SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
Download to read offline
Sikap Publik terhadap RUU TPKS
& Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
tentang Pencegahan
Kekerasan Seksual di Kampus
Temuan Survei Nasional:
Updated 5-7 Januari 2022
Jl. TeukuCikditiro II,No3 Gondangdia,Jakarta Pusat,10350
kontak@saifulmujani.com | www.saifulmujani.com
Latar Belakang
• Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sedang membahas Rancangan Undang-
Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (RUU TPKS). RUU ini dibuat
untuk melindungi warga dari ancaman atau kejahatan kekerasan seksual.
• Sejalan dengan itu, Kementerian Pendidikan, Riset, Kebudayaan, dan
Teknologi menerbitkan Peraturan Menteri (Permendikbud) tentang
pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di perguruan tinggi.
• Ada yang menginginkan agar RUU TPKS segera disahkan menjadi Undang-
Undang, namun ada juga yang tidak atau belum mendukung karena
sejumlah pertimbangan. Begitupun dengan Permendikbud, ada pro dan
kontra.
• Bagaimana publik pada umumnya menilai RUU TPKS dan Permendikbud
tersebut? Seberapa banyak warga yang tahu? Dari yang tahu, seberapa
banyak yang mendukung atau menolak?
• Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut SMRC melakukan survei
nasional dan diupdate terakhir pada 8-16 Desember 2021 melalui survei
tatap muka dan pada 5-7 Januari 2022 melalui survei telepon.
2
Metodologi Survei Tatap Muka
• Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya
hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah Berusia
17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
• Dari populasi itu dipilih secara random (multistage random sampling)
2420 responden. Response rate (responden yang dapat diwawancarai
secara valid) sebesar 2062 atau 85%. Sebanyak 2062 responden ini
yang dianalisis. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut
diperkirakan sebesar ± 2,2% pada tingkat kepercayaan 95% (asumsi
simple random sampling).
• Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara
yang telah dilatih.
• Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random
sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali
mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control
tidak ditemukan kesalahan berarti.
• Waktu wawancara lapangan dalam survei terakhir 8 - 16 Desember
2021.
3
Populasi desa/kelurahan
tingkat Nasional
Desa/kelurahan di tingkat
Dapil dipilih secara random dengan jumlah
proporsional
Di masing-masing RT/Lingkungan
dipilih secara random dua KK
Di KK terpilih dipilih secara random
Satu orang yang punya hak pilih
laki-laki/perempuan
Ds 1 … Ds n
Dapil 1
Ds 1 … Ds m
Dapil k
… …
RT1 RT2 RT3 …. RT5
KK1 KK2
Laki-laki Perempuan
Di setiap desa/kelurahan dipilih sebanyak 5
RT dengan cara random
Flow chart penarikan sampel
survei tatap muka
4
Metodologi Survei Telepon
• Untuk mengetahui perkembangan isu mutakhir, survei
telepon dilakukan dengan memilih sampel secara acak dari
database responden survei nasional tatap muka yang telah
dilakukan SMRC.
• Sampel survei dengan telpon ini hanya untuk responden
yang memiliki telepon/cellphone, sebesar 72% dari
populasi nasional.
• Sampel sebanyak 1249 responden dipilih secara acak
dengan jumlah proporsional menurut provinsi untuk
mewakili pemilih nasional. Margin of error survei
diperkirakan +/-2.8% pada tingkat kepercayaan 95%,
asumsi simple random sampling.
• Wawancara dengan responden dilakukan pada 5 – 7 Januari
2022.
5
Validasi Sampel
7
PROFIL DEMOGRAFI RESPONDEN
Survei Nasional Desember 2021
KATEGORI SAMPEL POPULASI KATEGORI SAMPEL POPULASI
Laki-laki 50.0 50.0 Islam 87.3 87.3
Perempuan 50.0 50.0 Protestan/Katolik 9.9 9.8
Lainnya 2.8 3.0
Pedesaan 50.1 50.2
Perkotaan 49.9 49.8 Jawa 41.0 40.2
Sunda 15.7 15.5
<= 20 tahun 10.3 10.3 Batak 3.5 3.6
21-25 tahun 12.4 12.5 Madura 3.1 3.0
26-30 tahun 13.4 13.5 Betawi 2.9 2.9
31-35 tahun 12.0 12.0 Bugis 2.6 2.7
36-40 tahun 11.6 11.6 Minang 2.6 2.7
41-45 tahun 9.8 9.8 Lainnya 28.5 29.4
46-50 tahun 8.6 8.6
51-55 tahun 6.6 6.6
56-60 tahun 5.1 5.1
> 60 tahun 10.1 10.1
ETNIS
AGAMA
GENDER
DESA-KOTA
USIA
PROFIL DEMOGRAFI RESPONDEN
8
Survei Nasional Desember 2021
KATEGORI SAMPEL POPULASI KATEGORI SAMPEL POPULASI
Aceh 1.8 1.8 NTB 1.9 1.9
Sumatera Utara 5.1 5.1 NTT 1.8 1.8
Sumatera Barat 1.9 1.9 Kalimantan Barat 1.9 1.9
Riau 2.0 2.0 Kalimantan Tengah 0.9 0.9
Jambi 1.3 1.3 Kalimantan Selatan 1.5 1.5
Sumatera Selatan 3.1 3.1 Kalimantan Timur 1.3 1.3
Bengkulu 0.7 0.7 Kalimantan Utara 0.2 0.2
Lampung 3.2 3.2 Sulawesi Utara 1.0 1.0
Bangka Belitung 0.5 0.5 Sulawesi Tengah 1.0 1.0
Kepulauan Riau 0.6 0.6 Sulawesi Selatan 3.2 3.2
DKI Jakarta 4.1 4.1 Sulawesi Tenggara 0.9 0.9
Jawa Barat 17.4 17.4 Gorontalo 0.4 0.4
Jawa Tengah 14.6 14.6 Sulawesi Barat 0.5 0.5
DI Yogyakarta 1.4 1.4 Maluku 0.7 0.7
Jawa Timur 16.2 16.2 Maluku Utara 0.4 0.4
Banten 4.3 4.3 Papua Barat 0.4 0.4
Bali 1.6 1.6 Papua 1.9 1.9
PROVINSI PROVINSI
RUU Tindak Pidana Kekerasan
Seksual (TPKS)
Tahu atau pernah dengar RUU TPKS?
10
Apakah Bapak/Ibu tahu atau pernah dengar berita tentang penyusunan RUU Tindak Pidana
Kekerasan Seksual (TPKS)? … (%)
Dalam survei terakhir 5-7 Januari 2022, ada 39% warga yang tahu penyusunan
RUU TPKS. Awareness ini naik dibanding survei Maret 2021, sebanyak 24%.
Survei Nasional 5-7 Januari 2022
24
76
36
64
39
61
0
20
40
60
80
Ya Tidak
Mar'21 Mei'21 5-7 Jan'22
NOTE: Maret 2021 dan Mei 2021 survei tatap muka, Januari 2022 survei telepon.
...Lanjutan: Jika tahu atau pernah dengar, setuju
dengan adanya UU TPKS?
11
Kalau tahu, apakah Ibu/Bapak setuju atau tidak dengan adanya Undang-undang tersebut? ... (%)
Base: yang tahu RUU TPKS
