Registrasi peta merupakan proses transformasi koordinat, dari data yang awalnya belum memilki koordinat dan masih mengandung kesalahan geometrik menjadi citra yang benar dan akan memiliki koordinat.
Bab 3 membahas pemetaan planimetrik sederhana yang meliputi pengukuran titik detail lapangan, teknik pengukurannya seperti metode offset, polar, dan pemotongan, serta contoh soal perhitungan koordinat titik berdasarkan sudut dan jarak yang diketahui.
Laporan Praktikum ER Mapper Koreksi Geometrik dan RadiometrikSally Indah N
Laporan ini membahas pengolahan data citra Landsat menggunakan perangkat lunak ERMapper untuk mengetahui kondisi permukaan bumi. Tahapan pengolahan datanya meliputi penggabungan beberapa band citra, koreksi geometrik dan radiometrik untuk memperbaiki kesalahan dan meningkatkan kualitas citra, serta pembentukan komposit band untuk memperoleh informasi yang lebih baik.
Bab 3 membahas pemetaan planimetrik sederhana yang meliputi pengukuran titik detail lapangan, teknik pengukurannya seperti metode offset, polar, dan pemotongan, serta contoh soal perhitungan koordinat titik berdasarkan sudut dan jarak yang diketahui.
Laporan Praktikum ER Mapper Koreksi Geometrik dan RadiometrikSally Indah N
Laporan ini membahas pengolahan data citra Landsat menggunakan perangkat lunak ERMapper untuk mengetahui kondisi permukaan bumi. Tahapan pengolahan datanya meliputi penggabungan beberapa band citra, koreksi geometrik dan radiometrik untuk memperbaiki kesalahan dan meningkatkan kualitas citra, serta pembentukan komposit band untuk memperoleh informasi yang lebih baik.
Sistem referensi geospasial Indonesia saat ini adalah SRGI2013 yang menggunakan sistem referensi koordinat ITRS, kerangka referensi ITRF2008, datum geodetik WGS1984, dan sistem referensi tinggi yang terdiri atas ellipsoid dan geoid. SRGI2013 dirancang untuk menyatukan berbagai sistem acuan koordinat yang sebelumnya menyebabkan peta nasional menjadi tidak konsisten.
Sistem Informasi Geografi (SIG) adalah sistem informasi berbasis komputer yang menyimpan, memproses, dan memanipulasi data geospasial seperti data vektor, raster, atribut, serta sistem referensi koordinat untuk merepresentasikan dan menganalisis fenomena spasial di Bumi. Peta merupakan representasi permukaan Bumi yang digunakan untuk menyimpan dan menyajikan informasi lingkungan serta mendukung pengambilan keputusan. Peta dapat berupa kon
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip dan keterampilan dasar pemetaan, meliputi pengertian peta, keuntungan menggunakan peta, fungsi utama peta, jenis peta berdasarkan skala dan isinya, komponen peta, simbol, skala peta, datum geodetik, proyeksi peta, sistem koordinat, dan cara mencari informasi geografi dalam atlas dan globe.
Teknologi penginderaan jarak jauh dapat digunakan untuk mengumpulkan data tentang objek atau fenomena dari jarak jauh tanpa kontak fisik menggunakan alat seperti satelit, pesawat, atau kapal. Sumber tenaga utama penginderaan jarak jauh adalah sinar matahari, tetapi beberapa sistem menggunakan tenaga buatan seperti gelombang mikro. Faktor seperti waktu, topografi, cu
Proses pemetaan melibatkan merepresentasikan objek di permukaan bumi ke dalam bidang datar peta. Objek digambarkan sebagai titik, garis, atau area dengan menentukan koordinatnya. Ada beberapa metode pemetaan seperti penginderaan jauh atau menggunakan peralatan seperti GPS dan theodolit. Hasil akhirnya berupa peta yang menunjukkan lokasi objek dan elevasi permukaan dengan kontur.
