf :
 lini memberi kekuasaan pada staf sangat kecil
 lini tak menuruti saran dari staf
 Saran untuk penyelesaian :
 responsibility yang jelas
 aktivitas yang terintegrasi
 pendidikan bagi lini agar memakai staf
semestinya
 Konflik manajer dan karyawan
 karyawan dan serikat pekerja
 minimasi konflik negosiasi
 tujuan jelas; tak terburu-buru
 persiapan matang; sebagai pendengar
yang baik
 kendalikan emosi; belajar memahami orang
lain
Konsep
Pengendalian
Sesi 10
Pengertian
 Pengendalian adalah proses untuk
menjamin tujuan tercapai
 Tahapan proses pengendalian :
 Penetapan standar pelaksanaan
 Pengukuran pelaksanaan
 Pengecekan atas hasil apakah sesuai
standar
 Pengambilan tindakan koreksi
Skema tahapan
pengendalian
Penetapan Pengukuran
Standar pelaksanaan
Pelaksanaan
T
Sesuai standar Tindakan
koreksi
Y
Do nothing
 Penetapan standar pelaksanaan
 Standar : patokan penilaian hasil-hasil
 Contoh : tujuan, sasaran, target, kuota, dll.
 Pengukuran pelaksanaan
 Observasi
 laporan (lisan, tertulis)
 Inspeksi
 pengujian
 Pengecekan atas hasil apakah sesuai
standar
 Interpretasi penyimpangan  kompleks
 Pengambilan tindakan koreksi
 Mengubah standar (terlalu rendah, tinggi)
 Mengubah cara dalam analisa
 Mengubah pengukuran pelaksanaan
Pentingkah pengendalian
?
 Perubahan lingkungan organisasi
 Peningkatan kompleksitas organisasi
 Kesalahan-kesalahan
 Kebutuhan pendelegasian wewenang
Manajer dalam
Pengendalian
 Pengawasan dianggap mengancam
kebebasan
 Perlu untuk menjamin pencapaian tujuan
 Tugas manajer : menemukan
keseimbangan antara pengawasan
organisasi dan kebebasan pribadi
Jenis / Tipe Pengendalian
 Pengendalian pendahuluan (pre-action
control)
 Manusia, bahan baku, sumber keuangan
apakah sudah dianggarkan ?
 Pengendalian pengarahan (steering
control)
 Mendeteksi penyimpangan dan koreksi
 Pengawasan penyaringan / pengujian
(Yes / No control)
 Untuk menyaring prosedur yang harus
diikuti
 Pengawasan akhir tindakan (post action
control)
 Pengukuran hasil kegiatan / pelaksanaan
Pengendalian yang efektif
 Akurat
 Tepat waktu
 Obyektif
 Fokus pada titik strategis
 Realistis secara ekonomis
 Realistis secara organisatoris
Pengendalian yang efektif
 Terkoordinasi dengan aliran kerja
organisasi
 Fleksibel
 Operasional
 Diterima oleh anggota organisasi
Permasalahan dalam
pengendalian yang efektif
 Faktor yang mudah terukur mendapat
bobot besar, faktor yang sulit terukur
mendapat bobot kecil
 Terlalu ditekankan pada faktor jangka
pendek
 Sistem pengendalian mungkin tak bisa
disesuaikan terhadap perubahan
kepentingan aktivitas dan tujuan

More Related Content

Similar to GMdp

Manajemen industri#full
Manajemen industri#fullManajemen industri#full
Manajemen industri#fullzulkifli kadir
 
FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN.pptx
FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN.pptxFUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN.pptx
FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN.pptxuqalmadanisiswa
 
1. Konsep dasar dalam Manajemen bisnis.ppt
1. Konsep dasar dalam Manajemen bisnis.ppt1. Konsep dasar dalam Manajemen bisnis.ppt
1. Konsep dasar dalam Manajemen bisnis.pptfaizalabdillah10
 
Manaj. lembaga pendidikan
Manaj. lembaga pendidikanManaj. lembaga pendidikan
Manaj. lembaga pendidikaneloksuciati
 
9, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, dasar manajemen dan fung...
9, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, dasar manajemen dan fung...9, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, dasar manajemen dan fung...
9, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, dasar manajemen dan fung...Desikoes
 
Supervisory management
Supervisory managementSupervisory management
Supervisory managementafnianisa
 
Quiz minggu 2 vision and company mission, longterm objective, corporate cultu...
Quiz minggu 2 vision and company mission, longterm objective, corporate cultu...Quiz minggu 2 vision and company mission, longterm objective, corporate cultu...
Quiz minggu 2 vision and company mission, longterm objective, corporate cultu...jonijontor1
 
Pertemuan 1 - Manajemen Industri.pdf
Pertemuan 1 - Manajemen Industri.pdfPertemuan 1 - Manajemen Industri.pdf
Pertemuan 1 - Manajemen Industri.pdfJuanWawanKurniawan
 
Manajemenumum
ManajemenumumManajemenumum
ManajemenumumSi Rihenz
 
Pendahuluan oke eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Pendahuluan oke eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeePendahuluan oke eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Pendahuluan oke eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeepuropdana
 
Konsep konsep manajemen
Konsep konsep manajemenKonsep konsep manajemen
Konsep konsep manajemenAlvadoc
 
menjadi HR.pdf
menjadi HR.pdfmenjadi HR.pdf
menjadi HR.pdfbeezhi
 
Kewirausahaan, elsa annastasya, 42317110032, prof. dr. ir. hapzi ali cma, mm,...
Kewirausahaan, elsa annastasya, 42317110032, prof. dr. ir. hapzi ali cma, mm,...Kewirausahaan, elsa annastasya, 42317110032, prof. dr. ir. hapzi ali cma, mm,...
Kewirausahaan, elsa annastasya, 42317110032, prof. dr. ir. hapzi ali cma, mm,...Elsa_lee
 
MATERI INISIASI 5 Manajemen Bisnis.ppt
MATERI INISIASI 5 Manajemen Bisnis.pptMATERI INISIASI 5 Manajemen Bisnis.ppt
MATERI INISIASI 5 Manajemen Bisnis.pptutdpmimagetan1
 
Makalah pengantar manajemen
Makalah pengantar manajemenMakalah pengantar manajemen
Makalah pengantar manajemenevi hermawati
 
Manajemen profesional
Manajemen profesionalManajemen profesional
Manajemen profesionalmulyawann
 
USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, MSDM, Manajemen Operasi dan Produksi, Unive...
USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, MSDM, Manajemen Operasi dan Produksi, Unive...USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, MSDM, Manajemen Operasi dan Produksi, Unive...
USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, MSDM, Manajemen Operasi dan Produksi, Unive...Dian Anggraeni
 
Makalah MSDM Strategik
Makalah MSDM StrategikMakalah MSDM Strategik
Makalah MSDM StrategikAnissa Micitta
 

Similar to GMdp (20)

Manajemen industri#full
Manajemen industri#fullManajemen industri#full
Manajemen industri#full
 
FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN.pptx
FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN.pptxFUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN.pptx
FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN.pptx
 
1. Konsep dasar dalam Manajemen bisnis.ppt
1. Konsep dasar dalam Manajemen bisnis.ppt1. Konsep dasar dalam Manajemen bisnis.ppt
1. Konsep dasar dalam Manajemen bisnis.ppt
 
Manaj. lembaga pendidikan
Manaj. lembaga pendidikanManaj. lembaga pendidikan
Manaj. lembaga pendidikan
 
9, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, dasar manajemen dan fung...
9, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, dasar manajemen dan fung...9, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, dasar manajemen dan fung...
9, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, dasar manajemen dan fung...
 