Di antara yang tahu atau pernah dengar RUU TPKS, dalam survei terakhir 5-7 Januari 2022
mayoritas warga (60%) setuju dengan adanya UU tersebut. Dukungan yang mayoritas
terhadap adanya UU tersebut konsisten sejak Maret 2021.
Survei Nasional 5-7 Januari 2022
57
38
4
64
30
5
60
36
5
0
20
40
60
80
Setuju Tidak setuju TT/TJ
Mar'21 Mei'21 5-7 Jan'22
NOTE:
1) Maret 2021 dan Mei 2021 survei tatap muka, Januari 2022 survei telepon.
2) Jumlah tampak tidak 100% karena pembulatan.
…Lanjutan: Jika Tahu RUU TPKS, Setuju atau Tidak
dengan Permintaan Presiden untuk Segera Disahkan
Di bulan Januari 2022 ini, Presiden Jokowi meminta agar RUU TPKS tersebut segera
disahkan. Apakah Ibu/Bapak setuju atau tidak setuju dengan permintaan presiden
Jokowi tersebut? … (%)
Base: responden yang tahu RUU TPKS
Dari 39% yang tahu RUU TPKS, mayoritas (65%) setuju dengan permintaan presiden Jokowi
agar RUU TPKS tersebut segera disahkan.
12
65
21
14
0
20
40
60
80
100
Setuju Tidak setuju TT/TJ
Survei Nasional 5-7 Januari 2022
NOTE: Januari 2022 survei telepon.
Permendikbud
Permendikbud Tentang Pencegahan dan
Penanganan Kekerasan Seksual
14
Survei Nasional Desember 2021
Apakah Ibu/Bapak tahu atau pernah
mendengar tentang Peraturan Menteri
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
atau Permendikbud Nomor 30 Tahun 2021
Tentang Pencegahan dan Penanganan
Kekerasan Seksual (PPKS) di Lingkungan
Perguruan Tinggi? … (%)
Jika tahu, Apakah Ibu/Bapak sangat mendukung,
mendukung, tidak mendukung atau sangat tidak
mendukung dengan Permendikbud Nomor 30 Tahun
2021 tersebut? ... (%)
Pada Desember 2021, ada 33% warga yang tahu Permendikbud Nomor 30 Tahun 2021
Tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) di Lingkungan Perguruan
Tinggi. Dari yang tahu, mayoritas 92% mendukung/sangat mendukung permendikbud
tersebut.
YA?
33
67
0
20
40
60
80
Ya Tidak
47 45
6
1 1
0
20
40
60
80
100
Sangat
mendukung
Mendukung Tidak
mendukung
Sangat tidak
mendukung
TT/TJ
Jika Tahu, Permendikbud Membenarkan Zina
atau Upaya Melindungi Korban?
15
Dari 33% yang tahu permendikbud, mayoritas (83%) warga menilai permendikbud tersebut
tidak membenarkan perzinahan melainkan upaya melindungi korban dari
kekerasan/pemaksaan untuk melakukan hubungan seks; sementara yang menilai
permendikbud dapat membenarkan perzinahan 10%, dan yang tidak tahu/tidak menjawab
7%.
Survei Nasional Desember 2021
Dalam masyarakat ada dua pendapat tentang Permendikbud Nomor 30 Tahun 2021. Pendapat pertama
mengatakan permendikbud tersebut dapat membenarkan perzinahan. Pendapat kedua mengatakan
permendikbud tersebut tidak membenarkan perzinahan melainkan upaya melindungi korban dari
kekerasan/pemaksaan untuk melakukan hubungan seks. Pendapat mana yang lebih Ibu/Bapak setujui? ... (%)
Base: responden yang tahu permendikbud No 30
10
83
7
0
20
40
60
80
100
Permendikbud Nomor 30 Tahun 2021
dapat membenarkan perzinahan
Permendikbud Nomor 30 Tahun 2021
tidak membenarkan perzinahan
melainkan upaya melindungi korban
dari kekerasan/pemaksaan untuk
melakukan hubungan seks
TT/TJ
Sikap terhadap RUU TPKS dan
Permendikbud menurut Berbagai
Kelompok Masyarakat
17
Sikap terhadap RUU TPKS dan Permendikbud
menurut Massa Pemilih Partai
Survei Nasional Desember 2021
• Di antara yang tahu, mayoritas (lebih dari 50%) dari massa pemilih PKB, Gerindra, PDIP, Golkar, NasDem, PPP, dan
PAN setuju dengan adanya UU TPKS; dukungan dari massa pemilih PKS dan Demokrat paling rendah (37%).
• Di antara yang tahu, setiap massa pemilih partai hampir semuanya mendukung Permendikbud tentang pencegahan
kekerasan seksual di kampus, dan mayoritas menilai Permendikbud tersebut tidak membenarkan perzinahan melainkan
upaya melindungi korban dari kekerasan seksual.
Ya Tidak Setuju
Tidak
setuju TT/TJ Ya Tidak
Menduku
ng/
sangat
menduku
ng
Tidak/san
gat tidak
menduku
ng TT/TJ
Permendi
kbud bisa
membern
arkan
perzihana
Permendikbud
tidak
membenarkan
perzinahan
melainkan upaya
melindungi korban
kekerasan seksual TT/TJ
PKB 8.4 28 72 84 16 0 25 75 98 2 0 10 82 8
Gerindra 10.8 38 62 71 27 2 38 62 92 8 0 11 88 2
PDIP 25.2 38 62 71 24 5 33 67 94 5 1 10 82 8
Golkar 11.2 34 66 54 33 13 33 67 92 6 2 3 85 12
Nasdem 3.4 38 62 73 11 16 34 66 98 2 0 2 98 0
PKS 5.1 38 62 37 63 0 49 51 78 22 0 25 74 1
PPP 2.7 30 70 51 49 0 42 58 97 0 3 5 84 12
PAN 1.8 26 74 100 0 0 29 71 93 7 0 32 68 0
Demokrat 6.2 38 62 37 51 11 35 65 82 16 1 12 83 5
Lainnya 4.4 44 56 42 45 13 39 61 98 2 0 15 79 7
TT/TJ 20.9 34 66 67 30 3 28 72 93 5 2 9 81 10
MASSA PEMILIH PARTAI
Base
JIKA TAHU, MENDUKUNG
PERMENDIKBUD TERSEBUT?
PERMENDIKBUD BISA MEMBENARKAN
PERZINAHAN? (BASE: YANG TAHU
PERMENDIKBUD)
RUU TPKS PERMENDIKBUD TENTANG PENCEGAHAAN KEKERASAN SEKSUAL DI KAMPUS
TAHU RUU TPKS?
JIKA TAHU, SETUJU ADANYA
UU TPKS?
TAHU
PERMENDIKBUD
PENCEGAHAN
KEKERASAN
SEKSUAL DI
KAMPUS?
18
Survei Nasional Desember 2021
Ya Tidak Setuju
Tidak
setuju TT/TJ Ya Tidak
Menduku
ng/
sangat
menduku
ng
Tidak/san
gat tidak
menduku
ng TT/TJ
Permendi
kbud bisa
membern
arkan
perzihana
Permendikbud
tidak
membenarkan
perzinahan
melainkan upaya
melindungi korban
kekerasan seksual TT/TJ
Laki-laki 50.0 36 64 66 29 4 32 68 90 9 1 11 82 7
Perempuan 50.0 35 65 63 31 6 34 66 94 5 1 10 83 7
Pedesaan 50.1 28 72 62 35 3 27 73 91 8 1 12 79 9
Perkotaan 49.9 43 57 66 27 7 39 61 93 6 1 10 85 5
<=25 tahun 22.7 32 68 71 26 3 41 59 95 5 1 10 80 11
26-40 tahun 37.0 38 62 58 33 9 36 64 92 8 1 11 85 4
41-55 tahun 25.1 37 63 66 28 5 27 73 93 6 1 9 82 8
>55 tahun 15.2 34 66 68 30 1 24 76 86 11 2 13 84 3
Base
JIKA TAHU, MENDUKUNG
PERMENDIKBUD TERSEBUT?
PERMENDIKBUD BISA MEMBENARKAN
PERZINAHAN? (BASE: YANG TAHU
PERMENDIKBUD)
RUU TPKS PERMENDIKBUD TENTANG PENCEGAHAAN KEKERASAN SEKSUAL DI KAMPUS