Dokumen ini membahas kerangka acuan kerja kegiatan pembuatan radial kontrol horizontal GPS di 4 desa di Kabupaten Mojokerto. Kegiatan ini bertujuan untuk menentukan koordinat titik-titik ikat yang akan digunakan sebagai acuan dalam pemetaan dengan ketelitian tinggi. Prosesnya meliputi survei pendahuluan, pengukuran geodetik menggunakan GPS, pengolahan data, dan penentuan koordinat titik-titik ikat.
1. Dokumen tersebut membahas tentang Global Navigation Satellite System (GNSS) dan metode penentuan posisi menggunakan GNSS, khususnya GPS.
2. GNSS adalah sistem satelit yang menyediakan informasi waktu dan lokasi secara terus-menerus dari berbagai satelit seperti GPS, GLONASS, Galileo, dan BeiDou.
3. Metode penentuan posisi menggunakan GPS meliputi metode absolut, diferensial, statis, kinematis, dan
Peta merupakan representasi permukaan bumi yang digunakan untuk menyajikan informasi geografis. Presentasi menjelaskan berbagai komponen peta seperti judul, skala, legenda, serta sistem koordinat dan kontur. Juga dibahas mengenai penginderaan jarak jauh dan komponen sistem informasi geografis."
Sistem Informasi Geografi (SIG) adalah sistem komputerisasi yang menyimpan, menganalisis, dan menampilkan data geografis spasial maupun atribut. SIG digunakan untuk berbagai aplikasi seperti perencanaan tata ruang, pemantauan bencana, dan analisis sumber daya alam.
Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan pemetaan digital yang akan diselenggarakan pada tanggal 7-11 Oktober 2014 di Balai Diklat PU Wilayah III Yogyakarta. Pelatihan ini akan membahas tentang definisi pemetaan digital, teknik-teknik pemetaan digital, dan proses pemetaan digital."
Survei terrestris atau survey lapangan digunakan untuk mengukur dan memetakan objek di permukaan bumi dengan menggunakan alat ukur sederhana. Laporan ini menjelaskan metode pengukuran dengan kombinasi siku dan mengikat, perhitungan luas tanah dan bidang-bidangnya menggunakan rumus geometri, serta hasil ukuran lapangan lahan seluas 273,61 m2.
Sistem Informasi Geografi (SIG) adalah sistem informasi berbasis komputer yang menyimpan, memproses, dan memanipulasi data geospasial. SIG dapat digunakan untuk memetakan dan menganalisis data spasial terkait kebencanaan pada tahap pra-bencana, saat bencana, dan pasca-bencana.
Sistem Koordinat Universal Tranverse Mercator (UTM) membagi bumi menjadi 60 zona untuk memudahkan pemetaan. Setiap zona memiliki sumbu koordinat sendiri dan menggunakan satuan meter. Koordinat UTM terdiri dari kode zona, koordinat bujur yang menunjukkan jarak timur, dan koordinat lintang yang menunjukkan jarak utara. Sistem ini memudahkan perhitungan jarak dan luas area.
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
Sistem referensi geospasial Indonesia saat ini adalah SRGI2013 yang menggunakan sistem referensi koordinat ITRS, kerangka referensi ITRF2008, datum geodetik WGS1984, dan sistem referensi tinggi yang terdiri atas ellipsoid dan geoid. SRGI2013 dirancang untuk menyatukan berbagai sistem acuan koordinat yang sebelumnya menyebabkan peta nasional menjadi tidak konsisten.
Sistem Informasi Geografi (SIG) adalah sistem informasi berbasis komputer yang menyimpan, memproses, dan memanipulasi data geospasial seperti data vektor, raster, atribut, serta sistem referensi koordinat untuk merepresentasikan dan menganalisis fenomena spasial di Bumi. Peta merupakan representasi permukaan Bumi yang digunakan untuk menyimpan dan menyajikan informasi lingkungan serta mendukung pengambilan keputusan. Peta dapat berupa kon
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip dan keterampilan dasar pemetaan, meliputi pengertian peta, keuntungan menggunakan peta, fungsi utama peta, jenis peta berdasarkan skala dan isinya, komponen peta, simbol, skala peta, datum geodetik, proyeksi peta, sistem koordinat, dan cara mencari informasi geografi dalam atlas dan globe.
