1. Termodinamika
o Nama : Athifah Ari Nahdah
o NPM : 5322110003
o Prodi/Fakultas : Sains Biomedis/Kesehatan
o Mata Kuliah : Fisika Medik
o Dosen pengampu : Restu Ayu E.P. Dewi, S.SiT.,M.Biomed
3. 1. KONSEP DASAR TERMODINAMIKA
Termodinamika dapat didefinisikan sebagai studi tentang energi, transformasi energi
dan hubungannya dengan materi. Energi dapat dipandang sebagai kemampuan
untuk menyebabkan perubahan. Dalam mempelajari termodinamika selalu berkaitan
dengan sistem. Suatu sistem didefinisikan sebagai jumlah materi atau daerah dalam
ruang yang dipilih untuk dipelajari. Massa atau daerah di luar batas sistem disebut
lingkungan.
4. 2. Proses perpindahan kalor pada
manusia
Perpindahan Kalor Semua penambahan atau kehilangan panas
antara tubuh dan lingkungan eksternal harus berlangsung
seimbang. pemindahan panas atau perpindahan kalor antara
benda-benda mati juga mengontrol perpindahan panas antara
permukaan tubuh dan lingkungan . Sehingga tubuh mengalami
keseimbangan panas dengan melakukan perpindahan panas.
5. Keseimbangan panas
• Radiasi ialah emisi energi panas dari permukaan tubuh
dalam bentuk gelombang elektromagnetik melalui
suatu ruang.
• Konduksi ialah perpindahan panas antara obyek yang
berbeda suhunya melalui kontak langsung obyek
tersebut.
• Konveksi ialah perpindahan panas melalui aliran udara/
air.
• Evaporasi ialah perpindahan panas melalui ekskresi air
dari permukaan kulit dan saluran pernapasan saat
bernapas
6. Radiasi
01
Gelombang inframerah dipancarkan dari tubuh memiliki panjang gelombang 5 – 20
mikrometer. Radiasi merupakan mekanisme kehilangan panas paling besar pada kulit sebesar
60% atau 15% seluruh mekanisme kehilangan panas. Radiasi dikatakan sebagai emisi panas
dari permukaan benda hangat dalam bentuk gelombang panas yang merambat. Ketika tubuh
manusia mengalami perubahan suhu lebih hangat ke dingin. Sehingga tubuh memperoleh
panas dari benda yang lebih hangat daripada permukaan kulit, misalnya matahari, radiator,
atau api unggun.
7. konduksi
02
Konduksi adalah perpindahan panas akibat paparan langsung kulit dengan
benda-benda yang ada di sekitar tubuh. Biasanya proses kehilangan panas
dengan mekanisme konduksi sangat kecil. Sentuhan dengan benda
umumnya memberi dampak kehilangan suhu yang kecil karena dua
mekanisme, yaitu kecenderungan tubuh untuk terpapar langsung dengan
benda relative jauh lebih kecil dari pada paparan dengan udara, dan sifat
isolator benda menyebabkan proses perpindahan panas tidak dapat terjadi
secara efektif terus menerus.
8. Evaporasi (penguapan air dari kulit) dapat memfasilitasi perpindahan
panas tubuh. Setiap satu gram air yang mengalami evaporasi akan
menyebabkan kehilangan panas tubuh sebesar 0,58 kilokalori. Pada
kondisi individu tidak berkeringat, mekanisme evaporasi berlangsung
sekitar 450 – 600 ml/hari. Hal ini menyebabkan kehilangan panas terus
menerus dengan kecepatan 12–16 kalori per jam. Evaporasi ini tidak
dapat dikendalikan karena evaporasi terjadi akibat difusi molekul air
secara terus menerus melalui kulit dan sistem pernafasan.
3. evaporasi
9. 4. konveksi
Tubuh yang mengalami demam biasanya mengompres kepala dengan
kompres air hangat. Hal ini agar, poripori yang ada pada kulit terbuka dan
panas pada tubuh dapat melakukan metabolisme. Apabila dikompres
dengan air dingin, panas tubuh tidak dapat bermetabolisme dengan baik dan
menyebabkan suhu sulit kembali ke suhu normal. Lapisan udara yang
berdekatan dengan kulit akan segera digantikan oleh udara baru secara jauh
lebih cepat dari keadaan normal, dan kehilangan panas melalui konveksi
meningkat.
10. Teknik termografi
thermografi, adalah sebuah teknik visualisasi yang dapat
digunakan pada berbagai bidang, terutama sains dan
teknik. Energi pada suatu benda yang memiliki suhu lebih
dari nol celcius akan memancarkan ion positif dan ion
negatif dan menghasilkan radiasi elektromagnetik yang
dihasilkan oleh pergerakan partikel atom bermuatan.
11. Proses termografi diabetes melitus
Mengakuisisi data untuk mengukur distribusi temperatur
penderita neuropati diabetik. Platform tersebut dilengkapi
dengan sumber cahaya light emitting diode (LED) strips yang
menghasilkan intensitas cahaya tinggi. Dan digunakan sebuah
cermin tertentu untuk mengoptimalkan pantulan dari cermin
yang membentuk sudut tertentu terhadap kamera.
1. Teknik Termografi I: Menggunakan Platform dan Thermochromic
Liquid crystal(TLC)
12. 2. Teknik Termografi II: Menggunakan TLC dan Scanner
Gelombang cahaya yang datang akan membawa sejumlah paket
energi tertentu yang sebanding dengan nilai frekuensinya, dan
juga memiliki sejumlah energi radiasi yang besarnya akan
sebanding dengan temperatur. Teknik akuisisi citra secara
langsung agak sulit dilakukan karena sifat TLC yang memiliki
respon perubahan warna sangat cepat sewaktu disentuhkan
dengan benda bertemperatur tertentu
13. 3. Teknik Termografi III: Menggunakan Kamera Termal
Inframerah (IR)
teknik termografi menggunakan kamera termal IR pada
sejumlah pasien diabetes. Penelitian tersebut difokuskan
untuk membangun sistem klasifikasi baru, yaitu melakukan
segmentasi citra telapak kaki pasien diabetes.
15. Proses termografi kanker payudara
Analisa Warna Thermogram
dengan K-meansClustering
Analisa Asimetri dengan
Transformasi Hough
16. Proses termografi kanker payudara
Analisa Asimetri dengan
Gabor Wavelet
metode yang dapat memunculkan ciri khusus
sebuah citra dengan terlebih dahulu melakukan
konvolusi terhadap kernel menyeleksi beberapa
frekuensi tengah dan orientasi yang berbeda yang
akan digunakan untuk melakukan ekstraksi fitur
citra
Analisa Tekstur dengan Gray Level
Co-occurrence Matrices (GLCM)
GLCM mengkarakterisasi
tekstur citra dengan menghitung
statistik derajat keabuan
antar piksel pada citra.
18. Silverthorn, Dee Unglaub, 2013, “Fisiologi Manusia”, Jakarta: EGC.[3]
Sherwood, L, 2001, “FisiologiManusia dari Sel ke Sistem Edisi 2 Buku
Kedokteran”, Jakarta.EGC.
M. Vollmer and K. P. Mollmann, Infrared Thermal Imaging:
Fundamentals: Research and Applications. Germany: Weinheim, 2010.
Cornblath, David R (2004). Diabetic Neuropathy: Diagnostic Methods.
Advanced Studies in Medicine, Vol. 4 (8A).
Referensi