TAHU RUU TPKS?
JIKA TAHU, SETUJU ADANYA
UU TPKS?
TAHU
PERMENDIKBUD
PENCEGAHAN
KEKERASAN
SEKSUAL DI
KAMPUS?
GENDER
DESA-KOTA
UMUR
Sikap terhadap RUU TPKS dan Permendikbud
menurut Demografi
Di antara yang tahu, mayoritas warga dari setiap kelompok gender, desa-kota, dan usia mendukung adanya UU TPKS dan
Permendikbud, dan mayoritas menilai Permendikbud tersebut tidak membenarkan perzinahan melainkan upaya melindungi
korban dari kekerasan seksual.
19
Survei Nasional Desember 2021
Ya Tidak Setuju
Tidak
setuju TT/TJ Ya Tidak
Menduku
ng/
sangat
menduku
ng
Tidak/san
gat tidak
menduku
ng TT/TJ
Permendi
kbud bisa
membern
arkan
perzihana
Permendikbud
tidak
membenarkan
perzinahan
melainkan upaya
melindungi korban
kekerasan seksual TT/TJ
<= SD 29.9 25 75 69 27 3 17 83 91 7 3 11 78 11
SLTP 21.5 36 64 66 29 4 31 69 93 6 0 8 85 7
SLTA 37.3 36 64 58 34 8 41 59 92 7 1 10 84 6
PT 11.3 62 38 70 27 3 54 46 92 8 1 13 82 6
< 1 juta 36.7 24 76 66 29 5 27 73 94 6 0 14 81 6
1 - < 2 juta 32.4 34 66 69 27 3 31 69 88 9 2 10 82 8
=> 2 juta 30.9 45 55 61 33 7 45 55 93 6 1 9 85 6
Islam 87.3 36 64 61 33 5 34 66 92 7 1 11 81 8
Lainnya 12.7 31 69 89 4 7 30 70 96 4 0 4 96 0
Base
JIKA TAHU, MENDUKUNG
PERMENDIKBUD TERSEBUT?
PERMENDIKBUD BISA MEMBENARKAN
PERZINAHAN? (BASE: YANG TAHU
PERMENDIKBUD)
RUU TPKS PERMENDIKBUD TENTANG PENCEGAHAAN KEKERASAN SEKSUAL DI KAMPUS
TAHU RUU TPKS?
JIKA TAHU, SETUJU ADANYA
UU TPKS?
TAHU
PERMENDIKBUD
PENCEGAHAN
KEKERASAN
SEKSUAL DI
KAMPUS?
AGAMA
PENDIDIKAN
PENDAPATAN
Sikap terhadap RUU TPKS dan Permendikbud
menurut Demografi
Di antara yang tahu, mayoritas warga dari setiap kelompok pendidikan, pendapatan, dan agam mendukung adanya UU
TPKS dan Permendikbud, dan mayoritas menilai Permendikbud tersebut tidak membenarkan perzinahan melainkan upaya
melindungi korban dari kekerasan seksual.
20
Survei Nasional Desember 2021
Ya Tidak Setuju
Tidak
setuju TT/TJ Ya Tidak
Menduku
ng/
sangat
menduku
ng
Tidak/san
gat tidak
menduku
ng TT/TJ
Permendi
kbud bisa
membern
arkan
perzihana
Permendikbud
tidak
membenarkan
perzinahan
melainkan upaya
melindungi korban
kekerasan seksual TT/TJ
SUMATERA 20.4 36 64 66 32 1 36 64 90 8 2 15 73 12
DKI+BANTEN 8.3 51 49 55 29 16 35 65 88 12 0 11 89 0
JABAR 17.4 32 68 53 39 8 30 70 93 6 1 6 87 7
JATENG+DIY 16.1 41 59 72 25 3 41 59 92 7 0 10 82 8
JATIM 16.2 32 68 49 47 4 27 73 94 6 0 11 84 4
LAINNYA 21.6 31 69 79 16 5 30 70 94 5 1 8 86 5
WILAYAH
Base
JIKA TAHU, MENDUKUNG
PERMENDIKBUD TERSEBUT?
PERMENDIKBUD BISA MEMBENARKAN
PERZINAHAN? (BASE: YANG TAHU
PERMENDIKBUD)
RUU TPKS PERMENDIKBUD TENTANG PENCEGAHAAN KEKERASAN SEKSUAL DI KAMPUS
TAHU RUU TPKS?
JIKA TAHU, SETUJU ADANYA
UU TPKS?
TAHU
PERMENDIKBUD
PENCEGAHAN
KEKERASAN
SEKSUAL DI
KAMPUS?
Sikap terhadap RUU TPKS dan Permendikbud
menurut Demografi
Di antara yang tahu, mayoritas warga dari hampir semua wilayah mendukung adanya UU TPKS dan Permendikbud, dan
mayoritas menilai Permendikbud tersebut tidak membenarkan perzinahan melainkan upaya melindungi korban dari
kekerasan seksual.
KESIMPULAN
Kesimpulan
 Dalam survei 5-7 Januari 2022, ada 39%
warga yang tahu atau pernah dengar
Rancangan Undang-Undang Tindak Pidana
Kekerasan Seksual (RUU TPKS).
 Dari yang tahu, mayoritas (60%) setuju
dengan adanya Undang-undang tersebut.
 Dukungan yang mayoritas terhadap adanya
UU tersebut konsisten sejak Maret 2021.
22
Kesimpulan
 Sejalan dengan itu, di antara yang tahu RUU
TPKS, mayoritas (65%) setuju dengan
permintaan presiden Jokowi agar RUU
tersebut segera disahkan. Yang tidak setuju
21%, dan yang tidak punya sikap 14%.
23
Kesimpulan
 Dalam survei Desember 2021 ada 33%
warga yang tahu Permendikbud tentang
pencegahan kekerasan seksual di
lingkungan perguruan tinggi.
 Dari yang tahu, hampir semua (92%)
mendukung permendikbud tersebut. Yang
tidak mendukung hanya 7%, dan yang tidak
punya sikap 1%.
24
Kesimpulan
 Di antara yang tahu, mayoritas warga (83%)
menilai Permendikbud tersebut tidak
membenarkan perzinahan melainkan upaya
melindungi korban dari kekerasan seksual.
Yang menilai permendikbud dapat
membenarkan perzinahan 10%, dan yang
tidak tahu/tidak menjawab 7%.
25
Kesimpulan
 Dukungan kepada RUU TPKS dan Permendikbud
tentang pencegahan dan penanganan kekerasan
seksual cukup merata di setiap kelompok
masyarakat.
 Dari sisi massa pemilih partai, di antara yang tahu,
mayoritas (lebih dari 50%) dari massa pemilih PKB,
Gerindra, PDIP, Golkar, NasDem, PPP, dan PAN
setuju dengan adanya UU TPKS; dukungan dari
massa pemilih PKS dan Demokrat paling rendah
(37%).
26
Kesimpulan
 Di antara yang tahu, massa setiap pemilih partai
hampir semuanya (78-98%) mendukung
Permendikbud tersebut, dan mayoritas (74-98%)
menilai Permendikbud tersebut tidak
membenarkan perzinahan melainkan upaya
melindungi korban dari kekerasan seksual.
27
Kesimpulan
 Dukungan terhadap RUU TPKS dan Permendikbud
juga mayoritas di hampir semua lapisan demografi
dan wilayah.
 Publik pada umumnya menilai positif dan
mendukung RUU TPKS serta Permendikbud tentang
pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di
kampus.
 Ini modal yang penting bagi DPR dan Pemerintah
untuk dapat mengesahkan RUU TPKS menjadi UU.
28
 Dilihat dari opini publik nasional pada umumnya
dua kebijakan terkait dengan kekerasan seksual
tersebut tidak menimbulkan resistensi. Sebaliknya,
kedua kebijakan tersebut mendapatkan dukungan
publik.
 Kalaupun ada opini negatif di tingkat elite dan
massa sebagaimana muncul di berbagai media
maka opini tersebut tidak mewakili opini publik
nasional.
 Opini negatif yang relatif sedikit itu wajar dalam
sebuah masyarakat yang majemuk dan bebas
untuk menyatakan pendapat.
Kesimpulan
29
Terima Kasih