Manajemen Profesional
Manajemen ProfesionalManajemen Profesional
Manajemen Profesional
 
Supervisory management
Supervisory managementSupervisory management
Supervisory management
 
Materi kuliah
Materi kuliahMateri kuliah
Materi kuliah
 
Quiz minggu 2 vision and company mission, longterm objective, corporate cultu...
Quiz minggu 2 vision and company mission, longterm objective, corporate cultu...Quiz minggu 2 vision and company mission, longterm objective, corporate cultu...
Quiz minggu 2 vision and company mission, longterm objective, corporate cultu...
 
Pertemuan 1 - Manajemen Industri.pdf
Pertemuan 1 - Manajemen Industri.pdfPertemuan 1 - Manajemen Industri.pdf
Pertemuan 1 - Manajemen Industri.pdf
 
Manajemenumum
ManajemenumumManajemenumum
Manajemenumum
 
Pendahuluan oke eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Pendahuluan oke eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeePendahuluan oke eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Pendahuluan oke eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
 
Konsep konsep manajemen
Konsep konsep manajemenKonsep konsep manajemen
Konsep konsep manajemen
 
menjadi HR.pdf
menjadi HR.pdfmenjadi HR.pdf
menjadi HR.pdf
 
Kewirausahaan, elsa annastasya, 42317110032, prof. dr. ir. hapzi ali cma, mm,...
Kewirausahaan, elsa annastasya, 42317110032, prof. dr. ir. hapzi ali cma, mm,...Kewirausahaan, elsa annastasya, 42317110032, prof. dr. ir. hapzi ali cma, mm,...
Kewirausahaan, elsa annastasya, 42317110032, prof. dr. ir. hapzi ali cma, mm,...
 
MATERI INISIASI 5 Manajemen Bisnis.ppt
MATERI INISIASI 5 Manajemen Bisnis.pptMATERI INISIASI 5 Manajemen Bisnis.ppt
MATERI INISIASI 5 Manajemen Bisnis.ppt
 
Makalah pengantar manajemen
Makalah pengantar manajemenMakalah pengantar manajemen
Makalah pengantar manajemen
 
Manajemen profesional
Manajemen profesionalManajemen profesional
Manajemen profesional
 
USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, MSDM, Manajemen Operasi dan Produksi, Unive...
USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, MSDM, Manajemen Operasi dan Produksi, Unive...USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, MSDM, Manajemen Operasi dan Produksi, Unive...
USAHA, Dian Anggraeni, Hapzi Ali, MSDM, Manajemen Operasi dan Produksi, Unive...
 
Makalah MSDM Strategik
Makalah MSDM StrategikMakalah MSDM Strategik
Makalah MSDM Strategik
 

Recently uploaded

KEL 1 KCKT KAI.pptx. kromatografi cair kinerja tinggi
KEL 1 KCKT KAI.pptx. kromatografi cair kinerja tinggiKEL 1 KCKT KAI.pptx. kromatografi cair kinerja tinggi
KEL 1 KCKT KAI.pptx. kromatografi cair kinerja tinggiLookWWE
 
KELOMPOK 4 asma ppok jhyfydfdrfdtfghghghh
KELOMPOK 4 asma ppok jhyfydfdrfdtfghghghhKELOMPOK 4 asma ppok jhyfydfdrfdtfghghghh
KELOMPOK 4 asma ppok jhyfydfdrfdtfghghghhRatriShintya
 
persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...
persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...
persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...ahmadirhamni
 
sagdjasgfjckasbkfjhsakjkadjvjnskdjvnjkdvnv
sagdjasgfjckasbkfjhsakjkadjvjnskdjvnjkdvnvsagdjasgfjckasbkfjhsakjkadjvjnskdjvnjkdvnv
sagdjasgfjckasbkfjhsakjkadjvjnskdjvnjkdvnvademahdiyyah
 
Presentasi Prinsip-prinsip Desain Grafis.pdf
Presentasi Prinsip-prinsip Desain Grafis.pdfPresentasi Prinsip-prinsip Desain Grafis.pdf
Presentasi Prinsip-prinsip Desain Grafis.pdfgeoartorthoplan
 
Kartu Undangan Softcover + Amplop Hazelnut Foliage Hibiscus Sunny Orange✨
Kartu Undangan Softcover + Amplop Hazelnut Foliage Hibiscus Sunny Orange✨Kartu Undangan Softcover + Amplop Hazelnut Foliage Hibiscus Sunny Orange✨
Kartu Undangan Softcover + Amplop Hazelnut Foliage Hibiscus Sunny Orange✨Kartu Undangan Bandung
 
POWER POINT BUNDEL HAIS PPTDALAM PELAKSANAAN DI PUSKESMAS
POWER POINT BUNDEL HAIS PPTDALAM PELAKSANAAN DI PUSKESMASPOWER POINT BUNDEL HAIS PPTDALAM PELAKSANAAN DI PUSKESMAS
POWER POINT BUNDEL HAIS PPTDALAM PELAKSANAAN DI PUSKESMASAfrilyakurniarezki
 
kk eko junianto.pdf ada yang terjual tapi ngecer nggak bisa mijid nggak bisa ...
kk eko junianto.pdf ada yang terjual tapi ngecer nggak bisa mijid nggak bisa ...kk eko junianto.pdf ada yang terjual tapi ngecer nggak bisa mijid nggak bisa ...
kk eko junianto.pdf ada yang terjual tapi ngecer nggak bisa mijid nggak bisa ...achmadwalidi444
 
TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.
TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.
TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.Monhik1
 
undangan tahlil dan kirim doa pendak 1.doc
undangan tahlil dan kirim doa pendak 1.docundangan tahlil dan kirim doa pendak 1.doc
undangan tahlil dan kirim doa pendak 1.docLaelaSafitri7
 
Pertemuan kuliah 6 Reduksi data State.ppt
Pertemuan kuliah 6 Reduksi data State.pptPertemuan kuliah 6 Reduksi data State.ppt
Pertemuan kuliah 6 Reduksi data State.pptDAVIDSTEVENSONSIMBOL
 

Recently uploaded (11)