Teknologi penginderaan jarak jauh dapat digunakan untuk mengumpulkan data tentang objek atau fenomena dari jarak jauh tanpa kontak fisik menggunakan alat seperti satelit, pesawat, atau kapal. Sumber tenaga utama penginderaan jarak jauh adalah sinar matahari, tetapi beberapa sistem menggunakan tenaga buatan seperti gelombang mikro. Faktor seperti waktu, topografi, cu
Proses pemetaan melibatkan merepresentasikan objek di permukaan bumi ke dalam bidang datar peta. Objek digambarkan sebagai titik, garis, atau area dengan menentukan koordinatnya. Ada beberapa metode pemetaan seperti penginderaan jauh atau menggunakan peralatan seperti GPS dan theodolit. Hasil akhirnya berupa peta yang menunjukkan lokasi objek dan elevasi permukaan dengan kontur.
Dokumen ini membahas kerangka acuan kerja kegiatan pembuatan radial kontrol horizontal GPS di 4 desa di Kabupaten Mojokerto. Kegiatan ini bertujuan untuk menentukan koordinat titik-titik ikat yang akan digunakan sebagai acuan dalam pemetaan dengan ketelitian tinggi. Prosesnya meliputi survei pendahuluan, pengukuran geodetik menggunakan GPS, pengolahan data, dan penentuan koordinat titik-titik ikat.
1. Dokumen tersebut membahas tentang Global Navigation Satellite System (GNSS) dan metode penentuan posisi menggunakan GNSS, khususnya GPS.
2. GNSS adalah sistem satelit yang menyediakan informasi waktu dan lokasi secara terus-menerus dari berbagai satelit seperti GPS, GLONASS, Galileo, dan BeiDou.
3. Metode penentuan posisi menggunakan GPS meliputi metode absolut, diferensial, statis, kinematis, dan
Peta merupakan representasi permukaan bumi yang digunakan untuk menyajikan informasi geografis. Presentasi menjelaskan berbagai komponen peta seperti judul, skala, legenda, serta sistem koordinat dan kontur. Juga dibahas mengenai penginderaan jarak jauh dan komponen sistem informasi geografis."
Sistem Informasi Geografi (SIG) adalah sistem komputerisasi yang menyimpan, menganalisis, dan menampilkan data geografis spasial maupun atribut. SIG digunakan untuk berbagai aplikasi seperti perencanaan tata ruang, pemantauan bencana, dan analisis sumber daya alam.
Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan pemetaan digital yang akan diselenggarakan pada tanggal 7-11 Oktober 2014 di Balai Diklat PU Wilayah III Yogyakarta. Pelatihan ini akan membahas tentang definisi pemetaan digital, teknik-teknik pemetaan digital, dan proses pemetaan digital."
Survei terrestris atau survey lapangan digunakan untuk mengukur dan memetakan objek di permukaan bumi dengan menggunakan alat ukur sederhana. Laporan ini menjelaskan metode pengukuran dengan kombinasi siku dan mengikat, perhitungan luas tanah dan bidang-bidangnya menggunakan rumus geometri, serta hasil ukuran lapangan lahan seluas 273,61 m2.
Sistem Informasi Geografi (SIG) adalah sistem informasi berbasis komputer yang menyimpan, memproses, dan memanipulasi data geospasial. SIG dapat digunakan untuk memetakan dan menganalisis data spasial terkait kebencanaan pada tahap pra-bencana, saat bencana, dan pasca-bencana.
Sistem Koordinat Universal Tranverse Mercator (UTM) membagi bumi menjadi 60 zona untuk memudahkan pemetaan. Setiap zona memiliki sumbu koordinat sendiri dan menggunakan satuan meter. Koordinat UTM terdiri dari kode zona, koordinat bujur yang menunjukkan jarak timur, dan koordinat lintang yang menunjukkan jarak utara. Sistem ini memudahkan perhitungan jarak dan luas area.