More Related Content

Similar to Final update bahan rilis ruu pks

RILIS-INDIKATOR-JAWA-TIMUR-01-FEBRUARI-2024.pdf
RILIS-INDIKATOR-JAWA-TIMUR-01-FEBRUARI-2024.pdfRILIS-INDIKATOR-JAWA-TIMUR-01-FEBRUARI-2024.pdf
RILIS-INDIKATOR-JAWA-TIMUR-01-FEBRUARI-2024.pdf
DartoSuprobo1
 
bahan-rilis-surtel-2-5-mei-elektabilitas-capres-pada-pemilih-kritis.pdf
bahan-rilis-surtel-2-5-mei-elektabilitas-capres-pada-pemilih-kritis.pdfbahan-rilis-surtel-2-5-mei-elektabilitas-capres-pada-pemilih-kritis.pdf
bahan-rilis-surtel-2-5-mei-elektabilitas-capres-pada-pemilih-kritis.pdf
gregoriusprasetyoadh
 

Similar to Final update bahan rilis ruu pks (20)

Rilis Kebangkitan PKI
Rilis Kebangkitan PKIRilis Kebangkitan PKI
Rilis Kebangkitan PKI
 
DISEMINASI LSI - SOLO 15 JUNI 2023.pdf
DISEMINASI LSI - SOLO 15 JUNI 2023.pdfDISEMINASI LSI - SOLO 15 JUNI 2023.pdf
DISEMINASI LSI - SOLO 15 JUNI 2023.pdf
 
RILIS-INDIKATOR-JAWA-TIMUR-01-FEBRUARI-2024.pdf
RILIS-INDIKATOR-JAWA-TIMUR-01-FEBRUARI-2024.pdfRILIS-INDIKATOR-JAWA-TIMUR-01-FEBRUARI-2024.pdf
RILIS-INDIKATOR-JAWA-TIMUR-01-FEBRUARI-2024.pdf
 
Asesmen Publik Tentang Pendidikan Online di Masa Covid-19
Asesmen Publik Tentang Pendidikan Online di Masa Covid-19Asesmen Publik Tentang Pendidikan Online di Masa Covid-19
Asesmen Publik Tentang Pendidikan Online di Masa Covid-19
 
Rilis Survei LSI "Pro-Kontra Pilkada Langsung"
Rilis Survei LSI "Pro-Kontra Pilkada Langsung"Rilis Survei LSI "Pro-Kontra Pilkada Langsung"
Rilis Survei LSI "Pro-Kontra Pilkada Langsung"
 
Rilis Survei Indikator 19 Juni 2022
Rilis Survei Indikator 19 Juni 2022Rilis Survei Indikator 19 Juni 2022
Rilis Survei Indikator 19 Juni 2022
 
Survei SMRC: Keyakinan Publik Atas Pemerintahan Jokowi, Tinggi
Survei SMRC: Keyakinan Publik Atas Pemerintahan Jokowi, TinggiSurvei SMRC: Keyakinan Publik Atas Pemerintahan Jokowi, Tinggi
Survei SMRC: Keyakinan Publik Atas Pemerintahan Jokowi, Tinggi
 
Rilis Survei Nasional SMRC: Menjadi Lebih Presidensial di 2016
Rilis Survei Nasional SMRC: Menjadi Lebih Presidensial di 2016Rilis Survei Nasional SMRC: Menjadi Lebih Presidensial di 2016
Rilis Survei Nasional SMRC: Menjadi Lebih Presidensial di 2016
 
Visi Misi Hery Wadu For NTT Hebat
Visi Misi Hery Wadu For NTT HebatVisi Misi Hery Wadu For NTT Hebat
Visi Misi Hery Wadu For NTT Hebat
 
Stop pronografi
Stop pronografiStop pronografi
Stop pronografi
 
Rilis smrc juli 2014 post election
Rilis smrc juli 2014 post electionRilis smrc juli 2014 post election
Rilis smrc juli 2014 post election
 
bahan-rilis-surtel-2-5-mei-elektabilitas-capres-pada-pemilih-kritis.pdf
bahan-rilis-surtel-2-5-mei-elektabilitas-capres-pada-pemilih-kritis.pdfbahan-rilis-surtel-2-5-mei-elektabilitas-capres-pada-pemilih-kritis.pdf
bahan-rilis-surtel-2-5-mei-elektabilitas-capres-pada-pemilih-kritis.pdf
 
SURVEI SMRC: ISIS Musuh Rakyat Indonesia
SURVEI SMRC: ISIS Musuh Rakyat IndonesiaSURVEI SMRC: ISIS Musuh Rakyat Indonesia
SURVEI SMRC: ISIS Musuh Rakyat Indonesia
 
File Penunjang Pernikahan Dini
File Penunjang Pernikahan DiniFile Penunjang Pernikahan Dini
File Penunjang Pernikahan Dini
 
Rilis Survei Nasional LSI-Temuan Survei Tgl 10-18 Jan 2015_Parpol di Mata Publik
Rilis Survei Nasional LSI-Temuan Survei Tgl 10-18 Jan 2015_Parpol di Mata PublikRilis Survei Nasional LSI-Temuan Survei Tgl 10-18 Jan 2015_Parpol di Mata Publik
Rilis Survei Nasional LSI-Temuan Survei Tgl 10-18 Jan 2015_Parpol di Mata Publik
 