KEL 1 KCKT KAI.pptx. kromatografi cair kinerja tinggi
KEL 1 KCKT KAI.pptx. kromatografi cair kinerja tinggiKEL 1 KCKT KAI.pptx. kromatografi cair kinerja tinggi
KEL 1 KCKT KAI.pptx. kromatografi cair kinerja tinggi
 
KELOMPOK 4 asma ppok jhyfydfdrfdtfghghghh
KELOMPOK 4 asma ppok jhyfydfdrfdtfghghghhKELOMPOK 4 asma ppok jhyfydfdrfdtfghghghh
KELOMPOK 4 asma ppok jhyfydfdrfdtfghghghh
 
persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...
persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...
persentasi tentang modul ajar kelas lima kelas enam semster 2458902569-Modul-...
 
sagdjasgfjckasbkfjhsakjkadjvjnskdjvnjkdvnv
sagdjasgfjckasbkfjhsakjkadjvjnskdjvnjkdvnvsagdjasgfjckasbkfjhsakjkadjvjnskdjvnjkdvnv
sagdjasgfjckasbkfjhsakjkadjvjnskdjvnjkdvnv
 
Presentasi Prinsip-prinsip Desain Grafis.pdf
Presentasi Prinsip-prinsip Desain Grafis.pdfPresentasi Prinsip-prinsip Desain Grafis.pdf
Presentasi Prinsip-prinsip Desain Grafis.pdf
 
Kartu Undangan Softcover + Amplop Hazelnut Foliage Hibiscus Sunny Orange✨
Kartu Undangan Softcover + Amplop Hazelnut Foliage Hibiscus Sunny Orange✨Kartu Undangan Softcover + Amplop Hazelnut Foliage Hibiscus Sunny Orange✨
Kartu Undangan Softcover + Amplop Hazelnut Foliage Hibiscus Sunny Orange✨
 
POWER POINT BUNDEL HAIS PPTDALAM PELAKSANAAN DI PUSKESMAS
POWER POINT BUNDEL HAIS PPTDALAM PELAKSANAAN DI PUSKESMASPOWER POINT BUNDEL HAIS PPTDALAM PELAKSANAAN DI PUSKESMAS
POWER POINT BUNDEL HAIS PPTDALAM PELAKSANAAN DI PUSKESMAS
 
kk eko junianto.pdf ada yang terjual tapi ngecer nggak bisa mijid nggak bisa ...
kk eko junianto.pdf ada yang terjual tapi ngecer nggak bisa mijid nggak bisa ...kk eko junianto.pdf ada yang terjual tapi ngecer nggak bisa mijid nggak bisa ...
kk eko junianto.pdf ada yang terjual tapi ngecer nggak bisa mijid nggak bisa ...
 
TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.
TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.
TUGAS BIOTRANSFORMASI.ppt kelompok enam.
 
undangan tahlil dan kirim doa pendak 1.doc
undangan tahlil dan kirim doa pendak 1.docundangan tahlil dan kirim doa pendak 1.doc
undangan tahlil dan kirim doa pendak 1.doc
 
Pertemuan kuliah 6 Reduksi data State.ppt
Pertemuan kuliah 6 Reduksi data State.pptPertemuan kuliah 6 Reduksi data State.ppt
Pertemuan kuliah 6 Reduksi data State.ppt
 

