PERANAN ERT / OKK & PERSEDIAAN LATIHAN FIRE DRILLMuhd Athir
MENERANGKAN SERBA SEDIKIT CONTOH PERANAN ERT SECARA RINGKAS DAN PERSEDIAAN AWAL SEBELUM MELAKUKAN LATIHAN KEBAKARAN DI SESEBUAH ORGANISASI. SEMOGA BERMANFAAT.
Dokumen ini membincangkan pengendalian bahan dan keselamatan di tapak pembinaan. Ia menjelaskan faktor-faktor yang menyumbang kepada kemalangan seperti kelemahan pihak pengurusan dan pekerja, serta keadaan tapak yang tidak selamat. Dokumen ini juga menerangkan langkah-langkah pencegahan kebakaran dan kaedah pengendalian bahan yang selamat bagi mengurangkan kemalangan di tapak pembinaan.
Dokumen tersebut membahas tentang rencana tindakan darurat yang mencakupi (1) tujuan rencana tersebut untuk memastikan evakuasi yang aman dan tertib selama darurat, (2) prosedur pencegahan, persiapan, tindakan, dan pemulihan, (3) tugas dan tanggung jawab pasukan respon darurat seperti pemadam kebakaran dan penyelamat, serta (4) lokasi berkumpul selama evakuasi.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang pengurusan organisasi bengkel, pengurusan keselamatan, alat pemadam api, pertolongan cemas, dan cara membalut luka dalam 3 kalimat atau kurang. Dokumen tersebut menyarankan struktur organisasi bengkel yang efektif dengan ketua dan penolong ketua, serta menekankan pentingnya mematuhi peraturan keselamatan dan menggunakan peralatan perlindungan diri untuk mencegah
Dokumen tersebut membahas tentang Peralatan Perlindungan Diri (PPE) yang digunakan untuk melindungi pekerja dari bahaya di tempat kerja. Ia menjelaskan definisi PPE, jenis-jenis PPE yang umum digunakan seperti perlindungan kepala, mata, dan tangan, serta cara penggunaan, penjagaan, dan implikasi tidak menggunakan PPE.
Dokumen tersebut membahasakan program keselamatan bengkel untuk pelajar. Ia menyenaraikan objektif program, kandungan program seperti arahan keselamatan, jawatankuasa keselamatan, dan tanggungjawab guru untuk melaksanakan program keselamatan di bengkel sekolah.
PERANAN ERT / OKK & PERSEDIAAN LATIHAN FIRE DRILLMuhd Athir
MENERANGKAN SERBA SEDIKIT CONTOH PERANAN ERT SECARA RINGKAS DAN PERSEDIAAN AWAL SEBELUM MELAKUKAN LATIHAN KEBAKARAN DI SESEBUAH ORGANISASI. SEMOGA BERMANFAAT.
Dokumen ini membincangkan pengendalian bahan dan keselamatan di tapak pembinaan. Ia menjelaskan faktor-faktor yang menyumbang kepada kemalangan seperti kelemahan pihak pengurusan dan pekerja, serta keadaan tapak yang tidak selamat. Dokumen ini juga menerangkan langkah-langkah pencegahan kebakaran dan kaedah pengendalian bahan yang selamat bagi mengurangkan kemalangan di tapak pembinaan.
Dokumen tersebut membahas tentang rencana tindakan darurat yang mencakupi (1) tujuan rencana tersebut untuk memastikan evakuasi yang aman dan tertib selama darurat, (2) prosedur pencegahan, persiapan, tindakan, dan pemulihan, (3) tugas dan tanggung jawab pasukan respon darurat seperti pemadam kebakaran dan penyelamat, serta (4) lokasi berkumpul selama evakuasi.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang pengurusan organisasi bengkel, pengurusan keselamatan, alat pemadam api, pertolongan cemas, dan cara membalut luka dalam 3 kalimat atau kurang. Dokumen tersebut menyarankan struktur organisasi bengkel yang efektif dengan ketua dan penolong ketua, serta menekankan pentingnya mematuhi peraturan keselamatan dan menggunakan peralatan perlindungan diri untuk mencegah
Dokumen tersebut membahas tentang Peralatan Perlindungan Diri (PPE) yang digunakan untuk melindungi pekerja dari bahaya di tempat kerja. Ia menjelaskan definisi PPE, jenis-jenis PPE yang umum digunakan seperti perlindungan kepala, mata, dan tangan, serta cara penggunaan, penjagaan, dan implikasi tidak menggunakan PPE.
