Sub Bab :
1. Sejarah Uang
2. Definisi Uang
3. Peran dan Fungsi Uang
4. Kriteria Uang
5. Nilai Uang
6. Arti Penting Uang dalam Perekonomian
7. Netralitas Uang
8. Macam - macam Uang di Indonesia
Materi kelas 4 tentang sejarah uang, jenis0jenis uang, manfaat uang serta materi tambahan tentang ciri uang asli dan uan palsu. materi digunakan untuk siswa sekolah dasar kelas 4.
Sub Bab :
1. Sejarah Uang
2. Definisi Uang
3. Peran dan Fungsi Uang
4. Kriteria Uang
5. Nilai Uang
6. Arti Penting Uang dalam Perekonomian
7. Netralitas Uang
8. Macam - macam Uang di Indonesia
Materi kelas 4 tentang sejarah uang, jenis0jenis uang, manfaat uang serta materi tambahan tentang ciri uang asli dan uan palsu. materi digunakan untuk siswa sekolah dasar kelas 4.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Analsis kritis jurnal ini diperoleh dari hasil membaca dan membandingkan jurnal yang berjudul Filsafat Pendidikan Dalam Pengembangan Sains
Berbasis Kearifan Lokal dan Manajemen kurikulum bahasa arab di madrasah: kajian problematika
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptAryLisawaty
perumusan dalam membuat visi, misi dan tujuan di sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas. Visi lembaga pendidikan adalah citra nilai dan kepercayaan ideal.
Visi adalah “apa?”, yaitu gambaran masa depan yang ingin kita capai.
Visi adalah gambaran masa depan organisasi yang realistis, kredibel, dan atraktif.Mengkaji makna visi yang lebih tinggi untuk digunakan sebagai acuan.
Menginventarisasi rumusan tugas yang tercantum dalam struktur dan tata kerja organisasi.
Rumusan tugas tersebut dirangkum dan dirumuskan kembali.
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)LabibAqilFawaizElB
Istilah profetik mempunyai makna kenabian, profetik menurut Kuntowijoyo adalah suatu tujuan yang ingin di capai untuk menjadi manusia kebebasan dan dekat dengan robnya. Terdapat 3 poin utama dari pembahasan teori profetik menurut Kuntowijoyo, terdiri dari nilai humanisasi, liberasi dan transendensi.
Analisis kritis jurnal ini membahas peran filsafat pendidikan dalam pembentukan moralitas siswa, mengkaji hubungan antara bahasa dan filsafat dalam konteks filsafat bahasa, serta menyoroti pentingnya pendidikan karakter yang melibatkan peran aktif orang tua dan guru. Artikel ini juga menekankan kompleksitas bahasa sebagai sistem simbol yang memengaruhi persepsi kita tentang realitas, serta pentingnya analisis kritis terhadap bahasa dalam memahami konsep-konsep filosofis.
Analisis kritis jurnal ini membahas konsep dan sejarah perkembangan aliran perenialisme, tokoh-tokohnya, serta implementasinya dalam pendidikan Islam, sekaligus menyoroti pentingnya bahasa ibu dalam proses pembelajaran dan perannya dalam perkembangan awal bahasa seseorang yang diperoleh dari lingkungan keluarga, terutama dari ibu.
2. Fungsi Umum Uang
Secara umum, uang memiliki fungsi sebagai perantara untuk pertukaran
barang dengan barang, juga untuk menghindarkan perdagangan dengan
cara barter. Secara lebih rinci, fungsi uang dibedakan menjadi dua yaitu
fungsi asli dan fungsi turunan.
3. Fungsi Asli Uang
Uang berfungsi sebagai alat tukar atau medium of
exchange yang dapat mempermudah pertukaran. Orang
yang akan melakukan pertukaran tidak perlu menukarkan
dengan barang, tetapi cukup menggunakan uang sebagai
alat tukar. Kesulitan-kesulitan pertukaran dengan cara
barter dapat diatasi dengan pertukaran uang.
4. Uang juga berfungsi sebagai satuan hitung (unit of account) karena
uang dapat digunakan untuk menunjukan nilai berbagai macam
barang/jasa yang diperjual belikan, menunjukkan besarnya kekayaan,
dan menghitung besar kecilnya pinjaman. Uang juga dipakai untuk
menentukan harga barang/jasa (alat penunjuk harga). Sebagai alat
satuan hitung, uang berperan untuk memperlancar pertukaran.