GMdp

  • 2.  Pendahuluan  Pengertian dan Lingkup Kajian (Sesi 1)  Budaya dan Lingkungan Industri (Sesi 2)  Konsep Perencanaan (Sesi 3)  Pengorganisasian  Konsep Pengorganisasian (Sesi 4)  Wewenang dan delegasi (Sesi 5)  Mengelola Perubahan (Sesi 6)
  • 3.  Leading  Kepemimpinan (Sesi 7)  Komunikasi (Sesi 8)  Manajemen Konflik (Sesi 9)  Pengendalian (Sesi 10)
  • 5.  Manajemen perusahaan industri dapat diartikan sebagai pengelolaan suatu perusahaan industri.  Hal tersebut dapat dijelaskan melalui penjabaran dua pengertian dasar :  perusahaan industri  manajemen
  • 6.  Perusahaan industri dapat dijelaskan melalui penjabaran proses kegiatan ekonomi dasar yang meliputi :  industri primer  proses manufaktur / pengolahan  proses distribusi  dari produsen ke produsen  dari produsen ke konsumen  industri jasa
  • 7.  Perusahaan industri :  dipimpin oleh manajemen  mengkombinasikan input sumber daya secara proporsional untuk menghasilkan barang / jasa  Industrial production / Operation  transformasi bahan mentah menjadi sesuatu yang dibutuhkan  producers goods / services industries  consummers goods / services industries
  • 8.  Manajemen perusahaan industri  Perusahaan industri sebagai suatu organisasi  Organisasi memiliki tiga pilar :  Distinct goals  Deliberate structure  People
  • 9.  Fungsi utama perusahaan industri (Rigs, 1980:33-36) :  pengembangan produk  pembelian (pemesanan, mencari, subkontrak)  hubungan industrial  proses manufaktur, pada umumnya ada 3 aspek :  teknik industri (perencanaan, standarisasi, metoda)  plant service (penerimaan, shipping, gudang, transportasi internal)  plant engineering (mesin, listrik, peralatan, sumber daya, perawatan)  pemasaran  keuangan internal dan pelayanan administrasi
  • 10.  Manajemen perusahaan industri  Beberapa hal penting dalam pembahasan makna manajemen :  siapa manajer itu ?  apa itu manajemen ?  Apa yang dilakukan manajemen ?  Siapa manajer itu ?  Anggota organisasi yang mengintegrasikan / mengkoordinasikan aktivitas kerja yang lain  Level manajer : top, middle dan first line manajer
  • 11.  Apa manajemen itu ?  Proses koordinasi dan integrasi aktivitas kerja sehingga bisa mencapai efisiensi dan efektivitas melalui orang lain  Efisiensi  hubungan input dan output serta tujuan agar meminimasi biaya sumber daya  Efektivitas  pencapaian tujuan  Apa yang dilakukan manajer ?  Melakukan fungsi-fungsi manajemen, yakni planning, organizing, leading, controlling
  • 12.  Planning  mendefinisikan tujuan / sasaran  membangun strategi  mengembangkan rencana untuk koordinasi aktivitas  Organizing, menentukan :  apa yang perlu dilakukan  siapa yang melakukannya  bagaimana melakukannya  siapa dan kepada siapa melaporkan
  • 13.  Leading :  mengarahkan dan memotivasi  memilih komunikasi yang paling efektif  menyelesaikan konflik  Controlling :  memonitor aktivitas apakah sesuai dengan rencana  memperbaiki penyimpangan
  • 14.  Peran manajemen (Robbins, 1999:13)  interpersonal roles  sebagai figur kepala  peran sebagai pemimpin  berkomunikasi untuk membangun dan mempertahankan saling pengertian dan kerja sama  informational roles  memonitor  diseminator  jurubicara aktivitas  decisional roles  kewirausahaan  penanganan gangguan  alokasi sumber daya  negosiator
  • 15.  Peran manajemen (Rigs, 1980:58-61)  koordinasi, agar aktivitas efektif, dengan tahapan :  komunikasi  pengertian  hubungan sesama manusia  kerjasama  koordinasi  pengendalian, melalui :  kebijakan yang ada  standar operasi  prinsip perkecualian  personalia yang bertanggung jawab
  • 16.  Management skills  technical skills  pengetahuan dan kemampuan bidang yang spesifik  human skills  kemampuan bekerja bersama orang lain, baik individu maupun kelompok  conceptual skills  kemampuan untuk berfikir dan mengkonsep suatu situasi yang abstrak  mampu melihat suatu organisasi secara keseluruhan  mampu memvisualisasi bagaimana menyesuaikan organisasi dengan lingkungan
  • 17.  Manajemen perusahaan / industri dapat dipandang terdiri dari 5 hal :  Manajemen Operasi  struktur manajemen  analisa operasi  resiko dan peramalan  keuangan dan modal  Perencanaan sumber daya  riset dan pengembangan  fasilitas fisik  perencanaan produksi  produktivitas
  • 18.  Pengendalian produksi  aliran produk  aliran bahan  pengendalian kuantitas  pengendalian kualitas  Manajemen personalia  penarikan dan pelatihan  hubungan industrial  job dan penggajian  motivasi
  • 19.  Koordinasi organisasi  pemasaran  pengendalian internal  Kelima hal tersebut membentuk lima rantai saling berhubungan, yakni secara berurutan :  manajemen  sumber daya  produksi  personalia  organisasi
  • 21. Budaya organisasi Managerial discretion (kebijaksanaan) Lingkungan organisasi
  • 22. Budaya Organisasi  Budaya organisasi menunjukkan bagaimana organisasi mempelajari (mengidentifikasi, menanam, mengaktualisasi) suatu nilai secara berulang-ulang dan konsisten, sehingga masyarakat dapat mengamati atau merasakan.
  • 23.  Pengertian :  suatu sistem nilai yang mencerminkan bagaimana pekerja bertindak sehingga hal itu akan mampu membedakan suatu organisasi dengan yang lain.  Budaya organisasi tersusun oleh 7 dimensi
  • 24. Innovation and risk taking Attention to detail Stability Outcome orientation Organizational Culture Aggressiveness People Orientation Team orientation
  • 25. Contoh hubungan : Budaya Organisasi Nilai Tolok ukur Inisiatif individu a.tanggung jawab b.kebebasan c.independensi a.bekerja dengan benar b.bekerja tidak dalam tekanan c.menggunakan kemampuan sendiri Hubungan atasan- bawahan a.kepatuhan b.penghormatan c.loyalitas a.mengikuti petunjuk b.menganggukkan kepala, bersalaman c.menjalankan perintah Identitas a.kebersamaan b.kedisiplinan c.kesetiaan a.pakaian seragam b.upacara, apel pagi c.sumpah, janji setia
  • 26. Lingkungan  Definisi  Institusi luar atau kekuatan yang potensial mempengaruhi kinerja organisasi  Ketidakpastian lingkungan  derajat perubahan dan kompleksitas lingkungan organisasi
  • 28.  Faktor-faktor lingkungan eksternal :  lingkungan eksternal mikro : berpengaruh langsung  pesaing (tipe, jumlah, posisi)  pemasok (kemampuan, reputasi, pelayanan, harga, potongan)  pelanggan (profil, potensi)  lembaga keuangan  pasar tenaga kerja  perwakilan-perwakilan pemerintah
  • 29.  lingkungan eksternal makro : berpengaruh tak langsung  teknologi  ekonomi  politik  sosial  Pengaruh lingkungan dapat pula dicermati dengan munculnya pemikiran baru / cara pandang baru terhadap berbagai aspek dalam manajemen.