Dokumen tersebut membahasakan program keselamatan bengkel untuk pelajar. Ia menyenaraikan objektif program, kandungan program seperti arahan keselamatan, jawatankuasa keselamatan, dan tanggungjawab guru untuk melaksanakan program keselamatan di bengkel sekolah.
Sistem pencegahan kebakaran merupakan peralatan yang dipasang secara tetap untuk memberi amaran kebakaran secara otomatis. Terdapat dua jenis perlindungan yaitu aktif seperti detektor asap dan haba, serta pasif seperti tangga kebakaran. Sistem sprinkler dan hidran digunakan untuk memadamkan api, sementara pemadam api dan rencana tanggap darurat dipersiapkan untuk keselamatan.
Dokumen ini membahas cara menyenggara alat tangan di bengkel Kemahiran Hidup sekolah. Ia menjelaskan langkah-langkah untuk membersihkan, meminyak, dan menyimpan alat tangan agar selalu berada dalam keadaan baik dan mudah digunakan. Alat tangan perlu dibersihkan dari debu dan kotoran, dilindungi dengan minyak pelincir atau minyak gris, lalu disimpan dengan rapi di lemari khusus
Dokumen ini membahas tentang berbagai kaedah untuk mengangkat dan membawa pasien dalam situasi darurat. Terdapat penjelasan mengenai prinsip-prinsip dasar dan kaedah menggunakan usungan serta tanpa menggunakan usungan, seperti menarik, menopang, menggendong, mendukung, usungan bom, empat tangan, kerusi, bertiga, tangan bersilangan, dan selimut. Dokumen ini memberikan panduan lengkap tentang cara-cara yang
Dokumen tersebut memberikan pengenalan mengenai kikir sebagai alat tangan yang digunakan untuk memotong dan mengikir permukaan logam. Ia menjelaskan jenis dan klasifikasi kikir berdasarkan panjang, bentuk, jenis gigi serta cara penggunaannya. Dokumen ini juga menyoroti pentingnya teknik dan gaya yang betul dalam mengikir serta penjagaan kikir untuk menjamin keberkesanannya.
Bagus, terima kasih atas penjelasan lanjut mengenai peranan ambulans dan kakitangan dalam menguruskan bencana. Ini akan membantu dalam mengoptimumkan pengendalian mangsa.
Dokumen tersebut memberikan pengenalan mengenai langkah-langkah keselamatan, teknik, dan jenis-jenis kecacatan dalam proses kimpalan arka serta faktor-faktor yang mempengaruhinya."
Metode menguji kebocoran menggunakan larutan buih sabun, sumpitan halida, dan pengesan elektronik dijelaskan. Larutan buih sabun diletakkan pada sambungan yang disyaki bocor untuk mendeteksi gelembung. Sumpitan halida mendeteksi perubahan warna api dari hijau muda ke unggu ketika terkena bocor. Pengesan elektronik akan berbunyi jika terdeteksi bocoran bahan pendingin pada sistem.
Dokumen tersebut membahas tentang tandu PMR, termasuk pengertian, tujuan, manfaat, dan jenis-jenis tandu seperti tandu sepinal, sorong, lipat, dan darurat. Dokumen tersebut juga menjelaskan cara pembuatan tandu darurat yang sederhana menggunakan bahan-bahan yang tersedia seperti bambu, tali, dan pembalut.
Sistem pencegahan kebakaran merupakan peralatan yang dipasang secara tetap untuk memberi amaran kebakaran secara otomatis. Terdapat dua jenis perlindungan yaitu aktif seperti detektor asap dan haba, serta pasif seperti tangga kebakaran. Sistem sprinkler dan hidran digunakan untuk memadamkan api, sementara pemadam api dan rencana tanggap darurat dipersiapkan untuk keselamatan.