RILIS-SURNAS-INDIKATOR_EVALUASI-PEMERINTAH-DAN-PETA-ELEKTORAL_APRIL-2022.pdf
RILIS-SURNAS-INDIKATOR_EVALUASI-PEMERINTAH-DAN-PETA-ELEKTORAL_APRIL-2022.pdfRILIS-SURNAS-INDIKATOR_EVALUASI-PEMERINTAH-DAN-PETA-ELEKTORAL_APRIL-2022.pdf
RILIS-SURNAS-INDIKATOR_EVALUASI-PEMERINTAH-DAN-PETA-ELEKTORAL_APRIL-2022.pdf
 
Hasil Rilis Surnas LSI, Temuan Survei 10-18 Januari 2015_Parpol di Mata Publik+
Hasil Rilis Surnas LSI, Temuan Survei 10-18 Januari  2015_Parpol di Mata Publik+Hasil Rilis Surnas LSI, Temuan Survei 10-18 Januari  2015_Parpol di Mata Publik+
Hasil Rilis Surnas LSI, Temuan Survei 10-18 Januari 2015_Parpol di Mata Publik+
 
1 kebijakan KLA 1.pptx
1 kebijakan KLA 1.pptx1 kebijakan KLA 1.pptx
1 kebijakan KLA 1.pptx
 
Tantangan Calon Presiden Populer
Tantangan Calon Presiden PopulerTantangan Calon Presiden Populer
Tantangan Calon Presiden Populer
 
Rilis Suvei Evaluasi Publik atas Kinerja Pemerintahan Jokowi Kuartal Pertama ...
Rilis Suvei Evaluasi Publik atas Kinerja Pemerintahan Jokowi Kuartal Pertama ...Rilis Suvei Evaluasi Publik atas Kinerja Pemerintahan Jokowi Kuartal Pertama ...
Rilis Suvei Evaluasi Publik atas Kinerja Pemerintahan Jokowi Kuartal Pertama ...
 

More from RepublikaDigital

More from RepublikaDigital (20)

Surat Putusan Dewan Pers 85/DP/K/I/2024 tentang aduan Arya Wedakarna
Surat Putusan Dewan Pers 85/DP/K/I/2024 tentang aduan Arya WedakarnaSurat Putusan Dewan Pers 85/DP/K/I/2024 tentang aduan Arya Wedakarna
Surat Putusan Dewan Pers 85/DP/K/I/2024 tentang aduan Arya Wedakarna
 
Keterangan Kementerian Luar Negeri Saudi
Keterangan Kementerian Luar Negeri SaudiKeterangan Kementerian Luar Negeri Saudi
Keterangan Kementerian Luar Negeri Saudi
 
Putusan Pendahuluan ICJ atas gugatan Afrika Selatan
Putusan Pendahuluan ICJ atas gugatan Afrika SelatanPutusan Pendahuluan ICJ atas gugatan Afrika Selatan
Putusan Pendahuluan ICJ atas gugatan Afrika Selatan
 
Putusan Pendahuluan Mahkamah Internasional
Putusan Pendahuluan Mahkamah InternasionalPutusan Pendahuluan Mahkamah Internasional
Putusan Pendahuluan Mahkamah Internasional
 
Surat Pengunduran Diri Craig Mokhiber
Surat Pengunduran Diri Craig MokhiberSurat Pengunduran Diri Craig Mokhiber
Surat Pengunduran Diri Craig Mokhiber
 
Nama-nama Korban di Gaza
Nama-nama Korban di GazaNama-nama Korban di Gaza
Nama-nama Korban di Gaza
 
Laporan Dewan HAM PBB Tentang Belanja Senjata Myanmar
Laporan Dewan HAM PBB Tentang Belanja Senjata MyanmarLaporan Dewan HAM PBB Tentang Belanja Senjata Myanmar
Laporan Dewan HAM PBB Tentang Belanja Senjata Myanmar
 
UU Darurat Nomor 51 Tahun 1951
UU Darurat Nomor 51 Tahun 1951UU Darurat Nomor 51 Tahun 1951
UU Darurat Nomor 51 Tahun 1951
 
Risalah Rapat Komisi I DPR dan Menkominfo pada 1 Februari 2021
Risalah Rapat Komisi I DPR dan Menkominfo pada 1 Februari 2021Risalah Rapat Komisi I DPR dan Menkominfo pada 1 Februari 2021
Risalah Rapat Komisi I DPR dan Menkominfo pada 1 Februari 2021
 
Buku-Pilot-Project-Model-Bisnis-Pengembangan-Ekonomi-Pesantren-Berbasis-EBT.pdf
Buku-Pilot-Project-Model-Bisnis-Pengembangan-Ekonomi-Pesantren-Berbasis-EBT.pdfBuku-Pilot-Project-Model-Bisnis-Pengembangan-Ekonomi-Pesantren-Berbasis-EBT.pdf
Buku-Pilot-Project-Model-Bisnis-Pengembangan-Ekonomi-Pesantren-Berbasis-EBT.pdf
 
Paparan Potensi Kerisi Lemhannas
Paparan Potensi Kerisi LemhannasPaparan Potensi Kerisi Lemhannas
Paparan Potensi Kerisi Lemhannas
 
Dokumen DNI soal Laporan Penampakan UFO pada 2022
Dokumen DNI soal Laporan Penampakan UFO pada 2022Dokumen DNI soal Laporan Penampakan UFO pada 2022
Dokumen DNI soal Laporan Penampakan UFO pada 2022
 
Pernyataan Sikap Bersama Fraksi Partai Parlemen DPR RI
Pernyataan Sikap Bersama Fraksi Partai Parlemen DPR RIPernyataan Sikap Bersama Fraksi Partai Parlemen DPR RI
Pernyataan Sikap Bersama Fraksi Partai Parlemen DPR RI
 
Surat Edaran Vaksin Meningitis
Surat Edaran Vaksin MeningitisSurat Edaran Vaksin Meningitis
Surat Edaran Vaksin Meningitis
 
The Muslim 500 2023 edition.pdf
The Muslim 500 2023 edition.pdfThe Muslim 500 2023 edition.pdf
The Muslim 500 2023 edition.pdf
 
Kesimpulan dan Rekomendasi TGIPF
Kesimpulan dan Rekomendasi TGIPFKesimpulan dan Rekomendasi TGIPF
Kesimpulan dan Rekomendasi TGIPF
 
SURAT MAJELIS DPP PPP.pdf
SURAT MAJELIS DPP PPP.pdfSURAT MAJELIS DPP PPP.pdf
SURAT MAJELIS DPP PPP.pdf
 
BPS Agustus 2022.pdf
BPS Agustus 2022.pdfBPS Agustus 2022.pdf
BPS Agustus 2022.pdf
 
BPS Juli.pdf
BPS Juli.pdfBPS Juli.pdf
BPS Juli.pdf
 
Masterplan Eksyar_Preview.pdf
Masterplan Eksyar_Preview.pdfMasterplan Eksyar_Preview.pdf
Masterplan Eksyar_Preview.pdf
 