  • 30. Old Way New Way What management assumes about workers Worker wants nothing from the job except pay, avoids responsibility, and must be controlled. Worker desires challenging job and will seek responsibility and autonomy if management permits How the job is designed Work is fragmented and deskilled. Worker is confined to narrow job. Doing and thinking are separated. Work is multiskilled and performed by team work where possible. Worker can upgrade whole system. Doing and thinking are combined. Perubahan cara pandang
  • 31. Old Way New Way Management’s organization and style Top-down military command with worker at bottom of many supervisory layers; worker is expected to obey orders and has no power. Relatively flat structure with few layers; worker makes suggestions and has power to implement changes Job training and security Worker is regarded as a replaceable part and is given little initial training or retraining for new jobs. Layoffs are routine when business declines. Worker is considered a valuable resource and is constantly retrained in new skills. Layoffs are avoided if possible in a downturn.
  • 32. Old Way New Way How wages are determined Pay is geared to the job, not the person, and is determined by evaluation and job classification systems. Pay is linked to skills acquired. Group incentive and profit-sharing plans are used to enhance commitment. Labor relations Labor and management interests are considered incompatible. Conflict arises on the shop floor and in bargaining. Mutual interests are emphasized. Management shares information about the business. Labor responsibility for making it succeed.
  • 34. Pengertian  Pemilihan kegiatan dan diputuskan apa yang harus dilaksanakan, kapan, bagaimana, oleh siapa  Suatu proses yang tak berakhir setelah ditetapkan  perlu modifikasi
  • 35. Tahapan perencanaan  Menetapkan tujuan  Merumuskan keadaan saat ini  Mengidentifikasi kemudahan dan hambatan  Mengembangkan rencana untuk capai tujuan
  • 36. Kenapa perlu perencanaan  Protective benefits  Rencana sebagai pedoman  pengurangan kesalahan  Positive benefits  Rencana sebagai pedoman  peningkatan kesuksesan
  • 37. Manfaat Perencanaan  Penyesuaian terhadap lingkungan  Pemahaman seluruh operasi  Penempatan tanggung jawab  Mudah melakukan koordinasi  Mengurangi pekerjaan tak pasti  Menghemat waktu, usaha, dana
  • 38. Kelemahan Perencanaan  Cenderung menunda pekerjaan, dengan dalih masih perlu direncanakan dulu  Perlu waktu, usaha yang “cukup” untuk membuat perencanaan  Membatasi inisiatif dan inovasi yang timbul sesaat, ketika perencanaan telah ditetapkan
  • 40. Tipe-tipe Perencanaan  Perencanaan berbeda karena perbedaan :  tipe organisasi  waktu tertentu  manajer
  • 41. Beberapa dasar klasifikasi perencanaan  Bidang fungsional  Produksi, pemasaran, keuangan, personalia  Tingkatan operasional  Seluruh organisasi, satuan kerja  Sifat  Kompleksitas, fleksibilitas, rahasia, dll  Waktu  Jangka pendek, menengah, panjang
  • 42. Hirarki Perencanaan Misi Tujuan Rencana Strategik Rencana “proyek” Rencana rutin Program Kebijakan Anggaran Prosedur dan metoda standar Proyek Peraturan
  • 43. Perencanaan Strategik dan operasional Strategik Operasional Bahasan Kelangsungan dan Pengembangan janka panjang Pengoperasian Sasaran Keuntungan waktu mendatang Laba/Keuntungan saat ini Batasan Sumber daya akan datang Sumber daya yang ada Hasil Pengembangan potensi Efisiensi dan stabilitas Informasi Kesempantan akan datang Dunia bisnis saat ini Organisasi Fleksibel Birokrasi Kepemimpina n Bisa perubahan radikal Konservasi Pemecahan masalah Antisipasi, pendekatan, baru Resiko tinggi Pengalaman masa lalu Resiko rendah
  • 44. Proses perencanaan Strategik Nilai-nilai Tanggung jawab Manajemen 1. Perumusan dan penetapan sosial perusahaan misi/tujuan 2. Profil perusahaan, identifikasi 3. Analisa lingkungan ekter tujuan dan strategi saat ini nal (mikro dan makro) 4. Analisa internal perusahaan: kekuatan dan kelemahan 5. Identifikasi kesempatan dan ancaman strategis 6. Pembuatan keputusan strategik - mengembangkan alternatif - mengevaluasi alternatif - memilih alternatif 7. Tujuan jangka Strategi umum panjang Tujuan/Sasaran Strategi Operasional Tahunan 8. Implementasi strategi 9. Peninjauan kembali dan evaluasi
  • 45. Kebaikan Perencanaan Strategik  Memberikan pedoman konsistensi  Membantu dalam pembuatan keputusan  Meminimumkan kesalahan
  • 46. Kelemahan Perencanaan Strategik  Perlu investasi waktu, uang dan orang  Membatasi pada pilihan yang penting rasional dan bebas resiko
  • 47. Hambatan Perencanaan yang efektif : 2 jenis 1) Ketidakmampuan individu perencana untuk melakukan kegiatan perencanaan 2) Keengganan anggota untuk menerima perencanaan, karena perubahan yang ditimbulkannya.
  • 48. Tak mampu merencanakan:  Kurang pengetahuan tentang organisasi  Kurang pengetahuan tentang lingkungan  Tidak mampu melakukan peramalan yang efektif  Kesulitan perencanaan oparasi yang tidak berulang  Biaya  Takut gagal  Kurang percaya diri  Dll
  • 49. Keengganan menerima perencanaan:  Bertentangan dengan kepentingan  Mengurangi kekuasaan , karier, gengsi  Membatasi kerja yang disukai  Tidak melihat nilai perubahan
  • 50. Cara mengatasi hambatan  Penciptaan sistem organisasi yang tepat  Memberi berbagai bentuk bantuan secara individual  Melibatkan karyawan dalam proses perencanaan  Memberi lebih banyak informasi
  • 51. Kriteria penilaian efektivitas rencana  Kegunaan  Ketepatan/obyektif  Ruang lingkup  Efektivitas biaya  Akuntabilitas  Ketepatan waktu
  • 53.  Pengertian pengorganisasian :  perancangan struktur formal  pengelompokan aktivitas  pendelegasian tugas dan wewenang  Tahapan proses pengorganisasian :  memerinci seluruh aktivitas / pekerjaan  pembagian pekerjaan  mengkoordinasikan pekerjaan
  • 54.  Beberapa aspek dalam pengorganisasian :  pembagian kerja  maksud bagan organisasi  bentuk bagan organisasi  departementasi  fungsional  divisional  bagan organisasi proyek dan matrik  organisasi informal  kelompok kerja formal dan informal  fungsi dan permasalahan
  • 55.  Pembagian kerja  sinergi dari individu-individu (division of labor)  bagan organisasi, menggambarkan :  pembagian kerja  rantai perintah  tingakatan manajemen  bentuk bagan organisasi  bentuk piramid : sederhana, jelas  bentuk horisontal : aliran dari kiri ke kanan  bentuk lingkaran : penekanan pada hubungan antar jabatan
  • 56.  Departementasi  pembentukan departemen berdasarkan :  fungsional : pemasaran, produksi, dll  divisional : divisi produk, divisi wilayah, dll  departementasi fungsional  kebaikan :  menjaga kekuasaan dan kedudukan  spesialisasi, sehingga efisien  mudah pengawasan dari manajemen puncak  kelemahan :  dapat menciptakan konflik antar fungsi yang ada  tanggapan datang lambat, karena berjenjang  pandangan anggota sempit, kurang inovatif