Dokumen ini membahas cara menyenggara alat tangan di bengkel Kemahiran Hidup sekolah. Ia menjelaskan langkah-langkah untuk membersihkan, meminyak, dan menyimpan alat tangan agar selalu berada dalam keadaan baik dan mudah digunakan. Alat tangan perlu dibersihkan dari debu dan kotoran, dilindungi dengan minyak pelincir atau minyak gris, lalu disimpan dengan rapi di lemari khusus
Dokumen ini membahas tentang berbagai kaedah untuk mengangkat dan membawa pasien dalam situasi darurat. Terdapat penjelasan mengenai prinsip-prinsip dasar dan kaedah menggunakan usungan serta tanpa menggunakan usungan, seperti menarik, menopang, menggendong, mendukung, usungan bom, empat tangan, kerusi, bertiga, tangan bersilangan, dan selimut. Dokumen ini memberikan panduan lengkap tentang cara-cara yang
Dokumen tersebut memberikan pengenalan mengenai kikir sebagai alat tangan yang digunakan untuk memotong dan mengikir permukaan logam. Ia menjelaskan jenis dan klasifikasi kikir berdasarkan panjang, bentuk, jenis gigi serta cara penggunaannya. Dokumen ini juga menyoroti pentingnya teknik dan gaya yang betul dalam mengikir serta penjagaan kikir untuk menjamin keberkesanannya.
Bagus, terima kasih atas penjelasan lanjut mengenai peranan ambulans dan kakitangan dalam menguruskan bencana. Ini akan membantu dalam mengoptimumkan pengendalian mangsa.
Dokumen tersebut memberikan pengenalan mengenai langkah-langkah keselamatan, teknik, dan jenis-jenis kecacatan dalam proses kimpalan arka serta faktor-faktor yang mempengaruhinya."
Metode menguji kebocoran menggunakan larutan buih sabun, sumpitan halida, dan pengesan elektronik dijelaskan. Larutan buih sabun diletakkan pada sambungan yang disyaki bocor untuk mendeteksi gelembung. Sumpitan halida mendeteksi perubahan warna api dari hijau muda ke unggu ketika terkena bocor. Pengesan elektronik akan berbunyi jika terdeteksi bocoran bahan pendingin pada sistem.
Dokumen tersebut membahas tentang tandu PMR, termasuk pengertian, tujuan, manfaat, dan jenis-jenis tandu seperti tandu sepinal, sorong, lipat, dan darurat. Dokumen tersebut juga menjelaskan cara pembuatan tandu darurat yang sederhana menggunakan bahan-bahan yang tersedia seperti bambu, tali, dan pembalut.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang pentingnya pengetahuan dan keterampilan pertolongan pertama pada keadaan darurat. Ia menjelaskan konsep dasar Pertolongan Pertama Pada Gawat Darurat (PPGD) dan langkah-langkah penting yang harus diambil, seperti mengamankan situasi, mendekati korban dengan hati-hati, memberikan pertolongan pertama, melindungi korban, menentukan cedera lainnya,
Dokumen tersebut membahas tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) yang merupakan upaya pertolongan sementara untuk korban kecelakaan sebelum mendapat pertolongan medis lebih lanjut. Dibahas pula tahapan memberikan P3K, teknik-tekniknya seperti pembalutan, bidai, dan evakuasi, serta kesalahan yang sering terjadi dalam memberikan P3K.
Dokumen ini memberikan panduan tentang cara-cara yang tepat untuk memindahkan mangsa kemalangan. Ia menjelaskan bahawa keputusan untuk memindahkan mangsa bergantung pada keadaan mangsa dan lokasi kemalangan, serta menekankan pentingnya pemeriksaan sebelum pemindahan. Dokumen ini juga menerangkan beberapa teknik pemindahan mangsa secara berseorangan, berdua, bertiga atau berempat mengikut keadaan kecederaan mang
Dokumen tersebut membahas tentang Pertolongan Pertama Pada Gawat Darurat (PPGD). Prinsip utama PPGD adalah menyelamatkan pasien dalam kondisi darurat dengan melakukan tindakan secepat mungkin karena waktu sangat berharga. Langkah-langkah dasar dalam PPGD adalah mengamati saluran napas, pernapasan dan sirkulasi pasien serta menangani masalah tersebut.
Triage adalah proses untuk menentukan prioritas pasien berdasarkan tingkat keparahan penyakit atau cedera dengan tujuan memastikan pasien ditangani secara tepat waktu menggunakan sumber daya tersedia. Dokumen ini menjelaskan prinsip dasar, tujuan, setting, dan beberapa metode triage seperti START, JumpSTART, dan skor Australasian Triage. Juga dijelaskan teknik-teknik evakuasi pasien dalam berbagai situasi.