5. Selain itu, uang berfungsi sebagai alat
penyimpan nilai (valuta) karena dapat
digunakan untuk mengalihkan daya beli dari
masa sekarang ke masa mendatang. Ketika
seorang penjual saat ini menerima sejumlah
uang sebagai pembayaran atas barang dan
jasa yang dijualnya, maka ia dapat
menyimpan uang tersebut untuk digunakan
membeli barang dan jasa di masa mendatang.
6. Fungsi Turunan Uang
• Uang sebagai alat pembayaran yang
sah
Kebutuhan manusia akan barang dan jasa
yang semakin bertambah dan beragam tidak
dapat dipenuhi melalui cara tukar-menukar
atau barter. Guna mempermudah dalam
mendapatkan barang dan jasa yang
diperlukan, manusia memerlukan alat
pembayaran yang dapat diterima semua
orang, yaitu uang.
• Uang sebagai alat pembayaran utang
Uang dapat digunakan untuk mengukur
pembayaran pada masa yang akan datang.
7. Uang sebagai alat
penimbun kekayaan
Sebagian orang biasanya tidak
menghabiskan semua uang
yang dimilikinya untuk
keperluan konsumsi. Ada
sebagian uang yang disisihkan
dan ditabung untuk keperluan
di masa datang.
Uang sebagai alat
pemindah kekayaan
Seseorang yang hendak
pindah dari suatu tempat ke
tempat lain dapat
memindahkan kekayaannya
yang berupa tanah dan
bangunan rumah ke dalam
bentuk uang dengan cara
menjualnya. Di tempat yang
baru dia dapat membeli
rumah yang baru dengan
menggunakan uang hasil
penjualan rumah yang lama.
Uang sebagai alat pendorong
kegiatan ekonomi
Apabila nilai uang stabil orang
lebih bergairah dalam
melakukan investasi. Dengan
adanya kegiatan investasi,
kegiatan ekonomi akan
semakin meningkat.
8. Jenis uang
Berdasarkan pengelompokannya, jenis uang dibagi menjadi 4 yaitu:
1. Berdasarkan bahan pembuatnya
Uang logam terbuat dari logam, emas, atau perak dan nominalnya kecil seperti
Rp100,00, Rp200,00, Rp500,00, dan Rp1.000,00
Uang kertas dibuat agar tidak mudah robek, luntur, dan tahan terhadap air.
Nominalnya besar contohnya Rp10.000,00, Rp20.000,00, atau Rp100.000,00 2.
Berdasarkan nilai
Full bodied money (bernilai penuh) merupakan uang yang nilai intrinsiknya sama
dengan nilai nominal, misalnya nilai emas pada uang logam Rp500 bernilai sama
dengan nominalnya.
Representative full bodied money (tidak bersifat penuh) yaitu nilai intrinsik lebih
kecil dari nilai nominal. Biasanya terdapat pada jenis uang kertas.
9. 2. Berdasarkan lembaga yang menerbitkan
Uang kartal diterbitkan oleh Bank Sentral yaitu Bank Indonesia serta
digunakan oleh seluruh masyarakat dalam bentuk logam dan kertas.
Uang giral diterbitkan oleh bank umum dalam bentuk cek atau bilyet giro
Uang Kartal Uang Giral
Berlaku dan digunakan di seluruh lapisan
masyarakat.
Berlaku dan hanya digunakan di kalangan
masyarakat tertentu saja.
Nominal sudah tertera dan terbatas. Nominal harus ditulis lebih dahulu sesuai
dengan kebutuhan, dan nominalnya tidak
terbatas
Dijamin oleh pemerintah. Hanya dijamin oleh bank yang mengeluarkan
saja.
Ada kepastian pembayaran seperti yang
tertera dalam nominal uang.
Belum ada kepastianpembayaran dan lembaga
yang mengeluarkannya
10.
11. 3. Berdasarkan kawasan
Uang lokal hanya berlaku disuatu negara tertentu, misalnya mata
uang peso hanya dapat digunakan di negara Filipina.
Uang regional berlaku di suatu kawasan yang lebih luas daripada
uang lokal, misalnya mata uang euro dapat digunakan untuk beberapa
negara yang ada di benua Eropa seperti Jerman, Spanyol, Austria,
Spanyol, dan lain-lain.
Uang internasional berlaku di seluruh dunia sebagai standar pembayaran,
contohnya US dollar.