  • 58. Contoh bagan organisasi departementasi divisional atas dasar produk : Personalia Produksi keuangan Pemasaran ManajerUmum DivisiAudioVisual Personalia Produksi keuangan Pemasaran ManajerUmum DivisiAlatRumahTangga Personalia Produksi keuangan Pemasaran ManajerUmum DivisiKomputer PresidenDirektur
  • 59.  Struktur Divisional  kebaikan  memungkinkan tanggapan yang cepat  pengembangan strategi yang kas  tanggung jawab dan prestasi kerja jelas, divisi mana yang laba atau rugi  cocok untuk lingkungan yang cepat berubah  kelemahan  memungkinkan konflik diantara tugas-tugas dan prioritas-prioritas  kurang jelas delegasi wewenang manajer divisi  masalah alokasi sumber daya dan distribusi  duplikasi sumber daya dan peralatan
  • 60.  Struktur organisasi lainnya :  struktur organisasi proyek, yakni pembentukan tim / spesialis untuk tujuan khusus  struktur organisasi matriks  karyawan punya dua atasan  rantai perintah pertama adalah fungsional(vertikal)  rantai perintah ke dua adalah lateral (horisontal)
  • 61.  kebaikan organisasi matriks  efisien dalam pemakaian manajer fungsional  peningkatan pemahaman, motivasi atas masalah strategik  kerjasama antar disiplin  Kelemahan organisasi matriks :  membingungkan karena punya dua atasan  mutlak perlu koordinasi vertikal dan horisontal  perlu ketrampilan lebih banyak
  • 62.  Kelompok kerja fungsional  kesatuan tugas khusus (task forces), yakni untuk menangani tugas khusus  panitia : panitia tetap, panitia ad hoc  dewan atau komisi :  untuk mengelola organisasi kemasyarakatan  komisi biasanya diangkat oleh pejabat pemerintah, yakni menangani tugas administratif, legislatif, dll.
  • 63. Organisasi formal VS informal Kepemimpinan - dirancang - ditentukan - muncul - dipilih Hubungan antar individu - digambarkan dengan jelas - tergantung kebutuhan Pengendalian perilaku - penghargaan - hukuman - pemenuhan kebutuhan Ketergantungan - bawahan lebih tergantung atasan - bawahan tak begitu tergantung atasan
  • 64.  Fungsi organisasi informal  norma / nilai sosial budaya ditegakkan  dukungan ke tugas manajer mendukung tujuan organisasi  komunikasi efektif  kepuasan anggota  Masalah dalam organisasi informal  menciptakan konflik  penolakan atas perubahan  dan lain-lain
  • 66.  Authority (wewenang)  Adalah suatu hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan.  Ada 2 sumber munculnya wewenang, yakni  pandangan klasik (teori formal) :  wewenang adalah dianugerahkan / diberi / dilimpahi  teori penerimaan :  wewenang timbul bila diterima oleh kelompok / individu kepada siapa wewenang tersebut dijalankan  kunci dasar wewenang ada pada “yang dipengaruhi” dan bukan “yang mempengaruhi”
  • 67.  Wewenang lini dan staf :  Wewenang lini :  atasan melakukannya atas bawahan langsung  wujudnya adalah wewenang perintah  Wewenang staf :  hak yang dipunyai oleh staf untuk menyarankan, merekomendasikan atau konsultasi kepada personalia lini  tidak ada wewenang memerintah personalia lini, kecuali ada wewenang staf fungsional
  • 68.  Power (kekuasaan)  kekuasaan tidak sama dengan wewenang  wewenang adalah hak untuk melakukan sesuatu  kekuasaan adalah kemampuan untuk melakukan hak tersebut, yakni kemampuan untuk mempengaruhi individu / kelompok  kekuasaan dan wewenang harus selaras, bila tidak akan menimbulkan konflik  kekuasaan yang didapat dari wewenang formal, disebut kekuasaan formal
  • 69.  Kekuasaan yang didapat dari seberapa besar para pengikut mengagumi / respek, disebut kekuasaan pribadi  Pandangan negatif atas kekuasaan :  memiliki kekuasaan berarti menguasai orang lain yang lebih “lemah”  Pandangan positif atas kekuasaan :  memiliki kekuasaan berarti memperhatikan pada pencapaian tujuan kelompok
  • 70.  Responsibility (tanggung jawab)  Adalah kewajiban untuk melakukan sesuatu yang timbul bila bawahan menerima wewenang atasannya  Hubungan dengan wewenang :  seseorang diberi wewenang untuk melaksanakan tanggung jawab
  • 71.  Delegasi  Adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab formal kepada orang lain  Alasan perlunya delegasi :  proses agar organisasi efisien  manajer tak selalu serba tahu  Delegasi agar efektif :  kejelasan kepada siapa, dari siapa dan kepada siapa bertanggung jawab, ini penting agar tak terjadi overlap (tugas sama kepada lebih dari satu satuan organisasi)
  • 72.  Adanya kesatuan perintah  Adanya tanggung jawab dan wewenang  memberi motivasi, latihan dan pengawasan  Kegagalan pendelegasian :  “merasa lebih” bila dikerjakan sendiri  tak mau resiko bawahan salah  kurang percaya kemampuan bawahan  senang kalau bawahan “tak berkuasa”  takut bersaing dengan bawahan  tak ada kemampuan manajerial
  • 73.  Sentralisasi dan desentralisasi  sentralisasi : pemusatan kekuasaan dan wewenang pada tingkat atas suatu organisasi  desentralisasi : pendelegasian wewenang ke bawah, yakni ke devisi atau cabang  Faktor yang menentukan derajat desentralisasi :  manajer puncak ingin kuat  tingkat pertumbuhan organisasi  strategi dan lingkungan organisasi  penyebaran geografis  kualitas manajer, dll
  • 75.  Apakah perubahan (change) itu ?  Perubahan adalah suatu perubahan (alteration) pada manusia, struktur atau teknologi  Sumber perubahan :  kekuatan eksternal  peraturan pemerintah  teknologi  perubahan ekonomi  kekuatan internal  redifinisi strategi  peralatan baru  sikap karyawan
  • 76.  Manajer : agen perubahan (change agent)  agen perubahan : orang yang bertindak sebagai katalisator dan mengelola proses perubahan  Dua pandangan dalam proses perubahan  The calm waters metaphor  sebuah kapal besar berlayar di lautan yang tenang  memahami kemana kapal berlayar  bentuk perubahan seperti datangnya badai  proses perubahan : unfreezing, changing, refreezing  berubah dari suatu kesetimbangan ke kesetimbangan yang baru melalui tiga jalan :  meningkatkan driving forces  menurunkan restraining forces  kombinasi keduanya
  • 77.  the white-water rapids metaphor  sebuah perahu kecil yang melalui sungai beriak  belum memahami kondisi sungai  perubahan adalah sesuatu yang alami  mangelola perubahan adalah suatu proses yang kontinyu  Resistensi pada perubahan  tiga alasan resisten pada perubahan  ketidakpastian,  perhatian berlebih pada kepentingan pribadi,  kepercayaan bahwa perubahan bukan perhatian terbaik perusahaan
  • 78.  Teknik menurunkan resistensi  pendidikan dan komunikasi  partisipasi  fasilitasi dan dukungan  negosiasi, dll  Teknik mengelola perubahan  perubahan pada struktur  spesialisasi kerja  departementasi  rantai komando  lebar kendali (span of control)