Dokumen tersebut memberikan panduan tentang pengangkatan dan pemindahan pasien darurat. Terdapat penjelasan mengenai mekanik tubuh yang tepat untuk mengangkat pasien secara aman agar menghindari cedera pada penolong. Juga dijelaskan teknik-teknik pemindahan pasien darurat seperti tarikan baju, selimut, atau lengan untuk situasi darurat serta pemindahan dengan satu atau lebih penolong untuk kondisi yang stabil. Tu
Dokumen ini memberikan panduan tentang pengangkatan dan pemindahan pasien darurat. Terdapat beberapa teknik pemindahan yang dijelaskan, yaitu pemindahan emergensi untuk situasi darurat dan pemindahan non-emergensi untuk situasi yang tidak membahayakan. Dokumen ini juga menjelaskan mekanika tubuh yang tepat untuk mengangkat pasien secara aman serta faktor-faktor penting lainnya dalam proses pengangkatan dan pemindahan pasien.
Presentasi ini saya bawakan di muka seminar Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang diselenggarakan oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kota Yogyakarta, 29 Januari 2013. Semoga bermanfaat....!
METODE PERTOLONGAN DI AIR; AKBP DADANG DK-JAMBIWoro Handayani
Dokumen ini membahas metode pertolongan di air yang perlu dikuasai oleh personil kepolisian perairan. Metode ini meliputi 5 langkah yaitu reach, throw, row, go, dan tow/carry. Reach dan throw dilakukan dari darat, sedangkan row melibatkan penggunaan perahu. Go melibatkan penyelam yang berenang mendekati korban, sementara tow/carry melibatkan kontak langsung dengan korban. Dokumen ini juga menjelaskan ciri-ci
Dokumen tersebut membahas tentang evakuasi dan rujukan pasien darurat secara aman, yang mencakup prinsip-prinsip dasar pengangkatan dan pemindahan pasien, teknik-teknik evakuasi darurat dan non-darurat, serta peralatan yang diperlukan. Tujuannya adalah agar peserta mampu mensimulasikan cara evakuasi yang aman bagi pasien dan penolong.
Modul ini membahas tentang pemindahan atau evakuasi korban kecelakaan atau kedaruratan medis. Materi yang dibahas meliputi pertimbangan dan teknik pemindahan korban tanpa dan dengan peralatan, serta peralatan ambulans darat dan petugasnya. Tujuannya agar mahasiswa bidan mampu memberikan pertolongan pada korban kegawatdaruratan.
This document discusses fire extinguishers, including their purpose, types, classes of fires they can be used on, components, storage methods, contents, and how to operate them using the PASS method (Pull, Aim, Squeeze, Sweep). It describes several types of fire extinguishers like water, foam, dry chemical, carbon dioxide, and their uses. Safety guidelines around operating distance and direction of wind or movement are also summarized.
St. John's Hospital is preparing a demonstration of their new patient record system. The presentation will showcase the key features and capabilities of the software, including electronic medical records, billing, and scheduling. Administrators hope the demo will help physicians understand the benefits of digitizing patient charts to improve care and operational efficiency.
This document summarizes various cardiovascular disorders, medical emergencies, and their signs, symptoms, and management strategies. It discusses atherosclerosis, arteriosclerosis, angina pectoris, heart attacks, convulsions, epilepsy, strokes, diabetic emergencies like hypoglycemia and hyperglycemia. For each condition, it provides brief details on causes, signs and symptoms, and how to initially manage the casualty until medical help arrives.
This document discusses poisoning and its prevention and management. It defines poisoning as damage caused by substances entering the body through inhalation, ingestion, skin absorption or injection. Poisons can be industrial, household or cause food poisoning. Signs of poisoning include diarrhea, headache, fever and nausea. To manage poisoning, do not induce vomiting and seek help. Hypothermia and frostbite are also discussed, with hypothermia defined as a body temperature below 35°C caused by cold environments or wet clothing. Signs include shivering, pale skin and slowed pulse. Management involves warming the casualty and CPR if needed.