Final update bahan rilis ruu pks

  • 1. Sikap Publik terhadap RUU TPKS & Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang Pencegahan Kekerasan Seksual di Kampus Temuan Survei Nasional: Updated 5-7 Januari 2022 Jl. TeukuCikditiro II,No3 Gondangdia,Jakarta Pusat,10350 kontak@saifulmujani.com | www.saifulmujani.com
  • 2. Latar Belakang • Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sedang membahas Rancangan Undang- Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (RUU TPKS). RUU ini dibuat untuk melindungi warga dari ancaman atau kejahatan kekerasan seksual. • Sejalan dengan itu, Kementerian Pendidikan, Riset, Kebudayaan, dan Teknologi menerbitkan Peraturan Menteri (Permendikbud) tentang pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di perguruan tinggi. • Ada yang menginginkan agar RUU TPKS segera disahkan menjadi Undang- Undang, namun ada juga yang tidak atau belum mendukung karena sejumlah pertimbangan. Begitupun dengan Permendikbud, ada pro dan kontra. • Bagaimana publik pada umumnya menilai RUU TPKS dan Permendikbud tersebut? Seberapa banyak warga yang tahu? Dari yang tahu, seberapa banyak yang mendukung atau menolak? • Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut SMRC melakukan survei nasional dan diupdate terakhir pada 8-16 Desember 2021 melalui survei tatap muka dan pada 5-7 Januari 2022 melalui survei telepon. 2
  • 3. Metodologi Survei Tatap Muka • Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah Berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan. • Dari populasi itu dipilih secara random (multistage random sampling) 2420 responden. Response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebesar 2062 atau 85%. Sebanyak 2062 responden ini yang dianalisis. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 2,2% pada tingkat kepercayaan 95% (asumsi simple random sampling). • Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. • Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti. • Waktu wawancara lapangan dalam survei terakhir 8 - 16 Desember 2021. 3
  • 4. Populasi desa/kelurahan tingkat Nasional Desa/kelurahan di tingkat Dapil dipilih secara random dengan jumlah proporsional Di masing-masing RT/Lingkungan dipilih secara random dua KK Di KK terpilih dipilih secara random Satu orang yang punya hak pilih laki-laki/perempuan Ds 1 … Ds n Dapil 1 Ds 1 … Ds m Dapil k … … RT1 RT2 RT3 …. RT5 KK1 KK2 Laki-laki Perempuan Di setiap desa/kelurahan dipilih sebanyak 5 RT dengan cara random Flow chart penarikan sampel survei tatap muka 4
  • 5. Metodologi Survei Telepon • Untuk mengetahui perkembangan isu mutakhir, survei telepon dilakukan dengan memilih sampel secara acak dari database responden survei nasional tatap muka yang telah dilakukan SMRC. • Sampel survei dengan telpon ini hanya untuk responden yang memiliki telepon/cellphone, sebesar 72% dari populasi nasional. • Sampel sebanyak 1249 responden dipilih secara acak dengan jumlah proporsional menurut provinsi untuk mewakili pemilih nasional. Margin of error survei diperkirakan +/-2.8% pada tingkat kepercayaan 95%, asumsi simple random sampling. • Wawancara dengan responden dilakukan pada 5 – 7 Januari 2022. 5
  • 7. 7 PROFIL DEMOGRAFI RESPONDEN Survei Nasional Desember 2021 KATEGORI SAMPEL POPULASI KATEGORI SAMPEL POPULASI Laki-laki 50.0 50.0 Islam 87.3 87.3 Perempuan 50.0 50.0 Protestan/Katolik 9.9 9.8 Lainnya 2.8 3.0 Pedesaan 50.1 50.2 Perkotaan 49.9 49.8 Jawa 41.0 40.2 Sunda 15.7 15.5 <= 20 tahun 10.3 10.3 Batak 3.5 3.6 21-25 tahun 12.4 12.5 Madura 3.1 3.0 26-30 tahun 13.4 13.5 Betawi 2.9 2.9 31-35 tahun 12.0 12.0 Bugis 2.6 2.7 36-40 tahun 11.6 11.6 Minang 2.6 2.7 41-45 tahun 9.8 9.8 Lainnya 28.5 29.4 46-50 tahun 8.6 8.6 51-55 tahun 6.6 6.6 56-60 tahun 5.1 5.1 > 60 tahun 10.1 10.1 ETNIS AGAMA GENDER DESA-KOTA USIA
  • 8. PROFIL DEMOGRAFI RESPONDEN 8 Survei Nasional Desember 2021 KATEGORI SAMPEL POPULASI KATEGORI SAMPEL POPULASI Aceh 1.8 1.8 NTB 1.9 1.9 Sumatera Utara 5.1 5.1 NTT 1.8 1.8 Sumatera Barat 1.9 1.9 Kalimantan Barat 1.9 1.9 Riau 2.0 2.0 Kalimantan Tengah 0.9 0.9 Jambi 1.3 1.3 Kalimantan Selatan 1.5 1.5 Sumatera Selatan 3.1 3.1 Kalimantan Timur 1.3 1.3 Bengkulu 0.7 0.7 Kalimantan Utara 0.2 0.2 Lampung 3.2 3.2 Sulawesi Utara 1.0 1.0 Bangka Belitung 0.5 0.5 Sulawesi Tengah 1.0 1.0 Kepulauan Riau 0.6 0.6 Sulawesi Selatan 3.2 3.2 DKI Jakarta 4.1 4.1 Sulawesi Tenggara 0.9 0.9 Jawa Barat 17.4 17.4 Gorontalo 0.4 0.4 Jawa Tengah 14.6 14.6 Sulawesi Barat 0.5 0.5 DI Yogyakarta 1.4 1.4 Maluku 0.7 0.7 Jawa Timur 16.2 16.2 Maluku Utara 0.4 0.4 Banten 4.3 4.3 Papua Barat 0.4 0.4 Bali 1.6 1.6 Papua 1.9 1.9 PROVINSI PROVINSI
  • 9. RUU Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS)
  • 10. Tahu atau pernah dengar RUU TPKS? 10 Apakah Bapak/Ibu tahu atau pernah dengar berita tentang penyusunan RUU Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS)? … (%) Dalam survei terakhir 5-7 Januari 2022, ada 39% warga yang tahu penyusunan RUU TPKS. Awareness ini naik dibanding survei Maret 2021, sebanyak 24%. Survei Nasional 5-7 Januari 2022 24 76 36 64 39 61 0 20 40 60 80 Ya Tidak Mar'21 Mei'21 5-7 Jan'22 NOTE: Maret 2021 dan Mei 2021 survei tatap muka, Januari 2022 survei telepon.
  • 11. ...Lanjutan: Jika tahu atau pernah dengar, setuju dengan adanya UU TPKS? 11 Kalau tahu, apakah Ibu/Bapak setuju atau tidak dengan adanya Undang-undang tersebut? ... (%) Base: yang tahu RUU TPKS Di antara yang tahu atau pernah dengar RUU TPKS, dalam survei terakhir 5-7 Januari 2022 mayoritas warga (60%) setuju dengan adanya UU tersebut. Dukungan yang mayoritas terhadap adanya UU tersebut konsisten sejak Maret 2021. Survei Nasional 5-7 Januari 2022 57 38 4 64 30 5 60 36 5 0 20 40 60 80 Setuju Tidak setuju TT/TJ Mar'21 Mei'21 5-7 Jan'22 NOTE: 1) Maret 2021 dan Mei 2021 survei tatap muka, Januari 2022 survei telepon. 2) Jumlah tampak tidak 100% karena pembulatan.