  • 79.  Sentralisasi  formalisasi  perancangan kembali jabatan (job redesign)  perubahan pada teknologi  proses kerja  metoda  peralatan  perubahan pada manusia  sikap  ekspektasi  perilaku
  • 80.  Teknik pengembangan organisasi  sensitivity training  interaksi kelompok tak terstruktur  survey feedback  process consultation  team building  intergroup development  perubahan sikap, persepsi
  • 81.  Beberapa isu dalam mengelola perubahan  perubahan budaya organisasi  implementasi TQM  reengineering  menangani stres karyawan
  • 83. A. PENGERTIAN DAN PENDEKATAN  Suatu proses pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok anggota yang saling berhubungan tugasnya  Implikasinya :  Menyangkut orang lain  Menyangkut pembagian kekuasaan  Selain mengarahkan, juga menggunakan pengaruh
  • 84. Tiga Pendekatan  Kepemimpinan sebagai kombinasi sifat- sifat yang tampak  Mengidentifikasikan perilaku-perilaku pribadi yang berhubungan dengan kepemimpinan  Pandangan situasional
  • 85. Sifat-sifat Penting  Kemampuan sebagai pengawas  Kebutuhan akan prestasi  ingin sukses  Kecerdasan (kebijakan, kreatif)  Ketegasan  Kepercayaan diri  Inisiatif
  • 86. Pendekatan Sifat  Seorang pemimpin itu dilahirkan  Sifat kepemimpinan boleh jadi merupakan sifat bawaan dari lahir  sangat mendukung  Seorang pemimpin itu bisa dipersiapkan / diajarkan  Pendidikan kepemimpinan
  • 87. Pendekatan Perilaku  Fungsi kepemimpinan :  Pemecahan masalah  Pemeliharaan kelompok  Gaya kepemimpinan :  Orientasi tugas  Orientasi hubungan karyawan  Pemikiran ini melahirkan antara lain Model Kepemimpinan Fiedler
  • 88. Pendekatan Situasional  Adakah gaya kepemimpinan yang ideal ?  Kepemimpinan itu kompleks  Gaya yang paling tepat tergantung pada beberapa variabel yang saling berhubungan  Pemikiran ini melahirkan antara lain “Path Goal Theory” (Robert House)
  • 89. C. TEORI KEPEMIMPINAN  Model Fiedler  Suatu teori yang menunjukkan bahwa efektivitas kelompok tergantung pada kesesuaian antara gaya kepemimpinan dalam berinteraksi dengan bawahan dan kondisi untuk memberikan kontrol dan pengaruh pada pemimpin  Ada dua tipe gaya seseorang dalam kepemimpinan, yakni :  Orientasi pada tugas  Orientasi pada hubungan dengan bawahan (karyawan)
  • 90.  Mengukur gaya kepemimpinan Model Fiedler  Kuesioner LPC (Least-Preferred Co-Worker)  16 pasang kata sifat yang diskor 1-8  Total Skor tinggi  orientasi pada hubungan  Total skor rendah  orientsi pada tugas  Evaluasi situasi yang ada. Hasil kuesioner tersebut kemudian digunakan untuk menyesuaikan bagi pemimpin dengan situasi tersebut.
  • 91. Kuesioner Model Kontingensi Fiedler Pleasant 8 … 1 Unpleasant Friendly 8 … 1 Unfriendly Rejecting 1 … 8 Accepting Helpful 8 … 1 Frustrating Unenthusiastic 1 … 8 Enthusiastic Tense 1 … 8 Relaxed Distant 1 … 8 Close Cold 1 … 8 Warm Cooperative 8 … 1 Uncooperative Supportive 8 … 1 Hostile Boring 1 … 8 Interesting Quarrelsome 1 … 8 Harmonious Self-Assured 8 … 1 Hesitant Efficient 8 … 1 Inefficient Gloomy 1 … 8 Cheerful Open 8 … 1 Guarded
  • 92.  Kelemahan pengukuran Model Fiedler  tidak mengukur 3 dimensi kontingensi, yakni :  Hubungan pemimpin dan anggota (tingkat kepercayaan dan respek bawahan terhadap pemimpin)  Struktur tugas (prosedural dalam memberikan tugas-tugas)  Posisi Kekuasaan (pengaruh pemimpin yang memiliki kekuasaan berlebih, seperti pada aktivitas penarikan, PHK, disiplin, promosi dan penggajian
  • 93.  Efektivitas kepemimpinan dalam Model Fiedler:  Orientasi tugas cenderung lebih baik pada situasi “very favorable” dan situasi “very unfavorable”  Orientasi hubungan cenderung lebih baik pada situasi “moderately favorable”  Upaya peningkatan efektivitas dalam model ini melalui :  Menggantikan pemimpin baru yang lebih cocok dengan situasi saat ini  Merubah situasi agar sesuai / cocok dengan pemimpin saat ini
  • 94.  Path-Goal Theory (Robert House)  Perilaku pemimpin dapat diterima oleh bawahan sejauh mereka bisa melihat adanya kepuasan baik yang segera dapat dirasakan ataupun untuk masa depan.  Empat perilaku pemimpin dalam Model ini:  Directive leader (mengarahkan bawahan bagaimana menyelesaikan tugasnya)  Supportive leader (bersahabat dan menunjukkan perhatian pada kebutuhan bawahan)  Participative leader (berkonsultasi dengan bawahan dan memperhatina saran bawahan sebelum memutuskan)  Achievement oriented leader (menentukan sasaran dan mengharapkan bawahan mencapai sasaran tersebut pada prestasi terbaiknya)
  • 95.  Model Fiedler dan Model House  Model Fiedler melihat bahwa gaya kepemimpinan dipandang tetap (fixed), yakni orientasi pada tugas atau orientasi pada hubungan (relasi)  Model House melihat bahwa perilaku pemimpin bersifat flexible :  sesuai dengan situasi yang ada, apakah sebagai pengarah, pendukung, partisipatif atau orientasi pada pencapaian sasaran.  Faktor kontingensi lingkungan di luar kontrol bawahan (struktur tugas, sistem wewenang formal, kelompok kerja) dan faktor kontingensi karakteristik pribadi bawahan (pengalaman, kemampuan)
  • 96.  Model Kepemimpinan lainnya (1) Leader Participation Model – Sekelompok aturan yang menentukan bentuk dan jumlah pengambilan keputusan partisipatif pada situasi tertentu yang berbeda – Beberapa gaya dalam model ini : otokratik, konsultatif dan kelompok (group) (2) Charismatic Leadership Theory – Self-confidence – Vision – Ability to articulate the vision – Strong convictions about the vision – Behavior that is out of the ordinary – Appearance as a change agent – Environment sensitivity
  • 97. (3) Transactional VS Transformational Leadership - Transactional leader : pemimpin yang membimbing dan memotivasi pengikutnya (bawahannya) dalam arah pencapaian tujuan yang telah dikembangkan melalui klarifikasi kebutuhan peran dan tugas - Transformational leader : pemimpin yang memperhatikan pertimbangan individu anak buahnya, stimulasi intelektual dan karisma
  • 99.  Pengertian : Proses pemindahan pengertian (gagasan/informasi) dari seseorang ke orang lain kata-kata, ekpresi wajah intonasi, dll.  Proses komunikasi :  Antar Pribadi, yakni komunikasi antara seseorang dengan orang lain sebagai individu  Komunikasi organisasi, yakni komunikasi seseorang dengan pihak lain dalam kapasitas mewakili suatu lembaga
  • 100. Model proses komunikasi sederhana Pengirim Berita Penerima Model proses komunikasi kompleks 1. Sumber mempunyai gagasan 6. Mengirim pemikiran/ kesan umpan balik 2. Diterjemahkan atau disandikan 5. Diterjemah ke dalam kata-kata dan simbol kembali ke gagasan gagasan 3. Disampaikan atau dikirimkan 4. Penerima sbg berita kepada penerima menangkap simbol-simbol