This document discusses burns and scalds, their causes, depth levels, signs and symptoms, and management. Burns can be caused by dry heat, electricity, friction, chemicals, extreme cold, or radiation. Scalds are burns caused by wet heat such as steam or hot liquids. Burns are classified as superficial, intermediate, or deep based on their depth and appearance. Superficial burns cause redness and swelling while intermediate burns add blisters. Deep burns result in pale, waxy skin that is pain-free. Management includes applying cold water for 10 minutes, removing constrictive items, covering with clean dressing but not using adhesive bandages or creams. If clothing catches fire, lay the person down and use water or a
The document discusses the nervous system and disorders of unconsciousness. It describes the main functions of the nervous system as controlling movement, body functions, and responsiveness. It then outlines the main parts of the nervous system including the brain, spinal cord, and nerves. The document defines unconsciousness as an interruption of normal brain activity and lists several potential causes including fainting, shock, head injury, and poisoning. It provides more details on fainting, including potential causes and signs/symptoms, and recommends management strategies like deep breathing and loosening tight clothing.
This document discusses various types of bone and soft tissue injuries. It describes fractures as breaks or cracks in bones, which can be closed (simple) or open (compound) fractures. The causes of fractures are direct force from impact or indirect force traveling through the body. Recognition of fractures involves symptoms like pain, tenderness, swelling, bruising and distortion near the injury site. Management of closed fractures is to prevent movement and support the casualty, while open fractures also require preventing blood loss. Dislocations force a bone from its normal position. Sprains and strains are soft tissue injuries to ligaments and muscles, respectively.
This document discusses disorders of the circulatory system. It defines wounds and classifies different types of wounds and their causes. It describes signs and symptoms of severe bleeding, including pale face and lips, cold clammy skin, dizziness, and rapid weak pulse. It discusses how to stop bleeding through direct pressure, elevation, and applying pressure to arteries. It lists causes of internal bleeding and symptoms of shock, including pale or grey skin, cold sweating, nausea, and rapid breathing. It outlines management of shock by finding the cause, laying the casualty down, keeping them warm, and monitoring vital signs before transporting to the hospital.
The document discusses respiratory system disorders and asphyxia. Asphyxia is caused by too little oxygen in the blood and tissues. Common causes of asphyxia include obstruction of the airway, suffocation, fluids or gases in the air passages, compression of the windpipe or chest, and seizures. Signs of asphyxia include rapid and noisy breathing, a red and puffy face, and difficulty speaking. To manage asphyxia, one should remove the casualty from the cause, open the airway to provide adequate air, start CPR if there is no breathing, and place the casualty in the recovery position once breathing is restored.
The respiratory system allows oxygen to pass from the air into the blood while expelling carbon dioxide. Air enters through the mouth or nose, passes down the throat, and divides into two branches before reaching small alveoli in the lungs where gas exchange occurs. The brain controls inspiration and expiration, with inhaled air containing 21% oxygen and exhaled air containing 16% oxygen and 4% carbon dioxide. An unconscious casualty's respiratory mechanism can be obstructed if the epiglottis does not function and the tongue falls back, blocking the airway. Signs of respiratory distress include noisy breathing which may be caused by objects on the head/face or around the neck. The first steps to take are opening the airway
Bandages and dressings are used to control bleeding, prevent infection, absorb discharge, avoid further injury, and maintain direct pressure. Bandages retain dressings and splints in position, prevent or reduce swelling, provide support for limbs and joints, and restrict movement to assist in lifting and carrying casualties easily. Signs that a bandage may be too tight include a blue tinge to fingers or toes, pallor of extremities, tingling or loss of sensation, coldness, and inability to move fingers or toes. Common bandages include arm slings, elevation slings, hand bandages for the palm and fist, and head and foot bandages.
CPR is an important part of the chain of survival for cardiac arrest victims and involves providing early access to care, early CPR, early defibrillation, and early advanced care. CPR consists of 30 chest compressions followed by 2 rescue breaths in a 5 cycle sequence until emergency services arrive or the victim recovers. It should be performed with enough depth, at least 5 cm for adults, and stopped when ambulance arrives, the first aider is exhausted, the casualty recovers, or another first aider takes over. An AED can also be used to provide an electric shock to restore a normal heart rhythm in ventricular fibrillation.