  • 12. …Lanjutan: Jika Tahu RUU TPKS, Setuju atau Tidak dengan Permintaan Presiden untuk Segera Disahkan Di bulan Januari 2022 ini, Presiden Jokowi meminta agar RUU TPKS tersebut segera disahkan. Apakah Ibu/Bapak setuju atau tidak setuju dengan permintaan presiden Jokowi tersebut? … (%) Base: responden yang tahu RUU TPKS Dari 39% yang tahu RUU TPKS, mayoritas (65%) setuju dengan permintaan presiden Jokowi agar RUU TPKS tersebut segera disahkan. 12 65 21 14 0 20 40 60 80 100 Setuju Tidak setuju TT/TJ Survei Nasional 5-7 Januari 2022 NOTE: Januari 2022 survei telepon.
  • 14. Permendikbud Tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual 14 Survei Nasional Desember 2021 Apakah Ibu/Bapak tahu atau pernah mendengar tentang Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi atau Permendikbud Nomor 30 Tahun 2021 Tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) di Lingkungan Perguruan Tinggi? … (%) Jika tahu, Apakah Ibu/Bapak sangat mendukung, mendukung, tidak mendukung atau sangat tidak mendukung dengan Permendikbud Nomor 30 Tahun 2021 tersebut? ... (%) Pada Desember 2021, ada 33% warga yang tahu Permendikbud Nomor 30 Tahun 2021 Tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) di Lingkungan Perguruan Tinggi. Dari yang tahu, mayoritas 92% mendukung/sangat mendukung permendikbud tersebut. YA? 33 67 0 20 40 60 80 Ya Tidak 47 45 6 1 1 0 20 40 60 80 100 Sangat mendukung Mendukung Tidak mendukung Sangat tidak mendukung TT/TJ
  • 15. Jika Tahu, Permendikbud Membenarkan Zina atau Upaya Melindungi Korban? 15 Dari 33% yang tahu permendikbud, mayoritas (83%) warga menilai permendikbud tersebut tidak membenarkan perzinahan melainkan upaya melindungi korban dari kekerasan/pemaksaan untuk melakukan hubungan seks; sementara yang menilai permendikbud dapat membenarkan perzinahan 10%, dan yang tidak tahu/tidak menjawab 7%. Survei Nasional Desember 2021 Dalam masyarakat ada dua pendapat tentang Permendikbud Nomor 30 Tahun 2021. Pendapat pertama mengatakan permendikbud tersebut dapat membenarkan perzinahan. Pendapat kedua mengatakan permendikbud tersebut tidak membenarkan perzinahan melainkan upaya melindungi korban dari kekerasan/pemaksaan untuk melakukan hubungan seks. Pendapat mana yang lebih Ibu/Bapak setujui? ... (%) Base: responden yang tahu permendikbud No 30 10 83 7 0 20 40 60 80 100 Permendikbud Nomor 30 Tahun 2021 dapat membenarkan perzinahan Permendikbud Nomor 30 Tahun 2021 tidak membenarkan perzinahan melainkan upaya melindungi korban dari kekerasan/pemaksaan untuk melakukan hubungan seks TT/TJ
  • 16. Sikap terhadap RUU TPKS dan Permendikbud menurut Berbagai Kelompok Masyarakat
  • 17. 17 Sikap terhadap RUU TPKS dan Permendikbud menurut Massa Pemilih Partai Survei Nasional Desember 2021 • Di antara yang tahu, mayoritas (lebih dari 50%) dari massa pemilih PKB, Gerindra, PDIP, Golkar, NasDem, PPP, dan PAN setuju dengan adanya UU TPKS; dukungan dari massa pemilih PKS dan Demokrat paling rendah (37%). • Di antara yang tahu, setiap massa pemilih partai hampir semuanya mendukung Permendikbud tentang pencegahan kekerasan seksual di kampus, dan mayoritas menilai Permendikbud tersebut tidak membenarkan perzinahan melainkan upaya melindungi korban dari kekerasan seksual. Ya Tidak Setuju Tidak setuju TT/TJ Ya Tidak Menduku ng/ sangat menduku ng Tidak/san gat tidak menduku ng TT/TJ Permendi kbud bisa membern arkan perzihana Permendikbud tidak membenarkan perzinahan melainkan upaya melindungi korban kekerasan seksual TT/TJ PKB 8.4 28 72 84 16 0 25 75 98 2 0 10 82 8 Gerindra 10.8 38 62 71 27 2 38 62 92 8 0 11 88 2 PDIP 25.2 38 62 71 24 5 33 67 94 5 1 10 82 8 Golkar 11.2 34 66 54 33 13 33 67 92 6 2 3 85 12 Nasdem 3.4 38 62 73 11 16 34 66 98 2 0 2 98 0 PKS 5.1 38 62 37 63 0 49 51 78 22 0 25 74 1 PPP 2.7 30 70 51 49 0 42 58 97 0 3 5 84 12 PAN 1.8 26 74 100 0 0 29 71 93 7 0 32 68 0 Demokrat 6.2 38 62 37 51 11 35 65 82 16 1 12 83 5 Lainnya 4.4 44 56 42 45 13 39 61 98 2 0 15 79 7 TT/TJ 20.9 34 66 67 30 3 28 72 93 5 2 9 81 10 MASSA PEMILIH PARTAI Base JIKA TAHU, MENDUKUNG PERMENDIKBUD TERSEBUT? PERMENDIKBUD BISA MEMBENARKAN PERZINAHAN? (BASE: YANG TAHU PERMENDIKBUD) RUU TPKS PERMENDIKBUD TENTANG PENCEGAHAAN KEKERASAN SEKSUAL DI KAMPUS TAHU RUU TPKS? JIKA TAHU, SETUJU ADANYA UU TPKS? TAHU PERMENDIKBUD PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL DI KAMPUS?
  • 18. 18 Survei Nasional Desember 2021 Ya Tidak Setuju Tidak setuju TT/TJ Ya Tidak Menduku ng/ sangat menduku ng Tidak/san gat tidak menduku ng TT/TJ Permendi kbud bisa membern arkan perzihana Permendikbud tidak membenarkan perzinahan melainkan upaya melindungi korban kekerasan seksual TT/TJ Laki-laki 50.0 36 64 66 29 4 32 68 90 9 1 11 82 7 Perempuan 50.0 35 65 63 31 6 34 66 94 5 1 10 83 7 Pedesaan 50.1 28 72 62 35 3 27 73 91 8 1 12 79 9 Perkotaan 49.9 43 57 66 27 7 39 61 93 6 1 10 85 5 <=25 tahun 22.7 32 68 71 26 3 41 59 95 5 1 10 80 11 26-40 tahun 37.0 38 62 58 33 9 36 64 92 8 1 11 85 4 41-55 tahun 25.1 37 63 66 28 5 27 73 93 6 1 9 82 8 >55 tahun 15.2 34 66 68 30 1 24 76 86 11 2 13 84 3 Base JIKA TAHU, MENDUKUNG PERMENDIKBUD TERSEBUT? PERMENDIKBUD BISA MEMBENARKAN PERZINAHAN? (BASE: YANG TAHU PERMENDIKBUD) RUU TPKS PERMENDIKBUD TENTANG PENCEGAHAAN KEKERASAN SEKSUAL DI KAMPUS TAHU RUU TPKS? JIKA TAHU, SETUJU ADANYA UU TPKS? TAHU PERMENDIKBUD PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL DI KAMPUS? GENDER DESA-KOTA UMUR Sikap terhadap RUU TPKS dan Permendikbud menurut Demografi Di antara yang tahu, mayoritas warga dari setiap kelompok gender, desa-kota, dan usia mendukung adanya UU TPKS dan Permendikbud, dan mayoritas menilai Permendikbud tersebut tidak membenarkan perzinahan melainkan upaya melindungi korban dari kekerasan seksual.