  • 101. Model komunikasi organisasi Efektifitas komunikasi organisasi dipengaruhi oleh: 1) Saluran komunikasi formal, yang dipengaruhi dalam dua cara :  Liputan saluran formal semakin melebar sesuai perkembangan organisasi  Dapat menghambat aliran informasi antar tingkat organisasi
  • 102. 2) Struktur organisasi  Perbedaan kekuasaan/kedudukan menentukan pihak-pihak yang berkomunikasi/isi dan ketepatannya 3) Spesialisasi jabatan :  Spesialisasi jabatan mempermudah komunikasi 4) Kepemilikan informasi :  Individu punya informasi khusus
  • 104. Saluran komunikasi dalam organisasi 1) Komunikasi Vertikal a) Komunikasi ke atas : informasi apa yang ada di bawah laporan, penjelasan, gagasan, permintaan b) Komunikasi ke bawah : pengarahan, informasi, instruksi nasehat/saran 2) Komunikasi horisontal sifat koordinatif  Komunikasi antar anggota dalam kelompok  Komunikasi antar kelompok 3) Komunikasi diagonal  Memotong menyilang diagonal rantai peritah hasil hubungan lini dan staf
  • 105. Presiden Direktur Manajer Manajer Manajer Manajer Pemasaran Produksi Kauangan Personalia
  • 106. Hambatan terhadap komuniksi efektif 1) Hambatan organisasional a) Tingkatan hirarki b) Wewenang manajerial c) Spesialisasi 2) Hambatan antar pribadi a) Persepsi selektif b) Status / kedudukan komunikasi c) Keadaan membela diri d) Pendengaran lemah e) Ketidaktepatan penggunaan bahasan
  • 107. Peningkatan efektivitas komunikasi 1) Kesadaran akan kebutuhan komunikasi efektivitas 2) Penggunaan umpan balik 3) Menjadi komunikator yang lebih efektif 4) Pedoman komunikasi yang baik a. Cari kejelasan gagasan b. Teliti tujuan komunikasi c. Pertimbangan fisik manusia d. Konsultasi dgn berbagai fihak e. Tekanan nada / ekspresi f. Ambil kesempatan umpan balik g. Ikuti terus komuniksi h. Konsistensi i. Tindakan dorongan j. Pendengar yang baik
  • 108. 1) Elektronic mail Sirkulasi data dan teks antar komputer 2) Video Conferencing Pertemuan melalui telekomunikasi biasanya transmisi satelit TV 3) Telecomuting Pemakaian komputer yang memungkinkan individu bekerja di rumah, hanya memngirim pekerjaan ke kantor lewat telpon atau data network. Komunikasi dan perkembangan Teknologi Informasi
  • 110. Konflik, kompetisi, kerjasama  Konflik : ketidaksetujuan antara individu atau kelompok dalam organisasi tentang kebutuhan pengelolaan sumber daya di dalam kondisi saling ketergantungan  Kompetisi : situasi dua atau lebih kelompok bersaing, tetapi tidak saling mempengaruhi  Kerjasama : proses bekerja sama untuk mewujudkan tujuan bersama
  • 111.  Inti dari manajemen konflik :  manajer harus mencoba menemukan jalan untuk menyeimbangkan antara konflik dan kerja sama  Ada dua pandangan tentang konflik :  pandangan tradisional  konflik tak perlu  konflik merusak  konflik merupakan tanda bahwa kesalahan dalam manajemen
  • 112.  Interactionist (modern)  konflik itu perlu  konflik bisa merusak tetapi juga bisa membuat efektif  konflik dapat mencari / menemukan solusi  Konflik ada yang bermanfaat dan ada yang merusak  bermanfaat : konflik fungsional  merusak : konflik disfungsional
  • 113.  Enam tipe konflik :  konflik internal individu  konflik antar individu  konflik antara individu dan kelompok  konflik antara kelompok pada organisasi yang sama  konflik antar organisasi  konflik antar individu berbeda organisasi
  • 114.  Sumber Konflik :  pemakaian sumber daya manusia bersama  perbedaan tujuan  ketergantungan aktivitas kerja  perbedaan nilai / persepsi  gaya individu  Tiga metode penyelesaian konflik :  stimulasi konflik  reduksi konflik  resolusi konflik
  • 115.  Stimulasi konflik :  membawa ke pihak luar  restrukturisasi organisasi  membangkitkan kompetisi  memilih manajer yang tepat  Reduksi konflik :  saling memberi informasi  meningkatkan hubungan sosial antar kelompok  meminta pimpinan kelompok bernegosiasi
  • 116.  Resolusi konflik :  dominasi (ada yang menang dan ada yang kalah)  kompromi (konsensus)  Contoh konflik antara lini dan staf :  pandangan dari lini :  kekuasaan staf berlebih  staf tak beri saran yang praktis  pandangan dari staf :  lini memberi kekuasaan pada staf sangat kecil  lini tak menuruti saran dari staf
  • 117.  Saran untuk penyelesaian :  responsibility yang jelas  aktivitas yang terintegrasi  pendidikan bagi lini agar memakai staf semestinya  Konflik manajer dan karyawan  karyawan dan serikat pekerja  minimasi konflik negosiasi  tujuan jelas; tak terburu-buru  persiapan matang; sebagai pendengar yang baik  kendalikan emosi; belajar memahami orang lain
  • 119. Pengertian  Pengendalian adalah proses untuk menjamin tujuan tercapai  Tahapan proses pengendalian :  Penetapan standar pelaksanaan  Pengukuran pelaksanaan  Pengecekan atas hasil apakah sesuai standar  Pengambilan tindakan koreksi
  • 120. Skema tahapan pengendalian Penetapan Pengukuran Standar pelaksanaan Pelaksanaan T Sesuai standar Tindakan koreksi Y Do nothing
  • 121.  Penetapan standar pelaksanaan  Standar : patokan penilaian hasil-hasil  Contoh : tujuan, sasaran, target, kuota, dll.  Pengukuran pelaksanaan  Observasi  laporan (lisan, tertulis)  Inspeksi  pengujian
  • 122.  Pengecekan atas hasil apakah sesuai standar  Interpretasi penyimpangan  kompleks  Pengambilan tindakan koreksi  Mengubah standar (terlalu rendah, tinggi)  Mengubah cara dalam analisa  Mengubah pengukuran pelaksanaan
  • 123. Pentingkah pengendalian ?  Perubahan lingkungan organisasi  Peningkatan kompleksitas organisasi  Kesalahan-kesalahan  Kebutuhan pendelegasian wewenang
  • 124. Manajer dalam Pengendalian  Pengawasan dianggap mengancam kebebasan  Perlu untuk menjamin pencapaian tujuan  Tugas manajer : menemukan keseimbangan antara pengawasan organisasi dan kebebasan pribadi
  • 125. Jenis / Tipe Pengendalian  Pengendalian pendahuluan (pre-action control)  Manusia, bahan baku, sumber keuangan apakah sudah dianggarkan ?  Pengendalian pengarahan (steering control)  Mendeteksi penyimpangan dan koreksi
  • 126.  Pengawasan penyaringan / pengujian (Yes / No control)  Untuk menyaring prosedur yang harus diikuti  Pengawasan akhir tindakan (post action control)  Pengukuran hasil kegiatan / pelaksanaan
  • 127. Pengendalian yang efektif  Akurat  Tepat waktu  Obyektif  Fokus pada titik strategis  Realistis secara ekonomis  Realistis secara organisatoris
  • 128. Pengendalian yang efektif  Terkoordinasi dengan aliran kerja organisasi  Fleksibel  Operasional  Diterima oleh anggota organisasi
  • 129. Permasalahan dalam pengendalian yang efektif  Faktor yang mudah terukur mendapat bobot besar, faktor yang sulit terukur mendapat bobot kecil  Terlalu ditekankan pada faktor jangka pendek  Sistem pengendalian mungkin tak bisa disesuaikan terhadap perubahan kepentingan aktivitas dan tujuan