This document provides an overview of home nursing. Home nursing aims to promote health, assist recovery, and encourage independence for patients in their own homes. It describes the advantages of home nursing like lower costs and increased comfort. The nursing process involves assessment, diagnosis, outcome identification, planning, implementation, and evaluation. Nurses meet patients' physical, psychological, social, financial, and spiritual needs. Standard precautions like hand hygiene and PPE are used to prevent infections. Vital signs including temperature, pulse, respiration, and blood pressure are checked regularly to monitor patient condition. Pain is also assessed through character, onset, location, duration, severity, and aggravating/alleviating factors.
The document provides guidelines and information about first aid equipment and procedures:
- It lists common first aid supplies including medications, dressings, bandages, and other materials needed for treating wounds.
- It describes the uses and differences between common antiseptic medications like dettol liquid, savlon cream, and yellow solution.
- It outlines the steps for properly washing, sterilizing, and dressing wounds which involves cleaning the area, applying antiseptic or cream, and securing dressings.
The circulatory system comprises the heart and network of blood vessels. It circulates blood throughout the body to supply oxygen, distribute heat, transport nutrients, and collect waste.
The heart lies in the chest cavity between the lungs. It is a muscular, double pump divided into left and right sides. Factors like exercise, fever, stress, alcohol, and bleeding can increase heart rate. Average heart rates are 60-80 beats per minute for adults, 80-100 for children, and 100-120 for infants.
The main types of blood vessels are arteries, which carry oxygenated blood away from the heart; capillaries, which exchange fluids and gases; and veins, which return deoxygenated blood
This document provides information on common injuries, first aid treatments, wound care procedures, causes and treatment of fainting, safe lifting techniques, and recommended methods for moving injured persons with the number of first aiders required. It describes injuries such as muscle cramps, sprains/strains, nosebleeds, and abrasions. It also lists RICE as the treatment for injuries and provides wound care steps including using gloves, cleaning with antiseptic, and applying gauze and bandages. Causes of fainting mentioned include lack of food, heat, and dehydration.
The human body has 206 bones that provide structure, protection, and movement. The skeleton includes the skull, vertebral column, ribs, breastbone, and appendages. There are 28 bones in the skull, 33 vertebrae in the spine, 12 pairs of ribs, and over 120 bones in the upper and lower appendages. Joints like the ball-and-socket shoulder and hip joints allow movement, while immovable joints like those in the skull and pelvis provide structure. Muscles enable movement, posture, and heat production. Voluntary muscles are under control for coordinated movement, while involuntary muscles in vital organs work constantly.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
5. Penyelamat perlu mempunyai kesabaran dan
hendaklah mempunyai pengetahuan yang
luas dari segi praktikal mahupun teori. tanpa
pengetahuan boleh membahayakan mangsa
ataupun diri sendiri. Untuk menjamin
penyelamatan yang berkesan, latihan
hendaklah sentiasa diadakan dengan agensi-
agensi yang bertauliah.
10. KAEDAH-KAEDAH MENYELAMAT TERBAHAGI
KEPADA 2 IAITU:-
a) Tanpa menggunakan peralatan
b) Dengan menggunakan peralatan
a) TANPA MENGGUNAKAN PERALATAN
Teknik ini dijalankan tanpa bantuan peralatan lain ianya hanya
menggunakan daya usaha penyelamat sahaja dan terbahagi kepada
beberapa kaedah;
i) 1 orang penyelamat
ii) 2 orang penyelamat
iii) 3 orang penyelamat
iv) 6 orang penyelamat
11. 1) 1 orang penyelamat
Teknik ini hanya memerlukan seorang penyelamat
sahaja dalam melaksanakan tugas menyelamat dan
teknik-tekniknya adalah seperti berikut:-
i) One rescuer assist
ii) Piggy-back carry
iii) Front piggy-back carry
iv) Darling carry / Crandle Carry ( buaian)
v) Fireman’s lift / Fireman’s carry
13. 1) SATU ORANG PENYELAMAT
1) One Rescuer Assist
Untuk membawa mangsa yang
cedera di bahagian sebelah kaki.
Perhatian ;
Kaki yang cedera hendaklah
ditinggikan sedikit semasa
membawa.