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfnarayafiryal8
Industri batu bara telah menjadi salah satu penyumbang utama pencemaran udara global. Proses ekstraksi batu bara, baik melalui penambangan terbuka maupun penambangan bawah tanah, menghasilkan debu dan gas beracun yang dilepaskan ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel-partikel halus (PM2.5) yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Selain itu, pembakaran batu bara di pembangkit listrik dan industri menyebabkan emisi karbon dioksida (CO2), yang merupakan penyebab utama perubahan iklim global dan pemanasan global.
Pencemaran udara yang disebabkan oleh industri batu bara juga memiliki dampak lokal yang signifikan. Di sekitar area penambangan, debu batu bara yang dihasilkan dapat mengganggu kesehatan masyarakat dan ekosistem lokal. Paparan terus-menerus terhadap debu batu bara dapat menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis, serta berkontribusi pada penyakit paru-paru yang lebih serius. Selain itu, hujan asam yang disebabkan oleh emisi sulfur dioksida dapat merusak tanaman, air tanah, dan ekosistem sungai, mengancam keberlanjutan lingkungan di sekitar lokasi industri batu bara.
3. “Georeferencing?”
oMerupakan metode memberikan referensi secara geografis pada peta atau raster image
dari acuan system koordinat yang sudah ada maupun dari peta atau data raster yang
sudah ada system koodrinat tertentu
oLangkah paling awal untuk mengolah citra ataupun peta jika belum ada system
geografis atau proyeksi pada peta atau citra tersebut
5. Sistem Koordinat
oSatuan unit (parameter/besaran) yang mendefinisikan posisi dari suatu
objek di permukaan bumi (Soeryamihardja 2008), dan dalamnya ada
datum beserta system proyeksi peta (BAPPEDA NTB 2013)
o3 Parameter yang perlu diperhatikan:
1. Lokasi titik awal (titik nol) dari system koordinat (Geosentrik, Toposentrik)
2. Orientasi dari sumbu-sumbu koordinat (earth-fixed, space-fixed)
3. Besaran yang digunakan untuk mendefinisikan posisi objek (Jarak [Kartesian],
Sudut dan Jarak [Geodetik]
6. Jenis Sistem Koordinat
1. Sistem Lintang Bujur (Latitude – Longitude) /
Geographic Coordinate System
2. Universal Transverse Mercator (UTM)
7. Geographic Coordinate System (GCS) /
[Latitude – Longitude]
oTitik nol lintang pada garis equator (LU & LS)
oTitik nol nilai bujur pada Greenwich, Great Britain(Britania Raya) (BT &
BB)
oMengikuti kaidah dalam sistem koordinat kartesius yakni x,y. Garis
lintang merepresentasikan posisi y dan garis bujur merepresentasikan
posisi x
oGCS bisa ditulis dengan DMS (Degree Minute Second)
o1 Derajat = ° = degree= 60 menit = 3600 detik
o1 menit = ‘ = minute = 60 detik
o1 detik = “ = Second
8. Universal Transverse Mercator (UTM)
oDunia / globe dibagi dalam beberapa zona antara 1-60
dengan satuan meter
oTiap daerah dibatasi oleh garis bujur sejauh 6°
oTerdapat 120 zona UTM didunia karena dibagi menjadi zona
utara (north) dan selatan (south) yang ditengahi oleh garis
khatulistiwa
10. Datum & Sistem Proyeksi Peta
oDatum : Kumpulan parameter dan titik kontrol yang
hubungan geometriknya diketahui, baik melalui pengukuran
atau penghitungan
oSistem proyeksi peta: Sistem yang dirancang untuk
merepresentasikan permukaan dari suatu bidang lengkung
atau spheroid (misalnya bumi) pada suatu bidang datar
13. Map to Map
oBerdasarkan titik koordinat pada peta yang ada
oGeoreference dilakukan dengan point dan memasukkan
koordinat
oCukup presisi
oMemerlukan titik koordinat
14. Image to Map
oBerdasarkan data lain
oGeoreferencing dilakukan dengan dari data peta lain yang sudah ada
system koordinatnya
oBerpatokan ke landmark yang ada pada daerah tersebut
oPresisinya agak kurang presisi
oUntuk mengoreksi citra