  • 19. 19 Survei Nasional Desember 2021 Ya Tidak Setuju Tidak setuju TT/TJ Ya Tidak Menduku ng/ sangat menduku ng Tidak/san gat tidak menduku ng TT/TJ Permendi kbud bisa membern arkan perzihana Permendikbud tidak membenarkan perzinahan melainkan upaya melindungi korban kekerasan seksual TT/TJ <= SD 29.9 25 75 69 27 3 17 83 91 7 3 11 78 11 SLTP 21.5 36 64 66 29 4 31 69 93 6 0 8 85 7 SLTA 37.3 36 64 58 34 8 41 59 92 7 1 10 84 6 PT 11.3 62 38 70 27 3 54 46 92 8 1 13 82 6 < 1 juta 36.7 24 76 66 29 5 27 73 94 6 0 14 81 6 1 - < 2 juta 32.4 34 66 69 27 3 31 69 88 9 2 10 82 8 => 2 juta 30.9 45 55 61 33 7 45 55 93 6 1 9 85 6 Islam 87.3 36 64 61 33 5 34 66 92 7 1 11 81 8 Lainnya 12.7 31 69 89 4 7 30 70 96 4 0 4 96 0 Base JIKA TAHU, MENDUKUNG PERMENDIKBUD TERSEBUT? PERMENDIKBUD BISA MEMBENARKAN PERZINAHAN? (BASE: YANG TAHU PERMENDIKBUD) RUU TPKS PERMENDIKBUD TENTANG PENCEGAHAAN KEKERASAN SEKSUAL DI KAMPUS TAHU RUU TPKS? JIKA TAHU, SETUJU ADANYA UU TPKS? TAHU PERMENDIKBUD PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL DI KAMPUS? AGAMA PENDIDIKAN PENDAPATAN Sikap terhadap RUU TPKS dan Permendikbud menurut Demografi Di antara yang tahu, mayoritas warga dari setiap kelompok pendidikan, pendapatan, dan agam mendukung adanya UU TPKS dan Permendikbud, dan mayoritas menilai Permendikbud tersebut tidak membenarkan perzinahan melainkan upaya melindungi korban dari kekerasan seksual.
  • 20. 20 Survei Nasional Desember 2021 Ya Tidak Setuju Tidak setuju TT/TJ Ya Tidak Menduku ng/ sangat menduku ng Tidak/san gat tidak menduku ng TT/TJ Permendi kbud bisa membern arkan perzihana Permendikbud tidak membenarkan perzinahan melainkan upaya melindungi korban kekerasan seksual TT/TJ SUMATERA 20.4 36 64 66 32 1 36 64 90 8 2 15 73 12 DKI+BANTEN 8.3 51 49 55 29 16 35 65 88 12 0 11 89 0 JABAR 17.4 32 68 53 39 8 30 70 93 6 1 6 87 7 JATENG+DIY 16.1 41 59 72 25 3 41 59 92 7 0 10 82 8 JATIM 16.2 32 68 49 47 4 27 73 94 6 0 11 84 4 LAINNYA 21.6 31 69 79 16 5 30 70 94 5 1 8 86 5 WILAYAH Base JIKA TAHU, MENDUKUNG PERMENDIKBUD TERSEBUT? PERMENDIKBUD BISA MEMBENARKAN PERZINAHAN? (BASE: YANG TAHU PERMENDIKBUD) RUU TPKS PERMENDIKBUD TENTANG PENCEGAHAAN KEKERASAN SEKSUAL DI KAMPUS TAHU RUU TPKS? JIKA TAHU, SETUJU ADANYA UU TPKS? TAHU PERMENDIKBUD PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL DI KAMPUS? Sikap terhadap RUU TPKS dan Permendikbud menurut Demografi Di antara yang tahu, mayoritas warga dari hampir semua wilayah mendukung adanya UU TPKS dan Permendikbud, dan mayoritas menilai Permendikbud tersebut tidak membenarkan perzinahan melainkan upaya melindungi korban dari kekerasan seksual.
  • 22. Kesimpulan  Dalam survei 5-7 Januari 2022, ada 39% warga yang tahu atau pernah dengar Rancangan Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (RUU TPKS).  Dari yang tahu, mayoritas (60%) setuju dengan adanya Undang-undang tersebut.  Dukungan yang mayoritas terhadap adanya UU tersebut konsisten sejak Maret 2021. 22
  • 23. Kesimpulan  Sejalan dengan itu, di antara yang tahu RUU TPKS, mayoritas (65%) setuju dengan permintaan presiden Jokowi agar RUU tersebut segera disahkan. Yang tidak setuju 21%, dan yang tidak punya sikap 14%. 23
  • 24. Kesimpulan  Dalam survei Desember 2021 ada 33% warga yang tahu Permendikbud tentang pencegahan kekerasan seksual di lingkungan perguruan tinggi.  Dari yang tahu, hampir semua (92%) mendukung permendikbud tersebut. Yang tidak mendukung hanya 7%, dan yang tidak punya sikap 1%. 24
  • 25. Kesimpulan  Di antara yang tahu, mayoritas warga (83%) menilai Permendikbud tersebut tidak membenarkan perzinahan melainkan upaya melindungi korban dari kekerasan seksual. Yang menilai permendikbud dapat membenarkan perzinahan 10%, dan yang tidak tahu/tidak menjawab 7%. 25
  • 26. Kesimpulan  Dukungan kepada RUU TPKS dan Permendikbud tentang pencegahan dan penanganan kekerasan seksual cukup merata di setiap kelompok masyarakat.  Dari sisi massa pemilih partai, di antara yang tahu, mayoritas (lebih dari 50%) dari massa pemilih PKB, Gerindra, PDIP, Golkar, NasDem, PPP, dan PAN setuju dengan adanya UU TPKS; dukungan dari massa pemilih PKS dan Demokrat paling rendah (37%). 26
  • 27. Kesimpulan  Di antara yang tahu, massa setiap pemilih partai hampir semuanya (78-98%) mendukung Permendikbud tersebut, dan mayoritas (74-98%) menilai Permendikbud tersebut tidak membenarkan perzinahan melainkan upaya melindungi korban dari kekerasan seksual. 27
  • 28. Kesimpulan  Dukungan terhadap RUU TPKS dan Permendikbud juga mayoritas di hampir semua lapisan demografi dan wilayah.  Publik pada umumnya menilai positif dan mendukung RUU TPKS serta Permendikbud tentang pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di kampus.  Ini modal yang penting bagi DPR dan Pemerintah untuk dapat mengesahkan RUU TPKS menjadi UU. 28
  • 29.  Dilihat dari opini publik nasional pada umumnya dua kebijakan terkait dengan kekerasan seksual tersebut tidak menimbulkan resistensi. Sebaliknya, kedua kebijakan tersebut mendapatkan dukungan publik.  Kalaupun ada opini negatif di tingkat elite dan massa sebagaimana muncul di berbagai media maka opini tersebut tidak mewakili opini publik nasional.  Opini negatif yang relatif sedikit itu wajar dalam sebuah masyarakat yang majemuk dan bebas untuk menyatakan pendapat. Kesimpulan 29