14. ii) DARLING CARRY /
CRADLE CARRY
Untuk membawa mangsa
seperti berikut:-
Pengsan
Orang tua
Kanak-kanak
Lumpuh
Perhatian;
Jangan bawa mangsa dengan
cara ini, sekiranya mangsa
cedera di pinggang.
16. iv) Piggy Back Carry
Untuk mengangkat mangsa-
mangsa seperti berikut:-
Budak kecil
Lumpuh di bahagian kaki
Cedera di bahagian kaki
Buta
Orang tua yang tak boleh
berjalan.
18. v) Front Piggy -Back
Carry
Mangsa mestilah sedar dan
tidak mengalami kecederaan
patah yang teruk.Untuk
mengangkat mangsa-mangsa
seperti berikut:-
Budak kecil
Buta
19. vi) SHOULDER DRAG
Bagi mengangkat mangsa yang
berikut
Berat.
Pengsan
Lumpuh
Cedera di kaki
Perhatian!
Sekiranya lantai kasar jangan
mengheret mangsa cara ini.
20. Vii) CLOTHES DRAG
Bagi mengangkat mangsa yang
berikut
Berat.
Pengsan
Lumpuh
Cedera di kaki
Perhatian!
Sekiranya lantai kasar jangan
mengheret mangsa cara ini.
21. viii) FOOT DRAG
Tarik mangsa dari kaki dengan
cara mengundur ke belakang.
Sesuai Bagi mengangkat mangsa
yang berikut
kurus
Pengsan
Lumpuh
Perhatian!
Sekiranya lantai kasar jangan
mengheret mangsa cara ini.
22. x) ARM LIFT
Untuk mengangkat mangsa
seperti berikut:-
Cedera di bahagian kaki
Lemah bahagian kaki
Pengsan
Perhatian!
Jangan gunakan cara ini
untuk orang yang patah
tangan dan pinggang
23. ix) CRAWL METHOD / FIREMAN’S DRAG
Untuk menyelamatkan mangsa yang pengsan atau cedera
di tempat yang sempit seperti lubang bawah tanah yang
mana penyelamat tidak boleh berdiri.
24. iix) DOWN STAIRS METHOD
Untuk menyelamatkan mangsa di
bangunan yang tinggi ke bawah
melalui tangga.
Perhatian !
Cara ini boleh digunakan
sekiranya kita tidak boleh buat
cara-cara yang lain kerana mangsa
terlebih berat dari penyelamat.
26. 2) 2 orang penyelamat
Teknik ini memerlukan 2 orang penyelamat di
dalam menjalankan tugas-tugas menyelamat dan
teknik-tekniknya adalah seperti berikut:-
i) Two-man assist
ii) Two rescuer assist
iii) Two-handed seats
iv) Tree-handed seats
v) Four-handed seats
vi) Two-Extremities carry
vii) Chair method / carry
27. i) TWO MAN ASSIST
Untuk membawa mangsa yang
cedera di bahagian kaki
2) DUA ORANG PENYELAMAT
29. ii) TWO HANDLE SEAT
Untuk mengangkat mangsa
seperti berikut:-
Cedera bahagian kaki
Orang tua tak boleh berjalan
Lumpuh
Perhatian !
Jangan gunakan cara ini bagi
orang yang patah pinggang.
32. 3) 3 Orang Penyelamat
1.Three Man Lift
2.Thee Man Hammock Carry
Cara mengangkat mangsa yang mengalami
kecederaan tulang belakang
4) 6 Orang Penyelamat
1.Six Man Lift And Carry
Cara mengangkat mangsa yang mengalami
kecederaan tulang belakang
33. B) MENGGUNAKAN PERALATAN
Menyelamat menggunakan peralatan adalah adalah satu
kaedah di mana penyelamat mendapat / menggunakan
bantuan peralatan untuk memindahkan mangsa dari
tempat kejadian atau kemalangan ke tempat yang
selamat. Antara peralatan yang digunakan untuk
membantu penyelaamat ialah:-
i) Stretcher
ii) Kerusi
iii) Blanket
34. iv) Cadar
v) Bed trolley
vi) Hose
vii) Tali
Semua kaedah ini memerlukan kreativiti anggota
penyelamat untuk memilih kaedah yang sesuai semasa
membuat kerja-kerja menyelamat.
Ia juga bergantung kepada tempat kejadian, keadaan
mangsa, masa dan jumlah anggota penyelamat yang
ada.